Upload
dea
View
20
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Pemeriksaan hemoglobin terglikasi (HbA1c) disebut juga glycohemoglobin atau
disingkay sebagai AIC yang merupakan salah satu pemeriksaan darah yang penting untuk
mengevaluasi pengendalian gula darah. Hasil pemeriksaan AIC memberikan gambaran rata-rata
gula darah selama periode waktu 6 −12 minggu dan hasil ini dipergunakan bersama dengan hasil
pemeriksaan gula darah mandiri sebagai dasar untuk melakukan penyesuaian terhadap
pengobatan diabetes yang dijalani (Hicks, 2007).
Hemoglobin adalah salah satu substansi sel darah merah yang berfungsi untuk
mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Ketika gula darah tidak terkontrol (yang berarti kadar
gula darah tinggi) maka gula darah akan berikatan dengan hemoglobin (terglikasi). Oleh karena
itu, rata-rata kadar gula darah dapat ditentukan dengan cara mengukur kadar HbA1c. Bila kadar
gula darah tinggi dalam beberapa minggu, maka kadar HbA1c akan tinggi pula. Ikatan HbA1c
yang terbentuk bersifat stabil dan dapat bertahan hingga 2−3 bulan sebelum pemeriksaan (Hicks,
2007).
Kadar glukosa yang berlebih akan selalu terikat didalam hemoglobin juga dengan kadar
tinggi. Akan tetapi kadar HbA1c yang terukut sekarang atau sewaktu mencerminkan kadar
glukosa pada waktu 3 bulan yang lampaui (sesuai umur sel darah merah 100−120 hari) sehingga
hal ini dapat memberikan informasi seberapa tinggi kadar glukosa pada waktu 3 bulan lalu.
Dengan melakukan pemeriksaan ini, kita juga dapat mengetahui seberapa besar kepatuhan pasien
dalam berobat (Hicks, 2007).
Penderita diabetes direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan HbA1c setiap 3
bulan untuk menentukan apakah kadar glukosa telah mencapai target yang diinginkan. Pada
penderita diabetes dengan gula darah terkontrol baik maka frekuensi pemeriksaan dapat
dilakukan sedikitnya 2 kali setahun.
Metode pemeriksaan:
Metode pemeriksaan dapat diukur dengan beberapa metode seperti kromatografi afinitas,
elektroforesis, immunoassay atau metode afinitas boronat serta ion exchange HPLC (High
Performance Liquid Chromatography).
Jenis sampel:
Jenis sampel yang digunakan adalah darah EDTA.
Stabilitas sampel:
2−80C: 7 hari atau 15−300C : 3 hari.
Prinsip :
Prinsipnya adalah ion exchange (hemoglobin akan dipisah menjadi fraksi-fraksi
berdasarkan muatan ionnya.
Reagen :
Elutron buffer 1 : bis−tris / phosphate (pH 6,0)
Elutron buffer 2 : bis−tris/ phosphate (pH 6,7)
Wash/ diulent solution : deionized water
Alat :
Bio rad D10
Metode kerja :
Masukan 1,5 mL diulent solution ke dalam tabung sampel
Tambahkan 5 µL darah EDTA
Homogenisasi
Letakan dalam rak analis
Masukan ke dalam alat HPLC
Hasil :
Dalam bentuk gelombang kurva
Gelombang HbA1c berwarna hitam
Nilai dalam presentase (%) dan mmol/mol
Range : 3,8−18,5 %
Interpretasi hasil :
Kadar HbA1c
Non diabetic 4−6 %
Diabetik
Kontrol baik <7 %
Kontrol sedang 7-10 %
Kontrol buruk >10 %
Faktor yang mempengaruhi :
Penurunan palsu Peningkatan palsu
Anemia (hemolitik) Lifespan eritrosit memanjang
HbA1c
Hemoglobin
Kadar Hb Lifespan eritrosit
Metode
Co-elute
Lifespan eritrosit menurun Carbamylated Hb
Vitamin C dan E Alkoholisme
Kehamilan trimester 2 Bilirubin yang tinggi
Hbc,Hbs Aspirin
Hbf