Upload
autoracing-evr
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/22/2019 PCC Makalah Maria
1/38
PROGRAM PASCA SARJANA
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah
Tata Kelola Keperawatan Kritis
Dosen : Dr. F. Sri Susilaningsih, MN
Di Susun Oleh :
Eldessa Vava Rilla
22012011052
Maria Fujdi Hastuti
22012010504
Remita
22012010505
7/22/2019 PCC Makalah Maria
2/38
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nya, kelompok dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Tata Kelola Keperawatan
dengan judul Patient Centered Care tepat pada waktunya.
Makalah ini dapat diselesaikan tentunya tidak terlepas dari dorongan dan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. F. Sri Susilaningsih, MN selaku pembimbing dan sekaligus pemberi materi dalammata kuliah Tata Kelola
2. Semua anggota kelompok, terima kasih atas kekompakkan dan kerjasamanya3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini yang tidak bisa penulis
sebutkan namanya satu-persatu.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran
yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini sangat kami harapkan. Akhirnya, semoga
makalah ini dapat berguna bagi semua pihak. Terima kasih.
Bandung, Maret 2013
Kelompok
7/22/2019 PCC Makalah Maria
3/38
3
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................................3
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORITIS .............................................................................................5
BAB III PEMECAHAN MASALAH ...................................................................................26
BAB IV PENUTUP ...............................................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................47
7/22/2019 PCC Makalah Maria
4/38
4
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar BelakangOrganisasi pemberian perawatan kesehatan pada kebutuhan pasien mungkin
tampak seperti sederhana dengan pendekatan yang belum jelas. Dalam sebuah sistem
kompleks seperti perawatan kesehatan, namun masih sederhana. Bahkan, tiga puluh
tahun yang lalu ketika gagasan perawatan berpusat pada pasien pertama muncul kembali
sebagai perawatan holistik yang merupakan dari akar perawatan kesehatan, semua itu
menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak tenaga kesehatan dengan alasan yang
dangkal dan tidak realistis. Mendefinisikan karakteristik bermitra dengan pasien dan
keluarga, dari keterlibatan bahkan mendorong mereka, dan personalisasi perawatan untuk
melestarikan rutinitas normal pasien sebanyak mungkin, secara luas dilihat sebagai
ancaman terhadap konvensi perawatan kesehatan di mana penyedia adalah ahli, keluarga
pengunjung, dan pasien adalah semua bagian yang akan diperbaiki. Memang, selama
beberapa dekade, penyediaan konsumen terfokus informasi kesehatan, peluang untuk
keterlibatan orang-orang tercinta dalam perawatan pasien, penyembuhan lingkungan
fisik, makanan, spiritualitas, dan sebagainya sebagian besar telah banyak dikesampingkan
bila dibandingkan dengan tuntutan penting dan jauh lebih mendesak dari kualitas dan
keselamatan pasien.
Seiring perubahan waktu perubahan konsep tentang cara perawatan pasien pun
berubah perawatan kesehatan di seluruh Amerika Utara dan luar negeri semua
menerapkan pendekatan berpusat pada pasien sebagai bentuk dari care giver. Lembaga
Kedokteran tahun 2001 melaporkan keterpusatan perawatan pada pasien sebagai pondasi
penting untuk kualitas dan keselamatan pasien.
7/22/2019 PCC Makalah Maria
5/38
5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Definisi Patient Centered CareIOM mendefinisikan pasien center care : Perawatan kesehatan yang membentuk
kemitraan antara praktisi, pasien, dan keluarga pasien (bila diperlukan) untuk
memastikan bahwa keinginan pasien menghormati keputusan kebutuhan, dan preferensi
dan bahwa pasien memiliki pendidikan dan dukungan yang mereka butuhkan untuk
membuat keputusan dan berpartisipasi dalam perawatan mereka sendiri (2007)
Dalam istilah luas, Patient Centered Care adalah perawatan yang
diselenggarakan di sekitar pasien. Ini adalah model di mana penyedia bermitra dengan
pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi dan memenuhi berbagai kebutuhan pasien
dan preferensi. Tidak boleh diabaikan dalam mendefinisikan Patient Centered Care
adalah fokus bersamaan pada staf. Agar berhasil, pendekatan berpusat pada pasien juga
harus mengatasi pengalaman staf, sebagai kemampuan staf dan kecenderungan untuk
secara efektif merawat pasien yang tidak diragukan lagi dikompromikan jika mereka
tidak merasa peduli untuk diri mereka sendiri.
Definisi OMA dari Patient Centered Care adalah sebagai berikut: "Sebuah
sistemPatient Centered Care adalah salah satu di mana pasien dapat bergerak bebas di
sepanjang jalur perawatan tanpa memperhatikan mana dokter, lain penyedia layanan
kesehatan, institusi atau komunitas sumber daya yang mereka butuhkan pada saat itu saat
dalam waktu. Sistem ini merupakan salah satu yang mempertimbangkan kebutuhan
individu pasien dan memperlakukan mereka dengan hormat dan bermartabat. "
Patient Centered Care didefinisikan oleh lembaga kedokteran sebagai perawatan
yang "menghormati dan responsif terhadap preferensi individu pasien , kebutuhan pasien
, dan nilai-nilai, dan memastikan bahwa nilai-nilai pasienmembimbing semua pengambil
keputusan klinis (Komite pada kualitas pelayanan kesehatan di Amerika, Institut
kedokteran, 2001.p.6)
Dalam istilah luas, perawatan pasien berpusat adalah perawatan yang
diselenggarakan di sekitar pasien. Ini adalah model yang bermitra dengan penyedia
pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi dan memenuhi berbagai kebutuhan pasien.
Tidak boleh diabaikan dalam mendefinisikan perawatan pasien berpusat ini bersamaan
dengan fokus pada staf. Agar berhasil, pendekatan berpusat pada pasien juga harus
memperhatikan pengalaman dan kemampuan dari tenaga kesehatan.
Walaupun pasien mungkin tidak selalu dapat secara akurat menilai kualitas klinis
perawatan mereka, atau apakah proses keselamatan benar diperhatikan, keselamatan dan
kualitas sangat penting untuk pendekatan berpusat pada pasien. Perawatan pasien
berpusat tidak menggantikan obat hanya melengkapi keunggulan klinis dan memberikan
kontribusi untuk itu diperlukan kemitraan yang efektif dan komunikasi.
Dalam rangka untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan di seluruh
definisi yang berbeda-beda dan deskripsi dari perawatan berpusat pada pasien, Carol
7/22/2019 PCC Makalah Maria
6/38
6
Cronin, seorang konsultan independen Nasional Dewan Kesehatan pada tahun 2004, ada
sembilan model perawatan berpusat pada pasien (Termasuk tiga yang akan dijelaskan di
bawah).
Berikut 6 elemen muncul dalam tiga atau lebih dari definisi atau deskripsi:
Pendidikan dan pengetahuan bersama
Keterlibatan keluarga dan teman-teman
Kolaborasi dan tim manajemen
Sensitivitas terhadap dimensi spiritual dan nonmedis
Menghormati kebutuhan pasien dan preferensi
Gratis aliran dan aksesibilitas informasi
2. Model Patient Centered CareSebuah perawatan kesehatan berpusat pada pasien merupakan sistem yang dapat
dicapai dengan kemitraan dalam berbagai cara. Beberapa model dan kerangka telah
dikembangkan untuk menggambarkan perawatan pasien berpusat, dengan banyak
tumpang tindih elemen. 3 model yang paling berpengaruh yang membentuk dasar
pendekatan untuk perawatan pasien berpusat saat ini:
A. Picker / Commonwealth dimensiB. Family Centered fokus pada Perawatan kolaboratif kemitraanC. Model Planetree.
A. Picker / Commonwealth DimensiIstilah "perawatan pasien berpusat" pada awalnya diciptakan oleh Commonwealth
Picker yaitu Program untuk Patient Centered Care, yang kemudian menjadi The
Picker Institute. Program yang dilakukan pada kelompok fokus dan wawancara
telepon dengan pasien dan keluarga untuk menciptakan instrumen survei yang
mengukur pengalaman perawatan pasien di delapan dimensi berikut:
1) Menghormati pasien berpusat pada nilai, preferensi, dan kebutuhan yangdiungkapkan, termasuk masalah kehidupan, keterlibatan dalam pengambilan
keputusan, martabat, dan perhatian terhadap kebutuhan pasien dan otonomi.
7/22/2019 PCC Makalah Maria
7/38
7
2) Koordinasi dan integrasi perawatan di klinik dukungan, pendukung, dan jasa dandalam konteks menerima "garis depan" perawatan.
3) Informasi, komunikasi, dan pendidikan tentang status klinis, kemajuan,prognosis, dan proses perawatan untuk memfasilitasi otonomi, perawatan diri, dan
promosi kesehatan.
4) Kenyamanan fisik, termasuk manajemen nyeri, membantu kegiatan pasien danlingkungan yang bersih dan nyaman.
5) Emosional dukungan dan mengurangi ketakutan dan kecemasan tentang isu-isuseperti status klinis, prognosis, dan dampak penyakit pada pasien, keluarga dan
masalah keuangan.
6) Keterlibatan keluarga dan teman-teman dalam pengambilan keputusan7) Transisi dan kontinuitas sebagai informasi hal yang akan membantu perawatan
pasien dari pengaturan klinis, dan koordinasi, perencanaan, dan dukungan untuk
memudahkan transisi.
8) Akses perawatan, dengan memperhatikan waktu yang dihabiskan menungguuntuk masuk atau waktu antara penerimaan dan penempatan di sebuah kamar
dalam pengaturan rawat inap, dan menunggu waktu untuk janji atau kunjungan
dalam rawat jalan.
B. Family Centered Model PerawatanThe Institute for Family Centered Care didirikan pada tahun 1992 untuk memastikan
bahwa prinsip-prinsip pasien dan keluarga berpusat perawatan tercermin dalam
semua sistem menyediakan perawatan dan dukungan kepada individu dan keluarga,
termasuk kesehatan, pendidikan, kesehatan mental, dan pelayanan sosial. Perawatan
berpusat pada pasien dan keluarga perawatan adalah sebuah pendekatan inovatif
untuk perencanaan, pengiriman, dan evaluasi pelayanan kesehatan yang didasarkan
pada saling menguntungkan, kemitraan antara pasien, keluarga, dan pemberi
pelayanan kesehatan.
Inti konsep perawatan berpusat pada pasien dan keluarga meliputi:
1) Martabat dan Rasa Hormat.
7/22/2019 PCC Makalah Maria
8/38
8
Praktisi perawatan kesehatan mendengarkan semua keluhan pasien dan keluarga,
memperhatikan pengetahuan pasien dan keluarga tentang masalah kesehatan yang
sedang diderita, nilai-nilai, keyakinan, dan latar belakang budaya yang
dimasukkan ke dalam perencanaan dan pengiriman perawatan.
2) Informasi/sharingPraktisi perawatan kesehatan berkomunikasi dan berbagi secara lengkap dan tidak
meragukan dalam memberikan informasi atau berkomunikasi dengan pasien dan
keluarga dengan cara memberikan informasi yang tepat dan akurat. Pasien dan
keluarga menerima informasi yang tepat waktu, lengkap, dan akurat agar dapat
berpartisipasi secara efektif dalam perawatan dan pengambilan keputusan.
3) PartisipasiPasien dan keluarga didorong dan didukung untuk berpartisipasi dalam
perawatan dan pengambilan keputusan pada tingkat yang mereka pilih.
4) KolaborasiPasien dan keluarga juga disertakan secara aktif. Perawatan berkolaborasi dengan
pasien dan keluarga dalam kebijakan dan program pengembangan, implementasi,
dan evaluasi, dalam desain fasilitas perawatan kesehatan, dalam pendidikan
profesional, dan dalam penyampaian informasi perawatan.
C. The Planetree ModelPlanetree, didirikan pada tahun 1978, adalah untuk melayani sebagai katalis dalam
pengembangan dan pelaksanaan model baru perawatan kesehatan yang
dibudidayakan untuk penyembuhan pikiran, tubuh, dan semangat, yang berpusat pada
pasien, berbasis nilai, dan holistik.
Model Planetree yang berpusat pada peawatan pasien model perawatan adalah:
7/22/2019 PCC Makalah Maria
9/38
9
1) Secara eksplisit mengakui pentingnya interaksi manusia dalam hal personalisasiperawatan, kebaikan, dan menjadi "hadir" dengan pasien.
2) Menginformasikan dan memberdayakan populasi pasien beragam melaluiperpustakaan pasien dan pendidikan pasien.
3) Mengintegrasikan kemitraan kesehatan dengan keluarga dan teman-teman disemua aspek perawatan.
4) Memperhatikan aspek memelihara pangan dan gizi.5) Memasukkan spiritualitas dan sumber daya batin untuk penyembuhan dalam
perawatan pasien.
6) Memasukkan pijat dan sentuhan manusia.7) Menggabungkan seni (musik, bentuk seni visual) ke dalam proses penyembuhan.8) Mengintegrasikan praktik komplementer dan alternatif dalam perawatan
konvensional.
9) Menciptakan lingkungan penyembuhan melalui arsitektur dan desain.
Planetree yang mempunyai konsep :
1) Pasien memiliki hak untuk membuka dan komunikasi yang jujur dalamkepedulian dan kehangatan lingkunganya
2) Para pasien, keluarga mereka, dan staf profesional mempunyai peran yang unikdan vital dalam tim
3) Pasien adalah bukan unit yang di isolasikan namun anggota dari keluarga,komunitas dan sebuah budaya
4) Pasien adalah seorang individu dengan hak, tanggung jawab, danpilihan tentang gaya hidup dan kesehatan.
5) Sebuah lingkungan yang mendukung, ramah, dan peduli adalah komponenpenting
yang memberikan kesehatan berkualitas tinggi.
6) Lingkungan fisik sangat penting untuk proses penyembuhan danharus dirancang untuk mempromosikan penyembuhan dan pembelajaran, serta
Pasien dan keluarga berpartisipasi dalam perawatan (Gaeta et al., 2000).
Salah satu aplikasi dari konsep ini adalah adanya sebuah Health Resource Library
di ruang rawat inap dimana keluarga pasien diberikan space untuk melakukan diskusi
dengan profesional staff dan pasien itu sendiri
7/22/2019 PCC Makalah Maria
10/38
10
Sebuah studi di Bishop Clarkson Hospital di Omaha, Nebraska, studi dilakukan
oleh perusahaan konsultan Booz Allen Hamilton bertujuan untuk membantu
mendeskrissikan bahwa infrastruktur rumah sakit memberikan kontribusi terhadap
penundaan jangka waktu pelayanan kepada pasien. penelitian ini meneliti alur kerja dari
apotek, radiologi, supply makan , respiratory , dokumentasi, pasien pesanan, penerimaan,
catatan medis, laboratorium, dan operasi. Sebagai hasil dari temuan, dengan
mengefisiensikan proses, menerapkan teknologi tepat dan merenovasi unit rawat inap
dengan membuat konsep desentralisasikan perawatan ke samping tempat tidur pasien.
Model ini menghasilkan ikatan yang kuat antara pasien dan perawat. Perawat
memberikan pelayanan yang lebih berfocus, meningkatkan kinerja pelayanan,
meningkatkan kepuasan pasien, mengurangi biaya operasional dan meningkatkan
produktifitas dokter (Lee, 1993; Teschke, 1991). Harale, 2010 merekomendasikan hal
yang sama yaitu dengan membuat desentralisasi nurse station untuk mengurangi jarak
para perawat berjalan.
Chesario,dkk 2010 menggunakan alat bantu software analisis efisiensi yang sering
digunakan untuk menghitung efisiensi sebuah layout workspace di perusahaan untuk
membantu membuat analisis efisiensi layout rumah sakit. Dengan menggunakan alat
bantu ini maka dapat diketahui posisi posisi paling efisien dengan membandingkan jarak
dengan jumlah pergerakan perawat dan dokter. Di peroleh hasil apabila tata letaknya di
perbaharui mengikuti hasil analisis ini maka efisiensi pergerakan perawatnya akan
berkurang hingga 72,56% namun untuk rumah sakit ada bagian bagian yang letaknya
harus tetap misalnya UGD harus ada di bagian depan, maka dengan menggabungkan
sistem analisis ini dengan standar peraturan RS 2007 efisiensinya akan berkurang
menjadi 69,33%
7/22/2019 PCC Makalah Maria
11/38
11
3. Faktor Yang Berkontribusi Kepada Patient Centered CareBagian sebelumnya telah didefinisikan apa yang berpusat pada perawatan pasien Ini
Bagian ini merangkum tujuh faktor utama yang telah diidentifikasi melalui wawancara
dan tinjauan literatur yang berkontribusi terhadap perawatan berpusat pada pasien. Faktor
tersebut adalah: (1) Kepemimpinan, (2) Visi strategis dengan jelas dan terus-menerus
dikomunikasikan kepada setiap anggota organisasi, (3) Keterlibatan pasien dan keluarga
di beberapa tingkat, (4) Perawatan oleh perawat melalui lingkungan kerja yang
mendukung, (5) Sistematik pengukuran dan umpan balik, (6) Kualitas lingkungan binaan
atau fisik, dan (7) Teknologi yang mendukung
1) KepemimpinanFaktor penting yang berpusat pada perawatan pasien, baik di rumah sakit atau dipengaturan perawatan rawat jalan, adalah komitmen dan keterlibatan kepemimpinan
senior ditingkat CEO dan dewan direksi. Transformasi organisasi yang dibutuhkan
untuk benar-benar mencapai pengiriman berkelanjutan dari perawatan berpusat pada
pasien tidak akan terjadi tanpa dukungan dan partisipasi dari pimpinan. Dalam kata-
kata seorang pengamat, "Tidak ada kesempatan untuk berhasil tanpa itu, dan mungkin
bahkan tidak dengan itu" . Pentingnya kepemimpinan telah didokumentasikan dalam
literatur pada organisasi development.Mencatat organisasi teori Edgar Schein
mengidentifikasi hubungan erat antara kepemimpinan dan budaya dalam suatu
organisasi, menunjukkan bahwa:
Budaya organisasi yang diciptakan oleh para pemimpin, dan salah satu yangpaling menentukan fungsi kepemimpinan mungkin menjadi penciptaan,
manajemen
Budaya dan kepemimpinanJack Silversin dan rekannya, Mary Jane Kornacki, yang diakui secara nasional
merupakan dokter ahli budaya, telah menerapkan konsep-konsep khusus
7/22/2019 PCC Makalah Maria
12/38
12
untuk organisasi perawatan kesehatan melalui model perubahan organisasi
yang berfokus pada unsur pimpinan, berbagi visi, budaya, dan konsep eksplisit
"kompak" antara manajemen dan medis dan pengawasan staff. Menurut Gary
Kaplan, MD, CEO of Virginia Mason Medical Center di Seattle, Washington,
pemimpin harus menjadi "manajer perubahan" bahwa tradisional implisit
antara dokter dan organisasi dari satu didasarkan pada "hak, perlindungan, dan
otonomi" satu focus sepenuhnya pada "menempatkan pasien pertama." Dalam
kasus Virginia Mason, Dr Kaplan menerapkan Silversin ini dalm kerangka
kerja untuk membuat kompak kepemimpinan dan dokter, kekompakan yang
jelas menggambarkan tanggung jawab bersama dan harapan mengenai patient
centered care
2) Visi StrategisKepemimpinan yang berkomitmen, dalam organisasi perlu mengembangkan visi dan
rencana strategis yang jelas untuk bagaimana perawatan berpusat pada pasien akan
masuk ke dalam prioritas dan proses secara operasional sehari-hari. Pentingnya
pernyataan visi dan misi dengan jelas, unsur-unsur sederhana yang dapat dengan
mudah diulang dan tertanam dalam kegiatan rutin bahwa semua anggota staf
melaksanakan tugasnya dengan baik. Menerjemahkan visi ke dalam cara orang
berperilaku. Semua organisasi yang sukses melakukan hal ini.
3) Keterlibatan Pasien dan KeluargaDalam perawatan berpusat pada pasien, jika pasien harus benar-benar terlibat, maka
harus melibatkan keluarga mereka. Ini secara luas dipahami sebagai teman dekat dan
orang lain yang signifikan, bukan hanya kerabat keluarga, yang dapat memberikan
dukungan penting dan informasi selama proses perawatan. Menurut Bev Johnson,
presiden Institute for Pasien-dan Family Care-Centered, pasien dan keluarga harus
terlibat dalam perawatan di beberapa tingkatan, sesuai dengan rekomendasi IOM
dalam laporan jurang Kualitas Crossing. Tingkat pertama adalah titik pemberian
perawatan, di mana pasien dan keluarga dapat memberikan kontribusi pada proses
pengumpulan informasi tentang persepsi perawatan dan membantu dalam
menganalisis dan menanggapi strategi pengobatan . Tingkat kedua adalah
Microsystem klinis, di mana pasien dan penasihat keluarga harus berpartisipasi
sebagai anggota penuh dari peningkatan kualitas dan tim desain ulang, berpartisipasi
dari awal dalam perencanaan, pelaksanaan, dan mengevaluasi perubahan. Tingkat
ketiga adalah kepemimpinan organisasi, di mana perspektif dan suara pasien dan
keluarga sangat penting untuk peningkatan kualitas, perencanaan, dan kebijakan dan
program pembangunan. Pasien dan keluarga harus berpartisipasi dalam komite kunci
berurusan dengan isu-isu seperti keselamatan pasien, desain fasilitas, peningkatan
kualitas, pasien / pendidikan keluarga, etika, dan penelitian. Salah satu contoh dari
pasien dan keluarga Keterlibatan pada tingkat ini adalah pasien dan keluarga dewan
penasehat. Seperti dewan menciptakan kesempatan bagi pasien dan keluarga yang
mewakili konstituen yang dilayani oleh organisasi untuk menjadi anggota sebuah
7/22/2019 PCC Makalah Maria
13/38
13
kelompok permanen yang bertemu secara teratur dengan senior leaders. Sementara
mereka dapat memainkan peran penting dalam pemecahan masalah, karena mereka
sering mengidentifikasi peluang atau solusi . Akhirnya, pada tingkat keempat,
perspektif pasien dan keluarga sangat penting untuk pengembangan lokal, negara
bagian, dan kebijakan nasional, mempengaruhi keuangan dan pengiriman perawatan
4) Memperhatikan Lingkungan Sebagai PerawatanJika organisasi perawatan kesehatan ingin menjadi berpusat pada pasien, mereka
harus membuat dan memelihara suatu lingkungan di mana tenaga kerja yang
terpenting merupakan aset yang dihargai dan diperlakukan dengan tingkat yang sama
martabat dan rasa hormat bahwa organisasi mengharapkan nya karyawan untuk
memberikan pelayanan kepada pasien dan keluarga. Menekankan pentingnya
perekrutan, pelatihan, evaluasi, kompensasi, dan mendukung tenaga kerja
berkomitmen untuk perawatan berpusat pada pasien. Sebuah cara penting untuk
mencapai komitmen dan keterlibatan adalah melibatkan karyawan secara langsung
dalam desain dan proses implementasi berpusat pada pasien Menurut Peter Coughlan,
transformasi praktik pemimpin di IDEO, salah satu dari soughtafter dunia yang paling
penting pada perusahaan konsultan desain, organisasi perawatan kesehatan harus
berusaha untuk "humancentered", tidak hanya berpusat pada pasien, yang berarti
bahwa semua stakeholder (termasuk manajer, staf medis, perawat, dan staf lain pada
garis depan) harus terlibat dalam menciptakan efektif, responsif dalam sistem
perawatan. Dalam nada yang sama, Erie Chapman, Presiden dan CEO dari Nashville
berbasis Baptis Penyembuhan menunjukkan bahwa tanggung jawab "tenaga terbesar
adalah perawat untuk mengurus orang sakit . Dia menggambarkan sebuah teori
gelombang perilaku yang dapat berkontribusi terhadap budaya kerja yang positif,
didasarkan pada premis bahwa sebagian besar orang di sebuah organisasi atau pada
model tim perilaku mereka sendiri sesuai dengan orang di sekitar perilaku positif
dimodelkan oleh pemimpin tim akan mendorong perilaku serupa dalam anggota tim
lainnya, yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi pada kemampuan seluruh
tim untuk memberikan responsif, berorientasi layanan perawatan untuk pasien dan
keluarga mereka.
7/22/2019 PCC Makalah Maria
14/38
14
5) Pengukuran Sistematis dan Tanggapan
7/22/2019 PCC Makalah Maria
15/38
15
Sebuah aksioma yang sering digunakan dalam peningkatan kualitas kesehatan adalah,
"Anda tidak bisa mengelola apa yang Anda tidak dapat ukur " ini faktor utama yang
berkontribusi terhadap perawatan berpusat pada pasien. Kehadiran kapasitas
pelanggan mendengarkan kuat yang memungkinkan organisasi untuk sistematis
mengukur dan memantau kinerjanya. Menurut Kate Goonan, seperti mendengarkan
kapasitas harus terdiri dari "balanced scorecard" yang mencakup beberapa
pengukuran kinerja, seperti survei pengalaman pasien, keluhan. Penting
mendengarkan proses di mana anggota staf memainkan peran pasien dan mengalami
layanan atau prosedur dengan cara yang sama bahwa pasien dan keluarga dalam
Pelaksanaan pasien dan dewan penasehat keluarga, dijelaskan di atas, menyediakan
cara lain untuk mengumpulkan umpan balik yang sistematis dari pasien.
Nilai pengukuran dan umpan balik tersebut menggunakan mereka untuk merancang
dan menerapkan intervensi tertentu atau proses untuk meningkatkan pengalaman
pasien.
6) Kualitas LingkunganSalah satu faktor terpenting yang berkontribusi pada perawatan berpusat pada pasien
adalah kualitas lingkungan fisik di mana perawatan disediakan. Sejak didirikan pada
tahun 1978, Planetree telah merintis pendekatan baru untuk arsitektur dan desain yang
mengenali hubungan penting antara ruang fisik dan proses penyembuhan. The
Planetree Pendekatan ke fasilitas kesehatan desain mendorong pengaturan yang:
Selamat datang keluarga pasien dan teman-teman. Nilai manusia melalui teknologi. Aktifkan pasien untuk sepenuhnya berpartisipasi sebagai mitra dalam
perawatan mereka.
Memberikan fleksibilitas untuk personalisasi perawatan setiap pasien. Mendorong pengasuh untuk bersikap responsif terhadap pasien. Foster berhubungan dengan alam dan keindahan.
7) Mendukung TeknologiFaktor yang berkontribusi akhir menyerap hampir semua elemen di atas adalah
mendukung teknologi, khususnya teknologi informasi kesehatan (HIT) yang
melibatkan pasien dan keluarga secara langsung dalam proses perawatan dengan
memfasilitasi komunikasi dengan pengasuh mereka dan dengan menyediakan akses
yang memadai terhadap informasi yang dibutuhkan dan alat pendukung keputusan.
Banyak sekali aplikasi teknologi informasi kesehatan telah muncul dalam beberapa
tahun terakhir, dari yang sederhana e-mail komunikasi antara pasien dan dokter
melalui Web yang lebih canggih portal yang memungkinkan pasien untuk
berinteraksi dengan catatan elektronik dokter mereka 'medis. Aplikasi ini berkisar
luas dalam kompleksitas maupun biaya.
Kunci kesuksesan adalah untuk membuat adopsi mudah bagi kedua pasien dan
dokter, dan untuk mengimplementasikan aplikasi secara bertahap untuk menghindari
7/22/2019 PCC Makalah Maria
16/38
16
kekhawatiran bahwa teknologi baru akan tiba-tiba merusak kualitas interaksi pasien
dan perawat.
4. Tujuan Patient Centred Care: Perawatan disampaikan secara tepat waktu, aman dan tepat
cara sesuai dengan standar profesi, persyaratan hukum medis dan perundang-
undangan.
Keperawatan pengiriman rawat inap akan mencerminkanpasien ketajaman dan tingkat keterampilan staf.
Perawatan adalah co-terkoordinasi untuk memastikan yang terbaik mungkinhasil bagi pasien.
7/22/2019 PCC Makalah Maria
17/38
17
Tidak ada duplikasi perawatan pasien Suatu distribusi yang adil dari pekerjaan Sebuah pendekatan multidisiplin untuk pemberian perawatan Untuk memastikan pendekatan holistik dalam pelayanan keperawatan yang
mencerminkan praktek profesional saat ini.
Mengembangkan dan menerapkan "Model Care" bahwa di bawah pin nilai-nilai danpengetahuan.
o Komunikasi Akurat & tepat waktu dalam dokumentasio Profesional, keterampilan, pendidikan, pengasuhan, loyalitas, komitmen,
keunggulan
o Respek diri, budaya, satu sama lain, pasien, organisasio Positive sikapo Rahasia / Privasio Quality-pasien advokat, pengiriman perawatan, sumber daya, tenaga kerja
dan bahan
o Acknowledgement/Recognition/Valuedo Beban kerja waktu, sumber daya, tenaga kerja, material, dan ekuitas campuran
keterampilan
o Honestyo Satisfaction-pemberdayaan
Model saat ini perawatan yang digunakan pada setiap lingkungan.o Pasien adalah pusat.o Sumber daya dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan
pasien
o Sebuah hubungan membangun dengan pasien yaitu perawat memperkenalkandiri, membahas rencana perawatan (lihat kebijakan discharge), meminta
pasien mereka perlu apa-apa sebelum meninggalkan ruangan, meminta pasien
ada sesuatu yang pasien diharapkan terjadi atau tidak berharap terjadi terjadi
hari dll
7/22/2019 PCC Makalah Maria
18/38
18
5. JURNAL TERKAIT PATIENT CENTERED CAREDari beberapa jurnal ada beberapa issue terkait dengan patient center care
1. PATIENT-CENTERED CARE:WHAT DOES IT TAKE? Dale Shaller, ShallerConsulting October 2007
ABSTRAK: Patient-centered care telah menjadi, tujuan utama bagi sistem kesehatan
bangsa, namun survei hasil pengalaman pasien menunjukkan bahwa sistem ini jauh dari
harapan . Berdasarkan wawancara dengan pemimpin Patient-centered care pada pasien
organisasi dan inisiatif, laporan ini mengidentifikasi tujuh faktor kunci
untuk mencapai perawatan Patient-centered care pada level organisasi: 1) keterlibatan
pimpinan puncak, 2) visi strategis dengan jelas dan terus-menerus dikomunikasikan
kepada setiap anggota organisasi, 3) keterlibatan pasien dan keluarga di berbagai tingkat,
4) lingkungan yang mendukung kerja untuk semua karyawan, 5) sistematis pengukuran
dan umpan balik, 6) kualitas lingkungan binaan, dan 7) teknologi informasi yang
mendukung. Laporan ini menggambarkan bagaimana faktor-faktor ini dapat berhasil
dilaksanakan melalui contoh-contoh kasus dua organisasi, Sistem Kesehatan MCG di
Georgia dan Bronson Methodist Hospital di Michigan. Laporan ini diakhiri dengan
diskusi tentang strategi di organisasi dan tingkat sistem yang dapat membantu
pelaksanaan memanfaatkan luas patientcentered perawatan.
2. Patient Centered Care - A Conceptual Model and Review of the State of the ArtRavishankar Jayadevappa*,1 and Sumedha Chhatre2 1Department of Medicine, Leonard
Davis Institute of Health Economic, University of Pennsylvania, 224, Ralston-Penn
Center, 3615 Chestnut Street, Philadelphia PA 19104-2676, USA 2Department of
Psychiatry, 4051, 3535 Market Street, Philadelphia, PA 19104, USA
Abstrak: Latar Belakang Patient-centered care Patient-centered care yang mencakup
pengambilan keputusan dapat meningkatkan pilihan pengobatan, kualitas pelayanan dan
hasil. Patient-centered care mengakui perlunya perubahan besar dalam proses perawatan
yang mengatur sistem perawatan kesehatan di sekitar pasien.
Tujuan: Tujuan studi ini adalah untuk mengevaluasi dan membahas interaksi komponen
Patient-centered care oleh mengembangkan model konseptual dari Patient-centered care.
Metode: kajian literatur komprehensif dilakukan dengan menggunakan Medline,
CINAHL, dan database Cochrane. Termasuk Studi bahasa Inggris yang menangani isu-
isu yang berkaitan dengan berpusat pada pasien-pasien perawatan dan hasil yang
dilaporkan.
Hasil: Meskipun konsep Patient-centered care muncul di awal 50-an, itu meledak dalam
penelitian kesehatan Kebijakan arena eksponensial di akhir tahun sembilan puluhan.
Model konseptual yang dijelaskan di sini dapat membantu secara obyektif dan subyektif
evaluasi Patient-centered care. Seperti yang kita berusaha untuk meningkatkan kualitas
pelayanan, Patient-centered care dapat memainkan
berperan penting dalam proses ini. Namun ini memerlukan perubahan dalam sistem
7/22/2019 PCC Makalah Maria
19/38
19
kesehatan kita sehingga dapat meningkatkan kualitas keseluruhan oleh perawatan
meminimalkan konsumsi sumber daya kesehatan yang boros.
Kesimpulan: Dengan biaya kesehatan diproyeksikan untuk melanjutkan peningkatan
pesat mereka, paradigma kesehatan saat ini tidak berkelanjutan. Penelitian lebih lanjut
diperlukan untuk mengeksplorasi berbagai atribut perawatan, penerimaan, dan
komparatif efektivitas dalam arena kesehatan.
3. Facilitating a Culture of Safety and Patient-Centered Care Through Use of aClinical Assessment Tool in Undergraduate Nursing Education
Diana Girdley, MS, RN; Christine Johnsen, MS, RN; and Kristine Kwekkeboom, PhD,
RN
ABSTRAK
Meskipun pengiriman yang aman perawatan, Patient-Centered Care pada pasien telah
lama menjadi prioritas di kalangan pendidik keperawatan, mahasiswa keperawatan
mungkin tidak mampu menerjemahkan konsep-konsep yang tidak memadai dipelajari
dalam kelas dalam praktek keperawatan. Pendidik perawat harus mengembangkan
strategi pengajaran untuk memberikan mahasiswa keperawatan dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk memberikan perawatan pasien
berkualitas. Dalam Mutu dan Pendidikan Keselamatan untuk proyek Perawat,
seperangkat kompetensi keperawatan kunci didirikan. Artikel ini menjelaskan
pengembangan dan penggunaan alat penilaian klinis dalam sarjana keperawatan klinis
untuk meningkatkan penguasaan dua dari kompetensi keperawatan kunci: keselamatan
dan perawatan pasien berpusat.
4. Developing Patient-Centered Care Competencies Among Prelicensure NursingStudents Using Simulation
Leslie M. McKeon, PhD; Tommie Norris, DNS; Brittany Cardell, MSN, CNL; and
Teresa Britt, MSN
abstrak
Peningkatan kesehatan perawatan memerlukan kolaborasi antara akademisi dan praktek
untuk menjembatani kesenjangan dalam pendidikan perawat dan pencapaian hasil
berkualitas. Kualitas dan Pendidikan Keselamatan untuk Perawat mengidentifikasi enam
domain, termasuk Patient-Centered Care, yang harus ditangani selama pendidikan
prelicensure. Simulasi adalah strategi yang direkomendasikan untuk mengajar praktek
klinis yang aman, namun, biaya, ruang, dan sumber daya fakultas merupakan hambatan
untuk penggunaannya. Komputer berbasis simulasi sosial kurang sumber daya intensif
dan efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Sebuah studi percontohan
dilakukan untuk membandingkan sumber daya yang diperlukan dan hasil belajar siswa
untuk simulasi tradisional versus berbasis komputer. Mahasiswa keperawatan lima puluh
tiga sarjana muda berpartisipasi dalam penelitian ini, 34 menyelesaikan simulasi berbasis
7/22/2019 PCC Makalah Maria
20/38
20
komputer dan 31 menyelesaikan simulasi tradisional. Skor kelompok perawatan pasien
berpusat kompetensi membaik sama (p
7/22/2019 PCC Makalah Maria
21/38
21
BAB III
PEMECAHAN MASALAH
1. Latar Belakang
Salah satu alat kepemimpinan yang efektif bagi seorang pemimpin adalah
kemampuan untuk memecahkan masalah. Pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan merupakan ketrampilan penting dalam kehidupan. Pemecahan masalah
seringkali melibatkan pengambilan keputusan dan pengambilan keputusan sangat
penting bagi manajemen dan kepemimpinan. Ada proses dan tehnik untuk
meningkatkan pengambilan keputusan dan kualitas keputusan. Pengambilan
keputusan lebih alami untuk kepribadian tertentu, sehingga orang-orang ini harus
lebih focus pada peningkatan kualitas dari keputusan mereka. Orang yang kurang
alami pembuat keputusan seringkali mampu membuat penilaian kualitas tetapi
kemudian harus lebih tegas dalam bertindak atas penilaian yang dibuat. Pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan terkait erat dan masing-masing membutuhkan
kreatifitas dalam mengidentifikasi dan mengembangkan pilihan, dimana
brainstorming adalah tehnik yang sangat berguna. Pengambilan keputusan yang baik
memerlukan campuran ketrampilan: pengembangan kreatif dan identifikasi opsi,
kejelasan penilaian, keteguhan keputusan, dan pelaksanaan yang efektif.
2. PROBLEM SOLVINGa. Definisi Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah adalah Proses penanggulangan suatu rintangan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Proses penyelesaian masalah terdiri dari
identifikasi masalah, analisis masalah,penilaian pemecahan, pemilihan dan
pelaksanaan solusi masalah yang terbaik.
Masalah adalah adanya kesenjangan antara das sollen / teori dengan dassein / fakta empiris ; antara yang ditetapkan sebagai kebijakan dengan kenyataan
implementasi kebijakan ( Masalah : Kesenjangan apa yang terjadi dengan apa
yang dikehendaki ).
Pemecahan masalah adalah keterampilan yang bisa dipelajari, dan
karenanya staf perawat dapat belajar dengan mengamati para pemimpin mereka,
keputusan yang baik oleh pemimpin adalah keputusan yang dapat melakukan
lebih dari memecahkan masalah langsung, tetapi lebih penting adalah untuk
jangka panjang.
7/22/2019 PCC Makalah Maria
22/38
22
b. Dasar Pemecahan MasalahPrinsip pemecahan masalah oleh seorang manajerial adalah sebagai
berikut:
1. Memastikan perhatian kepada masalah yang memiliki pengaruh tinggipada efisiensi organisasi, Manajer harus memisahkan masalah besar dan
masalah kecil. Mengikuti kebijakan untuk menyelesaikan masalah yang
lebih kecil
2. Memelihara waktu manajerial yang mahal untuk menangani masalah yangutama
3. Manajer sebaiknya memberikan masalah yang lebih kecil pada bawahan,dengan demikian memperkuat identifikasi dan meningkatkan otonomi
pekerjaan.
4. Dalam pemecahan masalah operasional yang sulit manajer sebaiknyaminta nasehat dari ahli dari dalam atau luar lembaga sehingga cara
penyelesaian masalah berdasarkan pada praktek dan pengetahuan yang
mutakhir.
5. Kualitas solusi masalah meninggi bila manajer santai dalam mendekatimasalah, menolak menyelesaikan masalah dibawah tekanan, dan
menghindari keputusan kritis untuk memberikan prioritas pada orang lain.
6. Dalam menyelesaikan masalah besar, manajer sebaiknya mengakuibahwa tidak mungkin untuk mengantisipasi semua masalah, maka tidak
mungkin untuk mengharapkan ketelitian 100% dalam mendiagnosa dan
memecahkan seluruh masalah keperawatan. Sekali solusi telah ditetapkan
, manajer sebaiknya menerima solusi tersebut sebagai yang terbaik,
kemudian mengalihkan perhatiannya pada masalah lain.
c. Langkah Pemecahan Masalah :i. Identifikasi, pilih dan definisikan masalahnya, lalu jelaskan hasil yang
dikehendaki.Kenali hal-hal yang berpotensi menjadi masalah dan kaji situasi
dimana staf mungkin dapat memperbaikinya. Tentukan kriteria untuk
memilih masalah yang paling penting. Defenisikan secara operasional
masalah yang dipilih, misalnya bagaimana staff mengetahui bahwa
masalahsudah terpecahkan, dengan cara menentukan criteria keberhasilan
pemecahan masalah. Ini tidak sama dengan mendefenisikan solusi atas
masalah. Langkah pertama , bentuk sebuah tim kerja untuk memperjelas
criteria masalah tersebut.
ii. Pelajari secara seksama proses yang terjadi dari segala aspek.Tentukandimana dan kapan masalh muncul. Pahami proses terjadinya masalah.
7/22/2019 PCC Makalah Maria
23/38
23
iii. Tentukan penyebab terjadinya masalah dan bagaimana proses terjadinya.Tentukan faktor-faktor yang menimbulkan masalah dan keterkaitannya
dengan masalah. Gunakan metode untuk mengetes dugaan/hipotesis tentang
sebab-sebab yang mungkin menimbulkan masalah tersebut.. Kumpulkan
data untuk mengetes dugaan tersebut dan untuk menentukan faktor penyebab
yang paling dominan.
iv. Identifikasi semua cara pemecahan. Berpikir secara kreatif untuk menanganisebab-sebab masalah yang mungkin dapat diatasi.
v. Pilih solusi yang dapat dilaksanakan.Analisislah cara-cara pemecahan yangmungkin dilaksanakan, dikaji dari aspek criteria keberhasilan memecahkan
masalah, biaya yang diperlukan, kemungkinan solusi dapat dilaksanakannya,
atau criteria lainnya.
vi. Uji cobalah solusi itu dan evaluasi efektifitasnya., Ini merupakan sebuahsiklus. Rencanakan-Kerjakan-Cek-Bertindaklah ( PDCA = Plan,
Do,Check,Action). Siklus ini terdiri dari perencanaan langkah-langkah
pemecahannya termasuk mengatasi sikap yang menolak perubahan,
mengerjakannya yaitu melaksanakan pemecahan masalah, memantau hasil
atau akibat baru yang muncul, mengambil tindakan terhadap hal-hal yang
terjadi, misalnya dengan memodifikasi solusi, menerapkan solusi yang lain
atau memperluas cakupan penerapan solusi.
Jenis jenis masalah
Masalah dibedakan kedalam tiga kategori
Masalah sederhana Masalah kerumitan tidak teratur Masalah kerumitan teratur.Membangkitkan solusi
Langkah membangkitkan solusi yang mungkin dilakukan untuk suatu
masalah adalah langkah untuk mengadakan kreatifitasnyang terbaik. Sebelum
melihat solusi yang mungkin dilakukan untuk menutup jurang antara apa dan
apa yang sebaiknya, manajer sebaiknya meninjau tingkatan organisasi yang
lebih tinggi dan tujuan jangka panjang, karena membatasi waktu, uang atau
personil yang dibutuhkan untuk menetapkan solusi tertentu. Untuk
meningkatkan kualitas pilihan solusi, manajer sebaiknya merangsang
pemikiran kreatif dari isi pemecahan masalah melalui penggunaan :
Periksa diri adalah rangkaian standar pertanyaan dirancang untukmendatangkan proses pemikiran yang tidak biasa, dan tidak nyata serta
kombinasi ide mengenai elemen masalah.
7/22/2019 PCC Makalah Maria
24/38
24
Psiko drama : sering bermanfaat dalam membangkitkan solusi yangmungkin dilakukan terhadap masalah psikologi atau social yang
dihahadapi kelompok.
Bertukar pikiran/brainstorming, Sinektis, adalah teknik pemikiran berdasarkan mataforis yang
dikembangkan oleh Wiliam J. Gordon. Metode tersebut yang didasarkan
atas perlawanan satuan menggunakan analogi langsung, pribadi dan
khalayak untuk merangsang pemecahan masalah yang kreatif
Analisa pareto , Langkah pertama mengidentifikasi masalah, mencarisebab-sebab masalah kemudian disusun dalam suatu histogram dan dicari
solusi terhadap masalah tersebut.
Memilih suatu solusi
Kriteria bagi solusi yang berhasil untuk masalah dapat sebagai berikut:
i. Metode penugasan sebaiknya memastikan kelangsungan perawatan setiappasien selama rawat inap
ii. Sebaiknya memelihara identitas dan integritas kelompok kerja utama dalamsetiap unit keperawatan
iii. Sebaiknya menekan pergantian anggota staf keperawataniv. Sebaiknya mampu menerapkan tanpa memberhentikan anggota staf yang adav. Sebaiknya mensyaratkan pengeluaran keuangan yang yang sedikit
d. Karakteristik pemecahan masalah yang terampilDalam pemecahan masalah klinis, manajer perawat sebaiknya
menyerahkan tanggung jawab pemecahan masalah kepada seorang bawahan
dengan kecakapan yang handal dalam menyelesaikan masalah. Solusi paling
kreatif ditimbulkan oleh seorang dengan keahlian suatu subyek disiplin ilmu,
memperhatikan pengaruh jangka pendek dan jangka panjang masalah.
Dalam memilih seorang manajer berdasarkan kemampuan dalam
pemecahan masalah, manajer eksekutif keperawatan sebaiknya tahu bahwa
pendekatan dalam menangani masalah berbeda-beda bagi setiap orang. Ada yang
mengurutkan sesuai dengan kepentingan dan menanganinya sesuai prioritas
mungkin ada juga yang menyelesaikan masalah bedasarkan diagnose dengan
kegiatan penelitian dan menangani penyelesaian beberapa masalah yang
berhubungan sekaligus.
7/22/2019 PCC Makalah Maria
25/38
25
3. DECISION MAKINGa. Definisi Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian
dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa
perhitungan dan pertimbangan alternatif.
Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh
banyak ahli, diantaranya adalah :
G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai
pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang
mungkin.
Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan
oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang
termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.
Horold dan Cyril ODonnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan
keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak
yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika
tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi
yang telah dibuat.
P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap
suatu masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif
dan tindakan.
Pengambilan keputusan, proses memilih salah satu tindakan dari alternatif,
merupakan tanggung jawab terus-menerus dari manajer perawat. dia dihadapkan
dengan berbagai situasi. Rumah sakit atau lembaga kebijakan memberikan
panduan untuk menangani situasi rutin. Kasus luar biasa bisa membuat keputusan
yang lebih sulit dan mungkin memerlukan rasa matang dari segi hukum.
Keputusan makin bergantung pada proses pemecahan masalah ilmiah antara lain
mengidentifikasi masalah, menganalisis situasi, mengeksplorasi alternatif dan
mempertimbangkan konsekuensinya, memilih alternatif yang paling diinginkan,
pelaksanaan keputusan, dan mengevaluasi hasilnya.
Pengambilan keputusan merupakan suatu tugas yang sulit. Dalam situasi
yang beresiko tinggi kebanyakan pengambil keputusan menderita konflik, karena
akan adanya kemungkinan kerugian atau kegagalan.
7/22/2019 PCC Makalah Maria
26/38
26
b. Teknik Pengambilan Keputusani. Kelembanan yang tidak bertentangan
ii. Perubahan yang tidak bertentangan terhadap jalannya tindakan baruiii. Penghindaran pertahananiv. Kewaspadaan yang berlebihanTehnik - tehnik pengambilan keputusan yang lain :
Operation riset; yaitu dengan menggunakan metode-metode scientific (yang
meliputi tehnik-tehnik matematis) dalam analisis dan pemecahan suatu masalah
tertentupenerapan tehnik ini adalah usaha inventarisasi.
L inear programming; yaitu dengan menggunakan rumus-rumus matematik yang
disebut juga factor analysis.
Gaming war games; yaitu dengan teori yang biasanya digunakan untuk
menentukan strategi.
Probability; yaitu dengan teori kemungkinan yang dapat diterapkan pada
kalkulasi rasional atas hal-hal yang tidak normal, mengenai sebuah keputusan
yang dipertimbangkan dan diperhitungkan.
Ranking and statistical weighting; yaitu dengan cara :
1. melokalisasi berbagai factor yang akan mempengaruhi keputusan terakhir.2. menimbang factor-faktor yang dapat dibandingkan dan yang tercakup
didalam setiap alternative.
c. Proses Pengambilan KeputusanProses pengambilan keputusan berdasarkan scientific managemen
menurut pendapat Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan, yaitu :
1. Decision maker (manajer) harus mengetahui secara jelas masalah (problem)yang akan diputuskan dengan merumuskan dan menganalisisnya secara
cermat.
2. Mengumpulkan data, informasi, dan fakta yang ada relevansinya denganmasalah yang akan diputuskan.
3. Mengevaluasi dan menganalisis data, informasi, dan fakta yang telahdikumpulkan.
4. Menetapkan sejumlah alternative keputusan yang akan diambil.5. Mengembangkan dan mengimplementasikan alternative pilihan yang ada.6. Memilih keputusan yang terbaik dari alternative-alternatif itu.7. Menetapkan suatu keputusan, menjadi tindakan yang paling efektif dan
efesien.
7/22/2019 PCC Makalah Maria
27/38
27
8. Keputusan harus diinformasikan untuk ditaati dan dilaksanakan menjaditindakan nyata dan mengikat bagi semua karyawan.
Proses pengambilan keputusan berdasarkan scientific managemen
menurut pendapat R. Terry, yaitu :
1. Merumuskan problem yang bersangkutan2. Menganalisis problem tersebut.3. Menetapkan sejumlah alternative.4. Mengevaluasi masing-masing alternative.5. Memilih alternative yang akan menjadi keputusan dan yang akan
dilaksanakan.
Proses pengambilan keputusan berdasarkan scientific managemen
menurut pendapat Peter F. Drucker, yaitu :
1. menetapkan masalah.2. menganalisis masalah.3. mengembangkan alternative-alternatif pilihan.4. mengambil keputusan yang tepat.5. mengambil keputusan menjadi tindakan yang efektif.
Prosedur pengambilan keputusan harus dilakukan dengan baik dan cermat,
supaya resiko keputusan itu relative kecil. Harus dihayati bahwa setiap keputusan
selalu menghadapi resiko, dan resiko ini menjadi tanggung jawab decision maker.
Aspek-aspek yang mempengaruhi pengambilan keputusan, yaitu :
1. pribadi dan kepribadian decision maker2. sifat masalah yang dihadapi.3. Pandangan dan kecakapan factual decision maker terhadap masalah yang
dihadapi.
4. Kondisi institusional (lembaga) bersangkutan.5. Situasi umum yang menjadi lingkungan sekitar.
Faktor-faktor penolong pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1. harus diperhatikan emosi dan aturan-aturan2. setiap keputusan harus mendorong tercapainya tujuan3. suatu keputusan tidak selalu memuaskan semua pihak4. hanya ada satu pilihan yang paling memuaskan atau terbaik5. pengambilan keputusan adalah mental action dan harus di transfer ke dalam
physical action
6. pengambilan keputusan yang efektip memerlukan waktu,dana,datainformasi dan fakta yang cukup
7. membuat keputusan dalam prakteknya,membutuhkan kecakapan,pengalaman, dan imajinasi
7/22/2019 PCC Makalah Maria
28/38
28
8. pengambilan keputusan merupakan awal dan mata rantai aktivitas9. setiap keputusan harus dilaksanakan
d. Proses Kreatif Dalam Pengambilan Keputusan.Pengambilan keputusan menekankan pilihan solusi, sedangkan proses
kreatif menekankan keunikan dari solusi. Kreativitas adalah kualitas laten,
diaktifkan ketika seseorang menjadi termotivasi oleh kebutuhan untuk ekspresi
diri atau oleh stimulasi masalah.
Tahap pertama dari proses kreatif adalah kebutuhan yang dirasakan.
Demikian pula, ketika seorang pembuat keputusan adalah dihadapkan dengan
masalah, ia mulai mencari solusi.
Tahap kedua pemecahan masalah secara kreatif adalah tahap persiapan,
dari mana ide kreatif muncul. Dengan mengeksplorasi hubungan antara solusi
yang mungkin muncul, seseorang dapat mengidentifikasi solusi tambahan.
Inkubasi, fase ketiga, adalah masa untuk merenungkan situasi.
Pengulangan pikiran yang sama, tanpa ide-ide baru atau interpretasi, adalah tanda
kelelahan dan menunjukkan bahwa itu adalah waktu yang baik untuk memulai
masa inkubasi. seseorang butuh memberikan perhatian istirahat yang diperlukan,
namun pikiran bawah sadar terus menangani masalah ini. Waktu harus ditetapkan
untuk menguji kembali situasi dan meninjau data yang dikumpulkan selama tahap
persiapan.
Iluminasi, fase ke empat adalah penemuan solusi. Ini mungkin datang ke
pikiran di tengah malam atau selama kinerja tugas lain. Disarankan bahwa ide
ditulis detail sehingga dapat dilestarikan.
Verifikasi, tahap kelima dan terakhir pengambilan keputusan kreatif,
adalah masa percobaan ketika ide ditingkatkan melalui modifikasi dan perbaikan.
e. Jenis KeputusanJenis-jenis keputusan diklasifikasikan dalam 2 kategori, yaitu keputusan
yang direncanakan/ diprogram dan keputusan yang tidak direncanakan/ tidak
terprogram.
1. Keputusan yang deprogramKeputusan yang diprogram merupakan keputusan yang bersifat rutin dan
dilakukan secara berulang-ulang sehingga dapat dikembangkan suatu
prosedur tertentu. Keputusan yang diprogram terjadi jika permasalahan
terstruktur dengan baik dan orang-orang tahu bagaimana mencapainya.
Permasalahan ini umumnya agak sederhana dan solusinya relatif mudah.
(Gitosudarmo, 1997).
7/22/2019 PCC Makalah Maria
29/38
29
2. Keputusan yang tidak deprogramKeputusan yang tidak diprogram adalah keputusan baru, tidak terstrutur dan
tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Tidak dapat dikembangkan prosedur
tertentu untuk menangani suatu masalah, apakah karena permasalahannya
belum pernah terjadi atau karena permasalahannya sangat kompleks dan
penting.
Keputusan yang tidak diprogram dan tidak terstruktur dengan baik, apakah
karena kondisi saat itu tidak jelas,metode untuk mencapai hasil yang
diinginkan tidak diketahui,atau adanya ketidaksamaan tentang hasil yang
diinginkan (Wijono,1999).
Keputusan yang tidak diprogram memerlukan penanganan yang khusus dan
proses pemecahan masalah dengan intuisi dan kreatifitas. Tehnik
pengambilan keputusan kelompok biasanya dilakukan untuk keputusan yang
tidak diprogram. Hal ini disebabkan oleh karena keputusan yang tidak
diprogram biasanya bersifat unik dan kompleks, dan tanpa kriteria yang
jelas, dan umumnya dilingkari oleh kontroversi dan manuver politik
(Wijono, 1999). Gillies (1996), menyebutkan bahwa keputusan yang tidak
diprogram adalah keputusan kreatif yang tidak tersusun, bersifat baru, dan
dibuat untuk menangani suatu situasi dimana strategi/ prosedur yang
ditetapkan belum dikembangkan.
f. Pendekatan Dalam Pembuatan KeputusanPendekatan akar dan cabang terhadap pembuatan keputusan.
Leavitt dan Pondy menggambarkan dua pendekatan umum terhadap pembuatan
keputusan :
1. Pendekatan rasionalkomperhensif2. Pendekatan perbandingan tambahan atau cabangDalam pendekatan akar terhadap pembuatan keputusan manajer mulai dengan
persoalan mendasar-tujuan kelembagaan serta prioritasnya, analisa masalah,
criteria pemecahan, dan teori keputusan. Dalam pendekatan yang lebih bijaksana
manajer yang merasakan adanya ancaman atau tantangan mengabaikan tugas
kelembagaan, criteria pemecahan, dan teori ilmiah serta mengembangkan
keputusan manajemennya dengan membuat tahap demi tahap rangkaian
perubahan tambahan kecil.
Dalam metode cabang pembuatan keputusan dilakukan dengan berbagai macam
cara dengan menggunakan beberapa model pengambilan keputusan, sehingga di
peroleh hasil yang maksimal
7/22/2019 PCC Makalah Maria
30/38
30
g. Bantuan Terhadap Pembuatan Keputusan (Tools)Kebanyakan keputusan biasanya melibatkan berbagai tingkat
ketidakpastian. Manajer sebagai pembuat keputusan biasanya menggunakan
berbagai macam penelitian untuk meminimalkan ketidakpastian pada keputusan
yang diambil. Beberapa bantuan yang digunakan dalam pembuatan keputusan
yaitu :
Teori probabilitas
Teori probabilitas dapat diterapkan apabila terdapat resiko atau ketidakpastian
dalam pembuatan keputusan. Teori ini dilakukan dengan asumsi bahwa faktor-
faktor yang terjadi sesuai dengan pola yang dapat diprediksi. Contohnya jika
orang melemparkan koin 200 kali, maka dapat diprediksi bahwa kepala akan
muncul 100 kali dan ekor 100 kali. Deviasi dapat diatur pada batasan yang dapat
diprediksi.
Terdapat tiga kriteria yang menganggap bahwa pengalaman sebelumnya
sangatlah diperlukan dalam pengambilan keputusan dengan menggunakan teori
probabilitas. Pada maximax kriteria, manajer memaksimumkan kemungkinan
yang dapat dicapai. Manajer sangat optimis terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusannya dan memilih kemungkinan-kemungkinan dimana
dia dapat mencapai hasil terbaik. Hal ini merupakan kriteria yang berbahaya
karena tidak menyadari adanya kemungkinan komplikasi keputusan. Ketika
menggunakan kriteria miximin, manajer terlihat sangat pesimis dan
mengharapkan kemungkinan terjadinya kemungkinan terburuk. Manajer
memilih opsi yang membuatnya memaksimalkan hasil yang paling
menguntungkan. Manajer menyadari komplikasi apa yang dapat terjadi dari
setiap keputusan, menganggap bahwa segala yang salah akan menjadi salah, dan
memilih alternatife yang menawarkan hasil terbaik ketika segalanya
kemungkinan salah. Kriteria minimax dapat diterapkan apabila manajer
membuat keputusan yang ia sesalkan. Sesuatu yang tak terduga mencegah
manjer dalam pencapaian hasil yang paling menguntungkan, manajer lalu
mengurangi komplikasi dari pencapaian hasil yang paling menguntungkan dan
mencoba menimimalkan penyesalannya.
Simulasi, model, dan game
Simulasi merupakan suatu cara yang menggunakan model dan permainan untuk
menyederhanakan masalah melalui identifikasi komponen-komponen dasar
dengan menggunakan trial dan error untuk menentukan pemecahan.
Suatu model menggambarkan hal yang lain, biasanya mengenai objek, kegiatan,
proses, atau sistem. Model merupakan suatu teknik yang abstraksi dan
penyederhanaan untuk mempelajari sesuatu dengan kondisi yang bervariasi.
Model dibuat untuk menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi fenomena.
Elemen kritis dari pembuatan model adalah konsep.
7/22/2019 PCC Makalah Maria
31/38
31
Teori permainan adalah sebuah simulasi operasi sistem. Para pemain mencoba
untuk membangun strategi yang akan memaksimalkan pencapaian dan
meminimalkan kehilangan, tanpa memperhatikan apa yang dilakukan oleh
kompetitor.
Chart Gantt
Gannt charts merupakan pengembangan jadwal yang mengijinkan seseorang
untuk memperlihatkan tugas multiple yang telah dilakukan. Gannt chart terdiri
dari kolom yang terdiri dari tugas, penanggung jawab, dan batasan waktu bisa
dalam menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, atau dekade, tergantung dari
lamanya projek.
Pohon keputusan
Merupakan metode graphik yang dapat membantu manajer memperlihatkan
kmungkinan-kemungkinan alternative, outcome, resiko, dan informasi-nformasi
yang diperlukan untuk masalah tertentu dalam suatu periode. Pohon keputusan
ini membantu manajer melihat kemungkinan arah setiap aksi yang diambil dari
setiap point keputusan dan mengevaluasi konsekuensi-konsekuensi dari rangkaian
keputusan. Prosesnya mulai dari keputusan primer yang setidaknya memiliki dua
alternatif. Kemudian dilakukan prediksi outcome dari setiap keputusan.
Tugas Responsible Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
Mengumpulkan
informasi
Me
Jenis laporan Me X
Perbaikan
laporan
Me X
Menyerahkan
laporan
Me X
Alternatif
A4
A3
A2
A1
Keputusan I
Kesempatan Kemungkinan
Konsukuensi
7/22/2019 PCC Makalah Maria
32/38
32
Program evaluasi dan teknik review (PETR)
PETR merupakan suatu model system jaringan untuk merencanakan dan
mengontrol kondisi tertentu. Hal ini melibatkan aktifitas kunci dalam projek,
menggambarkan aktifitas dalam suatu alur diagram, dan menandai durasi pada
setiap fase kerja. PERT mengingatkan bahwa tugas tertentu harus selesai sebelum
projek keseluruhan dan diselesaikan, lebih jauh lagi, tugas-tugas kecil harus
selesai terlebih dahulu sebelum memulai tugas yang lainnya.
Metode critical path (MCP)
Hampir sama dengan PETR, memperhitungkan kebutuhan waktu untuk tiap-tiap
aktifitas.MCP dapat digunakan dimana cost merupakan factor yang signifikan dan
pengalaman penyedia merupakan suatu dasar untuk menentukan waktu dan cost.
Teori mengantri
Teori mengantri berhubungan dengan garis tunggu atau pelayanan masalah
berkesinambungan. Merupakan teknik matematika untuk menentukan yang
paling efisien dari factor yang berhubungan dengan pelayanan berkelanjutan. Hal
ini dapat diterapkan bila unit penerima pelayanan datang secara acak, tetapi waktu
yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan dapat diperkirakan.
h. Aspek Etika dalam Pengambilan KeputusanEtika adalah filsafat moral, ilmu yang menilai hubungan, pengendalian
perilaku manusia sehingga mereka akan melayani manusia secara kemanusian
sampai akhir hayat. Ketika ada konflik/masalah disana ada sebuah pilihan
diantara alternativ terhadap masalah. Pilihan tersebut dipengaruhi oleh nilai-nilai..
Nilai-nilai pertama dipelajari dari orang dewasa. Nilai dapat mengalami
modifikasi dan memperkuat seseorang dalam proses kehidupan seumur hidup.
Nilai adalah disadari berharga dan dihargai, bebas dipilih dari alternatif dan
bertindak dalam berbagai cara. Pilihan etis juga harus memperhatikan keinginan,
kebutuhan, dan hak-hak orang lain.
Ada beberapa model etik yang dapat dipakai antara lain:
Model Pri estly
Manajer adalah sebagai paternalistik dan membuat keputusan tanpa
memperhitungkan nilai lain atau mencari masukan dari orang lain. Meskipun
perawat mungkin memiliki keahlian yang memenuhi syarat untuk membuat
keputusan tertentu, mereka tidak memiliki hak untuk membuat keputusan moral
untuk mempengaruhi orang lain. Contoh model ini adalah Autokratik leadership.
7/22/2019 PCC Makalah Maria
33/38
33
The Engineer ing model
Model ini menunjukkan bahwa satu orang menyajikan fakta lain dan menyiapkan
kode etik untuk melakukan apa yang orang lain inginkan: staf yang bekerja
sesuai dengan garis komando adalah contoh dari model ini.
The contractual model
Model ini menyediakan kontrak yang mengidentifikasi kewajiban umum dan
manfaat untuk dua orang lebih. Ini berkaitan dengan moral kedua belah pihak dan
sesuai untuk hubungan antara atasan-bawahan.
The Collegial M odel
Model ini menggambarkan individu berbagi tujuan bersama dan mencapai
keputusan melalui diskusi dan konsensus. Bila ada nilai-nilai bersama, model ini
membantu membangun tim dan meminimalkan konflik. ( Robert Veacths Models
for etichal medicine are discussed in Aroskar MA: Ethics of nurse-patient
relationship, Nurse Educ 5:18, 1980 ) Untuk membuat satu keputusan etik, yang
pertama harus mempertimbangkan apa yang diinginkan untuk menjadi tujuan
akhir dan kemudian menentukan apa yang baik atau buruk dalam pencapain
tujuan akhir. Jika suatu keburukan terjadi pada akhirnya, itu adalah juga
keputusan etis.
Jika konsekuensi dari keputusan memungkinkan, namun tidak berkehendak
sebagai alat atau pengakhiran tujuan, ada beberapa faktor yang patut
dipertimbangkan: baik atau buruk dari setiap alternatif harus dievaluasi.
Ethi cs Committees
Masalah etika kompleks mengenai perawatan pasien dan kebijakan harus diatasi.
Kelembagaan komite etika menghadapi pertanyaan-pertanyaan etis yang sering
membutuhkan pilihan menyakitkan bagi pasien, terutama untuk bayi dan orang
dewasa lanjut usia yang memungkinkan untuk membuat keputusan sendiri.
Isu-isu berikut ini harus dibahas dalam filosofi institusi, baik ketika membentuk,
komite etika institusional dan melalui studi yang berkelanjutan dan evaluasi
komite yang ada: tanggung jawab, akuntabilitas, biaya ekonomi, keberhasilan,
peran komite dalam pengambilan keputusan perawatan pasien, privasi untuk
pasien dan keluarga: dan komposisi komite, struktur, pertemuan dan akses dari
komite etik. Keperawatan harus di hadirkan keberadaannya dalam komite.
4. PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAMKONTEKS PELAYANAN KEPERAWATAN KRITIS
a. Pemecahan Masalah Dalam Pelayanan Keperawatan Kritis.Dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan dalam pelayanan klinik
khusus pelayanan keperawatan kritis, banyak tantangan yang dihadapi
manager/pemimpin meliputi permasalahan staff, administrasi dan juga kebijakan
RS, pasien dan keluarga. Dalam memecahkan masalah dan pengambilan
7/22/2019 PCC Makalah Maria
34/38
34
keputusan sebaiknya mempertimbangkan segi etik dan tujuan kebaikan bersama.
Langkah-langkah dalam proses diatas dapat dimulai dengan mempertimbangkan
kajian situasi dalam pelayanan kritis seperti jenis pasien, karakteristik pekerjaan
dimana membutuhkan kecepatan dan kesigapan bertindak, sarana dan prasarana
dalam pelayanan kritis. Seringkali pengambil keputusan haruslah seseorang yang
memiliki kualifikasi atau kompetensi yang sangat mahir dalam memikirkan
solusi serta mantap dalam mengambil keputusan.
1. Jenis masalahJenis masalah yang sering dihadapi dalam kontek pelayanan keperawatan
kritis antara lain adalah masalah kerumitan teratur dan tidak teratur, termasuk
masalah sederhana.
2. Dasar pemecahan masalahSeorang manajerial memastikan perhatian kepada masalah yang memiliki
pengaruh yang tinggi misalnya terhadap kebutuhan darurat pasien dan
keluarga. Selain itu manajerial harus melibatkan bawahan dalam
mengidentifikasi masalah. Dalam pemecahan masalah operasional yang berat
sebaiknya meminta nasehat dari tenaga ahli yang berkompeten dalam
penanganan masalah tersebut.
3. Memilih suatu solusiKriteria bagi solusi yang berhasil untuk masalah dalam konteks pelayanan
keperawatan kritis dapat sebagai berikut:
Metode penugasan sebaiknya memastikan kelangsungan perawatan setiappasien selama rawat inap sehingga masalah yang timbul selama
perawatan dapat teridentifikasi dengan jelas dan secepatnya dapat
dicarikan solusi yang tepat.
Sebaiknya memelihara identitas dan integritas kelompok kerja utamadalam setiap unit keperawatan.
Sebaiknya menekankan pergantian anggota staf keperawatan. Dapatmeningkatkan pengalaman dalam mencari solusi yang baik bagi masalah
yang mungkin timbul pada saat setiap staf melakukan tugasnya.
4. Karakteristik pemecahan masalah yang terampil dalam pelayanankeperawatan kritis
Dalam pemecahan masalah klinis, manajer perawat sebaiknya menyerahkan
tanggung jawab pemecahan masalah kepada seorang bawahan dengan
kecakapan yang handal dalam menyelesaikan masalah. Seorang manajerial
harus mengenali karakteristik kompetensi yang dimiliki perawat bawahannya.
Solusi paling kreatif ditimbulkan oleh seorang dengan keahlian suatu subyek
disiplin ilmu, memperhatikan pengaruh jangka pendek dan jangka panjang
masalah.
7/22/2019 PCC Makalah Maria
35/38
35
Dalam memilih seorang manajer berdasarkan kemampuan dalam pemecahan
masalah, manajer eksekutif keperawatan atau perawat yang memimpin suatu
ruangan khususnya dalam pelayanan kritis sebaiknya tahu bahwa pendekatan
dalam menangani masalah berbeda-beda bagi setiap orang. Ada yang
mengurutkan sesuai dengan kepentingan dan menanganinya sesuai prioritas
mungkin ada juga yang menyelesaikan masalah bedasarkan diagnosa dengan
kegiatan penelitian dan menangani penyelesaian beberapa masalah yang
berhubungan sekaligus.
5. Langkah Pemecahan masalah dalam konteks pelayanan keperawatan kritishampir sama dengan langkah pemecahan masalah secara manajerial.
b. Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Keperawatan Kritis.Pengambilan keputusan, proses memilih salah satu tindakan dari alternatif,
merupakan tanggung jawab terus-menerus dari manajer perawat. dia dihadapkan
dengan berbagai situasi..Rumah sakit atau lembaga kebijakan memberikan
panduan untuk menangani situasi rutin. Kasus luar biasa bisa membuat keputusan
yang lebih sulit dan mungkin memerlukan rasa matang dari segi hukum.
Keputusan makin bergantung pada proses pemecahan masalah ilmiah antara lain
mengidentifikasi masalah, menganalisis situasi, mengeksplorasi alternatif dan
mempertimbangkan konsekuensinya, memilih alternatif yang paling diinginkan,
pelaksanaan keputusan, dan mengevaluasi hasilnya.
Proses pengambilan keputusan dalam kontek pelayanan kritis pada umumnya
mengikuti proses pengambilan keputusan pada umumnya yaitu :
1. Menetapkan masalah.2. Menganalisis masalah.3. Mengembangkan alternative-alternatif pilihan.4. Mengambil keputusan yang tepat.5. Mengambil keputusan menjadi tindakan yang efektif.
Prosedur pengambilan keputusan harus dilakukan dengan baik dan cermat,
Supaya resiko keputusan itu relative kecil. Harus dihayati bahwa setiap
keputusan selalu menghadapi resiko, dan resiko ini menjadi tanggung jawab
decision maker.
Faktor-faktor penolong pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
Harus diperhatikan emosi dan aturan-aturan Institusi Setiap keputusan harus mendorong tercapainya tujuan Suatu keputusan tidak selalu memuaskan semua pihak Hanya ada satu pilihan yang paling memuaskan atau terbaik
7/22/2019 PCC Makalah Maria
36/38
36
Pengambilan keputusan adalah mental action dan harus di transfer ke dalamphysical action
Pengambilan keputusan yang efektip memerlukan waktu,dana,data informasidan fakta yang cukup
Membuat keputusan dalam prakteknya,membutuhkan kecakapan,pengalaman, dan imajinasi
Pengambilan keputusan merupakan awal dan mata rantai aktivitas Setiap keputusan harus dilaksanakan sebaiknya.
Jenis keputusan
Jenis keputusan yang dilakukan di pelayanan keperawatan kritis lebih banyak
jenis keputusan yang diprogram daripada yang tidak di program.
Pendekatan dalam pembuatan keputusan dalam konteks pelayanan kritis
Pendekatan yang biasa dipakai antara lain adalah pendekatan rasional
komperhensif. Permasalahan yang timbul biasanya berkaitan dengan kebutuhan
perawatan pasien dan keluarga sehingga pendekatan dalam pembuatan keputusan
harus holistic, komprehensif dan rasional.
7/22/2019 PCC Makalah Maria
37/38
7/22/2019 PCC Makalah Maria
38/38
DAFTAR PUSTAKA
Mariner, Tomey. (1992). Guide in nursing management. Ed 4th. USA-Mosby Year Book.
Frampton, 2008. Patient-centered care Improvement guide . USA
Marquis, Huston. (2006). Leaders hip role and management functions in nursing : theory and
application. Ed 5th. Philadelpia : Lipincott Williams and Wilkins.
Munibjaya, A.A. (2004).Manajemen kesehatan. Edisi 2. Jakarta : EGC.
Terry, George R. 2003.Prinsip-prinsip manajemen. Alih bahasa : J. Smith D.E.M. Jakarta : PT.
Bumi Aksara.
ABOUT THE PATIENT-CENTERED CARE IMPROVEMENT GUIDEhttp://www.patientcenteredcare.net/
http://search.proquest.com/docview/211037228/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/1?accounti
d=148614Outcomes in a Nursing Home Transition Case-Management Program Targeting
New Admissions
http://search.proquest.com/docview/216533979/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/5?accounti
d=148614Nursing Case Management in the 21st Century
http://search.proquest.com/docview/199433637/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/2?accounti
d=148614Using visual inquiry to reveal differences in nursing students' perception of
case management
http://search.proquest.com/docview/231396292/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/10?account
id=148614
http://search.proquest.com/docview/203966277/fulltextPDF/13CF077227217565F59/2?accounti
d=148614Facilitating a Culture of Safety and Patient-Centered Care T
http://search.proquest.com/docview/203935530/fulltextPDF/13CF077227217565F59/4?accounti
d=148614
http://search.proquest.com/docview/230754127/fulltextPDF/13CF077227217565F59/1?accounti
d=148614
http://search.proquest.com/docview/1034993535/fulltextPDF/13CF077227217565F59/6?account
id=148614
Patient-centered care.www.wikipedia.com
http://www.patientcenteredcare.net/http://www.patientcenteredcare.net/http://www.patientcenteredcare.net/http://search.proquest.com/docview/211037228/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/1?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/211037228/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/1?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/216533979/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/5?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/216533979/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/5?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/199433637/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/2?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/199433637/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/2?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/231396292/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/10?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/231396292/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/10?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/231396292/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/10?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/203966277/fulltextPDF/13CF077227217565F59/2?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/203966277/fulltextPDF/13CF077227217565F59/2?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/203935530/fulltextPDF/13CF077227217565F59/4?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/203935530/fulltextPDF/13CF077227217565F59/4?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/203935530/fulltextPDF/13CF077227217565F59/4?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/230754127/fulltextPDF/13CF077227217565F59/1?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/230754127/fulltextPDF/13CF077227217565F59/1?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/230754127/fulltextPDF/13CF077227217565F59/1?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/1034993535/fulltextPDF/13CF077227217565F59/6?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/1034993535/fulltextPDF/13CF077227217565F59/6?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/1034993535/fulltextPDF/13CF077227217565F59/6?accountid=148614http://www.wikipedia.com/http://www.wikipedia.com/http://www.wikipedia.com/http://www.wikipedia.com/http://search.proquest.com/docview/1034993535/fulltextPDF/13CF077227217565F59/6?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/1034993535/fulltextPDF/13CF077227217565F59/6?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/230754127/fulltextPDF/13CF077227217565F59/1?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/230754127/fulltextPDF/13CF077227217565F59/1?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/203935530/fulltextPDF/13CF077227217565F59/4?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/203935530/fulltextPDF/13CF077227217565F59/4?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/203966277/fulltextPDF/13CF077227217565F59/2?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/203966277/fulltextPDF/13CF077227217565F59/2?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/231396292/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/10?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/231396292/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/10?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/199433637/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/2?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/199433637/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/2?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/216533979/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/5?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/216533979/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/5?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/211037228/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/1?accountid=148614http://search.proquest.com/docview/211037228/fulltextPDF/13CF06C8320830BB26/1?accountid=148614http://www.patientcenteredcare.net/