Upload
tranthuy
View
217
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
DINKES
KABBDG
Kata Pengantar
Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2015 i
KATA PENGANTAR
Rencana Kerja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode satu (1)tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakanlangsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasimasyarakat.
Penyusunan Recana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2015mengacu pada kerangka arahan yang dirumuskan dalam Rencana Kerja PembangunanDaerah (RKPD) Kabupaten Bandung Tahun 2015. Oleh karena itu penyusunan Rencana KerjaDinas Kesehatan Tahun 2015 dapat dikerjakan dengan Peningkatan Pelayanan Kesehatan,evaluasi pelaksanaan Renja Dinas Kesehaatn tahun sebelumnya dan evaluasi kinerja terhadappencapaian Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2011-2015.
Program dan kegiatan yang direncanakan di dalam Renja Dinas Kesehatan KabupatenBandung Tahun 2015 terkait dengan kewenangan sebagaimana diatur di dalam PeraturanPemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antaraPemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/kota, yangmeliputi 34 urusan pemerintahan, yang terdiri atas 1 (satu) urusan wajib yaitu urusanKesehatan, dalam rangka pencapaian arah pembangunan yang telah ditetapkan dalam RPJMD2010-2015 dan Renstra Dinas Kesehatan 2010-2015.
Tersusunnya Rencana Kerja Dinas Kesehatan Tahun 2015 ini, disamping sebagaidokumen rencana kerja, juga diharapkan dapat dijadikan bahan acuan dalam penyusunanrencana kegiatan tahunan sehingga terdapat arah yang jelas dari program/ kegiatan DinasKesehatan sebagai perangkat daerah yang bertanggungjawab dalam bidang perencanaanpembangunan daerah.
Soreang, September 2014DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANDUNG
K e p a l a,
dr. H. ACHMAD KUSTIJADI, M.EpidPembina Utama Muda
NIP: 19530623 198711 1 001
DINKES
KABBDG
Daftar Isi
Rencana Kerja Dinas Kesehatan Tahun 2015 ii
DAFTAR ISI
HalKata Pengantar ………………………………………………………………………… i
Daftar Isi ………………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………….. 11.1. Latar Belakang …………………………………………………………………. 11.2. Landasan Hukum ……………………………………………………………… 21.3. Maksud dan Tujuan ………………………………………………………….. 41.4. Sistematika ……………………………………………………………………… 5
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU ………………… II-6A. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian
Renstra SKPD …………………………………………………………………… 6B. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD ………………………………………… 14C. Isu-isu Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD ………………… 15D. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD…………………………….. 16
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN ………………… III-17
3.1. Telaahaan Terhadap Kebijakan Nasional ……………………………. 173.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD ………………………………………… 173.3. Program dan Kegiatan ………………………………………………………. 21
BAB IV PENUTUP ………………………………………………………………….. IV-244.1. Catatan Penting Dalam Penyusunan Renja …………………………. 244.2. Kaidah-kaidah Pelaksanaan ……………………………………………….. 244.3. Rencana Tindak Lanjut ……………………………………………………… 25
DINKES
KABBDG
RENCANA KERJA TAHUN 2015 |DINAS KESEHATAN
1
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan
berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta
pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu,
anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan: 1) Obat dan perbekalan, 2) Upaya
kesehatan masyarakat, 3) Pengawasan obat dan makanan, 4) Promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat, 5) Perbaikan gizi masyarakat, 6) Pengembangan lingkungan sehat,
7) Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular, 8) Standarisasi pelayanan kesehatan,
9) Pelayanan kesehatan penduduk miskin, 10) Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana
dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya, 11) Kemitraan peningkatan
pelayanan kesehatan, 12) Peningkatan pelayanan kesehatan lansia, dan 13) Peningkatan
keselamatan ibu melahirkan dan anak. Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan
dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat
kemitraan dan kerjasama lintas sektoral. Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan
kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan preventif.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, maka sebagai salah satu pelaku pembangunan kesehatan, Dinas
Kesehatan Kabupaten Bandung telah menyusun Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan
Tahun 2015.
Renja Dinas Kesehatan merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat
program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Dinas
Kesehatan maupun dengan mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun waktu tersebut.
Renja Dinas Kesehatan tahun 2015 ini didasarkan pada struktur organisasi Dinas Kesehatan
yang memberikan penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten, dan Millenium Development Goals (MDG’s).
1.2 Landasan HukumDinas Kesehatan Kabupaten Bandung meyakini bahwa terwujudnya visi dan misi Kabupaten
Bandung, pembangunan kesehatan mutlak diperlukan dalam menunjang pembangunan
DINKES
KABBDG
RENCANA KERJA TAHUN 2015 |DINAS KESEHATAN
2
nasional secara keseluruhan. Sejalan dengan hal tersebut di atas agar derajat kesehatan dapat
terwujud secara optimal maka perlu disusun rencana pembangunan kesehatan yang spesifik
berlandaskan produk hukum yang berlaku dan berkaitan dengan kesehatan, sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
8. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007, tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4124;
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana
Kerja Pemerintah;
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian Negara/Lembaga;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
14. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2010 – 2014;
15. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2010 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun
2011;
16. Peraturan Presiden RI Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;DINKES
KABBDG
RENCANA KERJA TAHUN 2015 |DINAS KESEHATAN
3
18. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2010; Nomor
0199/M PPN/04/2010; Nomor PMK 95/PMK 07/2010, tentang Penyelarasan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
20. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-188/Kep/Bangda/2007 tentang Pedoman
Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah/RPJMD);
21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat;
22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-
2025;
23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-
2013
24. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 72 Tahun 2005 tentang Tata Cara
Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2004 tentang Transparansi dan
Partisipasi dalam Penyelenggaraan Pemerintah di Kabupaten Bandung;
26. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 8 Tahun 2005 tentang Tata Cara
Penyusunan Perencanaan Pembangunaan Daerah;
27. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2006 tentang Alokasi Dana
Perimbangan Desa di Kabupaten Bandung sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 24 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2006 tentang Alokasi Dana
Perimbangan Desa di Kabupaten Bandung;
28. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pedoman
Kerjasama Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung;
29. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah;
30. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 17 Tahun 2007 tentang Urusan
Pemerintahan Kabupaten Bandung;
31. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Bandung Tahun 2007 sampai dengan 2027 (Lembaran
Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2008 Nomor 3);
DINKES
KABBDG
RENCANA KERJA TAHUN 2015 |DINAS KESEHATAN
4
32. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Bandung tahun 2010 – 2015 (Lembaran Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2014 Nomor 5);
1.3 Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Berdasarkan pertimbangan di atas, Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan
Kabupaten Bandung ini disusun dengan maksud sebagai berikut:
a. Terwujudnya penjabaran prioritas pembangunan kesehatan jangka menengah
tahap kelima (tahun 2015).
b. Terwujudnya integrasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan kesehatan
antarprogram.
c. Terwujudnya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan serta evaluasi hasil pembangunan kesehatan.
d. Tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan
berkelanjutan.
e. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemda dan DPRD, serta masyarakat
untuk memahami dan menilai arah kebijakan dan program Dinas Kesehatan
pada tahun 2015.
b. Tujuan
Tujuan dari Penyusunan Renja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2015
adalah:
Merupakan bagian dari rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) yang
merupakan tahapan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) dan Rencana Jangka Panjang Daerah (RPJPD) sebagai dokumen
perencanaan induk dengan wawasan waktu 20 tahunan.
Merupakan arah pembangunan yang ingin dicapai daerah di bidang kesehatan
dalam kurun waktu 1 tahun.
Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja
tahunan setiap program pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.
Memudahkan seluruh pengelola program dan kegiatan dalam mencapai tujuan
dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan
terukur.
Memudahkan seluruh pengelola program dan kegiatan untuk memahami dan
menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan.DINKES
KABBDG
RENCANA KERJA TAHUN 2015 |DINAS KESEHATAN
5
1.4 Hubungan Renja Dinas Kesehatan Dengan Dokumen Perencanaan LainnyaHubungan Renja Dinas Kesehatan dengan Dokumen Perencanaan lainnya, yaitu selain
memperhatikan RPJPD dan RPJMD Kabupaten Bandung, Renstrada Provinsi Jawa Barat juga
memperhatikan dokumen perencanaan lainnya yakni Renstra Kementerian Kesehatan RI
Tahun 2010-2015.
1.5 Sistematika PenulisanDokumen Renja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung tahun 2015 terdiri dari 5 bab. Bab I
seperti yang telah diuraikan di atas terdiri atas latar belakang, landasan hukum, maksud dan
tujuan, dan hubungan Renja Dinas Kesehatan dengan dokumen perencanaan lainnya serta
sistematika penulisan. Selanjutnya pada Bab II membahas evaluasi hasil pelaksanaan dan
capaian kinerja pembangunan kesehatan tahun 2014 yang berisi gambaran umum kondisi
daerah, perkembangan pembangunan kesehatan di Kabupaten Bandung, dan masalah
kesehatan. Bab III membahas visi, misi, nilai-nilai organisasi, strategi dan arah kebijakan
pembangunan kesehatan yang dijabarkan dalam visi dan misi, nilai-nilai organisasi, strategi
umum, arah kebijakan serta program dan kegiatan Bab IV berisi prioritas pembangunan
kesehatan tahun 2015 menguraikan tentang prioritas program dan kegiatan pembangunan
tahun 2015 serta rencana kegiatan tahun rencana 2016. Ditutup dengan harapan semoga
dokumen Renja Dinas Kesehatan tahun 2015 dapat menjadi acuan untuk pelaksanaan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Bandung baik untuk jajaran kesehatan, masyarakat
maupun pihak-pihak lainnya disampaikan pada Bab VI.
DINKES
KABBDG
RENCANA KERJA TAHUN 2015 |DINAS KESEHATAN
6
BAB IIEVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA TAHUN LALU
A. Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja (Renja) SKPD Tahun 2013 dan CapaianRenstra SKPD
Secara umum Recana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Tahun 2015 memuat
rencana program dan kegiatan dengan tetap memperhatikan potensi yang ada dalam
rangka Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bandung yang sehat secara mandiriyang tertuang dalam Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2011 – 2015. Keberhasilan suatu
proses perencanaan akan bisa dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan tahun
sebelumnya, sejauhmana pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan
berdampak terhadap capian yang telah ditetapkan di dalam Renstra SKPD, hasil dari
evaluasi tersebut sangat penting sebagai bahan masukan untuk menentukan kebijakan-
kebijakan perencanaan pembangunan di tahun-tahun mendatang.
Pada tahun 2012, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung telah menyusun Rencana
Kerja Tahun 2013. Rencana Kerja Tahun 2013 tersebut merupakan dokumen
perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat program-program pembangunan
kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan maupun dengan
mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun waktu tersebut. Kemudian dalam
pelaksanaannya, Dinas Kesehatan pada tahun 2013 telah melaksanakan program dan
kegiatan yang menjadi tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan. Tugas pokok Dinas
Kesehatan yaitu merumuskan kebijaksanaan system kesehatan kabupaten dan
melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang kesehatan yang meliputi program
penyehatan lingkungan dan penggulangan penyakit, pelayanan kesehatan, kesehatan
keluarga, farmasi serta melaksanakan ketatausahaan dinas. Sedangkan fungsi Dinas
Kesehatan yaitu :
a. Pelaksanaan perumusan kebijakan sistem kesehatan kabupaten dan pelaksanaan
kegiatan teknis operasional di bidang kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan,
penyehatan lingkungan dan penanggulangan penyakit, kesehatan keluarga, dan
farmasi.
b. Pelaksanaan pelayanan teknis administrative ketatausahaan.
Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja Tahun 2013, pelaksanaan kinerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung ditunjang dengan Belanja Tidak Langsung dan
Belanja Langsung yang terdiri dari Belanja Langsung Urusan SKPD dan Belanja Langsung
Urusan Wajib dan Pilihan (Program), dengan ruang lingkup kegiatannya sebagai berikut:
DINKES
KABBDG
RENCANA KERJA TAHUN 2015 |DINAS KESEHATAN
7
DINKES
KABBDG
RENCANA KERJA TAHUN 2015 |DINAS KESEHATAN
8
B. Analisis Kinerja Pelayanan SKPDSesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung nomor 20 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Organisasi Dinas Paragraf 3 pasal 9 diatur bahwa Dinas Kesehatan
Kabupaten Bandung mempunyai tugas pokok merumuskan kebijaksanaan teknis dan
melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang pelayanan kesehatan. Sehingga
Dinas Kesehatan menjadi Leading Sector dalam pembangunan kesehatan di wilayah
Kabupaten Bandung. Sesuai dengan Peraturan Bupati No. 32 Tahun 2011 tentang
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan di Kabupaten Bandung, Dinas Kesehatan
Kabupaten Bandung berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan dan program yang
mengacu pada pencapaian SPM tersebut. Capaian Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Bandung sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) dapat dilihat dalam tabel 2.2.
Tabel 2.2 Cakupan Kegiatan Sesuai SPM di Kabupaten Bandung
No
JenisPelayananDasar
Capaian2010
Capaian2011
Capaian2012
Capaian2013Indikator
TargetTahun2014
I PelayananKesehatanDasar
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 94 % 96,43 % 88,9% 91,6 % 95 %
2. Cakupan Ibu Hamil dengan komplikasiyang ditangani
90 % 77,61 % 77,6% 69,3 % 90 %
3. Cakupan pertolongan persalinan olehbidan atau tenaga kesehatan yang memilikikompetensi kebidanan
88 % 81, 42 % 82,9% 87,12 % 90 %
4. Cakupan pelayanan Ibu Nifas 87 % 79,43% 79,4 % 86,9 % 87,3 %
5. Cakupan neonatal dengan komplikasiyang ditangani
94 % 44,34% 45,80 64,80 % 95 %
6. Cakupan kunjungan bayi 90 % 112,29 % 112,3 %, 97.7 % 90 %
7. Cakupan Desa/Kel Universal ChildImmunization (UCI)
88 % 61,59 % 76 % 91,3 % 90 %
8. Cakupan pelayanan anak balita 96 % 63,02% 63,00 % 75 % 96 %
9. Cakupan pemberian makananpendamping ASI pada anak usia 6-24 bulankeluarga miskin
100 % 0 0 0,88 % 12,28 %
10. Cakupan balita gizi buruk mendapatperawatan
100 % 100% 100% 100 % 100 %
11. Cakupan penjaringan kesehatan siswaSD dan setingkat
89 % 52,07% 58,2 % 58,07 % 100 %
12. Cakupan peserta KB aktif 81 % 83,87 % 70,7 % 86 % 81 %
13. Cakupan penemuan & penangananpenderita penyakit
a. AFP (Acute Flacid Paralysis) (AFP)rate per 100.000 penduduk < 15tahun
3/100.000
1,6/100.000
1,7/100.000
2,1/100.000
a. Penemuan pnemonia pada balita 83 % 38,46 % 74,18 % 76 % 86 %
b. Penemuan pasien TB baru BTApositif
90 % 83,35% 82,16% 80 % 90 %
c. Penderita DBD yang ditangani 100 % 61,25% 100% 100 % 100 %
d. Penemuan penderita diare 100 % 94,82 % 100 % 100 % 100 %
14. Cakupan pelayanan kesehatan dasarmasyarakat miskin
100 % 110,70 % 110 % 17 % 100 %
II Pelayanan 15. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan 87 % 8,89% 100% 100 % 100 %
DINKES
KABBDG
RENCANA KERJA TAHUN 2015 |DINAS KESEHATAN
9
No
JenisPelayananDasar
Capaian2010
Capaian2011
Capaian2012
Capaian2013Indikator
TargetTahun2014
KesehatanRujukan
pasien masyarakat miskin16. Cakupan pelayanan gawat darurat level1 yang harus diberikan sarana kesehatan(RS) di Kab/Kota
90 % 100% 100 % 100 % 100 %
III
PenyelidikanEpidemiologidanPenanggulangan KLB
17. Cakupan Desa/Kelurahan mengalamiKLB yang dilakukan penyelidikanepidemiologi <24 jam
100 % 100 % 100 % 100 %
IV
PromosiKesehatandanPemberdayaanMasyarakat
18. Cakupan Desa Siaga Aktif 61 % 35,14% 35,15% 35.48 % 50 %
Standar pelayanan minimal yang telah dituangkan dalam Peraturan Bupati No. 32 Tahun
2011 merupakan tanggung jawab pemerintah daerah khususnya Dinas Kesehatan
dalam melindungi dan memenuhi hak – hak dasar masyarakat yang terkait dengan
bidang kesehatan. Dari tabel 2.2 dapat disimpulkan bahwa, masih ada 13 indikator yang
belum memenuhi target. Capaian indikator SPM yang masih sangat rendah yaitu
cakupan pemberian pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan
keluarga miskin. Oleh sebab itu, di tahun 2014 nanti, ketiga belas indikator tersebut akan
menjadi prioritas pencapaian standar pelayanan minimal bidang kesehatan.
C. Isu – Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPDDinas Kesehatan Kabupaten Bandung mempunyai tugas merumuskan kebijaksanaan
sistem kesehatan Kabupaten dan dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di
bidang kesehatan yang meliputi program, penyehatan lingkungan dan penanggulangan
penyakit, pelayanan kesehatan, kesehatan keluarga, farmasi serta melaksanakan
ketatausahaan Dinas. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas Kesehatan
Kabupaten Bandung berfungsi sebagai pelaksana perumusan kebijaksanaan sistem
kesehatan kabupaten dan kegiatan teknis operasional di bidang kesehatan yang meliputi
pelayanan kesehatan, penyehatan lingkungan dan penanggulangan penyakit, kesehatan
keluarga dan farmasi serta pelaksana pelayanan teknis administratif ketatausahaan di
bidang kesehatan. Dinas ini berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Bupati Bandung.
Maksud dan tujuan pembentukan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, sebagaimana
tercantum dalam peraturan Daerah Kabupaten Bandung, Nomor 20 Tahun 2007 yaitu :
1. Bahwa untuk meningkatkan dan mengembangkan bidang Kesehatan yang telah
dilaksanakan di Kabupaten Bandung, telah dibentuk Dinas Kesehatan Kabupaten
Bandung.
DINKES
KABBDG
RENCANA KERJA TAHUN 2015 |DINAS KESEHATAN
10
2. Bahwa agar Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dapat melaksanakan tugasnya
secara berdaya guna dan berhasil guna dipandang perlu untuk menetapkan susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung, Dinas Kesehatan
Kabupaten Bandung mempunyai kedudukan, tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
1. Kedudukana. Dinas daerah adalah unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
b. Dinas Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan
tanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah.
2. Tugas PokokDinas mempunyai tugas pokok merumuskan kebijaksanaan sistem kesehatan
Kabupaten dan dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang kesehatan
yang meliputi program, penyehatan lingkungan dan penanggulangan penyakit,
pelayanan kesehatan, kesehatan keluarga, farmasi serta melaksanakan
ketatausahaan Dinas.
3. FungsiBerdasarkan perda tersebut Dinas Kesehatan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan perumusan kebijaksanaan sistem kesehatan kabupaten dan
pelaksanaan kegiatan teknis operasional di bidang kesehatan yang meliputi
pelayanan kesehatan, penyehatan lingkungan dan penanggulangan penyakit,
kesehatan keluarga dan farmasi.
b. Pelaksana pelayanan teknis administratif ketatausahaan.
Dinas Kesehatan sebagai Leading sector pembangunan kesehatan di wilayah
Kabupaten Bandung memprioritaskan kegiatan untuk pencapaian Prioritas Nasional,
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota, dan Millenium
Development Goals (MDG’s).
Upaya pencapaian Standar Pelayanan Minimal telah dituangkan dalam Peraturan Bupati
Bandung No. 32 Tahun 2011. Dalam Perbup tersebut telah ditentukan target pencapaian
kinerja tiap tahun mulai tahun 2011 sampai tahun 2015. Kemudian untuk Pencapaian
Millenium Development Goals (MDG’s), komitmen Dinas Kesehatan telah dituangkan
dalam Rencana Aksi Daerah (RAD) pencapaian Milineum Development Goals.DINKES
KABBDG
RENCANA KERJA TAHUN 2015 |DINAS KESEHATAN
11
D. Review terhadap Rancangan Awal RKPD
E. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
DINKES
KABBDG
RENCANA KERJA TAHUN 2015 |DINAS KESEHATAN
1
BAB IIITUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2015
3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan NasionalTahun 2015 merupakan tahun terakhir pencapaian komitment internasional dalam
Millenium Development Goals (MDG’s). Selain itu, merupakan tahun kedua dalam
pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS).
Kementerian Kesehatan pada tahun 2015 akan memfokuskan kegiatan percepatan
pembangunan Millenium Development Goals (MDG’s) di bidang kesehatan dan
penerapan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pembangunan Millenium
Development Goals (MDG’s) di bidang kesehatan meliputi :
1. Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan (Goal 1)
2. Menurunkan angka kematian anak (Goal 4)
3. Meningkatkan Kesehatan Ibu (Goal 5)
4. Melawan HIV / AIDS, Malaria dan Penyakit menular lainnya (Goal 6)
5. Menjamin kelestarian lingkungan hidup (Goal 7)
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPDVisi Pembangunan Kesehatan Kabupaten Bandung tahun 2011-2015 adalah
”Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bandung Yang Sehat secara Mandiri”.
Pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Bandung pada dasarnya
bermuara pada peningkatan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang
terdiri dari 3 komponen yaitu: kesehatan, pendidikan dan daya beli
masyarakat. Untuk mencapai tujuan pembangunan tersebut khususnya
komponen kesehatan, Dinas Kesehatan menetapkan Visi, Misi, Nilai-nilai, dan
analisis lingkungan strategis Pembangunan Kesehatan tahun 2011-2015.Maksud dari visi di atas:
- Masyarakat Kabupaten Bandung adalah penduduk/masyarakat yang bermukim di
wilayah Kabupaten Bandung dan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Kabupaten Bandung.
- Sehat adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani dan sosial yang merupakan
aspek positif dan tidak hanya bebas dari penyakit serta kecacatan yang
merupakan aspek negatif (WHO).
- Mandiri adalah sikap dan kondisi masyarakat yang mampu memenuhi
kebutuhannya untuk lebih maju dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan
sendiri dalam bidang kesehatan.DINKES
KABBDG
RENCANA KERJA TAHUN 2015 |DINAS KESEHATAN
2
Untuk mencapai mewujudkan masyarakat Kabupaten Bandung yang sehat secara
mandiri ditempuh melalui misi sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat.
2. Menyehatkan lingkungan tempat tinggal dan lingkungan tempat beraktivitas.
3. Menanggulangi penyakit menular dan tidak menular.
4. Menyehatkan keluarga dan memberdayakan masyarakat dalam bidang kesehatan.
Melaksanakan pengawasan sediaan farmasi dan makanan.
Untuk merealisasikan visi dan misi pembangunan kesehatan di Kabupaten Bandung,
perlu dirumuskan tujuan dan sasaran-sasaran strategis tahun 2015 yang lebih jelas
menggambarkan ukuran-ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi. Tujuan tersebut
adalah :
1. Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
2. Meningkatnya ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan.
3. Meningkatnya pengelolaan data dan informasi pelayanan kesehatan yang terintegrasi
dalam rangka fasilitasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan.
4. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup sehat.
5. Menurunnya angka kesakitan penyakit menular dan tidak menular
6. Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar bagi ibu, bayi, balita, anak SD, dan lanjut
usia.
7. Meningkatnya status gizi masyarakat.
8. Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan.
Sasaran Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2015 sebagai
berikut :
1. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dasar umum
2. Meningkatnya pelayanan kesehatan di UPTD Yankes Kecamatan
3. Meningkatnya pelayanan kesehatan matra bencana
4. Meningkatnya pelayanan kesehatan khusus
5. Meningkatnya kualitas Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta (SPKS)
6. Meningkatnya kompetensi tenaga kesehatan
7. Meningkatnya fungsi sarana pelayanan kesehatan
8. Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu
9. Meningkatnya penyajian data informasi kesehatan
10. Meningkatnya lingkungan sehat pada rumah tangga
11. Meningkatnya lingkungan sehat pada tempat – tempat umum
12. Menurunnya angka kesakitan penyakit menular
13. Meningkatnya surveilans epidemiologi dan wabah
14. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dasar pada ibu, bayi dan balita
DINKES
KABBDG
RENCANA KERJA TAHUN 2015 |DINAS KESEHATAN
3
15. Meningkatnya gizi pada keluarga
16. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat
17. Meningkatnya Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) mandiri
18. Meningkatnya kualitas pengelolaan obat
19. Meningkatnya kualitas makanan dan minuman hasil industry rumah tangga yang
memenuhi syarat.
Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung sebagai
berikut :
SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGETTAHUN 2015
T.1 Tujuan : Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan1 Meningkatnya cakupan pelayanan
kesehatan dasar umumCakupan pelayanan kesehatan dasarmasyarakat miskin 100 %
Cakupan pelayanan kesehatan rujukanpasien masyarakat miskin 100 %
Pelayanan kunjungan rumah bagipenderita penyakit kronis dan resikotinggi
2196 KK
2 Meningkatnya pelayanankesehatan di UPTD YankesKecamatan
Tersedianya biaya operasional UPTDdan Puskesmas 62
Puskesmas
Persentase UPTD Yankes yangmelaksanakan PKP (Penilaian KinerjaPuskesmas)
100 %
3 Meningkatnya pelayanankesehatan matra bencana
Persentase penanganan pelayanankesehatan matra bencana temporer dandinamis
100 %
4 Meningkatnya pelayanankesehatan khusus
Terlayaninya kesehatan calon jemaahhaji 100 %
Cakupan pelayanan kesehatan gawatdarurat level 1 yang harus diberikansarkes (RS) di Kab / Kota
100 %
Kunjungan rawat jalan gigi 4 %kunjunganpuskesmas
Persentase penanganan kegiatanpelayanan kesehatan matra P3K,lebaran, natal dan tahun baru
100 %
5 Meningkatnya kualitas SaranaPelayanan Kesehatan Swasta(SPKS)
Persentase Sarana PelayananKesehatan Swasta (SPKS) yang terbina 100 %
persentase sarana pelayanankesehatan swasta (SPKS) yang berizin 90 %
6 Meningkatnya kompetensi tenagakesehatan
Jumlah bidan yang terlatih APN 492
7 Meningkatnya fungsi saranapelayanan kesehatan
Persentase puskesmas yang dibangun /direhab sesuai standar tata ruang 81 %
Persentase Poskesdes yang dibangun /direhab sesuai standart tata ruang 40 %
T.2 Tujuan : Meningkatnya Ketersediaan Obat dan perbekalan kesehatanDINKES
KABBDG
RENCANA KERJA TAHUN 2015 |DINAS KESEHATAN
4
SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGETTAHUN 2015
8 Tersedianya obat dan perbekalankesehatan yang bermutu
Cakupan ketersediaan dan pemerataanobat yang bermutu 6000
T.3 Tujuan : Meningkatnya pengelolaan data dan informasi pelayanan kesehatanyang terintegrasi dalam rangka fasilitasi pelaksanaan penelitian danpengembangan kesehatan
9 Meningkatnya penyajian datainformasi kesehatan Persentse puskesmas dengan SIMPUS 55 %
Terlaksananya pengumpulan,pengolahan, analisa data profilkesehatan dan pemutakhiran data
100 %
T.4 Tujuan : Meningkatnya kualitas lingkungan hidup sehat10 Meningkatnya lingkungan sehat
pada rumah tanggaPersentse rumah sehat 80 %
Persentase keluarga yangmenggunakan sarana pembuangan airlimbah memenuhi syarat
50 %
11 Meningkatnya lingkungan sehatpada tempat – tempat umum
Jumlah desa yang melaksanakanSTBM 25
T.5 Tujuan : Menurunnya angka kesakitan penyakit menular dan tidak menular12 Menurunnya angka kesakitan
penyakit menularCakupan penemuan danpenaggulangan penderita DBD 100 %
Penemuan pasien TB baru BTA positif 90 %Penemuan penderita diare 100 %Penemuan penderita pneumonia balita 90 %Penjangkauan penderita HIV / AIDS 85 %AFP Rate penduduk < 15 tahun 3Cakupan desa / kelurahan UniversalChild Imunization (UCI) 90 %
Indeks Kesehatan 76.0213
Meningkatnya surveilansepidemiologi dan wabah
Cakupan desa / kelurahan yangmengalami wabah dan KLB penyakitmenular yang dilakukan penyelidikanepidemiologi < 24 jam
100 %
T.6 Tujuan : Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar bagi ibu, bayi, balita,anak SD dan lanjut usia 55
14 Meningkatnya cakupan pelayanankesehatan dasar pada ibu, bayi,balita, anak SD dan lanjut usia
Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)100 %
Angka Kematian Bayi 32,5Cakupan komplikasi kebidanan yangditangani 95 %
Cakupan pertolongan persalinan olehtenaga kesehatan yang memilikikompetensi
90 %
Cakupan pelayanan nifas 90 %Cakupan peserta KB aktif 85 %Cakupan kunjungan bayi 95 %Cakupan neonates dengan komplikasiyang ditangani 95 %
Cakupan pelayanan anak balita 96 %Cakupan penjaringan kesehatan siswa 90 %
DINKES
KABBDG
RENCANA KERJA TAHUN 2015 |DINAS KESEHATAN
5
SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGETTAHUN 2015
SD dan setingkatTersedianya puskesmas dan petugassantun lansia
12puskesmas
T.7 Tujuan : Meningkatnya status gizi 5715 Meningkatnya gizi pada keluarga Cakupan balita gizi buruk yang
mendapat perawatan 100 %
Cakupan pemberian makananpendamping ASI pada anak usia 6-24bulan keluarga miskin
100 %
Cakupan desa / kelurahan dengankonsumsi garam yodium baik 90 %
Cakupan ibu hamil KEK mendapat PMT 15 %
Cakupan ibu nifas mengkonsumsi tabletFe 90 %
Prevalensi balita gizi buruk 0,040T. 8 Tujuan : Meningkatnya Kemandirian Masyarakat dalam bidang kesehatan16 Meningkatnya perilaku hidup
bersih dan sehatCakupan rumah tangga ber - PHBS 70 %
17 Meningkatnya Upaya KesehatanBerbasis Masyarakat (UKBM)
Cakupan desa siaga aktif 70 %
Cakupan poskestren aktif 20 %18. Meningkatnya kualitas
pengelolaan obatTerselenggaranya pengelolaan obatyang baik dan benar di Puskesmas
100 %
19. Meningkatnya kualitas makanandan minuman hasil industry rumahtangga yang memenuhi syarat
Persentase produk olahan makanandan minuman yang telah sertifikasilayak edar
90 %
3.3 Program dan KegiatanProgram kesehatan sesuai dengan Permendagri No. 59/2007 yang dilaksanakan untuk
mengatasi permasalahan kesehatan yang ada di Kabupaten Bandung adalah sebagai
berikut:
1. Program Obat dan Perbekalan
Kegiatannya adalah: (1) Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan; (2)
Peningkatan Pemerataan Obat dan Perbekalan Kesehatan; (3) Peningkatan Mutu
Pelayanan Farmasi Komunitas dan Rumah Sakit.
2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Kegiatannya adalah: (1) Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin di Puskesmas dan
Jaringannya; (2) Peningkatan Kesehatan Masyarakat; (3) Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Bagi Pengungsi Korban Bencana ; (4) Peningkatan Pelayanan dan
Penanggulangan Masalah Kesehatan; (5) Penyediaan Operasional dan
Pemeliharaan.DINKES
KABBDG
RENCANA KERJA TAHUN 2015 |DINAS KESEHATAN
6
3. Program Pengawasan Obat dan Makanan
Kegiatannya adalah: (1) Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan
Berbahaya; (2) Peningkatan Kapasitas Laboratorium dan Pengawasan Obat dan
Makanan; (3) Peningkatan Penyidikan dan Penegakan Hukum di Bidang Obat dan
Makanan.
4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Kegiatannya adalah: (1) Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Sehat;
(2) Peningkatan Pemanfaatan Sarana Kesehatan; (3) Peningkatan Pendidikan
Tenaga Penyuluh Kesehatan.
5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Kegiatannya adalah: (1) Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Rawan Gizi; (2)
Pemberian Tambahan Tambahan dan Vitamin; (3) Penanggulangan KEP, Anemia
Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI), Kurang Vitamin A (KVA) dan
Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya.
6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Kegiatannya adalah: (1) Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat.
7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Kegiatannya adalah: (1) Penyemprotan/Fogging Sarang Nyamuk; (2) Pengadaan Alat
Fogging dan Bahan-bahan Fogging; (3) Pelayanan Vaksinasi Bagi Balita dan Anak
Sekolah; (4) Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular; (5)
Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik; (6) Peningkatan Imunisasi; (7)
Peningkatan Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah.
8. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Kegiatannya adalah: (1) Penyusunan Standar Jaminan Pelayanan Kesehatan; (2)
Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan; (3) Pembangunan dan
Pemutakhiran Data Standar Pelayanan Kesehatan; (4) Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan.
9. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Kegiatannya adalah: Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan Bagi Masyarakat
Miskin.
10. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan JaringannyaDINKES
KABBDG
RENCANA KERJA TAHUN 2015 |DINAS KESEHATAN
7
Kegiatannya adalah: (1) Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas; (2)
Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Puskesmas; (3) Pemeliharaan
Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Puskesmas Keliling.
11. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Kegiatannya adalah: Kemitraan Peningkatan Kualitas Dokter dan Paramedis.
12. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
Kegiatannya adalah: (1) Pendidikan dan Pelatihan Perawatan Kesehatan; (2)
Pembangunan Pusat-pusat Pelayanan Kesehatan.
13. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
Kegiatannya adalah Penyuluhan Kesehatan Bagi Ibu Hamil dan Keluarga Kurang
Mampu.
DINKES
KABBDG
Pentup
RENCANA KERJA TAHUN 2015 |DINAS KESEHATAN
1
BAB IVP E N U T U P
4.1. Catatan Penting Dalam Penyusunan RenjaRencana Kerja (RENJA) Dinas Kesehatan Tahun 2015 berfungsi sebagai dokumen
perencanaan teknis operasional tahunan yang disusun berdasarkan Renstra Dinas KesehatanKabupaten Bandung Tahun 2011 -2015. Selain itu RENJA juga sebagai landasan operasionalperencanaan taktis tahunan bagi dinas/badan/lembaga yang isinya lebih memusatkan pada arah,tujuan, sasaran, program dan kegiatan jangka pendek.
RENJA sebagai dokumen perencanaan, memuat program dan kegiatan prioritas yangharus dijalankan dan diarahkan pada proses perencanaan dalam menentukan arah dankebijakan pembangunan yang langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat melaluiperencanaan pembangunan yang berkualitas dan professional dengan ditunjang sumber dayamanusia yang berpikir sistematik/rasional, produktif, berdisiplin, bekerja efisien dan efektif.
4.2. Kaidah-kaidah PelaksanaanPelaksanaan penyusunan serta penetapan program dan kegiatan pembangunan di
dalam RENJA Dinas Kesehatan Tahun 2015 bertujuan untuk meningkatkan PerencanaanPembangunan Kesehatan yang berkualitas dan professional. Program dan kegiatan untukmencapai sasaran-sasaran pembangunan yang tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA)2010-2015 tersebut, di dalam pelaksanaannya harus menerapkan prinsip-prinsip efisiensi,efektivitas, transparansi, akuntabilitas dan partisipasi.
Sehubungan hal tersebut, ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan yang ditempuh denganlangkah-langkah sebagai berikut:1. RENJA Dinas Kesehatan tahun 2015, harus dilaksanakan secara konsisten, tertib dan
terpadu melalui kerjasama dan koordinasi antar sekretariat dan bidang.2. Renja Dinas Kesehatan tahun 2015 memfokuskan pada pencapaian target dari indicator
SPM dan MDG’s. Oleh sebab itu, seluruh elemen kesehatan untuk bekerja lebih focus untukmencapai target SPM dan MDG’s.
3. Dalam melaksanakan kegiatan di Tahun Anggaran diharapkan tetap berpedoman padaperaturan perundangan yang berkaitan.
4. Penyusunan Renja Dinas Kesehatan Tahun 2015 masih belum sempurna, sesuai denganyang diamanatkan di dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, karena pemahamantentang aturan dan tata cara penyusunan Renja masih belum sepaham.
5. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Tahun 2015 adalah dokumen perencanaan tahunan SKPDdalam upaya sinkronisasi dan sinergitas pelaksanaan setiap program dan kegiatan baik yangbersumber dari APBD Kabupaten, APBD Propinsi maupun yang bersumber dari APBN.
6. Rencana Kerja (RENJA) SKPD, di dalam proses penyusunannya harusmemperhatikan/mempedomani dokumen-dokumen perencanaan yang ada di atasnyadiantaranya (RKP, RPJMN, RPJPD Provinsi, RPJMD Provinsi, RKPD Provinsi, RPJPKabupaten, RPJMD Kabupaten, RKPD Kabupaten Bandung dan Renstra Dinas).DINKES
KABBDG
Penutup
RENCANA KERJA TAHUN 2015 |DINAS KESEHATAN
2
7. RENJA BAPPEDA Tahun 2015, harus menjadi dasar bagi pelaksanaan perencanaanpembangunan tahun berikutnya.
4.3. Rencana Tindak LanjutTransparansi dalam proses perencanaan pembangunan merupakan salah satu syarat
dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang harus diikuti, diketahui dan dipahami olehmasyarakat. Agar setiap keputusan/kebijakan publik dapat diterima dan dilaksanakan secaraefektif, maka masyarakat harus dilibatkan sejak awal baik dalam proses perencanaan maupunperumusan kebijakannya, sehingga aspirasi dan kepentingannya terakomodasi di dalamkebijakan tersebut, dengan kata lain pembangunan berdasarkan partisipasi masyarakat ataupembangunan partisipatif. Transparansi sangat berkaitan dengan sistem informasi dankomunikasi serta merupakan prasarat demokratisasi dalam proses pengambilan keputusanpublik.
Berdasarkan hal tersebut di atas, partisipasi masyarakat yang luas dalam perumusankebijakan publik akan membutuhkan komitmen yang tinggi dalam implementasinya, makadiperlukan langkah-langkah sebagai berikut:1. Terwujudnya perubahan paradigma pembangunan kesehatan menjadi paradikma sehat.2. Terbangunnya peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam segala bentuk dan tahapan
penyelenggaraan kesehatan dalam rangka membantu mempercepat pencapaian derajatkesehatan masyarakat yang layak.
3. Terwujudnya partisipasi aktif masyarakat/swasta dalam kegiatan pembangunan kesehatan.4. Memassifkan promosi kesehatan ke masyarakat khususnya untuk berperilaku bersih dan
sehat.5. Dalam rangka sinergitas perencanaan harus lebih intensif di dalam melaksanakan koordinasi
dengan SKPD, agar proses pembangunan yang dilaksanakan agar berdaya guna danberhasil guna.
DINKES
KABBDG