Upload
phungkhuong
View
221
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
TESIS
PENGAWASAN WARGA NEGARA ASING YANG
KAWIN CAMPUR DAN HAK MEMPEROLEH
PEKERJAAN DI INDONESIA
GUSTI AYU MADE WIDNYANI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
ii
TESIS
PENGAWASAN WARGA NEGARA ASING YANG
KAWIN CAMPUR DAN HAK MEMPEROLEH
PEKERJAAN DI INDONESIA
GUSTI AYU MADE WIDNYANI
NIM : 1190561013
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) ILMU HUKUM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
iii
iii
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI
TANGGAL 2 FEBRUARI 2016
Pembimbing I, Pembimbing II,
Prof. Dr. Johanes Usfunan. Drs. SH. MH. Dr. Ni Ketut Sri Utari, SH. MH.
NIP. 195511261985111001 NIP. 195609021985032001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Direktur Program Pascasarjana
Magister (S2) Ilmu Hukum Universitas Udayana
Universitas Udayana
Dr.Ni Ketut Supasti Dharmawan SH,M.Hum,L.L.M Prof.Dr.dr.A.A Raka Sudewi,Sp.S.(K)
NIP. 196111011986012001 NIP. 195902151985102001
iv
PENGAWASAN WARGA NEGARA ASING YANG KAWIN
CAMPUR DAN HAK MEMPEROLEH PEKERJAAN DI
INDONESIA
Tesis Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum
Pada Program Studi Magister (S2) Ilmu Hukum
Program Pascasarjana Universitas Udayana
GUSTI AYU MADE WIDNYANI, SH.
NIM. 1190561013
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) ILMU HUKUM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
v
Tesis Ini Telah Diuji
Pada Hari Selasa, Tanggal 26 Januari 2016
Panitia Penguji Tesis
Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana
Nomor : 4382/UN.14.4/HK/2015, Tanggal 31 Desember 2015
Ketua : Prof. Dr. Johanes Usfunan. Drs. SH. MH.
Sekretaris : Dr. Ni Ketut Sri Utari, SH. MH.
Anggota : 1. Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, SH., MS
2. Dr. I Gede Yusa, SH., MH.
3. Dr. Putu Tuni Cakabawa Landra, S.H., M.Hum
vi
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Gusti Ayu Made Widnyani
Program Studi: Ilmu Hukum
Judul Tesis : Pengawasan Warga Negara Asing Yang Kawin Campur Dan Hak
Memperoleh Pekerjaan Di Indonesia.
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas Plagiat. Apabila
dikemudian hari terbukti Plagiat dalam karya ilmiah ini maka saya bersedia
menerima sanksi sebagaimana diatur dalam Peraturan Mendiknas RI Nomor 17
Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
Denpasar, 2 Februari 2016
Yang Menyatakan
Gusti Ayu Made Widnyani
NIM. 1190561013
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan
disertai dengan tekad yang sungguh-sungguh maka tesis yang berjudul:
Pengawasan Warga Negara Asing Yang Kawin Campur Dan Hak Memperoleh
Pekerjaan Di Indonesia dapat diselesaikan. Tesis ini disusun dalam rangka
memenuhi kewajiban untuk dapat meraih gelar Magister pada Program
Pascasarjana Ilmu Hukum, Konsentrasi Hukum Pemerintahan Universitas
Udayana.
Penulis menyadari bahwa tesis ini dapat terselesaikan atas bantuan,
bimbingan serta arahan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan yang
sangat baik ini perkenankanlah Penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-
tulusnya kepada :
1. Pembimbing I, Bapak Prof.Dr.Johanes Usfunan.Drs.SH.MH.,pada Program
Pascasarjana S2 Ilmu Hukum Universitas Udayana, yang banyak memberikan
arahan, bimbingan dan petunjuk sampai selesainya tesis ini.
2. Pembimbing II, Ibu Dr.Ni Ketut Sri Utari, SH.MH., pada Program
Pascasarjana S2 Ilmu Hukum Universitas Udayana, yang bersedia
meluangkan waktu,dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan, arahan
dan petunjuk sehingga akhirnya tesis ini dapat diselesaikan.
3. Bapak Rektor Universitas Udayana, Prof.Dr. Ketut Suastika.,SP.,Pd KEMD,
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
pendidikan pada Program Pascasarjana S2 pada Universitas Udayana.
viii
4. Ibu Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A.A.
Raka Sudewi, Sp.S (K), beserta karyawan dan karyawati yang telah
memberikan pelayanan terbaik dan support sehingga Penulis merasa
terdorong untuk menyelesaikan tesis ini.
5. Bapak Prof. Dr. I GustiNgurah Wairocana, SH., MH., sebagai Dekan Fakultas
Hukum Universitas Udayana.
6. Ibu Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana S2
pada Universitas Udayana, Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan,
S.H.,M.Hum.,LLM. dan Sekretaris Program Studi Magister S2, Ilmu Hukum
pada Universitas Udayana, Bapak Dr.Putu Tuni Cakabawa
Landra,S.H.,M.Hum. atas segala arahan dan dorongan selama mengikuti
perkuliahan maupun dalam penyusunan tesis ini.
7. Bapak Tim Penguji, baik ketua, sekretaris dan anggota penguji tesis ini, yang
telah banyak memberikan saran, masukan atas tesis ini, sehingga penulisan
tesis yang baik dan benar dapat terwujud sesuai dengan harapan penulis.
8. Bapak dan Ibu Dosen pengajar pada Pascasarjana S2 Ilmu Hukum pada
Universitas Udayana yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu, yang
telah banyak memberikan atau mentransfer ilmu pengetahuan hukum sesuai
bidang masing-masing selama dalam proses perkuliahan dimana penulis
menuntut ilmu hukum pada konsentrasi Hukum Pemerintahan pada
Universitas Udayana.
9. Bapak Tieldwight Sabaru selaku Kepala Divisi Keimigrasian, yang telah
banyak memberi masukan dalam proses penyelesaian tesis ini.
ix
10. Bapak Prastito Himawan selaku Kepala Bidang Inteldaksisinfokim Divisi
Keimigrasian pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali,
yang telah banyak memberikan data dan informasi dalam proses penulisan
tesis ini sampai selesai.
11. Bapak Mohamad Soleh selaku Kepala Bidang Pengawasan dan Penindakan
Keimigrasian pada Kantor Imigrasi Klas I Khusus Ngurah Rai, yang telah
banyak membantu memberikan data dan informasi tentang pelanggaran
keimigrasiansehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan.
12. Bapak Usman selaku Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan
Keimigrasian Pada Kantor Imigrasi Klas I Denpasar, yang telah banyak
memberikan informasi serta data pelanggaran keimigrasian.
13. Bapak Yohan Kristian Wijaya, S.H.,M.H, yang telah banyak memberikan
bantuan buku-buku asing dalam proses penulisan tesis ini.
14. Kepada rekan-rekan Magister Hukum angkatan 2011, yang telah banyak
memberikan semangat, dorongan dan saran serta motivasi yang sangat
berharga sehingga tercipta suasana perkuliahan yang kondusif, serta penulis
dapat menyelesaikan tesis dengan baik.
15. Kepada Suami, anak-anak tercinta serta orang tua yang telah ikut
mendampingi dan memberikan dorongan baik secara moril maupun materiil
sehingga proses penulisan tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.
16. Serta seluruh pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu hingga tesis ini selesai.
x
Sebagai akhir kata semoga semua bantuan dan dukungan yang telah diberikan
kepada penulis selama perkuliahan sampai selesainya penulisan tesis ini mendapatkan
berkah dan perlindungan dari Ida Sang Hyang Widhi / Tuhan Yang Maha Esa.
Semoga tesis ini dapat memberikan sumbangan pemikiran serta bermanfaat bagi
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah sehingga kedepan Pengawasan Warga
Negara Asing Yang Kawin Campur Dan Hak Memperoleh Pekerjaan Di
Indonesia menjadi lebih baik lagi, untuk itu kritik serta saran yang sifatnya
membangun sangat diharapkan untuk perbaikan tesis ini.
Denpasar, 2 Februari 2016
Penulis
xi
ABSTRAK
Pengawasan terhadap warga negara asing yang kawin campur dan hak
memperoleh pekerjaan di Indonesia telah diakomodir dalam Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian. Ketentuan ini merupakan ketentuan
pembaharuan yang menjamin Hak Asasi Manusia, dimana dengan visa penyatuan
keluarga dan sponsor suami/istri WNI mereka diperbolehkan untuk bekerja, hal
ini diatur dalam Pasal 61 menentukan bahwa Pemegang Izin Tinggal Terbatas dan
pemegang Izin Tinggal Tetap dapat melakukan pekerjaan dan/atau usaha untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan/atau keluarganya.
Disisi lain bagi orang asing yang bekerja di Indonesia diatur dalam Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan ditentukan tentang
Penggunaan Tenaga Kerja Asing diatur dalam Pasal 42 sampai dengan 49 dimana
ditentukan kewajiban Pemberi Kerja yang akan menggunakan Tenaga Kerja
Asing harus memperoleh izin tertulis dari Menteri atau Pejabat yang ditunjuk,
harus memiliki Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing, wajib melakukan
penunjukan tenaga kerja WNI sebagai pendamping Tenaga Kerja Asing serta
berkewajiban untuk memulangkan TKA ke negara asalnya jika hubungan kerja
telah berakhir.
Pengawasan atas hak bekerja terhadap warga negara asing yang kawin
campur sudah jelas diatur namun jika WNA pelaku perkawinan campuran akan
bekerja sebagai Tenaga Kerja Asing di Indonesia tetap perlu Penjamin selaku
pemberi kerja yang akan mengurus Izin Kerja dan yang bertanggung jawab atas
keberadaan dan kegiatan Orang Asing tersebut selama berada di Indonesia. Dan
ketentuan penjamin sebagai pemberi kerja masih kabur sehingga belum menjamin
kepastian hukum tentang hak bekerja WNA pelaku perkawinan campuran di
Indonesia.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian hukum normatif, dengan
menggunakan pendekatan Perundang-undangan, Pendekatan Analisis Konsep
Hukum dan Pendekatan kasus. Bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder
dianalisis melalui teknik deskripsi, teknik evaluasi selanjutnya diinterpretasi
secara sistematis dan sosiologis terhadap kaidah hukum sehingga memperoleh
kesimpulan terhadap permasalahan yang ada.
Pengawasan warga negara asing yang kawin campur dan hak memperoleh
pekerjaan jelas diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang
Keimigrasian dalam pasal 61 dan jika Warga Negara Asing pelaku perkawinan
campuran akan bekerja sebagai Tenaga Kerja Asing tetap harus mengikuti
ketentuan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
Namun ketentuan tentang Penjamin yang merupakan pemberi kerja dalam hal jika
Warga Negara Asing pelaku perkawinan campuran sebagai Tenaga Kerja Asing
masih kabur, dimana penjamin yang diatur dalam Pasal 63 Undang-undang
Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian yang dalam hal ini korporasi wajib
bertanggung jawab atas keberadaan dan kegiatan orang asing tersebut selama
berada di Indonesia belum jelas pengaturannya dimana pengaturan tentang kaidah
hukum yang menjelaskan konsepsi-konsepsi tanggung jawab penjamin atas
keberadaan dan kegiatan orang asing masih kabur sehingga identifikasi oleh
pelaksana hukum dan penjamin sendiri sebagai pihak yang menjadi ruang lingkup
pengaturan hukum belum jelas dan masih kabur.
Kata-kata kunci : Kepastian Hukum, Warga Negara Asing, Perkawinan
Campuran, Hak Bekerja
xii
ABSTRACT
Controls for foreign citizens who intermarrying and the right in obtaining a
job in Indonesia had been accommodated in Law of the Republic of Indonesia
Number 6 of 2011 concerning Immigration. This provision is a renewal provision
that guarantees the Human Rights, with the family unification visas and sponsor
from his/her Indonesian spouse they are allowed to work, it is stipulated in Article
61 which determines that the holder of a Limited Stay Permit and Permanent Stay
Permit can engage the work and/or the business to satisfy his/her living need
and/or his/her family.
On the other hand for foreigners working in Indonesia are regulated in Law of
the Republic of Indonesia Number 13 of 2003 concerning Employment is
determined on the Use of Foreign Workers set out in Article 42 to 49 in which
determine the liability of the Employer who use Foreign Workers must obtain
written permission from the Minister or authorized officials, should have a foreign
manpower plan, required to conduct Indonesian citizen appointment as assistant
for Foreign Workers and the obligation to repatriate foreign workers to their home
country if the employment relationship has ended.
Controls of the right to work for foreign citizens who intermarrying already
clearly stipulated but for foreigners who intermarrying who work as a Foreign
Workers in Indonesia still need Guarantor as an employer who will take care of
work Permit and who is responsible for the existence and activities of the
Foreigner while in Indonesia. And the provisions of the Guarantor which is the
employers are still vague, thus not guaranteeing legal certaintly about the rights to
work of foreign citizens who intermarrying in Indonesia.
This research is a normative legal research, using Regulations approaches,
Legal Concepts Analysis Approach and case Approach. The primary legal
materials and secondary legal materials were analyzed through the technique
description, evaluation techniques in a systematic and sociological interpretation
into a legal norms to derive conclusions on the existing problems.
Controls for foreign citizens who intermarrying and the right in obtaining a
job in Indonesia clearly stipulated in Law of the Republic of Indonesia Number 6
of 2011 concerning Immigration in Article 61 and if foreigners who intermarrying
will work as Foreign Workers still have to follow the provisions of Law of the
Republic of Indonesia Number 13 of 2003 concerning Employment. However, the
provisions of the Guarantor which is the employer in the case if the foreign
citizens who intermarrying as Foreign Workers still blurred, where the guarantor
is regulated in Article 63 of Law of the Republic of Indonesia Number 6 of 2011
concerning Immigration that in this case the corporation shall be responsible for
the existence of and the activities of foreigners while in Indonesia is not yet clear
arranged where the regulation of the legal rules that describe the conceptions of
guarantor’s responsibility of the existence and activities of foreigners are still
vague, so that the identification by law enforcement and the guarantor itself as the
part who became the scope of legal arrangements is unclear and still blurry.
Keywords: legal certainty, foreign citizens, intermarriage, the right to work
xiii
RINGKASAN
Tesis ini berjudul Pengawasan Terhadap Warga Negara Asing Yang Kawin
Campur Dan Hak Memperoleh Pekerjaan Di Indonesia, tesis ini terdiri dari 5
(lima) bab yang disusun sebagai berikit:
Bab I Pendahuluan, dalam bab ini menggambarkan tentang latar belakang
masalah yang melandasi rumusan masalah yaitu : Pertama, Pengawasan warga
negara asing yang kawin campur dan hak memperoleh pekerjaan di Indonesia.
Kedua, Kepastian hukum atas hak warga negara asing yang kawin campur
dan bekerja di Indonesia. Perlindungan hukum terhadap warga negara asing yang
kawin campur dalam memperoleh pekerjaan di Indonesia telah diakomodir dalam
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian. Dalam undang-
undang keimigrasian yang baru ini diatur bahwa orang asing yang kawin dengan
warga negara Indonesia diberikan kesempatan untuk bekerja dan berusaha di
Indonesia. Ketentuan ini merupakan ketentuan pembaharuan yang menjamin Hak
Asasi Manusia (HAM). Disisi lain bagi orang asing yang bekerja di Indonesia
diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
ditentukan syarat-syarat dan kewajiban Pemberi Kerja yang menggunakan TKA.
Namun ketentuan tentang penjamin yang merupakan pemberi kerja dalam hal
jika warga negara asing pelaku perkawinan campuran sebagai Tenaga Kerja Asing
masih kabur, dimana penjamin yang diatur dalam Pasal 63 Undang-undang
Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian yang dalam hal ini korporasi wajib
bertanggung jawab atas keberadaan dan kegiatan orang asing tersebut selama
berada di Indonesia belum jelas pengaturannya dimana pengaturan tentang kaidah
hukum yang menjelaskan konsepsi-konsepsi tanggung jawab penjamin atas
keberadaan dan kegiatan orang asing masih kabur sehingga identifikasi oleh
pelaksana hukum dan penjamin sendiri sebagai pihak yang menjadi ruang lingkup
pengaturan hukum belum jelas dan masih kabur. Sehingga menimbulkan
pemaknaan yang berbeda atau penafsiran yang berbeda serta membuat institusi
pelaksananya seakan-akan bebas menentukan tafsirnya sendiri.
Bab II menguraikan tentang gambaran umum pengawasan lalu lintas orang
dan pengawasan keimigrasian terhadap orang asing dalam yurisdiksi Republik
Indonesia, bagian pertama dibahas, gambaran umum tentang kedaulatan negara
dan pengawasan keimigrasian terhadap orang asing di Wilayah Negara Republik
Indonesia, bagian ini membahas kewenangan keimigrasian mengatur orang
masuk, keluar, dan tinggal dalam wilayah negara Republik Indonesia serta
pengawasan terhadap keberadaan dan kegiatan orang asing selama berada di
wilayah Republik Indonesia. Kedua gambaran umum tentang dokumen
keimigrasian membahas tentang pelayanan keimigrasian bagi warga negara
Indonesia dan Pelayanan Keimigrasian bagi Warga Negara. Ketiga, gambaran
umum tentang pengawasan tenaga kerja asing di Indonesia, bagian ini membahas
kebijakan pengawasan penggunaan tenaga kerja asing serta prosedur dan
persyaratan sebagai tenaga kerja asing diindonesia. Keempat, gambaran umum
perkawinan campuran antara warga negara Indonesia dengan orang asing, bagian
xiv
ini membahas pengertian perkawinan campuran dan kewarganegaraan dalam
perkawinan campuran.
Bab III mengkaji tentang Pengawasan warga negara asing yang kawin
campur dan Hak memperoleh pekerjaan di Indonesia. Diuraikan tentang prosedur
perkawinan campuran orang asing dengan warga negara Indonesia, bagaimana
syarat-syarat perkawinan campuran dan pengaruh perkawinan campuran terhadap
keluarga serta perkawinan dan perceraian bagi orang asing yang kawin campur
pemegang izin tinggal tetap. Kemudian dikaji hak bertempat tinggal dan hak
untuk bekerja atau berusaha bagi orang asing yang kawin campur dari sisi
pengawasan dalam undang-undang keimigrasian maupun dari sisi pengawasan
dalam undang-undang ketenagakerjaan, selanjutnya dikaji pengawasan hukum
warga negara asing yang kawin campur dalam memperoleh pekerjaan atau usaha
untuk memenuhi kebutuhan hidup dan/atau keluarganya disertai uraian beberapa
contoh kasus yang relevan dengan warga negara asing pelaku perkawinan
campuran dalam memperoleh pekerjaan beserta analisis terhadap kasus tersebut
dalam kontek kebijakan keimigrasian.
Bab IV membahas tentang kepastian hukum atas hak warga negara asing
yang kawin campur dalam memperoleh pekerjaan di Indonesia. Bagian ini
membahas tentang pengawasan keimigrasian dan pengawasan ketenagakerjaan
terhadap orang asing yang bekerja di Indonesia khususnya pengawasan
keimigrasian terhadap orang asing yang kawin campur dalam pemberian izin
tinggalnya serta pengawasan ketenagakerjaan asing. Kemudian dibagian
berikutnya dibahas pemaknaan/penafsiran dalam praktek hak bertempat tinggal
dan hak untuk bekerja warga negara asing yang kawin campur, dimana justru
ketentuan mengenai penjamin dalam UU Nomor 6 Tahun 2011 Tentang
Keimigrasian ini yang masih ambigu, dimana penjamin bertanggung jawab atas
keberadaan dan kegiatan orang asing selama berada di Indonesia. Supaya
penjamin memahami arti keberadaan dan kegiatan, mestinya ada rumusan kaidah
hukum menjelaskan konsepsi-konsepsi tersebut sehingga mudah diidentifikasi
oleh pelaksana hukum dan penjamin sebagai pihak yang menjadi ruang lingkup
pengawasan hukum. karena tidak jelas diberlakukan apakah penjamin itu sebagai
syarat permohonan atau dasar pembatalan izin tinggal. Lagipula, ketentuan
tersebut sama sekali tidak menyebut akibat hukum tertentu atau tidak memuat
konsekuensi hukum tertentu terkait norma kewajiban yang diaturnya, memuat
norma (kewajiban) administratif, tanpa disertai kejelasan definisi/ ruang lingkup
pengaturannya yang tegas dan jelas dan konsekuensi hukum yang menyertainya,
seharusnya diatur pula bentuk konsekuensinya, didalam peraturan
pelaksanaannya, ketidakjelasan ini semakin kentara, apakah kewajiban memiliki
penjamin itu dimaksudkan sebagai syarat permohonan dengan konsekuensi
penolakan jika tidak dipenuhi, atau merupakan dasar pembatalan jika kewajiban
itu dilanggar atau sebagai suatu sanksi sehingga jika tidak dipenuhi maka izin
yang diberikan batal.
Kalau ditafsirkan secara sosiologis (Interpretasi sosiologis) artinya bahwa
pemaknaan suatu aturan hukum ditafsirkan berdasarkan tujuan pembuatan aturan
hukum tersebut dan apa yang ingin dicapai dalam masyarakat, aturan tersebut
(Pasal 63 UU Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian) sebenarnya berlaku
xv
sebagai syarat (ketika permohonan diajukan). untuk memastikan adanya pihak
yang bertanggungjawab atas keberadaan dan kegiatan orang asing yang
dijaminnya, selain untuk melaporkan perubahan sipil, status keimigrasian, dan
perubahan alamat (ayat 2), serta membayar biaya deportasi (ayat 3). Namun
dalam aturan pelaksanaan (Peraturan Pemerintah RI Nomor 31 Tahun 2013
Tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian
kewajiban memiliki penjamin ini dijadikan syarat baru untuk perpanjangan izin
tinggal yang tentu saja bertentangan dengan ketentuan undang-undangnya sendiri.
Kemudian di bagian berikutnya dibahas kepastian hukum atas hak warga
negara asing yang kawin campur dalam bekerja di indonesia, bahwa Kepastian
hukum secara normatif adalah ketika suatu peraturan dibuat dan diundangkan
secara pasti karena mengatur secara jelas dan logis. Jelas dan tidak menimbulkan
keragu-raguan (multi tafsir) dan logis, dalam arti ia menjadi suatu sistem norma
dengan norma lain sehingga tidak berbenturan atau menimbulkan konflik norma
dengan norma lain. Kepastian hukum dapat diwujudkan dari penormaan yang baik
dan jelas dalam suatu undang-undang dan akan jelas pula penerapannya.
Bab V merupakan bab Penutup yang berisikan simpulan dan saran, simpulan
yang dapat ditarik adalah Pertama : Pengawasan terhadap warga negara asing
yang kawin campur dan hak memperoleh pekerjaan dan berusaha di Indonesia
diatur dalam Pasal 61 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang
Keimigrasian. Menurut Permennakertrans Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Tata
Cara Penggunaan TKA, Pasal 4 ditentukan Pemberi Kerja TKA yang berbentuk
persekutuan Perdata, Firma (Fa), Persekutuan Komanditer (CV) dan Usaha
Dagang (UD) dilarang mempekerjakan TKA kecuali diatur dalam Undang-
Undang. Dari telaah contoh kasus diatas yaitu kasus II WNA atas nama Mustafa
Mercan dan contoh kasus ke III WNA atas nama Mehmet Serdar Bayir, adalah
WNA yang kawin campur dan memiliki usaha bersama istrinya tidak dikenakan
Tindakan atau Sanksi Administratif Keimigrasian (TIMKIM) berupa deportasi
karena WNA tersebut pemegang Visa penyatuan keluarga dengan indeks C 317,
sehingga boleh berusaha dan bekerja sesuai Pasal 61 Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2011 Tentang Keimigrasian. Dalam hal ini Penjamin/sponsor adalah
istri/suami WNI, dan dalam Permennakertrans Nomor 12 Tahun 2013 Tentang
Tata Cara Penggunaan TKA memberi pengecualian yaitu Pemberi Kerja TKA
yang berbentuk persekutuan Perdata, Firma (Fa), Persekutuan Komanditer (CV)
dan Usaha Dagang (UD) dilarang mempekerjakan TKA kecuali diatur dalam
Undang-Undang, dari pengecualian ini ditafsirkan WNA yang kawin campur bisa
berusaha dan bekerja di badan usaha tersebut. Simpulan kedua: Kepastian hukum
bagi WNA yang kawin campur untuk bekerja atau berusaha di Indonesia
tergantung pada visa atau izin masuk yang mereka miliki. Jika WNA tersebut
menggunakan visa bekerja untuk memasuki wilayah Republik Indonesia maka
kewajiban sponsor/penjamin tetap harus menguruskan Izin Mempekerjakan
Tenaga Kerja Asing (IMTA) bagi WNA kawin campur. Apabila WNA pelaku
kawin campur pemegang Visa Penyatuan Keluarga bekerja dalam Perseroan
Terbatas (PT), dengan menafsirkan ketentuan Permennakertrans Nomor 12 Tahun
2013, maka bagi Pemberi Kerja yang berbentuk PT tetap wajib melakukan
prosedur dalam mempekerjakan Tenaga Kerja Asing. Dalam telaah contoh kasus I
xvi
warga negara Australia atas nama Carlos Andreas Miccelli yang bekerja sebagai
TKA di Lembaga kursus “Best English” ternyata Pemberi Kerja berkewajiban
melakukan prosedur tersebut sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yaitu
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 42 Juncto
Permennakertrans Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Penggunaan TKA.
Saran yang dapat disampaikan dalam penulisan ini adalah :
1. Perlu adanya ketegasan tentang kepastian pengaturan ketentuan mengenai
kewajiban penjamin atau sponsor yang mempekerjakan orang asing di
perusahaannya, khususnya bagi pemegang visa Penyatuan Keluarga
sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011
Tentang Keimigrasian Pasal 63.
2. Perlu pembentukan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang baru sebagai
pengganti dari Permennakertrans Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Tata Cara
Penggunaan Tenaga Kerja Asing.
3. Agar terus dilakukan penyempurnaan terhadap sistem pengawasan
ketenagakerjaan sehingga peraturan perundang-undangan tentang
ketenagakerjaan dapat dilaksanakan secara efektif oleh para pelaku industri
dan perdagangan.
xvii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DALAM.......................................................................... i
HALAMAN PERSYARATAN GELAR MAGISTER.........................................
HALAMAN PENGESAHAN TESIS...................................................................
HALAMAN PENETAPAN PENGUJI TESIS......................................................
ii
iii
iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT...................................................... v
UCAPAN TERIMA KASIH.................................................................................. vi
ABSTRAK............................................................................................................. x
ABSTRACT............................................................................................................ xi
RINGKASAN......................................................................................................... xii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 7
1.3 Ruang Lingkup Masalah................................................................ 7
1.4 Tujuan Penelitian........................................................................... 8
1.4.1 Tujuan Umum........................................................................ 8
1.4.2 Tujuan Khusus....................................................................... 9
1.5 Manfaat Penelitian......................................................................... 9
1.5.1 Manfaat Teoritis.................................................................... 9
1.5.2 Manfaat Praktis...................................................................... 9
1.6 Orisinalitas Penelitian.................................................................... 10
1.7 Landasan Teoritis........................................................................... 12
xviii
1.7.1 Konsep Negara Hukum......................................................... 12
1.7.2 Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik
(AAUPB)............................................................................... 19
1.7.3 Asas Kepastian Hukum......................................................... 24
1.7.4 Teori Kewenangan................................................................. 26
1.7.5 Kebijakan Keimigrasian........................................................ 31
1.8 Metode Penelitian.......................................................................... 35
1.8.1 Jenis Penelitian...................................................................... 35
1.8.2 Jenis Pendekatan.................................................................... 36
1.8.3 Sumber Bahan Hukum........................................................... 38
1.8.4 Teknik Pengumpulan Bahan Hukum..................................... 39
1.8.5 Teknik Analisa Bahan Hukum.............................................. 41
BAB II GAMBARAN UMUM PENGAWASAN LALU LINTAS ORANG
DAN PENGAWASAN KEIMIGRASIAN TERHADAP ORANG
ASING DALAM YURISDIKSI REPUBLIK INDONESIA............. 42
2.1 Kedaulatan Negara Dan Pengawasan Keimigrasian Terhadap
Orang Asing Di Indonesia............................................................. 42
2.1.1 Kewenangan Keimigrasian Mengatur Orang Masuk, Keluar,
Dan Tinggal Dalam Wilayah Negara Republik
Indonesia..............................................................................
46
2.1.2 Pengawasan Terhadap Keberadaan Dan Kegiatan Orang Asing
Selama Berada Di Wilayah Republik Indonesia.................... 50
2.2 Dokumen Keimigrasian................................................................... 57
xix
2.2.1 Pelayanan Keimigrasian bagi Warga Negara Indonesia......... 59
2.2.2 Pelayanan Keimigrasian bagi Warga Negara Asing.............. 63
2.3 Pengawasan Tenaga Kerja Asing Di Indonesia............................... 74
2.3.1 Kebijakan Pengawasan Penggunaan Tenaga Kerja Asing...... 74
2.3.2 Prosedur dan Persyaratan Sebagai Tenaga Kerja Asing Di
Indonesia............................................................................... 82
2.4 Perkawinan Campuran Antara Warga Negara Indonesia dengan
Orang Asing................................................................................... 85
2.4.1 Pengertian Perkawinan Campuran .........................................
2.4.2 Soal Kewarganegaraan Dalam Perkawinan Campuran......... 85
BAB III PENGAWASAN WARGA NEGARA ASING YANG KAWIN
CAMPUR DAN HAK MEMPEROLEH PEKERJAAN DI
INDONESIA........................................................................................ 94
3.1 Prosedur Perkawinan Campuran Orang Asing Dengan Warga
Negara Indonesia.......................................................................... 94
3.1.1 Syarat-Syarat Perkawinan Campuran dan Pengaruh
Perkawinan Campuran Terhadap Keluarga.......................... 94
3.1.2 Perkawinan dan Perceraian Bagi Orang Asing Yang Kawin
Campur pemegang Izin Tinggal Tetap.................................. 101
3.2 Hak Bertempat Tinggal Dan Hak Untuk Bekerja Atau Berusaha
Bagi Orang Asing Yang Kawin Campur....................................... 104
3.2.1 Pengawasan Dalam Undang-Undang Keimigrasian............... 104
3.2.2 Pengawasan Dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan.......... 113
xx
3.2.3 Pengawasan Warga Negara Asing yang kawin campur Dan
Hak memperoleh pekerjaan.........................................................
123
BAB IV KEPASTIAN HUKUM ATAS HAK WARGA NEGARA ASING
YANG KAWIN CAMPUR DAN BEKERJA DIINDONESIA........... 144
4.1 Pengawasan Keimigrasian Dan Pengawasan Ketenagakerjaan
Terhadap Orang Asing Yang Bekerja Di Indonesia....................... 144
4.1.1 Pengawasan Keimigrasian Terhadap Orang Asing Yang
Kawin Campur dalam Pemberian Izin Tinggalnya............. 144
4.1.2 Pengawasan Ketenagakerjaan Asing..................................... 153
4.2 Pemaknaan/Penafsiran Dalam Praktek Hak Bertempat Tinggal
Dan Hak Untuk Bekerja Warga Negara Asing Yang Kawin
Campur........................................................................................... 161
4.3 Kepastian Hukum Atas Hak Warga Negara Asing Yang Kawin
Campur Dan Bekerja Di Indonesia............................................. 182
BAB V PENUTUP............................................................................................ 206
5.1 Simpulan........................................................................................ 206
5.2 Saran.............................................................................................. 208
DAFTAR PUSTAKA