Pedagogik

Embed Size (px)

Citation preview

PEDAGOGIK PEMBELAJARAN

A. PedagogikJika dilihat dari segi istilah, pedagogik berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu paedos (anak) dan agogos (mengantar, membimbing, memimpin). Dari dua istilah di atas timbul istilah baru yaitu paedagogos (pembantu pada zaman Yunani kuno bertugas mengantar jemput anak majikannya ke sekolah) dan pedagog (ahli didik atau pendidik), keduanya memiliki pengertian yang hampir serupa, yaitu sebutan untuk nelayan pada zaman Yunani kuno yang mengantarkan atau membimbing anak dari rumah ke sekolah setelah sampai di sekolah anak dilepas, dalam pengertian pedagog intinya adalah mengantarkan anak menuju kedewasaan. Istilah lainnya yaitu pedagogia yang berarti pergaulan dengan anak, pedagogi yang merupakan praktek pendidikan anak dan kemudian muncullah istilah Pedagogik yang berarti ilmu mendidik anak. Dalam arti luas pedagogik merupakan ilmu pendidikan. Pedagogik sebenarnya rohnya ilmu pendidikan. Istilah pendidikan:1. education : pendidikan persekolahan2. educere : mengeluarkan sesuatu kemampuan (e = keluar, ducere = memimpin), jadi berarti membimbing untuk mengeluarkan suatu kemampuan yang tersimpan dalam diri anak.3. opvoeden (Belanda) : Praksis dialogisPraksis: aksi dan refleksi atau refleksi dan aksi1. Aksi tanpa refleksi: aktivisme, adalah ilusi aksi; dalam jangka panjang membunuh potensi pemahaman.2. Refleksi tanpa aksi: rasionalisme (Descartes, cogito ergo sum), adalah ilusi berpikir; dalam jangka panjang, tidak menciptakan apapun, bahkan turut merusak kehidupan.3. Manusia, bangsa, maju (atau bangkrut) adalah melalui praksis, bukan hanya dengan perbuatan tanpa pikiran dan bukan hanya dengan berpikir tanpa perbuatan.Praksis adalah dialogisAdalah hina/ powerless manusia yang:1. Hanya meminta, tanpa pernah memberi.2. Hanya me-memorisisasi pengetahuan, tanpa pernah menciptakan, atau sekedar menambahinya atau memodifikasinya.3. Membuat iptek menjadi mubazir.4. Membuat kehidupan tidak berubah/ berkembang.5. Menghina/ merendahkan orang lain (termasuk anak-anak).6. Terlibat dalam asistensialisme palsu: murah hati/ dermawan, tetapi sebetulnya orang yang menerima bantuan menjadi tidak berdaya.

B. PengajaranPengajaran adalah suatu cara bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik. Dengan kata lain pengajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam membimbing, membantu dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar.

C. PembelajaranPembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasility, peralatan dan prosedur yang saling mempengaruhi bagi pencapaian tujuan pembelajaran. Pembelajaran yang dimaksud disini merupakan kurikulum yang membentuk sikap proaktif guru dalam menciptakan dan memodifikasi aktivity pelajar bersesuaian dengan perancangan yang telah dibuat. Yang menjadi kuci atau persoalan pokok dalam rangka menentukan tujuan pembelajaran adalah keperluan pelajar, mata pelajaran, atau bidang pembelajaran yang diajarkan dan guru itu sendiri.

D. Pembelajaran yang mendidik. Pembelajaran interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi untuk berpartisipasi aktif, memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Pembelajaran interaktif: pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjalin kerjasama yang bermakna dengan teman dan guru. Pembelajaran inspiratif: pembelajaran yang mendorong dan memicu peserta didik untuk mencaritemukan hal-hal yang baru dan inovatif. Pembelajaran yang menyenangkan: pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar dalam suasana tanpa tekanan, bebas, terlibat secara psikis dan fisik. Pembelajaran yang menantang: pembelajaran dimana peserta didik diperhadapkan pada masalah, kemungkinan-kemungkinan baru, persoalan-persoalan dilematis, dan paradoks sesuai dengan tingkat usianya. Pembelajaran yang memotivasi: pembelajaran yang mendorong dan memberi semangat pada peserta didik untuk mencapai prestasi, teknik, berani mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri, dan berkompetisi. Prinsip dan sifat pembelajaran yang membuka peluang dan dorongan bagi siswa untuk telibat secara mental dan/ atau fisik. Memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa dan kreativitas: prinsip dan sifat pembelajaran yang membuka peluang dan dorongan bagi siswa untuk menciptakan hal-hal baru secara sengaja. Memberikan ruang yang cukup bagi kemandirian sesuai dengan bakat: prinsip dan sifat pembelajaran yang membuka peluang dan dorongan bagi siswa untuk belajar dan/ atau bekerja atas prakarsa sendiri atau bersama dengan orang lain dalam kelompok kecil. Pembelajaran yang mendidik dan dialogis: pembelajaran yang mampu mendewasakan peserta didik dan membangun proses dialogis antar siswa, antara siswa dengan guru dan lingkungan belajar. Pedidikan itu bersifat PRAXIS dan DIALOGISPendidikan: Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UUSPN, 2003).

Pendekatan saintifikEsensi pendekatan saintifik1. Merujuk pada teknik investigasi atas suatu fenomena/ gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya.2. Lebih mengedepankan penalaran induktif, yaitu memandang fenomena atau situasi secara spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.3. Berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.4. Memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui obeservasi atau eksperimen, mengolah informasi/ data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.7 kriteria pendekatan saintifik1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.

Langkah-langkah pembelajaran saintifik1. Observing (mengamati)Melalui mengamati gambar, peserta didik dapat secara langsung menceritakan kondisi sebagaimana yang dituntut dalam KD dan indikator, dan Mapel apa saja yang dapat dipadukan dengan media yang tersedia.2. Questioning (menanya)Peserta didik ridak mudah menanya apabila tidak dihadapkan dengan media yang menarik. Guru harus mampu menginspirasi peserta didik untuk mau dan mampu menanya.Pada saat guru mengajukan pertanyaan, guru harus membimbing/ memandu peserta didik menanya dengan baik. Ketika furu menjawab pertanyaan, guru mendiring peserta didik menjadi penyimak yang baik.Pertanyaan guru dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan verbal.3. MenalarMerupakan proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.Bukan terjemahan reasoning.Menalar (associating) merujuk pada teori belajar asosiasi, yaitu kemampuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori dalam otak.Pengalaman-pengalaman yang tesimpan di memori otak berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya (asosiasi).4. MencobaMerupakan keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar dengan menggunakan metode ilmiah dan sikap ilmiah dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.Untuk memperoleh hasil belajar yang otentik, peserta didik harus melakukan percobaan, terutama untuk materi/ substansi yang sesuai.Aplikasi dari kegiatan mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar (sikap, keterampilan, dan pengetahuan).5. MengolahMengolah merupakan proses bagaimana peserta didik merespon, mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterimanya dari lingkungan.Pada kegiatan mengolah, peserta didik sedapat mungkin dikondisikan belajar secara kolaboratif. Fungsi guru sebagai manajer belajar, sedangkan peserta didik harus lebih aktif.Dalam situasi kolaboratif, peserta didik berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing.6. MenyimpulkanKegiatan menyimpulkan merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah.Bisa dilakukan bersama-sama dalam satu kesatuan kelompok, atau bisa juga dengan dikerjakan sendiri setelah mendengarkan hasil kegiatan mengolah informasi.7. MenyajikanHasil tugas yang telah dikerjakan secara kolaboratif dapat disajikan dalam bentuk laporan tertulis.Laporan tertulis dapat dijadikan sebagai salah satu bahan untuk portofolio kelompok dan atau individu.Kendatipun tugas dikerjakan secara berkelompok sebaiknya hasil pencatatan dilakukan oleh setiap individu agar dapat dimasukan ke dalam file/ map portofolio peserta didik.8. MengkomunikasikanPada kegiatan akhir diharapkan peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil pekerjaan yang telah disusun secara bersama-sama dalam kelompok dan/ atau secara individu.Guru dapat memberikan klarifikasi agar peserta didik mengetahui dengan tepat apakah yang telah dikerjakan sudah benar atau ada yang harus diperbaiki.Kegiatan mengkomunikasikan dapat diarahkan sebagai kegiatan konfirmasi (standar proses).

PAKEMBelajar adalah proses membangun makna/ pemaham, oleh si pembelajar, terhadap pengalaman dan informasi yang disaring dengan persepsi, pikiran (pengetahuan yang dimiliki), dan perasaan. Jadi belajar sama dengan memproduksi gagasan, mengkonsumsi gagasan.Mengajar adalah menciptakan suasana yang mengembangkan inisiatif dan tanggung jawab belajar si pembelajar ke arah belajar seumur hidup.Sikap dan perilaku guru1. Mendengarkan siswa.2. Menghargai siswa.3. Mengembangkan rasa percaya diri siswa.4. Memberikan tantangan.5. Mendorong ungkap gagasan.6. Menciptakan rasa tidak takut salah.

Komponen belajar aktif1. Mengalami dan EksplorasiSiswa melakukan pengamatan, percobaan, penyelidikan, wawancara. Ketika siswa mengalami itu semua, maka mereka belajar banyak melalui berbuat, pengalaman langsung mengaktifkan banyak indera.2. InteraksiKegiatan interaksi diantaranya yaitu diskusi, tanya jawab, lempar lagi pertanyaan. Ketika melakukan hal seperti itu maka kesalahan makna berpeluang terkoreksi, makna yang terbangun semakin mantap, kualitas hasil belajar meningkat.3. Komunikasi dan EkspresiBentuk komunikasi ini diantaranya yaitu mengemukakan pendapat, presentasi laporan, memajangkan hasil kerja. Ketika siswa melakukan kegiatan komunikasi tersebut, maka itu akan mengungkapkan gagasan, konsolidasi pikiran, gagasan yang lebih baik akan berpeluang keluar, dapat memancing gagasan orang lain, bangunan makna siswa diketahui guru.4. RefleksiDalam kegiatan refleksi guru mengadakan tanya jawab, studi kepustakaan, pemberian tugas.Perubahan KBM yang Diinginkan1. Guru menjelaskan/ menerangkan >>> memancing siswa untuk mengungkapkan pikiran/ perasaan.2. Siswa menonton guru >>> siswa mengalami kegiatan.3. Guru menjawab >>> bertanya balik, contohnya menurutmu bagaimana?4. Guru menyalahkan >>> bertanya, contohnya mengapa kamu berpendapat seperti itu? Apa alasanmu berpendapat seperti itu?5. Guru mengatakan bagus >>> bagus! Dapatkah lebih baik dari itu? Bagaimana kalau ...... ?

KONSEP, PRINSIP, DAN PENERAPAN LESSON STUDY DI SDLesson studyAsal kata dari bahasa jepang (Jugyokenkyu) Lesson study (LS) = to study lesson/ to research lesson (mempelajari lesson/ menulis lesson. Lesson = pelajaran (yang diajarkan guru dan dipelajari murid). Pelaksanaan lesson = KBM/ pembelajaran. RPP = lesson planBeberapa definisi/ pengertian: Riset tindakan kolaboratif para guru untuk pembaikan KBM. Kegiatan para guru secara gotong royong untuk pembaikan KBM. Supervisi rekan sejawad. Ekspresi kerinduan guru terhadap peningkatan mutu KBM dan hasilnya. Di Jepang the National Institue of Education Research mengumpulkan lebih dari 4000 makalah riset yang ditulis oleh gutu dan untuk guru-guru per tahun. Ini lebih banyak ketimbang yang ditulis oleh para peneliti di Jepang.Jadi lesson study adalah suatu model pembinaan model profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun learning community.

Fokus Pada Pengkajian LessonsAktivitas inti dalam lesson study adalah kegiatan guru-guru secara kolaboratif dalam sebuah kelompok kecil to study lesson. Disebut to study lesson karena mereka biasanya mengkaji praktik guru.

Mengapa LS? Banyak SD Indonesia mutunya perlu ditingkatkan. Sains dan matematika SD Jepang termasuk bermutu tinggi. Otonomi/ kedaulatan dan leadership akademik dan professional guru-guru SD butuh peningkatan. Indonesia adalah bangsa besar yang membutuhkan manusia-manusia tangguh dalam banyak bidang kehidupan. LS menumbuhkan budaya belajar yang penting dibangun bagi bangsa Indonesia, khususnya pada kalangan pendidik. LS dinilai sebagai rahasia keberhasilan Jepang dalam peningkatan kualitas pendidikannya.

Prinsip LS Kolegialitas (Kesejawatan) Mutual Learning (Saling belajar/ Menguntungkan) Learning Community Peningkatan kualitas pembelajaran secara bertahap dengan cara belajar dari pengalaman sendiri dan orang lain dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Perbaikan mutu pembelajaran terus menerus.

Pentahapan Lesson Study1. Merencanakan (Plan)2. Melaksanakan (Do)3. Merefleksi (See)

Bagaimana mengobservasi?Observer belajar dari pembelajaranKapan siswa mulai belajar?Kapan mereka mulai bosan?Pelajaran berharga apa yang diperoleh.Fokus observasi:Bagaimana siswa belajar? Apakah siswa belajar? Bagaimana prosesnya? Adakah siswa yang tidak belajar? Mengapa?

Refleksi Sharing temuan berdasarkan fakta dengan setting tempat duduk yang memudahkan interaksi. Diskusi diawali dengan penyampaian kesan oleh guru model, dilanjutkan dengan penyampaian temuan, analisis, dan alternatif solusi oleh observer. Moderator mengangkat isu-isu untuk dibahas. Membahas tindak lanjut.Kunci sukses lesson study Komitmen Kepala Sekolah dan Guru. Dukungan Dinas Pendidikan. Keterlibatan Pengawas dan Pimpinan. Konsistensi.

Prosepek Lesson Study Mentalitas/ budaya lesson study adalah budaya belajar, selalu membuat orang/ kelompok/ bangsa menjadi maju. Lesson study cenderung membentuk learning community di sekolah. Learning adalah kunci kemajuan. Lesson study berbeda dari banyak inovasi pendidikan sekolah selama ini yang mengasumsikan guru sebagai pelaksana belaka. Lesson study menuntut guru partisipatif dalam inovasi pendidikan di sekolah.

Catatan dari Indonesia Refleksi berfokus pada kegiatan siswa bukan guru model. Hati-hati dengan persepsi dangkal para guru tentang collaborative learning, joyful learning, learning community hingga lesson study dihentikan sementara mereka belum mendapat apapun dari lesson study/ belum menikmati hasilnya.