Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEDOMAN KAMPUS ISLAMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
Penerbit:
LAIK UMMI
Lembaga Al-Islam dan Kemuhammadiyahan
Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI)
2020
ii |P e d o m a n K a m p u s I s l a m i U M M I
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahirrahmaanirrahim,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Visi UMMI adalah ” Terwujudnya Universitas Muhammadiyah Sukabumi
yang Unggul dalam Keilmuan dan Ke-Islaman pada tahun 2022.”. Adapun misi
yang keempat yakni mengembangkan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan
berdasarkan Qur'an dan Sunnah. Untuk mencapai visi dan mengimplementasikan
misi tersebut maka diperlukan suatu pedoman yang merujuk dari Standar SPMI
AIK tentang Kampus Islami yang dapat mengimplementasikan seluruh kegiatan
baik akademik maupun non akademik di lingkungan UMMI. Salah satu pedoman
mengenai kampus Islami yang merupakan pegangan atau acuan bagi UMMI yang
dapat menciptakan sebuah tempat atau wadah yang dimana berlangsungnya sebuah
proses pembelajaran dan administrasi yang berfokus pada penerapan nilai-nilai
Islam sebagai dasar atau pondasi bagi institusi yang menganut ideologi Islam.
Buku pedoman kampus Islami ini disusun atas beberapa landasan yakni Buku
Pedoman SPMI PTMA 4.0 tahun 2019 dan standar SPMI AIK UMMI, dimana
Standar kampus Islami diperlukan agar terciptanya kampus Islami yang sesuai
dengan standar AIK PTM Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah yang
mendukung terhadap pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di
lingkungan kampus
Pedoman kampus Islami diharapkan dapat menjadi sebagai acuan dakwah
bagi para pimpinan di Universitas Muhammadiyah Sukabumi dalam
mengembangkan seluruh kegiatan atau program-programnya dengan didasarkan
pada semangat pengamalan ajaran Islam dan kemuhammadiyahan di dalam
kehidupan kampus.
iii |P e d o m a n K a m p u s I s l a m i U M M I
Akhirnya kami menyambut dengan sangat berbahagia atas diterbitkannya
pedoman pedoman kampus Islami ini. Semoga dapat dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya sebagai acuan atau rambu-rambu dalam menjalankan program – program
di lingkungan UMMI.
Wassalamualaikum warahmatullahiwabarokatuh.
Sukabumi, Juli 2020
Ketua Lembaga AIK
Leonita Siwiyanti, S.Ag., M.M
iv |P e d o m a n K a m p u s I s l a m i U M M I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iv
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. PENGERTIAN ................................................................................................ 1
B. LANDASAN HUKUM .................................................................................... 1
C. URGENSI PEDOMAN KAMPUS ISLAMI ................................................. 1
D. TUJUAN PEDOMAN KAMPUS ISLAMI ................................................... 2
BAB 2. KONSEP ISLAM TENTANG AKHLAK MAHMUDAH ........................... 3
BAB 3. AKTUALISASI NILAI-NILAI ISLAM DALAM RANGKA ......................... 5
MEWUJUDKAN KAMPUS ISLAMI ............................................................................. 5
A. KELEMBAGAAN DAN KEBIJAKAN ........................................................ 5
B. PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA ............................................. 11
C. KURIKULUM Al-ISLAM & KEMUHAMMADIYAHAN (AIK) ........... 13
D. LINGKUNGAN SOSIAL DIKAMPUS ...................................................... 14
1. ETIKA PERGAULAN ............................................................................ 14
2. ETIKA DALAM PERKULIAHAN........................................................ 14
3. ETIKA DALAM BERPAKAIAN DAN PENAMPILAN ..................... 15
4. ETIKA DALAM MAKAN DAN MINUM ............................................ 15
5. ETIKA DALAM BERIBADAH ............................................................. 16
E. PENATAAN SARANA DAN PRASARANA KAMPUS ISLAMI ........... 16
1. PEMASANGAN MOTO / POSTER / KATA-KATA ISLAMI ......... 16
2. PEMUTARAN MUROTTAL ................................................................ 16
3. PENATAAN RUANGAN ....................................................................... 16
F. SENI DAN BUDAYA ................................................................................... 17
G. KEWAJIBAN TERHADAP PERSYARIKATAN ..................................... 17
BAB 4. PEMBIASAAN ISLAMI DALAM SETIAP KEGIATAN ........................... 18
A. PEMBIASAAN DALAM PERKULIAHAN ............................................... 18
B. PEMBIASAAN DALAM KEGIATAN DILUAR PERKULIAHAN ..... 18
v |P e d o m a n K a m p u s I s l a m i U M M I
C. PEMBIASAAN DI RUANG KERJA .......................................................... 18
D. PEMBIASAAN DI RUANG RAPAT .......................................................... 19
E. PEMBIASAAN DI TEMPAT IBADAH (MASJID) .................................. 19
F. PEMBIASAAN DI WC / TEMPAT WUDLU ........................................... 19
G. PEMBIASAAN DI TEMPAT PARKIR .................................................. 20
BAB 5. PENUTUP ........................................................................................................ 21
1 |P e d o m a n K a m p u s I s l a m i U M M I
BAB 1. PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Kalimat “Kampus Islami” terdiri dari dari dua kata yaitu kata “Kampus” dan
kata “Islami, penambahan huruf “i” pada kata islam rupanya hasil adopsi dari
bahasa Arab, dalam struktur bahsa arab jika dua kata ddigabungkan dan memiliki
satu arti disebut kalimat murokkab, salah satunya jenis kalimat murokab adalah
murokkab wasfi (susunan kata yang menyimpan makna sifat), dengan cara
menambah huruf ya di akhir kata. Seperti halnya kata “Islam” (masdar dari akar
kata Aslama). Yang diakhirnya dditambah huruf ya menjadi islamiyyu (اسلامي),
yang artinya “bersifat islam”. Yang dalam bahasa Indonesia menjadi “Islami”.
Jadi kalimat “Kampus Islami” bermakna kampus yang bersifat Islam”
(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Islami berarti bersifat keislaman dari pengertian yang
sederhana ini kemudian dikembangkan ke dalam kalimat yang lebih panjang agar
maksud dari kalimat tersebuit mudah dimengerti yaitu kampus yang terwarnai oleh
nilai – nilai islam dalam setiap keadaannya baik fisik bangunan, kurikulum,
suasana, dan semua warga kampusnya, sehingga suasana keislaman itu dapat
dirasakan oleh setiap orang yang datang dan berkunjung ke kampus tersebut.
B. LANDASAN HUKUM
1. Pedoman Hidup Islam Warga Muhammadiyah
2. Pedoman SPMI AIK PTMA 4.0 tahun 2019
3. Standar SPMI AIK tentang Kampus Islami Universitas Muhammadiyah
Sukabumi
4. SK Rektor Universitas Muhammadiyah Sukabumi No……….. tentang
Kampus Islami
C. URGENSI PEDOMAN KAMPUS ISLAMI
Pedoman kampus Islami ini sangat diperlukan sebagai acuan bagi semua
sivitas akademika dalam menjalankan nilai – nilai ajaran islam yang sesuai Quran
2 |P e d o m a n K a m p u s I s l a m i U M M I
dan Sunah maqbullah serta untuk mendukung terwujudnya kehidupan kampus
yang belandaskan ajaram Islam.
D. TUJUAN PEDOMAN KAMPUS ISLAMI
Tujuan disusunnya pedoman kampus Islami ini ini adalah untuk :
1. Membentuk dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan serta tenaga
administrasi Universitas Muhammadiyah Sukabumi yang bertaqwa ,
beribadah dan berakhlaq sesuai contoh Rasulullah, dan bermuamalah
dunyawiyah sesuai syari’ah.
2. Mewujudkan suasana lingkungan kampus yang diwarnai nilai – nilai
Islam
3. Mendorong terwujudnya visi dan misi Universitas Muhammadiyah
Sukabumi yang unggul dalam keilmuan dan keislaman,
3 |P e d o m a n K a m p u s I s l a m i U M M I
BAB 2. KONSEP ISLAM TENTANG AKHLAK
MAHMUDAH
Islam adalah adalah ajaran yang Maha sempurna, kesempurnaan ajaran islam
terbukti dengan keluasan hukum – hukumnya yang menyangkut berbagai aspek
kehidupan manusia dan lingkungannya, sumber ajaran islam adalah Al-Quran yang
dijabarkan oleh Rasulullah SAW melalui Sunah Qauliyah, Sunnah Fi’liyah dan
Sunnah Taqririyah.
Tiga pokok yang menjadi inti ajaran Islam adalah Tauhid, Ibadah, dan
Muamalah dunyawiyah, ketiganya merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Jika ketiga unsur pokok ini disatu padukan dalam diri seorang manusia, maka
penjelmaan sikapnya disebut akhlaq mahmudah. Seseorang yang memiliki
kesalihan sosial tapi menganut aqidah polyteis dan tidak melaksanakan ibadah
sebagaimana yang diajarkan oleh Islam, maka orang itu tidak termasuk orang yang
memiliki akhlaq mahmudah (sikap/perbuatan terpuji).
Semua kebaikan yang dilakukan hendaknya di dasarkan pada Tauhid, karena
itu kedudukan Tauhid dalam ajaran Islam sangat sentral dan paling esensial.
Sehingga orang yang bertauhid memiliki komitmen tidak saja terbatas pada
hubungan vertikalnya dengan Allah SWT. Akan tetapi juga mencakup hubungan
horizontal dengan sesama manusia dan seluruh makhluk, dimana hubungan –
hubungan ini harus sesuai dengan kehendak Allah dan inilah yang menjadi misi
besar umat Islam.
Oleh sebab itu, yang dimaksud dengan akhlak mahmudah dalam konsep
Islam adalah serangkaian tindakan/perbuatan/ucapan/fikiran seorang muslim
diatas dasar Tauhid (Uluhiyah dan Rububiyah), ini mengindikasikan bahwa segala
hal yang dilakukan (dalam berbagai aspek kehidupan dan di setiap lingkungan
kehidupan manusia) hanyalah menurut perintah Allah dan Rasul-Nya yang
tercantum dalam Al-Qur’an dan Sunnah Maqbullah.
Inilah pemahaman agama yang utuh sesuai dengan perintah Allah dalam
Qur’an Surat Al Baqarah (2) ayat 208;
4 |P e d o m a n K a m p u s I s l a m i U M M I
أيها لم ٱفي دخلوا ٱءامنوا لذين ٱ ي ك لس ت افة ول تت ن لٱبعوا خطو شيط
بين ۥإنه ٢٠٨لكم عدو م
Artinya : 208. “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam
Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”.
Islam kaffah adalah Islam yang berakhlaq mahmudah gambarannya seperti
yang dicontohkan oleh Muhammad Rasulullah beserta para sohabatnya. Dalam
Q.S. Al-Qolam disebutkan ; yang artinya “Dan sesungguhnya Eungkau
Muhammad benar-benar memiliki akhlak yang agung”.
5 |P e d o m a n K a m p u s I s l a m i U M M I
BAB 3. AKTUALISASI NILAI-NILAI ISLAM DALAM RANGKA
MEWUJUDKAN KAMPUS ISLAMI
A. KELEMBAGAAN DAN KEBIJAKAN
Kelembagaan AIK diperlukan agar pelaksanaan kegiatan yang berkaitan
dengan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dapat dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya oleh perangkat organisasi yang khusus membidangi kegiatan Al-islam dan
kemuhammadiyahan.
Lembaga Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) UMMI sebagai salah satu
organisasi formal yang pada dasarnya memberikan pelayanan penuh terhadap
masyarakat atau sebuah institusi dalam menyelenggarakan pelaksanaan Al-Islam
dan Kemuhammadiyahan. Dalam pelaksanaannya Lembaga AIK memiliki visi dan
misi, sebagai berikut :
a. Visi LAIK UMMI :
“Menjadi Lembaga yang unggul dalam kajian ke-Islaman dan
Kemuhammadiyahan melalui riset dan pengembangan persyarikatan
pada tahun 2022”.
b. Misi LAIK UMMI :
1) Menyelenggarakan pendidikan integratif AIK dalam pembelajaran di
kampus UMMI.
2) Menyelengarakan peningkatan profesionalisasi berbasis AIK bagi
seluruh civitas akademika UMMI.
3) Melaksanakan dan mengembangkan riset AIK yang berorientasi pada
Qur’an dan Sunnah.
4) Melaksanakan PKM melalui pengembangan persyarikatan.
5) Meningkatkan kualitas LAIK melalui kerjasama dengan seluruh stake
holder.
6 |P e d o m a n K a m p u s I s l a m i U M M I
Agar Visi dan misi Lembaga AIK UMMI tercapai maka diperlukan suatu
sistem pengelolaan yang mengatur pelaksanakan suatu kegiatan, yang meliputi
fungsi-fungsi manajemen, seperti perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Salah satu langkahnya adalah membuat
Program Kerja (Proker) yang sebuah rencana kegiatan organisasi yang disusun
untuk jangka waktu tertentu dan telah disepakati oleh seluruh pengurus organisasi.
Setelah memiliki program kerja maka Lembaga AIK UMMI harus
menentukan pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda
bisa dikoordinasikan dengan baik, hal itu dapat disusun dalam sebuah struktur
organisasi. Rektor selaku pimpinan harus memastikan Lembaga AIK memiliki
struktur organisasi yang terdiri dari : Ketua, Sekretaris, Bidang SDM, Bidang
Kajian, Bidang Kerjasama, Bidang Pengembangan dan Pengelolaan Kampus
Islami, sesuai bagan dibawah ini :
REKTOR
KETUA LAIK LPM LPPM
SEKRETARIS LAIK
BIDANG SDM BIDANG KAJIAN BIDANG
KERJASAMA
BIDANG KAMPUS
ISLAMI
Baitul
Arqam
Mento
ring
PENGA
JIAN
PENELI
TIAN PKM
LAZISMU MASJID
(BTM) PERSYARIKATAN
WAKIL REKTOR III
7 |P e d o m a n K a m p u s I s l a m i U M M I
Berdasarkan Struktur Organisasi di atas, maka tugas dan wewenang dari
Ketua dan Sekretaris LAIK UMMI serta bidang-bidang yang ada di bawahnya
adalah sebagai berikut :
1. Tugas dan wewenang Ketua dan Sekretaris Lembaga AIK UMMI adalah
membantu Rektor dan Wakil Rektor III dalam bidang catur dharma
khususnya mengenai pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,
meliputi :
a. Perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengembangan di
bidang Pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat yang
berlandaskan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan
b. Melakukan penyeleksian bidang AIK bagi penerimaan SDM di
UMMI, baik dosen, tenaga Pendidikan maupun karyawan UMMI
c. Mengkoordinasikan penyesuaian kurikulum AIK yang disampaikan
melalui WR 1 & WR 3 dan disosialiasikan ke Fakultas dan Program
studi.
d. Melakukan pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan bagi
seluruh warga kampus UMMI
e. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan seluruh
bidang-bidang yang ada di bawah binaan langsung Lembaga AIK
yang selaras dengan program kerja LAIK yang mendukung Renstra
UMMI.
f. Menyusun visi, misi, tujuan, renstra, program kerja, dan dokumen
SPMI AIK UMMI
g. Menyusun rencana anggaran belanja berbasis program kerja
h. Menciptakan kondisi kampus Islami yang berlandaskan Al-Qur’an
dan Sunnah di lingkungan kampus.
i. Melakukan Kerjasama baik dengan pihak internal maupun eksternal
khususnya dengan persyarikatan melalui Rektor.
2. Tugas dan Wewenang bidang-bidang yang ada dalam kelembagaan AIK
UMMI, yaitu :
a. Bidang Sumber Daya Manusia,
8 |P e d o m a n K a m p u s I s l a m i U M M I
Tugas dan wewenang Bidang SDM adalah membantu Ketua dan
Sekretaris LAIK dalam hal perekrutan, pembinaan dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia di lingkungan UMMI, meliputi :
1) Perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengembangan
kegiatan Baitul Arqam, Mentoring, dan Pembinaan AIK
karyawan dan mahasiswa UMMI.
2) Melaksanakan penyeleksian bidang AIK bagi calon pimpinan
UMMI, calon karyawan UMMI, calon pengurus ORMAWA dan
UKM
3) Menyusun kegiatan yang sesuai program kerja LAIK yang
merujuk pada standar SPMI AIK UMMI tentang SDM
4) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang menyangkut SDM di
kampus UMMI baik dengan WR 1, WR 2 dan WR 3.
5) Melakukan Kerjasama dengan bidang-bidang lain yang
berkesinambungan dalam mencapai program kerja LAIK UMMI
b. Bidang Kajian
Tugas dan wewenang Bidang kajian adalah membantu Ketua dan
Sekretaris LAIK dalam peneltian, pengabdian pada masyarakat dan
Kerjasama dengan persyarikatan khususnya majelis tarjih PDM
Sukabumi di lingkungan UMMI, meliputi :
1) Perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan
pengembangan kegiatan penelitian, pengabdian kepada
masyarakat dan kajian Islami
2) Menyusun kegiatan bagi dosen dan mahasiswa untuk
meningkatkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
yang melibatkan persyarikatan agar dapat mengahasilkan
integrasi keilmuan dengan AIK.
3) Melakukan koordinasi dengan program studi dalam hal integrasi
mata kuliah dengan al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang
merujuk kepada Standar SPMI AIK UMMI tentang Integrasi
AIK.
9 |P e d o m a n K a m p u s I s l a m i U M M I
4) Melakukan kajian-kajian terkait penentuan hari-hari besar Islam
dan pendalaman bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan
dengan majelis Tarjih PDM Sukabumi
5) Membuat publikasi bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,
berupa ; kumpulan kultum, majalah dakwah, jurnal dan buku
yang terintegrasi AIK.
c. Bidang Kerjasama
Tugas dan wewenang Bidang kerjasama adalah membantu Ketua
dan Sekretaris LAIK dalam kegiatan Kerjasama baik dengan pihak
internal maupun ekternal khususnya persyarikatan, meliputi :
1) Perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan
pengembangan kegiatan kerjasana baik deng pihak internal
maupun ekternal, khususnya persyarikatan
2) Menyusun kegiatan baik Pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat yang bertujuan memajukan persyarikatan
Muhammadiyah, organisasi otonom dan amal usaha
Muhammadiyah.
3) Melakukan koordinasi dengan program studi guna pelaksanaan
kegiatan Pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat baik untuk dosen dan mahasiswa yang berkaitan
dengan pengembangan dan kemajuan persyarikatan
Muhammadiyah, ortom dan amal usaha Muhammadiyah.
d. Bidang Pengembangan dan Pengelolaan Kampus Islami
Tugas dan wewenang Bidang Pengembangan dan Pengelolaan
Kampus Islami adalah membantu Ketua dan Sekretaris LAIK dalam
kegiatan pengembangan dan pengelolaan kampus Islami baik
dengan meliputi :
1) Perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan
pengembangan kegiatan pengembangan dan pengelolaan
kampus Islami, yang terdiri dari : Pengelolaan ZIS oleh
10 |P e d o m a n K a m p u s I s l a m i U M M I
LazisMU UMMI dan pengelolaan laboratorium AIK (tempat
ibadah/masjid) oleh BTM Al-UMM.
2) Menyusun kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan zakat,
infaq dan shadaqah dari karyawan UMMI yang disalurkan
dalam bentuk beasiswa mahasiswa (instruktur, Hafidz dan
Qori), santunan bagi karyawan yang sakit (dirawat di rumah
sakit) atau keluarga terdekat wafat, dan juga santunan bagi guru-
guru Madrasah Diniyah Muhammadiyah dan RA Aisyiyah di
Kota/Kabupaten Sukabumi, serta bagi warga yang terkena
dampak bencana.
3) Menyusun kegiatan yang berkaitan dengan pengmakmuran
masjid Al-UMM, berupa sholat wajib berjam’ah, tadarus qur’an
bagi dosen dan mahasiswa, pengajian rutin karyawan UMMI
dan mahasiswa, sholat Jum’at berjamaah, dan kajian-kajian ke-
Islaman dan Kemuhammadiyahan di tingkat program studi
maupun Fakultas.
Kebijakan Islami adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman
dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara
bertindak yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah. Beberapa kebijakan yang
dikeluarkan Rektor untuk memastikan terselenggaranya kampus Islami,
diantaranya :
1. Menyusun Pedoman Pengembangan Kampus Islami
2. Menetapkan SK Rektor tentang 5 kebijakan, yaitu :
a. Kebijakan Berbusana Muslim/ muslimah,
b. Kebijakan Kampus Tanpa Rokok & NAPZA,
c. Kebijakan kewajiban shalat berjama’ah di masjid,
d. Kebijakan manajerial dan organisasi Masjid Kampus, (BTM)
e. Kebijakan manajerial dan organisasi LazisMu UMMI.
3. Menetapkan SK tentang struktur organisasi Lembaga AIK UMMI
11 |P e d o m a n K a m p u s I s l a m i U M M I
4. SK Kegiatan Organisasi Otonom Muhammadiyah di lingkungan
kampus UMMI
5. Menetapkan pedoman administrasi yang memuat penggunaan kalender
Hijriyah
6. Menetapkan SK tentang pembinaan AIK untuk pimpinan, dosen,
karyawan dan mahasiswa
7. Menyediakan sarana dan prasana pendukung penyelenggaraan kampus
Islami
B. PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia (SDM) merupakan komponen utama untuk
menyukseskan penyelenggaraan catur dharma perguruan tinggi dalam rangka
merealisasikan visi dan misinya. PTMA sudah seharusnya memiliki sistem
pengelolaan sumber daya manusia yang lengkap sesuai dengan kebutuhan
perencanaan dan pengembangan. Mengingat perannya yang sentral dalam
pelaksanaan catur dharma perguruan tinggi maka sumber daya manusia di
lingkungan UMMI harus dikelola dan selalu ditingkatkan kualifikasinya baik dari
aspek akademis yang merupakan tuntutan profesional, maupun dari sisi kualitas
kepribadian yang sangat dibutuhkan dalam pelayanan kepada masyarakat sebagai
pihak yang dilayani. Oleh karena itu, agar mutu sumber daya manusia di UMMI
dapat terus maju, diperlukan standar sumber daya manusia berbasis al-Islam dan
Kemuhammadiyahan dan pedoman Kampus Islami yang didalamnya menjabarkan
tentang kelembagaan, pembinaan SDM, dan penataan lingkungan kampus.
Badan Pembina Harian (BPH) UMMI adalah badan yang berfungsi dan
bertugas untuk melaksanakan fungsi dan tugas Pimpinan Pusat Muhammadiyah,
dalam hal: mengangkat dan memberhentikan dosen tetap dan tenaga administratif
tetap berdasarkan usul dan pertimbangan Pimpinan Universitas. Badan Pembina
Harian (BPH) harus memastikan seluruh karyawan dilingkungan UMMI :
1. Mentadaruskan Al-Qur’an dengan baik dan benar.
2. Mampu menjadi imam shalat berjamaah sesuai dengan Al-Qur’an dan
Sunnah, khususnya pimpinan Universitas
12 |P e d o m a n K a m p u s I s l a m i U M M I
3. Mampu melaksanakan amal nawafil dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mampu menghafal dan memahami surat dalam al-Qur’an dengan kriteria
sebagai berikut :
a. Pejabat struktural tingkat Universitas di lingkungan UMMI minimal
hafal 37 surat dalam al-Qur’an
b. Pejabat struktural tingkat Fakultas di lingkungan UMMI minimal 31
surat dalam al-Qur’an
c. Ketua Program studi di lingkungan UMMI minimal hafal 25 surat dalam
al-Qur’an
d. Sekretaris Program studi di lingkungan UMMI minimal hafal 22 surat
dalam al-Qur’an
e. Dosen tetap di lingkungan UMMI minimal hafal 15 surat dalam al-
Qur’an
f. Tenaga pendidikan di lingkungan UMMI minimal hafal 12 surat dalam
al-Qur’an
g. Dosen AIK di lingkungan UMMI minimal hafal 40 surat dalam al-Qur’an
serta menuliskannya.
5. Memiliki Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah (KTAM)
6. Terlibat aktif dalam kepemimpinan persyarikatan Muhammadiyah dan/atau
Organisasi Otonom Muhammadiyah.
7. Mengikuti perkaderan Baitul Arqam minimal satu tahun sekali
8. Seluruh dosen tetap di lingkungan UMMI mampu menyusun rencana
perkuliahan yang terintegrasi dengan AIK.
9. Seluruh dosen tetap di lingkungan UMMI memiliki buku pegangan
perkuliahan yang terintegrasi dengan AIK.
10. Ketua Lembaga AIK untuk membuka program-program sertifikasi untuk
kajian Islam yang lebih terprogram dan lebih sistematis minimal 1 program
dalam 3 tahun.
11. Seluruh dosen AIK memiliki kompetensi profesional bidang pendidikan,
pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta memiliki
kompetensi pedagogik, personal, dan social
13 |P e d o m a n K a m p u s I s l a m i U M M I
12. Khusus untuk dosen AIK UMMI, harus :
a. Terlibat aktif dalam pelatihan perkaderan Muhammadiyah, minimal 2
kali dalam satu tahun.
b. Terlibat aktif dalam memimpin gerakan pengajian Muhammadiyah
c. Terlibat aktif dalam membina Cabang/Ranting
Muhammadiyah/Aisyiyah
d. Terlibat aktif di masjid tempat domisili
e. Terlibat aktif di organisasi Otonom AMM.
13. Dosen tidak tetap dan out sourching mentaati aturan perguruan tinggi
Muhammadiyah.
14. Pemberian reward umroh bagi SDM berprestasi
C. KURIKULUM Al-ISLAM & KEMUHAMMADIYAHAN (AIK)
Kurikulum merupakan suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses
belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga
pendidikan beserta setaf pengajarnya. (Prof. DR. S. Nasution, MA.) Guna
mewujudkan kampus Islami, harus berawal dari kurikulum yang diintegrasikan
dengan Al-Islam. Dimana yang menjadi ciri bahwa kurikulum itu terintegrasi
selalu menempatkan nilai – nilai Islam dalam setiap capaian target
pembelajarannya. Agar mencapai target tersebut diperlukan adanya integrasi
keilmuan dalam setiap mata kuliah sehingga tidak mewariskan dikotomi keilmuan
yang berbau sekuler. Sekulerisme menjadi ancaman besar yang akan mendistorsi
pemahaman keislaman yang kaffah. Nilai – nilai Islam yang dimasukkan dalam
kurikulum itu tidak bersifat simbolik tapi harus menyentuh aspek subtantifnya.
Visi Pendidikan Muhammadiyah sebagaimana tertuang dalam Putusan
Muktamar Muhammadiyah ke 46 tentang Revitalisasi Pendidikan Muhammadiyah:
“Terbentuknya manusia pembelajar yang bertaqwa, berakhlak mulia, berkemajuan
dan unggul dalam ipteks sebagai perwujudan tajdid dakwah amar ma’ruf nahi
munkar” (Berita Resmi: 2010, hal. 221). Visi Perguruan Tinggi Muhammadiyah
(PTM) sebagaimana dirumuskan oleh Majlis Dikti PP Muhammadiyah adalah
14 |P e d o m a n K a m p u s I s l a m i U M M I
“Terbangunnya tata kelola PTM yang baik (good governance) menuju peningkatan
mutu berkelanjutan”.
Visi tersebut mengharuskan PTM meningkatkan mutu dalam berbagai aspek
termasuk pendidikan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). PTM mengemban
amanah untuk mewujudkan salah satu misi Muhammadiyah yaitu
menyelenggarakan pendidikan AIK sebagai bagian dari dakwah amar makruf nahi
munkar. Pendidikan AIK di PTM memiliki posisi strategis, menjadi ruh penggerak,
dan misi utama penyelenggaraan PTM. Pendidikan AIK juga menjadi kekuatan
PTM karena dapat menjadi basis kekuatan spiritual, moral dan intelektual serta
daya gerak bagi seluruh civitas akademika. Keberhasilan pendidikan AIK menjadi
salah satu indicator ketercapaian misi penyelenggaraan dan pengelolaan PTM.
Peningkatan mutu proses dan hasil (outcome) pendidikan AIK harus dilaksanakan
terus menerus dan tersistem. (Pedoman AIK PTM : 2013)
D. LINGKUNGAN SOSIAL DIKAMPUS
1. ETIKA PERGAULAN
Hendaknya semua civitas akademika memperhatikan hal – hal yang
dilarang oleh Islam dalam bergaul di lingkungan kampus, yaitu :
a. Tidak boleh berkholwat laki – laki dan perempuan dalam satu
ruangan, dan menghindari semaksimal mungkin percampuran laki
– laki dn perempuan dalam satu ruangan sempit (ikhtilat) yang
menyebabkan persentuhan kulit.
b. Hendaklah mengucapkan salam jika bertemu
c. Tidak bermushofahah antara laki – laki dan perempuan
d. Menggunakan kata – kata yang sopan dalam berkomunikasi baik
langsung maupun tidak langsung (baik dengan Whatapp atau
sejenisnya)
2. ETIKA DALAM PERKULIAHAN
Dalam proses perkuliahan hendaknya diperhatikan beberapa hal berikut:
a. Dosen dan mahasiswa hendaknya menepati waktu perkuliahan
15 |P e d o m a n K a m p u s I s l a m i U M M I
b. Mengawali perkuliahan dengan mengucapkan salam dan basmalah
c. Dilanjutkan dengan pembiasaan membaca al-quran / tadarus
d. Mengakhiri perkuliahan dengan do’a kifarat majlis
3. ETIKA DALAM BERPAKAIAN DAN PENAMPILAN
Ketentuan dalam berpakaian dan penampilan bagi laki – laki dan
perempuan yaitu :
a. Bagi laki – laki
1) Laki – laki harus berpakaian yang sopan
2) Tidak boleh memakai celana yang sobek
3) Tidak boleh memakai kaos dan sandal ketika mengikuti
perkuliahan offline.
4) Tidak boleh memakai anting dan bertato
5) Tidak boleh berambut gondrong
b. Bagi perempuan
1) Memakai busana muslim dengan kerudung syar’i (jilbab)
2) Tidak boleh memakai pakaian transparan dan memperlihatkan
lekuk tubuh
3) Hendaknya pakaian menjulur menutupi pinggul
4) Tidak dilarang bagi perempuan yang menggunakan cadar
4. ETIKA DALAM MAKAN DAN MINUM
a. Tidak boleh makan dan minum sambil berdiri
b. Tidak boleh makan dan minum dengan menggunakan tangan kiri
kecuali ada hal – hal tertentu yang membolehkannya
c. Tidak boleh merokok, dan menggunakan obat – obat terlarang
d. Tidak boleh mengkonsumsi makanan haram
16 |P e d o m a n K a m p u s I s l a m i U M M I
5. ETIKA DALAM BERIBADAH
a. Melaksanakan sholat tepat waktu
b. Mengkuti sholat berjamaah selama berada dikampus
c. Memakai pakaian sopan ketika mengikuti sholat
E. PENATAAN SARANA DAN PRASARANA KAMPUS ISLAMI
1. PEMASANGAN MOTO / POSTER / KATA-KATA ISLAMI
a. Memasang motto persyarikatan ditempat – tempat yang banyak di
kunjungi dosen, karyawan dan mahasiswa
b. Memasang ayat atau hadits yang berhubungan dengan
perintah/anjuran berbuat baik atau larangan berbuat maksiat
c. Pemasangan Asmaul husna di setiap tempat yang mudah untuk di
baca (disesuaikan dengan estetika pemasangan)
2. PEMUTARAN MUROTTAL
a. Pemutaran murottal dilakukan pada waktu pagi dan menjelang
sholat Dhuhur ke setiap ruangan
b. Pemutaran pengumuman untuk bersiap – siap melaksanakan sholat
berjamaah ke setiap ruangan
c. Pemutaran pembacaan one day one ayat / one day one hadits ke
setiap ruangan
3. PENATAAN RUANGAN
a. Pemasangan ayat atau hadits di setiap ruangan
b. Pemasangan Adab yang baik di dalam ruangan
c. Pemasangan tokoh pendiri dan pemimpin persyarikatan disetiap
ruangan .
d. Menjaga dan memelihara kebersihan ruangan, terutama WC
e. Memisahkan WC / tempat wudlu khusus perempuan dan laki – laki
serta membedakan jalan menuju tempat wudlu antara laki – laki
dan perempuan
f. Tidak memasang tempat kencing berdiri
g. Memiliki Ruang khusus menyusui bayi (Lactasi)
17 |P e d o m a n K a m p u s I s l a m i U M M I
F. SENI DAN BUDAYA
Dalam hal mengadakan suatu kegiatan yang di akhiri dengan hiburan
kesenian, maka semua sivitas akademika perlu memperhatikan hal – hal berikut :
1. Tidak boleh mengadakan pentas seni yang mengundang tarian erotis
2. Tidak boleh mengadakan pentas seni yang mengundang kesempatan
untuk melakukan mesum dan percampuran /persentuhan laki – laki dan
perempuan .
3. Tidak boleh membuat karya seni lukis / ukir yang bernyawa kecuali
untuk tujuan pembelajaran
4. Ketika mengadakan kegiatan pentas seni, tidak mengganggu waktu
solat dan peribadatan di masjid.
G. KEWAJIBAN TERHADAP PERSYARIKATAN
1. Dosen, tenaga kependidikan dan karyawan lainnya wajib menjadi kader
persyarikatan
2. Mahasiswa dihimbau dan dianjur untuk menjadi kader Muhammadiyah
3. Civitas akademika melaksanakan sholat Idul Fitri dan Idul Adha di
kampus UMMI atau di persyarikatan.
4. Civitas akademika yang memiliki kemampuan qurban melaksanakan
qurban di kampus UMMI atau di persyarikatan.
5. Semua civitas akademika wajib melaksanakan Pedoman Hidup Islam
Warga Muhammadiyah (PHIWM) dalam kehidupan sehari-hari.
6. Memahami dan mengikuti khittoh perjuangan Muhammadiyah
7. Mengerti dan memahami kepribadian muhammadiyah, Matan
Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah, anggaran dasar
Muhammadiyah serta tujuh pokok pikiran dalam anggaran dasar
Muhammadiyah.
18 |P e d o m a n K a m p u s I s l a m i U M M I
BAB 4. PEMBIASAAN ISLAMI DALAM SETIAP KEGIATAN
A. PEMBIASAAN DALAM PERKULIAHAN
1. Mengawali perkuliahan dengan membaca basmalah
2. Dilanjutkan dengan tadarus/kultum
3. Mengakhiri perkuliahan dengan do’a kifarat majlis
4. Menempatkan tempat duduk laki – laki sebelah kanan dan perempuan
sebelah kiri atau sebaliknya.
B. PEMBIASAAN DALAM KEGIATAN DILUAR PERKULIAHAN
1. Mengawali kegiatan dengan membaca basmalah
2. Dilanjutkan dengan kultum
3. Mengakhiri kegiatan dengan do’a kifarat majlis
C. PEMBIASAAN DI RUANG KERJA
1. Setiap memasuki ruang kerja harus mengucapkan salam
2. Membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan
3. Merapikan buku atau yang lainnya di atas meja kerja
4. Menggunakan alat-alat yang ada di ruang kerja sesuai peruntukkannya
dan mengembalikan Kembali ke tempat semula
5. Menggunakan ruang kerja sesuai tujuannya kecuali dalam hal-hal
tertentu.
6. Menjaga hubungan baik antara rekan kerja
7. Bertutur kata yang baik dan sopan
8. Tidak berbuat gaduh sehingga mengganggu yang lain
9. Tidak memutar musik dengan suara keras
10. Dianjurkan selalu memutar murrotal atau musik-musik religi dengan
suara mengalun
19 |P e d o m a n K a m p u s I s l a m i U M M I
D. PEMBIASAAN DI RUANG RAPAT
1. Setiap masuk ke dalam ruang rapat mengucapkan salam
2. Duduk yang rapih dan sopan
3. Tidak boleh memakai sandal atau sepatu sandal pada waktu rapat
4. Mengawali rapat dengan kultum
5. Bertutur kata yang baik
6. Menghormati tempat duduk orang lain
7. Tidak membuang sampah sembarangan
8. Mematuji aturan-aturan dalam rapat
E. PEMBIASAAN DI TEMPAT IBADAH (MASJID)
1. Masuk dan keluar mendahulukan kaki tangan
2. Membaca doa masuk dan keluar
3. Sholat tahiyatul masjid dan sholat qobliah
4. Duduk shof paling depan
5. Dzikir dg suara pelan
6. Tidak menempati tempat duduk orang lain
7. Mengikuti sholat berjamaah dengan meluruskan shof
8. Dzikir setelah sholat wajib
9. Sholat ba'diah 2 rokaat
10. Menjaga kebersihan, ketertiban dan ketenangan di dalam masjid
11. Tidak boleh ikhtilat antara laki-laki dan perempuan di dalam masjid .
F. PEMBIASAAN DI WC / TEMPAT WUDLU
1. Membaca do’a masuk WC
بسم الله اللهم انى أعوذ بك من الخبث والخبائث
“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari godaan iblis jantan dan betina”
.
2. Membaca do’a keluar WC
وعافتىغفرانك الحمد لله الذى أذهب عنى الذى
20 |P e d o m a n K a m p u s I s l a m i U M M I
“Dengan mengharap ampunan-Mu, segala puji bagi Allah yang telah
menghilangkan penyakit dari tubuhku dan menyehatkanku”.
Atau cukup membaca غفرانك
3. Mendahulukan kaki kiri ketika masuk dan keluar WC
4. Tidak menghadap kiblat ketika buang hajat
5. Buang hajat pada tempatnya
6. Menggunakan tangan kiri ketika membersihkan hadats, dan menyiram
kotoran sampai bersih
7. Tidak membuang pembalut pada WC
8. Tidak membawa mushaf atau barang yang ada lapad Allah,
9. Tidak berlama – lama di WC
10. Tidak boleh bernyanyi
11. Tidak boleh menggunakan WC untuk lebih dari satu orang
G. PEMBIASAAN DI TEMPAT PARKIR
1. Membiasakan tertib dalam memarkir kendaraan
2. Tidak memarkir kendaraan di tempat yang di larang
3. Tidak memarkir kendaraan yang menghalangi kendaraan orang lain
4. Tidak memberi peluang kepada penjual untuk menjual rokok di
lingkungan kampus termasuk di pintu gerbang
21 |P e d o m a n K a m p u s I s l a m i U M M I
BAB 5. PENUTUP
Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa kampus Islami merupkan prototype
masyarakat Islam yang sebenar – benarnya seperti yang tertera dalam tujuh pokok
pikiran dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah point ke tujuh. Pedoman Kampus
Islami ini diambil dari berbagai rujukkan terutama fatwa majlis Tarjih
Muhammadiyah yang bersumber pada al-Qur’an dan Sunah Maqbulah. Guna
melaksanakan kampus Islami sebagaimana yang dimaksud memerlukan
serangkaian tindakan praktis, dan membutuhkan dukungan dari berbagai pihak
terutama Rektor sebagai pemegang kebijakkan.
Hal – hal yang belum di atur dalam pedoman ini atau belum masuk ke dalam
pedoman kampus Islami maka akan dipertimbangkan dan selanjutnya pedoman ini
akan direvisi jika memang dianggap penting. Namun secara tekhnis dalam
pelaksanaan kampus Islami ini akan di atur dalam juklak dan juknis sesuai petunjuk
Rektor dan Ketua Lembaga AIK UMMI.