15
Pedoman KAN 501-2003 PEDOMAN 501-2003 Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Personel Adopsi dari ISO/IEC 17024 : 2003 Komite Akreditasi Nasional 1 dari 14

Pedoman-KAN-501-2003

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Penilaian Kesesuaian Lembaga Sertifikasi Profesi

Citation preview

Page 1: Pedoman-KAN-501-2003

Pedoman KAN 501-2003

PEDOMAN 501-2003

Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum

Lembaga Sertifikasi Personel

Adopsi dari ISO/IEC 17024 : 2003

Komite Akreditasi Nasional

1 dari 14

Page 2: Pedoman-KAN-501-2003

Pedoman KAN 501-2003

Penilaian Kesesuaian - Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Personel

1 Ruang Lingkup Pedoman ini menetapkan persyaratan untuk lembaga yang melakukan sertifikasi personel

dengan persyaratan tertentu, termasuk pengembangan dan pemeliharaan skema sertifikasi

personel.

CATATAN : Di beberapa negara, lembaga yang memverifikasi kesesuaian kompetensi

personel dengan persyaratan yang ditetapkan disebut “lembaga sertifikasi”, di negara lain

disebut “lembaga registrasi”, “lembaga asesmen dan registrasi” atau “lembaga sertifikasi /

registrasi / lembaga lisensi”, dan yang lainnya menyebut “registrar”. Pedoman ini

menggunakan istilah “lembaga sertifikasi”. Namun demikian, istilah ini digunakan dalam arti

luas.

2 Acuan normatif Dokumen yang diacu berikut diperlukan dalam penerapan pedoman ini. Apabila ada

perubahan (amandemen), dokumen yang diacu menggunakan dokumen yang mutakhir.

Pedoman KAN 2 : 2001, Standardisasi dan kegiatan terkait – Kosakata umum

SNI 19-9000-2001, Sistem manajemen mutu – Dasar-dasar dan Kosakata

3 Istilah dan definisi 3.1 banding permintaan dari pemohon, kandidat atau personel yang disertifikasi untuk

mempertimbangkan kembali keputusan yang merugikan yang dibuat oleh lembaga sertifikasi

terkait dengan status sertifikasi yang diajukan oleh yang bersangkutan.

Personel yang memiliki kualifikasi/kemampuan untuk memberikan pelatihan sesuai pedoman

ini.

3.2 calon pemohon yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk dapat ikut serta dalam proses

sertifikasi.

2 dari 14

Page 3: Pedoman-KAN-501-2003

Pedoman KAN 501-2003

3.3 proses sertifikasi

seluruh kegiatan yang dilakukan oleh lembaga sertifikasi untuk menetapkan bahwa

seseorang memenuhi persyaratan kompetensi yang ditetapkan, mencakup permohonan,

evaluasi, keputusan sertifikasi, survailen dan sertifikasi ulang, penggunaan sertifikat dan logo

/ tanda.

3.4 skema sertifikasi

persyaratan sertifikasi spesifik yang berkaitan dengan kategori personel yang ditetapkan

dengan menggunakan standar dan aturan khusus yang sama, serta prosedur yang sama.

3.5 sistem sertifikasi

kumpulan prosedur dan sumberdaya untuk melakukan proses sertifikasi sesuai dengan

skema sertifikasinya, untuk menerbitkan sertifikat kompetensi termasuk pemeliharaannya.

3.6 kompetensi

kemampuan yang dapat diperagakan untuk menerapkan pengetahuan dan / atau

keterampilan sesuai dengan atribut personal sebagaimana yang ditetapkan dalam skema

sertifikasi.

3.7 keluhan

permintaan penilaian kesesuaian selain banding, oleh suatu organisasi atau perorangan

terhadap lembaga sertifikasi, untuk melakukan tindakan perbaikan yang berkaitan dengan

kegiatan lembaga sertifikasi atau pelanggannya.

3.8 evaluasi

proses penilaian personel terhadap pemenuhan persyaratan yang ditetapkan dalam skema

sertifikasi untuk pengambilan keputusan sertifikasi.

3.9 ujian mekanisme yang merupakan bagian dari evaluasi untuk mengukur kompetensi calon dengan

menggunakan satu atau lebih metode misalnya metode tertulis, lisan, praktek dan

pengamatan.

3 dari 14

Page 4: Pedoman-KAN-501-2003

Pedoman KAN 501-2003

3.10 penguji Seseorang yang mempunyai kualifikasi yang relevan dan kompeten untuk melaksanakan dan

/ atau menilai ujian.

3.11 kualifikasi peragaan dari atribut personal, pendidikan, pelatihan dan / atau pengalaman kerja personel.

4 Persyaratan untuk lembaga sertifikasi 4.1 Lembaga sertifikasi 4.1.1 Kebijakan, prosedur, dan administrasi lembaga sertifikasi harus terkait dengan kriteria

sertifikasi, harus jujur dan wajar terhadap seluruh calon dan harus memenuhi semua

persyaratan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Lembaga sertifikasi tidak

boleh menggunakan prosedur yang menghambat atau menghalangi akses oleh pemohon

dan calon, kecuali yang ditetapkan dalam pedoman ini.

4.1.2 Lembaga sertifikasi harus menetapkan kebijakan dan prosedur untuk pemberian,

pemeliharaan, perpanjangan, penundaan atau pencabutan sertifikasi serta

perluasan/pengurangan ruang lingkup sertifikasi yang diajukan.

4.1.3 Lembaga sertifikasi harus membatasi persyaratan, evaluasi dan keputusan

sertifikasinya, sesuai dengan hal-hal spesifik yang berkaitan dengan ruang lingkup sertifikasi.

4.2 Struktur organisasi 4.2.1 Struktur lembaga sertifikasi harus dibentuk sedemikian rupa sehingga memberikan

kepercayaan kepada pihak terkait atas kompetensi, ketidakberpihakan dan integritasnya.

Secara khusus, lembaga sertifikasi harus :

a) independen dan tidak memihak dalam kaitannya dengan pemohon, calon dan personel

yang disertifikasi, termasuk dengan pemilik dan pelanggannya, dan harus mengambil

langkah yang dapat menjamin operasi yang layak;

b) bertanggungjawab atas keputusannya berkaitan dengan pemberian, pemeliharaan,

perpanjangan, penundaan dan pencabutan sertifikasi serta perluasan/pengurangan

ruang lingkup yang diajukan;

c) mengidentifikasi manajemen (kelompok atau personel) yang memiliki tanggung jawab

menyeluruh untuk:

4 dari 14

Page 5: Pedoman-KAN-501-2003

Pedoman KAN 501-2003

1) evaluasi, sertifikasi dan survailen sebagaimana ditetapkan dalam pedoman ini, dalam

persyaratan kompetensi dan dalam dokumen relevan lain yang berlaku,

2) perumusan kebijakan operasi lembaga sertifikasi, yang berkaitan dengan sertifikasi

personel,

3) keputusan sertifikasi,

4) penerapan kebijakan dan prosedurnya,

5) keuangan lembaga sertifikasi, dan

6) pendelegasian kewenangan kepada beberapa komite atau perorangan untuk

melaksanakan kegiatan yang ditetapkan atas namanya.

d) memiliki dokumen legalitas hukum atau bagian dari legalitas hukum.

4.2.2 Lembaga sertifikasi harus memiliki struktur terdokumentasi yang menjaga

ketidakberpihakan termasuk ketentuan yang menjamin ketidakberpihakan pengoperasian

lembaga sertifikasi. Struktur ini harus melibatkan partisipasi semua pihak penting yang terkait

dalam pengembangan kebijakan dan prinsip-prinsip tentang substansi dan fungsi sistem

sertifikasi, tanpa adanya pihak yang mendominasi. 4.2.3 Lembaga sertifikasi harus membentuk komite skema, yang harus bertanggung jawab

dalam pengembangan dan pemeliharaan skema sertifikasi untuk setiap jenis sertifikasi yang

dipertimbangkan. Komite skema harus terwakili oleh pihak-pihak penting terkait secara

seimbang (tanpa ada pihak yang lebih mendominasi). Jika ada skema sertifikasi yang

dikembangkan oleh organisasi selain lembaga sertifikasi, maka pengembangan skema

tersebut harus mengikuti prinsip-prinsip yang sama.

4.2.4 Lembaga sertifikasi harus: a) Memiliki sumber keuangan yang diperlukan untuk operasi sistem sertifikasi dan untuk

membiayai pertanggunggugatan (liability) yang mungkin timbul,

b) Memiliki kebijakan dan prosedur yang membedakan antara sertifikasi personel dan

kegiatan lainnya,

c) Menjamin bahwa kegiatan lembaga yang terkait tidak mengkompromikan kerahasiaan,

objektivitas dan ketidakberpihakan dari sertifikasinya.

4.2.5 Lembaga sertifikasi tidak boleh menawarkan atau memberikan pelatihan atau

membantu pihak lain dalam penyiapan jasa tersebut, kecuali jika lembaga sertifikasi dapat

membuktikan bahwa pelatihan tersebut independen dari evaluasi dan sertifikasi personel

dengan tujuan untuk menjamin agar kerahasiaan dan ketidakberpihakan tidak

dikompromikan.

5 dari 14

Page 6: Pedoman-KAN-501-2003

Pedoman KAN 501-2003

4.2.6 Lembaga sertifikasi harus menetapkan kebijakan dan prosedur (seperti pedoman

pelaksanaan) untuk penyelesaian banding dan keluhan yang diterima dari pemohon, calon,

personel yang disertifikasi dan atasan/institusi tempat personel yang disertifikasi bekerja

serta dari pihak lain mengenai proses dan kriteria sertifikasi, termasuk kebijakan dan

prosedur untuk kinerja personel yang disertifikasi. Kebijakan dan prosedur tersebut harus

menjamin bahwa banding dan keluhan diselesaikan secara independen, tegas dan tidak

berpihak.

4.2.7 Lembaga sertifikasi harus mempekerjakan personel permanen atau personel kontrak

dalam jumlah yang memadai dengan pendidikan, pelatihan, pengetahuan teknis dan

pengalaman yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi sertifikasi sesuai dengan jenis,

rentang dan volume pekerjaan yang dilakukan di bawah tanggung jawab manajemen.

4.3 Pengembangan dan pemeliharaan skema sertifikasi 4.3.1 Lembaga sertifikasi harus menetapkan metode dan mekanisme untuk digunakan

dalam mengevaluasi kompetensi calon dan harus menetapkan kebijakan dan prosedur yang

sesuai untuk pengembangan awal dan pemeliharaan berkelanjutan dari metode dan

mekanisme tersebut. Catatan : lampiran A memberikan panduan untuk pengembangan dan pemeliharaan skema sertifikasi.

4.3.2 Lembaga sertifikasi harus menetapkan suatu proses pengembangan dan

pemeliharaan skema sertifikasi yang mencakup kaji ulang dan validasi skema yang dilakukan

oleh komite skema.

4.3.3 Lembaga sertifikasi harus segera memberikan informasi mengenai setiap perubahan

di dalam persyaratan sertifikasinya kepada wakil-wakil komite. Lembaga sertifikasi harus

mempertimbangkan pendapat yang disampaikan oleh komite skema sebelum memutuskan

bentuk perubahan yang tepat dan tanggal efektif berlakunya perubahan. Setelah

pengambilan keputusan dan publikasi mengenai perubahan persyaratan, lembaga sertifikasi

harus memberikan informasi kepada pihak-pihak yang terkait dan personel yang disertifikasi.

Lembaga sertifikasi harus memverifikasi bahwa setiap personel yang disertifikasi memenuhi

persyaratan yang diubah dalam periode waktu, yang penetapannya harus

mempertimbangkan pendapat komite skema.

4.3.4 Kriteria kompetensi personel yang dievaluasi harus ditetapkan oleh lembaga

sertifikasi sesuai dengan pedoman ini dan dokumen relevan lainnya. Jika diperlukan

penjelasan untuk penerapan dokumen tersebut terhadap skema sertifikasi yang spesifik,

maka penjelasan tersebut harus dirumuskan oleh para ahli, disahkan oleh komite skema dan

dipublikasikan oleh lembaga sertifikasi.

6 dari 14

Page 7: Pedoman-KAN-501-2003

Pedoman KAN 501-2003

4.3.5 Sertifikasi tidak boleh dibatasi atas dasar keuangan atau kondisi lain yang tidak

semestinya, seperti keanggotaan dalam asosiasi atau kelompok. Sertifikat kelulusan suatu

lembaga pelatihan yang diakui dapat menjadi persyaratan skema sertifikasi. Pengakuan atau

persetujuan tersebut oleh lembaga sertifikasi, tidak boleh dilakukan dengan

mengkompromikan ketidakberpihakan atau mengurangi bobot persyaratan evaluasi dan

sertifikasi.

4.3.6 Lembaga sertifikasi harus mengevaluasi metode ujian calon. Penyelenggaraan ujian

harus jujur, absah dan dapat dipertanggungjawabkan. Minimum 1 tahun sekali, metodologi

dan prosedur yang tepat (seperti pengumpulan dan pemeliharaan data statistik) harus

ditetapkan untuk menegaskan kembali kejujuran, keabsahan, kepercayaan dan kinerja umum

setiap ujian dan semua perbaikan perbedaan yang teridentifikasi.

4.4 Sistem manajemen 4.4.1 Lembaga sertifikasi harus menggunakan sistem manajemen yang didokumentasikan

dan mencakup semua persyaratan pedoman ini serta menjamin efektifitas penerapan

persyaratan tersebut. Catatan : Sistem manajemen mutu yang didokumentasikan berdasarkan SNI 19-9001-2001 yang memuat

persyaratan pedoman ini merupakan salah satu metode yang memenuhi persyaratan ini.

4.4.2 Lembaga sertifikasi harus menjamin bahwa :

a. Sistem manajemen ditetapkan dan dipelihara sesuai dengan pedoman ini, dan

b. Sistem manajemennya dimengerti dan diterapkan pada semua tingkat organisasi.

4.4.3 Lembaga sertifikasi harus mempunyai sistem pengendalian dokumen dan audit

internal serta kaji ulang manajemen yang sudah diterapkan termasuk ketentuan untuk

perbaikan berkelanjutan, tindakan koreksi dan pencegahan. 4.5 Subkontrak 4.5.1 Jika lembaga sertifikasi memutuskan untuk mensubkontrakkan pekerjaan yang

berkaitan dengan sertifikasi (misalnya ujian) kepada lembaga atau personel, maka perjanjian

terdokumentasi yang mencakup pengaturan, termasuk kerahasiaan dan pencegahan konflik

kepentingan harus dituliskan. Keputusan sertifikasi tidak boleh disubkontrakkan.

4.5.2 Lembaga sertifikasi harus: a) Bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan yang disubkontrakkan dan tetap

bertanggung jawab atas pemberian, pemeliharaan, perpanjangan, perluasan dan

pengurangan ruang lingkup, penundaan atau pencabutan sertifikasi;

7 dari 14

Page 8: Pedoman-KAN-501-2003

Pedoman KAN 501-2003

b) menjamin bahwa subkontraktor tersebut kompeten dan memenuhi ketentuan yang

berlaku dalam pedoman ini, dan tidak terlibat baik secara langsung atau melalui

atasannya dengan pelatihan atau pemeliharaan sertifikasi personel sedemikian rupa

sehingga kerahasiaan dan kenetralan dapat dikompromikan;

c) memelihara daftar subkontraknya dan menilai serta memantau kinerjanya sesuai

prosedur yang didokumentasikan.

4.6 Rekaman 4.6.1 Lembaga sertifikasi harus memelihara sistem rekaman sesuai dengan kondisi dan

peraturan perundang-undangan, termasuk cara-cara untuk mengkonfirmasikan status

personel yang disertifikasi. Rekaman harus membuktikan bahwa proses sertifikasi telah

dipenuhi secara efektif, khususnya yang berkaitan dengan formulir permohonan, laporan

evaluasi, kegiatan survailen dan dokumen lain yang terkait dengan pemberian,

pemeliharaan, perpanjangan, perluasan, pengurangan, penundaan dan pencabutan

sertifikasi. 4.6.2 Rekaman harus diidentifikasi, diatur dan dimusnahkan dengan cara yang sesuai

untuk menjamin integritas proses dan kerahasiaan informasi tersebut. Rekaman harus

disimpan selama periode waktu tertentu untuk memberikan jaminan kepercayaan

berkelanjutan, minimal satu siklus sertifikasi penuh, atau sebagaimana yang dipersyaratkan

dalam perjanjian pengakuan, kontrak, hukum atau kewajiban lainnya.

4.7 Kerahasiaan Lembaga sertifikasi harus menjaga kerahasiaan semua informasi yang diperoleh selama

proses kegiatannya, melalui komitmen terhadap peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Komitmen tersebut harus dilaksanakan oleh semua individu / personel yang bekerja

di lembaga sertifikasi, termasuk anggota komite dan lembaga atau individu dari luar yang

bekerja atas namanya. Informasi tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak yang tidak

berwenang tanpa persetujuan tertulis dari organisasi atau individu dari mana informasi

diperoleh, kecuali bila perundang-undangan mensyaratkan informasi tersebut harus

diungkapkan . Bila lembaga sertifikasi disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan

untuk mengumumkan informasi tersebut, organisasi atau individu yang bersangkutan harus

diberitahu sebelumnya tentang informasi yang diberikan.

8 dari 14

Page 9: Pedoman-KAN-501-2003

Pedoman KAN 501-2003

4.8 Keamanan Seluruh soal-soal ujian dan bahan-bahan yang terkait harus dipelihara dalam suatu

lingkungan yang aman oleh lembaga sertifikasi, atau subkontraktornya untuk melindungi

kerahasiaan bahan-bahan tersebut selama masa pakainya

5 Persyaratan untuk personel permanen atau yang dikontrak oleh lembaga sertifikasi

5.1 Umum 5.1.1 Lembaga sertifikasi harus menetapkan persyaratan kompetensi bagi personel

permanen atau yang dikontrak yang terlibat dalam proses sertifikasi.

5.1.2 Lembaga sertifikasi mewajibkan personel permanen atau yang dikontrak untuk

menandatangani dokumen yang menyatakan komitmennya untuk memenuhi peraturan yang

ditetapkan oleh lembaga sertifikasi, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan kerahasiaan

dan kebebasan dari pengaruh komersial dan pengaruh lainnya dari setiap hubungan

sebelum dan / atau saat ini dengan personel yang diuji yang dapat mengkompromikan

kenetralannya.

5.1.3 Uraian tugas dan tanggung jawab yang terdokumentasi dengan jelas harus tersedia

bagi setiap personel permanen atau yang dikontrak. Mereka harus dilatih sesuai dengan

bidang tugasnya, sehingga yang bersangkutan menyadari pentingnya sertifikasi yang

ditawarkan. Semua personel yang terlibat dalam setiap aspek kegiatan sertifikasi harus

memiliki kualifikasi pendidikan, pengalaman dan keahlian teknis yang sesuai dengan kriteria

kompetensi untuk tugas yang ditetapkan.

5.1.4 Lembaga sertifikasi harus membuat dan memelihara dokumentasi mutakhir mengenai

kualifikasi setiap personel. Informasi tersebut harus mudah diakses oleh personel permanen

atau yang dikontrak dan harus mencakup: a) Nama dan alamat;

b) Organisasi dan jabatanya;

c) Pendidikan, jenis dan status profesi;

d) Pengalaman dan pelatihan yang relevan dengan bidang tugasnya;

e) Tanggung jawab dan kewajibannya dalam lembaga sertifikasi;

f) Penilaian kinerja;

g) Tanggal pemutakhiran rekaman.

9 dari 14

Page 10: Pedoman-KAN-501-2003

Pedoman KAN 501-2003

5.2 Persyaratan penguji 5.2.1 Penguji harus memenuhi persyaratan lembaga sertifikasi berdasarkan persyaratan

kompetensi yang berlaku dan dokumen relevan lainnya. Dalam proses pemilihan penguji yang ditugaskan untuk suatu ujian atau bagian dari suatu

ujian harus dijamin bahwa penguji tersebut minimal :

a) mengerti skema sertifikasi yang relevan;

b) memiliki pengetahuan yang cukup mengenai metode ujian dan dokumen ujian yang

relevan;

c) memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang yang akan diuji;

d) mampu berkomunikasi dengan efektif baik secara lisan maupun tulisan dalam bahasa

yang digunakan dalam ujian, dan

e) bebas dari kepentingan apapun sehingga dapat melakukan penilaian (asesmen) dengan

tidak memihak dan tidak diskriminatif.

5.2.2 Jika seorang penguji mempunyai potensi konflik kepentingan dalam ujian dengan

calon, Lembaga Sertifikasi harus mengambil langkah-langkah untuk menjamin bahwa

kerahasiaan dan kenetralan ujian tidak dikompromikan (lihat 4.2.5). Langkah-langkah

tersebut harus direkam

6 Proses sertifikasi 6.1 Permohonan 6.1.1 Berdasarkan permintaan pemohon, Lembaga Sertifikasi harus memberikan uraian

rinci yang mutakhir mengenai proses sertifikasi untuk setiap skema sertifikasi yang sesuai

(termasuk biaya). Di samping itu Lembaga Sertifikasi memberikan dokumen yang memuat

persyaratan sertifikasi, hak pemohon, serta kewajiban personel yang disertifikasi termasuk

kode etik profesi (lihat 6.6.2).

6.1.2 Lembaga sertifikasi harus mensyaratkan kelengkapan permohonan, yang

ditandatangani oleh pemohon yang meminta sertifikasi dan mencakup : a) Lingkup sertifikasi yang diajukan;

b) Pernyataan bahwa personel yang bersangkutan setuju memenuhi persyaratan sertifikasi

dan memberikan setiap informasi yang diperlukan untuk evaluasi;

c) Rincian kualifikasi yang relevan didukung dengan bukti dan rekomendasi;

d) Informasi umum pemohon, seperti nama, alamat dan informasi lain yang disyaratkan

untuk identifikasi personel.

10 dari 14

Page 11: Pedoman-KAN-501-2003

Pedoman KAN 501-2003

6.2 Evaluasi 6.2.1 Lembaga sertifikasi harus mengkaji ulang permohonan sertifikasi untuk menjamin

bahwa: a) Lembaga sertifikasi mempunyai kemampuan untuk memberikan sertifikasi sesuai ruang

lingkup yang diajukan;

b) Lembaga sertifikasi menyadari kemungkinan adanya kekhususan kondisi pemohon dan

dengan alasan yang tepat dapat mengakomodasikan keperluan khusus pemohon seperti

bahasa dan / atau ketidakmampuan (disabilities) lainnya;

c) Pemohon mempunyai pendidikan, pengalaman dan pelatihan yang disyaratkan dalam

skema.

6.2.2 Lembaga sertifikasi harus menguji kompetensi personel berdasarkan persyaratan

skema melalui satu atau lebih metode seperti tertulis, lisan, praktek, pengamatan atau cara

lain. 6.2.3 Ujian harus direncanakan dan disusun sedemikian rupa sehingga dapat menjamin

bahwa semua persyaratan skema diverifikasi secara objektif dan sistematis dengan bukti

terdokumentasi sehingga memadai untuk menegaskan kompetensi calon. 6.2.4 Lembaga sertifikasi harus membuat prosedur pelaporan yang menjamin kinerja dan

hasil evaluasi, termasuk kinerja dan hasil ujian, yang didokumentasikan secara tepat dan

dimengerti.

6.3 Keputusan sertifikasi 6.3.1 Keputusan sertifikasi yang ditetapkan untuk seorang calon oleh lembaga sertifikasi

harus berdasarkan informasi yang dikumpulkan selama proses sertifikasi. Personel yang

membuat keputusan sertifikasi tidak boleh berperan serta dalam pelaksanaan ujian atau

pelatihan calon.

6.3.2 Lembaga sertifikasi harus memberikan sertifikat kepada semua personel yang

disertifikasi. Lembaga sertifikasi harus memelihara kepemilikan sertifikat. Sertifikat tersebut dapat dalam bentuk surat, kartu atau media lainnya, yang ditandatangani

atau disahkan oleh personel lembaga sertifikasi yang bertanggung jawab.

6.3.3 Sertifikat tersebut minimal harus memuat informasi berikut : a) nama personel yang disertifikasi dan nomor sertifikat;

b) nama lembaga sertifikasi;

c) acuan persyaratan kompetensi atau dokumen relevan lain, termasuk hal-hal yang

menjadi dasar dalam sertifikasi;

11 dari 14

Page 12: Pedoman-KAN-501-2003

Pedoman KAN 501-2003

d) ruang lingkup sertifikasi termasuk batasannya;

e) tanggal efektif sertifikasi dan masa berlaku;

6.4 Survailen 6.4.1 Lembaga sertifikasi harus menetapkan proses survailen untuk memantau pemenuhan

personel yang disertifikasi dengan persyaratan skema sertifikasi yang relevan; 6.4.2 Lembaga sertifikasi harus memiliki prosedur dan aturan untuk pemeliharaan sertifikasi

sesuai dengan skema sertifikasi. Aturan tersebut termasuk frekwensi dan cakupan kegiatan

survailen harus disahkan oleh komite skema. Aturan tersebut harus cukup menjamin adanya

evaluasi yang jujur untuk mengkonfirmasikan kompetensi personel yang disertifikasi.

6.5 Sertifikasi Ulang 6.5.1 Lembaga sertifikasi harus menetapkan persyaratan sertifikasi ulang sesuai dengan

persyaratan kompetensi dan dokumen relevan lain untuk menjamin bahwa personel yang

disertifikasi selalu memenuhi persyaratan sertifikasi yang mutakhir. 6.5.2 Lembaga Sertifikasi harus memiliki prosedur dan aturan untuk pemeliharaan

sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasi. Aturan tersebut termasuk frekwensi dan cakupan

kegiatan sertifikasi ulang harus disahkan oleh komite skema. Aturan tersebut harus cukup

menjamin adanya evaluasi yang jujur untuk mengkonfirmasikan kompetensi personel yang

disertifikasi.

6.6 Penggunaan sertifikat dan logo/ tanda 6.6.1 Lembaga sertifikasi yang memberikan tanda atau logo sertifikasi harus

mendokumentasikan aturan penggunaan dan harus mengatur hak penggunaan dan

penyajiannya dengan tepat.

6.6.2 Lembaga sertifikasi harus mensyaratkan bahwa personel yang disertifikasi

menandatangani persetujuan untuk: a) memenuhi ketentuan skema sertifikasi yang relevan;

b) menyatakan bahwa sertifikasinya hanya berlaku untuk ruang lingkup sertifikasi yang

diberikan;

c) tidak menyalahgunakan sertifikasi yang dapat merugikan Lembaga Sertifikasi dan tidak

memberikan pernyataan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut Lembaga

Sertifikasi dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah;

12 dari 14

Page 13: Pedoman-KAN-501-2003

Pedoman KAN 501-2003

d) menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan sertifikasi

yang memuat acuan lembaga sertifikasi setelah dibekukan atau dicabut sertifikasinya

serta mengembalikan sertifikat kepada Lembaga Sertikasi yang menerbitkannya, dan

e) tidak menyalahgunakan sertifikat.

6.6.3 Acuan sertifikasi yang tidak sesuai atau penyalahgunaan sertifikat dan tanda atau

logo dalam publikasi, katalog, dll, harus ditangani oleh Lembaga Sertifikasi dengan tindakan

perbaikan seperti penundaan atau pencabutan sertifikasi, pengumuman pelanggaran dan,

jika perlu tindakan hukum lainnya.

13 dari 14

Page 14: Pedoman-KAN-501-2003

Pedoman KAN 501-2003

Lampiran A (informatif)

Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi Personel

A.1 Skema sertifikasi personel sebaiknya hanya dibuat sebagai jawaban atas persyaratan

pemerintah yang spesifik (misalnya perlindungan masyarakat) atau kebutuhan pasar (seperti

kredibilitas, kepercayaan dan peningkatan profesi / pekerjaan)

A.2 Lembaga sertifikasi atau organisasi yang menawarkan skema sertifikasi seharusnya

berusaha memperoleh informasi dari pihak yang terkait mengenai hal-hal berikut ini:

a) deskripsi bidang spesifik untuk personel yang akan disertifikasi;

b) deskripsi persyaratan kualifikasi / kompetensi, persyaratan dan prosedur evaluasi, termasuk

survailen dan sertifikasi ulang;

c) tingkat dukungan yang diberikan oleh pihak terkait terhadap skema sertifikasi dan bukti

keberterimaannya terhadap cakupan skema sertifikasi tersebut;

d) organisasi / badan / atau personel yang seharusnya bertanggung jawab dalam

pengembangan skema sertifikasi yang diusulkan.

A.3 Analisis pekerjaan / praktek seharusnya dilakukan secara periodik (sedikitnya lima tahun

sekali) untuk menghasilkan atau menegaskan hal-hal berikut:

a) deskripsi target populasi kandidat dan pernyataan tujuan atau hasil yang diharapkan dalam

sertifikasi;

b) daftar tugas yang penting dan kritis yang dilaksanakan oleh personel yang kompeten dalam

profesinya;

c) daftar persyaratan sertifikasi, termasuk dasar dan mekanisme evaluasi yang dipilih untuk

setiap persyaratan;

d) spesifikasi struktur ujian, di mana ujian lisan atau tertulis merupakan bagian dari proses

evaluasi yang mencakup garis besar, jenis pertanyaan yang dibuat, tingkat kognitif

pertanyaan, jumlah pertanyaan untuk setiap subjek, lama waktu pengujian, metode

penetapan tingkat keberterimaan nilai, metode penilaian;

e) ulasan tentang bagaimana seharusnya skema yang diusulkan mencapai transparansi pasar.

A.4 Semua mekanisme seharusnya disiapkan oleh personel yang mengerti tentang

sertifikasi personel dan subjek yang relevan, serta terlatih dalam mempersiapkan mekanisme

tersebut.

A.5 Semua ujian seharusnya sesuai dengan spesifikasi ujian, menjamin penerapan yang

sama, dan tidak bias.

A.6 Lembaga sertifikasi seharusnya menetapkan pengendalian untuk rotasi soal-soal ujian

atau revisinya dalam rangka memelihara objektivitas dan kerahasiaannya.

14 dari 14

Page 15: Pedoman-KAN-501-2003

Pedoman KAN 501-2003

Daftar Pustaka

(1) SNI 19-9001-20001, Sistem manajemen mutu – Persyaratan

(2) SNI 19-9004-2001, Sistem manajemen mutu – Pedoman untuk perbaikan kinerja

(3) ISO 19011:2002, Guidelines for quality and/or environmental management

systems auditing

15 dari 14