32
PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI ( PSE ) GEREJA MARIA KUSUMA KARMEL Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi Paroki/Gereja Maria Kusuma Karmel Jakarta Barat 2017

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI ( … · bertanya kepada Yesus “Siapa sebenarnya Yesus itu?” Yesus menjawab: “ ... Ia menghendaki orang rela membagi hartanya

  • Upload
    dohuong

  • View
    233

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PEDOMAN PELAKSANAAN

PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI

( PSE )

GEREJA MARIA KUSUMA KARMEL

Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi

Paroki/Gereja Maria Kusuma Karmel

Jakarta Barat

2017

PEDOMAN PELAKSANAAN

PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI

( PSE )

GEREJA MARIA KUSUMA KARMEL

Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi

Paroki/Gereja Maria Kusuma Karmel

Di Jakarta

2017

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

SAMBUTAN KETUA DEWAN PAROKI ii

KATA PENGANTAR KETUA SEKSI iii

BAB I VISI, MISI, DAN STRATEGI

PENDAHULUAN 1

VISI 3

MISI 4

STRATEGI 5

BAB II NAMA – KEDUDUKAN – FUNGSI 6

BAB III STRUKTUR ORGANISASI 8

BAB IV URAIAN TUGAS 9

BAB V MEKANISME KERJA 13

BAB VI SUMBER DANA 15

BAB VII PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI 16

BAB VIII TATACARA PENYELENGGARAAN

PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI 19

BAB IX PENUTUP 22

DAFTAR LAMPIRAN 23

Lampiran 1 Organigram PSE Paroki/Gereja MKK 23

Lampiran 2 Alur Permohonan Bantuan 24

Lampiran 3 Alur Pengambilan Keputusan Pemberian Bantuan 24

Lampiran 4 Surat Keputusan Dewan Paroki/Gereja MKK 25

Lampiran 5 Daftar Pengurus PSE Periode 2017-2019 27

ii

SAMBUTAN

PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI

Sesuai dengan namanya, Seksi PSE adalah salah satu bentuk perhatian paroki dalam

pengembangan ekonomi umat. Suka cita warta keselamatan, tidak hanya dirasakan secara

rohani-batiniah, tentunya juga dinikmatinya dalam kehidupan sehari-hari. Walau tak dapat

disangkal, memang semua orang tanpa terkecuali selalu berusaha untuk mengembangkan

ekonomi rumah tangga, tetapi kiranya PSE lebih menaruh perhatian kepada saudara-saudari kita

yang berkekurangan dan memang perlu dibantu. Siapakah mereka yang berkekurangan itu? Seksi

PSE tentunya sudah mempunyai kriteria - selektif dalam menyalurkannya. PSE mempunyai

aturan main dalam pengembangan sosial ekonomi, agar bantuan yang disalurkan tepat guna dan

tepat sasaran.

Karya paroki dalam pengembangan ekonomi umat, kiranya perlu kita dukung bersama.

Sebab bukankah anugerah Tuhan diberikan juga untuk ‘pembangunan umat Allah?’ (bdk. 1Kor

12,7) ; dan bukankah keberanian ‘berbagi kepada semua orang sesuai dengan keperluan

masing-masing’ (Kis 2 : 45) adalah wujud cinta dan kepedulian terhadap sesama ? Mengutip

penegasan Bapak Uskup kita, Mgr. Ignatius Suharyo dalam Surat Gembala di Hari Bumi 2017,

bahwasannya semangat berbagi itu bukan hanya berarti yang kaya membantu yang miskin, tetapi

lebih pada kesadaran bahwa kita tidak bisa hidup sendiri, kita hidup saling bergantung, yang satu

menghidupi yang lain. Kepedulian dan perhatian terhadap sesama adalah ungkapan diri, bahwa

kita berani membawa damai bagi sesama ( lih.Yoh 20:19-29).

Mari kita tampakkan Gereja kita sebagai saluran berkat bagi sesama, sebab saat itulah

secara khusus kita menampakkan wajah Allah yang penuh belas kasih.

Tuhan memberkati selalu.

Jakarta, 28 April 2017

Rm Agustinus Gunawan O.Carm

iii

KATA PENGANTAR

Seiring pesatnya pertumbuhan umat Paroki Maria Kusuma Karmel Jakarta, maka

peningkatan Pelayanan Sosial Ekonomi (PSE) semakin meningkat pula, hal ini dikarenakan

semakin kompleknya masalah yang timbul di kalangan umat yang membutuhkan Pelayanan,

khususnya yang menyangkut kebutuhan sangat mendasar seperti sandang, pangan dan papan

disamping kebutuhan yang lainnya yaitu Kesehatan dan pendidikan.

Pelayanan Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Paroki/Gereja MKK yang selama ini

berjalan sudah merupakan pelayanan yang tidak terfokus pada Umat Paroki dan juga sekitar

Paroki saja, tapi sudah melebar baik ditingkat Dekenat Barat, Keuskupan Agung Jakarta saja,

bahkan juga sudah meluas sampai di beberapa propinsi yang membutuhkan bantuan dari Umat

Paroki/Gereja MKK yang disalurkan melalui pelayanan Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE),

kegiatan pelayanan tersebut diatas merupakan tindak lanjut dari himbauan Bapak Uskup sesuai

dengan Program Keuskupan Agung Jakarta.

Seksi PSE tidak akan bisa melaksanakan kegiatan pelayanan, yang maksimal tanpa

adanya dukungan dan pertisifasi aktif dari seluruh Umat dan Dewan Paroki, baik berupa bantuan

Moril maupun Materiil, saran dan masukan, sehinga Seksi PSE dapat melaksanakan misi sosial

lebih Maksimal sesuai dengan harapan banyak pihak.

Untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanan pelayanan yang dimaksud, maka

dibuatkan buku “ Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Paroki/Gereja

Maria Kusuma Karmel – Jakarta di tingkat Lingkungan atau Wilayah maupun Paroki. Buku

Pedoman ini adalah Revisi dari buku panduan yang ada dan telah disesuaikan dengan situasi dan

kondisi baik struktur, Subseksi yg ada pada Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi Paroki MKK

saat ini.

Mengingat Seksi PSE merupakan Ujung Tombak terdepan dari Paroki/Gereja MKK,

maka kita semua selalu terpanggil dan merasa terus terpanggil untuk memberikan yang terbaik

dalam karya pelayanan kita bagi umat atau masyarakat luas, sesuai dengan Visi Seksi PSE

Gereja MKK yaitu “ Pelayanan terhadap sesama merupakan perwujudan nyata kehidupan

Kerajaan Allah “

Semoga Tuhan memberkati, sehingga Karya Pelayanan Sosial Ekonomi kita ini akan

bermanfaat bagi semua saudara-saudara kita yang benar-benar membutuhkan.

Jakarta, 28 April 2017

Ketua Seksi PSE

Petrus Iswantoko

1

BAB I

VISI, MISI DAN STRATEGI

PENDAHULUAN

Cita-cita, perutusan dan semangat pelayanan karya Sosial Gereja, berawal dan berangkat

dari solidaritas Allah Bapa di surga terhadap kemalangan dan keprihatinan hidup manusia di

dunia. Allah Bapa adalah Allah Yang Maha Kasih yang berkenan mengutus Putera Nya memilih

lahir ke dunia menjadi Allah beserta kita Umat manusia. Yesus rela menderita bersama-sama

dengan kita. Inilah kabar gembira dari Allah yang mengambil wujud daging manusiawi.

Sesungguhnya anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan

mereka akan menamai dia Imanuel yang berarti Allah menyertai kita (Mat.1, 23) danYusuf

menamakan Dia Yesus . (Mat.1. 25).

Dalam diri Yesus belas kasih Allah nampak bagi kita. Yesus tidak hanya berbicara:

“Hendaklah kamu berbelas kasih seperti Bapamu berbelas kasih” Tetapi juga mewujudkan

belas kasih Ilahi tersebut dalam dunia nyata manusia. Ketika murid-murid Yohanes Pemandi

bertanya kepada Yesus “Siapa sebenarnya Yesus itu?” Yesus menjawab: “Pergilah dan

katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat : orang buta melihat , orang

lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati di bangkitkan

dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik” (Mat. 11.4-5).

Yesus datang ke dunia untuk menghadirkan kerajaan Allah dan menampakkan

kebaikanNya kepada umat manusia tanpa membedakan kedudukan, harta dan kepandaian. Ia

mengajak orang untuk bertobat

dan percaya kepada injil. Ia mengajak murid – muridNya untuk hidup bersatu, saling melayani

dan saling mengasihi. Ia menghendaki orang rela membagi hartanya kepada sesama, terutama

kepada orang-orang miskin dan menderita yang membutuhkan pertolongan. Ia mengingatkan

bahwa harta kekayaan yang tidak dimanfaatkan secara benar, dapat menghalang-halangi orang

masuk ke dalam Kerajaan Surga.

Dalam amanatnya tentang penghakiman terakhir, Yesus mengangkat sikap kepedulian

sosial sebagai norma untuk menentukan masuk tidaknya manusia ke dalam Kerajaan Allah :

“Mari hai kamu yang diberkati oleh Bapaku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu

sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan, ketika Aku haus,

kamu memberi Aku minum, ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan, ketika Aku

telanjang, kamu memberi Aku pakaian, ketika Aku sakit, kamu merawat aku, ketika Aku di

dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk

salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku

(Mat.25. 34 – 36 dan 40).

2

Uskup Agung Jakarta menyerukan “Umat diminta mengembangkan spiritualitas sosial

yang merupakan kepekaan baru , yaitu bahwa Tuhan Yesus Kristus menitipkan saudara-saudara

yang miskin dan lemah itu secara khusus kepada kita”. Oleh karena itu kita harus secara nyata

bersetia kawan dan membangun persaudaraan sejati dengan mereka.

Dalam mewujudkan himbauan Uskup Agung Jakarta tersebut, Paroki Meruya Gereja

Maria Kusuma Karmel, telah menyelenggarakan Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) bagi

warga paroki yang cukup banyak macamnya. Untuk mengurangi terjadinya kesimpang siuran

penyelenggaraan pelayanan dan dalam rangka membantu mempermudah serta memperlancar

pelaksanaannya, perlu diterbitkan pedoman pelaksanaan Pengembangan Sosial Ekonomi.

Pertimbangan lain penerbitan pedoman ini, adalah untuk membantu mempercepat pemahaman,

penyesuaian dan pelaksanaan tugas para pengurus Seksi Sosial Wilayah (SSW) dan Seksi Sosial

Lingkungan (SSL).

3

VISI

Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi Paroki/Gereja Maria Kusuma Karmel, mempunyai visi

(cita-cita) bahwa “Pelayanan terhadap sesama merupakan perwujudan nyata kehidupan

Kerajaan Allah”.

Memperhatikan visi tersebut, maka semua Pengurus Seksi, SSL dan SSW, di harapkan:

1. Mampu membentuk dan membangun persaudaraan Kristiani yang dicerminkan dalam sikap

saling mengasihi, saling menghormati dan menjauhkan segala sesuatu yang dapat merusak

persatuan.

2. Merasa bahwa tugas yang diemban merupakan panggilan kasih dan rahmat Tuhan, bukan

suatu keterpaksaan dan yang memberatkan. Agar pengurus tetap tinggal dan berbuah dalam

kasih Tuhan, hendaknya terus berupaya untuk selalu bersatu dalam Ekaristi kudus.

3. Memiliki sikap dan perilaku peduli terhadap masalah sosial yang digerakkan, dijiwai dan

diarahkan oleh Roh Kudus.

4. Mampu menjadi penginjil Kerajaan Allah terutama bagi kaum miskin dan menderita. Tugas

ini hendaknya dipandang sebagai yang pokok dan utama .

5. Terus menerus terlibat langsung dalam karya nyata di bidang pelayanan sosial ekonomi.

4

MISI

Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, seksi PSE Paroki/Gereja Maria Kusuma Karmel

melaksanakan misi sebagai berikut:

1. Misi ke dalam

1.1. Membangun dan memupuk persaudaraan Kristiani sesama anggotanya dan menjalin

kerjasama sebagaimana layaknya murid Kristus.

1.2. Mengupayakan hidup rohani yang mendalam melalui doa dan sakramen-sakramen

Kristus.

1.3. Menanamkan sikap kepekaan dan perilaku peduli terhadap masalah sosial dalam diri

para pengurus.

2. Misi ke luar

2.1. Menanamkan visi, misi dan semangat peduli terhadap masalah sosial kepada seluruh

umat.

2.2. Mengenal dan mempelajari keadaan sosial ekonomi seluruh warga umat Paroki, dengan

mengadakan analisis sosial ekonomi dan membuat profilnya. Mengajak seluruh umat

Paroki, untuk memberikan perhatian dan cinta kasih serta memberikan kesempatan

berperan serta aktif yang tepat dalam kehidupan menggereja kepada warga umat yang

tergolong miskin yang terlupakan.

2.3 Mengusahakan tenaga, dana, sarana prasarana dan teknologi bagi pengembangan

pelayanan sosial ekonomi umat.

2.4 Menciptakan struktur, system dan kerjasama terpadu dalam pelayanan sosial ekonomi.

2.5 Menyusun dan melaksanakan program kerja yang telah di sahkan oleh Dewan Paroki.

2.6 Mengkoordinasikan, memprakarsai atau bekerjasama dengan seksi atau bagian atau

panitia atau organisasi atau kelompok umat lain, untuk mengadakan aksi sosial nyata

pada waktu-waktu tertentu seperti masa pra-Paskah atau Aksi Puasa Pembangunan,

Masa Advent, waktu terjadi musibah.

2.7 Memberi saran dan tanggapan kepada pengurus Dewan Paroki serta mewakili Dewan

Paroki, dalam hal-hal yang terkait dengan bidang tugasnya.

2.8 Memantau dan mengevaluasi secara berkala segala tugas pelayanan yang dilaksanakan

oleh Seksi Sosial Wilayah, Lingkungan dan seluruh umat.

5

STRATEGI

Untuk mencapai Visi dan Misi, maka diperlukan semangat atau spirit yang menjiwai para

Pengurus Seksi, yang digerakkan oleh Roh Kudus, yaitu semangat pengorbanan tanpa pamrih

demi kebahagiaan dan kesejahteraan kehidupan sesama.

6

BAB II

NAMA, KEDUDUKAN, FUNGSI

Pasal 1

Nama

Nama adalah seksi Pengembangan Sosial Ekonomi Paroki/Gereja Maria Kusuma Karmel yang di

singkat menjadi Seksi PSE Paroki/Gereja MKK.

Pasal 2

Kedudukan

Seksi PSE Paroki/Gereja MKK berkedudukan di Gedung Karya Pelayanan Sosial, Kav. DKI

Blok 135/1, Meruya Selatan – Kecamatan Kembangan, Jakarta 11650

Telepon 585 8047, 585 8048, 5890 0580 Fax: 586 6509

Pasal 3

Fungsi

1. Seksi PSE Paroki/Gereja MKK, dibentuk dan disahkan oleh Dewan Paroki Meruya untuk

mewujudkan Pelayanan Sosial Ekonomi di Paroki Meruya.

Seksi PSE membantu Dewan Paroki/Gereja MKK dalam bidang analisis sosial ekonomi,

perencanaan, pelaksanaan, pengembangan dan evaluasi Pelayanan Sosial Ekonomi bagi

umat Paroki/Gereja MKK.

2. Seksi PSE menjadi koordinator, pendorong, pengarah, penjiwa/penyemangat, penggerak

serta pengembang melalui bantuan, kunjungan dan pendampingan pelayanan sosial ekonomi

bagi umat Paroki /Gereja MKK.

Pasal 4

Tujuan

1. Meningkatkan kesejahteraan kehidupan umat Paroki/Gereja MKK, khususnya warga yang

miskin melalui peningkatan sikap dan perilaku sosial umat.

2. Meningkatkan harkat dan martabat hidup manusia seutuh nya sebagai makhluk ciptaan

Tuhan.

3. Meningkatkan jalinan hubungan yang serasi antar warga serta penyelarasan diri dengan

lingkungannya, dalam rangka pengembangan diri secara utuh.

4. Meningkatkan hubungan antar manusia dan manusia dengan Tuhan.

7

5. Meningkatkan tanggung jawab Wilayah dan Lingkungan di Paroki/Gereja MKK, dalam

menangani dan melaksanakan pelayanan sosial ekonomi warganya.

Pasal 5

Kebijakan

Kebijakan penyelenggaraan Pelayanan Sosial Ekonomi adalah sebagai berikut :

1. Sasaran Pengembangan Sosial Ekonomi, ditujukan kepada seluruh warga terutama warga

paroki yang kurang mampu atau miskin.

2. Penyusunan Program Pengembangan Sosial Ekonomi, berlandaskan pada Pedoman Pastoral

Paroki/Gereja MKK yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan sesuai

dengan kemampuan Paroki.

3. Pengembangan Program Kerja PSE, disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan umat

Paroki yang di salurkan melalui pertemuan kerja antar seksi PSE dengan Seksi Sosial

Wilayah (SSW) dan Seksi Sosial Lingkungan (SSL).

4. Bantuan dan pendampingan terhadap penyelenggaraan Pengembangan Sosial Ekonomi

warga lingkungan, dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Lingkungan masing-

masing.

5. SSW dan SSL Paroki/Gereja MKK secara bertahap, sesuai dengan kemampuan dan kondisi

masing-masing, diarahkan untuk mengambil peran sebagian atau seluruh penyelenggaraan

Pengembangan Sosial Ekonomi warga di Wilayah/ Lingkungannya.

8

BAB III

STRUKTUR ORGANISASI

Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi PSE Paroki/Gereja MKK mendapat bimbingan dari

seorang Pendamping (yang merupakan anggota Dewan Paroki) dan seorang Pastor Moderator.

Sebagai pelaksana Pengembangan Sosial Ekonomi umat di Lingkungan. Setiap Lingkungan

membentuk Seksi Sosial Lingkungan (SSL). Selanjutnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas

Pelayanan Sosial Ekonomi, seksi PSE dilengkapi dengan sub-sub seksi yang jumlahnya di

sesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan pelayanan yang diselenggarakannya.

Organigram seksi PSE dapat dibaca dan dilihat pada lampiran I........................halaman 23

9

BAB IV

URAIAN TUGAS

Pasal 6

1. Ketua

a) Melaporkan dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Seksi kepada Dewan

Paroki/Gereja MKK.

b) Memimpin dan mengendalikan Seksi PSE agar dapat berfungsi dan melaksanakan tugas

sesuai visi dan misi-nya .

c) Menyusun program kerja dan anggaran serta memutuskan kebijaksanaan dalam

pelaksanaan program kerja tersebut.

d) Memantau pelaksanaan tugas dan menerima laporan dari pengurus/anggota seksi serta

mengganti pengurus/anggota yang tidak dapat aktif di dalam kepengurusan seksi.

e) Menandatangani permintaan/pengeluaran uang untuk pelaksanaan kegiatan seksi.

2. Wakil Ketua

a) Membantu dan mewakili Ketua apabila berhalangan dalam pelaksanaan suatu kegiatan.

b) Mengkoordinir kerjasama antara Subseksi Tanggap Darurat dengan unit Tanggapan

Darurat di Wilayah/Lingkungan.

c) Bertanggung jawab kepada Ketua.

3. Sekretaris

a) Membantu Ketua dalam mengelola administrasi organisasi.

b) Menyelenggarakan rapat-rapat dan membuat notulen rapat.

c) Mewakili Ketua atau Wakil Ketua, apabila keduanya berhalangan.

d) Bertanggung jawab kepada Ketua.

4. Bendahara

a) Membantu Ketua dalam mengelola kas kecil.

b) Membantu Ketua dalam memelihara dan mengembangkan sumber dana yang ada serta

mencari sumber dana baru yang tidak mengikat untuk operasionalisasi dan harus

meminta persetujuan Bendahara Dewan Paroki.

c) Mengelola dana yang diterima dari sumbangan, bantuan dana, dan berbagai sumber lain

nya.

d) Membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan.

e) Bertanggung jawab kepada Ketua.

10

5. Bidang Pangan , Papan dan Sandang

a) Mengajak dan menggerakkan umat memberikan perhatian dan bantuan kepada warga

kurang mampu atau miskin dalam memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papan.

b) Mengelola (menyusun rencana - melaksanakan dan mengevaluasi) program kerja

bidang pangan, sandang dan papan.

c) Menganalisa permohonan bantuan pangan, sandang dan papan.

d) Menandatangani formulir permohonan bantuan pangan, sandang dan papan dan

menganalis kelayakan permintaan bantuan yang akan diputuskan dalam rapat pengurus.

e) Memberikan konsultasi dan mendampingi SSW dan SSL dalam pelaksanaan program

pangan, sandang dan papan;

f) Membuat laporan bulanan atas pelaksanaan program pangan, sandang dan papan;

g) Bertanggung jawab kepada Ketua.

6. Bidang Pengembangan Usaha Mikro

a) Mengajak dan menggerakkan umat memberikan perhatian dan bantuan kepada warga

kurang mampu atau miskin dalam mengembangkan usahanya.

b) Mengelola (menyusun rencana – melaksanakan dan mengevaluasi) program kerja

pengembangan usaha.

c) Menganalisa kelayakan permohonan bantuan pengembangan usaha.

d) Menandatangani formulir permohonan bantuan pengembangan usaha dan menganalisis

kelayakan permintaan bantuan yang akan diputuskan dalam rapat pengurus.

e) Memberikan konsultasi dan mendampingi SSW dan SSL dalam pelaksanaan program

kerja pengembangan usaha.

f) Membuat laporan bulanan pelaksanaan program pengembangan usaha;

g) Bertanggung jawab kepada Ketua.

7. Bidang Tenaga Kerja

a) Mengajak dan menggerakan umat memberikan perhatian dan bantuan kepada warga

kurang mampu atau miskin untuk memperoleh pekerjaan.

b) Mengelola (menyusun rencana-melaksanakan dan mengevaluasi) program kerja

ketenaga kerjaan.

c) Menganalisis kelayakan permintaan bantuan memperoleh pekerjaan.

d) Menyiapkan dan turut menandatangani surat penyaluran tenaga kerja.

e) Mencari individu atau kelompok atau istitusi yang bersedia menerima atau mencarikan

pekerjaan bagi warga pencari pekerjaan.

f) Menyiapkan dan mengumumkan penerimaan tenaga kerja lewat media yang tersedia di

Paroki/Gereja MKK.

g) Memberikan konsultasi dan mendampingi SSWdan SSL dalam pelaksanaan program

tenaga kerja .

h) Membuat laporan bulanan pelaksanaan program tenaga kerja;

11

i) Bertanggung jawab kepada Ketua.

8. Bidang Pelayanan Kematian

a) Mengajak dan menggerakkan umat memberikan perhatian dan bantuan kepada warga

kurang mampu atau miskin dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kematian.

b) Mengelola (menyusun rencana-melaksanakan dan mengevaluasi) program kerja

pelayanan kematian.

c) Memberikan pelayanan pendampingan kepada keluarga yang terkena musibah.

d) Membantu pengurusan pemakaman jenazah.

e) Merekrut dan melatih individu atau kelompok peminat pelayanan kematian.

f) Menganalisa permohonan bantuan pelayanan kematian.

g) Menandatangani formulir permohonan bantuan pelayanan kematian.

h) Memberikan konsultasi dan mendampingi SSW dan SSL dalam pelaksanaan program

kerja pelayanan kematian.

i) Mendata umat yang meninggal.

j) Membuat laporan bulanan pelaksanaan program pelayanan kematian.

k) Bekerja sama dengan yayasan ‘kematian’

l) Bertanggung jawab kepada Ketua .

9. Biro Tanggap Darurat :

a) Mengajak dan menggerakan umat untuk memberikan perhatian dan bantuan kepada

warga kurang mampu atau miskin dalam menanggulangi keadaan darurat (kebakaran,

banjir, dll).

b) Mengelola (menyusun rencana-melaksanakan dan mengevaluasi) program kerja Biro

Tanggap Darurat.

c) Menganalisa permohonan bantuan yang berhubungan dengan tugas dan kewenangan

Biro Tanggap Darurat.

d) Bekerjasama dengan Lingkungan/Wilayah/pihak lain di luar paroki untuk pemberian

bantuan yang bersifat mendesak/darurat.

e) Menganalisa permohonan bantuan untuk pelaksanaan bantuan tanggap darurat.

f) Menandatangani formulir permohonan bantuantanggap darurat dan menganalisa

kelayakan permintaan bantuan yang akan di putuskan dalam rapat pengurus.

g) Memberikan pendampingan atau bantuan langsung kepada korban yang memerlukan

yang bersifat darurat.

h) Membuat laporan bulanan pelaksanaan bantuan yang bersifat darurat/mendesak.

i) Bertanggung jawab kepada Ketua PSE.

12

Pasal 7

Tenaga Administrasi

Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, pengurus dibantu oleh tenaga administrasi yang bekerja

di sekretariat dan bertugas:

1. Menerima sumbangan uang dan barang yang masuk untuk diteruskan ke bendahara.

2. Mencatat surat-surat yang masuk dan mendistribusikannya ke sub seksi yang terkait.

3. Melaksanakan pekerjaan sehari-hari di Sekretariat pada jam-jam yang telah disepakati.

13

BAB V

MEKANISME KERJA

Pasal 8

Kepengurusan

Susunan pengurus terdiri dari Pengurus Inti dan Pengurus Biasa. Pengurus Inti terdiri dari

Ketua, Wakil Ketua, Seketaris danBendahara. Pengurus Biasa terdiri dari para Ketua

Subseksi yang mengkoordinir ‘satuan bidang pelayanan’ dan Ketua Biro yang mengkoordinir

‘satuan tugas khusus’.

Dalam melaksanakan tugasnya, bidang pelayanan dikoordinir oleh Ketua Sub Seksi dan di

bantu oleh beberapa orang sebagai anggota tim yang bertanggung jawab kepada Ketua Seksi.

Jenis kegiatan dan pelayanan pada setiap bidang (SubSeksi) dapat dikembangkan setelah

mendapatkan persetujuan bersama dalam rapat pleno seksi PSE.

Pasal 9

Rapat–rapat

Ada 4 (empat) jenis rapat, yaitu:

1. Rapat pleno, merupakan rapat paling lengkap dihadiri oleh pendamping, Moderator,

Pengurus Seksi PSE, SSW, SSL, Ketua Wilayah, Ketua Lingkungan. Materi rapat antara

lain perkembangan pelaksanaan rencana program kerja PSE tengah tahunan dan tahunan,

penyusun program PSE tahunan atau informasi lain yang memerlukan sosialisasi dan

dukungan dalam pelaksanaannya. Rapat pleno diselenggarakan minimal 1 (satu) kali

setahun.

2. Rapat pengurus, merupakan rapat yang dihadiri oleh semua pengurus Seksi PSE. Materi

rapat antara lain perkembangan beserta masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan rencana

program kerja PSE, usulan dan sarana penyelenggaraan PSE. Rapat pengurus

diselenggarakan minimal sebulan 1 (satu) kali.

3. Rapat Luar Biasa, merupakan rapat yang dihadiri oleh Pengurus Inti Seksi PSE dengan 1

(satu) atau beberapa Pengurus Sub Seksi untuk membahas materi yang memerlukan

keputusan yang segera. Rapat Luar Biasa diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan.

14

4. Rapat Biasa, merupakan rapat yang dihadiri oleh para Pengurus untuk membahas masalah

pelaksanaan harian program PSE dan hal – hal lain yang memerlukan sosialisasi atau

tindakan pada hari pelayanan rutin berlangsung.

Pasal 10

Pelaporan

(1) Laporan kegiatan dan hasil kerja tahunan, dibuat pada tanggal 15 Januari tahun berikutnya

dan disampaikan kepada Dewan Paroki/Gereja MKK.

(2) Laporan keuangan bulanan disampaikan setiap tanggal 15 bulan berikutnya.

15

BAB VI

SUMBER DANA

Sumber dana diperoleh dari :

1. 25% dari hasil kolekte I (pertama)

2. Sumbangan donatur tetap atau insidentil dari umat dalam dan luar Paroki, bunga bank, usaha

atau aksi yang diselenggarakan oleh Paroki atau Seksi PSE dan apabila diperlukan

menggunakan dana sosial pelengkap dari APP KAJ atau sumber lain.

16

BAB VII

PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI

Pasal 11

Penerima bantuan PSE

Semua warga Paroki/Gereja MKK berhak memperoleh bantuan PSE, utamanya warga yang

kurang mampu atau miskin dengan kriteria :

1. Berpenghasilan tidak lebih dari Upah Minimum Regional di DKI

2. Tidak memiliki rumah tinggal sendiri

3. Pertimbangan khusus lainnya

Pasal 12

Bidang Pelayanan Sosial Ekonomi

1. Pangan, papan dan sandang

1.1 Layanan bantuan karetatif pangan

Bantuan pangan diberikan dalam bentuk uang tunai bulanan yang diberikan per Kepala

Keluarga. Besar bantuan tunai ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Ketua Dewan

Paroki. (hal….25)

1.2 Layanan bantuan karetatif papan berupa :

1.2.1 Bantuan uang untuk memperbaiki rumah atau tempat tinggal

1.2.1.1 Besarnya bantuan maksimum ditetapkan melalui Surat Keputusan

Ketua Dewan Paroki (hal …. 25)

1.2.2 Bantuan perumahan untuk kontrak atau kost diberikan untuk 1 (satu) bulan

saja, sebesar Rp. 400.000,00. Besar bantuan ini ditetapkan berdasarkan hasil

pertemuan rapat pengurus PSE dengan Dewan Paroki.

2. Pengembangan Usaha Mikro

Layanan bantuan bergulir pengembangan usaha mikro :

2.1 Biaya kursus ketrampilan sesuai dengan rapat pengurus PSE yang dapat membantu

memperoleh pekerjaan atau mengembangkan usaha yang akan atau sedang

dilaksanakan.

17

2.2 Bantuan bergulir pengembangan usaha diberikan kepada warga yang memerlukan untuk

:

2.2.1 Modal usaha yang akan dilaksanakan atau mengembangkan usaha yang sedang

dilaksanakan.

2.2.2 Penerima bantuan usaha, wajib memberikan laporan pendayagunaan bantuan

setiap bulan kepada Seksi PSE.

2.3 Besar bantuan maksimum ditetapkan melalui Surat Keputusan Ketua Dewan Paroki.

(hal….25)

3. Tenaga Kerja

Layanan bantuan tenaga kerja berupa :

3.1 Biaya kursus keterampilan sesuai dengan rapat Pengurus PSE untuk membantu

memperoleh pekerjaan atau mengembangkan usaha yang akan atau sedang

dilaksanakan.

3.2 Menyediakan informasi bursa ketenaga kerjaan.

3.3 Menyalurkan tenaga kerja ke unit kerja yang memerlukan.

3.4 Menyediakan kursus keterampilan berkala yang diselenggarakan bersama dengan

bidang pendidikan dan keterampilan, pengembangan usaha atau unit kerja yang

memerlukan tenaga kerja.

3.5 Mendata dan memantau perkembangan para pencari kerja.

4. Kematian

Layanan kematian berupa :

4.1 Bantuan layanan kematian dari Yayasan Pelayanan Kematian yang ditunjuk

4.2 Sosialisasi program kerja pelayanan kematian

4.3 Menyelenggarakan kursus perawatan jenazah secara berkala

4.4 Bantuan kematian dalam bentuk uang tunai bagi Paroki/Gereja MKK yang terdaftar

dalam administrasi Paroki sebagai warga yang tidak mampu dengan besaran ditetapkan

melalui Surat Keputusan Ketua Dewan Paroki. (hal….25)

4.5 Tanah makam diurus oleh keluarga Almarhum

18

Pasal 13

Penyelenggaraan pelayanan

Penyelenggaraan jenis pelayanan pada bidang yang tercakup dalam Pasal 12, disesuaikan dengan

kebutuhan, kemampuan dan keadaan sumber daya yang tersedia di Seksi PSE ( Seksi Sosial

Wilayah dan Seksi Sosial Lingkungan).

Pasal 14

Besaran nominal tiap jenis pelayanan

1. Besaran nominal tiap jenis Pelayanan Sosial Ekonomi diterbitkan secara terpisah dari

pedoman ini dengan masa berlaku 3 (tiga) tahun.

2. Dalam keadaan mendesak seperti penurunan tajam nilai mata uang Rupiah, perubahan harga

kebutuhan hidup sehari – hari, peninjauan terhadap besaran nominal dapat dilakukan.

3. Peninjauan dilakukan melalui Rapat Pengurus PSE.

4. Hasil peninjauan dimaksud ayat (3) pasal ini, dilaporkan kepada Dewan Paroki Meruya

untuk mendapatkan keputusan.

5. Hasil Keputusan Dewan Paroki/Gereja MKK seperti yang dimaksud ayat (4) pasal ini,

disampaikan kepada Para Ketua Wilayah dan Ketua Lingkungan untuk segera ditindak

lanjuti.

19

BAB VIII

TATA CARA PENYELENGGARAAN

PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI

Pasal 15

Seksi Sosial Lingkungan

Seksi Sosial Lingkungan sebagai pelaksana Pengembangan Sosial Ekonomi di lingkungan,

bertugas :

1. Menyusun profil lingkungan sebagai dasar penyusunan program Pengembangan Sosial

Ekonomi Lingkungan.

2. Mengelola (merencanakan – melaksanakan – mengevaluasi) program Pengembangan Sosial

Ekonomi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Lingkungan.

3. Mensosialisasikan program Pengembangan Sosial Ekonomi dan prosedur beserta

persyaratannya kepada umat di Lingkungan.

4. Mengajak, menghimpun dan melibatkan umat untuk memberikan perhatian, bantuan, dan

Pengembangan Sosial Ekonomi kepada warga yang kurang mampu atau miskin.

5. Menggali, menghimpun dan memanfaatkan potensi yang dimiliki Lingkungan yang tidak

bertentangan dengan pedoman Kerja Dewan Paroki/Gereja MKK dan Pedoman

penyelenggaraan PSE untuk pengembangan sosial ekonomi warga Lingkungan.

6. Menghimpun dan menyalurkan usul – usul warga Lingkungan kepada Seksi PSE guna

peningkatan kualitas Pengembangan Sosial Ekonomi.

7. Menghadiri kegiatan dan rapat – rapat yang diselenggarakan Seksi PSE.

8. Menyusun dan mengirimkan laporan hasil penyelenggaraan PSE Lingkungan ke Seksi PSE.

9. Membuat laporan dan pertanggungjawaban kegiatan kepada Ketua Lingkungan.

Pasal 16

Umum

1. Pemohon bantuan layanan sosial ekonomi, mengambil dan mengisi formulir isian (ASLI)

yang telah disediakan di SSL. Apabila formulir habis, dapat mengambil di Seksi PSE Paroki

Meruya. Fotocopy formulir permohonan tidak dapat digunakan untuk mengajukan

permohonan bantuan PSE.

2. Setelah diisi, formulir dibawa ke Ketua SSL untuk diteliti dan ditanda tangani sebagai bukti

persetujuan.

20

Catatan : Satu formulir permohonan hanya berlaku untuk satu orang dan satu jenis

permohonan.

3. Bersama pemohon, Ketua SSL/Lingkungan membawa dan menyampaikan formulir

permohonan kepada masing – masing sub seksi terkait di Seksi PSE.

4. Masing – masing Ketua Sub Seksi sesuai dengan jenis permohonan bantuan, melakukan

analisis terhadap permohonan bantuan layanan sosial ekonomi.

5. Apabila memang layak dibantu akan ditindak lanjuti.

Pasal 17

Khusus

1. Layanan kematian :

1.1 SSL atau wakil keluarga atau orang yang ditunjuk keluarga, melaporkan tentang kematian

ke RT dan RW dan meminta surat pengantar ke Puskesmas Kecamatan untuk

mendapatkan Surat Pemeriksaan Mayat (disebut Model A).

1.2 Bawa Surat Model A ke Kelurahan, serahkan fotocopynya, lalu mintalah Surat

Keterangan Kematian (Copy surat kematian disimpan keluarga untuk arsip)

1.3 Selanjutnya bersama Sub Seksi Layanan Kematian ke Institusi Layanan Kemantian untuk

:

1.3.1 Menyerahkan :

1.3.1.1 Surat Model A dan Surat Keterangan Kematian dari Kelurahan (asli)

1.3.1.2 Jadwal tutup peti, rencana pemakaman dan upacara liturgi

1.3.2 Pesan peti mati sesuai anggaran yang telah ditetapkan SSP dan beritahu alamat

dimana peti jenazah harus dikirim.

1.3.3 Apabila Jenazah ditahan lebih dari 24 jam, perlu diurus Surat Tahan Jenazah dari

Puskesmas Kecamatan

1.3.4 Lapor ke Ketua Lingkungan setempat.

1.3.5 Apabila jenazah :

1.3.5.1 Dimakamkan, maka setelah selesai acara pemakaman, mintalah Surat

Izin Penggunaan Tanah Makam (SIPTM) kepada Petugas TPU.

1.3.5.2 Dikremasi, maka setelah selesai dikremasi mintalah Surat Ijin

Pengabuan (SIP) kepada Petugas Kremasi.

1.3.5.3 Buatkan fotocopy SIPTM atau SIP untuk pengurusan Akte kematian,

sedangkan yang asli disimpan.

21

1.3.6 Kelengkapan dalam mengurus Surat Akte Kematian

1.3.6.1 Surat Keterangan Pemeriksaan Mayat Model A (asli)

1.3.6.2 Surat Keterangan Kematian dari Kelurahan (asli)

1.3.6.3 Kartu Keluarga dan KTP Almarhum atau Almarhumah (Fotocopy yang

dilegalisir)

1.3.6.4 Surat ijin Penggunaan Tanah Makam (SIPTM) atau Surat ijin

Pengabuan (SIP) (Fotocopy)

1.3.6.5 Bagi warga yang berstatus WNI ;

1.3.6.5.1 Surat Kewarganegaraan (asli dan fotocopy)

1.3.6.5.2 Surat Keterangan Ganti Nama (asli dan fotocopy)

1.3.6.6 Akte Kelahiran Almarhum atau Almarhumah (asli dan fotocopy)

1.3.6.7 Akte Perkawinan bagi Almarhum atau Almarhumah (asli dan fotocopy)

1.3.6.8 Surat Permandian Almarhum atau Almarhumah (asli dan fotocopy)

Pasal 18

Seksi Sosial Wilayah

Seksi Sosial Wilayah merupakan koordinator dan fasilitator kegiatan Pelayanan Sosial Ekonomi

SSL di wilayah, bertugas :

1. Memadukan perencanaan program Pelayanan Sosial Ekonomi Lingkungan dengan bantuan

Pelayanan Sosial Ekonomi yang diterima dari Seksi PSE.

2. Membina kerjasama dan rasa kesetiakawanan sosial antara Lingkungan yang mampu dan

yang kurang mampu atau miskin

22

BAB IX

PENUTUP

Demikian Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Sosial Ekonomi Paroki/Gereja Maria Kusuma

Karmel diterbitkan, sebagai arah dan pengaturan pelaksanaan Pelayanan Sosial Ekonomi kepada

warganya. Apabila di rasa perlu, maka pedoman ini dapat ditinjau, diperbaiki dan dikembangkan

sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan keadaan sumber daya Paroki/Gereja MKK.

Dengan terbitnya pedoman ini, diharapkan menjadi semakin jelas arah dan pengaturan

penyelenggaraan PSE Paroki/Gereja MKK. Disamping itu dengan tersedianya pedoman, kiranya

dapat lebih memberikan semangat dan dukungannya. Harapan lebih lanjut dari warga

Paroki/Gereja MKK, para Pengurus PSE dapat lebih meningkatkan kualitas layanan yang

diselenggarakannya.

Dengan disahkannya pedoman ini, maka seluruh pedoman yang ada sebelumnya dinyatakan

tidak berlaku lagi.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah berkenan membantu sampai terbitnya pedoman ini,

seluruh Pengurus Seksi PSE mengucapkan terima kasih.

23

LAMPIRAN

1. ORGANIGRAM SEKSI PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI PAROKI/GEREJA

MARIA KUSUMA KARMEL

2. ALUR PERMOHONAN BANTUAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI

PAROKI/GEREJA MARIA KUSUMA KARMEL

3. ALUR PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN PENGEMBANGAN

SOSIAL EKONOMI DALAM SEKSI PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI.

4. SURAT KEPUTUSAN KETUA DEWAN PAROKI MERUYA

5. DAFTAR PENGURUS PSE PERIODE 2017 – 2019

24

25

LAMPIRAN 4

KEPUTUSAN PGDP Paroki Meruya – Jakarta

Nomor : 020/INT/DP.MKK-9/IV/17

Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Sosial Ekonomi

Menimbang :

a) Bahwa masih banyak warga disekitar Gereja MKK, khususnya umat Paroki/Gereja MKK yang

membutuhkan perhatian dan bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

b) Bahwa perlu adanya pedoman yang jelas dalam memberikan pelayanan sosial ekonomi kepada

warga diParoki/Gereja MKK

Mengingat :

1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Paroki Meruya

2. Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Sosial Ekonomi di Paroki Meruya tahun 2017

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN PGDP PAROKI MERUYA – JAKARTA

KESATU : Besaran Nominal Bantuan

1. Bantuan Karetatif Sandang/Pangan

1.1 Bantuan uang tunai senilai Rp 100.000,- (Seratus Ribu Rupiah) per Kepala Keluarga per bulan

2. Bantuan Bergulir Pengembangan Usaha Mikro

2.1 Bantuan diberikan maksimum senilai Rp 2.000.000,- (Dua Juta Rupiah)

3. Bantuan Karetatif Kematian :

3.1 Santunan berupa paket kematian kelas 3 : peti dan ambulan Rp 3.500.000,- (Tiga Juta Lima

Ratus Ribu Rupiah)

3.2 Bagi warga mampu, pengganti bunga duka cita senilai Rp 500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah)

4. Bantuan Papan :

4.1 Bantuan diberikan untuk perbaikan rumah sendiri maksimum Rp 2.000.000,- (Dua Juta Rupiah)

4.2 Bantuan kontrak rumah diberikan Rp 400.000,- (Empat Ratus Ribu Rupiah) untuk satu bulan

saja.

KEDUA : HARI KERJA DAN JAM KERJA

1. Hari Kerja adalah Selasa sampai Minggu

2. Jumlah jam kerja Minggu adalah 40 Jam dengan rincian sbb :

2.1 Selasa pukul 08.00 s/d pukul 15.00

2.2 Rabu pukul 08.00 s/d pukul 15.00 & pukul 19.00 s/d 21.30

2.3 Kamis pukul 08.00 s/d pukul 15.00

2.4 Jumat pukul 08.00 s/d pukul 15.00

2.5 Sabtu pukul 08.00 s/d pukul 12.00

2.6 Minggu pukul 08.00 s/d pukul 12.00

26

Ditetapkan : di Jakarta,

Pada tanggal : 28 April 2017

Pengurus Dewan Paroki/

P.G.D.P Gereja Maria Kusuma Karmel

Rm Agustinus Gunawan O.Carm Murniati Chandra

Ketua Sekretaris I

Daniel Kodirun

Bendahara I

27