46
1 LAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 35 /DPNP TANGGAL 10 DESEMBER 2012 PERIHAL LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM DAN LAPORAN TAHUNAN TERTENTU YANG DISAMPAIKAN KEPADA BANK INDONESIA PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM DAN LAPORAN TAHUNAN TERTENTU YANG DISAMPAIKAN KEPADA BANK INDONESIA BANK INDONESIA

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

1

LAMPIRAN

SURAT EDARAN BANK INDONESIA

NOMOR 14/ 35 /DPNP TANGGAL 10 DESEMBER 2012

PERIHAL

LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM DAN LAPORAN TAHUNAN TERTENTU YANG DISAMPAIKAN KEPADA

BANK INDONESIA

PEDOMAN PENYUSUNAN

LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM DAN LAPORAN TAHUNAN TERTENTU

YANG DISAMPAIKAN KEPADA BANK INDONESIA

BANK INDONESIA

Page 2: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

2

PEDOMAN PENGISIAN

PENGUNGKAPAN PERMODALAN SERTA PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN

MANAJEMEN RISIKO BANK

A. Petunjuk Umum

1. Angka-angka dalam pengungkapan permodalan serta pengungkapan eksposur risiko dan penerapan manajemen

risiko Bank wajib disajikan dalam mata uang rupiah.

2. Cakupan pengungkapan yang diatur dalam pengungkapan permodalan serta pengungkapan eksposur risiko dan

penerapan manajemen risiko merupakan standar minimum informasi yang harus disampaikan Bank. Bank

dimungkinkan untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas dalam menggambarkan kecukupan permodalan

yang dimiliki, dan eksposur risiko, praktek manajemen risiko.

3. Pengungkapan permodalan serta pengungkapan eksposur risiko dan penerapan manajemen risiko Bank terdiri

dari pengungkapan untuk Bank secara individual dan pengungkapan untuk Bank secara konsolidasi dengan

perusahaan anak.

4. Bank yang tidak memiliki perusahaan anak, hanya mencantumkan pengungkapan permodalan serta

pengungkapan eksposur risiko dan penerapan manajemen risiko Bank secara individual.

5. Bank yang tidak memiliki eksposur tertentu sesuai dengan persyaratan pengungkapan minimum permodalan

serta pengungkapan eksposur risiko dan penerapan manajemen risiko, tidak perlu mencantumkan tabel yang

terkait dengan pengungkapan eksposur tersebut. Bank hanya perlu mencantumkan penjelasan bahwa Bank

tidak memiliki eksposur pada pengungkapan terkait.

Misalnya: Bank yang tidak memiliki eksposur sekuritisasi aset hanya mencantumkan penjelasan bahwa Bank

tidak memiliki ekposur sekuritisasi aset di bagian pengungkapan sekuritisasi aset.

Page 3: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

3

6. Pengungkapan kualitatif terkait dengan penerapan manajemen risiko mengacu pada ketentuan Bank Indonesia

mengenai penerapan manajemen risiko bagi bank umum.

7. Pengungkapan permodalan serta pengungkapan eksposur risiko dan penerapan manajemen risiko Bank tidak

dipersyaratkan untuk diaudit oleh akuntan publik. Namun demikian, Bank harus melakukan semua upaya

yang diperlukan untuk menjamin keakuratan dari seluruh pengungkapan yang disyaratkan.

8. Pengungkapan permodalan serta pengun gkapan eksposur risiko dan penerapan manajemen risiko Bank yang

bersifat kuantitatif wajib disajikan dalam bentuk perbandingan dengan laporan periode yang sama tahun

sebelumnya. Khusus untuk penerapan di tahun pertama, Bank tidak perlu melakukan perbandingan dengan

tahun sebelumnya.

Page 4: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

4

B. Petunjuk Khusus

1. Pedoman Pengisian Pengungkapan Struktur Permodalan

Pengungkapan struktur permodalan diisi sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia mengenai laporan keuangan

publikasi triwulanan dan bulanan bank umum serta laporan tertentu yang disampaikan kepada Bank

Indonesia.

Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum

(dalam jutaan rupiah)

Bank Konsolidasi Bank Konsolidasi

(1) (3) (4) (5) (6)

I KOMPONEN MODAL

A

1 Modal disetor

2 Cadangan Tambahan Modal

3 Modal Inovatif

4 Faktor Pengurang Modal Inti

5 Kepentingan Non Pengendali

B

1 Level Atas (Upper Tier 2)

2 Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti

3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap

C

Eksposur Sekuritisasi

D

E

II

III

IV

V

VI

A

B

VII

ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL

TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP,DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG

DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E)

ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR

RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL

DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)]

Metode Standar

Model Internal

Posisi Tanggal Laporan Tahun

Sebelumnya Posisi Tanggal Laporan

ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT

Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap

Modal Inti

Modal Pelengkap

KOMPONEN MODAL

(2)

Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3)

TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C)

MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR

Page 5: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

5

Tabel 1.b Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Asing

(dalam jutaan rupiah)

(1) (3) (4)

I KOMPONEN MODAL

A

1 Dana Usaha

2 Modal disetor

B

1 Cadangan umum

2 Cadangan tujuan

C

D

E

F

G

H

I

J

K

L

M

II

III

IV

V

A

B

VIRASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL

DAN RISIKO PASAR [II : (III + IV + V)]

MODAL BANK ASING (Jumlah A s.d L - M)

ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT

ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL

Metode Standar

Model Internal

Dana setoran modal

Cadangan

Laba (rugi) tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan (100%)

ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR

Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (50%)

Pendapatan komprehensif lainnya: kerugian berasal dari penurunan penyertaan dalam kelompok tersedia

untuk dijual (100%)

Pendapatan komprehensif lainnya: keuntungan berasal dari peningkatan penyertaan dalam kelompok

tersedia untuk dijual (45%)

Revaluasi aset tetap (45%)

Eksposur sekuritisasi

Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif yang wajib dihitung

Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif

Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book

Cadangan umum aset produktif (maks. 1,25% dari ATMR)

Faktor pengurang modal

KOMPONEN MODAL

(2)

Dana Usaha

Posisi Tanggal

Laporan

Posisi Tanggal

Laporan Tahun

Sebelumnya

Page 6: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

6

2. Pedoman Pengisian Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

a. Pengungkapan tagihan bersih dilakukan untuk eksposur aset dalam neraca, eksposur pada transaksi

rekening administratif (TRA) dan eksposur yang menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan pihak lawan

(counterparty credit risk).

b. Penetapan kategori portofolio dan perhitungan tagihan bersih mengacu pada ketentuan Bank Indonesia

mengenai perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan

standar. Untuk eksposur di unit usaha syariah mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku

untuk Bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

c. Pembagian wilayah dilakukan berdasarkan kebijakan masing-masing Bank, sesuai laporan manajemen.

Pembagian wilayah ditetapkan minimum 3 wilayah. Bank harus mengungkapkan dalam laporan, rincian dari

masing-masing pembagian wilayah.

d. Penentuan wilayah dilakukan berdasarkan lokasi proyek dari debitur.

Page 7: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

7

Tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual

Tabel 2.1.b Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Konsolidasi dengan

Perusahaan Anak

(dalam jutaan rupiah)

No.

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 dst. Total Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 dst. Total(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1 Tagihan Kepada Pemerintah

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

4 Tagihan Kepada Bank

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

6 Kredit Beragun Properti Komersial

7 Kredit Pegawai/Pensiunan

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

9 Tagihan kepada Korporasi

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

11 Aset Lainnya

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

Total

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Tagihan Bersih Berdasarkan WilayahKategori Portofolio

Posisi Tanggal Laporan

Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

(dalam jutaan rupiah)

No.

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 dst. Total Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 dst. Total(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1 Tagihan Kepada Pemerintah

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

4 Tagihan Kepada Bank

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

6 Kredit Beragun Properti Komersial

7 Kredit Pegawai/Pensiunan

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

9 Tagihan kepada Korporasi

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

11 Aset Lainnya

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

Total

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Tagihan Bersih Berdasarkan WilayahKategori Portofolio

Posisi Tanggal Laporan

Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

Page 8: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

8

3. Pedoman Pengisian Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak

a. Pengungkapan tagihan bersih dilakukan untuk eksposur aset dalam neraca, eksposur pada transaksi

rekening administratif (TRA) dan eksposur yang menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan pihak lawan

(counterparty credit risk).

b. Penetapan kategori portofolio dan perhitungan tagihan bersih mengacu pada ketentuan Bank Indonesia

mengenai perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan

standar. Untuk eksposur di unit usaha syariah mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku

untuk Bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

c. Pemetaan kedalam skala waktu dilakukan berdasarkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai

kontrak untuk pos neraca, TRA dan eksposur yang menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan pihak lawan

yang memiliki jatuh tempo kontraktual. Untuk pos neraca, TRA dan eksposur yang menimbulkan risiko

kredit akibat kegagalan pihak lawan yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items)

dimasukkan ke dalam kolom non-kontraktual.

Page 9: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

9

Tabel 2.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara

Individual

Tabel 2.2.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara

Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan rupiah)

< 1 tahun >1 thn s.d. 3 thn >3 thn s.d. 5 thn > 5 thn Non-Kontraktual Total < 1 tahun >1 thn s.d. 3 thn >3 thn s.d. 5 thn > 5 thn Non-Kontraktual Total(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

1 Tagihan Kepada Pemerintah

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

4 Tagihan Kepada Bank

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

6 Kredit Beragun Properti Komersial

7 Kredit Pegawai/Pensiunan

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

9 Tagihan kepada Korporasi

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

11 Aset Lainnya

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

Total

No. Kategori Portofolio

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak

(dalam jutaan rupiah)

< 1 tahun >1 thn s.d. 3 thn >3 thn s.d. 5 thn > 5 thn Non-Kontraktual Total < 1 tahun >1 thn s.d. 3 thn >3 thn s.d. 5 thn > 5 thn Non-Kontraktual Total(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

1 Tagihan Kepada Pemerintah

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

4 Tagihan Kepada Bank

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

6 Kredit Beragun Properti Komersial

7 Kredit Pegawai/Pensiunan

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

9 Tagihan kepada Korporasi

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

11 Aset Lainnya

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

Total

No. Kategori Portofolio

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak

Page 10: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

10

4. Pedoman Pengisian Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi

a. Pengungkapan tagihan bersih dilakukan untuk eksposur aset dalam neraca, eksposur pada transaksi

rekening administratif (TRA) dan eksposur yang menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan pihak lawan

(counterparty credit risk).

b. Penetapan kategori portofolio dan perhitungan tagihan bersih mengacu pada ketentuan Bank Indonesia

mengenai perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan

standar. Untuk eksposur di unit usaha syariah mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku

untuk Bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

c. Pembagian sektor ekonomi mengacu pada sektor ekonomi yang tercantum dalam Laporan Bulanan Bank

Umum (LBU), dengan tambahan sektor Lainnya untuk sektor ekonomi dari tagihan bersih yang tidak dapat

digolongkan dalam salah satu sektor yang ada.

Page 11: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

11

Tabel 2.3.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

No. Sektor EkonomiTagihan Kepada

Pemerintah

Tagihan Kepada

Entitas Sektor

Publik

Tagihan Kepada Bank

Pembangunan Multilateral

dan Lembaga

Internasional

Tagihan Kepada

Bank

Kredit Beragun

Rumah Tinggal

Kredit Beragun

Properti

Komersial

Kredit

Pegawai/Pensi

unan

Tagihan Kepada

Usaha Mikro,

Usaha Kecil dan

Portofolio Ritel

Tagihan kepada

Korporasi

Tagihan yang

Telah Jatuh

Tempo

Aset Lainnya

Eksposur di Unit

Usaha Syariah

(apabila ada)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

Posisi Tanggal Laporan

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan

2 Perikanan

3 Pertambangan dan Penggalian

4 Industri pengolahan

5 Listrik, Gas dan Air

6 Konstruksi

7 Perdagangan besar dan eceran

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi

10 Perantara keuangan

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

13 Jasa pendidikan

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya

19 Bukan Lapangan Usaha

20 Lainnya

Total

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan

2 Perikanan

3 Pertambangan dan Penggalian

4 Industri pengolahan

5 Listrik, Gas dan Air

6 Konstruksi

7 Perdagangan besar dan eceran

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi

10 Perantara keuangan

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

13 Jasa pendidikan

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya

19 Bukan Lapangan Usaha

20 Lainnya

Total

Page 12: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

12

Tabel 2.3.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Konsolidasi dengan

Perusahaan Anak

(dalam jutaan rupiah)

No. Sektor EkonomiTagihan Kepada

Pemerintah

Tagihan Kepada

Entitas Sektor

Publik

Tagihan Kepada Bank

Pembangunan Multilateral

dan Lembaga

Internasional

Tagihan Kepada

Bank

Kredit Beragun

Rumah Tinggal

Kredit Beragun

Properti

Komersial

Kredit

Pegawai/Pensi

unan

Tagihan Kepada

Usaha Mikro,

Usaha Kecil dan

Portofolio Ritel

Tagihan kepada

Korporasi

Tagihan yang

Telah Jatuh

Tempo

Aset Lainnya

Eksposur di Unit

Usaha Syariah

(apabila ada)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

Posisi Tanggal Laporan

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan

2 Perikanan

3 Pertambangan dan Penggalian

4 Industri pengolahan

5 Listrik, Gas dan Air

6 Konstruksi

7 Perdagangan besar dan eceran

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi

10 Perantara keuangan

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

13 Jasa pendidikan

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya

19 Bukan Lapangan Usaha

20 Lainnya

Total

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan

2 Perikanan

3 Pertambangan dan Penggalian

4 Industri pengolahan

5 Listrik, Gas dan Air

6 Konstruksi

7 Perdagangan besar dan eceran

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi

10 Perantara keuangan

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

13 Jasa pendidikan

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya

19 Bukan Lapangan Usaha

20 Lainnya

Total

Page 13: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

13

5. Pedoman Pengisian Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah

a. Tagihan adalah nilai tercatat aset keuangan dalam laporan posisi keuangan (neraca) sebelum dikurangi

CKPN (gross).

b. Definisi penurunan nilai dan perhitungan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan

mengacu pada standar akuntansi keuangan yang berlaku.

c. Pembagian wilayah dilakukan berdasarkan kebijakan masing-masing Bank, sesuai laporan manajemen.

Pembagian wilayah ditetapkan minimum 3 wilayah. Bank harus mengungkapkan dalam laporan, rincian dari

masing-masing pembagian wilayah.

d. Penentuan wilayah dilakukan berdasarkan lokasi proyek dari debitur.

e. Tagihan yang telah jatuh tempo mengacu pada definisi kategori portofolio Tagihan yang telah Jatuh Tempo

dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit

dengan menggunakan pendekatan standar.

f. Tagihan yang dihapus buku merupakan tagihan yang telah dihapus buku selama periode berjalan.

Tabel 2.4.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 dst. Total Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 dst. Total(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1 Tagihan

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired )

a. Belum jatuh tempo

b. Telah jatuh tempo

3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif

5 Tagihan yang dihapus buku

No. Keterangan

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Wilayah Wilayah

Page 14: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

14

Tabel 2.4.b. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Konsolidasi

dengan Perusahaan Anak

6. Pedoman Pengisian Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi

a. Tagihan adalah nilai tercatat aset keuangan dalam laporan posisi keuangan (neraca) sebelum dikurangi

CKPN (gross).

b. Definisi penurunan nilai dan perhitungan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan

mengacu pada standar akuntansi keuangan yang berlaku.

c. Pembagian sektor ekonomi mengacu pada sektor ekonomi yang tercantum dalam Laporan Bulanan Bank

Umum (LBU), dengan tambahan sektor Lainnya untuk sektor ekonomi dari tagihan yang tidak dapat

digolongkan dalam salah satu sektor yang ada.

d. Tagihan yang telah jatuh tempo mengacu pada definisi kategori portofolio Tagihan yang telah Jatuh Tempo

dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit

dengan menggunakan pendekatan standar.

e. Tagihan yang dihapus buku merupakan tagihan yang telah dihapus buku selama periode berjalan.

(dalam jutaan rupiah)

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 dst. Total Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 dst. Total(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1 Tagihan

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired )

a. Belum jatuh tempo

b. Telah jatuh tempo

3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif

5 Tagihan yang dihapus buku

No. Keterangan

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Wilayah Wilayah

Page 15: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

15

Tabel 2.5.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara

Individual

(dalam jutaan rupiah)

Belum Jatuh Tempo Telah jatuh tempo

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Posisi Tanggal Laporan

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan

2 Perikanan

3 Pertambangan dan Penggalian

4 Industri pengolahan

5 Listrik, Gas dan Air

6 Konstruksi

7 Perdagangan besar dan eceran

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi

10 Perantara keuangan

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

13 Jasa pendidikan

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya

19 Bukan Lapangan Usaha

20 Lainnya

Total

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan

2 Perikanan

3 Pertambangan dan Penggalian

4 Industri pengolahan

5 Listrik, Gas dan Air

6 Konstruksi

7 Perdagangan besar dan eceran

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi

10 Perantara keuangan

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

13 Jasa pendidikan

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya

19 Bukan Lapangan Usaha

20 Lainnya

Total

Tagihan yang

dihapus buku

Tagihan yang Mengalami Penurunan NilaiNo. Sektor Ekonomi Tagihan

Cadangan kerugian

penurunan nilai (CKPN) -

Individual

Cadangan kerugian

penurunan nilai

(CKPN) - Kolektif

Page 16: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

16

Tabel 2.5.b. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara

Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan rupiah)

Belum Jatuh Tempo Telah jatuh tempo

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Posisi Tanggal Laporan

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan

2 Perikanan

3 Pertambangan dan Penggalian

4 Industri pengolahan

5 Listrik, Gas dan Air

6 Konstruksi

7 Perdagangan besar dan eceran

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi

10 Perantara keuangan

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

13 Jasa pendidikan

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya

19 Bukan Lapangan Usaha

20 Lainnya

Total

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan

2 Perikanan

3 Pertambangan dan Penggalian

4 Industri pengolahan

5 Listrik, Gas dan Air

6 Konstruksi

7 Perdagangan besar dan eceran

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi

10 Perantara keuangan

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

13 Jasa pendidikan

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya

19 Bukan Lapangan Usaha

20 Lainnya

Total

Tagihan yang

dihapus buku

Tagihan yang Mengalami Penurunan NilaiNo. Sektor Ekonomi Tagihan

Cadangan kerugian

penurunan nilai (CKPN) -

Individual

Cadangan kerugian

penurunan nilai

(CKPN) - Kolektif

Page 17: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

17

7. Pedoman Pengisian Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

a. Definisi penurunan nilai dan perhitungan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan

mengacu pada standar akuntansi keuangan yang berlaku.

b. CKPN Individual adalah penyisihan yang dibentuk untuk aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi

secara individual.

c. CKPN Kolektif adalah penyisihan yang dibentuk untuk aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi

secara kolektif, yaitu aset keuangan yang penurunan nilainya tidak dievaluasi secara individual dan/atau

dievaluasi secara individual namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai.

d. Pembentukan (pemulihan) lainnya dilaporkan antara lain untuk selisih penjabaran valuta asing.

Tabel 2.6.a. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

CKPN Individual CKPN Kolektif CKPN Individual CKPN Kolektif(1) (3) (4) (5) (6)

1 Saldo awal CKPN

2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)

2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan

2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan

3

4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan

Posisi Tanggal LaporanPosisi Tanggal Laporan Tahun

Sebelumnya

Saldo akhir CKPN

CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan

(2)

No. Keterangan

Page 18: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

18

Tabel 2.6.b. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Konsolidasi

dengan Perusahaan Anak

8. Pedoman Pengisian Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat

a. Pengungkapan tagihan bersih dilakukan untuk eksposur aset dalam neraca, eksposur pada transaksi

rekening administratif (TRA) dan eksposur yang menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan pihak lawan

(counterparty credit risk).

b. Penetapan kategori portofolio dan perhitungan tagihan bersih mengacu pada ketentuan Bank Indonesia

mengenai perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan

standar. Untuk eksposur di unit usaha syariah mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku

untuk Bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

c. Lembaga pemeringkat yang diakui dan skala peringkat mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai

lembaga pemeringkat dan peringkat yang diakui Bank Indonesia.

(dalam jutaan rupiah)

CKPN Individual CKPN Kolektif CKPN Individual CKPN Kolektif(1) (3) (4) (5) (6)

1 Saldo awal CKPN

2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)

2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan

2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan

3

4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan

Posisi Tanggal LaporanPosisi Tanggal Laporan Tahun

Sebelumnya

Saldo akhir CKPN

CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan

(2)

No. Keterangan

Page 19: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

19

Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank

secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

Lembaga Pemeringkat

Standard and Poor's AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3

Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3

Moody's Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3

PT. Fitch Ratings Indonesia AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d. A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn) BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)

PT ICRA Indonesia [Idr]AAA [Idr]AA+ s.d [Idr]AA- [Idr]A+ s.d [Idr]A- [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB- [Idr]BB+ s.d [Idr]BB- [Idr]B+ s.d [Idr]B- Kurang dari [Idr]B- [Idr]A1+ s.d [Idr]A1 [Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3 Kurang dari [Idr]A3

PT Pemeringkat Efek Indonesia idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d id A- id BBB+ s.d id BBB- id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

1 Tagihan Kepada Pemerintah

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3Tagihan Kepada Bank Pembangunan

Multilateral dan Lembaga Internasional

4 Tagihan Kepada Bank

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

6 Kredit Beragun Properti Komersial

7 Kredit Pegawai/Pensiunan

8Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha

Kecil dan Portofolio Ritel

9 Tagihan kepada Korporasi

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

11 Aset Lainnya

12Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila

ada)

TOTAL

Lembaga Pemeringkat

Standard and Poor's AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3

Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3

Moody's Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3

PT. Fitch Ratings Indonesia AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d. A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn) BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)

PT ICRA Indonesia [Idr]AAA [Idr]AA+ s.d [Idr]AA- [Idr]A+ s.d [Idr]A- [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB- [Idr]BB+ s.d [Idr]BB- [Idr]B+ s.d [Idr]B- Kurang dari [Idr]B- [Idr]A1+ s.d [Idr]A1 [Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3 Kurang dari [Idr]A3

PT Pemeringkat Efek Indonesia idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d id A- id BBB+ s.d id BBB- id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

1 Tagihan Kepada Pemerintah

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3Tagihan Kepada Bank Pembangunan

Multilateral dan Lembaga Internasional

4 Tagihan Kepada Bank

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

6 Kredit Beragun Properti Komersial

7 Kredit Pegawai/Pensiunan

8Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha

Kecil dan Portofolio Ritel

9 Tagihan kepada Korporasi

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

11 Aset Lainnya

12Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila

ada)

TOTAL

Posisi Tanggal Laporan

Tagihan Bersih

Total

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Tagihan Bersih

Kategori Portofolio

Peringkat Jangka panjang Peringkat Jangka Pendek

Tanpa Peringkat

Kategori Portofolio

Peringkat Jangka panjang Peringkat Jangka Pendek

Tanpa Peringkat Total

Page 20: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

20

Tabel 3.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank

secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan rupiah)

Lembaga Pemeringkat

Standard and Poor's AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3

Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3

Moody's Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3

PT. Fitch Ratings Indonesia AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d. A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn) BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)

PT ICRA Indonesia [Idr]AAA [Idr]AA+ s.d [Idr]AA- [Idr]A+ s.d [Idr]A- [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB- [Idr]BB+ s.d [Idr]BB- [Idr]B+ s.d [Idr]B- Kurang dari [Idr]B- [Idr]A1+ s.d [Idr]A1 [Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3 Kurang dari [Idr]A3

PT Pemeringkat Efek Indonesia idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d id A- id BBB+ s.d id BBB- id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

1 Tagihan Kepada Pemerintah

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3Tagihan Kepada Bank Pembangunan

Multilateral dan Lembaga Internasional

4 Tagihan Kepada Bank

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

6 Kredit Beragun Properti Komersial

7 Kredit Pegawai/Pensiunan

8Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha

Kecil dan Portofolio Ritel

9 Tagihan kepada Korporasi

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

11 Aset Lainnya

12Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila

ada)

TOTAL

Lembaga Pemeringkat

Standard and Poor's AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3

Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3

Moody's Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3

PT. Fitch Ratings Indonesia AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d. A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn) BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)

PT ICRA Indonesia [Idr]AAA [Idr]AA+ s.d [Idr]AA- [Idr]A+ s.d [Idr]A- [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB- [Idr]BB+ s.d [Idr]BB- [Idr]B+ s.d [Idr]B- Kurang dari [Idr]B- [Idr]A1+ s.d [Idr]A1 [Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3 Kurang dari [Idr]A3

PT Pemeringkat Efek Indonesia idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d id A- id BBB+ s.d id BBB- id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

1 Tagihan Kepada Pemerintah

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3Tagihan Kepada Bank Pembangunan

Multilateral dan Lembaga Internasional

4 Tagihan Kepada Bank

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

6 Kredit Beragun Properti Komersial

7 Kredit Pegawai/Pensiunan

8Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha

Kecil dan Portofolio Ritel

9 Tagihan kepada Korporasi

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

11 Aset Lainnya

12Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila

ada)

TOTAL

Posisi Tanggal Laporan

Tagihan Bersih

Total

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Tagihan Bersih

Kategori Portofolio

Peringkat Jangka panjang Peringkat Jangka Pendek

Tanpa Peringkat

Kategori Portofolio

Peringkat Jangka panjang Peringkat Jangka Pendek

Tanpa Peringkat Total

Page 21: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

21

9. Pedoman Pengisian Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)

a. Risiko kredit akibat kegagalan pihak lawan, antara lain timbul dari transaksi derivative over the counter (OTC)

dan transaksi repo/reverse repo, baik atas posisi Trading Book maupun Banking Book.

b. Perhitungan risiko kredit akibat kegagalan pihak lawan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai

perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar.

Tabel 3.2.a. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif

(dalam jutaan rupiah)

< 1 Tahun> 1 Tahun -

< 5 Tahun> 5 Tahun < 1 Tahun

> 1 Tahun -

< 5 Tahun> 5 Tahun

1 Suku Bunga

2 Nilai Tukar

3 Lainnya

TOTAL

1 Suku Bunga

2 Nilai Tukar

3 Saham

4 Emas

5 Logam selain Emas

6 Lainnya

TOTAL

Tagihan

Bersih

sebelum

MRK

MRK

Tagihan

Bersih

setelah

MRK

No Variabel yang Mendasari

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Notional Amount

Tagihan

Derivatif

Kewajiban

Derivatif

Tagihan

Bersih

sebelum

MRK

MRK

Tagihan

Bersih

setelah

MRK

BANK SECARA INDIVIDUAL

BANK SECARA KONSOLIDASI

Notional Amount

Tagihan

Derivatif

Kewajiban

Derivatif

Page 22: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

22

Tabel 3.2.b.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Repo - Bank secara Individual

Tabel 3.2.b.2. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Repo - Bank secara Konsolidasi

dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan rupiah)

No.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Tagihan Kepada Pemerintah

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral

dan Lembaga Internasional

4 Tagihan Kepada Bank

5Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan

Portofolio Ritel

6 Tagihan kepada Korporasi

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

Total

ATMRKategori Portofolio

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Nilai Wajar SSB

RepoKewajiban Repo Tagihan Bersih ATMR

Nilai Wajar SSB

Repo

Kewajiban

RepoTagihan Bersih

(dalam jutaan rupiah)

No.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Tagihan Kepada Pemerintah

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral

dan Lembaga Internasional

4 Tagihan Kepada Bank

5Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan

Portofolio Ritel

6 Tagihan kepada Korporasi

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

Total

ATMRKategori Portofolio

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Nilai Wajar SSB

RepoKewajiban Repo Tagihan Bersih ATMR

Nilai Wajar SSB

Repo

Kewajiban

RepoTagihan Bersih

Page 23: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

23

Tabel 3.2.c.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual

Tabel 3.2.c.2. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara

Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan rupiah)

No.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Tagihan Kepada Pemerintah

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral

dan Lembaga Internasional

4 Tagihan Kepada Bank

5Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan

Portofolio Ritel

6 Tagihan kepada Korporasi

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

Total

ATMR setelah

MRK

Kategori Portofolio

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Tagihan Bersih Nilai MRKTagihan Bersih

setelah MRK

ATMR setelah

MRKTagihan Bersih Nilai MRK

Tagihan Bersih

setelah MRK

(dalam jutaan rupiah)

No.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Tagihan Kepada Pemerintah

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral

dan Lembaga Internasional

4 Tagihan Kepada Bank

5Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan

Portofolio Ritel

6 Tagihan kepada Korporasi

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

Total

ATMR setelah

MRK

Kategori Portofolio

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Tagihan Bersih Nilai MRKTagihan Bersih

setelah MRK

ATMR setelah

MRKTagihan Bersih Nilai MRK

Tagihan Bersih

setelah MRK

Page 24: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

24

10. Pedoman Pengisian Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko setelah Memperhitungkan

Dampak Mitigasi Risiko Kredit

a. Pengungkapan tagihan bersih dilakukan untuk eksposur aset dalam neraca, eksposur pada transaksi

rekening administratif (TRA), dan eksposur yang menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan pihak lawan

(counterparty credit risk).

b. Penetapan kategori portofolio, perhitungan tagihan bersih, dan perhitungan dampak mitigasi risiko kredit

(MRK) mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai perhitungan aset tertimbang menurut risiko

untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar. Untuk eksposur di unit usaha syariah

mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku untuk Bank yang melaksanakan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah.

c. Khusus untuk eksposur di unit usaha syariah, apabila tidak dapat digolongkan ke dalam kolom bobot

risiko yang tersedia maka dimasukkan ke dalam kolom Lainnya.

d. Beban modal adalah hasil perkalian ATMR dengan rasio minimum KPMM sesuai ketentuan Bank Indonesia

mengenai kewajiban penyediaan modal minimum.

e. Contoh pengisian:

Bank memiliki tagihan yang tergolong dalam kategori portofolio Tagihan kepada Korporasi sebesar Rp100

miliar. Tagihan tidak memiliki peringkat sehingga dikenakan bobot risiko sebesar 100%. Sebagian dari

tagihan dimaksud (Rp30 miliar) dijamin dengan agunan tunai (cash collateral) yang memiliki bobot risiko

0%. Pengisian pada baris Tagihan kepada Korporasi dilakukan sebagai berikut: Rp70 miliar dimasukkan

dalam kolom bobot risiko 100%, dan Rp30 miliar dimasukkan dalam kolom bobot risiko 0%.

Page 25: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

25

Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak

Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)

A Eksposur Neraca

1 Tagihan Kepada Pemerintah

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

4 Tagihan Kepada Bank

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

6 Kredit Beragun Properti Komersial

7 Kredit Pegawai/Pensiunan

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

9 Tagihan kepada Korporasi

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

11 Aset Lainnya

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

Total Eksposur Neraca

B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif

1 Tagihan Kepada Pemerintah

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

4 Tagihan Kepada Bank

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

6 Kredit Beragun Properti Komersial

7 Kredit Pegawai/Pensiunan

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

9 Tagihan kepada Korporasi

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

Total Eksposur TRA

C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)

1 Tagihan Kepada Pemerintah

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

4 Tagihan Kepada Bank

5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

6 Tagihan kepada Korporasi

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

Total Eksposur Counterparty Credit Risk

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

ATMRBeban

ModalTagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditNo. Kategori Portofolio

Posisi Tanggal Laporan

ATMRBeban

Modal

Page 26: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

26

Tabel 4.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak

Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan rupiah)

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)

A Eksposur Neraca

1 Tagihan Kepada Pemerintah

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

4 Tagihan Kepada Bank

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

6 Kredit Beragun Properti Komersial

7 Kredit Pegawai/Pensiunan

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

9 Tagihan kepada Korporasi

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

11 Aset Lainnya

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

Total Eksposur Neraca

B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif

1 Tagihan Kepada Pemerintah

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

4 Tagihan Kepada Bank

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

6 Kredit Beragun Properti Komersial

7 Kredit Pegawai/Pensiunan

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

9 Tagihan kepada Korporasi

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

Total Eksposur TRA

C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)

1 Tagihan Kepada Pemerintah

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

4 Tagihan Kepada Bank

5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

6 Tagihan kepada Korporasi

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

Total Eksposur Counterparty Credit Risk

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

ATMRBeban

ModalTagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditNo. Kategori Portofolio

Posisi Tanggal Laporan

ATMRBeban

Modal

Page 27: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

27

11. Pedoman Pengisian Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit

a. Penetapan kategori portofolio, perhitungan tagihan bersih dan kriteria teknik mitigasi risiko kredit yang

dapat digunakan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai perhitungan aset tertimbang menurut

risiko untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar. Untuk eksposur di unit usaha syariah

mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku untuk Bank yang melaksanakan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah.

b. Khusus untuk eksposur di unit usaha syariah, apabila tidak dapat digolongkan ke dalam kolom teknik

mitigasi risiko yang tersedia maka dimasukkan ke dalam kolom Lainnya.

c. Contoh pengisian:

Bank memiliki tagihan yang tergolong dalam kategori portofolio Tagihan kepada Korporasi sebesar Rp100

miliar. Sebagian dari tagihan dimaksud (Rp30 miliar) dijamin dengan agunan tunai (cash collateral) dan

sebagian tagihan (Rp50 miliar) dijamin dengan garansi dari penerbit yang diakui sesuai ketentuan Bank

Indonesia. Maka sejumlah Rp30 miliar diisi dalam kolom Bagian yang Dijamin dengan Agunan, Rp50 miliar

diisi dalam kolom Bagian yang Dijamin dengan Garansi, dan Rp20 miliar diisi dalam kolom Bagian yang

Tidak Dijamin.

Page 28: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

28

Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

Agunan GaransiAsuransi

KreditLainnya Agunan Garansi

Asuransi

KreditLainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)] (9) (10) (11) (12) (13) (14) = (9)-[(10)+(11)+(12)+(13)]

A Eksposur Neraca

1 Tagihan Kepada Pemerintah

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

4 Tagihan Kepada Bank

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

6 Kredit Beragun Properti Komersial

7 Kredit Pegawai/Pensiunan

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

9 Tagihan kepada Korporasi

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

11 Aset Lainnya

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

Total Eksposur Neraca

B Eksposur Rekening Adminsitratif

1 Tagihan Kepada Pemerintah

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

4 Tagihan Kepada Bank

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

6 Kredit Beragun Properti Komersial

7 Kredit Pegawai/Pensiunan

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

9 Tagihan kepada Korporasi

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

Total Eksposur Rekening Administratif

C Eksposur Counterparty Credit Risk

1 Tagihan Kepada Pemerintah

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

4 Tagihan Kepada Bank

5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

6 Tagihan kepada Korporasi

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

Total Eksposure Counterparty Credit Risk

Bagian Yang Dijamin Dengan Bagian Yang Dijamin Dengan

Total (A+B+C)

No. Kategori Portofolio

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Tagihan

Bersih

Bagian Yang

Tidak Dijamin

Tagihan

Bersih

Bagian Yang Tidak

Dijamin

Page 29: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

29

Tabel 4.2.b. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi

dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan rupiah)

Agunan GaransiAsuransi

KreditLainnya Agunan Garansi

Asuransi

KreditLainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)] (9) (10) (11) (12) (13) (14) = (9)-[(10)+(11)+(12)+(13)]

A Eksposur Neraca

1 Tagihan Kepada Pemerintah

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

4 Tagihan Kepada Bank

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

6 Kredit Beragun Properti Komersial

7 Kredit Pegawai/Pensiunan

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

9 Tagihan kepada Korporasi

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

11 Aset Lainnya

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

Total Eksposur Neraca

B Eksposur Rekening Adminsitratif

1 Tagihan Kepada Pemerintah

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

4 Tagihan Kepada Bank

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

6 Kredit Beragun Properti Komersial

7 Kredit Pegawai/Pensiunan

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

9 Tagihan kepada Korporasi

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

Total Eksposur Rekening Administratif

C Eksposur Counterparty Credit Risk

1 Tagihan Kepada Pemerintah

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

4 Tagihan Kepada Bank

5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

6 Tagihan kepada Korporasi

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

Total Eksposure Counterparty Credit Risk

Bagian Yang Dijamin Dengan Bagian Yang Dijamin Dengan

Total (A+B+C)

No. Kategori Portofolio

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Tagihan

Bersih

Bagian Yang

Tidak Dijamin

Tagihan

Bersih

Bagian Yang Tidak

Dijamin

Page 30: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

30

12. Pedoman Pengisian Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi

Perhitungan bobot risiko dan/atau faktor pengurang modal terhadap eksposur sekuritisasi mengacu pada

ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset

bagi bank umum. Untuk tagihan eksposur sekuritisasi selain yang diatur dalam ketentuan tersebut,

penetapan bobot risiko mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai perhitungan aset tertimbang

menurut risiko untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar.

Tabel 5.1.a. Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi - Bank secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

Telah jatuh

tempo

Belum Jatuh

Tempo

Telah jatuh

tempo

Belum Jatuh

Tempo(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

1 Bank bertindak sebagai Kreditur Asal

- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)

2 Bank bertindak sebagai Penyedia Kredit Pendukung

a. Fasilitas penanggung risiko pertama

- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)

b. Fasilitas penanggung risiko kedua

- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)

3 Bank bertindak sebagai Penyedia Fasilitas Likuiditas

- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)

4 Bank bertindak sebagai Penyedia Jasa

- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)

5 Bank bertindak sebagai Bank Kostudian

- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)

6 Bank bertindak sebagai Pemodal

a. Senior tranche

- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)

b. Junior tranche

- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)

No. Eksposur Sekuritisasi

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Posisi Tanggal Laporan

Nilai aset yang disekuritisasi yang

mengalami penurunan nilaiNilai aset yg

disekuritisasi

Laba/Rugi dari

aktivitas

sekuritisasi

ATMRPengurang

Modal

Nilai aset yg

disekuritisasi

Nilai aset yang disekuritisasi yang

mengalami penurunan nilaiLaba/Rugi dari

aktivitas

sekuritisasi

ATMRPengurang

Modal

Page 31: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

31

Tabel 5.1.b. Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

13. Pedoman Pengisian Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi dimana Bank Bertindak

sebagai Kreditur Asal

a. Penetapan kategori portofolio mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai perhitungan aset

tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar. Untuk eksposur

di unit usaha syariah mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku untuk Bank yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

(dalam jutaan rupiah)

Telah jatuh

tempo

Belum Jatuh

Tempo

Telah jatuh

tempo

Belum Jatuh

Tempo(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

1 Bank bertindak sebagai Kreditur Asal

- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)

2 Bank bertindak sebagai Penyedia Kredit Pendukung

a. Fasilitas penanggung risiko pertama

- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)

b. Fasilitas penanggung risiko kedua

- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)

3 Bank bertindak sebagai Penyedia Fasilitas Likuiditas

- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)

4 Bank bertindak sebagai Penyedia Jasa

- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)

5 Bank bertindak sebagai Bank Kostudian

- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)

6 Bank bertindak sebagai Pemodal

a. Senior tranche

- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)

b. Junior tranche

- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)

No. Eksposur Sekuritisasi

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Posisi Tanggal Laporan

Nilai aset yang disekuritisasi yang

mengalami penurunan nilaiNilai aset yg

disekuritisasi

Laba/Rugi dari

aktivitas

sekuritisasi

ATMRPengurang

Modal

Nilai aset yg

disekuritisasi

Nilai aset yang disekuritisasi yang

mengalami penurunan nilaiLaba/Rugi dari

aktivitas

sekuritisasi

ATMRPengurang

Modal

Page 32: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

32

b. Transaksi sekuritisasi dimana Bank bertindak sebagai kreditur asal mengacu pada ketentuan Bank

Indonesia yang mengatur mengenai prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank

umum. Kolom Nilai Aset yang Disekuritisasi diisi dengan nilai aset yang dialihkan sebesar nilai tercatat

aset di neraca pada tanggal pengalihan. Kolom Keuntungan (Kerugian) Penjualan diisi dengan selisih antara

nilai pengalihan dengan nilai tercatat aset di neraca.

Tabel 5.2.a. Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi Bank Bertindak Sebagai Kreditur

Asal - Bank secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Tagihan Kepada Pemerintah

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga

Internasional

4 Tagihan Kepada Bank

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

6 Kredit Beragun Properti Komersial

7 Kredit Pegawai/Pensiunan

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

9 Tagihan kepada Korporasi

10 Aset Lainnya

11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

Total

Posisi Tanggal Laporan

Keuntungan (Kerugian)

Penjualan

Nilai Aset Yang

Disekuritisasi

Nilai Aset Yang

Disekuritisasi

Keuntungan (Kerugian)

Penjualan

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Underlying AssetNo.

Page 33: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

33

Tabel 5.2.b. Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi Bank Bertindak Sebagai Kreditur

Asal - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

14. Pedoman Pengisian Pengungkapan Perhitungan ATMR Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan

Standar

Perhitungan ATMR risiko kredit mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai perhitungan aset

tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar.

(dalam jutaan rupiah)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Tagihan Kepada Pemerintah

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga

Internasional

4 Tagihan Kepada Bank

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

6 Kredit Beragun Properti Komersial

7 Kredit Pegawai/Pensiunan

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

9 Tagihan kepada Korporasi

10 Aset Lainnya

11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

Total

Posisi Tanggal Laporan

Keuntungan (Kerugian)

Penjualan

Nilai Aset Yang

Disekuritisasi

Nilai Aset Yang

Disekuritisasi

Keuntungan (Kerugian)

Penjualan

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Underlying AssetNo.

Page 34: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

34

Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank secara Individual

Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca

Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening

Administratif

(dalam jutaan rupiah)

No Tagihan BersihATMR Sebelum

MRK

ATMR Setelah

MRKTagihan Bersih

ATMR Sebelum

MRK

ATMR Setelah

MRK

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

Tagihan Kepada Bank

Kredit Beragun Rumah Tinggal

Kredit Beragun Properti Komersial

Kategori Portofolio

(2)

Tagihan Kepada Pemerintah

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Aset Lainnya

Kredit Pegawai/Pensiunan

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

Tagihan Kepada Korporasi

Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo

TOTAL

(dalam jutaan rupiah)

No Tagihan BersihATMR Sebelum

MRK

ATMR Setelah

MRKTagihan Bersih

ATMR Sebelum

MRK

ATMR Setelah

MRK

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Kredit Beragun Rumah Tinggal

Kredit Beragun Properti Komersial

Tagihan Kepada Pemerintah

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

Tagihan kepada Bank

Kategori Portofolio

(2)

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Kredit Pegawai/Pensiunan

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

Tagihan Kepada Korporasi

Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo

TOTAL

Page 35: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

35

Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan

(Counterparty Credit Risk)

Tabel 6.1.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen

(settlement risk)

(dalam jutaan rupiah)

No Tagihan BersihATMR Sebelum

MRK

ATMR Setelah

MRKTagihan Bersih

ATMR Sebelum

MRK

ATMR Setelah

MRK

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

Tagihan kepada Bank

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

Kategori Portofolio

(2)

Tagihan Kepada Pemerintah

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Tagihan Kepada Korporasi

TOTAL

(dalam jutaan rupiah)

No Nilai EksposurFaktor Pengurang

Modal

ATMR Setelah

MRKNilai Eksposur

Faktor Pengurang

Modal

ATMR Setelah

MRK

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1.

a.

b.

c.

d.

2.

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Delivery versus payment

Beban Modal 8% (5-15 hari)

Beban Modal 50% (16-30 hari)

Beban Modal 75% (31-45 hari)

Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari)

Non-delivery versus payment

Jenis Transaksi

(2)

Posisi Tanggal Laporan

TOTAL

Page 36: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

36

Tabel 6.1.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi

Tabel 6.1.6. Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit

(dalam jutaan rupiah)

NoFaktor Pengurang

ModalATMR

Faktor Pengurang

ModalATMR

(1) (3) (4) (5) (6)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Posisi Tanggal Laporan Tahun

Sebelumnya

(2)

Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan

Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan

Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-

prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum.

TOTAL

Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan

Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan

Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan

Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan

Posisi Tanggal Laporan

Jenis Transaksi

(dalam jutaan rupiah)

NoFaktor Pengurang

ModalATMR

Faktor Pengurang

ModalATMR

(1) (3) (4) (5) (6)

1.

Posisi Tanggal LaporanPosisi Tanggal Laporan Tahun

Sebelumnya

Jenis Transaksi

(2)

Total Eksposur

(dalam jutaan rupiah)

Posisi Tanggal

Laporan

Posisi Tanggal

Laporan Tahun

Sebelumnya

TOTAL ATMR RISIKO KREDIT

TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL

Page 37: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

37

Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

Tabel 6.2.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca

Tabel 6.2.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening

Administratif

(dalam jutaan rupiah)

No Tagihan BersihATMR Sebelum

MRK

ATMR Setelah

MRKTagihan Bersih

ATMR Sebelum

MRK

ATMR Setelah

MRK

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

Tagihan Kepada Bank

Kredit Beragun Rumah Tinggal

Kredit Beragun Properti Komersial

Kategori Portofolio

(2)

Tagihan Kepada Pemerintah

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Aset Lainnya

Kredit Pegawai/Pensiunan

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

Tagihan Kepada Korporasi

Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo

TOTAL

(dalam jutaan rupiah)

No Tagihan BersihATMR Sebelum

MRK

ATMR Setelah

MRKTagihan Bersih

ATMR Sebelum

MRK

ATMR Setelah

MRK

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Kredit Beragun Rumah Tinggal

Kredit Beragun Properti Komersial

Tagihan Kepada Pemerintah

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

Tagihan kepada Bank

Kategori Portofolio

(2)

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Kredit Pegawai/Pensiunan

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

Tagihan Kepada Korporasi

Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo

TOTAL

Page 38: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

38

Tabel 6.2.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan

(Counterparty Credit Risk)

Tabel 6.2.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen

(settlement risk)

(dalam jutaan rupiah)

No Tagihan BersihATMR Sebelum

MRK

ATMR Setelah

MRKTagihan Bersih

ATMR Sebelum

MRK

ATMR Setelah

MRK

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

Tagihan kepada Bank

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

Kategori Portofolio

(2)

Tagihan Kepada Pemerintah

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Tagihan Kepada Korporasi

TOTAL

(dalam jutaan rupiah)

No Nilai EksposurFaktor Pengurang

Modal

ATMR Setelah

MRKNilai Eksposur

Faktor Pengurang

Modal

ATMR Setelah

MRK

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1.

a.

b.

c.

d.

2.

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Delivery versus payment

Beban Modal 8% (5-15 hari)

Beban Modal 50% (16-30 hari)

Beban Modal 75% (31-45 hari)

Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari)

Non-delivery versus payment

Jenis Transaksi

(2)

Posisi Tanggal Laporan

TOTAL

Page 39: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

39

Tabel 6.2.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi

Tabel 6.2.6. Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah dan/atau Perusahaan Anak yang Melakukan

Kegiatan Usaha berdasarkan Prinsip Syariah (apabila ada)

Tabel 6.2.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit

(dalam jutaan rupiah)

NoFaktor Pengurang

ModalATMR

Faktor Pengurang

ModalATMR

(1) (3) (4) (5) (6)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Posisi Tanggal Laporan Tahun

Sebelumnya

(2)

Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan

Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan

Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-

prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum.

TOTAL

Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan

Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan

Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan

Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan

Posisi Tanggal Laporan

Jenis Transaksi

(dalam jutaan rupiah)

NoFaktor Pengurang

ModalATMR

Faktor Pengurang

ModalATMR

(1) (3) (4) (5) (6)

1.

Posisi Tanggal LaporanPosisi Tanggal Laporan Tahun

Sebelumnya

Jenis Transaksi

(2)

Total Eksposur

(dalam jutaan rupiah)

Posisi Tanggal

Laporan

Posisi Tanggal

Laporan Tahun

Sebelumnya

TOTAL ATMR RISIKO KREDIT

TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL

Page 40: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

40

15. Pedoman Pengisian Pengungkapan Risiko Pasar menggunakan Metode Standar

Perhitungan risiko pasar mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai penggunaan metode standar

dalam perhitungan KPMM bank umum dengan memperhitungkan risiko pasar.

Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar

16. Pedoman Pengisian Pengungkapan Risiko Pasar dengan Model Internal (Value at Risk/VaR)

a. Perhitungan risiko pasar mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai penggunaan model internal

dalam perhitungan KPMM bank umum dengan memperhitungkan risiko pasar.

b. Rata-rata VaR merupakan perhitungan rata-rata VaR harian selama periode laporan.

c. Maksimum VaR merupakan angka VaR tertinggi selama periode laporan.

d. Minimum VaR merupakan angka VaR terendah selama periode laporan.

e. VaR akhir periode merupakan angka VaR pada akhir periode laporan.

(dalam jutaan rupiah)

Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Risiko Suku Bunga

a. Risiko Spesifik

b. Risiko Umum

2 Risiko Nilai Tukar

3 Risiko Ekuitas *)

4 Risiko Komoditas *)

5 Risiko Option

Total

*) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Bank KonsolidasiNo. Jenis Risiko Bank

Posisi Tanggal Laporan

Konsolidasi

Page 41: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

41

Tabel 7.2.a Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Model Internal (Value at Risk/VaR) - Bank

secara Individual

Tabel 7.2.b Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Model Internal (Value at Risk/VaR) - Bank

secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan rupiah)

VaR Rata-

Rata

VaR

Maksimum

VaR

Minimum

VaR Akhir

Periode

VaR Rata-

Rata

VaR

Maksimum

VaR

Minimum

VaR Akhir

Periode(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (10) (11)

1 Risiko Suku Bunga

2 Risiko Nilai Tukar

3 Risiko Option

Total

No. Jenis Risiko

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

(dalam jutaan rupiah)

VaR Rata-

Rata

VaR

Maksimum

VaR

Minimum

VaR Akhir

Periode

VaR Rata-

Rata

VaR

Maksimum

VaR

Minimum

VaR Akhir

Periode(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (10) (11)

1 Risiko Suku Bunga

2 Risiko Nilai Tukar

3 Risiko Ekuitas

4 Risiko Komoditas

5 Risiko Option

Total

No. Jenis Risiko

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Page 42: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

42

17. Pedoman Pengisian Pengungkapan Risiko Operasional

Perhitungan risiko operasional mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai perhitungan ATMR untuk

risiko operasional dengan menggunakan pendekatan indikator dasar (PID).

Tabel 8.1.a. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual

Tabel 8.1.b. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan

Anak

(dalam jutaan rupiah)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Pendekatan Indikator Dasar

Total

No. Pendekatan Yang Digunakan

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Pendapatan Bruto (Rata-rata 3

tahun terakhir)Beban Modal ATMR

Pendapatan Bruto (Rata-rata 3

tahun terakhir)Beban Modal ATMR

(dalam jutaan rupiah)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Pendekatan Indikator Dasar

Total

No. Pendekatan Yang Digunakan

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Pendapatan Bruto (Rata-rata 3

tahun terakhir)Beban Modal ATMR

Pendapatan Bruto (Rata-rata 3

tahun terakhir)Beban Modal ATMR

Page 43: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

43

18. Pedoman Pengisian Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah dan Valas

Pengungkapan profil maturitas rupiah dan valas mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai

penerapan manajemen risiko bagi bank umum dan ketentuan Bank Indonesia mengenai laporan berkala bank

umum.

Tabel 9.1.a. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

< 1 bulan> 1 bln s.d. 3

bln

> 3 bln s.d. 6

bln

> 6 bln s.d.

12 bln> 12 bulan < 1 bulan

> 1 bln s.d. 3

bln

> 3 bln s.d. 6

bln

> 6 bln s.d.

12 bln> 12 bulan

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

I

A Aset

1. Kas

2. Penempatan pada Bank Indonesia

3. Penempatan pada bank lain

4. Surat Berharga

5. Kredit yang diberikan

6. Tagihan lainnya

7. Lain-lain

Total Aset

B. Kewajiban

1. Dana Pihak Ketiga

2. Kewajiban pada Bank Indonesia

3. Kewajiban pada bank lain

4. Surat Berharga yang Diterbitkan

5. Pinjaman yang Diterima

6. Kewajiban lainnya

7. Lain-lain

Total Kewajiban

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca

II

A. Tagihan Rekening Administratif

1. Komitmen

2. Kontijensi

Total Tagihan Rekening Administratif

B. Kewajiban Rekening Administratif

1. Komitmen

2. Kontijensi

Total Kewajiban Rekening Administratif

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]

Selisih Kumulatif

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Saldo

Jatuh Tempo

Posisi Tanggal Laporan

REKENING ADMINISTRATIF

NERACA

Saldo

(2)

Jatuh Tempo

No. Pos-pos

Page 44: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

44

Tabel 9.1.b. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

Tabel 9.2.a. Pengungkapan Kuantitatif Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

< 1 bulan> 1 bln s.d. 3

bln

> 3 bln s.d. 6

bln

> 6 bln s.d.

12 bln> 12 bulan < 1 bulan

> 1 bln s.d. 3

bln

> 3 bln s.d. 6

bln

> 6 bln s.d.

12 bln> 12 bulan

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

I

A Aset

1. Kas

2. Penempatan pada Bank Indonesia

3. Penempatan pada bank lain

4. Surat Berharga

5. Kredit yang diberikan

6. Tagihan lainnya

7. Lain-lain

Total Aset

B. Kewajiban

1. Dana Pihak Ketiga

2. Kewajiban pada Bank Indonesia

3. Kewajiban pada bank lain

4. Surat Berharga yang Diterbitkan

5. Pinjaman yang Diterima

6. Kewajiban lainnya

7. Lain-lain

Total Kewajiban

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca

II

A. Tagihan Rekening Administratif

1. Komitmen

2. Kontijensi

Total Tagihan Rekening Administratif

B. Kewajiban Rekening Administratif

1. Komitmen

2. Kontijensi

Total Kewajiban Rekening Administratif

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]

Selisih Kumulatif

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Saldo

Jatuh Tempo

Posisi Tanggal Laporan

REKENING ADMINISTRATIF

NERACA

Saldo

(2)

Jatuh Tempo

No. Pos-pos

Page 45: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

45

Tabel 9.2.a. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual

(dalam jutaan rupiah)

< 1 bulan> 1 bln s.d. 3

bln

> 3 bln s.d. 6

bln

> 6 bln s.d.

12 bln> 12 bulan < 1 bulan

> 1 bln s.d. 3

bln

> 3 bln s.d. 6

bln

> 6 bln s.d.

12 bln> 12 bulan

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

I

A Aset

1. Kas

2. Penempatan pada Bank Indonesia

3. Penempatan pada bank lain

4. Surat Berharga

5. Kredit yang diberikan

6. Tagihan lainnya

7. Lain-lain

Total Aset

B. Kewajiban

1. Dana Pihak Ketiga

2. Kewajiban pada Bank Indonesia

3. Kewajiban pada bank lain

4. Surat Berharga yang Diterbitkan

5. Pinjaman yang Diterima

6. Kewajiban lainnya

7. Lain-lain

Total Kewajiban

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca

II

A. Tagihan Rekening Administratif

1. Komitmen

2. Kontijensi

Total Tagihan Rekening Administratif

B. Kewajiban Rekening Administratif

1. Komitmen

2. Kontijensi

Total Kewajiban Rekening Administratif

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]

Selisih Kumulatif

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Saldo

Jatuh Tempo

Posisi Tanggal Laporan

REKENING ADMINISTRATIF

NERACA

Saldo

(2)

Jatuh Tempo

No. Pos-pos

Page 46: PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN BANK UMUM …€¦ · 1 lampiran surat edaran bank indonesia nomor 14/ 35 /dpnp tanggal 10 desember 2012 perihal laporan tahunan bank umum dan laporan

46

Tabel 9.2.b. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

KEPALA DEPARTEMEN

PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN

MULYA E. SIREGAR

(dalam jutaan rupiah)

< 1 bulan> 1 bln s.d. 3

bln

> 3 bln s.d. 6

bln

> 6 bln s.d.

12 bln> 12 bulan < 1 bulan

> 1 bln s.d. 3

bln

> 3 bln s.d. 6

bln

> 6 bln s.d.

12 bln> 12 bulan

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

I

A Aset

1. Kas

2. Penempatan pada Bank Indonesia

3. Penempatan pada bank lain

4. Surat Berharga

5. Kredit yang diberikan

6. Tagihan lainnya

7. Lain-lain

Total Aset

B. Kewajiban

1. Dana Pihak Ketiga

2. Kewajiban pada Bank Indonesia

3. Kewajiban pada bank lain

4. Surat Berharga yang Diterbitkan

5. Pinjaman yang Diterima

6. Kewajiban lainnya

7. Lain-lain

Total Kewajiban

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca

II

A. Tagihan Rekening Administratif

1. Komitmen

2. Kontijensi

Total Tagihan Rekening Administratif

B. Kewajiban Rekening Administratif

1. Komitmen

2. Kontijensi

Total Kewajiban Rekening Administratif

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]

Selisih Kumulatif

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Saldo

Jatuh Tempo

Posisi Tanggal Laporan

REKENING ADMINISTRATIF

NERACA

Saldo

(2)

Jatuh Tempo

No. Pos-pos