44
SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL (STKS) BANDUNG - 2017 STKS BANDUNG PROGRAM SARJANA TERAPAN PEKERJAAN SOSIAL

PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

  • Upload
    vancong

  • View
    260

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL (STKS)

BANDUNG - 2017

STKS

BANDUNG

PROGRAM SARJANA

TERAPAN PEKERJAAN

SOSIAL

Page 2: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 2

DAFTAR ISI

Cover Buku ................................................................................................................. 1

Daftar Isi Pedoman .................................................................................................... 2

Kata Pengantar ........................................................................................................... 3

I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 4

A. Latar Belakang ............................................................................................ 4

B. Tujuan Pedoman ......................................................................................... 4

C. Manfaat Pedoman ....................................................................................... 5

II. PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN ............................................................. 5

A. Ketentuan Umum Praktikum ...................................................................... 5

1. Tujuan dan Manfaat Praktikum ............................................................ 5

2. Sasaran Praktikum ................................................................................ 6

3. Persyaratan Mengikuti Praktikum ........................................................ 6

4. Waktu dan Lokasi Praktikum ............................................................... 6

5. Kompetensi .......................................................................................... 7

B. Bentuk Pelaksanaan Praktikum .................................................................. 7

1. Sistem Praktikum ................................................................................. 7

2. Proses praktikum ................................................................................. 7

C. Supervisi dan Monitoring ........................................................................... 9

D. Evaluasi dan Pelaporan .............................................................................. 11

1. Penilaian ............................................................................................... 11

2. Tata Tertib ............................................................................................ 12

3. Laporan Praktikum ............................................................................... 14

III. PROSEDUR PRAKTIKUM ............................................................................ 15

A. Registrasi Mahasiswa Peserta Praktikum ................................................. 15

B. Pengajuan Mitra Kerja (Instansi/Perusahaan, Setting Lokasi Praktikum) . 15

C. Pembekalan Praktikum ............................................................................. 15

D. Pengantaran Mahasiswa ke Lokasi Praktikum .......................................... 15

E. Kegiatan Lapangan Mahasiswa ................................................................. 15

F. Penyusunan Laporan ................................................................................ 18

G. Ujian Praktikum ........................................................................................ 18

H. Evaluasi Praktikum .................................................................................... 19

IV. LAMPIRAN ................................................................................................. 20

Page 3: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 3

KATA PENGANTAR

ekerjaan sosial merupakan aktivitas profesional yang didasarkan pada

keterpaduan antara kerangka pengetahuan, kerangka keterampilan dan kerangka

nilai yang bertujuan membantu dan memberdayakan individu, kelompok,

masyarakat dan institusi/ organisasi sosial mengembangkan segala sumber dan potensi

yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial.

Mengacu pada kurikulum 2009, Praktikum I difokuskan pada penerapan praktik

pekerjaan sosial makro dan mikro pengenalan masalah, potensi, sumber, kebijakan dan

program kesejahteraan sosial.

Pedoman Praktikum I ini disusun sebagai acuan dan arah dalam pelaksanaan proses

penyelenggaran praktikum. Pedoman ini menjadi panduan bagi praktikan, supervisor,

liaison dan pihak-pihak lain yang berkaitan dengan pelaksanaan praktikum I.

Bandung, Januari 2017

Laboratorium Pekerjaan Sosial STKS

P

Page 4: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 4

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Proses pembelajaran pendidikan profesi pekerjaan sosial tidak hanya dilakukan di

dalam kelas (classroom teaching), tetapi juga di lapangan (field teaching) melalui

kegiatan praktikum. Praktikum menjadi wahana bagi mahasiswa pekerjaan sosial

untuk mampu memahami fenomena sosial yang ada di lingkungannya. Praktikum

juga melatih mahasiswa memiliki sikap tanggap terhadap permasalahan yang terjadi

di masyarakat dan kesempatan mengasah keterampilan pekerjaan sosial secara lebih

memadai.

Mahasiswa diharapkan mampu menemukan realitas yang lebih luas dari apa yang

telah mereka pelajari di kelas. Kenyataan tersebut akan memotivasi mahasiswa

untuk mampu memadukan antara konsep atau teori yang dipelajari dengan

kenyataan yang dihadapi. Selain itu, diharapkan mahasiswa memiliki kepekaan

(responsive) terhadap kebutuhan masyarakat serta mampu mengadaptasikan teori

kedalam Praktik.

Praktikum I adalah Praktik Pekerjaan Sosial Mikro dan Makro dengan fokus

Pengenalan Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi Kesejahteraan Sosial

(PSKS) serta Kebijakan dan Program Keseajahteraan Sosial. Mahasiswa ditugaskan

untuk mengenali masalah, kebutuhan, potensi dan sumber aktual di masyarakat.

Mahasiswa juga harus mengenal dan memahami kebijakan dan program yang

relevan dengan masalah yang ada di lokasi praktikum. Selain itu, mahasiswa juga

diharapkan memahami konsep-konsep yang berlaku dan digunakan di dalam praktik

lapangan tersebut. Pada praktikum selanjutnya, mahasiswa ditugaskan untuk

melakukan penanganan masalah dengan menggunakan konsep pekerjaan sosial

yang telah dipelajari.

Praktikum ini didukung dengan kegiatan supervisi yang merupakan suatu metode

pengalihan pengetahuan dan keterampilan pekerjaan sosial di dalam praktik.

Supervisi dilakukan oleh dosen pembimbing yang terdiri dari supervisor dan liaison,

serta praktisi berpengalaman yang juga turut menjadi pendamping mahasiswa di

lapangan.

B. TUJUAN DAN MANFAAT PEDOMAN

Tujuan Pedoman :

Tujuan dari pedoman praktikum I ini adalah untuk :

a. Memberikan pedoman bagi pelaksanaan praktikum I

Page 5: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 5

b. Menjelaskan prosedur pelayanan pelaksanaan praktikum I

c. Memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan berkenaan dengan pelaksanaan

praktikum I

d. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan dan proses praktikum I

Mempersiapkan panduan bagi staf administrasi untuk mendukung pelaksanaan

praktikum I

C. Manfaat Pedoman :

a. Memudahkan mahasiswa dalam mempersiapkan pendaftaran praktikum I

b. Memudahkan mahasiswa dalam melaksanakan praktikum I

c. Memudahkan mahasiswa dalam membuat dan menyusun laporan.

II. PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN

A. KETENTUAN UMUM PRAKTIKUM

1. Tujuan dan Manfaat Praktikum

a. Tujuan

Tujuan Praktikum ini agar mahasiswa mampu:

1) Memahami jenis-jenis masalah kesejahteraan sosial.

2) Mengenal dan memahami Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

yang ada di lokasi praktikum.

3) Mengenal dan memahami Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)

yang ada di lokasi praktikum.

4) Mengenal dan memahami kebijakan dan program yang relevan dengan

masalah yang dipilih di lokasi praktikum.

5) Melakukan analisis masalah dan kebutuhan terhadap PMKS, PSKS serta

Kebijakan dan program yang ada.

6) Mengaplikasikan pengetahuan, nilai dan etika, seta keterampilan

pekerjaan sosial di lokasi praktikum.

b. Manfaat :

Manfaat dari pelaksanaan praktikum I adalah:

1) Meningkatnya kepekaan mahasiswa terhadap PMKS, PSKS serta

kebijakan dan program yang ada di lokasi praktikum.

2) Meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi dan

menganalisis masalah/ kebutuhan PMKS, PSKS serta kebijakan dan

program yang ada di lokasi praktikum.

3) Meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan konsep

dan praktik pekerjaan sosial khususnya yang berkaitan dengan PMKS,

PSKS serta kebijakan dan program yang ada di lokasi praktikum.

Page 6: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 6

4) Meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan

pengetahuan, nilai dan etika serta keterampilan Praktik Pekerjaan Sosial.

5) Dihasilkannya berbagai masukan yang bermanfaat bagi pemerintah

kota/kelurahan berkaitan dengan masalah kesejahteraan sosial (PMKS),

potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS) serta kebijakan dan

program di lokasi praktikum.

2. Sasaran

a. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang ada di lokasi

Praktikum.

b. Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang ada di lokasi praktikum.

c. Kebijakan dan program serta kegiatan penanganan masalah kesejahteraan

sosial di lokasi praktikum.

d. Pemerintahan Desa/Kelurahan.

e. Pihak-pihak dan instansi yang relevan dengan permasalahan PMKS, PSKS

serta kebijakan dan program.

3. Persyaratan Mengikuti Praktikum

Peserta praktikum I adalah:

a. Mahasiswa minimal Semester VI dan mengontrak mata kuliah praktikum I.

b. Telah Lulus matakuliah:

1) Pekerjaan Sosial dengan Individu dan Keluarga,

2) Pekerjaan Sosial dengan Kelompok,

3) Pekerjaan Sosial dengan organisasi dan komunitas.

4. Waktu dan Lokasi Praktikum

Praktikum I dilaksanakan selama satu semester (empat bulan), dengan

mengambil lokasi di Desa/Kelurahan yang potensial dan merupakan kantong-

kantong permasalahan kesejahteraan sosial. Pada semester Genap Tahun

Akademik 2016/2017 ini, jadwal Praktikum 1 dilaksanakan dengan jadwal sebagai

berikut:

a. Pra lapangan : 25 Januari – 14 Pebruari 2017

b. Lapangan : 15 Pebruari – 19 Mei 2017

c. Ujian Lisan : 12 – 13 Juni 2017

Lokasi praktikum berada di kelurahan-kelurahan Kota Bandung yaitu sebanyak 53

kelurahan

Page 7: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 7

5. Kompetensi

a. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang:

1) Jenis-jenis masalah kesejahteraan sosial.

2) Potensi dan sumber kesejahteraan sosial.

3) Kebijakan dan program penanganan PMKS.

4) Peraturan perundang-undangan yang mendasari penanganan masalah

kesejahteraan sosial.

b. Mahasiswa mampu menerapkan keterampilan:

1) Membangun relasi profesional dengan populasi kelompok sasaran

(population target group) dan lingkungan sosialnya.

2) Mengumpulkan data dan informasi tentang populasi kelompok sasaran

(population target group) dan aset komunitas serta kebijakan dan program

3) Menganalisis masalah/kebutuhan, potensi/ sumber serta kebijakan dan

program.

4) Membuat pencatatan dan pelaporan dalam pekerjaan sosial

5) Melakukan evaluasi dan terminasi

6) Membuat laporan akhir praktikum

c. Mahasiswa mampu menerapkan nilai-nilai dan etika pekerjaan sosial.

B. BENTUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM

1. Sistem Praktikum

Praktikum I pada Program Studi Diploma IV Pekerjaan Sosial dilaksanakan pada

semester VI, menggunakan sistem concurrent (mahasiswa hanya menetap di

lokasi pada hari yang telah ditentukan). Praktikum ini dilakukan dengan cara

menempatkan mahasiswa di masyarakat desa/kelurahan selama 36 jam per

minggu selama satu semester (14 minggu/ 3,5 bulan). Proses pengenalan

masalah, kebutuhan, potensi dan sumber kesejahteraan sosial diberikan dengan

bobot 12 SKS.

2. Proses Praktikum

a. Tahap Persiapan

1) Pembekalan praktikum.

2) Koordinasi supervisor dan liaison.

3) Bimbingan pra lapangan, dilakukan oleh supervisor kepada praktikan, 12

hari sebelum pelaksanaan praktikum.

4) Studi literatur memahami jenis-jenis masalah kesejahteraan sosial.

5) Latihan menganalisis masalah/kebutuhan kesejahteraan sosial.

Page 8: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 8

6) Mempelajari dan mendalami keterampilan praktik pekerjaan sosial

generalis.

7) Membuat matriks rencana kerja

b. Tahap Pelaksanaan

1) Membangun dukungan aparat terhadap rencana kerja praktikan.

2) Mengenal populasi kelompok sasaran (population target group) dan

lingkungan sosialnya.

3) Membangun relasi profesional dengan populasi kelompok sasaran

(population target group) dan lingkungan sosialnya.

4) Memahami aset komunitas (human capital, physical capital, social capital,

financial capital, technological capital, religious capital, cultural capital).

5) Mensosialisasikan konsep PMKS dan PSKS kepada masyarakat.

6) Mengidentifikasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang

ada di lokasi praktikum

7) Melakukan asesmen terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS), meliputi:

a) Pengertian masalah

b) Karakteristik masalah

c) Indikator masalah

d) Besaran dan kedalaman masalah

e) Latar belakang masalah

f) Faktor penyebab masalah

g) Dampak masalah

8) Mengidentifikasi potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS) yang ada di

lokasi praktikum.

9) Melakukan asesmen terhadap potensi dan sumber kesejahteraan sosial

(PSKS), meliputi:

a) Sejarah organisasi

b) Kepengurusan dan keanggotaan

c) Kepemimpinan

d) Administrasi dan keuangan

e) Kemampuan sumber daya manusia

f) Program/ kegiatan

g) Hasil kegiatan

h) Keberlangsungan organisasi

10) Mengidentifikasi kebijakan dan program/kegiatan penanganan masalah

kesejahteraan sosial di lokasi praktikum.

Page 9: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 9

11) Melakukan asesmen terhadap kebijakan dan program/ kegiatan penanganan

masalah kesejahteraan sosial di lokasi praktikum, meliputi:

a) Kebijakan dan program/kegiatan

b) Implementasi kebijakan dan program/kegiatan

c) Masalah kebijakan dan program/kegiatan

12) Mendokumentasikan kegiatan praktikum dalam bentuk pencatatan dan

pelaporan.

13) Mengkomunikasikan hasil-hasil kegiatan praktikum kepada masyarakat.

14) Melakukan rujukan tentang PMKS, PSKS serta kebijakan dan program

kepada sumber-sumber pelayanan (baik di lingkungan kota/kelurahan

maupun di luar wilayah kota/keluarhan).

C. SUPERVISI DAN MONITORING

Supervisi terhadap mahasiswa meliputi supervisi pendidikan, administratif dan

supportif.

1. Pelaksana Supervisi : a. Supervisor : adalah dosen tetap Program Pendidikan Sarjana Terapan

Pekerjaan Sosial STKS Bandung yang bertugas sebagai supervisor b. Liaison : adalah dosen tetap Program Studi Diploma-IV Pekerjaan Sosial

STKS Bandung yang bertugas sebagai liaison c. Pembimbing lapangan : adalah aparat pemerintahan tingkat

desa/kelurahan yang telah ditunjuk sebagai pembimbing lapangan bagi mahasiswa yang melakukan praktik

2. Tugas-Tugas Supervisi

a. Tugas Supervisor :

1) Membimbing mahasiswa selama pelaksanaan praktikum mulai dari

tahap persiapan sampai dengan kegiatan penyusunan laporan akhir

2) Mengatasi masalah-masalah mahasiswa selama pelaksanaan

praktikum, baik secara akademik maupun non akademik

3) Memeriksa hasil pekerjaan mahasiswa seperti buku agenda, buku

catatan proses, buku data dan bukti-bukti kegiatan serta laporan hasil

kegiatan

4) Membimbing mahasiswa mulai dari perumusan masalah, rencana

intervensi dan intervensi sampai dengan terminasi

5) Mengamati dan memantau sikap, perilaku maupun kemampuan

mahasiswa selama proses praktikum melalui pengamatan langsung di

lapangan maupun melalui catatan proses praktikum.

Page 10: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 10

6) Mendampingi mahasiswa dalam pelaksanaan lokakarya desa/

kelurahan

7) Membimbing mahasiswa membuat laporan akhir kegiatan praktikum

8) Melakukan evaluasi dan memberikan nilai sesuai dengan sikap,

perilaku dan kemampuan yang ditampilkan mahasiswa dalam

melaksanakan seluruh tugas pokoknya dalam proses praktikum

b. Tugas Liaison :

1) Meningkatkan semangat, motivasi, kesadaran diri (self awareness)

praktikan.

2) Menyampaikan informasi tentang pelaksanaan proses praktikum

kepada lembaga STKS atau kepada supervisor (pendukung dan kendala

dalam proses praktikum).

3) Berkoordinasi dengan supervisor dan pendamping lapangan untuk

memecahkan masalah-masalah teknis administratif dan atau masalah-

masalah kelompok praktikan yang mengganggu kegiatan praktikum.

4) Memastikan lokakarya di kelurahan/ desa dapat dilangsungkan dengan

baik.

5) Memastikan ketertiban administrasi kelompok praktikan

6) Memastikan bahwa kelompok praktikan telah menyerahkan laporan

praktikum kepada pimpinan wilayah tempat praktikum.

7) Melakukan evaluasi dan memberikan nilai sesuai dengan sikap,

perilaku dan kemampuan yang ditampilkan mahasiswa dalam proses

praktikum

c. Tugas Pembimbing Lapangan :

1) Memonitor kehadiran praktikan dilapangan

2) Memonitor partisipasi, kreatifitas, perilaku, interaksi dan relasi dengan

masyarakat

3) Memberikan penjelasan tentang berbagai hal yang terkait dengan

keadaan wilayah tempat praktik

4) Menjembatani kepentingan mahasiswa dengan masyarakat.

3. Pelaksanaan Supervisi

a. Setiap pembimbing (supervisor dan liaison) wajib mengarahkan,

menjelaskan dan mengingatkan mahasiswa tentang pedoman praktikum,

sehingga benar-benar dapat dijalankan secara bertanggungjawab.

b. Apabila ditemukan permasalahan khusus pada mahasiswa dalam

pelaksanaan praktikum, maka pembimbing diharapkan dapat

menyelesaikannya bersama-sama dengan mahasiswa dan pihak-pihak

terkait.

Page 11: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 11

c. Pembimbing diharapkan melaporkan hasil pembimbingan praktikum di

lapangan, baik secara tertulis maupun lisan kepada bagian praktikum.

d. Frekuensi pelaksanaan ditentukan oleh Laboratorium Pekerjaan Sosial

dengan memper-timbangkan kemampuan dan kebutuhan supervisi.

e. Waktu pelaksaan supervisi direncanakan sesuai dengan jadwal yang telah

disepakati.

D. EVALUASI DAN PELAPORAN

1. Penilaian

Nilai praktikum terdiri atas nilai lapangan dan nilai ujian lisan praktikum.

Persentase nilai praktikum, 60 persen nilai lapangan dan 40 persen nilai ujian lisan

praktikum, dengan batas kelulusan nilai akhir praktikum adalah 3.00 (B).

Nilai lapangan diberikan oleh dosen pembimbing, dengan memperhatikan

masukan-masukan dari liaison dan pendamping lapangan (aparat desa/kelurahan

dari tokoh-tokoh masyarakat yang ditunjuk). Unsur yang membentuk nilai

lapangan:

a. Aspek akademik

1) pengetahuan dan pemahaman

2) kemampuan menganalisis masalah

b. Aspek sikap

1) Relasi kerja dengan

a) supervisor/liaison

b) PMKS

c) Sesama praktikan

2) Disiplin

1) kehadiran mahasiswa

2) ketepatan waktu

c. Aspek keterampilan

1) Kemampuan wawancara

2) Kemampuan observasi

3) Kemampuan asesmen

4) Kemampuan dalam pencatatan dan pelaporan

Page 12: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 12

Nilai ujian lisan diberikan oleh penguji ujian lisan praktikum. Ujian lisan praktikum

dilaksanakan secara serentak dan terjadwal, paling lambat 10 hari kerja setelah

praktikum lapangan selesai.

2. Tata Tertib

Selama pelaksanaan praktikum, mahasiswa diwajibkan :

a. Menyelesaikan persyaratan administrasi akademik dan keuangan.

b. Mengikuti kegiatan pembekalan yang diselenggarakan oleh Labpeksos dan

Program Pendidikan Diploma IV STKS Bandung.

c. Mengikuti kegiatan bimbingan persiapan praktik yang diselenggarakan oleh

Supervisor dan Liaison.

d. Berpakaian rapi dan sopan serta mengenakan jas almamater.

e. Mengikuti aturan, adat istiadat dan tata tertib yang berlaku di lokasi

praktikum.

f. Tidak berambut gondrong bagi mahasiswa laki-laki.

g. Tidak diperbolehkan membawa pacar atau keluarga (suami, istri dan anak) untuk

menginap di lokasi praktikum.

h. Wajib menjaga nama baik almamater, termasuk menjaga nama baik sesama

praktikan.

i. Wajib memelihara kekompakan kelompok.

j. Setiap hari minimal mahasiswa melaksanakan tugas selama 8 jam lapangan

dan sisa waktu digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas yang bersifat

administratif.

k. Wajib melakukan finalisasi penulisan laporan praktikum dengan bimbingan

dan arahan dosen pembimbing sesuai jadwal yang telah ditentukan.

l. Wajib mengikuti ujian lisan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

m. Tidak meninggalkan lokasi praktikum tanpa seijin supervisor, liaison dan

pembimbing lembaga. Apabila diijinkan praktikan tetap akan mendapat

konsekuensi sebagai berikut:

1) Praktikan ijin meninggalkan lokasi praktik dengan alasan sakit :

No Lamanya Konsekuensi

1 1 – 3 hari Tidak mendapat sanksi

2 4 – 6 hari Mengganti hari praktik sesuai jumlah hari yang

ditinggalkan, dikurangi 3 hari

3 7 – 12 hari Mengganti hari praktik sesuai jumlah hari yang

ditinggalkan, dikurangi 3 hari

Page 13: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 13

4 12 hari ke

atas

Mengganti hari praktik sesuai jumlah hari yang

ditinggalkan, dikurangi 3 hari, nilai maksimal

A-

Ujian lisan praktik diselenggarakan pada

jadwal ujian tahun berikutnya

2) Praktikan ijin meninggalkan lokasi praktik dengan alasan berduka cita

karena keluarga inti dan atau nenek/kakek meninggal dunia :

No Lamanya Konsekuensi

1 1 – 3 hari Tidak mendapat sanksi

2 4 – 6 hari Mengganti hari praktik sesuai jumlah hari yang

ditinggalkan

3 7 – 10 hari Mengganti hari praktik sesuai jumlah hari yang

ditinggalkan

Nilai maksimal A –

Ujian lisan praktik diselenggarakan pada jadwal

ujian tahun berikutnya

3) Praktikan ijin meninggalkan lokasi praktik dengan alasan menengok

keluarga inti dan atau nenek/ kakek sakit keras/ kritis :

No Lamanya Konsekuensi

1 1 – 3 hari Tidak mendapat sanksi

2 4 – 6 hari Mengganti hari praktik sebanyak 1,5 kali dari

jumlah hari yang ditinggalkan

3 7 – keatas Mengganti hari praktik sebanyak 1,5 kali dari

jumlah hari yang ditinggalkan.

Nilai maksimal A-

Ujian lisan praktik diselenggarakan pada jadwal

ujian tahun berikutnya

4) Praktikan ijin meninggalkan lokasi praktik dengan alasan ditugaskan

lembaga :

No Lamanya Konsekuensi

1 1 – 5 hari Tidak mendapat sanksi

2 6 – keatas Mengganti hari praktik sesuai jumlah hari yang

ditinggalkan

Page 14: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 14

Ujian lisan praktik diselenggarakan pada jadwal

ujian tahun berikutnya

5) Praktikan meninggalkan lokasi praktik tanpa ijin :

No Lamanya Konsekuensi

1 1 – 3 hari Mengganti hari praktik sebanyak 2 kali jumlah

hari yang ditinggalkan

Nilai maksimal B+

2 4 – 9 hari Mengganti hari praktik sebanyak 2 kali jumlah

hari yang ditinggalkan

Nilai maksimal B

Ujian lisan praktik diselenggarakan pada jadwal

ujian tahun berikutnya

3 9 hari –

keatas

Mengulang praktikum.

Nilai praktikum E.

n. Bagi praktikan yang sudah mengikuti ujian lisan praktikum wajib memperbaiki

dan menyerahkan laporan praktikum ke Labpeksos, paling lambat dua minggu

setelah ujian lisan praktikum. Apabila tidak menyerahkan perbaikan laporan

praktikum sampai berakhirnya masa pengumuman nilai matakuliah, maka

nilai yang diperoleh akan berubah menjadi B.

o. Bagi mahasiswa terkena point 14, masih mempunyai kewajiban untuk

memperbaiki laporan praktikum, sebagai prasyarat untuk mengikuti Ujian

Akhir Program Studi (UAPS).

3. Laporan Praktikum

Laporan praktikum dibuat dan diperiksa pada setiap tahap perkembangan

praktikum yang mengacu pada kolom hasil-hasil yang diharapkan pada bagian

tugas praktikan. Beberapa data yang perlu dilengkapi dalam laporan akhir antara

lain :

a. data mentah lapangan berupa naskah-naskah dokumen,

b. sumber pustaka,

c. peta,

d. foto,

e. video dan lain-lain.

Pada akhir kegiatan mahasiswa wajib membuat laporan akhir yang

mencantumkan keseluruhan hasil kegiatan praktikum. Laporan akhir kegiatan

Page 15: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 15

praktikum disusun berdasarkan sistematika penyusunan laporan yang sudah

disediakan (lihat lampiran).

Serah terima laporan praktikum antara lain :

1. diserah terimakan melalui lembar berita acara

2. laporan dicetak dalam hardcopy dan softcopy

III. PROSEDUR PRAKTIKUM

A. Registrasi Mahasiswa Peserta Praktikum

Praktikum I akan diikuti oleh mahasiswa semester VI yang mengontrak mata kuliah

praktikum I. Registrasi untuk mengikuti praktikum dilakukan di Laboratorium

Pekerjaan Sosial dengan membawa persyaratan KHS semester V dan KRS semester

VI.

B. Pengelompokkan Peserta Praktikan

Penentuan kelompok akan ditentukan oleh lembaga dalam hal ini adalah

Laboratorium Pekerjaan Sosial. Penentuan kelompok dengan memperhatikan

keragaman peserta praktikum pada setiap kelompok dilihat dari asal kelas, asal

daerah, dan keseimbangan jumlah anggota kelompok laki-laki dan perempuan.

Jumlah anggota kelompok berkisar antara 7 – 8 orang.

C. Pembekalan Praktikum

Pembekalan praktikum adalah kegiatan untuk memberikan pemahaman mahasiswa

praktikum terhadap pedoman praktikum dan proses praktikum. Pembekalan secara

kelembagaan oleh Prodi D.IV dan Laboratorium Pekerjaan Sosial. Pembekalan juga

melibatkan pihak luar berasal dari instansi Dinas Sosial, Pemerintah Daerah maupun

dari perwakilan kepala wilayah lokasi praktikum.

D. Pengantaran Mahasiswa ke Lokasi Praktikum

Pengantaran mahasiswa peserta praktikum I dilakukan sampai diterima secara

resmi di Kecamatan dan kemudian akan menuju kelurahan masing-masing.

E. Kegiatan Lapangan Mahasiswa

Kegiatan lapangan pada mahasiswa praktikum I dilakukan selama 14 minggu secara

concurrent (mahasiswa hanya menetap di lokasi praktikum pada hari yang telah

ditentukan yaitu Hari Rabu sd Sabtu dan dimungkinkan diadakan pada hari minggu

jika diperlukan. (Lihat proses praktikum).

Page 16: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 16

Tugas Praktikan :

NO. TUGAS PRAKTIKAN HASIL YANG DIHARAPKAN Prakiraan

Waktu

Tahap Persiapan

1. Mengikuti pembekalan Kejelasan mengenai pedoman praktikum 12 hari

2. Bimbingan pra lapangan dengan

dosen pembimbing:

a. Bimbingan teori/ konsep dan

keterampilan yang akan

diterapkan

b. Bimbingan studi literatur

c. Membuat rencana kerja yang

sesuai dengan gambaran

kondisi lokasi

a. Mahasiswa memahami tugas-tugas

praktik yang akan dilakukan

b. Mahasiswa mampu mempraktikkan

keterampilan mikro dan makro

c. Sebuah laporan hasil studi yang berisi

tentang :

1) Karakteristik desa/ kelurahan

2) Asset komunitas/ masyarakat

3) Masalah sosial

4) Penyandang masalah kesejahteraan

sosial

5) Potensi dan sumber kesejahteraan

sosial

6) Kebijakan dan program pemerintah

tentang penanganan masalah

kesejahteraan sosial

7) Kerangka Pengetahuan, nilai dan

keterampilan-keterampilan pada

Praktik mikro dan makro

d. Sebuah matriks rencana kerja yang

memuat :

1) No,

2) Tujuan,

3) Kegiatan,

4) Batas waktu penyelesaian,

5) Keterangan.

e. Instrumen pendataan PMKS dan PSKS

serta instrumen untuk memahami

kebijakan dan program

Tahap Pelaksanaan

3. Pertemuan dengan aparat desa/

kelurahan

a. Kejelasan dan dukungan aparat

terhadap rencana kerja praktikan.

b. Surat Pengantar Kepala Desa/ Kel untuk

RT/RW

4. Membangun relasi profesional

dengan populasi kelompok sasaran

dan

lingkungan sosialnya

Adanya kepercayaan, penerimaan dan

kerjasama dari populasi kelompok sasaran

dan lingkungan sosialnya

Page 17: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 17

5. Mengumpulkan data ke setiap

RT/RW melalui studi dokumentasi,

community involvement,

community meeting, dll.

a. Tersosialisasikannya konsep PMKS dan

PSKS di setiap RT/RW (termasuk tokoh

masyarakat yang diundang hadir).

b. Gambaran umum (profil desa/kelurahan)

c. Gambaran aset komunitas

d. Data PMKS dan PSKS di setiap RT/RW

serta kebijakan dan program sesuai

instrumen yang sudah disusun.

e. Hasil asesmen awal

6. Melakukan asesmen melalui

wawancara, observasi, community

involvement, community meeting,

dll, kepada PMKS

a. Catatan proses dan catatan ringkas

hasil wawancara, observasi, dll

b. Laporan profil PMKS

c. Hasil asesmen terhadap PMKS

28 hari

7. Melakukan wawancara, observasi

community involvement,

community meeting, dll, kepada

PSKS

a. Catatan proses dan catatan ringkas

hasil wawancara, observasi, dll

b. Laporan profil PSKS

c. Hasil asesmen terhadap PSKS

8. Melakukan wawancara, observasi

community involvement,

community meeting, dll, kepada

user (beneficiaries), stakeholder,

policy maker dan policy

implementer)

a. Catatan proses dan catatan ringkas

hasil wawancara, observasi, dll

b. Laporan profil kebijakan dan program.

c. Hasil asesmen terhadap kebijakan dan

program

Tahap Pengakhiran

9. Menyiapkan presentasi desa/

kelurahan

a. Tersusunnya laporan bahan presentasi

b. Daftar undangan

c. Surat undangan yang ditandatangani

kepala desa/ kelurahan

d. Susunan acara

e. Pembagian kerja untuk presentasi

4 hari

10. Melaksanakan presentasi hasil

praktikum di desa/ kelurahan

a. Persentase peserta presentasi yang

hadir dibanding yang diundang lebih

dari 50 %.

b. Respon positif peserta presentasi

c. Tersusunnya hasil presentasi

1 hari

11. Menindaklanjuti hasil presentasi a. Perbaikan laporan hasil presentasi

b. Adanya upaya rujukan PMKS dari

praktikan bersama tokoh masyarakat

kepada sumber pelayanan sosial

4 hari

12. Menyusun laporan akhir untuk

tingkat kelurahan dan kota serta

persiapan acara perpisahan

a. Laporan kelompok yang akan

diserahkan ke kelurahan dan kota

b. Rencana acara perpisahan di tingkat

kelurahan maupun di tingkat kota

3 hari

Page 18: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 18

F. Penyusunan Laporan

Penyusunan laporan praktikum dilakukan setelah praktikan menyelesaikan proses

praktikum. Laporan yang disusun meliputi laporan individu dan laporan kelompok,

yang akan dibimbing oleh supervisor. (Sistematika laporan individu maupun

kelompok lihat lampiran)

G. Ujian Praktikum

Ujian praktikum dilakukan paling lama 10 hari setelah praktikum selesai.

Mahasiswa/praktikan akan mendapatkan bimbingan dari supervisor untuk

mempersiapkan laporan individu yaang akan diujikan.

13. Perpisahan dengan aparat dan

tokoh masyarakat di desa/

kelurahan.

a. Kesan positif aparat dan tokoh

masyarakat terhadap kehadiran

praktikan STKS.

b. Diserahkannya laporan kelompok

kepada Kepala Desa/ Kelurahan

1 hari

Tahap Pasca Lapangan

14. Bimbingan finalisasi penyusunan laporan praktikum

a. Melakukan bimbingan penulisan dengan supervisor yang telah ditunjuk hingga mendapat persetujuan untuk dapat mengikuti ujian lisan praktikum

b. Mendaftar ujian lisan praktikum di Labpeksos

12 hari

15. Ujian Lisan Praktikum Mengikuti ujian lisan sesuai dengan jadwal ujian lisan yang telah ditentukan Labpeksos

2 hari

16. Penyempurnaan, pengesahan dan penyerahan laporan praktikum

a. Melakukan bimbingan dengan pembimbing penulisan hingga mendapat pesetujuan bahwa laporan praktikum telah diperbaiiki dan disempurnakan sesuai dengan catatan perbaikan.

b. Mendapatkan persetujuan atau tanda tangan dari penguji lisan praktikum

c. Menjilid, menggandakan dan menandatangankan kepada pembimbing penulisan dan Kepala Prodi Sarjana Terapan

d. Menyerah laporan yang telah ditandatangani pembimbing dan kepala prodik, kepada Labpeksos dan perpustakaan yang dilengkapi dengan soft file berupa CD.

12 hari

Page 19: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 19

H. Evaluasi Praktikum

Evaluasi kegiatan praktikum mencakup evaluasi keseluruhan proses praktikum,

yang meliputi:

1. Ketercapaian tujuan praktikum (evaluasi hasil) dan kesesuaian pelaksanaan

praktikum dengan kompetensi (evaluasi proses).

2. Evaluasi terhadap pencapaian kompetensi mahasiswa mencakup: penilaian

praktek di lapangan, pemeriksaan catatan dan laporan, penilaian proses dan

hasil kerja praktikan, penilaian laporan melalui ujian lisan yang dilaksanakan

paling lambat 10 hari kerja setelah pelaksanaan kegiatan praktikum lapangan.

3. Evaluasi terhadap proses supervisi oleh dosen pembimbing (supervisor) dan

Liaison.

Page 20: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 20

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1:

TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIKUM

I. TUGAS PRAKTIKAN: PERTEMUAN DENGAN APARAT DESA/ KELURAHAN

II. TUGAS PRAKTIKAN: MENGUMPULKAN DATA TENTANG PMKS DAN PSKS DI SETIAP

RT/RW

III. TUGAS PRAKTIKAN: MELAKUKAN WAWANCARA DAN OBSERVASI KEPADA PMKS

DAN PSKS

Hasil yang

diharapkan

Kegiatan

Kejelasan dan

dukungan aparat

terhadap rencana

kerja praktikan.

Mengadakan pertemuan dengan aparat Desa/ Kelurahan:

1. Menjelaskan maksud dan tujuan

2. Menjelaskan matriks rencana kegiatan praktikum kepada aparat

Desa/ Kelurahan

Hasil yang

diharapkan

Kegiatan

Diperolahnya data

PMKS dan PSKS di

setiap RT/RW

by name by address

(bnba)

1. Mensosialisasikan konsep PMKS dan PSKS di setiap RW

2. Melakukan pengumpulan data tentang PMKS dan PSKS di setiap

RT/RW berdasarkan instrumen yang telah disusun, contoh: lihat

lampiran

Hasil yang

diharapkan

Kegiatan

Catatan proses dan

catatan ringkas hasil

wawancara dan

observasi tentang

PMKS.

1. Melakukan wawancara dan observasi

2. Menyusun laporan hasil wawancara dan observasi:

a. Catatan proses hasil wawancara dan observasi, contoh: lihat

lampiran

b. Catatan ringkas hasil wawancara dan observasi, contoh: lihat

lampiran

c. Pedoman wawancara untuk PMKS, contoh: lihat lampiran

d. Pedoman observasi untuk PMKS, contoh: lihat lampiran

Page 21: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 21

IV. TUGAS PRAKTIKAN: MENYIAPKAN PRESENTASI KEGIATAN PRAKTIKUM

V. TUGAS PRAKTIKAN : MELAKSANAKAN PRESENTASI HASIL KEGIATAN PRAKTIKUM

Hasil yang

diharapkan

Kegiatan

Menyiapkan

presentasi hasil

kegiatan praktikum

1. Menyusun presentasi kegiatan praktikum (disusun berdasarkan

sistematika laporan) contoh:

Bab I : Pendahuluan

A. Tujuan dan Manfaat Praktikum

B. Ruang Lingkup Praktikum

C. Sasaran Praktikum

Bab II : Penyajian Data PMKS dan

PSKS

Bab III : Analisis Data PMKS dan

PSKS

Bab IV : Kesimpulan dan Rekomendasi

2. Mengidentifikasi peserta presentasi yang akan diundang

3. Membuat undangan untuk peserta presentasi ditandatangani

Kepala Desa/ Kelurahan

4. Mengirimkan undangan

5. Membuat susunan acara Presentasi hasil kegiatan praktikum

Catatan tentang

profil Potensi dan

Sumber

Kesejahteraan Sosial

(PSKS)

1. Mengumpulkan data tentang profil Potensi dan Sumber Kesejahteraan

Sosial (PSKS) dilakukan melalui wawancara dan observasi.

2. Menyusun laporan hasil wawancara dan observasi ;

a. Catatan proses hasil wawancara dan observasi, contoh : lihat

lampiran

b. Catatan ringkas hasil wawancara dan observasi contoh : lihat

lampiran

c. Pedoman wawancara untuk PMKS, contoh : lihat lampiran

d. Pedoman observasi untuk PSKS, contoh : lihat lampiran

Hasil yang

diharapkan

Kegiatan

Persentase peserta

presentasi yang hadir

dibanding yang

diundang lebih dari 50

%.

1. Membuat daftar hadir peserta presentasi/community meeting

hasil kegiatan praktikum

2. Membuat berita acara presentasi, contoh: lihat lampiran

3. Menyusun hasil presentasi,:

Laporan Hasil Presentasi:

Page 22: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 22

VI. TUGAS PRAKTIKAN: MENINDAKLANJUTI HASIL PRESENTASI

VII. TUGAS PRAKTIKAN : MENYUSUN LAPORAN AKHIR DAN PERSIAPAN ACARA

PERPISAHAN

1. Proses pelaksanaan presentasi (menggambarkan kegiatan-

kegiatan yang dilakukan di dalam presentasi dari awal sampai

akhir, hambatan dan kemudahan yang dialami di dalam

kegiatan presentasi).

2. Pertanyaan-pertanyaan dari peserta presentasi.

3. Saran-saran dari peserta presentasi.

4. Menentukan permasalahan yang signifikan.

Hasil yang

diharapkan

Kegiatan

Adanya upaya

rujukan PMKS dari

praktikan bersama

tokoh masyarakat

kepada sumber

pelayanan sosial.

1. Identifikasi PMKS yang mungkin untuk dirujuk

a. Adanya kesediaan/ kesiapan untuk dirujuk.

b. Kesiapan / ijin keluarga PMKS yang akan dirujuk.

c. Berapa jumlah PMKS yang akan dirujuk.

d. Prioritas PMKS yang akan dirujuk

2. Mencari informasi tentang lembaga pelayanan sosial yang akan

dijadikan rujukan PMKS. Lembaga pelayanan sosial yang sesuai

dengan permasalahan PMKS misalnya: nama lembaga, alamat,

persyaratan rekruitmen, dll.

3. Mempersiapkan surat (administrasi) rujukan

a. Surat pernyataan PMKS/ Keluarga PMKS

b. Surat rekomendasi dari RT/RW (disetujui oleh Kepala

Desa/Lurah )

4. Menghubungi lembaga yang akan dirujuk

Hasil yang

diharapkan

Kegiatan

Laporan

kelompok dan

Rencana Acara

Perpisahan.

1. Menyusun laporan kelompok,

Contoh: Lihat lampiran

2. Menyusun acara perpisahan.

Contoh:

RENCANA ACARA PERPISAHAN

Rencana acara perpisahan yang memuat hal-hal sebagai berikut :

a. Membentuk panitia penyelenggara perpisahan diantara praktikan

(ketua, sekretaris dan seksi-seksi yang diperlukan)

Page 23: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 23

VIII. TUGAS PRAKTIKAN: MENYUSUN LAPORAN AKHIR INDIVIDU

b. Menentukan waktu dan lokasi kegiatan perpisahan bersama pihak

berwenang

c. Menentukan dan mengundang pihak/orang yang akan hadir dalam

acara perpisahan

d. Menentukan dan mempersiapkan orang yang akan memberikan

sambutan pada acara perpisahan (perwakilan praktikan, pihak yang

berwenang, dan masyarakat)

e. Mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan dalam acara perpisahan

(soundsystem, konsumsi, kursi, dsb)

f. Mempersiapkan bahan laporan praktikan yang akan disampaikan

kepada pihak berwenang

g. Menyusun acara perpisahan (pembukaan, sambutan-sambutan

dan doa)

HASIL YANG

DIHARAPKAN

KEGIATAN

Laporan akhir

individu selama

mengikuti

kegiatan

praktikum

Menyusun laporan individu

Contoh: lihat lampiran

Page 24: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 24

Lampiran 2:

KONSEPSI

PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS) DAN

POTENSI DAN SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL (PSKS)

A. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Banyak nomenklatur untuk menyebut orang, keluarga, kelompok masyarakat yang

menjadi sasaran pekerjaan sosial, seperti klien, kelayan, penerima manfaat (PM),

pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS), penyandang masalah

kesejahteraan sosial (PMKS), dan target grup. Dalam pedoman nomenklatur yang

digunakan I adalah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Hal ini

sesuai dengan Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pedoman

Pendataan Dan Pengelolaan Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Dan

Potensi Dan Sumber Kesejahteraan Sosial.

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang selanjutnya disebut PMKS adalah

perseorangan, keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat yang karena suatu

hambatan, kesulitan, atau gangguan, tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya,

sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani, rohani, maupun

sosial secara memadai dan wajar (Pasal 1 ayat 3,Permensos Nomor 8 Tahun 2012)

Jenis PMKS terdiri atas:

1. Anak balita telantar adalah seorang anak berusia 5 (lima) tahun ke bawah yang

ditelantarkan orang tuanya dan/atau berada di dalam keluarga tidak mampu

oleh orang tua/keluarga yang tidak memberikan pengasuhan, perawatan,

pembinaan dan perlindungan bagi anak sehingga hak-hak dasarnya semakin

tidak terpenuhi serta anak dieksploitasi untuk tujuan tertentu.

2. Anak terlantar adalah seorang anak berusia 6 (enam) tahun sampai dengan 18

(delapan belas) tahun, meliputi anak yang mengalami perlakuan salah dan

ditelantarkan oleh orang tua/keluarga atau anak kehilangan hak asuh dari orang

tua/keluarga.

3. Anak yang berhadapan dengan hukum adalah orang yang telah berumur 12

(dua belas) tahun tetapi belum mencapai umur 18 (delapan belas) tahun,

meliputi anak yang disangka, didakwa, atau dijatuhi pidana karena melakukan

tindak pidana dan anak yang menjadi korban tindak pidana atau yang melihat

dan/atau mendengar sendiri terjadinya suatu tindak pidana.

Page 25: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 25

4. Anak jalanan adalah anak yang rentan bekerja di jalanan, anak yang bekerja di

jalanan, dan/atau anak yang bekerja dan hidup di jalanan yang menghasilkan

sebagian besar waktunya untuk melakukan kegiatan hidup sehari-hari.

5. Anak dengan Kedisabilitasan (ADK) adalah seseorang yang belum berusia 18

(delapan belas) tahun yang mempunyai kelainan fisik atau mental yang dapat

mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan bagi dirinya untuk

melakukan fungsi-fungsi jasmani, rohani maupun sosialnya secara layak, yang

terdiri dari anak dengan disabilitas fisik, anak dengan disabilitas mental dan

anak dengan disabilitas fisik dan mental.

6. Anak yang menjadi korban tindak kekerasan atau diperlakukan salah adalah

anak yang terancam secara fisik dan nonfisik karena tindak kekerasan,

diperlakukan salah atau tidak semestinya dalam lingkungan keluarga atau

lingkungan sosial terdekatnya, sehingga tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya

dengan wajar baik secara jasmani, rohani maupun sosial.

7. Anak yang memerlukan perlindungan khusus adalah anak yang berusia 6 (enam)

tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun dalam situasi darurat, dari

kelompok minoritas dan terisolasi, dieksploitasi secara ekonomi dan/atau

seksual, diperdagangkan, menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol,

psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza), korban penculikan, penjualan,

perdagangan, korban kekerasan baik fisik dan/atau mental, yang menyandang

disabilitas, dan korban perlakuan salah dan penelantaran.

8. Lanjut usia telantar adalah seseorang yang berusia 60 (enam puluh) tahun atau

lebih, karena faktor-faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan

dasarnya.

9. Penyandang disabilitas adalah mereka yang memiliki keterbatasan fisik, mental,

intelektual, atau sensorik dalam jangka waktu lama dimana ketika berhadapan

dengan berbagai hambatan hal ini dapat mengalami partisipasi penuh dan

efektif mereka dalam masyarakat berdasarkan kesetaraan dengan yang lainnya.

10. Tuna Susila adalah seseorang yang melakukan hubungan seksual dengan

sesama atau lawan jenis secara berulang-ulang dan bergantian diluar

perkawinan yang sah dengan tujuan mendapatkan imbalan uang, materi atau

jasa.

11. Gelandangan adalah orang-orang yang hidup dalam keadaan yang tidak sesuai

dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak

mempunyai pencaharian dan tempat tinggal yang tetap serta mengembara di

tempat umum.

12. Pengemis adalah orang-orang yang mendapat penghasilan meminta-minta

ditempat umum dengan berbagai cara dan alasan untuk mengharapkan belas

kasihan orang lain.

Page 26: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 26

13. Pemulung adalah orang-orang yang melakukan pekerjaan dengan cara

memungut dan mengumpulkan barang-barang bekas yang berada di berbagai

tempat pemukiman pendudukan, pertokoan dan/atau pasar-pasar yang

bermaksud untuk didaur ulang atau dijual kembali, sehingga memiliki nilai

ekonomis.

14. Kelompok Minoritas adalah kelompok yang mengalami gangguan

keberfungsian sosialnya akibat diskriminasi dan marginalisasi yang diterimanya

sehingga karena keterbatasannya menyebabkan dirinya rentan mengalami

masalah sosial, seperti gay, waria, dan lesbian.

15. Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (BWBLP) adalah seseorang yang

telah selesai menjalani masa pidananya sesuai dengan keputusan pengadilan

dan mengalami hambatan untuk menyesuaikan diri kembali dalam kehidupan

masyarakat, sehingga mendapat kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan atau

melaksanakan kehidupannya secara normal.

16. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) adalah seseorang yang telah dinyatakan

terinfeksi HIV/AIDS dan membutuhkan pelayanan sosial, perawatan kesehatan,

dukungan dan pengobatan untuk mencapai kualitas hidup yang optimal.

17. Korban Penyalahgunaan NAPZA adalah seseorang yang menggunakan

narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya diluar pengobatan atau tanpa

sepengetahuan dokter yang berwenang.

18. Korban trafficking adalah seseorang yang mengalami penderitaan psikis,

mental, fisik, seksual, ekonomi dan/atau sosial yang diakibatkan tindak pidana

perdagangan orang.

19. Korban tindak kekerasan adalah orang baik individu, keluarga, kelompok

maupun kesatuan masyarakat tertentu yang mengalami tindak kekerasan, baik

sebagai akibat perlakuan salah, eksploitasi, diskriminasi, bentuk-bentuk

kekerasan lainnya ataupun dengan membiarkan orang berada dalam situasi

berbahaya sehingga menyebabkan fungsi sosialnya terganggu.

20. Pekerja Migran Bermasalah Sosial (PMBS) adalah pekerja migran internal dan

lintas negara yang mengalami masalah sosial, baik dalam bentuk tindak

kekerasan, penelantaran, mengalami musibah (faktor alam dan sosial) maupun

mengalami disharmoni sosial karena ketidakmampuan menyesuaikan diri di

negara tempat bekerja sehingga mengakibatkan fungsi sosialnya terganggu.

21. Korban bencana alam adalah orang atau sekelompok orang yang menderita

atau meninggal dunia akibat bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau

serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa

bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah

longsor terganggu fungsi sosialnya.

Page 27: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 27

22. Korban bencana sosial adalah orang atau sekelompok orang yang menderita

atau meninggal dunia akibat bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau

serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik

sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror.

23. Perempuan rawan sosial ekonomi adalah seorang perempuan dewasa menikah,

belum menikah atau janda dan tidak mempunyai penghasilan cukup untuk

dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

24. Fakir Miskin adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata

pencaharian dan/atau mempunyai sumber mata pencarian tetapi tidak

mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kehidupan dirinya dan/atau keluarganya.

25. Keluarga bermasalah sosial psikologis adalah keluarga yang hubungan antar

anggota keluarganya terutama antara suami-istri, orang tua dengan anak

kurang serasi, sehingga tugas-tugas dan fungsi keluarga tidak dapat berjalan

dengan wajar.

26. Komunitas Adat Terpencil adalah kelompok sosial budaya yang bersifat lokal

dan terpencar serta kurang atau belum terlibat dalam jaringan dan pelayanan

baik sosial ekonomi, maupun politik.

B. POTENSI DAN SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL

Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial yang selanjutnya disebut PSKS adalah

perseorangan, keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat yang dapat berperan serta

untuk menjaga, menciptakan, mendukung, dan memperkuat penyelenggaraan

kesejahteraan sosial. (Pasal 1 ayat 4, Permensos Nomor 8 Tahun 2012)

Jenis PSKS terdiri atas:

1. Pekerja Sosial Profesional adalah seseorang yang bekerja, baik di lembaga

pemerintah maupun swasta yang memiliki kompetensi dan profesi pekerjaan

sosial, dan kepedulian dalam pekerjaan sosial yang diperoleh melalui

pendidikan, pelatihan, dan/atau pengalaman Praktik pekerjaan sosial untuk

melaksanakan tugas-tugas pelayanan dan penanganan masalah sosial.

2. Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) adalah warga masyarakat yang atas dasar rasa

kesadaran dan tanggung jawab sosial serta didorong oleh rasa kebersamaan,

kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial secara sukarela mengabdi di bidang

kesejahteraan sosial.

3. Taruna Siaga Bencana (Tagana) adalah seorang relawan yang berasal dari

masyarakat yang memiliki kepedulian dan aktif dalam penanggulangan

bencana.

Page 28: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 28

4. Lembaga Kesejahteraan Sosial selanjutnya disebut LKS adalah organisasi sosial

atau perkumpulan sosial yang melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan

sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang

tidak berbadan hukum.

5. Karang Taruna adalah Organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah dan

sarana pengembangan setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan

berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan

untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan terutama

bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial.

6. Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga selanjutnya disebut (LK3) adalah

Suatu Lembaga/Organisasi yang memberikan pelayanan konseling, konsultasi,

pemberian/penyebarluasan informasi, penjangkauan, advokasi dan

pemberdayaan bagi keluarga secara profesional, termasuk merujuk sasaran ke

lembaga pelayanan lain yang benar-benar mampu memecahkan masalahnya

secara lebih intensif.

7. Keluarga pioner adalah keluarga yang mampu mengatasi masalahnya dengan

cara-cara efektif dan bisa dijadikan panutan bagi keluarga lainnya.

8. Wahana Kesejahteraan Sosial Keluarga Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut (WKSBM) adalah Sistim kerjasama antar keperangkatan pelayanan sosial di akar rumput yang terdiri atas usaha kelompok, lembaga maupun jaringan pendukungnya.

9. Wanita pemimpin kesejahteraan sosial adalah wanita yang mampu menggerakkan dan memotivasi penyelenggaraan kesejahteraan sosial di lingkungannya.

10. Penyuluh Sosial : a. Penyuluh Sosial Fungsional adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang

mempunyai jabatan ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang, untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan bidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

b. Penyuluh Sosial Masyarakat adalah tokoh masyarakat (baik dari tokoh agama, tokoh adat, tokoh wanita, tokoh pemuda) yang diberi tugas, tanggung jawab wewewang dan hak oleh pejabat yang berwenang bidang kesejahteraan sosial (pusat dan daerah) untuk melakukan kegiatan penyuluhan bidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

11. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan yang selanjutnya disebut TKSM adalah Tenaga inti pengendali kegiatan penyelenggaraan kesejahteraan sosial di kecamatan.

12. Dunia usaha adalah organisasi yang bergerak di bidang usaha, industri atau produk barang atau jasa serta Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, serta/atau wirausahawan beserta jaringannya yang peduli dan berpartisipasi dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial sebagai wujud tanggung jawab sosial.

Page 29: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 29

Lampiran 3 PEDOMAN STUDI DOKUMENTASI

(contoh)

DESA/ KELURAHAN :

KECAMATAN :

KABUPATEN/KOTA :

A. Kondisi Geografi : deskripsikan tentang letak, ketinggian, batas wilayah, pembagian

wilayah, kondisi wilayah/ tanah dlsbnya

B. Kondisi Demografi : deskripsikan jumlah pendiduk berdasarkan jenis kelamin, KK,

usia, pendidikan, mata pencaharian, pertumbuhan penduduk dlsnya

C. Tingkat Pendapatan Penduduk : deskripsikan bagaimana pendapatan rata-rata

penduduk, pemerataan pendapatan, kondisi perekonomian penduduk, dsb.

D. Kondisi Perumahan : deskripsikan kondisi perumahan secara umum misalnya

permanen, tidak permanen, jarak antar rumah, kondisi air bersih, kesehatan

perumahan, saluran limbah rumah tangga,dsb.

E. Sosiografi : meliputi gambaran tentang:

1. Sistem Nilai Budaya seperti tradisi, kebiasaan, budaya, norma-norma

masyarakat, sistem kontrol sosial atas penyimpangan nilai, kehidupan

beragama, dsb.,

2. Kehidupan Interaksi Sosial Masyarakat seperti kehidupan kerja sama,

komunikasi antar anggota, keeratan hubungan antar anggota masyarakat,

dinamika kehidupan sosial masyarakat yang nampak melalui berbagai aktivitas

keseharian, (termasuk konflik sosial dan penyelesainya).

3. Sistem Pengelompokan Masyarakat : deskripsikan berbagai macam

pengelompokan masyarakat tersebut, seperti pengelompokan berdasarkan

pekerjaan, misalnya kelompok tani, pedagang, pengrajin, dsb. Pengelompokan

berdasarkan tingkat ekonomi, keagamaan, pengelompokan-pengelompokan

tradisional, kelompok yang memberikan sistem dukungan alamiah, maupun

pengelompokan-pengelompokan lain seperti arisan, PKK, pengelompokan

berdasarkan tempat tinggal, Keolahragaan, Kepemudaan,dsb.

F. Sarana dan prasarana umum: deskripsikan sarana dan prasarana umum yang ada di

desa/ kelurahan tersebut.

G. Program-program pembangunan masyarakat atau kesejahteraan sosial atau

pelayanan sosial: deskripsikan program atau kegiatan pembangunan kesejahteraan

sosial baik yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah

daerah dan pemerintah desa.

H. Jumlah PMKS

Page 30: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 30

Tabel ….

Data PMKS di Desa….

Tahun .......

Sumber: Hasil Observasi

Catatan : Untuk pengisian jumlah PMKS, pilihlah sesuai dengan kategori numerasinya

(jiwa, KK atau RT)

NO JENIS PMKS Jumlah

L P Jiwa KK RT

1 Anak Balita Terlantar

2 Anak Terlantar

3 Anak yang Berhadapan dengan Hukum

4 Anak Jalanan

5 Anak dengan Kedisabilitasann(ADK)

6 Anak yang menjadi korban tindak

kekerasan atau diperlakukan salah

7 Anak yang memerlukan perlindungan

khusus

8 Lanjut Usia Terlantar

9 Penyandang Disabilitas

10 Tuna Susila

11 Gelandangan

12 Pengemis

13 Pemulung

14 Kelompok Minoritas

15 Bekas Warga Binaan Lembaga

Pemasyarakatan

16 Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA)

17 Korban Penyalahgunaan Napza

18 Korban Trafficking

19 Korban Tindak Kekerasan

20 Pekerja Migran Bermasalah Sosial

(PMBS)

21 Korban Bencana Alam

22 Korban Bencana Sosial

23 Perempuan Rawan Sosial Ekonomi

24 Fakir Miskin

25 Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis

26 Komunitas Adat Terpencil

Jumlah

Page 31: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 31

Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial

Data dan informasi tentang PSKS meliputi:

1. Pekerja Sosial Profesional

2. Pekerja Sosial Masyarakat (PSM)

3. Taruna Siaga Bencana (Tagana)

4. Penyuluh Sosial Fungsional dan Penyuluh Sosial Masyarakat

5. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK)

6. Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial (WPKS)

7. Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS)

8. Karang Taruna

9. Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga selanjutnya disebut (LK3)

10. Wahana Kesejahteraan Sosial Keluarga Berbasis Masyarakat (WKSBM)

11. Dunia usaha

12. Keluarga pioner

Keterangan

1 – 6 Deskripsikan jumlah, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, sudah

berapa lama, kegiatan/ program yang telah dilakukan dan hasilnya

7 – 11 Deskripsikan sejarah, kepengurusan dan keanggotaan, kepemimpinan,

adaministrasi dan keuangan, kemampuan SDM, program kegiatan yang

dilakukan dan hasilnya serta keberlangsungan hidup organisasi.

12 Deskripsikan jumlah, kondisi sosial ekonominya, program/kegiatan

yang dilakukan dan hasilnya.

Catatan : Materi Pedoman Studi Dokumentasi bisa dikembangkan sesuai dengan

kebutuhan.

Page 32: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 32

Lampiran 4

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PMKS

(Contoh)

1. Initial Nama Responden :

2. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan

3. Umur :

4. Pendidikan :

5. Status perkawinan :

6. Agama :

7. Alamat Tempat Tinggal :

8. Masalah yang dialami:

9. Pelayanan yang sudah diperoleh dan apa hasilnya

10. Jika belum mendapatkan pelayanan bagaimana mengatasi masalah tersebut:

11. Reaksi keluarga terhadap masalah yang dialami PMKS:

12. Dukungan Sosial (keluarga, lingkungan, tokoh masyarakat, aparat desa) yang

diperoleh PMKS:

13. Hambatan yang dialami PMKS dalam mengatasi permasalahan

14. Potensi yang dimiliki PMKS (fisik, psikologis, intelektual, dan sosial):

15. Pemahaman PMKS tentang pelayanan sosial yang belum diakses:

16. Harapan PMKS terhadap permasalahannya:

17. Upaya yang dilakukan PMKS untuk mencapai harapan:

Catatan :

1. Materi Pedoman wawancara bisa dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

proses wawancara

2. Wawancara dengan salah satu PMKS terpili, sekurang-kurang 2 responden

dengan karakteristik yang berbeda.

Misal: PMKS disabilitas, responden 2 (L/P; netra/tubuh; mental/tuna rungu

dlsbnya) PMKS Anak terlantar, responden 2 (L/P; masih punya ortu/ tidak dls)

Page 33: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 33

LAMPIRAN 5

PEDOMAN OBSERVASI UNTUK PMKS

(Contoh)

1. Lingkungan Rumah Tempat Tinggal

2. Fasilitas, sarana dan prasarana lingkungan fisik (kamar tidur, MCK, dll)

3. Jarak tempat tinggal dengan sarana pelayanan umum

4. Interaksi PMKS dengan anggota keluarga

5. Relasi sosial PMKS dengan lingkungan sekitar

6. Ekspresi PMKS terhadap praktikan

7. Akivitas PMKS dalam kehidupan sehari-hari (penggunaan waktu luang, makan dan

tidur)

8. Aktivitas keluarga PMKS dalam kehidupan sehari-hari

9. Permasalahan yang ada di wilayah praktikum (rincian data PMKS/PSKS yang ada di

Kelurahan/Desa)

Catatan : Materi pedoman observasi bisa dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

proses observasi

Page 34: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 34

LAMPIRAN 6

CATATAN PROSES HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI

(Contoh)

Topik Wawancara :

Nama PMKS :

Hari/Tanggal :

Tujuan Wawancara :

Yang diwawancarai,

(Nama Jelas)

Bandung, …………………..

Pewawancara,

(Nama Jelas)

NO ISI WAWANCARA

HAMBATAN DAN

PERASAAN

PEWANCARA

KOMENTAR SUPERVISOR

1.

2.

P : ………………..

YD : ……………...

P : ………………

YD : ……………...

Dst …

Page 35: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 35

LAMPIRAN 7

CATATAN RINGKAS HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI

(Contoh)

Bandung, ...................

Pewancara,

(Nama Jelas)

TOPIK WAWANCARA : NAMA PMKS : HARI/TANGGAL : TEMPAT WAWANCARA : TUJUAN WAWANCARA : ISI WAWANCARA :

Page 36: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 36

LAMPIRAN 8

BERITA ACARA PRESENTASI

LAPORAN PRAKTIKUM

Pada hari ini …………., tanggal/bulan/tahun, jam …….. telah dilaksanakan presentasi

praktikum Pengenalan Masalah, Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial di

Masyarakat Program Studi Diploma-IV Pekerjaan Sosial STKS Bandung bertempat di

……… dengan susunan acara terlampir.

Jumlah peserta yang hadir : ……… orang

(daftar hadir terlampir)

Jumlah yang tidak hadir : ……… orang

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui :

Kepala Desa/ Kelurahan

( )

Ketua Kelompok Praktikan

( )

Page 37: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 37

LAMPIRAN 9

SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR KELOMPOK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN, yang berisi :

A. Latar Belakang

B. Tujuan dan manfaat praktikum

C. Sasaran kegiatan praktikum

D. Waktu dan lokasi praktikum

E. Proses praktikum

F. Sistematika laporan

BAB II : KAJIAN LITERATUR, yang berisi :

A. Konsep/teori yang relevan dengan masalah kesejahteraan sosial yang

dipilih dan dilengkapi dengan indikatornya.

B. Kebijakan penanganan masalah kesejahteraan sosial yang relevan dengan

masalah kesejahteraan sosial yang dipilih.

C. Sistem sumber kesejahteraan sosial yang relevan dengan masalah kesejahteraan

sosial yang dipilih.

BAB III. DESKRIPSI HASIL STUDI LAPANGAN

A. Gambaran umum lokasi praktikum dan rencana kerja, yang berisi :

1. Kondisi Geografi

2. Kondisi Demografi

3. Tingkat Pendapatan Penduduk

4. Kondisi Perumahan

5. Kondisi Sosiografi : meliputi

a. Gambaran Sistem Nilai Budaya

b. Kehidupan Interaksi Sosial Masyarakat

c. Sistem Pengelompokan Masyarakat

6. Sarana dan prasarana umum

7. Program-program pembangunan masyarakat atau kesejahteraan

sosial atau pelayanan sosial.

Page 38: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 38

B. Deskripsi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan

Potensi/Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) di lokasi praktikum yang berisi

:

1. Deskripsi empiris berbagai jenis Penyandang Masalah kesejahteraan

sosial (PMKS)

2. Deskripsi empiris potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS).

C. Deskripsi kebijakan dan program penanganan masalah kesejahteraan

sosial di lokasi praktikum yang berisi :

1. Deskripsi empiris kebijakan dan program penanganan masalah

kesejahteraan sosial oleh pemerintah.

2. Deskripsi empiris kebijakan dan program penanganan kesejahteraan

sosial oleh masyarakat/orsos.

BAB IV. PEMBAHASAN, yang berisi:

A. Analisis masalah kesejahteraan sosial yang dipilih

B. Analisis kebijakan dan program penanganan masalah kesejahteraan sosial

C. Analisis potensi dan sumber kesejahteraan sosial

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI, yang berisi:

A. Kesimpulan

Gambaran ringkas keterkaitan masalah kesejahteraan sosial, kebijakan

dan potensi/ sumber kesejahteraan sosial

B. Rekomendasi

Saran bagi pemerintah dan masyarakat setempat terhadap penanganan

masalah kesejahteraan sosial

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 39: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 39

LAMPIRAN 10

SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR INDIVIDU

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN, yang berisi :

D. Latar Belakang

E. Tujuan dan manfaat praktikum

F. Sasaran kegiatan praktikum

G. Waktu dan lokasi praktikum

H. Proses praktikum (secara garis besar)

I. Sistematika Laporan

BAB II : KAJIAN LITERATUR, yang berisi :

A. Konsep/teori yang relevan dengan masalah kesejahteraan sosial yang

dipilih dan dilengkapi dengan indikatornya.

B. Kebijakan penanganan masalah kesejahteraan sosial yang relevan dengan

masalah kesejahteraan sosial yang dipilih.

C. Sistem sumber kesejahteraan sosial yang relevan dengan masalah

kesejahteraan sosial yang dipilih.

BAB III DESKRIPSI HASIL STUDI LAPANGAN

A. Gambaran umum lokasi praktikum dan rencana kerja, yang berisi :

1. Kondisi Geografi

2. Kondisi Demografi

3. Tingkat Pendapatan Penduduk

4. Kondisi Perumahan

5. Kondisi Sosiografi : meliputi

a. Gambaran Sistem Nilai Budaya

b. Kehidupan Interaksi Sosial Masyarakat

c. Sistem Pengelompokan Masyarakat

6. Sarana dan prasarana umum

7. Program-program pembangunan masyarakat atau kesejahteraan sosial

atau pelayanan sosial.

B. Deskripsi PMKS dan PSKS di lokasi praktikum, yang berisi:

1. Deskripsi empiris PMKS terpilih

2. Deskripsi empiris PSKS

C. Deskripsi kebijakan dan program penanganan masalah kesejahteraan sosial

yang sesuai dengan PMKS terpilih yang berisi :

Page 40: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 40

1. Deskripsi empiris kebijakan dan program penanganan masalah

kesejahteraan sosial oleh pemerintah

2. Deskripsi empiris kebijakan dan program penanganan masalah

kesejahteraan sosial oleh masyarakat/orsos

BAB IV. PEMBAHASAN, yang berisi:

A. Analisis masalah kesejahteraan sosial yang dipilih

B. Analisis kebijakan dan program penanganan masalah kesejahteraan sosial

C. Analisis potensi dan sumber kesejahteraan sosial

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI, yang berisi:

A. Kesimpulan

Gambaran ringkas keterkaitan masalah kesejahteraan sosial, kebijakan dan

potensi/ sumber kesejahteraan sosial

B. Rekomendasi

Saran bagi pemerintah dan masyarakat setempat terhadap penanganan

masalah kesejahteraan sosial

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN:

Catatan proses hasil wawancara dan observasi

Catatan ringkas hasil wancara dan observasi

Foto

Dokumen pendukung lainnya yang relevan

Page 41: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 41

Lampiran 11

DAFTAR HADIR PROSES BIMBINGAN

Hari/Tanggal :…………………………………

Bimbingan ke :…………………………………

Desa/Kelurahan :…………………………………

Tempat Bimbingan :…………………………………

No NRP Nama Hadir Tidak

Hadir Catatan Supervisor

Bandung, ……………2017

(Nama Supervisor)

Page 42: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 42

Lampiran 12 DAFTAR PENILAIAN PENDAMPING LOKAL PRAKTIKUM I

Lampiran 13

DAFTAR PENILAIAN LIAISON PRAKTIKUM I

Page 43: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN

Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 43

Lampiran 14

DAFTAR PENILIAN SUPERVISOR PRAKTIKUM I

Lampiran 15

DAFTAR PENILAIAN UJIAN LISAN PRAKTIKUM I

Page 44: PEDOMAN PRAKTIKUM I MAHASISWA SARJANA TERAPAN