73
1 BAB I P E N D A H U L U A N A.Latar Belakang Sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam peraturan akademik fakultas kedokteran Universitas Haluoleo bahwa untuk memenuhi persyaratan dalam meraih gelar sarjana kedokteran (S.Ked.) bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Haluoleo (FK Unhalu ) diperlukan pelaksanaan ujian tugas akhir, tugas akhir berupa penyusunan Skripsi dengan melalui 3 tahapan yaitu seminar proposal, seminar hasil dan ujian skripsi. Ujian skripsi dilaksanakan dalam bentuk sidang ujian skripsi dihadapan panitia ujian tugas Akhir/ penguji skripsi. B. Tujuan Mahasiswa mampu melakukan penelitian di bidang kedokteran khususnya dan kesehatan umumnya sesuai dengan bidang ilmu yang telah dikuasainya Setelah melakukan skripsi mahasiswa mampu: 1. Menyusun proposal dan laporan penelitian yang sesuai dengan kaidah penyusunan secara sistematis dan metodologis. 2. Membuat rancangan penelitian yang sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. 3. Melakukan pengambilan data secara baik dan benar dengan menggunakan instrumen penelitian yang telah ditetapkan.

Pedoman SKRIPSI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fdfs

Citation preview

Page 1: Pedoman SKRIPSI

1

BAB I

P E N D A H U L U A N

A.Latar Belakang

Sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam peraturan akademik fakultas

kedokteran Universitas Haluoleo bahwa untuk memenuhi persyaratan

dalam meraih gelar sarjana kedokteran (S.Ked.) bagi mahasiswa Fakultas

Kedokteran Universitas Haluoleo (FK Unhalu ) diperlukan pelaksanaan

ujian tugas akhir, tugas akhir berupa penyusunan Skripsi dengan melalui

3 tahapan yaitu seminar proposal, seminar hasil dan ujian skripsi. Ujian

skripsi dilaksanakan dalam bentuk sidang ujian skripsi dihadapan panitia

ujian tugas Akhir/ penguji skripsi.

B. Tujuan

Mahasiswa mampu melakukan penelitian di bidang kedokteran khususnya

dan kesehatan umumnya sesuai dengan bidang ilmu yang telah

dikuasainya Setelah melakukan skripsi mahasiswa mampu:

1. Menyusun proposal dan laporan penelitian yang sesuai dengan kaidah

penyusunan secara sistematis dan metodologis.

2. Membuat rancangan penelitian yang sesuai dengan masalah dan

tujuan penelitian.

3. Melakukan pengambilan data secara baik dan benar dengan

menggunakan instrumen penelitian yang telah ditetapkan.

Page 2: Pedoman SKRIPSI

2

4. Melakukan analisis data kuantitatif/kualitatif baik secara statistik

maupun non statistik sesuai dengan jenis penelitian.

5. Melakukan presentasi ilmiah sesuai dengan kelaziman dan kaidah-

kaidah ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang kedokteran

6. Mempunyai pola pikir, sikap dan perilaku ilmiah yang benar

berlandaskan pada etika kedokteran dan keilmuan serta hukum yang

berlaku.

C. Pengertian Skripsi

Skripsi merupakan Karya Ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa jenjang

Strata 1 pada akhir studi dengan dibimbing oleh dua orang dosen

pembimbing sesuai usulan dari mahasiswa dan disetujui Ketua Program

studi. Skripsi memiliki bobot 6 SKS, masa penulisan skripsi mulai dari

proses awal sampai ujian terakhir adalah maksimal 6 bulan, diwajibkan

mengikuti sidang ujian skripsi dihadapan penguji skripsi.

D. Kriteria Skripsi

Skripsi harus memenuhi standar penelitian ilmiah dan mampu

mengungkap pola pikir mahasiswa dalam hal :

1) Mengamati fenomena empiris, mengindentifikasi, merumuskan dan

mampu menjawab suatu masalah penelitian.

2) Melakukan prosedur dan standar penelitian ilmiah yang tepat dan

benar dalam rangka menjawab permasalahan penelitian yang telah

dirumuskan.

Page 3: Pedoman SKRIPSI

3

3) Membuat laporan hasil penelitian sesuai dengan standar penulisan

ilmiah secara sistematis.

4) Menggunakan jurnal ilmiah sebagai referensi baik nasional maupun

internasional masing-masing 3 (tiga) jurnal minimal 5 tahun terakhir

dan Referensi Buku minimal 10 (sepuluh) buku minimal 10 tahun

terakhir sebagai landasan berpikir penulisan skripisi.

E. Dosen Pembimbing dan dosen penguji

1. Untuk menjamin standar penelitian ilmiah, maka proses penyusunan

skripsi harus dibimbing oleh dua orang pembimbing dan akan diuji oleh

tiga orang penguji yang kompeten di bidangnya dengan kualifikasi.

Adapun kualifikasi dosen pembimbing dan penguji Sebagai berikut :

a) Pembimbing skripsi terdiri dari pembimbing I dan II, yang

bertanggung jawab secara teoritis dan metodologis.

b) Pembimbing I memiliki Latar belakang Pendidikan S2 atau S3,

minimal Jabatan Fungsional Lektor, Golongan III C atau lebih, atau

dokter ahli yang keahliannya relevan dengan judul yang diteliti,

golongan minimal III C dan jabatan fungsional setara lektor.

c) Pembimbing II memiliki Latar belakang Pendidikan S2 atau S3,

minimal Jabatan Fungsional asisten ahli, Golongan III B atau lebih,

atau dokter ahli yang keahliannya relevan dengan judul yang

diteliti, golongan minimal III B dan jabatan fungsional setara

Asisten Ahli.

Page 4: Pedoman SKRIPSI

4

d) Penguji ujian tugas akhir terdiri dari 3 (tiga) orang penguji dengan

kualifikasi memiliki Latar belakang Pendidikan S2 atau S3, minimal

Jabatan Fungsional asisten Ahli , Golongan III B atau lebih, atau

dokter ahli yang keahliannya relevan dengan judul yang diteliti,

golongan minimal III B dan jabatan fungsional setara asisten Ahli.

2. Kedua pembimbing dan tiga penguji tersebut akan melaksanakan tugas

sebagai tim penguji skripsi hingga semua tahapan skripsi selesai,

penunjukannya ditetapkan dengan SK dekan.

3. Struktur tim penguji terdiri dari Ketua, Sekretaris dan 3 orang Penguji,

pada seminar proposal dan hasil penelitian yang bertindak sebagi ketua

dan sekretaris adalah pembimbing 1 dan 2 sedangkan pada saat ujian

skripsi ketua dan sekretaris adalah dosen yang bukan pembimbing

mahasiswa yang akan diuji, ketua penguji memimpin jalannya

seminar/ujian skripsi dibantu oleh sekretaris.

4. Pada setiap periode skripsi seorang dosen dapat merangkap fungsi

sebagai Pembimbing dan Penguji Skripsi.

5. Semua Pembimbing dan Penguji skripsi adalah semua dosen tetap dan

dosen luar biasa FK UNHALU.yang ditetapkan oleh SK dekan.

6. Yang dimaksud dengan dosen luar biasa FK UNHALU adalah dosen di

luar Kementerian Pendidikan nasional.

Page 5: Pedoman SKRIPSI

5

F. Wewenang dan Tanggung Jawab Pembimbing

Pembimbing skripsi memiliki wewenang dan tanggung jawab secara

akademik dan profesional sebagai berikut:

1. Membimbing mahasiswa dalam penyelesaian skripsi.

2. Menyediakan waktu untuk berkonsultasi secara rutin dan terjadwal.

3. Pembimbingan bersifat perseorangan sehingga jadwal konsultasi diatur

berdasarkan kesepakatan dosen pembimbing dan mahasiswa.

4. Pembimbing diwajibkan membantu mahasiswa bila terdapat masalah

dalam penulisan skripsi.

5. Mengikuti perkembangan penulisan dan memberikan umpan balik untuk

penyempurnaan penulisan skripsi.

6. Untuk kepentingan kemajuan penyusunan skripsi perlu diperhatikan

sebagai berikut:

a) Pembimbing wajib mengisi Lembar Perkembangan Penulisan Skripsi

untuk dapat diketahui/ dimonitor kemajuan penulisan mahasiswa

bimbingan

b) Menginformasikan kepada Ketua Program Studi apabila terdapat

mahasiswa bimbingan yang tidak melaporkan perkembangan penulisan

skripsinya minimal selama 1 (satu) bulan). Selanjutnya mahasiswa yang

bersangkutan akan diberikan surat teguran.

c) Memberikan pengarahan dan target penyelesaian penulisan skripsi

sehingga mahasiswa dapat menyelesaikan secara tepat waktu dan

seefisien mungkin.

Page 6: Pedoman SKRIPSI

6

d) Memberikan dukungan untuk mencapai standar tinggi dalam penulisan

skripsi. Dan menjaga orisinalitas skripsi.

7) Selama proses pembimbingan, dosen pembimbing dan mahasiswa tidak

diperkenankan menerima dan atau memberikan sesuatu dalam bentuk

uang atau barang apapun dengan maksud tertentu.

8) Dosen pembimbing berhak menghentikan proses bimbingan apabila

mahasiswa tidak dapat menyelesaikan skripsinya selama 2 (dua) semester

berturut-turut.

9) Dosen pembimbing berkewajiban menjaga etika profesi selama proses

pembimbingan skripsi.

G. Hak dan Kewajiban Mahasiswa

1) Mahasiswa wajib melaksanakan etika mahasiswa selama proses

pembimbingan.

2) Mahasiswa melakukan konsultasi selambat-lambatnya 2 (dua) minggu

setelah penunjukkan pembimbing.

3) Mahasiswa dapat mengajukan pembimbing skripsi baik pembimbing I

maupun II. Pengajuan disertai dengan judul dan referensi minimal 10 baik

berupa buku (minimal 10 tahun terakhir) maupun jurnal (minimal 5 tahun

terakhir) setelah mendapat persetujuan dosen pembimbing Akademik

kepada ketua Program Studi.

4) Pilihan mahasiswa dijadikan sebagai salah satu pertimbangan Ketua

Program Studi dalam menentukan dosen pembimbing. Pertimbangan lain

Page 7: Pedoman SKRIPSI

7

adalah rasio jumlah mahasiswa yang menyusun skripsi dengan jumlah

dosen pembimbing.

5) Penunjukan pembimbing skripsi ditetapkan berdasarkan Surat Tugas

Pembantu Dekan I

6) Mahasiswa berhak meminta penggantian dosen pembimbing, jika dosen

pembimbing :

a. tidak menepati janji bimbingan yang telah disepakati tanpa alasan

yang jelas (sebanyak tiga kali berturut-turut)

b. tidak mengembalikan hasil koreksi skripsi selambat-lambatnya 2 (dua)

minggu setelah naskah skripsi diserahkan mahasiswa dengan alasan

yang tidak jelas.

c. memberatkan penyelesaian skripsi mahasiswa

H. Perlindungan Hak Cipta

1. Penyusunan skripsi

a) Mahasiswa dilarang keras melakukan penyalinan skripsi orang lain

(Copy Paste)

b) Pelanggaran terhadap point (a) berdampak kepada pemberian sanksi

akademis.

2. Publikasi

a) Jika keseluruhan atau sebagian skripsi diterbitkan sebagai artikel surat

kabar, buku atau makalah ilmiah, maka nama mahasiswa dicantumkan

Page 8: Pedoman SKRIPSI

8

sebagai pengarang pertama, Pembimbing I sebagai pengarang kedua

dan Pembimbing II sebagai pengarang ketiga.

b) Jika Pembimbing I, mengolah dan menyempurnakan skripsi secara

berbeda, lebih luas dan mendalam menjadi sebuah buku, artikel atau

makalah ilmiah dalam majalah, seminar, simposium, atau kongres,

maka nama mahasiswa dicantumkan sebagai pengarang kedua dan

Pembimbing II sebagai pengarang ketiga.

c) Jika Pembimbing II yang memodifikasi skripsi, maka nama mahasiswa

dicantumkan sebagai pengarang kedua dan Pembimbing I sebagai

pengarang ketiga.

d) Pemanfatan atau memodifikasi skripsi harus mendapat izin dari

mahasiswa yang dibuktikan dengan surat pernyataan tertulis dan

diketahui oleh Dekan.

Page 9: Pedoman SKRIPSI

9

BAB II

PROSEDUR DAN PERSYARATAN SKRIPSI

Mahasiswa program pendidikan dokter di FK UNHALU, yang akan

menyelesaikan studi S1 dalam rangka meraih gelar Sarjana Kedokteran

(S.Ked.) sebagai syarat untuk melanjutkan jenjang profesi dokter diwajibkan

membuat tugas Akhir yang berbentuk skripsi. Sebelum melakukan ujian

skripsi mahasiswa harus melalui tahapan yaitu seminar proposal dan

seminar hasil penelitian, pada semua tahapan ujian skripsi harus dihadiri

staf program studi sebagai pelaksana seminar maupun ujian. Sebelum

melakukan seminar hasil penelitian harus melalui pelaksanaan penelitian

sesuai dengan proposal penelitian yang telah diseminarkan.

A. SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN

1) Mahasiswa lulus mata kuliah metodologi penelitian, serta telah

menempuh mata kuliah minimal 133 SKS dengan IPK minimal 2,65

dibuktikan transkrip nilai yang telah dilulusi dan KHS yang berisi nilai

Metodologi Penelitian

2) Mahasiswa dapat mengajukan pembimbing skripsi baik pembimbing I

maupun II. Pengajuan disertai dengan judul skripsi yang akan diteliti dan

referensi minimal 10 baik berupa buku ( minmal 10 tahun terakhir)

maupun jurnal (minimal 5 tahun terakhir) setelah mendapat persetujuan

dosen pembimbing Akademik kepada ketua Program Studi

Page 10: Pedoman SKRIPSI

10

3) Mahasiswa tercatat sebagai mahasiswa aktif yang tidak sedang

menjalani skorsing ataupun terkena sanksi akademik, dibuktikan dengan

keterangan dari bagian akademik fakultas dan menunjukkan bukti

pembayaran SPP pada semester yang berjalan.

4) Telah terdaftar di kepala sub. bagian akademik fakultas dengan

melengkapi semua persyaratan administrasi yang ditentukan fakultas.

5) Mahasiswa wajib mengikuti bimbingan dari masing-masing dosen

pembimbing minimal 3 (tiga) kali dan dibuktikan dengan lembar

pembimbingan skripsi mahasiswa yang ditandangani dosen pembimbing.

6) Setelah point (1) sampai (4) terpenuhi mahasiswa membuat proposal

penelitian.

7) Sebelum seminar proposal dilaksanakan, proposal yang akan

diseminarkan telah ditandatangani oleh pembimbing 1 dan 2 dan

diketahui oleh ketua program studi

8) Sebelum seminar proposal dilaksanakan Mahasiswa menyerahkan surat

kesediaan tim penguji untuk mengikuti seminar proposal sesuai dengan

waktu yang ditentukan dan telah ditandatangani tim penguji dan diketahui

oleh ketua program studi.

9) Mahasiswa memperbanyak Proposal yang telah disyahkan minimal

sebanyak 5 eksemplar didistribusi kepada tim ujian tugas akhir (terdiri

dari 2 pembimbing dan 3 penguji) maksimal 3 (tiga) hari sebelum seminar

proposal Penelitian dilaksanakan.

Page 11: Pedoman SKRIPSI

11

10) Seminar proposal Penelitian harus dihadiri minimal 1 (satu) orang

pembimbing dan 3 (tiga) orang dosen yang akan menjadi tim penguji,

apabila kedua orang pembimbing tidak hadir atau 2 (dua) orang penguji

tidak hadir sehingga jumlah tim penguji ujian akhir kurang dari 80%

(kurang dari 4 orang) maka seminar dinyatakan batal.

11) Seminar proposal dilaksanakan secara terbuka artinya dapat dihadiri oleh

mahasiswa lain dan dosen Fakultas Kedokteran

12) Mahasiswa wajib melakukan presentasi proposal penelitian didepan tim

penguji ujian hasil penelitian selama 15 menit.

13) Seminar proposal dinyatakan layak untuk dilanjutkan apabila

memperoleh nilai kelulusan minimal B (76-85)

14) Nilai seminar proposal adalah :

A jika nilai yang diperoleh 86 – 100

B jika nilai yang diperoleh 76 -85

E jika nilai yang diperoleh < 75 ( TIDAK LULUS/TIDAK LAYAK )

15) Apabila proposal dinyatakan tidak layak maka mahasiswa harus

mengulangi prosedur penulisan Proposal kembali dan diseminarkan

ulang.

B. SEMINAR HASIL PENELITIAN

a. Mahasiswa tercatat sebagai mahasiswa aktif yang tidak sedang

menjalani skorsing ataupun terkena sanksi akademik. dibuktikan dengan

keterangan dari bagian akademik fakultas, menunjukkan bukti

pembayaran SPP pada semester yang berjalan dan KRS (Kartu Rencana

Page 12: Pedoman SKRIPSI

12

Studi) yang berisi mata kuliah skripsi sebagai mata kuliah yang

diprogramkan pada semester yang berjalan.

b. Mahasiswa telah lulus seluruh mata kuliah dan telah melakukan KKP/N

(Kuliah kerja profesi/nyata) kecuali mata kuliah Skripsi yaitu telah

menempuh mata kuliah 143 SKS dengan IPK minimal 2,75 dibuktikan

transkrip nilai yang telah ditandatangani ketua program studi dan

ditandatangani oleh PD 1.

c. Menyerahkan surat bebas praktikum yang telah ditandatangani oleh

ketua laboratorium.

d. Menyerahkan surat bebas pustaka yang telah ditandatangani oleh kepala

perpustakaan

e. Mahasiswa telah menjalani Seminar proposal dan dinyatakan layak

untuk diteruskan.dibuktikan dengan rekomendasi kelayakan proposal

yang telah ditandatangani ketua tim ujian akhir.

f. Mahasiswa telah melakukan penelitian sesuai prosedur yang berlaku dan

hasil penelitian telah ditandatangani oleh pembimbing 1 dan 2 dan

diketahui oleh ketua program studi.

g. Penelitian yang dilakukan minimal selama 1(satu) bulan dan maksimal 3

(tiga) bulan terhitung setelah proposal dinyatakan layak untuk diteliti.

h. Mahasiswa menyerahkan surat kesediaan tim penguji untuk mengikuti

seminar hasil penelitian sesuai dengan waktu yang ditentukan dan telah

ditandatangani tim penguji dan diketahui oleh ketua program studi.

Page 13: Pedoman SKRIPSI

13

i. Mahasiswa wajib mengikuti bimbingan dari masing-masing dosen

pembimbing minimal 5 (Lima) kali dan dibuktikan dengan lembar

pembimbingan skripsi mahasiswa yang ditandangani dosen pembimbing.

j. Mahasiswa memperbanyak hasil penelitian yang telah disyahkan minimal

sebanyak 5 eksemplar didistribusi kepada tim ujian tugas akhir (terdiri

dari 2 pembimbing dan 3 penguji) maksimal 3 (tiga) hari sebelum seminar

proposal Penelitian dilaksanakan.

k. seminar hasil Penelitian harus dihadiri minimal 1 (satu) orang

pembimbing dan 3 (tiga) orang dosen yang akan menjadi tim penguji,

apabila kedua orang pembimbing tidak hadir atau 2 (dua) orang penguji

tidak hadir sehingga jumlah tim penguji ujian akhir kurang dari 80%

(kurang dari 4 orang) maka seminar dinyatakan batal.

l. mahasiswa wajib melakukan presentasi hasil penelitian didepan tim

penguji ujian hasil penelitian selama 20 menit.

m. Seminar hasil penelitian dinyatakan layak untuk dilanjutkan apabila

memperoleh nilai kelulusan minimal B (76-85)

n. Nilai seminar proposal adalah :

A jika nilai yang diperoleh 86 – 100

B jika nilai yang diperoleh 76 -85

E jika nilai yang diperoleh < 75 ( TIDAK LULUS/TIDAK LAYAK )

o. Apabila hasil penelitian dinyatakan tidak layak maka mahasiswa harus

mengulangi penelitian kembali dan diseminarkan ulang maksimal 3(tiga)

bulan setelah dinyatakan tidak layak, apabila sampai waktu tersebut

Page 14: Pedoman SKRIPSI

14

belum melakukan seminar ulang maka harus mengulangi seminar

proposal.

C. UJIAN SKRIPSI

a. Menyerahkan bukti KRS dan transkrip nilai akademik terakhir yang

ditanda-tangani oleh Ketua Program Studi dan diketahui oleh PD 1 kepada

Ketua Program Studi

b. Telah terdaftar di kepala sub. bagian akademik fakultas dengan

melengkapi semua persyaratan administrasi yang ditentukan FAKULTAS

c. Mahasiswa telah mengikuti Seminar proposal Penelitian maupun Seminar

Hasil Penelitian dan telah dinyatakan layak untuk dilanjutkan

d. Batas waktu penyerahan skripsi kepada Tim Penguji minimal 3 hari.

e. Jumlah halaman skripsi Bab I sampai dengan Bab V minimal sebanyak 40

Halaman

f. Sedangkan ketentuan dalam pelaksanaan Ujian Skripsi adalah sebagai

berikut :

a) Waktu ujian skripsi maksimal 90 menit setiap mahasiswa

b) Wajib dihadiri oleh kedua dosen pembimbing. Dosen pembimbing yang

berhalangan hadir harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Ketua

Sidang.

c) Ujian dilaksanakan secara tertutup

d) Apabila dalam pelaksanaan ujian sidang terdapat bukti pelanggaran

atas Hak Kekayaan Intelektual, tim penguji memiliki kewenangan untuk

Page 15: Pedoman SKRIPSI

15

membatalkan hasil ujian dan mengusulkan kepada Pembantu Dekan I

untuk memberikan sanksi akademis sesuai ketentuan yang berlaku.

g. Batas waktu perbaikan skripsi maksimal 1 minggu kecuali mahasiswa yang

mendapatkan nilai E atau tidak lulus diberikan waktu selama 3 bulan.

h. Nilai ujian skripsi adalah :

A jika nilai yang diperoleh 86 – 100

B jika nilai yang diperoleh 76 - 85

E jika nilai yang diperoleh ≤ 75 ( TIDAK LULUS/TIDAK LAYAK )

i. Perbaikan skripsi yang tidak dapat diselesaikan pada waktu yang telah

ditetapkan, maka mahasiswa dinyatakan tidak lulus dan ujian harus

diulang kembali atas biaya mahasiswa yang bersangkutan.

j. Adapun tata tertib ujian skripsi adalah sebagai berikut :

1. Tim Penguji Skripsi

a) Bagi dosen pria diwajibkan mengenakan kemeja lengan panjang

dan berdasi,

b) sedangkan bagi dosen wanita mengenakan pakaian resmi.

2. Mahasiswa

a) Peserta Ujian wajib hadir 30 menit sebelum pembukaan sidang

skripsi.

b) Bagi mahasiswa pria diwajibkan mengenakan kemeja putih lengan

panjang, serta celana hitam dan memakai jas almamater. Bagi

wanita diwajibkan mengenakan baju putih lengan panjang dan

Page 16: Pedoman SKRIPSI

16

memakai rok hitam, bagi mahasiswa yang berjilbab memakai jilbab

berwarna putih, serta memakai jas almamater.

c) Apabila peserta sidang skripsi terlambat dan tidak berpakaian

seperti ketentuan, maka ujian sidang skripsi yang bersangkutan

dapat dibatalkan oleh tim penguji.

d) Selama ujian berlangsung mahasiswa tidak diperkenankan

menghidupkan Alat Komunikasi.

e) Mahasiswa yang bermaksud meninggalkan ruang sidang dengan

alasan apapun harus mendapatkan ijin dari Ketua Penguji.

f) Mahasiswa yang dinyatakan Lulus ujian skripsi wajib menyerahkan

skripsi dalam bentuk Hard Copy dan Soft Copy dalam bentuk CD

yang terproteksi.

Page 17: Pedoman SKRIPSI

17

BAB III

SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

1. FORMAT PENULISAN

Dalam penyelesaian penulisan Skripsi, mahasiswa diwajibkan untuk

mengikuti beberapa tahap antara lain :

1. Seminar Proposal Penelitian

2. Seminar Hasil Penelitian

3. Ujian Sidang Skripsi

Pencapaian tahap-tahap diatas merupakan keharusan bagi mahasiswa

dalam menyelesaikan Skripsi, adapun format penulisan adalah :

A. FORMAT PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN

Seminar proposal Penelitian merupakan proses awal mahasiswa untuk

membuat penulisan skripsi. Seminar proposal Penelitian bertujuan untuk

menilai kerangka awal pelaksanaan penelitian dan dasar keabsahan bahwa

penelitian dapat dilakukan lebih lanjut atau tidak sesuai dengan proposal

penelitian. Oleh karena itu, hasil Seminar proposal Penelitian memiliki

kekuatan hukum yang mengikat kecuali perubahan yang tidak mendasar

seperti tempat penelitian. Kerangka awal ini menyangkut Bab 1 sampai

dengan Bab III. Adapun format proposal penelitian adalah sebagai berikut :

SAMPUL

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

DAFTAR ISI

Page 18: Pedoman SKRIPSI

18

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan penelitian

D. Manfaat Penelitian

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Variabel

B. kerangka konsep

C. Hipotesis Penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

B. Waktu dan lokasi penelitian

C. populasi dan sampel

D. Teknik pengumpulan data

E. Definisi operasional dan kriteria objektif

F. Teknik Analisis Data

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 19: Pedoman SKRIPSI

19

Halaman Pengesahan untuk proposal dan hasil penelitian seperti contoh

pada LAMPIRAN 3

B. FORMAT PENULISAN HASIL PENELITIAN

Seminar hasil Penelitian merupakan proses lebih lanjut setelah

melakukan penelitian, mahasiswa diwajibkan melaporkan hasil penelitiannya

pada seminar hasil penelitian. Seminar hasil Penelitian bertujuan untuk

menilai pelaksanaan penelitian dan interpretasi hasil serta analisis yang telah

dilakukan mahasiswa. pelaksanaan seminar hasil penelitian merupakan

dasar keabsahan bahwa ujian skripsi dapat dilakukan atau tidak. Oleh

karena itu, hasil Seminar hasil Penelitian memiliki kekuatan hukum yang

mengikat. Kerangka hasil penelitian ini sudah merupakan isi dari skripsi yang

akan diujikan pada sidang ujian skripsi. Adapun format hasil penelitian

adalah:

SAMPUL

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK

ABSTRACK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

Page 20: Pedoman SKRIPSI

20

DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan penelitian

D. Manfaat Penelitian

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Variabel

B. kerangka konsep

C. Hipotesis Penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

B. Waktu dan lokasi penelitian

C. populasi dan sampel

D. Teknik pengumpulan data

E. Definisi operasional dan kriteria objektif

F. Teknik Analisis Data

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

B. Hasil Penelitian

C. Pembahasan

BAB V. PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 21: Pedoman SKRIPSI

21

C. FORMAT PENULISAN SKRIPSI

Skripsi harus disusun sesuai dengan mekanisme dan sistematika yang

berlaku dalam suatu lembaga. Adapun format skripsi adalah berikut :

SAMPUL

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK

ABSTRACK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan penelitian

D. Manfaat Penelitian

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A.Tinjauan Umum Variabel

B. kerangka konsep

Page 22: Pedoman SKRIPSI

22

C. Hipotesis Penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

B. Waktu dan lokasi penelitian

C. populasi dan sampel

D. Teknik pengumpulan data

E. Definisi operasional dan kriteria objektif

F. Teknik Analisis Data

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V. PENUTUP

C. Simpulan

D. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

2. DESKRIPSI FORMAT SKRIPSI

Secara garis besar Skripsi terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian

utama, dan bagian akhir

a) SISTEMATIKA BAGIAN AWAL

Bagian awal meliputi: halaman judul, halaman pengesahan, kata

pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, daftar arti

Page 23: Pedoman SKRIPSI

23

lambang dan singkatan, serta abstrak (Bahasa Indonesia dan Bahasa

Inggris) :

SAMPUL, halaman sampul memuat: lambang Universitas Haluoleo, judul

skripsi, maksud skripsi, nama dan nomor induk mahasiswa, instansi (program

studi, fakultas, universitas, tempat) dan tahun penyelesaian skripsi. Contoh

halaman sampul depan terlihat pada LAMPIRAN 1

a. Lambang Universitas Haluoleo, sesuai standar dengan diameter

sekitar 3,5 cm dan berwarna

b. Judul skripsi (huruf kapital) dibuat sesingkat-singkatnya seperti yang

sudah diuraikan pada proposal penelitian.

c. Maksud skripsi adalah untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh

Derajat Sarjana (S-1) pada Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas

Kedokteran

d. Nama dan nomor induk mahasiswa, nama mahasiswa ditulis

lengkap sesuai ijazah, tanpa gelar. Nomor induk mahasiswa ditulis di

bawah nama.

e. Nama program studi (huruf kapital), sesuai dengan nama program

studi mahasiswa yang bersangkutan, diikuti nama fakultas dan nama

universitas.

f. Tempat dan waktu (huruf kapital), ditunjukkan dengan menuliskan

kota tempat (Kendari) dan tahun penyelesaian skripsi.

HALAMAN JUDUL, penulisan halaman judul sama dengan halaman

sampul, tetapi diketik di atas kertas putih. contoh pada LAMPIRAN 2

Page 24: Pedoman SKRIPSI

24

HALAMAN PENGESAHAN, halaman ini memuat nama dan tanda tangan

para pembimbing, para penguji, dan Dekan FK Unhalu. Kertas yang

digunakan adalah kertas Concorde warna putih. Contoh halaman

pengesahan terdapat pada LAMPIRAN 4.

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI, contoh halaman pernyataan keaslian

terdapat pada LAMPIRAN 5

ABSTRAK, Abstrak dibuat dalam 2 (dua) bahasa Indonesia dan bahasa

Inggris. Baik pada abstrak bahasa Indonesia maupun Inggris, memuat hal-hal

berikut:

1) pada bagian paling atas dari halaman abstrak diketik judul naskah

2) di bawah judul diketik nama penulis. Nama penulis dicantumkan seperti

aslinya, tidak dibalik seperti pada daftar pustaka dan situasi. Abstrak

disajikan secara singkat sebanyak-banyaknya 1 halaman dengan diketik

spasi 1 (satu), terdiri dari 4 alinea/paragraf dan paling banyak terdiri dari

350 kata. Uraian dalam abstrak memuat tentang :

Alinea pertama : Latar Belakang atau Background (sudah termasuk

tujuan penelitian). Latar Belakang atau Background terdiri dari 2-3

kalimat tentang latar belakang penelitian, dan sebuah kalimat tentang

tujuan penelitian

Alinea kedua : Metode Penelitian atau Methods. Metode atau Methods

berisi: Rancangan/desain penelitian, lokasi penelitian, sampel, variabel

terikat dan bebas, cara mengukur variabel (teknik pengumpulan data),

dan metode analisis data.

Page 25: Pedoman SKRIPSI

25

Alinea ketiga : Hasil Penelitian atau Results Hasil Penelitian atau

Results berisi hasil utama penelitian.

Alinea keempat : Simpulan Penelitian atau Conclusion. Simpulan atau

Conclusion terdiri dari 1-2 kalimat simpulan penelitian, bisa ditambahkan

sebuah kalimat implikasi atau saran penelitian

Bagian awal dari tiap alinea tidak diketik menjorok ke dalam, tetapi antara

alinea satu dengan alinea berikutnya diberi jarak 2 spasi.

Kata kunci (Keywords) yang dicantumkan pada abstrak maksimal 5

kata/frasa. Contoh abstrak dapat dilihat pada lampiran 6 dan 7.

KATA PENGANTAR, diuraikan secara singkat tentang maksud skripsi,

penjelasan-penjelasan, dan ucapan terima kasih. Penulisan kata pengantar

tetap mempertimbangkan etika penulisan karya ilmiah, meskipun tidak ada

kandungan ilmiah di dalamnya.

DAFTAR ISI, daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara

menyeluruh tentang isi skripsi dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin

langsung melihat suatu bagian atau anak subjudul. Contoh daftar isi

diperlihatkan pada LAMPIRAN 8.

DAFTAR TABEL, jika dalam skripsi terdapat tabel maka perlu adanya daftar

tabel yang memuat urutan judul tabel disertai nomor halamannya. Contoh

daftar tabel diperlihatkan pada Lampiran 9

DAFTAR GAMBAR, jika dalam skripsi terdapat gambar maka perlu adanya

daftar gambar yang memuat urutan judul gambar disertai nomor halamannya.

Contoh daftar gambar diperlihatkan pada Lampiran 10

Page 26: Pedoman SKRIPSI

26

DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN, arti lambang dan singkatan

berupa arti lambang dan singkatan yang dipergunakan dalam naskah skripsi

disertai dengan arti dan satuannya. Lambang dan singkatan disusun sesuai

abjad, mulai dari huruf Latin kemudian huruf Yunani. Contoh arti lambang dan

singkatan diperlihatkan pada Lampiran 11.

DAFTAR LAMPIRAN, jika dalam skripsi terdapat lampiran maka perlu

adanya daftar lampiran yang memuat urutan judul lampiran disertai nomor

halamannya. Contoh daftar lampiran diperlihatkan pada Lampiran 12.

b) SISTEMATIKA BAGIAN UTAMA

Bagian utama skripsi meliputi: pendahuluan, tinjauan pustaka, metode

penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, dan penutup.

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan merupakan kerangka awal bagi peneliti untuk melakukan

penelitian. Hal ini terutama dikaitkan dengan permasalahan-permasalahan

yang akan diungkapkan dalam penelitian.

a. Latar Belakang

Latar belakang masalah menjelaskan masalah yang akan diteliti. Masalah

merupakan penyimpangan-penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan

apa yang terjadi sesungguhnya. Penyimpangan ini menyangkut antara aturan

dengan pelaksanaan, teori dengan praktik, perencanaan dengan

pelaksanaan. Peneliti harus berupaya mengungkapkan permasalahan secara

Page 27: Pedoman SKRIPSI

27

riil dan mampu meyakinkan bahwa penelitian itu layak diteliti untuk

menemukan solusi kongkrit bagi pihak yang berkepentingan.Pola

penyusunan latar belakang masalah mengikuti metode berpikir secara

deduktif, yaitu mengungkap fenomena secara umum kemudian dipersempit

ke aspek khusus sehingga mampu mengarahkan permasalahan penelitian

dan alasan logis tentang pentingnya penelitian dilakukan. Dengan demikian,

peneliti harus dapat menggambarkan atau mengungkapkan permasalahan

variabel terikat yang didukung dengan data atau fakta serta menggambarkan

pentingnya variabel terikat menjadi variabel dalam penelitian. Disamping itu

juga perlu dijelaskan permasalahan pada faktor-faktor yang mempengaruhi

variabel terikat yang akan menjadi dasar atau sumber dalam melakukan

identifikasi masalah. Ini berarti, latar belakang masalah harus menjelaskan :

a) Pentingnya variabel terikat menjadi variabel penelitian

b) Hubungan setiap variabel bebas /variabel yang diteliti dengan variabel

terikat.

c) Masalah pada obyek penelitian yang terkait dengan judul penelitian,

yang didukung dengan data/fakta..

b) Rumusan Masalah,

Rumusan Masalah adalah pertanyaan penelitian bagi peneliti yang

dirumuskan berdasarkan masalah penelitiaan yang harus ditemukan

jawabannya melalui penelitian yang sistematis dan berdasarkan pada

metodologi penelitian yang baik dan benar.

c) Tujuan penelitian ,

Page 28: Pedoman SKRIPSI

28

Tujuan penelitian adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh peneliti berdasarkan

masalah yang diteliti. Latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian

mempunyai hubungan yang spesifik secara jelas

d) Manfaat penelitian,

manfaat penelitian menggambarkan manfaat dan pentingnya hasil penelitian

bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan bagi pembangunan. Uraian dapat

berupa alasan kelayakan atas topik yang diteliti sehingga mempertegas

pentingnya topik untuk diteliti.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka merupakan kerangka teori bagi peneliti untuk melakukan

penelitian. Hal ini terutama dikaitkan dengan permasalahan-permasalahan

yang akan diungkapkan dalam penelitian.

a) Tinjauan Umum variabel

Tinjauan tentang variabel penelitian berisi uraian sistematis tentang teori

yang menjelaskan tentang variabel terikat sebagai fokus utama dalam

penelitian yang dilakukan, argumentasi secara logis keterkaitan antar variabel

yang akan diteliti didasarkan pada teori-teori yang menjadi rujukan. Ini berarti,

secara teoretik perlu adanya penjelasan hubungan antara variabel terikat

(independen) dan variabel bebas (dependen) sehingga dapat mengkaitkan

antara kedua Variabel tersebut. Bagian ini dimaksudkan memberikan

kerangka dasar yang komprehensif mengenai konsep, prinsip atau teori yang

digunakan untuk pemecahan masalah, dapat didasarkan pada hasil-hasil

penelitian yang relevan, dan argumentasi logis yang mendukung hipotesis

Page 29: Pedoman SKRIPSI

29

yang akan dirumuskan. Banyaknya subbab dan anak subbab dalam tinjauan

pustaka bergantung pada luas dan dalamnya topik yang dibahas. setiap akhir

dari subbab dan anak subbab disimpulkan sebagai dasar untuk membangun

kerangka konseptual yang dapat menjawab permasalahan pada rumusan

masalah. Fakta-fakta dikemukakan secara sistematis, logis, dengan

menyebutkan sumbernya (buku teks, jurnal, laporan penelitian, atau makalah

temu ilmiah). Penulisan sumber pustaka, untuk keseragaman hendaknya

menggunakan sistem nama, tahun (Harvard). Contoh cara penulisan sumber

pustaka pada tinjauan pustaka dapat dilihat pada LAMPIRAN 13.

b) Kerangka Konsep

kerangka konsep menggambarkan hubungan variabel-variabel yang akan

diteliti maupun variabel yang tidak diteliti yang terdapat dalam teori yang telah

dikemukakan pada tinjauan pustaka, Kerangka konsep ini digambarkan

dalam gambar skematis./bagan.

c) Hipotesis penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan penelitian yang

belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban

teoretis terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis yang ditulis adalah

hipotesis statistik atau hipotesis nol (Ho).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi Penelitian menyangkut metode, populasi, maupun teknik

pengambilan data yang paling cocok. Metode dalam penelitian harus sesuai

Page 30: Pedoman SKRIPSI

30

dengan data yang akan diperoleh, tujuan, dan masalah yang akan

dipecahkan dalam penelitian. Penyusunan Metodologi Penelitian mencakup

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Rancangan penelitian

Rancangan atau Desain penelitian diartikan sebagai strategi untuk

melaksanakan penelitian, mengkaji hubungan antar variabel dalam

penelitian. Desain penelitian dapat menjadi petunjuk bagi peneliti dalam

seluruh proses penelitian. Desain penelitian yang dapat di pakai pada

pelaksanakan penelitian adalah :

1) Desain penelitian survai analitik yang terdiri dari 3 jenis desain yaitu

: cross sectional (potong lintang), case control (kasus-kontrol) dan

cohort.

2) Desain penelitian Eksperimen

b) Waktu dan lokasi penelitian

Waktu penelitian adalah waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan

penelitian setelah proposal dinyatakan layak untuk diteliti (minimal 1-3

bulan) sampai proses analisis data dengan mempertimbangkan waktu

maksimal penulisan skripsi, maksimal waktu penulisan skripsi yang diatur

dalam buku peraturan akademik Universitas Haluoleo adalah 6 (enam)

bulan.

Lokasi penelitian adalah gambaran tempat dan kondisi wilayah penelitian

dengan identifikasi karakteristik lokasi dan alasan memilih lokasi, jika perlu

disertakan peta lokasi, alasan-alasan seperti dekat rumah,kampung

Page 31: Pedoman SKRIPSI

31

halaman,pernah bekerja ditempat itu atau peneliti mengenal baik orang-

orangnya harus dihindari.

c) Populasi dan sampel

1) Populasi penelitian

Populasi adalah kumpulan dari objek yang diteliti, nyatakan dengan jelas

karakteristik populasi misalnya apa atau siapa, dimana, tingkat

homogenitasnya serta kalau mungkin berapa jumlahnya

2) Sampel penelitian

Bila karena ukuran populasi besar sehingga tidak mungkin mengumpulkan

data dari seluruh anggota populasi, peneliti dapat memilih sampel sebagai

wakil dari populasi, pemilihan sampel harus memenuhi azas keterwakilan,

untuk itu peneliti harus menjelaskan teknik pemilihan sampel dan

penentuan besar sampel yang dipakai.

d) Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data memuat uraian lengkap dan rinci tentang langkah-

langkah dan prosedur pengambilan dan pengumpulan data.

1) bahan dan alat

pada penelitian eksperimental bahan dan alat yang digunakan dalam

penelitian harus dijelaskan. Alat yang digunakan perlu diuraikan dengan

jelas dan jika diperlukan dapat disertai foto atau gambar.Pada penelitian

bukan eksperimen perlu dijelaskan alat atau instrumen yang digunakan

Page 32: Pedoman SKRIPSI

32

untuk pengumpulan data, misalnya kuisioner, alat perekam suara dan

gambar.

2) cara pengumpulan data

pengukuran langsung, observasi, pelaksanaan test, pelaksanaan

wawancara langsung atau menggunakan angket/kuisioner.

e) Definisi operasional dan kriteria objektif

Definisi operasional adalah definisi atau batasan dari variabel –variabel yang

diteliti secara operasional dilapangan. Definisi operasional bermanfaat untuk

mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel

variabel yang diteliti serta untuk pengembangan instrumen, dengan definisi

operasional yang tepat maka ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel

yang diteliti menjadi terbatas dan lebih fokus. Kriteria objektif berisi deskripsi

terhadap skala pengukuran yang dipakai sesuai dengan maksud dari definisi

operasional. Contoh : ya.. jika…-tidak ..jika…,berisiko jika..-tdk berisiko

jika…dll

f) Teknik analisis data mencakup uraian tentang model dan cara

menganalisis hasil.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagian ini memuat hasil penelitian dan pembahasan yang sifatnya terpadu

dan tidak dipecah menjadi sub judul tersendiri. Hasil penelitian sebaiknya

disajikan dalam bentuk daftar (tabel, grafik, foto, atau bentuk lain),

ditempatkan sedekat-dekatnya dengan pembahasan agar pembaca lebih

Page 33: Pedoman SKRIPSI

33

mudah mengikuti uraian. Pada alinea pertama bagian ini sebaiknya

dikemukakan bahwa hasil penelitian dapat dijumpai pada daftar dan gambar

yang nomornya disebutkan. Pembahasan tentang hasil yang diperoleh,

berupa penjelasan teoritik, baik secara kualitatif, kuantitatif, atau secara

statistik. Kecuali itu, sebaiknya hasil penelitian juga dibandingkan dengan

hasil penelitian terdahulu yang sejenis.

BAB V PENUTUP

Penutup terdiri atas:

a) Simpulan, merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari

hasil penelitian dan pembahasan untuk menjawab tujuan penelitian.

b) Saran, dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis,

ditujukan kepada para peneliti yang mengkaji topik sejenis yang ingin

melanjutkan atau pengembangan penelitian yang sudah dilakukan.

c) SISTEMATIKA BAGIAN AKHIR

Bagian akhir mengandung daftar pustaka dan lampiran.

DAFTAR PUSTAKA, Daftar pustaka disusun seperti pada proposal

penelitian, contoh penulisan daftar pustaka dapat dilihat pada LAMPIRAN 14.

LAMPIRAN ,lampiran dipakai untuk menempatkan data atau keterangan lain

yang berfungsi untuk melengkapi uraian yang telah disajikan pada Bagian

Utama skripsi.Lampiran berisi: pernyataan telah melakukan penelitian dari

institusi yang diteliti, instrumen penelitian (angket/kuisioner), hasil uji statistik,

riwayat hidup (Riwayat hidup mendeskripsikan latar belakang pendidikan dan

Page 34: Pedoman SKRIPSI

34

pekerjaan (bila ada), maksimal 1 (satu halaman), dokumentasi/foto

penelitian.

Page 35: Pedoman SKRIPSI

35

BAB IV

TATA CARA PENULISAN SKRIPSI

1. Bahan

(a) Kertas yang digunakan untuk menulis skripsi adalah kertas HVS

80 gram berukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm) dan tidak bolak balik.

(b) Sampul (kulit luar) berupa soft cover dari bahan buffalo dan dijilid

antero pada saat ujian skripsi dan hard cover setelah ujian (revisi)

dan dinyatakan lulus dengan warna hijau. Tulisan yang tercetak

pada sampul sama dengan yang terdapat pada halaman judul.

Warna sampul skripsi Program Studi Pendidikan Dokter adalah

hijau . Sampul proposal dibuat dari kertas biasa.

2. Teknik Pengetikan

Pada pengetikan disajikan: jenis huruf, bilangan dan satuan, jarak baris,

batas tepi, pengisian ruangan, alinea baru, permulaan kalimat, judul dan

sub judul, perincian ke bawah, dan letak simetris.

a) Jenis huruf

Naskah diketik dengan huruf Times New Roman ukuran huruf 12,

menggunakan jenis huruf yang sama, dari awal sampai akhir kecuali

judul bab digunakan ukuran huruf 14.

1. Huruf miring digunakan untuk istilah asing atau tujuan tertentu dan

disesuaikan dengan EYD.

2. Bilangan dan satuan Bilangan diketik dengan angka, kecuali pada

permulaan kalimat. Misalnya 10 g atau 10 gram bahan.

Page 36: Pedoman SKRIPSI

36

3. Bilangan desimal ditandai dengan koma (bukan dengan titik).

Misalnya nilai OR 9,23

4. Singkatan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik

dibelakangnya. Misalnya TBC, mmHg, kg, m.

b) Jarak baris

jarak antara 2 baris adalah spasi 2 (dua), kecuali abstrak, judul daftar

(tabel) dan gambar yang lebih dari 1 baris, serta daftar pustaka diketik

dengan jarak spasi 1(satu) ke bawah.

c) Batas tepi, batas-batas pengetikan ditinjau dari tepi kertas, diatur

sebagai berikut:

a. tepi atas : 4 cm

b. tepi bawah : 3 cm

c. tepi kiri : 4 cm

d. tepi kanan : 3 cm

d) Pengisian ruangan, ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus

diisi penuh, artinya pengetikan harus dari batas tepi kiri sampai ke batas

tepi kanan, dan tidak boleh ada ruangan yang terbuang kecuali kalau

akan memulai alinea baru, persamaan, daftar, gambar, dan sub judul.

e) Alinea baru, alinea baru dimulai pada jarak 1 cm(1tab) dari batas tepi

kiri.

f) Permulaan kalimat, bilangan, lambang atau rumus kimia yang memulai

suatu kalimat harus dieja. Misalnya sepuluh gram NaCl.

Page 37: Pedoman SKRIPSI

37

g) Judul, sub judul, anak sub judul, dan lain-lain (contoh pada lampiran

12 a)

Huruf tebal digunakan untuk judul bab, sub bab, tabel, gambar dan

lampiran

1) Judul (bold) harus diketik dengan huruf kapital semua dan diatur

supaya simetris tanpa diakhiri dengan titik.

2) Sub judul (bold) diketik mulai dari batas tepi kiri. Semua kata

dimulai dengan huruf kapital, kecuali kata penghubung dan kata

depan, tanpa diakhiri tanda titik. Kalimat pertama sesudah sub

judul dimulai dengan alinea baru.

3) Anak sub judul (bold) diketik mulai dari batas tepi kiri, hanya huruf

yang pertama saja yang berupa huruf kapital, tanpa diakhiri tanda

titik. Kalimat pertama sesudah anak sub judul dimulai dengan

alinea baru.

4) Sub anak sub judul (bold) diketik mulai dari batas tepi kiri, hanya

huruf pertama saja yang kapital, tanpa diakhiri tanda titik. Kalimat

pertama sesudah sub anak sub judul dimulai dengan alinea baru.

5) Rincian ke bawah, jika pada penulisan naskah ada rincian yang

harus disusun ke bawah, pakailah nomor urut dengan angka atau

huruf sesuai dengan derajat rinciannya. Penggunaan garis

penghubung (-) atau tanda lainnya yang ditempatkan di depan

rincian tidak diperkenankan.

Page 38: Pedoman SKRIPSI

38

6) Letak simetris, judul ditulis simetris terhadap tepi kiri dan kanan

pengetikan (centre).

h) Penomoran

Bagian ini mengatur penomoran halaman, tabel, gambar, dan persamaan.

1. Halaman

(a) Bagian awal skripsi (mulai dari halaman judul,abstrak sampai

daftar lampiran) diberi nomor halaman dengan angka Romawi

kecil dan ditempatkan di sebelah bawah tengah.

(b) Bagian utama dan bagian akhir (mulai dari pendahuluan sampai

lampiran) diberi nomor halaman dengan angka.

(c) Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas, kecuali kalau

ada judul ditulis di tengah bawah.

(d) Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5

cm dari tepi atas atau bawah.

2. Tabel.

(a) Judul Tabel Menggambarkan isi tabel, tempat dan waktu

(b) Tabel diberi nomor urut dengan angka. Nomor tabel diurut mulai

dari bagian awal hingga bagian akhir naskah

(c) Nomor tabel diketik tebal dan diikuti dengan judul ditempatkan rata

kiri di atas tabel (daftar), spasi 1(satu) tanpa diakhiri dengan titik.

(d) Letak tabel pada posisi simetris.di sesuaikan dengan margin atau

ruang pengetikan

Page 39: Pedoman SKRIPSI

39

(e) Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali kalau memang panjang

sehingga tidak mungkin diketik dalam satu halaman.

(f) Jika tabel lebih dari satu halaman maka pada halaman lanjutan

tabel dicantumkan kepala tabel tanpa harus menulis judul tabel.

(g) Kolom-kolom diberi nama dan diatur agar pemisahan antara kolom

satu dengan yang lainnya cukup jelas.

(h) Kalau tabel lebih dari ukuran lebar kertas, sehingga harus dibuat

memanjang (landscape), maka bagian atas tabel harus diletakkan

di sebelah kiri kertas.

(i) Tabel yang lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipat,

ditempatkan pada lampiran

3. Gambar

(a) Bagan, grafik, peta, dan foto, semuanya disebut gambar (tidak

dibedakan.

(b) Judul gambar Menggambarkan isi, tempat dan waktu, Gambar

tidak boleh dipenggal.

(c) gambar diberi nomor urut dengan angka. Nomor gambar diurut

mulai dari bagian awal hingga bagian akhir naskah

(d) Nomor gambar diketik tebal dan diikuti dengan judul ditempatkan

rata kiri di bawah gambar, spasi 1(satu) tanpa diakhiri dengan titik.

(e) Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat yang kosong di

dalam gambar dan jangan pada halaman lain.

Page 40: Pedoman SKRIPSI

40

(f) Bila gambar melebar sepanjang kertas, maka bagian atas gambar

harus diletakkan di sebelah kiri kertas.

(g) Ukuran gambar (lebar dan tinggi gambar) diusahakan

proporsional.

g) Bahasa

Bagian ini mengatur pemakaian bahasa, bentuk kalimat, dan istilah,

termasuk informasi tentang kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.

a) Bahasa yang dipakai, bahasa yang dipakai adalah bahasa

Indonesia yang baku sesuai EYD

b) Bentuk kalimat, kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan orang

pertama dan orang kedua (saya, aku, kami, kita, engkau, dan lain-

lain), tetapi dibuat dalam bentuk pasif. Misalnya pada kata

pengantar, kata ”saya” diganti dengan ”penulis”

c) Istilah

1) Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau istilah asing yang

sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia.

2) Jika terpaksa harus memakai istilah asing, maka harus dicetak

miring.

d) Kesalahan yang sering terjadi

1) Kata penghubung (misalnya “sehingga” atau “sedangkan”) tidak

boleh dipakai di awal kalimat.

Page 41: Pedoman SKRIPSI

41

2) Kata depan (misalnya ”pada”) sering dipakai tidak pada

tempatnya. Peletakan kata depan di depan subyek akan

merusak susunan kalimat.

3) Kata ”di mana” dan ”dari” kerap kurang tepat pemakainnya,

diperlukan penggunaan yang tepat seperti kata “where” dan “of”

dalam bahasa Inggris.

4) Awalan ”ke” dan ”di” harus dibedakan dengan kata depan ”ke”

dan ”di”.

5) Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat.

h) Penulisan nama

Penulisan nama mencakup nama penulis yang diacu dalam uraian, daftar

pustaka, nama yang lebih dari satu suku kata, nama dengan garis

penghubung, nama yang diikuti dengan singkatan, dan derajat kesarjanaan.

a. Nama penulis yang diacu dalam uraian

Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian hanya disebutkan nama

akhirnya saja jika terdiri dari dua kata. Jika penulis lebih dari dua orang

maka hanya nama akhir penulis pertama yang dicantumkan diikuti

dengan dkk. atau et al.

Contoh:

(a) Aesharyanto Menurut Aesharyanto (2003)….

(b) Asriati yusuf Menurut Yusuf A (2001) ….

Page 42: Pedoman SKRIPSI

42

(c) Pencemaran teluk Kendari (Yusuf A dkk, 2000) mengakibatkan

….Yang membuat tulisan pada contoh (c) berjumlah 3 orang yaitu

Asriati yusuf, Asmarani dan Zida Maulina Aini

b. Nama penulis dalam daftar pustaka

Dalam daftar pustaka, semua penulis harus dicantumkan namanya dan

tidak boleh hanya penulis pertama diikuti dkk. atau et al. saja.

Contoh:

Noor, N., Yusuf, A., dan Raharjo, S,. 1997,…..(tidak boleh hanya Noor

dkk. atau Noor et al.)

c. Nama penulis lebih dari satu suku kata

Jika nama penulis terdiri dari 2 suku kata atau lebih, cara penulisannya

adalah nama akhir diikuti dengan koma, kemudian singkatan nama

depan, tengah dan seterusnya. Gelar kebangsawanan, agama, dan

tradisional dianggap satu kesatuan dengan nama.

Contoh:

Sapto Raharjo, ditulis Raharjo, S.

I Made Christian, ditulis Christian, I.M.

Haji Muhammad Yusuf, ditulis Yusuf, H.M.

Zida Maulina Aini, ditulis Aini, Z.M.

La Raga, ditulis La Raga.

Wa Ode Salma, ditulis Salma, W.O

Page 43: Pedoman SKRIPSI

43

d. Nama dengan garis penghubung

Kalau nama penulis dalam sumber aslinya tulis dengan garis

penghubung di antara dua suku katanya, maka keduanya dianggap

sebagai satu kesatuan.

Contoh.

Nabilah Zulfaikah Az-Zahrah, ditulis Az-Zahrah, N.Z.

e. Nama yang diikuti dengan singkatan

Nama yang diikuti dengan singkatan dianggap bahwa singkatan

tersebut menjadi satu dengan satu kata dengan yang ada di depannya.

Contoh:

Osamah B.L., ditulis Osamah B.L.

William D. Ross Jr., ditulis Ross Jr., W.D.

f. Gelar Kesarjanaan

Gelar kesarjanaan tidak boleh dicantumkan.

i) Spasi

(a) Secara umum, seluruh tulisan menggunakan spasi ganda.

(b) Spasi tunggal digunakan untuk pengetikan abstrak, tabel, judul

tabel, judul gambar, sub judul/anak sub judul yang lebih dari satu

baris, dan antara tabel dengan judul tabel.

(c) Spasi dua digunakan antar tabel, antar gambar, antara tabel dan

naskah, antara gambar dan naskah, antara judul bab dan subjudul

atau baris pertama naskah, antara baris terakhir suatu paragraf

dengan sub judul berikutnya, antara daftar tabel dan baris pertama

Page 44: Pedoman SKRIPSI

44

judul tabel, serta antara daftar gambar dengan baris pertama judul

gambar.

(d) Spasi empat digunakan antara penulis dengan baris pertama

naskah abstrak.

(e) Jarak dalam tulisan:

1) Satu ketukan digunakan antar kata dan setelah semua tanda

baca.

2) Antara titik dan singkatan lain dalam satu gelar, dengan angka

lain untuk menunjukan waktu, dan dengan angka lain yang

menunjukan bilangan ribuan tidak mempunyai jarak.

j) Istilah baru dan Kutipan

a) Istilah baru, istilah-istilah baru yang belum dibakukan dalam

bahasa Indonesia dapat digunakan asalkan konsisten. Pada

penggunaan yang pertama kali perlu diberikan padanannya dalam

bahasa asing (dalam tanda kurung). Kalau banyak sekali

menggunakan istilah baru, sebaiknya dibuatkan daftar istilah di

bagian awal.

b) Kutipan, kutipan yang ditulis dalam bahasa aslinya tidak

diterjemahkan, namun boleh dibahas sesuai dengan kata-kata

penulis.

k) sumber pustaka /Daftar Pustaka

Ketentuan dalam penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut :

Page 45: Pedoman SKRIPSI

45

1. Tuliskan nama pengarang, judul karangan dan data tentang penerbitannya

(tempat, penerbit dan tahun)

2. Daftar pustaka disusun secara alfabetis tidak hanya huruf terdepannya

tetapi juga huruf kedua dan seterusnya.

3. Daftar pustaka diketik satu spasi dan jarak antara masing-masing pustaka

adalah dua spasi.

4. Huruf pertama dari baris pertama masing-masing pustaka diketik tepat

pada garis tepi kiri tanpa ketukan (indensi) dan baris berikutnya digunakan

indensi 7 karakter.

5. Apabila nama pengarang sama dan judul berbeda, maka baris pertama

harus diberi garis terputus-putus sebanyak 14 (empat belas) ketukan

6. Penulisan nama pengarang diawali dengan nama keluarga, kemudian

namanya.Untuk dua atau tiga pengarang, nama pengarang kedua dan

ketiga tidak perlu dibalik.

7. Penulisan nama pengarang yang bermarga cina atau mandarin, ditulis apa

adanya (tidak diindeks).

8. Jika nama pengarang sama dalam dua tahun penerbitan berbeda, maka

daftar pustaka disusun menurut urutan waktu (tahun)

9. Nama pengarang sama, judul berbeda perlu diberikan garis sebanyak 14

ketukan

10. Sama sekali tidak boleh mencantumkan sumber referensi yang tidak

pernah dibaca dan tidak boleh mencantumkan gelar .

Page 46: Pedoman SKRIPSI

46

11. Dalam daftar pustaka/catatan kaki, tulisan yang bersumber dari majalah/

koran/makalah yang diberi garis bawah atau ditebalkan adalah nama

majalah/korannya yang menerbitkan.

cara penulisan sumber pustaka pada tinjauan pustaka dapat dilihat pada

LAMPIRAN 13

Page 47: Pedoman SKRIPSI

47

lampiran 1 contoh sampul

lampiran 2 contoh halaman judul

PELATIHAN BERLEBIH MENURUNKAN KONSENTRASI DAN MOTILITAS SPERMATOZOA

MENCIT

Proposal Penelitian Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Oleh: I Made Christian Binekada

F1E1 090080

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI APRIL 2012

Page 48: Pedoman SKRIPSI

48

PELATIHAN BERLEBIH MENURUNKAN KONSENTRASI DAN MOTILITAS SPERMATOZOA

MENCIT

Proposal Penelitian Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Oleh: I Made Christian Binekada

F1E1 090080

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI APRIL 2012

Page 49: Pedoman SKRIPSI

49

lampiran 3. Contoh halaman pengesahan proposal dan hasil penelitian

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Analisis Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran

Pernapasan Akut (ISPA) Pada LANSIA Diwilayah

Kerja Puskesmas Mokoau Kota Kendari Tahun 2012

Nama : Asriati

Nim : K1A109070

Program studi : pendidikan dokter

Fakultas : kedokteran

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I, Pembimbing II,

_________________ ________________

NIP. NIP.

Mengetahui,

Ketua PSPD FK Unhalu,

_____________________

NIP.

Page 50: Pedoman SKRIPSI

50

Lampiran 4 Contoh halaman pengesahan skripsi

Page 51: Pedoman SKRIPSI

51

Lampiran 5. Contoh pernyataan keaslian skripsi

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Asriati

Nim : K1A109070

Program studi : pendidikan dokter

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-

benar merupakan hasil karya saya sendiri,bukan merupakan pengambilalihan

tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat

dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan skripsi ini hasil karya orang

lain,maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, agar dapat

dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Kendari 28 desember 2012

Yang menyatakan

Asriati

K1A109070

Page 52: Pedoman SKRIPSI

52

Lampiran 6. Contoh Abstrak dalam Bahasa Indonesia

Pelatihan Berlebih Menurunkan

Konsentrasi dan Motilitas Spermatozoa Mencit

Oleh :

I Made Christian Binekada

F1E108001

ABSTRAK

Pelatihan daya tahan yang lama dapat mengakibatkan gangguan pada system endokrin yakni gangguan keseimbangan hormonal akibat peningkatan kortisol dan penurunan testosterone. Kadar testosterone yang rendah dapat mengganggu proses reproduksi pada laki-laki. Kurangnya perhatian yang ditujukan pada perubahan-perubahan pada spermatogenesis akibat pelatihan daya tahan yang lama menjadi dasar penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari pelatihan berlebih terhadap kuantitas dan kualitas spermatozoa. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan randomized post test only control group design. Dengan Setting adalah pelatihan berlebih dan analisis sperma. Subjek penelitian terdiri dari tiga kelompok, 1) Kelompok Kontrol (n=16), 2) Kelompok perlakuan berlebih intensitas 85% (n=16), 3) Kelompok perlakuan berlebih intensitas 95% (n=16). Spermatozoa diambil dari kauda epididimis testis. Variabel yang diukur meliputi kuantitas spermatozoa yakni konsentrasi (juta/cc) dan kualitas spermatozoa yakni motilitas (%) serta morfologi (%) spermatozoa. Perbedaan efek pelatihan berlebih di uji dengan Kruskal-Wallis test. Hasil yang diperoleh bahwa pelatihan berlebih intensitas 85% dan 95% dapat menurunkan konsentrasi spermatozoa secara bermakna masing-masing 61,8% dan 48,3% dengan (p<0,05). Pelatihan berlebih intensitas 85% dapat menurunkan motilitas spermatozoa secara bermakna 72,3% dengan ( p<0,05 ) sedangkan perubahan morfologi normal spermatozoa akibat pelatihan berlebih tidak bermakna ( p > 0,05 ). Kesimpulan penelitian ini bahwa pelatihan berlebih menurunkan konsentrasi dan motilitas spermatozoa mencit.

Kata kunci : Pelatihan Berlebih, Konsentrasi, Motilitas, Morfologi spermatozoa

Page 53: Pedoman SKRIPSI

53

Lampiran 7. Contoh Abstrak dalam Bahasa Inggris

By :

I Made Christian Binekada

F1E108001

ABSTRACT

Chronic exposure to prolonged endurance training can result in disturbances within endocrine system, lead to hormonal unbalances wewrw increased of cortisol concentrate and decrease of testosterone. The lowered testosterone level could disrupt reproductive and androgenic processes within the male. Lass attention has been directed toward identifying changes in spermatogenesis as result of endurance training base on this research. The purpose of this investigation was to study the effects of overtraining on reproduction fungctions ( seminograms ). The design is randomized post test only control group design. The setting is overtraining ans sperm analyses. The subjects are three group of mice 1) Controls group (n=16), 2) Overtraining with 85% of intensity (n=16), 3) Overtraining with 95% of intensity (n=16). Spermatozoa post overtraining (samples) were collected from caudal epydidimis. Variabele measure is seminograms (quantitative) parameter : sperm count ( 106/ml) : Quantitative parameters : sperm motility (%) and morphology (%). The differences of overtraining effect are analysis by Kruskal-Wallis Test. The result is compared with controls group, overtraining with intensity 85% adnd 95% decreased significantly sperm count respectively 61,8% and 48,3% (p<0,005). Motility of spermatozoa decreased significantly 72,6% ( p <0,05). No significant differences ( p > 0,05 ) were found in morphology. The result of this study showed indicates that overtraining reduces concentrate and motily of spermatozoa

Key words : over training – concentrate-motility-spermatozoa

Page 54: Pedoman SKRIPSI

54

Lampiran 8. Contoh format penulisan daftar isi

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………………..…i

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………….ii

PERNYATAAN KEASLIAN……………………………………………….iii

ABSTRAK ………………………………………………………………….iv

ABSTRACK ………………………………………………………………..v

KATA PENGANTAR………………………………………………………vi

DAFTAR ISI……………………………………………………………….vii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………..viii

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………..ix

DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN ………………………..x

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………....................xi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………… 2

B. Rumusan Masalah………………………………………………….6

C. Tujuan penelitian……………………………………………………7

D. Manfaat Penelitian………………………………………………….7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A.Tinjauan Umum Variabel……………………………………………9

B. kerangka konsep……………………………………………………15

C. Hipotesis Penelitian………………………………………………..16

Page 55: Pedoman SKRIPSI

55

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian……………………………………………….17

B. Waktu dan lokasi penelitian…………………………………………18

C. populasi dan sampel…………………………………………………18

D. Teknik pengumpulan data…………………………………………..19

E. Definisi operasional dan kriteria objektif…………………………..20

F. Teknik Analisis Data………………………………………………….21

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

D. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

E. Hasil Penelitian

F. Pembahasan

BAB V. PENUTUP

A. Simpulan………………………………………………………….40

B. Saran………………………………………………………………41

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 56: Pedoman SKRIPSI

56

Lampiran 9. Contoh format daftar tabel

DAFTAR TABEL

nomor Teks Halaman

1 Daerah spektrum dan intensitas absorpsi Infra Merah (IR 23

2 Identifikasi senyawa penyusun ekstrak n-heksana dari

Hypnea sp

34

3 …….. dan seterusnya

.

Page 57: Pedoman SKRIPSI

57

Lampiran 10. Contoh format daftar gambar

DAFTAR GAMBAR

Nomor

Teks

Halaman

1. Kromatogram G-C ekstrak n-heksana 25

2. Mekanisme fragmentasi senyawa pentadekana yang diusulkan

melalui identifikasi senyawa penyusun ekstrak n-heksana

39

3. dan seterusnya

Page 58: Pedoman SKRIPSI

58

Lampiran 11. Contoh format arti lambang dan singkatan.

ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN

LAMBANG DAN

SINGKATAN ARTI

ppm

dan seterusnya

koefisien absorbsi (cm-1)

part per million, bagian per sejuta

Page 59: Pedoman SKRIPSI

59

Lampiran 12. Contoh format daftar lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks

Halaman

1 Kondisi operasi Kromatogarafi Gas-Spektrometri Massa

(GC-MS) merk Shimadzu GC-17 A/MS QP 500

50

2 Hasil identifikasi alga laut Laboratorium Taksonomi

Tumbuhan Fakultas MIPA Unhalu

51

3 dst

Page 60: Pedoman SKRIPSI

60

Lampiran 12 a. Contoh tata cara penulisan judul, sub judul, dan lain-

lain.

I. JUDUL

A. Subjudul Pertama

Kalimat pertama sesudah subjudul ditulis sebagai alinea baru 2 spasi di bawah

subjudul. Baris terakhir naskah dengan subjudul atau anak sub judul

berikutnya diantarai 2 spasi.

1. Anak subjudul pertama

Kalimat pertama sesudah anak subjudul ditulis sebagai alinea baru 3 spasi di

bawah anak subjudul. Baris terakhir naskah dengan anak subjudul atau sub

anak sub judul berikutnya diantarai 2 spasi.

a. Sub anak subjudul pertama

Kalimat pertama sesudah sub anak subjudul ditulis sebagai alinea baru 2 spasi

di bawah sub anak subjudul. Baris terakhir naskah dengan sub anak subjudul

atau anak sub judul berikutnya diantarai 3 spasi.

1). Anak sub anak sub judul.

a). Anak anak sub anak sub judul

(1). ………….

(a). ………….

Page 61: Pedoman SKRIPSI

61

LAMPIRAN 13 cara penulisan sumber pustaka pada tinjauan pustaka

Cara penulisan sumber pustaka

Penunjukan sumber pustaka dalam naskah proposal mengikuti tata cara

sebagai berikut:

a) Nama penulis pada bagian permulaan kalimat

Contoh: Azwar (1996) menyebutkan bahwa Keadaan sehat

membutuhkan banyak hal, salah satu diantaranya adalah

menyelenggarakan pelayanan kesehatan.

b) Nama penulis pada bagian tengah kalimat

Contoh: Leukoplas yang mengandung butir-butir amilum yang

besar ditemukan oleh Diers (1963) di dalam buluh serbuk Oenothera

hookeri.

c) Nama penulis pada bagian akhir kalimat

Contoh: Insulin berperan penting dalam pengobatan hiperkalemia

berat ( Allan Gaw, 2012 ).

d) Penulis terdiri dari 2 orang

Jika penulis terdiri atas 2 orang, maka kedua-duanya harus

disebutkan.

Contoh: Philips dan Andrew (1966) menemukan spermatozoa

pada testis hereford yang berumur 224 hari.

e) Penulis lebih dari 2 orang

Page 62: Pedoman SKRIPSI

62

Jika penulis lebih dari 2 orang, maka yang dicantumkan hanya penulis

1 diikuti dengan dkk. atau et al.

Contoh:

Asidosis Laktat tipe I pada pasien hipoksik dan disebabkan karena

akibat produksi laktat berlebih pada jaringan perifer (Allan dkk., 2012).

f) Yang diacu lebih dari dua sumber

Kalau nama penulis masuk dalam uraian, semua sumber disebutkan.

Contoh: Menurut Shuka dan Misra (1979), Davis dan Heywood

(1973), dan Heywood (1976), studi mengenai kekerabatan merupakan

bagian studi sistematik.

g) Jika penulis tidak masuk dalam uraian, maka antara sumber-sumber

itu dituliskan dalam tanda kurung yang masing-masing diantarai tanda

titik koma (;).

Contoh: Pemberian vitamin C biasanya dimaksudkan untuk

mencegah terjadinya pencoklatan permukaan irisan jaringan yang

disebabkan oleh reaksi oksidasi senyawa polifenol menjadi quinon

yang berwarna coklat (Wereing dan Philips, 1976; Bidwell 1979;

Harisuseno, 1974).

h) Pengutipan dari sumber kedua

Pengutipan dari sumber yang kedua harus menyebutkan nama penulis

sumber aslinya dan nama penulis yang buku/majalahnya dirujuk.

Contoh

Page 63: Pedoman SKRIPSI

63

1) Hasil yang sama ditunjukkan pula oleh Vasal dan Hildebrandt

pada tahun 1969 (Stevess, 1972).

2) Vasal dan Hildebrandt (1969) dalam Stevess (1972)

menunjukan hasil yang sama

Page 64: Pedoman SKRIPSI

64

LAMPIRAN 14 Contoh cara Penulisan Daftar Pustaka

1) Buku

a. Satu Pengarang

1. Nasoetion, Andi Hakim. Metode Statstika. Yakarta: Penerbit PT Gramedia, 1980

2. Turabian, Kate L. A Manual for Writers of Term Papers, Theses, and Dissertations.Chicago: University of Chicago Press, 1980.

b. Dua Pengarang

1. Kennedy, Ralph Dale dan Stewart Y. McMullen. Financial Statement: Form, Análisis and Interpretation. Petaling Jaya: Irwin Book Company, 1973

2. Pangestu, Subagyo dan Djarwanto. Statistik Deskriptif. Yogyakarta: BPFE, 1982

c. Tiga Pengarang

1. Heidirachman R., Sukanto R., dan Irawan. Pengantar Ekonomi Preusan.Yogyakarta: Bagian Penerbitan Facultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, 1980.

2. Jahoda, Marie, Morton Deutsch, dan Stuart W. Cook. Research Methods in Social Relation. New Cork: Dryden Press, 1951.

d. Lebih Dari Tiga Pengarang

1. Selltiz, Claire, et al. Research Methods in Social Relations. New Cork: Holt, Rinehart & Winston, 1959

2. Sukanto, et al. Business Forecasting. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Facultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, 1980.

Page 65: Pedoman SKRIPSI

65

e. Pengarang Sama

1. Newman, William H. The Process of Management. London: Prentice Hall. Inc., 1961.

2. ________________. Administratif Action. London: Prentice Hall. Inc., 1963.

f. Tanpa Pengarang

1. Author’s Guide. Englewood, Cliffs, N.J.: Prentice Hall. Inc., 1975.

2. Scientific Method in Business. Collage Park: University of Maryland, 1973.

g. Buku Berjilid/Berseri:

1. Edwards, James D., et al. Accounting: A Programmed Text. Vol. I. Homewood, Illinois: Richards D. Irwin, Inc., 1967.

2. Suhardi Sigit. Azas-Azas Accounting. Bagian Pertama. Yogyakarta: Fa. Sarjana, 1968.

h. Buku Terjemahan/Saduran/Suntingan:

1. Booth, Anne, dan Meter McCawley. Ekonomi Orde Baru. Suntingan Sujarwadi. Yakarta: LP3ES, 1982.

2. Conant, James B. Teori dan Soal-Soal Ekonomi Makro. Terjemahan Faried Wijaya. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, 1978.

3. Kotler, Phlips. Marketing Management. Saduran Karyadi dan Sri Suwarsi. Surakarta:Facultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret, 1978.

i. Buku Dengan Edisi Bukan Edisi Pertama:

Page 66: Pedoman SKRIPSI

66

1. Djarwanto Ps. Statistik Nonparametrik. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE, 1985.

2. Shepherd, William R. Historical Atlas. 8th ed. New Cork: Barnes & Noble, 1956.

j) Bab Yang Ditulis bukan oleh Pengarang atau Penyunting Buku yang

Bersangkutan:

1. Ahluwalia, M. “Income Inequality: Some Dimensions of the Problem”, In H. Chenery, et al. Redistribution With Growth. London: Oxford University Press, 1974.

2. Soelistyo, Sudarsono, dan Ari Sudarman. “Prospek Kesempatan Kerja dan Pemerataan Pendapatan Dalam Repelita III”. Dalam The Kian Wie (Penyuntingan).Pembangunan Ekonomi dan Pemerataan: Beberapa Pendekatan Alternatif. Jakarta: LP3ES, 1981.

k. Seri atau Rangkaian:

1. Sutrisno Hadi. Efisiensi Kerja. Jilid I dari Seri Kapita Selekta “Psikologi Kerja”, 5 jilid. Yogyakarta: [t.p.], [t.th].

2. Terman, Lewis M., dan Melita H. Olden. The Gifted Child Grows Up. Vol. 4 of the “Genetic Studies of Genius Series”, Lewis M. Terman (ed.). Standford:Stanford University Press, 1974.

l. Lembaga Sebagai Penyunting Buku:

1. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan. Jakarta: PN Balai Pustaka, 1980.

2. FAO. Production Yearbook 1975. Rome: FAO, 1976.

m. Surat Kabar:

Page 67: Pedoman SKRIPSI

67

1. Salim, Emil. “Forest Sustainability Management”, The Jakarta Post. Februari 6, 1977.

2. Karlina. “Sebuah Tanggapan: Hipotesa dan Setengah Ilmuan”. Kompas. 12 Desember 1981.

n. Jurnal/Peberbitan Berkala:

1. Rahardjo, M. Dawam. “Dunia Bisnis di Persimpangan Jalan”, Prisma. Juli 1983, 7, hal.1-12.

2. Dharmawan, Johan. “Uruea dan TPS di Indonesia dalam Analisis Permintaan Kuantitatif”, Jurnal Argo Ekonomi. Mei 1982, 2, hal. 1 – 27.

o. Hasil Penelitian:

1. Kasryno, Faisal, et al. Perkembangan Institusi dan Pengaruhnya Terhadap Distribusi Pendapatan dan Penyerapan Tenaga Kerja: Kasus di Empat Desa di Jawa Barat. Bogor: Studi Dinamika Pedesaan, 1981.

2. Nganji, Kalikit, et al. Regional Studi Daerah Kedu dan Surakarta. Salatiga: Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satyawacana, 1976.

p. Paper dalam Seminar/Lokakarya:

1. Mangundikoro, Apandi. “Konservasi Tanah dalam Rangka Rehabilitasi Lahan di Wilayah Daerah Aliran Sungai”. Kertas Kerja pada Lokakarya Pola Tanam dan Usahatani ke-IV, Bogor, 20 – 21 Juni 1983.

2. Suranggadjiwa, L.M. Harris. “Pengelolaan Daerah Aliran Sungai”. Kereta Kerja pada Seminar Nasional Pengembangan Lingkungan Hidup, Jakarta, 5 – 6 Juni 1978.

q. Bahan yang Tidak Diterbitkan:

1. Brizi. Teknik Perencanaan Linear untuk Penyusunan Rencana di Bidang Pertanian.Bogor: Institut Pertanian Bogor, 1979. (Stensilan).

Page 68: Pedoman SKRIPSI

68

2. Coffin, Thomas E. Beyond Audience: The Measurement of Advertising Effectiveness.(Monographed report, Undated).

r. Skripsi/Tesis/Disertasi:

1. Budiarto. Sebab-sebab dan Cara Pencegahan Labour Turnover di Pabrik Rokok Menara Sala. Skirpsi Sarjana (Tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, 1972.

2. Swenson, Geoffrey C. The Effect of Increases in Rice Production on Employment and Income Distribution in Thanjavur District, South India. Unpublished Ph.D.Disertation. Minchigan: Minchigan University, 1973.

s. Artikel dalam Ensiklopedia:

1. Banta, Richard E. “New Harmony”, Encyclopedia Britanica (1968 ed.), vol. 16, p. 305

2. Morris, Edward Parmelle. “The Latin Language”, The Encyclopedia Americana (1936 ed.), vol. 17, pp. 47 – 48.

t. Internet:

Spiszer, John M. Leadership and Combat Motivation: The Critical Task. 1999.http://www.cgsc.army.mil/milrev/english/MayJun99/Spiszer.htm. (Diakses tanggal 12 September 1999).

Page 69: Pedoman SKRIPSI

69

Lampiran 15 Contoh Formulir Pengajuan Proposal

FORMULIR PENGAJUAN PROPOSAL SKRIPSI

Nama : …………………………………………………

NIM : …………………………………………………

Program Studi : ….….………………………………………….

Pembimbing I : ……….…………………………………………

Pembimbing II :………………………………………………….

Judul *) :……………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Perumusan Masalah *) :

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………..……..

Judul referensi yang berhubungan dengan penelitian (lengkap dengan

tahun*)

no Judul referensi tahun

1

2

3

4

5

6

Page 70: Pedoman SKRIPSI

70

7

8

9

10

Kendari, ..………………………

mengetahui menyetujui

Ketua Program Studi Penasehat akademik

…………………………………….. ……………………….

NIP: NIP

*) Boleh lebih dari satu

Page 71: Pedoman SKRIPSI

71

Lampiran 19 Contoh Formulir Peserta Seminar Proposal Skripsi

FORMULIR PESERTA SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI

Nama : ……………………………..…………………………

NIM : ………………………….…….………………………

Program Studi : ….….……………………...………………………….

no Judul proposal pembimbing

1

2

3

4

5

Kendari, ..………………………

Mengetahui

Ketua program studi

……………………….

Nip

Page 72: Pedoman SKRIPSI

72

FORMULIR PESERTA SEMINAR HASIL PENELITIAN

Nama : ……………………………..…………………………

NIM : ………………………….…….………………………

Program Studi : ….….……………………...………………………….

No Judul Penelitian Pembimbing

1

2

3

4

5

Kendari, ..………………………

Mengetahui

Ketua program studi

……………………….

Nip

Page 73: Pedoman SKRIPSI

73