Upload
widiana-safaat
View
984
Download
160
Embed Size (px)
DESCRIPTION
-
Citation preview
Pedoman Teknis Dam Parit 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA 1
Pedoman Teknis
Dam Parit
Tahun 2007
Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA
Pedoman Teknis Dam Parit 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA 2
KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR
Kegiatan Pengembangan Sarana Konservasi Air untuk pembangunan
pertanian merupakan salah satu kegiatan pendukung pengembangan usaha
pertanian khususnya dalam hal penyediaan air. Kegiatan ini berupa
pembuatan dam parit untuk irigasi, khususnya digunakan pada musim
kemarau. Beberapa daerah yang menjadi prioritas kegiatan ini adalah daerah
rawan kekeringan di wilayah Indonesia.
Pedoman Umum ini disusun dengan maksud untuk menjadi pedoman
dan acuan pelaksanaan bagi pelaksana kegiatan Pengembangan Sarana
Konservasi Air untuk Pertanian dan semua pihak yang terlibat langsung
ataupun tidak langsung dengan kegiatan ini. Dengan adanya acuan atau
pedoman ini diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan penyusunan
juklak di propinsi dan juknis di kabupaten agar petugas dapat
memahami dan melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan sebaik-
baiknya sehingga tujuan dan sasaran kegiatan ini dapat terwujud sesuai
harapan yang ingin dicapai.
Demikian semoga pedoman umum ini dapat dilaksanakan oleh para
pelaksana di Pusat maupun di Daerah dengan sebaik-baiknya dengan penuh
rasa tanggung jawab.
Jakarta, Januari 2007 Direktur Pengelolaan Air
DR. Ir. S. Gatot Irianto NIP. 080 085 357
Pedoman Teknis Dam Parit 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA 3
DAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Sasaran 3
D. Istilah 3
II. PELAKSANAAN 4
A. Persyaratan Lokasi 4
B. Persyaratan Petani dan Kelompok Tani 4
C. Survey CP/CL 5
D. Rancang Teknis (Desain) 5
E. Pengadaan Bahan dan Peralatan 6
F. Konstruksi 6
G. Pengawasan 9
H. Pembiayaan 9
III. INDIKATOR KINERJA 10
A. Keluaran (Output) 10
B. Hasil (Outcome) 10
C. Manfaat (Benefit) 10
IV. MONITORING DAN EVALUASI 11
A. Monitoring dan Evaluasi 11
Pedoman Teknis Dam Parit 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA 4
B. Operasional dan Pemeliharaan 11
C. Pembinaan dan Pengendalian 12
D. Pelaporan 13
V. PENUTUP 16
DAFTAR PUSTAKA 17
Lampiran
Pedoman Teknis Dam Parit 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA 5
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu permasalahan fundamental dalam pengembangan usaha pertanian
adalah ketersediaan air menurut ruang dan waktu. Air bagi tanaman maupun ternak
merupakan faktor utama yang menentukan tingkat keberhasilan usaha tani, terlebih
pada kawasan pertanian lahan kering dimana air merupakan kendala utamanya.
Usaha tani pada lahan kering sangat tergantung dari pasokan air dari curah hujan
sepanjang tahun. Oleh karena itu kemampuan pengelolaan air hujan dan
pemanfaatannya sepanjang tahun untuk pengembangan komoditas bernilai ekonomi
tinggi merupakan kunci sukses keberhasilan pengembangan lahan kering dan tadah
hujan. Salah satu teknologi tepat guna yang murah, praktis dan mudah dilakukan
dengan teknologi sederhana di tingkat petani adalah pembangunan ”dam parit”.
Prinsip dari bangunan ini adalah pemanfaatan aliran permukaan (Run Off) dan
curah hujan yang masuk ke parit dengan cara membendung untuk selanjutnya
digunakan sebagai sumber air/suplesi irigasi pada musim kemarau. Pembangunan
dam parit secara bertingkat juga ditujukan untuk dapat mengurangi banjir melalui
penurunan debit puncak (peak discharge) dan memperpanjang waktu menuju
debit puncak (time to peak discharge) DAS (Irianto., et al., 2000).
Air hasil water harvesting dapat dimanfaatkan untuk mengairi lahan untuk sawah,
atau untuk mengairi kebutuhan tanaman lainnya seperti palawija, hortikultura
semusim dan lainnya. Pengairan ini sifatnya sebagai suplesi, artinya sebagai
penambah kebutuhan air untuk tanaman saat diperlukan. Air yang tersedia juga
dapat mendukung kebutuhan ternak.
B. Tujuan
Pedoman Teknis Dam Parit 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA 6
1. Memanfaatkan air aliran permukaan dan hujan yang ada di sungai kecil/parit
untuk meningkatkan ketersediaan air bagi tanaman dan atau ternak terutama
pada saat musim kemarau.
2. Mengurangi banjir melalui penurunan debit puncak dan memperpanjang
waktu menuju debit puncak DAS.
C. Sasaran
1. Terlaksananya pemanfaatan aliran permukaan yang ada di sungai kecil/parit-
parit untuk meningkatkan ketersediaan air terutama pada saat musim
kemarau
2. Berkurangnya banjir yang dapat merusak usaha pertanian.
D. Istilah
Dalam pedoman umum ini akan dijumpai istilah-istilah yang memiliki pengertian
sebagai berikut :
1. Dam parit
Dam parit adalah suatu bangunan konservasi air berupa bendungan kecil
pada parit-parit alamiah atau sungai-sungai kecil yang dapat menahan atau
meningkatkan tinggi muka air untuk disalurkan sebagai air irigasi.
2. Dinas Pertanian
Dinas Pertanian adalah Dinas yang di dalam tugas pokok dan fungsinya
mendapat mandat di bidang Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura,
Perkebunan dan Peternakan.
Pedoman Teknis Dam Parit 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA 7
II. PELAKSANAAN
A. Persyaratan Lokasi
1) Dibangun pada daerah pertanian lahan kering.
2) Terdapat parit-parit alamiah atau sungai-sungai kecil pada daerah
yang mempunyai kemiringan sedang s/d tinggi.
3) Letak dam parit harus memperhatikan aspek optimalisasi
penampungan air (kapasitas tampung air maksimal), optimasi
konstruksi dan kemudahan distribusi air untuk suplemen irigasi.
B. Persyaratan Petani / Kelompok Tani
1) Petani/kelompok tani yang mampu menyediakan alur untuk
pembangunan saluran air dari Dam Parit ke lahan usaha tani yang
dinyatakan dengan surat pernyataan.
2) Kelompok tani terpilih adalah kelompok tani yang sudah ada
sebelumnya, bukan kelompok tani yang baru dibentuk karena ada
kegiatan ini.
3) Mampu mengoperasikan, memelihara bangunan secara berkelompok
dan bersedia menanggung biaya operasional dan pemeliharaan yang
dinyatakan dengan surat pernyataan.
C. Survey CP/CL
Penanggung Jawab Kegiatan (Dinas Pertanian Kabupaten/kota) menentukan
calon lokasi dan calon petani sesuai dengan persyaratan butir A dab B.
Lokasi dam parit yang akan dibuat supaya dicatat koordinat geografisnya yang
meliputi :
- lintang dan bujur
Pedoman Teknis Dam Parit 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA 8
- ketinggian lokasi (dpl)
dengan menggunakan Global Positioning System (GPS) atau dengan
ekstrapolasi peta topografi yang tersedia. Data koordinat sumur resapan ini
selanjutnya diperlukan untuk menyusun sistem basis data pengelolaan lahan
dan air sekaligus memantau kinerja pelaksanaan kegiatan yang telah berjalan.
D. Desain Sederhana
Desain sederhana dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten/kota bersama
dengan petani/kelompok tani. Desain dibuat sesederhana mungkin agar dapat
dibaca oleh pelaksana (petani/kelompok tani). Sangat dianjurkan pembuatan
desain melibatkan ahli bangunan air yang akan ditunjuk sebagai pengawas.
Hasil Desain harus mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten/kota.
E. Pengadaan Bahan dan Peralatan
Pengadaan bahan dan peralatan dilaksanakan oleh petani/kelompok tani
sesuai dengan pedoman pengelolaan anggaran yang dikeluarkan oleh Ditjen.
Pengelolaan Lahan dan Air.
F. Konstruksi
Konstruksi pembangunan dam parit dilakukan oleh pelaksana yang telah
ditunjuk (kelompok tani). Sedapat mungkin dilakukan secara swakelola (padat
karya) agar petani mampu mengembangkan dam parit dan merasa ikut
memiliki sejak dini. Selama pelaksanaan konstruksi, harus dibawah
pengawasan tenaga ahli bangunan air yang ditunjuk oleh Kepala Dinas
Pertanian Kabupaten/Kota.
Pedoman Teknis Dam Parit 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA 9
Dam Parit dapat dibangun secara bertingkat pada satu parit/sungai yang
sama, tetapi syaratnya masing-masing dam parit mendapatkan air dari daerah
tangkapan air diatasnya.
Gambar 1. Ilustrasi Dam Parit Bertingkat (Sumber Balitklimat., 2004)
Komponen Bangunan Dam Parit
Bangunan dam parit sekurang-kurangnya terdiri dari :
a. Talud/Jagaan (free board), berfungsi untuk menjaga pinggir parit tidak
tergerus oleh air dan akan menjadi pegangan bangunan bendung.
b. Bangunan bendung/tanggul, berfungsi untuk membendung
aliran/meninggikan muka air di parit.
c. Pengendali/Pintu Air, berfungsi untuk mengendalikan muka air di dalam
parit untuk dialirkan ke lahan usaha tani melalui saluran irigasi.
Pengendali/pintu air ini dapat dibangun di pinggir atau di tengah tanggul.
d. Saluran irigasi/drainase, berfungsi menyalurkan air dari bendung ke
lahan usaha tani.
Gambar berikut menyajikan contoh dam parit yang telah berhasil dibangun.
Pedoman Teknis Dam Parit 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA 10
Gambar 2. Dam Parit Tampak Belakang
Gambar 3. Dam Parit Tampak Depan
G. Pengawasan
Dinas Pertanian sebagai penanggung jawab kegiatan harus menunjuk
tenaga ahli bangunan air sebagai pengawas. Biaya yang timbul untuk itu
agar disediakan dari dana APBD.
H. Pembiayaan
Biaya disediakan melalui dana Tugas Pembantuan yang terdiri dari
Belanja Uang Honor Tidak Tetap yang digunakan untuk upah tenaga kerja
Pedoman Teknis Dam Parit 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA 11
(Padat Karya ) sebesar 50 % (Rp. 15 juta/unit), dan Belanja Lembaga
Sosial Lainnya, digunakan untuk pembelian bahan bangunan sebesar
50 % (Rp. 15 juta/unit). Biaya Belanja Sosial Lainnya diberikan
kepada kelompok tani setelah mereka membuat proposal
rencana kebutuhan biaya pembangunan dam parit. Proposal
harus disetujui oleh Kepala Desa dan Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota.
Rangkaian kegiatan pelaksanaan pembangunan dam parit agar dibuat
jadwal palang untuk alat kontrol pengawasan dan pembinaan. Contoh
jadwal palang yang dimaksud adalah seperti Lampiran 1.
Pedoman Teknis Dam Parit 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA 12
III. INDIKATOR KINERJA
A. Keluaran (out put)
Terbangun dan berfungsinya Dam Parit sebagai sumber air untuk mendukung
usaha pertanian.
B. Hasil (out come)
Dapat diairinya lahan usahatani pada saat diperlukan.
C. Manfaat (benefit)
Meningkatnya kesempatan berusahatani.
D. Dampak (impact)
Meningkatnya produktivitas dan indeks pertananaman
Pedoman Teknis Dam Parit 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA 13
IV. MONITORING DAN EVALUASI
A. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan Evaluasi dilakukan terhadap keseluruhan kegiatan Pengembangan
Dam Parit yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian,
yaitu :
1. Terhadap kegiatan perencanaan meliputi antara lain pemilihan lokasi,
sosialisasi, rencana pembiayaan, dukungan dari pemerintah daerah setempat
dan lain-lain.
2. Terhadap pelaksanaan meliputi kegiatan persiapan, penyusunan rencana
kegiatan, organisasi, tugas dan fungsi pelaksana, pengadaan dan penggunaan
bahan/alat, pelaksanaan kegiatan fisik, produktivitas pekerjaan dan lain-lain.
3. Terhadap pengendalian dan pengawasan meliputi peranan pengawasan,
teknis pelaksanaan pekerjaan fisik dan lain-lain.
B. Operasional dan Pemeliharaan
Operasional dan pemeliharaan dam parit yang telah selesai dibangun dilakukan
oleh petani/kelompok tani pengelola dam parit. Beberapa komponen
pemeliharaan dam parit adalah :
1) Membuka pintu air jika debit air tinggi, bahkan kalau musim penghujan
pintu air dibiarkan terbuka saja. Langkah ini adalah untuk menjaga agar
bangunan dam parit tidak hancur oleh tekanan air yang tiba-tiba besar.
2) Membersihkan endapan/kotoran yang ada di bangunan dam parit.
Pedoman Teknis Dam Parit 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA 14
3) Sedini mungkin memperbaiki bangunan yang rusak akibat pengikisan.
Biasanya pengikisan sering terjadi di bagian ujung limpasan air.
C. Pembinaan dan Pengendalian
1) Pembinaan dan pengendalian terhadap pelaksanaan percontohan
pengembangan dam parit dilakukan oleh penanggungjawab kegiatan
(Kepala Dinas Pertanian Kabupaten) berkoordinasi dengan instansi teknis
terkait .
2) Pembinaan dan pengendalian terhadap pengelolaan keuangan harus
dilakukan secara intensif dan efektif untuk mencegah terjadinya
penyimpangan dan penyelewengan yang mengakibatkan kerugian negara.
3) Pengawasan pelaksanaan pekerjaan fisik dilakukan oleh pengawas lapangan
Pembangunan dam parit yang telah ditunjuk.
D. Pelaporan
Laporan diperlukan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan dalam
mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Adapun macam laporan adalah :
1) Laporan Perkembangan
Laporan ini berisi antara lain data dan informasi tentang perkembangan
pelaksanaan fisik dan keuangan. Perkembangan realisasi pelaksanaan fisik
kegiatan agar dilakukan pembobotan. Penilaian pembobotan pekerjaan
hanya dilakukan terhadap kegiatan yang didanai dari dana Tugas
Pembantuan.
Pedoman Teknis Dam Parit 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA 15
Tabel Perkembangan Pelaksanaan Kegiatan
Pembangunan Dam Parit.
Laporan pelaksanaan ini agar dibuat sebagai laporan bulanan (format
laporan lihat Lampiran 2). Laporan tersebut ditujukan ke Dinas Pertanian/
Perkebunan/ Peternakan Propinsi dengan tembusan Ditjen Pengelolaan
Lahan dan Air Cq. Dit. Pengelolaan Air dengan alamat Jl. Taman
Margasatwa No. 3 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
No
Realisasi Pekerjaan Persentase Pekerjaan
1
a. Pembuatan TOR
b. Penentuan CP/CL c. Sosialisasi pada :
- aparat - penerima manfaat
Sudah/belum
Sudah/belum
Sudah/belum Sudah/belum
2
3.
4. 5.
6
Penyusunan rencana/proposal : a. Penetapan CP/CL
b. Penyusunan Rencana Kegiatan dan RAB
c. Penyusunan Desain sederhana
d. Persetujuan Rencana Kegiatan dan RAB oleh Dinas Pertanian Kab/Kota
Persiapan Administrasi
a. Penyiapan Rekening Kelompok Tani
b. Transfer dana ke rekening kelompok
Proses Pengadaan Bahan dan Alat Pengiriman Bahan dan Alat
Pelaksanaan Konstruksi
a. Pembuatan Daftar Pekerja
b. Pelaksanaan Padat Karya
Sudah/belum
Sudah/belum
Sudah/belum
Sudah/Belum
Sudah/Belum
Sudah/Belum
10 % 15 %
Sudah/Belum
75 %
7 a. Pengawasan
b. Monitoring dan Evaluasi
c. Pelaporan
Sudah/belum
Sudah/belum
Sudah/belum
Pedoman Teknis Dam Parit 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA 16
2) Laporan akhir
Setelah pelaksanaan Pengembangan Dam Parit selesai, penanggung jawab
kegiatan di tingkat kabupaten wajib menyiapkan dan menyampaikan laporan
akhir pelaksanaan program Pengembangan Dam Parit baik dari segi fisik
maupun keuangan. Laporan akan lebih informatif dan komunikatif bila
dilengkapi dengan foto-foto dokumentasi minimal kondisi sebelum dan
setelah kegiatan. Out line Laporan akhir adalah seperti Lampiran 3.
Pedoman Teknis Dam Parit 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA 17
V. PENUTUP
1. Mengingat pembangunan dam parit ini merupakan kegiatan pendukung
usaha agribisnis pertanian, khususnya dalam antisipasi penyediaan air untuk
pertanian pada saat musim kemarau maka seluruh jajaran yang terkait baik
secara langsung maupun tidak langsung diharapkan dapat bekerja dengan
penuh tanggungjawab yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat
pertanian.
2. Untuk terwujudnya pelaksanaan yang efisien dan efektif, setiap
penanggungjawab kegiatan menyusun rencana pelaksanaan kegiatan secara
terinci.
3. Apabila terjadi perubahan-perubahan rencana fisik dan hal-hal yang belum
jelas, dan belum tertuang dalam Pedoman Umum ini agar segera
berkonsultasi kepada koordinator tingkat Propinsi (Dinas
Pertanian/Perkebunan/Peternakan Propinsi) atau Penanggungjawab
Program/Teknis di tingkat Pusat.
Pedoman Teknis Dam Parit 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA 18
DAFTAR PUSTAKA
Irianto, G. 2000. Rainfall-Runoff Harvesting for Improving Upland Agriculture Productivity And Controlling Floods And Droughts. Berita Biologi, Vol 5. (1) 29-39. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Irianto, G., J. Duchesne., F. Forest., P. Perez., C. Cudennec., T. Prasetyo and S. Karama. 1999. Rainfall and Runoff Harvesting for Controlling Erosion and Sustaining Upland Agriculture Development. Paper presented at the 10th
International Soil Conservation Organization Conference, 23-28 May 1999,
West Lafayette, Indiana USA.
Irianto, G., P. Perez and Duchesne. 2001. Modeling the influence of irrigated
terrace on the hydrological response of a small basin. Environmental Modeling and Software 16 (2001). Elsevier Science Ltd. p.31-36
Nono Sutrisno, 2004. Pendekatan Konservasi Air Melalui Pengembangan Dam Parit.
Makalah konservasi air Direktorat Pemanfaatan Air Irigasi, 2004
Pedoman Teknis Dam Parit 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA 19
Lampiran 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pembuatan TOR
2. Penentuan CP/CL
3. Sosialisasi : - Aparat
- Penerima manfaat
4. Penyusunan Rencana/Proposal :
- Penetapan CP/CL
- Penyusunan Rencana Kegiatan & RAB
- Penyusunan Desain Sederhana
- Persetujuan Renc. Kegiatan & RAB
Oleh Dinas Pert.Kab/Kota
5. Persiapan Administrasi
- Penyiapan Rekening kelompok Tani
- Transfer Dana ke rekening Kelompok tani
6. Proses Pengadaan Bahan/Alat
7. Pengiriman Bahan/Alat
8. Pelaksanaan Konstruksi
- Pembuatan daftar Pekerja
- Pelaksanaan padat karya
9. Pengawasan
10. Monitoring dan Evaluasi
11. Pelaporan
JADWAL PALANG
PELAKSANAAN KEGIATAN DAM PARIT
JENIS PEKERJAANBULAN KE
xx
Lampiran 2
No. Tahapan Pelaksanaan Ket
Kegiatan Fisik Keuangan 1 2 3 dst1 2 3 4 5 6 7 8 11
1 Penyusunan TOR Sudah/belum -
2 Penentuan CP/CL Sudah/belum -
3 Sosialisasi
a. Aparat Sudah/belum -
b. Penerima manfaat Sudah/belum -
4 Penyusunan Rencana/Proposal
a. Penetapan CPCL Sudah/belum -
b. Penyusunan Rencana Kegiatan Sudah/belum -
dan RAB
c. Penyusunan Desain Sederhana Sudah/belum -
d. Persetujuan Renc. Kerja dan Sudah/belum -
RAB oleh Kep. Dinas Pert Kab/Kota
5 Persiapan Administrasi
a. Penyiapan Rekening Kel Tani Sudah/belum -
b. Tran sfer dana ke Rekenuing Sudah/belum -
kelompok tani
6 Proses Pengadaan Bahan/Alat 10% 20%
7 Pengiriman Bahan/Alat 15% 30%
8 Pelaksanaan Konstruksi
a. Pembuatan Daftar Pekerja Sudah/belum -
b. Pelaksanaan Padat Karya 75% 50%
9 Pengawasan Sudah/belum -
8 Monitoring dan Evaluasi Sudah/belum -
10 Pelaporan Sudah/belum -
Bobot
FORM LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN
(BULANAN)
Prop/Kab. :
Jenis Kegiatan :
Bulan :
Lokasi
xxi
Lampiran 3
Out Line dari Laporan Akhir ini adalah :
Kata Pengantar
Daftar Isi
I. Pendahuluan
� Latar belakang
� Tujuan dan Sasaran
II. Pelaksanaan
A.A.A.A. Masukan
B.B.B.B. Lokasi
C.C.C.C. Tahap Pelaksanaan
D.D.D.D. Permasalahan
E.E.E.E. Pemecahan Masalah
III. Permasalahan dan Upaya Pemecahan
IV. Kesimpulan dan Saran
Lampiran
Dokumentasi setiap tahapan kegiatan
Tabel perkembangan kegiatan
Tabel daftar bangunan sejenis yang pernah
dibangun/dilaksanakan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.
xxii
Lampiran 4
DAFTAR LOKASI DAM PARIT DI INDONESIA
Mendukung No. Propinsi/Kabupaten
TPH HORTI BUN NAK Jumlah
1111 2222 3333 4444 5555 6666 7777
TOTAL 117
1 Propinsi Jabar 10
Kab. Ciamis 2 2
Kab. Cianjur 4 4
Kab. Sumedang 1 1
Kab. Sukabumi 1 1
Kab. Bogor 2 2
2 Propinsi Jawa Tengah 1
Kab. Tegal 1 1
3 Propinsi DIY 6
Kab. Bantul 1 1
Kab. Gunung Kidul 5 5
4 Propinsi Jawa Timur 5
Kab. Nganjuk 5 5
5 Propinsi Sumut 5
Kab. Simalungun 1 1
Kab. Tapsel 2 2
Kab. Pakpak Barat 1 1
Kab. Hmbang Hasundutan 1 1
6 Propinsi Sumatera Barat 16
Kab. Limapuluh Kota 2 2
Kab. Agam 1 1
Kab. Pasaman 1 1
Kab. Sawahlunto Sijunjung 2 2
Kab. Solok 1 1
xxiii
Mendukung No. Propinsi/Kabupaten
TPH HORTI BUN NAK Jumlah
1111 2222 3333 4444 5555 6666 7777
Kab. Tanah Datar 2 5 7
Kab. Pasaman Barat 2 2
7 Propinsi Jambi 3
Kab. Tebo 3 3
8 Propinsi Sumsel 8
Kab. Musi Rawas 1 1
Kab. OKU 3 3
Kab. OKUT 3 3
Kab. OKI 1 1
9 Propinsi Kalimantan Barat 11
Kab. Sambas 4 4
Kab. Kapuas Hulu 2 1 3
Kab. Pontianak 2 2
Kab. Sanggau 1 1
Kab. Sintang 1 1
10 Propinsi Kalimantan Tengah 3
Kab.Katingan 1 1
Kab. Murung Raya 1 1
Kab. Seruyan 1 1
11 Propinsi Kalimantan Selatan 11
Kab. Banjar 1 1
Kab. Hulu Sungai Tengah 4 4
Kab. Kotabaru 4 4
Kab. Tapin 2 2
12 Propinsi Kalimantan Timur 9
Kab. Bulungan 2 2
Kab. Kutai Timur 4 4
xxiv
Mendukung No. Propinsi/Kabupaten
TPH HORTI BUN NAK Jumlah
1111 2222 3333 4444 5555 6666 7777
Kab. Kutai Kertanegara 1 1
Kab. Pasir 2 2
13 Prop. Sulawesi Utara 5
Kab. Sangihe
1 1
Kab. Kota Tomohan 1 1
Kab. Minahasa Utara 1 1 2
Kab. Minahasa Selatan 1 1
14 Prop. Sulawesi Selatan 5
Kab. Bantaeng 1 1
Kab. Barrau 1 1
Kab. Bone 1 1
Kab. Takalar 1 1
Kab. Tana Toraja 1 1
15 Prop. Sulawesi Tenggara 1
Kab.Konawe 1 1
16 Prop. Maluku 2
Kab. Maluku Tenggara Barat 2 2
17 Propinsi Bengkulu 7
Kab. Bengkulu Utara 3 3
Kab. Rejang Lebong 1 1
Kab. Lebong 3 3
18 Propinsi Maluku utara 2
Kab. Kep. Sula 2 2
19 Propinsi Banten 4
xxv
Mendukung No. Propinsi/Kabupaten
TPH HORTI BUN NAK Jumlah
1111 2222 3333 4444 5555 6666 7777
Kab. Lebak 2 2
Kab. Pandeglang 2 2
20 Propinsi Sulawesi Barat 3
Kab. Mamuju 1 2 3