Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA UNIT INDUK
DISTRIBUSI LAMPUNG
Skripsi
Oleh
CHANDRA WIKY PRATAMA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
ii
ABSTRAK
PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARAS UNIT INDUK
DISTRIBUSI LAMPUNG
Oleh
CHANDRA WIKY PRATAMA
Aktifitas suatu perusahaan baik barang maupun jasa tidak jarang menimbulkan dampak yang
kurang baik bagi lingkungan sekitarnya. Untuk membentuk citra yang positif di masyarakat,
perusahaan wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Salah satu program yang
dilaksanakan oleh BUMN yaitu Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, yang merupakan
realisasi dari pelaksanaan Pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas, Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor Per–
02/MBU/7/2017 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor Per-09/MBU/07/2015 Tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan
Usaha Milik Negara, Peraturan Gubernur Provinsi Lampung Nomor 30 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pengelolaan CSR/PKBL. Program tersebut belum sepenuhnya berjalan dengan optimal
dikarenakan : SDM perusahaan yang terbatas dalam hal pelaksanaan serta penyalahgunaan
prosedur program oleh oknum masyarakat seperti tidak boleh bekerja sama dengan lembaga lain.
Permasalahan penelitian ini adalah : (1) Bagaimanakah Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan PT. PLN (Persero) Distribusi Lampung? (2) Apa saja kendala dalam Pelaksanaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT. PLN (Persero) Distribusi Lampung?
Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah normatif dan empiris. Jenis data
yang digunakan adalah data primer, sekunder dan tersier. Pengumpulan data dilakukan dengan
studi pustaka dan studi lapangan yang selanjutnya dianalisis secara kualitatif.
Hasil penelitian dan pembahasan menunjukan bahwa : (1) Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan PT. PLN (Persero) Distribusi Lampung dilaksanakan dengan 2 (dua) program yaitu
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Program Kemitraan yaitu program untuk
meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri. Program Bina
Lingkungan yaitu program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat. (2) Kendala dalam
pelaksanaannya meliputi 2 (dua) faktor, yaitu (internal) : a. Sosialisasi yang belum optimal,
iii
terbatasnya waktu dan (eksternal) : Masih ada oknum mitra binaan yang belum memiliki pola
pikir untuk berkembang dan masih menunggak iuran pinjaman.
Saran dalam penelitian ini adalah : Sosialisasi oleh perusahaan dan sinergi dengan Pemerintah
Daerah Provinsi Lampung lebih ditingkatkan lagi agar pelaksaan PKBL berjalan maksimal.
Kata Kunci : Pelaksanaan, Program, PKBL, BUMN
iv
PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA UNIT INDUK
DISTRIBUSI LAMPUNG
Oleh
CHANDRA WIKY PRATAMA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA HUKUM
Pada
Bagian Hukum Administrasi Negara
Fakultas Hukum Universitas Lampung
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
v
Judul Skripsi : PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN PT. PERUSAHAAN LISTRIK
NEGARA UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG
Nama Mahasiswa : CHANDRA WIKY PRATAMA
No. Pokok Mahasiswa : 1512011303
Jurusan : Hukum Administrasi Negara
Fakultas : Hukum
MENYETUJUI,
1. Komisi Pembimbing
Syamsir Syamsu, S.H., M.Hum.
NIP.19610805 198903 1 005
Eka Deviani, S.H., M.H. NIP. 19731020 200501 2 002
2. Ketua Bagian Hukum Administrasi Negara,
Syamsir Syamsu, S.H., M.Hum.
NIP.19610805 198903 1 005
vi
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Syamsir Syamsu, S.H., M.Hum. …………...
Sekretaris/Anggota : Eka Deviani, S.H., M.H. …………...
Penguji Utama : Nurmayani, S.H., M.H. …………...
2. Dekan Fakultas Hukum
Prof. Dr. Maroni, S.H., M.Hum
NIP 19600310 198703 1 002
Tanggal Lulus Ujian Skripsi:
vii
PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA
Yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : Chandra Wiky Pratama
NomorPokokMahasiswa : 1512011303
Program Studi : Ilmu Hukum
Jurusan/Fakultas : Hukum Administrasi Negara/Hukum
Alamat : Jl. P. Tirtayasa, Perum. Griya Abdi Negara, Blok A5/3
Sukabumi, Bandar Lampung.
Dengan ini menyatakan bahwa benar ini adalah penelitian saya sendiri. Paparan materi dalam
laporan penelitian ini belum pernah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah
dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada Universitas atau Institut
lain.
Bandar Lampung, 21 Februari 2019
Chandra Wiky Pratama
NPM 1512011303
viii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 23 April 1997. Anak
pertama dari Tiga bersaudara dari pasangan Bapak Cikwan, S.Ip. dan Ibu
Wenny.
Pendidikan Sekolah Dasar diselesaikan pada tahun 2009 di SDN 1 Kalibalau
Kencana Bandar Lampung. Sekolah Menengah Pertama diselesaikan pada tahun 2012 di SMP
Negeri 31 Bandar Lampung. Sekolah Menengah Atas diselesaikan pada tahun 2015 di SMA
Negeri 5 Bandar Lampung.
Pada tahun 2015, penulis terdaftar dan diterima sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas
Lampung, dan pada tahun 2017 penulis mengambil Jurusan Hukum Administrasi Negara.
ix
MOTTO
“Sesungguhnya Allah SWT. tidak merubah keadaan suatu kaum sebelum mereka
merubah keadaan diri mereka sendiri.”
( Q.S : Ar-Ra’d/13:11 )
x
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur kepada Allah SWT. Yang tidak hentinya
melimpahkan nikmat dan hidayahnya serta junjungan nabi besar Muhammad SAW.
Penulis mempersembahkan skripsi ini kepada :
Kedua orang tua :
Cikwan & Wenny
“dengan segala do’a dan pengorbanannya yang selama ini mendukung keberhasilanku”
Kedua adikku :
Cipta Wahyu Putra & Chinta Winata Putri
“atas dukungan dan do’a nya”
Sahabat-sahabatku beserta keluarga yang tidak bisa kusebutkan satu persatu
“yang selama ini menemani, memotivasi, mendukung dan mendoakan demi keberhasilanku”
“Almamater ku tercinta Fakultas Hukum Universitas Lampung”
xi
SANWACANA
Puji syukur penulis panjatkan kepada khadirat Allah SWT. karena atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul : “Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan PT. Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Distribusi Lampung”. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana di bagian Hukum Administrasi
Negara pada Fakultas Hukum, Universitas Lampung.
Penulis menyadari dengan segala kesederhanaan hati bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan karena terbatasnya kemampuan penulis, karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini di masa
mendatang.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Syamsir Syamsu, S.H., M.Hum. selaku Dosen Pembimbing I sekaligus Ketua
Jurusan Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung yang
dengan penuh semangat telah meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan
penulis dalam penulisan skripsi ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
2. Ibu Eka Deviani, S.H., M.H. selaku Dosen Pembimbing II sekaligus Sekretaris
Jurusan Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung yang
dengan penuh kebijaksanaan serta kesabaran telah meluangkan waktunya
xii
membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan skripsi ini sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan.
3. Ibu Nurmayani, S.H., M.H., selaku Dosen Pembahas I sekaligus Penguji Utama yang
telah memberikan arahan serta masukan yang penting dan membangun dalam skripsi
ini.
4. Bapak Fathoni, S.H, M.H., selaku Dosen Pembahas II yang telah memberikan arahan
serta masukan penting yang membangun dalam skripsi ini.
5. Prof. Dr. Maroni, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Lampung.
6. Seluruh Dosen dan Karyawan Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum
Universitas Lampung yang telah memberi informasi, arahan serta pengalaman.
7. Mba Lolyta Destisa Dianty selaku Assistant Analist CSR & PKBL serta segenap
karyawan dan karyawati PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Lampung yang
telah memberikan data dan informasi penting yang penulis butuhkan dalam
pelaksanaan penelitian ini.
8. Kedua orang tuaku : Cikwan Abubakar dan Wenny Irham Yusuf serta kedua adikku
Cipta Wahyu Putra dan Chinta Winata Putri atas do’a dan pengorbanannya.
9. Helmi Adriansah beserta keluarga yang telah menjadi teman, kakak, sekaligus mentor
yang telah memberikan pembelajaran penting dalam memotivasi dan menjalani hidup
agar sukses kedepannya.
10. Teman sekaligus sahabat seperjuangan : Daru Joyo Mukti beserta keluarga, Yonas
Muzanni beserta keluarga, Fajrin, Bismo, Miftah, Arif, Bambang, Hadiyan, Rizki,
Christy, Mulei, Asyiva, Septy Nadiya Saputri yang telah memberi pengalaman hebat
xiii
dan pembelajaran hidup berharga serta teman-teman lainnya yang telah menjadi
partner penulis selama ini.
11. Serta seluruh Keluarga Besar Fakultas Hukum Universitas Lampung.
Penulis berdoa agar semua keberkahan menyertai penulis dan akan mendapatkan balasan
kebaikan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih terdapat
kekurangan untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini dimasa yang akan datang dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan siapa saja yang membacanya. Aamiin Ya Robbal Allamin.
Bandar Lampung, 21 Februari 2019
Peneliti
Chandra Wiky Pratama
xiv
DAFTAR ISI
` Halaman
ABSTRAK ......................................................................................................................................i
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................................v
HALAMAN PERNYATAAN .....................................................................................................vi
RIWAYAT HIDUP .....................................................................................................................vii
MOTTO ......................................................................................................................................viii
PERSEMBAHAN ........................................................................................................................ix
SANWACANA ..............................................................................................................................x
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ....................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ...............................................................................................................5
1.3. Tujuan dan Manfaat ............................................................................................................5
1.3.1 Tujuan Penelitian ....................................................................................................5
1.3.2 Manfaat Penelitian ..................................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...................................................................................8
2.1.1. Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ....................................................8
2.1.2. Jenis dan Ruang Lingkup Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ..............................9
2.1.3. Tujuan dan Manfaat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.....................................11
2.2. Pelaksana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...............................................................13
2.2.1. Perseroan Terbatas Milik Swasta ...........................................................................14
2.2.2. Perseroan Terbatas Milik Negara ...........................................................................14
2.3. Landasan Pemberlakuan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia ....................15
2.3.1. Landasan Filosofis ................................................................................................15
2.3.2. Landasan Sosiologis ..............................................................................................17
2.3.3. Landasan Yuridis ..................................................................................................17
xv
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan Masalah ..........................................................................................................25
3.2. Sumber Data .....................................................................................................................25
3.2.1. Data Primer ...........................................................................................................25
3.2.2. Data Sekunder .......................................................................................................26
3.3. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data .................................................................28
3.3.1. Prosedur Pengumpulan Data ..................................................................................28
3.3.2. Prosedur Pengolahan Data .....................................................................................28
3.4. Analisis Data ....................................................................................................................28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Profil PT. Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Distribusi Lampung ...........................30
4.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT. Perusahaan Listrik Negara Unit Induk
Distribusi Lampung .............................................................................................30
4.1.2. PT. Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Distribusi Lampung sebagai
Pelaksana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...................................................32
4.1.3. Dasar Hukum Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
PT. Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Distribusi Lampung ........................34
4.1.4. Struktur Pejabat dan Staf Pengelola CSR/PKBL
PT. Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Distribusi Lampung ..........................35
4.2. Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT. Perusahaan Listrik Negara Unit
Induk Distribusi Lampung ...............................................................................................36
4.2.1. Pelaksanaan Program Kemitraan ..........................................................................36
4.2.1.1. Mekanisme Penyaluran Pinjaman Program Kemitraan ...........................39
4.2.2. Pelaksanaan Program Bina Lingkungan ...............................................................47
4.2.2.1. Mekanisme Penyaluran Program Bina Lingkungan ................................53
4.3. Laporan Pertanggungjawaban Program Kemitraan dan Bina Lingkungan .....................54
4.4. Kendala Dalam Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
PT. Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Distribusi Lampung ......................................55
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ......................................................................................................................58
5.2. Saran ..................................................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Struktur jabatan pengelola CSR/PKBL PT. Perusahaan Listrik Negara Unit Induk
Distribusi Lampung ......................................................................................................................35
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan kenegaraan dan pemerintahan, ajaran negara
hukum yang dulu banyak dianut oleh negara-negara didunia perlahan mulai
beralih kepada konsep negara kesejahteraan yaitu dengan keterlibatan negara
dalam kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat sebagai langkah untuk
mewujudkan kesejahteraan umum, hal tersebut berbanding terbalik dengan konsep
negara penjaga malam yang dahulu banyak dianut oleh negara-negara di dunia.1
Merujuk pada rumusan tujuan negara yang terdapat dalam alinea keempat
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pada bait “untuk memajukan
kesejahteraan umum” dapat disimpulkan bahwa Indonesia pada dasarnya
menganut paham kesejahteraan. Adanya kewajiban pemerintah untuk memajukan
kesejahteraan umum tersebut merupakan konsep dari negara kesejahteraan.
Menurut J.B.J.M. Berge Ten, dalam lingkup tatanan suatu negara membutuhkan
aturan main atau hukum yang lebih bersifat teknis yang kemudian disebut dengan
Hukum Administrasi Negara. Hukum Administrasi Negara diartikan sebagai
1 Ridwan HR. Hukum Administrasi Negara, Edisi Revisi, (Jakarta : Rajawali Pers, 2013), hlm. 14.
2
hukum yang mengatur mengenai penyelenggaraan negara yang lebih bersifat
teknis.2
Sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap kesejahteraan rakyatnya,
Pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang
salah satunya melaui kebijakan yang beorientasi pada bantuan permodalan, seperti
perluasan akses usaha mikro kecil dan koperasi melalui peningkatan kualitas
produk dan akses jangkauan pemasaran bagi usaha mikro dan kecil serta
peningkatan akses terhadap permodalan usaha.3 Pengembangan UKM dan
Koperasi diarahkan untuk berkembang menjadi pelaku ekonomi yang
berkeunggulan kompetitif melalui penguatan kewirausahaan dan peningkatan
produktivitas yang didukung dengan upaya peningkatan adaptasi terhadap
kebutuhan pasar, pemanfaatan hasil inovasi dan penerapan teknologi sehingga
masyarakat memiliki kemampuan untuk menjadi pelaku ekonomi yang mampu
meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi secara mandiri dan
berkelanjutan.4
Program ataupun kebijakan Pemerintah Pusat selanjutnya yang tidak kalah
penting yaitu mengenai isu lingkungan, efektivitas pemanfaatan sumber daya
alam dan lingkungan hidup diarahkan pada peningkatan nilai tambah produk-
produk sumber daya alam, menjadi acuan bagi pengembangan industri yang
berbasis sumber daya alam dan tetap menekankan pada pemeliharaan sumber
daya alam yang ada sekaligus meningkatkan kualitas dan kuantitasnya. Disamping
2 Ridwan HR, op.cit., hlm. 23. 3https://www.bappenas.go.id/Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah. diakses pada 26
oktober 2018 4 https://www.bappenas.go.id/Rencana Pembangunan Jangka Panjang. diakses pada 26 oktober 2018
3
itu juga diarahkan untuk membangun keberlanjutan bagi seluruh bidang dan tidak
lagi berlandaskan pada peningkatan pertumbuhan ekonomi semata-mata, tetapi
juga keberpihakan kepada aspek sosial dan lingkungan demi keberlanjutan
pembangunan. Perhatian khusus ditujukan bagi kesejahteraan masyarakat lokal
agar mereka dapat menikmati hasil dari pemanfaatan sumber daya alam yang ada
di daerahnya.5
Uraian diatas selaras dengan apa yang terdapat dalam arah kebijakan ekonomi
Provinsi Lampung yaitu dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi (pro
growth) melalui pengembangan potensi dan keunggulan yang dimiliki Provinsi
Lampung dengan berbasis kerakyatan dengan kemitraan yang berdampak pada
peningkatan kualitas hidup masyarakat serta kemandirian daerah.6 Aspek
berikutnya yang tidak kalah penting yaitu terkait dengan pengelolaan lingkungan,
selaras dengan sasaran yang hendak dicapai dalam Rencana Kerja Pemerintah
Daerah Provinsi Lampung tahun 2018 yaitu dengan mengendalikan kerusakan
lingkungan, serta perlindungan dan konservasi sumber daya alam agar kelestarian
lingkungan dapat terjaga hingga generasi mendatang.7
Beberapa program diatas merupakan bagian dari usaha pemerintah didalam
mensejahterakan rakyatnya, namun dewasa ini perkembangan serta pembangunan
diberbagai sektor kehidupan membawa dampak yang begitu signifikan bagi
kehidupan masyarakat, khususnya disektor ekonomi. Sekian banyaknya pelaku
ekonomi yang ikut serta dalam perkembangan tersebut, tentunya berpotensi
membawa dampak negatif bagi masyarakat, salah satu diantaranya yaitu
5 Ibid, hlm. 33. 6 http://www.bappeda.lampungprov.go.id/RKPD 2018. diakses pada 26 oktober 2018 7 Ibid, hlm. 204.
4
perusahaan milik pemerintah sendiri atau Badan Usaha Milik Negara khususnya
yang bergerak disektor energi yaitu PT. Perusahaan Listrik Negara.
Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut perseroan adalah badan hukum yang
merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang (Undang-undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas). Menurut Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara yang selanjutnya
disebut BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya
dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan.
Perusahaan memiliki kontribusi besar terhadap peningkatan perekonomian negara.
Salah satu prinsip Good Corporate Goverment atau prinsip korporasi yang sehat
adalah masalah pertanggungjawaban yaitu kesesuaian dalam pengelolaan
perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku,8 hal tersebut
kemudian berpotensi menimbulkan dampak baik positif (meningkatnya taraf
hidup masyarakat sekitar) hingga dampak negatif (rusaknya lingkungan alam).
Permasalahan tersebut kemudian memunculkan suatu konsep yang mengatur
tentang tanggung jawab bagi perusahaan yang dikenal sebagai Corporate Social
Responsibility (CSR). Menurut Pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas, Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah
komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi
8 Ujang Rusdianto, CSR Communications A Framework for PR Practitioners, dalam prakata Dr. Yanti
Setianti, S.Sos., M.Si, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013).
5
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang
bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat
pada umumnya. Kemudian dengan diundangkannya Pasal 74 Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menjadi payung hukum
didalam penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan itu sendiri.
Dari uraian diatas terlihat bahwa betapa pentingnya melaksanakan Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan bagi perusahaan, terlebih lagi hal tersebut menyangkut
pembangunan berkelanjutan baik sumber daya alam maupun sumber daya
manusia, atas dasar tersebut patut diadakan penelitian mengenai
“PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PT.
PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA UNIT INDUK DISTRIBUSI
LAMPUNG”
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian yang dikemukakan pada latar belakang diatas, dapat dirumuskan
beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT.
Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Distribusi Lampung?
2. Apa saja kendala dalam Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT.
Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Distribusi Lampung?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan PT. Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Distribusi Lampung
6
2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor penunjang serta hambatan
dalam Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT. Perusaaan Listrik
Negara Unit Induk Distribusi Lampung
1.3.2 Manfaat penelitian ini adalah:
Penelitian mengenai “Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT.
Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Distribusi Lampung” ini diharapkan dapat
memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsi berupa pemikiran
serta evaluasi terhadap perkembangan ilmu hukum khususnya Hukum
Administrasi Negara yang terkait dengan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan yang merupakan tanggung jawab perusahaan agar lebih baik serta
optimal, baik dari segi regulasi maupun pelaksanaanya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pemerintah
Hasil dari penelitian ini kiranya dapat dijadikan bahan evaluasi bagi
pemerintah dalam perancangan aturan terkait Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan itu sendiri, agar kedepannya lebih baik lagi dari segi regulasi
serta membantu pemerintah dalam meningkatkan dan mensejahterakan
masyarakat.
b. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan
pengetahuan bagi perusahaan agar tujuan yang hendak dicapai dari
7
pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dapat berjalan optimal
serta berkelanjutan.
c. Bagi Masyarakat
Diharapkan dari adanya penelitian ini dapat berdampak luas bagi
kehidupan masyarakat tidak hanya dari segi materil melainkan pembinaan
berkelanjutan bagi masyarakat agar dapat meningkatkan taraf hidupnya
secara mandiri.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
2.1.1 Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang
dimaksud dengan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yaitu, komitmen perseroan
untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi
perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.
Dengan begitu terdapat definisi yang jelas mengenai apa yang dimaksud dengan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan itu sendiri. Definisi Corporate Social
Responsibility (CSR) menurut berbagai organisasi dunia antara lain:
a. World Business Council for Sustainable Development: Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan adalah suatu komitmen dari perusahaan untuk berprilaku
etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
b. International Finance Corporation: Komitmen dunia bisnis untuk memberi
kontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui kerjasama
dengan karyawan, keluarga mereka, komunitas lokal dan masyarakat luas
9
untuk meningkatkan kehidupan mereka melalui cara-cara yang baik bagi
bisnis maupun pembangunan.9
Adapun definisi Corporate Social Responsibility (CSR) menurut para ahli sebagai
berikut:
a. Menurut Johnson and Johnson (2006) , Corporate Social Responsibility adalah
tentang bagaimana perusahaan memanajemen proses bisnis sehingga
membawa dampak yang positif bagi kehidupan sosial.
b. Lord Holme and Richard Watts (2006) mendefinisikan Corporate Social
Responsibility sebagai komitmen berkelanjutan dari bisnis terhadap kontribusi
pembangunan ekonomi.10
2.1.2 Jenis dan Ruang Lingkup Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan memang tidak memiliki nilai ekonomis secara
langsung tetapi memiliki pengaruh yang besar bagi going concern dan eksistensi
perusahaan. Umpan balik yang didapat dari kegiatan Tanggung Jawab Sosial ini
tidak langsung dapat dinikmati begitu kegiatan ini dilaksanakan, akan tetapi
memiliki efek jangka panjang yang sangat penting bagi keberadaan perusahaan,
seperti misalnya dukungan dari masyarakat tempat kegiatan usaha atau loyalitas
pelanggan terhadap produk yang ditawarkan. Ada empat model atau pola
Tanggung Jawab Sosial yang umumnya diterapkan oleh perusahaan di Indonesia,
yaitu:
1. Keterlibatan langsung.
9 Ujang Rusdianto, op. cit., hlm. 7. 10 Nor Hadi, Corporate Social Responsibility, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), hlm. 46.
10
Perusahaan menjalankan program Tanggung Jawab Sosial secara langsung
dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan
sumbangan ke masyarakat tanpa perantara. Untuk menjalankan tugas ini,
sebuah perusahaan biasanya menugaskan salah satu pejabat seniornya, seperti
corporate secretary atau public affair manager atau menjadi bagian dari tugas
pejabat public relation.
2. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan.
Perusahaan mendirikan yayasan sendiri di bawah perusahaan atau groupnya.
Biasanya, perusahaan menyediakan dana awal, dana rutin atau dana abadi
yang dapat digunakan secara teratur bagi kegiatan yayasan.
3. Bermitra dengan pihak lain.
Perusahaan menyelenggarakan Tanggung Jawab Sosial melalui kerjasama
dengan lembaga sosial/organisasi non-pemerintah, instansi pemerintah,
universitas atau media massa, baik dalam mengelola dana maupun dalam
melaksanakan kegiatan sosialnya.
4. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium.
Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga
sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan dengan model
lainnya, pola ini lebih berorientasi pada pemberian hibah perusahaan yang
bersifat “hibah pembangunan”. Pihak konsorsium atau lembaga semacam itu
yang dipercayai oleh perusahaan-perusahaan yang mendukungnya secara pro-
11
aktif mencari mitra kerjasama dari kalangan lembaga operasional dan
kemudian mengembangkan program yang disepakati bersama.11
Namun demikian, program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada dasarnya
meliputi:
1. Pengurangan kemiskinan
2. Pelestarian lingkungan
3. Pembangunan ekonomi berkelanjutan.12
Ketiga hal diatas merupakan upaya penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
dengan prinsip berkelanjutan.
2.1.3 Tujuan dan Manfaat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Bagi kebanyakan perusahaan selain untuk melaksanakan amanat dari Undang-
undang serta aturan terkait lainnya, terdapat tujuan mengapa Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan sangatlah penting untuk dilaksanakan seoptimal mungkin.
Perusahaan di dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya, memfokuskan
perhatiannya kepada tiga hal yaitu:
1. keuntungan (profit)
2. masyarakat (people)
3. Lingkungan (planet).
11Saidi Zaimi dan Abidin Hamid, Wacana dan Praktek Kedermawanan Sosialdi Indonesia, Jakarta:
Piramedia, 2004), hlm 64-65. 12
Suparman, Corporate Social Responsibility: Bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan & Kepedulian
Perusahaan dengan Masyarakat. Tesis pada Program Studi Magister Ilmu Komunikasi FISIP Universitas
Diponegoro, 2013, hlm 7.
12
Selanjutnya dengan memperhatikan masyarakat, perusahaan dapat berkontribusi
terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat. Perhatian terhadap masyarakat
dapat dilakukan dengan cara perusahaan melakukan aktivitas-aktivitas serta
pembuatan kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan, kualitas
hidup dan kompetensi masyarakat diberbagai bidang. Diharapkan dengan
memperhatikan lingkungan, perusahaan dapat ikut berpartisipasi dalam usaha
pelestarian lingkungan demi terpeliharanya kualitas hidup umat manusia dalam
jangka panjang. Keterlibatan perusahaan dalam pemeliharaan dan pelestarian
lingkungan berarti perusahaan berpartisipasi dalam usaha mencegah terjadinya
bencana serta meminimalkan dampak bencana yang diakibatkan oleh kerusakan
lingkungan.
Terkait dengan menjalankan tanggung jawab sosial, perusahaan diharapkan tidak
hanya mengejar laba jangka pendek, tetapi juga ikut berkontribusi terhadap
peningkatan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan dalam jangka panjang.
Selain tujuan yang sudah dijelaskan diatas, terdapat juga berbagai manfaat yang
dapat diperoleh dari penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, diantaranya:
1. Bagi Pemerintah
Tentunya dapat dijadikan bahan evaluasi kedepannya agar sistem yang ada
lebih baik lagi serta menjadi partner bagi pemerintah didalam mengoptimalkan
program-program yang ada dalam rangka mensejahterakan dan meningkatkan
taraf hidup masyarakat.
2. Bagi Perusahaan
Dengan adanya Tanggung Jawab Sosial sangat bermanfaat, antara lain:
13
a) Membangun dan menjaga reputasi perusahaan
b) Meningkatkan citra perusahaan
c) Mengurangi resiko bisnis perusahaan
d) Melebarkan cakupan bisnis perusahaan
e) Mempertahankan posisi merk perusahaan
f) Mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas
g) Kemudahan akses permodalan
h) Meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal yang kritis
i) Mempermudah pengelolaan manajemen resiko.13
3. Bagi Masyarakat
Bagi masyarakat tentunya dapat meningkatkan taraf hidup serta mensejahterakan
masyarakat baik dari segi sumber daya manusianya maupun infrastruktur yang
ada.
2.2 Pelaksana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan merupakan suatu keharusan bagi
setiap perusahaan terlebih lagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sebagaimana
yang telah diatur dalam Pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas yang menyatakan bahwa perusahaan memiliki sebuah
tanggung jawab sosial terhadap lingkungan masyarakat disekitar, sebagai dampak
akibat dari adanya proses produksi maupun kegiatan perusahaan lainnya yang
berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan masyarakat
disekitarnya. Beranjak dari hal tersebut, kemudian terdapat 2 subjek dari
13 Ujang Rusdianto, op. cit., hlm. 13.
14
pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yaitu Perseroan Terbatas milik
swasta dan perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah itu sendiri.
2.2.1 Perseroan Terbatas Milik Swasta
Menurut Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 yang dimaksud dengan
Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut perseroan adalah badan hukum yang
merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang. Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 Pasal 74 ayat (1) menyebutkan bahwa Perseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya
alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, serta ayat (2)
yang menyebutkan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan
diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan
memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Isi dari pasal tersebut merupakan aturan
yang mengatur mengenai pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial bagi Perseroan
Terbatas milik swasta.
2.2.2. Perseroan Terbatas Milik Negara
Badan Usaha Milik Negara yang selanjutnya disebut BUMN adalah badan usaha
yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.
Beban Tanggung Jawab Sosial Perusahaan mencakup semua perusahaan yang ada
baik itu swasta maupun milik pemerintah, khususnya perusahaan yang dan atau
15
bergerak sehubungan dengan sumber daya alamlah yang memiliki peranan yang
sangat besar bagi masyarakat. Salah satu perusahaan yang berhubungan dengan
sumber daya alam adalah PT. Perusahaan Listrik Negara yang bergerak disektor
energi. PT. Perusahaan Listrik Negara adalah perusahaan yang bergerak dalam
usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam jumlah dan mutu
yang memadai serta memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan
Pemerintah di bidang ketenagalistrikan dalam rangka menunjang pembangunan
dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.14
2.3 Landasan Pemberlakuan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di
Indonesia
Hukum itu dituntut untuk memenuhi berbagai karya oleh mayarakat, atau yang
disebut dengan nilai-nilai dasar dari hukum yaitu keadilan (landasan filosofis),
kegunaan (landasan sosiologis) dan kepastian hukum (landasan yuridis).15
landasan hukum untuk pemberlakuan CSR juga harus memenuhi 3 (tiga) landasan
tersebut yakni filosofis, sosiologis dan yuridis. Berlandaskan pada ketiga landasan
ini maka lengkaplah landasan hukum pemberlakuan CSR memperoleh keabsahan
filsafati, sosiologis dan yuridis. Landasan hukum diberlakukannya CSR dalam
kegiatan bisinis di Indonesia antara lain:
2.3.1 Landasan Filosofis
Republik Indonesia merupakan negara majemuk dengan segala keanekaragaman
dan potensi yang ada didalamnya, baik keanekaragaman masyarakatnya maupun
sumber daya alamnya yang berlimpah. Sejatinya segala potensi dan keberagaman
14
http://www.pln.co.id/tentang-kami/profil-perusahaan. diakses pada 4 oktober 2018 15
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, (Bandung: alumni, 2006), hlm. 19-20.
16
yang ada tersebut dapat dikelola dan dimanfaatkan serta diperuntukkan sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat disegala sisi, baik sosial, ekonomi,
pendidikan, dan kebudayaan. Jika dilihat realita yang saat ini terjadi, kemajuan
zaman menuntut setiap negara didunia untuk berlomba dalam pemenuhan
kebutuhan negaranya khususnya dalam hal perekonomian. Berbagai cara
dilakukan guna mengenjot roda perekonomian agar mencapai satu tujuan konkret
yaitu kesejahteraan rakyat. Tidak dapat dipungkiri bahwasanya produktivitas
adalah pendorong pertumbuhan ekonomi, setidaknya ada dua cara yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan output dari waktu ke waktu:
a. Meningkatkan output atau produktivitas
b. Rasio output ke input.16
Dari hal diatas kemungkinan besar yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
produktivitas adalah melalui suatu kegiatan industri. terlihat jelas bahwa
pertumbuhan disektor industri adalah mutlak adanya guna meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, dan bukan tanpa akibat jika hal terebut dilaksanakan tidak
menimbulkan dampak yang berpotensi mengarah kepada hal-hal negatif seperti
tidak terpenuhinya hak sosial masyarakat disekitar kegiatan industri tersebut.
belum lagi dari kegiatan tersebut berpotensi untuk mengancam keberlangsungan
atau kelestarian lingkungan sebagai akibat dari proses produksi yang sedang
berjalan.
Sesuai dengan isi dari pancasila yaitu sila ke-2 yang berbunyi: “Kemanusiaan
yang adil dan beradab” serta sila ke-5 yang berbunyi: “Keadilan sosial bagi
16
Prof. Esmi Warassih Pujirahayu, Pranata Hukum: Sebuah Telaah Sosiologis, (Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 12.
17
seluruh rakyat Indonesia”. Tentunya dari isi pancasila tersebut tergambar jelas
bahwa setiap rakyat Indonesia berhak untuk mendapatkan kehidupan yang adil
dan layak diberbagai sendi kehidupannya, termasuk mendapat keadilan tidak
hanya dari pemerintah semata melainkan dari perusahaan-perusahaan yang
kegiatan operasionalnya membawa dampak bagi kehidupan mereka.
2.3.2 Landasan Sosiologis
Kehadiran tanggung jawab hukum tentu didasarkan pada nilai-nilai kemanfaatan
apa yang akan diterima oleh masyarakat, begitupun dengan adanya tanggung
jawab hukum berupa Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Dalam sebuah disertasi
yang berjudul “Pemberdayaan Masyarakat Miskin melalui program CSR” yang
ditulis oleh Dewangga Nikmatullah terungkap bahwa Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan dapat digunakan sebagai sarana untuk memberdayakan masyarakat
miskin.17
2.3.3 Landasan Yuridis
Berkaitan dengan hal tersebut, negara dalam sistem perekonomian nasionalnya
telah menjamin hal-hal yang secara tidak langsung berkaitan dengan
penyelenggaraan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yaitu seperti yang terdapat
dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat (4) menyatakan bahwa
perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
17 Dewangga Nikmatullah, Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Program Corporate Social
Responsibility, (Disertasi Program Studi Penyuluhan Pembangunan/Pemberdayaan Masyarakat, Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, 2013), hlm. 8.
18
kesatuan ekonomi nasional. secara tidak langsung isi yang tertulis dalam pasal
diatas menggambarkan semangat pembangunan berkelanjutan yang berlandaskan
kepada kepentingan bersama rakyat serta berkelanjutan.
a) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara
(BUMN).
Dalam Pasal 88 ayat (1) menyebutkan bahwa BUMN dapat menyisihkan
sebagian laba bersihnya untuk keperluan pembinaan usaha kecil/koperasi
serta pembinaan masyarakat sekitar BUMN.
b) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dalam Pasal 74 dan
penjelasannya. Pengaturan ini berlaku untuk perseroan yang isinya mengatur
mengenai hal-hal berikut ini:
1. TJSL ini wajib untuk perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya
di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam. Yang
dimaksud dengan “perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di
bidang sumber daya alam” adalah perseroan yang kegiatan usahanya
mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam. Sedangkan yang
dimaksud dengan perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya yang
berkaitan dengan sumber daya alam adalah perseroan yang tidak
mengelola dan tidak memanfaatkan sumber daya alam, tetapi kegiatan
usahanya berdampak pada fungsi kemampuan sumber daya alam.
19
2. TJSL ini merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan
diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya
dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
3. Mengenai sanksi, dikatakan bahwa perseroan yang tidak melaksanakan
kewajiban TJSL akan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang terkait.
c) Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan Perseroan Terbatas.
Pengaturan mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Peraturan
Pemerintah ini terdapat dalam Pasal 2 yang menyebutkan, setiap Perseroan
selaku subjek hukum mempunyai tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Pasal 3 ayat (1) yaitu, Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 menjadi kewajiban bagi Perseroan yang menjalankan
kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam
berdasarkan Undang-Undang. Selanjutnya dalam ayat (2) menyebutkan
Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan baik di dalam
maupun di luar lingkungan Perseroan.
Selanjutnya dalam Pasal 4 ayat (1) menyebutkan Tanggung jawab sosial dan
lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan rencana kerja tahunan
Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris atau RUPS sesuai
dengan anggaran dasar Perseroan, kecuali ditentukan lain dalam peraturan
perundang-undangan. Ayat (2) menyebutkan bahwa rencana kerja tahunan
Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat rencana kegiatan dan
20
anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tanggung jawab sosial dan
lingkungan.
Ketentuan lainnya yaitu terdapat dalam Pasal 5 ayat (1) yaitu Perseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber
daya alam, dalam menyusun dan menetapkan rencana kegiatan dan anggaran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) harus memperhatikan kepatutan
dan kewajaran. Selanjutnya ayat (2) mengatur mengenai realisasi anggaran
untuk pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dilaksanakan
oleh Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperhitungkan sebagai
biaya Perseroan, serta dalam Pasal 6 menyebutkan bahwa pelaksanaan
tanggung jawab sosial dan lingkungan dimuat dalam laporan tahunan
Perseroan dan dipertanggungjawabkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
d) Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-01/MBU/2011 tentang
penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) pada Badan Usaha
Milik Negara (BUMN).
Dalam Pasal 4 ayat (3) menyebutkan bahwa penerapan daripada Prinsip Good
Corporate Governance (GCG) bertujuan untuk mendorong agar Organ
Persero atau Organ Perum dalam membuat keputusan dan menjalankan
tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan
perundangundangan, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial
BUMN terhadap Pemangku Kepentingan maupun kelestarian lingkungan di
sekitar BUMN.
21
e) Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor
Per–02/MBU/7/2017 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Badan
Usaha Milik Negara Nomor Per-09/MBU/07/2015 Tentang Program
Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara.
Dalam aturan ini mengatur mengenai bentuk, syarat-syarat, kategori serta
mekanisme yang terdapat dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
Seperti yang terdapat dalam pasal 3 Peraturan Menteri Badan Usaha Milik
Negara Tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, ketentuan
mengenai Program Kemitraan sebagai berikut :
1. Jenis usaha kecil yang ingin bergabung dalam Program Kemitraan
setidaknya memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha, atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak
Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah);
2. Milik Warga Negara Indonesia;
3. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung
maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar;
4. Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan
hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk usaha
mikro dan koperasi;
5. Mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikernbangkan;
6. Telah melakukan kegiatan usaha minimal 6 (enam) bulan; dan
22
7. Belum memenuhi persyaratan perbankan atau Lembaga Keuangan Non
Bank.
Ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 6 (enam), tidak berlaku bagi
usaha kecil yang baru dibentuk atau berdiri atas inisiatif BUMN Pembina
sebagai bagian dari Program Kemitraan BUMN Pembina. Sedangkan terkait
dengan ruang lingkup Program Bina Lingkungan diatur dalam Pasal 9 ayat (3)
yaitu:
a. Bantuan korban bencana alam;
b. Bantuan pendidikan, dapat berupa pelatihan, prasarana dan sarana
pendidikan;
c. Bantuan peningkatan kesehatan;
d. Bantuan pengembangan prasarana dan/ atau sarana umurn;
e. Bantuan sarana ibadah;
f. Bantuan pelestarian alam; dan/atau
g. Bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan,
termasuk untuk:
1) Elektrifikasi di daerah yang belum teraliri listrik;
2) Penyediaan sarana air bersih;
3) Penyediaan sarana Mandi Cuci Kakus;
4) Bantuan pendidikan, pelatihan, pemagangan, promosi, dan bentuk
bantuan lain yang terkaitdengan upaya peningkatan kemandirian
ekonomi usaha kecil selain Mitra Binaan Program Kemitraan;
5) Perbaikan rumah untuk masyarakat tidak mampu;
23
6) Bantuan pembibitan untuk pertanian, peternakan dan perikanan;
atau
7) Bantuan peralatan usaha.
f) Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 20 Tahun 2012 tentang Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan.
Pasal 2 menyebutkan bahwa pengaturan yang terdapat dalam Peraturan
Daerah ini bertujuan untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan
hukum atas pelaksanaan Tanggung jawab Sosial Perusahaan serta memberi
arah kebijakan atau pedoman kepada Pemerintah Daerah, perusahaan dan
semua pemangku kepentingan dalam melaksanakan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan.
Pasal 3 menyebutkan bahwa tujuan dibuatnya Peraturan Daerah ini adalah
sebagai berikut :
1. Terwujudnya batasan yang jelas tentang Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan beserta pihak-pihak yang menjadi pelakunya;
2. Terpenuhinya penyelenggaraan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang
sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan program
pembangunan daerah;
3. Terwujudnya kepastian hukum bagi perusahaan dalam pelaksanaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan secara terpadu dan berdaya guna;
4. Mengurangi dampak negatif dari keberadaan perusahaan dan
mengoptimalkan dampak positif dari keberadaan perusahaan.
24
Pasal 10 mengatur mengenai kategori perusahaan yang melaksanakan
Tanggung Jawab Sosial seperti :
1. Berstatus badan hukum
2. Berpusat, cabang ataupun unit pelaksana berkedudukan dalam wilayah
Lampung
3. Penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan meliputi perusahaan
milik swasta maupun milik Negara, baik yang bergerak dibidang barang
maupun jasa.
Sedangkan Pasal 12 ayat (1) menyebutkan bahwa bagi perusahaan yang
kegiatan usahanya dibidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam
wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dengan biaya yang dianggarkan
dan diperhitungkan sebagai biaya perusahaan dengan memperhatikan usaha,
kepentingan, serta kinerja keuangannya. Selanjutnya Pasal 12 ayat (2)
mengatur tentang sumber dana pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial
bersumber dari keuntungan bersih setelah pajak maupun sumber lain yang
ditentukan oleh perusahaan sendiri.
Ketentuan-ketentuan di atas dapat disimpulkan bahwa perusahaan diwajibkan
untuk melaksanakan Tanggung Jawab Sosial yang pada akhirnya dapat
memberdayakan ataupun meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar
perusahaan yang bersangkutan.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Masalah
Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan
pendekatan secara normatif dan pendekatan secara empiris. Pendekatan secara
normatif, yaitu pendekatan yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan
mempelajari peraturan-peraturan hukum yang berlaku serta berkaitan dengan
permasalahan penelitian yang meliputi peraturan perundang-undangan, dokumen-
dokumen resmi dan sumber lain yang berkaitan dengan permasalahan yang
diteliti. Pendekatan empiris, yaitu pendekatan yang dilakukan dengan cara melihat
pada kenyataan langsung atau sesungguhnya terhadap pihak yang berkompeten di
lokasi penelitian serta mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan
permasalahan yang diteliti yaitu mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
3.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berasal dari data primer dan data sekunder, yaitu
sebagai berikut:
3.2.1 Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh penulis dari hasil studi dan penelitian di
lapangan. Data primer ini akan diambil dari dokumen dan hasil wawancara yang
26
dilakukan kepada pihak yang berwenang yaitu Humas CSR dan PKBL di PT.
Perusahaan Listrik Negara Distribusi Lampung untuk mencari masukan-masukan,
saran-saran dan tanggapan dari PT. Perusahaan Listrik Negara Distribusi
Lampung, dalam Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT. Perusahaan
Listrik Negara Distribusi Lampung khususnya pada Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan.
3.2.2 Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari kepustakaan. data sekunder
diperoleh dengan mempelajari dan mengkaji literatur-literatur, dan perundang-
undangan. Data sekunder ini menghasilkan bahan hukum sekunder yang
memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti rancangan
undang-undang, hasil-hasil penelitian, hasil karya dari kalangan hukum,18
serta
dokumen dari studi kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan untuk mengambil
data sekunder yang meliputi:
1. Bahan primer yang terdiri dari:
a) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
b) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik
Negara
c) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas.
d) Peraturan Pemerintah RI Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas.
18Soerjono Soekanto. Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 2014 ), hlm. 52..
27
e) Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-01/MBU/2011 tentang
penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) pada Badan Usaha
Milik Negara (BUMN).
f) Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor
Per–02/MBU/7/2017 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri
Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-09/MBU/07/2015 Tentang
Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik
Negara.
g) Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 20 Tahun 2012 tentang
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
2. Bahan Hukum Sekunder
Bahan hukum sekunder dalam penelitian ini memberikan penjelasan serta
pemahaman mengenai bahan hukum primer, seperti rancangan undang-
undang, hasil-hasil penelitian, serta hasil karya dari kalangan hukum.
3. Bahan Hukum Tersier
Bahan hukum tersier memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap
bahan hukum primer dan sekunder yang berasal dari penelitian hukum,
makalah, jurnal yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti yaitu
mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.19
19 Ibid, hlm. 25
28
3.3 Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data
3.3.1 Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
1. Studi kepustakaan dilakukan dengan cara mengambil informasi dari data
sekunder yang terdiri dari literatur, peraturan hukum serta dokumen.
2. Studi lapangan dilakukan melalui wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan
yang terlebih dahulu dipersiapkan sebagai acuan pengambilan data atau
informasi dan tidak menutup kemungkinan terdapat variasi pertanyaan pada
proses wawancara serta laporan dalam bentuk dokumen yang kemudian
diolah.
3.3.2 Prosedur Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Memeriksa data (editing), yaitu dengan mengoreksi apakah data yang telah
terkumpul sudah cukup, benar serta relevan dengan pokok permasalahan.
2. Evaluasi (evaluating), yaitu memilah data yang ada apakah data tersebut dapat
digunakan dalam penelitian.
3. Sistematika (sistemazing), yaitu menyusun dan menempatkan data secara
sistematis dan sesuai dengan urutan.
3.4 Analisis Data
Analisis data dilakukan secara kualitatif, komprehensif dan lengkap. Analisis
kualitatif artinya analisis yang dilakukan dengan cara mengkonstruksi data dalam
bentuk uraian kalimat yang tersusun secara teratur, logis, tidak tumpang tindih dan
29
efektif sehingga memudahkan pembahasan dan pemahaman serta interpretasi data.
Komprehensif artinya pembahasan data secara mendalam dari berbagai aspek
sesuai dengan lingkup penelitian. Lengkap artinya tidak ada bagian yang
terlupakan, semuanya sudah masuk dalam pembahasan. Hasil analisis data
disajikan secara ringkas dalam kesimpulan sebagai jawaban singkat dari pokok
bahasan dan masalah yang diteliti.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan oleh PT. Perusahaan Listrik
Negara Unit Induk Distribusi Lampung dilaksanakan melalui 2 (dua) program
yaitu, Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan. Program Kemitraan
adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil yang masih
memerlukan pembinaan baik dalam bentuk modal usaha maupun bimbingan
manajerial agar menjadi tangguh dan mandiri. Program Bina Lingkungan
adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN dalam
hal ini PT. Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Distribusi Lampung.
2. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan oleh PT. Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Distribusi
Lampung meliputi kendala internal dan kendala eksternal. Adapun kendala-
kendala tersebut sebagai berikut :
Kendala Internal (dari dalam perusahaan) :
1. Belum optimalnya sosialisasi tentang Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan.
59
2. Keterbatasan sumber daya manusia dan waktu menyebabkan kurang
optimalnya pelaksanaan pengawasan dan pembinaan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan.
Kendala Eksternal :
1. Masih adanya Mitra Binaan yang sulit untuk merubah pola pikir untuk
maju dan berkembang serta patuh aturan guna meningkatkan taraf
hidup.
2. Terkait dengan Program Kemitraan masih adanya oknum dari Mitra
Binaan yang melanggar perjanjian dengan cara menunggak
pembayaran dana pinjaman sampai dengan tidak mengembalikan dana
pinjaman sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya dan data yang
diperoleh di lapangan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Perusahaan sebaiknya lebih optimal dalam mensosialisasikan program-
program yang ada melaui kanal-kanal berita terupdate seperti media sosial
serta berinovasi agar semakin banyak masyarakat yang berubah pola
pikirnya untuk bisa maju dan terbantu dengan adanya Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan tersebut.
2. Diharapkan Pemerintah Daerah Provinsi Lampung lebih aktif lagi dalam
melaksanakan sinergi dengan perusahaan khususnya PT. Perusahaan
Listrik Negara Unit Induk Distribusi Lampung agar penyaluran CSR
60
seperti Program Kemitraan dan Bina Lingkungan lebih optimal, terarah
dan selaras dengan program Pemerintah Daerah Provinsi Lampung.
61
DAFTAR PUSTAKA
Buku Literatur :
HR. Ridwan. Hukum Administrasi Negara, Edisi Revisi, Jakarta : Rajawali
Pers, 2013.
Nikmatullah. Dewangga, Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Program
Corporate Social Responsibility, Disertasi Program Studi Penyuluhan
Pembangunan/Pemberdayaan Masyarakat, Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret, 2013.
Nor. Hadi. Corporate Social Responsibility, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
Rahardjo. Sartjipto. Sosiologi Hukum: Perkembangan Metode dan Pilihan
Masalah, Yogyakarta: Genta Publishing, 2010.
Rusdianto. Ujang. CSR Communications A Framework for PR Practitioners,
dalam prakata Dr. Yanti Setianti, S.Sos., M.Si, Yogyakarta: Graha Ilmu,
2013.
Saidi. Zaimi dan Abidin. Hamid. Wacana dan Praktek Kedermawanan Sosialdi
Indonesia, Jakarta: Piramedia, 2004.
Soekanto. Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia (UI-Press), 2014.
Suparman, Corporate Social Responsibility: Bentuk Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan & Kepedulian Perusahaan dengan Masyarakat. Disertasi
Program Studi Magister Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Diponegoro,
Vol 2: 69-81. 2013.
Warasssih. Esmi. Pranata Hukum: Sebuah Telaah Sosiologis, Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011.
62
Peraturan Perundang-undangan:
Undang-undang Dasar 1945
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara
(BUMN)
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT)
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan Perseroan Terbatas
Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-01/MBU/2011 tentang penerapan
prinsip Good Corporate Governance (GCG) pada Badan Usaha Milik
Negara (BUMN)
Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor Per–
02/MBU/7/2017 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Badan
Usaha Milik Negara Nomor Per-09/MBU/07/2015 Tentang Program
Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara
Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 20 Tahun 2012 tentang Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan.
Sumber Internet (Website):
https://www.bappenas.go.id/Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja
Pemerintah. diakses pada 26 oktober 2018.
https://www.bappenas.go.id/Rencana Pembangunan Jangka Panjang, diakses
pada 26 oktober 2018.
http://www.bappeda.lampungprov.go.id/RKPD 2018. diakses pada 26 oktober
2018
http://www.pln.co.id/tentang-kami/profil-perusahaan, diakses pada 4 oktober
2018.
https://www.facebook.com/Layanan-Informasi-PLN-Lampung/Sejarah PT. PLN
(Persero) Distribusi Lampung Sebelum Terbentuknya PT. PLN (Persero)
diakses pada 2 November 2018.
Sumber Gambar :
PT. PLN (Persero) Distribusi Lampung/STH.00.01/UID-LAMPUNG/2018
63
Sumber Lain :
Wawancara dengan Lolyta Destisa Dianty, S.Ikom,. Assistant Analist CSR &
PKBL PT. PLN (Persero) Distribusi Lampung.
Wawancara dengan Bapak Suyut, Ketua Kelompok Tani Desa Agro Wisata
Widya, Sinar Harapan, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung