65
CYBER CRIME DAN CYBER LAW "Kasus Penipuan Online" LAPORAN TUGAS MATA KULIAH ETIKA PROFESI Diajukan untuk memenuhi nilai UAS pada Semester Empat Disusun oleh : 1. Stephanie 12126541 2. Abdul Rahman 12123752 3. Indah Ernawati 12127162 4. Ramdhani Saputra 12123730 5. Aditya Yuda N 12123339 6. Resa Arya Putra 12123755 1

pelaku skimmer

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pelaku skimmer

Citation preview

CYBER CRIME DAN CYBER LAW"Kasus Penipuan Online"

LAPORAN TUGAS MATA KULIAHETIKA PROFESIDiajukan untuk memenuhi nilai UAS pada Semester Empat Disusun oleh :1. Stephanie121265412. Abdul Rahman 121237523. Indah Ernawati 121271624. Ramdhani Saputra 121237305. Aditya Yuda N121233396. Resa Arya Putra 12123755

Jurusan Manajemen InformatikaAkademi Manajemen Informatika dan komputer Bina Sarana Informatika

35

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan dengan baik yang berjudul : " Kasus Penipuan Online".Tugas makalah ini dibuat untuk memenuhi syarat Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Etika Profesi, walaupun makalah ini berisikan tentang pengertian cyber law dalamkejahatan cyber law melalui penipuan online.Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, untuk itu kami meminta maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang salah di dalam penulisan tugas makalah ini. Dan kami juga mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar kami dapat menyempurnakan tugas makalah yang telah kami buat ini.Makalah ini dapat diselesaikan dari bantuan beberapa pihak, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :1. Bapak Andi Diah Kuswanto, selaku dosen mata kuliah Etika Profesi yang telah memberikan banyak pengetahuan mengenai mata kuliah Etika Profesi dan tentang penyusunan makalah ini.2. Orang tua dan keluarga kami yang selalu mendukung dan mendoakan kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan baik.3. Teman-teman yang telah memberikan saran-saran kepada penulis selama pembuatan makalah ini.Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Jakarta, April 2014

(Penulis)DAFTAR ISIHalamanKata PengantariDaftar IsiiiBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang11.2 Maksud Dan Tujuan21.3 Metode pemelitian21.4 Sistematika Penulisan2BAB II LANDASAN TEORI2.1 Konsep Dasar32.1.1 Pengertian Cyber Law32.1.2 Tujuan Cyber Law42.1.3 Eksperimental Hukum Cyber52.1.4 Dasar-Dasar Cyber Law52.1.5 Cyber Law Of Indonesia72.1.6 Pengertian Cybercrime102.1.6 Penanganan Cybercrime16BAB III PEMBAHASAN3.1 Penipuan Online193.1.1 Studi kasus193.2 Analisa UU ITE22BAB IV PENUTUP4.1 Kesimpulan244.2 Saran24DAFTAR PUSTAKA25LAMPIRAN 26DAFTAR RIWAYAT HIDUP29

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangPerkembangan teknologi komputer, telekomunikasi dan informasi telah berkembang sangat pesat di era sekarang ini. Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat dan rasa ingin tahu yang sangat besar mengenai bidang ini, sermaraknya fasilitas yang ada sehingga masyarakat dapat dengan mudah mempelajari teknologi komputer. Melalui internet, transaksi perdagangan dapat dilakukan dengan cepat dan efisien. Perdagangan atau transaksi melalui internet lebih dikenal dengan ecommerce. Internet selain memberi manfaat juga menimbulkan efek negatif.Kemajuan teknologi komputer, teknologi informasi, dan teknologi komunikasi menimbulkan suatu tindak pidana baru yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan tindak pidana konvensional. Penyalahgunaan komputer sebagai salah satu dampak dari ketiga perkembangan tersebut tidak terlepas dari sifatnya yang khas sehingga membawa persoalan baru yang agak rumit untuk dipecahkan, berkenaan dengan masalah. Kejahatan komputer berhubungan dengan kode etik profesi karena masih dalam konteks profesi yaitu dalam hal ini di bidang IT. Yang kemudian meningkat menjadi tindak kejahatan di dunia maya atau dikenal sebagai cybercrime. Hal ini jelas juga mengganggu jalannya dunia bisnis di cyberspace dimana banyak pengguna yang sangat dirugikan.1.2 Maksud dan TujuanMaksud penulisan makalah ini adalah :1. Mengetahui secara jelas pengertian cyber law dan cyber crime dalam dunia teknologi2. Membentuk pola mahasiswan dalam menjadi pribadi dan wawasan pengetahuan yang kuat dalam hal apa saja yang tidak dapat di lakukan dalam dunia teknologi.Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi nilai Ujian Semester Akhir pada mata kuliah Etika Profesi di semester IV (empat) pada Program Diploma Tiga (DIII) di Akademi Manajemen Informatika dan komputer Bina sarana Informatika (AMIK BSI) jurusan Manajemen Informatika (MI).

1.3 Metode PenelitianDalam rangka pengumpulan data yang diperlukan dalam penulisan makalahini metode penelitian yang digunakan adalah dengan pemikiran sendiri berdasarkan studi pustaka dari internet.

1.4 Sistematika PenulisanUntuk mengetahui secara singkat permasalahan dalam penulisan makalah ini,maka digunakan sistemaik penulisan yang bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam memahami pentingnya makalah ini dalam perkembangan teknologi yang semakin terus berkembang tetapi tidak berdasarkan peraturan yang semestinya.

BAB IILANDASAN TEORI

2.1. Konsep DasarDalam era globalisasi teknologi dalam perkembangan teknologi semakin banyaknya seseorang mengenal akan kemajuan tekhnologi semakin banyaknya juga seseorang menyalah gunakan arti dari teknologi tersebut.Dengan adanya makalah ini kita dapat mengetahui pengertian cyber law dan cyber crime secara luas,Cyber law merupakan suatu bagian terpenting dalam perkembangan teknologi supaya kita bisa dapat mempergunakan teknologi tidak semaunya kita,karena ada undang-undang dan hukum bagaimana batasan apa yang perbolehkan atau tidaknya. Sedangkan Cybe crime sendiri adalah seseorang atau badan yang membuat Kejahatan untuk mengambil suatu keuntungn antara sengaja atau tidaknya dan dapat merugikan pihak-pihak lainnya.

2.1.1 Pengertian CyberLawAdalah aspek hukum yang ruang lingkupnya meliputi setiap aspek yang berhubungan dengan orang perorangan atau subyek hukum yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet yang dimulai pada saat mulai online dan memasuki dunia cyber atau maya.Cyber Law sendiri merupakan istilah yang berasal dari Cyberspace Law Istilah hukum cyber diartikan sebagai padanan kata dari Cyber Law, yang saat ini secara internasional digunakan untuk istilah hukum yang terkait dengan pemanfaatan TI. Istilah lain yang juga digunakan adalah Hukum TI (Law of Information Teknologi), Hukum Dunia Maya (Virtual World Law) dan Hukum Mayantara.Secara akademis, terminologi cyber law belum menjadi terminologi yang umum. Terminologi lain untuk tujuan yang sama seperti The law of the Internet, Law and the Information Superhighway, Information Technology Law, The Law of Information, dan sebagainyaDi Indonesia sendiri tampaknya belum ada satu istilah yang disepakati. Dimana istilah yang dimaksudkan sebagai terjemahan dari cyber law, misalnya, Hukum Sistem Informasi, Hukum Informasi, dan Hukum Telematika Secara yuridis,cyber lawtidak sama lagi dengan ukuran dan kualifikasi hukum tradisional. Kegiatan cyber meskipun bersifat virtual dapat dikategorikan sebagai tindakan dan perbuatan hukum yang nyata. Kegiatan cyber adalah kegiatan virtual yang berdampak sangat nyata meskipun alat buktinya bersifat elektronik. Dengan demikian subjek pelakunya harus dikualifikasikan pula sebagai orang yang telah melakukan perbuatan hukum secara nyata.2.1.2 Tujuan Cyber LawCyberlaw sangat dibutuhkan, kaitannya dengan upaya pencegahan tindak pidana, ataupun penanganan tindak pidana. Cyber law akan menjadi dasar hukum dalam proses penegakan hukum terhadap kejahatan-kejahatan dengan sarana elektronik dan komputer, termasuk kejahatan pencucian uang dan kejahatan terorisme.

2.1.3. Eksperimental Hukum CyberPembahasan mengenai ruang lingkup "cyber law" dimaksudkan sebagai inventarisasi atas persoalan-persoalan atau aspek-aspek hukum yang diperkirakan terkait dengan pemanfaatan Internet.Secara garis besar ruang lingkup "cyber law" ini berkaitan dengan persoalan-persoalan atau aspek hukum dari:1. E-Commerce,2. Merek / Nama Domain,3. Keamanan dan Privasi di Internet,4. Hak Cipta,5. Fitnah,6. Peraturan Konten,7. Disptle Settlement, dan sebagainya.

2.1.4. Dasar-dasar Cyber LawDalam kaitannya dengan penentuan hukum yang berlaku dikenal beberapa asas yang biasa digunakan, yaitu:1. Subjective territoriality, yang menekankan bahwa keberlakuan hukum ditentukan berdasarkan tempat perbuatan dilakukan dan penyelesaian tindak pidananya dilakukan di negara lain.2. Objective territoriality, yang menyatakan bahwa hukum yang berlaku adalah hukum dimana akibat utama perbuatan itu terjadi dan memberikan dampak yang sangat merugikan bagi negara yang bersangkutan.3. Nationalityyang menentukan bahwa negara memiliki jurisdiksi untuk menentukan hukum berdasarkan kewarganegaraan pelaku.4. Passive nationalityyang menekankan jurisdiksi berdasarkan kewarganegaraan korban.5. Protective principleyang menyatakan berlakunya hukum didasarkan atas keinginan negara untuk melindungi kepentingan negara darikejahatan yang dilakukan di luar wilayahnya, yang umumnya digunakan apabila korban adalah negara atau pemerintah,6. Universality.Asas ini selayaknya memperoleh perhatian khusus terkait dengan penanganan hukum kasus-kasus cyber. Asas ini disebut juga sebagai universal interest jurisdiction. Pada mulanya asas ini menentukan bahwa setiap negara berhak untuk menangkap dan menghukum para pelaku pembajakan. Asas ini kemudian diperluas sehingga mencakup pula kejahatan terhadap kemanusiaan (crimesagainst humanity), misalnya penyiksaan, genosida, pembajakan udara dan lain-lain. Meskipun di masa mendatang asas jurisdiksi universal ini mungkin dikembangkan untuk internet piracy, seperti computer, cracking, carding, hacking and viruses, namun perlu dipertimbangkan bahwa penggunaan asas ini hanya diberlakukan untuk kejahatan sangat serius berdasarkan perkembangan dalam hukum-internasional. Oleh karena itu, untuk ruang cyber dibutuhkan suatu hukum baru yang menggunakan pendekatan yang berbeda dengan hukum yang dibuat berdasarkan batas-batas wilayah. Ruang cyber dapat diibaratkan sebagai suatu tempat yang hanya dibatasi oleh screens and passwords. Secara radikal, ruang cyber telahmengubah hubungan antara legally significant (online) phenomena and physical location.

2.1.5 Cyberlaw OF INDONESIASejak satu dekade terakhir Indonesia cukup serius menangani berbagai kasus terkait Cybercrime. Menyusun berbagai rancangan peraturan dan perundang-undangan yang mengatur aktivitas user di dunia maya. Dengan peran aktif pemerintah seperti itu, dapat dikatakan Cyberlaw telah mulai diterapkan dengan baik di Indonesia.Berikut ini adalah beberapa kategori kasus Cybercrime yang telah ditangani dalam UU Informasi dan Transaksi Elektronik (Pasal 27 sampai dengan Pasal 35) :Pasal 27. Isi Ilegalmuatan yang melanggar kesusilaan (Pornograph)muatan perjudian (Computer-related betting)muatan penghinaan dan pencemaran nama baikmuatan pemerasan dan ancaman (extortion and Threats)Pasal 28. Isi Ilegalberita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik. (Service Offered fraud)informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan (SARA).

Pasal 29. Isi IlegalInformasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi ancamankekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi.Pasal 30. Access IlegalDengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik milik Orang lain dengan cara apa pun.Dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan tujuan untuk memperoleh Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik.Dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol sistem pengamanan.Pasal 31. Interception IlegalIntersepsi atau penyadapan atas Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dalam suatu Komputer dan/atau Sistem Elektronik tertentu milik Orang lain.Intersepsi atas transmisi Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang tidak bersifat publik dari, ke, dan di dalam suatu Komputer dan/atau Sistem Elektronik tertentu milik Orang lain, baik yang tidak menyebabkan perubahan apa pun maupun yang menyebabkan adanya perubahan, penghilangan, dan/atau penghentian Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang sedang ditransmisikan.

Pasal 32. Kebocoran data dan EspionagMengubah, menambah, mengurangi, melakukan transmisi, merusak, menghilangkan, memindahkan, menyembunyikan suatu Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik milik Orang lain atau milik publik.Pasal 33. Sistem InterferencMelakukan tindakan apa pun yang berakibat terganggunya Sistem Elektronik dan / atau mengakibatkan Sistem Elektronik menjadi tidak bekerja sebagaimana mestinya.Pasal 34. Penyalahgunaan Dari PerangkatMemproduksi, menjual, mengadakan untuk digunakan, mengimpor, mendistribusikan, menyediakan, atau memiliki: perangkat keras atau perangkat lunak Komputer yang dirancang atau secara khusus dikembangkan untuk memfasilitasi cybercrime, sandi lewat Komputer, Kode Akses, atau hal yang sejenis dengan itu yang ditujukan agar Sistem Elektronik menjadi dapat diakses dengan tujuan memfasilitasi cybercrime.Pasal 35. Data InterferencSetiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan manipulasi, penciptaan, perubahan, penghilangan, pengrusakan Informasi Elektronik dan / atau Dokumen Elektronik dengan tujuan agar Informasi Elektronik dan / atau Dokumen Elektronik tersebut dianggap seolah-olah data yang otentik.Berikut ini Table Pelanggaran Di Dunia Maya (Cybercrime) dan Hukuman yang diambil dari UU Informasi dan Transaksi Elektronik Indonesia :Tabel di atas hanya menangkap pelanggaran sampai dengan pasal 35, sedangkan dua pasal berikutnya (36 dan 37) sengaja tidak ditampilkan karena merupakan pasal tersebut membahas tentang pelanggaran turunan dari pasal-pasal sebelumnya.2.1.6 Pengertian Cyber Crimeadalah sebuah bentuk kriminal yang mana menggunakan internet dan komputer sebagai alat atau cara untuk melakukan tindakan kriminal. Masalah yang berkaitan dengan kejahatan jenis ini misalnya hacking, pelanggaran hak cipta, pornografi anak, eksploitasi anak, carding dan masih bnyak kejahatan dengan cara internet. Juga termasuk pelanggaran terhadap privasi ketika informasi rahasia hilang atau dicuri, dan lainnya.Dalam definisi lain,kejahatan dunia maya adalah istilah yang mengacu kepada aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau tempat terjadinya kejahatan. Termasuk ke dalam kejahatan dunia maya antara lain adalah penipuan lelang secara online, pemalsuan cek, penipuan kartu kredit, confidence fraud, penipuan identitas, pornografi anak, dll.Meskipun kejahatan dunia maya atau cybercrime umumnya mengacu kepada aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer sebagai unsur utamanya, istilah ini juga digunakan untuk kegiatan kejahatan tradisional dimana komputer atau jaringan komputer digunakan untuk mempermudah atau memungkinkan kejahatan itu terjadi.Kejahatan komputer mencakup berbagai potensi kegiatan ilegal. Umumnya, (1) kejahatan yang menjadikan jaringan komputer dan divais secara langsung menjadi target;(2) Kejahatan yang terfasilitasi jaringan komputer atau device, dan target utamanya adalah jaringan komputer independen atau device.Contoh kejahatan yang target utamanya adalah jaringan komputer atau device yaitu:1. Malware (malicious software / code)Malware (berasal dari singkatan kata malicious dan software) adalah perangkat lunak yang diciptakan untuk menyusup atau merusak sistem komputer, server atau jaringan komputer tanpa izin (informed consent) dari pemilik. Istilah ini adalah istilah umum yang dipakai oleh pakar komputer untuk mengartikan berbagai macam perangkat lunak atau kode perangkat lunak yang mengganggu atau mengusik. Istilah virus computer terkadang dipakai sebagai frasa pemikat (catch phrase) untuk mencakup semua jenis perangkat perusak, termasuk virus murni (true virus).2. Denial-of-service (DOS) seranganDenial of service attack atau serangan DoS adalah jenis serangan terhadap sebuah komputer atau server di dalam jaringan internet dengan cara menghabiskan sumber (resource) yang dimiliki oleh komputer tersebut sampai komputer tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan benar sehingga secara tidak langsung mencegah pengguna lain untuk memperoleh akses layanan dari komputer yang diserang tersebut.3. Virus komputerVirus komputer merupakan program komputer yang dapat menggandakan atau menyalin dirinya sendiri dan menyebar dengan cara menyisipkan salinan dirinya ke dalam program atau dokumen lain. Virus murni hanya dapat menyebar dari sebuah komputer ke komputer lainnya (dalam sebuah bentuk kode yang bisa dieksekusi) ketika inangnya diambil ke komputer target, contohnya ketika user mengirimnya melalui jaringan atau internet, atau membawanya dengan media lepas (floppy disk, cd, dvd, atau usb drive). Virus bisa bertambah dengan menyebar ke komputer lain dengan mnginfeksi file pada network file system (sistem file jaringan) atau sistem file yang diakses oleh komputer lain.4. Cyber stalking (Pencurian dunia maya)Cyberstalking adalah penggunaan internet atau alat elektronik lainnya untuk menghina atau melecehkan seseorang, sekelompok orang, atau organisasi. Hal ini termasuk tuduhan palsu, memata-matai, membuat ancaman, pencurian identitas, pengerusakan data atau peralatan, penghasutan anak di bawah umur untuk seks, atau mengumpulkan informasi untuk mengganggu. Definisi dari pelecehan harus memenuhi kriteria bahwa seseorang secara wajar, dalam kepemilikan informasi yang sama, akan menganggap itu cukup untuk menyebabkan kesulitan orang lain secara masuk akal.5. Penipuan dan pencurian identitasPencurian identitas adalah menggunakan identitas orang lain seperti KTP, SIM, atau paspor untuk kepentingan pribadinya, dan biasanya digunakan untuk tujuan penipuan. Umumnya penipuan ini berhubungan dengan Internet, namun sering huga terjadi di kehidupan sehari-hari. Misalnya penggunaan data yang ada dalam kartu identitas orang lain untuk melakukan suatu kejahatan. Pencuri identitas dapat menggunakan identitas orang lain untuk suatu transaksi atau kegiatan, sehingga pemilik identitas yang aslilah yang kemudian dianggap melakukan kegiatan atau transaksi tersebut.6. Phishing scamDalam keamanan komputer, phising (Indonesia: pengelabuan) adalah suatu bentuk penipuan yang dicirikan dengan percobaan untuk mendapatkan informasi peka, seperti kata sandi dan kartu kredit, dengan menyamar sebagai orang atau bisnis yang terpercaya dalam sebuah komunikasi elektronik resmi, seperti surat elektronik atau pesan instan .Istilah phishing dalam bahasa Inggris berasal dari kata fishing (= memancing), dalam hal ini berarti memancing informasi keuangan dan kata sandi pengguna.7. Perang INFORMASI (Perang informasi)Perang Informasi adalah penggunaan dan pengelolaan informasi dalam mengejar keunggulan kompetitif atas lawan. perang Informasi dapat melibatkan pengumpulan informasi taktis, jaminan bahwa informasi sendiri adalah sah, penyebaran propaganda atau disinformasi untuk menurunkan moral musuh dan masyarakat, merusak kualitas yang menentang kekuatan informasi dan penolakan peluang pengumpulan-informasi untuk menentang kekuatan. Informasi perang berhubungan erat dengan perang psikologis.Contohnya ketika seseorang mencuri informasi dari situs, atau menyebabkan kerusakan computer atau jaringan komputer. Semua tindakan ini adalah virtual (tidak nyata) terhadap informasi tersebut hanya ada dalam dunia digital, dan kerusakannya dalam kenyataan, tidak ada kerusakan fisik nyata kecuali hanya fungsi mesin yang bermasalah.Komputer dapat dijadikan sumber bukti. Bahkan ketika komputer tidak secara langsung digunakan untuk kegiatan kriminal, komputer merupakan alat yang sempurna untuk menjaga record atau catatan, khususnya ketika diberikan tenaga untuk mengenkripsi data. Jika bukti ini bisa diambil dan didekripsi, ini bisa menjadi nilai bagi para investigator kriminal.Cybercrime DI INDONESIAAda beberapa fakta kasus cybercrime yang sering terjadi di Indonesia, diantaranya adalah :1. Pencurian Internet User AccountMerupakan salah satu dari kategori Identity Theft and fraud (pencurian identitas dan penipuan), hal ini dapat terjadi karena pemilik user kurang aware terhadap keamanan di dunia maya, dengan membuat user dan password yang identik atau gampang ditebak memudahkan para pelaku kejahatan dunia maya ini melakukan aksinya.2. Deface (Membajak situs web)Metode kejahatan deface adalah mengubah tampilan website menjadi sesuai keinginan pelaku kejahatan. Bisa menampilkan tulisan-tulisan provokative atau gambar-gambar lucu. Merupakan salah satu jenis kejahatan dunia maya yang paling favorit karena hasil kejahatan dapat dilihat secara langsung oleh masyarakat.3. Probing Dan Pelabuhan ScanningSalah satu langkah yang dilakukan cracker sebelum masuk ke server yang ditargetkan adalah melakukan pengintaian. Cara yang dilakukan adalah dengan melakukan port scanning atau probing untuk melihat servis-servis apa saja yang tersedia di server target. Sebagai contoh, hasil scanning dapat menunjukkan bahwa server target menjalankan program web server Apache, mail server Sendmail, dan seterusnya. Analogi hal ini dengan dunia nyata adalah dengan melihat-lihat apakah pintu rumah anda terkunci, merek kunci yang digunakan, jendela mana yang terbuka, apakah pagar terkunci (menggunakan firewall atau tidak) dan seterusnya.4. Virus Dan TrojanVirus komputer merupakan program komputer yang dapat menggandakan atau menyalin dirinya sendiri dan menyebar dengan cara menyisipkan salinan dirinya ke dalam program atau dokumen lain. Trojan adalah sebuah bentuk perangkat lunak yang mencurigakan (malicious software) yang dapat merusak sebuah sistem atau jaringan. Tujuan dari Trojan adalah memperoleh informasi dari target (password, kebiasaan user yang tercatat dalam system log, data, dan lain-lain), dan mengendalikan target (memperoleh hak akses pada target).5. Denial of Service (DoS) seranganDenial of Service (DoS) attack adalah jenis serangan terhadap sebuah komputer atau server di dalam jaringan internet dengan cara menghabiskan sumber (resource) yang dimiliki oleh komputer tersebut sampai komputer tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan benar sehingga secara tidak langsung mencegah pengguna lain untuk memperoleh akses layanan dari komputer yang diserang tersebut.

2.1.7 PENANGANAN CYBERCRIMECybercrime adalah masalah dalam dunia internet yang harus ditangani secara serius.Sebagai kejahatan, penanganan terhadap cybercrime dapat dianalogikan sama dengan dunia nyata, harus dengan hukum legal yang mengatur.Berikut ini ada beberapa Cara Penanganan Cybercrime:1. Dengan Upaya non HukumAdalah segala upaya yang lebih bersifat preventif dan persuasif terhadap para pelaku, korban dan semua pihak yang berpotensi terkait dengan kejahatan dunia maya.2. Dengan Upaya Hukum (Cyberlaw)Adalah segala upaya yang bersifat mengikat, lebih banyak memberikan informasi mengenai hukuman dan jenis pelanggaran/ kejahatan dunia maya secara spesifik.Beberapa contoh yang dapat dilakukan terkait dengan cara pencegahan cyber crime adalah sebagai berikut:Untuk menanggulangi masalah Denial of Services (DoS), pada sistem dapat dilakukan dengan memasang firewall dengan Instrussion Detection System (IDS) dan Instrussion Prevention System (IPS) pada Router.Untuk menanggulangi masalah virus pada sistem dapat dilakukan dengan memasang anti virus dan anti spy ware dengan upgrading dan updating secara periodik.Untuk menanggulangi pencurian password dilakukan proteksi security system terhadap password dan/ atau perubahan password secara berkala.Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam kehidupan sehari-hari kita saat ini. Contoh: penggunaan mesin ATM untuk mengambil uang; handphone untuk berkomunikasi dan bertransaksi (mobile banking); Internet untuk melakukan transaksi (Internet banking, membeli barang), berikirim e-mail atau untuk sekedar menjelajah Internet; perusahaan melakukan transaksi melalui Internet (e-procurement). Namun demikian segala aktivitas tersebut memiliki celah yang dapat dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan dunia maya (cybercrime), misalnya: Penyadapan email, PIN (untuk Internet Banking), Pelanggaran terhadap hak-hak privacy, dll. Maka dari itu diperlukan sebuah perangkat hukum yang secara legal melawan cybercrime. Dalam hal ini cyberlaw tercipta.Beberapa Hal yang perlu dilakukan dalam menangani Cybercrime adalah memperkuat aspek hukum dan aspek non hukum, sehingga meskipun tidak dapat direduksi sampai titik nol paling tidak terjadinya cybercrime dapat ditekan lebih rendah.Modernisasi Hukum Pidana Nasional. Sejalan dengan perkembangan teknologi, cybercrime juga mengalami perubahan yang significant. Contoh: saat ini kita mengenal ratusan jenis virus dengan dampak tingkat kerusakan yang semakin rumit.Meningkatkan Sistem Pengamanan Jaringan Komputer. Jaringan komputer merupakan gerbang penghubung antara satu sistem komputer ke sistem yang lain. Gerbang ini sangat rentan terhadap serangan, baik berupa denial of service attack atau virus.Meningkatkan pemahaman & keahlian Aparatur Penegak Hukum. Aparatur penegak hukum adalah sisi brainware yang memegang peran penting dalam penegakan cyberlaw. dengan kualitas tingkat pemahaman aparat yang baik terhadap cybercrime, diharapkan kejahatan dapat ditekan.Meningkatkan kesadaran warga tentang masalah cybercrime.Warga negara adalah konsumen terbesar di dunia maya.Warga negara memiliki potensi yang sama besar untuk menjadi pelaku cybercrime atau Corban cybercrime.Maka dari itu, kesadaran dari warga negara sangat penting.Meningkatkan kerjasama antar negara dalam upaya penanganan cybercrime. Berbagai pertemuan atau konvensi antar beberapa negara yang membahas tentang cybercrime akan lebih mengenalkan kepada dunia tentang fenomena cybercrime terutama beberapa jenis baru.

BAB IIIPEMBAHASAN KASUS

3.1 Penipuan OnlineSalah satu jenis kejahatan e-commerce adalah penipuan online. Penipuan online adalah sebuah tindakan yang dilakukan oleh beberapa orang yang tidak bertanggung jawab untuk memberikan informasi palsu demi keuntungan pribadi.3.1.1 Studi KasusContoh kasus:SOLOHH remaja Solo yang masih berusia 15 tahun ditangkap oleh jajaran Polresta Solo, Rabu (17/4/2013) dini hari. HH ditangkap karena diduga telah melakukan tindak pidana penipuan di situs jual beli online Kaskus. HH pun ditahan di Mapolresta Solo. Bagaimana kondisi HH? Kepolisian telah menetapkan HH sebagai tersangka. Penetapan ini berdasarkan pemeriksaan dan pengakuan HH. Dalam pemeriksaan Rabu pagi itu, HH, menurut Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Rudi Hartono, HH menawarkan emas dan handphone kepada kaskuser. Begitu dipesan dan ditransfer dana, barang tersebut tak dikirimkan kepada pemesan. Dalam pengakuannya HH mengaku tak sendiri dia hanya sebagai perantara, jelasnya.Pujiana, 30, pendamping HH dari Yayasan Atma Solo, mengatakan HH hanya sebagai perantara. Dia dibujuk oleh orang yag berinisial IM, katanya.Pujiana pun menjelaskan kondisi HH selama ditahan. Menurutnya, HH dan kedua orangtuanya shock berat. Kedua orangtua HH memang tinggal di kediamannya di kawasan Joyosuran. Namun mereka juga shock tak percaya dengan kondisi yang terjadi. Demikian pula HH dia juga shock tidak doyan makan, jelasnya.Sebagaimana diberitakan sebelumnya, HH remaja berusia 15 tahun ditangkap jajaran Polresta Solo, Rabu (17/4/2013) dini hari. HH dalam beberapa pekan belakangan ini tak hanya menjadi buruan aparat kepolisian, namun juga warga di situs forum jualbeli online Kaskus. Begitu diperiksa HH pun langsung ditetapkan sebagai tersangka. HH diduga melakukan penipuan terhadap kaskuser lainnya, tak hanya kaskuser Solo. Diperkirakan para korban HH tertipu puluhan juta rupiah. Berdasarkan informasi yang dihimpunSolopos.com, remaja yang tinggal di Pasar Kliwon Solo ini ditangkap tanpa perlawanan. Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Rudi Hartono, Rabu, membenarkan adanya penangkapan itu. Rudi mengatakan HH ditangkap di kediaman kerabatnya yang berjarak sekitar 200 meter dari kediaman HH. Pemeriksaan terhadap HH telah dilakukan sejak Rabu pagi. HH didampingi kedua orangtuanya. Setelah diperiksa HH mengaku perbuatannya. Dia ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan, ujarnya.Dalam pemeriksaan tersebut HH mengaku telah menawarkan barang berupa emas dan handphone di situs jual beli online Kaskus. Namun dia tidak mengirimkan barang sudah dipesan oleh konsumen.Setelah ada pengakuan itu HH ditetapkan sebagai tersangka. HH juga didampingi LSM pemerhati anak, karena HH masih di bawah umur, ujarnya.Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pengguna forum jual-beli Kaskus(kaskuser) asal Solo diduga telah melakukan penipuan sejumlah orang di berbagai daerah, hingga mengalami kerugian lebih dari Rp23 juta. Mereka telah melaporkan kejadian itu ke Polresta Solo , Minggu (14/4/2013). Informasi yang dihimpun Solopo.com, Senin (15/4), orang yang mereka sebut telah menipu adalah pemilik akun HafidHassan (HH).Terlapor diduga menipu dengan modus yang berbeda-beda, seperti menawarkan jual-beli emas dan ponsel.Jumlah kerugian yang diderita para korban dari tawaran fiktif itu bervariasi, ada yang Rp1.050.000, Rp9 juta dan bahkan ada yang merasa tertipu hingga Rp12,1 juta. Penipuan yang diduga dilakukan HH terjadi sejak awal tahun 2013. Salah satu korban adalah pemilik akun rumah polos atas nama Bagas Setyo Nugroho, 20, warga Nayu Utara RT 003/RW 013, Kadipiro, Banjarsari, Solo.Kepada Solopos.com, Bagas mengaku telah ditipu HH melalui penawaran ponsel, Minggu (3/4) lalu. Akibat kejadian itu ia mengalami kerugian Rp1.050.000.Ia menceritakan, sehari sebelum kejadian HH menawarkan satu unit Blackberry kepada Bagas. Pada saat yang sama ia juga sedang berniat membeli ponsel Smartfren Andromax U.Dalam sebuah perbincangan di blackberry messenger (BBM) rupanya HH mengaku juga mempunyai barang yang sedang dicari Bagas itu. Hingga akhirnya kami negosiasi. Saya mendapat harga Rp1 juta ditambah ongkos kirim [ongkir] Rp50.000. Dia semula mengaku anak Semarang. Saya mengajaknya COD [cash on delivery] di Semarang. Dia enggak mau. Maunya langsung ditransfer saja. Saya dikasih nomor rekening BCA atas nama Zkh, urai Bagas saat dihubungi Solopos.com.Setelah mempertimbangkan segala sesuatu, katanya, akhirnya ia mentransfer uang pada Minggu siang. Pada hari itu HH mengaku sudah mengirimkan barang yang diinginkan Bagas.Bagas pun selanjutnya mengirimkan Rp300.000 sebagai tanda jadi. Namun, HH tidak terima. Ia meminta Bagas mengirimkan seluruh uang seperti kesepakatan semula. Bahkan, HH sempat mengancam akan melaporkan Bagas ke polisi karena dituding telah menipunya.Hingga akhirnya Bagas mengirim Rp750.000 ke rekening Zkh tersebut. Setelah uang ditransfer HH menjanjikan akan mengirim nomor resi pukul 18.00 WIB. Nomor itu berguna untuk mengecek dan melacak keberadaan barang yang dipesan.Setelah saya tunggu ternyata HH tidak kunjung mengirimkannya kepada saya. Lalu saya BBM dia, tapi BBM saya gagal terkirim terus. Kemungkinan besar waktu itu dia langsung menghapus kontak saya. Saya telepon, dia selalu me-reject [menolak]. Dari situ saya baru sadar telah tertipu, imbuh Bagas.3.2 Analisa UU ITEPada kasus yang terjadi dalam pembahasan Diatas hanya di jelaskan bahwa pelaku telah menjadi tahanan NKRI dan terkena pasal, yaitu :Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik(UU ITE)tidak secara khusus mengatur mengenai tindak pidana penipuan. Selama ini, tindak pidana penipuan sendiri diatur dalamPasal 378Kitab Undang-Undang Hukum Pidana(KUHP), dengan rumusan pasal sebagai berikut:Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan menggunakan nama palsu atau martabat (hoedaningheid) palsu; dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang, diancam, karena penipuan, dengan pidana penjara paling lama empat tahun.Walaupun UU ITE tidak secara khusus mengatur mengenai tindak pidana penipuan, namun terkait dengan timbulnya kerugian konsumen dalam transaksi elektronik terdapat ketentuanPasal 28 ayat (1) UU ITEyang menyatakan:Setiap Orang dengan sengaja, dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik. Terhadap pelanggaran Pasal 28 ayat (1) UU ITE diancam pidana penjara paling lama enam tahun dan/atau denda paling banyak Rp1 miliar, sesuai pengaturanPasal 45 ayat (2) UU ITE.

.

BAB IVPENUTUP

4.1 KesimpulanDari pembahasan diatas mengenai Kejahatan Penipuan Online. dapat dilihat bahwa . Dengan adanya kasus seperti di atas, maka kita harus lebih berhati-hati dalam semua hal yang kita ingin lakukan dan tidak mudah percaya dengan orang lain. Supaya kejadian yang tidak diharapkan tidak terjadi kepada kita.Polisi harus menghukum pelaku kejahatan pencurian dan pelanggaran etika, dengan hukuman yang sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Supaya pelaku tidak mengulangi perbuatannya tersebut dan tidak merugikan orang lain. 4.2 SaranDari pembahasan dan penjelasan diatasmaka penulis ingin memberikan beberapa saran sebagai alternatif pemikiran yang dapat dijadikan masukan yang nantinya akan sangat berguna bagi para pengguna internetuntuklebih berhati-hati, antara lain :1. Agar ditingkatkan Sumber Daya Manusia para penegak hukum di Indonesia, melalui pelatihan-pelatihan yang secara khusus membahas permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan teknologi informasi khususnya bidang e-commerce.2. Pemerintah agar mensosialisasikan Undang-Undang No. 11 tahun 2008 Tentang Internet dan Transaksi Elektronika dan segera mengeluarkan Peraturan Pemerintah sebagai pedoman pelaksanaan Undang-Undang tersebut.DAFTAR PUSTAKA

Solopos.com. 2013. Polri Ungkap Penipuan Jual beli Omline di forum kakus: http://www.harianjogja.com/baca/2013/04/18/penipuan-kakuser-solo-hh-ditangkap-bagaimana-kondisinya-398170

LampiranLEMBAR PENILAIANNoPenilaianBobot%Kelompokketerangan

1Kesesuaian makalah dengan blog/web, daftar pertanyaan dan cd

2Design blog/web, kekontrasan warna

3Kemampuan menganalisa dan menjawab pertanyaan

4Tim work, kerapihan, kemampuan menjelaskan masalah, presentasi

ANGGOTA KELOMPOKNoNimNamaNilaiKeterangan

112126541Stephanie

212123752Abdul Rahman

312127162Indah Ernawati

412123339Aditya Yuda.N

512123755Reza Arya putra

612123730Ramdani Saputra

KELENGKAPAN DATAKELENGKAPANADATIDAK ADA

1Kelompok

2'Link blog/web

3Tgl. Presentasi

4'Makalah hardcopy

5Form Penilaian

6Isi CD :

Makalah

Biodata

Foto

Lampiran

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa

NIM : 12127162Nama Lengkap : Indah ErnawatiTempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 16 Maret 1987Alamat Lengkap : Jl. Rh.ismail Rt.010 Rw.003 No.156Jakarta Timur 13930

B. Riwayat Pendidikan Formal Dan Non Formal1. SDN 03 PagiJakartaLulus Tahun 19982. SMP Negeri 90JakartaLulus Tahun 20013. SMK Diponegoro 01JakartaLulus Tahun 2004

Jakarta, April 2014Saya yang Bersangkutan

(Indah Ernawati)DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa

NIM : 12123752Nama Lengkap : Abdul RahmanTempat dan Tanggal Lahir : Bangkalan, 28 Oktober 1992Alamat Lengkap : Jl. Al-Jatimakmur Rt. 001 Rw019No. 72 Pondok Gede Bekasi

B. Riwayat Pendidikan Formal Dan Non Formal1.1999 2005: MI Al Ikhlas Bekasi2.2005 2008: SMP At Tholhawiyah Bangkalan3.2008 2011: SMA At Tholhawiyah Bangkalan

Jakarta, April 2014 Saya yang Bersangkutan

(Abdul Rahman)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa

NIM : 12123730Nama Lengkap : Ramdani SaputraTempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 23 Februari 1995Alamat Lengkap : Jl. Pangkalan Jati 3

B. Riwayat Pendidikan Formal Dan Non Formal1. Tahun 2000 -2006 SDN Cipinang Melayu 08 Pagi ( Berijazah )2. Tahun 2006-2009 SMP Negeri 135 ( Berijazah )3. Tahun 2009-2012 SMA Pusaka 1 ( Berijazah )

Jakarta, April 2014 Saya yang Bersangkutan(Ramdani Saputra)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata MahasiswaNIM : 12126541Nama Lengkap : StephanieTempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 27 Juni 1991Alamat Lengkap : Jl. Radar Utara No.3A Rt.05 Rw.09 Jatiwaringin

B. Riwayat Pendidikan Formal Dan Non Formal

1.SD Angkasa 1JakartaLulus Tahun 20032.SMP Tulus Bhakti Jakarta Lulus Tahun 20063.SMK Jayawisata IIJakarta Lulus Tahun 2009

Jakarta, April 2014 Saya yang Bersangkutan

(Stephanie)DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa

NIM : 12123339Nama Lengkap : Aditya Yuda NugrahaTempat dan Tanggal Lahir : Malang, 18 Mei 1991Alamat Lengkap : Jl. Gotong Royong No.09 Cipinang MuaraJakarta Timur

B. Riwayat Pendidikan Formal Dan Non Formal

1. SDN 01 JajagBanyuwangiLulus Tahun 20062. SMPN 02 GambiranBanyuwangiLulus Tahun 20083. SMAN 01 BangerejoBanyuwangiLulus Tahun 2011Jakarta, April 2014 Saya yang Bersangkutan

(Aditya Yuda Nugraha)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI :Nama :Resa Arya PutraKelas:12.4H.11NIM:12123755Tempat, Tanggal Lahir:Jakarta, 25 Januari 1992Jenis Kelamin:Laki-lakiAgama:IslamKewarganegaraan:Warga Negara Indonesia (WNI)Status:Belum MenikahAlamat Rumah:Jalan Cipinang Muara II No. 32 KRT. 005 RW. 03 Kel. Cipinang MuaraKec. Jatinegara Jakarta Timur 13420Telepon / HP:0899.880.4501LATAR BELAKANG PENDIDIKAN :FormalTahun 1998 2005:SD Negeri Cipinang Muara 16 Pagi JakartaTahun 2005 2008:SMP Negeri 148 JakartaTahun 2008 2011:SMK Pandawa Jakarta (Bidang Akuntansi)Tahun 2012 - Sekarang:Bina Sarana Informatika Jatiwaringin Jakarta (MI)Non FormalTahun 2014:LPK Widya Lingua Jakarta (Auto Cad 2D/3D) Jakarta, April 2014