Pelepasan Energi Dari Makanan Dan Konsep

Embed Size (px)

DESCRIPTION

123

Citation preview

Pelepasan energi dari makanan dan konsep energi bebasSebagian besar reaksi kimia di dalam sel berkaitan dengan pembuatan energy dalam makanan yang tersedia untuk berbagai system fisiologis sel. Contohnya, energy dibutuhkan untuk aktivitas otot, sekresi kelenjer, mempertahan potensial membrane pada saraf dan serabut otot, pembentukan zat di dalam sel, absorpsi makanan dari saluran pencernaan, dan berbagai fungsi lainnya.Reaksi berpasanganSemua zat makanan berenergi karbohidrat, lemak, dan protein dapat dioksidasi di dalam sel, dan selama proses ini berlangsung, sejumlah energy di lepaskan. Makanan yang samaini juga dapat di bakar dengan oksigen murni di luar tubuh dengan api yang sebenar nya, yang akan membebaskan sejumlah besar energi, namun dalam hal ini, energy dilepaskan secara tiba-tiba dan seluruhnya dalam bentuk panas. Energy yang di perlukan oleh proses fisiologis sel bukan berbentuk panas, tetapi sebagai energi untuk menimbulkan pergerakan mekanik., misalnya untuk fungsi otot, untuk memekatkan zat-zat terlarut dalam sekresi kelenjer, dan untuk mempengaruhi fungsi lainnya. Untuk menyediakan energy tersebut, reaksi kimia harus berpasangan dengan system yang bertanggung jawab terhadap fungsi-fungsi fisiologis. Hal ini di capai melalui enzim sel khusus dan system pemindahan energi. Energi BebasJumlah energy bebas yang di bebaskan oleh oksidasi makanan yang lengkap disebut energy bebas dari oksidasi makanan, dan biasanya dinyatakan dengan jumlah AG. Energy bebas biasanya dinyatakan dalam kalori per mol zat. Contohnya, jumlah energi yang dibebaskan oleh oksidasi lengkap dari 1 mol (180 gram) glikosa adalah 6860.000 kalori.

Peran adenosin trifosfat dalam metabolismeAdenosine trifosfat (ATP) adalah suatu rantai penghubung yang esensial antara fungsi penggunaan energy dan fungsi penghasil energy di tubuh (Gambar 67-1). Oleh sebab itu, ATP disebut energy currency of the body, dan ATP dapat diperoleh dan digunakan berulang-ulang.Energy yang berasal dari oksidasi karbohidrat, protein, dan lemak digunakan untuk mengubah adenosine difosfat (ADP) menjadi ATP, yang selanjutnya digunakan oleh berbagai reaksi tubuh yang diperlukan untuk (1) transfor aktif molekul melalui membrane sel, (2) kontraksi otot dan kerja mekanik , (3) berbagai reaksi sintetik yang menghasilkan hormone, membrane sel lainya di tubuh, (4) konduksi impuls saraf, (5) pertumbuhan dan pembelahan sel, (6) banyak fungsi fisiologis lainya yang di perlukan untuk mempertahankan dan meneruskan kehidupan.ATP adalah suatu senyawa kimia yang labil yang terdapat dalam semua sel. Struktur kimianya ditunjukkaan pada Gambar 67-2. Dari formula ini dapat dilihat bahwa ATP adalah kombinasi adenine, ribose, dan tiga radikal fosfat. Dua radikal fosfat yang terakhir dihubungkan dengan sisa molekul oleh ikatan berenergi tinggi, yang dinyatakan denhan symbol ~.