Upload
ulfa-fadhilah-rachmawati
View
452
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
Setelah berhasil memulihkan kondisi politik bangsa Indonesia, maka langkah selanjutnya
yang ditempuh pemerintah orde baru adalah melaksanakan pembangunan nasional.
Pembangunan nasional yang diupayakan pemerintah waktu itu direalisasikan melalui
Pembangunan Jangka pendek dan Pembangunan Jangka Panjang. Pambangunan Jangka
Pendek dirancang melalui Pembangunan Lima Tahun (Pelita). Setiap Pelita memiliki misi
pembangunan dalam rangka mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Sedangkan Pembangunan Jangka Panjang mencakup periode 25 sampai 30 tahun.
Pembangunan nasional adalah rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan
yang meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan Negara. Pembangunan
nasional dilaksanakan dalam upaya mewujudkan tujuan nasional yanmg tertulis dalam
pembukaan UUD 1945; yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah Indonesia,
meningkatkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut
melksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan-perdamaian abadi-serta
keadilan sosial.
Pelaksanaan Pembangunan Nasional yang dilaksanakan pemerintah Orde Baru
berpedoman pada Trilogi Pembangunan dan Delapan jalur Pemerataan.Inti dari kedua
pedoman tersebut adalah kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat dalam suasana
politik dan ekonomi yang stabil. Isi Trilogi Pembangunan adalah :
a. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepada terciptanya keadilan
sosial bagi seluruh rakyat.
b. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
c. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
Dan Delapan Jalur Pemerataan yang dicanangkan pemerintah Orde Baru adalah :
a. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat khususnya pangan,sandang dan
perumahan.
b. Pemerataan memperoleh kesempatan pendidikan dan pelayanan kesehatan
c. Pemerataan pembagian pendapatan.
d. Pemerataan kesempatan kerja
e. Pemerataan kesempatan berusaha
f. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan, khususnya bagi generasi
muda dan kaum wanita.
g. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah Tanah Air
h. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.
BAB II
ISI
Seperti telah disebutkan di muka bahwa Pembangunan nasional direalisasikan melalui
Pembangunan Jangka Pendek dan Pembangunan Jangka Panjang. Dan Pembangunan Jangka
Pendek dirancang melalui program Pembangunan Lima Tahun (Pelita). Selama masa Orde
Baru, pemerintah telah melaksanakan enam Pelita.
Pelita V dimulai 1 April 1989 sampai 31 Maret 1994. Pada Pelita ini pembangunan
ditekankan pada pembangunan ekonomi dengan titik berat di sektor pertanian untuk
memantapkan swasembada pangan dan meningkatkan produksi hasil pertanian dan sektor
industri untuk ekspor, penyerapan tenaga kerja, industri pengolahan hasil pertanian, serta
menghasilkan mesin-mesin industri.
Dengan tetap berlandaskan pada Trilogi pembangunan. Pada pelita V ini penekanan
kebijakan diarahkan pada “ Pemerataan”, dengan prioritas “ Sektor industri yang didukung
oleh sektor pertanian”
Kendala – kendala yang dihadapi:
Munculnya blok-blok Perdagangan Dunia ( ADTA, NAFTA, APEC, dsb )
Persaingan bisnis makin kompetitif
High Cost
Kualitas SDM makin rendah
Utang luar negeri makin meningkat
Upaya yang dilakukan pemerintah antar lain:
Melakukan diversifikasi produk ekspor ( khususnya nin migas )
Melakukan deregulasi, antar lain : tentang pengaturan Investasi Asing
BAB III
KESIMPULAN
Pelita V adalah akhir dari pola pembangunan jangka panjang tahap pertama. Lalu
dilanjutkan pembangunan jangka panjang ke dua, yaitu dengan mengadakan Pelita VI yang
di harapkan akan mulai memasuki proses tinggal landas Indonesia untuk memacu
pembangunan dengan kekuatan sendiri demi menuju terwujudnya masyarakat yang adil
dan makmur berdasarkan Pancasila.
Pada Pelita V Perekonomian Indonesia membaik dengan pertumbuhan 6,7% pertahun.
Selama PJP I : pertumbuhan ekonomi sebesar 6,7% pertahun, pendapatan perkapita naik
dari US$70 (1969) jadi US$770 (1993), penduduk miskin turun dari 70 juta orang (60%) jadi
25,9 juta orang (13,7%).
Aspek Ekonomi berhasil mencapai stabilitas nasional, yang dicapai melalui:
1. Pengelolaan makro ekonomi yang berhati-hati
2. Partisipasi masyarakat meningkat
3. Anggaran berimbang dan dinamis
4. Penerapan devisa bebas
5. Terpeliharanya stabilitas nasional (Ekonomi dan politik).
Struktur ekonomi mulai berimbang, baik dari aspek produksi, penerimaan pemerintah,
maupun penerimaan ekspor/devisa. Sektor moneter berkembang pesat: jumlah bank
meningkat dari 111 (1988) menjadi 239 (1994), peranan bank swasta meningkat, lembaga
keuangan nonbank tumbuh pesat ternasuk pasar modal.
DAFTAR PUSTAKA
http://rinahistory.blog.friendster.com/2008/11/indonesia-masa-orde-baru/
http://id.wikipedia.org/wiki/Soeharto
http://www.indonesiaindonesia.com/f/2390-indonesia-era-orde-baru/