126
PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI PONDOK PESANTREN UICCI SULAIMANIYAH-CIPUTAT Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh: Ardi Kurniawan NIM: 11150340000218 PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H / 2019 M

PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI

PONDOK PESANTREN UICCI SULAIMANIYAH-CIPUTAT

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

Ardi Kurniawan

NIM: 11150340000218

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H / 2019 M

Page 2: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya
Page 3: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya
Page 4: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya
Page 5: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

v

ABSTRAK

Ardi Kurniawan, 11150340000218. “Pemahaman dan Pengamalan Ayat Tabżīr

pada Santri Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah-Ciputat”. Skripsi,

Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 1440 H/2019 M.

Penelitian ini berangkat dari ketertarikan peneliti untuk menggali lebih mendalam

tentang pemahaman dan pengamalan ayat tabżīr terhadap perilaku makan santri

pondok pesantren UICCI Sulaimaniyah, dikarenakan peneliti melihat ada

perbedaan dan keunikan dari santri maupun pengasuh pondok pesantren UICCI

Sulaimaniyah dalam hal makan.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif, yaitu dengan

cara memahami, memaparkan gambaran umum tentang Pondok Pesantren UICCI

Sulaimaniyah serta menganalisis pemahaman dan pengamalan ayat tabżīr

terhadap perilaku makan santri pondok pesantren UICCI Sulaimaniyah.

Secara garis besar, penelitian ini menghasilkan pertama, bagaimana pemahaman

santri UICCI Sulaimaniyah-Ciputat dalam memahami ayat tabżīr. Kedua,

bagaimana perilaku makan santri apakah termasuk dalam perilaku tabżīr atau

tidak. Pemahaman ulama dalam menetapkan batasan tabżīr dapat dibedakan

menjadi dua pendapat. Pertama, mereka yang membatasi perilaku tabżīr dari sisi

kualitas harta yang dibelanjakan. Pendapat yang kedua, ialah mereka yang

memahami batasan tabżīr dari sisi kualitas dan kuantitas harta yang dibelanjakan.

Jika dalam hal hak atau kebajikan tidak ada istilah tabżīr. Berbeda dengan

pendapat kedua yang menekankan batasan jumlah dan kualitas harta yang

dibelanjakan. Jika membelanjakan harta dalam hal kebatilan, sudah barang tentu

itu perilaku tabżīr.

Kata Kunci: Tabżīr, UICCI Sulaimaniyah

Page 6: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

vi

KATA PENGANTAR

Berjuta untaian rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang

yang Maha Penyayang yang kasih sayangnya tak terbilang, yang Maha Pengasih

yang tak pernah pilih kasih, yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat hamba-

hambanya disetiap sudut-sudut kehidupan. Maha suci Allah, Dia-lah yang

menciptakan langit tanpa tiang, menciptakan bintang-bintang dan dijadikan

padanya penerang malam dan bulan yang bercahaya. Yang telah memberikan

banyak nikmat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Ya Allah, curahkan shalawat dan salam baginya, keluarganya, sahabat-

sahabatnya yang setia menemani dalam setiap kesenangan maupun kesulitan yaitu

doa dan keselamatan yang berlimpah, ialah penghulu junjungan alam pendekar

padang pasir yang mengasihi umatnya tanpa pilih kasih yang menyayangi

umatnya hingga hari kiamat. Dia lah seorang proklamator yang tak pernah

bergelar Doktor maupun Professor, seorang bangsawan yang tak pernah

pencitraan apalagi penistaan, dialah yang menghantarkan umatnya kepada jalan

yang penuh dengan pernak pernik keimanan dan ketaqwaan. Dia lah sosok yang

patut diteladani jiwa dan raganya yakni Nabi Muhammad saw.

Skripsi berjudul “Pemahaman dan Pengamalan Ayat Tabżīr pada Santri

Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah-Ciputat” ini merupakan salah satu

tugas akhir yang menjadi syarat kelulusan memperoleh gelar sarjana Strata Satu

(S-1) di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam

penyusunan skripsi ini, peneliti telah mengerahkan segenap kemampuan sehingga

selesailah penulisan skripsi ini. Tentunya dalam penyusunan skripsi ini masih

terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat

peneliti harapkan.

Pada kesempatan ini peneliti ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Pihak-pihak yang berjasa tersebut

di antaranya adalah:

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A. selaku Rektor

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr.Yusuf Rahman, M.A selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat.

Page 7: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

vii

3. Dr. Eva Nugraha, M. Ag selaku Ketua Program Studi Ilmu al-Qur’an dan

Tafsir serta Fahrizal Mahdi, Lc. selaku Sekretaris Program Studi Ilmu al-

Qur’an dan Tafsir.

4. Drs. Ahmad Rifqi Muchtar, M.A Dosen pembimbing skripsi sekaligus

Dosen Pembimbing Akademik, yang telah meluangkan waktu di sela

kesibukannya untuk membaca, mengoreksi dan memotivasi peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Moh. Anwar Syarifuddin, MA dan Dr. Eva Nugraha, M. Ag sebagai dosen

penguji skripsi, yang bersedia memberikan masukan dan saran untuk

perbaikan skripsi ini.

6. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf pengajar di Fakultas Ushuluddin

terkhusus pada Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir yang telah

mengajarkan ilmu dan wawasannya kepada penulis.

7. Pustakawan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat dan pustakawan Perpustakaan

Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pinjaman

buku-bukunya sebagai acuan dan literatur dalam penulisan skripsi ini.

8. Paling istimewa untuk kedua orang tua penulis, ayahanda Amat Aya dan

ibunda Awo, yang telah membesarkan, mendidik, dan memberikan

dukungan baik berupa moril serta materil dan doa sehingga peneliti dapat

melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan sampai lulus. Kepada

kakanda tersayang Masri, Azmi dan Kakak Diana, kak Ratna yang telah

banyak membantu membiayai peneliti selama kuliah dan seluruh Keluarga

Besar yang berada di Siak-Riau.

9. Kepada seluruh pengasuh Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah, Abi-abi

yang setiap saat mengawasi, mengajarkan ilmunya kepada peneliti hingga

saat ini sedikit tidaknya peneliti mengenal bagaimana adab-adab dalam

menuntut ilmu, sehingga bisa meraih kunci ilmu tersebut.

10. Para narasumber yang telah meluangkan waktunya dan turut mendukung

suksesnya penelitian ini: Abi Sinan Tusseno, Abi Esad Fardiansyah, Abi

Zeni Nurul Ilmi, Abi Miftah Hasan, dan seluruh santri yang terlibat dalam

penelitian ini.

Page 8: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

viii

11. Kepada seluruh teman-teman seperjuangan Tafsir Hadits 2015, seatap dan

seperguruan yang telah menemani setiap ketikan huruf yang terangkai

dalam skripsi ini, khususnya teman di Pondok Pesantren UICCI

Sulaimaniyah se-Jurusan yaitu Nurpaiji Rahmat, Ahmad Sopian, Ahmad

Abidin Nurissalam, Abdurrahman Wahid. Perjuangan kita belum seberapa

dengan ulama-ulama terdahulu.

12. Kepada seluruh teman-teman FORMABI (Forum Mahasiswa Bidik Misi)

UIN Jakarta, yang selalu setia setiap semester menunggu cairnya uang

beasiswa.

13. Kepada teman-teman HIPEMASI (Himpunan Pelajar Mahasiswa Siak) yang

menjadi saudara seperantauan di negeri seberang.

14. Seluruh teman-teman Pelajar Islam Indonesia (PII UIN Jakarta) yang telah

mengajarkan bagaimana menjadi seorang pelajar Islam Indonesia yang

mampu memberikan sedikit sumbangsih kepada bangsa dan agama.

15. Kepada seluruh teman KKN 023 “INSPIRED” 2018, yang telah

mengabdikan diri di Desa Pagejahan, Kecamatan Kronjo Kab. Tangerang

selama satu bulan penuh yang selalu memberikan motivasi kepada penulis.

Jakarta, 17 Juni 2019

Ardi Kurniawan

Page 9: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

ix

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam skripsi ini berpedoman pada

buku pedoman penulisan skripsi yang terdapat dalam buku Pedoman Akademik

Program Strata 1 Tahun 2017 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

1. Padanan Aksara

Berikut adalah daftar aksara Arab dan padanannya dalam aksara latin:

Huruf

Arab Huruf Latin Keterangan

Tidak dilambangkan ا

b Be ب

t Te ت

ts te dan es ث

j Je ج

ẖ h dengan garis bawah ح

kh ka dan ha خ

d De د

dz de dan zet ذ

r Er ر

z Zet ز

s Es س

sy es da ye ش

s es dengan garis di bawah ص

ḏ de dengan garis di bawah ض

ṯ te dengan garis di bawah ط

ẕ zet dengan garis di bawah ظ

koma terbali di atas hadap kanan ‘ ع

gh ge da ha غ

f Ef ف

q Ki ق

k Ka ك

Page 10: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

x

l El ل

m Em م

n En ن

w We و

h Ha ه

՚ Apostrof ء

y Ye ي

2. Vokal

Vokal dalam bahasa Arab, seperti dalam bahasa Indonesia, terdiri dari

vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Untuk vokal

tunggal, ketentuan alih aksaranya adalah sebagai berikut:

Tanda Vokal

Arab

Tanda Vokal

Latin Keterangan

A Fatḥah ـ

I Kasrah ـ

U Ḍammah ـ

Adapun untuk vokal rangkap, ketentuan alih aksaranya adalah sebagai

berikut:

Tanda Vokal

Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

ai a dan i ـ ي

au a dan i ـ و

3. Vokal Panjang

Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam bahasa Arab

dilambangkan dengan harakat dan huruf, yaitu:

Tanda Vokal

Arab

Tanda Vokal

Latin Keterangan

ȃ a dengan topi di atas ىآ

ȋ i dengan topi di atas ىي

ȗ u dengan topi di atas ىو

Page 11: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

xi

4. Kata Sandang

Kata sandang, yang dalam sistem aksara Arab dilambangkan dengan

huruf, yaitu dialihkan menjadi huruf /l/, baik diikuti huruf syamsiyah maupun

huruf qamariyah. Contoh: al-rijȃl, bukan ar-rijȃl, al-dȋwân bukan ad- dȋwân.

5. Syaddah (Tasydîd)

Syaddah atau tasydîd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan

dengan sebuah tanda (ـ), dalam alih aksara ini dilambangkan dengan huruf,

yaitu dengan menggandakan huruf yang diberi syaddah itu. Akan tetapi hal ini

tidak berlaku jika huruf yang menerima tanda syaddah itu terletak setelah kata

sandang yang diikuti oleh huruh-huruf syamsiyyah. Misalnya, kata (الضرورة)

tidak ditulis aḏ-darûrah melainkan al-ḏarûrah, demikian seterusnya.

6. Ta Marbûṯah

Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta marbûṯah terdapat pada

kata yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf

/h/ (lihat contoh 1 di bawah ini). Hal yang sama juga berlaku jika ta marbûṯah

tersebut diikuti oleh datkata sifat (na’t) (lihat contoh 2). Namun, jika huruf ta

marbûṯah diikuti kata benda), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi

huruf /t/ (lihat contoh 3).

No Kata Arab Alih Aksara

ṯarîqah طريقة 1

al-Jâmi’ah al-Islâmiyyah الجامعة اإلسالمية 2

waẖdat al-wujûd وحدة الوجود 3

7. Huruf Kapital

Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam

alih aksara ini huruf kapital tersebut juga digunakan, dengan mengikuti

ketentuan yang berlaku Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), antara lain untuk

menuliskan permulaan kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama

diri, dan lain-lain. Jika nama diri didahului oleh kata sandang, maka yang

ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf

Page 12: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

xii

awal atau kata sandangnya. Contoh: Abû Hâmid Al-Ghazâlî bukan Abû Hâmid

al-Ghazâlî, al-Kindi bukan Al-Kindi.

Beberapa ketentuan lain dari EBI sebetulnya juga dapat diterapkan dalam

alih aksara ini, misalnya ketentuan mengenai huruf cetak miring (italic) atau

cetak tebal (bold). Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan cetak

miring, maka demikian halnya dalam alih aksaranya, demikian seterusnya.

Berkaitan dengan penulisan nama, untuk nama-nama tokoh yang berasal

dari dunia nusantara sendiri, disarankan tidak dialihaksarakan meskipun akar

katanya berasal dari bahasa Arab. Misalnya ditulis Abdussamad al-Palimbani,

tidak ‘Abd al-Samad al-Palimbânî; Nuruddin al-Raniri, tidak Nûr al-Dîn al-

Rânîrî.

8. Cara Penulisan Kata

Setiap kata, baik kata kerja (fi’l), kata benda (ism), maupun huruf (harf)

ditulis secara terpisah. Berikut adalah beberapa contoh alih aksara atas kalimat-

kalimat dalam Bahasa Arab, dengan berpedoman pada ketentuan di atas:

Kata Arab Alih Aksara

dzahaba al-ustâdzu ذهب األستاذ

tsabata al-ajru ثبت األجر

al-ẖarakah al-‘asriyyah الحركة العصرية

asyhadu an lâ ilâha illâ Allâh أشهد ان ال إله إال هللا

maulâna Malik al-sâliẖ موالنا ملك الصالح

yu’atstsirukum Allâh يؤثركم هللا

Al-maẕâhir al-‘aqliyyah المظاهر العقلية

Penulisan nama orang harus sesuai dengan tulisan nama diri mereka.

Nama orang berbahasa Arab tetapi bukan asli orang Arab tidak perlu

dialihaksarakan. Contoh: Nurcholish Madjid, bukan Nûr Khâlis Majîd;

Mohamad Roem, bukan Muhammad Rûm; Fazlur Rahman, bukan Fadl al-

Rahmân.

Page 13: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

xiii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ................................................................... iv

ABSTRAK .......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ....................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 4

C. Batasan Masalah .................................................................................. 5

D. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 5

F. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 6

G. Metodologi Penelitian .......................................................................... 7

1. Pendekatan Penelitian ...................................................................... 7

2. Jenis Penelitian ................................................................................ 8

3. Sumber Data .................................................................................... 8

4. Teknik Pengumpulan Data............................................................... 9

5. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 10

6. Teknik Analisis Data ..................................................................... 11

7. Sistematika Penulisan .................................................................... 11

BAB II KAJIAN TEORITIS AYAT-AYAT TABŻĪR .................................... 13

A. Pengertian Tabżīr ............................................................................... 13

B. Ayat-ayat Tabżīr dan Tafsirnya .......................................................... 18

C. Pengaruh Dinamika Psikologis Seseorang .......................................... 23

BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN PONDOK PESANTREN UICCI

SULAIMANIYAH .............................................................................. 28

A. Sejarah Pendirian Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah ................. 28

B. Profil Yayasan Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah Ciputat ......... 31

C. Visi dan Misi ..................................................................................... 33

D. Struktur Organisasi ............................................................................ 34

Page 14: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

xiv

E. Data Santri ......................................................................................... 36

F. Data Ustadz/ Abi ................................................................................ 37

G. Jadwal Kegiatan Santri ....................................................................... 38

H. Tata Tertib ......................................................................................... 40

BAB IV ANALISIS PERILAKU MAKAN SANTRI PONDOK PESANTREN

UICCI SULAIMANIYAH - CIPUTAT ATAS AYAT TABŻĪR ....... 43

A. Pemahaman Santri Terhadap Ayat-Ayat Tabżīr .................................. 43

B. Perilaku Makan Santri ........................................................................ 46

C. Persepsi Tabżīr .................................................................................. 53

D. Pengaruh Perilaku Santri .................................................................... 58

E. Persepsi Pengasuh Pesantren .............................................................. 59

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 62

A. Kesimpulan ........................................................................................ 62

B. Saran.................................................................................................. 62

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 64

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 70

Page 15: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

1

BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai hudan li al-nās sekaligus Rahmatan li al-‘alamīn, al-Qur’an

diturunkan ke dunia agar manusia keluar dari kegelapan menuju terangnya

rahmat Allah.1 Pernyataan tersebut mengisyaratkan bahwa Al-Qur’an ibarat

lampu penerang hati bagi pembacanya. Al-Qur’an ibarat benteng yang kokoh

dalam menangkal tipuan dan godaan setan. Dengan kata lain, al-Qur’an

adalah satu-satunya kitab suci yang berisi petunjuk dan kebahagiaan serta

senantiasa relevan dengan perkembangan dan situasi zaman. Al-Qur’an telah

menyatakan dirinya sebagai kitab petunjuk (hudan) yang dapat menuntun

umat manusia ke jalan yang benar. Selain itu ia juga berfungsi sebagai

pemberi penjelasan (tibyān) terhadap segala sesuatu dan pembeda (furqān)

antara kebenaran dan kebathilan.2

Islam mengajarkan bahwa dalam memenuhi kebutuhan hidup

hendaknya secara adil, artinya tidak kurang dan tidak berlebihan dari yang

semestinya. Jangan kikir dan jangan pula boros/tabżīr, karena tabżīr adalah

perbuatan tercela, dan Allah kategorikan sebagai saudara setan.

Seringkali seseorang membeli barang yang tidak diperlukan. Akibatnya,

barang tersebut tidak bermanfaat bagi dirinya. Hal ini menunjukkan bahwa,

perilaku konsumen tidak sekedar untuk memenuhi kebutuhan saja, namun

disalahgunakan, bermegah-megahan dan menunjukkan kemewahan yang

dimilikinya. Konsumen membeli suatu produk bukan lagi untuk memenuhi

kebutuhannya, akan tetapi juga keinginan untuk memuaskan kesenangannya.

Keinginan tersebut sering kali mendorong seseorang untuk membeli barang

yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Keputusan pembelian ini yang didominasi

oleh faktor emosi dapat menyebabkan timbulnya perilaku konsumtif atau

sikap berlebih-lebihan.

1 Ziyad At-Tubany, Membaca Dan Memahami Konstruksi Al-Qur’ān (Jakarta Selatan:

Indomedia Group, 2006), h. 1. 2 Departemen Agama RI: Tafsir al-Qur’an Tematik, Membangun Keluarga Harmonis

(Departemen Agama RI: jilid 3, 2008), h. xvii.

Page 16: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

2

Muhammad Quraish Shihab menjelaskan sedikit proposional dalam

makan. Proposional dalam arti sesuai dengan kebutuhan pemakan, tidak

berlebihan, dan tidak berkurang.3 Sikap berlebih-lebihan dalam makan dan

minum akan membuat badan menjadi gemuk dan mendatangkan berbagai

penyakit, seperti penyakit lambung dan pencernaan.

Sebagian ulama salaf mengatakan bahwa Allah telah mengumpulkan

rahasia kedokteran dalam sepenggal ayat, “Makan dan minumlah dan

janganlah berlebih-lebihan”. Inilah rahasia pengobatan preventif

(pencegahan). Dalam sebuah pepatah dikatakan “Satu dirham untuk

pencegahan lebih baik dari pada segantang pengobatan.”4

Di dalam kitab Fikih Umar bin Khaṯṯab r.a menjelaskan sebagian

mudarat mengenai kesehatan disebabkan konsumsi yang tidak benar.

Ditegaskan dalam perkataanya, “Hindarilah memenuhi perut dengan makanan

dan minuman, karena dapat merusak tubuh, menimbulkan penyakit, dan

membuat lalai dalam beribadah. Dan hendaklah kamu sederhana pada

keduanya. Karena lebih baik bagi kesehatan, dan lebih jauh dari

pemborosan”.

Konsumsi yang dimaksudkan lebih cenderung ke arah makan dan

minum. Dalam hal ini, Umar melarang agar tidak terlalu sering

mengkonsumsi daging. Dibalik larangan ini, ternyata memiliki banyak

manfaat kesehatan bagi tubuh manusia. Saat ini kedokteran kontemporer

mengetahui hal ini dan mengatakan, “Sesungguhnya kaidah yang aman

dalam mengonsumsi daging ialah memakan daging sekali dalam sehari dan

diusahakan jangan terlalu sering mengosumsi daging karena mayoritas

daging adalah urat”.5

Imam Syafi’i mengartikan tabżīr sebagai perilaku seseorang

membelanjakan harta tidak pada jalannya. Sedangkan menurut Imam Malik,

tabżīr ialah perilaku mengambil harta dari jalan yang pantas, namun

3 M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran: Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai Persoalan Umat

(Bandung: Mizan), h. 147. 4 Yusuf. Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, penterj. Zainal Arifin (Jakarta: Gema

Insani Press, 1997), h. 163. 5 Jaribah bin Ahmad al-Haritsi, Fikih Ekonomi Umar bin Khattab (Jakarta: Khalifah,

2008), h. 201.

Page 17: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

3

menggunakan harta tersebut dengan jalan yang tidak pantas.6 Dari kedua

pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tabżīr adalah perbuatan yang

tercela dan akan berdampak negatif bagi para pelakunya.

Secara garis besar, pemahaman ulama dalam menetapkan batasan tabżīr

dapat dibedakan menjadi dua pendapat. Pertama, mereka yang membatasi

perilaku tabżīr dari sisi kualitas harta yang dibelanjakan. Di sini hanya ada

dua pilihan, membelanjakan harta dalam kebajikan atau kebatilan. Jika

dibelanjakan dalam kebajikan, sedikit ataupun banyak, bahkan dalam jumlah

tak terbatas, maka tidak termasuk pada perilaku tabżīr (penghamburan harta).

Sebaliknya, jika dibelanjakan dalam kebatilan, meski dalam jumlah dan kadar

yang sedikit lebih lebih dalam jumlah besar, maka termasuk dalam perilaku

tabżīr.

Pendapat yang kedua, ialah mereka yang memahami batasan tabżīr dari

sisi kualitas dan kuantitas harta yang dibelanjakan. Dalam pendapat ini ada

penambahan sekaligus pengurangan terhadap batasan tabżīr dari pendapat

yang pertama. Pendapat pertama tidak menekankan batasan jumlah harta

yang dibelanjakan dalam hal hak atau kebajikan. Jika dalam hal hak atau

kebajikan tidak ada istilah tabżīr. Berbeda dengan pendapat kedua yang

menekankan batasan jumlah dan kualitas harta yang dibelanjakan. Jika

membelanjakan harta dalam hal kebatilan, sudah barang tentu itu perilaku

tabżīr.

Al-Qur’an pada hakikatnya menempati posisi sentral dalam studi-studi

keislaman. Ia menjadi tolak ukur dan pembeda antara kebenaran dan

kebathilan, termasuk dalam hal makan dan minum. Al-Qur’an akan selalu

menjadi objek kajian yang selalu mengundang perhatian dan pemikiran para

pemerhatinya. Hal ini, semata-mata bukan disebabkan oleh posisinya sebagai

skiptur yang transenden, melainkan juga karena muatan nilainya yang tak

pernah lekang oleh zaman dan tempat. Satu adigium yang selalu lekat pada

al-Qur’an adalah sifatnya yang ṣālih li kulli ẓaman wa makān, senantiasa

kontekstual dalam setiap zaman dan tempat.7

6 Hamka, Tafsir Al-Azhar, jilid 6 (Jakarta: Pembimbing Masa, 10), h. 4040. 7Farid Esack, Samudera al-Qur'ān. Penerjemah Nuril Hidayah (Yogyakarta: Diva Press,

2007), h. 35.

Page 18: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

4

Ada beberapa alasan mengapa penulis mengambil judul ini, salah

satunya ialah ketertarikan penulis untuk mengkaji lebih mandalam tentang

perilaku tabżīr yang telah mengakar di masyarakat, kehidupan yang lebih

cenderung menggunakan hartanya secara berlebihan dan kurang bijaksana

dalam membelanjakannya. Tabżīr juga berkaitan dengan kurang syukurnya

seorang hamba terhadap nikmat yang telah Allah berikan.

Penelitian ini hendaknya dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan

dan pengamalan mengenai ayat-ayat yang berbicara tentang larangan tabżīr,

khususnya bagi mahasiswa Jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir. Diskursus

terhadap pemahaman makna tabżīr sepertinya menjadi bahan diskusi yang

menarik. Menariknya adalah kata tabżīr hanya disebutkan dalam Al-Quran

dua kali, yakni dalam surat al-Isrā’ ayat 26 dan 27. Pertama adalah penegasan

larangan tabżīr. Yang kedua asosiasi dari pelaku tabżīr yang diasosiasikan

sebagai saudara setan.

Pembahasan ayat-ayat tabżīr ini perlu dipahami dan penting untuk

dikaji mengingat banyak masyarakat zaman kini yang menganggap remeh

perilaku tabżīr, khususnya dalam hal makanan dan minuman, karena masih

banyak kalangan menengah ke bawah yang belum bisa menikmati makan dan

minum seperti layaknya kita. Sering kali kita melihat di lingkungan

masyarakat, banyaknya makanan dan minuman yang dibuang padahal

makanan dan minuman itu masih layak untuk dikonsumsi. Berapa banyak di

tempat-tempat makan seperti restoran, rumah makan dan lain sebagainya,

masyarakat masih membudayakan menyisakan makanan, padahal tidak ada

seorang pun yang tahu sebutir nasi yang disisakan tersebut terdapat

keberkahan yang begitu besar.

Oleh karena itu, penulis akan meneliti bagaimana Pemahaman dan

Pengamalan Ayat Tabżīr pada Santri Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah-

Ciputat

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis bermaksud untuk

memunculkan beberapa masalah yang dapat diidentifikasi di antaranya yaitu:

Page 19: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

5

1. Bagaimana pemahaman santri Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah-

Ciputat tentang ayat-ayat tabżīr.

2. Bagaimana perilaku makan sehari-hari santri Pondok Pesantren UICCI

Sulaimaniyah-Ciputat.

3. Apa yang mempengaruhi santri Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah

Ciputat dalam perilaku makan.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian dalam skripsi ini tidak melebar, jelas, dan terarah, maka

dalam penelitian skripsi ini akan dibatasi bagaimana pemahaman dan

pengamalan ayat tabżīr pada santri Pondok Pesantren Sulaimaniyah-Ciputat.

D. Rumusan Masalah

Adapun secara spesifik rumusan masalah yang akan dikaji dalam

penelitian ini adalah:

“Bagaimana pemahaman dan pengamalan ayat tabżīr pada santri Pondok

Pesantren UICCI Sulaimaniyah-Ciputat?”

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui pemahaman santri Pondok Pesantren UICCI

Sulaimaniyah terhadap ayat-ayat tentang tabżīr.

2. Mengetahui pengamalan ayat-ayat tabżīr dalam hal makan dan minum

santri Pondok Pesantren Sulaimaniyah - Ciputat.

Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Memperkaya kajian tentang ayat-ayat tabżīr, dan khususnya dalam

makan dan minum.

2. Memberikan tambahan informasi bagaimana seharusnya adab dalam

memperhatikan makanan dan minuman.

3. Menambah khazanah keilmuan tentang penafsiran tabżīr dalam al-

Qur’an.

Page 20: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

6

F. Tinjauan Pustaka

Mengenai kajian-kajian yang telah dilakukan sebelumnya, penulis

mengadakan penelusuran terhadap karya-karya yang telah membahas tentang

perilaku Tabżīr dalam hal makanan dan minuman sebagai berikut:

1. Buku karya Amin bin Abdullah Asy-Saqawi berjudul Larangan Berlaku

Boros. Pembahasan dalam buku ini tentang bentuk pemborosan dalam

keseharian.

2. Skripsi yang ditulis Umi Alifah yang berjudul “Makna Tabżīr dan Isrāf

dalam Al-Qur’an.” skripsi ini membahas tentang mengetahui ayat-ayat

tentang tabżīr dan isrāf dalam al-Qur’an, dan apa solusi yang ditawarkan

al-Qur’an agar terhindar dari perilaku tabżīr dan isrāf dalam al-Qur’an.8

3. Skripsi yang ditulis oleh Wini Arti dengan judul “Analisis Penggunaan

Kata Mubażīr Teks Pengalaman Pribadi Karangan Siswa Kelas VII SMP”

skripsi ini membahas tentang mengidentifikasi bentuk penggunaan kata

mubażīr pada penulisan pengalaman pribadi pada siswa kelas VII E,D

SMP N 7 Sukaharjo.9

4. Skripsi yang ditulis oleh Rully Indah Sulistyowati dengan judul “Analisis

Penggunaan Bentuk Mubażīr pada Karangan Argumentasi Siswa Kelas X

SMA Negeri 1 Karas Kabupaten Magetan Tahun Ajaran 2008/2009”

berisi tentang wujud penggunaan bentuk mubażīr pada karangan

argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Karas Kabupaten Magetan,

Bagaimana menggolongkan bentuk mubażīr pada karangan argumentasi

siswa kelas X SMA Negeri 1 Karas Kabupaten Magetan.

5. Skripsi yang ditulis oleh Idris dengan judul “Makna Tabżīr dalam al-

Qur’an Surat Al-Isrā’ ayat 26-27” skripsi ini menjelaskan tentang perilaku

tabżīr dapat dibedakan ke dalam dua hal. Pertama, semua perkara yang

bathil (haram dalam pandangan syara’) merupakan perilaku tabżīr. Kedua,

8 Umi Alifah berjudul “Makna Tabżīr dan Isrāf dalam Al-Qur’an (Skripsi S1 Fakultas

Ushuluddin dan Pemikiran Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta) 2016. 9 Wini Arti berjudul “Analisis Penggunaan Kata Mubażīr Teks Pengalaman Pribadi

Karangan Siswa Kelas VII SMP” (Skripsi S1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Surakarta) 2017.

Page 21: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

7

perilaku tabżīr bisa juga terjadi dalam perkara mubah (boleh dalam

pandangan syara’).10

6. Skripsi yang ditulis oleh Radtria Alkaf dengan judul “Isrāf dan Tabżīr

Persepktif al-Qur’an (Studi Analisis Kasus Jamuan Perayaan Walimah di

Nagari Batu Hampar Kecamatan Akabiluru Kabupaten Lima Puluh Kota

Sumatera Barat” skripsi ini menjelaskan pelaksanaan jamuan walimah

pernikahan (baralek) di nagari Batu Hampar. Bahwa dalam jamuan

walimah ini didapati israf dan tabżīr dalam hal bentuk penyajian makanan

yang sudah ditentukan jenis makanan dan porsinya, sehingga membuat

tamu seringkali menyisakan makanan karena tidak sesuai dengan porsi

makan mereka.11

7. Dalam e-Book karya Ustadzah Nur Hasanah yang berjudul “Etika Makan”

yang berisi tentang menyoalkan tentang etika makan dalam Islam.

Berdasarkan tinjauan tersebut dapat dipahami bahwa kajian terhadap

Tafsir ayat-ayat Tabżīr terhadap perilaku makan santri Pondok Pesantren

UICCI Sulaimaniyah-Ciputat, merupakan sesuatu yang baru. Karena penulis

tidak menemukan buku-buku, artikel, jurnal, skripsi, dan literatur yang

membahas tentang hal tersebut.

G. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Tema yang diangkat dalam penulisan skripsi ini akan ditempuh dengan

menggunakan metode deskriptif analitis, yang diperoleh melalui bentuk

penelitian lapangan dan dikuat kan dengan penelitian kepustakaan. Adapun

penjelasannya adalah sebagai berikut:

Penelitian ini jika dilihat dari lokasi sumber datanya termasuk jenis

penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan adalah untuk

mencari peristiwa-peristiwa yang terjadi objek penelitian berlangsung,

10 Idris berjudul “Makna Tabżīr dalam al-Qur’an Surat Al-Isra’ Ayat 26-27 (Skripsi S1

Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya) 2012. 11 Radtria Alkaf berjudul “Isrāf dan Tabżīr Persepktif al-Qur’an (Studi Analisis Kasus

Jamuan Perayaan Walimah di Nagari Batu Hampar Kecamatan Akabiluru Kabupaten Lima Puluh

Kota Sumatera Barat (Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta) 2017.

Page 22: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

8

sehingga informasi langsung dan terbaru tentang masalah berkenaan, sekaligus

sebagai cross cheking terhadap bahan-bahan yan telah ada.12 Dalam penelitian

ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yang memungkinkan

peneliti untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa.13

Bogdan dan Taylor mengatakan bahwa pendekatan kualitatif merupakan

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dan perilaku yang dapat diamati.14 Penulis juga menggunakan

metode analisis deskriptif untuk memaparkan gambaran umum tentang tafsir

ayat-ayat tabżīr terhadap perilaku makan santri Pondok Pesantren UICCI

Sulaimaniyah.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah

penelitian kualitatif lebih khususnya dengan menggunakan penelitian lapangan

(field research). Penelitian lapangan ini adalah penelitian yang sumber datanya

terutama diambil dari objek penelitian (masyarakat atau komunitas sosial)

secara langsung di daerah penelitian.15 Dalam hal ini penelitian dilakukan di

Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah-Ciputat.

3. Sumber Data

Penulis gunakan dalam mengumpulkan data dengan pendekatan studi

lapangan (field Research) dan kepustakaan (library research), dan semua

referensi yang berkaitan dengan tema penelitian ini. Studi ini digunakan untuk

mencari beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang

akan dilakukan penulis. Setelah data terkumpul, kemudian penulis

mengklasifikasikannya ke dalam dua sumber:

12 Suratno Arsyad Lincoln, Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis

(Yogyakarta: UPP AMPYKPN, 1995), h. 55. 13 Lexi J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2004), h. 6. 14 Syamsir Salam, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 30. 15 Yayan Sopyan, Buku Ajar Pengantar Metode Penelitian (Ciputat, 2010), h. 32.

Page 23: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

9

a. Sumber Primer

Sumber primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dan

observasi Pengasuh atau Pengurus dan Santri Pondok Pesantren UICCI

Sulaimaniyah - Ciputat.

b. Sumber Sekunder

Sumber sekunder dalam penelitian ini terdiri dari buku-buku dan karya

ilmiah lainnya yang berupa skripsi, tesis, desertasi, artikel dan literatur yang

relevan dengan penelitian ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data. Adapun teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti

untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap

dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan

pada si peneliti.16 Wawancara juga proses memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si

penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan

menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).17

Dalam penelitian ini teknik wawancara yang penulis gunakan adalah

wawancara tidak terstruktur. Yaitu wawancara yang bebas di mana peneliti

tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.18 Dalam teknik

wawancara ini, penulis menanyakan kepada 15 responden dari santri dan 5

responden dari pengasuh pesantren. Jadi, penulis tidak terfokus pada daftar

pertanyaan saja melainkan fokus terhadap subjek dan objek penelitian dan

16 Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara,

1995), h. 64. 17 Mohammad Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998), h. 25. 18 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta,

2017, Cet. 26), h. 140.

Page 24: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

10

hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan dari para

responden yaitu Pengasuh Pondok Pesantren dan Para Santri Sulaimaniyah.

Adapun data yang ingin penulis peroleh dengan teknik wawancara ini

adalah: Sejarah pendirian pondok pesantren, pemahaman santri terhadap

ayat-ayat tabżīr, perilaku makan santri, persepsi pengasuh pesantren

terhadap tabżīr.

b. Observasi

Observasi adalah suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan

jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung.19 Penelitian ini menggunakan jenis observasi partisipan, yaitu

peneliti datang di tempat kegiatan yang diamati, serta ikut terlibat dalam

kegiatan tersebut.20 Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut serta

melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka

dukanya.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,

gambar maupun elektronik.21 Dokumentasi diperlukan untuk melengkapi

data yang diperoleh dari wawancara dan observasi. Dengan teknik

dokumentasi ini peneliti dapat memperoleh data yang berupa arsip-arsip,

catatan-catatan, yang berkaitan dengan cara santri dalam mengamalkan

ayat-ayat larangan tabżīr maupun aktivitas sehari-hari di pesantren tersebut.

5. Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi penelitian dalam skripsi ini di Pondok Pesantren

UICCI Sulaimaniyah Kelurahan Ciputat Timur Tangerang Selatan. Ada

beberapa pertimbangan mengapa penulis memilih Pondok Pesantren

UICCI Sulaimaniyah Ciputat. Pertama, menurut hemat penulis bahwa

19 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007), h. 220. 20 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta,

2017, Cet. 26), h. 145. 21 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian..., 221.

Page 25: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

11

Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah adalah Pondok Pesantren yang

bertaraf Internasional yang berpusat di Istanbul - Turki dan mempunyai

banyak cabang sampai ke seluruh dunia.

Kedua, Pondok Pesantren Sulaimaniyah memegang erat tiga prinsip

yaitu Kebersihan, Kenyamanan, dan Kerapian.

Ketiga, penulis ingin memperkenalkan bagaimana cara Santri Pondok

Pesantren UICCI Sulaimaniyah-Ciputat dalam mengamalkan ayat-ayat

larangan tabżīr dalam hal makanan dan minuman karena skripsi ini penulis

persembahkan.

Penelitian ini dimulai pada tanggal 13 November 2018 sampai 30 Mei

2019.

6. Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif analisis yaitu suatu teknik analisis data di mana penulis menjabarkan

data yang diperoleh dari hasil wawancara di lapangan. Analisis data adalah

kegiatan mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, menyusun, menjabarkan,

melakukan sintesa, mengkategorisasikan data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi sehingga mudah dipahami diri

sendiri maupun orang lain.22 Setelah itu disusun secara sistematis, untuk

kemudian dianalisis secara kualitatif dalam bentuk uraian, agar bisa ditarik

kesimpulan supaya dapat dicapai kejelasan mengenai permasalahan yang

sedang diteliti.

7. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengacu dan berpedoman pada

buku pedoman penulisan skripsi yang diterbitkan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2017.

Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai isi penelitian ini, maka

pembahasan dibagi menjadi lima bab. Uraian masing-masing bab disusun

sebagai berikut:

22 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif ..., 244.

Page 26: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

12

Pada bab pertama, penulis mengawali dengan pendahuluan yang di

dalamnya terdapat latar belakang masalah berisi tentang apa yang

melatarbelakangi masalah yang diangkat. Setelah itu, diidentifkasi masalah yang

telah dipaparkan sebelumnya supaya jelas masalah yang diangkat. Pembatasan

masalah perlu dicantumkan, dan rumusan masalah, dari tiga poin di atas maka

dirumuskanlah masalahnya dalam poin ini. Kemudian terdapat tujuan penulisan,

manfaat penulisan, metodologi penulisan, kajian pustaka, serta sistematika

penulisan.

Bab kedua, bab ini berisi sub bab yaitu kajian teoritis. Pada bab ini akan

dijelaskan secara detail tentang beberapa kajian yang berisi tentang tafsir ayat-

ayat tabżīr di dalam al-Qur’an dan tinjauan umum penafsir dalam menafsirkan

makna tabżīr.

Bab ketiga, gamabaran umum objek penelitian, mengenal lebih dekat

profil Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah-Ciputat, sebagai lembaga yang

berpusat di Istanbul-Turki.

Pada bab keempat, bab ini berisi satu sub bab yaitu analisis hasil

penelitian, yang di dalamnya membahas tentang bagaimana pemahaman Santri

Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah-Ciputat terhadap ayat-ayat tabżīr serta

persepsi pengasuh pesantren terhadap perilaku tabżīr.

Pada akhir skripsi yakni pada bab kelima berupa kesimpulan, saran-saran,

daftar pustaka dan lampiran-lampiran. Kesimpulan adalah jawaban dari rumusan

masalah, sedangkan saran dalam bab ini adalah masukan yang dianggap penulis

paling baik, guna dijadikan bahan pertimbangan bagi beberapa pihak yang

memiliki kepentingan terhadap tema ini.

Adapun bagian terakhir dari skripsi ini terdiri dari daftar pustaka dan

lampiran-lampiran.

Page 27: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

13

BAB II KAJIAN TEORITIS AYAT-AYAT TABŻĪR

KAJIAN TEORITIS AYAT-AYAT TABŻĪR

Sikap Tabżīr merupakan sifat tercela dan tidak disukai oleh Allah SWT.

Sikap ini berkaitan erat dengan harta, karena harta merupakan perhiasan dunia,

cobaan, dan sekaligus musuh bagi manusia. Karena merupakan perhiasan

dunia, maka harta menjadi sebuah cobaan bagi pemiliknya.

Jika harta digunakan dengan baik, maka harta tersebut bisa menjadi

penolong bagi pemiliknya, tetapi jika sebaliknya jika harta digunakan dengan

jalan yang salah maka harta tersebut akan menjadi musuh bagi pemiliknya.

A. Pengertian Tabżīr

Menurut bahasa tabżīr berarti pemecah-belahan, maṣdar dari kata ر بذ

ر يرا -يبذ تبذ yang memiliki makna asli melempar bibit. Badzr atau menyebar

bibit artinya pekerjaan yang dilakukan oleh para petani. Mereka mengambil

budzūr atau benih-benih yang akan ditanam dan ditebarkan di kebunnya. Jika

petani tersebut mahir, maka ia akan menebarkan benih tersebut dengan posisi

dan jarak yang sama. Apabila dia menaburkan benih secara serampangan dan

tidak teratur, maka benih-benih tersebut tumbuh dengan jarang yang tidak

teratur. Ketidakmerataan inilah yang disebut dengan tabżīr karena ia telah

meletakkan biji-bijian tersebut di tempat yang tidak sesuai.1

Dalam terminologi bahasa Arab kata tabżīr merupakan akar dari kata ر ر بذ -يبذ يرا تبذ dengan penambahan tasyd īd pada huruf dzal bermakna

memboroskan atau menghambur-hamburkan.2

1 Syeikh Muhammad Mutawalli Sya’rawi, Tafsir Sya’rawi, penerjemah Tim Safir al-Azhar

(Medan: Duta Azhar, 2008, cet. 1, jilid 8), h. 110. 2 Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir (Surabaya: Pustaka Progresif, 2002), h.

68.

Page 28: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

14

Kata ini juga dipakai untuk mengatakan segala bentuk penyia-nyian

harta. بذر مال artinya ia merusak hartanya atau membelanjakannya secara

berlebihan. Kata ini juga dipakai untuk menyebutkan segala bentuk pemecah-

belahan harta atau perusak harta. Asal makna dari kata ini menunjukkan pada

sikap perusakan terhadap sesuatu dan pemecah-belahan terhadapnya”.3

Sedangkan tabżīr secara istilah menurut Imam Syafi’i adalah:

ه ير إنفاق المال ف غي حق اتلبذ

“Tabżīr artinya membelanjakan harta tidak sesuai dengan hak

(peruntukan) harta tersebut.4

Imam Syafi’i menjelaskan bahwa yang dinamakan tabżīr ialah seseorang

yang membelanjakan hartanya tetapi tidak sesuai dengan hak dari harta

tersebut. Senada dengan Imam Syafi’i, Ali bin Muḥammad al-Jūrjani juga

menjelaskan tentang pengertian tabżīr dalam kitabnya at-Ta’rifāt mengatakan:

ء فيما لينبغ ير صف الش اتلبذ“Tabżīr artinya membelanjakan untuk sesuatu yang tidak selanyaknya

dibelanjakan”.5

Pendapatnya yang lain menyatakan:

س وجه اإلاف هو تفريق المال لع

“Tabżīr artinya memecah-belah harta dalam bentuk yang termasuk

berlebih-lebihan”.6

Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tabżīr ialah

membelanjakan harta yang tidak selayaknya dibelanjakan, sehingga harta tersebut

terbuang sia-sia.

3 Ibnu Faris, Mu’jam Maqayis Lughah, h. 216 dan dalam Abi al-Qāsim al-Ḥusayn bin

Muḥammad bin al-Mufadhdhal al-Ma’ruf bi al-Rāghib al-Ashfahani, al-Mūfradāt fi Ghārib al-

Qur’ān. h. 51. 4 Al-Qūrthūbi, al-Jami’ li ahkām al-Qur’ān (Beirut, Lebanon: al-Resalah vol 10), h. 247. 5 Ali b. Muḥammad al-Jūrjani w. 816 h, At Ta’rifāt, h. 24. 6 Ali b. Muḥammad al-Jūrjani, At Ta’rifāt, h. 51.

Page 29: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

15

Dalam Kamus Bahasa Indonesia istilah tabżīr dikenal dengan istilah

mubażīr. Jika ditelusuri, kata tersebut merupakan serapan dari bahasa Arab: ر بذ

ر يرا -يبذ تبذ Kata mubażīr mengambil serapan dari bentuk مبذرا (isim fa'il), yang

bermakna pelaku dari tabżīr. Sementara dalam penggunaan Indonesia, kata

mubażīr lebih familiar digunakan dan ditujukan kepada sikap dan perbuatan

tabżīr, sebagaimana dikatakan: “mereka khawatir makanan yang dibelikan

tersebut itu akan mubażīr saja”. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia juga,

Anton Moeliono menjelaskan yang dimaksud tabżīr ialah suatu cara hidup

seseorang yang senantiasa menghambur-hamburkan hartanya atau berlebih-

lebihan dalam pemakaian uang atau barang.7

Sedangkan kata Tabżīr menurut Kamus Kontemporer Arab-Indonesia

karangan Atabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor ialah pemborosan atau boros8.

Sedangkan kata boros menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia berarti

berlebih-lebihan menggunakan sesuatu (menghambur-hamburkan uang atau

barang dan selainnya).9

Di dalam al-Qur’an kata berlebih-lebihan atau melampaui batas,

menggunakan beberapa term (istilah), di antaranya tabżīr dan isrāf. Jika dilihat

dari esensinya sama-sama mengandung arti melampaui batas atau berlebih-

lebihan. Banyak ayat-ayat al-Qur’an yang sering menyebutkan kata tabżīr dan

isrāf. Namun dalam penafsiran para ulama terkadang mempunyai perbedaan

meskipun kata-katanya sama.

Israf berasal dari kata السرف berarti melampaui ukuran dan batas dalam

setiap perbuatan yang dilakukan manusia.10 Di dalam kamus al-Munawwar, kata

asrafa artinya memboroskan dan isrāf yang artinya pemborosan.11 Allah lebih

memilih menggunakan lafaz tabżīr sebagai ganti dari isrāf atau berlebihan, karena

7 Anton Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), h. 126-

127. 8 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia (Yogyakarta:

Multi Karya Grafika, cet ke9, 1996), h. 396. 9 R. Suyoto Bakir, Sigit Suryanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Batam: Karisma

Publishing, 2006), h. 91. 10 Ar-Raghib al-Isfahani, al-Mufradat al-Faadhil Qur’an (Beirut: Dar al-Syamiyah), h. 407. 11 Ahmad St, Kamus Munawwar (PT. Karya Toha Putra, Semarang), h. 374.

Page 30: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

16

manusia telah meletakkan uang atau harta pada tempat yang tidak sesuai. Jadi,

tabżīr artinya adalah membelanjakan harta tidak pada tempatnya, atau hal-hal

yang tidak dibutuhkan atau tidak penting.

Dalam isrāf, menyia-nyiakan dan merusak kekayaan memiliki makna yang

lebih luas dan mencakup berbagai kasus; seperti berlebihan dalam infak-infak

pribadi dan urusan sosial yang tidak bisa diartikan sebagai tabżīr, akan tetapi

tabżīr mencakup penyia-nyiaan dan berlebihan dalam menggunakan makanan dan

perlengkapan kehidupan. Dengan kata lain, bisa dikatakan setiap tabżīr adalah

isrāf, akan tetapi setiap isrāf belum tentu tabżīr.

Kata Tabżīr tidak banyak disebutkan di dalam al-Qur’an, hanya diulang tiga

kali di dalam dua ayat pada surat yang sama yaitu QS. al-Isrā’ [17] ayat 26 dan

27. Sedangkan kata isrāf di dalam al-Qur’an disebutkan sebanyak 23 kali dalam

21 ayat dalam 17 surah dengan bentuk fi’il madhi, fi’il mudhari’ ataupun

masdarnya.12 Kedua kata ini sama-sama memiliki makna berlebih-lebihan. Hal ini

merupakan bukti adanya relasi antara tabżīr dan isrāf. Selain itu, perbedaan di

antara keduanya ialah bahwa tabżīr lebih kepada suatu wujud akibat dari adanya

perilaku isrāf. Singkat kata, tabżīr dan isrāf sudah bersifat action oriented, yang

bermakna negatif, deskruktif, dan abuse. Konsep isrāf diungkapkan dalam ragam

perubahan kata yang lebih variatif daripada konsep tabżīr.

Pemborosan seringkali terkait dengan harta. Menyia-nyiakan masa muda,

memikirkan sesuatu yang tidak perlu, melihat dan mendengar sesuatu yang tidak

bermanfaat, meyerahkan tanggung jawab kepada orang yang tidak layak,

menerima tanggung jawab meski tidak mampu, mengajarkan sesuatu yang tidak

bermanfaat juga termasuk pemborosan.13

Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah mengatakan bahwa

kata tabżīr atau pemborosan dipahami oleh para ulama dalam arti pengeluaran

yang bukan hak. Karena itu jika seseorang menafkahkan atau membelanjakan

semua hartanya dalam kebaikan atau hak, maka ia bukanlah seorang pemboros.

Sayyidinā Abū Bakar ra menyerahkan semua hartanya kepada Nabi dalam rangka

12 Muhammad Fu’ad Abdul al-Baqi, Mu’jam al-Mufahris Li al-Fadzil Qur’an (Beirut;

Darel Fikr, 1980), h. 429. 13 Mohsen Qaraati, Tafsir untuk Anak Muda Surah al-Isra’ (Tehran, Markaze Farhangge

Darsha-ye Az Qoran, 2002, Cet. 3), h. 65.

Page 31: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

17

berjihad dijalan Allah. Begitu juga Sayyidinā ‘Utsmān ra membelanjakan separuh

hartanya. Nafkah mereka diterima oleh Nabi dan beliau tidak menilai mereka

sebagai pemboros. Sedangkan, membasuh wajah lebih dari tiga kali dalam

berwudhu, dinilai sebagai pemborosan walau ketika itu berwudhu di sungai yang

mengalir. Jika demikian, pemborosan lebih banyak berkaitan dengan tempat

bukannya dengan kuantitas.14

Dapat disimpulkan bahwa tabżīr yang dimaksud oleh para ulama di atas

ialah membelanjakan harta bukan untuk kebaikan. Dan dalam peristiwa ini para

ulama menilai perilaku Sayyidinā Abū Bakar ra dan Sayyidinā ‘Utsmān ra tidak

termasuk perilaku tabżīr karena menyerahkan semua hartanya kepada Nabi dalam

rangka untuk jihad di jalan Allah. Sedangkan menurut Yusuf al-Qardhawi, tabżīr

atau pemborosan hanyalah dalam hal yang sifatnya memang diharamkan oleh

Allah, seperti untuk membeli arak, narkotika, bejana emas, bejana perak dan lain

sebagainya.15

Dari berbagai pendapat di atas mengenai kata tabżīr dapat diketahui bahwa

lafaz tabżīr terkadang digunakan dalam hal yang berkaitan dengan makanan dan

minuman, berinfak, dan juga membeli barang-barang haram. Dan bukan dilihat

dari segi kuantitasnya tapi pada kegunaanya. Secara garis besar, pemahaman

ulama dalam menetapkan batasan tabżīr dapat dibedakan menjadi dua pendapat.

Pertama, mereka yang membatasi perilaku tabżīr dari sisi kualitas harta yang

dibelanjakan. Di sini hanya ada dua pilihan, membelanjakan harta dalam

kebajikan atau kebatilan. Jika dibelanjakan dalam kebajikan, sedikit ataupun

banyak, bahkan dalam jumlah tak terbatas, maka tidak termasuk pada perilaku

tabżīr (penghamburan harta). Sebaliknya, jika dibelanjakan dalam kebatilan,

meski dalam jumlah dan kadar yang sedikit lebih lebih dalam jumlah besar, maka

termasuk dalam perilaku tabżīr.

Pendapat yang kedua, ialah mereka yang memahami batasan tabżīr dari sisi

kualitas dan kuantitas harta yang dibelanjakan. Dalam pendapat ini ada

penambahan sekaligus pengurangan terhadap batasan tabżīr dari pendapat yang

pertama. Pendapat pertama tidak menekankan batasan jumlah harta yang

14 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah (Jakarta: Lentera Hati, 2004, Cet. 2), h. 452. 15 Syekh Muhammad Yusuf al-Qardhawi, Halal wa al-Haram fi Islam, penerjemah

Mu’ammal Hamidy, Halal dan Haram dalam Islam, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1982, h. 461.

Page 32: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

18

dibelanjakan dalam hal hak atau kebajikan. Jika dalam hal hak atau kebajikan

tidak ada istilah tabżīr. Berbeda dengan pendapat kedua yang menekankan batasan

jumlah dan kualitas harta yang dibelanjakan. Jika membelanjakan harta dalam hal

kebatilan, sudah barang tentu itu perilaku tabżīr.

B. Ayat-ayat Tabżīr dan Tafsirnya

Adapun ayat yang berkaitan tentang pembahasan tabżīr ini penulis

menemukan dua ayat khusus berbicara tentang tabżīr yang dijelaskan dalam al-

Qur’an QS. Al-Isrā’ [17] : 26-27 yang berbunyi :

ه لقربى ٱذا وءات بيل ٱ بن ٱو لمسكي ٱو ۥحق يرا لس ر تبذ رين ٱ إن ٢٦ول تبذ كنوا لمبذ

ىن ن ٱإخو يىطي يطىن ٱوكن لش ه لش رب ٢٧كفورا ۦل

26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada

orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu

menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.

27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan

syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.

Dalam menafsirkan ayat di atas, penulis menggunakan beberapa tafsir salah

satu di antaranya ialah tafsir Sya’rawi, Al-Misbah, Al-Azhar, ‘Abdullah Yusuf ‘Ali.

Penulis menggunakan tafsir tersebut karena penjelasannya yang cukup bergitu

luas dan sesuai dengan kondisi tempat tafsir itu ditulis.

Pada awal ayat 26 menjelaskan tentang kaum kerabat dan fakir miskin “Dan

berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang

miskin dan orang yang dalam perjalanan”Ayat ini menjelaskan selain berbakti,

berkhidmat dan menanamkan kasih sayang dan cinta serta rahmat kepada kedua

orang tua, hendak pula berikan kepada kaum keluarga serta karib kerabat akan

haknya.

Kata hak yang disebutkan di dalam al-Qur’an terdiri dari dua makna yaitu:

pertama, “dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu. (QS.

al-Ma’arij [70]:24) maksud bagian tertentu pada ayat itu adalah zakat. Kedua,

Page 33: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

19

bagian yang lainnya adalah tidak tertentu dan tidak dijelaskan sifatnya yaitu yang

sifatnya tathawwu’ dan ihsān.16

Disebutkan haqqahu atau haknya pada ayat di atas, karena Allah

membuatnya menjadi hak kaum kerabat, jika mereka dalam keadaan memerlukan.

Apabila mereka tidak dalam keadaan memerlukan, maka pemberian tersebut

menjadi hadiah yang saling dipertukarkan. Oleh sebab itu, sebagian ahli fikih

Andalusia berpendapat apabila seseorang menahan zakat yang mendekati nisab,

dia memerintahkan untuk memotong tangannya seakan-akan dia telah mencuri.

Hal ini disebabkan karena Allah menyebutkan sebagai hak, maka barang siapa

yang tidak memberikan hak kepada pemiliknya, maka dianggap telah

mencurinya.17

Kaum kerabat atau keluarga terdekat adalah yang mempunyai hubungan

darah. Maka berhak setiap keluarga mendapatkan bantuan dari keluarga yang

mampu, sehingga pertalian darah yang telah ada dikuatkan lagi dengan pertalian

cemas.18 Jika hal ini telah terealisasi dikehidupan sehari-hari, tidak ada lagi

keluarga yang kekurangan bahan makanan, pakaian dan lain sebagainya.

“Dan kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan” maksudnya

orang yang serba kekurangan yang hidupnya tidak berkecukupan, sehingga

dengan memberikan hak kepada orang miskin tersebut tertimbunlah jurang yang

memisahkan antara si kaya dan si miskin. Tetapi pada akhir ayat ini dijelaskan

sebagai kunci, yaitu: “janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu)

secara boros.” (ujung ayat 26).

Kata “boros” dalam hal ini dipilih menjadi arti dari kalimat “mubażīr” atau

“tabżīr”. Imam Syafi’i mengatakan bahwa mubażīr ialah membelanjakan harta

tidak pada jalannya. Sedangkan menurut Imam Malik mengatakan bahwa mubażīr

ialah mengambil harta dari jalannya yang pantas, tetapi mengeluarkannya dengan

jalan yang tidak pantas. Para mujahid berkata: “walaupun seluruh hartanya

dihabiskannya untuk jalan yang benar, tidaklah termasuk mubażīr. Tetapi

16 Syeikh Muhammad Mutawalli Sya’rawi, Tafsir Sya’rawi, penerjemah Tim Safir al-Azhar

(Medan: Duta Azhar, 2008, cet. 1, jilid 8), h. 109. 17 Syeikh Muhammad Mutawalli Sya’rawi, Tafsir Sya’rawi, penerjemah Tim Safir al-Azhar

(Medan: Duta Azhar, 2008, cet. 1, jilid 8), h. 108. 18 Hamka, Tafsir al-Azhar (Surabaya: Pustaka Islam, juz 15), h. 49.

Page 34: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

20

walaupun hanya segantang padi dikeluarkannya, padahal tidak pada jalan yang

benar, itu sudah mubażīr.”

Qatadah berkata, “kata ير adalah menafkahkan harta untuk (boros) اتلبذ

bermaksiat kepada Allah Ta’ala, untuk cara yang tidak benar, dan untuk

melakukan kerusakan.19 Sedangkan Ibnu Mas’ud mengatakan, kata ير (boros) اتلبذ

adalah menggunakan harta untuk sesuatu yang tidak perlu.”20 Begitu juga yang

dikatakan oleh Ibnu Abbas “boros” adalah membelanjakan harta dengan cara yang

tidak benar.21

Jadi, dari sekian banyak pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tabżīr

ialah berlebih-lebihan dalam menggunakan sesuatu, dan membelanjakan harta

dengan cara yang tidak benar baik berupa uang atau barang lainnya dalam hal ini

berlebih-lebihan dalam makanan.

Di dalam Tafsir Yusuf Ali disebutkan bahwa orang yang boros tidak hanya

bodoh, mereka masih sekeluarga dengan setan. Dan pemimpin setan itu

(perhatikan peralihan dari bentuk jama’ menjadi bentuk tunggal) setan sendiri

jatuh karena keingkarannya kepada Allah. Demikianlah, orang yang

menyalahgunakan atau menghambur-hamburkan karunia Allah juga ingkar, tidak

bersyukur kepada Allah.22

Sedangkan di dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan Allah memerintahkan

untuk berinfak dan melarang untuk menghambur-hamburkan harta, serta

melakukan hal yang wajar, seperti firman Allah QS. Al-Furqaan [25]: 67 yang

berbunyi:

ين ٱو ك قواما ل ىل وا وكن بي ذ نفقوا لم يسفوا ولم يقت ٦٧إذا أ

19 M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, h. 451. 20 Muhammad Ahmad Isawi, Tafsir Ibnu Masud, Penerjemah Ali Murtadho Syahudi,

Jakarta: Pustaka Azzam, 2009, Cet. 1, h. 659. 21 Syaikh Ahmad Syakir, Mukhtasar Tafsir Ibnu Katsir (Jakarta: Darus Sunnah, 2014 jilid

4), h. 232. 22 ‘Abdullah Yusuf ‘Ali, The Holy Qur’an, Text, Translation and Commentary, Terjemahan

Ali Audah (Bogor: PT. Pustaka Lintera AntarNusa, 2009, Cet. 3), h. 688.

Page 35: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

21

“Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan yang maha pengasih) orang-orang

yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula)

kikir, di antara keduanya secara wajar.”

Kemudian Allah berfirman tentang sifat menghambur-hamburkan harta

danberlebih-lebihan, “Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah

saudara setan” [27] artinya sifat boros, dungu, tidak taat kepada Allah, dan

berbuat kemaksiatan kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi “dan

setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” Orang itu disamakan dengan

setan karena telah mengingkari nikmat Allah dan tidak taat kepada-Nya,

melainkan dia bermaksiat dan melanggar perintah-Nya.

Penambahan kata (كنوا) kānū pada penggalan ayat di atas, untuk

mengisyaratkan kemantapan persamaan dan persaudaraan itu, yakni hal tersebut

telah terjadi sejak dahulu dan berlangsung hingga kini. Mereka adalah teman

lama, yang tidak mudah dipisahkan. Tetapi satu-satunya kesempatan di mana

frase Ikhwan asy-Syayāthīn digunakan dalam ayat ini, yang berarti bahwa orang-

orang boros atau tabżīr adalah kawan-kawan setan, dan bukan berada di bawah

dominasinya. Di sini para pemboros bukan hanya dikuasai setan, melainkan telah

mencapai tahap bekerja sama dengan setan dan menjadi pembantunya.

Kata ( إخوىن) ikhwān adalah bentuk jama’ dari kata ( خ أ ) akhun yang biasa

diterjemahkan sebagai saudara. Kata ini pada mulanya berarti persamaan dan

keserasian. Dari sini persamaan dalam asal usul keturunan mengakibatkan

persaudaraan, baik asal usul jauh, lebih-lebih yang dekat.

Kata إخوىن ini juga menunjukkan bahwa suatu kaum bersepakat atas satu

prinsip, baik prinsip itu baik ataupun buruk. Namun dalam QS. al-Isrā’ ayat 27 ini

adalah persaudaraan dalam keburukan. Hal ini menunjukkan seakan-akan orang-

orang yang berbuat mubażīr bersatu dengan setan, dalam tujuan yang sama dan

kecintaan yang sama yang dikendalikan oleh satu sifat, yaitu keburukan.23

23 Syeikh Muhammad Mutawalli Sya’rawi, Tafsir Sya’rawi, penerjemah Tim Safir al-Azhar

(Medan: Duta Azhar, 2008, cet. 1, jilid 8), h. 111.

Page 36: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

22

Persaudaraan setan dengan pemboros adalah persamaan sifat-sifatnya, serta

keserasian antar keduanya. Mereka sama-sama melakukan hal yang baṭil, tidak

pada tempatnya. Persaudaraan itu dipahami oleh Ibn ‘Āsyūr dalam arti

kebersamaan dan ketidakberpisahan setan dengan pelaku pemboros. Senada

dengan Thabāthabā’i berpendapat serupa. Menurut ulama beraliran Syi’ah ini,

persaudaraan di sini dalam arti kebersamaan pemboros dengan setan secara terus

menerus, dan demikian juga setan dengan pemboros, seperti dua orang saudara

sekandung yang sama asal usulnya, sehingga tidak dapat dipisahkan.24

Betapa buruknya celaan Allah bagi orang-orang yang suka berlebihan.

Mereka dianggap sebagai saudara setan; makhluk Allah yang tidak memiliki

kebaikan sedikit pun, makhluk yang pada setiap langkahnya hanya menebar

keburukan. Maka pantaslah jika Allah tidak pernah mencintai orang-orang yang

suka berlebih-lebihan dalam hidupnya, sebagaimana Allah tidak pernah mencintai

setan.25

Penyifatan setan dengan kafūr atau sangat ingkar merupakan peringatan

keras kepada para pemboros yang menjadi teman setan tersebut, bahwa

persaudaraan dan kebersamaan mereka dengan setan dapat mengantarkan kepada

kekufuran. Betapa tidak, bukankah teman saling pengaruh mempengaruhi, atau

teman seringkali meniru dan meneladani temannya. Sebagaimana sepenggal kata

bijak berikut ini “untuk mengetahui tentang seseorang tak perlu mencari tahu

siapa dia, lihatlah temannya, anda akan mengetahui siapa dia, karena semua teman

meneladani temannya.”26

Dalam Tafsir Nurul al-Qur’an dijelaskan bahwa ayat ini memberikan

justifikasi yang kukuh dan penekanan terhadap larangan tabżīr. Dikatakan bahwa

orang-orang yang terlibat dalam konsumsi yang berlebihan atau tabżīr adalah

kaki-tangan setan. Sebab, mereka cenderung merusak nikmat yang Allah berikan

dan setan itu makhluk yang tidak tahu bersyukur.27

24 M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, h. 451. 25 Uwes Al-Qorni, Penyakit Hati (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003, cet. ke 9), h.

124. 26 M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, h. 451. 27 Allamah Kamal Faqih Imani, Tafsir Nurul Qur’an, penerjemah Salman Nano, Jakarta:

Al-Huda 2005, cet. Pertama, jilid 8, h. 806.

Page 37: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

23

Diceritakan oleh Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar ketika ia masih kanak-

kanak ia membeli kacang goreng lalu ia makan. Maka terjatuhlah dua buah

kacangnya ke tanah. Sedangkan ayah beliau berada di depannya, lalu ayahnya

berkata: “pilih yang jatuh itu jangan mubażir”. Setelah beliau dewasa ia mulai

berpikir, mengapa tidak saya pilih, padahal kacang itu masih belum terkupas dari

kulitnya, artinya belum kotor” maka beliau mengerti maksud ayahnya memberi

teguran kepadanya, jangan membiarkan kacang itu terbuang, padahal kacang

tersebut patut untuk dimakan, hal ini termasuk perilaku mubażir. Dan ketika

beliau masih kanak-kanak selalu dimarahi jika makan masih bersisa. Oleh karena

itu, jika beliau mengambil nasi selalu mengira-ngira apakah nasi ini cukup atau

bersisa, karena menurut beliau bersisa itu adalah mubażir.28

Dari sepenggal cerita Buya Hamka di atas dapat disimpulkan bahwa

menyisakan makanan ketika makan adalah termasuk perilaku tabżīr. Sekecil

apapun perbuatan tabżīr ini, ia akan memberikan dampak negatif, baik bagi

dirinya maupun bagi orang lain. Dan perlu diketahui bahwa perbuatan tabżīr ini

menafikan syukur, dan sinonim dari kufur nikmat. Di mana syukur adalah

memanfaatkan pemberian (nikmat) Allah sesuai dengan tujuan Allah

menciptakannya.

C. Pengaruh Dinamika Psikologis Seseorang

Sebelum mengurai masalah tentang dinamika psikologis, terlebih dahulu

penulis akan menjelaskan tentang pengertian dinamika dan psikologis. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dinamika diartikan sebagai gerak atau

kekuatan secara terus menerus yang dimiliki sekumpulan orang dalam masyarakat

yang dapat menimbulkan perubahan dalam tata hidup masyarakat tersebut.29

Hurclok menjelaskan dinamika adalah suatu tenaga kekuatan, selalu

bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap

keadaan yang terjadi dan merupakan suatu faktor yang berkaitan dengan

pematangan dan faktor belajar, pematangan merupakan suatu kemampuan untuk

28 Hamka, Tafsir al-Azhar (Surabaya: Pustaka Islam, juz 15), h. 49. 29 Daryanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya: Apolo, 1998), h. 101.

Page 38: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

24

memahami makna yang sebelumnya yang tidak mengerti terhadap objek

kejadian.30

Melalui uraian di atas dapat dipahami bahwa dinamika merupakan tenaga

kekuatan yang selalu berkembang dan berubah. Bagi sesorang yang mengalami

dinamika maka mereka harus siap dengan keadaan apapun yang terjadi.

Sedangkan psikologis berasal bahasa Yunani terdiri dari kata Psyche atau psikis

yang artinya jiwa dan logos yang berarti ilmu, jadi secara harfiah, psikologi

berarti ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang ilmu-ilmu kejiwaan.31

Namun karena jiwa itu abstrak dan tidak dapat dikaji secara empiris, maka

kajiannya bergeser pada gejala-gejala jiwa atau tingkah laku manusia, oleh karena

itu yang dikaji adalah gejala jiwa atau tingkah laku.

Perilaku manusia terbentuk karena adanya proses internal yang ada dalam

individu, seperti pikiran atau kognisi, afeksi dan kemampuan. Perilaku atau

tingkah laku seseorang disebabkan oleh suatu esensi dasar dari manusia. Perilaku

akan nampak bila manusia berhubungan dengan individu lain dalam kontak sosial.

Menurut Walgito psikologis adalah ilmu tentang perilaku atau aktivitas-

aktivitas individu. Perilaku atau aktivitas-aktivitas tersebut dalam pengertian luas

yaitu perilaku yang tampak atau perilaku yang tidak tampak, demikian juga

dengan aktivitas-aktivitas tersebut di samping aktivitas motorik juga termasuk

aktivitas emosional.32 Dinamika psikologis dijelaskan oleh beberapa ahli sebagai

keterkaitan antara berbagai aspek psikologis dalam menjelaskan suatu fenomena

atau kontek tertentu.33

Saptoto mendefenisikan dinamika psikologis sebagai keterkaitan antara

berbagai aspek psikologis yang ada dalam diri seseorang dengan faktor-faktor dari

luar yang mempengaruhinya.34 Fathurrochman dan Djalaludin Ancok

30 Zora Krispriana, Hubungan Konsep Diri Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Akir

(Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah), h. 30. 31 L. Sandra, Dinamika Psikologis Interaksi, Konsep Diri, Dan Identitas Online, Disertasi

(Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2012). 32 Bimo Walgito. Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta.

2010), h. 15. 33 L. Sandra, Dinamika Psikologis Interaksi, Konsep Diri, Dan Identitas Online, Disertasi

(Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2012). 34 R. Saptoto, Jurnal Psikologi Indonesia, (Dinamika Psikologis Nrimo Dalam Bekerja:

Nrimo Sebagai Motivator Atau Demotivator), 2 (6), h. 131-137.

Page 39: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

25

menggunakan istilah dinamika psikologis untuk menjelaskan secara lebih lanjut

hubungan prosedur objektif dengan penilaian keadilan.

Walgito menjelaskan bahwa dinamika psikologis merupakan suatu tenaga

kekuatan yang terjadi pada diri manusia yang mempengaruhi mental atau

psikisnya untuk mengalami perkembangan dan perubahan dalam tingkah lakunya

sehari-hari baik itu dalam pikiranya, perasaannya maupun perbuatannya.35

Sedangkan menurut Halloway, dkk istilah dinamika psikologis digunakan

untuk menerangkan keterkaitan berbagai aspek psikologis yang ada dalam diri

responden dalam hubungannya dengan kondisi masyarakat.36 Lebih lanjut,

Chaplin mengatakan bahwa dinamika psikologis merupakan sebuah sistem

psikologi yang menekankan penelitian terhadap hubungan sebab akibat dalam

motif dan dorongan hingga munculnya sebuah perilaku.37

Walgito menjelaskan ada beberapa komponen di diri manusia yang

mempengaruhi dan membentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini

berkaitan dengan dinamika psikologis.38

a. Komponen kognitif (komponen perseptual)

Merupakan komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, dan

keyakinan, yang mana berhubungan dengan seseorang mempersepsi

terhadap objek perilaku atau kejadian yang sedang dialami.

b. Komponen afektif (komponen emosional)

Komponen ini berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap

objek perilaku.

c. Komponen konatif (komponen perilaku atau action component)

Yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak

terhadap objek. Komponen ini menunjukkan besar kecilnya kecenderungan

bertindak atau berperilaku dan komponen ini juga menunjukkan bagaimana

perilaku manusia terhadap lingkungan sekitar.

35 Bimo Walgito. Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta.

2010), h. 26. 36 S. D. Holloway, S. Suzuki, Y. Yamamoto, & J. D. Mindrich, Relation Of Maternal Role

Concept To Parenting, Employment Choices, And Life Satisfaction Among Japanese Women (Sex

Roles, 2006), h. 235-249. 37 Chaplin, J.P, Kamus Lengkap Psikologi, Penerjemah Kartini Kartono (Jakarta: Raja

Gravindo Persada, 2006), h. 78. 38 Bimo Walgito. Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta,

1978), h. 127-128.

Page 40: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

26

Perilaku makan adalah suatu istilah untuk menggambarkan perilaku yang

berhubungan dengan frekuensi makan, pola makan, kesukaan makan dan

pemilihan makan.39 Perilaku makan adalah cara seseorang berpikir,

berpengetahuan dan berpandangan tentang makanan. Apa yang ada dalam

perasaan dan pandangan itu dinyatakan dalam bentuk tindakan makan dan

memilih makanan. Jika keadaan itu terus menerus berlangsung maka tindakan

tersebut akan menjadi kebiasaan dalam makan.

Perilaku juga merupakan suatu gerakan yang dapat diamati dari luar, seperti

halnya berjalan atau aktifitas-aktifitas lainnya yang selalu dilakukan oleh setiap

individu yang merupakan sikap seseorang dengan pemanifestasian pada

perbuatan.40 Perilaku pada individu sebenarnya tidak timbul dengan sendirinya,

tetapi terdapat stimulus (rangsangan) tertentu yang dapat mengakibatkannya, yaitu

bisa dari internal maupun eksternal. Faktor eksternal ini berasal dari luar orang

tersebut. Faktor eksternal ini biasanya merupakan pengaruh yang berasal dari

lingkungan seseorang yang mulai dari lingkungan terkecilnya, dalam hal ini

adalah lingkungan pesantren Sulaimaniyah. Sedangkan faktor internal berasal dari

dalam diri orang itu sendiri. Faktor internal ini biasanya merupakan faktor genetis

bawaan. Faktor genetis maksudnya adalah faktor yang merupakan bawaan sejak

lahir dan merupakan pengaruh keturunan dari salah satu sifat yang dimiliki salah

satu dari kedua orang tua.

Ada berbagai macam term dalam menjelaskan perihal perilaku manusia.

Ada yang menggunakan term character, type, ataupun personality. Character

merupakan term yang biasa digunakan untuk menjelaskan tentang watak,

perangai, sifat dasar yang khas. Satu sifat atau kualitas yang tetap terus menerus

kekal yang dapat dijadikan ciri untuk mengidentifikasikan seorang pribadi

tertentu.41 Namun term ini dipandang dari sudut penilaian antara baik dan buruk.

Kemudian type memiliki pengertian sebagai suatu pengelompokan individu yang

dapat dibedakan satu dengan yang lainnya karena memiliki suatu sifat yang

39 Mely G. Tan, Social and Cultural Aspect of Food Pattern and Food Habits in Five Rural

Areas in Indonesia (Jakarta: LIPI dan Directorate of Nutrition, 1970). 40 M. Yamin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif al-Qur’an (Jakarta: Amzah, 2007), h.

75. 41 Abdul Mujib, Kepribadian dalam Psikologi Islam (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2006),

h. 45.

Page 41: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

27

khusus padanya. Sedangkan personality yang dimaksud merupakan term yang

menyentuh dari segi sifat, atau perilaku unik individu (manusia), penampilan, cara

bertindak, atau pun cara berpikir.

Page 42: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

28

BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN PONDOK PESANTREN UICCI SULAIMANIYAH

GAMBARAN UMUM YAYASAN PONDOK PESANTREN UICCI

SULAIMANIYAH

Pada bab ini, penulis akan membahas tentang gambaran umum Yayasan

Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah Ciputat, yang meliputi: Sejarah Pendirian

Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah, Profil, Visi dan Misi, Struktur

Organisasi, Keadaan Santri, Ustadz, Jadwal kegiatan harian dan tata tertib.

Adapun rinciannya sebagai berikut:

A. Sejarah Pendirian Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah

Nama Sulaimaniyah dinisbatkan kepada nama pendiri yayasan ini, yaitu

Syekh Süleyman Hilmi Tunahan Kuddisa Sirruhu (K.S.) lahir pada tahun 1888

(tahun 1301 Kalender Islam Rumi) di Desa Hezegrad1 yang terdapat di daerah

Ferhatlar, tepatnya di Propinsi Silistra yang sekarang berada di daerah perbatasan

Bulgaria. Ayahnya bernama Hojazade2 Osman Efendi dan ibunya bernama Hatice.

Beliau memiliki lima orang bersaudara yaitu Fehim, Süleyman Hilmi, Ibrahim

dan Halil serta saudara perempuan bernama Zahide.

Garis keturunan Süleyman Hilmi dapat ditelusuri dan akan mengarah

kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah keturunan ke-33 dari garis

keturunan para Sayyid (keturunan dari Nabi Muhammad SAW). Dari sisi

paternalnya diturunkan dari Husein dan dari sisi maternalnya dari Hasan

(keduanya adalah cucu Nabi Muhammad SAW), sehingga Süleyman Hilmi Efendi

memiliki kedua gelar baik “Sayyid” maupun “Syarif”.3

Nama Tunahan diambil dari nama buyut Süleyman Hilmi yaitu Seyyid Idris

Bey, yang diangkat sebagai Tunahan4 oleh Sultan Kerajaan Osmani, Sultan

Mehmed II. Ayah beliau Hojazade Osman Efendi menamatkan pendidikannya di

1 Saat ini sudah menjadi propinsi Razgard, Bulgaria. 2 Sebuah gelar terhormat yang berarti “Anak seorang Syekh” 3 Sejarah Singkat Syeikh Süleyman Hilmi Tunahan (Jakarta: Kantor Pusat UICCI), h. 2. 4 Yang memiliki arti “Pemimpin dari Danube”

Page 43: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

29

Istanbul dan kemudian mengabdikan dirinya dengan mengajar selama empat

tahun di Madrasah Satırlı (setingkat Universitas atau Akademi).

Ketika masih duduk di bangku pendidikan di Istanbul, Osman Efendi

bermimpi. Di dalam mimpi tersebut, ia melihat ada sebagian dari dirinya terbang

ke langit dan kemudian mulai memancarkan cahaya ke seluruh permukaan bumi.

Beliau mentakwil mimpi tersebut sebagai pertanda bahwa salah satu keturunannya

kelak akan menjadi seseorang yang saleh dan adil. Beliau menikah ketika kembali

ke Silistra. Dan ketika mulai memiliki keturunan, beliau mencoba mengenali

manakah di antara anak-anaknya tersebut yang membawa ciri seperti yang ada

dalam mimpinya.

Ketika Süleyman Hilmi beranjak dewasa, ayahnya mulai melihat beberapa

tanda istimewa dari Süleyman Hilmi, sehingga beliau menambatkan semua

harapan atas dirinya. Kakek dari Süleyman Hilmi Efendi adalah Mahmud Efendi

yang juga dikenal sebagai Kaymak Hafiz5. Mahmud Efendi wafat pada usia 110

tahun. Ayahnya adalah Seyyid Idris Bey, yang diangkat sebagai Tunahan

(Pemimpin dari Danube) oleh Sultan Kerajaan Osmani, Sultan Mehmed II. Sultan

Mehmed II menikahkan Idris Bey dengan putri saudara laki-lakinya.

Adapun riwayat pendidikan dan karir Süleyman Hilmi Tunahan, beliau

mendapatkan pendidikan dasarnya di Madrasah Satırlı tempat ayahnya mengajar.

Setelah menematkan pendidikan dasar, beliau dikirim oleh ayahnya ke Istanbul

untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Sebelum Süleyman Hilmi

Tunahan berangkat, ayahnya berpesan kepadanya,“Putraku, jika engkau

mempelajari Ushul Fiqh dengan baik maka engkau akan kuat dalam agama. Jika

engkau mempelajari ilmu logika maka engkau akan kuat dalam ilmu

pengetahuan.”

Süleyman Hilmi Tunahan ingin melanjutkan pendidikannya di Madrasah

Fatih di Istanbul, namun semua ruangan telah terisi penuh. Dengan niat belajar

yang sangat tinggi, Süleyman Hilmi Tunahan rela tinggal di ruang bawah tanah.

Süleyman Hilmi mulai mendapat pelajaran dari Ahmed Hamdi Efendi, dan

kemudian Ahmed Hamdi Efendi sangat menghargai kecerdasan dan kemampuan

belajar Süleyman Hilmi Tunahan. Süleyman Hilmi Tunahan terkenal sangat

5 Julukan bagi orang Turki yang berpengaruh.

Page 44: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

30

cerdas sehingga menjadi buah bibir masyarakat sekitar. Dengan tingkat intelektual

yang tinggi, ketekunan dalam belajar dan akhlaknya yang baik, beliau telah

menarik perhatian semua gurunya. Pada tahun 1913 beliau menamatkan

pendidikannya, dengan nilai yang sempurna.6

Süleyman Hilmi Tunahan melanjutkan pendidikannya di Madrasah Darul

Hilafetil Aliye. Pada tahun 1915, beliau meraih peringkat pertama dengan nilai 88

dari nilai sempurna 90. Pada tanggal 30 September 1916, beliau mendaftarkan diri

di Medressetül Mutehassisin (Sekolah Pasca Sarjana) dan mendapatkan gelar

İstanbul Müderrisliği Ruüsluğu (Guru Besar di Istanbul) bersama 20 rekan

lainnya.

Pada tanggal 1 Juni 1920 beliau memulai karirnya sebagai seorang Dersiam

(Dosen Teologi). Ini adalah langkah pertama beliau yang berlanjut hingga 27

April 1921. Pada tahun 1922 beliau mulai bekerja sebagai guru bahasa Turki di

Madrasah Darül Hilafetül7.

Perjuangan beliau dalam mengajarkan al-Qur’an saat itu begitu sulit.

Banyak Dersiam yang dilarang untuk mengajar meskipun pada anak-anak mereka

sendiri. Salah satu dari mereka memiliki rasa ketakutan yang sangat berlebihan,

sehingga sebagian dari mereka meninggalkan profesinya demi keselamatan

dirinya. Dalam kondisi seperti inilah Süleyman Hilmi Tunahan memutuskan

untuk memulai misinya. Beliau berkata : “Ketika putra-putra islam ibarat kayu-

kayu yang hanyut ke neraka maka ketika kita dapat menyelamatkan walaupun

hanya sebatang kayupun maka itu akan sangat besar manfaatnya.” Dari

perkataan tersebut dapat disimpulkan bahwa betapa sayangnya beliau terhadap

generasi-generasi setelahnya, sehingga beliau tidak mau membiarkannya hanyut

masuk kedalam neraka.

Pada tahun 1930 hingga 1936, Süleyman Hilmi Tunahan mulai mengajar

beberapa orang siswa sebagai awal permulaan dakwahnya disebuah ladang yang

disewanya terletak di desa Catalca yang berada di daerah Kabakca. Pada mulanya

ia mengajar secara sembunyi-sembunyi karena kondisi yang tidak memungkinkan.

6 Tim Penyusun, Katalog Tunahan.org. Diakses pada 23 Maret 2019 dari

https://tunahan.org/id/biografi/riwayat-pendidikan/ 7 Tim Penyusun, Sejarah Singkat Syeikh Süleyman Hilmi Tunahan (Jakarta: Kantor Pusat

UICCI), h. 6.

Page 45: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

31

Dan pada akhirnya dakwahnya mulai menyebar keseluruh kota-kota terdekat. Dan

saat ini dakwahnya sudah tersebar keseluruh penjuru negara di dunia termasuk

Indonesia.

Süleyman Hilmi Tunahan menyerahkan seluruh hidupnya untuk

membangkitkan kembali ilmu pengetahuan Islam yang telah dihapuskan oleh

penguasa setempat. Beliau seorang yang memiliki semangat yang tinggi dan

keinginan yang kuat dalam mengajarkan ilmu agama. Walaupun saat beliau

sedang sakit, ia tidak pernah berhenti mengajar. Beliau selalu berkata: “Jika aku

masuk ke kelas maka rasa sakit itu akan hilang, tetapi jika aku tetap berdiam di

rumah maka rasa sakit itu akan semakin terasa.” Hal ini menunjukkan bahwa

mengajar adalah obat bagi penyakitnya.

Süleyman Hilmi Tunahan sangat menyayangi murid-muridnya, terlihat dari

perkataan beliau “Aku tidak akan menukar seluruh dunia ini walaupun hanya

dengan sepotong kuku dari muridku.” Tujuan dakwah beliau adalah

menghidupkan kembali Sunnah Rasul yang telah banyak dilupakan, serta

mengembalikan bagian yang hilang dari syariat Islam berdasarkan tradisi Sunni.

Pada akhir hayatnya, beliau menderita penyakit diabetes. Kadar gula dalam

darahnya meningkat dan tidak dapat dinetralisir. Süleyman Hilmi Tunahan

menghembus nafas terakhirnya di kediamannya di Kısıklı, Istanbul pada usia 72

tahun, tepatnya pada hari rabu tanggal 16 September 1959 H/ 13 Rabiul Awal

1379 M.8

Beliau telah menghabiskan semua kekayaan untuk kepentingan murid-

muridnya, dan mengajarkan semua ilmunya untuk mereka dengan segala bentuk

resiko yang dihadapinya, mengalami siksaan di Kantor polisi, tuntutan hukuman

mati, dan mendekam di penjara. Beliau merupakan tipe pahlawan yang sudah

jarang ditemui pada saat ini, yang mengorbankan seluruh hidupnya untuk

mendakwahkan al-Quran.

B. Profil Yayasan Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah Ciputat

Yayasan Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah Ciputat dikelola oleh

United Islamic Cultural Centre of Indonesia yang disingkat UICCI, dalam bahasa

8 Sejarah Singkat Syeikh Süleyman Hilmi Tunahan (Jakarta: Kantor Pusat UICCI), h. 23.

Page 46: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

32

Indonesia diterjemahkan dengan Pusat Persatuan Kebudayaan Islam Indonesia;

adalah sebuah yayasan di bawah naungan Organisasi Sulaimaniyah yang berpusat

di Turki yang didirikan pertama kali pada tahun 1953.

Organisasi ini telah mengalami beberapa pergantian generasi. Dan saat ini

dipimpin atau diketuai oleh cicit dari Syekh Sulaiman Hilmi Tunahan yaitu

Alihan Kuriş Bey Abimiz. Organisasi ini berpusat di Istanbul, Turki.9 Organisasi

ini mengalami perkembangan yang begitu pesat dan telah menyebar di seluruh

dunia, baik di benua Asia, Eropa, Amerika, Afrika, dan bahkan Australia.

United Islamic Cultural Centre of Indonesia (UICCI) atau Yayasan Pusat

Persatuan Kebudayaan Islam di Indonesia adalah sebuah Yayasan yang bergerak

di bidang sosial dan pendidikan Islam. Yayasan ini didirikan pada tahun 2005 di

Jakarta oleh para sukarelawan muslim Indonesia dan Turki yang bertujuan untuk

memfasilitasi siswa SMP/sederajat, SMA/sederajat, Mahasiswa dan Santri

penghafal al-Qur’an berupa beasiswa pendidikan agama secara gratis. Ada tiga

macam bentuk asrama di Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah yaitu; Pesantren

khusus para penghafal al-Qur’an (Tahfidz) non Beasiswa, Pesantren penghafal al-

Qur’an (Tahfidz) beasiswa dan yang terakhir Pesantren khusus mahasiswa.

Cabang asrama United Islamic Cultural Centre of Indonesia (UICCI) sudah

terdapat di beberapa wilayah Indonesia dan hampir di seluruh Negara dunia. Pada

tahun 2017, yayasan UICCI Sulaimaniyah sudah memiliki 30 cabang di

Indonesia, dan di tahun 2019 ini sudah mencapai 45 cabang yang tersebar di

propinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Aceh,

Kalimantan, Sumatera Selatan-Palembang, Sumatera Utara-Medan, Nusa

Tenggara Barat-Lombok, Sulawesi Selatan-Makasar.10 Dari semua cabang

tersebut memiliki kurang lebih 2200 santri. Fasilitas yang diberikan kepada siswa-

siswi selama di asrama antara lain; fasilitas asrama lengkap, makan 3x sehari,

ruang belajar yang kondusif, kegiatan rihlah (piknik) dan pemberian beasiswa

belajar ke Negara Turki.11

Yayasan Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah Ciputat dengan nomor

statistik Pondok Pesantren 510036080058 merupakan lembaga pendidikan Islam

9 Dokumen Yayasan Pondok Pesantren UICCI Ciputat. 10 Yayasan Tahfiz Sulaimaniyah, Kalender Fazilet 2019 (Jakarta Timur: Fazilet, 2018). 11 http://www.uicci.org/ diakses tanggal 22 Februari 2019.

Page 47: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

33

dibawah naungan Kementrian Agama yang didirikan pada tahun 2015. Yayasan

Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah Ciputat merupakan salah satu cabang

Yayasan UICCI Sulaimaniyah yang berada di Jalan Cipinang Baru Raya, No. 25

Cipinang, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Lokasinya sangat strategis dan mudah

untuk dijangkau. Alamat lengkap Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah yaitu

Jalan H. Ir Juanda RT.002/ RW 008 Kelurahan Cireundeu, Kecamatan Ciputat

Timur, Tangerang Selatan, Banten.12

Tujuan utama didirikannya yayasan ini adalah mencetak generasi muda

yang berilmu dan bertakwa, membentuk karakter generasi muda yang berakhlakul

karimah. Yayasan Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah Ciputat adalah yayasan

yang dikhususkan untuk mahasiswa-mahasiswa yang ingin belajar agama lebih

mandalam dan meraih beasiswa belajar ke Negara Turki. Adapun mahasiswa yang

belajar di Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah Ciputat mayoritas mahasiswa

dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan sebagiannya

lagi adalah mahasiswa dari Universitas sekitar asrama seperti Perguruan Tinggi

Ilmu al-Qur’an (PTIQ), Universitas Pertamina, Universitas Indrapasta

(UNINDRA) dan Universitas Pembanguan Nasional Veteran Jakarta (UPN-VJ).

C. Visi dan Misi13

Adapun Visi Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah Ciputat adalah

Membentuk generasi yang berilmu dan bertaqwa.

Sedangkan Misi Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah Ciputat adalah

sebagai berikut:

a. Membina mahasiswa agar dapat mengenal, belajar dan mengamalkan Islam

secara kaffah (menyeluruh).

b. Memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk dapat mandiri, teratur, dan

berprestasi secara akademik.

c. Membentuk generasi Islam yang berlandasan kepada Ahlussunnah wal

Jama’ah.

Adapun keunggulan pendidikan di Yayasan Pondok Pesantren UICCI

Sulaimaniyah Ciputat, antara lain:

a. Mendapatkan beasiswa pendidikan di Indonesia dan Turki.

b. Belajar Bahasa Turki dari penutur asli.

c. Berkesempatan belajar dan mengajarkan Islam di berbagai negara dunia.

12 Dokumen Yayasan Pondok Pesantren UICCI Ciputat. 13 Katalog Yayasan Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah Ciputat.

Page 48: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

34

d. Dapat mengembangkan keilmuannya dalam bidang yang diminati selama di

Turki.

D. Struktur Organisasi

Struktur organisasi terdiri dari seluruh tenaga dan petugas yang

berkecimpung dalam pengolahan dan pengembangan pendidikan dan pengajaran.

Adapun struktur organisasi Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah Ciputat adalah

sebagai berikut:14

a. Ketua Umum : Abi Mustafa Atalar

b. Sekretaris/ Wakil Ketua : Abi Hüsnü Duman

c. Bendahara 1 : Abi Süleyman Sujari

d. Bendahara 2 : Abi Mustofa

e. Bid. Pendidikan Asia Pasifik : Abi Berat Vural

f. Bid. Pendidikan Universitas : Abi Sinan Tusseno

g. Bid. Hubungan Masyarakat : Abi Lütfi Oktavianus

Abi Esad Fardiansyah

h. Bid. Sarana dan Prasarana : Pak Iwan

i. Bid. Konsumsi : Abi Hisyam, Pak Anwar, Pak Japar Sidik

Adapun tanggung jawab tiap-tiap bidang sebagai berikut:

a. Ketua Umum

1) Bertanggung jawab dan mengevaluasi atas segala kegiatan dan aktivitas

di asrama.

2) Mengontrol secara berkala laporan yang diberikan oleh bidang-bidang

yang ada.

3) Mengadakan rapat dengan Abi-abi (ustadz).

4) Mengatur jam kerja dan izin pengajar dan karyawan.

5) Mengadakan rapat dengan karyawan.

6) Mengadakan rapat dengan orang tua santri atau wali murid.

7) Mengadakan pelajaran agama rutin untuk Abi-abi.

8) Mengadakan evaluasi kegiatan bulan suci ramadhan dan idul adha.

b. Sekretaris

1) Secara langsung menjadi wakil dari ketua umum dan bertanggung

jawab dengan jalannya kegiatan di asrama.

2) Bertanggung jawab atas surat masuk dan surat keluar.

3) Mengawasi ketua Organisasi Santri asrama dalam menjalankan

program kerjanya.

4) Mengadakan rapat dengan Abi-abi dan ketua-ketua tiap masing devisi

Organisasi Santri Sulaimaniyah.

5) Bertanggung jawab atas izin operasional asrama.

6) Mengecek dan meminta pertanggungjawaban absen dari murid.

7) Mengatur jalannya resepsionis dan penjaga malam.

8) Mengikuti kegiatan sesuai dengan program kerja (calisma takvimi).

9) Mengecek buku piket.

10) Mengatur jadwal tugas sehari-hari dan sabtu minggu.

11) Bertanggung jawab menyiapkan hasil rapat dan mengirim ke pusat.

14 Dokumen Yayasan Pondok Pesantren UICCI Ciputat.

Page 49: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

35

12) Bertanggung jawab atas laporan kegiatan bulanan dan mengirim ke

pusat.

13) Bertanggung jawab atas asuransi para personel asrama.

c. Bendahara

1) Bertanggung jawab sepenuhnya pada keuangan asrama.

2) Memberikan laporan keuangan kepada ketua asrama dan pusat.

3) Mengkoordinir jalannya kantin.

4) Mengecek buku kilometer motor.

5) Mengecek servis motor.

6) Bertanggung jawab sepunuhnya perjanjian kerja karyawan di

Pesantren.

7) Bertanggung jawab menyiapkan laporan accounting, donasi dan

keperluan asrama serta mengirim ke pusat.

d. Bid. Pendidikan Asia Pasifik

1) Mengecek jalanya pelajaran agama sesuai dengan kurikulum yang

disiapkan.

2) Mengontrol bacaan iman dan muadzin.

3) Mengadakan pengajian untuk karyawan yang bekerja di asrama.

4) Menyiapkan materi ceramah sesuai dengan situasi dan kondisi.

5) Mengikuti program-program keagamaan sesuai dengan program kerja

(calisma takvimi).

6) Mengadakan ujian rutin untuk setiap pelajaran.

7) Mengecek dan mengisi absen ceramah mingguan.

8) Bertanggung jawab atas bacaan takvim dan Sohbet abimiz.

9) Mengatur Jadwal ceramah dan kultum.

10) Bertanggung jawab menyiapkan data statistik nilai santri.

e. Bid. Pendidikan Universitas

1) Bertanggung jawab pada pendaftaran atau murid keluar.

2) Bertanggung jawab pada tata tertib asrama.

3) Bertanggung jawab pada data murid.

4) Bertanggung jawab pada tata tertib asrama.

5) Menginformasikan kepada orang tua santri atas tindakan pelanggaran

yang dilakukan santri.

6) Bertanggung jawab atas sistem online data santri.

7) Bertanggung jawab atas data personel.

8) Menyusun rencana untuk penerimaan murid baru.

f. Bid. Hubungan Masyarakat

1) Menjalin hubungan dengan masyarakat luar, sekolah, maupun pihak-

pihak terkait.

2) Mengadakan presentasi dan stand pendaftaran di pesantren, sekolah

dan kampus.

3) Menyusun rencana untuk mengumpulkan dana ke asrama.

4) Mengurus kegiatan pelajaran anak-anak TPA (Sibyan).

5) Mengurus kegiatan Bazar Budaya Turki (Kermes).

6) Mengurus rihlah atau studi banding.

g. Bid. Sarana dan Prasarana

1) Bertanggung jawab atas perbaikan di asrama.

Page 50: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

36

2) Mengecek kebutuhan asrama (barang yang diperlukan atau telah

habis).

3) Melakukan hal-hal yang berkaitan untuk menambah kualitas sarana

dan prasarana asrama.

4) Mengecek kinerja alat pemadam kebakaran secara berkala.

5) Menyediakan obat-obatan.

6) Mengecek semua kunci (lemari murid, ruangan-ruangan di asrama)

7) Mengecek servis ac.

h. Bid. Konsumsi

1) Bertanggung jawab atas makanan sehari-hari santri 3x sehari.

2) Menyiapkan daftar menu makanan santri.

3) Mengecek barang-barang dapur (mutfak).

4) Bertanggung jawab atas kebersihan makanan dan minuman.

5) Mengecek gudang makanan dan gudang peralatan.

6) Mengatur anggaran belanja harian.

7) Menyiapkan laporan belanja.

E. Data Santri15

Pondok Pesantren di Indonesia memiliki peran yang sangat besar, baik

dalam hal pendidikan maupun dalam kemajuan Islam. Sebuah pesantren tidak

akan terlepas dari santri yang bermukim. Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah

Ciputat salah satu pondok pesantren yang memfasilitasi mahasiswa yang ingin

mendalami ilmu agama serta menjadi wadah untuk melanjutkan pendidikan

langsung ke negara Turki.

Adapun santri yang belajar di Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah

Ciputat adalah mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan strata 1 (S1), yang

sebagian besar berasal dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta dan sebagian yang lainnya berasal dari kampus Universitas Pembangunan

Nasional Veteran Jakarta (UPN VJ), Universitas Pertamina, Universitas

Indrapasta (UNINDRA) dan Perguruan Tinggi Ilmu al-Qur’an (PTIQ).

Secara rinci jumlah mahasiswa yang berasal dari UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta sebanyak 60 santri, dari UPN Veteran Jakarta sejumlah 2 santri, dari

Universitas Pertamina, PTIQ, dan UNINDRA masing-masing satu orang santri.

Mahasiswa UIN menjadi mayoritas penghuni pesantren Sulaimaniyah bukan saja

karena lokasinya yang berdekatan, tetapi juga latar belakang pendidikan yang

mayoritas menempuh pendidikan pesantren saat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

15 Dokumen Yayasan Pondok Pesantren UICCI Ciputat.

Page 51: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

37

(SLTA). Mahasiswa Non-UIN lebih sedikit karena lokasi yang cukup jauh, juga

latar belakang perguruan tinggi yang berbasis keilmuan umum, kecuali PTIQ.

Santri dari berbagai kampus dan fakultas membuat Pondok Pesantren

UICCI Sulaimaniyah menyiapkan kurikulum belajar yang lebih intens dan dapat

diterima oleh semua kalangan mahasiswa dari berbagai fakultas dan jurusan.

F. Data Ustadz/ Abi

Pendidik dalam bahasa inggris disebut dengan teacher dan tutor. Sedangkan

dalam bahasa Arab dijumpai dengan kata ustadz, mudarris, mu’allim, dan

muaddib.16 Namun berbeda dengan sebutan untuk semua pengajar di Yayasan

Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah. Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah

menggunakan sebutan Abi17 yang berarti saudara laki-laki (kakak).

Latar belakang pendidikan para Abi yang mengajar di Pondok Pesantren

Sulaimaniyah Ciputat adalah lulusan dari tiap kampus yang ada di Indonesia dan

di Turki dan melanjutkan pendidikan Tekamul18 di pondok pesantren

Sulaimaniyah Pusat di Turki. Setelah menamatkan studi di pondok pesantren

UICCI Sulaimaniyah Istanbul Turki, para abi mengabdikan dirinya untuk

mengajar di setiap cabang Pondok Pesantren Sulaimaniyah baik dalam negeri

maupun luar negeri.

Adapun Ustadz atau Abi-abi yang menjadi pengajar sekaligus mengasuh di

Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah Ciputat berjumlah 10 orang yang terdiri

dari 5 dari Abi dari Indonesia dan 5 Abi yang berasal dari Turki.

Tabel 3.1

Data Ustadz atau Abi19

No Nama Keterangan

1. Abi Mustafa Atalar Ketua Yayasan

2. Abi Zeni Nurul Ilmi Ustadz

16 Abuddin Nata dan Fauzan, Pendidikan Dalam Perspektif Hadis (UIN Jakarta Press:

Jakarta, 2015), h. 206. 17 Bahasa Turki yang berarti saudara laki-laki (kakak) 18 Pendidikan terakhir di jenjang pendidikan di Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah. 19 Dokumen Yayasan Pesantren UICCI Sulaimaniyah Ciputat.

Page 52: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

38

3. Abi Süleyman Sujari Ustadz

4. Abi Hüsnü Duman Ustadz

5. Abi Lütfi Oktavianus Ustadz

6. Abi Mustofa Ustadz

7. Abi Sinan Tusseno Ustadz

8. Abi Esad Fardiansyah Ustadz

9. Abi Sadik Ustadz

10. Abi Sinan Demir Ustadz

G. Jadwal Kegiatan Santri

Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam, memiliki ciri-ciri khusus yang

barangkali tidak dimiliki lembaga pendidikan lain di luar pesantren secara umum.

Setiap pondok pesantren pasti memiliki ciri khas tersendiri, baik dari kegiatan

harian santri, tata tertib serta metode yang digunakan dalam mendidik santri.

Begitu pula dengan pondok pesantren UICCI Sulaimaniyah Ciputat, memiliki

kegiatan santri yang berbeda dengan pondok pesantren Indonesia pada umumnya.

Agar lebih jelas dan terperinci penulis mencantumkan jadwal kegiatan santri

Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah Ciputat.

Adapun jadwal kegiatan santri Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah

Ciputat sebagai berikut:

Tabel 3.2

Jadwal Kegiatan Santri

Kegiatan Senin-Jum’at

Jam Kegiatan

03.45 – 04.10 Bangun tidur dan Shalat Tahajud

04.10 – 04.40 Rabuta Syarif

04.40 – 05.15 Tadarus al-Qur’an dan Pelajaran Agama

07.10 – 17.30 Sarapan

07.30 – 17.30 Kegiatan Perkuliahan

17.30 – 18.00 Makan Malam

18.00 – 18.45 Shalat Magrib dan Hatim

Page 53: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

39

Shalat Awabin (rabu, jum’at)

18.45 – 19.30 B. Turki (senin, selasa), Ceramah (rabu), Tasrifat

(kamis), Qasidah (jum’at)

19.30 – 20.15 Shalat Isya

20.15 – 20.45 Pembersihan

23.00 – 03.40 Tidur

Tabel 3.3

Kegiatan Hari Sabtu

Jam Kegiatan

03.45 – 04.10 Bangun dan Shalat Tahajud

04.10 – 04.40 Rabuta Syarif

04.40 – 05.15 Hatim dan Shalat

05.25 – 07.10 Tadarus dan Pelajaran Agama

07.10 – 07.45 Khatim al-Qur’an

07.45 – 08.00 Sarapan

08.00 – 09.00 Pembersihan

Tabel 3.4

Kegiatan Hari Minggu

Jam Kegiatan

17.30 – 18.00 Makan Malam

18.00 – 18.45 Shalat Magrib dan Hatim

18.45 – 19.30 Shalat Tasbih

19.30 – 20.15 Shalat Isya

20.15 – 23.00 Belajar Pelajaran Kuliah

23.00 Tidur

Page 54: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

40

H. Tata Tertib

Tata Tertib Santri UICCI Sulaimaniyah Ciputat20

1. Pendahuluan

Untuk membangun kedisiplinan yang tinggi dan keteraturan dalam

melaksanakan proses belajar mengajar serta pendidikan santri Pondok

Pesantren UICCI Sulaimaniyah Ciputat, diperlukan suatu aturan dan tata

tertib yang mengacu pada nilai-nilai luhur dan hakikat dari pendidikan itu

sendiri. Oleh karena itu diperlukan kesadaran dan ketulusan hati dari semua

pihak untuk menerima dan melaksanakan aturan atau tata tertib yang

disepakati bersama.

2. Maksud dan Tujuan

Maksud ditetapkannya tata tertib mahasantri ini untuk memberi

pedoman dan arahan kepada murid dalam bersikap, bertindak, dan

berperilaku sebagai seorang murid asrama dan pondok pesantren, dalam

upaya mendorong ke arah kebaikan dan menurut syariat Islam.

Tujuannya adalah untuk mengamalkan nilai-nilai Islam melalui

pendidikan bagi para murid dan sebagai kegiatan dakwah. Sedangkan tujuan

yang lebih jauh adalah Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah mewadahi

kelanjutan dari hubungan dengan para anggota, menjamin keamanan,

pembinaan, dan kesejahteraan para anggotanya tersebut. Pondok Pesantren

UICCI Sulaimaniyah Ciputat selalu berusaha untuk memberikan pendidikan

yang berorientasi pada kehidupan dan pendidikan yang Islami dan bukan

semata-mata pendidikan umum atau duniawi belaka.

3. Hak dan Kewajiban Murid Asrama

a. Hak-hak Murid Asrama

1) Mendapat pendidikan Islami dari para Abi yang mengajar di asrama

ini.

2) Mendapat fasilitas-fasilitas yang tersedia di asrama.

3) Mendapat pendidikan bahasa Turki.

4) Mengajukan pertanyaan, usul, dan saran yang bermanfaat bagi asrama.

b. Kewajiban-kewajiban Murid asrama

1) Patuh dan taat kepada Abi-abi yang mengajar di asrama.

2) Mematuhi tata tertib dan peraturan yang berlaku di asrama dan siap

menerima sanksi apabila melanggar.

3) Mengikuti segala acara yang sudah ditetapkan di asrama.

4) Memupuk ukhwah Islamiyah sesama murid asrama.

5) Mematuhi jadwal yang telah ditetapkan, apabila ada halangan harus

melapor pada Abi.

6) Setiap murid asrama harus bertanggung jawab atas barang-barang

pribadi (jika terjadi kehilangan pihak asrama tidak bertanggung

jawab) dan bersama yang digunakan di asrama.

7) Setiap murid asrama bertanggung jawab atas kebersihan, ketertiban

dan sopan santun di dalam asrama.

20 Dokumen Yayasan Pondok Pesantren UICCI Ciputat.

Page 55: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

41

8) Murid-murid harus mengikuti dan melakukan hal-hal yang

ditugaskan dari Asrama.

9) Murid-murid yang mungkin tidak bisa mengikuti pelajaran agama,

maka dia harus meminta izin terlebih dahulu kepada abi-abi yang

mengajar di asrama.

10) Memenuhi standar pembelajaran yang ditetapkan asrama dan sivitas

kampus.

11) Pulang ke asrama sesuai jadwal (hari kerja pukul 18.00, hari minggu

pukul 17.00)

4. Peraturan Khusus

a. Peraturan ketika belajar

1) Seluruh santri diwajibkan mengikuti pelajaran yang diselenggarakan

oleh asrama sesuai dengan jadwal dan ketentuannya.

2) Mengikuti acuan pembelajaran.

3) Memakai peci dan pakaian yang sopan.

4) Minta izin apabila berhalangan hadir.

5) Minta izin apabila keluar sejenak di tengah tengah pelajaran.

b. Peraturan ketika shalat berjamaah

1) Seluruh santri diwajibkan mengikuti kegiatan shalat berjamaah.

2) Memakai peci dan pakaian yang sopan.

3) Melaksanakan tugas sebagai imam dan muadzin sesuai jadwalnya.

c. Peraturan Perizinan

1) Membawa surat dari pihak terkait dalam kegiatan organisasi,

kelembagaan, dan kampus.

2) Meminta izin pada abi pembimbing, dan pada pimpinan asrama

apabila izin lebih dari 1 hari.

3) Izin harus jelas, tidak dibuat-buat dan berdasarkan asas ketakwaan.

4) Izin harus diajukan dengan pertemuan langsung, atau lewat

sambungan telepon atau pesan singkat dalam keadaan mendesak.

5) Izin harus diajukan sebelum bersiap-siap atau bergegas terlebih

mengerjakan kegiatan yang dimaksud.

d. Peraturan Penggunaan media elektronik

1) Handphone atau media elektronik apapun tidak boleh dibawa ke

ruang tidur.

2) Handphone atau media elektronik apapun tidak boleh digunakan di

mushalla.

3) Dilarang menggunakan laptop selain di ruang belajar.

4) Menggunakan internet sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang

berlaku.

5) Tidak boleh mengunakan media elektronik untuk memutar film,

musik dan permainan.

e. Peraturan dalam penampilan di Asrama

1) Murid-murid diharuskan memakai pakaian yang sopan dan rapi.

2) Ketika shalat dan belajar agama, dilarang memakai pakaian yang

bergambar dan kaos.

3) Rambut harus rapi dan sewajarnya.

4) Di asrama, tidak boleh memakai celana pendek.

Page 56: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

42

5) Di asrama tidak diperkenankan tidur mengenakan sarung.

6) Di asrama tidak diperkenankan keluar kamar mandi dengan

menggunakan handuk.

7) Memperhatikan kerapihan rambut, kuku, kumis, dan jenggot.

5. Larangan-larangan Murid asrama

a. Murid-murid dilarang merokok, meminum-minuman keras, tidak

menggunakan obat-obatan telarang.

b. Tidak boleh melakukan sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Islam.

c. Dilarang melanggar tata tertib yang sudah ditetapkan oleh asrama.

d. Dilarang berpacaran.

e. Dilarang terlambat ketika izin.

f. Mengadakan transaksi jual-beli di asrama.

g. Tidak boleh ikut atau bergabung pada suatu organisasi yang dapat

merusak citra Pesantren.

h. Tidak diperkenankan pergi kemana-mana setelah pulang dari kampus

tanpa izin.

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa Pondok Pesantren UICCI

Sulaimaniyah Ciputat adalah Pondok Pesantren yang menggunakan sistem

Boarding School di mana peserta didik dan juga guru serta pengelola tinggal di

asrama dalam kurun waktu tertentu.21 Kurikulum yang digunakan langsung

kurikulum dari asrama pusat yang berada di Istanbul-Turki, sehingga satu asrama

dengan asrama lainnya memiliki cara belajar yang sama dan peraturan yang sama,

hanya terletak sedikit perbedaan dengan asrama Tahfidz Sulaimaniyah. Pondok

Pesantren Tahfidz Sulaimaniyah lebih ketat dibandingkan Pesantren Sulaimaniyah

khusus mahasiwa baik dari segi peraturan maupun kurikulum pembelajaran.

21 Andri Seprilinda Susiyani, “Manajemen Boarding School dan Relevansinya dengan

Tujuan Pendidikan Islam”Jurnal Pendidikan Madrasah, Volume 2, No. 2 (November 2017), h.

331.

Page 57: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

43

BAB IV ANALISIS PERILAKU MAKAN SANTRI PONDOK PESANTREN UICCI SULAIMANIYAH - CIPUTAT ATAS AYAT TABŻĪR

ANALISIS PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN SANTRI PONDOK

PESANTREN UICCI SULAIMANIYAH - CIPUTAT ATAS AYAT TABŻĪR

A. Pemahaman Santri Terhadap Ayat-Ayat Tabżīr

Istilah tabżīr adalah istilah yang tidak asing lagi didengar di kalangan

masyarakat, termasuk dalam hal ini para santri. Pertanyaan pada sub bab ini ialah

bagaimana pemahaman santri terhadap ayat ayat tabżīr? Dalam tahap awal penulis

menguji bagaimana pemahaman mereka secara teoritis terhadap ayat-ayat tabżīr,

khususnya QS. Al-Isrā’ [17]: 26-27.

4.1 Tabel Pemahaman Ayat

No Responden Pemahaman tentang Ayat

Keseluruhan Sebagian Tidak sama sekali

1 AA √

2 IL √

3 MK √

4 MIS √

5 KF √

6 ESSR √

7 SHF √

8 MYU √

9 DH √

10 KHF √

11 AK √

12 BAH √

13 DMA √

14 RA √

15 MMZ √

Total 11 4 0

Secara umum, para santri yang menjadi responden penelitian ini sudah

pernah mendengar bunyi QS. al-Isrā’ ayat 26-27. Dan sebagian santri sudah

mengaku pernah menghafal ayat tersebut yang terkait dengan tabżīr. Secara

umum mereka juga sudah memahami maksud dari ayat tersebut. Seiring dengan

kedewasaan sikap dan taraf intelektualitas mereka saat menempuh jenjang

Page 58: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

44

perkuliahan sekaligus belajar agama di asrama Sulaimaniyah, mereka juga

nampaknya cukup memahami makna dari ayat-ayat tersebut kata demi kata.

Pemahaman santri pondok pesantren UICCI Sulaimaniyah mengenai ayat

tabżīr dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu pemahaman secara umum dan

khusus. Dikarenakan dari latar belakang pendidikan dari tiap responden dalam

penelitian ini.

AA1 mengaku pernah membaca dan pernah mendengar QS. Al-Isrā’ ayat

26-27. Menurutnya, maksud dari ayat tersebut adalah bahwa tabżīr ialah salah

satu yang berkaitan dengan perilaku penyia-nyian atau berlebih-lebihan dalam

makan, ia mengatakan perbuatan tabżīr ini termasuk perbuatan yang tercela.

Makanan menurutnya patutlah disyukuri, karena ia beranggapan bahwa masih

banyak saudara-saudara kita yang masih membutuhkan. Dengan mensyukuri

nikmat tersebut Allah akan menambahnya.

Pernyataan yang lugas yang diucapkan oleh RA2 terkait pemahamannya

tentang ayat tabżīr ini;

“Pemahaman saya tentang ayat tabżīr ini adalah bahwa kita diajarkan jangan

sampai melakukan suatu perbuatan yang tabżīr yaitu yang menyia-nyiakan

baik itu makanan, uang atau segala bentuk apapun itu ntah pakaian dan lain-

lain. Karena dikhawatirkan segala perilaku kita yang membuat diri kita

menjadi boros, menggampangkan sesuatu. Oh ya udahlah besokkan bisa beli

lagi, oh ya udahlah besokkan masih ada. Jangan jadi seperti itu, karena

orang-orang mungkin yang gak seberuntung kita. Belum tentu mereka bisa

makan seperti layaknya kita dan masih susah untuk mencari makan.

RA melihat tabżīr dari berbagai aspek, terutama dari aspek sosial. RA

mencoba menjelaskan apa saja yang terkait dengan perilaku tabżīr. Pernyataannya

di atas terlihat seseorang yang menganggap mudah akan sesuatu adalah salah satu

cikal bakal lahirnya perilaku tabżīr. Dan akhirnya perilaku tabżīr ini akan

melahirkan sifat kurang syukur seorang hamba kepada Rabbnya.

Begitu juga dengan Ilyas3 ia mengatakan dari ayat tersebut kita bisa

mengambil pelajaran sangat besar. Bahwasanya mubażīr itu merupakan hal yang

1 Albi Aliyuddin, mahasiswa Manajemen Dakwah UIN Jakarta, Wawancara Pribadi,

Ciputat, 10 April 2019. 2 Robith Aqdam, mahasiswa Perbandingan Mazhab Hukum UIN Jakarta, Wawancara

Pribadi, Ciputat, 11 April 2019.

Page 59: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

45

sangat dibenci oleh Allah SWT. Jika masih mengikuti perbuatan tabżīr tersebut

berarti termasuk orang yang dibenci Allah. Senada dengan MIS4 mengatakan,

“Sepengetahuan saya, ayat yang berbicara tentang tabżīr sangat populer baik

di masjid-masjid atau di mana pun di akademisi khususnya saya sebagai

mahasantri sangat lumrah dengan ayat tabżīr ini. Menurut saya hal yang

tidak sesuai dengan proporsinya adalah suatu perbuatan yang tabżīr, apapun

itu baik dari segi makanan dan lainnya. Atau bisa jadi sesuatu yang

seharusnya bisa dimanfaatkan malah tidak bisa dimanfaatkan dengan baik,

hal ini juga termasuk dalam tabżīr”.

Penjelasannya begitu luas tentang tabżīr ini, mungkin dikarenakan latar

belakang pendidikannya berasal dari Pondok Pesantren Madrasatul Al-Qur’an,

Tebuireng-Jombang. Begitu pun dengan KF5 mengatakan;

“Di dalam surat al-Isra ayat 26 sampai 27, sudah jelas di sana dikatakan

inna mubazzirīna kanū ikhwāna syayāthīn sesungguhnya mubażīr itu adalah

temannya setan. Disana dijelaskan jika kita tidak mau berteman dengan

setan ya otomatis janganlah kita mubażīr.”

Pernyataan yang cukup simpel yang dilontarkan oleh KF namun mempunyai

makna yang cukup luas. Ketika seseorang tidak ingin dikatakan berteman dengan

setan secara otomatis seseorang tersebut harus berusaha menghindari dari

perbuatan mubażīr. Pernyataan yang senada dengan KF yaitu MYU6 mengatakan:

“Pemahaman ayat secara keseluruhan sih belum pernah lihat tafsirnya, tapi

pemahaman secara umum saya tentang tabżīr atau yang familiar di kalangan

masyarakat yaitu istilah mubażīr. Di mana kalau mubażīr ini ditinjau dari

segi bahasanya yaitu menyia-nyiakannya sesuatu atau berlebih-lebihan

dalam mengonsumsi sesuatu, lalu pada ayat disebutkan inna mubazzirīna

kanū ikhwāna syayāthīn berbuat mubażīr dia termasuk bagian kawan-

kawannya setan.”

Sedikit berbeda dengan DH7 ia menyinggung masalah tabżīr dengan kurang

syukur seorang hamba sehingga ia membuang-buang makanan, padahal makanan

3 Ilyas, mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Jakarta, Wawancara Pribadi, Ciputat,

10 April 2019. 4 Muhammad Ibnu Solah, mahasiswa Pendidikan Agama Islam UIN Jakarta, Wawancara

Pribadi, Ciputat, 10 April 2019. 5 Khoirul Fajar, mahasiswa Management Dakwah UIN Jakarta, Wawancara Pribadi,

Ciputat, 13 April 2019. 6 Muhammad Yusuf Umar, mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Jakarta, Wawancara

Pribadi, Ciputat, 13 April 2019. 7 Dhiyaul Haq, mahasiswa Dirasat Islamiyah UIN Jakarta, Wawancara Pribadi, Ciputat, 16

April 2019.

Page 60: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

46

tersebut ialah salahsatu nikmat yang diberikan Allah kepada setiap makhluknya di

dunia. Hal ini serupa yang dikatakan oleh DMA8 yaitu;

“Ayat tabżīr ini menjelaskan bahwa kita sebagai manusia tidak boleh

menyia-nyiakan rezeki yang telah Allah berikan kepada kita. Menyia-

nyiakan makanan dengan membuang-buang nya seolah-olah nggak

mensyukuri apa yang telah Allah berikan.”

MM9 dan BAH10 juga mengatakan setidaknya, di dalam ayat tersebut secara

makna tersirat kita diperintahkan untuk bersedekah kepada orang-orang terdekat

kita, keluarga karib kerabat, orang miskin di sekitar tempat tinggal, dan orang

yang sedang perjalanan atau musafir. Jika telah menjalankan perintah di atas maka

akan tertutup jurang pemisah antara si kaya dan si miskin. Dan jangan sampai

menghambur-hamburkan harta untuk sesuatu yang tidak perlu, sehingga harta

tersebut bisa disalurkan kepada yang lebih membutuhkan.

Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa berkenaan dengan QS. Al-Isrā’

ayat 26-27, didapati temuan bahwa para santri yang menjadi objek penelitian ini

secara umum memahami maksud ayat ini dengan baik, sehingga ketika melihat

sesuatu yang mendekati kepada tabżīr ia bisa menghindarinya dan ketika melihat

di sekitarnya terjadi hal yang mendekati atau menjurus kepada tabżīr dapat

mengingatkan bahwa sikap yang dilakukan termasuk kedalam perilaku tabżīr.

B. Perilaku Makan Santri

Pondok pesantren Sulaimaniyah memfasilitasi kepada setiap santrinya

makan tiga kali sehari, pagi, siang, dan malam. Adapun sarapan pagi atau

kahvaltı11 dimulai setelah pelajaran agama yaitu pada pukul 07.10 WIB. Setelah

sarapan, seluruh santri melakukan aktivitasnya masing-masing hingga sore.

Adapun jadwal makan siang dilaksanakan setelah shalat zuhur, sedangkan jadwal

makan malam pada pukul 17.30 WIB sebelum shalat Maghrib. Seluruh santri

diwajibkan untuk mentaati program yang telah ditetapkan oleh pihak asrama. Jika

8 Didik Muhammad Aji, mahasiswa Pendidikan Agama Islam UIN Jakarta, Wawancara

Pribadi, Ciputat, 13 April 2019. 9 Mochammad Malikuzzahir, mahasiswa Sejarah Islam UIN Jakarta, Wawancara Pribadi,

Ciputat, 25 April 2019. 10 Bobi Ahmad Habibi, mahasiswa Manajemen Dakwah UIN Jakarta, Wawancara Pribadi,

Ciputat, 13 April 2019. 11 Bahasa Turki dari sarapan pagi

Page 61: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

47

makanan tersebut habis atau tidak tersisa sedikitpun di luar jadwal yang telah

ditetapkan, bukan tanggung jawab dari pihak pondok pesantren. Tetapi jika masih

dalam jadwal yang ditetapkan, maka dari pihak pondok pesantren akan berusaha

untuk menyediakan makanan untuk santri yang belum makan.

Adapun terkait bagaimana perilaku makan santri pondok pesantren

Sulaimaniyah setelah penulis teliti baik melalui wawancara maupun observasi,

penulis menyusun beberapa pertanyaan terkait perilaku makan santri di antaranya

yaitu; Bagaimana perilaku makan sehari-hari anda, apakah termasuk dalam

mubażīr? Jika tidak berikan alasan! Dari sekian banyak responden yang penulis

wawancara beragam jawaban yang dilontarkan oleh responden di antaranya;

MYU12 mengaku bahwa jika melihat dari pribadinya, dalam memakan

makanan sangat menghindari masalah mubażīr, karena ia selalu

mempertimbangkan dari berbagai aspek, baik aspek agama, sosial, ekonomi dan

juga dari aspek moral. Dari kecil ia sudah diajarkan oleh kedua orang tuanya

untuk menghabiskan makanan ketika makan dan jangan sampai menyisakan

makanan sedikit pun. Sehingga perilaku tersebut terbawa sampai sekarang.

Begitu juga dengan SHF13 mengatakan;

“Mungkin karena melihat postur tubuh saya yang agak besar, selama saya

makan jarang saya mubażīr kalaupun mau menjurus kepada mubażīr

mungkin saya paksa sampai bener-bener habis dan itu pun mau nggak mau

sudah menjadi tanggung jawab kita untuk menghabiskan makanan tersebut”

Sesuai perkataan SHF di atas, ia berusaha untuk tidak mubażīr. Jika

makanan yang ia makan terlalu banyak maka ia berusaha untuk menghabiskan

makanan tersebut karena sudah menjadi tanggung jawabnya. Oleh karena itu

jangan mengambil banyak sehingga makanan tersebut hanya untuk disia-siakan

akhir dari pernyataanya.

Sebagian dari santri yang menjadi responden dalam penelitian ini, mengaku

bahwa ia melihat sebuah keanehan ketika masuk ke Pondok Pesantren

Sulaimaniyah, mereka mengatakan bahwa dirinya mulai berubah ketika telah

masuk asrama Sulaimaniyah. Perubahan itu tampak drastis karena mereka tidak

12 MYU, mahasiswa Ilmu al-Qur’an dan Tafsir UIN Jakarta, Wawancara Pribadi, Ciputat,

13 April 2019. 13 Syahlan Hidayat al-Farizi, mahasiswa Perbandingan Mazhab Hukum UIN Jakarta,

Wawancara Pribadi, Ciputat, 10 April 2019.

Page 62: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

48

dapatkan dari pondok pesantren di Indonesia pada umumnya. KF14 mengaku

ketika ditanyakan bagaimana perilaku makan dalam kehidupan sehari-hari?

“Kalau saya sendiri semenjak masuk asrama Sulaimaniyah tidak pernah lagi

mubażīr. Walaupun sebutir nasi atau secuil makanan, pasti saya habiskan.

Dan di asrama memang diajarkan seperti itu. Cuma kalau makan yang

banyak sambalnya atau makan ikan saya takut menjurus kepada mubażīr

karna disela-sela tulang ikan tersebut masih ada nasi-nasi yang tersisa atau

nyangkut. Makanya setiap makan ikan pasti berhati-hati karena takut

tergolong orang yang mubażīr. Dan ketika saya melihat nasi yang jatuh,

yang pertama saya lakukan ialah; jika emang bisa dimakan saya makan, jika

buah saya cuci dulu, tapi jika jatuhnya ditempat yang kotor saya letakkan di

tempat yang tidak keinjak orang. Karena saya sering melihat Abi-abi, Abi

yang mengetuai se jawa barat yaitu Abi Salman atau abi yang mengetuai se-

Asia Pasifik yaitu Abi Hakan, jika beliau melihat nasi yang jatuh walaupun

sudah diinjak lalu diambil nasi tersebut di cium dulu terus kedahi jika tidak

bisa dimakan beliau letak kan di tempat yang tidak diinjak orang atau jika

ada hewan diberikan kepada hewan tersebut.”

Pernyataan KF tersebut sesuai pengalaman yang ia dapatkan selama di

asrama Sulaimaniyah. Para Abi atau Ustadz sangat memperhatikan hal terkecil

sekalipun. Di akhir pernyataannya KF mengatakan “Jika hal kecil saja

diperhatikan apalagi hal yang besar.”

Dari seluruh pernyataan di atas, dapat disimpulkan melalui tabel berikut ini:

4.2 Tabel Perilaku makan santri

No Responden Perilaku makan santri

Tabzir Kadang-kadang Tidak sama sekali

1 AA √

2 IL √

3 MK √

4 MIS √

5 KF √

6 ESSR √

7 SHF √

8 MYU √

9 DH √

10 KHF √

11 AK √

12 BAH √

14 Khaerul Farhan, mahasiswa Pendidikan Agama Islam UIN Jakarta, Wawancara Pribadi,

Ciputat, 15 April 2019.

Page 63: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

49

13 DMA √

14 RA √

15 MMZ √

Total 0 3 12

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa santri Pondok Pesantren

UICCI Sulaimaniyah tidak termasuk dalam perilaku tabżīr dalam hal makan,

namun ada beberapa responden mengatakan bahwa terkadang secara tidak sengaja

ia juga pernah melakukan perilaku tabżīr.

Pernyataan yang sama dengan KF yaitu MK15 mengatakan,

“Kalau saya pribadi jujur ya, sebenarnya saya tuh orang yang benar-benar

memperhatikan makanan, saya akan mengambil porsi dengan jumlah yang

menurut saya akan saya makan. Jadi sebelumnya saya nggak pernah

menyisakan makanan. Berbeda dengan kehidupan keluarga saya, biasanya

nggak terlalu memperhatikan itu. Tapi semenjak saya sudah masuk ke

asrama Sulaimaniyah saya baru paham, bagaimana kita diajarkan benar-

benar memperhatikan hal yang sekecil itu, berawal dari itu terbentuk rasa

memiliki terhadap makanan yang kita makan. Ya pokoknya dikasih tahu

bagaimana perilaku kita jika kita mengabaikan makanan yang kita makan,

tidak menghabiskan makanan yang kita makan, itu efek kedepannya itu

seperti apa di asrama dijelaskan makanya saya mulai sedikit demi sedikit

memperbaiki itu.”

Begitu pula dengan RA16 yang termasuk santri terlama di pondok pesantren

Sulaimaniyah, sejak SMP ia telah tinggal di asrama hingga saat ini menjadi

mahasiswa. Ia mengatakan;

“Kalau pengalaman saya alhamdulillah selama saya tinggal di asrama sejak

SMP sampai saya kuliah, selalu diajarkan di asrama Sulaimaniyah ini;

sekecil apapun roti atau secuil biji sawi pun disini kita diajarkan jangan

sampai menyisakan makanan. Terkadang sampai dimarahin gitu, walaupun

roti itu ada sisa di piring haruslah dijilat sampai piring itu tuh seperti

semula. Sampai seperti itu, kami diajarkan seperti itu. Mungkin pada

awalnya terasa berat untuk melakukan hal tersebut. Menurut saya sih gitu

tapi ketika saya tinggal di asrama ini, diajarkan oleh Abi-abi di sini. Nah

perilaku itu sedikit-sedikit melatih saya dan akhirnya sampai sekarang ya

alhamdulillah, nggak pernah menyisakan makanan gitu walaupun di mana

aja. Dan teman pun kadang sampai bingung ketika berkunjung kerumah atau

main di mana aja kita makan bareng; ih kok bersih banget sih. Saya juga

15 Mustopa Kamal, Başkan (Ketua) Organisasi Mahasantri Sulaimaniyah Ciputat,

Wawancara Pribadi, Ciputat, 15 April 2019. 16 Robith Aqdam, mahasiswa Perbandingan Mazhab Hukum UIN Jakarta, Wawancara

Pribadi, Ciputat, 11 April 2019.

Page 64: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

50

merasa heran gitu kok bisa kayak gini padahal dulunya sebelum saya masuk

asrama masih belum seperti ini.”

Selain itu, peneliti juga menyusun beberapa pertanyaan kepada responden

guna untuk meneliti lebih mendalam terkait perilaku makan santri, di antaranya

yaitu; Bagaimana sikap anda jika makanan yang anda makan terjatuh dan

bagaimana sikap anda dalam menghargai makanan. Adapun rinciannya sebagai

berikut:

4.3 Tabel Sikap terhadap makanan terjatuh

No Responden Perilaku makan santri

Mengambil Conditional Tidak sama sekali

1 AA √ √

2 IL √

3 MK √ √

4 MIS √

5 KF √

6 ESSR √ √

7 SHF √ √

8 MYU √

9 DH √

10 KHF √

11 AK √ √

12 BAH √

13 DMA √

14 RA √

15 MMZ √

Total 14 6 0

Dari tabel di atas dalam disimpulkan bahwa sikap santri sangat menghargai

makanan. Sikap AA ketika makanan yang ia makan terjatuh adalah secara spontan

ia langsung mengambilnya lagi. Apabila makanan tersebut jatuh di tempat yang

bernajis atau kotor, AA berusaha untuk menghormatinya dengan cara

mengumpulkan makanan yan terjatuh tersebut kemudian membuangnya di tempat

yang telah disediakan. Adapun sikap AA dalam menghargai makanan ialah, AA

sangat begitu menghargai makanan yang ada di asrama, semua makanan tersedia.

AA merasa bersyukur karena bisa tinggal di asrama, karena jika melihat teman-

Page 65: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

51

teman yang lain tinggal di kostan belum tentu bisa makan layaknya makan di

asrama.17

Sedikit berbeda dengan MK terkait dengan sikapnya ketika makanan yang ia

makan terjatuh. MK terlebih dahulu melihat makanan tersebut, jika makanan

tersebut makanan kering dan jatuh di tempat yang tidak bernajis maka MK dengan

spontan akan mengambil kembali dan memakannya lagi. Jika makanan yang

tersebut jatuh ditempat yang kotor, MK berusaha untuk mengumpulkan dan

memberikan makanan tersebut kepada binatang atau hewan di sekitar makanan

tersebut jatuh. Hal yang dilakukan MK selaras dengan hadist yang telah

dipaparkan di atas yaitu “hendaklah memberikan kepada hewan jangan

membiarkan makanan tersebut untuk setan.”

Adapun sikap MK dalam menghargai makanan, ia mengatakan ia memang

banyak memilih dalam makan, sehingga ketika makanan tersebut tidak sesuai

dengan seleranya MK akan berusaha menghindari dari makanan tersebut. Hal

tersebut adalah salahsatu cara MK dalam menghargai makanan. MK tidak mau

mengambil makanan tersebut hanya untuk dibuang atau tidak termakan olehnya.18

Pernyataan yang hampir sama dengan MK yaitu MIS. Sikap MIS ketika

makanannya terjatuh ia akan melihat terlebih dahulu tempat makanan tersebut

jatuh. Jika makanan tersebut jatuh di tempat yang sudah tidak layak untuk

dimakan, maka MIS berusaha agar makanan tersebut tidak terinjak-injak oleh

orang-orang sekitar. Dan sikap MIS dalam menghargai makanan ialah dengan

makan secukupnya tidak berlebihan dan tidak berkurang.19 Begitu juga dengan

ESSR20 dalam meghargai makanan. Selama ia menjabat menjadi ketua dapur ia

sangat mengetahui kondisi dapur baik dari makanan maupun kebersihan dapur.

AK juga menjelaskan terkait sikapnya dalam menghargai makanan. Sikap

AK dalam menghargai makanan di asrama khususnya sangat berhati-hati, karena

seluruh bentuk barang atau makanan berasal dari infaq dan sedekah dari seluruh

17 Albi Aliyuddin, mahasiswa Manejemen Dakwah UIN Jakarta, Wawancara Pribadi,

Ciputat, 10 April 2019. 18 Mustopa Kamal, Başkan (Ketua) Organisasi Mahasantri Sulaimaniyah Ciputat,

Wawancara Pribadi, Ciputat, 15 April 2019. 19 Muhammad Ibnu Solah, mahasiswa Pendidikan Agama Islam UIN Jakarta, Wawancara

Pribadi, Ciputat, 10 April 2019. 20 Edi Susilo Sugeng Riadi, mahasiswa Sejarah Perabadaban Islam UIN Jakarta,

Wawancara Pribadi, Ciputat, 13 April 2019.

Page 66: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

52

kaum muslimin dan muslimat baik di Indonesia maupun muslim di seluruh dunia.

Diakhir pernyataan AK menyampaikan “sebutirpun makanan yang jatuh akan

saya ambil, karena kita tidak tahu dari sebutir tersebut terdapat keberkahan

keridhaan Allah.”21

Pernyataan yang sama yang di sampaikan oleh RA terkait menghargai

makanan. RA mengatakan;

“Kalau untuk menghargai makanan di asrama, seperti yang diajarkan Abi-

abi bahwa disini itu kita makan atau apapun itu menggunakan fasilitas yang

merupakan Baitul Mal maka saya berusaha untuk benar-benar menjaga

apapun itu ntah fasilitas entah dari makanan saya. Sesuatu yang diberikan

oleh pihak asrama itu benar-benar saya jaga karena ini tuh orang percaya

bahwa kita itu disini untuk menuntut ilmu. Kita diberi fasilitas yang mewah

masa iya kita menyia-nyiakan hal tersebut. Saya berusaha keras untuk

menjaga supaya nanti kedepannya orang-orang setelah saya masih bisa

menggunakannya lagi.”

MYU juga sependapat dengan RA namun MYU lebih berhati-hati lagi

terkait sikapnya dalam menghargai makanan, sebagaimana MYU mengatakan;

“Sebenarnya saya sendiri malah khawatir dan cukup canggung, jika

seandainya disuruh memilih untuk makan di asrama atau makan makan

diluar. Dan biasanya saya lebih memilih makan diluar asrama. Soalnya lebih

berat tanggungan ketika makan di asrama. Karena tadi alasannya kalau

makan makan di luar kita beli sendiri dan pakai uang sendiri. Jikalau di

asrama itu sumbernya karena kolektif dari infaq sebagainya. Kita harus

menjaga banget jangan sampai mubażīr.”

Sikap kehati-hatiannya serta kewaraannya dalam makan membuat rasa takut

untuk berperilaku tabżīr, karena lebih berat tanggung jawabnya ketika barang atau

makanan tersebut di sia-siakan begitu saja. Bukan hanya seorang saja yang akan

menuntut jika di sia-siakan harta yang telah diberikan, tetapi setiap orang yang

telah memberikan infaq dan sedekahnya untuk pesantren.

Dari pernyataan seluruh responden di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam

hal makan santri sangat menjaga dari perilaku tabżīr, dan sangat menghargai

makan makanan yang ada dihapadannya. Hal ini dibuktikan dari pernyataan

pengasuh pesantren Sulaimaniyah yaitu Abi ZNI ia mengatakan bahwa setelah

sekian lama tinggal di asrama, mulai dari menjadi murid sampai sekarang menjadi

21 Ahmad Karomi, mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum UIN Jakarta, Wawancara

Pribadi, Ciputat, 15 April 2019.

Page 67: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

53

pengajar, saya selalu memperhatikan perilaku makan santri. Dan bisa dikatakan

perilaku makan santri tidak termasuk dalam perbuatan tabżīr.22

Begitu pula dengan Abi MH ia mengatakan: “alhamdulillah mungkin kita di

Sulaimaniyah tidak termasuk dalam perilaku mubażīr. Karena seluruh santri telah

mengetahui bahaya atau dampak dari perilaku tabżīr. Sehingga ketika melihat di

lingkungan sekitar mendekati kepada perilaku tabżīr, santri dapat mengingatkan

satu dengan yang lain.”23

C. Persepsi Tabżīr

Salah satu tipu daya setan yang paling menakjubkan adalah ia mengetahui

apa yang terkandung dalam nafsu seseorang, sehingga mengetahui kekuatan yang

lebih dominan padanya. Jika kekuatan diri lebih dominan pada diri seseorang,

maka ia akan menghalangi orang tersebut dan melemahkan kemauannya untuk

melaksanakan perintah Allah. Jika ia melihat yang dominan pada orang tersebut

adalah kekuatan untuk maju dan semangat yang tinggi maka ia menjadikan orang

tersebut menganggap sedikit kewajiban yang diperintahkan kepadanya. Jadi, setan

menjadikan orang pertama melalaikan sesuatu dan menjadikan orang kedua

berlebih-lebihan dalam menggunakan sesuatu.

Sebagaimana yang dikatakan oleh seorang ulama salaf “Allah tidak

memerintahkan sesuatu, kecuali di dalamnya setan mempunyai dua godaan, yaitu

kepada sikap mengabaikan dan melalaikan atau kepada sikap melampaui batas

dan berlebihan”.24 Setan tidak peduli, manakah di antara kedua godaan itu yang

berhasil ditaklukkannya.

Makanan dan minuman haruslah sesuai dengan kebutuhan dan tidak

berlebih-lebihan. Berlebihan dalam makanan dan minuman meskipun halal dan

bergizi, tetap akan membahayakan kesehatan. Halal didasarkan pada pendekatan

hukum dan zatnya (unsur materi) dan juga halal karena diperoleh dari sumber

yang dibenarkan oleh hukum agama, serta kandungan materinya juga tidak

22 Abi Zeni Nurul Ilmi, Komisi Pendidikan Agama Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah,

Wawancara Pribadi, Ciputat, 05 Mei 2019. 23 Abi Miftah Hasan, Hoca Efendi Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah, Wawancara

Pribadi, Ciputat, 04 Mei 2019. 24 Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Ighatsatul Lahfan min Mashayidisy Syaithan, Penerjemah

Hawin Murtadlo, Menyelamatkan Hati dari Tipu daya Setan. Solo: Al-Qowam, 2011, h. 168.

Page 68: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

54

diharamkan untuk dikonsumsi. Sebaliknya, makanan dan minuman yang haram,

baik dari cara mendapatkannya maupun kandungan zatnya, akan memberi

pengaruh negatif terhadap tatanan kode-kode fitrah manusia. Bahkan berpeluang

untuk merusak keutuhan maupun komposisi kode-kode tersebut.25

Makanan yang halal merupakan nikmat Allah. Oleh karena itu, orang-orang

mukmin diperintahkan mensyukuri nikmat tersebut. Mensyukuri nikmat

merupakan bukti kemantapan iman dan ketauhidan terhadap Allah SWT. Ibnu

Katsir menjelaskan bahwa memakan makanan yang halal merupakan syarat

terkabulnya doa dan diterimanya ibadah. Demikian pula sebaliknya, memakan

makanan yang haram menjadi sebab ditolaknya doa dan ibadah.26 Memakan

makanan yang haram bukan hanya perbuatan dosa, tetapi ia dapat pula berdampak

terhadap anak atau keturunan pemakannya.27

Dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya yang termudah dan tersulit untuk

menjaga kesehatan adalah dengan memperhatikan asupan makan atau minum.

Dengan asupan yang baik, stamina tubuh akan terjaga. Namun, asupan yang baik

belum tentu selaras dengan selera makan. Dibutuhkan kesadaran dan ketaatan

yang tinggi untuk dapat menyelaraskan pola asupan makan secara benar.

Seringkali, mineral-mineral yang sangat dibutuhkan tubuh terdapat dalam

makanan-makanan yang sering dianggap remeh, seperti tempe, tahu, sayur-

sayuran, kacang-kacangan, dan sebagainya. Sebaiknya, makanan-makanan lezat

yang mengunggah selera makan malah membawa dampak buruk bila dikosumsi

berlebihan.28

Rasulullah SAW bersabda:

ثنا ار بن ممد حدثنا ,بش مد عبد حد ثنا ,الص د بن واقد عن ,شعبة حد عن ,مم

كل ل ,عمر ابن كن :قال ,نافع مسكي يؤت حت يأ كل ب

دخلت ,معه يأ

رجل فأ

25 Jalaluddin, Psikologi Agama (Jakarta: Rajawali Pres, 2012, Cet. Ke 16), h. 283. 26 Ibnu Katsir, Imaduddin Abu Al-Fida Isma’il, Tafsir al-Qur’an al-Azhīm, jilid I, h. 205. 27 Kadar M. Yusuf, Tafsir Ayat Ahkam (Jakarta: Amzah, 2013, Cet. 1), h. 146. 28 PT. Kompas, Makan sehat Hidup Sehat (Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2007

cet. ke 3).

Page 69: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

55

كل كل معه يأ

هذا تدخل ل ,نافع يا :فقال ,كثيا فأ سمعت ,لع الل صل انلب

كل المؤمن » :يقول وسلم عليهد مع ف يأ كل والكفر ,واح

معاء سبعة ف يأ

أ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar Telah

menceritakan kepada kami Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami

Syu'bah dari Waqid bin Muhammad dari Nafi’ ia berkata; Biasanya Ibnu Umar

tidak makan hingga didatangnya kepadanya seorang miskin lalu makan

bersamanya. Maka aku pun memasukkan seorang laki-laki untuk makan

bersamanya, lalu laki-laki itu makan banyak, maka ia pun berkata, “Wahai Nafi’,

jangan kamu masukkan orang ini. Sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah

shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: ‘Seorang mukmin itu makan dengan satu

usus, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh usus.” (HR. Bukhari 5393)29

Menurut Al-Manawi, ini adalah perempumaan bahwa seorang mukmin

hanya makan untuk menyambung kehidupannya dan untuk membantunya menuju

ketaatan, seakan ia hanya makan dengan satu perut. “Adapun orang kafir, karena

saking nafsunya, seakan ia makan dengan perut yang banyak. Penyebutan tujuh

adalah untuk menunjukkan banyak.” Pendapat ini dianggap kuat oleh al-

Qurthubi.30

Ada juga yang menafsirkan, yang dimaksud dengan tujuh adalah tujuh sifat,

yaitu nafsu, rakus, panjang angan-angan, tamak, tabiat yang jelek, dengki, dan

suka akan kegemukan. Penafsiran lain mengatakan bahwa tujuh syahwat

makanan, yaitu syahwat jiwa, syahwat mata, syahwat mulut, syahwat telinga,

syahwat hidung, dan syahwat lapar yang harus dipenuhi. Dengan syahwat inilah

seorang mukmin makan.

Menurut Imam Al-Ghazali, “Perut (dalam hadis di atas) adalah metafora

dari syahwat. Artinya, ukuran syahwat orang kafir sama dengan tujuh syahwat

orang mukmin.”31 Sedangkan menurut Ibnu Abdi Al-Barr, “Tidak mungkin

menafsirkan hadis ini secara lahiriah, karena kenyataan menolak hal tersebut.

Berapa banyak orang kafir yang makannya lebih sedikit daripada orang Islam,

begitu pula sebaliknya. Banyak orang kafir yang masuk Islam dan porsi

makanannya tidak berubah.”

29 Imam Az-Zabidi, Ringkasan Shahih Bukhori; kitab makanan (Bandung: Jabal, 2016, Cet.

4), h. 649. 30 Thayyarah, Nadiah, Buku Pintar Sains dalam Al-Qur’an, terj dari Mausū’ah al-I’jaz al-

Qur’ani, Jakarta: Zaman, 2003, Cet. 2, h. 891. 31 Thayyarah, Nadiah, Buku Pintar Sains dalam Al-Qur’an, h. 892.

Page 70: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

56

Penafsiran lain menjelaskan, bukan jumlah yang diinginkan oleh hadis

tersebut, tetapi maksud tujuh perut tersebut untuk menunjukkan banyak.

Termasuk ciri orang mukmin adalah sedikit makan dan minum, karena ia sibuk

beribadah. Dia juga memahami bahwa maksud syariat makan dan minum adalah

sekedar menegakkan tubuh dan memudahkannya untuk beribadah. Adapun orang

kafir tidak memperdulikan maksud syariat, bahkan mengikuti nafsunya,

tenggelam dalam kelezatannya, dan tidak khawatir akan keharamannya.

Oleh karena itu, porsi makan orang mukmin adalah sepertujuh porsi makan

orang kafir. Hal ini tidak mesti mengikuti jumlah makanan, karena ada kalanya

seorang mukmin makan banyak karena sebab tertentu, seperti sakit. Bahkan juga

ada orang kafir yang makan sedikit karena mengikuti nasehat dokter atau karena

sakit yang menyebabkan tidak bisa makan banyak.

Pada masa Nabi tidak ada penjelasan tentang tauladannya yang dijelaskan

secara medis, namun seiring perkembangan zaman, manusia mulai sadar dan

penasaran akan hikmah yang tersembunyi dibalik anjuran-anjuran beliau, di

antaranya adalah mampu membagi lambung menjadi tiga bagian, sepertiga untuk

makanan, sepertiga untuk udara, dan sepertiga lainnya untuk minuman. Maksud

dari perkataan Nabi adalah agar manusia tidak makan secara berlebihan, cukup

baginya untuk memenuhi kebutuhan pokok saja.

Adapun tolak ukur dibalik anjuran beliau jika dilihat dari sisi kesehatan

adalah makan terlalu banyak akan memberatkan kerja lambung, hati, usus besar

dan ginjal, sehingga mengakibatkan penurunan fungsi organ, dan pada akhirnya

sistem metabolisme terganggu. Selain itu, makan dalam porsi besar akan membuat

Ph tubuh menjadi asam dan bila tubuh tidak bisa mengatasi cadangan asam yang

terlalu lama, maka akan terjadi penumpukan karbondioksida, sehingga kadar

oksigen menurun dan akan mengakibatkan sulitnya pernafasan atau sel-sel tubuh

akan rusak. Akibat lain adalah ketika lambung dipenuhi oleh makanan, maka

terjadi peningkatan aliran darah ke lambung yang berisi oksigen di sel tubuh

berkurang dan menyebabkan kelelahan.32

32 Penelitian ini dikutip dari “Adab Makan Rasulullah ditinjau dari Ilmu Gizi” oleh Rita

Ramayulis, ahli gizi, konsultan dan author.

Page 71: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

57

Al-Harits bin Kildah Ats-Tsaqafi adalah salah seorang dokter terkenal Arab

Jahiliyah yang hidup sampai datangnya risalah Islam. Beliau lahir di Thaif pada

abad ke-enam masehi dan belajar kedokteran di sekolah Jindisabur Persia.

Perhatiannya terfokus mempelajari ilmu kesehatan umum dan Ilmu Kedokteran

Preventif. Beliau menekankan supaya makan tidak berlebihan dan tidak mandi

setelah makan. Beliau juga menyarankan agar manusia menjahui makan terlalu

kenyang serta tidak memikirkan beban hidup disaat sedang makan atau ketika

hendak tidur.33

Makan secara berlebihan hingga perut sesak tidak diperkenankan dalam

Islam. Karena, seperti yang dikatakan Imam Al-Ghazali, keadaan kenyang

mengajak kepada bergeloranya syahwat-syahwat yang rendah dan menggerakkan

berbagai penyakit dalam tubuh. Dalam hal ini Rasulullah pernah mengatakan

bahwa “Perut adalah rumah segala penyakit, dan membatasi atau menjaga makan

adalah awal dari pengobatannya. Sedangkan permulaan segala penyakit adalah

mengisi perut dengan berlebih-lebihan.”34

Berlebihan dalam makan mengakibatkan gangguan dalam tubuh, terutama

pada sistem pencernaan. Alat pencernaan mempunyai kemampuan yang terbatas.

Jika makanan yang dikonsumsi berlebihan, maka proses pencernaan lambung

tidak akan sempurna dan mengakibatkan kembung, sehingga tidak nyaman dan

merasa letih.35 Selain itu, berlebihan dalam makan dapat menimbulkan

kegemukan dan dampaknya akan melahirkan kemalasan dan sulit untuk bergerak

dan melakukan aktivitas sehari-hari, dan akhirnya akan mengakibatkan penyakit

komplikasi.36

Secara ilmiah ditetapkan bahwa rasa nyeri yang mencekam pada dada

(anginapectoris), dan pembekuan pada pembuluh darah timbul sebagai akibat dari

berlebih-lebihan dalam mengonsumsi makanan yang membuat bertambahnya

berat badan, terutama yang mengandung tepung, gula dan lemak. Dijelaskan juga

33 Ahmad Fu’ad Basya, Al-Atha’ Al-Ilmi li Al-Hadharah al-Islamiyyah, 360. 34 Kantor Menteri Negara Urusan Pangan Republik Indonesia, Makanan Indonesia dalam

Pandangan Islam, (Jakarta: tp, 1995), h. 108. 35 Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur’an, Kesehatan dalam Perspektif al-Qur’an (Jakarta,

Cet. 1), h. 322. 36 Hasan Ayyub, Etika Islam Menuju Kehidupan yang Hakiki (Bandung: Trigenda Karya),

h. 521.

Page 72: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

58

penyakit liver juga disebabkan oleh berlebih-lebihan dalam mengonsumsi bahan-

bahan yang mengandung lemak yang menyebabkan kegagalan pada tugas-tugas

yang memberikan energi pada liver (hati).37

D. Pengaruh Perilaku Santri

Walgito telah menjelaskan pada bab sebelumnya, bahwa ada beberapa

komponen di diri manusia yang mempengaruhi dan membentuk perilaku dalam

kehidupan sehari-hari. Hal ini berkaitan dengan dinamika psikologis.38 Yaitu di

antaranya: Komponen kognitif (komponen perseptual), Komponen afektif

(komponen emosional) dan Komponen konatif (komponen perilaku atau action

component).

Setelah penulis teliti apa saja yang mempengaruhi perilaku dan sikap santri

di Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah- Ciputat dalam hal makan, maka dapat

dilihat pada tabel berikut:

4.4 Tabel Pengaruh Sikap Santri Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah-

Ciputat

No Responden Pengaruh Sikap Santri tidak tabżīr

Ayat Doktrin Lingkungan Kesadaran Pribadi

1 AA √ √

2 IL √ √ √ √

3 MK √ √ √

4 MIS √ √ √

5 KF √ √ √ √

6 ESSR √ √ √

7 SHF √ √

8 MYU √ √ √

9 DH √ √ √

10 KHF √ √

37 Abdushshamad, M. Kamil, Mukjizat Ilmiah dalam al-Qur’an.Penerjemah Alimin, Lc

dkk (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2002, Cet. 1), h. 237. 38 Bimo Walgito. Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta,

1978), h. 127-128.

Page 73: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

59

11 AK √ √ √

12 BAH √ √ √

13 DMA √ √ √ √

14 RA √ √ √ √

15 MMZ √ √ √ √

Total 9 12 14 12

Dari tabel di atas, dapat dikatakan bahwa santri lebih banyak terpengaruh

oleh lingkungan sekitar, sebagaimana yang disampaikan oleh KF39 ia mengatakan

salah satu yang yang mempengaruhinya ialah lingkungan sekaligus nasehat yang

senantiasa Abi-abi sampaikan sehingga doktrin tersebut menjadi kebiasaan kami

dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari termasuk dalam hal ini perilaku makan.

Seiring dengan pemahaman ayat yang ia pahami sejak menempuh pendidikan di

pesantren Darussalam- Pekalongan, bahwa mubazir termasuk perbuatan tercela.

Begitu pula dengan ESSR ia mengatakan: “yang mempengaruhi sikap dan

perilaku saya ialah lingkungan yang alhamdulillah mengajarkan saya banyak

ilmu, yang terpenting kita di asrama diajarkan bagaimana adab lebih diutamankan

dari pada ilmu. Sehingga, lingkungan menjadi nomor satu setelah doktrin dan

kesadaran pribadi saya sendiri.

E. Persepsi Pengasuh Pesantren

Salah satu aktor penting dalam pendidikan adalah guru. Karena guru adalah

orang yang langsung berinteraksi dengan anak didik, memberikan keteladanan,

motivasi, dan inspirasi untuk terus bersemangat dalam belajar, berkarya, dan

berprestasi.40

Guru dan peserta didik merupakan faktor penentu yang sangat dominan

dalam pendidikan umumnya, karena guru dan peserta didik memegang peranan

dalam proses pembelajaran, di mana proses pembelajaran merupakan inti dari

proses pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan terjadinya perubahan

tingkah laku peserta didik.

39 Khoirul Fajar, mahasiswa Management Dakwah UIN Jakarta, Wawancara Pribadi,

Ciputat, 13 April 2019. 40 Jamal Ma'ruf Asmani, Manajemen Pengelolaan dan Kepemimpinan Pendidikan

Profesional (Jogjakarta: Diva Pres, 2009), h. 58.

Page 74: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

60

Istilah pendidik dalam konteks pendidikan Islam sering disebut dengan

istilah murabbi, mu’alim atau muaddib.41 Di samping istilah tersebut, pendidik

juga sering diistilahkan dengan menyebut gelarnya, al-Ustadz atau di asrama

UICCI Sulaimaniyah dikenal dengan istilah Abi dari bahasa Turki yang berarti

saudara laki-laki.

Dalam hasil wawancara peneliti kepada seluruh pengajar atau pengasuh

pondok pesantren UICCI Sulaimaniyah-Ciputat, didapati beberapa persepsi

mengenai tabżīr. Selain itu juga didapati bagaimana pandangan pengajar atau

pengasuh pesantren terhadap perilaku makan santri dalam kehidupan sehari-hari

serta bagaimana cara mengatasi jika perilaku makan santri menjurus kepada

mubażīr. Adapun hasil dari wawancara peneliti kepada seluruh pengasuh

pesantren UICCI Sulaimaniyah-Ciputat sebagai berikut;

Abi ST mengutarakan pemahamannya mengenai perilaku tabżīr, ia

menjelaskan bahwa tabżīr adalah perilaku di mana seseorang tidak menggunakan

sesuatu tidak semestinya atau berlebih-lebihan, sehingga terjadi sesuatu penyia-

nyian terhadap barang tersebut, dalam hal ini adalah makanan. Tidak mengambil

sesuai dengan porsinya adalah cikal bakal perilaku tabżīr. Jika seseorang

mengambil makanan hanya mengikuti hawa nafsunya maka bisa dipastikan

makanan tersebut akan terbuang sia-sia. Dan perilaku tabżīr ini seperti yang

dijelaskan dalam al-Qur’an QS. Al-Isrā’ ayat 26-27, adalah salahsatu temannya

setan dan secara tidak langsung seorang yang melakukan tabżīr adalah musuh

Allah SWT. 42

Begitu juga dengan Abi EF menjelaskan terkait perilaku tabżīr, ia

menjelaskan di dalam surat Al-Isrā’ ayat 26-27, disini disebutkan walā tubażīr

tabżīra, bahwa ayat ini menggunakan sighat maf'ul mutlak. Dan dalam kalimat

yang sama untuk mempertegas bahwa larangannya itu sangat kuat. Mubażīr

tersebut adalah pemborosan harta atau apa yang sudah diberikan oleh Allah yang

harusnya bisa disalurkan juga ke orang-orang sekitar kita. Yang disebutkan di

awal ayat waātiżal qurbā disebutkan itu berdasarkan urutannya żal qurbā di situ

41 Heri Gunawan, Pendidikan Islam: Kajian Teoretis dan Pemikiran Tokoh (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2014), h. 163. 42 Abi Sinan Tusseno, Komisi Pendidikan Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah,

Wawancara Pribadi, Ciputat, 25 April 2019.

Page 75: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

61

oleh orang-orang terdekat pertama kita harus memperhatikan orang-orang terdekat

kita. Kedua, baru orang miskin di sekitar kita, kemudian Ibnu Sabil dan

seterusnya. Jadi, jika misalkan ada orang-orang terdekat kita atau saudara kita

yang masih banyak kekurangan janganlah kita menghamburkan harta kita untuk

diri kita sendiri karena sesungguhnya dalam harta kita itu ada hak-hak mereka

yang mesti kita salurkan juga kepada mereka. Disebutkan juga ayat setelahnya

bahwa mubażīr itu saudara saudaranya setan. Abi EF menjelaskan pada ayat ini

memakai kata ikhwān bentuk jama’ dari kata أخ berarti saudara atau teman, jadi

orang yang mubażīr itu merupakan teman-temannya setan.43

Abi ZNI juga menambahkan mengenai perilaku tabżīr bahwa jika sesuatu

tersebut telah dicantumkan dalam al-Qur’an maka hal tersebut tidak bisa dibantah

lagi, karena dibalik larangan tersebut pasti ada hikmahnya. Menyangkut tentang

tabżīr ini sangat ditegaskan oleh Nabi. Bahkan beliau mengibaratkan seseorang

ketika berwudhu di sungai atau air yang mengalir sekalipun tidak boleh berlebih-

lebihan atau mubażīr. Begitulah penegasan Nabi terkait perilaku tabżīr ini.44

Begitu pula pernyataan yang di sampaikan oleh Abi SKA yang

menceritakan budaya makannya di Turki, bahwa dari kecil ia sudah dididik oleh

orang tuanya tidak membuang atau menyisakan makanan sedikitpun. Apabila

masih ada makanan di dalam piringnya maka orang tuanya melarang untuk tidak

main di luar rumah sampai ia menghabiskan makanan tersebut. Selain itu, dalam

hal makanan Turki identik dengan makan roti. Abi SKA menjelaskan tata cara

makan ketika masih belajar di asrama Sulaimaniyah pusat di Istanbul. Ia

mengatakan ketika makan roti, maka piring yang digunakan atau wadah yang

digunakan dikembalikan seperti semula. Dalam artian makanan yang dimakan

harus benar-benar sampai habis tanpa menyisakan sedikitpun. Hal ini lah yang

sangat diperhatikan di asrama, dalam bentuk apapun makanannya maka

konsekwensi bagi yang mengambilnya berkewajiban untuk menghabiskannya

hingga bersih kembali seperti sedia kala.45

43 Abi Esad Fardiansyah, Komisi Pendidikan Agama Pondok Pesantren UICCI

Sulaimaniyah, Wawancara Pribadi, Ciputat, 28 April 2019. 44 Abi Zeni Nurul Ilmi, Komisi Pendidikan Agama Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah,

Wawancara Pribadi, Ciputat, 05 Mei 2019. 45 Abi Sadık Kemal Ateş, Komisi Pendidikan Bahasa Turki Pondok Pesantren UICCI

Sulaimaniyah, Wawancara Pribadi, Ciputat, 13 Mei 2019.

Page 76: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

62

BAB V PENUTUP

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peneliti menyimpulkan bahwa ayat-ayat tabżīr dalam al-Qur’an hanya ada

dua ayat dalam satu surat dan kata tabżīr ini hanya disebutkan sebanyak tiga kali

di dalam al-Qur’an. Bahwa kata tabżīr berasal dari bahasa Arab yang memilki

arti pemecah belahan, maṣdar dari kata bażżara-yubażżiru-tabżīran yang memiliki

makna asli melempar bibit. Dalam terminologi bahasa Arab kata tabżīr

merupakan akar dari kata bażżara dengan penambahan tasydīd pada huruf dzal

bermakna memboroskan atau menghambur-hamburkan.

Secara umum santri Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah-Ciputat sudah

memahami maksud dari ayat-ayat tabżīr di dalam Al-Qur’an. Seiring dengan

kedewasaan sikap dan taraf intelektualitas mereka saat menempuh jenjang

perkuliahan sekaligus belajar agama di asrama Sulaimaniyah, mereka juga cukup

memahami makna dari ayat-ayat tabżīr kata demi kata.

Adapun perilaku makan santri pondok pesantren UICCI Sulaimaniyah-

Ciputat dapat disimpulkan bahwa tidak termasuk dalam perilaku tabżīr. Hal

tersebut dapat dibuktikan dari hasilnya setelah makan tanpa menyisakan

sedikitpun dari makanannya hingga bersih seperti semula. Dengan demikian

perilaku makan santri pondok pesantren UICCI Sulaimaniyah terhindar dari

perilaku tabżīr.

B. Saran

Hasil dari penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya,

penulis mengharapkan adanya penelitian lebih lanjut, terkait apa yang menjadi

penyebab santri dapat memahami serta menghindari perilaku tabżīr dan bahkan

hal terkecil sekalipun diperhatikan. Tentunya ada penyebab sampai melakukan

demikian. Penelitian ini diharapkan lebih kritis dan transformatif guna menambah

khazanah ilmu pengetahuan dalam realitas kehidupan dimasa akan datang.

Page 77: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

63

Hendaknya, dengan mengetahui dilarangnya perilaku tabżīr serta dampak

dari perilaku tersebut, dapat mengambil pelajaran agar tidak terjebak dalam

perilaku tabżīr yang sangat dibenci oleh Allah dan termasuk bagian dari teman-

temannya setan.

Page 78: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

64

DAFTAR PUSTAKA

Buku

‘Abdullah Yusuf ‘Ali. The Holy Qur’an, Text, Translation and Commentary,

Terjemahan Ali Audah, Bogor: PT. Pustaka Lintera AntarNusa, 2009.

Abdul al-Baqi, Muhammad Fu’ad. Mu’jam al-Mufahris li al-Fāḏil Qur’an,

Beirut: Darel Fikr, 1980.

Abdullah, M. Yamin. Studi Akhlak dalam Perspektif al-Qur’an, Jakarta: Amzah,

2007.

Abdushshamad, M. Kamil. Mukjizat Ilmiah dalam al-Qur’an, Penerjemah Alimin,

Lc dkk, Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2002.

Ahmad St, Kamus Munawwar, Semarang: PT. Karya Toha Putra.

Al-Isfahani, Ar-Raghib. Al-Mūfradāt al-Fāḏil Qur’an, Beirut: Dar al-Syamiyah.

Allamah Kamal Faqih Imani. Tafsir Nurul al-Qur’an, penerjemah Salman Nano,

Jakarta: Al-Huda 2005.

Al-Qardhawi, Yusuf. Halal wa al-Haram fi Islam, penerjemah Mu’ammal

Hamidy, Halal dan Haram dalam Islam, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1982.

Al-Qardhawi, Yusuf. Norma dan Etika Ekonomi Islam, penterj. Zainal Arifin,

Jakarta: Gema Insani Press, 1997.

Al-Qorni, Uwes. Penyakit Hati, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003, Cet. 9.

Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdlor. Kamus Kontemporer Arab-Indonesia,

Yogyakarta: Multi Karya Grafika, 1996.

Ayyub, Hasan. Etika Islam Menuju Kehidupan yang Hakiki, Bandung: Trigenda

Karya.

Basya, Ahmad Fu’ad. Al-Atha’ Al-Ilmi li Al-Hadharah al-Islamiyyah, penerjemah

Masturi Irham dan Muhammad Aniq, Sumbangan Keilmuan Islam pada

Dunia, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2015.

Chaplin, J.P. Kamus Lengkap Psikologi Penerjemah Kartini Kartono, Jakarta:

Raja Gravindo Persada, 2006.

Daryanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Apolo, 1998.

Page 79: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

65

Esack, Farid. Samudera al-Qur'ān. Penerjemah Nuril Hidayah, Yogyakarta: Diva

Press, 2007.

Faris, Ibnu. Mu’jam Maqayis Lughah, dan dalam Abi al-Qāsim al-Ḥusayn bin

Muḥammad bin al-Mufadhdhal al-Ma’ruf bi al-Rāghib al-Ashfahani, al-

Mūfradāt fi Ghārib al-Qur’ān.

Fathurrohman, Amang dan Fathul Iltiham. Pendalaman Ilmu Tafsir di PTAI Non

Tafsir, Purwosari Pasuruan: Be-A Publisehr: 2011.

Gunawan, Heri. Pendidikan Islam: Kajian Teoretis dan Pemikiran Tokoh,

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014.

Hamka, Tafsir Al-Azhar, jilid 6. Jakarta: PT. Pustaka Panjimas, 1982.

Hamka, Tafsir al-Azhar, Surabaya: Pustaka Islam, juz 15.

Ibnu Katsir, Imaduddin Abu al-Fida Isma’il. Tafsir al-Qur’an al-Azhīm, jilid I.

Imam Az-Zabidi, Ringkasan Shahih Bukhori; kitab makanan, Bandung: Jabal,

2016.

Isawi, Muhammad Ahmad. Tafsir Ibnu Mas’ud, Penerjemah Ali Murtadho

Syahudi, Jakarta: Pustaka Azzam, 2009.

Jalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta: Rajawali Pres, 2012.

Jamal Ma’ruf Asmani, Manajemen Pengelolaan dan Kepemimpinan Pendidikan

Profesional, Jogjakarta: Diva Pres, 2009.

Jaribah bin Ahmad al-Haritsi, Fikih Ekonomi Umar bin Khaṯṯab, Jakarta:

Khalifah, 2008.

Kadar, M. Yusuf. Tafsir Ayat Ahkam, Jakarta: Amzah, 2013.

Kantor Menteri Negara Urusan Pangan Republik Indonesia, Makanan Indonesia

dalam Pandangan Islam, Jakarta: t.p, 1995.

Krispriana, Zora. Hubungan Konsep Diri Dengan Perilaku Merokok Pada

Remaja Akir. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur’an. Kesehatan dalam Perspektif al-Qur’an,

Jakarta, t.th.

Mardalis. Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara,

1995.

Page 80: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

66

Mely, G. Tan. Social and Cultural Aspect of Food Pattern and Food Habits in

Five Rural Areas in Indonesia, Jakarta: LIPI dan Directorate of Nutrition,

1970.

Moeliono, Anton. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989.

Mujib, Abdul. Kepribadian dalam Psikologi Islam, Jakarta: Rajagrafindo Persada,

2006.

Munawwir, Ahmad Warson. Kamus al-Munawwir, Surabaya: Pustaka Progresif,

2002.

Nana Syaodih, Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2007.

Narbuko, Kholid. Metodologi Penelitian: Memberikan Bekal Teoritis Pada

Mahasiswa Tentang Metodologi Penelitian Serta Dapat Melaksanakan

Penelitian Dengan Langkah-Langkah Yang Benar, Jakarta: Bumi Aksara,

2009.

Nata, Abuddin dan Fauzan. Pendidikan Dalam Perspektif Hadis, UIN Jakarta

Press: Jakarta, 2015.

Nazir, Mohammad. Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998.

PT. Kompas. Makan sehat Hidup Sehat, Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara,

2007.

Qaraati, Mohsen. Tafsir untuk Anak Muda Surah al-Isrā’, Tehran, Markaze

Farhangge Darsha-ye az Qoran, 2002.

Qayyim al-Jauziyah, Ibnu. Ighatsatul Lahfan min Mashayidis asy-Syaithan,

Penerjemah Hawin Murtadlo, Menyelamatkan Hati dari Tipu daya Setan.

Solo: Al-Qowam, 2011.

R. Suyoto Bakir, Sigit Suryanto. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Batam:

Karisma Publishing, 2006.

S. D. Holloway, S. Suzuki, Y. Yamamoto, & J. D. Mindrich. Relation of Maternal

Role Concept to Parenting, Employment Choices, and Life Satisfaction

among Japanese Women (Sex Roles, 2006).

Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Misbah, Jakarta: Lentera Hati, 2004.

Page 81: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

67

Shihab, M. Quraish. Wawasan Al-Quran: Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai

Persoalan Umat, Bandung: Mizan, 1996.

Suratno Arsyad, Lincoln. Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis,

Yogyakarta: UPP AMPYKPN, 1995.

Sya’rawi, Muhammad Mutawalli. Tafsir Sya’rawi, penerjemah Tim Safir al-

Azhar, Medan: Duta Azhar, 2008.

Syakir, Ahmad. Mukhtasar Tafsir Ibnu Katsir, Jakarta: Darus Sunnah, 2014.

Thayyarah, Nadiah. Buku Pintar Sains dalam Al-Qur’an, terj dari Mausū’ah al-

I’jaz al-Qur’ani, Jakarta: Zaman, 2003.

United Islamic Cultural Centre of Indonesia, Sejarah Singkat Syeikh Sulaiman

Hilmi Tunahan, Pulo gadung Jakarta Timur: Kantor Pusat UICCI, 2005.

Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum Yogyakarta: Penerbit Andi

Yogyakarta. 2010.

Ziyad, At-Tubany. Membaca dan Memahami Konstruksi Al-Qur’ān. Jakarta

Selatan: Indomedia Group, 2006.

Jurnal dan Dokumen

Al-Qūrthūbi. al-Jami’ li ahkām al-Qur’ān, Beirut, Lebanon: al-Resalah vol 10.

Andri Seprilinda Susiyani. “Manajemen Boarding School dan Relevansinya

dengan Tujuan Pendidikan Islam”Jurnal Pendidikan Madrasah, Volume 2,

No. 2, November 2017.

Dikutip dari “Adab Makan Rasulullah ditinjau dari Ilmu Gizi” oleh Rita

Ramayulis, ahli gizi, konsultan dan author.

Dokumen Kantor Yayasan Pondok Pesantren UICCI Ciputat.

Katalog Yayasan Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah Ciputat.

L. Sandra. Dinamika Psikologis Interaksi, Konsep Diri, dan Identitas Online,

Disertasi, Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2012.

R. Saptoto. Jurnal Psikologi Indonesia, Dinamika Psikologis Nrimo Dalam

Bekerja: Nrimo Sebagai Motivator Atau Demotivator. Sejarah Singkat Syeikh Süleyman Hilmi Tunahan, Jakarta: Kantor Pusat UICCI.

Page 82: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

68

Yayasan Tahfiz Sulaimaniyah. Kalender Fazilet 2019, Jakarta Timur: Fazilet,

2018.

Wawancara

Wawancara Pribadi dengan Abi Esad Fardiansyah, Komisi Pendidikan Agama

Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah, Ciputat, 28 April 2019.

Wawancara Pribadi dengan Abi Miftah Hasan, Pengajar dan pengasuh Pondok

Pesantren UICCI Sulaimaniyah, Ciputat, 04 Mei 2019.

Wawancara Pribadi dengan Abi Sadık Kemal Ateş, Komisi Pendidikan Bahasa

Turki Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah, Ciputat, 28 April 2019.

Wawancara Pribadi dengan Abi Sinan Tusseno, Komisi Pendidikan Pondok

Pesantren UICCI Sulaimaniyah, Ciputat, 25 April 2019.

Wawancara Pribadi dengan Abi Zeni Nurul Ilmi, Komisi Pendidikan Agama

Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah, Ciputat, 05 Mei 2019.

Wawancara Pribadi dengan Ahmad Karomi, mahasiswa Perbandingan Mazhab

dan Hukum UIN Jakarta, Ciputat, 15 April 2019.

Wawancara Pribadi dengan Albi Aliyuddin, mahasiswa Manajemen Dakwah UIN

Jakarta, Wawancara 10 April 2019.

Wawancara Pribadi dengan Bobi Ahmad Habibi, mahasiswa Manajemen Dakwah

UIN Jakarta, Wawancara 13 April 2019.

Wawancara Pribadi dengan Dhiyaul Haq, mahasiswa Dirasat Islamiyah UIN

Jakarta, Ciputat, 16 April 2019.

Wawancara Pribadi dengan Didik Muhammad Aji, mahasiswa Pendidikan Agama

Islam UIN Jakarta, Ciputat, 13 April 2019.

Wawancara Pribadi dengan Edi Susilo Sugeng Riadi, mahasiswa Sejarah

Perabadaban Islam UIN Jakarta, Ciputat, 13 April 2019.

Wawancara Pribadi dengan Ilyas, mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN

Jakarta, Ciputat, 10 April 2019.

Wawancara Pribadi dengan Khaerul Farhan, mahasiswa Pendidikan Agama Islam

UIN Jakarta, Ciputat, 15 April 2019.

Wawancara Pribadi dengan Khoirul Fajar, mahasiswa Management Dakwah UIN

Jakarta, Ciputat, 13 April 2019.

Page 83: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

69

Wawancara Pribadi dengan Mochammad Malikuzzahir, mahasiswa Sejarah Islam

UIN Jakarta, Ciputat, 25 April 2019.

Wawancara Pribadi dengan Muhammad Ibnu Solah, mahasiswa Pendidikan

Agama Islam UIN Jakarta, Ciputat, 10 April 2019.

Wawancara Pribadi dengan Muhammad Yusuf Umar, mahasiswa Ilmu Al-Qur’an

dan Tafsir UIN Jakarta, Ciputat, 13 April 2019.

Wawancara Pribadi dengan Mustopa Kamal, Baskan (Ketua) Organisasi

mahasantri Sulaimaniyah Ciputat, Ciputat, 15 April 2019.

Wawancara Pribadi dengan Robith Aqdam, mahasiswa Perbandingan Mazhab

Hukum UIN Jakarta, Ciputat, 11 April 2019.

Wawancara Pribadi dengan Syahlan Hidayat al-Farizi, mahasiswa Perbandingan

Mazhab Hukum UIN Jakarta, Ciputat, 10 April 2019.

Dokumen Elektronik dari Internet

http://www.uicci.org/ diakses tanggal 22 Februari 2019.

https://tunahan.org/id/biografi/riwayat-pendidikan/diakses tanggal 23 Maret 2019.

Page 84: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

70

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Catatan Lapangan Penelitian 1

Metode Pengumpulan Data Observasi dan Wawancara

Hari/Tanggal : 13 November 2018

Pukul : 09.00 WIB

Lokasi : Kantor Ponpes UICCI Sulaimaniyah

Sumber Data : Abi Mustafa Atalar (Ketua Asrama Pondok Pesantren

UICCI Sulaimaniyah Ciputat)

Deskripsi Data

Pada tanggal 13 November peneliti menyertakan surat izin penelitian dan

melakukan izin secara pribadi kepada pusat Pondok Pesantren UICCI

Sulaimaniyah-Ciputat untuk langkah awal melakukan penelitian lebih mendalam

mengenai judul yang akan digunakan dalam penelitian. Pengurus pondok

pesantren menyambut dengan baik penelitian yang akan dilakukan di Pondok

Pesantren UICCI Sulaimaniyah-Ciputat.

Page 85: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

71

Catatan Lapangan Penelitian 2

Metode Pengumpulan Data Observasi dan Wawancara

Hari/Tanggal : 04 Maret 2019

Pukul : 09.00 WIB

Lokasi : Kantor Ponpes UICCI Sulaimaniyah

Sumber Data : Abi Sinan Tusseno (Pengurus Devisi Universitas Pondok

Pesantren UICCI Sulaimaniyah Ciputat)

Deskripsi Data

Pada tanggal 4 Maret peneliti meminta dokumen-dokumen yang berkaitan

dengan bahasan yang akan penulis teliti. Seputar sejarah pendirian pondok

pesantren, profil pesantren, struktur organisasi, data santri, ustadz, jadwal kegiatan

santri serta tata tertib pondok pesantren UICCI Sulaimaniyah Ciputat.

Setelah itu peneliti mencoba menyusun pertanyaan wawancara sesuai data

yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Dari hasil pertemuan kedua ini peneliti

mulai menyusun data sesuai dengan data yang telah peneliti dapatkan dari Kantor

Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah Ciputat.

Page 86: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

72

WAWANCARA

Nama : Abi Sinan Tusseno

Pendidikan Terakhir : Tekamul Akşemsetin

Jabatan : Üniversite Komisyon Mesulü

Hari/Tanggal Wawancara : Kamis, 25 April 2019

Materi Wawancara

Peneliti Apa yang anda ketahui tentang tabżīr/mubażīr?

Informan Ya, alhamdulillah saya tahu tentang mubażīr, yang mana

mubażīr ini adalah perilaku di mana seseorang itu tidak

menggunakan sesuatu tidak semestinya atau berlebih-lebihan

sehingga terjadi sesuatu yang terbuang buang karena

penggunaan sesuatu yang tidak pada tempatnya tidak sesuai

porsinya.

Peneliti Apakah anda mengetahui ayat yang berbicara tentang tabżīr?

Informan Ya saya mengetahui ada ayat yang berbicara tentang tabżīr

di dalam al-Qur’an surat al-Isrā’ ayat 26-27

Peneliti Bagaimana pemahaman anda tentang ayat tabżīr ini?

Informan Dari disini kita bisa memahami bagaimana sikap boros itu

merupakan salah satu bahaya, karena tabżīr ini merupakan

pertanda di mana Allah telah memfirmankan orang-orang

yang melakukan pemborosan atau mubażīr itu adalah

saudara dari setan. Dan setan adalah musuh Allah SWT

dengan menjadi saudara dari setan berarti kita juga menjadi

musuh Allah SWT Oleh karena itu, perilaku tabżīr ini adalah

perilaku yang dibenci oleh Allah SWT.

Peneliti Apakah perilaku makan santri termasuk dalam mubażīr?

Informan Kalau santri, kita tekan kan selalu bahwa makanan tidak

boleh ada yang tersisa di dalam piring sedikit pun. Dan

sejauh ini kita melihat santri-santri kita cukup

memperhatikan hal-hal tersebut, karena kita juga selalu

ingatkan bagaimana pentingnya untuk menghargai makanan

yang ada, makan sesuai dengan porsinya.

Peneliti Bagaimana cara anda mengatasi jika perilaku makan santri

menjurus kepada mubażīr?

Informan Tentunya akan kita ingatkan selalu, melalui nasehat-nasehat

dan kita jelaskan mengenai pentingnya untuk tidak

melakukan mubażīr. Serta menjelaskan bahaya atau dampak

mubażīr itu sendiri. Kemudian, bagaimana ajaran dari ustadz

kita tentang menghabiskan makanan supaya tidak mubażīr

Page 87: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

73

atau segala macam yang berkaitan dengan makanan. Dan itu

menurut saya cukup efektif karena di seluruh pesantren-

pesantren kita di Turki, saya melihat sendiri, banyak

diaplikasikan oleh santri-santri kita sangat memperhatikan

sekali ketika makan dan benar-benar membuat piring itu

benar-benar sampai bersih.

Peneliti Apa yang dilakukan pihak pesantren jika mengetahui

perilaku santri yang membuang makanan atau menyisakan

makanan?

Informan Tentunya dari pihak pesantren memberikan peringatan,

karena disetiap makanan ada hak orang lain dan segala

sumbernya dari Baitul mal. Dan hal tersebut akan diminta

pertanggung jawaban diakhirat dan kita tidak bisa seenaknya

membuang makanan. Dengan menjelaskan betapa

pentingnya setiap satu butir nasi itu yang didapat dari infak

dan sedekah seluruh umat muslim seluruh dunia. Dan para

santri pun bisa lebih mengerti dan lebih tertib dalam

menggunakan makanan tentunya sesuai dengan porsinya.

WAWANCARA

Nama : Abi Miftah Hasan

Pendidikan Terakhir : Tekamul Akşemsetin

Jabatan : Hoca Efendi

Hari/Tanggal Wawancara : Kamis, 04 Mei 2019

Materi Wawancara

Peneliti Apa yang anda ketahui tentang tabżīr?

Informan Tabżīr itu adalah membelanjakan harta yang tidak

selayaknya dibelanjakan. Jadi, suatu perilaku yang seseorang

tersebut membelanjakan hartanya tapi tidak digunakan

dengan sebaiknya atau hanya terbuang sia-sia. Mubażīr

sendiri adalah pelaku, atas wazan Isim fa'il, yang berarti

pelaku tabżīr

Peneliti Apakah anda mengetahui ayat yang berbicara tentang tabżīr?

Informan Alhamdulillah saya mengetahui ayat mengenai tabżīr atau

mubażīr yang terdapat di dalam al-Qur’an surat al-isra ayat

26 sampai 27

Peneliti Bagaimana pemahaman anda tentang ayat tabżīr ini?

Informan Pemahaman mengenai tabżīr ini adalah secara artinya dari

ayat di atas adalah “berikanlah kepada keluarga keluarga

yang dekat akan haknya kepada orang miskin dan orang-

Page 88: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

74

orang yang dalam perjalanan dan jangan kamu menghambur-

hamburkan harta secara boros sesungguhnya pemboros

pemboros itu adalah saudara saudara setan dan setan adalah

sangat ingkar kepada Allah. Kita dianjurkan atau bahkan

diperintahkan untuk tidak membuang-buang harta secara sia-

sia atau boros. Jadi kita belanjakan hal yang secukup nya

atau seperlunya jangan sampai barang itu terbuang sia-sia

atau tidak termakan biasanya dari segi makanan dan cara

pakaian tidak digunakan dengan sebaiknya.

Peneliti Apakah perilaku makan santri termasuk dalam mubażīr?

Informan Kalau santri kita disini, kita kan sudah dari awal memberikan

arahan untuk tidak mubażīr. Bagaimana caranya

menghabiskan makanan walaupun itu sisaan. Jadi kalau

misalkan ada nasi yang jatuh maka kita ambil nasi tersebut.

Kita selalu berikan pemahaman kepada santri kita untuk

tidak mubażīr. Ya Alhamdulillah mungkin kalau

dibandingkan yang lain atau di luar seperti itu kita insyaallah

kita tidak termasuk dalam perilaku mubażīr. Karena

alhamdullah seluruh santri mengetahui bahaya dari perilaku

mubażīr ini.

Peneliti Bagaimana cara anda mengatasi jika perilaku makan santri

menjurus kepada mubażīr?

Informan Cara mengatasinya ialah yang pertama, kita peringatkan

santri tersebut kemudian kita tegur, jangan sampai mubażīr

ketika makan. Karena pengalaman saya dulu di Turki ada

namanya biji zaitun, kita makan bahkan kita telan bijinya

karena saking kita tidak mau hal tersebut tersisa. Bahkan

Kalau misalkan ada sup-sup yang tersisa itu kita makan

pakai dengan roti. Kita habiskan semua yang tersisa tersebut

sampai-sampai kuah atau air yang tersisa itu kita lap dengan

roti kita makan rotinya itu. Bahkan sampai yang terkecilpun

seperti remah-remah roti kemudian wafer itu semua kita

habiskan. Jangan sampai ada yang mubażīr jadi kita ingatkan

kepada santri kemudian sampai saat itu sadar bahwa betapa

pentingnya kita menghargai makanan. Ketika ada makanan

yang tersisa, itu akan mengundang banyak keburukan baik

dari segi kebersihan dan juga maknawiyah seorang santri.

Peneliti Apa yang dilakukan pihak pesantren jika mengetahui

perilaku santri yang membuang makanan atau menyisakan

makanan?

Informan Pertama kita akan menegurnya, mungkin dia khilaf atau dia

tidak tahu. Jika dia akan menjurus kepada mubażīr

setidaknya bisa berbagi dengan yang lain misalkan dengan

teman sebelahnya, jika ada makanan sisa ditanyakan dulu

Page 89: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

75

kepada teman sebelahnya. Bagaimana nih mau nggak makan

sisa saya? Seperti itu. Jika ada santri yang membuang

makanan dengan sengaja ya kita memberikan suatu hukuman

yang mendidik.

WAWANCARA

Nama : Abi Esad Fardiansyah

Pendidikan Terakhir : Tekamul Florya

Jabatan : Üniversite Komisyon Mesulü

Hari/Tanggal Wawancara : Kamis, 28 April 2019

Materi Wawancara

Peneliti Apa yang anda ketahui tentang tabżīr/mubażīr?

Informan Mubazir dalam bahasa sehari-hari kita adalah pemborosan

atau berlebih-lebihan dalam menggunakan sesuatu

Peneliti Apakah anda mengetahui ayat yang berbicara tentang tabżīr?

Informan Alhamdulillah saya mengetahui, di dalam al- Qur’an kalau

tidak salah itu mubazir dibahas dalam surat al-Isrā’ ayat 26-

27

Peneliti Bagaimana pemahaman anda tentang ayat tabżīr ini?

Informan Dalam surat Al-Isrā’ ayat 26-27, disini disebutkan wala

tubazzir tabżīra, ada maf’ul mutlak disana. Dan dalam

kalimat yang sama untuk mempertegas bahwa larangannya

itu sangat kuat. Mubazir disini untuk diri sendiri. Mubazir

tersebut adalah pemborosan harta atau apa yang sudah

diberikan oleh Allah yang harusnya bisa disalurkan juga ke

orang-orang sekitar kita. Yang disebutkan di awal ayat

waatizal qurba disebutkan itu berdasarkan urutannya dzal

qurba di situ oleh orang-orang terdekat pertama kita harus

memperhatikan orang-orang terdekat kita. Kedua, baru orang

miskin di sekitar kita, kemudian Ibnu Sabil dan seterusnya.

Jadi, kalau misalkan ada orang-orang terdekat kita atau

Page 90: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

76

saudara kita yang masih banyak kekurangan janganlah kita

menghamburkan harta kita untuk diri kita sendiri karena

sesungguhnya dalam harta kita itu ada hak-hak mereka yang

mesti kita salurkan juga kepada mereka disebutkan juga ayat

setelahnya bahwa mubazir itu saudara saudaranya setan. Di

sini lafadznya memakai Ikhwan berarti banyak, orang yang

mubazir itu banyak jadi emang dalam al-Qur’an dijelaskan

juga bahwa orang yang mubazir itu tidak sedikit dan

termasuk golongan orang-orang yang mengikuti setan dan

setan itu apa? setan itu adalah orang-orang yang kafir

terhadap Tuhannya kafir itu tertutup ya secara bahasa

tertutup dia orang-orang yang mengikuti setan adalah orang-

orang yang telah nauzubillah hatinya kemungkinan tertutup

dari Tuhannya seperti itu kurang lebih

Peneliti Apakah perilaku makan santri termasuk dalam mubazir?

Informan Perilaku makan santri namanya santri kan masih belajar ya

jadi kalau dalam hal belajar segala sesuatu masih dipelajari,

walaupun ada hal-hal yang mubazir itu ada, tetapi tidak bisa

juga kita langsung menjudge mereka bahwa orang-orang

yang mubazir juga mereka masih belajar kita juga masih

belajar. Jadi kalau ada yang mubazir itu wajar jadi pihak

asrama atau pihak Pesantren kita sebagai pembimbing nya

juga kalian sebagai teman-temannya kalau ada santri lain

atau teman-teman yang lain yang terlihat berbuat atau

bersikap mubazir itu mesti di ingat kan, Jadi ada sebagian

yang memang masih bersikap mubazir ada juga yang sudah

menyadari. Jadi selama masih tahap belajar santri itu masih

dimaklumi tapi dibarengi juga dengan perilaku untuk

memperbaiki diri dari hal mubazir tersebut.

Peneliti Bagaimana cara anda mengatasi jika perilaku makan santri

menjurus kepada mubazir?

Informan Seperti tadi saya bilang sebelumnya kita sebagai

Page 91: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

77

pembimbing dan juga teman-teman yang memang sudah

menyadari tentang hal mubazir ini selalu memperhatikan

sekitarnya. Jadi, kalau ada temen-temennya yang terlihat

berperilaku mubazir jadi Jangan diacuhkan. Jadi di ingatkan

terus, di Ingatkan secara langsung dengan adab-adab

memperingati ada juga akan memperingati ada adab nya jadi

jangan sampai mereka sakit hati juga melalui pelajaran-

pelajaran yang diberikan oleh Abi Abi sebagai

pembimbingdiasrama ini. baik nasihat di dalam pelajaran

atau di dalam sohbet atau ceramah dan juga pihak pesantren

selalu berusaha melihat ketika proses makan atau proses

kegiatan asrama yang memungkinkan ada sikap tabżīr atau

mubazir di dalamnya selalu kita mengawasi secara betul

betul terlebih harta atau makanan yang kita makan disini

adalah Baitul Mal. Jadi bukan harta kita itu lebih berbahaya

apabila kita melakukan perbuatan tabżīr atau mubazir.

Peneliti Apa yang dilakukan pihak pesantren jika mengetahui

perilaku santri yang membuang makanan atau menyisakan

makanan?

Informan Tahap pertama seperti tadi kita bilang, bahwa ada peringatan

pertama kalau memang santri tersebut sudah diperingati tapi

masih melakukannya, diperingati secara khusus lagi kepada

personalnya kalau pun masih melakukannya kita bisa

melakukan pemberian hukuman yang tidak terlalu berat yang

fungsinya adalah untuk mengajari adab itu sikap mubazir ini

Jadi pertama harus diperingati dulu tanpa diperingati tidak

boleh memberikan ke tahap hukuman jadi, pertama harus

diperingati dulu tapi alhamdulillah sesuai pengalaman kita di

sini santri-santri di sini setelah diperingati Alhamdulillah

mereka mengerti jadi tidak banyak yang perlu dilakukan

ketahap hukuman.

Page 92: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

78

WAWANCARA

Nama : Abi Zeni Nurul Ilmi

Pendidikan Terakhir : Tekamul Kasımpaşa

Jabatan : Muhasebe Komisyon

Hari/Tanggal Wawancara : Kamis, 05 Mei 2019

Materi Wawancara

Peneliti Apa yang anda ketahui tentang tabżīr/mubażīr?

Informan Mubazir adalah berlebih-lebihan dalam menggunakan

sesuatu yang bukan pada tempatnya. Tabżīr sangat erat

kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Hampir setiap gerak

gerik kita termasuk dalam perilaku mubazir. Ketika kita

menyia-nyiakan waktu luang dengan kegiatan yang tidak

bermanfaat maka hal itu juga termasuk mubazir waktu. Dan

masih banyak lagi contoh dalam kehidupan sehari-hari.

Peneliti Apakah anda mengetahui ayat yang berbicara tentang tabżīr?

Informan Alhamdulillah saya mengetahui, ayat yang berbicara tentang

tabżīr terdapat didalam al-Qur’an QS. Al-Isrā’ ayat 26-27.

Peneliti Bagaimana pemahaman anda tentang ayat tabżīr ini?

Informan Jika sesuatu tersebut telah dicantumkan dalam al-Qur’an

maka hal tersebut tidak bisa dibantah lagi, karena dibalik

larangan tersebut pasti ada hikmahnya. Menyangkut tentang

tabżīr ini sangat ditegaskan oleh Nabi. Beliau mengibaratkan

seseorang ketika berwudhu di sungai sekalipun tidak boleh

berlebih-lebihan atau mubazir. Begitu penegasan Nabi terkait

tabżīr ini.

Peneliti Apakah perilaku makan santri termasuk dalam mubazir?

Informan Setelah sekian lama tinggal di asrama, saya selalu

memperhatikan perilaku makan santri baik ketika di Turki

maupun di Indonesia. Saya rasa perilaku makan santri bisa

dikatakan tidak tergolong dalam perbuatan mubazir. Kalau

selama di Turki, kita makan pakai roti. Jadi piring ketika

makan roti kembali dalam keadaan seperti semula lagi, tidak

ada sisa roti tersisa sedikitpun. Begitulah ushul asrama

Sulaimaniyah dalam menghargai makanan. Hal yang terkecil

sekalipun harus diperhatikan.

Peneliti Bagaimana cara anda mengatasi jika perilaku makan santri

Page 93: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

79

menjurus kepada mubazir?

Informan Langsung di ingatkan, bagaimana tata cara atau ushul asrama

ajarkan selama ini dalam menghargai makanan. Dan selalu

menasehati atau mengingatkan santri dalam setiap sohbet

atau ceramah mingguan.

Peneliti Apa yang dilakukan pihak pesantren jika mengetahui

perilaku santri yang membuang makanan atau menyisakan

makanan?

Informan Diperingatkan, jika makan jangan sampai mengedepankan

nafsu, ambil secukupnya jika mau ambil lagi.

WAWANCARA

Nama : Abi Sadık Kemal Ateş

Pendidikan Terakhir : Tekamul Ulucami A

Jabatan : Turkce Komisyon Uyesi

Hari/Tanggal Wawancara : Senin, 13 Mei 2019

Materi Wawancara

Peneliti Apa yang anda ketahui tentang tabżīr/mubażīr?

Informan Yang saya ketahui tentang tabzir ialah menggunakan sesuatu

yang tidak sesuai dengan porsinya atau kegunaanya.

Sehingga sesuatu tersebut terbuang sia-sia, dalam hal ini

dicontohkan masalah makanan.

Peneliti Apakah anda mengetahui ayat yang berbicara tentang tabżīr?

Informan Alhamdulillah saya mengetahui, yang terdapat didalam al-

Qur’an QS. Al-Isrā’ ayat 26-17.

Peneliti Bagaimana pemahaman anda tentang ayat tabżīr ini?

Informan Pemahaman saya tentang ayat tabżīr ini sulit untuk saya

jelaskan mungkin karena bahasa Indonesia saya belum

terlalu mahir sehingga tidak bisa menjelaskan kepada anda

namun saya mengetahui pemahaman dari ayat tersebut.

Peneliti Apakah perilaku makan santri termasuk dalam mubazir?

Informan Tidak, sepengetahuan saya selama ini. Santri selalu diajarkan

bagaimana cara untuk menghargai makanan. Bukan hanya

makanan namun juga barang-barang yang lain.

Peneliti Bagaimana cara anda mengatasi jika perilaku makan santri

menjurus kepada mubazir?

Informan Yang pertama, jelas saya tegur terlebih dahulu, menjelaskan

Page 94: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

80

betapa berharganya sebutir nasi yang kita makan.

Peneliti Apa yang dilakukan pihak pesantren jika mengetahui

perilaku santri yang membuang makanan atau menyisakan

makanan?

Informan Alhamdulillah selama saya tinggal di asrama tidak pernah

ada kejadian santri di hukum karena membuang atau

menyisakan nasi di piringnya. Jadi, walaupun ada pihak

pondok akan menindak lanjuti santri yang bersangkutan.

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : Ibnu Solah

Pendidikan Terakhir: Pesantren Madrasatul Al-Qur’an – Tebuireng-Jombang

Fakultas/Jurusan : FITK / PAI

Hari/Tanggal Wawancara : Rabu, 10 April 2019

Jam : 21.40 WIB

Materi Wawancara

Peneliti Apakah anda mengetahui ayat yang berbicara tentang

tabżīr?

Informan Sepengetahuan saya ayat yang berbicara tentang tabżīr

sangat populer entah itu di masjid-masjid atau di

manapun. Di akademisi khususnya saya sebagai

mahasantri sangat lumrah dengan ayat tabżīr ini.

Peneliti Bagaimana pemahaman anda tentang ayat tabżīr ini?

Informan Menurut saya hal yang tidak sesuai dengan proporsinya

itu adalah sesuatu yang tabżīr apapun itu kalau memang

proporsinya itu sampai tidak terpakai atau sia-sia maka

bisa kita bilang itu adalah sebuah perbuatan yang mubażīr.

Atau bisa jadi hal tersebut sesuatu yang seharusnya bisa

dimanfaatkan malah tidak bisa dimanfaatkan dengan baik,

tidak sesuai dengan proporsinya disebut tabżīr juga.

Peneliti Bagaimana perilaku makan anda apakah termasuk dalam

mubażīr? Jika tidak berikan alasan!

Informan Secara sengaja, saya berusaha untuk tidak mubażīr ntah

tidak sengaja atau saya tidak tahu tapi saya berusaha betul

karena guru-guru saya menjelaskan hal seperti ini dan

saya mengikuti guru-guru saya untuk tidak melakukan

mubażīr. Perilaku ini sangat buruk khususnya masalah

makanan, karena kita tidak tahu bahwasanya tidak semua

Page 95: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

81

orang akan mendapatkan rezeki yang sama dengan kita.

Mungkin banyak orang yang lebih memerlukan rezeki ini

daripada kita. Apakah kita sanggup membuang makanan,

sedangkan di luar sana mungkin ada orang yang tidak bisa

makan atau sulit untuk memakan sesuap nasi.

Peneliti Bagaimana sikap anda jika makanan yang anda makan

terjatuh?

Informan Kalau untuk saya, dilihat dari tempat jatuhnya apabila

jatuhnya ditempat yang masih dikira bersih ya saya

makan, apabila terjatuh di tempat yang kotor maka saya

usahakan makanan itu tidak terinjak-injak sebagai bentuk

hormat saya terhadap makanan tersebut.

Peneliti Bagaimana sikap anda dalam menghargai makanan?

Informan Sikap saya untuk menghargai makanan adalah dengan

makan yang secukupnya tidak berkurang dan tidak

berlebih.

Peneliti Bagaimana cara anda mengatasi jika mengetahui

temannya menjurus kepada mubażīr?

Informan Ketika teman saya sudah melakukan tabżīr atau melihat

tingkah lakunya ingin melakukan tabżīr, saya sebagai

teman dan namanya juga teman itu saling nasehat

menasehati agar kita tidak saling merugi karena kita tau di

dalam al-Qur’an sangat melarang tabżīr tersebut. Oleh

karena itu saling mengingatkan, eh bro lu kan orang

muslim masa lu nggak tau sih kan ada ayat yang

menjelaskan tentang dilarangnya tabżīr.

Peneliti Apa yang anda lakukan jika temannya membuang

makanan atau menyisakan makanan?

Informan Langkah pertama saya mengingatkan tentang bahwasanya

makanan itu jangan sampai dibuang karena bisa jadi diluar

sana ada yang memerlukan makanan itu atau sulit untuk

mendapatkan makanan, apakah kita tega untuk

membuangnya.

Kedua, mengingatkan bahwasanya perilaku membuang-

buang itu suatu yang tidak baik. Ketiga, kita tanyakan

kenapa kamu melakukan hal seperti itu, seharusnya kamu

terlebih dahulu mengantisipasi makanan kamu agar ketika

kita makan tidak membuang-buang seperti ini.

Peneliti Apa yang mempengaruhi anda (ayat, doktrin atau

lingkungan) sehingga anda bersikap/berperilaku seperti

itu? Berikan alasan!

Informan Yang pertama, saya mengetahui ayat yang berbicara

tentang tabżīr dan didalam syariat islam juga melarang

Page 96: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

82

berperilaku tabżīr. Yang kedua, doktin dari guru-guru

saya karena perilaku tabżīr merupakan perbuatan yang

buruk dan termasuk perbuatan tercela. Yang ketiga,

pengaruh lingkungan pesantren yang notabene mengetahui

dampak dari perilaku tabżīr.

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : Khaerul Farhan

Pendidikan Terakhir : SMK N 8 Jakarta

Fakultas/Jurusan : FITK/PAI

Hari/Tanggal Wawancara : Senin, 15 April 2019

Jam : 20.55 WIB

Materi Wawancara

Peneliti Apakah anda mengetahui ayat yang berbicara tentang

tabżīr?

Informan Ya saya tahu dan pernah mendengar ayat yang

menjelaskan tentang tabżīr.

Peneliti Bagaimana pemahaman anda tentang ayat tabżīr ini?

Informan Menurut pemahaman saya ya, kita dilarang untuk

mubażīr, sedangkan mubażīr itu perbuatan setan. Nah dari

sini ketahuan, kalau kita melakukan mubażīr otomatis kita

tahu kita ngikutin siapa. Dan sesuatu yang dilarang oleh

al-Qur’an pasti ada sebabnya dan menjurus kepada

kebenaran.

Peneliti Bagaimana perilaku makan anda apakah termasuk dalam

mubażīr? Jika tidak berikan alasan!

Informan Ini sebenarnya tergantung makanannya, kalau saya sendiri

semenjak masuk asrama Sulaimaniyah tidak pernah lagi

mubażīr. Walaupun sebutir nasi atau secuil makanan, pasti

saya habiskan. Dan diasrama memang diajarkan seperti

itu. Cuma kalau makan yang makan banyak sambalnya

atau makan ikan saya takut menjurus kepada mubażīr

karna disela-sela tulang ikan tersebut masih ada nasi-nasi

yang tersisa atau nyangkut. Makanya setiap makan ikan

pasti agak takut tergolong orang yang mubażīr.

Peneliti Bagaimana sikap anda jika makanan yang anda makan

terjatuh?

Informan Kalau saya sendiri, misalkan ada kerupuk jatuh kelantai

atau melihat nasi yang jatuh, yang pertama jika emang

Page 97: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

83

bisa dimakan saya makan, jika buah saya cuci dulu, tapi

jika jatuhnya ditempat yang kotor saya letakkan ditempat

yang tidak keinjak orang. karna saya sering melihat abi-

abi besar, abi yang mengetui se jawa barat yaitu Abi

salman atau abi se Asia Pasifik yaitu abi Hakan, itu jika

liat nasi yang jatuh walaupun sudah diinjak lalu diambil

nasi tersebut di cium dulu terus ked ahi jika tidak bisa

dimakan beliau letak kan ditempat yang tidak diinjak

orang atau jika ada hewan diberikan kepada hewan

tersebut.

Peneliti Bagaimana sikap anda dalam menghargai makanan?

Informan Jika saya sendiri sudah ada takarannya, jika saya lagi mut

makan saya ambil secukupnya tapi jika saya lagi nggak

mut makan saya lebih baik mengambil sedikit. Toh jika

mau nambahkan masih bisa nambah supaya tidak

mubażīr.

Peneliti Bagaimana cara anda mengatasi jika mengetahui

temannya menjurus kepada mubażīr?

Informan Nah, ini saya juga sering nemuin ya, kalau saya sendiri

saya tegur terlebih dahulu, saya kodein, dia liat, kenapa?

itu masih ada nasinya dihabisin dulu, pasti kalau gitu jika

dekat orang ramai kan pasti mau menghabiskan. Bukan

untuk menjelek-jelek kan teman sendiri tapi sekedar

mengingatkan. Mungkin dia lupa. Lagian kita diasrama

adalah keluarga kecuali, diluar saya juga masih sungkan.

Peneliti Apa yang anda lakukan jika temannya membuang

makanan atau menyisakan makanan?

Informan Nah, ini saya juga pernah melihat pas makan sayur

asemkan banyak tuh sayur-sayurnya seperti melinjo dll,

langsung dibuang. Lalu saya bilang kok dibuang sih,

sedangkan masih banyak teman-teman yang belum

makan. Mungkin dari yang saya katakan mereka bisa

berfikir untuk kedepannya jika tidak suka jangan diambil.

Peneliti Apa yang mempengaruhi anda (ayat, doktrin atau

lingkungan) sehingga anda bersikap/berperilaku seperti

itu? Berikan alasan!

Informan Pertama, kita tidak tahu berkahnya makanan pada suapan

pertama atau terakhir sehingga ayat maupun hadits yang

selalu terngiang dalam ingatan ketika makan. Kedua,

pengaruh lingkungan, karena selama saya belajar di

Sulaimaniyah terbentuk perilaku makan saya, sehingga

memang benar-benar memperhatikan. Ketiga, karena

doktrin yang selalu disampaikan oleh Abi-abi di asrama

setiap sohbet/ ceramah.

Page 98: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

84

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : Robith Aqdam

Pendidikan Terakhir : SMK N 8 Jakarta

Fakultas/Jurusan : FSH / PMH

Hari/Tanggal Wawancara : Rabu, 11 April 2019

Jam : 21.41 WIB

Materi Wawancara

Peneliti Apakah anda mengetahui ayat yang berbicara tentang

tabżīr?

Informan Alhamdulullah saya sedikit tahu ayat yang berbicara

tentang tabżīr. Bahwa Allah dan Rasul mengajarkan

kepada kita tidak boleh melakukan sesuatu yang namanya

tabżīr dan suatu perbuatan yang dilarang dan juga suatu

perbuatan yang buruk, maka dari itu marilah kita sama-

sama menghindari perilaku tabżīr.

Peneliti Bagaimana pemahaman anda tentang ayat tabżīr ini?

Informan Pemahaman saya tentang tabżīr adalah bahwa kita

diajarkan, jangan sampai melakukan suatu perbuatan yang

tabżīr yaitu yang menyia-nyiakan baik itu makanan, uang

atau segala bentuk apapun itu ntah pakaian dan lain-lain.

Karena dikhawatirkan segala perilaku kita yang membuat

diri kita menjadi boros, menggampangkan sesuatu. Oh ya

udahlah besokkan bisa beli lagi, Oh ya udahlah besokkan

masih ada. Jangan jadi seperti itu, karena orang-orang

mungkin yang gak seberuntung kita. Belum tentu mereka

itu bisa makan masih susah nyari makan. Nah terus

menurut pemahaman saya seringkali dari teman-teman

atau sering bilangnya itu mubazir, nah harusnya jangan

bilang mubazir tapi langsung bilang aja oh kamu nih

tabżīr. Soalnya kalau mubazir dikhawatirkan takutnya

Page 99: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

85

menjadi sebuah doa, orang mubazir itu kan mubazirun

dari isim fail yang artinya: orang yang melakukan hal

yang sia-sia melakukan tabżīr. Jadi, kalau kita bilangnya

eh kamu jangan tabżīr gitu.

Peneliti Bagaimana perilaku makan anda apakah termasuk dalam

mubażīr? Jika tidak berikan alasan!

Informan Kalau pengalaman saya alhamdulillah selama saya tinggal

diasrama sejak SMP sampai saya kuliah, selalu diajarkan

di asrama Sulaimaniyah ini; sekecil apapun roti atau secuil

biji wijen pun di sini kita diajarkan jangan sampai

menyisakan makanan. Terkadang sampai dimarahin gitu,

walaupun roti itu ada sisa di piring itu harus dijilat sampai

piring itu tuh seperti semula. Sampai seperti itu, kami

diajarkan seperti itu sudah dilatih. Mungkin awal-awalnya

kita berat untuk melakukan hal tersebut. Menurut saya sih

gitu tapi ketika saya tinggal di asrama ini, diajarkan oleh

Abi-abi di sini. Nah perilaku itu sedikit-sedikit melatih

saya dan akhirnya sampai sekarang ya alhamdulillah tuh

nggak pernah menyisakan makanan gitu walaupun di

mana aja. Dan teman pun kadang sampai bingung ketika

main kerumah atau main di mana aja kita makan bareng;

ih kok bersih banget sih. Saya juga merasa heran gitu kok

bisa kayak gini padahal dulunya sebelum saya masuk

asrama masih belum seperti ini.

Peneliti Bagaimana sikap anda jika makanan yang anda makan

terjatuh?

Informan Nah kalau saya ketika melihat makanan terjatuh misalkan

makanan tersebut terjatuh di tempat yang kemungkinan

tidak kotor, itu masih saya ambil itu walaupun sebutir nasi

dan jatuh ke lantai akan saya ambil gitu. Tapi kalau udah

kayak jatuhnya di tempat cucian piring atau di tempat

kotor itu mungkin ya saya biarkan gitu, kadang nasi yang

Page 100: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

86

saya injak pun masih saya ambil dan akhirnya saya makan

karena mana tahu berkahnya itunya disisa terakhir itu.

Makanya jangan sampai kita sisain makan lagi walaupun

sesendok atau sebutir nasi lah gitu jangan sampai lah.

Peneliti Bagaimana sikap anda dalam menghargai makanan?

Informan Kalau untuk menghargai makanan di asrama, seperti yang

diajarkan Abi-abi bahwa di sini itu kita makan atau

apapun itu menggunakan fasilitas yang merupakan Baitul

Mal maka saya berusaha untuk benar-benar menjaga

apapun itu ntah fasilitas entah dari makanan saya. Sesuatu

yang diberikan oleh pihak asrama itu benar-benar saya

jaga karena ini tuh orang percaya bahwa kita itu disini

untuk menuntut ilmu. Kita diberi fasilitas yang mewah

masa iya kita menyia-nyiakan hal tersebut. Saya berusaha

keras untuk menjaga supaya nanti kedepannya orang-

orang setelah saya masih bisa menggunakannya lagi.

Peneliti Bagaimana cara anda mengatasi jika mengetahui

temannya menjurus kepada mubażīr?

Informan Kadang sedih sih ngeliat temen-temen yang misalkan

ngambil banyak tapi ketika kita makan bareng eh nggak

habis, saya mikirnya nih orang udah ngambil banyak

masih nafsu doang juga nggak dihabisin. Terkadang saya

marah serta kecewa lah kok bisa sih orang ngambil

banyak cuman nggak dihabisin. Kadang juga saya tegur

ya, gondok sendiri itu orang udah ambil banyak, udah tau

temen yang lain itu ketika datang telat belum makan tapi

dia makannya banyak ternyata nggak dihabisin malah

dibuang begitu saja.

Peneliti Apa yang anda lakukan jika temannya membuang

makanan atau menyisakan makanan?

Informan Nah kalau seperti itu, saya lebih marah lagi, kenapa

sampai dibuang gitu harusnya ngambilnya nggak usah

Page 101: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

87

banyak sampai buang-buang makanan. Pernah ketika itu

ada seseorang yang hampir membuang makanan, akhirnya

dia cuman bisa diam dan akhirnya cuma beralasan enak

banget gua nggak demen lah nggak enak apa nggak

kenapa diambil gitu kan begitu orang cobain dulu deh

orang ini banyak nafsunya gitu kan nafsu aja gitu cuman

nggak ngelihat kedepannya gimana dia bakal habis atau

nggak. Jadi, lebih hati-hati lagi kita terhadap makanan

atau apapun itu yang perbuatannya sia-sialah.

Peneliti Apa yang mempengaruhi anda (ayat, doktrin atau

lingkungan) sehingga anda bersikap/berperilaku seperti

itu? Berikan alasan!

Informan Yang mempengaruhi saya ialah ayat, doktrin dan

lingkungan saya di asrama sehingga saya tahu bahwa

perilaku tabżīr ialah perbuatan yang buruk dan tercela.

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : Albi Aliyuddin

Pendidikan Terakhir : MAN 2 Kuningan

Fakultas/Jurusan : FDK/ Managemen Dakwah

Hari/Tanggal Wawancara : Rabu, 10 April 2019

Jam : 20.40 WIB

Materi Wawancara

Peneliti Apakah anda mengetahui ayat yang berbicara tentang

tabżīr?

Informan Mungkin kalau saya sendiri hafal sih nggak ya cuman

banyak teman-teman bahkan mungkin ya dosen-dosen

ataupun guru-guru saya pernah menjelaskan ayat tentang

Tabzir.

Peneliti Bagaimana pemahaman anda tentang ayat tabżīr ini?

Informan Menurut yang saya pahami mungkin ada beberapa ayat

Alquran maupun hadis. Kurang lebihnya dengan

sepemahaman saya tabzir ini kan berkaitan dengan

penyia-nyiaan makanan, intinya perbuatan mubazir ini

Page 102: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

88

tidak bagus. Karena makanan itu patut kita syukuri.

Karena masih banyak saudara-saudara kita yang masih

membutuhkan. Dan kalau tidak salah ya ini perbuatan

tabzir ini merupakan perbuatan setan.

Peneliti Bagaimana perilaku makan anda apakah termasuk dalam

mubażīr? Jika tidak berikan alasan!

Informan Mungkin saya mencoba untuk tidak mubazir di setiap

makan saya, mungkin dimulai dari porsi makanan saya

sendiri. Dan itu saya melihat dengan kondisi saya sendiri

kalau misalnya memang lapar mungkin mengambil agak

banyak jika misalnya sepertinya tidak ingin makan sama

sekali tapi butuh untuk asupan energy, saya tidak terlalu

banyak mengambilnya. Selama ini untuk menyimpang

atau menyerempet kepada tabzir sendiri presentasinya

sangat kecil.

Peneliti Bagaimana sikap anda jika makanan yang anda makan

terjatuh?

Informan Mungkin saya akan melihat dari jenis makanannya

terlebih dahulu, Kalau misalnya kering biasanya saya

reflek. Tapi kalau memang yang jatuhnya makanan itu

berkuah dan sebagainya Mungkin sedikit dinanti kan

untuk dibersihkannya. Tapi secara garis besarnya ya

sayang aja gitu karena makanan itu sesuatu hal yang

penting juga dalam kehidupan dan saya nggak bisa nyari

makanan sendiri. Jadi, ketika ada makanan yang terjatuh

sayang aja gitu rasanya.

Peneliti Bagaimana sikap anda dalam menghargai makanan?

Informan Mungkin saya sendiri karena di asrama ini segala bentuk

makanan Alhamdulillah tersedia disini, jadi kita bisa

makan dengan nyaman dan teman-teman saya yang diluar

yang tinggal di kosan ketika disebutkan nasi goreng pun

istilahnya udah termasuk mewah lah gitu, bahkan

terkadang mereka nggak makan. Makannya ya hanya

cemilan-cemilan atau makana ringan. Jadi artinya

makanan sangat harus dihargai. Untuk pribadi saya sendiri

makanan ibaratnya bukan suatu hal yang biasa bagi saya

meskipun harganya nggak seberapa tapi melihat dari

sisilain itu adalah rezeki dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala

dan kita tidak boleh mengatakan makanan ini nggak enak

tidak seperti itu sikap kita terhadap makanan. Jadi,

makanan memang seharusnya untuk dihargai.

Peneliti Bagaimana cara anda mengatasi jika mengetahui

temannya menjurus kepada mubażīr?

Page 103: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

89

Informan Kalau pribadi saya sendiri memang sungkan ya, jadi tidak

langsung menyalahkan gitu kan apa lagi kepada orang

yang tidak dikenal sekalipun teman dekat cara saya

mengingatkan juga tidak langsung eh kamu salah ini,

karena mungkin dia juga tidak sadar atau lupa. Mungkin

dengan cara-cara bahasa yang komunikatif supaya ketika

kita mengingatkan seseorang, kita juga merasa bahwa

mungkin dilain waktu akan berada dalam kondisi terbalik.

Kalau misalnya kita seolah langsung menyalahkan lain

waktu mungkin teman kita pun langsung menyalahkan

juga tanpa nanya terlebih dahulu kenapa makanan tidak

habis dan lain sebagainya.

Peneliti Apa yang anda lakukan jika temannya membuang

makanan atau menyisakan makanan?

Informan Iya kembali lagi ke diri kita sendiri, karena disatu sisi kita

memandang itu adalah rezeki yang berupa makanan disatu

sisi lagi sesuatu yang berharga dan di satu sisi nya lagi

teman kita dengan seenaknya membuang makanan. Oke

mungkin dalam kondisi tertentu teman kita atau mungkin

kita sendiri membuang makanan atau menyisakan

makanan. Katakanlah kalau misalkan makanan jatuh dan

ada punya hewan peliharaan bisa diberikan kepada hewan

tersebut. Mungkin jika sekali-kali bisa dimaklumkan

tetapi jika sudah frekuensinya sering mungkin setiap hari

bahkan setiap makan dibuang itu sudah kelewatan. Tapi

kalau tidak sengaja, dikasih ke orang tidak ada yang mau

dan tidak ada hewan peliharaan daripada basi dan tidak

ada yang memakan lebih baik dibuang ditempat orang

yang tidak dilewati.

Peneliti Apa yang mempengaruhi anda (ayat, doktrin atau

lingkungan) sehingga anda bersikap/berperilaku seperti

itu? Berikan alasan!

Informan Salahsatu yang mempengaruhi saya ialah doktrin dan

lingkungan asrama. Sehingga saya memahami dampak

dari perilaku tabżīr.

Page 104: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

90

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : Ilyas

Pendidikan Terakhir : Pondok Pesantren Jabal Nur, Cipondoh-Tangerang

Fakultas/Jurusan : Ushuluddin/ IAT

Hari/Tanggal Wawancara : Rabu, 10 April 2019

Jam : 20.23 WIB

Materi Wawancara

Peneliti Apakah anda mengetahui ayat yang berbicara tentang

tabżīr?

Informan Alhamdulillah saya tahu dan pernah mendengar ayat

tersebut

Peneliti Bagaimana pemahaman anda tentang ayat tabżīr ini?

Informan Dari ayat tersebut kita bisa mengambil pelajaran yang

sangat besar bahwasanya mubazir itu merupakan hal yang

sangat dibenci Allah SWT. Karena itu menghambur-

hamburkankan itu termasuk perbuatannya setan. Kalau

misalkan kita mengikuti perbuatan setan bisa dipastikan

kita termasuk temannya setan.

Peneliti Bagaimana perilaku makan anda apakah termasuk dalam

mubażīr? Jika tidak berikan alasan!

Informan Untuk porsi makan saya sendiri, saya selalu

menyesuaikannya. Ketika saya sedang lapar saya akan

mengambil posisi yang agak banyak dan ketika sedang

tidak lapar ya sedikit saja. Untuk masalah menyisakan

makanan saya usahakan banget untuk tidak menyisakan.

Kalau misalnya emang masih bisa dimakan saya makan

semuanya.

Peneliti Bagaimana sikap anda jika makanan yang anda makan

terjatuh?

Informan Kalau misalnya makanan yang jatuh masih mungkin

untuk dimakan, ya saya makan misalnya masih tersisa

diatas meja ya saya ambil lalu memakannya. Tapi jika

makanannya udah jatuh di tanah ya saya pikir dua kali

dulu untuk memakannya.

Peneliti Bagaimana sikap anda dalam menghargai makanan?

Informan Dalam menghargai makanan saya harus tahu dulu,

makanan ini baik untuk saya atau tidak, ketika saya bisa

menghargai makan itu sebuah nikmat bagi saya dapat

bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Bentuk

saya menghargai makanan seperti misalnya ada makanan

Page 105: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

91

yang sekiranya itu saya makan lagi, jadi makanan tersebut

tidak saya sia-siakan. Alhamdulillah selama di asrama ini,

walaupun makannya terkadang tidak saya sukai tapi saya

selalu bisa makan sedangkan teman saya di kosan belum

tentu bisa makan seperti saya, bersyukur banget.

Peneliti Bagaimana cara anda mengatasi jika mengetahui

temannya menjurus kepada mubażīr?

Informan Ketika orang tersebut mengambil banyak dan saya bisa

tebak dia itu nggak bakalan abis, tapi terkadang saya suka

sindir dengan kata-kata sebuah guyonan; makannya

banyak amat tumben? Kalau misalnya dia emang udah

makan dan emang gak habis, terkadang saya suka

memberanikan diri untuk bertanya ini di abisin nggak?

Jika dia bilang abisin aja, biasanya saya bantu untuk

menghabiskan makanan tersebut.

Peneliti Apa yang anda lakukan jika temannya membuang

makanan atau menyisakan makanan?

Informan Sepertinya untuk pertama kali saya akan tegur, “jangan

kayak gitu lah” kita lihat bagaimana cara petani itu

menanam, menyirami danmerawat dan kita hanya tinggal

makan. Dan bagaimana tukang masak di asrama ini sudah

capek-capek masakin untuk kita, masa kita buang begitu

saja.

Peneliti Apa yang mempengaruhi anda (ayat, doktrin atau

lingkungan) sehingga anda bersikap/berperilaku seperti

itu? Berikan alasan!

Informan Yang mempengaruhi saya ialah ayat atau hadis yang

selama ini saya pelajari, doktrin yang selalu disampaikan

oleh Abi disetiap nasehatnya, dan lingkungan asrama yang

membuat saya lebih menghargai makanan.

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : Mustopa Kamal

Pendidikan Terakhir : MAN 12 Jakarta

Fakultas/Jurusan : FITK / PAI

Hari/Tanggal Wawancara : Rabu, 11 April 2019

Jam : 22.01 WIB

Materi Wawancara

Peneliti Apakah anda mengetahui ayat yang berbicara tentang

Page 106: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

92

tabżīr?

Informan Kalau masalah mengetahui ayat tentang tabzir ini tentu

saja saya sudah mengetahui ketika belajar di MTS ataupun

di MAN dan itu sering dibahas juga Q.S al-isra ini.

Peneliti Bagaimana pemahaman anda tentang ayat tabżīr ini?

Informan Buat pemahaman ya, tentang ayat tabzir ini sebenarnya

saya sudah cukup paham, apalagi pada kata wala tubazzir

tabzira, karena sudah diajarkan sama guru saya, juga

bagaimana mengamalkan ayat tersebut jadi saya cukup

paham dengan ayat ini.

Peneliti Bagaimana perilaku makan anda apakah termasuk dalam

mubażīr? Jika tidak berikan alasan!

Informan Kalau saya pribadi jujur ya, sebenarnya saya tuh orang

yang benar-benar memperhatikan makanan, saya

mengambil porsi dengan jumlah yang menurut saya akan

makan gitu. Jadi sebelumnya saya nggak pernah

menyisakan makanan. Berbeda dengan kehidupan

keluarga saya, biasanya nggak terlalu memperhatikan itu.

Tapi semenjak saya sudah masuk ke asrama Sulaimaniyah

saya paham, bagaimana kita diajarkan benar-benar

memperhatikan hal yang sekecil itu, berawal dari itu

terbentuk rasa memiliki terhadap makanan yang kita

makan. Ya pokoknya dikasih tahu bagaimana perilaku kita

jika kita mengabaikan makanan yang kita makan, tidak

menghabiskan makanan yang kita makan, itu efek

kedepannya itu seperti apa di asrama dijelaskan makanya

saya mulai sedikit demi sedikit memperbaiki itu.

Peneliti Bagaimana sikap anda jika makanan yang anda makan

terjatuh?

Informan Masalah makanan terjatuh ya, kalau pribadi sih jujur kalau

misalnya makanan tersebut makanan kering itu saya ambil

lagi, tapi kalau umpamanya makanan tersebut makanan

basah itu saya cuma pungut, misalnya nasi jatuh ditempat

yang kotor, saya ambil dan biasanya saya lempar ke

jalanan dengan niat ada burung/ hewan yang makan atau

ke kolam ikan jika ada.

Peneliti Bagaimana sikap anda dalam menghargai makanan?

Informan Dalam menghargai makanan, yang selama ini jujur aja

saya itu termasuk orang yang pilih-pilih dalam makan,

ketika ada makanan yang tidak saya tidak suka atau lagi

nggak pengen makan, itu benar-benar saya nggak

mengambil makanan itu, karena yang saya takutkan ketika

Page 107: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

93

saya ngambil nanti malah tidak termakan oleh saya.

Peneliti Bagaimana cara anda mengatasi jika mengetahui

temannya menjurus kepada mubażīr?

Informan Nah, cara mengatasinya ya. Tapi sebelumnya saya ceritain

terlebih dahulu terkait keluarga saya. Di keluarga saya tuh

emang agak unik punya kebiasaan kalau makan pasti ada

nasi yang disisain atau nggak dihabisin benar-benar.

Sebenarnya apa motifnya sehingga masih menyisakan

makanan. Nah kalau dalam kehidupan di asrama, pastinya

karena kita sudah tahu dan sudah diajarkan oleh ustadz

atau abi-abi disini. Dan salah satu caranya ya kita coba

tegur dengan cara yang baik itu tidak menyakiti hatinya.

Peneliti Apa yang anda lakukan jika temannya membuang

makanan atau menyisakan makanan?

Informan Yang saya lakukan pertama, saya pasti marah apalagi di

sini yang sering abaikan dalam makan adalah kerupuk.

Mengambil kerupuk banyak amat dan itu nggak diabisin.

Dan biasanya saya akan benar-benar marah. Baik itu adik

kelas mau pun kakak kelas saya, saya akan mengambil

sikap tegas saya untuk seperti itu. Apalagi kita hidup di

sini menggunakan uang Baitul Mal. Dan saya bener-bener

gak mau mengecewakan orang yang sudah memberikan

infaq, sedekah buat kita belajar di sini.

Peneliti Apa yang mempengaruhi anda (ayat, doktrin atau

lingkungan) sehingga anda bersikap/berperilaku seperti

itu? Berikan alasan!

Informan Yang mempengaruhi saya sehingga seperti ini ialah ayat,

doktrin dan lingkungan asrama yang telah banyak

merubah perilaku saya.

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : Khoirul Fajar

Pendidikan Terakhir : Ponpes Darussalam- Pekalongan

Fakultas/Jurusan : FIDKOM / Management Dakwah

Hari/Tanggal Wawancara : Sabtu, 13 April 2019

Jam : 10.00 WIB

Materi Wawancara

Peneliti Apakah anda mengetahui ayat yang berbicara tentang

tabżīr?

Page 108: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

94

Informan Alhamdulillah tahu, dan pernah mendengar.

Peneliti Bagaimana pemahaman anda tentang ayat tabżīr ini?

Informan Di surat al-Isra ayat 26 sampai 27 kan sudah jelas di sana

dijelaskan inna mubazzirina Kanu ikhwana Syayathin

sesungguhnya mubazir itu adalah temannya setan. Disitu

dijelaskan jika kita tidak mau berteman dengan setan ya

otomatis janganlah kita mubazir.

Peneliti Bagaimana perilaku makan anda apakah termasuk dalam

mubażīr? Jika tidak berikan alasan!

Informan Menurut saya pribadi sih saya termasuk orang yang tidak

mubazir karena setiap saya makan, saya mengambil porsi

makan saya secukupnya. Hal itu bisa dibuktikan dengan

hasil setelah makan, tidak ada tersisa makanan di piring

atau di tempat saya makan tidak tersisa sedikitpun.

Peneliti Bagaimana sikap anda jika makanan yang anda makan

terjatuh?

Informan Kita lihat dari berapa jumlahnya sedikit atau banyaknya

makan yang terjatuh tersebut, apabila sedikit terus jatuh di

tempat yang bersih bisa dimakan langsung. Jika apabila

jatuh di tempat kotor terus banyak itu dikumpulin, setelah

dikumpulin bisa kita berikan kepada hewan seperti ayam

atau yang lain.

Peneliti Bagaimana sikap anda dalam menghargai makanan?

Informan Dalam menghargai makanan di asrama ini, salah satu

sikap saya adalah setiap makan itu kita sewajarnya gitu

tidak berlebih-lebihan dalam makanan walaupun itu

makanan itu enak atau biasa aja itu ya sekedarnya aja

jangan ketika makanannya enak kita ambil banyak, kalau

menurut saya kurang pas aja.

Peneliti Bagaimana cara anda mengatasi jika mengetahui

temannya menjurus kepada mubażīr?

Informan Jika saya makan bersama teman saya, mengambil makan

banyak terus ketika itu teman saya bilang kayaknya saya

tidak habis nih, apabila saya masih sanggup untuk

membantu makan, mungkin bisa berbagi separuh-separuh.

Namun apabila saya juga sudah nggak sanggup makan

lagi ya dinasehatin lah sebaiknya besok tidak seperti ini.

Peneliti Apa yang anda lakukan jika temannya membuang

makanan atau menyisakan makanan?

Informan Mungkin untuk pertama kali melihat itu kita menasehati,

tapi kalau sudah berulang kali kita tegur dengan yang

Page 109: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

95

tegas. Misalnya kamu gimana sih udah tahu nggak suka

kenapa ngambil banyak.

Peneliti Apa yang mempengaruhi anda (ayat, doktrin atau

lingkungan) sehingga anda bersikap/berperilaku seperti

itu? Berikan alasan!

Informan Salah satu yang yang mempengaruhi saya ialah

lingkungan sekaligus nasehat yang senantiasa Abi-abi

sampaikan sehingga doktrin tersebut menjadi kebiasaan

kami dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari termasuk

dalam hal ini perilaku makan. Seiring dengan pemahaman

ayat yang dari semenjak saya pesantren bahwa mubazir

termasuk perbuatan setan.

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : Edi Susilo Sugeng Riadi

Pendidikan Terakhir : SMAN 14 Berau-Kaltim

Fakultas/Jurusan : FAH / SPI

Hari/Tanggal Wawancara : Rabu, 13 April 2019

Jam : 09.27 WIB

Materi Wawancara

Peneliti Apakah anda mengetahui ayat yang berbicara tentang

tabżīr?

Informan Ayat yang berbicara tentang mubazir ya, kalau tidak salah

saya pernah dengar di al-Qur’an surah al-isra ayat 26

sampai 27, kalau nggak salah bunyinya seperti ini Innal

mubazziriina Kanu ikhwana syayathin.

Peneliti Bagaimana pemahaman anda tentang ayat tabżīr ini?

Informan Di sini Allah berfirman “dan berikanlah kepada

keluarga-keluarga yang dekat akan haknya baik kepada

orang miskin dan orang-orang dalam perjalanan” yang

paling ditekankan dalam ayat ini yaitu wala tubadzir

tabzira. Jadi janganlah kamu menghambur-hamburkan

harta secara boros.

Peneliti Bagaimana perilaku makan anda apakah termasuk dalam

mubażīr? Jika tidak berikan alasan!

Informan Kalau untuk diri saya pribadi, saya masih nggak bisa

menyebutkan bahwa diri saya itu sudah nggak mubazir,

Page 110: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

96

tapi saya berusaha untuk tidak mubazir. Karena kebetulan

saya di asrama jadi alhamdulillah lah, selain dari

dorongan saya pribadi untuk berusaha untuk tidak

membuang makanan ada juga dorongan dari Abi-abi.

Karena makanan yang dimakan diasrama juga dari infaq

masyarakat muslim seluruh dunia. Jadi, sangat ditekankan

untuk tidak mubazir bahkan kalau seumpama ada sisa nasi

atau roti yang ada di piring itu benar-benar harus

dihabiskan dengan sebersih-bersihnya.

Peneliti Bagaimana sikap anda jika makanan yang anda makan

terjatuh?

Informan Kalau seumpamanya itu berbentuk lauk kemudian jatuh

dan nggak kotor kalau memang masih layak dimakan ya

saya makan nggak mungkin saya biarin begiru saja. Tapi

kalau seumpamanya dia bentuknya basah atau

seumpamanya satu atau dua butir nasi kemudian jatuh ke

bawah dan kotor ya tidak layak dimakan ya tidak saya

makan.

Peneliti Bagaimana sikap anda dalam menghargai makanan?

Informan Dalam menghargai makanan saya pribadi ya,

alhamdulillah saya selalu berusaha untuk menghargai

sebuah makanan. Jadi kalau ada makanan memang layak

dimakan dan halal walaupun tuh dikasih teman ataui Abi

atau yang lain sebagainya pasti saya terima dan saya

makan.

Peneliti Bagaimana cara anda mengatasi jika mengetahui

temannya menjurus kepada mubażīr?

Informan Mungkin bisa mengingatkan dia, kalau memang bener-

bener dia nih pasti bakalan sisain makanan atau sama dia

bakalan dibuang nih. Kalau diri saya sendiri pasti akan

saya ingat ingatkan. Di sini saya bukannya menggurui tapi

saling merangkul dan saling mengingatkan satu sama lain.

Peneliti Apa yang anda lakukan jika temannya membuang

makanan atau menyisakan makanan?

Informan Jika makanan semuanya masih layak dimakan kemudian

dibuang pasti saya tegur dong. Dari asrama kita sendiri itu

ditekankan buat tidak mubazir seperti yang sudah

dijelaskan diatas tadi. Selain itu, makanan yang ada di

asrama ini adalah dari infaq masyarakat muslim di

Indonesia dan di luar Indonesia. Kan sayang sekali kalau

seumpamanya dibuang-buang. Yang pastinya saya tegur

kalau dibuang, kemudian saya mencoba menjelaskan

mengenai masalah mubazir yang sudah pernah diajarkan

Page 111: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

97

oleh ustadz-ustadz kita.

Peneliti Apa yang mempengaruhi anda (ayat, doktrin atau

lingkungan) sehingga anda bersikap/berperilaku seperti

itu? Berikan alasan!

Informan Yang mempengaruhi sikap dan perilaku saya salah

satunya ialah lingkungan yang alhamdulillah mengajarkan

saya banyak ilmu, yang terpenting kita di asrama

diajarkan bagaimana adab lebih diutamankan dari pada

ilmu. Sehingga, lingkungan menjadi nomor 1 setelah

doktrin dan kesadaran pribadi.

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : Syahlan Hidayat al-Farizi

Pendidikan Terakhir : MA Salafiyah Syafi’iyah-Tebuireng

Fakultas/Jurusan : Syari’ah dan Hukum/ PMH

Hari/Tanggal Wawancara : Rabu, 10 April 2019

Jam : 20.40 WIB

Materi Wawancara

Peneliti Apakah anda mengetahui ayat yang berbicara tentang

tabżīr?

Informan Mungkin ayat itu sering didengar, cuman terakhirnya

doang itu sering dikatakan oleh orang tua orang tua kita

guru-guru kita, kalau mubazir itu temannya setan.

Biasanya kalau waktu kecil kita selalu diomongin gitu

jangan gitu nanti mubazir karena mubazir teman setan.

Peneliti Bagaimana pemahaman anda tentang ayat tabżīr ini?

Informan Pemahaman saya tentang ayat mubazir ini adalah kita

tidak boleh bersikap berlebihan. Mubazir itu kan artinya

boros/berlebihan. Allah tidak menyukai sesuatu yang

berlebihan. Allah suka yang sedang-sedang saja tidak

kurang dan tidak berlebihan jadi yang sesuai kebutuhan

kita aja.

Peneliti Bagaimana perilaku makan anda apakah termasuk dalam

mubażīr? Jika tidak berikan alasan!

Informan Mungkin karena melihat postur tubuh saya yang agak

besar, mungkin selama saya makan jarang lah mubazir

kalaupun mau menjurus kepada mubadzir mungkin saya

paksa sampai bener-bener habis dan itu pun ya mau nggak

mau sudah menjadi tanggung jawab kita untuk

Page 112: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

98

menghabiskan.

Peneliti Bagaimana sikap anda jika makanan yang anda makan

terjatuh?

Informan Kalau ada makanan terjatuh mungkin saya orangnya

doyan makan. Jadi pokoknya di piring itu bener-bener

bersih, harus bersih kayak gitu dari kecil, jadinya saya

kalau melihat makanan di piring atau jatuh disekitar saya

makan. Saya tidak tega mau meninggalkan pokoknya

piring itu harus bersih kayak baru dicuci lagi kinclong.

Peneliti Bagaimana sikap anda dalam menghargai makanan?

Informan Dalam menghargai makanan, mungkin pertama kita

makan secukupnya terus kalau misalkan makanannya

kurang suka atau kurang dari ekspetasi, saya nggak

makan. Kalau menurut saya kurang tepat gitu ya kita

seharusnya mensyukuri, karena kalau sudah masuk ke

dalam perutkan keluar nya sama juga.

Peneliti Bagaimana cara anda mengatasi jika mengetahui

temannya menjurus kepada mubażīr?

Informan Mungkin saya sindir sindir dulu, kok kamu gitu sih,

makan nggak dihabisin. Seringlah temen mengambil

banyak makannya terus nggak habis. Kok dibuang gitu,

kan kasihan yang lain. Mana tau ada teman yang belum

makan, capek capek pulang dari kampus ketika lihat meja

makan kosong kan gimana rasanya gitu.

Peneliti Apa yang anda lakukan jika temannya membuang

makanan atau menyisakan makanan?

Informan Ya seperti yang tadi, saya sindir-sindir dulu. Pokoknya di

beri saran sampai orang tersebut itu ngerasa gimana

rasanya kalau dia jadi orang lain yang ada haknya di situ.

Peneliti Apa yang mempengaruhi anda (ayat, doktrin atau

lingkungan) sehingga anda bersikap/berperilaku seperti

itu? Berikan alasan!

Informan Yang mempengaruhi saya bersikap dan berperilaku seperti

ini ialah doktrin dan lingkungan yang sangat terdidik

sehingga siapa saja yang bergaul akan ikut menjadi baik.

Page 113: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

99

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : M. Yusuf Umar

Pendidikan Terakhir : Ponpes Darunnajah

Fakultas/Jurusan : FU / IAT

Hari/Tanggal Wawancara : Rabu, 13 April 2019

Jam : 09.46 WIB

Materi Wawancara

Peneliti Apakah anda mengetahui ayat yang berbicara tentang

tabżīr?

Informan Ayat yang berbicara tentang tabzir ya saya mengetahui

dan sering mendengar.

Peneliti Bagaimana pemahaman anda tentang ayat tabżīr ini?

Informan Pemahaman ayat secara keseluruhan sih belum pernah

lihat tafsirnya, tapi pemahaman secara umum saya tentang

tabzir atau yang familiar di kalangan masyarakat yaitu

istilah mubazir. Dimana kalau mubazir ini ditinjau dari

segi bahasanya yaitu menyia-nyiakannya sesuatu atau

berlebih-lebihan dalam mengkonsumsi sesuatu, terus di

ayatnya disebutkan inna mubazziri kanu ikhwanassyayatin

berbuat mubazir dia termasuk bagian kawan-kawannya

setan.

Peneliti Bagaimana perilaku makan anda apakah termasuk dalam

mubażīr? Jika tidak berikan alasan!

Informan Kalau pribadi saya ya, dalam makanan selalu menghindari

banget masalah mubazir, soalnya bisa ditinjau dari

berbagai aspek agama sosial ekonomi dan juga dari aspek

moral. Dan dari kecil ane udah diajarkan untuk

menghabiskan makanan sampai habis.

Peneliti Bagaimana sikap anda jika makanan yang anda makan

terjatuh?

Informan Kalau makan terjatuh, kalau seandainya makanan yang

kering itu biasanya saya ambil terus dimakan lagi selama

masih melihat kondisi tempatnya bersihlah, nggak ada

lumpur nggak ada najis. Jika makanannya basah terus

jatuhkan nggak mungkin kita ambil kondisional aja jika

masih bisa dimakan, ya saya makan. Tapi jika tidak bisa

lagi dimakan ya saya buang ditempat yang nggak ada

orang lewat dengan niat takut melakukan mubazir.

Peneliti Bagaimana sikap anda dalam menghargai makanan?

Page 114: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

100

Informan Pertama, terkait mubazir itu sendiri sikap saya dalam

menghargai makanan sangat saya perhatikan baik dari

segi moral dan agama juga sosial juga terlebih lagi kalau

di asrama. Kenapa? Soalnya di asrama ini emang sumber

fasilitas yang ada di sini semuanya bukan kepemilikan

secara pribadi tapi kepemilikan umat. Karena sumbernya

dari Baitul Mal dan zakat infaq dan sebagainya.

Sebenarnya saya sendiri malah khawatir dan cukup

canggung seandainya ketika disuruh milih untuk makan

diasrama atau makan makan diluar. Dan biasanya saya

lebih memilih makan diluar. Soalnya lebih berat

tanggungan ketika makan diasrama. Karena tadi alasannya

kalau makan makan luar kan kita beli sendiri. Oke lah

percaya kita bisa pilihan tapi paling nggak pakai uang

sendiri dari uang kita. Emang kalau di asrama itu

sumbernya karena kolektif dari infaq sebagainya itu kita

harus menjaga banget jangan sampai mubazir.

Peneliti Bagaimana cara anda mengatasi jika mengetahui

temannya menjurus kepada mubażīr?

Informan Pertama diingatkan, karena mungkin latar belakang yang

beda-beda. Ada yang hal yang seperti yang kita istilahkan

dengan mubazir mungkin mereka biasa saja. Kita coba

lebih dekat aja dulu. Seandainya ada tanda-tanda mau

mubazir ya diingatkan. Dengan kata; coba di abisin satu

lagi itu masih ada nasinya. Dan ini saya mengingatkan diri

saya sediri juga untuk tidak mubazir.

Peneliti Apa yang anda lakukan jika temannya membuang

makanan atau menyisakan makanan?

Informan Diingetin aja, apalagi terkait yang tadi yang dijelasin

diatas bahwa sumber makan asrama itu dari mana dan dari

mana dijelaskan agar tidak menyiakan makanan lagi. Dan

coba bandingkan sama temen-temen yang diluar teman-

teman sebaya kita yang tinggal di kosan di mana-dimana

kalau sarapan itu jarang juga makan nasi. Ya paling

gorengan sama kopi itu sarapan mereka. Kita udah

dijamin makan nasi, makan lauk sama teh tiap paginya,

masa iya dibuang-buang. Terkadang miris juga ada teman-

teman yang misalkan sarapannya cuma ngerokok sambil

ngopi, sampai-sampai makan siang sore di jamak diwaktu

malam.

Peneliti Apa yang mempengaruhi anda (ayat, doktrin atau

lingkungan) sehingga anda bersikap/berperilaku seperti

itu? Berikan alasan!

Informan Jika ditanyakan apa yang mempengaruhi sikap dan

Page 115: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

101

perilaku saya, seperti yang telah saya jelaskan di atas,

bahwa yang paling banyak yang mempengaruhi saya

seperti ini ialah lingkungan dan pemahaman ayat yang

telah saya pelajari selama ini. dan ditambah dengan

kesadaran pribadi.

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : Dhiyaul Haq

Pendidikan Terakhir : At-Taqwa- Bekasi

Fakultas/Jurusan : FDI

Hari/Tanggal Wawancara : Selasa, 16 April 2019

Jam : 07.50 WIB

Materi Wawancara

Peneliti Apakah anda mengetahui ayat yang berbicara tentang

tabżīr?

Informan Saya pernah mendengar dan pernah mengetahui yang

didalam QS. al-Isrā’ ayat 26-27, ketika saya belajar di

Pesantren.

Peneliti Bagaimana pemahaman anda tentang ayat tabżīr ini?

Informan Ayat ini menjelaskan bahwa kita sebagai manusia jangan

menyia-nyiakan makanan atau rezeki yang diberikan oleh

Allah SWT. Karena ketika kita menyia-nyiakan nikmat

tersebut disaat itu lah kita termasuk bagian dari temannya

setan seperti yang dijelaskan dalam ayat tersebut

Peneliti Bagaimana perilaku makan anda apakah termasuk dalam

mubażīr? Jika tidak berikan alasan!

Informan Untuk saya pribadi mungkin pernah mubazir tapi, akhir-

akhir ini setelah masuk pesantren Sulaimaniyah mencoba

untuk menjahui yang namanya perbuatan tabzir ini.

Seperti makan sesuai dengan porsi saya dan lain

sebagainya.

Peneliti Bagaimana sikap anda jika makanan yang anda makan

terjatuh?

Informan Ya pastinya saya ambil, jika masih bersih saya makan

tetapi jika sudah kotor saya berikan ke hewan jika ada dan

kalau sudah tidak layak saya buang di tempat yang sudah

disediakan.

Peneliti Bagaimana sikap anda dalam menghargai makanan?

Page 116: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

102

Informan Pertama, kita menerima apa yang ada, yang diberikan oleh

pihak asrama, misalkan makan dengan A ya kita makan

A, begitu juga makan dengan B ya kita makan B. Dan

untuk menghargainya jangan makan terlalu banyak karena

dikhawatirkan mubazir.

Peneliti Bagaimana cara anda mengatasi jika mengetahui

temannya menjurus kepada mubażīr?

Informan Saya pribadi akan menesehatinya, bahwa perbuatan yang

dilakukan tidak sejalan dengan agama kita.

Peneliti Apa yang anda lakukan jika temannya membuang

makanan atau menyisakan makanan?

Informan Ini sebenarnya masalah yang sangat krusial, karena diluar

sana banyak yang tidak bisa makan tapi kita disini sudah

disediakan makan patutlah untuk bersyukur atas nikmat

yang Allah berikan.

Peneliti Apa yang mempengaruhi anda (ayat, doktrin atau

lingkungan) sehingga anda bersikap/berperilaku seperti

itu? Berikan alasan!

Informan Yang paling signifikan ialah lingkungan sekitar yang

mempengaruhi tindak dan perilaku saya. Sehingga ayat

yang telah ada dikuatkan dengan lingkungan yang agamis.

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : Ahmad Karomi

Pendidikan Terakhir : Ponpes Az-Ziyadah-Jakarta

Fakultas/Jurusan : FSH / PMH

Hari/Tanggal Wawancara : Senin, 15 April 2019

Jam : 07.37 WIB

Materi Wawancara

Peneliti Apakah anda mengetahui ayat yang berbicara tentang

tabżīr?

Informan ya saya tahu

Peneliti Bagaimana pemahaman anda tentang ayat tabżīr ini?

Informan Jadi menurut pemahaman saya tentang ayat-ayat tabzir ini

adalah untuk peringatan bagi seseorang untuk jangan

mubazir atau menyia-nyiakan apa yang telah diberikan

oleh Allah Ta'ala karena dalam ayat tersebut disebutkan

kanu ihwanasysyathin dari pada saudaranya setan. Jadi,

Page 117: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

103

segala hal-hal yang buruk itu dikaitkan dengan setan.

Maksudnya jangan sampai kayak setan.

Peneliti Bagaimana perilaku makan anda apakah termasuk dalam

mubażīr? Jika tidak berikan alasan!

Informan Ya kalau saya nggak ya, soalnya saya kalau makan itu

dikit tapi ketika pengen nambah jadi tinggal nambah lagi

dikit gitu nggak langsung banyak ya mungkin hanya

kadang-kadang gitu aja kayak misalkan puasa-puasa agak

banyak kita makannya.

Peneliti Bagaimana sikap anda jika makanan yang anda makan

terjatuh?

Informan Kalau makanan saya terjatuh biasanya tuh, makan nasi 1

butir 2 itu biasanya saya comot lagi. Saya ambil lagi saya

makan lagi kalau sayur-sayuran tumpah masa di jilatin

kan nggak mungkin juga tergantung tergantung

makanannya.

Peneliti Bagaimana sikap anda dalam menghargai makanan?

Informan Kalau dalam asrama ini sangat dihargai seharusnya ya

soalnya ini bukan dari 1 atau 2 orang yang menyalurkan

zakat dan sedekahnya ke asrama. Bisa ratusan orang

bahkan mungkin bisa ribuan. Intinya itu kita nggak boleh

menyia-nyiakan sebutir makanan pun karena siapa tahu

juga di situ terdapat keridhaan Allah ta'ala dari makanan

sisa sisa kita.

Peneliti Bagaimana cara anda mengatasi jika mengetahui

temannya menjurus kepada mubażīr?

Informan Biasanya sikap saya tuh, ya udahlah sini bagi setengah-

setengah kita habisin bareng-bareng

Peneliti Apa yang anda lakukan jika temannya membuang

makanan atau menyisakan makanan?

Informan Ya, kalau dia membuang makanan untuk konteks di

asrama sih ya pertama simpan aja dulu, saya bilang jangan

dibuang dulu, nanti kalau udah kira-kiranya laper lagi bisa

dimakan lagi, lagian kalau diberikan ke orang juga nggak

bakal mau kan bekas dia dan kalau misalkan dia udah

terlanjur dibuang makanan tempat sampah peringatan ya

aja sih. Kasih saran itu jangan dibuang gitu aja kan sayang

makanan dibuang gitu aja banyak yang gak makan kan

ente malah buang-bunag makanan.

Peneliti Apa yang mempengaruhi anda (ayat, doktrin atau

lingkungan) sehingga anda bersikap/berperilaku seperti

Page 118: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

104

itu? Berikan alasan!

Informan Salah satu yang sangat mempengaruhi saya ialah

lingkungan dan doktrin yang selama ini didengar dan

sekaligus di praktekkan dalam kehidupan asrama.

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : Bobi Ahmad Habibi

Pendidikan Terakhir : Pesantren Modern Umul Quro Al-Islami- Bogor

Fakultas/Jurusan : FDK / Management Dakwah

Hari/Tanggal Wawancara : Rabu, 13 April 2019

Jam : 09.16 WIB

Materi Wawancara

Peneliti Apakah anda mengetahui ayat yang berbicara tentang

tabżīr?

Informan Ya saya mengetahui ayat yang berbicara tentang tabzir

atau mubazir yang terdapat pada surat al-isra ayat 26-27,

redaksinya kurang lebih begini Inanal mubazziri kanu

ikhwanas syayathini dan seterusnya ayat ini berbicara

tentang bagaimana kita memberikan apa yang kita miliki

agar kita diwajibkan untuk bersedekah dan diberikan

kepada keluarga-keluarga dekat kemudian kepada orang

miskin dan orang-orang dalam perjalanan musafir dan

jangan kamu menghambur-hamburkan harta. Nah, ini

bukti Allah memerintahkan kita untuk jangan tabzir

jangan menghambur-hamburkan harta karena boros itu

merupakan saudaranya setan.

Peneliti Bagaimana pemahaman anda tentang ayat tabżīr ini?

Informan Perilaku tabzir atau boros, kalau menurut saya tabzir itu

bisa terbagi menjadi 2 ada yang boros yang menghambur-

hamburkan harta benda, orang yang boros dan

menghambur-hamburkan harta, kalau orang yang

menghambur-hamburkan harta itu mereka orang-orang

yang mempunyai kelebihan dalam hartanya kemudian dia

tidak memanfaatkan hartanya untuk yang lebih penting

tapi dia cenderung pada menghambur-hamburkan

sedangkan orang yang boros dia udah pas-pasan kemudian

dia lebih mengutamakan keinginan bukan kebutuhan.

Peneliti Bagaimana perilaku makan anda apakah termasuk dalam

mubażīr? Jika tidak berikan alasan!

Page 119: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

105

Informan Kalau saya nggak bisa mastiin ya, bahwa saya bener-bener

sudah tidak tabzir karena terkadang untuk tidak tabzir itu

dizaman sekarang susah. Menurut saya pribadi seperti itu,

kadang 1 butir nasi pun yang ada dalam piring kita itu

termasuk tabzir karena pada hakikatnya nya kalau orang

ingin dikatakan tidak tabzir berarti harus benar-benar tidak

menyisakan makanan sedikitpun maka saya

memproklamirkan diri saya belum sepenuhnya untuk bisa

jauh dari tabzir atau mubazir.

Peneliti Bagaimana sikap anda jika makanan yang anda makan

terjatuh?

Informan Kalau tentang makanan terjatuh kalau makanan itu masih

bisa terlihat misalkan lauk atau kerupuk itu masih saya

ambil tapi kalau untuk sebutir nasi kadang saya nggak

ambil, karena sebutir nasi mungkin kita selalu

menyepelekan dari yang terkecil tersebut. Dan ini juga

sebagai pelajaran buat saya untuk tidak menyepelekan hal

yang terkecil tersebut. Jika yang keliatan atau masih bisa

terlihat kayak lauk atau kerupuk itu saya ambil.

Peneliti Bagaimana sikap anda dalam menghargai makanan?

Informan Untuk menghargai makanan ya, saya cukup menghargai

makanan karena makanan itu di sediakan itu wajib lah kita

untuk menghargai makanan karena kita tahu kan

bawasannya makanan itu, melewati berbagai macam

proses yang mestinya kita harus menghargai makanan dan

saya pun Insya Allah saya selalu menghargai makanan

selama itu cocok dengan lidah saya saya makan kalau

nggak cocok saya nggak makan.

Peneliti Bagaimana cara anda mengatasi jika mengetahui

temannya menjurus kepada mubażīr?

Informan Kalau saya tahu dan saya sadar kalau dia udah perilakunya

menjurus kepada tabzir saya berusaha untuk

mengingatkan. Diasrama kita tidak boleh loh kalau

semisalkan kita membuang-buang nasi, nanti ini kita

ingetin tapi cara mengingatkan dengan cara yang

sederhana tidak menggurui kemudian dengan cara

merangkul adalah salah satu cara atau metode yang baik

kepada teman sebaya atau kepada kakak kelas maupun

adek kelas.

Peneliti Apa yang anda lakukan jika temannya membuang

makanan atau menyisakan makanan?

Informan Saya sih paling cuman mengingatkan, karena saya juga

terkadang pengingatan tazkir itu tuh nggak hanya kita ke

Page 120: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

106

orang tapi tazkir itu fainna zikra tanfa'ul mu'minin

mengingatkan diri kita juga. Dan ketika melihat orang

yang udah membuang makanan kita saling mengingatkan

dia sekaligus juga mengingatkan diri kita supaya kita di

sini nggak jadi orang yang munafik ketika kita mungkin

dalam suatu kondisi yang darurat kita membuang

makanan juga.

Peneliti Apa yang mempengaruhi anda (ayat, doktrin atau

lingkungan) sehingga anda bersikap/berperilaku seperti

itu? Berikan alasan!

Informan Yang mempengaruhi saya berperilaku ialah lingkungan

dan doktrin serta kesadaran pribadi. Alhamdulillah tinggal

di lingkungan yang baik sehingga kita ikut menjadi lebih

baik.

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : Didik M. Aji

Pendidikan Terakhir : SMA N 3 Karawang

Fakultas/Jurusan : FITK / PAI

Hari/Tanggal Wawancara : Sabtu, 13 April 2019

Jam : 18.37 WIB

Materi Wawancara

Peneliti Apakah anda mengetahui ayat yang berbicara tentang

tabżīr?

Informan Kalau ayatnya sih nggak pernah denger, nggak pernah

tahu. Tapi kalau penjelasannya tentang tabzir tadi itu

sering mendengar.

Peneliti Bagaimana pemahaman anda tentang ayat tabżīr ini?

Informan Ayat tabzir ini menjelaskan bahwa kita sebagai manusia

tidak boleh menyia-nyiakan rezeki yang telah Allah

berikan kepada kita. Menyia-nyiakan makanan dengan

membuang-buang nya seolah-olah nggak mensyukuri apa

yang telah Allah berikan.

Peneliti Bagaimana perilaku makan anda apakah termasuk dalam

mubażīr? Jika tidak berikan alasan!

Informan Kalau dalam makan biasanya dilihat dulu makanannya

disukai apa enggak, kalau enggak disukai biasanya lebih

baik menghindari tapi kalau suka ya makan. Jadi lebih

baik menghindari daripada nanti diambil tapi dibuang.

Page 121: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

107

Peneliti Bagaimana sikap anda jika makanan yang anda makan

terjatuh?

Informan Biasanya kalau makanannya kering diambil lagi, tapi

kalau makannya makanan basah langsung dibuang di

tempat sampah biasanya.

Peneliti Bagaimana sikap anda dalam menghargai makanan?

Informan Menghargai makanan ya, dengan makan secukupnya atau

sebutuhnya nggak berlebih-lebihan dan nggak juga

berkurang. Terutama kalau misalkan makanan yang nggak

suka ya udah jangan jangan coba-coba untuk mengambil.

Peneliti Bagaimana cara anda mengatasi jika mengetahui

temannya menjurus kepada mubażīr?

Informan Kalau melihat teman takut menjurus kepada mubazir lebih

baik di bantu jika kitanya juga masih lapar atau masih

mampu buat bantuin kita bantu buat menghabiskan

makanan.

Peneliti Apa yang anda lakukan jika temannya membuang

makanan atau menyisakan makanan?

Informan Pastinya ditegur, tapi ditegurnya ya secara halus mungkin

jangan di depan orang-orang, tapi dalam keadaan berdua.

Ditegur lalu mencoba nasehatin dikasih tahu harusnya

jangan dibuang langsung dibuang tapi tanyakan dulu

kepada temannya misalkan ada yang mau ditawarkan

jangan di buang.

Peneliti Apa yang mempengaruhi anda (ayat, doktrin atau

lingkungan) sehingga anda bersikap/berperilaku seperti

itu? Berikan alasan!

Informan Yang mempengaruhi saya dalam berperilaku sehari-hari

ialah lingkungan yang memadai, doktrin yang selalu di

sampaikan oleh semua Abi-abi dan dikuatkan dengan

pemahaman ayat yang selama ini saya pelajari.

Page 122: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

108

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : Moch. Malikuzzahir

Pendidikan Terakhir : Ponpes Al-Amanah- Jawa Timur

Fakultas/Jurusan : FAH / Sejarah Islam

Hari/Tanggal Wawancara : Kamis, 25 April 2019

Jam : 09.03 WIB

Materi Wawancara

Peneliti Apakah anda mengetahui ayat yang berbicara tentang

tabżīr?

Informan Alhamdullillah saya tahu dan hafal dengan ayat yang

berbicara tentang tabzir

Peneliti Bagaimana pemahaman anda tentang ayat tabżīr ini?

Informan Yang saya pahami tentang ayat tabzir ini adalah jangan

lah kalian boros, karena sesungguhnya boros itu perbuatan

setan dan didalam hartamu terdapat juga harta orang lain.

Pertama, orang yang terdekat kita, kedua hak kepada

orang-orang miskin, orang sedang berpergian atau

musafir. Ketahui lah setiap dalam rezeki kita itu bukan

hanya milik kita, karna didalam rezeki itu ada hak orang

lain. Jadi, intinya kita tidak boleh menghambur-

hamburkan harta kita. Setidaknya, didalam ayat tersebut

secara makna tersirat kita itu diperintahkan untuk

bersedekah kepada orang-orang terdekat kita dan yang

telah saya paparkan tadi. Dan sifat tabzir ini adalah

perbuatan tercela dan salah satu sifat dari setan.

Peneliti Bagaimana perilaku makan anda apakah termasuk dalam

mubażīr? Jika tidak berikan alasan!

Informan Menurut saya, makanan yang saya makan itu insyaallah

tidak mubazir karena menurut saya selalu mengambil

sesuai porsi saya. Jadi setidaknya, kalau saya pribadi

apabila saya tidak tahu makanan itu, saya akan mencoba

sedikit, jika sesuai dengan selera saya akan saya tambah.

Ketika makanan itu enak dan saya tahu rasa sebelumnya

maka saya akan mengambil sesuai porsi saya.

Peneliti Bagaimana sikap anda jika makanan yang anda makan

terjatuh?

Informan Yang pertama kita harus melihat kondisi dimana tempat

makanan itu jatuh, ketika makanan kita jatuh dalam

keadaan masih bisa untuk dimakan maka saya makan.

Tetapi jika ditempat yang kotor atau bernajis tidak saya

makan. Makanya kita makan secara berhati-hati. Karena

Page 123: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

109

sesungguhnya setiap makanan itu ada hak nya untuk

dimakan.

Peneliti Bagaimana sikap anda dalam menghargai makanan?

Informan Sikap saya terhadap makanan, yang pertama, saya pribadi

ketika ada makanan yang tidak saya sukai saya bersegara

menawarkan kepada yang lain untuk segera dimakan. Dan

jika melihat makanan yang tidak dimakan setidaknya kita

berikan kepada orang yang membutuhkan sehingga tidak

terbuang sia-sia.

Peneliti Bagaimana cara anda mengatasi jika mengetahui

temannya menjurus kepada mubażīr?

Informan Pertama saya ingatkan, mungkin dia tidak tahu perilaku

dia telah menjurus kepada mubazir, maka kita sebagai

orang yang mengetahui wajib bagi kita untuk

menyampaikan.

Peneliti Apa yang anda lakukan jika temannya membuang

makanan atau menyisakan makanan?

Informan Apabila saya mengetahui teman saya tidak habis, saya

benar-benar menyuruhnya untuk menghabiskan, karena

sudah menjadi tanggung jawabnya untuk menghabiskan

makanan tersebut dan yang telah mengambil begitu

banyak sehingga tidak habis. Dan saya sangat marah

kepadanya.

Peneliti Apa yang mempengaruhi anda (ayat, doktrin atau

lingkungan) sehingga anda bersikap/berperilaku seperti

itu? Berikan alasan!

Informan Menjadi nilai plus yang tinggal di lingkungan yang baik,

berapa banyak orang yang terpengaruh oleh

lingkungannya sehingga terjerumus dalam kehinaan.

Salah satu di antara yang mempengaruhi perilaku saya

ialah lingkungan yang alhamdulillah semenjak dari

pesantren dan sekarang tinggal lagi di pesantren

mahasiswa yaitu UICCI Sulaimaniyah. Sehingga apa yang

telah dipelajari selama ini terealisasikan di lingkungan

yang agamis.

Page 124: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

110

Izin Operasional Pondok Pesantren UICCI Sulaimaniyah

Page 125: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

111

Surat Bukti Penelitian

Page 126: PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN AYAT TABŻĪR PADA SANTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47360/1/Ardi Kurniawan... · ia lah sosok yang patut diteladani jiwa dan raganya

112