Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
i
PEMANFAATAN JEJARING SOSIAL MELALUI GRUP DALAM
FACEBOOK SEBAGAI SARANA PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI KELAS X SMA
(SISWA KELAS X6 DAN X7 SMAN 1 BANJARHARJO – BREBES)
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1
untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
oleh
Agung Meisa Anggara
5301408050
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
ii
iii
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi atau tugas akhir ini
benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik
sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam
skripsi dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 31 Juli 2013
Agung Meisa Anggara.
NIM. 5301408050
iv
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
1. Dalam hidup tidak ada jaminan buat terus bahagia, semua akan ada
masanya seseorang terjerumus pada kotak hitam yang kelam, tetap optimis
semua akan indah pada waktunya (Ost. Malaikat Tanpa Sayap).
2. Jangan pernah merendahkan seseorang dari segi fisik, kita tak pernah tau
bahwa dibalik kekurangan mempunyai kelebihan yang dimiliki dan
bahkan mungkin lebih dari apa yang anda miliki (Agung Meisa Anggara).
3. Jangan buang hari ini dengan mengkhawatirkan hari esok. Gunung pun
terasa datar ketika kita sampai puncaknya (Phi Delta Kappan).
4. “Impian ada di tengah peluh bagai bunga yang mekar secara perlahan
usaha keras itu tak akan mengkhianati” (Shonichi by JKT48).
PERSEMBAHAN :
1. Allah SWT.
2. Bapak Sutarno, SPd., M.Pd. dan Mamah Wiwi Wiarti yang tak henti-
hentinya selalu berdo’a dan memberikan motivasi.
3. Kakakku tersayang Dian Citra Puspita dan Gigih Anggriawan yang
senantiasa
selalu mensuport saya agar menjadi orang sukses dan berguna.
4. Semua keluarga besar, orang yang aku sayangi dan menyayangiku yang
selalu memberikan semangat dan dukungan.
5. Teman-teman seperjuangan PTE UNNES angkatan 2008 begitupun
sahabat-sahabat baikku.
v
v
ABSTRAK
Anggara, Agung Meisa. 2013. Pemanfaatan Jejaring Sosial melalui Grup dalam
Facebook Sebagai Sarana Pengelolaan Pembelajaran pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas X SMA (Siswa Kelas X6 dan X7
SMAN 1 Banjarharjo – Brebes) . Skripsi, Jurusan Teknik Elektro, Universitas
Negeri Semarang. Dr. Hari Wibawanto, M.T. dan Anggraini Mulwinda, S.T.,
M.Eng.
Kata kunci: Pembelajaran Grup Facebook, Teknologi Informasi dan Komunikasi,
SMAN 1 Banjarharjo
Perkembangan TI yang sedemikian cepat mengakibatkan data dan
informasi mudah diperoleh tanpa mengenal batas, ruang dan waktu. Menggunakan
media internet, data dan informasi baik berupa pengetahuan, berita, hiburan
maupun individu tidak sulit untuk didapat. Dunia pendidikan, internet bisa
dimanfaatkan dalam pembelajaran salah satunya dengan memanfaatkan jejaring
sosial facebook.
Permasalahan pada penelitian ini yaitu bagaimana proses pembelajaran
dengan menggunakan grup dalam facebook pada mata pelajaran teknologi
informasi dan komunikasi kelas X di SMAN 1 Banjarharjo - Brebes
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efiktivitas/ kelayakan grup
facebook pembelajaran sebagai penunjang proses pembelajaran pada mata
pelajaran teknologi informasi dan komunikasi kelas X di SMAN 1 Banjarharjo –
Brebes.
Metode penelitian yang digunakan adalah R&D (Research and
Development), dengan metode pengumpulan data angket dan dokumentasi yang
digunakan untuk mengetahui apakah pemanfaatan dengan menggunakan grup
dalam facebook layak digunakan sebagai sarana pendukung proses pembelajaran
pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi di SMAN 1 Banjarharjo
- Brebes. Analisis data menggunakan metode deskriptif prosentase.
Ujicoba yang telah dilakukan kepada pakar multimedia yang telah diisi
berupa angket tertulis didapatkan prosentase hasil dengan nilai rata-rata
keseluruhan 85,3% memperoleh predikat sangat baik dengan rincian kriteria
tampilan grup facebook 85,5%, dan kriteria kualitas teknis 84,7%. Menurut pakar
materi (subject matter) didapatkan prosentase nilai rata-rata keseluruhan 85,8%
memperoleh predikat sangat baik, Hasil uji coba pada siswa untuk mencari
tanggapan siswa terhadap grup facebook sebagai sarana pembelajaran didapatkan
prosentase 78,7% memperoleh predikat sangat baik.
Pemanfaatan grup facebook sebagai pembelajaran yang dikembangkan
telah dinyatakan layak oleh para pakar yang terdiri dari 3 dosen pakar media dari
Universitas Negeri Semarang dan 2 guru ahli materi dari SMAN 1 Banjarharjo.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
grup facebook efektif digunakan sebagai sarana pendukung pembelajaran mata
pelajaran teknologi informasi dan komunikasi kelas X di SMAN 1 Banjarharjo.
vi
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial melalui grup dalam facebook Sebagai
Sarana Pembelajaran Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas
X SMA N 1 Banjarharjo”.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak bisa lepas dari dukungan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis ingin memberikan
rasa hormat dan mengucapkan terima kasih kepada,
1. Dr. Hari Wibawanto, M.T. selaku dosen pembimbing I dan Anggraini
Mulwinda, S.T., M.Eng. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, motivasi, dan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini,
2. Drs. M. Harlanu M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang dan Drs. Suryono, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang,
3. Bapak, ibu dosen dan staf di Jurusan Teknik Elektro UNNES yang telah
memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis,
4. Bapak, ibu, kakak, dan keluarga tercinta di Banjarharjo yang telah
memberikan kasih sayang dan do’anya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini,
5. Sahabat-sahabat yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada
saya,
Akhirnya untuk segala budi baik dari semua pihak, penulis serahkan
semuanya kepada Allah SWT. Semoga semua usaha yang telah dilakukan
diterima sebagai ibadah dan hasil penelitian ini bermanfaat bagi pembaca
khususnya dan perkembangan pendidikan pada umumnya.
Semarang, Agustus 2013
Penulis
vii
vii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL........................................................................................................... i
PENGESAHAN............................................................................................. ii
PERNYATAAN............................................................................................. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................... iv
ABSTRAK.................................................................................................... v
KATA PENGANTAR.................................................................................... vi
DAFTAR ISI................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL.......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN............ ............................ ........................................ xi
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 4
C. Batasan Masalah.......................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian......................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian....................................................................... 5
F. Sistematika Penulisan................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI......................................................................... 8
A. Pengertian Pembelajaran............................................................... 8
B. Web 2.0......................................................................................... 9
C. Pembelajaran Terpadu.................................................................... 16
D. Situs Jejaring Sosial Facebook....................................................... 18
E. Teknologi Informasi dan Komunikasi............................................ 27
G. Kerangka Berfikir.......................................................................... 30
viii
viii
Halaman
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................. 33
A. Karakteristik Penelitian................................................................. 33
B. Desain Penelitian........................................................................... 34
C. Metode Pengumpulan Data........................................................... 40
D. Metode Analisis Data.................................................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 45
A. Hasil Penelitian.............................................................................. 45
B. Pembahasan................................................................................... 73
BAB V PENUTUP......................................................................................... 79
A. Simpulan....................................................................................... 79
B. Saran............................................................................................. 80
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 81
LAMPIRAN – LAMPIRAN.......................................................................... 83
ix
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Jenjang Kategori Skala Sikap............................................................ 41
Tabel 3.2. Range Persentase dan Kriteria Skor Kualitatif............................. 44
Tabel 4.1. Data Angket Kriteria Tampilan Grup Facebook.......................... 46
Tabel 4.2. Data Angket Kriteria Kualitas Teknis............................................. 49
Tabel 4.3. Data Angket Kriteria Pendidikan.................................................... 53
Tabel 4.4. Data Angket Variabel Tanggapan Siswa....................................... 66
Tabel 4.5. Data Angket Kriteria Tampilan Grup Facebook............................. 74
Tabel 4.6. Data Angket Kriteria Kualitas Teknis............................................. 74
Tabel 4.7 Data Angket Kriteria Pendidikan.................................................... 76
Tabel 4.8 Data Angket Tanggapan Siswa....................................................... 77
x
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Login Facebook............................................................................... 20
Gambar 2.2. Halaman Beranda............................................................................ 20
Gambar 2.3. Halaman Grup................................................................................. 20
Gambar 2.4. Buat Grup....................................................................................... 21
Gambar 2.5. Koleksi Ikon.................................................................................... 21
Gambar 2.6. Grup Facebook............................................................................... 22
Gambar 3.1. Tahapan Penelitian dan Pengembangan R & D
(Sugiyono, 2011: 316 dengan modifikasi) ..................................... 35
Gambar 3.2. Desain Sistem Grup Facebook...................................................... 38
Gambar 4.1. Grafik Hasil Validasi Kriteria Tampilan Grup Facebook oleh Pakar
Multimedia..................................................................................... 46
Gambar 4.2. Grafik Hasil Validasi Kriteria Kualitas Teknis oleh Pakar
Multimedia................................................................................... 50
Gambar 4.3. Grafik Hasil Validasi Kriteria Pendidikan oleh Pakar Materi........ 54
Gambar 4.4. Berita Pembuatan Grup Facebook Pembelajaran TIK Kelas X
SMAN 1 Banjarharjo dan Respon Siswa....................................... 58
Gambar 4.5. Tampilan Pesan dan Jumlah yang Telah Membaca Pesan............. 59
Gambar 4.6. Daftar File yang Telah Diunggah................................................... 60
Gambar 4.7. Kuis Dalam Grup Facebook........................................................... 61
Gambar 4.8. Koleksi Foto Materi dalam Grup Facebook................................... 61
Gambar 4.9. Respon Siswa Atas Pengunggahan File.......................................... 62
Gambar 4.10 Rujukan pada Grup dan Soal Latihan pada Blog sebagai
Evaluasi Pencapaian Pembelajaran............................................... 63
Gambar 4.11. Respon Siswa Mengenai Peran Grup Facebook dalam
Pembelajaran................................................................................. 64
Gambar 4.12. Apakah Grup Facebook Mengakrabkan Anggota........................ 65
Gambar 4.13. Grafik Tanggapan Siswa Mengenai Grup Facebook...................... 68
xi
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Tabel Analisis dan Perhitungan Tanggapan Pakar Media.
Lampiran 2. Tabel Analisis dan Perhitungan Tanggapan Guru.
Lampiran 3. Tabel Analisis dan Perhitungan Tanggapan Siswa.
Lampiran 4. Angket Tanggapan Pakar Media.
Lampiran 5. Angket Tanggapan Guru.
Lampiran 6. Angket Tanggapan Siswa.
Lampiran 7. Daftar Absensi Siswa Beserta Akun Facebook
Lampiran 8 Dokumentasi.
Lampiran 9 Materi Hardware
Lampiran 10. Surat Keterangan Persetujuan Bimbingan.
Lampiran 11. Surat Permohonan Izin Observasi.
Lampiran 12. Surat Permohonan Izin Penelitian.
Lampiran 13. Surat Keterangan Selesai Penelitian.
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran baik secara tatap muka, elearning, maupun kombinasi
keduanya, adalah proses yang melibatkan 3 aktivitas yang saling berkaitan satu
sama lain, yakni: (1) aktivitas presentasi, yaitu pemaparan atau penyajian bahan
pembelajaran, (2) aktivitas interaksi, yaitu aktivitas komunikasi timbal balik
antara pembelajar dengan fasilitator maupun antar pembelajar, dan (3) aktivitas
evaluasi yang berfungsi sebagai pengukur kemajuan dan keberhasilan
pembelajaran (Wibawanto, 2012).
Seiring perkembangan teknologi informasi yang sedemikian cepat
mengakibatkan data dan informasi mudah diperoleh tanpa mengenal batas, ruang
dan waktu. Menggunakan media internet, data dan informasi baik berupa
pengetahuan, berita, hiburan, maupun individu tidak sulit untuk didapat. Dengan
perkembangan komunikasi yang begitu pesat ini komunikasi bisa dilakukan kapan
saja dan di mana saja tanpa memperdulikan jarak. Bahkan pemanfaatan media
komunikasi dengan internet sudah bisa diakses oleh semua kalangan, baik orang
tua, remaja, maupun anak-anak.
Melalui internet manusia saling berkomunikasi, mengenal satu sama lain
memanfaatkan dunia maya seperti media jejaring sosial facebook, twitter,
2
2
friendster, yahoo messanger, dan yang merupakan buatan anak bangsa sendiri
salingsapa.com. Dari situs jejaring sosial yang telah disebutkan di atas, facebook
adalah salah satu dari situs yang sangat terkenal dan banyak digunakan di
Indonesia, bahkan di berbagai negara di dunia..
Facebook merupakan aplikasi internet yang dapat digunakan oleh siapapun
dengan gratis. Pengguna facebook hanya disyaratkan memiliki email dan mengisi
form registrasi. Pengguna facebook dapat berkomunikasi dengan sesama
pengguna facebook yang terdaftar sebagai teman. Selain dapat berbagi informasi
singkat melalui fitur wall, pengguna facebook dapat juga menulis dengan fitur
notes jika informasi yang ingin ditulis cukup panjang. Ada juga fasilitas berbagi
musik, video, dan tautan bagi pengguna facebook. Dengan fasilitas yang hampir
sama dengan blog dan website internet, tetapi lebih mudah dan tanpa biaya dalam
penggunaannya menjadi salah satu daya tarik facebook dari pada aplikasi internet
lainnya. Beberapa fasilitas inilah yang menarik perhatian beberapa golongan
untuk memanfaatkan facebook lebih dari sekedar media pertemanan. Beberapa
kalangan sudah memanfaatkan facebook sebagai media promosi, shopping online,
dsb. (Rulianto, 2009). Bahkan belakangan ini facebook juga dimanfaatkan sebagai
media pembelajaran.
Di sekolah guru dapat memanfaatkan grup facebook sebagai media
pembelajaran. Kita juga bisa memanfaatkan fasilitas grup facebook sebagai
pembelajaran. Hampir semua fasilitas pada grup facebook dapat dimanfaatkan
sebagai sarana pembelajaran. Dengan membuat tautan dari facebook, guru dapat
menceritakan secara tidak langsung bahan inti materi.
3
3
Pemanfaatan dengan menggunakan grup dalam facebook ini sangatlah
mudah. Guru hanya diharuskan mempunyai account facebook dan membuat grup
facebook dan menambahkan siswa-siswinya sebagai anggota. Grup dalam
facebook ini bisa dijadikan sebagai tempat berdiskusi satu sama lain antara guru
dengan siswanya. Sehingga siswa tidak hanya menganggap seorang guru di
kelasnya saja, tetapi bisa diajak sebagai teman dalam berdiskusi di luar kelas.
Berdasarkan hasil wawancara lisan terhadap salah seorang guru TIK di
SMAN 1 Banjarharjo bahwa siswanya relatif sudah mempunyai akun facebook.
Hal ini terbukti saat peneliti melakukan observasi awal pada siswa kelas X di
SMAN 1 Banjarharjo.
Facebook tidak mengenal batas ruang dan waktu. Hal ini terbukti dengan
fenomena yang terjadi saat ini, kebanyakan siswa saat mengikuti praktikum mata
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), siswa membuka situs-situs
yang justru bukan menyangkut mata pelajarannya. Siswa lebih sering membuka
situs jejaring sosial salah satunya adalah facebook. Melalui fenomena tersebut
penulis berfikir bagaimana jika facebook ini dimanfaatkan sebagai sarana media
pembelajaran mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Maka berdasarkan fenomena tersebut penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang pemanfaatan grup facebook sebagai media pembelajaran.
Selanjutnya penelitian ini diberi judul “Pemanfaatan Jejaring Sosial Melalui Grup
dalam Facebook sebagai Sarana Pengelolaan Pembelajaran pada Mata Pelajaran
4
4
Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas X SMA (Siswa kelas X6 dan X7 di
SMAN 1 Banjarharjo – Brebes)”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, rumusan masalah
dalam skripsi yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
1. Apakah situs jejaring sosial melalui grup dalam facebook layak digunakan
sebagai penunjang pembelajaran pada mata pelajaran TIK kelas X di
SMAN 1 Banjarharjo - Brebes?
2. Bagaimana proses pembelajaran dengan memanfaatkan fitur pada grup
dalam facebook sebagai sarana pembelajaran mata pelajaran TIK kelas X
di SMAN 1 Banjarharjo – Brebes khususnya pada materi perangkat keras
komputer (hardware)?
3. Bagaimana tanggapan siswa terhadap penggunaan grup dalam facebook
sebagai sarana pembelajaran TIK kelas X di SMAN 1 Banjarharjo -
Brebes khususnya pada materi perangkat keras komputer (hardware)?
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini perlu dilakukan pembatasan masalah agar penelitian
lebih berfokus pada masalah yang dihadapi. Adapun batasan masalah dalam
penelitian tersebut adalah
1. Materi yang akan dibahas yaitu pokok bahasan perangkat keras
komputer (hardware) di SMAN 1 Banjarharjo - Brebes.
5
5
2. Penelitian hanya sampai pada uji terbatas dua kelas dalam satu
sekolahan yaitu siswa kelas X6 dan X7 di SMAN 1 Banjarharjo - Brebes
3. Beberapa fitur-fitur pada grup facebook yang bisa dimanfaatkan dalam
proses pembelajaran.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka tujuan
penelitian ini adalah
1. Mengetahui efiktivitas/ kelayakan grup facebook pembelajaran sebagai
penunjang proses pembelajaran pada mata pelajaran TIK kelas X di
SMAN 1 Banjarharjo - Brebes.
2. Mengetahui proses pembelajaran dengan menggunakan fitur pada grup
dalam facebook sebagai sarana pembelajaran mata pelajaran TIK kelas
X di SMAN 1 Banjarharjo - Brebes khususnya pada materi perangkat
keras komputer (hardware).
3. Memperoleh dan menyimpulkan tanggapan pengguna terhadap
pemanfaatan grup dalam facebook sebagai sarana pembelajaran TIK
kelas X di SMAN 1 Banjarharjo – Brebes khususnya pada materi
perangkat keras komputer (hardware)?
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Manfaat secara Teoritis
6
6
a. Bagi pembaca, dapat memberikan informasi dan menambah pengetahuan
baru tentang pemanfaatan internet khususnya grup dalam facebook
sebagai sarana pembelajaran di SMAN 1 Banjarharjo – Brebes pada
khususnya dan perkembangan dunia pendidikan pada umumnya.
b. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan
dalam pengembangan penelitian selanjutnya khususnya tentang
pemanfaatan situs jejaring sosial melalui grup dalam facebook sebagai
sarana pengelolaan pembelajaran mata pelajaran TIK kelas X SMA.
2. Manfaat secara Praktis :
a. Bagi Siswa, dengan adanya grup facebook ini dapat memberikan
motivasi, pengetahuan dan pengalaman baru kepada siswa untuk lebih
giat dan semangat lagi dalam mempelajari TIK.
b. Bagi Guru, dapat memberikan informasi berbasis elearning mengenai
materi yang akan disampaikan.
c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan motivasi
pembaharuan dalam upaya pengembangan media pembelajaran berbasis
CAI (Computer Assited Instruction).
d. Bagi Universitas, hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan
menambah referensi di perpustakaan pusat Universitas.
F. Sistematika Penulisan Skripsi
Secara garis besar sistematika skripsi ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
bagian awal skripsi, bagian isi skripsi, dan bagian akhir skripsi.
7
7
1. Pada bagian awal skripsi ini berisi halaman judul, abstrak, lembar
pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, dan daftar
lampiran.
2. Pada bagian isi skripsi terdiri dari lima bab, yaitu :
BAB I : Pendahuluan, berisi: latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan
skripsi.
BAB II : Landasan teori, berisi materi-materi yang mendukung dalam
penelitian, antara lain : pengertian pembelajaran, web 2.0, pembelajaran
terpadu, situs jejaring sosial facebook, teknologi informasi dan komunikasi,
dan kerangka berfikir.
BAB III : Metode penelitian, berisi : metodologi penelitian yang terdiri dari
karakteristik penelitian, desain penelitian, metode pengumpulan data dan
metode analisis data.
BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan, berisi semua hasil penelitian
yang dilakukan dan pembahasannya.
BAB V : Penutup, berisi simpulan hasil penelitian yang telah dilakukan dan
saran-saran yang diberikan peneliti berdasarkan simpulan.
3. Pada bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran – lampiran yang
mendukung dalam penulisan skripsi.
8
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat,
serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata
lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik (Arends, 2007).
Menurut Gagne (dalam Achmad Rifa’i RC, 2009: 192),
pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik
yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar. Peristiwa belajar
ini dirancang agar memungkinkan peserta didik memproses informasi
nyata dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi antara pendidik
dengan peserta didik, atau antar peserta didik. Dalam proses komunikasi
itu dapat dilakukan secara verbal (lisan), dan dapat pula secara nonverbal,
seperti penggunaan media komputer dalam pembelajaran. Namun
demikian apapun media yang di gunakan dalam pembelajaran itu, esensi
pembelajaran adalah ditandai oleh serangkaian kegiatan komunikasi.
9
9
Komunikasi dalam pembelajaran ditujukan untuk membantu proses
belajar.
B. Web 2.0
Web 2.0 adalah web yang bersifat interaktif (Enonbun, 2010).
Berbeda dengan web generasi sebelumnya yang menjadikan pengguna
sebagai penonton yang pasif, web 2.0 melibatkan pengguna untuk
berinteraksi dengan menambahkan konten, member komentar pada konten,
maupun mengubah konten yang ada dalam situs (Turban & Volonio,
2010). Dengan demikian, paradigma pengembangan situs web bukan lagi
dari sebagian (pengembang) untuk semua (pengguna) melainkan dari
semua (pengembang sekaligus pengguna) untuk semua.
Pada umumnya, situs yang digolongkan sebagai wujud dari web
2.0 adalah blog, wiki, podcast, file/ media sharing. Pada situs yang
demikian itu pengguna bisa terlibat dalam menambah dan mengedit
ataupun sekedar informasi yang disajikan. Beberapa aplikasi tipikal web
2.0 antara lain blog, wiki, tagging dan social bookmarking, multimedia
sharing, audio blogging dan podcasting, RSS dan sindikasi, dan social
networking.
1. Blog
Blog merupakan singkatan dari web log adalah bentuk aplikasi web
yang merupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah
halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut
10
10
terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama),
meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat
diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan dari
si pengguna blog tersebut.
http://id.wikipedia.org/wiki/blog (Diunduh pada 10/01/2013 16:20).
Sebagian blog dipelihara oleh seorang penulis tunggal, sementara
sebagian lainnya oleh beberapa penulis. Banyak juga weblog yang
memiliki fasilitas interaksi dengan para pengunjungnya, seperti
menggunakan buku tamu dan kolom komentar yang dapat
memperkenankan para pengunjungnya untuk meninggalkan komentar atas
isi dari tulisan yang dipublikasikan, namun demikian ada juga yang
sebaliknya atau yang bersifat non-interaktif. Kebanyakan blog
mengijinkan pengunjung atau pembacanya memberikan komentar di
bawah entri blog tersebut.
Setiap posting (yakni satuan tulisan pada satu saat) biasanya di-
tagged atau ditandai dengan satu atau dua frasa kunci, sehingga
memungkinkan tulisan dikategorisasi dan memudahkan pencarian kelak
bila diperlukan. Meng-klik deskripsi tulisan atau tag (yang biasanya
ditampilkan pada bagian bawah tulisan) akan menampilkan daftar tulisan
yang dibuat oleh penulis yang sama dan memiliki tag yang sama.
Pentautan (linking) juga merupakan aspek penting dalam blogging.
Fasilitas ini memungkinkan pemanggilan atau informasi ke blog atau situs
11
11
lain (Felix, 2007). Beberapa fasilitas berikut ini biasanya dimiliki oleh
blog, yakni:
- Permalink, adalah URI (Universal Resource Identifier) yang
dibangkitkan oleh sistem blog dan diterapkan pada tulisan (post)
tertentu. Jika tulisan tersebut diarsipkan, permalink tetap tidak
berubah. Masalahnya, bila tulisan diganti judul, atau bila kontennya
berubah, permalink tetap tidak berubah. Jadi dalam hal ini tidak dapat
dilacak terjadinya perubahan isi atau judul blog.
- Trackback (atau pingback) memungkinkan seorang blogger (penulis
blog, katakanlah A) memberitahu blogger lain (misalnya B) bahwa
mereka telah merujuk atau mengomentari salah satu tulisan B. Ketika
blog B menerima pemberitahuan dari blog A bahwa ada trackback,
maka secara otomatis sistem blog B akan membuat rekaman permalink
dari tulisan yang dirujuk tersebut. Trackback hanya bekerja jika kedua
blogger, yakni blog yang dirujuk maupun yang merujuk mengaktifkan
fasilitas ini. Beberapa blogger mematikan fasilitas ini karena bisa
menjadi jalan masuk bagi spammer.
- Blogroll. Blogroll adalah daftar tautan ke blog lain yang disukai oleh
blogger, kira-kira sama dengan bookmark atau daftar favorit.
Semula, blog hanya memungkinkan posting berupa teks. Ketika
teknologinya memungkinkan, para blogger mulai memasukkan
multimedia ke dalam blognya. Muncul juga blog khusus untuk foto yang
disebut photo-blogs, video blogs (vlogs), bahkan sekarang para blogger
12
12
dapat langsung mengisi blog mereka langsung dari ponsel (mobile
blogging). Fasilitas ini dapat digunakan untuk presentasi bahan ajar secara
online.
2. Wiki
Wiki adalah halaman web yang dapat di-edit oleh orang-orang yang
diberi akses untuk mengeditnya (Matthew, Felvegi, & Callaway, 2007).
Salah satu contoh wiki yang paling populer adalah Wikipedia, sebuah
ensiklopedia elektronik yang ditulis oleh jutaan orang sebagai
konstributornya. Halaman wiki memiliki tombol edit yang ditampilkan
pada layar. Bila tombol ini di-klik, pengguna yang memiliki akses dapat
melakukan pengeditan pada layar penyuntingan (editing) yang disediakan.
Tidak seperti blog, wiki umumnya memiliki fungsi history, yang
memungkinkan versi sebelumnya diperiksa ulang, dan juga fungsi
roolback untuk kembali ke versi semula. Fasilitas ini sangat berguna untuk
melakukan kolaborasi, misalnya sekelompok orang yang terpisah tempat
dan waktu bermaksud menulis dokumen bersama-sama.
3. Tagging dan Social Bookmarking
Tag adalah kata kunci yang ditambahkan pada objek digital
(misalnya situs web, gambar, atau klip video) sebagai keterangan untuk
objek tersebut tetapi bukan merupakan sistem klasifikasi formal. Salah
satu aplikasi tag skala besar adalah apa yang dilakukan oleh situs web
del.icio.us yang dikenal sebagai social bookmarking. Pengguna situs
13
13
del.icio.us bisa mendistribusikan bookmark yang dibuatnya untuk dibagi-
pakai oleh orang lain, terutama yang meminati hal yang sama.
Sistem social bookmarking memiliki beberapa fitur yang sama,
misalnya, mengijinkan penggunanya membuat daftar bookmark atau
favorit, menyimpannya secara terpusat pada layanan yang disediakan
(bukan pada browser komputernya sendiri), dan membagi-pakai (to share)
dengan pengguna lain. Bookmark ini bisa juga ditandai (tagged) dengan
kata-kata kunci, berbeda dengan bookmark yang ada dalam browser yang
hanya mengkategorikan atas dasar folder yang dibuat pengguna.
Konsep penandaan (tagging) diperluas bukan hanya untuk website.
Layanan seperti Flickr (foto), YouTube (video), dan Odeo (podcast)
memungkinkan berbagai artefak digital ditandai dengan penandaan
berbasis web atau social bookmarking ini. Di kalangan komunitas
akademik, terkenal adanya CiteULike, yakni layanan gratis untuk
membantu akademisi menyimpan, mengorganisir, dan membagi-pakai
makalah yang mereka baca. Jika Anda membaca paper menarik di web,
Anda dapat mengk-klik tombol yang disediakan dan menambahkannya ke
pustaka personal. CiteULike secara otomatis akan mengekstrak detil sitasi
sehingga pengguna tidak perlu lagi mengetiknya. Layanan pustaka digital
Proquest juga memiliki fasilitas semacam ini.
4. Multimedia Sharing
Layanan di internet yang pesat pertumbuhannya adalah layanan yang
memberikan fasilitas untuk menyimpan dan berbagai file multimedia.
14
14
Beberapa contoh situs yang populer adalah Youtube (untuk layanan
penyimpanan dan berbagai file video), Flickr (foto), dan Odeo (podcast).
Layanan ini menerapkan konsep web yang dapat ditulis (writeable web),
yakni situs yang memungkinkan pengguna berkontribusi secara aktif dan
memproduksi konten. Jutaan orang terlibat dan berpartisipasi dalam
menyumbangkan konten video, foto, dan podcast untuk disimpan maupun
dibagikan kepada orang lain. Dalam konteks pembelajaran, situs-situs
semacam ini memungkinkan dosen atau fasilitator pembelajaran
mengunggah dan menyimpan obyek ajar secara gratis di berbagai server
sesuai dengan spesialisasinya (Anita Lie, 2007). Bila diperlukan, obyek
ajar tersebut ditautkan dengan obyek ajar lain membentuk satu kesatuan
presentasi yang utuh.
Situs penyimpanan online (online storage) juga dapat
dikategorikan sebagai multimedia sharing. Dalam situs ini, pengguna
dapat menyimpan file yang diinginkan (dalam berbagai format termasuk
multimedia), hanya saja biasanya dibatasi ukurannya. Berbeda dengan
layanan multimedia sharing yang umumnya memberikan fasilitas player
atau viewer sehingga file dapat ditayangkan langsung pada situs
penyimpannya, situs penyimpan online lebih mirip dengan gudang
penyimpanan file. Pengguna hanya bisa mengunduh (download) atau
mengunggah (upload) dan menjalankan atau memainkannya di komputer
masing-masing. Situs 4shared (http://www.4shared.com) dan Mediafire
(http://mediafire.com) adalah contoh situs penyimpan online.
15
15
5. Podcast dan Audio blogging
Podcast adalah rekaman suara, misalnya percakapan, pidato,
wawancara, atau kuliah, biasanya dalam format MP3 yang dapat
dimainkan pada komputer atau perangkat player mp3. Semula, fasilitas ini
disebut sebagai audio blog, yang bermula dari upaya menambahkan audio
klip pada posting dalam blog (Felix dan Stolarz, 2006).
Podcast dibuat dengan rekaman suara (menggunakan perekam
suara digital) dan disimpan dalam format MP3, diunggah (upload) ke
server. Proses selanjutnya bisa dilanjutkan dengan memanfaatkan RSS
untuk mengumumkan keberadaan podcast yang telah diunggah. Proses ini
menambahkan tautan URL ke file audio dan lokasi file audio pada server
ke dalam file RSS (Patterson, 2006).
Pengguna atau pengakses podcast berlangganan RSS feeds dan
menerima informasi mengenai podcast baru ketika podcast tersebut
tersedia. Jadi, distribusi sekaligus advertensi podcast berlangsung
sederhana dan cepat. Fasilitas podcast ini dengan cepat digunakan dalam
pendidikan (Brittain et al., 2006).
6. Jejaring Sosial
Situs jejaring sosial adalah situs yang bertujuan memfasilitasi
pembangunan jaringan sosial atau hubungan sosial di antara orang-orang
yang memiliki ketertarikan, aktivitas, latar belakang, atau hubungan dunia
nyata yang sama. Biasanya berisi profil individu, tautan sosial, dan
berbagai layanan lain untuk mewadahi aktivitas dan interaksi sosial
16
16
diantara penggunanya. Fasilitas yang diberikan situs jejaring sosial
memungkinkan penggunanya membagi ide, pendapat, laporan aktivitas,
dalam bentuk teks, gambar, audio, ataupun video diantara individu yang
terlibat dalam satu jejaring sosial. Beberapa contoh situs jejaring sosial
antara lain Facebook, Hi5, MySpace, Friendster, Twitter, dan Youtube.
Situs-situs tersebut memfokuskan pemanfaatannya untuk kolaborasi online
dan berbagai informasi di antaranya secara cuma-cuma.
http://id.wikipedia.org/wiki/Jejaring_sosial (Diunduh pada 10/01/2013
17:28).
Beberapa perangkat lunak web 2.0 dapat digunakan sebagai sarana
presentasi bahan ajar (misalnya blog, catatan pada facebook, kanal pada
youtube, slideshare), sarana interaksi (misalnya Mailing List, Facebook
Chat, kotak pesan pada blog), maupun sarana evaluasi (form pada
Googledocs, Online ClassMarker, Proprofs).
C. Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu atau blended learning adalah pembelajaran
yang menggabungkan antara modus pembelajaran tatap muka dengan
modus pembelajaran berbasis perangkat teknologi informasi dan
komunikasi (Vaughan, 2007; Irwin, Ball, Desbrow, & Leveritt, 2012).
Bagi sementara orang, definisi tersebut tidaklah cukup. Pembelajaran
terpadu (blended learning) bukan sekedar memanfaatkan teknologi dan
menambahkannya kedalam pembelajaran tradisional (Bleed, 2001) supaya
17
17
konsep-konsep yang sulit dijelaskan dengan cara biasa bisa dibantu dengn
teknologi (misalnya multimedia), tetapi pembelajaran terpadu hendaknya
dipandang sebagai upaya untuk merancang ulang pengembangan
pembelajaran, penjadwalannya, maupun pengantarnya, melalui kombinasi
pembelajaran fisik (tatap muka) dan virtual, yang disebut dengan istilah
“bricks and clicks”.
Di University of Calgary, pembelajaran terpadu dilaksanakan
sebagai pemaduan (blending) antara pendekatan tradisional (tatap muka
dalam kelas) dengan teknologi pembelajaran, yakni dengan bantuan
Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga bisa mengurangi waktu
yang diperlukan mahasiswa untuk duduk bersama dalam kelas tatap muka.
Model semacam itu disebut juga pembelajaran model hybrid.
Pembelajaran model hybrid adalah pembelajaran yang sebagian aktivitas
belajarnya dipindahkan ke ruang virtual (berlangsung secara online)
dengan mengurangi porsi belajar tatap muka tradisional, tetapi tidak
meniadakan sama sekali. Tujuan pembelajaran model hybrid adalah
memadukan kelebihan pembelajaran tatap muka dengan kelebihan
pembelajaran online untuk meningkatkan keaktifan dan kemandirian
belajar mahasiswa dan fleksibilitas waktu belajarnya menekankan bahwa
pembelajaran terpadu (blended/hybrid) ini bukanlah pembelajaran jarak
jauh dalam pengertian tradisional, karena tidak sepenuhnya online dan
tidak ada jarak dan waktu antara pembelajar dengan pengajar atau
fasilitatornya. Juga, ini bukanlah jenis pembelajaran tatap muka tradisional
18
18
yang diperkuat dengan suplemen online karena waktu yang digunakan
untuk pembelajaran online menggantikan beberapa kali tatap muka.
Pembelajaran terpadu juga tidak sekedar memindahkan informasi ke Web,
tetapi melibatkan juga rancang ulang program pembelajaran.
D. Situs Jejaring Sosial Facebook
1. Pengertian Facebook
Facebook adalah salah satu situs jejaring sosial (social networking)
di dalam internet yang memungkinkan pengguna (user) dapat berinteraksi
dan berbagi data dengan pengguna lain. Social networking adalah
penggunaan sebuah website untuk menghubungkan orang-orang yang
memiliki kesamaan minat personal dan profesional, tempat tinggal,
pendidikan di sekolahan tertentu dan lainnya (Bamboomedia, 2008)
Facebook dirilis pada tanggal 4 Februari 2004 dan menjadi populer
pada tahun 2006 sampai saat ini. Facebook ini didirikan oleh Mark
Zuckerberg, seorang mahasiswa Harvard. Dulunya anggota dari website
facebook ini terbatas untuk mahasiswa Harvard. Kemudian berkembang
untuk beberapa universitas dalam satu daerah, akhirnya tidak hanya
beberapa universitas, tapi juga sekolah tinggi (SMA), anak-anak berumur
13 tahun ke atas sampai akhirnya kita sendiri adalah salah satu pengguna
dari situs ini (Bamboomedia, 2008).
Facebook sebagai website jaringan sosial, di mana para pengguna
dapat bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah dan daerah
19
19
untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain. Dari sisi
penggunaan, facebook sangat berkembang pesat dari tahun ke tahun sejak
diluncurkan. Facebook memudahkan orang berkomunikasi dengan orang
lain dengan cara chatting, menulis di wall, dan mengirim pesan. Tanpa
disadari, facebook telah menjadi sumber informasi bagi semua orang di
seluruh dunia (Ebizsoft, 2009).
2. Grup Facebook
Salah satu fasilitas sosial facebook adalah grup. Grup facebook ini
merupakan salah satu layanan yang disediakan oleh situs jejaring sosial
facebook yang dapat digunakan untuk berbagi video, link, komentar, dan
foto yang dapat dikomentari oleh anggota grup lain (Bamboomedia,
2008). Tujuan dari grup dalam facebook adalah sebagai sebuah wadah
komunitas, di mana setiap anggota yang bergabung didalam grup tersebut
memiliki interest atau ketertarikan terhadap topik yang ada di grup
tersebut.
Adapun langkah-langkah membuat grup facebook sebagai berikut:
http://facebook.com (diunduh pada 15/01/2013 08:40)
1. Bagi yang sudah mempunyai akun facebook, login ke dalam
halaman utama facebook
20
20
Gambar 2.1 Login facebook
2. Klik ikon menu Grup yang terdapat pada bagian samping halaman
beranda facebook
Gambar 2.2 Halaman beranda
3. Setelah itu pada halaman facebook Grup, klik Buat Grup.
Gambar 2.3 Halaman grup
21
21
4. Selanjutnya isi informasi grup yang akan dibuat pada formulir
dibawah ini, setelah selesai klik Buat.
Gambar 2.4 Buat Grup
5. Kemudian muncul pilihan koleksi ikon yang akan di gunakan. Pilih
gambar ikon, lalu Oke.
Gambar 2.5 Koleksi ikon
6. Setelah itu grup facebook yang dibuat telah selesai
22
22
Gambar 2.6 Grup facebook
Dengan menggunakan grup, pengguna dapat mengirim berita
terbaru kepada anggota sesering yang diinginkan. Pengguna juga dapat
mengatur grup apakah terbuka untuk umum atau tertutup. Administrator
grup akan memilih akses untuk melakukan perubahan dalam pengaturan
halaman grup.
Adapun layanan fasilitas yang bisa digunakan dalam grup facebook
yaitu:
1. Tulis Kiriman, ini merupakan layanan menulis sesuatu hal
yang akan dikirimkan dan dibahas dalam grup
2. Tambahkan Foto/ Video, ini merupakan layanan untuk
membagikan foto/ video ke grup.
Adapun langkah untuk berbagi foto atau video ke grup:
- Klik Tambahkan Foto/ Video di bagian atas grup
- Pilih opsi berbagi:
o Unggah Foto/ Video untuk memilih satu file untuk
dibagikan
23
23
o Gunakan Webcam untuk membuat foto atau video
untuk dikirim langsung dari komputer
o Buat Album untuk menata beberapa foto dalam
satu album untuk dibagikan kepada grup
- Setelah siap berbagi, klik Kirim
Setiap anggota grup dapat menambah foto ke album. Foto
grup hanya dapat dilihat oleh angggota lain, dan hanya
anggota grup lain yang dapat ditandai dalam foto grup.
3. Ajukan Pertanyaan, ini merupakan layanan yang dirancang
pada facebook untuk membantu menemukan jawaban yang
lebih luas dan mempelajari informasi berharga dari orang-orang
yang mengetahuinya pada beraneka topik.
Adapun langkah membuat pertanyaan dengan Ajukan
Pertanyaan pada grup:
- Klik Ajukan Pertanyaan dibagian atas grup
- Masukkan pertanyaan dan tambahkan opsi angket pendapat
jika menginginkan
- Klik Kirim untuk mengirim pertanyaan kepada grup.
Hanya anggota grup yang dapat menjawab pertanyaan atau
memberikan suara pada opsi angket yang muncul di grup.
4. Unggah File, ini merupakan menu layanan terbaru pada grup
facebook. File dapat digunakan untuk berbagai presentasi,
24
24
jadwal, dokumen, dan banyak jenis file lain dengan grup yang
telah dibuat.
Adapun langkah mengirimkan file kepada grup yaitu
dengan mengeklik Unggah File dan memilih file dari
komputer. Untuk melihat semua file yang dibagikan dalam
grup, klik tab File dibagian atas grup.
Saat membuka grup, kita dapat memilih siapa yang dapat
melihat grup itu dan kiriman anggota grup, termasuk komentar,
foto, dan file yang diunggah ke grup itu. Siapa yang dapat
melihat, mengunggah, dan mengunduh file bergantung pada
pengaturan privasi grup. Adapun ketiga opsi privasi yang dapat
dipilih adalah:
- Terbuka: Semua orang di facebook dapat melihat dan
bergabung dengan grup ini. Itu berarti grup itu akan muncul
dalam hasil pencarian dan semua konten yang dikirim
anggota (misalnya: foto, video, dan file) dapat dilihat oleh
siapa saja yang mengunjungi grup. Teman dapat melihat di
kabar beritanya bahwa kita bergabung dengan sebuah grup
terbuka
- Tertutup: Semua orang di facebook dapat melihat nama
grup, anggotanya, dan orang yang diundang bergabung
dengan grup itu, tapi hanya anggota grup yang dapat
melihat kiriman di dalam grup itu. Untuk bergabung dengan
25
25
grup tertutup, kita harus ditambahkan oleh teman, atau kita
dapat meminta bergabung. Teman kita dapat melihat di
kabar beritanya bahwa kita di undang atau ditambahkan ke
sebuah grup tertutup.
- Rahasia: Grup seperti ini tak dapat ditemukan dalam
pencarian, dan non-anggota tidak dapat melihat apa pun
tentang grup itu, termasuk nama dan daftar anggotanya.
Nama grup tidak akan tampil dalam kronologi anggota.
Untuk bergabung dengan grup rahasia, kita harus
ditambahkan oleh anggota grup.
-
3. Grup Facebook sebagai Sarana Pengelolaan Pembelajaran
Guru merupakan pemilik (owner) dan moderator dari grup dalam
facebook, sehingga lalu lintas diskusi dapat dipantau maupun dimoderasi
oleh guru.
Pada pemanfaatan grup dalam facebook sebagai sarana pengelolaan
pembelajaran ini meliputi 3 aktivitas penting yang saling berkaitan satu
sama lain (Wibawanto, 2012), yakni:
1. Aktivitas presentasi, yaitu pada aktivitas ini terjadi saat guru
menulis sebuah kiriman lewat grup tersebut, bisa juga men-tautkan
alamat website (URL), sehingga siswa bisa langsung menge-klik
tautan tersebut dan secara otomatis akan membuka jendela baru dan
menuju halaman website tersebut. Guru juga bisa menggunakan
26
26
fitur foto yang ada dalam grup facebook itu sebagai contoh untuk
memberikan berbagai macam koleksi foto yang akan dibahas dalam
grup tersebut.
Berita dan informasi mengenai materi pelajaran disiarkan dalam
groups facebook yang berfungsi sebagai forum diskusi.
2. Aktivitas interaksi, yaitu pada aktivitas ini terjadi saat ada sebuah
pertanyaan dari siswa. Dengan menggunakan emoticon ibu jari yang
berarti like atau suka, siswa bisa langsung merespons kiriman yang
telah dikirim gurunya lewat grup facebook. Bahkan jika ada siswa
yang kurang memahami tentang apa yang telah di kirimkan gurunya
lewat grup tersebut, siswa bisa meng-klik komentar untuk menulis
dan mengomentari sebuah kiriman tersebut. Bisa juga menggunakan
fitur chat pada facebook jika pertanyaan itu bersifat pribadi. Namun
pada grup facebook memiliki sebuah fitur chat yang
mengkhususkan hanya semua anggota yang terdaftar dalam grup
facebook itu saja yang bisa berinteraksi. Selain guru, semua anggota
bisa mengirimkan berita maupun pendapatnya melalui groups,
sehingga fasilitas ini berfungsi juga sebagai sarana interaksi
3. Aktivitas evaluasi, yaitu pada aktivitas ini terjadi jika seorang guru
membuat sebuah pertanyaan yang ditulis pada kiriman. Pengiriman
tugas sebaiknya dengan menggunakan fitur pesan pada facebook.
Hal ini dikarenakan menggunakan fitur pesan sangat efektif, karena
bisa bersifat pribadi dan perorangan. Dengan menggunakan fitur
27
27
pesan ini hanya pengajar dan individu siswa yang bisa melihat isi
dari pesan tersebut.
E. Teknologi Informasi dan Komunikasi
1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Teknologi Informasi terdiri dari dua kata : “Teknologi dan
Informasi”. Teknologi adalah hasil budaya (daya kreasi dan inovasi)
manusia yang dapat mempermudah proses kehidupan manusia, sedangkan
informasi adalah hasil pengolahan data yang dapat memberikan manfaat
kepada manusia (Widyaningsih, 2011). Teknologi informasi adalah
gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi.
Teknologi komputer adalah teknologi yang berhubungan dengan
komputer, termasuk peralatan yang berhubungan dengan komputer,
seperti printer, pembaca sidik jari dan CD-ROM, sedangkan teknologi
telekomunikasi adalah teknologi yang berhubungan dengan komunikasi
jarak jauh. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terdiri dari dua
bagian, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi
Informasi merupakan teknologi untuk mengadirkan informasi, atau
Teknologi Informasi merupakan proses, penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi dan pengelolaan informasi.
TIK merupakan terminologi yang di gunakan untuk melingkupi
alat yang dipakai untuk meningkatkan kemampuan manusia dalam
berkomunikasi dan juga pengolahan data. TIK merupakan suatu padanan
28
28
yang tidak dapat dipisahkan, memuat pengertian luas dalam aspek yang
terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan dan transfer
informasi antar media melalui teknologi tertentu (Fadly, 2013)
Melalui pembelajaran TIK siswa diarahkan untuk dapat
menggunakan perangkat TIK dalam upaya pencarian, eksplorasi, analisis,
dan saling tukar informasi secara kreatif dan bertanggung jawab. Tujuan
pembelajaran TIK secara umum yaitu agar siswa memahami perangkat
TIK termasuk komputer (computer literate) dan memahami informasi
(information literate), artinya siswa dapat menggunakan perangkat TIK
untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat dan/atau lebih
baik.
2. Tujuan Pembelajaran TIK
Tujuan dari pembelajaran TIK (Depdiknas, 2004) adalah :
a. Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan TIK sehingga
mendorong untuk mempelajarinya secara lebih intens.
b. Memotivasi siswa untuk mau mengantisipasi perkembangan TIK
sehingga mampu beradaptasi terhadap berbagai perubahan sebagai
dampak dari kemajuan TIK.
c. Mengembangkan kompetensi siswa dalam penggunaan TIK untuk
kepentingan belajar, bekerja, dan berbagai aktivitas lainnya.
d. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis TIK pada siswa
sehingga terampil dalam berkomunikasi, mengorganisasi informasi
dan bekerja sama.
29
29
e. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri siswa, inisiatif,
inovatif, kreatif, dan tanggung jawab dalam penggunaan TIK untuk
belajar, bekerja dan pemecahan masalah.
3. Karakteristik Pembelajaran TIK
Karakteristik pembelajaran TIK sebagai berikut :
a. TIK merupakan kajian secara terpadu tentang data, informasi,
pengolahan, dan metode penyampaiannya. Keterpaduan
mengandung makna masing-masing saling terkait, bukan
merupakan bagian-bagian yang terpisah.
b. Materi TIK berupa tema-tema esensial, aktual serta global yang
berkembang dalam kemajuan TIK pada masa kini, sehingga mata
pelajaran TIK merupakan pelajaran yang dapat mewarnai
perkembangan perilaku dalam kehidupan.
c. Tema-tema esensial dalam TIK merupakan perpaduan dari cabang
ilmu komputer, matematik, teknik elektro, teknik elektronika,
telekomunikasi, teori sistem dan informatika itu sendiri. Tema-tema
esensial tersebut berkaitan dengan kebutuhan pokok terhadap
informasi sebagai ciri abad 21 seperti pengolah kata, spreadsheet,
presentasi, basis data, internet, dan email. Tema-tema esensial
tersebut terkait dengan aspek kehidupan sehari-hari (Depdiknas,
2004:1).
Sesuai dengan karakteristik bidang TIK dan tujuan pembelajaran
TIK adalah membantu siswa belajar tentang bagaimana memperoleh
30
30
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berhubungan dengan bidang
TIK dan tidak cukup bersifat transfer pengetahuan dari guru kepada
siswa. Proses pembelajaran TIK perlu dikembangkan dalam bentuk
pengalaman dialogis yang ditandai oleh situasi belajar yang bercirikan
pengalaman dua sisi-(two-sided experience).
F. Kerangka Berpikir
Pengelolaan pembelajaran berbantuan fasilitator (guru, instruktur,
atau dosen) melibatkan 3 aktivitas yang saling kait-mengkait, yakni: (1)
aktivitas presentasi yaitu pemaparan atau penyajian bahan pembelajaran,
(2) aktivitas interaksi, yaitu aktivitas komunikasi timbal balik antara
pembelajar dengan fasilitator maupun antar pembelajar, dan (3) aktivitas
evaluasi, yang berfungsi sebagai pengukur kemajuan dan keberhasilan
pembelajaran (Diptek, 2012)
Dalam proses pembelajaran diperlukan media yang bertujuan untuk
memberikan kemudahan kepada tenaga pengajar dalam menyampaikan
pesan dan informasi dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya
untuk belajar atau mengandung maksud-maksud pengajaran dari pengajar
ke pembelajar, sehingga dapat membangkitkan keinginan, minat
pemahaman dan motivasi siswa. Facebook adalah pengantar untuk
menyampaikan pesan dan informasi yang berada disekitar lingkungan
siswa, banyak remaja saat ini menjadi pengguna aplikasi internet
facebook. Facebook memiliki sejumlah fitur interaksi antar sesama
31
31
pengguna yang diantaranya adalah fitur wall (dinding) tempat sesama
pengguna mengirimkan pesan-pesan terbuka, tempat untuk memasang foto
dan berbagi foto, berbagi tautan dari website dan membuat file atau
dokumen grup
Penggunaan grup facebook kebanyakan memanfaatkan fitur wall
atau fitur membagi informasi singkat saja. Sedangkan penggunaan fitur
file, fitur acara, membagi foto, dan fasilitas membagi tautan dari
website/blog masih jarang digunakan. Karena hanya membagi informasi
singkat dan tidak berstruktur, menjadikan penggunaan facebook sebagai
pengelolaan pembelajaran hanya berisi komentar-komentar yang tidak
sesuai dengan topik pembelajaran di sekolah.
Atas dasar di atas, penggunaan grup facebook sebagai pengelolaan
pembelajaran seharusnya berstruktur dan menggunakan fitur file, wall
grup, membagi foto/video, serta fitur membagikan tautan dari website/blog
yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas yaitu tentang materi
hardware. Dengan hal ini diharapkan dapat membangkitkan minat dan
keinginan siswa.
32
32
feedbeck
Bagan 1. Kerangka Berfikir Pembelajaran grup facebook
Pengajar (Guru)
Grup facebook sebagai pembelajaran
Pelajar (siswa)
Minat dan keinginan siswa
Tautan from Blog
Fitur foto/video
Fitur file, acara
Wall grup
33
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Karakteristik Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and
Development (R&D) yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut
(Sugiyono, 2010: 297). Bisa diartikan penelitian dan pengembangan
adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu
produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada.
Research pada penelitian ini yaitu produk media grup facebook
sebagai pembelajaran TIK kelas X6 dan X7 di SMAN 1 Banjarharjo –
Brebes. Sedangkan Development-nya yaitu pengujian keefektifan produk
dari grup facebook tersebut yang sehingga bisa dimanfaatkan sebagai
sarana pembelajaran di SMAN 1 Banjarharjo – Brebes pada kelas X6 dan
X7.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/ subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
34
34
2008: 80). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1
Banjarharjo - Brebes.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2008: 81). Sampel dalam penelitian ini
adalah siswa kelas X6 dan X7 di SMAN 1 Banjarharjo - Brebes.
Teknik pengambilan sampel (sampling) adalah dengan teknik yang
digunakan untuk mengambil sampel. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik sampel bertujuan atau purposive
sample. Sampel porposif (purposive sample) adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008: 85). Sampel
porposif didapatkan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas
strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.
Teknik ini dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan
keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil
sampel yang besar dan jauh.
B. Desain Penelitian
Langkah-langkah prosedur penelitian dan pengembangan dapat
digambarkan seperti pada diagram alir gambar 3.1 dibawah ini:
35
35
Gambar 3.1. Tahapan Penelitian dan Pengembangan R & D
(Sugiyono, 2011: 316 dengan modifikasi)
1. Tahap Pendahuluan
a. Studi Literatur
Studi literatur dengan cara melakukan kajian teori melalui buku-
buku dan sumber informasi lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan
pembelajaran yang akan di kembangkan.
Tahap Pendahuluan
Studi Literatur
Studi lapangan Potensi dan masalah
Tahap Pengembangan
Tahap Evaluasi
Desain grup facebook sebagai perangkat pengelolaan pembelajaran
Validasi Ahli
Uji Coba Lapangan pada siswa kelas X di SMAN 1 Banjarharjo Analisis
Revisi
Tidak ada Revisi
Materi Pembelajaran
36
36
Dalam penelitian ini peneliti melakukan studi literatur untuk
mengetahui gambaran secara menyeluruh mengenai penelitian-
penelitian yang dilakukan oleh orang lain. Selain itu, literatur ini
dilakukan untuk mengadopsi, memodifikasi dan mengembangkan
teoritis yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Teori-teori tersebut
diantaranya teori mengenai pembelajaran, teori tentang internet dan
facebook melalui buku-buku dan sumber informasi lainnya berkaitan
dengan penelitian yang akan dikembangkan.
b. Studi Lapangan
Pada penelitian ini peneliti melakukan studi lapangan untuk
mengetahui gambaran umum berkaitan dengan kurikulum yang
digunakan, proses pembelajaran yang sedang berlangsung, sarana, dan
fasilitas pembelajaran yang mendukung di SMAN 1 Banjarharjo –
Brebes.
c. Potensi dan masalah
Persiapan dalam penelitian ini yaitu melakukan studi literatur dan
melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah, melalui
wawancara lisan terhadap guru mata pelajaran teknologi informasi dan
komunikasi tentang media yang digunakan selama ini.
Setelah beberapa kali melakukan pengamatan awal ditemukan
masalah pada ketidak kondusifan kelas akibat sikap beberapa siswa
yang bosan dalam mengikuti pembelajaran mengganggu temannya.
Hal ini disebabkan karena media yang diigunakan kurang interaktif
37
37
dengan siswa. Padahal disekolah tersebut sudah menerapkan komputer
yang terhubung dengan internet sebagai sumber media yang bisa
memudahkan siswa untuk mencari informasi yang berhubungan
dengan pelajaran tersebut. Kemudian bersama-sama dengan guru
bidang studi menentukan bentuk model pengembangan pembelajaran
dengan menggunakan grup dalam facebook pada mata pelajaran
teknologi informasi dan komunikasi di kelas tersebut.
2. Tahap Pengembangan
a. Desain sistem grup facebook sebagai sarana pengelolaan
pembelajaran
Berdasarkan hasil potensi dan masalah yang mengacu pada studi
literatur dan studi lapangan yang telah dilakukan, maka dibuatlah
desain produk. Desain produk dalam penelitian ini adalah desain
sistem grup dalam facebook sebagai sarana pengelolaan pembelajaran.
Adapun desain sistem grup facebook sebagai sarana pengelolaan
pembelajaran seperti pada gambar 3.2 berikut ini:
38
38
tidak Belum punya akun
Ya
Sudah punya akun
Gambar 3.2. Desain Sistem Grup Facebook
Mengunjungi alamat facebook
MemilikiAkun
Mendaftarkan Akun
Login
Menu Utama Facebook
Grup Facebook Pembelajaran
Tulis Kiriman
Tambahkan foto/ Video
Ajukan Pertanyaan
Tambahkan File/dokumen
Tentang Acara Foto File
Logout
Akhiri menjelajah facebook
Komentar Komentar Komentar
Start
39
39
3. Tahap Evaluasi
Setelah desain grup facebook sebagai pengelolaan pembelajaran selesai
dibuat, kemudian dikonsultasikan kepada ahli media dan ahli materi untuk
divalidasi.
a. Validasi Ahli
Validasi dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan perangkat
pembelajaran serta mengetahui hal apa yang perlu diperbaiki dari
media pembelajaran. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara
menghadirkan pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman,
dalam penelitian ini adalah ahli materi dan ahli pengembangan
perangkat pembelajaran.
Dalam penelitian ini adalah ahli materi dan ahli pengembangan
media pembelajaran yaitu 2 orang ahli materi / guru dari SMAN 1
Banjarharjo dan 3 orang ahli media dosen dari jurusan Teknik Elektro.
- Revisi Produk
Revisi desain dilakukan jika diperlukan karena ada kekurangan
dalam desain model pembelajaran melalui grup dalam facebook. Jika
tidak ada yang perlu direvisi maka bahan sudah dapat diujikan.
Dalam penelitian ini terdapat revisi dari ahli media dan ahli materi.
Dimana terdapat kekurangan pada pemanfaatan fitur video dalam
pengelolaan pembelajaran. Maka peneliti merevisi ulang dan kembali
ke tahap desain produk untuk memperbaiki kekurangan dalam
memanfaatkan grup facebook sebagai pembelajaran tersebut.
40
40
b. Uji coba grup facebook sebagai sarana pengelolaan pembelajaran
Setelah revisi atas produk dibuat, langkah selanjutnya adalah uji
coba produk. Uji coba ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
setiap detail kelebihan dan kelemahan model pembelajaran grup
facebook. Produk diujicobakan pada siswa kelas X kemudian siswa
memberi tanggapan melalui angket (terlampir)
Pengembangan pembelajaran berhasil apabila produk yang telah
diujicobakan dinyatakan efektif dan layak.
4. Analisis
Analisis hasil penelitian dilakukan setelah peneliti mendapatkan data-
data penelitian dari angket yang telah dibagikan, yang berisi tentang
tanggapan-tanggapan dan sikap siswa kelas X6 dan X7 di SMAN 1
Banjarharjo - Brebes terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan
grup dalam facebook yang telah peneliti buat dan menyimpulkan hasilnya.
C. Metode Pengumpulan Data
Menurut Arikunto (1999: 151) metode pengumpulan data merupakan
cara yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian. Untuk
memperoleh data yang diinginkan sesuai dengan tujuan, sebagai bagian dari
langkah pengumpulan data merupakan langkah yang sukar, karena data yang
salah akan menyebabkan kesimpulan yang ditarik juga akan salah.
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan angket atau kuesioner dan dokumentasi.
41
41
1. Angket atau Kuesioner
Angket atau Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006: 151).
Instrumen angket/ kuesioner ini digunakan untuk mengetahui dan
memperoleh data serta informasi berupa pendapat mahasiswa tentang hasil
dari pembuatan media pembelajaran yang telah dibuat untuk dapat
dievaluasi dan dikembangkan lebih lanjut agar layak digunakan sebagai
media yang menunjang pembelajaran.
Dalam pengisian instrumen angket tersebut, objek penelitian akan
menyampaikan sikapnya melalui pernyataan tertulis. Oleh karena itu,
dalam instrumen ini digunakanlah model skala sikap atau yang sering
disebut Skala Likert. Skala sikap disusun untuk mengukur sikap pro dan
kontra, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju terhadap suatu objek
tertentu. Menurut Arikunto (2006 : 242) ukuran atau jenjang kategori skala
sikap untuk nilai positif mempunyai format dengan alternatif 4 poin/ skor
sebagai berikut :
Tabel 3.1 Jenjang Kategori Skala Sikap
Kategori Singkatan Bobot Nilai
Sangat Setuju SS 4
Setuju S 3
Tidak Setuju TS 2
Sangat Tidak Setuju STS 1
42
42
2. Dokumentasi
Menurut Arikunto, dokumentasi adalah metode yang digunakan
untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,
agenda, dan sebagainya.
Pada penelitian ini digunakan metode dokumentasi untuk mendata
siswa kelas X6 dan X7 di SMAN 1 Banjarharjo yang mengikuti pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi sebanyak 69 siswa/ responden
D. Metode Analisis Data
1. Langkah-Langkah Analisis Data
Metode analisis data yang dilakukan adalah metode analisis statistik
deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2011:
147). Dengan metode analisis statistik deskriptif ini, setelah data
terkumpul, maka data akan diklasifikasikan menjadi dua kelompok data,
yaitu data kuantitatif yang berbentuk angka, dan data kualitatif yang
dinyatakan dalam kata-kata. Langkah-langkah yang dilakukan untuk
menganalisis data setelah data terkumpul adalah sebagai berikut :
1. Memeriksa angket yang telah diisi oleh sampel (responden), yaitu
memeriksa kelengkapan isi angket dan menyusun sesuai dengan angket
43
43
responden. Dalam penelitian ini angket diberikan kepada 3 responden
dari dosen Jurusan Teknik Elektro, 2 responden guru TIK di SMAN 1
Banjarharjo, dan 69 responden siswa kelas X6 dan X7 di SMAN 1
Banjarharjo – Brebes.
2. Mengkuantitatifkan jawaban setiap pertanyaan sesuai indikator dengan
memberi skor sesuai dengan bobot yang telah ditentukan.
3. Membuat tabulasi data.
4. Kemudian menghitung persentase dari tiap-tiap variabel dengan cara
membagi suatu skor dengan totalnya dan mengalikan dengan 100%,
seperti rumus berikut :
Persentase (%) = x 100%
Keterangan :
% = Persentase sub variabel
n = Jumlah skor tiap sub variable
N = Jumlah Skor maksimum
(Muhammad Ali, 1998: 184).
5. Dari persentase yang diperoleh kemudian ditransformasikan ke dalam
kalimat yang bersifat kualitatif. Untuk menentukan katagori tinggi,
sedang dan rendah dalam bentuk tabel statistik distributif maka perlu
menentukan nilai maksimum, nilai minimum, dan intervalnya. Dengan
mengadaptasi rumus persentase diatas maka dapat menentukan nilai
indeks minimum dan indeks maksimum. Sedangkan untuk menentukan
interval, serta jarak intervalnya dapat mengadopsi rumus yang
44
44
disampaikan Sugiyono (2011: 172). Dari rumus-rumus tersebut maka
diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Menentukan persentase skor ideal (skor maksimum ) = 100 %
Pada penelitian ini menggunakan 4 nilai skor maksimum dari item
soal dan banyaknya responden sebanyak 3 ahli media, 2 ahli materi,
dan 69 siswa kelas X6 dan X7 di SMAN 1 Banjarharjo
b. Menentukan persentase skor terendah ( skor minimum) = 0%
Pada penelitian ini menggunakan 4 nilai skor maksimum dari item
soal dan banyaknya responden sebanyak 3 ahli media, 2 ahli materi,
dan 69 siswa kelas X6 dan X7 di SMAN 1 Banjarharjo
c. Range pada penelitian ini yaitu = 100% – 0 % = 75%
d. Pada penelitian ini menggunakan interval yang dikehendaki yaitu 4
(Sangat Tidak Baik, Tidak Baik, Baik dan Sangat Baik).
e. Menentukan lebar interval yaitu ( 25).
Berdasarkan perhitungan diatas maka pada penelitian ini diperoleh
range persentase & kriteria kualitatif yang disajikan dalam tabel statistik
distribusi dibawah ini:
Tabel 3.2 Range Persentase dan Kriteria Skor Kualitatif
Interval Kriteria
0% ≤ skor ≤25% Sangat Tidak Baik
26%≤ skor ≤50% Tidak Baik
51%≤ skor ≤75% Baik
76%≤ skor≤100% Sangat Baik
45
45
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Kelayakan Pemanfaatan Grup Facebook untuk Pembelajaran
Validasi dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan perangkat
pembelajaran serta mengetahui hal apa yang perlu diperbaiki dari media
pembelajaran. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan
pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman.
Dalam penelitian ini grup facebook diuji kelayakannya kepada 3 dosen ahli
media teknik elektro Unniversitas Negeri Semarang (UNNES) dan 2 orang
guru ahli materi di SMAN 1 Banjarharjo. Para pakar yang dihadirkan telah
menjawab pernyataan dan pertanyaan dengan baik dan benar dalam arti
seluruh pertanyaan angket dijawab semua. Hasil analisis skor angket untuk
kriteria tampilan grup facebook yang telah diisi oleh pakar media ditunjukkan
pada tabel 4.1
46
46
Tabel 4.1. Data Angket Kriteria Tampilan Grup Facebook
No Item soal Skor
maksimum
Prosentase
(%) setiap
item soal
Kategori
kriteria skor
1 Penggunakan huruf atau karakter yang
sesuai
10 83,3 Sangat Baik
2 Menggunakan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar
9 75 Baik
3 Menggunakan bahasa yang mudah
dipahami
12 100 Sangat Baik
4 Identitas nama kepemilikan grup cukup
jelas
9 75 Baik
5 Fitur tautan pada halaman awal grup
memudahkan penyampaian materi
11 91,6 Sangat Baik
6 Gambar materi yang terdapat pada grup
cukup jelas
9 75 Baik
7 Keterangan pada gambar sudah cukup
jelas
11 91,6 Sangat Baik
8 Gambar sesuai dengan materi yang
dipelajari
10 83,3 Sangat Baik
9 Fasilitas file bisa digunakan sebagai
penyampaian materi dalam grup
10 83,3 Sangat Baik
10 Adanya File yang terdapat pada grup
memudahkan siswa menggunakan materi
11 91,6 Sangat Baik
11 Dengan fasilitas Ajukan Pertanyaan bisa
memberikan umpan balik dari siswa
mengenai cara guru melakukan
pembelajaran
10 83,3 Sangat Baik
12 Pembuatan Acara pada fasilitas grup
memudahkan dalam membuat jadwal
agenda pelajaran
10 83,3 Sangat Baik
13 Tautan ke blog dapat bekerja dengan baik 11 91,6 Sangat Baik
14 Tanda Like (ikon ibu jari) pada facebook
bisa digunakan siswa untuk merespon
kiriman materi
10 83,3 Sangat Baik
15 Kotak komentar bisa digunakan untuk
memberi tanggapan berupa pesan tertulis
11 91,6 Sangat Baik
Rata-rata 85,5 Sangat Baik
47
47
Gambar 4.1. Grafik Hasil Validasi Kriteria Tampilan Grup Facebook oleh
Pakar Multimedia
Pada tabel 4.1. dan gambar 4.1. merupakan perolehan hasil validasi grup
facebook pada kriteria tampilan yang telah diisi oleh ahli media.
a. Menghitung jumlah setiap skor maksimum, yakni:
Skor maksimum = jumlah nilai penskoran maksimum dari item soal x
banyak responden
Pada penelitian ini menggunakan 4 nilai skor maksimum dari item soal
dan banyaknya responden sebanyak 3 ahli media. Maka
= 4 x 3 = 12, jadi nilai jumlah skor maksimum dari prosentase setiap soal
N = 12
Pada item soal nomer 1, ahli media mengisi jawaban skor total
maksimum pada angket sebesar 10 yang didapat dengan rincian masing-
masing responden 3, 3, dan 4. Dan kemudian dijumlahkan hasilnya 10.
Jadi skor maksimum item soal nomer 1 sebanyak 10. Untuk menghitung
48
48
skor maksimum pada item soal nomer 2 dan selanjutnya sama
perhitungannya seperti diatas. (terlampir)
b. Menghitung prosentase setiap item soal, yakni:
%= x 100 %
Seperti diketahui sebelumnya bahwa N=12 Jadi
n = jumlah skor maksimum item soal nomer 1 dengan jumlah 10.
Maka bisa dihitung dengan menggunakan rumus:
% = x 100 %
% = x 100 %
=
Untuk menghitung prosentase setiap item soal pada nomer 2 dan
selanjutnya sama perhitungannya seperti diatas. (terlampir)
c. Menentukan kategori kriteria skor
Range Persentase dan Kriteria Skor Kualitatif
Interval Kriteria Skor
0% ≤ skor ≤25% Sangat Tidak Baik
26%≤ skor ≤50% Tidak Baik
51%≤ skor ≤75% Baik
76%≤ skor≤100% Sangat Baik
Pada penelitian ini item soal nomer 1 diperoleh skor hasil maksimum 10
dengan prosentase 83,3%. Maka dapat dilihat pada tabel kriteria diatas
bahwa 83,3% masuk kedalam kriteria skor sangat baik.
49
49
Untuk menentukan kriteria skor item soal pada nomer 2 dan
selanjutnya sama perhitungannya seperti diatas. (terlampir)
Pada tabel 4.1. dan gambar 4.1. merupakan perolehan hasil validasi
grup facebook pada kriteria tampilan. Pada tabel tersebut, terlihat 15 item
yang divalidasi, 12 item memperoleh kriteria “sangat baik”, yaitu pada
item 1, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, masing-masing memperoleh
skor 10, 12, 11, 11, 10, 10, 11, 10, 10, 11, 10, 11 dengan presentase
83,3%, 100%, 91,6%, 91,6%, 83,3%, 83,3%, 91,6%, 83,3%, 83,3%,
91,6%, 83,3%, 91,6%. Kemudian 3 item lainnya memperoleh kriteria
“baik” yaitu pada item 2, 4, 6 memperoleh skor masing-masing 9, 9, 9
dengan presentase 75%, 75%, 75%
Hasil analisis skor angket untuk kriteria kualitas teknis yang telah
diisi oleh pakar media ditunjukkan pada tabel 4.2.
Tabel 4.2. Kriteria Kualitas Teknis
No Item soal Skor
maksimum
Prosentase
(%) setiap
item soal
Kategori
kriteria skor
16 Grup facebook dapat diakses dengan
mudah
11 91,6 Sangat Baik
17 Akses grup facebook relatif cepat 10 83,3 Sangat Baik
18 Grup facebook dapat diakses setiap
waktu
11 91,6 Sangat Baik
19 Ketika berada dalam grup facebook, saya
dapat menjelajah dengan mudah materi
yang dipelajari
11 91,6 Sangat Baik
20 Saya merasa nyaman saat berada dalam
grup facebook ini
9 75 Baik
21 Saya dapat berada dalam grup facebook
dalam waktu yang relatif lama, dan tidak
membosankan
9 75 Baik
Rata-rata 84,7 Sangat Baik
50
50
Gambar 4.2. Grafik Hasil Validasi Kriteria Kualitas Teknis
oleh Pakar Multimedia
a. Menghitung jumlah setiap skor maksimum, yakni:
Skor maksimum = jumlah nilai penskoran maksimum dari item soal x
banyak responden
Pada penelitian ini menggunakan 4 nilai skor maksimum dari item soal
dan banyaknya responden sebanyak 3 ahli media. Maka
= 4 x 3 = 12, jadi nilai jumlah skor maksimum dari prosentase setiap soal
N = 12
Pada item soal nomer 16, ahli media mengisi jawaban skor total
maksimum pada angket sebesar 11 yang didapat dengan rincian masing-
masing responden 4, 4, dan 3. Dan kemudian dijumlahkan hasilnya 11.
Jadi skor maksimum item soal nomer 16 sebanyak 11. Untuk menghitung
51
51
skor maksimum pada item soal nomer 17 dan selanjutnya sama
perhitungannya seperti diatas. (terlampir)
b. Menghitung prosentase setiap item soal, yakni:
%= x 100 %
Seperti diketahui sebelumnya bahwa N=12 Jadi
n = jumlah skor maksimum item soal nomer 16 dengan jumlah 11.
Maka bisa dihitung dengan menggunakan rumus:
% = x 100 %
% = x 100 %
=
Untuk menghitung prosentase setiap item soal pada nomer 17 dan
selanjutnya sama perhitungannya seperti diatas. (terlampir)
c. Menentukan kategori kriteria skor
Range Persentase dan Kriteria Skor Kualitatif
Interval Kriteria Skor
0% ≤ skor ≤25% Sangat Tidak Baik
26%≤ skor ≤50% Tidak Baik
51%≤ skor ≤75% Baik
76%≤ skor≤100% Sangat Baik
Pada penelitian ini item soal nomer 16 diperoleh skor hasil
maksimum 11 dengan prosentase 91,6%. Maka dapat dilihat pada tabel
kriteria diatas bahwa 91,6% masuk kedalam kriteria skor sangat baik.
52
52
Untuk menentukan kriteria skor item soal pada nomer 17 dan
selanjutnya sama perhitungannya seperti diatas. (terlampir)
Pada tabel 4.2. dan gambar 4.2, merupakan perolehan hasil validasi
grup facebook pada kriteria kualitas teknis. Pada tabel tersebut, terlihat
6 item yang divalidasi, 4 item memperoleh kriteria “sangat baik”, yaitu
pada item soal nomer 16, 17, 18, 19 masing-masing memperoleh skor
11, 10, 11, 11 dengan presentase 91,6%, 83,3%, 91,6%, 91,6%.
Kemudian 2 item lainnya memperoleh kriteria “baik” yaitu item soal
nomer 20 dan 21, memperoleh skor masing-masing 9 dan 9 dengan
presentase 75%
Penelitian berikutnya, peneliti mengujikan grup facebook terhadap
2 orang guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di
SMAN 1 Banjarharjo. Para guru yang dihadirkan telah menjawab
pernyataan dan pertanyaan dengan baik dan benar dalam arti seluruh
pertanyaan angket dijawab semua. Hasil analisis skor angket untuk
kriteria pendidikan yang telah diisi oleh guru ditunjukkan oleh 4.3
53
53
Tabel 4.3 Data Angket Kriteria Pendidikan
No Item soal Skor
maksimum
Prosentase
(%) setiap
item soal
Kategori
kriteria skor
1 Materi pada grup facebook sesuai
kurikulum yang berlaku
7 87,5 Sangat Baik
2 Materi yang ada dalam grup facebook ini
dinyatakan secara jelas
7 87,5 Sangat Bail
3 Isi materi relevan dengan yang dipelajari
oleh siswa
7 87,5 Sangat Baik
4 Konsep dalam isi materi sudah sesuai
dan tepat
6 75 Baik
5 Grup facebook dapat digunakan untuk
pembelajaran individu dan kelompok
6 75 Baik
6 Grup facebook ini dapat digunakan
sebagai alat bantu pelajaran
7 87,5 Sangat Baik
7 Penyampaian materi dengan grup mudah
diterima siswa
7 87,5 Sangat Baik
8 Penggunaan grup facebook bisa direspon
baik oleh siswa-siswanya.
8 100 Sangat Baik
9 Grup facebook ini dapat digunakan
untuk berkomunikasi antara guru dan
siswanya.
7 87,5 Sangat Baik
10 Grup facebook ini dapat digunakan
untuk berkomunikasi antara guru dan
siswanya
7 87,5 Sangat Baik
11 Isi materi sudah lengkap sesuai dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai
6 75 Baik
12 Grup facebook ini dapat digunakan
dengan mudah dalam penyampaian
materi
7 87,5 Sangat Baik
13 Grup facebook ini dapat digunakan
sebagai alternatif penyampaian informasi
jarak jauh
8 100 Sangat Baik
14 Grup facebook ini dapat digunakan
untuk mempresentasikan bahan ajar
6 75 Baik
15 Dengan grup facebook guru bisa
memberikan respon kepada siswanya
7 87,5 Sangat Baik
Rata-rata 85,8 Sangat Baik
54
54
Gambar 4.3. Grafik Hasil Validasi Kriteria Pendidikan oleh Pakar Materi
a. Menghitung jumlah setiap skor maksimum, yakni:
Skor maksimum = jumlah nilai penskoran maksimum dari item
soal x banyak responden
Pada penelitian ini menggunakan 4 nilai skor maksimum dari item
soal dan banyaknya responden sebanyak 2 ahli materi. Maka
= 4 x 2 = 8, jadi nilai jumlah skor maksimum dari prosentase setiap
soal N = 8
Pada item soal nomer 1, ahli materi mengisi jawaban skor total
maksimum pada angket sebesar 7 yang didapat dengan rincian masing-
masing responden 3 dan 4. Dan kemudian dijumlahkan hasilnya 7. Jadi
55
55
skor maksimum item soal nomer 1 sebanyak 7. Untuk menghitung skor
maksimum pada item soal nomer 2 dan selanjutnya sama
perhitungannya seperti diatas. (terlampir)
b. Menghitung prosentase setiap item soal, yakni:
%= x 100 %
Seperti diketahui sebelumnya bahwa N=7 Jadi
n = jumlah skor maksimum item soal nomer 1 dengan jumlah 7.
Maka bisa dihitung dengan menggunakan rumus:
% = x 100 %
% = x 100 %
=
Untuk menghitung prosentase setiap item soal pada nomer 2 dan
selanjutnya sama perhitungannya seperti diatas. (terlampir)
c. Menentukan kategori kriteria skor
Range Persentase dan Kriteria Skor Kualitatif
Interval Kriteria Skor
0% ≤ skor ≤25% Sangat Tidak Baik
26%≤ skor ≤50% Tidak Baik
51%≤ skor ≤75% Baik
76%≤ skor≤100% Sangat Baik
Pada penelitian ini item soal nomer 1 diperoleh skor hasil maksimum 7
dengan prosentase 87,5%. Maka dapat dilihat pada tabel kriteria diatas
bahwa 87,5% masuk kedalam kriteria skor sangat baik.
56
56
Untuk menentukan kriteria skor item soal pada nomer 2 dan
selanjutnya sama perhitungannya seperti diatas. (terlampir)
Pada tabel 4.3. dan gambar 4.3, merupakan perolehan hasil validasi
grup facebook pada kriteria pendidikan. Pada tabel tersebut, terlihat 16
item soal yang divalidasi, 11 item memperoleh kriteria “sangat baik”,
yaitu pada item soal nomer 1, 2, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 15 masing-
masing memperoleh skor 7, 7, 7, 7, 7, 8, 7, 7, 7, 8, 7 dengan presentase
87,5%, 87,5%, 87,5%, 87,5%, 87,5%, 100%, 87,5%, 87,5%, 87,5%,
100%, 87,5%, . Kemudian 4 item lainnya memperoleh kriteria “baik”
yaitu item soal nomer 4, 5, 11, 14, memperoleh skor masing-masing 6,
6, 6, 6 dengan presentase 75%, 75%, 75%, 75%.
2. Proses Pembelajaran dengan Memanfaatkan Fitur Grup Facebook
a. Persiapan Grup Facebook
Pembelajaran terpadu (hybrid) berbasis grup facebook dilakukan pada
mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk siswa semester
2 kelas X6 dan X7 di SMAN 1 Banjarharjo tahun ajaran 2012-2013.
Jumlah siswa yang terdaftar pada penelitian ini adalah 69 orang.
Grup facebook pembelajaran TIK kelas X SMAN 1 Banjarharjo ini
dibuat pada tanggal 15 Februari 2013, bersamaan dengan dimulainya jam
pelajaran mata pelajaran TIK kelas X6 dan X7. Dalam satu minggu
pertama, sebagian besar siswa telah mengunjungi dan melihat grup
facebook pembelajaran ini. Tercatat 72 akun melihat grup pembelajaran ini
57
57
dalam satu hari pertama. Sementara itu, jumlah siswa kelas X6 dan X7
tercatat sebanyak 69 orang. Bila diasumsikan semua siswa telah melihat
grup facebook pembelajaran ini, maka ada kelebihan 2 akun. Peneliti
menggunakan 2 akun untuk mengelola grup facebook pembelajaran TIK
ini, dan 1 akun milik guru. Maka dalam minggu pertama seluruh siswa
telah mengetahui keberadaan grup pembelajaran TIK ini dan meminta
menjadi anggota. Grup facebook pembelajaran TIK ini merupakan jenis
grup “rahasia”, yakni grup yang keanggotaannya hanya bisa ditambahkan
oleh pemiliknya. Dalam hal ini yang menjadi anggota dari grup facebook
adalah siswa kelas X6 dan X7 beserta seorang guru yang mengajar pada
bidang TIK. Proses penambahan anggota grup facebook pembelajaran TIK
ini terselesaikan 1 hari saat penelitian akan di mulai. Proses penambahan
anggota grup mengalami kendala, hal ini disebabkan karena nama anggota
akun yang cenderung menggunakan nama alias (nickname) yang sangat
berbeda dengan aslinya, sehingga setelah melalui tahapan verifikasi dan
validasi melalui pesan langsung di grup facebook dengan cara mengirimkan
nama, kelas dan nomer absen siswa, telah dipastikan bahwa pemilik akun
adalah siswa kelas X6 dan X7 di SMAN 1 Banjarharjo.
58
58
Gambar 4.4 Berita Pembuatan Grup Facebook Pembelajaran TIK kelas X
SMAN 1 Banjarharjo dan Respon Siswa
b. Persiapan Bahan Ajar
. Ketika penulis menyampaikan berita bahwa materi pelajaran telah
ditulis disebuah blog, pada hari yang sama seluruh anggota grup facebook
pembelajaran TIK kelas X SMAN 1 Banjarharjo (69 akun) telah melihat
berita itu dan telah mengunjungi blog yang dimaksud. Berita yang
disampaikan melalui grup facebook direspon lebih cepat oleh siswa
Gambar 4.5 menunjukan berita tentang dibuatnya materi pelajaran dan
jumlah siswa yang telah melihat pada hari yang sama dan satu hari
setelahnya.
59
59
Gambar 4.5 Tampilan Pesan dan Jumlah yang Telah Membaca Pesan
Selain menautkan bahan ajar, guru bisa mengunggah (uploading)
bahan ajar ke grup facebook. Berbagai format dokumen bisa di unggah dan
disimpan ke dalam grup facebook untuk diunduh oleh siswa. Hanya
anggota grup yang bisa melihat dan mengunduh dokumen-dokumen.
Dibanding pengunggahan dan penyimpanan dokumen dalam situs lain,
pengunggahan dan penyimpanan dalam grup facebook relatif lebih terjaga
dan hanya dapat dilihat anggota grup saja. Gambar 4.6 menunjukan daftar
File yang telah diunggah dan dapat diunduh oleh anggota grup facebook
pembelajaran TIK kelas X SMAN 1 Banjarharjo.
60
60
Gambar 4.6 Daftar File yang Telah Diunggah
Grup facebook juga memiliki fasilitas untuk membuat dan
menayangkan kuesioner untuk diisi secara online. Fasilitas ini dapat
dimanfaatkan, misalnya untuk meminta umpan balik dari siswa mengenai
cara guru melakukan pembelajaran. Gambar 4.7 menunjukan kuisioner
dalam grup facebook dan respon siswa.
61
61
Gambar 4.7 Kuis dalam Grup Facebook
Selain itu, Grup facebook ini juga memiliki fasilitas untuk
mengunggah foto materi bahan ajar ke grup facebook. Melalui fasilitas foto
ini siswa dapat mengetahui berbagai gambar materi yang dipelajarinya.
Gambar 4.8 menunjukan koleksi gambar materi dalam grup facebook
Gambar 4.8. Koleksi Foto Materi dalam Grup Facebook
62
62
c. Perlaksanaan Pembelajaran
Dalam beberapa kali upaya pemberian pengumuman terkait aktivitas
pembelajaran, sebagaian besar siswa merespon dalam satu jam pertama
dengan cara melihat, memberi tanda like (akan tampak sebagian ikon yang
menunjukan ibu jari) atau langsung memberikan tanggapan berupa pesan
tertulis. Jumlah dan identitas akun siswa yang melihat, memberi tanda like,
maupun memberi tanggapan dapat dilihat oleh hampir semua anggota grup
facebook. Kecepatan merespon pertanyaan maupun berita ini menunjukan
bahwa sebagian besar siswa selalu online melalui facebook.
Gambar 4.9 menunjukan berita pengunggahan file yang dengan cepat
direspon oleh siswa. Pengunggahan file dilakukan menjelang malam, dan
beberapa jam kemudian , 64 siswa melihat, 11 orang memberi tanda like,
dan 2 siswa memberi komentar tertulis.
Gambar 4.9. Respon Siswa Atas Pengunggahan File
63
63
d. Evaluasi Pembelajaran
Dalam grup facebook ini juga bisa memanfaatkan Google Docs untuk
memfasilitasi pembuatan kuis online sebagai hasil evaluasi pencapaian
pembelajaran. Dalam penelitian ini penulis mengirimkan tautan ke dalam
grup dengan tujuan untuk merujuk siswa mengerjakan soal yang ada pada
blog. Gambar 4.10 menunjukan rujukan pada grup dan soal latihan pada
blog sebagai evaluasi pencapaian pembelajaran
Gambar 4.10 Rujukan pada Grup dan Soal Latihan pada Blog sebagai
Evaluasi Pencapaian Pembelajaran
Pada penelitian ini, penulis memberikan 2 pertanyaan terkait dengan
pemanfaatan grup facebook sebagai sarana pengelolaan pembelajaran,
yakni:
1. Apakah pembelajaran tatapmuka bisa digantikan dengan belajar
melalui grup facebook ini khususnya untuk materi perangkat keras
(hardware) seperti yang dibahas dalam grup ini?
64
64
2. Apakah interaksi dalam grup facebook ini bisa membuat Anda
lebih mengenal teman seangkatan (terutama yang berbeda kelas)?
Pada pertanyaan pertama, opsi yang diberikan adalah: (a) Sangat Bisa,
(b) Bisa, (c) Sekali-kali bisa saja, dan (d) Sama sekali tidak bisa. Tercatat
ada 63 akun yang melihat keberadaan pertanyaan ini, namun hanya 36 akun
yang memilih. Diantara 36 akun tersebut, 25 akun menyatakan “sangat
bisa”, 7 akun menyatakan “bisa”, 2 akun menyatakan “sekali-kali bisa
saja”, sementara tidak satupun yang memilih opsi “sama sekali tidak bisa”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar melalui grup facebook ini dapat
diterima oleh siswa sebagai salah satu cara menyelenggarakan
pembelajaran. Gambar 4.11 menunjukan respon siswa mengenai peran grup
facebook dalam pembelajaran.
Gambar 4.11 Respon Siswa Mengenai Peran Grup Facebook dalam
Pembelajaran
65
65
Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kelas X6
dan X7 di SMAN 1 Banjarharjo ini diselenggarakan terpisah tempat dan
waktu belajarnya. Meskipun diselenggarakan terpisah waktu dan tempat,
namun tidak semua siswa mengenal seluruh siswa dari kelompok belajar
lainnya. Oleh karena itu, diajukan pertanyaan, yakni apakah interaksi dalam
grup facebook ini bisa membuat Anda lebih mengenal teman seangkatan
(terutama yang berbeda kelas)?. Pertanyaan ini dilihat oleh 63 akun, tetapi
direspon hanya oleh 41 akun. Dari 41 akun yang merespon, semua memilih
opsi “ya” yang menyatakan bahwa interaksi dalam grup facebook
mengakrabkan mereka dengan teman seangkatan yang berbeda kelas,
sementara tidak ada akun yang memilih opsi “tidak”. Gambar 4.12
menunjukan apakah grup facebook mengakrabkan anggota
Gambar 4.12 Apakah Grup Facebook Mengakrabkan Anggota
66
66
3. Hasil Analisis Angket terhadap Tanggapan Siswa
Pengumpulan tanggapan siswa dilakukan pada tanggal 22 Mei 2013.
Tanggapan dikumpulkan dari 69 siswa yaitu kelas X6 dan X7 di SMAN 1
Banjarharjo Kab. Brebes. Di dalam angket tersebut berisi tentang beberapa
pertanyaan pemanfaatan grup facebook sebagai pembelajaran.
Setelah pemanfaatan grup facebook tervalidasi dan mendapatkan
tanggapan dari pakar, selanjutnya diujicobakan terhadap siswa yang telah
mendapatkan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dalam
penelitian ini dihadirkan oleh 2 kelas, yaitu kelas X6 dan X7 yang jumlah
keseluruhannya 69 siswa aktif facebook.
Tabel 4.4 Data Angket Variabel Tanggapan Siswa
No Item soal
Skor
maksi
mum
Prosentase
(%) setiap
item soal
Kategori
kriteria skor
1 Saya sudah biasa menggunakan facebook 243 88 Sangat Baik
2 Menggunakan facebook sangat mudah 237 85,8 Sangat Baik
3 Grup facebook bisa diakses setiap waktu 211 76,4 Sangat Baik
4 Kalimat-kalimat dalam materi pada grup
facebook ini mudah untuk dipahami
208 76 Sangat Baik
5 Grup facebook ini membuat saya tertarik 209 75,7 Sangat Baik
6 Facebook sarana belajar yang tidak
membosankan
227 82,2 Sangat Baik
7 Pembelajaran lewat facebook sangat menarik 219 80,0 Sangat Baik
8 Grup facebook ini sangat mengasyikan 198 72,8 Baik
9 Saya sangat senang belajar dengan grup
212 76,8 Sangat Baik
10 Grup facebook ini sangat membantu
pembelajaran khususnya pada mata pelajaran
TIK
241 87,3 Sangat Baik
11 Dengan facebook saya bisa berdiskusi dengan
teman sebaya
227 82,2 Sangat Baik
12 Grup facebook bisa diakses dengan mudah 213 77,1 Sangat Baik
13 Saya bisa merespon kiriman di grup dengan
mudah
213 77,1 Sangat Baik
67
67
14 Dengan grup ini saya bisa mengerjakan tugas
dengan mudah
203 73,5 Baik
15 Saya bisa mengauasai materi yang dibahas
dengan grup ini
196 71,7 Baik
16 Gambar pada facebook membuat materi lebih
menarik
217 78,6 Sangat Baik
17 Grup facebook dapat digunakan untuk
berinteraksi dengan siswa lainnya
235 85,1 Sangat Baik
18 Grup facebook dapat digunakan untuk
berinteraksi antara guru dengan siswa
236 85,5 Sangat Baik
19 Pemberitahuan informasi pada grup facebook
lebih efektif
224 81,1 Sangat Baik
20 Sangat menarik untuk dipelajari 220 79,7 Sangat Baik
21 Saya sangat memahami materi pada grup
194 70,2 Sangat Baik
22 Grup facebook ini dapat digunakan sebagai
alat bantu pembelajaran
248 86,5 Sangat Baik
23 Ketika berada dalam grup facebook, saya
dapat menjelajah dengan mudah materi yang
dipelajari
214 78,2 Sangat Baik
24 Isi materi relevan dengan materi yang
dipelajari oleh siswa
203 73,5 Baik
25 Gambar sesuai dengan materi yang dipelajari 217 78,9 Sangat Baik
26 Penjelasan keterangan pada gambar sudah
cukup jelas
208 75,3 Sangat Baik
27 Menggunakan bahasa yang mudah dipahami 226 81,8 Sangat Baik
28 Fasilitas pada grup facebook sudah lengkap 199 72,1 Baik
29 Adanya fasilitas yang terdapat pada grup
memudahkan saya mengakses facebook
219 79,3 Sangat Baik
30 Saya bisa mengakses grup facebook dalam
waktu yang relatif lama dan tidak bosan
195 71,3 Sangat Baik
Rata-rata 78,7 Sangat Baik
68
68
Gambar 4.13. Grafik Tanggapan Siswa Mengenai Grup Facebook
a. Menghitung jumlah setiap skor maksimum, yakni:
Skor maksimum = jumlah nilai penskoran maksimum dari item
soal x banyak responden
Pada penelitian ini menggunakan 4 nilai skor maksimum dari item
soal dan banyaknya responden sebanyak 69 responden. Maka
= 4 x 69 = , jadi nilai jumlah skor maksimum dari prosentase setiap
soal N = 276
Pada item soal nomer 1, keseluruhan dari 69 siswa mengisi
jawaban skor total maksimum pada angket sebesar 243 yang didapat
dari jawaban masing-masing siswa. Jadi skor maksimum item soal
nomer 1 sebanyak 243. Untuk menghitung skor maksimum pada item
69
69
soal nomer 2 dan selanjutnya sama perhitungannya seperti diatas.
(terlampir)
b. Menghitung prosentase setiap item soal, yakni:
%= x 100 %
Seperti diketahui sebelumnya bahwa N=243 Jadi
n = jumlah skor maksimum item soal nomer 1 dengan jumlah 243.
Maka bisa dihitung dengan menggunakan rumus:
% = x 100 %
% = x 100 %
=
Untuk menghitung prosentase setiap item soal pada nomer 2 dan
selanjutnya sama perhitungannya seperti diatas. (terlampir)
c. Menentukan kategori kriteria skor
Range Persentase dan Kriteria Skor Kualitatif
Interval Kriteria Skor
0% ≤ skor ≤25% Sangat Tidak Baik
26%≤ skor ≤50% Tidak Baik
51%≤ skor ≤75% Baik
76%≤ skor≤100% Sangat Baik
Pada penelitian ini item soal nomer 1 diperoleh skor hasil maksimum
243 dengan prosentase 88%. Maka dapat dilihat pada tabel kriteria
diatas bahwa 88% masuk kedalam kriteria skor sangat baik.
70
70
Untuk menentukan kriteria skor item soal pada nomer 2 dan
selanjutnya sama perhitungannya seperti diatas. (terlampir)
4. Analisis Jawaban Pertanyaan Terbuka
Dari jawaban yang diberikan oleh responden atas pertanyaan dalam
angket, maka terdapat banyak hal yang harus ditulis tentang grup facebook
sebagai sarana pembelajaran tersebut.
a. Pakar Media
Menurut pakar media grup facebook memiliki kelebihan sebagai
berikut :
a. Bahasa yang digunakan mudah dicerna
b. Membantu memfasilitasi peserta didik untuk belajar TIK diluar jam
sekolah
c. Memberikan tautan dari situs lain yang bisa menambah wawasan
tentang TIK
Sedangkan kekurangan dari grup facebook ini antara lain :
a. Nama grup dan identitas kepemilikan perlu diperjelas
b. Kurang memaksimalkan file video
c. Kurang memaksimalkan Penggunaan fitur acara
Pendapat dari pakar media :
a. Perlu memaksimalkan penggunaan fitur file khususnya file video
b. Usahakan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar namun
mudah ditangkap atau dimengerti siswa
71
71
c. Perbanyak penggunaan tautan atau link ke situs lain yang mendukung
pembelajaran
d. Bisa digunakan dengan menambah dan melengkapi materi TIK.
b. Guru
Menurut Guru, grup facebook memiliki kelebihan sebagai berikut :
a. Penggunaan facebook sangat familiar dan mudah digunakan
b. Tidak mengenal jam pelajaran, dalam artian bisa dilakukan kapan dan
dimanapun bisa diakses
c. Bisa digunakan sebagai alat/ sarana pembelajaran
d. Mudah diakses kapanpun dan sangat menarik bagi siswa untuk
mempelajari materi pelajaran.
e. Bahasa yang digunakan mudah dipahami siswa
f. Materi sudah cukup lengkap
g. Mempermudah dalam proses belajar
Sedangkan kekurangan dari grup facebook ini antara lain :
a. Waktu online siswa tidak bersamaan
b. Materi kurang sedikit ditambah, tidak hanya materi hardware saja
Pendapat dari guru :
a. Grup ini dapat membantu pelajaran disaat jam di luar kelas.
b. Grup facebook layak digunakan sebagai sarana alternatif pembelajaran
pada mata pelajaran TIK
c. Siswa
Menurut siswa, grup facebook memiliki kelebihan sebagai berikut :
72
72
a. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami
b. Dapat dengan mudah berinteraksi langsung dengan guru
c. Bisa berdiskusi dengan teman sebaya
d. Dapat digunakan sebagai alat bantu pembelajaran
e. Memahami materi-materi yang telah diberikan
f. Mudah diakses dan mudah dipahami
g. Menambah wawasan
h. Pembelajaran menarik karena terdapat gambar-gambar materi
i. Penjelasan mudah dipahami
j. Lebih interaktif
k. Bisa digunakan sebagai media belajar
Sedangkan kekurangan dari grup facebook ini antara lain :
a. Sulit mendapatkan informasi jika tidak online facebook
b. Penjelasan agar lebih jelas
c. Kadang cepat membosankan
d. Monoton
e. Tidak semua siswa ikut berkomentar saat materi (hardware)
ditampilkan
Pendapat dari siswa :
a. Grup cukup baik untuk dipelajari
b. Perlu ditambah video materi agar grup lebih menarik
c. Penjelasannya agar lebih jelas lagi
d. Gambar pada grup agar diperjelas lagi
73
73
B. PEMBAHASAN
1. Kelayakan Pemanfaatan Grup Facebook untuk Pembelajaran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka grup facebook
layak dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran mata pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi kelas X di SMAN 1 Banjarharjo karena penggunaan
grup facebook relatif mudah dan sederhana, hanya dengan login dengan facebook
dan masuk kedalam grup pembelajaran TIK kelas X SMAN 1 Banjarharjo.
Dari hasil angket yang telah diberikan dan diisi dengan baik dan benar,
dalam arti seluruh pertanyaan angket dijawab semua oleh 3 orang dosen pakar
media dan 2 orang guru, grup facebook layak untuk dijadikan sebagai sarana
pembelajaran pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
khususnya materi perangkat keras komputer (hardware).
Proses validasi dan pendapat grup facebook oleh pakar media terbagi
menjadi 2 kriteria yaitu, kriteria tampilan dan kualitas teknis, yang masing-masing
terdapat 15 dan 6 item soal yang dinilai. Perolehan skor masing-masing item pada
kriteria dianalisis dan dikualitatifkan.
Beberapa item dari masing-masing kriteria yang divalidasi termasuk dalam
kriteria baik, dan sangat baik. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa grup
facebook dapat digunakan sebagai alat bantu dan sarana pembelajaran pada mata
pelajaran TIK.
Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5 dan 4.6.
74
74
Tabel 4.5. Data Angket Kriteria Tampilan Grup Facebook
No Item
soal
Skor
Total
Prosentase
(%) setiap
item soal
Kategori kriteria
skor
1 1 10 83,3 Sangat Baik
2 2 9 75 Baik
3 3 12 100 Sangat Baik
4 4 9 75 Baik
5 5 11 91,6 Sangat Baik
6 6 9 75 Baik
7 7 11 91,6 Sangat Baik
8 8 10 83,3 Sangat Baik
9 9 10 83,3 Sangat Baik
10 10 11 91,6 Sangat Baik
11 11 10 83,3 Sangat Baik
12 12 10 83,3 Sangat Baik
13 13 11 91,6 Sangat Baik
14 14 10 83,3 Sangat Baik
15 15 11 91,6 Sangat Baik
Rata-rata 85,5 Sangat Baik
Tabel 4.6. Data Angket Kriteria Kualitas Teknis
No Item
Soal
Skor
Total
Prosentase
(%) setiap
item soal
Kategori kriteria
skor
1 16 11 91,6 Sangat Baik
2 17 10 83,3 Sangat Baik
3 18 11 91,6 Sangat Baik
4 19 11 91,6 Sangat Baik
5 20 9 75 Baik
6 21 9 75 Baik
Rata-rata 84,7 Sangat Baik
Skor total diperoleh dari penjumlahan seluruh skor yang diberikan pada
masing-masing item. Kemudian skor total akan dipresentasekan dengan membagi
skor tiap item dengan skor maksimal tiap item, dan dikalikan dengan 100%.
75
75
Setelah didapatkan persentase tiap item, kemudian hasil persentase akan
digolongkan dalam 2 kriteria, dan diperoleh hasil seperti pada tabel tersebut.
Kemudian dapat dilihat pada tabel 4.5 dan 4.6 dari hasil validasi oleh
pakar media menunjukan bahwa pada grup facebook pada kriteria tampilan dapat
dinyatakan “sangat baik”, dengan perolehan presentase sebanyak 85,5 %. Pada
kriteria teknis dapat dinyatakan “baik”, dengan perolehan prosentase skor
sebanyak 84,7%.
Dengan perolehan tersebut bukan berarti grup facebook tidak memiliki
kekurangan. Kekurangan tersebut terdapat pada kurangnya pemanfaaatan fitur-
fitur pada facebook. Seperti pada fitur foto/ video yang seharusnya dimanfaatkan
dengan baik. Kecepatan akses jejaring sosial facebook terkadang tergantung pada
tempat dan operator yang digunakan oleh pengguna di mana pengguna bisa
mengaksesnya. Jika sinyal yang didapat kurang kuat, otomatis pengguna tidak
bisa melihat kiriman video yang dikirim lewat facebook tersebut. Sehingga untuk
bisa memanfaatkan fitur foto/ video dibutuhkan resolusi yang tidak terlalu besar
agar pengguna bisa membukanya dengan jelas.
Setelah melalui proses validasi terhadap pakar media, kemudian penulis
mengenalkan kepada guru agar selanjutnya di validasi pada kriteria pendidikan.
Proses validasi terhadap pakar materi terdapat 15 item soal yang dinilai. Perolehan
skor masing-masing item dianalisis dan dikualitatifkan.
Beberapa item yang divalidasi termasuk dalam kriteria baik dan sangat
baik. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa grup facebook pembelajaran ini
dapat digunakan sebagai alat bantu maupun sarana pembelajaran pada mata
76
76
pelajaran teknologi informasi dan komunikasi. Hal tersebut dapat dilihat pada
tabel 4.7.
Tabel 4.7 Data Angket Kriteria Pendidikan
No Item
soal
Skor
Total
Prosentase
(%) setiap
item soal
Kategori
kriteria skor
1 1 7 87,5 Sangat Baik
2 2 7 87,5 Sangat Bail
3 3 7 87,5 Sangat Baik
4 4 6 75 Baik
5 5 6 75 Baik
6 6 7 87,5 Sangat Baik
7 7 7 87,5 Sangat Baik
8 8 8 100 Sangat Baik
9 9 7 87,5 Sangat Baik
10 10 7 87,5 Sangat Baik
11 11 6 75 Baik
12 12 7 87,5 Sangat Baik
13 13 8 100 Sangat Baik
14 14 6 75 Baik
15 15 7 87,5 Sangat Baik
Rata-rata 85,8 Sangat Baik
Skor total diperoleh dari penjumlahan seluruh skor yang diberikan pada
masing-masing item. Kemudian skor total akan dipresentasekan dengan membagi
skor total tiap item dengan skor maksimal tiap item, dan dikalikan dengan 100%.
Setelah didapatkan persentase tiap item, kemudian hasil persentase akan
digolongkan dalam kriteria pendidikan, dan diperoleh hasil seperti pada tabel
tersebut
Kemudian dapat dilihat pada tabel 4.3 dari hasil validasi oleh pakar materi
menunjukan bahwa pada grup facebook pada kriteria pendidikan dapat dinyatakan
“sangat baik”, dengan perolehan skor sebanyak 85,8 %.
77
77
2. Proses Pembelajaran dengan Memanfaatkan Fitur Grup Facebook
Pada proses pembelajaran dengan menggunakan grup dalam facebook
sebagai sarana pembelajaran mata pelajaran TIK kelas X6 dan X7 di SMAN 1
Banjarharjo ini berjalan dengan baik. Hal ini karena peneliti memanfaatkan fitur-
fitur yang ada didalam grup facebook yang sesuai dengan tujuan dari penelitian ini
yaitu dengan memanfaatkan fitur Wall, Acara, Kuis, Foto, File maupun fitur
Video
3. Hasil Analisis Angket terhadap Tanggapan Siswa
Setelah melalui proses validasi, kemudian grup facebook dikenalkan
kepada pengguna, dalam hal ini adalah siswa kelas X6 dan X7 di SMAN 1
Banjarharjo.
Penelitian dilakukan untuk mengimplementasikan skenario pembelajaran
yang terdiri dari aktivitas presentasi, interaksi, dan evaluasi. Hasilnya menunjukan
bahwa ketiga aktivitas itu dapat diimplementasikan dengan baik di dalam grup
facebook, dengan bantuan email dan blog. Respon siswa juga cukup positif
dengan menyatakan bahwa pembelajaran yang diselenggarakan dengan grup
facebook cukup bisa diterima sebagai alternatif pembelajaran tatap muka. Hal
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Data Angket Tanggapan Siswa
No Item
Soal
Skor Total Prosentase
(%) setiap
item soal
Kategori
kriteria skor
1 1 243 88 Sangat Baik
2 2 237 85,8 Sangat Baik
3 3 211 76,4 Sangat Baik
4 4 208 76 Sangat Baik
5 5 209 75,7 Sangat Baik
78
78
6 6 227 82,2 Sangat Baik
7 7 219 80,0 Sangat Baik
8 8 198 72,8 Baik
9 9 212 76,8 Sangat Baik
10 10 241 87,3 Sangat Baik
11 11 227 82,2 Sangat Baik
12 12 213 77,1 Sangat Baik
13 13 213 77,1 Sangat Baik
14 14 203 73,5 Baik
15 15 196 71,7 Baik
16 16 217 78,6 Sangat Baik
17 17 235 85,1 Sangat Baik
18 18 236 85,5 Sangat Baik
19 19 224 81,1 Sangat Baik
20 20 220 79,7 Sangat Baik
21 21 194 70,2 Sangat Baik
22 22 248 86,5 Sangat Baik
23 23 214 78,2 Sangat Baik
24 24 203 73,5 Baik
25 25 217 78,9 Sangat Baik
26 26 208 75,3 Sangat Baik
27 27 226 81,8 Sangat Baik
28 28 199 72,1 Baik
29 29 219 79,3 Sangat Baik
30 30 195 71,3 Sangat Baik
Item Soal 78,7 Sangat Baik
Berbagai tanggapan dari siswa kemudian dikumpulkan dan dianalisis. Dari
69 anggota grup facebook yang memberikan tanggapannya diperoleh hasil sebesar
78,7 % yang termasuk kedalam kategori “sangat baik”. Seperti pada saat proses
validasi beberapa siswa melalui pernyataan terbuka menyatakan bahwa grup
facebook ini memiliki kekurangan pada konten berupa gambar maupun video
yang kurang jelas. Selain itu karena situs jejaring sosial grup facebook ini bersifat
online tentu membutuhkan koneksi internet untuk mengaksesnya, hal tersebut
tentu membutuhkan biaya koneksi internet agar dapat mengakses situs facebook.
79
79
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan
sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil penelitian grup facebook sebagai pembelajaran secara
keseluruhan dinyatakan bahwa grup facebook ini layak digunakan
sebagai sarana pembelajaran pada materi perangkat keras komputer
(hardware) mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di
SMAN 1 Banjarharjo khususnya kelas X6 dan X7. Responden dari
variabel tanggapan dosen pakar media teknik elektro UNNES dengan
perolehan prosentase pada kriteria tampilan 85,5% dan perolehan
prosentase pada kriteria teknis 84,7%, yang masing-masing kedalam
kategori “sangat baik”. Responden dari variabel tanggapan guru mata
pelajaran TIK SMAN 1 Banjarharjo dengan perolehan prosentase pada
kriteria pendidikan 85,8% kedalam kategori “sangat baik”.
2. Proses pembelajaran dengan grup facebook berjalan dengan baik, hal
ini dikarenakan peneliti memanfaatkan fitur-fitur yang ada didalam
grup facebook yang sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu
dengan memanfaatkan fitur Wall, Acara, Kuis, Foto, File maupun fitur
Video
80
80
3. Responden dari variabel tanggapan siswa kelas X6 dan X7 di SMAN 1
Banjarharjo dengan prosentase 78,7% dalam kategori sangat baik.
B. Saran
1. Meskipun pembelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan
grup facebook ini dinyatakan layak oleh dosen ahli media dari
Universitas Negeri Semarang dan guru ahli materi dari SMAN 1
Banjarharjo, namun keterbatasan fitur-fitur yang ada dalam grup
pembelajaran facebook ini sebaiknya dikembangkan lebih lanjut pada
penelitian selanjutnya dengan model lain yang bisa dikembangkan.
2. Pada proses pembelajaran dengan menggunakan grup facebook ini
sebaiknya menggunakan fitur-fitur facebook yang bisa dimanfaatkan
sehingga proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien.
3. Anggota yang dimasukan kedalam grup pembelajaran ini seharusnya
siswa kelas X6 dan X7 di SMAN 1 Banjarharjo dan masing-masing
siswa memiliki satu akun facebook sehingga pemanfaatan grup
facebook sebagai sarana pembelajaran TIK kelas X di SMAN 1
Banjarharjo ini di tanggapi siswa sangat baik.
81
81
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad. 1998. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:
Angkasa.
Arends. 2007. Learning to Teach. New York: McGraw-Hill Co.
Arikunto, Suharsimi. 1999. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Bamboomedia, dkk. 2008. Facebook Media Pembelajaran. PC CD-ROM. Bali:
Bamboomedia.
Bleed, R. 2001. A hybrid campus for a new millenium. Educause Review, 16-24.
Community, Ebizsoft. 2009. Facebook Business.Yogyakarta: Sakti.
Cut Mutia. 2013. Pengelolaan pembelajaran, dalam
http://kamadicutmutia.blogspot.com/2012/07/pengelolaan-
pembelajaran-berbasis.html [Diunduh pada 10/1/2013 15:08].
Depdiknas. 2004. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta : Balai Pustaka
Dipetek. 2012. Proceeding Seminar Nasional Cakrawala Pembelajaran Berkualitas
di Indonesia. Jakarta: Dikjen Dikti
Enonbun, O. 2010. Constructivism and web 2.0 in the emerging learning era: A
global perspective. Journal of Strategic Innovation and Sustainability, 6
(4), 17-27
Facebook. 2013. Facebook, dalam
http://facebook.com [diunduh pada 15/01/2013 08:40]
Fadly, A. Perangkat Ajar Mental Aritmatika berbasiskan multimedia. Makalah
Seminar Tugas Akhir Mahasiswa. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro Semarang.
Felix, J. P. 2007. Edublogging: Instruction for the Digital Age Learner. San
Diego: University of California.
Irwin, C., Ball, L., Desbrow, B., & Leveritt, M. (2012). Students’ perceptions of
using Facebookas an interactive learning resource at university.
Australasian Journal of Educational Technology, 28(7), 1221-1232.
Kurniawan, Rulianto. 2009. Facebook untuk orang awam. Palembang: Maxikom.
Lie, Anita. 2007. Cooperative Learning. (cet.v). Jakarta : Grasindo.
82
82
Matthew, K. I., Felvegi, E., & Callaway, R. A. 2007. Wiki as a Collaborative
Learning Tool in Langage Arts Methods Class. Journal of Research on
Technology in Education, 42(1), 51-72.
Rifa’i RC, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan.
Semarang: UNNES PRESS.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D Bandung:
Alfabeta.
Sugandi, Achmad. 2006. Teori Pembelajaran. Semarang : UPT MKK UNNES.
Turban, E., & Volonio, L. 2010. Information Technology for Management:
Improving Performance in the Digital Economy, 7th
Edition. New York:
John Wiley & Sons Inc.
Vaughan, N. 2007. Perspectives on Blended Learning in Higher Education.
International Journal on E-learning, 6(1), 81-94
Wibawanto, Hari. 2012. Pengelolaan Pembelajaran Terpadu dengan Perangkat
Lunak Web 2.0. Seminar Nasional Cakrawala Pembelajaran Berkualitas
di Indonesia (Implementasi pada Program Studi PTIK Universitas Negeri
Smarang) (hal. 821-832). Jakarta : Direktorat Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Widyaningsih, Pipin dan Fahmawan Walid. 2011. Teknologi Informasi dan
Komunikasi untuk SMA/MA. Sukoharjo: CV. Sindonata.
Wikipedia. 2013. blog, URL
http://id.wikipedia.org/wiki/blog [Diunduh pada 10/01/2013 16:20].
Wikipedia. 2013. Jejaring sosial, URL
http://id.wikipedia.org/wiki/Jejaring_sosial [Diunduh pada 10/01/2013
17:28].
Wikipedia. 2013. Web 2.0, URL
http://id.wikipedia.org/wiki/web2.0.[Diunduh 8/01/2013 20:16].
83
83
Lampiran -
Lampiran
84
84
Lampiran 1. Tabel Analisis dan Perhitungan Tanggapan Pakar Media
Kriteria Tampilan
Menghitung persentase dari tiap-tiap sub variabel dengan rumus :
%= x 100 %
Keterangan:
% = persentase sub variabel
n = jumlah skor tiap sub variabel ( jumlah skor item soal yang didapat)
N = jumlah skor maksimum
DATA RESPONDEN DOSEN
No Responden Item Soal Kriteria Tampilan Item Soal Kriteria Teknis
Total Skor
Tiap Kriteria
Total
Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Tampilan Teknis
1 Res1 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 56 21 77
2 Res2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 2 3 48 20 68
3 Res3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 50 20 70
Jumlah Skor 10 9 12 9 11 9 11 10 10 11 10 10 11 10 11 11 10 11 11 9 9 154 61 215
Prosentase % 83.3 75 100 75 91.6 75 91.6 83.3 83.3 91.6 83.3 83.3 91.6 83.3 91.6 91.6 83.3 91.6 91.6 75 75 85.5 84.7 85,3
Kriteria SB B SB B SB B SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB B B SB SB SB
85
85
Menghitung jumlah setiap skor maksimum, yakni:
= jumlah nilai penskoran maksimum dari item soal x banyak responden
= 4 x 3
= 12, jadi nilai jumlah skor maksimum dari prosentase setiap soal
N = 12
Menghitung jumlah keseluruhan skor maksimum, yakni :
= (jumlah nilai penskoran maksimum dari item soal x jumlah item soal) x banyak responden
= (4 x 21) x 3
= 252, jadi nilai jumlah skor maksimum dari prosentase keseluruhan soal
N =252
No Interval Penilaian Kriteria
1 75% ≤ skor ≤100% Sangat Baik (SB)
2 50%≤ skor ≤75% Baik (B)
3 25%≤ skor ≤50% Tidak Baik (TB)
4 0%≤ skor≤25% Sangat Tidak Baik (STB)
86
86
Menghitung prosentase setiap item soal.
N = 12
1. n=jumlah item soal 1 dengan jumlah = 10
%= x 100 %
%= x 100 %
= 83,3 (SB)
2. n = 9 → % = 75 (B)
3. n = 12 → % =100 (SB)
4. n=9 → % =75 (B)
5. n=11 → % = 91,6 (SB)
6. n=9 → % =75 (B)
7. n=11 → % =91,6 (SB)
8. n=10 → % = 83,3 (SB)
9. n=10 → % = 83,3 (SB)
10. n=11 → % = 91,6 (SB)
11. n=10 → % = 83,3 (SB)
12. n=10 → % =83,3 (SB)
13. n=11 → % = 91,6 (SB)
14. n=10 → % = 83,3 (SB)
15. n= 11 → % = 91,6 (SB)
Menghitung Prosentase keseluruhan item soal
N = 252 (jumlah keseluruhan skor maksimum)
n = Jumlah skor yang didapat ke-3 responden
= 154
%= x 100 %
%= x 100 %
= 85,5 (SB)
Didapatkan hasil prosentase keseluruhan skor untuk kriteria tampilan sebesar 85,5 dengan kriteria “Sangat Baik”
87
87
Kriteria Kualitas Teknis
Menghitung persentase dari tiap-tiap sub variabel dengan rumus :
%= x 100 %
Keterangan:
% = persentase sub variabel
n = jumlah skor tiap sub variabel ( jumlah skor item soal yang didapat)
N = jumlah skor maksimum
Menghitung jumlah setiap skor maksimum, yakni:
= jumlah nilai penskoran maksimum dari item soal x banyak responden
= 4 x 3
= 12, jadi nilai jumlah skor maksimum dari prosentase setiap soal
N = 12
Menghitung jumlah keseluruhan skor maksimum, yakni :
= (jumlah nilai penskoran maksimum dari item soal x jumlah item soal) x banyak responden
= (4 x 6) x 3
88
88
= 72, jadi nilai jumlah skor maksimum dari prosentase keseluruhan soal
N = 72
No Interval Penilaian Kriteria
1 75% ≤ skor ≤100% Sangat Baik (SB)
2 50%≤ skor ≤75% Baik (B)
3 25%≤ skor ≤50% Tidak Baik (TB)
4 0%≤ skor≤25% Sangat Tidak Baik (STB)
Menghitung prosentase setiap item soal.
N = 12
16. n=jumlah item soal 16 dengan jumlah = 11
%= x 100 %
%= x 100 %
= 91,6 (SB)
17. n = 10 → % = 83,3 (SB)
18. n = 11 → % =91,6 (SB)
19. n= 11 → % =91,6 (SB)
20. n=9 → % = 75 (B)
21. n=9 → % =75 (B)
89
89
Menghitung Prosentase keseluruhan item soal
N = 72 (jumlah keseluruhan skor maksimum)
n = Jumlah skor yang didapat ke-3 responden
= 61
%= x 100 %
%= x 100 %
= 84,7 (SB)
Didapatkan hasil prosentase keseluruhan skor untuk kriteria kualitas teknis sebesar 84,5 dengan kriteria “Sangat Baik”
90
90
Lampiran 2. Tabel Analisis dan Perhitungan Tanggapan Guru
DATA RESPONDEN GURU
no Responden item soal
total skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Res1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 47
2 Res2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 56
Jumlah Skor 7 7 7 6 6 7 7 8 7 7 6 7 8 6 7 103
Prosentase % 87.5 87.5 87.5 75 75 87.5 87.5 100 87.5 87.5 75 87.5 100 75 87.5 85.8
Kriteria SB SB SB B B SB SB SB SB SB B SB SB B SB SB
Kriteria Pendidikan
Menghitung persentase dari tiap-tiap sub variabel dengan rumus :
%= x 100 %
Keterangan:
% = persentase sub variabel
n = jumlah skor tiap sub variabel ( jumlah skor item soal yang didapat)
N = jumlah skor maksimum
91
91
Menghitung jumlah setiap skor maksimum, yakni:
= jumlah nilai penskoran maksimum dari item soal x banyak responden
= 4 x 2
= 8, jadi nilai jumlah skor maksimum dari prosentase setiap soal
N = 8
Menghitung jumlah keseluruhan skor maksimum, yakni :
= (jumlah nilai penskoran maksimum dari item soal x jumlah item soal) x banyak responden
= (4 x 15) x 2
= 120, jadi nilai jumlah skor maksimum dari prosentase keseluruhan soal
N =120
No Interval Penilaian Kriteria
1 75% ≤ skor ≤100% Sangat Baik (SB)
2 50%≤ skor ≤75% Baik (B)
3 25%≤ skor ≤50% Tidak Baik (TB)
4 0%≤ skor≤25% Sangat Tidak Baik (STB)
92
92
Menghitung prosentase setiap item soal.
N = 8
1. n=jumlah item soal 1 dengan jumlah = 7
%= x 100 %
%= x 100 %
= 87,5 (SB)
2. n = 7 → % = 87,5 (SB)
3. n = 7 → % = 87,5 (SB)
4. n= 6 → % = 75 (B)
5. n= 6 → % = 75 (B)
6. n= 7 → % = 87,5 (SB)
7. n= 7 → % = 87,5 (SB)
8. n= 8 → % = 100 (SB)
9. n= 7 → % = 87,5 (SB)
10. n= 7 → % = 87,5 (SB)
11. n= 6 → % = 75 (B)
12. n= 7 → % = 87,5 (SB)
13. n= 8 → % = 100 (SB)
14. n= 6 → % = 75 (B)
15. n= 7 → % = 87,5 (SB)
93
93
Menghitung Prosentase keseluruhan item soal
N = 120 (jumlah keseluruhan skor maksimum)
n = Jumlah skor yang didapat ke-3 responden
= 103
%= x 100 %
%= x 100 %
= 85,8 (SB)
Didapatkan hasil prosentase keseluruhan skor untuk kriteria pendidikan sebesar 85,8 dengan kriteria “Sangat Baik”
94
94
Lampiran 3. Tabel Analisis dan Perhitungan Tanggapan Siswa
No Responden Item Soal Skor Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 110
2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 94
3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 105
4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 106
5 5 3 2 1 2 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 2 1 2 2 3 3 3 2 83
6 6 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 3 2 102
7 7 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 97
8 8 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 106 9 9 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 2 3 3 3 2 3 3 90
10 10 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 101
11 11 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 98
12 12 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 92
13 13 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 94
14 14 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 99
15 15 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 92
16 16 4 4 4 2 3 2 4 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 97
17 17 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 98
18 18 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 100
19 19 3 3 3 4 2 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 2 99
20 20 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 102
21 21 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 99
22 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 93
95
95
23 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 94
24 24 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 99
25 25 3 2 3 2 4 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 90
26 26 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 93
27 27 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 84
28 28 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 88
29 29 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 96
30 30 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 4 2 3 3 95
31 31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 95
32 32 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 98
33 33 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 102
34 34 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 2 2 3 3 2 4 4 2 4 3 3 3 2 3 2 3 3 87
35 35 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 99
36 1 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 4 3 80
37 2 4 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 86
38 3 4 3 3 3 2 4 2 2 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 88
39 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 4 3 4 3 96
40 5 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 92
41 6 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 86
42 7 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 96
43 8 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 2 4 3 3 4 2 4 3 3 4 102 44 9 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 90
45 10 4 3 3 4 2 3 2 2 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 96
46 11 4 4 2 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 88
47 12 4 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 101
48 13 3 4 4 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 96 49 14 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 101
50 15 4 4 2 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 94
51 16 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 99
52 17 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 2 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 4 2 2 2 85
53 18 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 111
54 19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 89
96
96
55 20 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 96
56 21 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 95
57 22 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 87
58 23 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 2 4 90
59 24 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 113
60 25 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 84
61 26 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 99
62 27 3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 86
63 28 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 83
64 29 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 94
65 30 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 4 3 3 2 3 3 2 2 2 3 4 2 3 2 3 3 3 2 81
66 31 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 89
67 32 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 2 3 4 4 3 2 4 2 2 2 2 3 3 3 3 88
68 33 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 96
69 34 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 2 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 2 83
JUMLAH SKOR 243 237 211 210 209 227 221 201 212 241 227 213 213 203 198 217 235 236 224 220 194 239 216 203 218 208 226 199 219 197 6517
PROSENTASE % 88 85.8 76.4 76 75.7 82.2 80 72.8 76.8 87.3 82.2 77.1 77.1 73.5 71.7 78.6 85.1 85.5 81.1 79.7 70.2 86.5 78.2 73.5 78.9 75.3 81.8 72.1 79.3 71.3 78.7
KRITERIA SB SB SB SB SB SB SB B SB SB SB SB SB B B SB SB SB SB SB B SB SB B SB SB SB B SB SB SB
97
97
Menghitung persentase dari tiap-tiap sub variabel dengan rumus :
%= x 100 %
Keterangan:
% = persentase sub variabel
n = jumlah skor tiap sub variabel ( jumlah skor item soal yang didapat)
N = jumlah skor maksimum
Menghitung jumlah setiap skor maksimum, yakni:
= jumlah nilai penskoran maksimum dari item soal x banyak responden
= 4 x 69
= 276, jadi nilai jumlah skor maksimum dari prosentase setiap soal
N = 276
98
98
Menghitung jumlah keseluruhan skor maksimum, yakni :
= (jumlah nilai penskoran maksimum dari item soal x jumlah item soal) x banyak responden
= (4 x 30) x 69
= 8280, jadi nilai jumlah skor maksimum dari prosentase keseluruhan soal
N =8280
No Interval Penilaian Kriteria
1 75% ≤ skor ≤100% Sangat Baik (SB)
2 50%≤ skor ≤75% Baik (B)
3 25%≤ skor ≤50% Tidak Baik (TB)
4 0%≤ skor≤25% Sangat Tidak Baik (STB)
99
99
Menghitung prosentase setiap item soal.
N = 276
1. n=jumlah item soal 1 dengan jumlah = 243
%= x 100 %
%= x 100 %
= 88 (SB)
2. n = 237 → % = 85,8 (SB)
3. n = 211 → % = 76,4 (SB)
4. n= 210 → % = 76 (SB)
5. n= 209 → % = 75,7 (SB)
6. n= 227 → % = 82,2 (SB)
7. n= 221 → % = 80,0 (SB)
8. n= 201 → % = 72,8(B)
9. n= 212 → % = 76,8 (SB)
10. n= 241 → % = 87,3 (SB)
11. n= 227 → % = 82,2 (SB)
12. n= 213 → % = 77,1 (SB)
13. n= 213 → % = 77,1 (SB)
14. n= 203 → % = 73,5 (B)
15. n= 198 → % = 71,7 (B)
16. n= 217 → % = 78,6 (SB)
17. n= 235 → % = 85,1 (SB)
18. n= 236 → % = 85,5 (SB)
19. n= 224 → % = 81,1 (SB)
20. n= 220 → % = 79,7 (SB)
21. n= 194 → % = 70,2 (B)
22. n= 239 → % = 86,5 (SB)
23. n= 216 → % = 78,2 (SB)
24. n= 203 → % = 73,5 (B)
25. n= 218 → % = 78,9 (SB)
26. n= 208 → % = 75,3 (SB)
27. n= 226 → % = 81,8 (SB)
28. n= 199 → % = 72,1 (B)
29. n= 219 → % = 79,3 (SB)
30. n= 197 → % = 71,3 (B)
100
100
Menghitung Prosentase keseluruhan item soal
N = 8280 (jumlah keseluruhan skor maksimum)
n = Jumlah skor yang didapat ke-69 responden
= 6517
%= x 100 %
%= x 100 %
= 78,7 (SB)
Di dapatkan hasil prosentase keseluruhan skor sebesar 78,7 dengan kriteria “Sangat Baik”
101
101
Lampiran 4
Angket Untuk : Pakar Multimedia
Angket Pemanfaatan Situs Jejaring Grup dalam Facebook sebagai
Pembelajaran TIK kelas X SMA
Nama : ....................................................
Asal Instansi : ....................................................
Petunjuk:
1. Isilah nama dan asal instansi anda pada kolom yang disediakan
2. Angket ini merupakan tindak lanjut dari pengembangan grup facebook
sebagai alat bantu pengelolaan pembelajaran pada mata pelajaran TIK
kelas X khususnya pada materi perangkat keras komputer (hardware).
3. Berikan pendapat Anda dengan sejujurnya dan sebenarnya.
4. Berikan tanda (√ ) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan
pernyataan yang diberikan.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
102
102
No. PERNYATAAN SS S TS STS
Kriteria tampilan grup facebook
1 Menggunakan huruf atau karakter yang sesuai.
2 Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
3 Identitas nama kepemilikan grup cukup jelas.
4 Fitur tautan pada halaman awal grup memudahkan
penyampaian materi.
5 Adanya Video materi pada grup membantu memperkuat
pemahaman siswa terhadap materi ajar.
6 Gambar materi yang terdapat pada grup cukup jelas.
7 Keterangan pada gambar sudah cukup jelas
8 Gambar materi sesuai dengan yang dipelajari.
9 Fasilitas File bisa digunakan sebagai penyimpanan materi
dalam grup.
10 Adanya File yang terdapat pada grup memudahkan siswa
menggunakan materi.
11 Fasilitas Ajukan Pertanyaan bisa memberikan umpan balik
dari siswa mengenai cara guru melakukan pembelajaran
103
103
12 Pembuatan Acara pada fasilitas grup memudahkan dalam
membuat jadwal agenda pelajaran.
13 Tautan ke blog dapat bekerja dengan baik.
14 Tanda Like (ikon ibu jari) pada facebook bisa digunakan
siswa untuk merespon kiriman materi.
15 Kotak komentar bisa digunakan untuk memberi tanggapan
berupa pesan tertulis.
Kriteria Teknis
16 Grup facebook dapat diakses dengan mudah.
17 Akses grup facebook relatif cepat.
18 Grup facebook dapat diakses setiap waktu.
19 Ketika berada dalam grup facebook, saya dapat menjelajah
dengan mudah materi yang yang dipelajari.
20 Saya merasa nyaman saat berada dalam grup facebook ini.
21 Saya dapat berada dalam grup facebook dalam waktu yang
relatif lama, dan tidak membosankan
104
104
Pertanyaan pendukung untuk ahli media
1. Menurut Anda apa saja kelebihan-kelebihan yang terdapat dalam
group facebook ini?
Jawaban....................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
2. Menurut Anda apa saja kekurangan yang terdapat dalam grup facebook
ini?
Jawaban....................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
3. Bagaimana pendapat dan saran Anda tentang grup facebook ini?
Jawaban....................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
4. Apakah grup facebook ini layak digunakan sebagai alat bantu
pengelolaan pembelajaran pada mata pelajaran TIK khususnya di
kalangan SMA?
Jawaban....................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
Demikian saya mengisi angket dengan sebenar-benarnya
.................. , .....................
...........................................
NIP
105
105
Lampiran 5
Angket Untuk : Pakar Materi
Angket Pemanfaatan Situs Jejaring Grup dalam Facebook sebagai
Pembelajaran TIK kelas X SMA
Nama : ....................................................
Asal Instansi : ....................................................
Petunjuk:
5. Isilah nama dan asal instansi anda pada kolom yang disediakan
6. Angket ini merupakan tindak lanjut dari pengembangan grup facebook
sebagai alat bantu pengelolaan pembelajaran pada mata pelajaran TIK
kelas Xkhususnya pada materi perangkat keras komputer (hardware).
7. Berikan pendapat Anda dengan sejujurnya dan sebenarnya.
8. Berikan tanda (√ ) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan
pernyataan yang diberikan.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
106
106
No. PERNYATAAN SS S TS STS
Kriteria Pendidikan
1 Materi pada grup facebook sesuai kurikulum yang berlaku.
2 Materi yang ada dalam grup facebook ini dinyatakan secara
jelas.
3 Isi materi relevan dengan yang dipelajari oleh siswa.
4 Konsep dalam isi materi sudah sesuai dan tepat.
5 Grup facebookdapat digunakan untuk pembelajaran individu
dan kelompok.
6 Grup facebook ini dapat digunakan sebagai alat bantu
pembelajaran.
7 Penyampaian materi dengan grup facebook mudah diterima
siswa
8 Penggunaan grup facebook bisa direspon baik oleh siswa-
siswanya
9 Grup facebook ini dapat digunakan untuk berkomunikasi antara
guru dan siswa.
107
107
10 Grup facebook ini dapat digunakan untuk berkomunikasi
antarsiswa.
11 Isi materi sudah lengkap sesuai dengan kompetensi dasar yang
akan dicapai
12 Grup facebook ini dapat digunakan dengan mudah dalam
penyampaian materi
13 Grup facebookini dapat digunakan sebagai alternatif
penyampaian informasi jarak jauh
14 Grup facebook ini dapat digunakan untuk mempresentasikan
bahan ajar
15 Dengan grup facebook guru bisa memberikan respon kepada
siswanya
Pertanyaan pendukung untuk ahli materi.
1. Menurut Anda apa saja kelebihan-kelebihan yang terdapat dalam
group facebook ini?
Jawaban....................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
2. Menurut Anda apa saja kekurangan yang terdapat dalam grup facebook
ini?
108
108
Jawaban....................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
3. Bagaimana pendapat dan saran Anda tentang grup facebook ini?
Jawaban....................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
4. Apakah grup facebook ini layak digunakan sebagai alat bantu
pembelajaran padamata pelajaran TIK khususnya di kalangan SMA?
Jawaban....................................................................................................
..................................................................................................................
Demikian saya mengisi angket dengan sebenar-benarnya
.................. , .....................
...........................................
NIP
109
109
Lampiran 6
Angket Untuk : Siswa
Angket Pemanfaatan situs jejaring sosial grup dalam facebook sebagai
pembelajaran TIK kelas X SMA
(untuk mencari tanggapan siswa terhadap grup facebook sebagai pembelajaran)
Nama : ....................................................
Kelas : ....................................................
No. Absen : ....................................................
Petunjuk:
9. Isilah nama, kelas dan No. Absen Anda pada kolom yang disediakan
diatas
10. Angket ini merupakan tindak lanjut dari pengembangan grup facebook
sebagai alat bantu pengelolaan pembelajaran pada mata pelajaran TIK
kelas X khususnya pada materi perangkat keras komputer (hardware).
11. Berikan pendapat Anda dengan sejujurnya dan sebenarnya.
12. Berikan tanda (√ ) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan
pernyataan yang diberikan.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
110
110
No. PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya sudah biasa menggunakan facebook
2 Menggunakan facebook sangat mudah
3 Grup facebook bisa diakses setiap waktu
4 Kalimat-kalimat dalam materi pada grup facebook ini mudah
untuk dipahami.
5 Group facebook ini membuat saya sangat tertarik
6 Facebook sarana belajar yang tidak membosankan
7 Pembelajaran lewat facebook sangat menarik
8 Group facebook ini sangat mengasyikan
9 Saya sangat senang belajar dengan group facebook
10 Group facebook ini sangat membantu pembelajaran
khususnya pada mata pelajaran TIK
11 Dengan facebook saya bisa berdiskusi dengan teman sebaya
12 Group facebook bisa diakses dengan mudah
13 Saya bisa merespon kiriman di grup dengan mudah
111
111
14 Dengan grup ini saya bisa mengerjakan tugas dengan mudah
15 Saya bisa menguasai materi yang dibahas dalam grup ini
16 Gambar pada facebook membuat materi lebih menarik
17 Grup facebook dapat digunakan untuk berinteraksi dengan
siswa lainnya
18 Grup facebook dapat digunakan untuk berinteraksi antara
guru dengan siswa
19 Pemberitahuan informasi pada grup facebook lebih efektif
20 Sangat menarik untuk dipelajari
21 Saya sangat memahami materi pada grup facebook
22 Grup facebook ini dapat digunakan sebagai alat bantu
pembelajaran
23 Ketika berada dalam grup facebook, saya dapat menjelajah
dengan mudah materi yang yang dipelajari.
24 Isi materi relevan dengan materi yang dipelajari oleh siswa
25 Gambar sesuai dengan materi yang dipelajari.
26 Penjelasan keterangan pada gambar sudah cukup jelas
27 Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
28 Fasilitas pada grup facebook sudah lengkap
112
112
29 Adanya Fasilitas yang terdapat pada grup memudahkan saya
mengakses facebook.
30 Saya bisa mengakses grup facebook dalam waktu yang relatif
lama dan tidak bosan
Pertanyaan pendukung untuk siswa.
5. Menurut Anda apa saja kelebihan-kelebihan yang terdapat dalam
group facebook ini?
Jawaban....................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
6. Menurut Anda apa saja kekurangan yang terdapat dalam grup facebook
ini?
Jawaban....................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
7. Bagaimana pendapat dan saran Anda tentang grup facebook ini?
Jawaban....................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
8. Apakah grup facebook ini layak digunakan sebagai alat bantu
pengelolaan pembelajaran pada mata pelajaran TIK khususnya di
kalangan SMA?
Jawaban....................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
113
113
Demikian saya mengisi angket dengan sebenar-benarnya
.................. , .....................
...........................................
114
114
Lampiran 7
“DAFTAR ABSENSI BESERTA NAMA AKUN FACEBOOK KELAS X.7”
1. ADE KURNIAWAN (Ade Kurniawan)
2. ARIYANTO P (Thole Longkrank)
3. AULIA RAHMAWATI (Aulia Che Putri Gunxarz)
4. CASMIAD (Casmiad Malaikat Kgelapan)
5. CICI ASRI FATIMAH (Cici Asri F)
6. DEWI RAHAYU (S'GdieZz SiPit Sweets)
7. DIMAS TEDI ANGGARA (Dembo Boedact Sasbon)
8. ELMA ADELINA NOVIYANTI (AdeElma Novyanti ClaluSetia)
9. FARHATUL AINI (Eva Pamungkas)
10. HIKMAH ROSDIAN VAHLEWI (Hikmah Shecewesetiabangladesh)
11. IIM SOIMAH (Iim Genji Vengeace)
12. JUWITA (Putryjuwita S'gdieZz Sweets)
13. KHAIRIL AHYAR (Rambo Jeki Libra)
14. M. RiZAL NURHIDAYATULLAH (Rizal Fals)
15. MELDA TRI RATNASARI (Melda Chee Chabyn'dut)
16. MIFTAKHUL ULYA (Mythaulya Zahira Putri)
17. MUHAMMAD NASICHIN (Muh Nazh Scwensteiger Part II)
18. MUTOHAROH (Muthoharoh Naghbaros Loverz)
19. NADHIFAH AYU (Dhe Ayoe Chieantengtea)
20. NUR AISAH (NuerHe CeaGaholl Bff Smille)
21. NURLITA FITRIANY (Lita Boo)
22. RIS PUJIANTORO (R Himen Pujianata)
23. RIYAN NANTOPANI (Riyan Nantopani)
24. RIZKA NOVIANTI (Ryscha Naksindangjyathea)
25. RUMYATI (Rumyaty)
26. SAEFUL ANWAR (Sayefull Anwar)
27. SITI JUBAEDAH (Siju Novia Malik Oeykyun)
28. SITI JULIA NURHAKIKI (Princess Jhulii Elvira)
29. SUSI LISTIA (Eliz C'lalu Cayank'ibu Nak'dxz)
30. SYAIFUL ARIFIN (Aryfin Osd Cah AraxoracLalu)
31. TEGUH SUWITNO (Teguh Pionfc Selection Banjarrlor)
32. TIAWATI (Tiawaty)
115
115
33. TUTI SUSANTI (Chanty-lee Hariery Sahabatnoahnepo)
34. WANTI (Wantiii)
35. WINDA JULIANI (Ndaay Murupust)
“DAFTAR ABSENSI BESERTA NAMA AKUN FACEBOOK KELAS X.6”
1. AAT NURYANA (Yan'a Sebastian Slank)
2. ABDUL HAJIS SAIPUDIN (Aziell BoedaxbkandReggae'mania)
3. ADE SAPUTRA (Ade Saputera)
4. ALFIAN FAHREVI (ALfian JEems)
5. ANGGI NUR ALAWIYAH (Zaira Michelia Anggi Seftyva)
6. ANISA DWI FAOZIYAH (Nezcrystalshe EunHyuk Elf)
7. ANISA PURNAMA (Anisa Purnama)
8. ARIS RISKI (Ariez Rezki)
9. ARNI SUSANTI (Arny Susanti Prekeket Dumpret)
10. CASYANTO (Yayan Boedak Crc)
11. EEN AENUR FITRIAH (Dhe Een Sii PoettryTunggal)
12. FARAHTITI DEWI ( Farahtiti Dewi)
13. FAUZI HASAN (Ozie Boedak Sinzay)
14. FINA SARIFAH ASFIA (Fhinaa Syarifha)
15. GALUH RAHMAWATI (Galuh Rahmawati)
16. HANIFIA (Veiia Veyy)
17. HEGI ANJAR SETIYANA (D'blenk Rezvector Lavendos)
18. JULI SUPRIYONO (Farel Ryan)
19. KHUMAEROH (Khumaeroh)
20. LATIFAH UMAINI (Latifah Umainisllucynkkboa UmainiSllucynkkboa)
21. LIPSTA MERIANA (BintaNk EankclalOe'brsinar
22. MUHAMAD SYAEFUL YUSUP (Muhamad SyaefuL)
23. NI’MATUL UMAMAH (Naimatun Fitria)
24. NOVIYANI (Novhie ZllucynkkAa Acunk)
25. RAFIK HIDAYAT (Rafik Hidayat)
26. RATNA MAWAR SARI (Mawar CheimuEt)
27. RIKI RIYANA ( Bekik Nack Rcm Maoet )
28. RITA SURTIKA (Rita Surtika)
29. SEKAR TIAS ROCHMAWATI (Sekar Tyas Rochmawatii)
30. SITI FATIMAH (Fhat-mehcheyy Femalefrindly AntiPlayboy)
116
116
31. SITI MASRENI (Siti Masreni)
32. SUHAI ROMANSAH (Suhairomansah Iqball Comet Coboy Jr. )
33. TITA SETIANI (Tryanie Thyta'Setyanie)
34. ZATNOKO (Coco OI Scooter's)
117
117
Lampiran 8 Dokumentasi Penelitian
Dokumentasi Penelitian
Ruang Laboratorium Komputer SMA Negeri 1 Banjarharjo
Mempersiapkan Presentasi Pengenalan Grup Facebook
118
118
Membacakan Tata Cara Pengisian Angket
Siswa Mendangarkan Arahan
119
119
Pengisian Angket pada Guru TIK
Membagikan Angket Kepada Siswa
120
120
Pengisian Angket pada Siswa
Foto bersama Siswa kelas X SMA Negeri 1 Banjarharjo
121
121
Lampiran 9 Materi Pelajaran
MATERI HARDWARE
1. Perangkat Keras Komputer (Hardware)
Perangkat keras (hardware) yaitu peralatan fisik komputer yang
bisa dilihat, dipegang dan dipindahkan.
Jika dipilah berdasarkan fungsinya, perangkat-perangkat yang
terdapat pada sistem komputer dapat dibedakan menjadi 4 jenis yaitu:
a) Unit Masukan (Input Device)
b) Unit Proses (Processing Unit)
c) Unit Keluaran (Output Device)
d) Unit Penyimpanan (Storage Device)
a. Unit Masukan (Input Device)
Unit masukan adalah peralatan yang digunakan untuk memasukan
data ke computer
Contoh yang termasuk pada Unit masukan, sebagai berikut:
Keyboard: berfungsi sebagai tempat memasukan (mengetik) data, bisa
juga untuk memberikan perintah. Keyboard juga dapat diartikan
sebagai sekumpulan tombol yang terdiri dari huruf, angka dan simbol.
Gambar 2.7 Keyboard
Mouse: berfungsi sebagai alat penunjuk/ menggerakan penunjuk di
layar dan untuk memberikan perintah
122
122
Gambar 2.8 Mouse
Scanner: berfungsi sebagai alat untuk memasukkan data berupa
gambar/ foto
Gambar 2.9 Scanner
Microphone: Alat perekam suara
Gambar 2.10 Microphone
Joystick: Alat yang di gunakan untuk mengontrol permainan pada
komputer
123
123
Gambar 2.11 Joystick
b. Unit Proses (Central Processing Unit)
Unit Proses adalah peralatan yang melakukan pengolahan data menjadi
informasi, atau sebagai otak dari sistem komputer. Unit ini sering disebut
dengan CPU (Central Processing Unit) atau Processor. CPU memiliki 2
bagian fungsi operasional, yaitu:
ALU (Arithmetical Logical Unit) sebagai pusat pengolah data
CU (Control Unit) sebagai pengontrol kerja komputer
Adapun yang termasuk dalam unit proses, diantaranya:
Casing
Casing adalah kotak pembungkus perangkat keras (hardware)
di dalam CPU agar terhindar dari kotoran dan sentuhan tangan.
Gambar 2.12 Casing
Processor
Processor, merupakan otak komputer atau chip pengolah utama
yang berfungsi untuk mengolah data yang dimasukkan oleh
unit masukan.
124
124
Gambar 2.13 Processor
Motherboard
Motherboard adalah papan rangkaian utama komputer untuk
memasang prosesor, memory dan perangkat lainnya.
Gambar 2.14 Motherboard
Memory (RAM)
Memory adalah tempat penyimpanan data sementara. Pada
memory internal/ utama terdapat dua istilah RAM dan ROM.
RAM (Random Access Memory), yaitu memory yang berfungsi
untuk menyimpan program yang kita olah untuk sementara
waktu. Contoh: EDORAM, SDRAM, DDRAM, dan RDRAM.
Sedangkan ROM (Read Only Memory), yaitu memory yang
hanya bisa dibaca dan berguna sebagai penyedia informasi
pada saat komputer pertama kali dinyalakan. Pada komputer,
ROM terdapat pada BIOS (Basic Input Output System) yang
terdapat pada Motherboard yang berfungsi untuk setting
peripheral yang ada pada sistem.
125
125
Gambar 2.15 Memory
Power Supply
Sebagai penyedia arus listrik untuk peralatan dalam CPU.
Gambar 2.16 Power Supply
I/O Card (Input/ Output Card)
Input/ Output Card (I/O Card) adalah sebuah kartu elektronik
yang berfungsi menghubungkan antara motherboard dengan
unit masukan dan unit keluaran. I/O Card juga berfungsi
menghubungkan motherboard dan harddisk serta floppy disk
drive.
Gambar 2.17 I/O Card (Input/ Output Card)
126
126
VGA Card
VGA Card adalah kartu elektronik yang berfungsi
menghubungkan motherboard dan monitor
Gambar 2.18 VGA Card
c. Unit keluaran (Output Device)
Unit keluaran adalah peralatan yang di gunakan untuk
menampilkan informasi hasil olahan komputer.
Contoh yang termasuk pada unit keluaran, sebagai berikut:
Monitor: disebut juga layar komputer, berfungsi untuk menampilkan
informasi yang dapat dilihat
Gambar 2.19 Monitor dan LCD
Speaker: berfungsi mengeluarkan informasi berupa suara
Gambar 2.20 Speaker
127
127
Printer: di gunakan untuk mencetak data/ informasi pada kertas
Gambar 2.21 Printer
Plotter: percetakan perangkat komputer untuk grafis vektor. Di
gunakan untuk percetakan file-file yang berukuran besar. Seperti
spanduk, dan gambar-gambar yang berukuran besar.
Gambar 2.22 Plotter
d. Unit Penyimpanan
Unit penyimpanan adalah peralatan yang berfungsi untuk
menyimpan informasi nonaktif di dalam komputer.
Contoh yang termasuk pada unit penyimpanan, sebagai berikut:
Harddisk: adalah tempat penyimpanan data. Harddisk berada di dalam
casing (badan) komputer dan jarang dipindah-pindahkan (disebut juga
fixed disk). Umumnya semua program dan data disimpan dalam
harddisk.
128
128
Gambar 2.23 Harddisk
Diskette Drive: disebut juga floppy drive, yaitu tempat memasukkan
floppy disk (disket). Berfungsi membaca dan menulis data pada disket.
Gambar 2.24 Diskette Drive
Optical Disk (CD-ROM, CD-R, CD-RW, DVD, dll) : tempat
memasukan CD/VCD/DVD, berfungsi membaca dan menulis data
pada CD/VCD/DVD
Gambar 2.25 Optic Disk
Flash Disk: media penyimpanan yang sangat praktis
129
129
Gambar 2.26 Flash Disk
Pada Unit Masukan dan Unit Keluaran dapat dikelompokan dalam
satu bagian yang disebut Peripheral yang terletak di sisi luar casing
komputer. Sedangkan CPU dan Backing Storage dikelompokan sebagai
Komputer yang biasanya terletak di dalam casing utama computer.
Gambar 2.27 Komponen dari Peripheral dan Komputer
Peripheral KOMPUTER
Monitor
Printer
Speaker
Keyboard, Mouse Scanner,
Kamera Digital,
Microphone, dll
Unit
Penyimpanan
CPU
Unit Masukan Unit Keluaran
130
130
Lampiran 10 Surat Keputusan Pembimbing
131
131
Lampiran 11 Surat Permohonan Izin Observasi
132
132
Lampiran 12 Surat Permohonan Izin Penelitian
133
133
Lampiran 13 Surat Keterangan Selesai Penelitian