Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
1
PEMANFAATAN MODEL SISTEM RFID
SEBAGAI ALAT BANTU DALAM PENULISAN BERITA ACARA
PERKULIAHAN BERBASIS WEB DENGAN TEKNIK
PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK
Oleh :
Arif Budi Santoso
Manajemen Informatika, Politeknik LP3I Jakarta
Gedung Sentra Kramat Jl. Kramat Raya No. 7-9 Jakarta Pusat 10450
Telp. 021-31904598 Fax. 021-31904599
Email : [email protected]
ABSTRAK
Perkembangan teknologi Informasi yang begitu pesatnya memberikan dampak yang positif kepada
semua bidang usaha. Dimana semua bidang usaha atau organisasi baik itu yang dikelola oleh
pemerintah ataupun pihak swasta berusaha memanfaatkan teknologi informasi ini untuk
menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan. Semua perusahaan ataupun
organisasi pemerintah dan swasta yang memanfaatkan teknologi informasi ini berusaha
memaksimalkan penggunaannya untuk meningkatkan sumber daya manusia yang ada di
lingkungan perusahaan atau organisasi tersebut. Kemudahan efisiensi dan efektifitas teknologi
informasi ini yang dapat di pakai oleh badan usaha atau organisasi yang memanfaatkannya sebagai
alat untuk operasional sehari-hari. Dunia pendidikan adalah salah satu organisasi yang
memanfatkan teknologi informasi untuk aktivitas belajar mengajar ataupun perkuliahan, dalam
pemanfaatannya adalah dalam proses pengisian atau penulisan Berita Acara Perkuliahan.
Kata kunci: Sistem, RFID, Berita Acara.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi
yang begitu pesatnya memberikan dampak
yang positif kepada semua bidang usaha.
Dimana semua bidang usaha atau
organisasi baik itu yang dikelola oleh
pemerintah ataupun pihak swasta berusaha
memanfaatkan Teknologi Informasi ini
untuk menghasilkan informasi yang
akurat, tepat waktu, dan relevan.
Semua perusahaan ataupun
organisasi pemerintah dan swasta yang
memanfaatkan Teknologi Informasi ini
berusaha memaksimalkan penggunaannya
untuk meningkatkan sumber daya manusia
yang ada di lingkungan perusahaan atau
organisasi tersebut.
Kemudahan efisiensi dan efektifitas
Teknologi Informasi ini yang dapat di
pakai oleh badan usaha atau organisasi
yang memanfaatkannya sebagai alat untuk
operasional sehari-hari.
Dunia pendidikan adalah salah satu
organisasi yang memanfatkan Teknologi
Informasi untuk aktivitas belajar-mengajar
ataupun perkuliahan, dalam
pemanfaatannya adalah dalam proses
pengisian atau penulisan Berita Acara
Perkuliahan. Berita Acara Perkuliahan ini
erat hubungannya dengan Satuan Acara
Pengajaran yang diberikan oleh Dosen
kepada mahasiswa-mahasiswinya dan akan
mempermudah atau membantu Ketua
JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
2
Jurusan dalam melakukan pengecekan
apakah materi yang diberikan sesuai atau
tidak secara cepat, tepat waktu dan akurat.
Hampir di semua perguruan tinggi negeri
ataupun swasta masih melakukan
penulisan atau pengisian Berita Acara
Pengajaran ini secara manual (tulis
tangan). Sehingga dampak dari proses
pengisian Berita Acara Pengajaran ini
memperlambat proses verifikasi
pemeriksaan Berita Acara Pengajaran itu
sendiri dan tidak maksimalnya
pengawasan aktivitas belajar mengajar
perkuliahan di setiap kelas yang ada.
Karena itu diperlukannya pengembangan
sistem pengisian Berita Acara Pengajaran
di semua perguruan tinggi negeri ataupun
swasta sehingga dapat memaksimalkan
pengawasan kegiatan belajar-mengajar
ataupun perkuliah. Serta proses pelaporan
dapat dilakukan secara cepat, tepat waktu,
dan efisien serta data yang di terima juga
lebih akurat.
Oleh karena itu saya sebagai penulis
ingin melakukan penelitian secara
langsung untuk mendapatkan model
design pengisian Berita Acara Pengajaran
yang tepat dapat dipergunakan oleh Dosen
dalam sebuah kelas di setiap perguruan
negeri ataupun swasta yang ada di tengah
masyarakat kita yang majemuk ini.
Adapun judul dari jurnal yang saya tulis
ini adalah : “Pemanfaatan Model Sistem RFID Sebagai
Alat Bantu Dalam Penulisan Berita Acara
Pengajaran Berbasis Web Dengan Teknik
Pemrograman Berorientasi Objek“.
Tujuan dan Kegunaan hasil
Penelitian.
Dari permasalahan yang telah
dipaparkan di atas, maka tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis Sistem Berita Acara
Perkuliahan yang telah ada pada
perguruan tinggi negeri atau swasta.
2. Mencari dan merancang model Sistem
Berita Acara Perkuliahan yang sesuai
dengan kondisi sebuah perguruan
tinggi. 3. Proses monitoring Kegiatan Belajar
Mengajar dapat dilakukan lebih optimal
melalui Web Service yang tersedia.
4. Pengisian Berita Acara Perkuliahan hanya
dapat dilakukan didalam kelas karena,
pengisiannya dilakukan melalui komputer
yang berada di dalam kelas.
5. Menghasilkan sebuah rancangan model
Berita Acara Perkuliahan yang sesuai
dengan kondisi sebuah perguruan tinggi
negeri ataupun swasta, sehingga proses
pengisian Berita Acara Perkuliahan
hingga verifikasi oleh pengendali mutu
dapat lebih baik lagi.
6. Sistem Berita Acara Perkuliahan yang
dibuat dapat sesuai di akses dengan
Web Service yang telah ada pada
sebuah perguruan tinggi saat ini. Adapun manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini, antara lain:
1. Proses pengisian Berita Acara
Perkuliahan dan verifikasi dapat
dilakukan oleh dosen melalui Web
Service yang tersedia di dalam kelas.
2. Proses verifikasi Berita Acara
Perkuliahan oleh mahasiswa di dalam
kelas dapat dilakukan dengan hanya
menempelkan Kartu Tanda
Mahasiswa setiap perguruan tinggi
negeri ataupun swasta. 3. Proses monitoring dan verifikasi Berita
Acara Perkuliahan baik oleh Kepala
Jurusan dan pengendali mutu dapat
dilakukan dengan cepat dan tepat waktu.
4. Proses pembuatan laporan Kegiatan
Belajar Mengajar atau Perkuliahan
dapat dilakukan dengan cepat dan tepat
waktu. Dengan adanya penelitian ini, ilmu baru
yang diperoleh dapat di terapkan dan di kelola
oleh seluruh pribadi yang ada di setiap
perguruan tinggi negeri ataupun swasta.
LANDASAN TEORI
Sistem
Pada dasarnya kata sistem berasal dari
bahasa Yunani “Systema” yang berarti
kesatuan yaitu keseluruhan dari bagian-bagian
yang mempunyai hubungan satu sama lain.
JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
3
Sistem adalah suatu kumpulan dari elemen-
elemen baik berbentuk fisik maupun bukan
fisik yang menunjukkan suatu hubungan
diantaranya dan berinteraksi bersama-sama
menuju suatu tujuan. Suatu sistem dapat terdiri
dari beberapa subsistem yang saling
berhubungan membentuk suatu kesatuan
sehingga tujuan dari sistem dapat tercapai.
Informasi
Menurut Edhy Sutanta : “Informasi
merupakan hasil pengolahan data sehingga
menjadi bentuk yang penting bagi
penerimanya dan mempunyai kegunaan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
yang dapat dirasakan akibatnya secara
langsung saat itu juga atau secara tidak
langsung pada saat mendatang.”
Pengertian Data
Menurut Edhy Sutanta : “Data ialah
bahan keterangan tentang kejadian-kejadian
nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam
sekelompok lambang tetentu yang tidak acak
yang menunjukkan jumlah, tindakan atau hal”.
Model (Prototipe)
Prototipe merupakan bentuk awal
(contoh) atau standar ukuran dari sebuah
entitas. Dalam bidang desain, sebuah prototipe
dibuat sebelum dikembangkan atau justru
dibuat khusus untuk pengembangan sebelum
dibuat dalam skala sebenarnya atau sebelum
diproduksi secara missal.
Prototipe merupakan model kerja dasar
dari pengembangan sebuah program
(software) atau perangkat lunak. Prototipe
dalam Bahasa Inggris “prototype” disebut juga
dengan purwarupa. Prototipe biasanya dibuat
sebagai model untuk tujuan demonstrasi atau
sebagai bagian dari proses pengembangan atau
pembuatan sebuah software.
Definisi Berita Acara Perkuliahan
Berita Acara Perkuliahan adalah
dokumen yang berisi rangkuman materi yang
diberikan dosen setiap minggu dan
ditandatangani oleh perwakilan mahasiswa.
Dari penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa Berita Acara Perkuliahan
merupakan lembar isian satuan acara
perkuliahan yang diisi rangkuman atau pokok
bahasan oleh dosen yang mengajar dan di
verifikasi oleh perwakilan mahasiswa di kelas.
Pengertian RFID
Radio Frequency Identification (RFID)
atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah
sebuah metode identifikasi dengan
menggunakan sarana yang disebut label RFID
atau transponder untuk menyimpan dan
mengambil data jarak jauh. Label atau kartu
RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang
atau dimasukkan di dalam sebuah produk,
hewan atau bahkan manusia dengan tujuan
untuk identifikasi menggunakan gelombang
radio. Label RFID berisi informasi yang
disimpan secara elektronik dan dapat dibaca
hingga beberapa meter jauhnya. Sistem
pembaca RFID tidak memerlukan kontak
langsung seperti sistem pembaca kode batang
(barcode).
Label RFID terdiri atas mikrochip
silikon dan antena. Beberapa ukuran label
RFID dapat mendekati ukuran sekecil butir
beras. Label yang pasif tidak membutuhkan
sumber tenaga, sedangkan label yang aktif
membutuhkan sumber tenaga untuk dapat
berfungsi.
Database
Menurut Indrajani (2011:48),”Basis
Data adalah: sebuah kumpulan data yang
saling berhubungan secara logis, dan
merupakan sebuah penjelasan dari data
tersebut, yang didesain untuk menemukan data
yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi”.
Menurut McLeod (Pearson), George P.
Schell (2008:158), “Definisi umum dari basis
data adalah suatu basis data merupakan
kumpulan dari semua data berbasis komputer”.
Entity Relationship Diagram - ERD
Menurut Indrajani (2011:18), ”Entity
Relational Modeling adalah sebuah
pendekatan top-bottom dalam perancangan
basis data yang dimulai dengan
mengidentifikasikan data data terpenting yang
disebut dengan Entitas dan hubungan antara
EntitasEntitas tersebut yang digambarkan
dalam suatu model.”
Menurut Hanif Al Fatta (2007:119),
“ERD adalah gambar atau diagram yang
menunjukan informasi dibuat, disimpan, dan
digunakan dalam sistem bisnis”.
Unified Modeling Language-UML
Menurut Munawar, dalam bukunya
Pemodelan Visual Dengan UML (2005:17),
menyatakan bahwa “UML (Unified Modeling
Language) adalah salah satu alat bantu yang
JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
4
sangat handal didunia pengembangan sistem
yang berorietasi objek“.
Menurut Adi Nugroho (2005:3).
“Unified Modeling Language (UML) adalah
alat bantu analisis serta perancangan
perangkat lunak berbasis objek”.
Normalisasi
Menurut Tata Sutabri (2004:202),
“Normalisasi merupakan proses
pengelompokkan elemen data menjadi tabel-
tabel yang menunjukkan entitas dan
relasinya.“
Menurut Hanif Al Fatta (2007:129),
“Normalisasi adalah teknik yang digunakan
untuk memvalidasi model data.“
Sistem Informasi Akademik
Menurut Irsyad Hidayat dan Irvan
Shalatin dalam Pengembangan Sistem
Informasi Akademik Dengan menggunakan
Fingerprint (2007), Sistem informasi
akademik adalah suatu sistem yang dirancang
untuk mengolah data akademik sehingga
menjadi informasi yang bermanfaat bagi
stakeholder (mahasiswa, dosen, pegawai)
dalam suatu lembaga pendidikan.
Internet
Internet berasal dari kata
interconnection network dan adalah hubungan
berbagai komputer dan berbagai tipe komputer
yang membentuk sistem jaringan yang
mencakup seluruh dunia (jaringan global)
dengan jalur telekomunikasi seperti telepon,
satelit, inframerah, wireless dan lainnya.
PHP Hypertext preprocessor ( PHP )
Menurut Firdaus (2007 : 18) PHP
(Hypertext Preprocessor) merupakan
bahasa yang hanya dapat berjalan pada
server yang hasilnya dapat ditampilkan
pada klien. Dalam mengeksekusi kode
PHP pada sisi server (disebut server side)
berbeda dengan mesin maya Java yang
mengeksekusi program pada sisi klien
(client side). Proses eksekusi kode PHP
yang disisipkan pada halaman HTML.
XAMPP v.1.7.1
Paket program ini mencakup software
yang dipergunakan untuk menciptakan sebuah
lingkungan server pada personal computer.
SQLServer 2008
Menurut Utami dan Sukrisno(2008:1)
dalam bukunya Mengoptimalkan Query pada
MS SQL server (Structured Query Language)
pada dasarnya adalah bahasa komputer standar
yang ditetapkan untuk mengakses dan
memanipulasi sistem database. Sebuah
database berisi satu table atau lebih dan
memiliki nama yang berbeda untuk masing-
masing table. Masing-masing tabel memiliki
satu kolom (field) atau lebih dan memiliki
baris (record). Query digunakan untuk
mengakses dan mengolah database.
Visual Basic.Net
Menurut Didik Dwi Prasetyo
(2006:1)dalam bukunya ‘Pemrograman
Aplikasi Database dengan Visual Basic .Net
2005 dan MS Access’ menuliskan bahwa
:Visual Basic .Net merupakan salah satu
bahasa pemrograman yang bisa digunakan
untuk membangun aplikasi-aplikasi .Net di
platform Microsoft .Net.
METODOLOGI DAN RANCANGAN
PENELITIAN
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian Deskriptif Kualitatif dengan metode
studi kasus yang bertujuan untuk mendapatkan
gambaran yang lebih baik, mendalam dan
lengkap dari object yang diteliti.Sedangkan
metode penelitian yang digunakan peneliti
untuk mendapatkan data yang diperoleh,
peneliti menggunakan cara:
1. Studi Pendahuluan
a. Tinjauan Lapangan Tinjauan lapangan dilakukan untuk
memperoleh data sebagai bahan analisis.
Tinjauan lapangan yang dilakukan oleh
peneliti ialah:
1) Pengamatan atau observasi. Kegiatan ini
dilakukan untuk mengamati secara
langsung sistem saat ini yang nantinya
akan digunakan untuk masukan.
2) Wawancara. Kegiatan ini digunakan
untuk mengajukan beberapa pertanyaan
lisan dalam mendapatkan dan
melengkapi data-data kepada bagian
yang terkait (BAAK, Puket dan Pudir 1,
JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
5
Dosen, Mahasiswa, KaJur dan Gugus
Kendali Mutu).
3) Mengumpulkan Dokumen. Dokumen
yang ada dan di pakai dalam kegiatan
Berita Acara Perkuliahan dipelajari
untuk memperoleh data dan informasi
dalam penelitian ini.
b.Kepustakaan Dengan mempelajari berbagai pustaka,
membaca buku-buku referensi, buku
manual Berita Acara Perkuliahan, internet
ataupun mendapatkan pengarahan langsung
dari rekan-rekan dosen, guna memperoleh
gambaran secara langsung.
2. Analisis Sistem
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini
yaitu menganalisis sistem manual yang
ada, yakni mempelajari dan mengetahui
apa yang akan dikerjakan sistem
manual yang ada. Adapun tahapan-tahapan pada analisis
sistem yang di gambarkan oleh UML yaitu:
a. User Requirement
Dalam tahap ini, requirement elicitation
digunakan untuk mencatat keinginan
stakeholder terhadap sistem yang akan
di bangun.
b. Use Case Diagram
Dalam tahap ini, use case diagram
digunakan untuk menjelaskan manfaat
sistem yang berjalan jika dilihat menurut
pandangan orang yang berada diluar sistem
atau actor.
3. Perencanaan Sistem
Perencanaan sistem ialah tahapan
merancang sistem secara rinci berdasarkan
hasil analisis sistem yang ada, sehingga
menghasilkan model sistem baru yang di
usulkan, dengan disertai rancangan
database dan spesifikasi program. Dimana
metode yang digunakan ialah metode
perancangan berorientasi obyek. Alat-alat
yang digunakan pada tahap perancangan
sistem ini antara lain sama dengan pada
tahap analisis sistem dan ditambah sebagai
berikut:
a. Sequence Diagram
Menggambarkan interaksi antar obyek
di dalam dan di sekitar sistem (termasuk
pengguna, display dan sebagainya)
berupa message yang digambarkan
terhadap waktu. Sequence diagram
terdiri atas dimensi vertical (waktu) dan
dimensi horizontal (obyek-obyek yang
terkait).
b. Activity Diagram.
Dalam tahap ini, activity diagram
digunakan untuk menggambarkan alur
kerja atau workflow sebuah bisnis dan
urutan aktifitas di dalam.
Metode Pemilihan Sampel atau Sampling
Populasi
Responden atau sampel diambil dari
civitas akademik. Adapun respondennya ialah
sebagai berikut:
a. Dosen
b. Mahasiswa
c. Kepala Jurusan (KaJur)
d. Gugus Pengendali Mutu
Metode Pengumpulan Data
Penelitian yang dilakukan untuk
menghasilkan data dan informasi yang
diperlukan serta berhubungan dengan hal yang
akan ditulis. Untuk mengumpulkan data serta
informasi yang diperlukan, penulis
menggunakan metode sebagai berikut:
Pengumpulan Data Primer Daftar Pertanyaan
Teknik pengumpulan data dengan cara
melakukan pembagian daftar pertanyaan
langsung, sehingga data yang penulis
kumpulkan menggambarkan keadaan
sebenarnya.Alat penelitian yang penulis
gunakan adalah kuesioner. Alasan yang
mendasari pemakaian alat penelitian tersebut
ialah kuesioner merupakan salah satu alat
penelitian yang dapat digunakan untuk
pendekatan penelitian survei. Dengan
menggunakan kuesioner dapat memberikan
kemudahan bagi responden untuk memahami
dan menjawab pertanyaan yang diajukan
dengan baik. Hal ini dikarenakan responden
memiliki waktu yang cukup lama untuk
berpikir dan menyelesaikan kuesioner tersebut.
Selain itu kuesioner membuat responden lebih
nyaman dan leluasa untuk menjawab
pertanyaan.
Wawancara
Pengumpulan data dengan cara tanya
jawab langsung kepada responden, sehingga
dapat digunakan untuk menentukan kriteria
JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
6
dalam menentukan Sistem Informasi Berita
Acara Perkuliahan yang akan dibangun.
Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder, penulis dapatkan dari
pengamatan data, membaca, mempelajari dan
mengutip dari buku literatur serta sumber-
sumber lain yang berhubungan erat dengan
penulisan.
Teknik Analisis, Perancangan dan
Pengujian
Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan pada
penelitian ini menggunakan pendekatan Object
Oriented Analysis (OOA) atau analisis
berorientasi objek dengan UML. Orientasi
objek adalah suatu strategi untuk
mengorganisasikan sistem sebagai koleksi dari
interaksi objek-objek yang menggabungkan
data dan prilaku. Penggunaan model orientasi
objek banyak diterapkan karena memiliki
banyak keuntungan, seperti meningkatkan
kualitas, mempercepat waktu pengembangan,
meningkatkan komunikasi antara pengembang
dan pengguna, mudah untuk dikembangkan,
mudah untuk dideteksi kekurangannya, serta
menambah cermat pemilihan perangkat lunak.
Proses analisis dilakukan berdasarkan
hasil tahapan pengumpulan data dengan
wawancara, observasi dan studi pustaka untuk
mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem
yang akan dikembangkan.
Pada proses analisis, teknik analisis yang
dilakukan adalah:
1. Analisis proses Bisnis Sistem Berjalan.
Analisis dilakukan terhadap prosedur,
dokumen, file dan hasil cetakan dari
sistem yang sudah berjalan.
2. Analisis terhadap Gambaran Umum
Sistem yang dikembangkan. Analisis
dilakukan untuk memberikan gambaran
umum tentang sistem yang akan
dikembangkan.
3. Analisis Kebutuhan Fungsional dan
Non Fungsional Pengguna. Pemodelan
kebutuhan fungsional untuk
menggambarkan fungsi sistem dan
pengguna yang terlibat serta fungsi-
fungsi apa saja yang bisa didapatkan
oleh masing-masing pengguna
dimodelkan dengan Use Case Diagram.
4. Analisis Prilaku Sistem. Pada tahapan
ini, dilakukan analisis prilaku sistem
yang dikembangkan dan dimodelkan
dengan Activity Diagram dan
SequenceDiagram. Activity Diagram
untuk memodelkan proses use case
yang berjalan di dalam sistem,
sedangkan Sequence Diagram untuk
memodelkan pengiriman pesan
(message) antar object dan
kronologinya.
Teknik Perancangan
Teknik perancangan yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
metode Object-Oriented Design (OOD) atau
Perancangan Berorientasi Objek menggunakan
Unified Modelling Language (UML).
Pada proses perancangan, teknik perancangan
yang dilakukan adalah:
1. Perancangan struktur statis program atau
spesifikasi sistem. Dimodelkan dengan
Class Diagram.
2. Perancangan Physical Architecture untuk
memodelkan distribusi aplikasi.
Dimodelkan dengan Deployment
Diagram.
3. Perancangan antarmuka pengguna.
Meliputi perancangan navigasi, form
input dan form output.
4. Perancangan Database. Untuk
memodelkan struktur data dan hubungan
antar data. Dimodelkan dengan Entity-
Relationship Diagram.
5. Perancangan Infrastrukture Architecture
(hardware, software dan jaringan).
Teknik Pengujian Sistem
Pengujian Validasi
Pengujian validasi bertujuan melakukan
penilaian apakah spesifikasi kebutuhan telah
diakomodasi dalam sistem/perangkat lunak
yang dikembangkan. Selain itu juga menilai
apakah aplikasi sistem informasi Berita Acara
Perkuliahan dapat berfungsi menyediakan data
Berita Acara Perkuliahan terintegrasi dan
meningkatkan kecepatan informasi/pembuatan
laporan Berita Acara Perkuliahan.
Pengujian validasi akan menyediakan
jaminan akhir bahwa perangkat lunak
memenuhi semua persyaratan informasi,
fungsional, prilaku dan persyaratan kinerja
sebelum diserahkan ke pengguna. Pengujian
JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
7
validasi dalam penelitian ini dilakukan untuk
menguji hipotesis pertama dalam penelitian
ini.
Teknik pengujian validasi sistem dalam
penelitian ini dilakukan dengan pendekatan
black box testing dengan metode Focus Group
Discussion. FGD merupakan diskusi
kelompok yang pesertanya terbatas dan dipilih
menurut kriteria tertentu dan pembahasannya
memfokuskan pada topik tertentu.
Instrumen Pengujian FGD
Peneliti menyiapkan form berisi daftar
spesifikasi kebutuhan fungsional dan non
fungsional sistem yang dibangun. Fokus
diskusi adalah memvalidasi kebutuhan
fungsional dan non fungsional perangkat lunak
yang dikembangkan apakah telah sesuai
dengan spesifikasi kebutuhan yang sudah
ditentukan dalam tahapan analisis. Instrumen
penguijan validasi disertakan dalam lampiran.
Teknik Pemilihan Informan
Kriteria pemilihan karakteristik
responden sebagai informan untuk pengujian
validasi ini berdasarkan kelompok pengguna
yang akan menggunakan aplikasi sistem
informasi Berita Acara Perkuliahan. Teknik
pemilihan informan dalam FGD dilakukan
dengan pemilihan informan atau peserta
diskusi berdasarkan kriteria sebagai berikut:
1. Memiliki pengalaman mengelola data
Berita Acara Perkuliahan.
2. Memahami persoalan yang dikaji, yaitu
melakukan validasi spesifikasi kebutuhan
fungsional aplikasi sistem Berita Acara
Perkuliahan yang dikembangkan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji
apakah aplikasi sistem informasi Berita Acara
Perkuliahan sudah sesuai dengan spesifikasi
kebutuhan fungsional dan berfungsi
menyediakan data Berita Acara Perkuliahan
terintegrasi dan meningkatkan kecepatan
informasi/pembuatan laporan Berita Acara
Perkuliahan. Oleh karena itu peneliti memilih
informan untuk penelitian adalah Kepala
Bagian Administrasi Akademik dan Keuangan
serta pengelola data Berita Acara Perkuliahan
selaku pengguna sistem yang sudah berjalan.
Informan tersebut adalah Kepala BAAK,
Puket atau Pudir 1, Kaprodi dan Dosen di
perguruan tinggi negeri ataupun swasta.
Teknik Pelaksanaan FGD
Pelaksanaan Focus Group Discussion
atau diskusi terfokus dalam penelitian ini
dihadiri oleh peserta terpilih berdasarkan
kriteria yang disebutkan sebelumnya. Fungsi
moderator dan notulis dilakukan oleh peneliti.
Pada awal FGD, peneliti melakukan presentasi
dan demo aplikasi sistem informasi Berita
Acara Perkuliahan yang sudah dikembangkan
dan menjelaskan setiap fungsi yang ada
berdasarkan instrumen yang sudah disiapkan.
Selanjutnya peserta FGD memberikan
informasi, tanggapan dan persetujuan. Untuk
keperluan analisis hasil pengujian, selanjutnya
peneliti membuat kesimpulan berdasarkan
hasil FGD.
Pengujian Kualitas
Pengujian kualitas sistem dilakukan
untuk menguji tingkat kualitas perangkat lunak
sistem informasi yang dihasilkan berdasarkan
empat karakteristik kualitas perangkat lunak
yang terdapat pada ISO 9126, yaitu:
functionality, reliability, usability dan
efficiency, serta satu karakteristik kualitas
perangkat lunak yang terdapat pada Software
Quality Assurance (SQA), yaitu: Integrity.
Konsep ISO 9126 merupakan konsep
pengujian standar internasional dalam
mengevaluasi kualitas perangkat lunak. Dari
enam karakteristik kualitas sebuah aplikasi
ditetapkan hanya empat karakteristik saja yang
dijadikan variabel dalam penelitian ini, yaitu:
functionality, reliability, usability dan
efficiency.
Model SQA merupakan model
pengujian kualitas perangkat lunak. Dari 11
faktor pengujian kualitas, ditetapkan hanya 1
karakteristik saja yang dijadikan variabel
dalam penelitian ini, yaitu: integrity.
Pengujian hanya dilakukan pada
penggunaan aplikasi sistem informasi Berita
Acara Perkuliahan dari sisi client dan tidak
masuk dalam lingkup server. Pengujian
kualitas perangkat lunak dilakukan untuk
menguji hipotesis kedua dalam penelitian ini.
Teknik pengujian kualitas yang
dilakukan dalam penelitian ini dengan
pendekatan black-box testing menggunakan
kuesioner. Kriteria pemilihan karakteristik
responden sebagai sampel penelitian untuk
pengujian kualitas perangkat lunak ini
berdasarkan tingkatan pengguna yang akan
JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
8
mengakses aplikasi sistem informasi Berita
Acara Perkuliahan. Responden tersebut yaitu,
Kepala BAAK, Puket dan Pudir 1, Kaprodi,
Dosen dan Mahasiswa di sebuah perguruan
tinggi negeri ataupun swasta.
Instrumen Pengujian
Instrumen pengujian berupa kuesioner
akan digunakan untuk melakukan pengukuran
dengantujuan menghasilkan data kuantitatif
yang akurat. Dalam penelitian ini skala
pengukuran yang digunakan adalah skala
Likert untuk pernyataan positif. Skala Likert
merupakan skala yang didesain untuk menilai
sejauh mana responden setuju atau tidak setuju
dengan susunan berikut: Tabel 1
Skala Pngukuran Jawaban Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Dengan skala Likert, maka variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun
instrumen-instrumen berupa pernyataan.
Tabel 2
Kisi-kisi Pengukuran Kualitas Perangkat Lunak dan
Indikator
Variabel Sub-variabel Indikator Pengukuran No. Butir
Uji
Functionalit
y
Suitability Kesesuaian sistem dengan
kebutuhan
1,2
Accuracy Keakuratan informasi yang
dihasilkan oleh sistem
3,4
Security Keamanan data dan pengguna 5,6
Interoperability Integritas dan akses sistem
dengan perbedaan teknologi
yang digunakan
7,8
Compliance Kesesuaian sistem dengan
peraturan yang berlaku
9
Reliability Maturity Rendahnya tingkat kesalahan
dalam sistem
10,11
Fault
Tolerance
Kemampuan untuk berfungsi
seperti biasa setelah terjadi
kesalahan
12,13
Recoverability Kemampuan sistem untuk
mengatasi kesalahan yang
terjadi
14
Usability Understandibili
ty
Kemudahan sistem untuk
dipahami
15,16
Learnability Kemudahan sistem untuk
dipelajari
17,18
Operability Kemudahan sistem untuk
dioperasikan
19,20
Attractiveness Kenyamanan pengguna dalam
menggunakan sistem
21,22
Efficiency Time Behaviour Kecepatan respon dan waktu
pengolahan
23,24
Resource
Behaviour
Kesesuaian penggunaan
sumber daya
25
Integrity Access Audit Kesesuaian dan keakuratan
informasi yang dihasilkan dan
3,4
kesesuaian fungsi sistem
terhadap standar yang ada
Access Control Pengawasan dan perlindungan
terhadap perangkat lunak
26
Sebelum hasil kuesioner dianalisis,
terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas instrumen. Pengujian dilakukan
untuk mengetahui tingkat kesahihan (validitas)
dan kekonsistenan (reliabilitas) alat ukur
penelitian. Kuesioner pengujian kualitas
disertakan dalam lampiran.
Pengujian Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan dan dapat mengungkap data
dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi
rendahnya validitas instrumen menunjukkan
sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran tentang validitas
yang dimaksud. Uji validitas instrumen yang
dilakukan dengan menggunakan uji validitas
konstrak. Uji validitas konstrak yaitu
menyusun indikator pengukuran berdasarkan
kerangka teori konsep yang akan diukur.
Secara sederhana dapat dikemukakan, bahwa
validitas konstrak dari sebuah instrumen
ditentukan dengan jalan mengkorelasikan
antara skor masing-masing item dengan total
skor masing-masing item.
Pengujian validitas konstrak dilakukan
dengan menghitung korelasi diantara masing-
masing pernyataan dengan skor total. Dalam
pengujian validitas instrumen penelitian ini,
menggunakan korelasi Pearson Product
Moment dengan tool software IBM SPSS
Statistic 12.
Pengujian Reliabilitas Instrumen Suatu alat ukur dikatakan reliable bila
alat itu dalam mengukur suatu gejala pada
waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan
hasil yang sama. Reliabilitas alat ukur
menunjuk pada adanya konsistensi dan
stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu
yang diperoleh dari alat ukur yang kita buat.
Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah
akurasi pengukuran dan hasilnya.
Dalam uji reliabilitas yang digunakan
dalam penelitian adalah metode Alpha
Cronbach, karena metode Alpha Cronbach ini
sangat cocok digunakan pada nilai berbentuk
skala. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas
JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
9
dilakukan dengan menggunakan tool software
IBM SPSS Statistic 22.
Peneliti melakukan uji reliabilitas
dengan menghitung Alpha Cronbach dari
masing-masing item dalam suatu variabel.
Instrumen yang dipakai dalam variabel
dikatakan handal (reliable) apabila memiliki
Alpha Cronbach lebih dari 0,60.
Pengolahan Data Pengujian
Dalam pelaksanaan pengolahan data
penelitian ini menggunakan jenis atau alat
bantu analisis statistik deskriptif. Analisis
statistik deskriptif adalah jenis penelitian yang
menggambarkan fakta-fakta yang ada untuk
selanjutnya diolah menjadi data. Data tersebut
kemudian dianalisis untuk memperoleh suatu
kesimpulan. Analisis statistik deskriptif
digunakan untuk menggambarkan bagaimana
tingkat kualitas aplikasi sistem informasi
Berita Acara Perkuliahan.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam
analisis statistik deskriptif tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Setiap indikator yang dinilai oleh
responden, diklasifikasikan dalam lima
alternatif jawaban dengan menggunakan
skala Likert yang menggambarkan
peringkat jawaban.
b. Dihitung total skor setiap
variabel/subvariabel = jumlah skor dari
seluruh indikator variabel untuk semua
responden.
c. Dihitung skor setiap variabel/subvariabel =
rata-rata dari total skor.
d. Untuk mendeskripsikan jawaban
responden, juga digunakan statistik
deskriptif seperti distribusi frekuensi dan
tampilan dalam bentuk tabel ataupun
grafik.
e. Untuk menjawab deskripsi tentang variabel
penelitian ini, digunakan rentang kriteria
penilaian sebagai berikut:
Skor aktual adalah jawaban seluruh
responden atas kuesioner yang telah diajukan.
Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi
atau semua responden diasumsikan memilih
jawaban dengan skor tertinggi. Penjelasan
bobot nilai skor aktual dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3
Kriteria Persentase TanggapanResponden terhadap Skor
Ideal % Jumlah Skor Kriteria
20,00% - 36,00% Tidak Baik
36,01% - 52,00% Kurang Baik
52,01% - 68,00% Cukup
68,01% - 84,00% Baik
84,01% - 100% Sangat Baik
% Jumlah Skor Kriteria
20,00% - 36,00% Tidak Baik
36,01% - 52,00% Kurang Baik
52,01% - 68,00% Cukup
68,01% - 84,00% Baik
84,01% - 100% Sangat Baik Catatan: Batas bawah 20% diperoleh dari 1/5 dari batas atas
100%
Langkah-langkah Penelitian
Gambar 1
Langkah-langkah Penelitian
Pada kerangka penelitian ini jelas
terlihat tahapan-tahapan pada penelitian
berjudul “Pemanfaatan Model Sistem RFID
sebagai Alat Bantu Dalam Penulisan Berita
Acara Perkuliahan Berbasis Web dengan
Teknik Pemrograman Berorientasi Objek”.
Gambar langkah-langkah pada penelitian
tersebut ada lima tahapan dalam proses yang
penulis teliti, yaitu;
1. Tahapan Persiapan, tahapan ini ialah
tahapan dimana penulis mencari bahan
referensi yang berkaitan dengan Sistem
Informasi Berita Acara Perkuliahan agar
penulis tahu dan paham tentang konsep
penelitian terdahulu.
2. Tahapan Analisis dan Desain, pada tahapan
ini penulis melakukan analisis sistem yang
berjalan dan membuat perbaikan sistem
tersebut dengan proses bisnis yang
menekankan pada tujuan awal dari pola
pemikiran yang didapat dan user
requirement yang diperoleh dari hasil
wawancara dengan stakeholder dan
kuesioner yang disebar.
JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
10
3. Tahapan Implemnetasi dan Testing,
tahapan ini ialah tahapan pembuatan Sistem
Informasi Berita Acara Perkuliahan yang
tentu sesuai dengan desain yang telah di
buat pada tahap ke-2 dan akan bekerja
berulang-ulang hingga kondisi debug tidak
mengalami kendala dan sistem yang baru
benar-benar di pakai.
4. Tahapan evaluasi, tahapan ini ialah tahapan
pengecekan seluruh fungsi dari analisis dan
implementasi, apakah data analisis yang
terlupakan sehingga implementasi menjadi
salah. Jika setelah evaluasi tidak
mengalami kendala.
5. Tahapan pembuatan laporan, tahapan ini
penulis membuat laporan hasil dari
penelitian tersebut.
Jadwal Penelitian Jadwal penelitian dilakukan pada
minggu pertama September 2013 sampai
dengan minggu ke 1 atau 2 Februari 2014.
Tabel 4: Jadwal Penelitian
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Analisis Sistem
Proses analisis sistem mendeskripsikan
apa yang harus dilakukan oleh sistem untuk
memenuhi kebutuhan informasi pengguna.
Analisis sistem akan menjawab pertanyaan apa
yang akan dikerjakan oleh sistem, siapa yang
akan menggunakan sistem, dan dimana serta
kapan sistem tersebut akan digunakan.
Kegiatan analisis sistem yang berjalan
dilakukan dengan pendekatan analisis
berorientasi object untuk sistem yang
dirancang, dimaksudkan untuk menitik
beratkan kepada fungsionalitas sistem yang
berjalan. Selanjutnya dari hasil analisis akan
divisualisasi dan didokumentasikan dengan
Unified Modelling Language (UML) melalui
Use Case Diagram, Activity Diagram dan
Sequence Diagram dengan pertimbangan
diagram tersebut dianggap mewakili secara
keseluruhan sistem yang berjalan yang dapat
dimengerti oleh pengguna.
Analisis Data dan Sistem Informasi
Berjalan
Analisis proses bisnis dari sistem Berita
Acara Perkuliahan yang sedang berjalan
dilakukan untuk mendapatkan informasi
tentang bagaimana pihak akademik melakukan
aktivitas pengelolaan Berita Acara Perkuliahan
yang mendukung dalam pengembangan
aplikasi. Berdasarkan hasil wawancara dan
observasi, diperoleh data dan informasi terkait
proses sistem informasi Berita Acara
Perkuliahan di perguruang tinggi negeri
ataupun swasta yang akan dikembangkan.
Data dan informasi yang berkaitan dengan
sistem yang akan dikembangkan beserta
ketersediaannya, rinciannya adalah sebagai
berikut:
Tabel 5
Ketersediaan Data dan Sumber
Data Observasi
Hasil wawancara dan observasi
menunjukkan bahwa responden menginginkan
dikembangkan aplikasi sistem informasi Berita
Acara Perkuliahan berbasis web serta RFID
sebagai alat untuk mempermudah pengelolaan
Berita Acara Perkuliahan dalam monitoring
Kegiatan Belajar Mengajar/Perkuliahan serta
dapat meningkatkan kecepatan dalam
monitoring Kegiatan Belajar
Mengajar/Perkuliahan. Proses monitoring
Berita Acara Perkuliahan tersebut berkaitan
dengan proses pengisian Berita Acara
Perkuliahan oleh Dosen, verifikasi Mahasiswa
dan Dosen Pengampu, Pengumpulan berkas
Berita Acara Perkuliahan oleh Resepsionis,
verifikasi oleh Kepala Jurusan
JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
11
KaJur/Kepala Program Studi (KaProDi),
verifikasi oleh Gugus Kendali Mutu (GKM)
dan Laporan Berita Acara Perkuliahan.
Proses Pengisian Berita Acara Perkuliahan
Pengisian Berita Acara Perkuliahan
merupakan proses yang dilakukan oleh Dosen
Pengampu untuk memudahkan
monitoring/evaluasi Kegiatan Belajar
Mengajar/Perkuliahan. Prosedur yang berjalan
saat ini di perguruan tinggi negeri ataupun
swasta ialah sebagai berikut:
1. Dosen masuk kelas lalu Mengajar
(Ceramah, tanya jawab dan lain-lain).
2. Setelah selesai mengajar, Dosen mengisi
berkas Berita Acara Perkuliahan dengan
materi yang diberikan saat mengajar.
3. Setelah selesai mengisi Berita Acara
Perkuliahan, Dosen meminta perwakilan
Mahasiswa untuk mem-verifikasi (tanda
tangan) Berita Acara Perkuliahan.
4. Setelah Berita Acara Perkuliahan di
verifikasi oleh Mahasiswa, Dosen mem-
verifikasi (tanda tangan) Berita Acara
Perkuliahan.
Dalam pengisian Berita Acara
Perkuliahan melibatkan Dosen dan
Mahasiswa. Data yang digunakan dalam
pengisian Berita Acara Perkuliahan ialah
fakta materi yang diajarkan oleh Dosen,
tanda tangan Mahasiswa dan Dosen.
Proses Pengumpulan Berkas Berita Acara
Perkuliahan
Pengumpulan berkas Berita Acara
Perkuliahan dilakukan oleh Resepsionis untuk
diserahkan kepada Kepala Jurusan/Kepala
Program Studi untuk diverifikasi. Prosedur
yang berjalan saat ini di perguruan tinggi
negeri ataupun swasta ialah sebagai berikut:
1. Setiap Dosen menyerahkan berkas Berita
Acara Perkuliahan setelah selesai
mengajar kepada Resepsionis.
2. Setelah terkumpul, Resepsionis
menyerahkan berkas Berita Acara
Perkuliahan kepada Kepala
Jurusan/Kepala Program Studi untuk di
verifikasi.
Dalam pengumpulan Berita Acara
Perkuliahan melibatkan Resepsionis dan
Kepala Jurusan/Kepala Program Studi. Data
yang digunakan dalam pengumpulan Berita
Acara Perkuliahan ialah berkas Berita Acara
Perkuliahan yang terkumpul dalam 1 hari.
Proses Verifikasi Berita Acara Perkuliahan
Kepala Jurusan/Kepala Program Studi
Verifikasi Berita Acara Perkuliahan
dalam tahap ini dilakukan oleh Kepala
Jurusan/Kepala Program Studi. Prosedur yang
berjalan saat ini di perguruan tinggi negeri
ataupun swasta ialah sebagai berikut:
1. Kepala Jurusan/Kepala Program Studi
menerima berkas Berita Acara
Perkuliahan dari Resepsionis.
2. Kepala Jurusan/Kepala Program Studi
mem-verifikasi satu persatu berkas Berita
Acara Perkuliahan yang telah diisi dan
diverifikasi oleh Dosen serta telah
diverifikasi oleh Mahasiswa.
3. Setelah selesai mem-verifikasi, berkas
Berita Acara Perkuliahan dikembalikan
kepada Resepsionis untuk diserahkan
kepada Gugus Kendali Mutu.
Dalam verifikasi Berita Acara
Perkuliahan tahap ini melibatkan Kepala
Jurusan/Kepala Program Studi. Data yang
digunakan dalam verifikasi Berita Acara
Perkuliahan ialah berkas Berita Acara
Perkuliahan yang belum ter-verifikasi oleh
Kepala Jurusan/Kepala Program Studi
yang terkumpul pada Resepsionis.
Proses Verifikasi Berita Acara Perkuliahan
Gugus Kendali Mutu
Verifikasi Berita Acara Perkuliahan
dalam tahap ini dilakukan oleh Gugus Kendali
Mutu. Prosedur yang berjalan saat ini di
perguruan tinggi negeri ataupun swasta ialah
sebagai berikut:
1. Gugus Kendali Mutu menerima berkas
Berita Acara Perkuliahan dari Resepsionis.
2. Gugus Kendali Mutu mem-verifikasi satu
persatu berkas Berita Acara Perkuliahan
yang telah diverifikasi oleh Kepala
Jurusan/Kepala Program Studi.
3. Setelah selesai memverifikasi, berkas
Berita Acara Perkuliahan dikembalikan
kepada Resepsionis untuk
didokumentasikan.
Dalam verifikasi Berita Acara
Perkuliahan tahap ini melibatkan Gugus
Kendali Mutu. Data yang digunakan dalam
verifikasi Berita Acara Perkuliahan ialah
JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
12
berkas Berita Acara Perkuliahan yang telah
diverifikasi oleh Kepala Jurusan/Kepala
Program Studi yang telah dikembalikan
kepada Resepsionis.
Laporan Berita Acara Perkuliahan
Laporan Berita Acara Perkuliahan
didapat dari dokumentasi Berita Acara
Perkuliahan yang dikumpulkan oleh
Resepsionis.
Gambaran Umum Sistem yang
dikembangkan
Pengembangan sistem informasi Berita
Acara Perkuliahan dapat berarti menyusun
suatu sistem yang baru untuk menggantikan
sistem yang lama atau memperbaiki sistem
yang telah ada di suatu institusi. Sistem
informasi Berita Acara Perkuliahan di
perguruan tinggi negeri ataupun swasta yang
dikembangkan merupakan sistem informasi
yang menangani beberapa aspek mulai dari
proses input data, verifikasi hingga menjadi
laporan Berita Acara Perkuliahan. Berdasarkan
wawancara dan observasi, diperoleh informasi
bahwa perguruan tinggi negeri ataupun swasta
telah mempunyai sistem informasi akademik
yaitu Raharja Multimedia Edutainment
(RME). Tujuan pengembangan sistem dalam
penelitian ini ialah membangun aplikasi sistem
informasi Berita Acara Perkuliahan berbasis
RFID yang dapat menyimpan, menampilkan
data dan informasi Berita Acara Perkuliahan
secara terintegrasi, yang dapat diakses kapan
saja dan disetiap lingkungan perguruan tinggi
negeri ataupun swasta oleh pengguna.
Sistem baru berbasis RFID yang
dikembangkan dalam penelitian ini diharapkan
akan lebih meningkatkan efisiensi di
perguruan tinggi negeri ataupun swasta,
sejalan dengan kebijakan paperless office serta
memberikan kemudahan bagi semua pihak
yang terlibat dalam pengelolaan Berita Acara
Perkuliahan. Sistem ini diharapkan dapat
memberikan informasi data Berita Acara
Perkuliahan yang dibutuhkan secara periodik,
dapat mempercepat proses pencarian data
Berita Acara Perkuliahan serta dapat
memberikan laporan yang dibutuhkan secara
cepat, tepat dan akurat kepada seluruh pihak
yang membutuhkan. Data yang disimpan dapat
digunakan untuk berbagai kepentingan
manajerial lain, diantaranya evaluasi Dosen,
besarnya tunjangan prestasi dan pemberian
reward atau punishment.
Analisis Kebutuhan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat
bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
dalam kegiatannya mengumpulkan data agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan lebih
mudah dilakukan. Berdasarkan hal tersebut
maka, peneliti menggunakan angket
(questionnaire). Pada angket tersebut
pernyataan sudah disusun secara terstruktur
dan responden hanya perlu mengisi pernyataan
yang sesuai dengan keinginan dirinya dengan
cara mengisi pada text area yang telah
disediakan.
Dari penjelasan sebelumnya didapatlah
klasifikasi responden penelitian untuk
mengetahui keinginan para responden
(pemakai) sistem yang akan dikembangkan
sebagai berikut:
Tabel 6
Data Responden Penelitian
Pada Tabel 6 dapat dijelaskan bahwa
jumlah responden yang didapat berjumlah 19
responden terdiri dari 1) Responden
Mahasiswa berjumlah 10 orang, 2) Responden
Dosen berjumlah 5 orang, 3) Responden
Kepala Jurusan/Kepala Program Studi
berjumlah 3 orang, 4) Responden Gugus
Kendali Mutu berjumlah 1 orang.
Analisis Kebutuhan Fungsional dan Non
Fungsional
Setelah melakukan observasi, menyebar
kuesioner dan wawancara terhadap
stakeholder, maka didapat beberapa kebutuhan
yang diperlukan guna membangun sebuah
sistem yang diinginkan, kebutuhan-kebutuhan
tersebut ialah sebagai berikut:
JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
13
Requirement Elicitation Tahap 1
Berisi keinginan dari stakeholder
terhadaprancangan sistem baru yang diusulkan Tabel 7
RequiremenElicitation Tahap 1 Functional
Analisis Kebutuhan
Secara sistem dapat:
1. Diakses disetiap kelas
2. Melihat materi yang disampaikan setiap
Dosen
3. KaJur/KaProdi dapat input daftar mata
kuliah
4. Input data dosen
5. Input kode RFID untuk setiap dosen
6. KaJur/KaProdi dapat input jadwal
mengajar
7. Input kode RFID untuk setiap mahasiswa
8. Menampilkan foto dosen yang sedang
mengajar
9. Input data setiap mahasiswa
10. Input kode RFID untuk setiap
Kajur/KaProdi
11. Mencetak BERITA ACARA
PERKULIAHAN dengan format PDF
dan atau excel
12. Input data Kajur/KaProdi
13. Menampilkan foto Kajur/KaProdi pada
saat login
14. Diakses di setiap lingkungan kampus
15. Diakses via smartphone
16. Diakses via ipad
17. Dilihat oleh mahasiswa dan dosen
pengajar
18. Diinput oleh dosen pengajar
19. Berfungsi untuk administrasi mahasiswa
20. Menginput jumlah sertifikat yang
dikumpulkan oleh mahasiswa secara
update
21. Menampilkan mata kuliah yang diampuh
dosen pada saat login
22. Menampilkan data Berita Acara
Perkuliahan yang sudah diverifikasi
KaJur/Kaprodi
23. Menampilkan data Berita Acara
Perkuliahan yang sudah diverifikasi
Gugus Kendali Mutu
24. Melihat data Berita Acara Perkuliahan
apabila diisi oleh dosen pengganti
25. Menampilkan foto Gugus Kendali Mutu
di saat login
26. Diakses setiap saat
27. Melihat Berita Acara Perkuliahan baik
yang sudah di verifikasi maupun belum di
verifikasi oleh Prodi ataupun Gugus
Kendali Mutu
28. Menampilkan foto mahasiswa saat mem-
verifikasi Berita Acara Perkuliahan
29. Menampilkan tanggal pertemuan kuliah
secara otomatis
30. Menampilkan mata kuliah yang diampu
oleh dosen sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan
31. Menampilkan foto Kajur/Kaprodi yang
mem-verifikasi Berita Acara Perkuliahan
32. Menampilkan foto Gugus Kendali Mutu
yang mem-verifikasi Berita Acara
Perkuliahan
33. Kajur/KaProdi dapat melihat kesesuaian
Berita Acara Perkuliahan dengan silabus
mata kuliah yang diajarkan
34. Perwakilan mahasiswa dapat mengetahui
kesesuaian Berita Acara Perkuliahan
dengan silabus mata kuliah
35. Dosen harus melakukan login terlebih
dahulu
36. Membatasi informasi yang seharusnya
diberikan
37. Kajur/Kaprodi dapat melihat rekap
pengisian setiap dosen
38. Kajur/Kaprodi dapat memberikan
komentar terhadap pengisian Bertita
Acara Perkuliahan dosen
39. Kajur/Kaprodi dapat mengetahui dosen
mana yang mengisi dan tidak mengisi
Berita Acara Perkuliahan
40. Kajur/Kaprodi dapat mengetahui
kesesuaian Berita Acara Perkuliahan dan
Satuab Acara Perkuliahan yang diisi oleh
dosen
41. Kajur/Kaprodi dapat mengetahui materi
tambahan yang diberikan oleh dosen
diluar Berita Acara Perkuliahan
42. Dosen mempunyai ID login untuk login
43. Dosen dapat menginput informasi materi
yang diajarkan
44. Dosen dapat meng-update informasi yang
diajarkan jika terdapat kesalahan
45. Dosen dapat melihat history informasi
yang sudah diinput
46. BAAK dapat melihat informasi yang
diinput oleh dosen
47. Dosen hanya dapat melihat informasi
yang hanya diinput oleh dirinya sendiri
48. BAAK dapat menginput, mengupdate
data dosen
49. Kajur/KaProdi dapat melihat materi yang
diberikan oleh dosen ke mahasiswa
50. Bisa melihat report
51. Memberikan informasi yang seharusnya
ditampilkan/hanya informasi yang
berkaitan yang ditampilkan pada sistem
Non Functional
Analisis Kebutuhan
Secara sistem dapat:
1. Mudah digunakan
JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
14
2. Aman dari penggunaan orang yang tidak
berhak
3. Memiliki kecepatan ketika diakses
4. Memiliki kehandalan dalam perangkat
RFID
5. Memiliki kehandalan dalam perangkat
pembaca RFID
6. Memiliki tampilan yang menarik
7. Memiliki kecepatan ketika diakses via
smartphone
8. Memiliki kecepatan ketika diakses via
ipad
9. Mudah dimengerti
10. Diproteksi dengan baik
11. Memiliki kecepatan akses
12. Cepat dalam menyajikan/mencetak Berita
Acara Perkuliahan
13. Memiliki kecepatan ketika verifikasi
14. Memiliki keamanan yang handal
15. Diakses dengan mudah dengan perangkat
RFID
16. Dijalankan oleh semua browser modern
yang ada sekarang ini, terutama Firefox,
Chrome, Opera, Safari dan IE
17. Memiliki warna yang tidak mengganggu
mata
18. Memiliki kecepatan akses tidak lebih dari
5 menit
19. Berjalan di jaringan local (intranet)
20. Berjalan di jaringan luar (internet)
21. Memiliki downtime tidak lebih dari 30
menit
21. Memiliki downtime tidak lebih dari 30
menit
Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner
Use Case Diagram
Berdasarkan spefisikasi kebutuhan
fungsional dan non fungsional sistem, maka
dapat dimodelkan dengan use case diagram.
Use case diagram menggambarkan
fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah
sistem. Use case juga menggambarkan
interaksi yang terjadi dalam sistem, yang
memberi gambaran user atau actor yang
berhubungan dengan sistem dan hal-hal yang
berhubungan dengan user di dalam sistem.
1. Actor
Actor adalah segala sesuatu yang
berinteraksi langsung dengan sistem aplikasi
komputer, seperti orang, benda atau lainnya.
Tugas actor adalah memberikan informasi
kepada sistem dan dapat memerintahkan
sistem agar melakukan suatu tugas.
Berdasarkan identifikasi kebutuhan pengguna,
maka actor yang terlibat dalam sistem
informasi Berita Acara Perkuliahan ini di bagi
menjadi 2, yaitu:
Gambar 2
Actor Sistem Informasi Berita Acara Perkuliahan
Gambar 3
Actor Sistem Informasi Berita Acara Perkuliahan
Use Case
Use case adalah deskripsi fungsi sebuah
sistem dari perspektif pengguna. Use case
bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal
interaksi antara pengguna sebuah sistem
dengan sistemnya sendiri melalui cerita
bagaimana sebuah sistem menyediakan
fungsinya. Pada analisis dan pemodelan
kebutuhan fungsional dilakukan pemecahan
menjadi beberapa subsistem untuk
mengelompokkan fungsi dan memudahkan
dalam mendeskripsikan pemahaman setiap
proses dalam sistem informasi Berita Acara
Perkuliahan, hal ini sesuai dengan konsep
dasar Sistem Informasi Berita Acara
Perkuliahan yang membagi model Sistem
Informasi Berita Acara Perkuliahan dalam
beberapa subsistem. Terdapat 15 subsistem
pada BAP Back Office yaitu: Subsistem Login,
Subsistem Data Kaprodi, Subsistem Data
Dosen, Subsistem Data Gugus Kendali Mutu,
Subsistem Kelas Mata Kuliah, Subsistem Data
Mahasiswa, Subsistem Data Pegawai,
Subsistem Kelas Perkuliahan, Subsistem Data
RFID Dosen, Subsistem Data RFID Gugus
Kendali Mutu,Subsistem Data RFID
Mahasiswa, Subsistem Data RFID Kaprodi,
Subsistem Data RFID Akses, Subsistem Menu
Akses dan Subsistem Data BAP. Serta
terdapat 4 Subsistem pada BAP Front Desk
yaitu: Subsistem Login, Subsistem Input Data
BAP Dosen, Subsistem Verifikasi Kaprodi dan
Subsistem Verifikasi Gugus Kendali Mutu.
JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
15
Mahasiswa
Login
Lihat Jadwal Kuliah
Lihat KHS Semester
Lihat jadwal UTS
Lihat Presensi
Lihat KHS Kumulatif
Lihat Sejarah IP
Lihat jadwal UAS
<<include>>
<<include>>
<<include>>
<<include>>
<<include>>
<<includ
e>>
<<includ
e>>
Activity Diagram
Activity Diagram merupakan model
analisis yang digunakan atau menggambarkan
sebuah proses aktivitas. Dalam penelitian ini,
activity diagram digunakan untuk
memodelkan suatu proses atau operasi,
diagram ini dipakai untuk menggambarkan
logika dari sebuah proses atau operasi.
Activity Diagram menjelaskan tentang
alir aktivitas didalam sistem yang sedang
dirancang, bagaimana alir berawal, bagaimana
keputusan-keputusan dapat terjadi dan terakhir
bagaimana sistem berakhir. Dalam penelitian
ini peneliti menggambarkan activity diagram
tersebut melalui interaksi antara actor dengan
sistem yang akan dibangun. Dengan demikian,
activity diagram diturunkan dari setiap use
case yang sudah dibuat sebelumnya, untuk
menggambarkan masing-masing prosedur
dalam sistem informasi Berita Acara
Perkuliahan. Berikut contoh activity diagram
sistem yang akan dikembangkan.
Buka menu nilai mahasiswa
Sistem sub menu data mahasiswa
Sistem menampilkan halaman data induk
Mencari dengan kriteria
Sistem menampilkan mahasiswa yang diinginkan
Memilih detil mahasiswa
Sistem menampilkan data mahasiswa
Sequence Diagram
Pada Sequence Diagram menjelaskan
aliran fungsionalitas dalam use case. Sebuah
sequence diagram menunjukkan urutan
interaksi object yang disusun dalam urutan
waktu. Ini menggambarkan object dan class-
class yang terlibat dalam skenario dan urutan
pesan yang dipertukarkan antara object yang
dibutuhkan untuk melaksanakan fungsi
skenario. Kegunannya untuk menunjukkan
rangkaian pesan yang dikirim antar object,
juga interaksi antar object, sesuatu yang terjadi
pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.
Berikut contoh sequence diagram sistem yang
akan dikembangkan:
Mahasiswa
Input NIM dan password:
data NIM dan password:
melakukan login:
NIM dan password tidak valid:
Form Login Cek NIM dan
password
Database
akademikDashboard
Cek NIM dan password:
NIM dan password valid
Perancangan Sistem
Perancangan sistem menentukan
bagaimana sistem akan memenuhi tujuan yang
akan dicapai, dalam hal ini: perangkat keras,
perangkat lunak, infrastruktur jaringan;
antarmuka pengguna, formulir dan laporan;
serta program-program khusus, database dan
file yang akan dibutuhkan. Perancangan sistem
merupakan tahap lanjutan dari analisis sistem
dimana pada perancangan sistem digambarkan
sistem yang akan dibangun sebelum dilakukan
pengkodean dalam suatu bahasa
pemrograman. Dalam perancangan suatu
sistem tidak lepas dari hasil analisis, karena
dari hasil analisis, sistem baru dapat dibuat
suatu rancangan sistem.
Perancangan Spesifikasi Program
Class Diagram
Class Diagram menampilkan beberapa
class yang ada pada sistem ini dan
memberikan gambaran tentang sistem dan
relasi-relasi didalamnya. Disini juga
dimasukkan himpunan bagian (subset) dari
class-class, yaitu atribut-atribut dan operasi-
operasi dalam suatu class. Classdiagram untuk
aplikasi sistem informasi ini terdiri dari dua
JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
16
paket, yaitu paket untuk class diagram aplikasi
sistem informasi BAP Back Office dan paket
untuk class diagram aplikasi sistem informasi
BAP Front Desk. Berikut ini class diagram
untuk aplikasi sistem informasi BAP Back
Office dan Front Desk yang dirancang:
+ConnectionDetector()
+isConnectToInternet()
-_context
ConnectionDetector
+onCreate()
+JadwalKuliah()
+jadwalUas()
+JadwalUts()
+KhsKum()
+KhsSem()
+SejarahIp()
+Presensi()
+Logout()
-db
-dbHelper
-nim
-nama
DashboardActivity
+onCreate()
-nm_mk : String
-adapter : ConnectionDetector
-list
-db
-dbHelper
-cJadwalKuliah
-t1
-t2
-t3
-t4
-t5
-t6
-t7
-t8
DetilJadwalKuliahActivity
+onCreate()
+cekJadwalKuliah()
+parse_jadwal_kuliah()
+getRequest()
+request()
+CallWebPage()
+toast()
-nim
-nama
-ta
-smt
-spinnerTA
-spinnerSMT
-tvNim
-tvNama
-isInternetPresent
-cd
-vt
-url_alamat
-jObject
-Result_jadwal_kuliah
-jadwal_kuliah
-db
-dbHelper
-smtx
-tax
JadwalKuliahActivity
+onCreate()
+btnOK()
-tvKet
keterangan
+onCreate()
+OnItemClickListener()
-adapter
-list
-db
-dbHelper
-cJadwalKuliah
-ta
-smt
-nim
-nama
-sks
ListJadwalKuliahActivity
+onCreate()
+Cancel()
+ok()
+parse_login()
+getRequest()
+request()
+CallWebPageTask()
-vt
-url_alamat
-baca
-dbHelper
-db
-txtLoginUsername
-txtLoginPass
-jml
-nama
-jObject
-url_login
-xResult_login
-isInternetPresent
-cd
-nim
LoginActivity
+onCreate()
+MasukSia()
+Tentang()
+Bantuan()
-nim
-nama
-db
-dbHelper
MenuUtamaActivity
+mySqlHelper()
+createDataBase()
+DataBaseisExist()
+copyDataBase()
+onCreate()
+onUpgrade()
+openDB()
-DB_PATH
-DATABASE_NAME
-DATABASE_VERSION
-myContext
-sqliteDBInstance
mySqlHelper
+onCreate()
+run()
-dbHelper
Splash
+load_url()
-url
variabel_tetap
Deployment Diagram Deployment diagram physical diagram
merupakan suatu diagram yang dapat
memberikan penjelasan tentang bagaimana
berbagai elemen fisik menyusun dan
menjalankan sistem di dalam suatu jaringan
yang dibentuk. Arsitektur jaringan yang
dibentuk merupakan kumpulan dari node-node
yang berupa hardware dan software yang
mengkonfigurasikan komponen-komponen
software runtime dengan processor dan
peralatan lainnya. Deployment diagram pada
Aplikasi ini memiliki dua node yaitu node
aplikasi java android dan node MySQL
database yang berisi database online yaitu
siandroid. Kemudian terdapat sebuah
Association yang mengubungkan antara node
1 dan node 2 yang berisi berupa jaringan
internet dan didukung dengan PHP.Melalui
internet dan PHP, order dapat disaring untuk
mendapat informasi yang tepat. Deployment
diagram dapat dilihat pada gambar:
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil
penelitian yang telah dibahas di bab
sebelumnya, maka dalam penelitian
pengembangan sistem informasi Berita Acara
Perkuliahan di ini dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pada penelitian ini telah dirancang
sistem informasi Berita Acara
Perkuliahan berbasis RFID dengan
menggunakan pemrograman Java dan
MySQL sebagai databasenya.
2. Model analisis, perancangan dan
implementasi perangkat lunak untuk
pengembangan sistem informasi Berita
Acara Perkuliahan berbasis RFID dapat
berfungsi menyediakan data Berita
Acara Perkuliahan (BAP) terintegrasi
serta mendukung kecepatan
informasi/pembuatan laporan Berita
Acara Perkuliahan (BAP) dengan
menggunakan metode pengembangan
sistem informasi model waterfall.
Kesimpulan ini berdasarkan hasil
pengujian dengan Focus Group
Discussion yang telah dilaksanakan.
Responden dalam penelitian
menyatakan semua spesifikasi
kebutuhan fungsional dan non
fungsional sistem keseluruhan dapat
diterima/disetujui.
3. Tingkat kualitas perangkat lunak sistem
informasi Berita Acara Perkuliahan
(BAP) yang dihasilkan berdasarkan
empat karakteristik model ISO 9126,
yaitu: functionality, reliability, usability
dan efficiency dengan kriteria Sangat
Baik, dengan persentase 89,52% serta
satu karakteristik SQA, yaitu: integrity
JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
17
dengan kriteria Sangat Baik, dengan
persentase 90%. Aspek kualitas
tertinggi pada karakteristik ISO 9126
adalah berdasarkan aspek Functionality
dengan persentase sebesar 90%,
selanjutnya aspek Efficiency dengan
89,667%, aspek Reliability 89,6%
sedangkan aspek kualitas terendah
adalah dari aspek Usability dengan
persentase sebesar 88,875%.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, implikasi
dan kesimpulan, selanjutnya peneliti dapat
memberikan beberapa saran yang relevan
dengan hasil penelitian. Saran ini berupa
masukan-masukan yang ditujukan ke
organisasi/obyek penelitian dan untuk
penelitian selanjutnya.
Bagi Pihak perguruan tinggi negeri
ataupun swasta.
1. Diadakannya sosialisasi dan pelatihan
kepada semua pengguna aplikasi sistem
informasi Berita Acara Perkuliahan.
2. Tingkat keamanan sistem informasi ini
perlu ditingkatkan mengingat transaksi data
Berita Acara Perkuliahan yang terkait
dengan mutu perkuliahan. Selain itu perlu
dilakukan backup data secara berkala untuk
mengurangi resiko kehilangan data secara
permanen.
Bagi Penelitian Selanjutnya
1. Untuk penelitian lebih lanjut tentang sistem
informasi Berita Acara Perkuliahan, dapat
dilakukan dengan menambah ruang lingkup
sistem yang dikembangkan. Dapat berupa
adanya integrasi dengan sistem pendukung
keputusan, seperti penilaian kinerja dosen,
modul absensi dosen dan lain sebagainya.
2. Demi menghasilkan penelitian yang lebih
baik di masa mendatang, bagi penelitian
mendatang hendaknya sampel lebih
diperbanyak lagi, yaitu tidak terbatas pada
sumber daya yang terdapat pada perguruan
tinggi negeri ataupun swasta, namun
dilakukan pengujian di Universitas lain,
sehingga tingkat generalisasinya lebih baik.
Metode pengembangan sistem informasi
dengan model waterfall dapat dijadikan
pilihan yang cukup tepat dalam penelitian
pengembangan sistem informasi untuk user
atau stakeholder yang dapatmenjelaskan
spesifikasi kebutuhannya dengan jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Ajib Hanani, “Rancang Bangun Sistem
Informasi Akademik Online Universitas
Islam Negeri Malang”, Skripsi, Malang:
Universitas Islam Negeri (UIN), 2008
Al-Qutaish, Rafa, E. “Quality Models in
Software Engineering Literature: An
Analytical and Comparative Study.”
Journal of American Science 6, 2010
Bondan Muliawan., “Rancang Bangun Sistem
Informasi Akademik Berbasis Web:
Studi Kasus di Teknik Elektro
Universitas Diponegoro, STIMIK AKI
dan IAIN Walisongo”, 2002
Didik Hariyanto, M.T, “Pengembangan Sistem
Informasi Akademik Mahasiswa
berbasis Teknologi WAP (Wireless
Application Protocol) di Jurusan
Pendidikan Teknik Elektro FT UNY”,
Penelitian, Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta, 2007
Edhy Sutanta, “Sistem Informasi Manajemen”,
Edisi 1 Cetakan ke 1, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2003
Galin, Daniel, “Software Quality Assurance:
From theory to implementation”,
Pearson Education Limited, Harlow,
England, 2004
Gulo W., “Strategi Belajar Mengajar”,
Grasindo, Jakarta, 2005
Guritno S., Sudaryono, et. al., “Theory and
Application of IT Research – Metode
Penelitian Teknologi Informasi”, Andi
offset, Yogyakarta, 2011
Henderi, “Analysis and Design with Unified
Modelling Language (UML)”,
STTTelematika Cakrawala, Tangerang,
2008
Herlinda Kusmiati, “Sistem Informasi
Akademik Terpadu Sekolah Tinggi
Ilmu Tarbiyah Muara Enim
JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN 2338-3143
18
Menggunakan PHP & MySQL”, Jurnal
Teknologi dan Informatika
(Teknomatika), Vol. 2 No. 3, Muara
Enim, 2012
Jogiyanto Hartono, “Analisa dan Desain
Sistem Informasi Pendekatan
Terstruktur”, Andi Offset, Yogyakarta,
2005
Kadir, Abdul, “Pengenalan Sistem Informasi”,
Andi Offset, Yogyakarta, 2003
Kaner, Cem, “Exploratory Testing”, Florida
Institute of Technology, Orlando-
Florida, November 2006
Mulyanto Agus, “Sistem Informasi Konsep
dan Aplikasi”, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, 2009
Narimawati, Umi. “Riset Manajemen Sumber
Daya Manusia”, Jakarta: Agung Media,
2007
Pressman, S, Roger. “Software Engineering: A
Practitioner’s Approach, 7th ed.”
Dialihbahasakan oleh Adi Nugroho, J,
Leopold Nikijuluw George dan et.al.
Yogyakarta: ANDI, 2012
Rosa, M. Salahudin, “Modul Pembelajaran
Rekayasa Perangkat Lunak”, Bandung,
2011
Sekaran, Uma. “Reach Methods for Business”
Edisi ke-4, Dialihbahasakan oleh Men,
K. Yon, Jakarta: Salemba Empat, 2006
Simarmata, Janner. “Rekayasa Perangkat
Lunak”. Yogyakarta: ANDI, 2010
Sheldon, Robert & Geof Moes, “Beginning
MySQL”, Wrox, 2005
Solper, “Prinsip Kerja RFID”, 2014,
http://www.solper.com/pic/48-Vol-2-
b.pdf (Di akses 13 Januari 2014)
Sommerville, Ian, “Software Engineering”.
Addison Wesley, edisi ke 6, 2001
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Dinamika
Bangsa, “Prosedur Monitoring
Perkuliahan”, STIK DB, 2009
Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R & D)”, Alfabeta, Bandung, 2010
___.”Statistika Untuk Penelitian”, Alfabeta,
Bandung, 2012
Sutabri Tata, “Sistem Informasi Manajemen”,
Andi Offset, Yogyakarta, 2005
Titi Syamsiah R., “Aplikasi Monitoring dan
Evaluasi Perkuliahan (Studi Kasus
Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Sunan Gunung Djati Bandung)”,
Bandung
Universitas Komputer Indonesia, “Prosedur
Rekapitulasi dan Monitoring
Perkuliahan”, UKI, 2009
Alisiana Ulfah, 2012, “Prototype Aplikasi
Akademik Universitas Komputer
Indonesia (UNIKOM) Berbasis
Teknologi Radio Frequency
Identification (RFID)”, Skripsi,
Bandung: Universitas Komputer
Indonesia (UNIKOM)
Univ. Sumut, “Kajian Teoritis Perpustakaan”,
Univ. Sumut, 2012
Idvation, “ACR128”, 2013,
http://www.idvation.com (Diakses 17
September 2013)
Kamus Internet, “Prototipe”, 2014,
http://www.kamusinternet.com/p/protot
ipe/, (Diakses 13 Januari 2014)
Wikipedia, “RFID”, 2013,
http://id.wikipedia.org/wiki/RFID
(Diakses 26 Juli 2013)
Wikipedia, “Java”, 2013,
http://id.wikipedia.org/wiki/Java
(Diakses 29 Oktober 2013)
Wikipedia, “Prototipe”, 2014,
http://id.wikipedia.org/wiki/Purwarupa
(Diakses 13 Januari 2014
Berita Acara Perkuliahan adalah sebuah daftar
isian mengenai informasi kegiatan
perkuliahan([STIK DB 2009], 2).