3
Tugas Fisika Energi Nama : Wulandhari NIM : 24040110120034 Pemanfaatan Sayuran Selada Busuk Atau Sisa-Sisa Sayuran Selada Untuk Fermentasi Pembuatan Ethanol Latar belakang pemanfaatan selada busuk atau sisa-sisa sayuran selada untuk fermentasi pembuatan etanol Dewasa ini sayuran komersil yang berkembang dan dihasilkan di Indonesia baru 18 jenis , diantaranya adalah cabai, kacang panjang, bawang merah, terung, tomat, kentang, petsai atau sawi, bayam, buncis, bawang daun, kangkung, bawang putih, wortel, labu siam, dan lobak. Berdasarkan hasil survey pertanian oleh Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 1991, luas areal panen sayuran nasional dari ke-18 jenis tersebut mencapai 799.806 hektar dengan total produksi 1.661.389 ton. Selada belum dimasukkan dalam daftar produksi sayuran nasional, namun prospek ekonominya cukup cerah. Permintaan terhadap komoditas selada terus meningkat , antara lain berasal dari pasar swalayan, restaurant besar yaitu fast food eropa dan cina, dan hotel hotel berbintang di kota-kota. Oleh sebab itu, tentunya hasil pertanian akan sayuran selada semakin meningkat, meningkatnya produksi sayuran selada memungkinkan adanya sayuran selada yang telah busuk atau banyaknya sisa-sisa sayuran selada yang tertinggal dan menjadi limbah yang harus dibuang. Agar sayuran selada tersebut tetap dapat bermanfaat dan tida merugikan lingkungan, maka diperlukan inovasi untuk memanfaatkan limbah sayur selada untuk dijadikan barang yang bermanfaat. Inovasi saya adalah “Memanfaatan Sayuran Selada Busuk Atau Sisa-Sisa Sayuran Selada Untuk Fermentasi Pembuatan Ethanol”. Kegunaan sayuran selada Selada sudah umum dimakan mentah dan dibuat salad untuk disajikan dalam berbagai bentuk masakan eropa maupun cina, selain itu juga selada berfungsi sebagai bahan pangan bergizi dan berguna untuk mendinginkan perut. Kandungan gizi sayuran selada atau sisa-sisa sayuran selada Wulandhari 24040110120034

Pemanfaatan Sayuran Selada Busuk

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pemanfaatan Sayuran Selada Busuk

Tugas Fisika EnergiNama : WulandhariNIM : 24040110120034

Pemanfaatan Sayuran Selada Busuk Atau Sisa-Sisa Sayuran Selada Untuk Fermentasi Pembuatan Ethanol

Latar belakang pemanfaatan selada busuk atau sisa-sisa sayuran selada untuk fermentasi pembuatan etanol

Dewasa ini sayuran komersil yang berkembang dan dihasilkan di Indonesia baru 18 jenis , diantaranya adalah cabai, kacang panjang, bawang merah, terung, tomat, kentang, petsai atau sawi, bayam, buncis, bawang daun, kangkung, bawang putih, wortel, labu siam, dan lobak. Berdasarkan hasil survey pertanian oleh Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 1991, luas areal panen sayuran nasional dari ke-18 jenis tersebut mencapai 799.806 hektar dengan total produksi 1.661.389 ton.

Selada belum dimasukkan dalam daftar produksi sayuran nasional, namun prospek ekonominya cukup cerah. Permintaan terhadap komoditas selada terus meningkat , antara lain berasal dari pasar swalayan, restaurant besar yaitu fast food eropa dan cina, dan hotel hotel berbintang di kota-kota.

Oleh sebab itu, tentunya hasil pertanian akan sayuran selada semakin meningkat, meningkatnya produksi sayuran selada memungkinkan adanya sayuran selada yang telah busuk atau banyaknya sisa-sisa sayuran selada yang tertinggal dan menjadi limbah yang harus dibuang.

Agar sayuran selada tersebut tetap dapat bermanfaat dan tida merugikan lingkungan, maka diperlukan inovasi untuk memanfaatkan limbah sayur selada untuk dijadikan barang yang bermanfaat. Inovasi saya adalah “Memanfaatan Sayuran Selada Busuk Atau Sisa-Sisa Sayuran Selada Untuk Fermentasi Pembuatan Ethanol”.

Kegunaan sayuran selada Selada sudah umum dimakan mentah dan dibuat salad untuk disajikan dalam

berbagai bentuk masakan eropa maupun cina, selain itu juga selada berfungsi sebagai bahan pangan bergizi dan berguna untuk mendinginkan perut.

Kandungan gizi sayuran selada atau sisa-sisa sayuran selada Kandungan gizi selada dalam tiap 100 gram bahan

Komposisi Gizi SeladaKalori 15 kal

Protein 1,2 gramLemak 0,2 gram

Karbohidrat 2,9 gramKalsium 22 mgFosfor 25 mg

Zat Besi 0,5 mgSumber : Direktorat Gizi Depkes R.I. (1981)

Wulandhari24040110120034

Page 2: Pemanfaatan Sayuran Selada Busuk

Tugas Fisika EnergiNama : WulandhariNIM : 24040110120034

Proses produksi ethanol pada sayur selada yang telah busuk Proses produksi ethanol pada sayur selada ada 4 tahap:

a. Proses Gelatinasib. Proses Fermentasic. Proses Destilasid. Proses Dehidrasi

Caran membuat sayuran selada busuk menjadi ethanolBahan baku : Selada busuk atau sisa sisa selada1. Membuat selada menjadi bubur dengan cara sebagai berikut, selada

dihancurkan dan dicampur air , hingga bubur diperkirakan mengandung 27-30 persen, lalu bubur dimasak selama 2 jam sehingga berbentuk gel.

2. Setelah membuat bubur, baru proses gelatinasi . Proses ini dilakukan dengan 2 cara yaitu

bubur salada dipanaskan sampai 1300C selama 30 menit, kemudian didinginkan sampai mencapai temperature 950C yang diperkirakan memerlukan waktu sekitar ¼ jam. Temperatur 950C tersebut dipertahankan selaa sekitar 1 ¼ jam, sehingga total waktu yang dibutuhkan mencapai 2 jam,

lalu bubur selada ditambah enzyme termamyl dipanaskan langsung sampai mencapai 1300C selama 2 jam.

3. Hasil gelatinasi dari kedua cara tersebut didinginkan sampai mencapai 550C kemudian ditambang SAN untuk proses sakharifikasi dan selanjutnya difermentasikan dengan menggunakan ragi . Proses fermentasi dimaksudkan untuk mengubah glukosa menjadi ethanol dengan ragi.

4. Alkohol yang diperoleh hasil gelatinasi belum dapat dikategorikan sebagai fuel based ethanol, agar dapat mencapai kemurnian diatas 95 %, maka alcohol hasil fermentasi harus melalui destilasi.

5. Proses destilasi untuk memisahkan alcohol dengan air dengan menghitung perbedaan titik didih kedua bahan tersebut yang kemudian air akan tinggal dan ethanol akan uap etanol ini dijadikan cairan lagi dengan cara mendinginkananya.

6. Bila dengan proses destilasi alcohol atau ethanol yang dihasilkan 99,5 % maka langkah selanjutnya adalah proses dehidrasi. Proses ini merupakan proses untuk membuang air sampai menjadi 99,5%. Etanol 99,5% ini yang bisa digunakan untuk menjadi bahan bakar energi alternatif. Proses dehidrasi ini ada tiga macam yaitu proses azeotropic distillation, molecular sieve dan membran pervoration.

Kesimpulan Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa selada dapat digunakan sebagai bahan

bakar energi alternatif, meskipun kurang optimal dalam menghasilkan bahan bakarnya. Namun setidaknya dapat mengurangi limbah , limbah yang tadinya hanya dibuang namun dengan melalui proses pembuatan ethanol dapat menjadi bahan bakar energi alternatif.

Wulandhari24040110120034

Page 3: Pemanfaatan Sayuran Selada Busuk

Tugas Fisika EnergiNama : WulandhariNIM : 24040110120034

Wulandhari24040110120034