8
LEMBAR KERJA SISWA PRAKTIKUM PEMANTULAN CAHAYA PADA BIDANG LENGKUNG Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X SMA/Dua Alokasi Waktu : 2 X 40 menit A. Standar Kompetensi Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari. B. Kompetensi Dasar Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. C. Indikator 1. Menjelaskan proses pemantulan cahaya dalam kehidupan sehari- hari. 2. Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat bayangan pada permukaan cembung dan cekung. 3. Menerapkan rumus cermin dalam pemecahan massalah. D. Tujuan : 1. Menyelidiki sifat pemantulan cahaya pada cermin cekung dan cermin cembung. E. Alat dan Bahan : No Nama Alat Spesifik asi Jumlah 1 Meja Optik - 1 2 Rel presisi - 1 3 Pemegang slide diafragma - 1 4 Tumpakan - 2

Pemantulan Pada Bidang Lengkung

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lks pemantulan pada bidang lengkung

Citation preview

Page 1: Pemantulan Pada Bidang Lengkung

LEMBAR KERJA SISWA

PRAKTIKUM PEMANTULAN CAHAYA PADA BIDANG LENGKUNG

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X SMA/Dua

Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

A. Standar Kompetensi

Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi

sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar

Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa.

C. Indikator

1. Menjelaskan proses pemantulan cahaya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat bayangan pada permukaan cembung dan

cekung.

3. Menerapkan rumus cermin dalam pemecahan massalah.

D. Tujuan :

1. Menyelidiki sifat pemantulan cahaya pada cermin cekung dan cermin cembung.

E. Alat dan Bahan :

No Nama Alat Spesifikasi Jumlah

1 Meja Optik - 1

2 Rel presisi - 1

3 Pemegang slide diafragma - 1

4 Tumpakan berpenjepit - 2

5 Catu daya 12 V 1

6 Kabel penghubung merah - 1

7 Kabel penghubung biru - 1

8 Tempat lampu bertangkai - 1

9 Mistar 30 cm 1

10 Kertas HVS putih - 2

11 Bola lampu 12 v,18 w 1

12 Diafragma 5 celah 1

13 Cermin kombinasi - 1

14 Lensa (bertangkai) f= 100 mm 1

F. Dasar Teori :

Page 2: Pemantulan Pada Bidang Lengkung

Pemantulan pada Cermin Sferik (Lengkung)

Cermin sferik adalah cermin lengkung seperti permukaan lengkung sebuah bola dengan jari-

jari kelengkungan R. Cemin ini dibedakan atas cermin cekung (konkaf) dan cermin cembung

(konveks). Setiap cermin sferik baik itu cermin cekung ataupun cermin cembung memiliki fokus f

yang besarnya setengah jari-jari kelengkungan cermin tersebut.

f= R2

dengan :

f : jarak fokus

R : jari-jari kelengkungan cermin

Bagian-bagian cermin lengkung antara lain sumbu utama ( SU), titik pusat kelengkungan

cermin ( O ), jari-jari kelengkungan cermin( R ), titik focus/titik api ( F ), jarak focus ( f )

Menurut dalil Esbach jarak antara dua titik tertentu pada cermin cekung dapat diberi nomor-

nomor ruang. Jarak sepanjang OF diberi nomor Ruang I, sepanjang FM diberi nomor II, jarak M

sampai tak terhingga diberi nomor ruang III dan jarak O masuk kedalam cermi diberi nomor ruang

IV. Ruang I sampai III ada didepan cermin cekung (daerah nyata) dan ruang IV ada dibelakang

cermin cekung (daerah maya).

Pada cermin cekung semua cahaya yang datang sejajar sumbu utama akan difokuskan sesuai

dengan sifatnya yaitu mengumpulkan cahaya. Titik berkumpulnya sinar-sinar pantul disebut titik

fokus atau titik api yang terletak di sumbu utama. Cara melukis sinar-sinar pantulnya tetap

menggunakan hukum pemantulan cahaya.

Page 3: Pemantulan Pada Bidang Lengkung

1. Pembentukkan bayangan pada cermin cekung 

Pemantulan sinar-inar istimewa: 

1.        sinar datang sejajar sumbu SU dipantulkan melalui fokus F.   

 2.   sinar datang melalui titik fokus F dipantulkan sejajar SU.

3.  sinar datang melalui titik pusat lengkung M dipantulkan kembali ke titik pusat lengkung

tersebut.  

4.    Sinar datang dengan arah sembarang dipantulkan sehingga sudut datang = sudut pantul.  

Page 4: Pemantulan Pada Bidang Lengkung

2. Pembentukan bayangan pada cermin cembung

Sinar-sinar Istimewa pada cermin cembung 

1.        Sinar datang sejajar SU cermin dipantulkan seakan-akan datang dari titik focus F.  

2.  Sinar datang menuju titik focus F dipantulkan sejajar SU.

3.  Sinar datang menuju ke titik pusat lengkung M dipantulkan kembali seakan-akan datang dari

titik pusat lengkung tersebut.

4.   Sinar datang dengan arah sembarang dipantulkan hingga sudut datang = sudut pantul  

Page 5: Pemantulan Pada Bidang Lengkung

G. Langkah kerja  :

1. Menyusun alat yang diperlukan seperti pada gambar,dengan urutan dari kiri sumber cahaya,

lensa, diafragma, meja optic. Meletakkan kertas diatas meja optic kemudian tarik dua garis

berpotongan tegak lurus ditengah – tengah kertas dan letakkan cermin kombinasi diatasnya.

Lensa dipasang sebelah kiri celah,membuat jarak lensa 10 cm dikanan sumber

cahaya.Mengatur lampu sehingga filamennya pada posisi tegak.

2. Menghubungkan catu daya kesumber tegangan PLN. Pastikan bahwa catu daya dalam

keadaan mati

3. Memilih tegabgab keluaran catu daya (output) 12 v

4. Menghubungkan sumber cahaya kecatu daya

5. Menyalakan sumber cahaya, mengusahakan agar berkas sinar yang tampak diatas kertas

setajam (sejelas mungkin).jika diperlukan dekatkan meja optic ke lensa

6. Mengatur kuk meja optic atau kertas agar berkas cahaya yang tengah berimpit dengan garis

pada kertas

7. Mengambar berkas-berkas sinar yang tampak pada kertas dengan menggunakan mistar

dengan pinsil

8. Menghadapkan cermin cekung kesumber cahaya .mengusahakan sinar pantul ditengah

berimpit dengan sinar dating ,menggambar garis permukaan cermin.

9. Menandai sinar-sinar pantul dengan tanda silang,lalu gambar permukaan cermin

pemantulnya

10. Menyingkirkan cermin kombinasi dan menggambar sinar-sinar pantul, kemudian

menempelkan data kertas gambar ke dalam kolom hasil pengamatan

Page 6: Pemantulan Pada Bidang Lengkung

11. Mengulangi langkah 2 sampai 5 tetapi dengan permukaan cermin cembung dengan kertas

baru.

12. Menempelkan jalannya sinar-sinar dating dan sinar-sinar pantul pada cermin cekung dan

cermin cembung.

H. Kesimpulan :

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………............................

...........................................................................................................................................