Upload
fithrikurniati
View
62
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
1/66
PEMASANGAN ETT
FITHRI KURNIATI
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
2/66
DEFINISI
Pemasangan Endotracheal
Tube (ETT) atau
Intubasi adalah
memasukkan pipa jalannafas buatan kedalam
trachea melalui mulut.
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
3/66
Dasar
Teori
Ventilasi melalui pipa endotrakeal
merupakan cara yang sangat efektif .
Jalan nafas yang terjagamenyebabkan pemberian ventilasi
dan oksigen lebih terjamin.
Kemungkinan aspirasi cairan lambung
lebih kecil.
Tekanan udara pernafasan juga
menjadi mudah dikendalikan dan
penggunaan Positive End ExpiratoryPressure (PEEP) dapat dilakukan
dengan mengatur katup ekspirasi.
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
4/66
Anatomy and Physiology
The airways can be divided in to parts namely:
The upper airway.
The lower airway.
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
5/66
The Upper Airway
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
6/66
The Lower Airway
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
7/66
Advantages of Endotracheal
Intubation Cuffed E.T tubes melindungi jalan napas dari
aspirasi
E.T tube memberi akses ke cabang
tracheobronchial. Untuk suctioning sekret E.T tube tidak menyebabkan distensi lambung
dan regurgitasi yang berbahaya
E.T tube memelihara kepatenan jalan napas dan
mencegah obstruksi lebih lanjut E.T tube memungkinkan pemberian obat2
aerosal (inhalasi)
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
8/66
Indications for Intubation
Inadequate oxygenation(decreased arterial
PO2) that is not corrected by supplemental
oxygen via mask/nasal.
Inadequate ventilation (increased arterialPCO2).
Membersihkan sekret pada paru
Any patient in cardiac arrest.
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
9/66
Indications for Intubation
Any patient in deep coma who cannot protect his
airway.(Gag reflex tidak ada.).
Any patient terancam mengalami upper airway
obstruction (e.g. Burns of the upper airways). Any patient with decreased L.O.C, GCS
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
10/66
Indications Cont
Any patient in respiratory arrest
Respiratory failure
1. Hypoventilation/Hypercarbia
A. Paco2 > 55mmhg
2. Arterial hypoxemia
refractory to O2
A. Paco2 < 70 on 100% O2
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
11/66
Contraindications:
Pasien tidak mampu mengektensikanleher/kepala
Trauma sedang/berat pada tulang servicalatau leher depan/anterior ottal area
Mandibular fracture or trismus Hypoxia ringan
Uncontrolled oropharyngeal hemorrhage
Intact tracheostomy
Laringospasme
Fraktur basis kraniihindari naso-trachealintubation and nasogastric/pharyngeal
tube
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
12/66
Advantages of Endotracheal
Intubation Cuffed E.T tubes melindungi jalan napas
dari aspirasi
E.T tube memberi akses ke cabang
tracheobronchial. Untuk suctioning sekret E.T tube tidak menyebabkan distensi
lambung dan regurgitasi yang berbahaya
E.T tube memelihara kepatenan jalan napas
dan mencegah obstruksi lebih lanjut E.T tube memungkinkan pemberian obat2
aerosal (inhalasi)
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
13/66
Complications
Hypoxia
Prosedur yang terlalu lama
Esophageal intubation ( not visualizing
vocal cords) Intubation of a bronchus ( right more
common)
Failure to secure the placement
Failure to recognize misplacement of tube
Aspiration
Pneumothorax
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
14/66
Complications: continued
Trauma and adverse effects Broken teeth
Oral lacerations, epistaksis (Nasotracheal tubes )
Vocal cord injury
Pharyngeal-esophageal perforation
Short-term laryngeal edema and laringospasme
Release of high levels of epinephrine and norepinephrine
stimulated and vagal stimulation by tracheal intubation:can
cause elevated blood pressure, tachycardia, arrhythmias
Intubation of the esophagus, resulting in gastric distentionand regurgitation upon attempting ventilation.
Baro-trauma resulting from over ventilating with a bag
without a pressure release valve( phneumothorax).
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
15/66
Prinsip yg hrs diperhatikan saat Intubation Selalu sediakan suction unit (jika ada)
Proses Intubasi dilakkukan tidak boleh lebih dari 30detik.
Oxygenate the patient pre and post intubation with abag-valve-mask.(100% O2).
Jika diperlukan Berikan sedative medication (e.g.
Midazolam 15mg/3ml) Selalu lakukan recheck letak tube secara manual,
pantau saturasi oksigen sebagai petunjuk adanyaketidakberesan letak ETT
patients di bawah umur 8 th sebaiknya menggunakanuncuffed ETT untuk mencegah kerusakan mukoosaakibat cuff . Selalu monitor ECG selama proses intubasidilakukan
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
16/66
4 Rules of Suctioning
jangan memasukkan selang suction
terlalu dalam sampai tidak terlihat
Lakukan suction lewat selang ett
Lama Suction tidak lebih dari 15 detik.
Always oxygenate the patient before and
after suctioning.
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
17/66
How do you confirm the correct
placement of the ET Tube?
Primary Confirmation
Secondary Confirmation
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
18/66
Primary Confirmation By Physical Exam
Cek kebenaran letak ETT segera
Asukultasi di area epigastrium dan observasi
pergerakan dinding dada
Jika terdengar suara gurgling di lambung and no
chest wall expansionkemungkinan ETT
masuk ke esofaguscabut ETT
Lakukan intibasi kembali setlah pasiensebelumnya diberikan oksigenasi
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
19/66
Primary Confirmation: cont.
Jika dinding dada mengembang dan stomach
not gurgling,auskultasi di lima area
Jika ragu, gunakan laringoskop untuk meluht
apakah ETT telah me;lewati vocal cords (best) Lakukan fiksasi ETT
Look for moisture condensation on the inside of
the tracheal tube (not 100%: false + withesophageal intubations)
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
20/66
Secondary Confirmation End-Tidal CO2 Detectors
Commercial device that reacts with a color
change to CO2 exhaled from the lungs: MELLO
YELLOW
Qualitative detection device indicates exhaledCO2 indicates proper tracheal tube placement
Absence of CO2 (unless prolonged CPR),
indicates esophageal intubation
False+: Distended stomach, carbonatedbeverages
False-: Low or no blood flow state ( as above)
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
21/66
natomy
September14
Dr.Med.KhaledR
adaideh
21
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
22/66
natomy
September14
Dr.Med.KhaledR
adaideh
22
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
23/66
natomy
September14
Dr.Med.KhaledR
adaideh
23
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
24/66
natomy
September14
Dr.Med.KhaledR
adaideh
24
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
25/66
natomy
September14
Dr.Med.KhaledR
adaideh
25
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
26/66
Kesulitan umum intubasi :
1. Leher pendek dan berotot
2. Mandibula menonjol
3. Maksila/gigi depan menonjol
4. Uvula tidak terlihat (Mallampati 3 atau 4)
5. Gerak sendi temporo-mandibular terbatas
6. Gerak verteba servikal terbatas.
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
27/66
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
28/66
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
29/66
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
30/66
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
31/66
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
32/66
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
33/66
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
34/66
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
35/66
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
36/66
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
37/66
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
38/66
Laringoskopuntuk melihat laring secara
langsung sehingga bisa memasukkan pipa trake
dengan baik dan benar.Dua macam laringoskop:
a. Bilah/daun/bladelurus (Miller, Magill) untuk
bayi-anak-dewasa.b. Bilah lengkung (Macintosh) untuk anak besar-
dewasa.
Bilah sesuai dengan usia pasien.
Perhatikan lampu pada laringoskop harus cukup
terang sehingga laring jelas terlihat
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
39/66
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
40/66
http://3.bp.blogspot.com/-Fw23jzbZkMo/T3FAspJZ9kI/AAAAAAAAAIk/3NyuIQVHwlk/s1600/ETT.png5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
41/66
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
42/66
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
43/66
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
44/66
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
45/66
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
46/66
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
47/66
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
48/66
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
49/66
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
50/66
P i l t
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
51/66
Persiapan alat1. Laryngoscope
2. Endotracheal tube (ETT)sesuai ukuran (Pria :
no. 7,7.5, 8 ) (Wanita no.
6.5, 7)
3. Mandrin4. Xylocain jelly
5. Sarung tangan steril
6. Xylocain spray
7. Spuit 10 cc8. Orofaringeal tube
(guedel)
9. Stetoskop
10. Bag ValveMask (ambubag)
11. Suction kateter
12. Plester
13. Gunting14. Masker
S
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
52/66
The technique of the tracheal intubation
eptember14
Dr.Med.KhaledRadaideh
52
The following 5 Steps:1. Positioning the patient.
2. Opening the patient's
mouth.
3. Performing
Laryngoscopy.4. Insertion of the Tube
through the vocal cords and
removing the laryngoscope.
5. Confirmation of thecorrect placement
and securing the tube.
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
53/66
Se
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
54/66
Laryngoscopyeptember14
Dr.Med.KhaledRadaideh
55
P i ti d k
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
55/66
Persiapan tindakan 1. Posisi pasien terlentang dengan kepala
ekstensi (bila dimungkinkan pasien ditidurkan dengan obat pelumpuh otot yang
sesuai )
2. Petugas mencuci tangan3. Petugas memakai masker dan sarung
tangan
4. Melakukan suction
Persiapan tindakan
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
56/66
Persiapan tindakan5. Melakukan intubasi dan menyiapkan mesin pernafasan
(Ventilator)
a. buka blade pegang tangkai laryngoskop dengan
tenang
b. buka mulut pasien
c. masukan blade pelan-pelan menyusuri dasar lidah-
ujung blade sudah sampai di pangkal lidah- geser
lidah pelan-pelan ke arah kiri
d. angkat tangkai laryngoskop ke depan sehingga
menyangkut ke seluruh lidah ke depan sehingga
rona glotis terlihat
e. ambil pipa ETT sesuai ukuran yang sudah di
tentukan sebelumnya
f. ETT dengan konektor sumber oksigen
P i ti d k
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
57/66
Persiapan tindakang. Dorong pelan sehingga seluruh balon ETT di bawah
pita suarah. cabut stylet
i. tiup balon ETT sesuai volumenya
j. cek adakah suara keluar dari pipa ETT dengan
Menghentak dada pasien dengan ambu bagk. cek ulang dengan stetoskop dan dengarkan aliran
udara yang masuk leawt ETT apakah sama antara paru
kanan dan kiri
fiksasi ETT dengan Plester hubungkan ETT dengan konektor sumber oksigen
P i ti d k
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
58/66
Persiapan tindakan6. Pernafasan yang adekuat dapat di
monitor melalui cek BGA (Blood GasAnalysis) 1jam setelah intubasi
selesai
7. Mencuci tangan sesudah melakukanintubasi
8. catat respon pernafasan pasien pada
mesin ventilator
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
59/66
Pemakaian pipa endotrakea sesudah 7
sampai 10 hari hendaknya
dipertimbangkan trakeostomi, bahkan
pada beberapa kasus lebih diniPadahari ke-4 timbul kolonisasi bakteri yang
dapat menyebabkan kondritis bahkan
stenosis subglotis.
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
60/66
Trakeostomi pada pasien koma dapat
ditunda jika ekstubasi diperkirakan dapat
dilakukan dalam waktu 1-2 minggu.
Akan tetapi pasien sadar tertentumemerlukan ventilasi intratrakea jangka
panjang mungkin merasa lebih nyaman
dan diberi kemungkinan untuk mampuberbicara jika trakeotomi dilakukan lebih
dini.
Th t h i f th t h l i t b ti
Se
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
61/66
The technique of the tracheal intubationeptember14
Dr.Med.KhaledRadaideh
62
The Forth Step: Insertion of the tracheal tube
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
62/66
Intubasi Nasotrakeal Anestesia topikal dan vasokonstriksi pada
mukosa hidung dapat diperoleh dengan
mengaplikasikan campuran antara 3% lidokain
dan 0.25% phenylephrine.
Pada umumnya, ukuran ETT 6.0 hingga 6.5 mm
digunakan pada hampir semua wanita,sedangkan untuk laki-laki digunakan ETT
dengan ukuran 7.0 hingga 7.5 mm.
Setelah ETT melewati rongga hidung kemudian
ke faring, pipa ETT masuk ke glotis yang telah
membuka. Intubasi dapat dilakukan dengan
bantuan laringoskop atau fiberoptik bronkoskop,
atau dengan forsep Magill.
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
63/66
Intubasi Nasotrakeal
Komplikasi yang dapat terjadi hampir sama
seperti yang terjadi pada intubasi orotrakeal.
Namun ada sedikit penambahan seperti
terjadinya epistaksis dan diseksi submukosa.
Bila dibandingkan dengan intubasi orotrakeal,intubasi nasotrakeal dihubungkan dengan
peningkatan insidensi dari sinusitis dan
bakteremia.
Se
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
64/66
ptember14
Dr.Med.KhaledRadaideh
65
M t t t U Ai Ob t ti
Se
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
65/66
Maneuvers to treat Upper Airway Obstruction
airways
Oropharyngeal(Guedel) and Nasopharyngeal.
ptember14
Dr.Med.KhaledRadaideh
66
Se
5/20/2018 Pemasangan Ett by Fithri
66/66
The End
THANKYOU
eptember14
Dr.M
ed.KhaledRadaide
h
67
umumumumumum