Upload
sdlastchild
View
16
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
presentasi
Citation preview
MARKETING HIV/AIDSDI SUSUN OLEH :
ZAKIRUL FUADFERIMANSYAH FIZAL
M. NOVALRIZKI FADLINURUL FITRI
TORINA ERAWAN DONANURMALA
AIZUL FITRIASASNI ARITAMELI SOFIA
ECINIZA
STUDI KASUS
IDENTIFIKASI MASALAH
Secara epidemiologi Perkembangan Kasus HIV/AIDS di indonesia sebanyak 18963 kasus. Jumlah AIDS sebanyak 12686 kasus dan HIV 62686. dimana sudah memasuki ranah Publik.
PENEMPATAN TUJUAN
Program perubahan prilaku penyakit masyarakat trhdp prilaku seks bebas dan pemakaian kondom sebagai wujud inplementasi program komunikasi perubahan perilaku melalui pemakaian kondom
Secara khusus tujuan program ini:1. Meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan HIV dan AIDS2. Kelompok sasaran memiliki kesadaran untuk tidak berperilaku
beresiko tertular HIV seperti tidak melakukan hubungan seksual di luar nikah, Kembali kepada ajaran agama dan setia pada pasangan merupakan solusi dari wabah AIDS dewasa ini,"
3. Agar semua kelompok sasaran selalu menggunakan kondom secara konsisten setiap melakukan transaksi seks.
SEGMENTASI PASAR Penetapan sasaran melaui riset pasar berdasarkan kebutuhan konsumen Dan pemetaan kelompok sasaran yang rentan tertulas HIV/AIDS yaitu org Dgn MOBILITAS tinggi SOPIR TRUK/ANGKUTAN UMUM
tingkat pendidikan relatif rendah mengalami kesulitan dalam menerima dan menerjemahkan berbagai informasi HIV dan AIDS
Analisis konsumen
1. Sopir truk tinggi rata-rata memilki pengetahuan yang rendah terhadap HIV dan AIDS
2. Sopir truk mobilitas tinggi sehingga memungkinkan untuk melakukan transaksi seks pada saat singgah ditempat-tempat peristrahatan
3. Sopir truk masih kesulitan mendapatkan atau tidak memilki persediaan kondom
4. Warung-warung singgah tidak menyediakan kondom5. Persepsi sopir truk masih tabuh tentang pemakaian kondom6. Adanya persepsi bahwa orang yang menggunakan kondom
adalah laki-laki yang tidak perkasa
Analisis saluran / media
Majalah dan Surat
kabar
melalui media ini
akan ditulis pesan
tentang akibat yang
ditimbulkan
terhadap penularan HIV dan
AIDS
Televisi
melalui iklan maka akan disiarkan penyampaian
pentingya menghindari sex
bebas dan penggunaan
kondom sebagai alternative
pencegahan yang paling efektif
dalam mencegah HIV dan AIDS
Panplet dan baleho :
Meningkatkan kekhawatiran dan
ketakutan terhadap resiko dan masalah yang terjadi ketika
melakukan hubungan seks dengan pekerja seks komersil
Penyusunan strategi dan taktik4 P ( marketing Mix )
Produk Kondom didesain
tipis untuk mengurangi perspepsi tidak nyaman
Kondom di desain dengan warna yang menarik
Kondom di desain dengan berbagai macam aroma dan rasa yang bervariasi
Place Disetiap kios-kios
dianjurkan untuk menjual kondom.
Warung-warung tempat sopir beristrahat menyediakan kondom
Price kondom di
berikan harga yang murah
Pihak perusahaan tempat bekerja sopir memberikan berikan denda bagi sopir yang tidak menggunakan kondom
Promotion Informasi
pemakaian kondom di media cetak dan elektronik
Adanya regulasi pemberian informasi secara selektif dan persuasi yang spesifik kepada kepada sopir dengan cara yang interaktif dan fleksibel, dan intensif.
Implementasi
Bekerja sama dengan alim ulama dalam memberikan nasehat mengenai seks bebas
Bekerja sama dengan pihak perusahaan ekspedisi untuk penanggulangan HIV dan AIDS ditempat kerja
Memasang spanduk/panflet di warung-warung tempat istrahat sopir tentang pentingnya penggunaan kondom
Menyebarluaskan dan melaksanakan penyuluhan berencana di setiap lokasi yang tempat berkumpulnya sopir pada saat bongkar muat di wilayah perusahaan
Bekerjasama dengan perusahaan kondom untuk penetapan harga kondom yang murah
Advokasi kepada pemerintah untuk pembuatan Peraturan Daerah (PERDA) HIV dan AIDS
Demonstarsi pemakain kondom untuk memberikan gambaran kepada kelompok sopir truk tentang cara penggunaan kondom yang baik dan benar supaya tidak terjadi kesalahan dalam pemakaiannya atau terjadi perobekan pada saat penggunaan yang memungkinkan terjadi penularan HIV dan AIDS. Demonstrasi pemakaian kondom dilakukan pada saat penyuluhan baik secara massal atau individu
Evaluasi
Evaluasi program dilakukan guna melihat sejauh mana keberhasilan program yang telah dilakukan. Kegiatan evaluasi ini sekaligus untuk mengetahui kekurangan apa yang dibutuhkan dalam pengembangan program, hal ini bisa diukur melalui :
Peningkatan moral perilaku bagi sopir dengan setia terhadap pasangan
Terbentuknya perilaku baru bagi Sopir truk untuk menggunakan kondom secara konsisten dan mau merubah perilaku beresiko diantaranya tidak lagi berganti-ganti pasangan.
Adanya dukungan pihak perusahaan ekspedisi tempat bekerja sopir truk dalam rangka pencegahan HIV dan AIDS ditempat kerja
Meningkatnya tingkat partisaipasi sopir truk dalam pencegahan HIV dan AIDS melalui pemberian informasi kepada sopir yang lain dan membantu sopir lain untuk mendapatkan akses kondom.