Upload
audy-livia
View
82
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
hukum pidana
Citation preview
Pemasyarakatan di Indonesia
Filosofi PemasyarakatanIsu-isu Utama
Pasal 2 UU No. 12/1995 ttg PemasyarakatanSistem pemasyarakatan diselenggarakan dalam rangka membentuk Warga Binaan Pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab.
Pasal 5 UU No. 12/1995 ttg PemasyarakatanPengayoman, persamaan perlakuan dan pelayanan, pendidikan, pembimbingan, penghormatan harkat dan martabat manusia, kehilangan kemerdekaan merupakan satu-satunya penderitaan, dan terjaminnya hak untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan orang-orang tertentu.
Pasal 14 UU No. 12/1995 ttg Pemasyarakatanmelakukan ibadah sesuai dengan agama atau kepercayaannya;mendapat perawatan, baik perawatan rohani maupun jasmani;mendapatkan pendidikan dan pengajaran;mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang layak;menyampaikan keluhan;mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa lainnya yang tidak dilarang;mendapatkan upah atau premi atas pekerjaan yang dilakukan;menerima kunjungan keluarga, penasihat hukum, atau orang tertentu lainnya;mendapatkan pengurangan masa pidana (remisi);mendapatkan kesempatan berasimilasi termasuk cuti mengunjungi keluarga;mendapatkan pembebasan bersyarat;mendapatkan cuti menjelang bebas; danmendapatkan hak-hak lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tahapan PemasyarakatanPre-adjudikasi: RutanAdjudikasi: Bapas (Balai Pemasyarakatan)Post-adjudikasi: Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) mencegah prisonisasi
Formalisasi Pemasyarakatan di Tingkat Internasional
PBB: 1955 Standard Minimum Rules for the Treatment of Prisoners
Pasal 54 RKUHPMencegah dilakukannya tindak pidana dengan menegakkan norma hukum demi pengayoman masyarakatMemasyarakatkan terpidana dengan mengadakan pembinaan sehingga menjadi orang yang baik dan bergunaMenyelesaikan konflik yang ditimbulkan oleh tindak pidana, memulihkan keseimbangan, dan mendatangkan rasa damai dalam masyarakatMembebaskan rasa bersalah pada terpidana
Pemidanaan tidak dimaksudkan untuk menderitakan dan merendahkan martabat manusia (ayat 2)
Pemidanaan Pada Masa PenjajahanWvS khusus pribumi Hindia Belanda 1872: pidana kerja (termasuk pembuangan)Tahun 1905, perubahan kebijakan. Kerja paksa dilakukan di dalam tembok/pusat konsentrasi penjara (pribumi)Centrale Gevangenis voor Europanen: di Semarang cikal bakal bangunan penjara
Pemidanaan Masa Indonesia Merdeka (1945-1963)1945: Surat Edaran Menkehkesehatan1946: Pendidikan1948: Pemisahan dewasa-anak. Remisi setiap 17 Agustus1952: Pedoman penempatan berdasarkan jenis kejahatan, lama pidana, status pendidikan, batas umur, jenis kelamin, status sosial, sisa pidana. Kursus pengurus penjara1956: Merahasiakan status bekas terpidana1960: Pengaruh kriminologi dalam politik pemidanaan
1963: Pengenalan konsep pemasyarakatan oleh Sahardjo SH.1964: Transisi dari penjeraan kolonial menuju resosialisasi era kemerdekaan. Penggantia istilah Kepenjaraan menjadi Pemasyarakatan.1995: UU Pemasyarakatan
Isu-isu UtamaDeinstitusionalisasi- Community Based Correction- Restorative JusticePerempuan dan Anak dalam Pemasyarakatan
DeinstitusionalisasiSistem pemasyarakatan merupakan criminal policy yang menjadi salah satubagian dari social management systemPenghukuman oleh sub-sistem peradilan pidana di luar Sistem Pemasyarakatan(diversi, keadilan restoratif, community based correction)
Apakah KUHP / pemidanaan yang berlaku sudah mengakomodir reintegrasi sosial?
RKUHP: pidana penjara, pidana tutupan, pidana pengawasan, pidana denda, pidana kerja sosial
Community Based Correction (CBC)Diawali adanya pidana bersyarat dan pembebasan bersyarat (parole)Snarr (1996): CBC adalah setiap aktivitas yang melibatkan komunitas untuk mengintegrasikan kembali terpidana Respon terhadap permasalahan penjara
ContohBoot Camp: disiplin tinggiHalfway House: rumah singgah (probation & parole)Furlough: 10 jam bekerja di luar kecuali malam
Di Indonesia Cuti Menjelang Bebas (CMB)Cuti Mengunjungi Keluarga (CMK)Pembebasan BersyaratLapas Terbuka
Keadilan Restoratif (Restorative Justice)Upaya penyelesaian informal atau di luar peradilan pidana secara bersama-sama kasus pelanggaran hukum dengan melibatkan pihak-pihak yang lebih luas, khususnya pelaku pelanggaran, korban, komunitas lokal, dan dimediasi oleh aparatur penegak hukum dengan menekankan pemulihan kembali keadaan semula
Syarat Resorative JusticeHarus ada :Pengakuan atau pernyataan bersalah dari pelaku.Persetujuan dari pihak korban untuk melaksanakan penyelesaian diluar sistem peradilan pidana anak yang berlaku.Persetujuan dari kepolisian, sebagai institusi yang memiliki diskresioner, atau dari kejaksaan.Dukungan komunitas setempat untuk melaksanakan penyelesaian diluar sistem peradilan pidana anak.
Perempuan dan Anak dalam PemasyarakatanOrientasi pada laki-laki dewasa, sehingga isu perempuan dan anak sering tidak mendapat perhatianKetidakpekaan gender dalam sistem peradilan pidana tidak lepas dari kultur masyarakatDasar: Instrumen HAM
Bagian I No. 23 Standard Min. Rules for the Treatment of Prisoners 19551.Dalam lembaga pemasyarakatan perempuan harus ada akomodasi untuk semua perawatan dan pengobatan yang diperlukan sebelum dan sesudah melahirkan. Harus dibuat perencanaan bilamana dapat dilakukan agar seorang anak lahir dalam penjara maka fakta ini tidak boleh disebut dalam akte kelahiran
Bagian I No. 23 Standard Min. Rules for the Treatment of Prisoners 19552.Bilamana bayi-bayi yang sedang menyusui dibolehkan tinggal di lembaga yang disiapkan, harus dipersiapkan suatu tempat penitipan yang dilengkapi dengan petugas yang berkualitas, dimana bayi-bayi ditempatkan ketika mereka tidak dalam penjagaan ibu mereka
PermasalahanCMK tidak kembali lagi. Karena beban pengasuhan ada pada perempuan (pada masyarakat dominan patriarki Indonesia)Strategi kebijakan yang mengacu pada Lapsa laki-laki dewasa: Ditutupnya blok atau kamar jangka waktu yang lama setiap harinyaBelum maksimalnya jaminan hak mengasuh anak di dalam lapas. (terbatasnya kamar dan tidak higienis)Kebijakan menutup kamar membuat anak ikut terpenjaraTekanan psikologis. Misal: diceraikan karena statusnya
Penahan sebagai last resort Pendidikan (SDM adalah petugas lapas & mata anggaran sama dengan lapas dewasa)Diversi: Pengalihan penanganan perkara pidana anak yang diduga telah melakukan tindak pidana dari proses formal menjadi pembinaan alternatif dengan atau tanpa syarat
Hasil Diversiperdamaian dengan atau tanpa ganti kerugian;penyerahan kembali kepada orang tua/wali; keikutsertaan dalam pendidikan atau pelatihan ke lembaga pendidikan atau lembaga sosial; pelayanan masyarakat.
Kelompok Rentan LainnyaManulaPenyandang disabilitasOrang dengan orientasi seksual yang berbeda
*BAPAS adalah singkatan dari Balai Pemasyarakatan, yaitu salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di jajaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, selain Rutan (Rumah Tahanan Negara) dan LAPAS (Lembaga Pemasyarakatan). Bapas dahulu dikenal dengan istilah Balai Bispa yang kepanjangannya adalah Balai Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak. *Ayat dua melunturkan ide pemberian derita (malum pasionis) klasik