3
5. Pembahasan Pada praktikum ini dilakukan percobaan untuk mengetahui cara pemisahan dengan metode kromatografi kertas dan menentukan pigmen warna dalam tinta dengan metode kromatografi kertas. Tinta yang digunakan dalam percobaan ini adalah tinta berwarna merah, biru, hitam. Fase diam yang digunakan adalah selulosa yang merupakan penyusun dari kertas saring. Pengukuran kertas saring sepanjang 7x3 kemudian member batas garis atas 1 cm dan batas bawah 1,5 cm atau spot. Spot berfungsi sebagai tempat meletakkan sampel yang akan dipisahkan. Pembuatan batas dilakukan dengan menggunakan pensil dikarenakan bahan pensil tidak dapat bereaksi dengan pelarut (eluen) yang digunakan. Eluen yang merupakan campuran dari etanol (C 2 H 5 OH) dan kloroform (CHCl 3 ) dengan perbandingan 1:1, 1:4 dan 4:1. Ketiga pelarut ini digunakan sebagai eluen dalam percobaan ini karena kloroform (CHCl 3 ) merupakan pelarut non polar, sedangkan etanol (C 2 H 5 OH) merupakan pelarut semipolar sehingga komponen dalam tinta yang bersifat polar dan nonpolar dapat dipisahkan akibat perbedaan kelarutan dari setiap komponen. Fungsi dari eluen yaitu sebagai fase gerak yang akan mengelusi sampel sehingga terjadi pemisahan. Berdasarkan hasil pengamatan, Tinta biru mempunyai nilai Rf tertinggi pada eluen etanol (C 2 H 5 OH) dan kloroform (CHCl 3 ) 1:4 yaitu 0,761 dibandingkan eluen yang lain. Hal ini menandakan bahwa tinta biru mempunyai sifat non polar atau semipolar karena lebih jauh terdistribusi

Pembahasan Kromatografi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kimia analitik II

Citation preview

Page 1: Pembahasan Kromatografi

5. Pembahasan

Pada praktikum ini dilakukan percobaan untuk mengetahui cara pemisahan

dengan metode kromatografi kertas dan menentukan pigmen warna dalam tinta

dengan metode kromatografi kertas. Tinta yang digunakan dalam percobaan ini

adalah tinta berwarna merah, biru, hitam. Fase diam yang digunakan adalah selulosa

yang merupakan penyusun dari kertas saring. Pengukuran kertas saring sepanjang 7x3

kemudian member batas garis atas 1 cm dan batas bawah 1,5 cm atau spot. Spot  

berfungsi sebagai tempat meletakkan sampel yang akan dipisahkan. Pembuatan batas

dilakukan dengan menggunakan pensil dikarenakan bahan pensil tidak dapat bereaksi

dengan pelarut (eluen) yang digunakan. Eluen yang merupakan campuran dari etanol

(C2H5OH) dan kloroform (CHCl3) dengan perbandingan 1:1, 1:4 dan 4:1. Ketiga

pelarut ini digunakan sebagai eluen dalam percobaan ini karena kloroform (CHCl3)

merupakan pelarut non polar, sedangkan etanol (C2H5OH) merupakan pelarut

semipolar sehingga komponen dalam tinta yang bersifat polar dan nonpolar dapat

dipisahkan akibat perbedaan kelarutan dari setiap komponen. Fungsi dari eluen yaitu

sebagai fase gerak yang akan mengelusi sampel sehingga terjadi pemisahan.

Berdasarkan hasil pengamatan, Tinta biru mempunyai nilai Rf tertinggi pada

eluen etanol (C2H5OH) dan kloroform (CHCl3) 1:4 yaitu 0,761 dibandingkan eluen

yang lain. Hal ini menandakan bahwa tinta biru mempunyai sifat non polar atau

semipolar karena lebih jauh terdistribusi ke larutan yang mempunyai volume yang

paling banyak yaitu kloroform (CHCl3).  nilai Rf tinta merah paling besar pada eluen

etanol : kloroform (C2H5OH:CHCl3) (1:4) yaitu 0,214 cm dibandingkan nilai Rf 0,302

cm tinta merah pada eluen etanol : kloroform (C2H5OH:CHCl3) (1:1). Nilai Rf tinta

biru dan tinta hitam paling besar pada eluen etanol : kloroform (C2H5OH:CHCl3) (1:4)

dengan nilai Rf masing-masing 0,166 cm. pada volume etanol (C2H5OH) yang lebih

besar, sedangkan komponen yang bersifat non polar atau kepolarannya rendah akan

lebih larut dan terdistribusi lebih jauh dengan fase gerak pada volume kloroform

(CHCl3) yang lebih besar. Perbedaan jarak yang ditempuh zat terlarut disebabkan

karena dipengaruhi oleh kepolaran masing-masing tinta tersebut sehingga harga Rf

yang dihasilkan juga bebeda. Larutan yang bersifat non-polar akan memperlambat

proses kromatografi komponennya, karena komponennya bersifat polar, sehingga

akan mempengaruhi harga Rf, karena perbedaan kelarutan serta sifat dari campuran

tersebut.

Page 2: Pembahasan Kromatografi

6. Kesimpulan

7. Daftar Pustaka

Aswad.2001.Kimia Untuk Universitas.Erlangga : Jakarta.

Bernaseoni,G. 2005. Teknologi Kimia. PT Padya Pranita. Jakarta..

Keenan, Charles W. dkk., 2002, Kimia Untuk Universitas Jilid 2, Erlangga.

Jakarta.

Mulyadi.2006. pengenalan ilmu kimia . Bumi aksara: Jakarta

Syukri, 2000, Kimia Dasar 3, ITB Press, Bandung.