Upload
ghina-khoerunisa
View
482
Download
45
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan praktikum pengemasan bahan pangan
Citation preview
Ghina Khoerunisa240210120091
V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASANMakanan merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, diperlukan bahan pangan yang memiliki kualitas tinggi baik dalam komponen- komponennya maupun secara fisik serta visual. Selain itu, bahan pangan merupakan bahan yang mudah mengalami kerusan. Untuk melindungi kualitas, tekstur dan kandungannya, maka diperlukan peran pengemas didalamnya.Pengemas merupakan suatu bahan yang memiliki kemampuan untuk melindungi bahan pangan. Selain untuk melindungi bahan pangan, pengemas juga merupakan sarana promosi dan informasi mengenai bahan pangan yang dikemasnya ( produk ). Kemasan juga merupakan salah satu alas an para konsumen untuk membeli suatu produk. Semakin menarik desain suatu kemasan maka konsumen yang tertarik pun akan semakin banyak. Namun pada faktanya, hamper 70% dari harga jual digunakan sebagai biaya produksi untuk kemasan. Sedangkan biaya produksi produknya hanya sekitar 30% dari harga jualnya.Untuk membuat kemasan yang baik, sebaiknya suatu kemasan harus memenuhi beberapa factor penting sebagai berikut:a) Faktor pengamananb) Faktor ekonomic) Faktor pendistribusiand) Faktor komunikasie) Faktor ergonomif) Faktor estetikag) Faktor identitasDewasa ini banyak pengemas yang terbuat dari beberapa macam bahan seperti plastic, styrofoam dan kertas. Dari kelas- kelas bahan pengemas tersebut, terdapat beragam bentuk kemasan jadi. Salah satunya adalah kertas. Kertas merupakan struktur lembaran yang terbuat dari pulp dan bahan lain sebagai bahan tambahan dengan fungsi tertentu. Bagian terbesar kertas adalah pulp, sedangkan bahan lain sebagai bahan tambahan hanya sedikit karena digunakan hanya untuk mendapat sifat tertentu (Setyowati, 2000). Salah satu sifat fisik kertas untuk keperluan pengemasan adalah ketahanan atau kekuatan tarik kertas. Sifat ini berkaitan dengan daya tahan kemasan setelah diisi terutama berhubungan dengan penanganan produk terkemas.Faktor- faktor yang mempengaruhi kualitas fisik kemasan kertas adalah komposisi pulp serat yang pendek dan panjang, metode pembuatan, kadar air, metode sizes dan filler.Praktikum kali ini membahas mengenaipengenalan berbagai jenis kemasan kertas, mengukur ketebalan berbagai jenis kemasan kertas, dan pengukuran berbagai jenis kemasan kertas. Sampel yang digunakan diantaranya adalah kertas kraft, kertas nasi, kertas minyak, kertas sampul, kertas tisu, kertas dupleks, kertas buram, kertas roti, dan kertas bergelombang.
5.1Pengenalan Berbagai Jenis KertasPertama yang dilakukan yaitu mengenali berbagai jenis kemasan kertas. Pengenalan berbagai jenis kertas ini dilakukan pengamatan dan dideskripsikan dengan menggunakan indera peraba (visual). Tabel 1. Deskripsi Berbagai Jenis KertasNoJenis KertasDeskripsi
1Kraft AWarna coklat, salah satu permukaan licin dan permukaan dibaliknya kasar, tidak tembus pandang
2Kraft BWarna coklat, salah satu permukaan licin dan permukaan dibaliknya kasar, tidak tembus pandang, lebih tebal dibandingkan dengan kertas kraft A
3Kertas nasiWarna coklat, salah satu sisinya dilapisi plastik dan tahan air, sedangkan sisi satunya kasar, tidak tembus pandang
4Kertas minyak biruPermukaan licin, tipis, tahan minyak, daya tembus kurang karena warnanya gelap.
5Kertas minyak kuningPermukaan licin, tipis, tahan minyak, daya tembus cahaya lebih tinggi dibandingkan dengan kertas minyak biru
6Kertas minyak merahPermukaan licin, tipis, tahan minyak, daya tembus cahaya lebih rendah dibandingkan dengan kertas minyak merah
7Kertas minyak putihPermukaan licin, tipis, tahan minyak, daya tembus cahaya tinggi.
8Kertas sampulWarna coklat tipis, salah satu permukaannya licin dan permukaan lainnya agak kasar, buram
9Kertas tisuWarna putih,permukaan kasar dan tidak rata, tembus pandang, tipis
10Kertas duplexKaku, warna coklat, tebal, permukaan agak kasar, tidak tembus pandang
11Kertas buramWarna putih buram, permukaan agak kasar, tidak tembus pandang.
12Kertas roti Warna abu-abu muda, permukaan sedikit tembus cahaya, lebih tipis dari kertas buram
13Kertas bergelombang Warna coklat, kaku, tidak tembus pandang,ada 3 lapisan, lapisan 1 dan 3 (lapisan luar) lurus, lapisan 2 (lapisan tengah/dalam) bergelombang, salah satu permukaannya lebih halus dari pada permukaan lainnya.
Kraft AWarna coklat, salah satu permukaan licin dan permukaan dibaliknya kasar, tidak tembus pandang
(Sumber: Dokumentasi pribadi, 2014)Tabel 2. Perbedaan Secara Visual atau Sifat FisikNoJenis KertasPerbedaan secara Visual atau Sifat Fisik
KekakuanKekasaranKekuatanWarna
1Kraft A+7+4+6Coklat+4
2Kraft B+8+5+7Coklat+5
3Kertas nasi+6+2+8Coklat+1
4Kertas minyak biru+2+1+3Biru
5Kertas minyak kuning+2+1+3Kuning
6Kertas minyak merah+2+1+3Merah
7Kertas minyak putih+2+1+3Putih+2
8Kertas sampul+3+3+2Coklat+6
9Kertas tisu+1+10+1Putih+3
10Kertas duplex+10+9+10Coklat+3
11Kertas buram+5+7+5Putih+1
12Kertas roti +4+6+4Abu-abu
13Kertas bergelombang +9+8+9Coklat+2
(Sumber: Dokumentasi pribadi, 2014)Kertas digunakan untuk mengemas bahan pangan disebabkan oleh alasan-alasan kemudahan pemakaian dan mudah pula diberi label (tulisan periklanan). Kertas dengan ketebalan0 3 mm digolongkan dalam kemasan lentur(flexible). Kertas dibuat dari bahan-bahan berserat (kadar selulosa tinggi) dengan atau tanpa bleaching, dengan atau tanpa diberi fillerdari pelapis lilin. Sifat-sifat kertas dipengaruhi oleh proses pembuburan, fillerdan perlakuan akhiratau calendering(Herudiyanto, 2012).Hasil pengamatan mengenai jenis kemasan yang diamati memiliki karakteristik yang telah dipaparkan dalam hasil pengamatan. Hasil tersebut sesuai dengan deskripsi setiap jenis kertas pada literature yaitu (Herudiyanto, 2012),Kertas kraft mempunyai sifat sangat kuat, pembuatannya dengan proses sulfat dan dilakukanbleachingatau pemucatan sehingga menghasilkan warna kecoklatan. Sifat lain dari jenis ini adalah harganya murah, diproduksi dalam bentuk satu lapis atau berlapis-lapis dan berkerutcorrugated). Umumnya digunakan untuk mengemas bahan-bahan yang berat jenisnya besar dalam bentuk kantung, sak, pembungkus, tabung kaleng komposit, dan lain-lain.Kertas Minyak berwarna agak kecoklat-coklatan, sedikit tembus pandang dibuat dengan proses sulfatdan mempunyai permukaan licin karena proses pengecetan(calendering).Selain itu kertas jenis ini juga tahan terhadap minyak dan lemak, tidak tahan air, penutupan kemasan cukup mudah.Biasanya digunakan untuk mengemas mentega, keju, permen dan produk-produkkering.Kertas tisu mempunyai sifat yang sangat ringan dan mengalami penggelantangan atau setengah dikelantang dan bersifat sangat porous.Kertas roti mempunyai sifat tidak mudah lengket pada bahan pangan, maka kertas jenis ini sering digunakan sebagai alas ataupun sebagai pembungkus.Sesuai dengan namanya kertas roti ini biasanya digunakan untuk membungkus roti dan juga dapat sebagai alas untuk mencetak kue agar tidak lengket.Kertas nasi atau kertas lapis adalah kertas yang permukaannya dilaminasi dengan bahan lain seperti plastik, aluminium foil, lilin dan sebagainya. (Herudiyanto,M.S. 2008). Berdasarkan hal tersebut dari hasil pengamatan, maka kertas yang termasuk kertas lapis adalah kertas emas mempunyai 2 sisi yang kasar dan licin dan bersifat fleksibel, kertas minyak berwarna putih agak transparan dan sedkit licin dikedua sisi.Kertas duplex adalah jenis kertas yang memiliki kekakuan paling kuat dibandingkan duabelas jenis kertas lainnya, kekakuan pada kertas duplex dikarenakan kertas ini sangat tebal, selain itu kekakuan dan ketebalan pada kertas duplex menyebabkan kertas ini sulit disobekkan. Secara visual dapat dilihat bahwa kertas duplex berwarna coklat kekuningan, teksturnya sedikit kasar namun permukaannya rata, dan tidak transparan.Karton bergelombang adalah kemasan paling tebal. Pembuatannya tidak dilakukan pengelantangan, tetapi digunakan filler tanah liat. Umumnya terdapat dalam bentuk corrugated atau bergelombang.(Herudiyanto,M.S. 2008). Berdasarkan hal tersebut, maka yang termasuk karton adalah kertas karton double liner, kertas karton single liner, duplex dengan ciri-ciri bersifat kaku, tbal kasar dan fleksibel. Kardus 1 lapis biasanya digunakan sebagai kemasan sekunder, karena memiliki sifat yang lebih kaku sedangkan kardus 2 lapis berwarna cokelat muda, bergelombang dan bagian dalam lebih licin dibanding bagian luar. Melalui hasil pengamatan secara kasat mata pun dapat disimpulkan bahwa sifat tembus cahaya yang terbaik terdapat pada kertas minyak, kemudian kertas roti, tissue, kraft dan yang paling tidak tembus cahaya yaitu kertas karton.Ini berkaitan dengan ketebalan dan bahan penyusun kertas tersebut.Tekstur yang diamati menunjukan bahwa kertas roti memiliki tekstur yang lebih halus dibandingkan kertas karton dan kertas kraft. Meskipun demikian, kertas kraft mempunyai tekstur yang sangat kuat karena proses pembuatannya yang menggunakan sulfat dan perlakuan bleaching atau pemucatan. Sedangkan kertas tissue tidak halus dan tidak licin dan sangat rapuh. Ini disebabkan karena mengalami penggelantangan atau setengah dikelantang dan bersifat sangat porus.Posur pada tissue yang diamati membentuk tekstur gellembung kecil di permukaannya. Berbeda dengan tissue, kertas minyak memiliki tekstur yang halus dan licin karena adanya proses pengecatan (calendaring) (Primajaya, 2012).
5.2 Mengukur Ketebalan Berbagai Jenis Kemasan Kertas.Selain mengetahui deskripsi berbagai jenis kertas dilakukan pengukuran ketebalan dari kertas dengan ke 13 sampel kertas kraft, kertas nasi, kertas minyak, kertas sampul, kertas tisu, kertas dupleks, kertas buram, kertas roti, dan kertas bergelombang. Pengukuranmenggunakanmicrometer di lima titik yang berbeda. Berikut merupakan tabel hasil pengamatan ketebalan jenis kemasan kertas.Tabel 3. Hasil Pengukuran Ketebalan Berbagai Jenis Kemasan KertasNoJenis kertas Tebal (mm)Rata-rataMaxMin
12345
1Kraft A0,090,090,080,090,080,0860,090,08
2Kraft B0,090,090,090,090,090,090,090,08
3Kertas nasi0,1150,12 0,100,110,1150,1120,120,10
4Kertas minyak biru0,0050,010,0050,010,010,0080,100,005
5Kertas minyak kuning0,0150,0150,0150,0150,0150,0150,0150,015
6Kertas minyak merah0,0150,0150,0150,0150,0150,0150,0150,015
7Kertas minyak putih0,0150,0150,0150,0150,0150,0150,0150,015
8Kertas sampul0,04 0,0350,0350,0350,0350,0360,040,035
9Kertas tisu0,030,0250,0350,0250,0250,0280,030,025
10Kertas duplex1,511,511,531,511,511,5141,531,51
11Kertas buram0,0750,0750,0750,0750,070,0740,0750,07
12Kertas roti 0,010,010,010,010,010,010,010,01
13Kertas bergelombang 2,112,232,182,252,102,1742,252,10
(Sumber: Dokumentasi pribadi, 2014)Pengukuran dilakukan menggunakan jangka sorong dan micrometer sekrup. Mengukur ketebalan kemasan kertas menggunakan mikrometer sekrup, yaitu alat pengukur yang dapat mengukur dengan ketelitian 0,01mm sehingga dapat digunakan untuk mengukur ketebalan kertas. Berdasarkan tabel, terlihat bahwa karton memiliki ketebalan yang paling besar dibandingkan dengan kertas lainnya. Diantara karton juga terdapat ketebalan yang berbeda. Hal ini tergantung penggunaan karton tersebut dalam mengemas bahan pangan. Pada praktikum kali ini, karton yang paling tebal adalah karton kardus 2 lapis yang memiliki ketebalan 0,68 mm dengan menggunakan micrometer sedangkan dengan menggunakan jangka sorong sebesar 0,8 mm. Ukuran ini termasuk dengan bagian yang bergelombang (corrugated). Berdasarkan ketebalannya, maka dapat ditebak bahwa karton kardus triple umumnya digunakan untuk membungkus bahan pangan yang perishable atau mudah rusak karena semakin tebal dan semakin banyaknya corrugated pada kemasan memungkinkan benturan semakin kecil sehingga bahan pangan dapat lebih terlindungi dibandingkan dengan kemasan lainnya ketika terjadi benturan.Kertas lapis lebih dikategorikan sebagai kemasan akseptis karena memiliki keunggulan yang lebih banyak dibandingkan kertas sebelum dilapis. Namun, uji ketebalan menunjukkan bahwa kertas tersebut tidak tebal. Hal ini karena kertas tersebut tidak digunakan untuk menahan benturan melainkan untuk menahan bahan pangan dari hal lain seperti cahaya matahari yang merusak bahan yang dikemas, kelembaban udara dan suhu yang tinggi, difusivitas gas dan proses termal. Ada kertas yang dibuat tahan panas karena penggunaannya di suhu yang tinggi. Kertas ini tidak boleh mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat terurai dalam suhu tinggi maupun dalam suhu ruang. Salah satu kertas ini adalah kertas roti yang digunakan untuk melapisi loyang pada pembuatan kue. Hasil rata-rata perhitungan ketebalan yang diperoleh menunjukkan bahwa kertas karton merupakan kertas tertebal dengan rata-rata 0,1804 mm. ini sesuai dengan literature yang menyatakan bahwa karton merupakan jenis kertas yang paling tebal dengan ketebalan lebih dari 0.3 mm (Primajaya, 2012). Ketebalan kertas ini dipengaruhi oleh tekanan yang diberikan pada kertas saat pembuatan kertastersebut dan juga dipengaruhi oleh komposisi dan metode pembuatan kertas tersebut.Dari hasil pengukuran ketebalan karton double > karton single > kertas nasi > alufo >kertas minyak. Ketebalan sangat berpengaruh pada penggunaannya untuk mengemas.Seperti misalnya untuk membungkus nasi tidak mungkin menggunakan karton double,lebih memungkinkan adalah kertas nasi karena dari segi fisik dan sifatnya lebih cocok. Karton lebih cocok digunakan untuk mengemas bahan-bahan berat yang mudah hancurkarena karton dapat melindungidari benturan dan tentu saja sebagaikemasan sekunder.
5.3Pengukuran Berat Berbagai jenis Kemasan KertasAlat yang digunakan untuk mengukur berat kertas adalah neraca analitik yang memiliki tingkat keakuratan 0,0001g. Kertas yang diukur masing-masing terdiri dari 5 contoh untuk satu jenis yang kemudian nilainya dirata-rata seperti pada tabel 4.Tabel 4. Hasil Pengukuran Berat Kertas per Satuan LuasNoJenis kertas BeratRata-ratag/cm2g/m2
12345
1Kraft A0,18590,18430,18680,18840,18850,186780,0868748,68744x10-6
2Kraft B0,19340,19290,19440,19480,19370,193840,0861518,6151 x10-6
3Kertas nasi0,20250,20530,20000,20310,19860,201900,0721077,21071 x10-6
4Kertas minyak biru0,06300,06150,06490,06020,06320,062560,31280,00003128
5Kertas minyak kuning0,06760,07020,06800,07010,07000,069180,184480,000018448
6Kertas minyak merah0,07150,07140,07130,06900,07280,071200,1898671,89867 x10-5
7Kertas minyak putih0,06890,06860,06780,06830,07030,068780,1834131,83413 x10-5
8Kertas sampul0,08080,07770,08200,08210,08100,080720,0896898,96889 x10-5
9Kertas tisu0,05450,05420,05580,05330,05470,054500,0778577,78571 x10-6
10Kertas duplex2,42832,42842,41692,50032,52032,458840,0649636,49627 x10-6
11Kertas buram0,12940,12530,12400,12710,12790,126740,0685086,85081 x10-6
12Kertas roti 0,08460,08430,08660,08380,08290,084440,337760,000033776
13Kertas bergelombang 1,05351,06751,07241,05751,06741,063660,0195711,95706 x10-6
(Sumber: Dokumentasi pribadi, 2014)Gramatur kertas didefinisikan sebagai massa lembaran kertas dibagi luasnya (m2) dinyatakan dalam g/m2 . Dari hasil penelitian dapat dilihat adanya nilai yang beragam untuk gramatur pada masing-masing jenis kertas. Gramatur kertas dipengaruhi oleh kadar air kertas. Menurut Casey (1981) gramatur kertas dipengaruhi oleh kadar air pada kelembaban udara relatif di sekitar kertas. Karena gramatur selalu dinyatakan sebagai total berat kertas termasuk kadar air maka pengukuran harus dilakukan pada kondisi standart. Casey (1981) juga menjelaskan bahwa gramatur kertas mempengaruhi semua sifat-sifat kertas. Dalam hal ini yang terpenting adalah membedakan antara variasi yang disebabkan oleh berat atau gramatur dan variasi yang disebabkan oleh perbedaan yang memang ada pada kertas. Pada pengukuran gramatur kertas pengaruh yang mungkin disebabkan oleh kadar air sangat kecil karena kertas telah dikondisikan dengan kelembaban tertentu sehingga kandungan air dalam kertas homogen. Adanya keragaman dalam gramatur mengindikasikan pada fluktuasi pemakaian bahan baku kertas per satuan luas. Semakin kecil gramatur maka penggunaan bahan baku semakin sedikit, konsumsi energi untuk pengolahan kertas lebih rendah, mengurangi polusi pabrik, biaya penanganan bahan dan produk rendah, efisiensi ruang penyimpanan, memperkecil gulungan atau potongan yang nantinya akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses pembuatan kertas (karton) secara keseluruhan (Joedodibroto, 1982).Dalam pengukuran gramatur, pengukuran tebal dilakukan pada beberapa titik yang berbeda dan dilakukan lebih dari satu kali pengukuran. Hal ini disebabkan karena dalam satu lembar kertas nilai ketebalannya tidak merata, sehingga dilakukan pengukuran pada beberapa titik. Sedangkan pengukuran dilakukan lebih dari satu kali (pada kertas yang berbeda) dimaksudkan untuk mendapatkan nilai/data yang cukup valid, karena setiap lembar kertas yang diproduksi memiliki ketebalan yang berbeda-beda. Ketidakteraturan ketebalan lembaran kertas sangat berhubungan dengan bahan baku dan proses produksi kertas itu sendiri. Tabel 5. Konversi berat rata-rata pengemas dalam kg/cm2 dan pound per square ft (psf)NoJenis KertasBerat rata-rata kemasan
Kg/cm2psf
1Kraft A86,8744217,79327
2Kraft B86,1511117,64513
3Kertas nasi72,1071414,7687
4Kertas minyak biru312,864,06644
5Kertas minyak kuning184,4837,78446
6Kertas minyak merah189,866738,88773
7Kertas minyak putih183,413337,56599
8Kertas sampul89,6888918,36972
9Kertas tisu77,8571415,94639
10Kertas duplex64,9627513,30541
11Kertas buram68,5081114,03156
12Kertas roti 337,7669,17865
13Kertas bergelombang 19,570564,008364
(Sumber: Dokumentasi pribadi, 2014)Selain itu dilakukan konversi dari satuan gram/m2 menjadi PsF yaitu satuan yang sering digunakan dalam mengidentifikasi kertas. Konversinya di mana 1 kg/cm2 = 0,2048lb/ft. Hasil perhitungan dapat dilihat dari hasil pengamatan tabel 6.Tabel 6. Massa Jenis Masing-Masing ContohNoJenis KertasKetebalanVolumeDensitas (massa jenis)
1Kraft A0,0862,150,086874
2Kraft B0,092,250,086151
3Kertas nasi0,1122,80,072107
4Kertas minyak biru0,0080,20,3128
5Kertas minyak kuning0,0150,3750,18448
6Kertas minyak merah0,0150,3750,189867
7Kertas minyak putih0,0150,3750,183413
8Kertas sampul0,0360,90,089689
9Kertas tisu0,0280,70,077857
10Kertas duplex1,51437,850,064963
11Kertas buram0,0741,850,068508
12Kertas roti 0,010,250,33776
13Kertas bergelombang 2,17454,350,019571
(Sumber: Dokumentasi pribadi, 2014)Densitas kertas diperoleh dengan membagi gramatur contoh bahan dengan tebal bahan. Dari hasil percobaan didapat rataan densitas yang paling tinggi adalah kertas roti dan yang densitasnya paling tinggi adalah kertas karton bergelombang.Nilai densitas kertas dipengaruhi oleh nilai gramatur dan tebal kertas. Menurut Casey, (1961) secara teknis rapat massa mempunyai hubungan erat dengan daya ikatan antar serat dan derajat fibrilisasi serat pulp yang nantinya berpengaruh pada saat pencetakan (opasitas cetak). Dalam prosesnya, peranan dan pengaruh filler Kaolin (clay) sangat berpengaruh pada sifat fisik lembaran kertas khususnya rapat massa dan gramatur kertas (karton). Kaolin berfungsi sebagai bahan pengisi antar serat, menambah berat kertas dan menghaluskan kertas.Dari hasil percobaan diperoleh adanya perbedaan ketebalan pada kertas percobaan. Hal ini disebabkan adanya pengaruh perlakuan komposisi dan metoda pembuatan, dan juga dipengaruhi oleh tekanan yang diberikan pada waktu pembuatan lembaran kertas (Vivi, 1993). Menurut Casey (1981) kertas bersifat comprissible. Perbedaan tekanan akan menyebabkan perbedaan yang kecil pada ketebalan. Ketebalan mempengaruhi hampir setiap sifat fisik, optik dan elektrik kertas. Beberapa alasan yang menyebabkan terjadinya keragaman untuk sifat fisik panjang dan lebar adalah adanya kesalahan dalam presisi produksi, khususnya pada sistem pemotongan lembaran kertas menurut ukuran yang telah ditentukan berdasarkan spesifikasi tertentu yang berlaku dalam SII (Standart Industri Indonesia) maupun pabrik pembuatnya, yang umumnya disesuaikan dengan permintaan pasar.Menurut literature, densitas suatu kemasan memiliki hubungan berbanding terbalik dengan permeabilitasnya. Semakin tinggi densitasnya, maka semakin rendah pula permeabilitasnya. Menurut data diatas, didapatkan hasil bahwa densitas kertas minyak paling tinggi sehingga dapat dinyatakan bahwa permeabilitas kertas kemasan paling rendah. Semakin rendah suatu permeabilitas, maka kemampuan kemasan untuk menahan udara masuk kedalam kemasan semakin tinggi.Berbagai jenis kertas tersebut pada aplikasinya sering kali dikombinasikan baik sebagai kemasan primer maupun sekunder seperti pada pengamatan dus tableron kertas yang digunakan seagai kemasan sekunder adalah kertas karton karena sifatnya yang kuat dan tebal sehingga dapat memberikan perlindungan sekunder dan memberi kesan atraktif melalui bentuknya yang menarik dan rigid. Berbeda dengan kertas karton yang biasanya digunakan sebagai kemasan sekunder, kertas kraft, kertas minyak, dan kertas laminasi karena sifatnya yang lebih fleksibel sering kali digunakan sebagai pengemas bahan kering seperti tepung, the atau untuk bahan yang mudah lengket. Selain itu kertas sebagai pengemas dapat pula dimodifikasi dengan bahan lainnya seperti pada kaleng komposit yang dilapisi tin plate di bagian bawahnya.
VI.KESIMPULANKesimpulan yang didapat dari praktikum ini yaitu: Setiap jenis kertas pengemas memiliki kareakteristik yang berbeda-beda. Sifat tembus cahaya yang terbaik terdapat pada kertas minyak, kemudian kertas roti, tissue, kraft dan yang paling tidak tembus cahaya yaitu kertas karton. Tekstur yang diamati menunjukan bahwa kertas roti memiliki tekstur yang lebih halus dibandingkan kertas karton dan kertas kraft. Berdasarkan hasil pengamatan, karton bergelombang merupakan kertas tertebal, dan kertas roti merupakan ketras tertipis Kertas terberat adalah kertas dupleks dan kertas teringan adalah kertas tissue. Berbagai jenis kertas tersebut pada aplikasinya sering kali dikombinasikan baik sebagai kemasan primer maupun sekunder. Ketebalan kertas ini dipengaruhi olehtekanan yangdiberikan pada kertas saatpembuatankertastersebutdanjugadipengaruhiolehkomposisidanmetodepembuatan kertas- Keragaman dalamgramaturmengindikasikanpadafluktuasi pemakaian bahanbaku kertas per satuan luas.
DAFTAR PUSTAKA
Casey, J.P. 1961. Pulp and Paper, vol.II Second Ed. International Publisher Inc. NewYork. Herudiyanto, Marleen S. 2012. Teknologi Pengemasan Pangan. Widya Padjadjaran, Jatinangor.Joedodibroto, H. 1982. Plan Plantation Residues as an Alternative Sourece of Cellulosaic Nurminah, Mimi. 2002. Penelitian Sifat Berbagai Bahan Kemasan Plastik dan Kertas Serta Pengaruhnya Terhadap Bahan yang Dikemas. Jurusan Teknologi Pertanian. Faperta USU.Osmila Primajaya. 2012. Jenis - jenis Kertas. Available at http://osmila-primajaya.blogspot.com/2012/03/jenis-jenis-kertas.html (Diakses pada 6 Maret 2014).Warsito, Adi. 2012. Jangka Sorong & MikrometerSekrup.Available at http://adiwarsito.wordpress.com/tag/mikrometer-sekrup(Diakses pada 6 Maret 2014)
JAWABAN PERTANYAAN
1. Jelaskan kelebihan dan kekurangan penggunaan jenis kemasan kertas untuk mengemas produk pangan?Jawab: Kelebihan : Warna dari kemasan sudah merata pada seluruh kemasan. Berbagai sifat kekuatan kertas, termasuk proses pembuatan dan jenis serat sudah terdapat pada kemasan kertas. Dapat lebih mudah untuk dilaminasi, dicetak, maupun dihias. Lebih murah dan mudah ditemukan.Kekurangan : Sensitive terhadap air. Mudah robek Mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan
2. Adakah perbedaan hasil yang mencolok sesame contoh? Jika ya jelaskan sebabnya. Jawab: Ada perbedaan yang mencolok pada pengukuran ketebalan karton bergelombang. Hal ini bisa disebabkan karena adanya pengaruh perlakuan komposisi dan metoda pembuatan, dan juga dipengaruhi oleh tekanan yang diberikan pada waktu pembuatan lembaran kertas.
3. Faktor apakah yang mempengaruhi pemilihan jenis kertas untuk mengemas produk pangan?Jawab: Kemasan kertas relative lebih murah dan mudah ditemukan Kemudahannya untuk diberi label atau untuk dihias. Kemudahan pemakaian
4. Jelaskan tujuan dibuatnya berbagai macam bentuk kemasan kertas!Jawab: Tujuan dibentuknya berbagai macam kertas adalah agar bahan pangan lebih mudah untuk dibawa atau dikonsumsi. Selain itu bentuk kemasan juga membantu dalam proses pengepakan dan perlindungan terhadap bahan pangan agar tidak rusak baik dari segi fisik maupun kualitas maupun dari mikrooganisme yang merugikan serta bentuk kemasan kertas juga dapat digunakan untuk menarik minat konsumen untuk membeli produk pangan tersebut