41
Dr. Yadi Setiadi Mined Land Rehabilitation Specialist Faculty of Forestry, Bogor Agricultural University Campus IPB, Darmaga, Bogor [email protected] PEMBANGUNAN NURSERY UNTUK PERBANYAKAN BIBIT

PEMBANGUNAN NURSERY UNTUK PERBANYAKAN …elti.fesprojects.net/2012 Course Mining Reg Indonesia/setiadi... · Water tank (water storage for irrigation) Storage room ( nursery materials

Embed Size (px)

Citation preview

Dr. Yadi Setiadi Mined Land Rehabilitation Specialist

Faculty of Forestry, Bogor Agricultural University

Campus IPB, Darmaga, Bogor

[email protected]

PEMBANGUNAN NURSERY

UNTUK PERBANYAKAN BIBIT

Fungsi nurseri

Memproduksi semai yang berkualitas sebagai bahan tanaman untuk kegiatan revegetasi

Menyediakan stock semai untuk bahan penyulaman

Menyediakan bahan tanaman tepat dengan waktu penanaman

Memungkinkan untuk melakukan seleksi bibit secara intensif

Sebagai koleksi biodiversitas mini dari tanaman tanaman potensial

Sebagai object untuk training, dan wisata tumbuhan

Tipe nurseri

Nurseri dengan naungan

• Awal pertumbuhan semai

• Incubasi semai

• Tempat penyemaian dari jenis tahan naungan

Nurseri terbuka

• Phase hardening semai

• Tempat penyemaian jenis jenis pionir

Green shaded nursery

Black shaded nursery

Open nursery

Emergency Nursery

Seedling from wilding

Seedling from seed

Compost production for media

Permanen Nursery

Persyaratan nurseri

• Lahan datar, stabil, tidak tergenang air

• Bebas dari gangguan (penduduk, khewan)

• Terdapat sumber air

• Assesibilitas mudah

• Tersedia tenaga kerja

• Relatif dekat dengan tempat penanaman

Management nurseri

• Pendataan jenis dan jumlah semai yang diproduksi

• Pendataan jumlah dan jenis yang ditanam

• Melakukan pekerjaan rutin pembibitan

– Penyemaian, pembuatan potting media, potting

– Penyusunan di bedeng sapih, labbeling, pencatataan

• Melakukan pemeliharaan

– Penyiraman, pemupukan, control hama penyakit

– Hardening bibit, seleksi/pemisahan, pemangkasan akar

– Pengaturan cahaya dan kontrol kelembaban

• Inventori dan penyediaan material

NURSERY FACILITIES

Germinator box (for germinating seed)

Incubator box (for recovering wildling)

Propagator box (for rooting stem cutting)

Seedling bed ( seedling development and maintenance)

Water tank (water storage for irrigation)

Storage room ( nursery materials and equipments)

Soil mixing (preparing and producing potting media)

Nursery office (administration and guarding)

Green Gazebo ( for natural relaxation )

Germinator

INCUBATOR

Propagator and Seedling bed

Bukit Sari Nursery

Design

TEKNIK PEMBUATAN

PERSEMAIAN

Ir.Endang Husaeni

Fakultas Kehutanan IPB

Tujuan pembuatan persemaian

Untuk menyediakan bibit pohon yang berkualitas baik dengan jumlah yang cukup dan dapat tersedia pada

waktu yang diperlukan (waktu tanam).

Definisi

Persemaian adalah suatu bidang lahan yang digunakan untuk menghasilkan bibit pohon tertentu yang memenuhi

persyaratan umur, ukuran dan kualitas tertentu yang cukup untuk ditanam dilapangan penanaman.

Definisi dan Tujuan

Tahapan pembuatan persemaian

1. Perencanaan persemaian

2. Pengadaan alat dan bahan

3. Pelaksanaan pembuatan persemaian

4. Pemeliharaan persemaian

5. Seleksi bibit

Perencanaan persemaian

1. Penentuan tipe persemaian

2. Menghitung jumlah bibit yang harus dihasilkan

3. Menentukan luas persemaian

4. Menentukan macam bibit yang akan dihasilkan

5. Memilih lokasi persemaian

6. Menentukan sistem penyiraman persemaian

7. Membuat lay out (tata letak) persemaian

Tipe persemaian

1. Persemaian sementara:

dibuat berpindah – pindah mendekati lahan

penanaman.

keuntungan:

a) Keadaan lingkungan sama dengan keadaan lingkungan penanaman.

b) Biaya angkutan bibit lebih nurah.

c) Kesuburan tanah lebih terjamin.

Kerugian

a) Biaya pembuatan mahal.

b) Sulit memperoleh tenaga kerja.

Tipe Tipe Persemaian

Tipe persemaian (lanjutan)

2. Persemaian tetap:

Dibuat secara tetap di suatu lahan untuk jangka panjang.

Keuntungan :

a. Dapat dibangun prasarana permanen

b. Tenaga kerja menjadi terlatih.

c. Biaya lebih murah (dalam jangka panjang).

d. Pengelolaan persemaian lebih intensif.

Kerugian :

a. Kesuburan tanah dapat menurun.

b. Sumber media semai sering jauh dari persemaian.

c. Ongkos angkut bibit mahal.

d. Keadaan lingkungan persemaian bisa berbeda

dengan lingkungan penanaman.

Menghitung jumlah bibit yang dihasilkan

Tergantung pada:

1. Luas areal penanaman : 20 Ha.

2. Jarak tanam : misal 2,5 x 2m

Kebutuhan bibit /ha = 10.000 m2 : (2,5 x 2) = 2000 bibit

20 Ha 20 x 2000 = 40.000

3. Keperluan bibit untuk cadangan biasanya 20%.

20% x 40.000 = 8000 bibit

Jumlah bibit yang diperlukan : 48.000 bibt dibulatkan menjadi 50.000 bibit.

Menghitung luas persemaian

1. Macam dan ukuran tempat penyemaian:

bedeng tabur 5 x 1 m atau 2,5 x 1 m

5 m

1 m

1 m

2,5

m

2,5 m

1 m

1 m

1 m

2. Kapasitas bedeng : Jumlah bibit/bedeng

Ukuran bedeng (5x1m), x jarak tanam bibit (10 cmx10 cm) =

Kapasitas bedeng = 5m2/(0.1mx0.1m)= 500 bibit/bedeng

Untuk 50000 bibit perlu = 100 bedeng

Ukuran bedeng (5x1m), x jarak tanam bibit (20 cmx20cm)

kapasitas bedeng = 5m2/(0.2mx0.2m)= 125 bibit/bedeng

Untuk 50 000 bibit perlu = 400 bedeng

Keperluan jumlah Bedeng

3.Jumlah Bedeng

Ukuran bedeng (5x1m) : 500 bibit/bedeng

Untuk 50 000 bibit diperlukan : 100 bedeng

Ukuran bedeng (10x1m) :1000 bibit/bedeng

Untuk 50 000 bibit diperlukan : 50 bedeng

4. Umur bibit di persemaian

5. Sarana/prasarana persemaian

40 – 50 % digunakan untuk bedeng tabur dan bedeng sapih

Lp = (100 : p) x Lb x Jp

Lp = Luas persemaian

P = (%) luas bedeng sapih dan bedeng tabur

Jp = Banyaknya memproduksi bibit dalam 1

tahun (1 kali; 2 kali dst)

Lb = Luas bedeng sapih dan bedeng tabur

(m2 atau Hektar)

MACAM BIBIT YANG DIHASILKAN

Bibit akar telanjang

Bibit puteran

Stump

Bibit bumbungan (dalam wadah/kantong plastik)

PEMILIHAN LOKASI PERSEMAIAN

Faktor-faktor yang dipertimbangkan

1) Pasokan air

2) Luas areal calon persemaian

3) Letak persemaian terhadap SDM

4) Aksesibilitas

5) Topografi

6) Penutupan lahan

7) Kondisi tanah

RENCANA SISTEM IRIGASI (PENYIRAMAN)

1. Irigasi permukaan

Irigasi genangan

Irigasi saluran

2. Irigasi atas Embrat (gembor)

Spraying

Sprinkling

PEMBUATAN LAY OUT PERSEMAIAN

Pengaturan tata letak komponen-komponen persemaian :

Kantor

Gudang

Tempat media semai

Bedeng tabur

Bedeng sapih

Inkubator

Propagator

Jaringan irigasi

RENCANA JADWAL KEGIATAN

TUJUAN : Semua pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan

waktu yang telah ditetapkan

Memudahkan pengawasan dan pelaporan

PERTIMBANGAN DALAM PEMBUATAN

JADWAL KEGIATAN

Waktu penanaman bibit di lapangan

Lamanya perawatan bibit di persemaian

Jumlah bibit yang harus dihasilkan

Contoh tata waktu pembuatan persemaian

No. Jenis Kegiatan

Bulan

4 5 6 7 8 9 dst.

I.

II.

III.

IV.

V.

Persiapan Lapangan 1. Pemancangan batas 2. Pembersihan lapangan 3. Pengolahan tanah 4. Pembuatan jalan pemeriksaan 5. dst.

Pengadaan alat dan bahan 1. ……….. 2. ……….. 3. ……….

Penyemaian 1. ……….. 2. ………..

Pemeliharaan 1. ………. 2. ……….

Seleksi Bibit

PELAKSANAAN PEMBUATAN PERSEMAIAN

I. PERSIAPAN LAPANGAN 1. Pemancangan batas dan pengukuran luas

2. Pemagaran areal

3. Pembuatan kantor, gudang, dsb.

4. Pembersihan lapangan

5. Pengolahan tanah

6. Pembuatan jalan pemeriksaan

7. Pembuatan bedeng tabur/bak kecambah dan bedeng sapih

8. Pembuatan sistem irigasi

9. Pembuatan papan pengenal persemaian

10. Pembuatan papan mutasi

11. Pembuatan papan tanda pengenal bedengan

12. Pengadaan bahan tanaman, media semai, polybag, pupuk, pestisida dsb.

II. PENGADAAN BAHAN TANAMAN

(Benih, Stek, Anakan alami dsb.)

1. Penaburan benih

2. Pengisian kantong plastik (polybag)

3. Penyapihan

PEMELIHARAAN PERSEMAIAN

1. Pemberian naungan

2. Penyiraman

3. Penyiangan

4. Penyulaman

5. Pemupukan

6. Pemangkasan akar

7. Pemberantasan hama dan penyakit

8. Hardening-off

SELEKSI BIBIT

1. Bibit cukup umur

2. Memenuhi persyaratan tinggi minimal

3. Tumbuh sehat

4. Bebas dari serangan hama dan penyakit

Uraian singkat ini semoga dapat dipahami dan dapat

dilaksanakan di tempat kerja masing-masing

TERIMA KASIH