52

PEMBELAJARAN TENTANG PEMBANGUNAN INTEGRITAS, … file4. kebutuhan untuk mempunyai citra yang baik, dan 5. kebutuhan untuk menunjukkan prestasi yang baik. ... memperbaiki diri, selalu

Embed Size (px)

Citation preview

PEMBELAJARAN TENTANG

PEMBANGUNAN INTEGRITAS, YANG

MELIPUTI PERUBAHAN POLA PIKIR,

BUDAYA KERJA, IMPELENTASI ANEKA,

DAN INTEGRITAS, MELALUI DISKUSI

INTERAKTIF.

PESERTA MAMPU MEMAHAMI

PENTINGNYA PEMBANGUNAN

INTEGRITAS DALAM PELAKSANAAN

TUGAS.

PESERTA MAMPU MENJELASKAN:

1. PERUBAHAN POLA PIKIR

2. BUDAYA KERJA

3. IMPLEMENASI ANEKA

4. IMPLENTASI INTEGRITAS

1. Perubahan Pola Pikir

2. Budaya Kerja

3. Implementasi ANEKA

4. Integritas

5. Nonton Bareng Integritas

SELF ACTUALIZA-

TION

ESTEEM NEEDS

LOVE AND BELONGING NEEDS

SAFETY NEEDS

PHYSIOLOGICAL NEEDS

Maslow’s

Hierarchy

of Needs

Self Fulfilment

Psychological

Needs

Basic

Needs

ABRAHAM MASLOW mengidentifikasi

adanya 5 tingkat kebutuhan manusia :

1. kebutuhan biologis,

2. kebutuhan akan rasa aman,

3. kebutuhan untuk diterima dan dihormati

orang lain,

4. kebutuhan untuk mempunyai citra yang

baik, dan

5. kebutuhan untuk menunjukkan prestasi

yang baik.

POLA YANG MENETAP DALAM

PIKIRAN SESEORANG DAN MENJADI

ACUAN UTAMA SESEORANG UNTUK

BERTINDAK

Terbentuk oleh pikiran bawah sadar

yang merupakan gudang seluruh

informasi tersimpan dari pengalaman-

pengalaman sejak masa kecil yang

terekam secara permanen yang

berasal dari lingkungan ybs berada.

(keluarga, sosial, adat istiadat,

pergaulan)

POLA

PIKIR

Sistim kepercayaan/

Sistim Nilai yg ada

Nilai-nilai

Keluarga

Pendidikan

Lingkungan di luar

KARAKTER

SIKAP

PERILAKU

Contoh :

Pola pikir seorang petani tentu berbeda dengan pola pikir seorang nelayan.

Setiap profesi memiliki

Pola Pikir yang

berbeda

Demikian pula pola pikir

pejabat fungsional

berbeda dengan pola

pikir pejabat struktural.

PERUBAHAN POLA PIKIR ?

A. INTERNAL

1. Persepsi: tidak dapat melihat masalah dari

berbagai aspek (sering menimbulkan prasangka)

2. Ego: selalu menyalahkan orang lain,

mengabaikan tanggung jawab untuk

memperbaiki diri, selalu berorientasi pada apa

yang diperoleh

3. Intelektual: mengandalkan logika yang salah

4. Emosi: tidak bisa membedakan fantasi dan

realita saat ini

FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI POLA PIKIR :

B. EKSTERNAL

1. Lingkungan: pimpinan otokrat, tidak terbuka

kesempatan, kurang kerjasama, kurang

terbangun kepercayaan.

2. Rekan Sejawat: “kalau bergaul dengan penjual

minyak wangi akan ketularan wangi, berteman

dengan penjual minyak akan bau minyak

tanah” (AA Gym)

3. Anak Buah

4. Iklim kerja

FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI POLA PIKIR :

Prinsip berkerja mencari uang/kedudukan

berubah menjadi prinsip bekerja sebagi

ibadah

Berpikir negatif menjadi berpikir positif

Berfikir linear menjadi berfikir system

Berfikir pasif menjadi berfikir kreatif

Berfikir hirarki menjadi berfikir jaringan

hubungan (Networking)

Berfikir keberhasilan pd atasan menjadi pd

kemauan dan kemampuan diri

PERLU PERUBAHAN POLA PIKIR

PERLU PERUBAHAN POLA PIKIR

SEMBILAN AGENDA PRIORITAS

PROGRAM

PRIORITAS

NAWACITA

MENGHADIRKAN KEMBALI NEGARA

UNTUK MELINDUNGI SEGENAP

BANGSA DAN MEMBERIKAN RASA

AMAN PADA SELURUH WARGA

NEGARA

MEMBUAT PEMERINTAH TIDAK

ABSEN DENGAN

MEMBANGUN TATA KELOLA

PEMERINTAHAN YANG

BERSIH, EFEKTIF, DEMOKRATIS,

DAN TERPERCAYA

MEMBANGUN INDONESIA

DARI PINGGIRAN DENGAN

MEMPERKUAT DAERAH-

DAERAH DAN DESA DALAM

KERANGKA NEGARA

KESATUAN

MENOLAK NEGARA LEMAH

DENGAN MELAKUKAN

REFORMASI SISTEM DAN

PENEGAKAN HUKUM YANG

BEBAS KORUPSI,

BERMARTABAT, DAN

TERPERCAYA

MENINGKATKAN KUALITAS

HIDUP MANUSIA INDONESIA

MELALUI PENINGKATAN

KUALITAS PENDIDIKAN DAN

PELATIHAN

MENINGKATKAN

PRODUKTIVITAS RAKYAT DAN

DAYA SAING DI PASAR

INTERNASIONAL SEHINGGA

BANGSA INDONESIA BISA

MAJU DAN BANGKIT

BERSAMA BANGSA-BANGSA

ASIA LAINNYA

MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN

EKONOMI DENGAN

MENGGERAKKAN SEKTOR-

SEKTOR STRATEGIS EKONOMI

DOMESTIK.

MELAKUKAN REVOLUSI

KARAKTER BANGSA MELALUI

KEBIJAKAN PENATAAN

KEMBALI KURIKULUM

PENDIDIKAN NASIONAL

MEMPERTEGUH KEBHINNEKAAN DAN

MEMPERKUAT RESTORASI SOSIAL INDONESIA

MELALUI KEBIJAKAN MEMPERKUAT

PENDIDIKAN KEBHINNEKAAN DAN

MENCIPTAKAN RUANG-RUANG DIALOG

ANTARWARGA

1

2

3

4

56

7

8

9

1. Melihat masalah sebagai tantangan

Bandingkan dengan orang yang melihat masalah

sebagai cobaan hidup yang terlalu berat dan bikin

hidupnya jadi paling sengsara sedunia.

2. Menikmati hidupnya

Pemikiran positif akan membuat seseorang

menerima keadaannya dengan besar hati, meski

tak berarti ia tak berusaha untuk mencapai hidup

yang lebih baik.

3. Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide

Karena dengan begitu, boleh jadi ada hal-hal baru

yang akan membuat segala sesuatu lebih baik.

CIRI-CIRI PIKIRAN POSITIF

4. Mengenyahkan pikiran negatif

Memelihara pikiran negatif lama-lama bisa

diibaratkan membangunkan singa tidur.

Sebetulnya tidak apa-apa, ternyata malah bisa

menimbulkan masalah.

5. Mensyukuri apa yang dimilikinya

Dan bukannya berkeluh-kesah tentang apa-apa

yang tidak dipunyainya

6. Tidak mendengarkan gosip yang tak menentu

Gosip berkawan baik dengan pikiran negatif.

Mendengarkan omongan yang tak ada juntrung-

nya adalah perilaku yang dijauhi si pemikir positif.

CIRI-CIRI PIKIRAN POSITIF

7. Tidak bikin alasan, tapi langsung bikin tindakan

Pernah dengar pelesetan NATO (No Action,

Talk Only), kan? Nah, mereka ini jelas bukan

penganutnya.

8. Menggunakan bahasa positif

Maksudnya, kalimat-kalimat yang bernadakan

optimisme, seperti Masalah itu pasti akan

terselesaikan,� dan Dia memang berbakat.�

CIRI-CIRI PIKIRAN POSITIF

9. Menggunakan bahasa tubuh yang positif

Di antaranya adalah senyum, berjalan dengan

langkah tegap, dan gerakan tangan yang

ekspresif, atau anggukan. Mereka juga

berbicara dengan intonasi yang bersahabat,

antusias, dan hidup.

10. Peduli pada citra diri

Itu sebabnya, mereka berusaha tampil baik.

Bukan hanya di luar, tapi juga di dalam.

CIRI-CIRI PIKIRAN POSITIF

Pengelolaan administrasi pemerintahyg mencakup pengembangan, perencanaan, produksi & pelayanansuatu produk yg berkualitas dalam artioptimal, ekonomis & bermanfaat

(Kep Menpan No 04/1991 ttgPemasyarakatan Budaya Kerja).

Sikap dan perilaku individu dankelompok aparatur negara yg didasariatas nilai-nilai yg diyakini kebenarannya& telah menjadi sifat serta kebiasaandalam melaksanakan tugas danpekerjaan sehari-hari

(Kep Menpan No 25/2002 ttg PedomanPengembangan Budaya Kerja Aparatur Negara).

(Kep. Menpan No. 25/KEP/M.PAN/4/2002)

1. Komitmen & konsistensi2. Wewenang & tanggung jawab

3. Keikhlasan & kejujuran4. Integritas & profesionalisme5. Kreativitas & kepekaan (sensitivitas) thd

lingkungan tugas6. Kepemimpinan & keteladanan7. Kebersamaan & dinamika kelompok /org.

8. Ketepatan (keakurasian) & kecepatan9. Rasionalitas & emosi

(Kep. Menpan No. 25/KEP/M.PAN/4/2002)

10. Keteguhan & ketegasan11. Disiplin & keteraturan bekerja

12. Keberanian & kearifan dalam mengambil keputusan / menangani konflik

13. Dedikasi & loyalitas

14. Semangat & motivasi15. Ketekunan & kesabaran16. Keadilan & keterbukaan

17. Penguasaan IPTEK.

1. UU 5 Tahun 2014 tentang ASN

2. UU 8/1974 jo. UU 43/1999 (psl 28 dan psl 30)

3. PNS mempunya Kode Etik sebagai pedoman sikap, tingkah

laku. Dan perbuatan didalam dan diluar kedinasan

4. Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, dan Peraturan Disiplin

PNS tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945

5. Pembinaan Jiwa Korps, Kode Etik, dan Peraturan Disiplin

PNS, ditetapkan dengan PP

6. PP 42/2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik

PNS

DASAR HUKUM

Nilai

Budaya

Kerja

PU

BERGERAK CEPAT

BK

Re

spo

nsif

Efe

ktiv

itas

Efisie

nsi

Nilai &

Filosofi

Organisasi

PUPR

Kementerian

PUPR:

Perencanaan

Strategik,

Manajemen

Strategik,

Manajemen

Kinerja

Budaya

Organisasi

PUPR

Nilai dan Jati Diri Manajemen

Organisasi Perilaku Organisasi

Hubungan antara Pedoman Budaya Kerja dengan Tujuan Organisasi

Pedoman

Budaya

Kerja Kem.

PUPR

Pembinaan

Karyawan

Kem. PUPR

Visi, Misi

dan Tujuan

Kem. PUPR

MOTO NILAI BUDAYA NILAI ORGANISASI

(Mengharmonikan Moto dan Nilai Kementrian PUPR)

(Implementasi Pribadi)

(Implementasi Pribadi)

1. HUBUNGAN DENGAN KELUARGA

••

2. HUBUNGAN DENGAN SESAMA TEMAN KERJA

(Implementasi Hubungan Soaial)

3. HUBUNGAN DENGAN ATASAN ATAU BAWAHAN

4. HUBUNGAN KEPADAMASYARAKAT/LEMBAGA

(Implementasi Hubungan Soaial)

Pekerjaan

Melaksanakan tugas dan wewenang sesuai ketentuan yang berlaku

Menjaga informasi yang bersifat rahasia

Melaksanakakn setiap kebijakan yang yang ditetapkan oleh pejabat

yang berwenang

Membangun etos kerja untuk meningkatkan kinerja organisasi

Menjalin kerjasama secara kooperatif dengan unit kerja lain yang terkait

dalam rangka pencapaian tujuan.

Terus belajar agar dapat memiliki kompetensi dalam melaksnakan tugas

Patuh dan taat terhadap standar operasional dan tata kerja.

Mengembangkan pemikiran secara kreatif dan inovatif dalam rangka

peningkatan kinerja organisasi

Berorientasi pada upaya peningkatan kualitas kerja dan pelayanan

prima.

(Implementasi Organisasi)

N e g a r a

Melaksanakan sepenuhnya Pancasila dan UUD. 1945

Mengangkat harkat dan martabat bangsa dan Negara

Menjadi perekat dan pemersatu bangsa dalam NKRI

Mentaati semua peraturan, perundang-undangan yang berlaku dalam

melaksanakan tugas

Akuntabel dan transparan dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan

pemerintahan yang bersih dan berwibawa

Bersikap tanggap, terbuka, jujur dan akurat, serta tepat waktu dalam,

melaksanakan setiap kebijakan dan program pemerintah

Menggunakan atau memanfaatkan semua sumber daya Negara secara efisien

dan efektif

TIdak memberikan kesaksian palsu atau keterangan yang tidak benar.

(Implementasi Organisasi)

•••••••••••

(Contoh Budaya Kerja Nyata)

MEMAHAMI

NILAI2 DASAR

DAN KONSEP

AKUNTABILITAS

MEMPUNYAI

PILIHAN TEPAT

& BENAR

MENGHADAPI

KONFLIK

MEMAHAMI

TUGAS YANG

DIEMBAN

MELAYANI

SECARA ADIL

DAN MERATA

MENUNJUKKAN

SIKAP

NETRALITAS

MENUNJUKKAN

SIKAP DAN

PERILAKU YANG

KONSISTEN

AKTUALISASI

NILAI2 DASAR

AKUNTABILITAS

http://accountability.humanitarianforumindonesia.org/Pe

domanAkuntabilitas/PrinsipPrinsipAkuntabilitas.aspx

http://accountability.humanitarianforumindonesia.org/Pe

domanAkuntabilitas/PrinsipPrinsipAkuntabilitas.aspx

WAWASAN NUSANTARA

PANDANGAN YG MENYATAKAN BAHWA NEGARA INDONESIA MERUPAKAN SATU

KESATUAN DIPANDANG DARI SEGALA ASPEK

POLITIK

EKONOMI

SOSIAL BUDAYA

PERTAHANAN

KEAMANAN

http://accountability.humanitarianforumindonesia.org/Pe

domanAkuntabilitas/PrinsipPrinsipAkuntabilitas.aspx

KODE ETIK DAN PERILAKU

PEJABAT PUBLIK

BENTUK KODE ETIK DAN

IMPLIKASINYA

AKTUALISASI ETIKA

ASN

http://accountability.humanitarianforumindonesia.org/Pe

domanAkuntabilitas/PrinsipPrinsipAkuntabilitas.aspx

Setiap orang yang secara

melawan hukum

melakukan perbuatan

memperkaya diri

sendiri atau orang lain atau

suatu korporasi yang dapat

merugikan keuangan

negara

atau perekonomian negara

(UU No. 31 Tahun 1999)

jo. UU No. 20 tahun 2001

Bagaimanadan dari manauang-barang-fasilitas hasil

korupsidiperoleh?

Penyuapan

BriberyPenggelapan

Emblezzlement

Komisi

Commission

Pemerasan

Extortion

Penyalah-

gunaanWewenang

Abuse of Discretion

Pilih kasih

Favoritism

Nepotisme

Nepotism

SumbanganIlegal

Illegal Contribution

Pemalsuan

Fraud

KATEGORI KORUPSI

INTEGRITAS

Henry CloudMenurut Henry Cloud, ketika berbicara mengenai integritas,

maka tidak akan terlepas dari upaya untuk menjadi orang

yang utuh dan terpadu di setiap bagian diri yang berlainan,

yang bekerja dengan baik dan menjalankan fungsinya sesuai

dengan apa yang telah dirancang sebelumnya. Integritassangat terkait dengan keutuhan dan keefektifan seseorang

sebagai insan manusia.

KBBIMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian integritas

adalah mutu, sifat, dan keadaan yang menggambarkankesatuan yang utuh, sehingga memiliki potensi dan

kemampuan memancarkan kewibawaan dan kejujuran.

INTEGRITAS

Ippho SantosoMenurut Ippho Santoso, integiras sering diartikan sebagai

menyatunya pikiran, perkataan dan perbuatan untuk

melahirkan reputasi dan kepercayaan. Jika merujuk dari asal

katanya, kata integritas memiliki makna berbicara secara utuh

dan lengkap / sepenuh – penuhnya.

Andreas HarefaMenurut Andreas Harefa, integritas merupakan tiga kunci yang

bisa diamati, yakni menunjukkan kejujuran, memenuhi

komitmen, dan mengerjakan sesuatu dengan konsisten.

INTEGRITAS

Integritas Nasional

Jika diartikan secara sederhana integritas nasional merupakan

integritas yang dijalankan dalam menjalankan negara.

Sedangkan jika diartikan secara lebih luas, maka integritas

nasional merupakan hasrad atau pun kesadaran yang timbul

secara berkelanjutan dari setiap orang yang mengelola,

tinggal, dan menetap di suatu negara untuk bisa

mengembangkan dan menarik negara yang ditinggalinyamenjadi lebih baik dan lebih maju.

Di Indonesia sendiri, integritas nasional pernah terjadi secara

serempak pada Tanggal 28 Oktober 1928, yaitu pada hari

Sumpah Pemuda. Pada waktu itu, seluruh pemuda di

Indonesia secara serempak bekerja sama untuk melawanpenjajah dan memperjuangkan kerdekaan Indonesia.

http://accountability.humanitarianforumindonesia.org/Pe

domanAkuntabilitas/PrinsipPrinsipAkuntabilitas.aspx

INTEGRITAS

INTEGRITAS

INTEGRITAS

INTEGRITAS