55
Oleh : Expert System PEMBERDAYAAN & KEMITRAAN U.K.M. Penguasaan IPTEK

pemberdayaan

Embed Size (px)

Citation preview

Oleh : Expert System

PEMBERDAYAAN &KEMITRAAN U.K.M.

Penguasaan IPTEK

Permasalahan umum yang dihadapi oleh UKM adalah terbatasnya kemampuan UKM untuk mengakses

permodalan, teknologi dan informasi pasar, manajemen dan organisasi, sehingga UKM perlu melakukan sinergi diantara

UKM itu sendiri.

Dalam hal ini permasalahan penting adalah:

1. Model-model kemitraan yang bagaimana yang dapat mengembangkan

usaha UKM2. Apa dampak kemitraan tersebut terhadap kinerja UKM secara keseluruhan3. Bagaimana prospek kemitraan usaha dalam mengembangkan

usaha UKM

UMKM: Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

BERDAYA ?

KURANG BERDAYA ?

TIDAK BERDAYA ?PEMBER-DAYAAN

PEMBER-

DAYAAN

KEMITRAAN USAHA

KEBERLANJUTAN USAHA M-K-M

HASIL Usaha

MARKETING MANAGEMENT

APA yg dihasilkan (Produk-Komoditi)

Domestik

Ekspor / Luar daerah

Eksternal input

KEBERDAYAAN

UMKM PRODUK

UNGGULAN SISTEM DISTRIBUSI

DOMESTIK & EKSPOR

Kaidah - kaidah global:

Standar mutu:

ISO …..

Kesepakatan Sistem

Perdagangan Global

SINERGI POTENSI, SUMBERDAYA, ORIENTASI

SD

A SD

M

KAPITA

LINFORMASI

IPTEK

Kelembagaan

Prasarana

CLUSTER USAHA

KAWASAN / SENTRA UMKM

Lainnya ….

”Membangun sumberdaya manusia dan masyarakat pemilik-pengelolamasyarakat pemilik-pengelola UMKM melalui usaha komoditas /produk unggulan".

“Kawasan Sentra UMKM”

Paradigma pembangunan UMKM adalah:

Visi pemberdayaan UMKM adalah :

“Mewujudkan sistem UMKM milik masyarakat yang efisien, produktif , berdaya saing tinggi dan berkelanjutan, melalui manajemen informasi dan sumberdaya secara optimal dan berkesinambungan”.

Misi pengembangan Misi pengembangan UMKM:

1. Memberdayakan masyarakat UMKM, 2. Menciptakan sistem usaha produktif yang

berdaya saing tinggi, berkeadilan dan berkelanjutan,

3. Mengembangkan budaya industri sebagai landasan pengembangan usaha

4. Mengoptimalkan keunggulan komparatif kawasan / Sentra UMKM

MISI

Nilai keadilan ini dapat dikaji berdasarkan pertanyaan berikut:

(a). Apakah sumberdayasumberdaya dan Informasi dan Informasi telah terdistribusi secara adil

(b). Apakah hasil usahahasil usaha telah dapat terdistribusi secara adil ,

(c). Apakah aksesakses terhadap kesempatan terhadap kesempatan / peluang untuk berusaha di bidang ekonomi telah terdistribusi secara adil , dan

(d). Apakah kesempatan/peluang untuk berusahapeluang untuk berusaha di bidang ekonomi telah terdistribusi secara fair/ adil antar UMKM

Nilai keadilan merupakan merupakan prasyarat pokok dalam menjamin keberlanjutan UMKM.

Strategi yang perlu dikembangkanStrategi yang perlu dikembangkan:

– 3. Pengembangan SDM dan IPTEK yang terkait langsung dengan setiap upaya pengembangan usaha perkebunan primer hingga tersier. Hal ini sangat strategis untuk kepentingan jangka panjang mengingat hanya dengan pengembangan SDM dan IPTEK yang terus menerus meningkat daya saing komoditas perkebunan dapat ditingkatkan.

– 4. Penerapan prinsip-prinsip efisiensi dan kreasi nilai tambah dalam setiap keputusan dan tindakan. Dengan perkataan lain hal-hal yang menimbulkan kemubaziran harus dicegah.

– 5. Pengembangan kelembagaan/institusi yang mampu meminimalkan ongkos transaksi, membangun kebersamaan dan menghidupkan cara kerja yang dinamis dan efisien melalui pengembangan jaringan (network) yang andal.

– 6. Pewilayahan komoditas perkebunan sesuai dengan agroekosistem dan pembatas pembatas ekologis sebagai landasan pengembangan perkebunan yang berkelanjutan.

– 7. Pengembangan kawasan industri perkebunan milik masyarakat (KIMBUN) sebagai media (wadah) transformasi masyarakat dari waktu ke waktu melalui pemanfaatan usaha perkebunan yang terintegrasi dengan industri pengolahan produknya.

– 8. Pengembangan iklim usaha yang kondusif untuk investasi di bidang perkebunan, khususnya berupa kebijaksanaan yang diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan.

– 9. Jaminan keamanan usaha terhadap segala bentuk penjarahan , perambahan atau aktivitas serupa lainnya.

1. Pemanfaatan social capitalsocial capital seperti local-local-knowledgeknowledge, institusi lokal dan sejenisnya sebagai pintu masuk dalam setiap proses pengembangan usaha. Hal ini sangat penting untuk ditekankan agar konflik sosial dapat dihindari atau bahkan dicegah.

Strategi Strategi yang perlu dikembangkan:yang perlu dikembangkan:

2. Pengembangan SDM dan IPTEKSDM dan IPTEK yang terkait langsung dengan setiap upaya Pengembangan usaha produktif primer hingga tersier.

Hal ini sangat strategis untuk kepentingan jangka panjang mengingat hanya dengan pengembangan SDM dan IPTEK yang terus menerus meningkat daya saing komoditas /produk unggulan dapat ditingkatkan.

Strategi yang perlu dikembangkan:Strategi yang perlu dikembangkan:

3. Penerapan prinsip-prinsip efisiensi dan kreasi nilai tambahnilai tambah dalam setiap keputusan dan tindakan.

4. Pengembangan kelembagaan / institusi yang mampu meminimalkan ongkos transaksi, membangun kebersamaan dan menghidupkan cara kerja yang dinamis dan efisien melalui pengembangan jaringan (networknetwork)) yang andal.

Strategi yang perlu dikembangkanStrategi yang perlu dikembangkan:: 5. Pewilayahan komoditas /produk sesuai

dengan agroekosistem dan pembatas pembatas ALAMI sebagai landasan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

6. Pengembangan kawasan / Sentra UMKM sebagai media (wadah) transformasi transformasi masyarakatmasyarakat dari waktu ke waktu melalui pemanfaatan usaha produksi yang terintegrasi dengan industri pengolahan produknya.

Strategi yang perlu dikembangkan:Strategi yang perlu dikembangkan:

7. Jaminan keamanan usahakeamanan usaha terhadap segala bentuk penjarahan, perambahan atau aktivitas serupa lainnya.

8. Usaha bisnis tdk semata didasarkan atas motivasi keuntungan maksimum individual perusahaan / pengusaha, namun harus mengembangkan nilai kerjasama, saling percaya dan pengembangan jaringan kerja (networking);

9. Aspek keberlanjutan fungsi lingkungan hidup harus menjadi pertimbangan utama dalam perancangan (desain) usaha bisnis.

FILOSOFI UMKM: MAKNA BUDAYA INDUSTRI

1. IPTEK menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan

2. Inovasi IPTEK sbg instrumen untuk mengelola Informasi & Sumberdaya

3. Mekanisme pasar sbg media transaksi

4. Efisiensi & produktivitas sbg landasan alokasi sumberdya

5. Mutu dan KEUNGGULAN sbg tujuan

6. PROFESIONALISME sbg yang ditonjolkan

7. REKAYASA unt mengurangi ketergantungan pd alam

REFORMASI TRADISI: Bisnis UMKM

Tradisi: TERGANTUNG Pd ALAM

Tradisi: BEKERJA-SAMA dg ALAM

Melalui: 1. Rekayasa TeknologiMelalui: 1. Rekayasa Teknologi

2. Rekayasa Kelembagaan2. Rekayasa Kelembagaan

ProduktivitasEfisiensi

Stabilitas/ SustainabilitasEquity

REORIENTASI BISNIS UMKM

Memproduksi “apa-apa yg dpt dihasilkan”Memproduksi “apa-apa yg dpt dihasilkan”

Menghasilkan “apa-apa yg diminta pasar ”Menghasilkan “apa-apa yg diminta pasar ”

PASAR : f (taraf hidup, kesejahteraan, PASAR : f (taraf hidup, kesejahteraan, selera/ cita rasa, tuntutan pasar, ...)selera/ cita rasa, tuntutan pasar, ...)

MUTU yg baikWAKTU yg tepat

HARGA yg terjangkau

MAKNA INDUSTRI

REKAYASA SOSIAL REKAYASA IPTEK

???

? Tekno-logi

Produksi

Tekn.KonservasiRehabilitasi Promosi/

Pemasaran

Budidaya

Pengolahan

Informatika

LIMBAHNilai tambahDiversifikasi

Pasar Riil

Pasar Potensial

PERMASALAHAN PEMBERDAYAAN UMKM

Bgm menciptakan/

memanfaatkan peluang pasar

? Bgm mengolah produk-produk

UNGGULAN ?

Bgm melestarikan

SDA ?

Bgm Memproduksi bahan baku yg Benar ?

Bgm menyediakan

sarana / instrumen?

PRASYARAT PEMBERDAYAAN

PENDAM-PINGAN

SIRAMAN ROHANI

PENYEHATAN BIOFISIK

PENYEHATAN LINGKUNGA

N

PENDIDIKANKETRAMPILA

N

SIKLUS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PELAKU USAHA M-K-M

Melindungi

Mengajak

Memberi-tahu

Memihaki

Mendam-pingi

Melatih

PENDAM-PING

YANG DIDAM-PINGI

INFORMASI/ SUBSTANSIBroadcasting

SystemGroup

ReceivingSystemGroup

LEMBAGA PENGELOLA UMKM

Wadah pemberdayaan masyarakat dengan pola-pola pengembangan a.l.:

POLA I: Koperasi Usaha

Kontrak Manajeme

n(KM)

KOPERASI INVESTOR

Model pengembangan UMKM adalah: Pembentukan Kelompok Industri Perikanan Terpadu

(KIPT) milik masyarakat yang tumbuh dari bawah, dengan melibatkan nelayan dan pengolah ikan serta lembaga

pemasarannya

. KIPT terdiri atas cluster kelompok nelayan sebagai penyedia bahan baku dan cluster kelompok pengolah ikan yang melakukan

usaha pengolahan yang dilakukan secara bersama untuk memperkuat posisi tawarnya dan sekaligus memperkuat jaringan

pemasaran melalui KIPT.

(UMKM - Susu)(UMKM - Susu)

Model pengembangan UMKM adalah: Pemberdayaan Koperasi Serba Usaha (KSU) yang telah ada dengan

menerapkan konsep Koperasi Tiga Roda, yaitu unit produksi susu (peternak), unit pengolah susu, dan unit jasa penunjang.

Untuk meningkatkan nilai tambah komoditas susu dapat dilakukan diversifikasi produk dengan menambah unit pengolahan susu pasteurisasi.

UMKM - UbikayuUMKM - Ubikayu

Usahatani ubikayu di wilayah kabupaten Ponorogo sangat prospektif. Hal tersebut disebabkan Sebagian besar ubi kayu telah terserap oleh industri pengolahan tapioka skala besar (milik suasta).

Usaha pengolahan yang cocok untuk masyarakat adalah usaha olahan yang berbasis tepung tapioka dan mendorong berkembangnya olahan pangan lain .

UMKM:Mengapa sapi potong?

Sapi potong dapat mengkonversi limbah pertanian, industri & hijauan bermutu rendah menjadi produk bermanfaat &

bernilai ekonomi (daging)

Penyandang Dana

Pembina- Pendamping

Sumber Inovasi Teknologi

Lembaga Keuangan Internal

Pemasok Bahan Baku

UKM

UKM

UKM

UMKM

UKM

PASAR / KONSUMEN PRODUK

Lembaga Pemasaran

Lembaga Keuangan

Formal

Alternatif Model Kemitraan UMKM

Sasaran utama model kemitraan UKM terpadu adalah membantu berbagai permasalahan yang dihadapi oleh UKM baik di bidang pemasaran, proses produksi, bahan baku, dan lain-lain.

Permasalahan pembiayaan/permodalan diasumsikan ditangani secara lebih khusus lewat model pembiayaan usaha.

Identifikasi dan analisis kemitraan secara terpadu bertumpu pada bagaimana agar keterkaitan (linkage) antar UMKM atau kaitan antar UMKM dengan usaha menengah dan besar dapat efektif dalam arti saling menimbulkan keuntungan internal dari masing-masing pihak yang terkait.

UMKM dapat memasarkan produk barang dan mungkin jasa sebagai produk akhir atau produk antara yang masih akan diolah oleh unit usaha lainnya. Kontinuitas penjualan sangat diperlukan terutama bila produk UMKM tersebut merupakan barang antara yang akan diproses lagi oleh UMKM lain, selain itu kualitas yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perlu tetap dijaga.

Proses produksi UMKM yang tergantung kepada alam (bahan baku tergantung alam) dapat mengancam kontinuitas suplai maupun harga jual produk.

MODEL KEMITRAAN UMKM

Peranan pedagang/tengkulak hendaknya jangan hanya dilihat dari sisi negatifnya saja, sebab keberhasilan pembinaan UMKM melalui pola klaster industri sangat ditentukan oleh peranan pedagang.

Dalam model keterkaitan UMKM secara terpadu hendaknya kedudukan pedagang harus cukup serius diperhatikan.

Dari segi produksi, baik kualitas maupun model, yang diinginkan pasar sering informasi diperoleh dari para pedagang.

LEMBAGA PEMASARAN

Kedudukan pembina-pendamping dalam hal ini meliputi tugas memberikan konsultasi, arahan operasional, advokasi terhadap permasalahan yang dihadapi UMKM melalui kerjasama dengan pihak-pihak terkait.

Pendamping dapat membentuk organisasi usaha sejenis yang diarahkan lambat laun dapat mengatasi berbagai persoalan bisnis yang dihadapi dengan menerapkan kerjasama yang saling terkait dengan organisasi sejenis lainnya.

Dilihat dari aspek perwilayahan pengorganisasian ini jika mungkin menggunakan pola klaster industri sehingga diharapkan akan memetik manfaat internal maupun eksternal yang ada pada setiap kegiatan UMKM.

PENDAMPINGAN

Penyandang Dana

Pembina- Pendamping

Penjamin

Lembaga Keuangan Internal

UKM

UKM

UMKM UKM

UMKM

Lembaga Keuangan Formal

Konsepsi Model Pembiayaan Usaha UKM

MEKANISME KEMITRAAN ANTAR UMKM

Model pembiayaan UMKM yang efektif harus dapat menjawab beberapa hal berikut.

1. UMKM yang bagaimana yang akan diberdayakan.

Indikator kelayakan untuk diberdayakan , dilihat dari aspek pemasaran menunjukkan prospek ke depan yang baik artinya pasar tidak mudah jenuh, dan produk yang dipasarkan tersebut banyak dibutuhkan konsumen. Kelayakan dari segi produksi: Produk UMKM harus baik dan halal, bersifat unik bagi satu daerah tertentu atau etnik tertentu, keunikan ini cermin dari spesialisasi yang cukup menonjol dari keterampilan SDM. Bahan baku dan bahan pembantu untuk proses produksi relatif mudah didapat dan bukan berasal dari impor serta tidak memiliki dampak terhadap rusaknya lingkungan apabila aktivitas produksi ditingkatkan. Pasar untuk pembelian bahan baku sedapat mungkin bukan bersifat oligopoli maupun monopoli sehingga resiko kenaikan harga bahan baku yang terlalu tinggi dapat dihindarkan.

Dari sisi permodalan usaha UKM hanya memerlukan tambahan modal kerja untuk menutup kelebihan permintaan akan produknya (excess demand) dan rencana perluasan pemasaran yang dapat diperhitungkan lebih pasti. Dari segi manajemen usaha: UMKM telah melakukan pencatatan arus keluar masuk penerimaan dan pengeluaran uang.

2. Bagaimana bentuk kelembagaan pembinaannya.

Kelembagaannya dapat berupa koperasi simpan pinjam , yang lazim disebut Lembaga Keuangan Internal (LKI-UKM).

Untuk menuju pada institution building tersebut dibutuhkan langkah-langkah pendekatan terhadap UKM untuk memahami permasalahan bisnis, khususnya yang terkait dengan pembiayaan usahanya.

Pembina memberikan motivasi bahwa pemecahan terbaik untuk mengatasi persoalan usaha khususnya bidang pembiayaan sebaiknya unit-unit UMKM yang kecil-kecil bersatu bersama-sama mengatasi persoalan tersebut dibawah suatu bentuk organisasi/lembaga yang mereka bentuk sendiri.

Lembaga pembina berfungsi memberikan fasilitas dan bantuan di berbagai bidang keahlian yang diperlukan termasuk modal awal untuk penyaluran kredit pembiayaan usaha. Pembina berkewajiban memberikan bimbingan, konsultasi, advokasi terhadap UKM anggota baik diminta maupun tidak.

3. Bagaimana distribusi pembiayaan .

UMKM yang meminjam modal melalui pembiayaan pinjaman harus mengembalikan pokok pinjaman beserta bunga/simpanan.

Bunga/simpanan ditetapkan jangan terlalu tinggi dengan pertimbangan kemampuan memutar dana UKM yang terbatas yaitu sekitar 6% per tahun.

Jaminan bukan merupakan hal yang mutlak harus ada tetapi lebih mengarah kepada unsur mendidik terhadap UKM agar memiliki tanggung jawab terhadap dana yang telah dipinjamnya.

Pola angsuran pinjaman bersifat fleksibel mengikuti pola kegiatan usaha sehingga dapat bersifat pasaran, mingguan, dua-mingguan, dan bulanan.

FAKTOR STRATEGIS DALAM KEMITRAAN ANTAR UKM FAKTOR STRATEGIS DALAM KEMITRAAN ANTAR UKM

1. Keterkaitan dan Kesetaraan Usaha1. Keterkaitan dan Kesetaraan Usaha

Kesamaan dan keterkaitan bidang usaha merupakan unsur kemitraan yang sangat Kesamaan dan keterkaitan bidang usaha merupakan unsur kemitraan yang sangat diperlukan karena dari adanya akan timbul ketergantungan antara UKM .diperlukan karena dari adanya akan timbul ketergantungan antara UKM . Usaha kecil walaupun tidak dapat lagi dikatakan sebagai usaha subsisten, tetapi masih Usaha kecil walaupun tidak dapat lagi dikatakan sebagai usaha subsisten, tetapi masih memiliki ciri yang jelas yaitu dari aktifitas ekonomi yang hanya sekedar untuk memenuhi memiliki ciri yang jelas yaitu dari aktifitas ekonomi yang hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup sesaat. kebutuhan hidup sesaat.

Kemajuan teknologi yang secara langsung mengimbas karakteristik usaha sehingga Kemajuan teknologi yang secara langsung mengimbas karakteristik usaha sehingga terbentuk klaster-klaster atau segmentasi usaha dari kelompok UKM. terbentuk klaster-klaster atau segmentasi usaha dari kelompok UKM. Penguasaan IPTEK pada berbagai usaha kecil tidak lagi hanya diperoleh dari pengalaman, Penguasaan IPTEK pada berbagai usaha kecil tidak lagi hanya diperoleh dari pengalaman, tetapi juga berkorelasi positif dengan pendidikan dan pelatihan, keterampilan dan atau tetapi juga berkorelasi positif dengan pendidikan dan pelatihan, keterampilan dan atau kewiraswastaan. kewiraswastaan.

Penguasaan materi usaha baik dari aspek teknis maupun manajemen dalam hal ini amat Penguasaan materi usaha baik dari aspek teknis maupun manajemen dalam hal ini amat diperlukan karena secara langsung mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan dan diperlukan karena secara langsung mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan dan kemampuan kewirausahaan dari para pengusaha kecil. kemampuan kewirausahaan dari para pengusaha kecil. Peningkatan kemampuan usha dari UKM kemudian dapat mengimbas kepada UKM lainnya Peningkatan kemampuan usha dari UKM kemudian dapat mengimbas kepada UKM lainnya baik berupa imbas maupun negatif. Untuk membangun imbas positif diperlukan kesamaan baik berupa imbas maupun negatif. Untuk membangun imbas positif diperlukan kesamaan persepsi yang dapat dirintis melalui kemitraan usaha.persepsi yang dapat dirintis melalui kemitraan usaha.

2. Kesamaan Bargaining 2. Kesamaan Bargaining

(a). Pemilikan Modal(a). Pemilikan ModalModal dalam usaha kecil secara langsung berkaitan dengan akses terhadap faktor produksi, Modal dalam usaha kecil secara langsung berkaitan dengan akses terhadap faktor produksi, posisi transaksi dan kemitraan usaha. posisi transaksi dan kemitraan usaha. Secara teoritis dalam hal kemitraan kedua pihak baru akan mendapat keuntungan yang Secara teoritis dalam hal kemitraan kedua pihak baru akan mendapat keuntungan yang sepadan dan akan berjalan baik jika kedua unsur yang bermitra memiliki kekuatan yang sepadan dan akan berjalan baik jika kedua unsur yang bermitra memiliki kekuatan yang sama. sama.

(b) Pemilikan Sarana(b) Pemilikan SaranaInovasi teknologi tepat guna terhadap sarana yang digunakan oleh para pengusaha kecil Inovasi teknologi tepat guna terhadap sarana yang digunakan oleh para pengusaha kecil nampaknya sangat lambat. nampaknya sangat lambat.

(c). Ketersedian dan kualitas SDM(c). Ketersedian dan kualitas SDMSumberdaya keluarga merupakan modal utama dari sebagian besar pengusaha kecil baik di Sumberdaya keluarga merupakan modal utama dari sebagian besar pengusaha kecil baik di sektor produksi maupun jasa. penggunakan tenaga kerja keluarga merupakan keunggulan sektor produksi maupun jasa. penggunakan tenaga kerja keluarga merupakan keunggulan komparatitif dari pengusaha kecil. Penggunaaan tenaga kerja dari luar keluarga dalam komparatitif dari pengusaha kecil. Penggunaaan tenaga kerja dari luar keluarga dalam usaha kecil juga biasanya terbatas pada tetangga atau kerabat sekampung. usaha kecil juga biasanya terbatas pada tetangga atau kerabat sekampung.

(d). Kemampuan Manajemen dan kewirausahaan(d). Kemampuan Manajemen dan kewirausahaanPengembangan kewirausahaan pada kelompok pengusaha kecil biasanya diperoleh melalui Pengembangan kewirausahaan pada kelompok pengusaha kecil biasanya diperoleh melalui pengalaman dan pendidikan non formal. pengalaman dan pendidikan non formal.

3. Unsur Lingkungan 3. Unsur Lingkungan

(a).(a). Sistem PasarSistem Pasar

Kondisi pasar (sistem dan polanya) merupakan faktor strategis Kondisi pasar (sistem dan polanya) merupakan faktor strategis yang secara langsung mempengaruhi nilai tambah yang yang secara langsung mempengaruhi nilai tambah yang diperoleh produsen. diperoleh produsen.

Kepentingan kepastian pasar dan harga sangat terasa pada Kepentingan kepastian pasar dan harga sangat terasa pada usaha di sektor pertanian yang produknya bersifat mudah rusak, usaha di sektor pertanian yang produknya bersifat mudah rusak, dan pemiliknya umumnya adalah kelompok masyarakat yang dan pemiliknya umumnya adalah kelompok masyarakat yang tergolong miskin.tergolong miskin.

(b). (b). Kebijaksanaan Pemerintah Kebijaksanaan Pemerintah Kebijaksanaan yang berkaitan dengan pembinaan produksi dan pemasaran Kebijaksanaan yang berkaitan dengan pembinaan produksi dan pemasaran

berpengaruh terhadap pertumbuhan usaha . berpengaruh terhadap pertumbuhan usaha . Pengaruh tersebut berkaitan dengan arah, strategi dan Sistem pembangunan. Pengaruh tersebut berkaitan dengan arah, strategi dan Sistem pembangunan.

Konsep pembangunan yang menempatkan usaha kecil pada posisi tertentu, dapat Konsep pembangunan yang menempatkan usaha kecil pada posisi tertentu, dapat merugikan atau sebaliknya menguntungkan.merugikan atau sebaliknya menguntungkan.

(c). (c). Penciptaan iklim usaha menurut sektor dan daerah:Penciptaan iklim usaha menurut sektor dan daerah:Akses terhadap aset produksi (productive assets) ; Akses terhadap aset produksi (productive assets) ;

Posisi transaksi dan kemitraan usaha ; Pendidikan dan pelatihan ; Posisi transaksi dan kemitraan usaha ; Pendidikan dan pelatihan ; Penciptaan iklim usaha dan ; Pengembangan kewirausahaan .Penciptaan iklim usaha dan ; Pengembangan kewirausahaan .

Bentuk lembaga kemitraan harus Bentuk lembaga kemitraan harus memungkinkan untuk dapat memungkinkan untuk dapat

memberikan informasi pasar yang memberikan informasi pasar yang akurat kepada UKM, sehingga akurat kepada UKM, sehingga

pendekatan dalam memproduksi barang pendekatan dalam memproduksi barang UKM didasarkan pada permintaan pasar UKM didasarkan pada permintaan pasar agar daya-saing produk UKM di pasar agar daya-saing produk UKM di pasar

dapat ditingkatkan.dapat ditingkatkan.

Dalam membangun suatu pola kemitraan sebagai suatu Dalam membangun suatu pola kemitraan sebagai suatu sistem yang efisien dan efektif, lebih dahulu perlu dikaji sistem yang efisien dan efektif, lebih dahulu perlu dikaji unsur kemitraan yang relevan, antara lain : unsur kemitraan yang relevan, antara lain :

(a)(a) kesamaan persepsi tujuan dan harapan kemanfaatan , kesamaan persepsi tujuan dan harapan kemanfaatan , (b)(b) kesamaan bargaining di antara para pelaku kemitraan, kesamaan bargaining di antara para pelaku kemitraan, (c)(c) adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur

dalam sistem, dalam sistem, (d)(d) Ada-tidaknya potensi konflik dan, Ada-tidaknya potensi konflik dan, (e)(e) Unsur lingkungan: Kondisi ekonomi dan sosial, serta Unsur lingkungan: Kondisi ekonomi dan sosial, serta

kebijakan pemerintah dalam konteks pembinaan UKM.kebijakan pemerintah dalam konteks pembinaan UKM.

Kemitraan usaha besar dengan UKM harus bersifat spesifik:Kemitraan usaha besar dengan UKM harus bersifat spesifik:Misalnya dengan menetapkan salah satu asosiasi yang sehat untuk Misalnya dengan menetapkan salah satu asosiasi yang sehat untuk mendukung UKM pada satu sektor usaha tertentu, sesuai dengan mendukung UKM pada satu sektor usaha tertentu, sesuai dengan

bidang usaha asosiasi yang bersangkutan.bidang usaha asosiasi yang bersangkutan.

Penguatan lembaga kemitraan UMKM dapat dirinci Penguatan lembaga kemitraan UMKM dapat dirinci sebagai berikut :sebagai berikut :

a)a) pengumpulan calon anggota pengumpulan calon anggota b)b) Penentuan tujuan dan sasaran kegiatanPenentuan tujuan dan sasaran kegiatanc)c) Penetapan pendekatan dan strategi usahaPenetapan pendekatan dan strategi usahad)d) Pembangunan Jaringan KemitraanPembangunan Jaringan Kemitraan

Unsur-unsur kemitraan yang dapat mendukung efisien dan Unsur-unsur kemitraan yang dapat mendukung efisien dan efektifitasnya :efektifitasnya :

a). Kesamaan persepsi tujuan dan harapan kemanfaatan a). Kesamaan persepsi tujuan dan harapan kemanfaatan b). Kesamaan bargaining diantara para pelaku kemitraan b). Kesamaan bargaining diantara para pelaku kemitraan c). Adanya saling ketergantungan di antara unsur-unsur c). Adanya saling ketergantungan di antara unsur-unsur dalam sistem dalam sistem d). Ada tidaknya potensi Konflik dan :d). Ada tidaknya potensi Konflik dan :e). Unsur lingkungan: kondisi ekonomi dan sosial, serta e). Unsur lingkungan: kondisi ekonomi dan sosial, serta kebijakan pemberdayaan.kebijakan pemberdayaan.

Masalah modal bagi UKM tidak terselesaikan Masalah modal bagi UKM tidak terselesaikan hanya dengan melaksanakan berbagai program hanya dengan melaksanakan berbagai program perkreditan dan Lembaga Keuangan Formal perkreditan dan Lembaga Keuangan Formal

(LKF), (LKF),

tetapi yang lebih penting adalah melakukan tetapi yang lebih penting adalah melakukan sinkronisasi antara kondisi dan potensi UKM sinkronisasi antara kondisi dan potensi UKM

dengan sistem kelembagaan perkreditan tersebut. dengan sistem kelembagaan perkreditan tersebut.

Pada umumnya untuk kredit KUKM bunga tidak selalu Pada umumnya untuk kredit KUKM bunga tidak selalu menjadi kompoenen biaya kredit yang terbesar, tetapi menjadi kompoenen biaya kredit yang terbesar, tetapi sering terjadi bahwa biaya terbesar yang dikeluarkan para sering terjadi bahwa biaya terbesar yang dikeluarkan para peminjam adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam peminjam adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses pencairan: proses pencairan:

1.1. Ada tidaknya dan besar-kecilnya agunan, Ada tidaknya dan besar-kecilnya agunan, 2.2. Kemudahan Prosedur perkreditan, Kemudahan Prosedur perkreditan, 3.3. Tempat dan waktu pelayanan yang disediakan, Tempat dan waktu pelayanan yang disediakan, 4.4. Batas waktu pengem‑ balian dan besar kecilnya cicilan, Batas waktu pengem‑ balian dan besar kecilnya cicilan, 5.5. Kecukupan jumlah kredit yang diberikan dan Kecukupan jumlah kredit yang diberikan dan 6.6. Persyaratan penggunaan kredit.Persyaratan penggunaan kredit.

Revitalisasi Pengembangan Lembaga Pembiayaan UKM Revitalisasi Pengembangan Lembaga Pembiayaan UKM mengandung unsur-unsur : mengandung unsur-unsur :

a) Reorientasi tujuan perkreditan dan kelembagaannya ; a) Reorientasi tujuan perkreditan dan kelembagaannya ; b) Rekonstruksi kelembagaan dari aspek pendekatan b) Rekonstruksi kelembagaan dari aspek pendekatan tujuan, sasaran dan pola pelaksanaannya ; tujuan, sasaran dan pola pelaksanaannya ; c) Perkutan sumberdaya modal UKM dan c) Perkutan sumberdaya modal UKM dan d) Optimasi perkuatan dan distribusi sumberdaya d) Optimasi perkuatan dan distribusi sumberdaya

Revitalisasi Lembaga Pembiayaan UKM mengandung unsur-unsur : Revitalisasi Lembaga Pembiayaan UKM mengandung unsur-unsur : a) Reorientasi tujuan perkreditan dan kelembagaannya ; a) Reorientasi tujuan perkreditan dan kelembagaannya ;

b) Rekonstruksi kelembagaan dari aspek pendekatan b) Rekonstruksi kelembagaan dari aspek pendekatan tujuan, sasaran dan pola pelaksanaannya ; tujuan, sasaran dan pola pelaksanaannya ;

c) Perkutan sumberdaya modal UKM dan c) Perkutan sumberdaya modal UKM dan d) Optimasi perkuatan dan distribusi sumberdayad) Optimasi perkuatan dan distribusi sumberdaya

Indikator keberhasilan KUKM adalah: Dayaguna dan Hasil-Indikator keberhasilan KUKM adalah: Dayaguna dan Hasil-guna Koperasi bagi peminjam guna Koperasi bagi peminjam

Dayaguna dan Hasilguna pelaksanaan KUKM bagi koperasi Dayaguna dan Hasilguna pelaksanaan KUKM bagi koperasi dipengaruhi oleh faktor : dipengaruhi oleh faktor :

(a)(a) Kinerja peminjam : Pendidikan formal dan Pengalaman Kinerja peminjam : Pendidikan formal dan Pengalaman bidang usaha dengan modal ; bidang usaha dengan modal ;

(b)(b) Besaran dan Jangka Pinjaman Kredit ; Besaran dan Jangka Pinjaman Kredit ; (c)(c) Hubungan peminjam dengan Koperasi ; Hubungan peminjam dengan Koperasi ; (d)(d) Kemudahan pemberian pinjaman ; Kemudahan pemberian pinjaman ; (e)(e) Biaya pengurusan pinjaman Kredit KUKM ; Biaya pengurusan pinjaman Kredit KUKM ; (f)(f) Modal sendiri Pengetahuan perkoperasian ; Modal sendiri Pengetahuan perkoperasian ; (g)(g) Ketepatan waktu pemberian pinjaman.Ketepatan waktu pemberian pinjaman.

Ketidakmampuan kredit formal untuk membentuk hubungan Ketidakmampuan kredit formal untuk membentuk hubungan yang harmonis dengan peminjam UKM, karena pelaksanaan yang harmonis dengan peminjam UKM, karena pelaksanaan program Kredit KUKM cenderungan menggunakan lima program Kredit KUKM cenderungan menggunakan lima kaidah lembaga perkreditan yaitu: kaidah lembaga perkreditan yaitu: 1. Karakter peminjam, 1. Karakter peminjam, 2. Kemampuan membayar, 2. Kemampuan membayar, (Capasity of repayment),(Capasity of repayment), 3. Agunan 3. Agunan (collateral)(collateral), , 4. Pemilikan modal 4. Pemilikan modal (Capital)(Capital), dan , dan 5. C5. Conditions of economyonditions of economy. .

Kelima prinsip tersebut masih dianut dalam pelaksanaan Kelima prinsip tersebut masih dianut dalam pelaksanaan Kredit UKM, sedangkan empat prasyarat kredit pedesaan, Kredit UKM, sedangkan empat prasyarat kredit pedesaan, yaitu yaitu Purpose, Personality, Productivity dan PaymentPurpose, Personality, Productivity dan Payment, kurang , kurang diperhatikan.diperhatikan.

TERIMA KASIH

Wassalaamu alaikum Wr. Wb.