78
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI KELOMPOK WANITA TANI„ASRI‟ DI DUSUN BENDUNG, DESA BENDUNG, KECAMATAN SEMIN, KABUPATEN GUNUNG KIDUL, PROVINSI YOGYAKARTA(Suatu Penelitian Deskriptif Kualitatif di Desa Bendung, Kec.Semin, Kab.Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta) SKRIPSI Disusun Oleh : Farinda Dita Ardiani 16510013 PROGAM STUDI ILMU SOSIATRI/ PEMBANGUNAN SOSIAL SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2020

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI KELOMPOK WANITA …repo.apmd.ac.id/1286/1/SKRIPSI_Farinda Dita Ardiani.pdf · 2020. 10. 28. · (Q.S Al-Bayinah, ayat 7) “Hidup adalah hidup, hidup

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • “PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI KELOMPOK WANITA

    TANI„ASRI‟ DI DUSUN BENDUNG, DESA BENDUNG, KECAMATAN SEMIN,

    KABUPATEN GUNUNG KIDUL, PROVINSI YOGYAKARTA”

    (Suatu Penelitian Deskriptif Kualitatif di Desa Bendung, Kec.Semin, Kab.Gunungkidul,

    Daerah Istimewa Yogyakarta)

    SKRIPSI

    Disusun Oleh :

    Farinda Dita Ardiani

    16510013

    PROGAM STUDI ILMU SOSIATRI/ PEMBANGUNAN SOSIAL

    SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

    YOGYAKARTA

    2020

  • i

    PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI KELOMPOK WANITA TANI (KWT)

    “ASRI”

    Dusun Bendung, Desa Bendung, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah

    Istimewa Yogyakarta

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Untuk Menyelesaikan Jenjang Strata Satu (S1)

    Program Studi Ilmu Sosiatri/Pembangunan Sosial

    Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta

    DISUSUN OLEH :

    FARINDA DITA ARDIANI

    NIM : 16510013

    PROGRAM STUDI ILMU SOSIATRI/PEMBANGUNAN SOSIAL

    JENJANG PROGRAM STRATA 1

    SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

    YOGYAKARTA

    2020

  • ii

    HALAMAN PENGESAHAN

    Skripsi ini telah diuji dan dipertahankan didepan Tim Penguji untuk memenuhi persyaratan

    memperoleh gelar Sarjana (S1) Program Studi Ilmu Sosiatri/Pembangunan Sosial Sekolah

    Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta pada :

    Hari : Selasa

    Tanggal : 21 April 2020

    Jam : 09.00 WIB

    Tempat : Ruang Ujian Skripsi STPMD “APMD” Yogyakarta

    TIM PENGUJI

    NAMA

    TANDA TANGAN

    Dra. MC Candra Rusmala Dibyorini, M.Si

    Ketua/Penguji/Pembimbing

    …………………………………………

    Dra. Oktarina Albizzia, M.Si

    Penguji Samping I

    ………………………………………….

    Drs. Anastasia Adiwirahayu, M.Si

    Penguji Samping II

    ……………………………………………

    Mengetahui,

    Ketua Program Studi Ilmu Sosiatri/Pembangunan Sosial

    Dra. Oktarina Albizzia, M.Si

  • iii

    MOTTO

    “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh

    mereka itu adalah sebaik-baiknya makhluk”.

    (Q.S Al-Bayinah, ayat 7)

    “Hidup adalah hidup, hidup tidak untuk mengeluh atau pun mengaduh, namun

    bekerja membalik tanah dan mengarungi samudra”.

    (W.S Rendra)

    Mengupayakan terbaik akan mendapat yang terburuk, jangan hanya menerima

    apa adanya. (Mario Teguh)

    Hidup adalah untuk terus belajar. Ilmu sejati ada pada pengalaman yang telah

    didapat.

  • iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Segala puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

    rahmatNya. Akhirnya saya dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan target. Skripsi ini

    saya persembahkan kepada orang-orang yang selalu menyemangati dan memberikan

    dukungan kepada saya dalam menyelesaikan pendidikan saya.

    1. Untuk kedua orangtua saya, Bapak Sugito dan Ibu Dini Rayastuti yang selalu tiada

    hentinya memanjatkan do’a serta member dukungan kepada saya, sehingga saya

    selalu termotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

    2. Untuk kakakku, Mas Randi dan juga Bulek Suprihatin, sepupuku Dek Vivi dan Om

    Tante yang juga selalu memberikan motivasi dan dorongannya agar aku cepat

    menyelesaikan pendidikanku.

    3. Untuk Dosen Pembimbingku Ibu Dra. MC Candra Rusmala Dibyorini, M.Si yang

    telah membimbing saya dari awal hingga akhir serta yang telah memberikan ilmunya

    kepada saya.

    4. Terimakasih kepada sahabat-sahabatku yang telah menemani hari-hariku selama ini

    yang selalu menerima segala kurang dan lebihku serta memberikanku semangat dan

    motivasinya yang selalu ada dalam keadaan suka maupun duka. (Annisa’ UL Azizah,

    Aulia Intan Sari, Nurlia Dwi Latifah, Brigitha Rossiana Puteri, Mutiara Wulan

    Agusti).

    5. Terimakasih teman seperjuanganku angkatan 2016 yang telah memberikan warni

    warni dalam hidupku. (Aulia, Nurlia, Prihatin, Eyas, Septi, Alvi, Dora, Rika, Wulan,

    Yogi, Mufty, Tiwi, Talita, Intan, Zulinar, Febrina, Bertha, Santi, Suster Modesta,

    Suster Serlly, Suster Tiar, Danang, Umbu, Agus, Naufal, Rino, Udin, Susan, Billy,

    Bimo)

  • v

    6. Teman-teman KKN kelompok 2 Jetis Kulon, Gunung Kidul yang telah

    memberikanku pengalaman selama 50 hari hidup satu atap bersama kalian. (Foni,

    Thania, Gio, Nelson, Sandro, Bang Sule)

    7. Terimakasih buat kamu, yang tak kusebut namanya, terimakasih telah menemaniku,

    menyemangatiku dan selalu mendengarkan keluh kesahku. Terima Kasih

    8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu namun telah memberikan

    dukungan, saran, do’a dan semangat di setiap perbincangan, terima kasih.

  • vi

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

    rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemberdayaan

    Perempuan Melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) “ASRI” di Dusun Bendung, Desa

    Bendung, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangan.

    Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dikemudian hari.

    Dalam proses penyelesaian karya ilmiah ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan serta

    dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih

    kepada:

    1. Bapak Dr. Sutoro Eko Yunanto, M.Si selaku Ketua Sekolah Tinggi Pembangunan

    Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta.

    2. Ibu Dra. Oktarina Albizzia, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Sosiatri/Pembangunan

    Sosial.

    3. Ibu Dra. MC Candra Rusmala Dibyorini, M.Si selaku Dosen Pembimbing skripsi

    yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyusun

    skripsi.

    4. Ibu Dra. Oktarina Albizzia, M.Si selaku Dosen Penguji Samping I skripis yang telah

    memberika masukan yang sangat berguna untuk memperbaiki penyusunan skripsi ini.

    5. Ibu Dra. Anastasia Adiwirahayu, M.Si selaku Dosen Penguji II skripsi yang telah

    memberikan masukan yang sangat bermanfaat untuk memperbaiki penyusunan skripsi

    yang baik dan benar.

    6. Seluruh Dosen Ilmu Sosiatri/Pembangunan Sosial yang telah memberikan ilmunya

    selama mengenyam pendidikan.

  • vii

    7. Bapak dan Ibu Dosen Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”

    Yogyakarta yang selama ini telah memberikan ilmu kepada penyusun selama duduk

    dibangku perkuliahan.

    8. Seluruh Staf Pegawai Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”

    Yogyakarta atas segala pelayanan yang telah diberikan selama ini guna menunjang

    kegiatan perkuliahan.

    9. Bapak Sujono selaku Kepala Dusun Bendung yang telah berkenan untuk menerima

    saya dalam melakukan penelitian di Dusun Bendung.

    10. Ibu Eka Purwasih selaku Ketua Kelompok Wanita Tani Asri yang telah berkenan

    membantu saya dalam melakukan penelitian di Dusun Bendung.

    11. Pengurus Kelompok Wanita Tani Asri yang berkenan untuk menerima saya dalam

    melakukan kegiatan penelitian.

    12. Anggota Kelompok Wanita Tani Asri yang telah berkenan untuk menerima dan

    membantu saya dalam melakukan penelitian.

    13. Seluruh teman-teman perjuanganku di HMPS STPMD “APMD”

    Semoga Allah SWT berkenan membalas semua jasa-jasa kebaikan yang telah diberikan

    kepada saya.Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

    Yogyakarta, April 2020

    Penyusun

    Farinda Dita Ardiani

  • viii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………….…...... i

    HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………………….ii

    HALAMAN MOTTO…………………………………………………………….………....iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………………………….iv

    KATA PENGANTAR ………………………………………………………….…………...vi

    DAFTAR ISI ………………………………………….…………………………................viii

    DAFTAR TABEL ……………………….……………………………………………….....xi

    DAFTAR DIAGRAM ….…………………………………………………………………..xii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG MASALAH ....................................................................... 1

    B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................................... 6

    C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ........................................................... 6

    D. KERANGKA TEORI .............................................................................................. 7

    1. Pemberdayaan .. .................................................................................................. 7

    2. Perempuan……. ............................................................................................... 18

    3. Pemberdayaan Perempuan ................................................................................ 19

    4. Kelompok Wanita Tani………………………………...................................19

    E. METODE PENELITIAN ...................................................................................... 22

    1. Jenis Penelitian .. ................................................................................................ 22

    2. Definisi Konseptual ............................................................................................ 23

    3. Definisi Operasioanal ......................................................................................... 24

    4. Subjek Penelitian ................................................................................................ 25

    5. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 25

    6. Teknik Analisa Data ........................................................................................... 27

    BAB II KONDISI WILAYAH UMUM

    A. Gambaran Umum Desa Bendung .......................................................................... 29

    1. Keadaan Wilayah .............................................................................................. 29

  • ix

    2. Keadaan Demografis ........................................................................................ 30

    3. Keadaan Sosial ................................................................................................ 31

    4. Kondisi Keagamaan ...................................................................................... …34

    5. Kondisi Ekonomi……………………………………………………...............35

    6. Sarana dan Prasarana……………………………………………………..........36

    7. Kelembagaan…………………………………………………………………...39

    B. Gambaran Umum Dusun Bendung ....................................................................... 42

    1. Kondisi Wilayah ............................................................................................... 42

    2. Keadaan Demografi .......................................................................................... 44

    3. Keadaan Sosial ................................................................................................ 46

    4. Keadaan Keagamaan ........................................................................................ 47

    5. Keadaan Ekonomi ............................................................................................. 47

    6. Sarana dan Prasarana ........................................................................................ 49

    7. Kelembagaan……………………………………………………………..........51

    C. Profil Kelompok Wanita Tani (KWT) Asri……………………………………….53

    1. Visi dan Misi……………………………………………………………..........53

    2. Kepengurusan…………………………………………………………………..54

    BAB III ANALISIS DATA

    A. Deskripsi Informan ................................................................................................ 58

    1. Identitas Informan ............................................................................................. 59

    B. Pemberdayaan Perempuan Melalui Kelompok Wanita Tani “ASRI”................... 61

    1. Menciptakan Suasana/Iklim yang Memungkinkan Potensi Anggota

    Kelompok dapat Berkembang .......................................................................... 61

    2. Penguatan Pengetahuan dan Kemampuan Anggota Kelompok dalam

    Memecahkan Masalah dan Memenuhi Kebutuhannya……………. ................ 66

    3. Melindungi dan Menghindari Kelompok dari Persaingan yang tidak

    Seimbang dengan Kelompok Lain ................................................................... 69

    4. Pemberian Dukungan Kepada Anggota Kelompok Agar Mampu

    Menjalankan Peran dan Fungsi Kehidupannya ................................................ 73

    5. Memelihara Kondisi Kondusif Agar Tetap Terjadi

    Keseimbangan……… ...................................................................................... 78

    6. Kendala………… ............................................................................................. 83

  • x

    BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan ........... ................................................................................................ 84

    B. Saran ..................... ................................................................................................ 88

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • xi

    DAFTAR TABEL

    Tabel II.1 Prasarana Kesehatan di Desa Bendung……………….........................................36

    Tabel II.2 Sarana dan Prasarana Pendidikan di Desa Bendung………………….................37

    Tabel II.3 Sarana dan Prasarana Tempat Peribadatan di Desa Bendung…………………….37

    Tabel II.4 Prasarana Umum Lainnya ..................................................................................... 38

    Tabel II.5 Nama-nama Kepala Dusun ................................................................................... 41

    Tabel II.6 Luas Wilayah Menurut Penggunaan ..................................................................... 43

    Tabel II.7 Sarana dan Prasarana Kesehatan Dusun Bendung ................................................ 49

    Tabel II.8 Prasarana Pendidikan di Dusun Bendung ............................................................ 49

    Tabel II.9 Sarana dan Prasarana Tempat Peribadatan di Dusun Bendung ............................ 50

    Tabel II.10 Sarana dan Prasarana Umum Lainnya ................................................................ 51

    Tabel III.1 Identitas Informan Pengurus KWT “ASRI”……………………………….........59

    Tabel III.2 Identitas Informan Anggota KWT “ASRI” ......................................................... 60

  • xii

    DAFTAR DIAGRAM

    Diagram II.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur .................................................. 31

    Diagram II.2 Jumlah Lulusan Pendidikan Umum ................................................................. 32

    Diagram II.3 Jumlah Lulusan Pendidikan Khusus ................................................................ 32

    Diagram II.4 Jumlah Penduduk Tidal Lulus dan Tidak Bersekolah ...................................... 33

    Diagram II.5 Jumlah Pemeluk Agama di Desa Bendung ...................................................... 34

    Diagram II.6 Jumlah Penduduk yang Bekerja Menurut Mata Pencaharian ........................... 35

    Diagram II.7 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dusun Bendung ............................ 44

    Diagram II.8 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia ................................................................ 45

    Diagram II.9 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan .............................................. 46

    Diagram II.10 Jumlah Pemeluk Agama Dusun Bendung ...................................................... 47

    Diagram II.11 Jumlah Penduduk yang Bekerja menurut Mata Pencaharian ......................... 48

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG MASALAH

    Indonesia merupakan salah satu Negara dengan kekayaan hasil alam yang

    cukup melimpah. Kesuburan alam Indonesia didukung kuat oleh iklim tropis yang

    ada di Indonesia, namun, pada kenyataannya yang terjadi sebagian besar penduduk

    Indonesia masih berada dalam ekonomi menengah kebawah. Kemiskinan dan

    keterbelakangan yang terjadi merupakan akibat ketidakmampuan masyarakat

    terhadap pertumbuhan ekonomi yang banyak mengabaikan hak-hak kemanusiaan.

    Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penduduk miskin di Indonesia

    pada Maret 2019 sebesar 9,41 persen, menurun 0,25 persen poin terhadap

    September 2018 dan menurun 0,41 persen poin terhadap Maret 2018. Jumlah

    penduduk miskin pada Maret 2019 sebesar 25,14 juta orang, menurun 0,53 juta

    orang terhadap September 2018 dan menurun 0,80 juta orang terhadap Maret 2018.

    Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2018 sebesar 6,89

    persen, turun menjadi 6,69 persen pada Maret 2019. Sementara persentase

    penduduk miskin di daerah pedesaan pada September 2018 sebesar 13,10 persen,

    turun menjadi 12,85 persen pada Maret 2019.

    Kemiskinan yang terjadi di perkotaan maupun di pedesaan membutuhkan

    suatu tindakan pemberdayaan. Proses pemberdayaan hendaknya dapat dituangkan

    dalam bentuk aksi nyata dan disertai dengan langkah-langkah pemberdayaan.

    Tujuan dari suatu pemberdayaan tersebut adalah untuk meningkatkan derajat hidup

  • 2

    masyarakat dan kesejahteraan di berbagai segi kehidupan dalam suatu lingkungan

    sosial.

    Dalam sebuah keluarga perempuan menjadi seorang ibu yang mendidik dan

    menjadi contoh untuk anak-anaknya, namun, masih banyak perempuan yang

    kurang berdaya karena disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu tingkat

    ekonomi yang rendah, tingkat pengetahuan dan keterampilan yang rendah serta

    tidak adanya akses untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya.

    Bukan tidak mungkin apabila kondisi di dalam suatu keluarga menuntut perempuan

    untuk ikut serta dalam membantu perekonomian keluarganya. Dalam kondisi

    seperti inilah yang membuat perempuan memiliki peran ganda dalam keluarganya.

    Banyak perempuan yang bekerja di luar rumah untuk membantu meringankan

    beban keluarganya, namun, seringkali perempuan mendapatkan pekerjaan yang

    cenderung kasar dan lebih menggunakan fisik.Pada masyarakat pedesaan, pekerjaan

    yang paling banyak diperoleh oleh perempuan tidak jauh dari menjadi pembantu

    rumah tangga, buruh pabrik, pedagang dan buruh tani, hanya sebagian kecil dari

    perempuan pedesaan yang bekerja sebagai PNS maupun karyawan. Hal ini tentu

    tidak terlepas dari pendidikan perempuan yang seringkali terabaikan.

    Keterlibatan perempuan dalam ekonomi mau tidak mau harus diakui,

    walaupun pada kenyataannya ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam

    kegiatan kerja. Perempuan yang bekerja dapat membantu suami dalam mendukung

    perekonomian keluarga. Untuk membantu ekonomi keluarga peran perempuan

    yang bekerja sangat dibutuhkan terutama dalam hal membantu menambah

  • 3

    penghasilan keluarga. Mereka bersedia menyumbangkan tenaganya untuk

    menghasilkan gaji atau upah.

    Ada beberapa motif perempuan bekerja yaitu antara lain karena kebutuhan

    finansial, kebutuhan sosial-relasional dan kebutuhan aktualisasi diri. Perempuan

    miskin di desa maupun di kota merupakan kelompok terbesar yang terus menerus

    mencari peluang kerja demi memenuhi kebutuhan dasar. Mereka bekerja sebagai

    buruh tani, pembantu rumah tangga, pemulung atau buruh pabrik.

    Untuk mengatasi permasalahan perempuan yang ada di masyarakat

    diperlukan upaya pemberdayaan bagi kaum perempuan. Pemberdayaan digunakan

    sebagai pendekatan pembangunan alternatif dengan memberikan otonomi pada

    masyarakat. Pemberdayaan akan membekali masyarakat dengan pengetahuan dan

    keterampilan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menentukan masa

    depannya dan mereka juga dapat berpartisipasi dalam mempengaruhi kehidupan

    masyarakatnya. Menurut Novian (2010) pemberdayaan perempuan adalah upaya

    untuk membuat perempuan memperoleh akses dan kontrol terhadap sumber daya,

    ekonomi, politik, sosial budaya agar perempuan dapat mengatur diri dan

    meningkatkan rasa percaya diri untuk mampu berperan dan berpartisipasi aktif

    dalam memecahkan masalah sehingga mampu membangun kemampuannya dan

    konsep diri.

    Dusun Bendung merupakan salah satu desa yang sudah menjalankan

    program pemberdayaan perempuan.Di Dusun Bendung sendiri baru terbentuk

    organisasi pemberdayaan perempuan sejak 5 tahun yang lalu. Dengan melihat

    mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani, kemudian banyak

  • 4

    perempuan yang terlibat dalam sektor pertanian serta adanya program dari

    pemerintah untuk perempuan maka disepakati bahwa di Dusun Bendung dibentuk

    sebuah program pemberdayaan perempuan melalui Kelompok Wanita Tani (KWT)

    yang kemudian diberi nama Kelompok Wanita Tani “ASRI” yang seluruhnya

    beranggotakan perempuan.

    Kelompok Wanita Tani merupakan suatu wadah untuk para kaum

    perempuan dalam memberikan kesempatan untuk ikut serta dalam memajukan

    sektor pertanian yang ada di desa.Salah satu kegiatan yang dapat menjadi sebuah

    pengamalan bagi kaum perempuan yaitu dengan mengikuti organisasi perempuan

    seperti Kelompok Wanita Tani (KWT). Adanya Kelompok Wanita Tani merupakan

    salah satu bentuk perkumpulan ibu-ibu tani untuk menampung wadah apresiasi

    perempuan tani.Saat ini hampir di seluruh Indonesia khususnya di wilayah

    pedesaan sudah banyak yang memiliki perkumpulan Kelompok Wanita

    Tani.Namun, keberadaan Kelompok Wanita Tani di tengah-tengah kaum

    perempuan di pedesaan cenderung belum optimal. Dengan adanya Kelompok

    Wanita Tani “ASRI” yang ada di Dusun Bendung diharapkan dapat memberikan

    kesempatan bagi kaum perempuan untuk menyalurkan kemampuannya dalam

    mengolah lahan pertanian yang ada di desa.

    Dengan adanya suatu program pemberdayaan perempuan melalui

    Kelompok Wanita Tani “ASRI” di Dusun Bendung ini diharapkan dapat membantu

    para perempuan ataupun ibu rumah tangga yang sebelumnya hanya menjadi ibu

    rumah tangga biasa, kemudian dengan adanya akses melalui kegiatan kelompok

  • 5

    tani ini bisa membantu untuk meningkatkan pendapatan keluarga yang masih

    rendah menjadi keluarga yang semakin sejahtera.

    Dari berbagai permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

    sebuah penelitian mengenai pemberdayaan masyarakat khususnya untuk

    perempuan. Selain itu yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

    tentang pemberdayaan perempuan ini dikarenakan masih banyak ibu-ibu atau

    perempuan yang masih berada di usia produktif serta kondisi ekonominya yang

    masih terbilang rendah. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk mengungkap

    mengenai kemampuan Kelompok Wanita Tani yang ada di pedesaan dalam upaya

    pemberdayaan perempuan.

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat

    masalah tersebut dengan judul “PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI

    KELOMPOK WANITA TANI “ASRI” DI DUSUN BENDUNG”

  • 6

    B. RUMUSAN MASALAH

    1. Bagaimana proses pemberdayaan perempuan melalui Kelompok Wanita Tani

    ”ASRI” di Dusun Bendung ?

    2. Apa kendala yang dihadapi dalam proses pemberdayaan perempuan melalui

    Kelompok Wanita Tani “ASRI” di Dusun Bendung, Bendung, Semin, Gunung

    Kidul, Yogyakarta ?

    C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

    1. Tujuan

    a) Untuk mendiskripsikan pemberdayaan perempuan melalui Kelompok

    Wanita Tani “ASRI” di Dusun Bendung.

    b) Untuk mendiskripsikan kendala apa saja yamg dihadapi dalam proses

    pemberdayaan perempuan melalui Kelompok Wanita Tani “ASRI” di

    Dusun Bendung..

    2. Manfaat

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang

    berkepentingan baik secara teoritis maupun praktis.

    1) Manfaat Akademik

    a) Sebagai sarana bagi peneliti untuk meningkatkan kemampuan dalam

    melakukan penelitian dan penulisan karya ilmiah.

    b) Supaya dapat dijadikan bahan kajian bagi pembaca yang akan menyusun

    skripsi, khususnya tentang pemberdayaan perempuan.

  • 7

    2) Manfaat Praktis

    a) Untuk menambaah wawasan bagi para pembaca umumnya tentang

    pemberdayaan perempuan serta upaya untuk meningkatkan kesejahteraan

    kelompok tani.

    b) Agar dapat dijadikan sebuah bahan evaluasi untuk Kelompok Wanita

    Tani “ASRI” dalam upayanya meningkatkan pengetahuan dan

    keterampilan perempuan.

    D. KERANGKA TEORI

    1. Pemberdayaan

    a) Pengertian Pemberdayaan

    Secara konseptual pemberdayaan menurut Edi Suharto (2005:57)

    berasal dari kata “power” (kekuasaan atau keberdayaan). Karenanya, ide

    utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep mengenai kekuasaan.

    Kekuasaan seringkali dikaitkan dengan kemampuan kita untuk membuat

    orang lain melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari keinginan dan

    minat mereka.

    Pemberdayaan menurut Suharto (2005:58) menunjuk pada

    kemampuan orang, khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka

    memiliki kekuatan atau kemampuan dalam :

    1) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan

    (freedom, dalam arti bukan saja bebas mengemukakan pendapat,

  • 8

    melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari

    kesakitan)

    2) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka

    dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang-barang dan

    jasa-jasa yang mereka perlukan.

    3) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang

    mempengaruhi mereka.

    Menurut Jim Ife (2008:510), pemberdayaan berarti menyediakan

    sumber daya, kesempatan, pengetahuan dan keterampilan untuk

    meningkatkan kemampuan mereka untuk menentukan masa depan mereka

    sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan

    masyarakatnya.

    Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai apa yang dimaksud

    dengan sumber daya, kesempatan, pengetahuan dan keterampilan.

    1) Sumber Daya

    Sumber daya merupakan sumber energy, tenaga, kekuatan yang

    diperlukan untuk menciptakan daya, gerakan, aktifitas, kegiatan dan

    tindakan. Sumber daya manusia sebagaimana dalam Sonny mengandung

    dua pengertian yang pertama usaha kerja atau jasa dapat diberikan dalam

    proses produksi dan pengertian kedua seseorang yang mampu bekerja

    memberikan usaha kerja atau jasa tersebut. Mampu bekerja disini diartikan

    kegiatan yang mempunyai nilai ekonomis yang menghasilkan barang atau

    jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.Sedangkan sumber daya

  • 9

    manusia sebagaimana dalam Hasibuan adalah kemampuan dari daya pikir

    dan daya fisik yang dimiliki oleh setiap individu.

    Kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari tingkat pendidikan

    yang baik melalui pendidikan formal maupun non formal.Hal ini

    dikarenakan dengan adanya tingkat pengetahuan yang tinggi maka

    wawasannya pun luas, selain itu kemampuan dalam mengantisipasi masalah

    lebih tinggi.

    Menurut Soetomo (2012:193-197), disamping pendidikan, kualitas

    sumber daya manusia juga dapat dipengaruhi oleh tingkat kesehatan dan

    juga nilai gizinya. Berdasarkan asumsi bahwa tingkat produktivitas

    mencerminkan tingkat pendapatan maka akan ada pengaruhnya pula dari

    produktivitas yang rendah terhadap kemiskinan.

    Menurut Isbandi Rukminto Adi (2013:101), dalam menyediakan

    sumber daya, peran pekerja masyarakat sebagai perantara dalam intervensi

    komunitas erat kaitannya dengan upaya menghubungkan individu atau

    kelompok dalam masyarakat yang membutuhkan bantuan atau layanan

    masyarakat tetapi tidak tahu dimana dan bagaimana mendapatkan bantuan

    tersebut dengan lembaga yang menyediakan layanan masyarakat.

    Dapat disimpulkan bahwa sumber daya merupakan sumber energi,

    kekuatan yang digunakan untuk menghasilkan gerakan, kegiatan dan

    tindakan yang menghasilkan barang ataupun jasa.Kurangnya akses untuk

    memperoleh dan memanfaatkan sumber daya ini yang menjadikan pekerja

  • 10

    masyarakat memainkan perannya sebagai perantara untuk memudahkan

    individu atau kelompok memperoleh apa yang dibutuhkan.

    2) Kesempatan

    Menurut Ife dan Teosoriero (2008:583), kesempatan adalah dimana

    seseorang memiliki waktu dan peluang untuk melakukan suatu kegiatan.

    Salah satu peran pekerja masyarakat dalam menyediakan kesempatan yang

    dengan meningkatkan kesadaran kelompok, salah satu karakteristik

    peningkatan kesadaran adalah bahwa ia sebaiknya dimaksudkan untuk

    memberikan kesadaran terhadap berbagai struktur dan strategi perubahan

    sosial sehingga orang-orang dapat berpartisipasi dan mengambil tindakan

    yang efektif. Banyak orang yang pasif bukan karena keinginan mereka,

    namun karena mereka tidak diperkenalkan pada berbagai struktur dan

    strategi yang disitu mereka bisa dengan mudah menjadi aktivis.

    Dalam pemberdayaan ekonomi, salah satu strategi peningkatan

    kesempatannya dalam berusaha diberikan dengan penyediaan kemudahan

    dalam pembinaan teknis manajemen memulai usaha, perlindungan usaha,

    tempat berusaha wirausaha baru merupakan salah satu strategi dalam

    pemberdayaan di bidang ekonomi.

    3) Pengetahuan

    Menurut Isbandi (2013:102), dalam menjalankan peran sebagai

    pendidik (educator) pekerja masyarakat di harapkan mempunyai

    kemampuan menyampaikan informasi dengan baik dan jelas, serta mudah

    ditangkap oleh komunitas yang menjadi sasaran perubahan. Di samping itu

  • 11

    ia harus mempunyai pengetahuan yang cukup memadai mengenai topik

    yang akan dibicarakan. Dalam hal ini, tidak jarang pekerja masyarakat harus

    menghubungi rekan dari profesi lain yang menguasai materi tertentu.

    Dalam hal ini peran pekerja masyarakat dalam mendidik juga dalam

    memberikan informasi, informasi ini merupakan hal yang sangat penting

    bagi sebuah masyarakat dalam merencanakan bagaimana cara yang paling

    baik untuk memenuhi kebutuhannya dan bagaimana melibatkan masyarakat

    sebanyak mungkin dalam berbagai proses pengembangan masyarakat.

    Meningkatkan pengetahuan kelompok, peran pekerja masyarakat

    sebagai pendidik sangatlah penting.Sebagai pendidik harus mempunyai

    pengetahuan yang luas serta kemampuan dalam penyampaian informasi

    yang baik dan jelas agar informasi yang diberikan mudah untuk dipahami

    oleh sasaran perubahan.

    4) Keterampilan

    Keterampilan juga dapat diartikan sebagai keahlian yang dapat

    bermanfaat bagi masyarakat.Keterampilan sangat erat kaitannya dengan

    sumber daya manusia. Menurut Littre dalam Maurice Duvenger (2007:79),

    keterampilan adalah sebagai proses kolektif dari suatu kemahiran atau

    manufaktur khusus. Maksudnya keterampilan dengan berbagai penemuan

    yang direncanakan manusia dengan menggunakan alat-alat, mesin dan

    sebagainya yang memberikan peserta penguasaan terhadap materi yang

    diberikan.

  • 12

    Pelatihan merupakan peran edukatif yang paling spesifik, karenaa hal

    tersebut melibatkan bagaimana mengajarkan penduduk untuk melakukan

    sesuatu. Pelatihan akan sangat efektif bila hal itu memang diberikan untuk

    merespon permintaan masyarakat itu sendiri. Pelatihan ini disesuaikan

    dengan kebutuhan kelompok itu sendiri, dalam perkembangan ekonomi

    misalnya dengan memberikan pelatihan kerajinan tangan, keterampilan yang

    mereka dapat itu mereka gunakan untuk memperoleh sebuah pekerjaan dan

    bekerja secara produktif dalam sebuah lapangan kerja atau berbagai

    keterampilan yang dapat mereka gunakan untuk memulai sebuah proyek

    ekonomi masyarakat lokal.

    Keterampilan merupakan kegiatan mempelajari sesuatu yang

    dibarengi dengan sebuah praktek, berlatih dan mengulang-ulang suatu

    kerja.Peran penting bagi pekerja masyarakat adalah mengidentifikasi dan

    memanfaatkan sumber daya yang ada.

    Pemberdayaan bertujuan meningkatkan kekuasaan dari mereka yang

    dirugikan, pemberdayaan ini berupaya untuk memperbaiki keadaan untuk

    menguntungkan kelompok yang dirugikan dengan berbagai cara diantaranya

    melalui kebijakan dan perencanaan aksi sosial.

    Adapun cara yang ditempuh dalam melakukan pemberdayaan yaitu

    dengan memberikan motivasi atau dukungan berupa penyediaan sumber

    daya, kesempatan, pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat untuk

    meningkatkan kapasitas mereka dan meningkatkan potensi yang dimiliki

    dan selanjutnya dapat dikembangkan agar menjadi bermanfaat.

  • 13

    b) Tujuan Pemberdayaan

    Menurut Ife sebagaimana dalam Edi Suharto (2005:58), tujuan

    pemberdayaan yaitu untuk meningkatkan kekuasaan orang-orang yang

    lemah atau tidak beruntung. Sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjuk

    pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial,

    yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai

    pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik

    yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki kepercayaan

    diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian,

    berpartisipasi dalam kegiatan sosial serta mandiri dalam melaksanakan

    tugas-tugasnya.

    Menurut Edi Suharto (2005:59-60), pemberdayaan masyarakat juga

    dimaknai sebagai sebuah proses dan tujuan dengan penjelasan sebagai

    berikut:

    1) Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk

    memperkuat kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-

    individu yang mengalamii masalah kemiskinan.

    2) Sebagai tujuan, pemberdayaan menunjuk pada keadaan yang ingin

    dicapai oleh sebuah perubahan sosial, yaitu masyarakat yang berdaya,

    memiliki kekuasaan atau pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi

    kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi maupun sosial

    seperti kepercayaan diri, menyampaikan aspirasi, mempunyai mata

  • 14

    pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan mandiri dalam

    melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.

    Menurut Totok Mardikanto (2014:202), terdapat enam tujuan

    pemberdayaan masyarakat, yaitu :

    1) Perbaikan kelembagaan. Dengan perbaikan kegiatan atau tindakan yang

    dilakukan, diharapkan akan memperbaiki kelembagaan termasuk

    pengembangan jejaring kemitraan usaha.

    2) Perbaikan usaha. Perbaikan pendidikan (semangat belajar), pernbaikan

    aksesibisnislitas, kegiatan dan perbaikan kelembagaan diharapkan akan

    meemperbaiki bisnis yang dilakukan.

    3) Perbaikan pendapatan. Dengan terjadinya perbaikan bisnis yang

    memperbaiki pendapatan yang diperolehnya, termasuk pendapatan keluarga

    dan masyarakat.

    4) Perbaikan lingkungan. Perbaikan pendapatan diharapkan dapat memperbaiki

    lingkungan (fisik dan sosial), karena kerusakan lingkungan seringkali

    disebabkan oleh kemiskinan atau pendapatan yang terbatas.

    5) Perbaikan kehidupan. Tingkat pendapatan dan keadaan lingkungan yang

    membaik diharapkan dapat memperbaiki keadaan kehidupan setiap keluarga

    dan masyarakat.

    6) Perbaikan masyarakat. Kehidupan yang lebih baik yang didukung oleh

    lingkungan (fisik dan sosial) yang lebih baik, diharapkan akan terwujud

    kehidupan masyarakat yang lebih baik pula.

  • 15

    c) Indikator Pemberdayaan

    Parsonset.al sebagaimana dalam Edi Suharto (2005:63) mengajukan

    tiga dimensi pemberdayaan yang merujuk pada:

    1) Sebuah proses pembangunan yang bermula dari pertumbuhan individual

    yang kemudian berkembang menjadi sebuah perubahan sosial yang lebih

    besar.

    2) Sebuah keadaan psikologis yang ditandai oleh rasa percaya diri, berguna

    dan mampu mengendalikan diri orang lain.

    3) Pembebasan yang dihasilkan dari sebuah gerakan sosial yang dimulai dari

    pendidikan dan politisasi orang-orang lemah dan kemudian melibatkan

    upaya-upaya kolektif dari orang-orang lemah tersebut untuk memperoleh

    kekuasaan dan mengubah struktur-struktur yang masih menekan. (Parsons

    et.al., 1994:106).

    d) Strategi Pemberdayaan

    Menurut Jim Ife (2008:147) ada 3 strategi yang diterapkan untuk

    pemberdayaan, yaitu :

    1) Perencanaan dan kebijakan, yaitu untuk mengembangkan perubahan

    struktur dan institusi sehingga memungkinkan masyarakat untuk mengakses

    berbagai sumber kehidupan untuk meningkatkan taraf kehidupannya.

    Perencanaan dan kebijakan yang berpihak dapat dirancang untuk

    menyediakan sumber kehidupan yang cukup bagi masyarakat untuk

    mencapai keberdayaan.

  • 16

    2) Aksi sosial dan politik diartikan agar system politik yang tertutup diubah

    sehingga memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam sistem

    politik. Adanya keterlibatan masyarakat secara politik membuka peluang

    dalam memperoleh kondisi keberdayaan.

    3) Peningkatan kesadaran dan pendidikan. Masyarakat atau kelompok

    masyarakat tertentu seringkali tidak menyadari penindasan yang terjadi pada

    dirinya. Kondisi ketertindasan diperparah dengan tidak adanya skill untuk

    bertahan hidup secara ekonomi dan sosial. Untuk masalah ini peningkatan

    kesadaran dan pendidikan perlu diterapkan. Misalnya memberi pemahaman

    kepada masyarakat tentang bagaimana struktur-struktur penindasan terjadi,

    memberi sarana dan skill agar mencapai perubahan secara efektif.

    e) Proses Pemberdayaan

    Pelaksanaan proses dan pencapaian tujuan pemberdayaan diatas

    dicapai melalui penerapan pendekatan pemberdayaan yang dapat disingkat

    menjadi 5P, yaitu: Pemungkinan, Penguatan, Perlndungan, Penyokongan

    dan Pemeliharaan. (Suharto, 2005:67-68)

    1) Pemungkinan: menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi

    masyarakat berkembang secara optimal. Pemberdayaan harus mampu

    membebaskan masyarakat dari sekat-sekat kultural dan structural yang

    menghambat.

    2) Penguatan: memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki

    masyarakat dalam memcahkan masalah dan memenuhi kebutuhan-

    kebutuhannya. Pemberdayaan harus mempu menumbuh-kembangkan

  • 17

    segenap kemampuan dan kepercayaan diri masyarakat yang menunjang

    kemandirian mereka.

    3) Perlindungan: melindungi masyarakat terutama kelompok-kelompok lemah

    agar tidak tertindas oleh kelompok kuat, menghindari terjadinya persaingan

    yang tidak seimbang (apalagi tidak sehat) antara yang kuat dan lemah, dan

    mencegah terjadinya eksploitasi kelompok kuat terhadap kelompok lemah.

    Pemberdayaan harus diarahkan pada penghapusan segala jenis diskriminasi

    dan dominasi yang tidak menguntungkan rakyat kecil.

    4) Penyokongan: memberikan bimbingan dan dukungan agar masyarakat

    mampu menjalankan peranan dan tugas-tugas kehidupannya. Pemberdayaan

    harus mampu menyokong masyarakat agar tidak terjatuh ke dalam keadaan

    dan posisi yang semakin lemah dsn terpinggirkan.

    5) Pemeliharaan: memelihara kondisi yang kondusif agar tetap terjadi

    keseimbangan distribusi kekuasaan antara berbagai kelompok dalam

    masyarakat. Pemberdayaan harus mampu menjamin keselarasan dan

    keseimbangan yang memungkinkan setiap orang memperoleh kesempatan

    berusaha.

    Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa langkah kerja

    pemberdayaan dapat dilakukan dalam bentuk perencanaan, pendidikan

    maupun pemberian penguatan pengetahuan dan kemampuan pada

    masyarakat agar mandiri, dalam arti memiliki potensi untuk mampu

    memecahkan masalah yang mereka hadapi dan sanggup memenuhi

  • 18

    kebutuhannya dengan tidak menggantungkan hidup mereka pada bantuan

    pihak luar baik pemerintah maupun organisasi non pemerintah.

    2. Perempuan

    Secara biologis dari segi fisik, perempuan dibedakan atas perempuan

    lebih kecil dari laki-laki, suaranya lebih halus, perkembangan tubuh

    perempuan terjadi lebih dini, kekuatan perempuan tidak sekuat laki-laki dan

    sebagainya.Perempuan mempunyai sikap pembawaan yang kalem, perasaan

    perempuan lebih cepat menangis dan bahkan pingsan apabila menghadapi

    persoalan berat.

    Secara eksistensial, setiap manusia mempunyai harkat dan martabat

    yang sama, sehingga secara asasi berhak untuk dihormati dan diperlakukan

    sesuai harkat dan martabatnya. Secara mendasar, Hak Asasi Manusia

    meliputi, hak untuk merdeka, hak untuk memiliki sesuatu, serta hak untuk

    mengenyam pendidikan, ketiga hak tersebut merupakan kodrat

    manusia.Siapapun tidak boleh mengganggu dan harus dilindungi.

    Oleh karena itu, memerangi ketidakadilan sosial sepanjang sejarah

    kemanusiaan dalam konsepsi kemasyarakatan adalah penting.Salah satu

    pendekatan yang kini sering digunakan dalam meningkatkan kualitas hidup

    dan mengangkat harkat martabat perempuan adalah pemberdayaan

    perempuan.

  • 19

    3. Pemberdayaan Perempuan

    Menurut Aida Vitalaya (2010:158) pemberdayaan perempuan adalah

    peningkatan hak, kewajiban, kedudukan, kemampuan, peran, kesempatan,

    kemandirian, ketahanan mental dan spiritual wanita sebagai bagian tak

    terpisahkan dari upaya peningkatan kualitas SDM yang dijelaskan oleh

    Kusnadi, dkk, (2006:7) pada umumnya motivasi perempuan bekerja di

    ranah public didasari oleh kepentingan ekonomi rumah tangga, mendapat

    kemandirian, belajar menghadapi tantangan sosial-ekonomi dan untuk

    meningkatkan status sosialnya.

    Pemberdayaan perempuan bertujuan untuk membuat setiap

    perempuan menjadi seorang yang mandiri yang tidak menggantungkan

    hidupnya pada keluarganya maupun orang lain. Pengertian mandiri di dalam

    Kamus Besar Bahasa Indonesia Moeliono M. Anton Dkk, (1988:872) berarti

    tidak tergantung pada orang lain, namun mandiri disini tidak hanya sekedar

    tergantung pada orang lain tetapi untuk menyadari bahwa dirinya adalah

    pribadi yang berkehendak bebas.

    4. Kelompok Wanita Tani

    a) Pengertian Kelompok Tani

    Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri tetapi kemudian ingin

    berkelompok dengan manusia lainnya karena sifat manusia yang

    monodualistik yaitu manusia sebagai individu dan sekaligus sebagai

  • 20

    makhluk sosial. Sejak manusia dilahirkan sudah mempunyai dua hasrat atau

    keinginan yaitu:

    1) Keinginan untuk menyatu dengan manusia lain yang berbeda

    disekelilingnya yaitu masyarakat.

    2) Keinginan untuk menyatukan dengan suasana alam sekelilingnya

    kesemuanya itu akan menyebabkan timbulnya kelompok-kelompok

    sosial di dalam kehidupan manusia ini, karena manussia itu tidak bisa

    hidup sendiri (Soekanto,1982).

    Menurut Suhardiyono (1992) kelompok tani biasanya dipimpin oleh

    seorang ketua kelompok yang dipilih atas dasar musyawarah dan mufakat

    diantara anggota kelompok tani. Pada waktu pemilihan ketua kelompok tani

    sekaligus dipilih kelengkapan struktur organisasi kelompok tani yaitu

    sekretaris kelompok, bendahara kelompok, serta seksi-seksi yang ada

    disesuaikan dengan tingkat dan volume kegiatan yang akan dilakukan.

    Masing-masing pengurus dan anggota kelompok tani harus memiliki tugas

    dan wewenang serta tanggung jawab yang jelas dan dimengerti oleh setiap

    pemegang tugasnya.Selain itu juga kelompok tani harus memiliki dan

    menegakkan peraturan-peraturan yang berlaku bagi setiap kelompoknya

    dengan sanksi-sanksi yang jelas dan tegas.Biasanya jumlah anggota

    kelompok tani berkisar antara 10-25 orang anggota.

  • 21

    b) Karakteristik Kelompok Tani

    Kelompok tani pada dasarnya adalah organisasi non formal di

    pedesaan yang ditumbuhkembangkan “dari, oleh dan untuk petani”,

    memiliki karakteristik sebagai berikut:

    1) Ciri Kelompok Tani

    a. Saling mengenal, akrab dan saling percaya diantara sesama anggota.

    b. Mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalam berusaha tani.

    c. Memiliki kesamaan dalam tradisi dan atau pemukiman, hamparan usaha,

    jenis usaha, status ekonomi maupun sosial, bahasa, pendidikan dan

    ekologi.

    d. Ada pembagian tugas dan tanggung jawab sesama anggota berdasarkan

    kesepakatan bersama.

    2) Unsur Pengikat Kelompok Tani

    a. Adanya kepentingan yang sama diantara para anggotanya.

    b. Adanya kawasan usaha tani yang menjadi tanggung jawab bersama

    diantara para anggotanya.

    c. Adanya kader tani yang berdedikasi untuk menggerakkan para petani dan

    kepemimpinannya diterima oleh sesama petani lainnya.

    d. Adanya kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh sekurang-

    kurangnya sebagian besar anggotanya.

    e. Adanya dorongan atau motivasi dari tokoh masyarakat setempat untuk

    menunjang program yang telah ditentukan.

  • 22

    3) Fungsi Kelompok Tani

    a. Kelas belajar kelompok tani merupakan wadah belajar mengajar bagi

    anggotanya guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap

    (PKS) serta tumbuh dan berkembangnya kemandirian dalam berusaha

    tani sehingga produktivitasnya meningkat, pendapatannya bertambah

    serta kehidupannya yang lebih sejahtera.

    b. Wahana kerjasama kelompok tani merupakan tempat untuk memperkuat

    kerjasama diantara sesama petani dalam kelompok tani dan antar

    kelompok tani serta pihak lain. Melalui kerjasama ini diharapkan usaha

    taninya akan lebih efisien serta lebih mampu menghadapi ancaman,

    tantangan, hambatan dan gangguan.

    c. Unit produksi, usaha tani yang dilaksanakan oleh masing-masing anggota

    kelompok tani secara keseluruhan harus dipandang sebagai satu kesatuan

    usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik

    dipandang dari segi kuantitas, kualitas maupun kontinuitas.

    E. METODE PENELITIAN

    1. Jenis Penelitian

    Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

    penelitian kualitatif, dimana peneliti bertujuan untuk mendeskripsikan dan

    menganalisa tentang Pemberdayaan Perempuan Melalui Kelompok Wanita

    Tani di Dusun Bendung, Desa Bendung, Kecamatan Semin, Kabupaten

    Gunung Kidul, Provinsi DIY.

  • 23

    Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor (1982) dalam Lexy J.

    Moleong, (2002:3) adalah sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan

    data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang yang

    perilakunya diamati.

    Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif

    dikarenakan bahwa penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan,

    menguraikan dan menggambarkan peran Kelompok Wanita Tani Asri dalam

    upaya pemberdayaan perempuan melalui Kelompok Wanita Tani Asri.

    2. Definisi Konseptual

    Masri Singarimbun (1989:33) definisi konsep pada dasarnya

    merupakan rumusan pengertian yang menjelaskan arti setiap variable secara

    tegas dan mempermudah peneliti dalam menentukan definisi operasioanl

    serta unsur pokok yang harus adaa dalam penelitian ilmiah.Konsep

    merupakan suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang

    dirumuskan.Dalam merumuskan kita harus dapat menjelaskannya sesuai

    dengan maksud kita memakainya.

    Adapun yang menjadi definisi konsep di dalam penelitian ini adalah:

    a. Pemberdayaan adalah upaya untuk memberikan kesempatan dan

    kemampuan kepada kelompok masyarakat.

    b. Perempuan adalah jenis kelamin yang melekat pada sseorang yang

    diberikan oleh sang pencipta.

  • 24

    c. Pemberdayaan perempuan adalah suatu upaya pelibatan atau cara yang

    dilakukan secara terencana untuk mencapai kesetaraan dan keadilan

    gender di dalam kehidupan baik di keluarga maupun masyarakat.

    d. Kelompok Wanita Tani adalah suatu wadah untuk para kaum

    perempuan dalam memberikan kesempatan untuk ikut serta dalam

    memajukan sektor pertanian yang ada di desa.

    3. Definisi Operasional

    Dalam penelitian sosial, konsep yang mempersoalkan hal-hal abstrak

    perlu dioperasionalkan untuk memperoleh kejelasan apabila dilakukan

    pengukuran secara sistematis.Yang dimaksud dengan definisi operasional

    adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variable/memberi

    arti/menspesifikasikan kegiatan/memberi suatu operasional yang diperlukan

    untuk mengukur variable tersebut.(Moh. Nazir, 1988:152).

    Adapun definisi operasional dalam penelitian ini, yaitu :

    a. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi anggota

    kelompok dapat berkembang.

    b. Penguatan pengetahuan dan kemampuan anggota kelompok dalam

    memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhannya.

    c. Melindungi dan menghindari kelompok dari persaingan yang tidak

    seimbang dengan kelompok lain.

    d. Pemberian dukungan kepada anggota kelompok agar mampu

    menjalankan peran dan juga fungsi kehidupannya.

  • 25

    e. Memelihara kondisi kondusif agar tetap terjadi keseimbangan distribusi

    kekuasaan antar anggota kelompok.

    4. Subyek Penelitian

    Subyek penelitian diperlukan sebagai pemberi keterangan mengenai

    informasi-informasi atau data-data yang menjadi sasaran penelitian.

    Informan dalam penelitian ini adalah :

    a. Pengurus/Pengelola Kelompok Wanita Tani ASRI yang melaksanakan

    program pemberdayaan perempuan berjumlah 5 orang.

    b. Anggota Kelompok Wanita Tani ASRI yang mengikuti kegiatan

    pemberdayaan perempuan berjumlah 10 orang.

    c. Kepala Dusun Bendung yang mengetahui karakteristik masyarakat

    setempat 1 orang.

    5. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui :

    a. Observasi (pengamatan)

    Melalui teknik ini penulis mengumpulkan data dengan melakukan

    observasi secara langsung pada tempat dan obyek penelitian. Dalam

    penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode

    observasi non partisipan karena cara observasi yang dimaksudkan adalah

    peneliti tidak ikut berpartisipasi secara langsung dalam pemberdayaan

  • 26

    perempuan melalui KWT ASRI. Metode ini digunakan untuk meneliti

    dan mengobservasi mengenai pelaksanaan dan proses pemberdayaan.

    b. Wawancara

    Wawancara dilakukan dengan mengacu pada pertanyaan-pertanyaan

    melalui pedoman wawancara yang berkaitan dengan

    permasalahan.Metode ini juga memberikan kesempatan kepada

    responden agar leluasa dalam mengemukakan pendapatnya atau

    menjawab setiap pertanyaan yang diajukan dari peneliti.Wawancara ini

    dilakukan terhadap pengelola, anggota Kelompok Wanita Tani ASRI dan

    Kepala Dusun Bendung untuk mendapatkan informasi dalam program

    pemberdayaan perempuan melalui KWT.

    c. Dokumentasi

    Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu bisa

    berbentuk tulisan, gambar atau karya monumental (Sugiyono, 2008:240).

    Dukumentasi digunakan untuk mengumpulkan data sekunder.Data

    sekunder ini diperlukan guna melengkapi data primer (observasi dan

    wawancara) yang telah diperoleh. Dokumentasi baik berupa profil daerah

    serta artikel maupun berita yang berkaitan dengan pelayanan publik yang

    diperoleh dari media massa dan lain-lain. Selain itu digunakan

    dokumentasi visual hasil observasi peneliti lapangan.

  • 27

    6. Teknik Analisis Data

    Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

    mengacu pada analisis data lapangan model Miles dan Huberman (1992:16-

    20) tentang interaktif model yang menghasilkan analisis data ke dalam

    tahap-tahap sebagai berikut:

    A. Pengumpulan data

    Data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan

    dokumentasi dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua aspek

    yaitu deskripsi dan refleksi. Deskripsi berisi apa yang dilihat, didengar,

    dirasakan, disaksikan dan dialami sendiri oleh peneliti. Sedangkan

    catatan refleksi yaitu catatan yang memuat kesan, komentar, tafsiran

    peneliti tentang temuan yang dijumpai.

    B. Reduksi data

    Reduksi data adalah proses penelitian, pemusatan perhatian pada

    penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data yang muncul dari

    catatan-catatan tertulis lapangan. Sehingga dengan demikian data yang

    direduksi akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai hasil

    pengamatan dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan

    data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.

    C. Penyajian data

    Penyajian data merupakan hasil reduksi yang disajikan dalam

    laporan secara sistematik yang mudah dibaca atau dipahami baik sebagai

    keseluruhan maupun bagian-bagiannya dalam konteks sebagai satu

  • 28

    kesatuan.Dalam hal yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan

    melalui Kelompok Wanita Tani ASRI.

    D. Penarikan kesimpulan

    Penarikan kesimpulan merupakan tahapan peneliti harus

    memaknai data yang terkumpul kemudian dibuat dalam bentuk

    pernyataan singkat dan mudah dipahami dengan mengacu pada masalah

    yang diteliti.Membandingkan dan menghubungkan data dengan yang

    lainnya, sehingga mudah dalam menarik kesimpulan sebagai jawaban

    dari setiap permasalahan. Kesimpulan kemudian diverifikasi dengan

    melihat kembali reduksi data maupun display data sehingga kesimpulan

    yang ditarik tidak menyimpang dari permasalahan peneliti.

  • 29

    BAB II

    DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

    A. Gambaran Umum Desa Bendung

    Sumber: Google Earth

    1. Keadaan Wilayah

    a. Letak dan Batas Wilayah

    Desa Bendung adalah salah satu desa di Kecamatan Semin Kabupaten

    Gunung Kidul. Di Desa Bendung terdapat 32 Rukun Tetangga (RT), 8 Rukun

  • 30

    Warga (RW) dan 8 Dusun yaitu Dusun Dawe, Dusun Garotan, Dusun

    Banyukendil, Dusun Widoro Lor, Dusun Widoro Kidul, Dusun Pencil, Dusun

    Gobeh dan Dusun Bendung.

    Desa Bendung memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

    Sebelah Utara : Desa Sumberejo

    Sebelah Selatan : Desa Kemejing

    Sebelah Barat : Desa Kampung, Kec. Ngawem

    Sebelah Timur : Desa Bulurejo

    Luas wilayah Desa Bendung adalah 649,18 Ha. Secara umum keadaan

    geografis Desa Bendung merupakan daerah dataran rendah.Wilayah Desa

    Bendung terbagi dalam 8 dusun. Masing-masing dari dusun ini memiliki

    karakteristik yang cenderung hampir sama. Perbedaannya yang hampir tidak

    kelihatan baik mengenai jalan desa, tumbuhan yang ada, sumber mata air maupun

    ternak yang dipelihara oleh penduduk.

    2. Keadaan Demografi

    1. Jumlah Penduduk

    Berdasarkan data yang ada, diketahui bahwa penduduk Desa Bendung

    pada tahun 2019 berjumlah 4.395 jiwa, yang terdiri dari 2.140 jiwa yang berjenis

    kelamin laki-laki dan 2.255 jiwa berjenis perempuan.

  • 31

    2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur

    Diagram II.1

    Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur

    (Sumber: Data Monografi Desa Bendung Semester II, Tahun 2019)

    Pada diagram diatas dapat kita ketahui bahwa penduduk Desa Bendung

    sebanyak 2.819 jiwa berusia 15-65 tahun sedangkan jumlah terendah penduduk

    berdasarkan usia adalah usia 65 tahun ke atas sebanyak 570 jiwa dan dapat

    disimpulkan juga bahwa penduduk Desa Bendung yang termasuk usia produktif.

    3. Keadaan Sosial

    Data berikut ini berisi mengenai data jumlah penduduk Desa Bendung

    berdasarkan tingkat pendidikan penduduk Desa Bendung yang menggambarkan

    kondisi sosial penduduk setempat.

    1.006

    2.819

    570

    usia 0-15 usia 15-65 usia 65-~

    Jumlah Penduduk

  • 32

    a) Lulusan Pendidikan Umum

    Diagram II.2

    Jumlah Lulusan Pendidikan Umum

    (Sumber: Data Monografi Desa Bendung Semester II, Tahun 2019)

    b) Lulusan Pendidikan Khusus

    Diagram II.3

    Jumlah Lulusan Pendidikan Khusus

    (Sumber: Data Monografi Desa Bendung Semester II, Tahun 2019)

    332

    1.210

    908

    1.217

    35 78 5 0

    200

    400

    600

    800

    1000

    1200

    1400

    Lulusan Pendidikan Umum

    16

    5

    0 2 0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    18

    Pondok Pesantren PendidikanKeagamaan

    Sekolah Luar Biasa KursusKeterampilan

    Jumlah Pendidikan Khusus

  • 33

    c) Tidak Lulus dan Tidak Bersekolah

    Diagram II.4

    Jumlah Penduduk Tidak Lulus dan Tidak Bersekolah

    (Sumber: Data Monografi Desa Bendung Semester II, Tahun 2019)

    Pada ketiga diagram diatas dapat diketahui bahwa masayarakat Desa

    Bendung memiliki tingkat pendidikan tidak hanya pendidikan umum saja tetapi

    juga ada yang mengikuti pendidikan khusus lainnya. Dari diagram diatas dapat

    dilihat bahwa lulusan terbanyak di di Desa Bendung yaitu lulusan pendidikan

    umum tingkat SMA yaitu sebanyak 1.217 orang dan paling sedikit adalah lulusan

    Pascasarjana yaitu 5 orang. Adapun masyarakat yang mengikuti pendidikan khusus

    seperti pondok pesantren dan lainnya. Namun, jumlah penduduk yang tidak lulus

    sekolah masih terbilang tinggi yaitu 190 orang.

    190

    178

    172

    174

    176

    178

    180

    182

    184

    186

    188

    190

    192

    Tidak Lulus Tidak Bersekolah

  • 34

    4. Kondisi Keagamaan

    Diagram II.5

    Jumlah Pemeluk Agama Desa Bendung

    (Sumber: Profil Desa Bendung Semester II, Tahun 2017)

    Jika dilihat dari diagram di atas Desa Bendung, Kecamatan Semin,

    Kabupaten Gunung Kidul penduduknya berjumlah 4.349 jiwa. Agama yang dianut

    masyarakat Desa Bendung terbagi menjadi tiga kepercayaan diantaranya adalah

    Islam, Kristen dan Katholik.Dari beberapa kepercayaan tersebut Agama Islam

    menjadi agama mayoritas yang dianut oleh masyarakat Desa Bendung yaitu 4.341

    jiwa. Pemeluk agama selain Islam di Desa Bendung dalam hal kegiatan keagamaan

    tidak terlalu kelihatan. Hal ini dikarenakan jumlah penganutnya sedikit serta tempat

    ibadah yang belum tersedia untuk Agama Katholik, sehingga setiap ada kegiatan

    keagamaan mereka melakukannya di luar wilayah Desa Bendung, namun, kondisi

    keberagamaan Desa Bendung tergolong baik.Ini terlihat pada kerukunan dan

    toleransi antara pemeluk agama satu dengan yang lainnya.

    2.151

    0 2 0 0 0

    2.190

    2 4 0 0 0 0

    500

    1.000

    1.500

    2.000

    2.500

    Islam Kristen Katholik Hindu Budha Khonghucu

    Laki-laki Perempuan

  • 35

    5. Kondisi Ekonomi

    Mata Pencaharian masyarakat Desa Bendung juga bervariatif.Terdapat

    banyak jenis pekerjaan masyarakat Desa Bendung diantaranya seperti karyawan,

    wiraswasta/pedagang, petani, buruh tani, jasa, dan lainnya.Namun, untuk

    memenuhi kebutuhan sehari-hari di dominasi pada bidang pertanian. Adapun secara

    lebih rinci dapat dilihat pada tabel diagram berikut:

    Diagram II.6

    Jumlah Penduduk yan Bekerja Menurut Mata Pencaharian

    (Sumber: Data Monografi Desa Bendung Semester II, Tahun 2019)

    Diagram diatas menunjukan jumlah penduduk berdasarkan mata

    pencaharian dan diketahui bahwa jumlah terbanyak adalah 1.337 penduduk Desa

    Bendung yang bermata pencaharian sebagai petani, dari jumlah tersebut

    Kelompok Wanita Tani sebagian ada yang menjadi petani dan ada juga yang

    57 1

    261 248

    1.337

    101 159

    38 13 36 14 2 16

    635

    0

    200

    400

    600

    800

    1000

    1200

    1400

    1600

  • 36

    hanya menjadi istri dari petani, sedangkan penduduk yang bermata pencaharian

    TNI/Polri lebih sedikit dengan jumlah 1 orang.

    6. Sarana dan Prasaranan

    Berbagai jenis sarana dan prasarana di Desa Bendung antara lain :

    a) Sarana dan Prasarana Kesehatan

    Tabel II.1

    Prsarana Kesehatan di Desa Bendung

    No Nama Jumlah

    1. Puskesmas 0

    2. Poskesdes 1

    3. UKBM (posyandu,polindes) 9

    (Sumber: Data Monografi Desa Bendung Semester II, Tahun 2019)

    Dari tabel diatas menunjukkan bahwa di Desa Bendung tidak memiliki

    puskesmas, puskesmas disana hanya terdapat di kecamatan saja. Kemudian di

    Desa Bendung memiliki 1 Poskesdes yang letaknya berada di sebelah Balai

    Desa Bendung dan untuk UKBM (posyandu, polindes) ada 9 yang terbagi di

    setiap dusun yang ada di Desa Bendung.

  • 37

    b) Sarana dan Prasarana Pendidikan

    Tabel II.2

    Sarana dan Prasarana Pendidikan di Desa Bendung

    No. Nama Jumlah

    1. Gedung Sekolah PAUD 4

    2. Gedung Sekolah TK 3

    3. Gedung Sekolah SD 3

    4. Gedung Sekolah SMP 1

    5. Gedung Sekolah SMA 0

    6. Gedung Perguruan Tinggi 0

    (Sumber: Data Monografi Desa Bendung Semester II, Tahun 2019)

    Pada tabel di atas prasarana pendidikan yang ada di Desa Bendung

    yang banyak adalah gendung sekolah PAUD sebanyak 4 unit, gedung TK 3 unit,

    gedung SD 3 unit dan gedung SMP 1 unit. Berdasarkan tabel di tersebut dapat

    diketahui juga bahwa prasarana pendidikan Desa Bendung cukup memadai

    dalam menunjang dan meningkatkan pendidikan penduduk.

    c) Sarana dan Prasarana Tempat Peribadatan

    Tabel II.3

    Sarana dan Prasarana Tempat Peribadatan di Desa Bendung

    No. Nama Jumlah

    1. Masjid 10

    2. Mushola 21

    3. Gereja Kristen 1

    (Sumber: Data Monografi Desa Bendung Semester II, Tahun 2019)

  • 38

    Dari tabel diatas menunjukkan bahwa di Desa Bendung terdapat 10

    Masjid dan 21 Mushola.Hal ini membuktikan bahwa penduduk di Desa Bendung

    mayoritas memeluk agama Islam dan di Desa Bendung juga terdapat 1 buah

    gereja Kristen.

    7. Sarana dan Prasarana Umum Lainnya

    Berikut ini merupakan sarana dan prasarana di Desa Bendung yang disajikan

    dalam bentuk tabel:

    Tabel II.4

    Prasarana Umum di Desa Bendung

    No. Nama Jumlah

    1. Sarana Olahraga 10

    2. Kesenian/budaya 14

    3. Balai Pertemuan 10

    4. Sumur Desa 5

    5. Pasar Desa 0

    (Sumber: Data Monografi Desa Bendung Semester II, Tahun 2019)

    Dari tabel diatas menunjukkan bahwa prasarana umum di Desa

    Bendung berupa 10 balai pertemuan.Sarana olahraga sebanyak 10 buah,

    kesenian/budaya sebanyak 14 buah dan sumur desa sebanyak 5 buah.Maka

    dari jumlah diatas dapat dikatakan prasarana umum yang ada di Desa Bendung

    sudah cukup memadai untuk masyarakat.

  • 39

    8. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Desa Bendung

    Bagan II.1

    Struktur Organisasi Pemerintah Desa Bendung

    (Sumber: Data Monografi Desa Bendung Semester II, Tahun 2019)

    Kepala Desa

    Didik Rubiyanto

    Dk. Gobeh

    Siswo Prasetyo

    Dk. Pencil

    Wagimin

    Dk. Bendung

    Sujono

    Kaur

    Perencanaan

    Parwito

    Kaur TU dan

    UMUM

    DwiKustini

    Sekretaris Desa

    Ek aPuji Suryanti

    Kasi

    Pelayanan

    Sukirno

    Kasi

    Kesejahteran

    DwiAndriyanto

    Kasi

    Pemerintahan

    Sugiyatno

    Dk. Banyu Kendil

    Sumarni

    Dk. Widoro Lor

    Iswanto

    Dk. Garotan

    Warsito

    Dk. Widoro Kidul

    Slamet Suhatmadi

    Dk. Dawe

    Endang Priyanti

    Staf

    Nia Nuryani

    Staf

    Eka Mawarni

  • 40

    Dari gambar diatas berikut keterangan lebih jelas mengenai struktur

    kepengurusan Pemerintahan Desa Bendung, Kecamatan Semin, Kabupaten

    Gunung Kidul :

    Susunan Pengurus Pemerintahan Desa

    Desa Bendung, Kec. Semin, Kab. Gunung Kidul, Daerah Istimewa

    Yogyakarta

    Kepala Desa : Didik Rubiyanto

    Sekretaris Desa : Eka Puji Suryanti

    Kasi Pemerintahan : Sugiyatno

    Kasi Kesejahteraan : Dwi Andriyanto

    Kasi Pelayanan : Sukirmo

    Kaur TU dan Umum : Dwi Kustini

    Kaur Perencanaan : Parwito

    Staf Desa : Nia Nuryani

    Staf Desa : Eka Mawarni

    Desa Bendung memiliki 8 (Delapan) Padukuhan.Adapun nama-nama

    dukuh yang ada di Desa Bendung beserta Kepala Dukuhnya dapat dilihat pada

    Tabel di bawah ini :

  • 41

    Tabel II.5

    Nama-nama Kepala Dusun

    No Nama Dukuh Nama Dusun

    1. Endang Priyanti Dusun Dawe

    2. Iswanto Dusun Widoro Lor

    3. Siswo Prasetyo Dusun Gobeh

    4. Slamet Suhatmadi Dusun Widoro Kidul

    5. Sujono Dusun Bendung

    6. Sumarni Dusun Banyukendil

    7 Wagimin Dusun Pencil

    8. Warsito Dusun Garotan

    (Sumber: Data Monografi Desa Bendung Semester II, Tahun 2019)

    9. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

    Ketua 1 : Sugiyono, M.Pd

    Ketua 2 : Jumadi

    Sekretaris : Irwan Agus Nugroho

    Kabid. Pemerintahan : Ruban Bintoro

    Kabid. Kemasyarakatan : Yatiman

    Kabid. Pembangunan : Kasdi Adi Simanta

    Kabid. Anggaran : Ismail Saleh, S.H

    Angg.Kabid. Pemerintahan : Jumini

    Angg.Kabid. Kesra : Wakhid Mahmuri, S.Pd. I

  • 42

    10. Lembaga Kemasyarakatan

    a. LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa)

    b. TP PKK

    c. Karang Taruna

    d. RT/RW

    e. Lembaga Adat

    f. Lembaga Kemasyarakatan Lainnya

    g. BUMDes

    B. Gambaran Umum Dusun Bendung

    1. Keadaan Wilayah

    a. Letak dan Batas Wilayah

    Dusun Bendung adalah salah satu dusun di Desa Bendung, Kecamatan

    Semin, Kabupaten Gunung Kidul.Dusun Bendung memiliki luas wilayah yaitu 25

    Ha yang secara tipologi terbagi atas persawahan seluas 8 Ha dan Perladangan

    seluas 16 Ha serta peternakan 1 Ha.

    Dusun Bendung memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

    Sebelah Utara : Dusun Widoro

    Sebelah Selatan : Dusun Tangkil

    Sebelah Barat : Dusun Gobeh

    Sebelah Timur : Dusun Karangasem

  • 43

    b. Cakupan dan Luas Wilayah

    Secara Administratif Dusun Bendung memiliki luas wilayah 25 Ha.

    Berdasarkan data monografi Dusun Bendung tahun 2017 adapun luas wilayah

    menurut penggunaan sebagai berikut:

    Tabel II.6

    Luas Wilayah Menurut Penggunaan

    No Nama Luas

    1. Persawahan 8 Ha

    2. Perladangan 16 Ha

    3. Peternakan 1 Ha

    4. Total luas 25 Ha

    (Sumber: Data Monografi Padusunan Bendung Semester II, Tahun 2017)

    Dari data diatas dapat dilihat bahwa luas wilayah Dusun Bendung yaitu

    25 Ha yang terbagi dari perawahan seluas 8 Ha, perladangan seluas 16 Ha,

    peternakan seluas 1 Ha.

    c. Keadaan Iklim Wilayah

    Iklim merupakan suatu keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah

    dalam jangka waktu yang relatif lama.Keadaan iklim suatu daerah berpengaruh

    terhadap kehidupan masyarakat disekitarnya terutama di bidang

    pertanian.Keadaan iklim berpengaruh terhadap menentukan waktu untuk

    mengelola lahan dan memanen untuk hasil produktivitas pertanian.Dusun

    Bendung memiliki iklim tropis dengan dua musim yaitu musim kemarau dan

    musim hujan.

  • 44

    d. Keadaan Tanah

    Keadaan suatu tanah merupakan salah satu faktor yang menentukan

    pertumbuhan tanaman.Desa Bendung memiliki jenis tanah lampungan.Tanah

    di Dusun Bendung terdiri atas tanah sawah, tanah kering, tanah perkebunan,

    tanah fasilitas umum.Luas tanah Dusun Bendung yaitu 25 Ha.

    2. Keadaan Demografi

    a. Jumlah Penduduk

    Diagram II.7

    Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin

    (Sumber: Data Monografi Padusunan Bendung Semester II, Tahun 2017)

    Dengan mengamati diagram batang di atas, dapat dengan mudah

    mengetahui bahwa distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin di Dusun

    Bendung.Batang pertama, mewakili jenis kelamin laki-laki tingginya mencapai

    angka 202.Sedangkan, batang kedua yang mewakili berjenis kelamin perempuan

    berjumlah 209.

    202 209

    411

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    400

    450

    Laki-laki Perempuan Total

  • 45

    Dengan demikian bisa diketahui komposisi penduduk berdasarkan jenis

    kelamin terbanyak adalah jenis kelamin perempuan dengan total penduduk 411

    jiwa yang tergabung dalam 44 KK.

    b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

    Diagram berikut ini berisi mengenai data jumlah penduduk Dusun Bendung

    berdasarkan kelompok usia :

    Diagram II.8

    Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

    (Sumber: Data Monografi Padusunan Bendung Semester II, Tahun 2017)

    Pada diagram di atas dapat kita ketahui bahwa penduduk Dusun Bendung

    sebanyak 260 jiwa berusia 15-65 sedangkan jumlah terendah penduduk

    berdasarkan usia adalah 65-~ sebanyak 75 jiwa dan dapat disimpulkan bahwa

    penduduk Dusun Bendung yang termasuk usia produktif.

    usia 0-15 usia 15-65 usia 65-~ Total

    Jumlah 76 260 75 411

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    400

    450

  • 46

    3. Keadaan Sosial

    Diagram berikut ini berisi mengenai data jumlah penduduk Dusun

    Bendung berdasarkan tingkat pendidikan penduduk Dusun Bendung yang

    menggambarkan kondisi sosial penduduk setempat :

    a. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

    Diagram II.9

    Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

    (Sumber: Data Monografi Padusunan Semester II, Tahun 2017)

    Pada diagram di atas dapat diketahui bahwa masyarakat Dusun

    Bendung paling banyak adalah lulusan SMA/SMU yaitu sebanyak 191 jiwa dan

    lulusan terendah adalah lulusan D1-D3 yaitu 2 jiwa. Dari data diatas dapat

    dilihat bahwa tingkat pendidikan yang ada di Dusun Bendung masih dapat

    dikatakan cukup tinggi.

    TK SD SMPSMA/S

    MUD1-D3 Sarjana

    Pascasarjana

    Jumlah 30 100 72 191 2 16 0

    0

    50

    100

    150

    200

    250

  • 47

    4. Kondisi Keagamaan

    Diagram II.10

    Jumlah Pemeluk Agama Dusun Bendung

    (Sumber: Data Monografi Padusunan Semester II, Tahun 2017)

    Jika melihat tabel diatas terlihat bahwa penduduk Dusun Bendung

    mayoritas beragama Islam. Hal tersebut terbukti bahwa dari jumlah penduduk

    Dusun Bendung sebanyak 411 jiwa semuanya menganut agama Islam yang terdiri

    dari jumlah penduduk jenis kelamin laki-laki sebanyak 202 jiwa dan penduduk

    jenis kelamin perempuan sebanyak 209 jiwa.

    5. Kondisi Ekonomi

    Secara umum masyarakat Dusun Bendung bekerja sebagai petani, selain

    petani masyarakat juga ada yang bekerja sebagai buruh tani, buruh swasta, PNS,

    pedagang dan lain sebagainya.Berikut ini adalah jumlah penduduk berdasarkan

    mata pencaharian:

    Islam Kristen Katholik Hindu BudhaKhongh

    ucu

    Laki-laki 202 0 0 0 0 0

    Perempuan 209 0 0 0 0 0

    0

    50

    100

    150

    200

    250

  • 48

    Diagram II.11

    Jumlah Penduduk yang Bekerja menurut Mata Pencaharian

    (Sumber: Data Monografi Padusunan Semester II, Tahun 2017)

    Diagram diatas menunjukan jumlah penduduk berdasarkan mata

    pencaharian dan diketahui bahwa jumlah terbanyak 110 penduduk Dusun

    Bendung bermata pencaharian sebagai petani, jika melihat jumlah tersebut dapat

    di katakana bahwa KWT juga termasuk sebagai petani tetapi tidak semuanya,

    karena yang bergabung dalam KWT hanya beberapa saja dan juga mayoritas

    penduduk memiliki tanah persawahan sendiri.Sedangkan penduduk yang bermata

    pencaharian jasa lebih sedikit dengan jumlah 1 orang.

    10 0 6 3

    110

    0 10 5 0 1 0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

  • 49

    6. Sarana dan Prasarana

    Berbagai jenis sarana dan prasarana di Dusun Bendung antara lain :

    a) Sarana dan Prasarana Kesehatan

    Tabel II.7

    Sarana dan Prasarana Kesehatan Dusun Bendung

    No. Nama Jumlah

    1. Puskesmas 0

    2. Poskesdus 0

    3. Posyandu 1

    (Sumber: Data Monografi Padusunan Semester II, Tahun 2017)

    Jika melihat tabel diatas maka akan terlihat bahwa sarana dan prasarana

    kesehatan yang ada di Dusun Bendung masih belum memadai, di Dusun Bendung

    hanya memiliki 1 Posyandu saja. Tetapi untuk poskesdes hanya ada di Desa

    Bendung untuk setiap Dusun belum memiliki.

    b) Sarana dan Prasarana Pendidikan

    Tabel II.8

    Prasarana Pendidikan di Dusun Bendung

    No. Nama Jumlah

    1. Perpustakaan 1

    2. Gedung Sekolah PAUD 0

    3. Gedung Sekolah TK 1

    4. Gedung Sekolah SD 1

    5. Gedung Sekolah SMP 1

    6. Gedung Sekolah SMA 0

    7. Gedung Perguruan Tinggi 0

    (Sumber: Data Monografi Padusunan Semester II, Tahun 2017)

  • 50

    Pada tabel diatas Prasarana pendidikan yang ada di Dusun Bendung rata-

    rata hanya 1 buah saja yaitu 1 buah perpustakaan, 1 buah gedung sekolah TK, 1

    buah gedung sekolah SD dan 1 buah gedung sekolah SMP. Berdasarkan tabel

    tersebut dapat dikatakan bahwa prasarana pendidikan di Dusun Bendung cukup

    memadai dalam menunjang dan meningkatkan pendidikan penduduk.

    c) Sarana dan Prasarana Peribadatan

    Tabel II.9

    Sarana dan Prasarana Tempat Peribadatan di Dusun Bendung

    No. Nama Jumlah

    1. Masjid 1

    2. Mushola 1

    3. Gereja 0

    (Sumber: Data Monografi Padusunan Semester II, Tahun 2017)

    Dari tabel diatas menunjukan bahwa di Dusun Bendung terdapat 1 buah

    Masjid dan 1 buah Mushola.Hal ini membuktikan bahwa di Dusun Bendung

    penduduknya mayoritas memeluk agama Islam.Di Dusun Bendung juga tidak

    memiliki gereja.

    d) Sarana dan Prasarana Umum Lainnya

    Sarana dan prasarana umum lainnya yang ada di Dusun Bendung dapat dilihat

    dari tabel diagram berikut:

  • 51

    Kepala Dusun

    Sujono

    RT 01

    Midianto

    RT 02

    Tukirin

    RT 03

    Ma. Purwadi

    RT 04

    Tukino

    Ketua RW

    Triyono

    LPMP

    Suparno

    Tabel II.10

    Sarana dan Prasarana Umum Lainnya

    No. Nama Jumlah

    1. Sarana Olahraga 3

    2. Kesenian/Budaya 1

    3. Balai Pertemuan 1

    4. Sumur Dusun 1

    5. Pasar Dusun 0

    (Sumber: Data Monografi Padusunan Semester II, Tahun 2017)

    Dari tabel di atas menunjukan bahwa prasarana umum yang ada di

    Dusun Bendung berupa 3 buah sarana olahraga, 1 buah sarana kesenian/budaya,

    1 buah balai pertemuan dan 1 buah sumur dusun. Maka dari jumlah diatas dapat

    dikatakan prasarana umum yang ada di Dusun Bendung sudah cukup memadai

    untuk masyarakat.

    7. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Dusun Bendung

    Bagan II.2

    Struktur Pengurusan Dusun Bendung

    (Sumber: Data Monografi Padusunan Semester II, Tahun 2017)

  • 52

    Dari bagan di atas berikut keterangan lebih jelas mengenai struktur

    kepengurusan Pemerintahan Dusun Bendung, Desa Bendung, Kecamatan Semin,

    Kabupaten Gunung Kidul :

    Susunan Pengurus Pemerintahan Dusun Bendung, Desa Bendung,

    Kec. Semin, Kab. Gunung Kidul

    Kepala Dusun : Sujono

    LPMP : Suparno

    Ketua RW : Triyono

    RT 01 : Midianto

    RT 02 : Tukirin

    RT 03 : Ma. Purwadi

    RT 04 : Tukino

  • 53

    C. Profil Kelompok Wanita Tani (KWT) ASRI

    Awal mula terbentuknya Kelompok Wanita Tani ASRI yaitu pada tahun

    2015 tepatnya pada tanggal 15 Februari 2015. Pada awalnya untuk di dusun

    Bendung sendiri belum mempunyai kelompok tani sedangkan dari Desa ingin di

    setiap dusun sudah memiliki kelompok tani. Sehingga Dusun Bendung akhirnya

    membentuk sebuah kelompok tani dengan beranggotakan 20 orang.

    Keberadaan Kelompok Wanita Tani ASRI di Dusun Bendung ini telah

    menghasilkan produk pertanian yang paling unggul yaitu bawang merah, selain

    bawang merah KWT ASRI juga menanam sayur sayuran berupa bayam,

    kangkung, kacang panjang, cabai, terong, tomat, pare dan sayuran lainnya.

    1. Visi dan Misi

    Dalam membentuk kelompok, para pengurus Kelompok Wanita Tani

    (KWT) Asri membuat visi dan misi kelompok. Hal ini agar Kelompok Wanita

    Tani (KWT) Asri mempunyai arahan dalam melakukan kegiatan.

    a. Visi

    Mewujudkan masyarakat yang maju, mandiri dan berwawasan agribisnis dan

    agroindustri.

    b. Misi

    Memanfaatkan potensi SDA dan SDM untuk meningkatkan pendapatan

    keluarga, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mewujudkan

    masyarakat yang madani dan berdaya saing.

  • 54

    2. Kepengurusan

    Bagan II.3

    Struktur KepengurusanKWT „ASRI‟

    1.

    (Sumber: Data Profil KWT Asri, Tahun 2020)

    PELINDUNG

    SUJONO

    HUMAS PEMASARAN

    1. GIYARTI

    2. KUSRINI

    SEKRETARIS

    1. LUKITA NINGSIH

    2. ETIK KURNIAWATI

    3.

    BENDAHARA

    1. SUTILAH

    2. SRI LESTARI

    KETUA

    1. EKAPURWASIH

    2. SUKARTINI

    HUMAS HAMA

    1. FATIMAH WULANDARI

    2. HENI SUSILOWATI

    3. SUMARNI

  • 55

    Dari bagan di atas berikut keterangan lebih jelas mengenai struktur

    kepengurusan Kelompok Wanita Tani (KWT) Asri Dusun Bendung, Desa

    Bendung, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung Kidul :

    Susunan Pengurus

    Kelompok Wanita Tani (KWT) ASRI

    a) Pelindung : Sujono

    b) Ketua : 1. Eka Purwasih

    2. Sukartini

    c) Sekretaris : 1. Lukitaningsih

    2. Etik Kurniawati

    d) Bendahara : 1. Sutilah

    2. Sri Lestari

    e) Humas Pemasaran : 1. Giyarti

    2. Kusrini

    f) Humas Hama : 1. Fatimah Wulandari

    2. Heni Susilowati

    3. Sumarni

    Adapun tugas, wewenang dan tanggungjawab setiap jabatan yaitu :

    a. Pelindung

    Pelindung memiliki tugas dan wewenang melindungi dan membina Kelompok

    Wanita Tani ASRI

  • 56

    b. Ketua

    1. Mengkoordinir jalannya suatu pekerjaan semua pemegang jabatan atau

    anggota,

    2. Memantau kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang

    jabatan dan anggota.

    3. Membagi tugas kepada koordinator atau bagian.

    4. Memimpin dan mengambil kebijaksanaan dalam setiap pertemuan atau

    mengadakan rapat.

    c. Sekretaris

    1. Mengerjakan secara administratif hal-hal yang harus dicatat atau di olah

    secara administratif.

    2. Melakukan pencatatan segala keputusan atau kebijaksanaan yang telah di

    tetapkan oleh ketua jika ada musyawarah.

    3. Membentuk ketua dan wakil ketua dalam mengendalikan kegiatan kelompok.

    4. Bersama bendahara membuat rancangan anggaran belanja dalam kelompok.

    5. Membuat laporan kegiatan sebelum dan sesudah penyelenggaraan kegiatan.

    d. Bendahara

    1. Menampung, menyimpan dan membukukan uang yang ada.

    2. Bertanggung jawab terhadap keuangan yang ada.

    3. Membuat laporan keuangan baik yang masuk atau keluar.

    4. Memegang seluruh bukti pengeluaran.

    e. Humas Pemasaran

    1. Mengembangkan produk dengan baik.

  • 57

    2. Mendistribusikan.

    3. Mempromosikan produk dengan efektif.

    f. Humas Hama

    1. Membantu memelihara tanaman agar tidak terkena hama.

    g. Anggota

    1. Membantu semua pemegang jabatan.

    2. Membantu mengatasi kesulitan yang dijumpai oleh pemegang jabatan.

    3. Melaksanakan tugas dengan sebaik mungkin sesuai peraturan yang disepakati

    bersama.

  • 89

    DAFTAR PUSTAKA

    BUKU

    Adi, Isbandi Rukminto, 2013, Intervensi Komunitas & Pengembangan Masyarakat

    Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat : PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

    Duvenger, Maurice, 2007, Sosiologi Politik, Penerjemah Daniel Dhakidae: PT Raja

    Grafindo Persada, Jakarta.

    Ife, Jim dan Tesoriero, Frank, 2008, Community Development: Alternatif

    Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi : Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

    Kusnadi, 2006.Filosofi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir : Humaniora, Bandung.

    Mardikanto, Totok, 2014, CSR (Corporate Social Responsibility) (Tanggungjawab

    Sosial Korporasi, Alfabeta. Bandung.

    Miles, B. Mathew dan Michael Huberman, 1992, Analisis Data Kualitatif Buku

    Sumber Tentang Metode-metode Baru : UIP, Jakarta.

    Moleong, Lexy J, 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rosdakarya, Bandung.

    Nazir, Moh, 1988. Metodologi Penelitian : Ghalia Indonesia, Jakarta.

    Novian, Budhy, 2010, Sekilas Tentang Pemberdayaan Perempuan. Artikel Sanggar

    Kegiatan Belajar Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung.

    Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofyan (Edisi Revisi), 1989.Metodologi Penelitian

    Survey : LP3ES, Jakarta.

    Soekanto, Soerjono, 1982, Sosiologi Hukum dalam Masyarakat, Rajawali, Jakarta.

    Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Rosdakarya,

    Bandung

    Suhardiyono, 1992, Penyuluh Petunjuk Bagi Pertanian, Erlangga, Jakarta.

    Suharto, Edi, 2005, Membangun Masyarakat Membedayakan Rakyat, PT Refika

    Aditama, Bandung

    Vitalaya, Aida, 2010. Pemberdayaan Perempuan Dari Masa Ke Masa. Bogor : IPB

    Press

    SUMBER LAIN

    BPS (Badan Pusat Statistik), dirilis pada 15 Juli 2019, dari https://www.bps.go.id/pressrelease/2019/07/15/1629/persentase-penduduk-miskin-maret-2019-sebesar-9-41-persen.html Kumpulan Teori Pemberdayaan Masyarakat, diakses 26 Maret 2012, dari https://teoripemberdayaan.blogspot.com

    Pengertian dan Definisi Operasional Menurut Beberapa Ahli, diakses pada 12

    November 2019 dari https://majalahpendidikan.com/pengertian-dan-definisi-operasional-menurut-beberapa-ahli/

    Pengertian Pemberdayaan Perempuan, https://eprints.uny.ac.id

    Pengertian Perempuan, https://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/9200-pengertian-perempuan/

    Pengertian Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli, diakses pada 19 April 2015 dari humancapitjournal.com/pengertian-sumber-daya-manusia/

    https://www.bps.go.id/pressrelease/2019/07/15/1629/persentase-penduduk-miskin-maret-2019-sebesar-9-41-persen.htmlhttps://www.bps.go.id/pressrelease/2019/07/15/1629/persentase-penduduk-miskin-maret-2019-sebesar-9-41-persen.htmlhttps://teoripemberdayaan.blogspot.com/https://majalahpendidikan.com/pengertian-dan-definisi-operasional-menurut-beberapa-ahli/https://majalahpendidikan.com/pengertian-dan-definisi-operasional-menurut-beberapa-ahli/https://eprints.uny.ac.id/https://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/9200-pengertian-perempuan/https://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/9200-pengertian-perempuan/http://humancapitjournal.com/pengertian-sumber-daya-manusia/

  • 90

    Peraturan Menteri Pertanian nomor 273/kpts/OT.160/4/2007 tentang Pedoman

    Pembinaan Kelembagaan Petani (Departemen Pertanian, 2007).

    Turindra Corporation Indonesia (TCI), diakses 02 Desember 2009 dari http://turindrsatp.blogspot.com/2009/12/pengertian-pengertian-kelompok-tani.html?m=1

    http://turindrsatp.blogspot.com/2009/12/pengertian-pengertian-kelompok-tani.html?m=1

  • PEDOMAN WAWANCARA

    Identitas Informan

    Nama :

    Umur :

    Jenis Kelamin :

    Jabatan :

    Hari/Tanggal/Pukul :

    Daftar Pertanyaan Untuk Para Anggota Kelompok Wanita Tani “ASRI” :

    1. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi anggota kelompok

    dapat berkembang.

    a. Proses penyadaran seperti apa yang dilakukan sehingga Ibu tertarik untuk

    bergabung dalam kelompok tani ini ?

    b. Apakah ada sosialisasi atau pelatihan yang diberikan dalam meningkatkan

    pengetahuan dan keterampilan dalam kelompok tani ini ?

    c. Jika ada, seperti apa jenis pelatihannya dan siapa pelaku pemberdayaannya ?

    d. Apa yang menjadi motivasi Ibu sehingga ingin bergabung di dalam kelompok

    tani ini ?

    e. Dari mana bakat yang Ibu miliki dalam bercocok tanam, apakah merupakan

    bakat turunan atau melalui suatu proses belajar atau pelatihan ?

  • 2. Penguatan pengetahuan dan kemampuan anggota kelompok dalam memecahkan

    masalah dan memenuhi kebutuhannya.

    a. Apakah kegiatan dalam kelompok tani ini menjadikan Ibu mandiri dan tidak

    bergantung kepada orang lain ?

    b. Bagaimana para anggota membantu mengatasi berbagai macam kendala yang

    sering muncul dalam perkembangan kelompok ?

    c. Apakah pendapatan yang diperoleh dari setiap hasil panen mampu membantu

    mencukupi kebutuhan sehari-hari ?

    3. Melindungi dan menghindari persaingan yang tidak seimbang dengan kelompok

    tani lainnya.

    a. Bagaimana Ibu menanggapi adanya persaingan yang tidak seimbang antar

    kelompok tani ?

    b. Bentuk dukungan seperti apa yang dilakukan para anggota dalam

    meningkatkan penjualan hasil panen ?

    c. Menurut Ibu apa yang menjadi keunggulan kualitas panen yang di hasilkan

    oleh Kelompok Wanita Tani “ASRI” di bandingkan dengan hasil panen dari

    kelompok tani yang lainny