8
PEMBERDAYAAN Dalam suatu organisasi yang paling menentukan adalah kinerja sumberdaya manusia. Jika sumberdaya manusianya memiliki motivasi tinggi, kreatif dan mampu mengembangkan inovasi, maka kinerjanya akan menjadi semakin baik. Karenanya diperlukan adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia. Dimasa yang lalu, untuk meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia dilakukan melalui pelatihan dan pengembangan atau disebut dengan pembinaan sumberdaya manusia. Secara bertahap cara itu mulai ditinggalkan, karena dinilai kurang mampu mengembangkan inovasi dan kreatifitas sumberdaya manusia. Cara baru yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan sumberdaya manusia sekarang lebih dikenal dengan pemberdayaan sumberdaya manusia, dengan pendekatan partisipasif yang melibatkan semua pihak yang terkait dengan perubahaan. Pengertian Pemberdayaan Memberdayakan orang berarti mendorong mereka menjadi lebih terlibat dalam keputusan dan aktivitas yang mempengaruhi pekerjaan mereka. Pemberdayaan merupakan perubahan yang terjadi pada falsafah manajemen yang dapat membantu menciptakan suatu lingkungan dimana setiap individu dapat menggunakan kemampuan dan energinya untuk meraih tujuan organisasi. 1

PEMBERDAYAAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBERDAYAAN

PEMBERDAYAAN

Dalam suatu organisasi yang paling menentukan adalah kinerja sumberdaya

manusia. Jika sumberdaya manusianya memiliki motivasi tinggi, kreatif dan mampu

mengembangkan inovasi, maka kinerjanya akan menjadi semakin baik.

Karenanya diperlukan adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan sumber

daya manusia. Dimasa yang lalu, untuk meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia

dilakukan melalui pelatihan dan pengembangan atau disebut dengan pembinaan sumberdaya

manusia. Secara bertahap cara itu mulai ditinggalkan, karena dinilai kurang mampu

mengembangkan inovasi dan kreatifitas sumberdaya manusia.

Cara baru yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan sumberdaya

manusia sekarang lebih dikenal dengan pemberdayaan sumberdaya manusia, dengan

pendekatan partisipasif yang melibatkan semua pihak yang terkait dengan perubahaan.

Pengertian Pemberdayaan

Memberdayakan orang berarti mendorong mereka menjadi lebih terlibat dalam

keputusan dan aktivitas yang mempengaruhi pekerjaan mereka. Pemberdayaan merupakan

perubahan yang terjadi pada falsafah manajemen yang dapat membantu menciptakan suatu

lingkungan dimana setiap individu dapat menggunakan kemampuan dan energinya untuk

meraih tujuan organisasi.

Pengertian pemberdayaan adalah menempatkan pekerja untuk bertanggung

jawab atas apa yang mereka kerjakan. Sehingga para manager belajar untuk berhenti

mengontrol, dan pekerja belajar bagaimana bertanggung jawab atas pekerjaanya dan bisa

membuat keputusan yang tepat. Dengan demikian berarti memberi kesempatan bagi mereka

untuk menunjukkan bahwa mereka dapat memberikan gagasan baik dan mempunyai

keterampilan mewujudkan gagasannya menjadi realitas.

Pengertian lain menyatakan pemberdayaan adalah setiap proses yang

memberikan otonomi yang lebih besar kepada pekerja melalui saling menukar informasi yang

relevan dan ketentuan tentang pengawasan atas faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

kerja. Pemberdayaan merupakan kontinum antara keadaan pekerja yang tidak mempunyai

kekuatan untuk mempertimbangkan bagaimana mengerjakan pekerja, sampai dengan keadaan

1

Page 2: PEMBERDAYAAN

dimana pekerja memiliki kontrol sepenuhnya atas apa yang mereka kerjakan dan bagaimana

mengerjakannnya.

Dengan demikian, maka pemberdayaan adalah suatu proses untuk menjadikan

orang menjadi lebih berdaya atau lebih berkemampuan untuk menyelesaikan masalahnya

sendiri, dengan cara memberikan kepercayaan dan kewenangan sehingga menumbuhkan rasa

tanggung jawab. Memberdayakan orang dapat dilakukan dengan cara memindahkannya dari

posisi yang biasanya hanya melakukan apa yang disuruh, menjadi posisi lain yang

memberikan kesempatan untuk lebih bertanggung jawab. Pemberdayaan dapat diawali

dengan hanya sekedar memberikan dorongan kepada orang agar mau memainkan peran lebih

aktif dalam pekerjaannya, sampai pada melibatkan mereka dalam mengambil keputusan atau

tanggung jawab untuk menyelesikan pekerjaan tersebut.

Perlunya Pemberdayaan

Pemberdayaan diperlukan karena 2 hal, yaitu :

1) Karena lingkungan eksternal telah berubah sehingga mengalihkan cara bekerja dengan orang di dalam organisasi bisnis.

2) Karena orangnya sendiri berubah. Sejak lama manager memandang orang sebagai sumberdaya yang paling berharga.

Jadi, keamanan dan kesuksesan suatu organisasi lebih tergantung pada

kecerdasan dan bakat sumberdaya manusianya. Karenanya setiap organisasi perlu

mengembangkan kualitas sumberdaya manusianya dengan pendekatan parisipasif,

memberikan kepercayaan kepada bawahannya.

Karenanya setiap organisasi perlu selalu mengembangkan kualitas

sumberdaya manusianya dengan pendekatan partisipasif, memberikan kewenangan dan

kepercayaan kepada bawahan.

Hambatan Terhadap Pemberdayaan

Banyak terdapat organisasi-organisasi yang gagal memperbaiki diri karena

manager yang mempunyai kekuasaan untuk melakukan perubahan tidak peduli atas masalah

yang dihadapi. Sementara itu orang yang berada di garis depan yang memahami

persoalannya, tidak memiliki wewenang untuk melaksanakan atau melakukan sesuatu.

2

Page 3: PEMBERDAYAAN

Untuk memberdayakan bawahannya manager harus mempercayai kemampuan

mereka untuk menyelesaikan suatu masalah. Begitu juga sebaliknya sebagai bawahan juga

harus mempercayai dan menghargai managernya. Dan sebelum hal tersebut terjadi, manajer

harus percaya bahwa pemberdayaan adalah mungkin dan bermanfaat.

MERUBAH POLA PIKIR

Tantangan dalam bisnis dewasa ini adalah meningkatkan daya saing melalui

cost effectiveness, kualitas produk dan jasa, inovasi produk dan jasa, dan kecepatan produksi

dan pengiriman. Tantangan yang lebih besar adalah mendapatkan orang yang ingin

memperbaiki daya saing organisasi dan produktivitas pekerjaan.

Pekerja sekarang ini terbelenggu oleh cara mereka bekerja. Mereka

membangun hambatan yang mencegah perubahan dan perbaikan. Mereka beralasan

sebenarnya ingin berubah, tetapi tidak bisa. Mereka terikat dengan isu lain, seperti

keterbatasan sumberdaya, atau kurangnya staff yang komited dan kompeten. Mereka juga

berargumen bahwa manajemen puncak tidak setuju dengan perubahan dan ada masalah dan

hambatan yang berada di luar kontrol mereka. Mereka terpenjara oleh perbuatannya sendiri,

karena itu perubahan pola piker dimulai dari memecahkan penjara pola pikir.

Untuk itu diperlukan upaya untuk merubah pola pikir orang. Banyak orang

yang cenderung menyamakan mindset atau pola piker dengan sikap individu. Sikap hanyalah

satu komponen yang membentuk pola pikir dengan sikap individu. Mindset adalah keadaan

pikiran yang mempengaruhi cara seseorang berfikir, merasa dan bertindak dalam setiap

situasi. Mindset adalah paradigm mental yang dipengaruhi oleh 5 (lima) komponen, yaitu :

1) Blind Spots

Blind spots adalah suatu bidang dimana seseorang tidak dapat melihat dengan

baik dan jelas, karena ada sesuatu yang menghalangi di depannya. Ada 2 (dua)

macam blind spots, yaitu :

Natural Blind Spots timbul karena orang tidak memiliki informasi yang

perlu untuk mengukur situasi dan tidak peduli ada masalah senyatanya

atau isu yang ada.

3

Page 4: PEMBERDAYAAN

Acquire Blind Spots merupakan hasil dari hambatan informasi secara

terus menerus atau gagasan yang membantu member gambaran yang

benar dari masalah yang dihadapi.

2) Assumptions

Asumsi adalah suatu pandangan yang dilihat sebagai suatu kebenaran, tetapi

belum dibuktikan. Dalam membuat keputusan bisnis, banyak asumsi harus dibuat

karena tidak mungkin memiliki semua informasi. Organisasi biasanya membuat

asumsi tentang pesaing, pelanggan, pemasok, teknologi, peraturan, kondisi ekonomi,

dan aturan main dalam industry. Organisasi juga membuat asumsi tentang dirinya,

kekuatan produk dan jasanya, dan kompetensi.

Beberapa asumsi dibuat berdasarkan analisis informasi yang dimiliki, sebagian

lainnya berdasar pandangan kelompok dan lainnya pada pandangan pemimpin.

Bahaya dari membuat keputusan berdasar asumsi adalah menyebabkan orang tidak

mempertanyakan lagi, padahal kondisi lingkungan mungkin saja sudah berubah atau

tidak sama dengan kondisi lingkungan sebelumnya.

3) Complacency

Complacency atau perasaan puas dengan dirinya sendiri adalah merupakan

perasaan aman yang dimiliki seseorang pada prestasinya, seperti tidak perlu khawatir

atau melakukan sesuatu tentang situasi yang dihadapi.

Orang yang mendapatkan kepuasan karena mencapai target yang ditetapkan

manajer mungkin lebih termotivasi untuk melakukan target berikutnya. Tetapi orang

yang merasa puas dengan kinerjanya, cenderung menganggap ringan dan karenanya

mencapai hasil lebih rendah dari sebelumnya.

Lingkungan yang melahirkan complacency akan menghilangkan perasan

urgensi akan perlunya perubahan dan perbaikan. Orang akan mengembangkan

perasaan nyaman dengan status quo karena merasakan sukses organisasi. Sukses

sering melahirkan complacency dan complacency merupakan titik awal kejatuhan.

4

Page 5: PEMBERDAYAAN

4) Habits

Habits atau kebiasaan adalah tindakan yang dilakukan oleh orang dan

dilakukan berulang tanpa berpikir. Orang dengan kebiasaan tidak lagi mengukur

tujuan dan manfaat dari tindakannya, mereka akan terus melakukan sesuatu dengan

cara yang sama tanpa bertanya.

Banyak eksekutif melakukan tindakan berulang-ulang selama bertahun-tahun,

sehingga lupa dengan tujuan sebenarnya. Mereka melanjutkan melakukan sesuatu

dengan cara lama dan tidak produktif sebagai kebiasaan akan mencegah mereka untuk

melakukan perubahan.

5) Attitude

Penelitian yang dilakukan oleh Harvard Business School menemukan adanya

4 (empat) faktor untuk sukses, yaitu kecerdasan, keterampilan, informasi dan sikap.

Attitude atau sikap adalah persepsi yang dimiliki seseorang tentang sesuatu

dan hal itu mempengaruhi cara seseorang berperilaku. Seseorang dapat memiliki

sikap positif atau negatif terhadap sesuatu, isu, masalah atau perubahan yang

dibutuhkan.

Seseorang dengan sikap positif lebih mampu mencapai perubahan produktif

dan keberhasilan dibandingkan dengan mereka yang bersikap negatif. Seseorang yang

bersikap negatif akan menemukan alasan mengapa mereka tidak berubah dan hal ini

akan menghindarkan mereka mencapai hasil produktif dan positif dalam

pekerjaannya.

Penjelasan diatas menunjukkan betapa pentingnya untuk merubah pola pikir,

menuju pada semangat membawa pembaharuan. Langkah yang dapat dilakukan untuk

merubah pola piker seseorang adalah dengan : menghilangkan blind spots, melawan asumsi

yang kurang benar, mengurangi perasaan puas pada diri sendiri, mematahkan kebiasaan yang

tidak produktif, dan menanamkan sikap positif.

5