90
PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP GANGGUAN KEBUTUHAN TIDUR PADA ASUHAN KEPERAWATAN Nn. R DENGAN POST OPERASI LAPARATOMI DI RUANG KANTIL 1 RSUD KARANGANYAR DISUSUN OLEH : DARYANTI RISTINA NIM. P.13011 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA 2016

PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP

GANGGUAN KEBUTUHAN TIDUR PADA ASUHAN

KEPERAWATAN Nn. R DENGAN POST OPERASI

LAPARATOMI DI RUANG KANTIL 1 RSUD

KARANGANYAR

DISUSUN OLEH :

DARYANTI RISTINA

NIM. P.13011

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI

ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

2016

Page 2: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

i

PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP

GANGGUAN KEBUTUHAN TIDUR PADA ASUHAN

KEPERAWATAN Nn. R DENGAN POST OPERASI

LAPARATOMI DI RUANG KANTIL 1 RSUD

KARANGANYAR

Karya Tulis Ilmiah Ini

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DISUSUN OLEH :

DARYANTI RISTINA

NIM. P.13011

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN SEKOLAH

TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

2016

Page 3: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

ii

Page 4: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

iii

Page 5: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat tuhan yang maha kuasa karena

berkat, rahmat dan karunianya, sehingga penulis mampu menyelesaikan karya

tulis ilmiah yang berjudul “Pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan

kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan Nn. R dengan post operasi laparatomi

di RSUD Karanganyar”.

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis banyak mendapatkan

bimbingan dan dukungan dan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya

kepada yang terhormmat:

1. Ns. Wahyu Rima Agustin M. Kep, selakuKetuaSTIkesKusumaHusada

Surakarta yang telahmemberikankesempatanuntukmenimbailmu

diSTIkesKusumaHusada Surakarta dan selaku dosen penguji yang telah

membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi,

perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya

studi kasus ini.

2. Ns. Meri Okatriani M.Kep, selakuKetua Program Studi DIII Keperawatan

yang telahmemberikankesempatanuntukmenimbadi

STIKesKusumaHusada Surakarta.

3. Ns. AlfyanaNadya R. M.Kep, selakuSekretaris Program Studi DIII

Keperawatan yang

telahmemberikankesempatandanarahanuntukdapatmenimbailmu di

STIKesKusumaHusada Surakarta.

4. Ns. Joko Kismanto, S. Kep,selakudosenpembimbing serta pembimbing

akademik yang telah membimbing penulis dengan cermat, memberikan

masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam membimbing serta

memfasilitasi penulis demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

Page 6: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

v

5. Semuadosen program studi DIII KeperawatanSTIKesKusumaHusada

Surakarta yang

telahmemberikanbimbingandengansabardanwawasannyasertailmu yang

bermanfaat.

6. Direktur RSUD Karanganyar

yangtelahmemberikankesempatanpadapenulisuntukmelaksanakanasuhanke

perawatanpada Nn. R di RSUD Karanganyar.

7. Ati Mardiyah S.Kep.,Ns., selakupembimbinglahan di ruang kantil 1

Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar yang

telahmemberikanbanyakmasukandanmembimbingpenulisdalammenyelesai

kanasuhankeperawatanselama 2 minggu di Rumah Sakit Umum Daerah

Karanganyar.

8. Keduaorang tuakuyang selalumemberikankasihsayang,

dukungandando’asertamenjadiinspirasidanmemberikansemangatuntukmen

yelesaikanpendidikan DIII Keperawatan.

9. Sahabat-sahabatsaya yang selalumemberi

motivasisehinggapenulismampumenyelesaikankaryatulisilmiahini.

10. Teman-temanMahasiswasatuangkatankhususnyakelas 3A Program DIII

KeperawatanSTIKesKusumaHusada Surakarta danberbagaipihak yang

tidakdapatdisebutkansatu-persatu yang

telahmemberikandukunganmorildan spiritual.

Semogalaporanstudikasusinibermanfaatuntukperkembanganilmuke

perawatandankesehatan. Amin

Surakarta, 12 Mei 2016

Penulis

Page 7: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME ..................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

DAFTAR ISI .................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ........................................................................ 1

B. Tujuan Penulisan .................................................................... 4

C. Manfaat Penulisan .................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ........................................................................ 7

1. Laparatomi ......................................................................... 7

2. Gangguan Pola Tidur ......................................................... 17

3. Aromaterapi ....................................................................... 19

B. Kerangka teori ........................................................................ 21

BAB III METODE PENYUSUNAN KTI APLIKASI RISET

A. Subjek aplikasi riset ............................................................... 22

B. Tempat dan waktu .................................................................. 22

C. Media dan alat yang digunakan.............................................. 22

D. Prosedur tindakan berdasarkan aplikasi riset ......................... 22

E. Alat ukur evauasi dari aplikasi tindakan berdasarkan riset .... 23

BAB IV LAPORAN KASUS

A. Pengkajian .............................................................................. 25

B. Perumusan masalah keperawatan ........................................... 34

Page 8: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

vii

C. Perencanaan............................................................................ 35

D. Implementasi .......................................................................... 38

E. Evaluasi .................................................................................. 44

BAB V PEMBAHASAN

A. Pengkajian .............................................................................. 51

B. Diagnosa Keperawatan........................................................... 56

C. Perencanaan............................................................................ 60

D. Tindakan Keperawatan........................................................... 62

E. Evaluasi .................................................................................. 69

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................ 75

B. Saran ....................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 9: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut WHO dikutip dari Nurlela (2009) pasien laparatomi tiap

tahunnya meningkat 15%. Sedangkan menurut Data Tabulasi Nasional

Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2010, tindakan bedah

laparatomi mencapai 32% dengan menempati urutan ke 11 dari 50 pertama

pola penyakit di rumah sakit se Indonesia. Salah satu dari respon psikologis

dari pasien yang mengalami bedah mayor dapat berupa kecemasan. Respon

psikologis karena tindakan pembedahan dapat berkisar cemas ringan, sedang,

berat sampai panik tergantung masing-masing individu.

Pembedahan merupakan peristiwa komplek yang menegangkan,

dilakukan di ruang operasi rumah sakit, terutama pembedahan mayor

dilakukan dengan persiapan, prosedur dan perawatan pasca pembedahan

membutuhkan waktu yang lebih lama serta pemantuan yang lebih intensif.

Laparatomi merupakan salah satu pembedahan mayor, dengan melakukan

penyayatan pada lapisan-lapisan dinding abdomen untuk mendapatkan bagian

organ yang mengalami masalah (hemoragi, perforasi, kanker danobstruksi).

Laparatomi dilakukan pada kasus-kasus: apendisitis perforasi, hernia

inguinalis, kanker lambung, kanker colon dan rektum, obstruksi usus,

inflamasi usus kronis, kolestisitis dan peritonitis (Sjamsuhidajat, 2005)

Page 10: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

2

Post operasi laparatomi yang tidak mendapatkan perawatan maksimal

setelah pasca bedah dapat memperlambat penyembuhan pasien itu sendiri.

Laporan departement kesehatan Indonesia (DEPKES RI) laparatomi

meningkat dari 162 pada tahun 2005 menjadi 983 kasus pada tahun 2006 dan

1.281 kasus pada tahun 2007. Gangguan psikologis setelah menjalani

tindakan operasi mengakibatkan pasien cemas dan takut tentang penyakit

yang dialami, sehingga menyebabkan pasien depresi dan menyebabkan pasien

mengalami gangguan pola tidur (insomnia).

Menurut data yang diperoleh di Rekam Medik RSUD Karanganyar pada

bulan Januari 2016, tercatat pasien yang mengalami operasi laparatomi

sebanyak 309 pasien yang meliputi pasien dengan apendicitis, peritonitis,

illius, dll. Hasil survei pada tanggal 04januari 2016 di ruang kantil 1 RSUD

Karanganyar dari 4 pasien post operasi laparotomi, 3 pasien (75%)

diantaranya mengatakan bahwa mereka hanya dapat tidur kurang lebih 4 – 5

jam/hari diakibatkan rasa nyeri dan cemas. 1 pasien diantaranya (25%)

mengatakan jumlah tidurnya 6 – 7 jam/hari. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa masih banyak pasien yang mengalami gangguan kebutuhan

tidur setelah menjalani operasi laparatomi.

Tidurmerupakan status kesadaran ketika persepsi dan reaksi seseorang

terhadap lingkungan menurun. Tidur berkualitas yaitu kepuasan seseorang

terhadap tidur, sehingga seseorang tersebut tidak memperlihatkan perasaan

lelah, mudah terangsang dan gelisah, lesu dan apatis, kehitaman di sekitar

mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah, mata perih, perhatian

Page 11: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

3

terpecah-pecah, sakit kepala dan sering menguap atau mengantuk.Salah satu

permasalahan yang sering timbul setelah menjalani proses pembedahan yaitu

mengakibatkan pasien cemas dan takut tentang penyakit yang dialami,

sehingga menyebabkan pasien depresidan menyebabkan pasien mengalami

gangguan pola tidur(Hidayat, 2006).

Tindakan nonfarmakologis untuk mengatasi kebutuhan tidur terdiri

dari beberapa tindakan penanganan,meliputi; teknik relaksasi, terapi musik,

dan terapi menggunakan aromaterapi. Penulis memilih menggunakan

aromaterapi (Hadibroto, 2006).

Aromaterapi adalah cara pengobatan alternatif yang menggunakan uap

dari minyak esensial dari berbagai macam tanaman yang bisa dihirup untuk

menyembuhkan berbagai macam kondisi. Pada umumnya aromaterapi

dilakukan untuk tujuan meningkatkan mood, mengubah area kognitif, dan

juga dapat digunakan sebagai obat tambahan.Aromaterapi telah ada dalam

beberapa bentuk selama ribuan tahun , tapi itu tidak sampai abad ke-11 ketika

distilasi uap pertama memungkinkan untuk benar menghapus minyak esensial

dari bahan tanaman. Budaya memanfaatkan aromaterapi untuk berbagai

macam fungsi dan tujuan telah lama dilakukan dibanyak negara, terutama di

India, Perancis, Inggris, dan AS (Dewi, 2012). Salah satu aromaterapi yang

sering digunakan adalah aromaterapi lavender dimana memiliki komponen

utama yaitu lanalool dan linaly asetat yang mana dapat meningkatkan

gelombang – gelombang alfadi dalam otak dan gelombang inilah

yangMendorongdan merangsang pengeluaran hormon endorfin sehingga

Page 12: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

4

menciptakan keadaan yangrileks atau menenangkan, dapat mengatasi

gangguan tidur dan juga depresi, minyak esensial levender bisa memicu alergi

bahkan bisa menjadi racun jika pasien mempunyai riwayat alergi terhadap

bunga lavender (Maifrisco, 2005).

Hasil wawancara dengan kepala ruang di ruang kantil 1 RSUD

Karanganyar ada 4 pasien post operasi laparatomi. Diantara 3 dari 4 pasien

tersebut mengalami gangguan kebutuhan tidur disebabkan karena nyeri

setelahpasca menjalani proses pembedahan. Dalam mengatasi gangguan

kebutuhan tidur pasien post operasi laparatomi, perawat hanya menggunakan

obat tidur dalam memenuhi kebutuhan tidur pasien, pemberian obat tidur

kurang efektif karena memberi efek ketergantungan. Maka peneliti ingin

memberi intervensi lain yaitu pemberian aromaterapi lavender.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengambil

karya tulis ilmiah berupa aplikasi riset dengan judul pemberian aromaterapi

lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada pasien post operasi

laparatomi.

B. Tujuan Penulisan

Terdiri atas(dua) hal yaitu umum dan khusus

1. Tujuan umum

Mengamplikasikan tindakan pemberian aroma terapi lavender terhadap

gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan Nn. R dengan post

operasi laparatomi di ruang kantil 1 RSUD Karanganyar.

Page 13: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

5

2. Tujuan khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada pasien post operasi

laparatomi.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien

dengan post operasi laparatomi.

c. Penulis mampu menyusun intervensi pada pasien dengan post

operasi lapatomi.

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada pasien dengan post

operasi laparatomi.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada pasien dengan post operasi

laparatomi.

f. Penulis mampu menganalisa hasil pemberian aroma terapi lavender

terhadap gangguan kebutuhan tidur pada pasien post operasi

laparatomi.

C. Manfaat penulisan

1. Bagi Rumah Sakit

Karya tulis ini di harapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam

melakukan asuhan keperawatan khususnya pada pasien post operasi

laparatomi yang di berikan aroma terapi lavender terhadap gangguan

kebutuhan tidur.

Page 14: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

6

2. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Sebagai sumbangan pemikiran dan acuan sebagai kajian yang lebih

mendalam tentang pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan

kebutuhan tidur.

3. Bagi Penulis

Memberikan wawasan dan pemahaman pada penulis dalam

memberikan dan menyusun penatalaksanaan asuhan keperawatan pada

pasien post operasi laparatomi dengan tindakan pemberian aroma terapi

lavender.

4. Bagi Pembaca

Sebagai sumber informasi bagi pembaca tentang gangguan kebutuhan

tidur dengan pasien post operasi laparatomi yang di beri aromaterapi

lavender.

Page 15: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Laparatomi

a. Pengertian

Laparatomi merupakan salah satu pembedahan mayor,

dengan melakukan penyayatan pada lapisan-lapisan dinding

abdomen untuk mendapatkan bagian organ yang mengalami

masalah (hemoragi, perforasi, kanker dan obstruksi). Laparatomi

dilakukan pada kasus-kasus: apendisitis perforasi, hernia inguinalis,

kanker lambung, kanker colon dan rektum, obstruksi usus, inflamasi

usus kronis, kolestisitis dan peritonitis (Sjamsuhidajat, 2005).

b. Etiologi

Etiologi sehingga di lakukan laparatomi adalah karena disebabkan

oleh beberapa hal (Smeltzer,2002)

1) Trauma abdomen (tumpul atau tajam).

2) Peritonitis.

3) Perdarahan saluran pencernaan.

4) Sumbatan pada usus halus dan usus besar.

5) Masa pada abdomen.

c. Manifestasi Klinis

Manifestasi yang biasa timbul pada pasien post laparatomi

diantaranya :

Page 16: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

8

1) Nyeri tekan pada area sekitar insisi pembedahan.

2) Dapat terjadi peningkatan respirasi, tekanan darah, dan

nadi.Kelemahan.

3) Mual, muntah, anoreksia.

4) Konstipasi.

d. Patofisiologi

Trauma adalah cedera/rudapaksa atau kerugian psikologis

atau emosional (Dorlan,2007). Trauma adalah luka atau cedera fisik

lainnya atau cedera fisiologis akibat gangguan emosional yang hebat

(Brooker,2008)

Trauma abdomen merupakan luka pada isi rongga perut

dapat terjadi dengan atau tanpa tembusnya dinding perut dimana

pada penanganan/penatalaksanaan lebih bersifat kedaruratan dapat

pula dilakukan tindakan laparatomi. Tusukan/tembakan, pukulan,

benturan, ledakan, deselerasi, kompresi atau sabuk pengaman (set-

belt)- dapat mengakibatkan terjadinya trauma abdomen sehingga

harus dilakukan laparatomi.

Trauma tumpul abdomen dapat mengakibatkan individu

dapat kehilangan darah, memar/jejas pada dinding perut, kerusakan

organ-organ, nyeri, iritasi cairan usus. Sedangkan trauma tembus

abdomen dapat mengakibatkan hilangnya seluruh atau sebagian

fungsi organ, respon stres simpatis, perdarahan dan pembekuan

darah, kontaminasi bakteri, kematian sel. Hilangnya seluruh atau

Page 17: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

9

sebagian fungsi organ dan respon stress dari saraf simpatis akan

menyebabkan terjadinya kerusakan intregitas kulit, syok dan

perdarahan, kerusakan pertukaran gas, resiko tinggi terhadap infeksi,

nyeri akut.

e. Pemeriksaan Penunjang

1) Pemeriksaan rektum : adanya darah menunjukkan kelainan pada

usus besar ; kuldosentesi, kemungkinan adanya darah dalam

lambung ; dan katerisasi, adanya darah menunjukkan adanya lesi

pada saluran kencing.

2) Laboratorium : hemoglobin, hematokrit,leukosit dan analisis

urine.

3) Radiologi : bila di indikasikan untuk melakukan laparatomi.

4) IVP/sistogram : hanya dilakukan bila ada kecurigaan terhadap

trauma saluran kencing.

5) Parasentesis perut : tindakan ini dilakukan pada trauma tumpul

perut yang diragukan adanya kelainan dalam rongga perut atau

trauma tumpul perut yang disertai dengan trauma kepala yang

berat, dilakukan dengan menggunakan jarum pungsi no 18 atau

20 yang ditusukkan melalui dinding perut didaerah kuadran

bawah atau digaris tengah dibawah pusat dengan menggosokan

buli-buli terlebih dahulu.

Page 18: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

10

6) Lavase peritoneal : pungsi dan aspirasi/bilasan rongga perut

dengan memasukkan cairan garam fisiologis melalui kanula

yang dimasukkan kedalam rongga peritonium.

f. Komplikasi

1). Syok

Digambarkan sebagai tidak memadainya oksigenasi selular yang

disertai dengan ketidakmampuan untuk mengekspresikan produk

metabolisme.

Manifestasi Klinis :

a) Pucat.

b) Kulit dingin dan terasa basah.

c) Pernafasan cepat.

d) Sianosis pada bibir, gusi dan lidah.

e) Nadi cepat, lemah dan bergetar.

f) Penurunan tekanan nadi.

g) Tekanan darah rendah dan urine pekat.

2). Hemorrhagi

a) Hemoragprimer : terjadi pada waktu pembedahan

b) Hemoragi intermediari : beberapa jam setelah pembedahan

ketika kenaikan tekanan darah ke tingkat normalnya

melepaskan bekuan yang tersangkut dengan tidak aman dari

pembuluh darah yang tidak terikat

Page 19: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

11

Hemoragi sekunder : beberapa waktu setelah pembedahan

bila ligatur slip karena pembuluh darah tidak terikat dengan baik

atau menjadi terinfeksi atau mengalami erosi oleh selang

drainage. Manifestasi Klinis Hemorrhagi : Gelisah,terus

bergerak,merasa haus, kulit dingin-basah-pucat, nadi meningkat,

suhu turun, pernafasan cepat dan dalam, bibir dan konjungtiva

pucat dan pasien melemah.

3). Gangguan perfusi jaringan sehubungan dengan tromboplebitis.

Tromboplebitis postoperasi biasanya timbul 7 - 14 hari

setelah operasi. Bahaya besar tromboplebitis timbul bila darah

tersebut lepas dari dinding pembuluh darah vena dan ikut aliran

darah sebagai emboli ke paru-paru, hati, dan otak.

4). Buruknya integriats kulit sehubungan dengan luka infeksi.

Infeksi luka sering muncul pada 36 - 46 jam setelah operasi.

Organisme yang paling sering menimbulkan infeksi adalah

stapilokokus aureus, mikroorganisme; gram positif. Buruknya

integritas kulit sehubungan dengan dehisensi luka atau eviserasi.

Dehisensi luka merupakan terbukanya tepi-tepi luka. Eviserasi

luka adalah keluarnya organ-organ dalam melalui insisi.Faktor

penyebab dehisensi atau eviserasi adalah infeksi luka, kesalahan

menutup waktu pembedahan, ketegangan yang berat pada dinding

abdomen sebagai akibat dari batuk dan muntah.

Page 20: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

12

g. PenatalaksanaanSyok

1) Pencegahan :

a) Terapi penggantian cairan.

b) Menjaga trauma bedah pda tingkat minimum.

c) Pengatasan nyeri dgn membuat pasien senyaman mungkin

dan dengan memanfaatkan narkotik secara bijaksana.

d) Pemakaian linen yg ringan dan tidak panas (mencegah

vasodilatasi).

e) Ruangan tenang untuk mencegah stress.

f) Posisi supinasi dianjurkan untuk memfasilitasi sirkulasi.

g) Pemantauan gejala vital.

2) Pengobatan :

a) Pasien dijaga tetap hangat tapi tidak hingga kepanasan.

b) Dibaringkan datar di tempat tidur dengan tungkai

dinaikkan.

c) Pemantauan status pernafasan dan CV.

d) Penentuan gas darah dan terapi oksigen lewat intubasi /

nasal kanul jika diindikasikan.

e) Penggantian cairan dan darah kristaloid (ex : RL) / koloid

(ex : komponen darah, albumin, plasma / pengganti

plasma).

Page 21: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

13

f) Terapi obat : kardiotonik (meningkatkan efisiensi jantung) /

diuretik (mengurangi retensi cairan & edema)

3) Penatalaksanaan Hemoragi :

a) Pasien dibaringkan seperti pada posisi pasien syok.

b) Sedatif / analgetik diberikan sesuai indikasi.

c) Inspeksi luka bedah.

d) Balut kuat jika terjadi perdarahan pada luka operasi.

e) Transfusi darah / produk darah lainnya.

f) Observasi Vital Signs.

h. Konsep Asuhan Keperawatan

1) Pengkajian

Menurut Andra (2013). Pengkajian meliputi :

a) Data biografi

b) Riwayat kesehatan

(1) Keluhan utama

(2) Riwayat kesehatan sekarang

(3) Riwayat kesehatan dahulu

(4) Riwayat kesehatan keluarga

c) Data dasar pengkajian

(1) Aktivitas/istirahat

(2) Sirkulasi

(3) Integritas ego

(4) Eliminasi

Page 22: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

14

(5) Makanan/cairan

(6) Neurosensori

(7) Nyeri/ketidaknyamanan

(8) Pernapasan

(9) Keamanan

(10) Pembelajaran/penyuluhan

2) Diagnosa Keperarawatan

Menurut Herdman (2013), diagnosa keperawatan meliputi :

a) Ansietas berhubungan dengan prosedur pembedahan,

prosedur preoperative.

b) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang

informasi, tidak mengenal sumber informasi.

c) Nyeri berhubungan dengan Agen cidera fisik.

d) Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol

tidur (nyeri).

3) Intervensi Keperawatan

1) Ansietas berhubungan dengan prosedur pembedahan,

prosedur preoperative.

Kriteria Hasil :

1) Pasien mampu mengontrol cemas.

2) Identifikasi gejala cemas.

3) Vital sign dalam batas normal.

Page 23: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

15

4) Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat

aktifitas menunjukan berkurangnya kecemasan.

Intervensi :

1) Identifikasi tingkat kecemasan.

2) Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi

nafas dalam.

3) Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan

kecemasan.

4) Berikan obat untuk mengurangi kecemasan.

2) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang

informasi, tidak mengenal sumber informasi.

Kriteria hasil :Mengungkapkan pemahaman tentang proses

penyakit dan pengobatan.

Intervensi

1) Diskusikan pentingnya masukan cairan adekuat,

kebutuhan diet.

2) Demostrasikan perawatan luka atau belutan yang tepat.

3) Identifikasikan tanda-tandayang memerlukan evaluasi

medis, demam menetap, bengkak, eritema, artau

terbukanya tepi luka.

4) Anjurkan peningkatan aktivitas bertahap sesuai tolernsi

dan keseimbangan dengan periode istirahat yang

adekuat.

Page 24: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

16

3) Nyeri berhubungan dengan agen cidera fisik

Kriteria hasil :

1) Mampu mengontrol nyeri.

2) Skala nyeri berkurang dari 10 sampai 1.

3) Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi

dan tanda-tanda nyeri).

4) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang.

Intervensi ;

1) Observasi karakteristik nyeri.

2) Memberikan posisi yang nyaman.

3) Mengajarkan tekhnik relaksasi nafas dalam.

4) Kolaborasi pemberian analgetik.

4) Gangguan pola tidur berhubungan dengan Kurang kontrol

tidur.

Kriteria hasil ;

1) Jumlah jam tidur dalam batas normal 6-8 jam/hari.

2) Pola tidur, kualitas dalam batas normal.

3) perasaan segar sesudah tidur atas istirahat.

4) Mampu mengidentifikasikan hal-hal yang

meningkatkan tidur.

Intervensi ;

1) Monitor/catat kebutuhan tidur pasien setiap hari.

2) Instruksikan untuk memonitor tidur pasien.

Page 25: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

17

3) Monitor waktu makan dan minum dengan waktu

tidur.

4) Kolaborasi dengan pemberian aromaterapi lavender.

2. Gangguan Pola Tidur

a. Pengertian

Gangguan pola tidur dapat di definisikan sebagai gangguan jumlah

dan kualitas tidur (penghentian kesadaran alami, periodic) yang dibatasi

waktu dalam jumlah dan kualitas (Wilkinson, 2007), Setiap orang

membutuhkan istirahat dan tidur agar dapat mempertahankan status

kesehatan pada tingkat yang optimal. Selain itu, proses tidur dapat

memperbaiki berbagai sel – sel dalam tubuh. Pemenuhan kebutuhan

istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang yang sedang sakit

agar lebih cepat memperbaiki kerusakan pada sel. Apabila kebutuhan

istirahat dan tidur tersebut cukup, maka jumlah energi yang diharapkan

untuk memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan

dalam kehidupan sehari – hari terpenuhi. selain itu, orang yang

mengalami kelelahan juga membutuhkan istirahat dan tidur lebih dari

biasanya (Hidayat, 2006).

b. Etiologi

Etiologi menurut (Patricia A,potter, 2006).

1. Ketegangan

2. Strees

3. Kecemasan dan depresi

Page 26: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

18

4. Perubahan gaya hidup, misalnya pindah rumah

5. Lingkungan yang bising dan sangat tidak nyaman untuk tidur

6. Penyakit yang dapat menyebabkan nyeri, sesak nafas atau sering

buang air kecil

7. Faktor usia

c. Faktor yang Mempengaruhi

Faktor yang mempengaruhi menurut (Alimul, Aziz, 2008)

1. Status Kesehatan

Sakit : kurang tidur

Contoh : Pasien dengan gangguan pernapasan, post pembedahan

2. Lingkungan

lingkungan tenang : tidur nyenyak

lingkungan ribut/bising : sulit tidur

3. Motivasi

Dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun menahan

kantuk

4. Stres Psikologis

Cemas meningkatkan norepinephrin darah melalui saraf simpatis,

mengurangi tahap IV NREM dan REM : tidak nyenyak

5. Asupan Diet

Makanan mengandung L-Triptofan (keju, susu, daging, ikantuna)

= mudah tidur

Minuman (kafein, alkohol) = sulit tidur

Page 27: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

19

6. Kelelahan

kelelahan tingkat sedang = tidur nyenyak

kelelahan berlebihan periode REM lebih pendek

7. Obat-obatan

Obat yang menimbulkan gangguan tidur, contohnya:

Diuretik : menyebabkan insomnia

Anti Depresan : Supresi REM

Paracetamol : menyebabkan kantuk dan tidur nyenyak

d. Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis menurut (Asmadi, 2008 ).

1. Sering terbangun di tengah malam hari, sehingga mengantuk

keesokan harinya.

2. Sulit untuk memulai tidur atau tidak bisa menutup mata.

3. Bisa mudah tertidur, tetapi bangun terlalu awal dan tidak bisa

tidur kembali.

4. Mata (kemerahan, hitam berkantung, cowong)

3. Aromaterapi

a. Pengertian

Aromaterapiadalah cara pengobatan alternatif yang

menggunakan uap dari minyak esensial dari berbagai macam

tanaman yang bisa dihirup untuk menyembuhkan berbagai macam

kondisi. Salah satu aromaterapi yang sering digunakan adalah

aromaterapi lavender, dimana memiliki komponen utama linalool

Page 28: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

20

bebas atau sebagai ester dengan asam asetat, butirat, valerianat, dan

kaproat yang manadapat meningkatkan gelombang – gelombang alfa

di dalam otak dan gelombang inilah yang membantu untuk

menciptakan keadaan yang rileks. Aromaterapi lavender memiliki

bau yang khas dan lembut sehingga dapat membuat seseorang

menjadi relaks atau santai, disamping itu lavender juga dapat

mengurangi rasa tertekan, stress, rasa sakit, emosi yang tidak

seimbang, histeria, rasa frustasi dan kepanikan (Maifrisco, 2005)

b. Tujuan

Tujuan pemberian aromaterapi lavender tersebut untuk

mengurangi nyeri fisiologis, stress, dan kecemasan dengan

memberikan efek rilek, sehingga dapat mengatasi gangguan pola

tidur pada pasien post operasi laparatomi.

c. Prosedur

Berikut ini adalah dosis penggunaan lavender yang di

anjurkan orang dewasa :

1) Dihirup : Tambahkan 2-5 tetes minyak lavender dengan air 10

cc kedalam alat penguap. Hiruplah uapnya kurang lebih 1 jam

untuk meringankan sakit kepala, depresi, atau insomnia, jika

Anda ada masalah asma sebaiknya atas persetujuan dokter

Page 29: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

21

B. Kerangka Teori

Sumber : Virgianti, 2014. Sjamsuhidajat, 2005. Smeltzer, 2002.

Trauma abdomen Internal blooding Masa abdomen

Laparatomi Nyeri

Gangguan

kebutuhan tidur

Farmakologi

Non

farmakologi

Tindakan nonfarmakologis untuk mengatasi kebutuhan tidur

terdiri dari beberapa tindakan penanganan, meliputi; teknik

relaksasi, terapi musik, dan terapi menggunakan aromaterapi

Pemberian aromaterapi lavender

Meningkatkan gelombang-gelombang alfa dalam otak dan

gelombang ini Mendorongdan merangsang pengeluaran hormon

endorfin yang berdampak menciptakan keadaan rileks dan

menimbulkan rasa nyaman pada pasien sehingga pasien dapat

mudah untuk tertidur.

Gangguan kebutuhan tidur teratasi

Page 30: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

22

BAB III

METODE PENYUSUNAN KTI APLIKASI RISET

A. Subyekaplikasiriset

Subyek yang digunakandalamaplikasirisetiniadalah 1 pasien post operasi

laparatomi di RSUD Karanganyar.

B. Tempat dan waktu

Karya tulis inidilaksanakan di RSUD Karanganyar, ProvinsiJawa Tengah

padaTanggal 4-16 januari 2016.

C. Media dan alat yang digunakan

1. Lembar kuesioner (virgianti, 2014)

2. Minyak essensial lavender

3. Air 10 cc dan Alat Uap

D. Prosedur tindakan berdasarkan aplikasi riset

1. FaseOrientasi

a. Mengucapkansalam

b. Memperkenalkandiri

c. Menjelaskantujuan

d. Menjelaskanprosedur

Page 31: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

23

e. Kontrakwaktu

f. Menanyakankesiapanpasien

2. Fasekerja

a. Siapkan alat penguap

b. Siapkan minyak essensial lavender

c. Siapkan air 10 cc

d. Nyalakan alat penguap

e. Kemudian tambahkan 2-5 tetes minyak essensial lavender kedalam alat

penguap

f. Tambahkan juga air 10 cc ke dalam alat penguap

g. Kemudian pasien disuruh menghirup uapnya sampai habis kurang

lebih 1 jam, pasien dalam keadaan berbaring dan tenang (tidak

mengobrol)

h. Tindakan pemberian aromaterapi dilakukan 1x sehari (waktu tidur

malam)

3. Faseterminasi

a. Melakukanevaluasi

b. Menyampaikanrencanatindaklanjut

c. Berpamitan

E. Alat ukur evaluasi dari aplikasi tindakan berdasarkan riset

Alat ukur yang digunakan dalam aplikasi riset adalah kuesioner.

Page 32: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

24

KUESIONER PERUBAHAN POLA TIDUR

Nama :

Alamat :

Keterangan Tindakan :

Jawablahpertanyaan di bawahinidengan memberi tanda (v) pada salahsatujawaban

yang menurut anda sesuai dengan keadaan anda saatini.

Keterangan :

Jawaban : (1 = ya, 2 = tidak)

NO PERUBAHAN POLA TIDUR ya tidak

1 Kesulitan untuk memulai tidur

2 Tiba-tiba terbangun pada malam hari

3 Bisa terbangun lebih awal atau dini hari

4 Merasa mengantuk disiang hari

5 Sakit kepala pada siang hari

6 Merasa kurang puas dengan tidur anda

7 Merasa kurang nyaman/gelisah saat tidur

8 Mendapat mimpi buruk

9 Badan terasa lemah, letih, kurang tenaga setelah

tidur

10 Jadwal jam tidur dan bangun tidak beraturan

11 Tidur kurang dari 7 jam/hari

Kesimpulan hasil :

• Score (ya) 0-3 : tidak ada gangguan pola tidur

• Score (ya) 4-11 : ada gangguan pola tidur

Page 33: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

25

BAB IV

LAPORAN KASUS

Dalam bab ini menjelaskan Asuhan Keperawatan yang dilakukan pada Nn.

R dengan post operasi Laparatomi atas indikasi appendisitis. Pengkajian

dilakukan pada tanggal 06 Januari 2016 pukul 08:10 WIB data diperoleh dari

alloanamnesa dan autoanamnesa, observasi langsung, pemeriksaan fisik,

menelaah catatan medis dan catatan perawat, sedangkan pengelolaan kasus

dilakukan 3 hari pada tanggal 06-08 Januari 2016. Asuhan keperawatan ini

berdasarkan dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan

evaluasi.

A. Pengkajian

Hasil pengkajian pada hari Rabu 06 Januari 2016 pukul 08:10

didapatkan data identitas pasien, bahwa pasien bernama Nn. R umur 16

tahun, agama islam, pendidikan SMA, pekerjaan pelajar, alamat Jongkang,

Karanganyar, Jawa Tengah, tanggal masuk 02 Januari 2016 dengan diagnosa

medis appendisitis, No. Registrasi 2343xx, dokter yang merawat adalah

dokter H. Yang bertanggung jawab adalah Ny. S 47 tahun, pendidikan SMP,

pekerjaan ibu rumah tangga, alamat Jongkang, Karanganyar, Jawa Tengah,

hubungan dengan pasien adalah ibu.

Page 34: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

26

Hasil pengkajian, keluhan utama adalah nyeri pada daerah luka

operasi. Pada riwayat penyakit sekarang didapatkan, sejak 2 hari sebelum

masuk rumah sakit pasien mengeluh sakit perut, setelah itu pada tanggal 2

januari 2016, pasien dibawa ke IGD RSUD Karanganyar dengan keluhan

perut sakit dan nyeri terutama pada bagian perut kanan bawah dan badan

lemas. Hasil pemeriksaan : TD: 110/70 mmHg, N: 88 x/menit, S: 36 0C, RR:

22 x/menit dan di IGD mendapat terapi infus RL 20 TPM, ranitidine 50

mg/12 jam, santagesik 2x500 mg/8 jam. Pada jam 17:00 pasien dipindah ke

bangsal kanthil 1, kemudian terapi selanjutnya pasien akan di operasi pada

tanggal 5 januari 2016.

Dari pengkajian penyakit dahulu didapatkan data pasien pernah

menderita penyakit DBD pada umur 12 tahun, sudah kedua kali pasien masuk

rumah sakit, pasien tidak mempunyai alergi baik alergi obat-obatan maupun

alergi makanan. Keluarga pasien mengatakan waktu kanak-kanak pasien

mendapatkan imunisasi lengkap. Pasien tidak mempunyai penyakit keturunan

dari keluarga baik diabetes melitus maupun hipertensi. Pasien juga tidak

mempunyai kebiasaan seperti merokok dan alkoholisme. Pasien anak ke-4

dari 8 bersaudara, pasien mempunyai 2 kakak perempuan, 2 kakak laki-laki

dan 2 adik laki-laki, 1 perempuan.

Page 35: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

27

Genogram

Nn. R

Keterangan:

X : meninggal : perempuan

: pasien : tinggal serumah

: laki – laki

Hasil pengkajian kesehatan lingkungan didapatkan data bahwa

lingkungan sekitar rumahnya bersih dekat dengan jalan raya dan tidak ada

pencemaran limbah pabrik.

X X

16

Page 36: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

28

Pengkajian pola kesehatan fungsioanal menurut Gordon, pola persepsi

dan pemeliharaan kesehatan, pasien mengatakan bahwa sehat itu penting.

Pasien menjaga kesehatan diri dan lingkungannya dengan cara rutin

membersihkan lingkungan disekitar tempat tinggalnya, dan selalu cuci tangan

sebelum dan sesudah makan, saat ada anggota keluarga yang sakit pasien

segera membawa ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.

Pola nutrisi dan metabolisme, sebelum sakit pasien mengatakan

makan 3 x sehari dengan nasi, lauk, sayur setiap makan satu porsi habis,

minum 5-7 gelas/hari, dan tidak ada keluhan. Selama sakit pasien mengatakan

makan 3 x sehari dengan bubur, minum 3-4 gelas/hari, setiap makan 1 porsi

habis yang diberikan dari rumah sakit dan tidak ada keluhan.

Pola eliminasi, sebelum sakit BAK frekuensi 3-5 kali sehari, sekali

BAK mengeluarkan urine ± 1500 cc, warna jernih dan tidak ada keluhan.

BAB sebelum sakit, frekuensi 1 kali sehari konsistensi lunak, warna kuning,

berbau khas, dan tidak ada keluhan. Pola eliminasi selama sakit terpasang

DC, sekali BAK mengeluarkan urine ± 1400 cc/hari, warna kuning pucat dan

tidak ada keluhan. BAB selama sakit frekuensi 2 hari sekali, konsistensi agak

keras, warna kuning kecoklatan, berbau khas dan perut terasa penuh.

Pola aktivitas dan latihan kemampuan perawatan diri, sebelum sakit

semua aktivitas seperti makan/minum, toileting, berpakaian, mobilisasi

ditempat tidur, berpindah dan ambulasi/ROM didapat score 0 atau mandiri.

Sedangkan kemampuan perawatan diri selama sakit seperti makan/minum,

Page 37: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

29

toileting, berpakaian, mobilisasi ditempat tidur, berpindah dan

ambulasi/ROM didapat score 2 atau dibantu dengan orang lain.

Pola istirahat tidur, sebelum sakit pasien mengatakan jarang tidur

siang, tidur malam pukul 22:00 dan bangun jam 05:00 tidur 6 – 8 jam/hari,

tidur dengan nyenyak dan nyaman dan tidak ada gangguan tidur, sedangkan

selama sakit pasien mengatakan susah tidur siang dan tidur malam ± 4 jam,

pasien sering terbangun karena nyeri pada perut, kondisi tidur pasien kurang,

mata terlihat sayu kemerahan, mata terlihat hitam berkantung dan mata

terlihat cowong, pasien sering menguap.

Pola kognitif dan perseptual sebelum sakit pasien tidak ada masalah

pada kelima panca indera, tidak ada gangguan pendengaran, penglihatan,

penciuman, maupun pada indera lainnya. Selama sakit pasien mengatakan

nyeri pada perut (daerah post operasi). Pengkajian karakteristik nyeri

(PQRST) didapatkan. Pasien mengatakan nyeri, Provocate pada saat badan

digerak-gerakkan, Qualitynyeri seperti tertusuk-tusuk, Region nyeri pada

area luka operasi (perut), Scale pasien mengatakan skala nyeri 6, Time nyeri

dirasakan hilang timbul durasi nyeri 4-6 menit. Pasien tampak menahan sakit

jika ingin berganti posisi, pasien meringis kesakitan, pasien terlihat

melindungi area luka, pasien gelisah, cemas, pasien sangat berhati-hati

menggerakkan kaki dan badannya.

Pola persepsi konsep diri, pasien mengatakan bahwa dirinya merasa

berharga karena dijenguk sanak saudaranya, tetangganya dan juga teman-

teman sekolahnya. Pasien merasa takut dan cemas apabila bekas operasi

Page 38: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

30

diperutnya tidak bisa kembali normal. Pasien mengatakan khawatir dengan

luka operasi pada perutnya. Pasien mengatakan ingin menjadi anak yang baik,

yang dapat berbakti pada orang tua, terutama ibu, namun dengan kondisi

sekarang ini apa mungkin saya dapat melakukan tugas saya dengan baik,

merawat ibu, berangkat sekolah dan membantu ibu dirumah. Pasien

mengatakan bahwa saya seorang anak perempuan dari 8 bersaudara, apapun

yang terjadi pada diri saya merupakan jalan yang telah digariskan oleh Tuhan.

Pasien mengatakan saya sebagai anak, dan seorang mahasiswa, tetapi dengan

kondisi saya yang sekarang ini saya sudah merepotkan banyak orang dan saya

tidak bisa berangkat sekolah.

Pola hubungan peran, sebelum sakit dan selama sakit pasien

mengatakan ia sebagai anak, hubungan dengan keluarga harmonis, setiap

mengambil keputusan selalu dimusyawarahkan. Hubungan dengan

masyarakat baik pasien selalu mengikuti karang taruna dan kerja bakti.

Pola seksualitas reproduksi Nn. R berjenis kelamin perempuan, pasien

mengatakan menstruasi kurang lebih 28 hari sekali, pasien juga mengatakan

kalau dia anak keempat dari 8 bersaudara, 2 kakak perempuan, 2 kakak laki-

laki dan 2 adik laki-laki, 1 perempuan. Usia saya 16 tahun.

Pola mekanisme koping, sebelum sakit dan selama sakit pasien

mengatakan jika ada masalah dengannya selalu bercerita dengan keluarganya

dan mencari solusi jalan keluarnya bersama-sama. Dan selama dirawat

dirumah sakit pasien mengatasi penyakitnya saat ini dengan mengikuti aturan

atau perintah dari dokter dan juga perawat.

Page 39: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

31

Pola nilai dan keyakinan, pasien mengatakan saya beragama islam,

saat sakit seperti ini pasien merasa terganggu untuk beribadah karena

kelemahan anggota badannya, tetapi saya tetap mengerjakan ibadah sholat 5

waktu sebisa dan semampu saya, karena saya yakin dengan sholat dan berdoa

akan segera sembuh.

Hasil pengkajian fisik yang dilakukan didapatkan, keadaan umum/

penampilan umum pasien lemah, kesadaran composmentis, hasil GCS 15 E:4

M:6 V:5, tanda-tanda vital tekanan darah pasien 110/70 mmHg, Nadi 88 kali

permenit. Irama teratur, pernafasan 24 kali permenit, suhu 36⁰C.

Pemeriksaan kepala, bentuk kepala mesochepal, kulit kepala bersih

tidak ada ketombe, tidak ada lesi, rambut bersih, tidak ada kutu rambut,

rambut berwarna hitam. Muka, pada pengkajian mata didapatkan palpebra

tidak ada odema, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor,

diameter kanan kiri ± 2 mm, tidak menggunakan alat bantu penglihatan.

Hidung, bulu hitam bersih, tidak ada sekret. Mulut didapatkan data mulut

tampak simetris, tidak ada stomatitis, mulut bersih, tidak ada gangguan

pengecapan pada lidah, tidak ada tonsil, palatum tampak bersih, mukosa bibir

kering. Gigi, didapatkan data gigi tidak ada caries, tidak ada gigi palsu, tidak

ada perdarahan pada gigi dan gusi. Telinga, pada pengkajian telinga

didapatkan data telinga tampak bersih, telinga simetris, tidak ada gangguan

pendengaran, tidak menggunakan alat bantu dengar. Leher, pada pemeriksaan

leher ditemukan tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar

limfe, tidak ada kaku kuduk.

Page 40: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

32

Dada, pada pemeriksaan paru-paru saat dilakukan pemeriksaan

inspeksi didapatkan bentuk dada simetris pengembangan paru kanan kiri

sama. Palpasi didapatkan vokal fremitus kanan, kiri sama. Perkusi paru

kanan/kiri sonor. Auskultasi suara paru normal, tidak ada bunyi tambahan.

Pada pemeriksaaan jantung saat dilakukan inspeksi didapatkan bentuk dada

simetris, ictus cordis tidak tampak. Palpasi didapatkan ictus cordis teraba di

SIC V. Perkusi jantung pekak. Auskultasi didapatkan bunyi jantung I/II murni

reguler.

Abdomen saat dilakukan pemeriksaan inspeksi didapatkan, perut

simetris, ada bekas jahitan, panjang jahitan 10 cm dengan 10 jahitan, tampak

kemerahan (rubor) disekitar luka, kolor pada area sekitar luka operasi perut

bekas operasi tertutup kassa. Auskultasi bising usus 18 kali/menit.Perkusi

didapatkan kuadran I redup, II, III, IV tympani. Palpasi nyeri tekan pada

abdomen (perut). Genetalia terpasang kateter (DC). Rektum tidak terkaji.

Pemeriksaan ektremitas atas, tangan kanan terpasang infus asering

500mg/ 20 tpm, kekuatan otot 5 ada gerakan penuh, dapat menggerakan sendi

melawan gravitasi, disertai kemampuan otot terhadap tahanan ringan,

capillary reffil ≤ 2detik, tidak ada perubahan bentuk tulang, perabaan akral

hangat. Pemeriksaan ektremitas kiri atas, kekuatan otot 5 yang artinya dapat

menggerakan sendi melawan gravitasi, disertai kemampuan otot terhadap

tahanan ringan, capillary reffil ≤ 2 detik, tidak ada perubahan bentuk tulang,

perabaan akral hangat. Ektremitas kiri bawah, kekuatan otot 4 yang artinya

sedikit sakit saat ada tarikan otot, capillary reffil ≤ 2 detik, tidak terdapat

Page 41: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

33

perubahan bentuk tulang, perabaan akral hangat. Ektremiras kanan bawah,

kekuatan otot 4, capillary reffil ≤ 2 detik, tidak terdapat perubahan bentuk

tulang, perabaan akral hangat.

Hasil pemeriksaan laboratorium tangal 04 Januari 2016 menunjukkan.

Hemoglobin 11,2 g/dl (nilai normal 12.0-16.0). Hematokrit 35,1 % (nilai

normal 32,0-44,0). Eritrosit 4,70 juta/µl (nilai normal 4,00-5,00). Leukosit

9,28 ribu/µl (nilai normal 5-10). Trombosit 334 ribu/µl (nilai normal 150-

450).

Laporan hasil pemeriksaan radiologi (USG) pada tanggal 04 Januari

2016. Hasilnya pada waktu dilakukan USG abdomen tempat MC burney

gambaran proses radang (appendisitis sub akut).

Terapi medis yang diberikan selama pengelolaan kasus pada hari

Rabu 06 Januari 2016 sampai dengan hari jumat 08 Januari 2016 yaitu, cairan

asering 500 mg/ 20 tpm golongan larutan elektrolit fungsinya untuk sebagai

nutrien dan pengobatan asidosis yang berhubungan dengan dehidrasi dan

kehilangan ion alkali dalam tubuh.Infus RL 500 ml/16 tpm golongan larutan

elektrolit, fungsinya sebagai nutrien untuk tubuh, pengganti cairan yang tidak

dapat masuk kedalam tubuh. Metronidazole 500 mg/8 jam golongan

antibiotik fungsinya untuk pencegahan infeksi anaerob sebelum dan sesudah

operasi. Cefotaxime 1000 mg/12 jam golongan antibiotik fungsinya untuk

infeksi abdomen. Santagesik 2x500 mg/8 jam golongan analgesik fungsinya

untuk pereda nyeri. Ranitidine 50 mg/12 jam golongan antasida fungsi

pengobatan jangka tukak duedenum aktif, tukak lambung aktif mengurangi

Page 42: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

34

gejala refluksi esofagitis. Kaltropen supp 100 mg/8 jam golongan anti

inflamasi fungsinya untuk mengobati gejala-gejala artritis rematoid dan

osteoritis.

B. Perumusan Masalah

Setelah dilakukan analisa terhadap data pengkajian pada hari Rabu 06

Januari 2016 pukul 08:00 WIB diperoleh data subjektif antara lain pasien

mengatakan nyeri pada luka bekas operasi. Pengkajian karakteristik nyeri

(PQRST), pasien mengatakan nyeri, Provocate nyeri muncul saat badan

digerak-gerakkan, Quality Nyeri seperti tertusuk-tusuk, Region Nyeri di

rasakan pada bagian perut, Scale Skala nyeri 6. Time Nyeri dirasakan hilang

timbul berlangsung 4-6 menit. Selain data subyektif juga didapatkan data

objektif sebagai berikut pasien terlihat meringis menahan sakit, pergerakkan

terlihat sangat hati-hati, pasien selalu melindungi area nyeri (perut). Tekanan

darah 110/70 mmHg. Nadi 88x/menit. Pernafasan 22 x/menit. Suhu 36,5⁰C.

Berdasarkan analisa data menunjukkan bahwa nyeri merupakan prioritas

utama, sehingga dapat ditegakkan diagnosa keperawatan yaitu nyeri akut

berhubungan dengan agen cidera fisik (post operasi laparatomi).

Pada hari Rabu 06 Januari pukul 08:15 WB diperoleh data subyektif

antara lain pasien mengatakan susah tidur dan hanya tidur 4 jam/hari. Data

objektif didapatkan pasien terlihat pucat, mata terlihat sayu kemerahan,mata

terlihat hitam berkantung dan mata terlihat cowong, pasien sering menguap.

Page 43: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

35

Sehingga dapat ditegakkan diagnosa keperawatan gangguan pola tidur

berhubungan dengan kurang kontrol tidur (nyeri).

Pada hari Rabu 06 Januari pukul 08:30 WIB didapatkan data subjektif

pasien mengatakan tidak bisa melakukan aktivitas secara mandiri karena

nyeri bekas operasi di perut. Data objektif didapatkan pasien terlihat kesulitan

menggerakkan-gerakkan badannya, dalam aktivitasnya klien tampak dibantu

oleh keluarganya, pola aktivitasnya 2. Sehingga dapat ditegakkan diagnosa

keperawatan yaitu hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan

muskuloskeletal (post operasi laparatomi).

Pada hari Rabu 06 Januari pukul 08:40 WIB didapatkan data subjektif

pasien mengatakan ada luka operasi di perut. Data objektif didapatkan perut

pasien simetris, ada bekas jahitan, panjang jahitan 10 cm dengan 10 jahitan,

terlihat kemerahan (rubor) disekitar luka, kolor (panas) pada area sekitar luka

operasi perut bekas operasi tertutup kassa. Sehingga dapat ditegakkan

diagnosa keperawatan yaitu resiko infeksi berhubungan dengan tindakan

invasif.

C. Perencanaan

Perencanaan dari masalah keperawatan pada hari Rabu 06 Januari

2016 penulis menyusun suatu intervensi sebagai tindak lanjut pelaksanaan

asuhan keperawatan pada Nn. R dengan diangnosa nyeri akut berhubungan

dengan agen cidera fisik (post operasi laparatomi) dengan tujuan setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan nyeri Nn. R

Page 44: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

36

berkurang bahkan hilang dengan kriteria hasil pasien mengungkapkan

penurunan rasa nyeri, skala nyeri turun 2 bahkan 1, pasien merasa nyaman,

pasien mampu mengontrol nyeri, pasien terlihat rileks, pasien mampu

mengontrol nyeri dengan teknik non-farmakologi (tarik nafas dalam).

Intervensi yang dilakukan yaitu kaji karakteristik nyeri pasien (PQRST)

dengan rasionalisasi untuk mengetahui skala nyeri, berikan kesempatan

waktu istirahat bila terasa nyeri dan berikan posisi nyaman dengan

rasionalisasi memberi kenyamanan pada pasien untuk istirahat, ajarkan pasien

untuk melakukan tarik napas dalam ketika nyeri muncul dengan rasionalisasi

mampu melakukan nafas dalam kembali rileks dan nyaman. Kolaborasi

pemberian obat analgesik pereda nyeri (santagesik 2x500 mg/8 jam) dengan

rasionalisasi untuk mengobati rasa sakit.

Perencanaan dari masalah keperawatan pada hari Rabu tanggal 06

Januari 2016 penulis menyusun suatu intervensi sebagai tindak lanjut

pelaksanaan asuhan keperawatan pada Nn. R dengan diangnosa keperawatan

gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur (nyeri) dengan

tujuan setelah dilakukan tindakan keperawtan selama 3 x 24 jam diharapkan

masalah gangguan pola tidur dapat teratasi dengan kriteria hasil jumlah tidur

pasien dalam batas normal 6-8 jam/hari, perasaan segar sesudah tidur (mata

tidak cowong, mata tidak berkantung, wajah terlihat segar). Intervensi yang

dilakukan yaitu monitor/catat kebutuhan tidur pasien setiap hari dengan

rasionalisasi untuk memonitor kebutuhan tidur pasien, ciptakan lingkungan

yang nyaman dengan rasionalisasi untuk menjaga kualitas tidur yang nyaman,

Page 45: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

37

jelaskan pentingnya tidur yang adekuat dengan rasionalisasi untuk

memberikan pengetahuan kepada keluarga dan pasien tentang pentingnya

tidur yang adekuat,pemberian aromaterapi lavender untuk mengatasi

gangguan tidur dengan rasionalisasi untuk membantu kualitas kebutuhan tidur

pasien menjadi nyenyak.

Perencanaan dari masalah keperawatan pada hari Rabu tanggal 06

Januari 2016 penulis menyusun suatu intervensi sebagai tindak lanjut

pelaksanaan asuhan keperawatan pada Nn. R dengan diangnosa keperawatan

hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal

(post operasi laparatomi) dengan tujuan setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24 jam diharapkan masalah hambatan mobilitas fisik

berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal (post operasi laparatomi)

dapat teratasi dengan kriteria hasil pasien mampu melakukan mobilitas secara

mandiri. Intervensi yang dilakukan yaitu monitor vital sign dengan

rasionalisasi untuk mengetahui tanda-tanda vital pasien, latih pasien dalam

pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan dengan

rasionalisasi untuk meningkatkan kekuatan otot, ajarkan pasien bagaimana

merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan dengan rasionalisasi

untuk menambah wawasan dalam meningkatkan kekuatan otot, kolaborasi

dengan ahli terapi fisik atau okupasi dengan rasionalisasi sebagai suatu

sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankan/

meningkatkan mobilitas pasien.

Page 46: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

38

Perencanaan dari masalah keperawatan pada hari Rabu tanggal 06

Januari 2016 penulis menyusun suatu intervensi sebagai tindak lanjut

pelaksanaan asuhan keperawatan pada Nn. R dengan diangnosa keperawatan

resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasifdengan tujuan setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan masalah resiko

infeksi dapat teratasi dengan kriteria hasil tidak ada tanda-tanda infeksi, luka

kering, nyeri tekan berkurang, leukosit dalam batas normal (500-1000).

Intervensi yang dilakukan yaitu monitor tanda dan gejala infeksi dengan

rasionalisasi untuk mengetahui tanda dan gejala infeksi, pertahankan tekhnik

apsesis dengan rasionalisasi untuk mencegah infeksi (mikroorganisme),

lakukan perawatan luka dengan rasionalisasi untuk merawat luka supaya tidak

terkena infeksi dan cepat sembuh, kolaborasi dengan dr terkait pemberian

antibiotik dengan rasionalisasi untuk mencegah terjadinya infeksi.

D. Implementasi

Tindakan keperawatan hari pertama dilaksanakan pada hari Rabu 06

Januari 2016 dilakukan implementasi jam 08:30 WIB mengkaji karakteristik

nyeri (PQRST) pasien mengatakan nyeri, Provocate pasien mengatakan nyeri

muncul saat badan digerak-gerakkan, Quality pasien mengatakan nyeri seperti

tertusuk-tusuk, Region nyeri pada bagian perut(luka operasi), Scale pasien

mengatakan nyeri skala 6, Time nyeri dirasakan hilang timbul durasi nyeri

berlangsung ± 4-6 menit, pasien terlihat meringis menahan nyeri, pasien

melindungi area nyeri, pasien sangat berhati-hati. Tekanan darah 110/70

Page 47: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

39

mmHg, Nadi 88 x/menit, pernafasan 22 x/menit, suhu 36 ⁰C. Pukul 08:40

mengajarkan pasien untuk melakukan tarik nafas dalam ketika nyeri muncul,

pasien mengatakan bersedia untuk diajarkan cara tarik nafas dalam, pasien

melakukan tarik nafas dalam, pasien terlihat meringis menahan nyeri. Pukul

08:50 WIB memberikan posisi yang nyaman, pasien mengatakan bersedia

diberikan posisi yang nyaman, pasien tampak lebih rileks. Pukul 09:00 WIB

mengkolaborasikan pemberian obat analgetik pereda nyeri santagesik 2x500

mg/8 jam, pasien mengatakan bersedia untuk diinjeksi dimasukkan obat

pereda nyeri, obat santagesik masuk melalui selang infus, 30 menit kemudian

pasien terlihat nyaman karena reaksi dari obat.

Pukul 10:00 WIB memonitor tanda-tanda vital, pasien mengatakan

bersedia untuk dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, Tekanan darah

110/70 mmHg, Nadi 87 x/menit, pernafasan 22 x/menit, suhu 36 ⁰C. Pukul

10:10 WIB mengkaji kemampuan pasien dalam mobilisasi, pasien

mengatakan bersedia untuk dikaji kemampuan mobilisasinya , pasien terlihat

sangat berhati-hati menggerakan tubuhnya. Pukul 10:20 WIB mengajarkan

pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan, pasien

mengatakan bersedia untuk berlatih menggerak-gerakkan tubuhnya, pasien

terlihat mulai dapat menggerak-gerakan tubuhnya seperti miring kanan-kiri.

Pukul 11:20 WIB memonitor/mengkaji tanda dan gejala infeksi,

pasien mengatakan ada luka bekas operasi di perut, perut pasien simetris, ada

bekas jahitan, panjang jahitan 10 cm dengan 10 jahitan, tampak kemerahan

(rubor) disekitar luka, kolor pada area sekitar luka operasi perut bekas operasi

Page 48: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

40

tertutup kassa. Pukul 11:30 WIB memberikan obat antibiotik, pasien

mengatakan bersedia untuk diinjeksi dimasukkan obat antibiotik cefotaxime

1000 mg/8 jam, obat cefotaxime masuk melalui selang infus, 30 menit

kemudian pasien terlihat nyaman karena reaksi dari obat.

Pukul 11:40 WIB memonitor/catat kebutuhan tidur pasien setiap hari,

pasien mengatakan susah tidur dan hanya tidur 4 jam/hari, pasien tampak

pucat, mata terlihat sayu, mata kemerahan,mata terlihat hitam berkantung

dan mata terlihat cowong, pasien sering menguap. Pukul 12:10 WIB

menciptakan lingkungan yang nyaman, pasien mengatakan kurang nyaman,

perawat menata tempat tidur dan membersikan sekitar area tidur pasien.

Pukul 13:40 WIB menjelaskan pentingnya tidur yang adekuat, pasien dan

keluarga mengatakan bersedia di beri penjelasan tentang tidur yang adekuat,

pasien dan keluarga terlihat mengerti. Pukul 23:00 WIB memberikan

aromaterapi lavender untuk mengatasi gangguan tidur, pasien mengatakan

bersedia diberikan aromaterapi lavender, pasien menghirup aromaterapi

lavender, pasien terlihat rilek.

Implementasi hari kedua Kamis 07 Januari 2016. Pukul 08:30 WIB

mengkaji karakteristik nyeri, pasien mengatakan nyeri, Provocate pasien

mengatakan nyeri muncul saat badan digerak-gerakkan, Quality pasien

mengatakan nyeri seperti tertusuk-tusuk, Region nyeri pada bagian perut(luka

operasi), Scale pasien mengatakan nyeri skala 5, Time nyeri dirasakan hilang

timbul durasi nyeri berlangsung ± 4-6 menit, pasien terlihat meringis

menahan nyeri, pasien melindungi area nyeri, pasien sangat berhati-hati.

Page 49: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

41

Tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 82 x/menit, pernafasan 20 x/menit, suhu

36,7⁰C. Pukul 08:40 WIB mengajarkan pasien untuk melakukan tarik nafas

dalam ketika nyeri muncul, pasien mengatakan bersedia untuk diajarkan cara

tarik nafas dalam, pasien melakukan tarik nafas dalam dan pasien tampak

nyaman.Pukul 08:30 WIB memberikan posisi yang nyaman, pasien

mengatakan bersedia diberikan posisi yang nyaman, pasien tampak lebih

rileks.Pukul 09:00 WIB mengkolaborasikan pemberian obat analgetik pereda

nyeri santagesik 2x500 mg/8 jam, pasien mengatakan bersedia untuk

diinjeksi dimasukkan obat pereda nyeri, obat santagesik masuk melalui selang

infus, 30 menit kemudian pasien terlihat nyaman karena reaksi dari obat.

Pukul 09:10 WIB memonitor tanda-tanda vital, pasien mengatakan

bersedia untuk dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, Tekanan darah

110/70 mmHg, Nadi 82 x/menit, pernafasan 20x/menit, suhu 36,7 ⁰C. Pukul

09:20 WIB mengkaji kemampuan pasien dalam mobilisasi, pasien

mengatakan bersedia untuk dikaji kemampuan mobilisasinya , pasien terlihat

sudah bisa miring kanan-kiri. Pukul 09:30 WIB mengajarkan pasien

bagaimana posisi duduk dan berikan bantuan jika diperlukan, pasien

mengatakan bersedia untuk dilatih duduk ditempat tidur, pasien terlihat

latihan duduk ditempat tidur dengan bantuan keluarga, pasien kooperatif.

Pukul 10:00 WIB memonitor/mengkaji tanda dan gejala infeksi,

pasien mengatakan ada luka bekas operasi di perut, luka tampak belum

kering, tampak kemerahan (rubor) disekitar luka, perut bekas operasi tertutup

kassa. Pukul 10:05 WIB memberikan obat antibiotik, pasien mengatakan

Page 50: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

42

bersedia untuk diinjeksi dimasukkan obat antibiotik cefotaxime 1000 mg/8

jam, obat cefotaxime masuk melalui selang infus, 30 menit kemudian pasien

terlihat nyaman karena reaksi dari obat. Pukul 10:10 WIB mempertahankan

tekhnik apsesis, perawat mengatakan menjaga kebersihan dalam melakukan

tindakan, perawat tampak mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.

Pukul 10:20 WIB melakukan perawatan luka, pasien mengatakan bersedia

untuk di bersihkan lukanya, pada saat dibuka luka tampak belum kering,

tampak kemerahan (rubor) disekitar luka.

Pukul 11:30 WIB memonitor/catat kebutuhan tidur pasien setiap

hari, pasien mengatakan susah tidur dan hanya tidur 5 jam/hari, pasien terlihat

pucat, mata terlihat masih sayu, mata kemerahan,mata terlihat hitam

berkantung dan mata terlihat cowong, pasien sering menguap. Pukul 13:50

WIB menciptakan lingkungan yang nyaman, pasien mengatakan kurang

nyaman, perawat menata tempat tidur dan membersikan sekitar area tidur

pasien.Pukul 23:00 WIB memberikan aromaterapi lavender untuk mengatasi

gangguan tidur, pasien mengatakan bersedia diberikan aromaterapi lavender,

pasien menghirup aromaterapi lavender, pasien terlihat rilek.

Implementasi hari ketiga Jum’at 08 Januari 2016. Pukul 06:05 WIB

mengkaji status nyeri pasien, pasien mengatakan bersedia untuk dikaji

karakteristik nyeri, pasien mengatakan nyeri, Provocate pasien mengatakan

nyeri muncul saat badan digarak-gerakan,Qualitynyeri seperti tertusuk-

tusuk,Region nyeri pada bagian perut(luka operasi), Scalepasien mengatakan

nyeri skala 4,Time nyeri dirasakan hilang timbul durasi nyeri berlangsung ±

Page 51: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

43

4-6 menit, pasien terlihat masih meringis kesakitan, Tekanan darah 110/70

mmHg, nadi 80 x/menit, pernafasan 20 x/menit, suhu 36,2⁰C. Pukul 08:50

WIB melatih pasien melakukan tarik nafas dalam, pasien mengatakan

bersedia melakukan tarik nafas dalam, pasien terlihat nyaman, rileks, kontak

mata fokus, pasien kooperatif. Pukul 09:00 WIB mengkolaborasikan

pemberian analgesik pereda nyeri santagesik 2x500 mg /8 jam, pasien

mengatakan bersedia untuk diinjeksi dimasukkan obat pereda nyeri, obat

santagesik terlihat masuk melalui selang infus, 30 menit kemudian pasien

terlihat nyaman karena reaksi dari obat.

Pukul 09:30 WIB mengkaji kemampuan pasien dalam mobilisasi,

pasien mengatakan bersedia untuk dikaji kemampuan mobilisasinya, pasien

terlihat mampu melakukakan miring kanan-kiri, mampu duduk ditempat

tidur. Pukul 09:50 WIB melatih pasien untuk berjalan, pasien mengatakan

bersedia untuk belajar latihan berjalan, pasien terlihat mampu berjalan dengan

bantuan orangtuanya.

Pukul 10:30 WIB memonitor tanda dan gejala infeksi, pasien

mengatakan agak nyeri di area luka, pada saat di buka luka belum kering,

tampak masih sedikit kemerahan (rubor).Pukul 10:50 WIB memberikan obat

antibiotik, pasien mengatakan bersedia untuk diinjeksi dimasukkan obat

antibiotik cefotaxime 1000 mg/8 jam, obat cefotaxime masuk melalui selang

infus, 30 menit kemudian pasien terlihat nyaman karena reaksi dari obat.

Pukul 14:10 WIB memonitor/catat kebutuhan tidur pasien setiap hari,

pasien mengatakan sudah bisa tidur 6 jam/hari, pasien tampak segar, mata

Page 52: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

44

tidak begitu hitam. Pukul 23:00 WIB memberikan aromaterapi lavender

untuk mengatasi gangguan tidur, pasien mengatakan bersedia diberikan

aromaterapi lavender, pasien menghirup aromaterapi lavender, pasien terlihat

rilek.

E. Evaluasi

Evaluasi tindakan keperawatan pada hari Kamis 07 Januari 2016,

pukul 08:30 WIB dilakukan evaluasi keperawatan dengan diagnosa

keperawatan nyeri akut berhubugan dengan agen cidera fisik (post operasi

laparatomi) dilakukan evaluasi keperawatan didapatkan data subjektif yaitu

pasien mengatakan nyeri, Provocate nyeri pada luka jahitan operasi, nyeri

pada saat badan digerak-gerakkan. Quality nyeri seperti ditusuk-tusuk.

Region nyeri dibagian perut. Scale pasien mengatakan skala nyeri 5 (agak

mengganggu). Time nyeri hilang timbul durasi 4-6 menit. Objektif, keadaan

pasien terlihat meringis menahan nyeri, pasien terlihat melindungi area nyeri,

pasien sangat berhati-hati bila ingin bergerak,Tekanan darah 110/70 mmHg,

Nadi 88 x/menit, pernafasan 22 x/menit, suhu 36 ⁰C. Maka dapat disimpulkan

masalah keperawatan nyeri akut berhubugan dengan agen cidera fisik (post

operasi laparatomi) teratasi sebagian dari skala 6 menjadi 5. Maka intervensi

dilanjutkan yaitu kaji karakteristik nyeri pasien, berikan posisi yang nyaman,

ajarkan pasien untuk melakukan tarik nafas dalam, kolaborasi pemberian obat

analgesik pereda nyeri santagesik 2x500 mg/8 jam.

Page 53: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

45

Evaluasi tindakan keperawatan pada hari Kamis 07 Januari 2016,

pukul 09:10 WIB dilakukan evaluasi keperawatan dengan diangnosa

keperawatan gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur

(nyeri), didapatkan data subjektif, pasien mengatakan susah tidur dan hanya

tidur 5 jam/hari. Objektif, pasien tampak pucat, mata terlihat sayu, mata

kemerahan,mata tampak hitam berkantung dan mata tampak cowong, pasien

sering menguap. Maka dapat disimpulkan masalah keperawatan gangguan

pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur (nyeri) teratasi sebagian

dari tidur 4 menjadi 5 jam. maka intervensi dilanjutkan yaitu monitor/catat

kebutuhan tidur pasien setiap hari, ciptakan lingkungan yang nyaman,

jelaskan pentingnya tidur yang adekuat,pemberian aromaterapi lavender

untuk mengatasi gangguan tidur.

Evaluasi tindakan keperawatan pada hari Kamis 07 Januari 2016,

pukul 09:40 WIB dilakukan evaluasi keperawatan dengan diangnosa

keperawatan hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan

muskuloskeletal (post operasi laparatomi), didapatkan data subjektif, pasien

mengatakan sudah bisa melakukan miring kanan-kiri walau agak sulit bekas

operasi di perut. Objektif, didapatkan pasien terlihat bisa menggerakkan

badannya miring kanan-kiri dan sudah bisa duduk di bed, dalam aktivitasnya

klien tampak dibantu oleh keluarganya. Maka dapat disimpulkan masalah

keperawatan hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan

muskuloskeletal (post operasi laparatomi) teratasi sebagian pasien bisa

miring kanan-kiri dan duduk di bed, maka intervensi dilanjutkan yaitu

Page 54: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

46

monitor vital sign, latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara

mandiri sesuai kemampuan, ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan

berikan bantuan jika diperlukan, kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau

okupasi.

Evaluasi tindakan keperawatan pada hari Kamis 07 Januari 2016,

pukul 10:10 WIB dilakukan evaluasi keperawatan dengan diangnosa

keperawatan resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif, didapatkan

data subjektif, pasien mengatakan ada luka operasi di perut. Objektif, pada

saat dibuka luka tampak belum kering,tampak kemerahan (rubor) disekitar

luka. Maka dapat disimpulkan masalah keperawatan resiko infeksi belum

teratasi, sehingga intervensi dilanjutkan yaitu monitor tanda dan gejala

infeksi, pertahankan tekhnik apsesis, lakukan perawatan luka, kolaborasi

dengan dr terkait pemberian antibiotik cefotaxime 1000 mg/8 jam.

Evaluasi hari kedua dilakukan pada hari Jumat 08 Januari 2016, Pukul

09:10 WIB dilakukan evaluasi keperawatan dengan diagnosa keperawatan

nyeri akut berhubugan dengan agen cidera fisik (post operasi laparatomi)

dilakukan evaluasi keperawatan didapatkan data subjektif yaitu pasien

mengatakan nyeri, Provocate nyeri pada luka jahitan operasi, nyeri pada saat

badan digerak-gerakkan. Quality nyeri seperti ditusuk-tusuk. Region nyeri

dibagian perut. Scale pasien mengatakan skala nyeri 4. Time nyeri hilang

timbul durasi 4-6 menit. Objektif, keadaan pasien terlihat meringis menahan

nyeri, pasien terlihat melindungi area nyeri, pasien sangat berhati-hati bila

ingin bergerak,Tekanan darah 100/70 mmHg, Nadi 80 x/menit, pernafasan 20

Page 55: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

47

x/menit, suhu 36,2⁰C. Maka dapat disimpulkan masalah keperawatan nyeri

akut berhubungan dengan agen cidera fisik (post operasi laparatomi) teratasi

sebagian dari skala 5 menjadi 4, sehingga intervensi dilanjutkan yaitu kaji

karakteristik nyeri pasien, berikan posisi yang nyaman, ajarkan pasien untuk

melakukan tarik nafas dalam, kolaborasi pemberian obat analgesik pereda

nyeri santagesik 2x500 mg/8 jam.

Evaluasi tindakan keperawatan pada hari Jumat 08 Januari 2016,

pukul 09:20 WIB dilakukan evaluasi keperawatan dengan diangnosa

keperawatan gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur

(nyeri), didapatkan data subjektif, pasien mengatakan masih sedikit susah

tidur dan hanya tidur 6 jam/hari. Objektif, pasien terlihat sedikit pucat, mata

tidak sayu. Maka dapat disimpulkan masalah keperawatan gangguan pola

tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur (nyeri) teratasi sebagian dari

tidur 5 menjadi 6 jam. maka intervensi dilanjutkan yaitu monitor/catat

kebutuhan tidur pasien setiap hari, ciptakan lingkungan yang nyaman,

jelaskan pentingnya tidur yang adekuat,pemberian aromaterapi lavender

untuk mengatasi gangguan tidur.

Evaluasi tindakan keperawatan pada hari Jumat 08 Januari 2016,

pukul 09:40 WIB dilakukan evaluasi keperawatan dengan diangnosa

keperawatan hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan

muskuloskeletal (post operasi laparatomi), didapatkan data subjektif, pasien

mengatakan sudah bisa miring kanan-kiri, duduk. Objektif, didapatkan pasien

terlihat bisa menggerakkan badannya miring kanan-kiri, duduk dan tampak

Page 56: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

48

bisa latihan berjalan, dalam latihan jalan pasien tampak dibantu oleh

keluarganya. Maka dapat disimpulkan masalah keperawatan hambatan

mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal (post operasi

laparatomi) teratasi sebagian pasien bisa miring kanan-kiri dan bisa duduk di

bed, maka intervensi dilanjutkan yaitu monitor vital sign, latih pasien dalam

pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan, ajarkan

pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan,

kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi.

Evaluasi tindakan keperawatan pada hari Jumat 08 Januari 2016,

pukul 10:20 WIB dilakukan evaluasi keperawatan dengan diangnosa

keperawatan resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif, didapatkan

data subjektif, pasien mengatakan ada luka operasi di perut. Objektif, pada

saat dibuka luka tampak belum kering,tampak kemerahan (rubor) disekitar

luka. Maka dapat disimpulkan masalah keperawatan resiko infeksi belum

teratasi, sehingga intervensi dilanjutkan yaitu monitor tanda dan gejala

infeksi, pertahankan tekhnik apsesis, lakukan perawatan luka, kolaborasi

dengan dr terkait pemberian antibiotik cefotaxime 1000 mg/8 jam..

Evaluasi hari ketiga dilakukan pada hari Sabtu 09 Januari 2016, Pukul

06:00 WIB dilakukan evaluasi keperawatan dengan diagnosa keperawatan

nyeri akut berhubugan dengan agen cidera fisik (post operasi laparatomi)

dilakukan evaluasi keperawatan didapatkan data subjektif yaitu pasien

mengatakan nyeri, Provocate nyeri pada luka jahitan operasi, nyeri pada saat

badan digerak-gerakkan. Quality nyeri seperti ditusuk-tusuk. Region nyeri

Page 57: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

49

dibagian perut. Scale pasien mengatakan skala nyeri 3 (sedang). Time nyeri

hilang timbul durasi 2 menit. Objektif, keadaan pasien terlihat lebih segar,

tidak pucat,sudah tidak meringis menahan nyeri, Tekanan darah 100/70

mmHg, Nadi 80 x/menit, pernafasan 20 x/menit, suhu 36,5⁰C. Maka dapat

disimpulkan masalah keperawatan nyeri akut berhubugan dengan agen cidera

fisik (post operasi laparatomi) teratasi sebagian dari skala 4 menjadi 3,

sehingga intervensi dilanjutkan yaitu kaji karakteristik nyeri pasien, berikan

posisi yang nyaman, ajarkan pasien untuk melakukan tarik nafas dalam,

kolaborasi pemberian obat analgesik pereda nyeri santagesik 2x500 mg/8

jam.

Evaluasi tindakan keperawatan pada hari sabtu 09 Januari 2016,

pukul 06:10 WIB dilakukan evaluasi keperawatan dengan diangnosa

keperawatan gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur

(nyeri), didapatkan data subjektif, pasien mengatakan sudah bisa tidur selama

7 jam/hari. Objektif, pasien terlihat segar, mata tidak sayu, kantung mata

tidak hitam, mata tidak cowong. Maka dapat disimpulkan masalah

keperawatan gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur

(nyeri) teratasi. Maka intervensi dihentikan.

Evaluasi tindakan keperawatan pada hari Sabtu 09 Januari 2016, pukul

06:40 WIB dilakukan evaluasi keperawatan dengan diangnosa keperawatan

hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal

(post operasi laparatomi), didapatkan data subjektif, pasien mengatakan

sudah bisa miring kanan-kiri, duduk di bed dan sudah bisa berjalan. Objektif,

Page 58: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

50

didapatkan pasien terlihat bisa menggerakkan badannya miring kanan-kiri,

duduk di bed dan tampak sudah bisa berjalan walaupun di bantu orangtuanya.

Maka dapat disimpulkan masalah keperawatan hambatan mobilitas fisik

berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal (post operasi laparatomi)

teratasi, maka intervensi dihentikan.

Evaluasi tindakan keperawatan pada hari Sabtu 09 Januari 2016, pukul

07:00 WIB dilakukan evaluasi keperawatan dengan diangnosa keperawatan

resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif, didapatkan data

subjektif, pasien mengatakan ada luka operasi di perut dan sudah tidak begitu

nyeri. Objektif, pada saat dibuka luka tampak belum kering,tanda-tanda

infeksi sudah tidak ada. Maka dapat disimpulkan masalah keperawatan resiko

infeksi teratasi sebagian, sehingga intervensi dilanjutkan yaitu monitor tanda

dan gejala infeksi, pertahankan tekhnik apsesis, lakukan perawatan luka,

kolaborasi dengan dr terkait pemberian antibiotik cefotaxime 1000 mg/8 jam.

Page 59: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

51

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas tentang pemberian aromaterapi

lavender terhadap pemenuhan kebutuhan tidur dengan asuhan keperawatan

pada Nn. R dengan pasien post operasi laparatomi appendiktomi di ruang

kantil 1 RSUD Karanganyar. Disamping itu penulis akan membahas tentang

kesenjangan antara teori dan kenyataan yang meliputi pengkajian, diagnosa

keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi.

A. Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dalam proses keperawatan, merupakan

suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber

data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien. Tujuan

untuk mengumpulkan informasi dan membuat data dasar serta sebagai dasar

utama dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan

individu (Runiani, 2010).

Pengkajian yang dilakukan penulis meliputi pengkajian identitas pasien,

keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat

penyakit keluarga dan 11 pola gordon serta pemeriksaan fisik head to toe

(Potter dan Perry, 2005).

Pengkajian dilakukan pada tanggal 06 Januari 2016 pukul 08:10 WIB

yang dilakukan dengan metode autoanamnesa, alloanamnesa didapatkan

Page 60: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

52

hasil pasien dengan nama Nn. R dengan diagnosa medis appendisitis akut dan

akan dilakukan operasi laparatomi. Keluhan utama pada pasien post operasi

laparatomi adalah nyeri pada bagian perut sebelah kanan bawah, yang salah

satu dari efek pembedahan adalah nyeri. Data tersebut sudah sesuai dengan

teori yang menyebutkan bahwa post operasi laparatomi dapat menyebabkan

nyeri (Sugeng, 2009).

Menurut Tamsuri (2007) nyeri adalah sensori subyektif dan emosional

yang tidak menyenangkan yang dikaitkan dengan kerusakan jaringan aktual

dan potensial atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.

Dalam pengaplikasian jurnal ini penulis menggunakan skala Pain

Assesment Behavioral Scale (PABS) yang telah diubah dalam bentuk rentang

angka nyeri. Dimana alat ukur nyeri skala 0 : Tidak nyeri, 1-3: nyeri ringan:

secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik, 4-6 : nyeri sedang:

secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi

nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik,

lebih dari 7: nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapat

mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan

lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih

posisi nafas panjang dan distraksi dalam Syaiful & Rachmawan, (2014).

Menurut Donovan & Girto (1984) dalam Nian (2010) dalam melakukan

pengkajian karakteristik nyeri adapun teori yang digunakan penulis yaitu

faktor pencetus (P ; Provocate) perawat mengkaji tentang penyebab atau

Page 61: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

53

stimulus nyeri pada klien, kualitas (Q ; Quality) sesuatu yang subjektif yang

diungkapkan oleh klien sering kali klien mendeskripsikan nyeri yang

dirasakan klien, lokasi (R ; Region) mengkaji lokasi nyeri, keparahan (S :

Scale) menggambarkan nyeri yang dirasakan sebagai nyeri ringan, nyeri

sedang dan nyeri berat, durasi (T : Time) untuk menentukan awitan, durasi

dan rangkaian nyeri.

Pada teori ini dibuktikan salah satu ekspresi wajah dari nyeri yaitu

adanya gerakan tubuh yang khas dan ekspresi wajah yang mengkondisikan

nyeri meliputi ekspresi wajah yang meringis, menggertakan gigi, memegangi

pada bagian yang terasa nyeri, postur tubuh membengkok (Perry & Potter,

2006).

Data yang didapatkan telah sesuai dengan teori pengkajian bahwa

keluhan utama yang muncul pada pasien laparatomi yaitu nyeri perut bagian

bawah. Riwayat kesehatan sekarang saat dilakukan pengkajian pasien

mengeluh perut sakit dan nyeri terutama pada bagian perut kanan bawah dan

badan lemas. Riwayat kesehatan dahulu pasien pernah menderita penyakit

DBD pada umur 12 tahun, sudah kedua kali pasien masuk rumah sakit, pasien

tidak mempunyai alergi obat dan makanan,dari riwayat operasi tidak ada atau

belum pernah. Riwayat kesehatan keluarga tidak ada yang mempunyai

penyakit keturunan seperti hipertensi. (Brunner dan Suddart, 2005).

Pengkajian pola kesehatan fungsional menurut Gordon, pola istirahat

tidur pasien mengatakan selama sakit susah tidur, susah tidur siang dan tidur

Page 62: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

54

malam ± 4 jam dan pasien sering terbangun karena nyeri pada perut, kondisi

tidur pasien kurang, mata terlihat sayu kemerahan, mata terlihat hitam

berkantung dan mata terlihat cowong, pasien sering menguap. Data tersebut

telah sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa pusing akan

menyebabkan gangguan tidur dan apabila pusing semakin parah maka akan

semakin parah juga tingkat gangguan tidurnya (Albertie, 2006). Menurut

Rains (2006), menyatakan bahwa nyeri dapat menyebabkan sesorang

terbangun dari tidurnya sehingga total jam tidur menjadi kurang dari batas

normal (6-8 jam/hari).

Hasil pengkajian pola kesehatan fungsional menurut Gordon. Pola

aktivitas dan latihan, pasien mengatakan sebelum sakit pasien melakukan

aktivitas makan/minum, mandi, toileting, berpakaian, mobilitas ditempat

tidur, berpindah, ambulasi ROM dengan nilai 0 (mandiri). Sedangkan selama

sakit aktivitas makan/minum, mandi, toileting, berpakaian, mobilitas ditempat

tidur, berpindah, ambulasi ROM dengan nilai 2 (dibantu orang lain).

Hasil pemeriksaan fisik tanda-tanda vital Nn. R, yaitu tekanan darah

110/70 mmHg, Nadi 88 kali permenit. Irama teratur, pernafasan 24 kali

permenit, suhu 36⁰C. Hal ini terjadi penurunan tekanan darah dari normal

yaitu untuk tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi pernafasan 14-20 kali per

menit, nadi 60-100 kali per menit, suhu 36,5-37,5 oC untuk suhu dewasa

(Bickley, 2008).

Hasil pengkajian kekuatan otot pada Nn. R yang terjadi pada

ekstremitas bawah kaki kanan dan kiri mengalami penurunan kekuatan otot

Page 63: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

55

yaitu kekuatan otot 4 artinya sedikit sakit saat ada tarikan otot sedangkan

ekstremitas yang lain tidak mengalami masalah dengan kekuatan otot 5. Data

tersebut sudah sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa penurunan otot

disebabkkan karena nyeri yang dialami klien post operasi laparatomi, selain

itu adanya pengaruh ansietas dan pengaruh dari anastesi (Brunner dan

Suddart, 2002: 1606).

Pemeriksaan laboratorium dilakukan karena dapat membantu

menentukan adanya perdarahan abnormal, sehingga dapat menentukan

tindakan keperawatan (Sjamsuhidajat, 2004). Hasil pemeriksaan laboratorium

yang dilakukan pada klien yaitu pemeriksaan darah lengkap didapatkan hasil

nomal yaitu Hemoglobin 11,2 g/dl (nilai normal 12.0-16.0). Hematokrit 35,1

% (nilai normal 32,0-44,0). Eritrosit 4,70 juta/µl (nilai normal 4,00-5,00).

Leukosit 9,28 ribu/µl (nilai normal 5-10). Trombosit 334 ribu/µl (nilai normal

150-450).

Terapi yang klien dapatkan yaitu cairan intravena RL 500 mg dengan

dosis 20 tetes per menit. Infus RL berfungsi untuk memenuhi kebutuhan

harian air dan elektrolit dengan cukup untuk mengganti eskresi harian pada

keadaan asupan oral terbatas (Kusuma dan Nurarif, 2012:177). Mendapat

terapi intravena berupa injeksi ranitidine 50 mg/12 jam, santagesik 1000 mg/8

jam, cefotaxime 1000 mg/8 jam. Cefotaxime 1000 mg/12 jam golongan

antibiotik fungsinya untuk infeksi abdomen. Santagesik 2x500 mg/8 jam

golongan analgesik fungsinya untuk pereda nyeri. Ranitidine 50 mg/12 jam

Page 64: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

56

golongan antasida fungsi pengobatan jangka tukak duedenum aktif, tukak

lambung aktif mengurangi gejala refluksi (Median, 2013-2014).

Pada pemeriksaan USG didapatkan hasil : abdomen tempat MC

burney gambaran proses radang (appendisitis sub akut). Appendisitis adalah

peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau umbai cacing (apendiks).

Infeksi tersebut disebabkan karena adanya bakteri diusus buntu yang

berkembang biak dengan cepat sehingga menyebabkan usus buntu meradang,

bengkak, dan dipenuhi nanah, jika tidak segera di obati akan mengakibatkan

usus buntu pecah dan dapat menimbulkan terjadinya infeksi. Usus buntu

sebenarnya adalah sekum (cecum). Appendicitis akut adalah suatu proses

penyumbatan yang mengakibatkan mukus yang diproduksi mukosa

mengalami bendungan. Makin lama mucus tersebut makin banyak, namun

elastisitas dinding appendiks mempunyai keterbatasan sehingga

menyebabkan peningkatan intralumen. Tekanan yang meningkat tersebut

akan menghambat aliran limfe yang mengakibatkan edema, diapedesis

bakteri, dan ulserasi mukosa. Pada saat inilah terjadi appendisitis akut fokal

yang ditandai oleh nyeri epigastrium. Infeksi ini bisa mengakibatkan

peradangan akut sehingga memerlukan tindakan bedah segera untuk

mencegah komplikasi yang umumnya berbahaya ( De Jong, 2005).

B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah pertanyaan yang menguraikan respon

aktual atau potensial klien terhadap masalah kesehatan. Respon aktual dan

Page 65: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

57

potensial klien didapatkan dari data dasar pengkajian, tinjauan literatur yang

berkaitan, catatan medis klien (Potter dan Perry, 2005).

Hasil pengkajian dan pengelompokkan data penulis menemukan

beberapa masalah kesehatan dan memfokuskan pada fungsi kesehatan

fungsional yang membutuhkan dukungan dan bantuan pemulihan sesuai

dengan kebutuhan hierarki Maslow (Potter dan Perry, 2005). Dari hasil

pengkajian dan analisa data penulis mengangkat diagnosa, yaitu, diagnosa

pertama yang penulis rumuskan adalah nyeri akut berhubungan dengan agen

cidera fisik (post operasi laparatomi).

Nyeri akut yaitu pengalaman sensori dan emosional yang tidak

menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang actual atau

potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa

(International Association for the Study of Pain) awitan tiba-tiba atau lambat

dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau

diprediksi dan berlangsung kurang dari 6 bulan (Herdman, 2012-2014).

Adapun batasan karakteristik yaitu mengekspresikan perilaku misalnya :

gelisah merengek, menangis sikap tubuh melindungi, melaporkan nyeri

secara verbal (Herdman, 2012-2014). Data hasil pengkajian yang mendukung

diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (post operasi

laparatomi) mencakup data objektif, data subjektif dan hasil pemeriksaan.

Pada Nn. R batasan karakteristik yang ditemukan yaitu data subjektif pasien

mengatakan nyeri pada luka bekas operasi. Pengkajian karakteristik nyeri

(PQRST), pasien mengatakan nyeri, Provocate nyeri muncul saat badan

Page 66: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

58

digerak-gerakkan, Quality Nyeri seperti tertusuk-tusuk, Region Nyeri di

rasakan pada bagian perut, Scale Skala nyeri 6. Time Nyeri dirasakan hilang

timbul berlangsung 4-6 menit. Selain data subyektif juga didapatkan data

objektif sebagai berikut pasien terlihat meringis menahan sakit, pergerakkan

terlihat sangat hati-hati, pasien selalu melindungi area nyeri (perut). Tekanan

darah 110/70 mmHg. Nadi 88x/menit. Pernafasan 22 x/menit. Suhu 36,5⁰C

(Amin dan Hardhi, 2013).

Diagnosa kedua yang penulis rumuskan adalah gangguan pola tidur

berhubungan dengan kurang kontrol tidur (nyeri). Gangguan pola tidur dapat

di definisikan sebagai gangguan jumlah dan kualitas tidur (penghentian

kesadaran alami, periodic) yang dibatasi waktu dalam jumlah dan kualitas

(Wilkinson, 2007). Penulis mengangkat diagnosa gangguan pola tidur karena

telah sesuai dengan batasan karateristik(Herdman, 2012-2014), yang

menyebutkan bahwa batasan karakteristik yaitu perubahan pola tidur normal,

ketidakpuasan tidur, menyatakan sering terjaga, menyatakan tidak merasa

cukup. Data hasil pengkajian yang mendukung diagnosa gangguan pola tidur

berhubungan dengan kurang kontrol tidur (nyeri) mencakup data subjektif

dan objektif dan hasil pemeriksaan. Pada Nn. R batasan karakteristik yang

ditemukan yaitu data subjektif pasien mengatakan susah tidur dan hanya tidur

4 jam/hari. Data objektif didapatkan pasien terlihat pucat, mata terlihat sayu

kemerahan,mata terlihat hitam berkantung dan mata terlihat cowong, pasien

sering menguap (Amin dan Hardhi, 2013). Menurut kebutuhan menurut

Maslow gangguan pola tidur masuk dalam kebutuhan prioritas kedua

Page 67: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

59

keamanan dan keselamatan (fisik dan psikologis). Penulis memprioritaskan

diagnosa gangguan pola tidur sebagai diagnosa kedua setelah nyeri, karena

gangguan pola tidur tidak bersifat urgent (Potter dan Perry,

2005).Berdasarkan batasan karakteristik maka etiologi yang dapat diambil

oleh penulis adalah kurang kontrol tidur (nyeri).

Diagnosa ketiga yang penulis rumuskan adalah hambatan mobilitas

fisik berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal (post operasi

laparatomi). Hambatan mobilitas fisik adalah keterbatasan pada pergerakan

fisik tubuh atau satu atau lebih ekstremitas secara mandiri (Herdman, 2012-

2014). Penulis mengangkat diagnosa hambatan mobilitas fisik karena telah

sesuai dengan batasan karateristik, (Herdman, 2012-2014), yang

menyebutkan bahwa batasan karakteristik yaitu kesulitan membolak-balik

posisi, keterbatasan rentan pergerakan sendi, pergerakan lambat. Data hasil

pengkajian yang mendukung diagnosa hambatan mobilitas fisik berhubungan

dengan gangguan muskuloskeletal (post operasi laparatomi) mencakup data

subjektif dan objektif dan hasil pemeriksaan. Pada Nn. R batasan karakteristik

yang ditemukan yaitu data subjektif pasien mengatakan tidak bisa melakukan

aktivitas secara mandiri karena nyeri bekas operasi di perut. Data objektif

didapatkan pasien terlihat kesulitan menggerakkan-gerakkan badannya, dalam

aktivitasnya klien tampak dibantu oleh keluarganya, pola aktivitasnya 2.

Diagnosa keempatyang penulis rumuskan adalah resiko infeksi

berhubungan dengan tindakan invasif. Resiko infeksi adalah mengalami

peningkatan resiko terserang organisme patogenik ( Amin, Hardhi, 2013).

Page 68: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

60

Penulis mengangkat diagnosa resiko infeksi karena telah sesuai dengan

batasan karateristik, (Herdman, 2012-2014), yang menyebutkan bahwa

batasan karakteristik yaitu kerusakan integritas kulit misalnya prosedur

invasif. Data hasil pengkajian yang mendukung diagnosa resiko infeksi

berhubungan dengan tindakan invasif mencakup data subjektif dan objektif

dan hasil pemeriksaan. Pada Nn. R batasan karakteristik yang ditemukan data

subjektif pasien mengatakan ada luka operasi di perut. Data objektif

didapatkan perut pasien simetris, ada bekas jahitan, panjang jahitan 10 cm

dengan 10 jahitan, terlihat kemerahan (rubor) disekitar luka, kolor (panas)

pada area sekitar luka operasi perut bekas operasi tertutup kassa.

C. Perencanaan Keperawatan

Perencanaan keperawatan adalah bagian dari fase pengorganisasian

dalam proses keperawatan sebagai pedoman untuk mengarahkan tindakan

keperawatan dalam usaha membantu, meringankan, memecahkan masalah

atau untuk memenuhi kebutuhan klien. Perencanaan yang tertulis dengan baik

akan memberi petunjuk dan arti pada asuhan keperawatan, karena

perencanaan adalah sumber informasi bagi semua yang terlibat dalam asuhan

keperawatan klien. Rencana ini merupakan sarana komunikasi yang utama,

dan memelihara continuitas asuhan keperawatan klien bagi seluruh anggota

tim (Setiadi, 2012).

Proses perencanaan keperawatan meliputi penetapan tujuan

perawatan, penetapan kriteria hasil, pemilihan intervensi yang tepat, dan

Page 69: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

61

rasionalisasi dari intervensi dan mendokumentasikan rencana perawatan

(Setiadi, 2012).

Tujuan dari intervensi adalah suatu sasaran yang menggambarkan

perubahan yang diinginkan pada setiap kondisi atau perilaku klien dengan

kriteria hasil yang diharapkan perawat. Pedoman penulisan kriteria hasil

berdasarkan SMART (Spesifik, Measurable, Achieveble, Reasonable, dan

Time). Spesifik adalah berfokus pada klien. Measurable dapat diukur, dilihat,

diraba, dirasakan dan dibau. Achieveble adalah tujuan yang harus harus

dicapai. Reasonable merupakan tujuan yang harus dipertanggung jawabkan

secara ilmiah. Time adalah batasan percapaian dalam rentang waktu tertentu,

harus jelas batasan waktunya (Dermawan, 2012).

Penulis menyusun rencana tindakan dalam diagnosa keperawatan

nyeri akut, gangguan pola tidur, hambatan mobilitas fisik dan resiko infeksi

berdasarkan NIC (Nursing Intervention Classification) dengan menggunakan

metode ONEC (Observasi, Nursing Intervention, Education, Collaboration).

Tujuan dan kriteria hasil ini disusun berdasarkan NOC (Nursing Output

Classification) dengan menggunakan metode SMART (Spesific, Measurable,

Achievable, Realistic, Time) (Dermawan, 2012).

Berdasarkan diagnosa keperawatan yang pertama penulis menyusun

perencanaan antara lain: kaji karakteristik nyeri pasien (PQRST), berikan

kesempatan waktu istirahat bila terasa nyeri dan berikan posisi nyaman,

ajarkan pasien untuk melakukan tarik napas dalam ketika nyeri muncul,

Page 70: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

62

Kolaborasi pemberian obat analgesik pereda nyeri (santagesik 2x500 mg/8

jam (Amin dan Hardhi, 2013).

Berdasarkan diagnosa keperawatan yang kedua penulis menyusun

perencanaan antara lain: monitor/catat kebutuhan tidur pasien setiap hari,

ciptakan lingkungan yang nyaman, jelaskan pentingnya tidur yang adekuat,

pemberian aromaterapi lavender(amin dan Hardhi, 2013).

Berdasarkan diagnosa keperawatan yang ketiga penulis menyusun

perencanaan antara lain:monitor vital sign dengan, latih pasien dalam

pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan, ajarkan

pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan,

kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi (Amin dan Hardhi, 2013).

Berdasarkan diagnosa keperawatan yang keempat penulis menyusun

perencanaan antara lain: monitor tanda dan gejala infeksi, pertahankan tehnik

apsesis, lakukan perawatan luka, kolaborasi dengan dr terkait pemberian

antibiotik (Amin dan Hardhi, 2013).

D. Tindakan Keperawatan

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana

keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Fokus dari

intervensi keperawatan antara lain : mempertahankan daya tahan tubuh,

mencegah komplikasi, menemukan perubahan sistem tubuh, mencegah

komplikasi, menemukan perubahan sistem tubuh, memantapkan hubungan

klien dengan lingkungan, implentasi pesan dokter (Setiadi, 2012).

Page 71: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

63

Berdasarkan masalah keperawatan tersebut perawat melakukan

implementasi dan evaluasi selama 3 hari sesuai tujuan, kriteria hasil, dan

intervensi yang telah dibuat berdasarkan NIC dan NOC.

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada Nn. R sama dengan yang

ada di intervensi pada diagnosa pertama yaitu nyeri akut berhubungan dengan

agen cidera fisik (Post operasi laparatomi) dengan mengkaji karakteristik

nyeri pasien (PQRST), memberikan kesempatan waktu istirahat bila terasa

nyeri dan berikan posisi nyaman, mengajarkan pasien untuk melakukan tarik

napas dalam ketika nyeri muncul, mengkolaborasi pemberian obat analgesik

pereda nyeri (santagesik 2x500 mg/8 jam ).

Penulis melakukan implementasi untuk diagnosa nyeri akut

berhubungan dengan agen cidera fisik (post operasi laparatomi) selama 3

hari. Tindakan yang pertama yaitu mengobservasi karakteristik nyeri

(PQRST), didapatkan respon subyektif pasien mengatakan nyeri, Provocate

pasien mengatakan nyeri muncul saat badan digerak-gerakkan, Quality pasien

mengatakan nyeri seperti tertusuk-tusuk, Region nyeri pada bagian perut(luka

operasi), Scale pasien mengatakan nyeri skala 6, Time nyeri dirasakan hilang

timbul durasi nyeri berlangsung ± 4-6 menit, pasien terlihat meringis

menahan nyeri, pasien melindungi area nyeri, pasien sangat berhati-hati.

Tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 88 x/menit, pernafasan 22 x/menit, suhu

36 ⁰C. Dalam teori, observasi karakteristik nyeri dilakukan untuk mengetahui

pemicu nyeri, kualitas nyeri, lokasi nyeri, intensitas nyeri dan waktu serangan

nyeri (Saputra, 2013).

Page 72: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

64

Relaksasi nafas dalam melibatkan sistem otot dan respirasi tidak

membutuhkan alat lain sehingga mudah dilakukan kapan saja atau sewaktu-

waktu dan dapat digunakan dalam jangka waktu relatif lebih lama. sesuai

dengan teori Syaiful & Rachmawan (2014). Penulis melakukan tehnik

relaksasi nafas dalam ini selama 3 hari pengelolaan, dan selama 1 hari berikan

teknik relaksasi 2 kali.

Dalam 3 hari pengelolaan ini penulis mendapatkan data sebagai

berikut pada hari pertama skala nyeri 6, hari kedua skala nyeri 5, hari ketiga

skala nyeri 4. Hal ini sesuai dengan teori dalam jurnal Syaiful & Rachmawan

(2014) dimana dalam setiap implementasi mengalami penurunan skala nyeri.

Manfaat dari melakukan tarik nafas dalam adalah penurunan nadi,

penurunan ketegangan otot, penurunan kecepatan metabolisme, peningkatan

kesadaran global, perasaan damai dan sejahtera dan periode kewaspadaan

yang santai (Perry & Potter, 2006). Dalam pengelolaan kasus ini setelah

diberikan implementasi mengajarkan pasien untuk melakukan tarik nafas

dalam ketika nyeri muncul dalam 3 hari pengelolaan ini skala nyeri pasien

mengalami penurunan, hal ini sesuai dengan jurnal Syaiful & Rachmawan

(2014) bahwa teknik relaksasi nafas dalam efektif dalam menurunkan skala

nyeri pada pasien post operasi laparatomi.

Memberikan kesempatan waktu istirahat bila terasa nyeri.Pada pasien

post operasi seringkali mengalami nyeri hebat meskipun tersedia obat-obatan

analgesik yang efektif, namun nyeri post operasi tidak dapat diatasi dengan

Page 73: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

65

baik, sekitar 50% pasien tetap mengalami nyeri sehingga dapat mengganggu

kenyamanan pasien (Wals, 2008).

Mengkolaborasikan pemberian obat analgesik pereda nyeri ketorolac

30mg/8jam. Dimana obat analgesik ketorolac berfungsi untuk penatalaksnaan

jangka pendek nyeri akut derajat sedang – berat segera setelah operasi

(Midian, 2013-2014).

Diagnosa keperawatan kedua implementasi yang dilakukan

memonitor tidur klien, menciptakan lingkungan yang nyaman, mendiskusikan

dengan klien dan keluarga tentang tehnik tidur klien, mengkolaborasi

pemberian aromaterapi lavender (Amin dan Hardhi, 2013).

Penulis mengajarkan tehnik cara mengatasi gangguan kebutuhan tidur

non farmakologi dengan pemberian aromaterapi lavender didapatkan respon

subjektif pasien mengatakan bersedia diberikan aromaterapi lavender, pasien

menghirup aromaterapi lavender, pasien tampak rilek. Berdasarkan teori

aromaterapi lavendermempunyai banyak manfaat yaitu mengobatiinsomnia

dan kualitas tidur. Aromaterapilavender diketahui dapat mengurangi

rasanyeri, memberikan relaksasi dan mengurangikebutuhan obat penenang di

malam harisehingga mampu memperbaiki kualitas tidurdan juga dapat

mengurangi kecemasan (Hale, 2008)

Seseorang yang menghirup uap aromaterapi lavender akan

memfokuskan pikiran dan perhatiannya (konsentrasi pikiran) pada uap atau

aroma yang diterimanya, sehingga fokus perhatiannya terhadap nyeri dan rasa

cemas teralihkan atau berkurang (Nightcrawler, Shinobi, 2008).

Page 74: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

66

Aroma ditangkap oleh reseptor di hidung yang kemudian memberikan

informasi lebih jauh ke area di otak yang mengontrol emosi dan memori

maupun memberikan informasi juga ke hipotalamus yang merupakan

pengatur sistem internal tubuh, suhu tubuh, dan reaksi terhadap stress. Bagi

yang kesulitan tidur dapat dibantu dengan aromaterapi lavender karena

meningkatkan gelombang – gelombang alfa di dalam otak dan gelombang

inilah yang membantu untuk menciptakan keadaan yang rileks (Woodcock,

2008).

Aktivitas tidur diatur oleh sistem pengaktivasi retikularis yang

merupakan sistem yang mengatur seluruh tingkatan kegiatan susunan saraf

pusat termasuk pengaturan kewaspadaan dan tidur. Pusat pengaturan

aktivitas kewasapadaan dan tidur terletak dalam mesensefalon dan bagian atas

pons (Wahit, 2008). Selain itu, reticularactivating system (RAS) dapat

memberikan rangsangan visual, pendengaran, nyeri, dan perabaan juga dapat

memberikan stimulasi dari korteks serebri termasuk rangsanganemosi dan

proses pikir. Dalam keadaan sadar, neuron dalam reticular activating system

(RAS) akan melepaskan katekolamin seperti norepineprin. Demikian juga

pada saat tidur, kemungkinan disebabkan adanya pelapasan serum serotinin

dari sel khusus yang berada di pons dan batang otak tengah, yaitu

bulbarsynchronizing regional (BSR), sedangkan dalam keadaan bangun

tergantung dari keseimbangan impuls yang diterima dipusat otak dan sistem

limbik. Dengan demikian, sistem pada batang otak yang mengatur siklus atau

perubahan dalam tidur adalah reticular activating system (RAS) dan

Page 75: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

67

bulbarsynchronizing regional (BSR) (Hidayat, 2006). Dalam jurnal Virgianti

Nur Faridah (2014).

Pemberian aromaterapi lavender harus diberikan (jurnal). Pemberian

aromaterapi lavender pada Nn. R diberikan dengan menggunakan alat

penguap yang mana diberikan 5 tetes aromaterapi lavender kedalam alat

penguap dengan air 10 cc, kemudian pasien dapat menghirup aromaterapi

lavender tersebut, terapi tersebut diberikan selama 60 menit. Dengan

menggunakan alat penguap aromaterapi, dapat membantu klien dalam

menghirup aroma terapi lavender. Sehingga pemenuhan gangguan kebutuhan

tidur yang dialami Nn. R dapat teratasi dengan maksimal.

Setelah pemberian aromaterapi lavender dilakukan observasi tidur,

dengan hasil respon subyektif pasien mengatakan sudah bisa tidur selama 7

jam/hari. Objektif, pasien terlihat segar, mata tidak sayu, kantung mata tidak

hitam, mata tidak cowong.

Hasil ini menunjukkan bahwa pemberian aromaterapi lavender efektif

memenuhi gangguan kebutuhan tidur pasien. Hal ini sesuai dengan jurnal,

dimana dalam jurnal disebutkan bahwa gangguan kebutuhan tidur pasien post

operasi laparatomi akan menurun setelah diberikan aromaterapi lavender

(jurnal). Aromaterapi lavender memiliki bau yang khas dan lembut sehingga

dapat membuat seseorang menjadi relaks atau santai, disamping itu lavender

juga dapatmengurangi rasa tertekan, stress, rasa sakit, emosi yang tidak

seimbang, histeria, rasa frustasi dan kepanikan (Buckle, J. 2003).

Page 76: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

68

Diagnosa keperawatan ketiga implementasi melatih pasien untuk

memulai menggerak-gerakkan kaki kanannya. Mobilisasi sangat penting

dalam percepatan hari rawat dan mengurangi resiko-resiko karena tirah baring

lama seperti terjadinya dekubitus, kekakuan/penegangan otot-otot diseluruh

tubuh dan sirkulasi darah dan pernafasan terganggu, juga adanya gangguan

peristaltik maupun berkemih. Sering kali dengan keluhan nyeri, klien tidak

mau melakukan mobilisasi ataupun tidak berani merubah posisi. Disinilah

peran perawat sebagai edukator dan motivator kepada klien sehingga klien

tidak mengalami suatu komplikasi yang tidak diinginkan (Carpenito, 2009).

Diagnosa keperawatan keempat implementasi yang dilakukan

mengkaji ada tidaknya tanda dan gejala infeksi yang dapat menghambat

penyembuhan luka (Dongoes, 2000). Melihat tanda-tanda infeksi atau

peradangan diantaranya adalah rubor (kemerahan), color (panas), tumor

(bengkak), dolor (nyeri) dan fungsio laesa terganggu, ini sesuai dengan teori

Price, A dan L.Wilson (2006) yaitu sistem pertahanan tubuh rusak bila ada

trauma pada jaringan dimana respon pasien mengatakan ada luka operasi di

perut dan sudah tidak begitu nyeri. Objektif, pada saat dibuka luka tampak

belum kering, tanda-tanda infeksi sudah tidak ada. Melakukan perawatan luka

dilakukan untuk mencegah adanya infeksi dan membersihkan luka (Herdman,

2012-2014).

Page 77: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

69

E. Evaluasi Tindakan

Evaluasi keperawatan adalah penilaian dengan cara membandingkan

perubahan keadaan pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria

hasil yang dibuat pada tahap perencanaan (Nikmatur dan Saiful, 2012).

Evaluasi dari tindakan yang dilakukan dengan metode SOAP

(Subyektif, Obyektif, Asessment, Planning). Evaluasi pada hari pertama

dilakukan pada hari kedua diagnosa pertama yaitu nyeri akut berhubungan

dengan agen cidera fisik (post operasi laparatomi), Kamis 07 Januari 2016

pukul08:30 WIB dengan hasil Subyektif (S) pasien mengatakan nyeri karena

bekas operasi, Provocate nyeri pada luka jahitan operasi, nyeri pada saat

badan digerak-gerakkan. Quality nyeri seperti ditusuk-tusuk. Region nyeri

dibagian perut. Scale pasien mengatakan skala nyeri 5 (agak mengganggu).

Time nyeri hilang timbul durasi 4-6.Obyektif (O) keadaan pasien terlihat

meringis menahan nyeri, pasien terlihat melindungi area nyeri, pasien sangat

berhati-hati bila ingin bergerak, Tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 88

x/menit, pernafasan 22 x/menit, suhu 36 ⁰C.Asessment (A) masalah belum

teratasi dan Planning (P) lanjutkan intervensi dengan kaji karakteristik nyeri

pasien (PQRST), berikan kesempatan waktu istirahat bila terasa nyeri dan

berikan posisi nyaman, ajarkan pasien untuk melakukan tarik napas dalam

ketika nyeri muncul,kolaborasi pemberian obat analgesik pereda nyeri

(santagesik 2x500 mg/8 jam).

Page 78: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

70

Evaluasi diagnosa kedua yaitu gangguan pola tidur berhubungan

dengan kurang kontrol tidur (nyeri), Kamis 07 Januari 2016 pukul 09:10

WIB. Subyektif (S) pasien mengatakan susah tidur dan hanya tidur 5

jam/hari. Obyektif (O) pasien terlihat pucat, mata terlihat sayu, mata

kemerahan,mata terlihat hitam berkantung dan mata terlihat cowong, pasien

sering menguap. Asessment (A) masalah belum teratasi dan Planning (P)

lanjutkan intervensi monitor/catat kebutuhan tidur pasien setiap hari, ciptakan

lingkungan yang nyaman dengan, jelaskan pentingnya tidur yang adekuat,

pemberian aromaterapi lavender.

Evaluasi diagnosa ketiga yaitu hambatan mobilitas fisik berhubungan

dengan gangguan muskuloskeletal (post operasi laparatomi), Kamis 07

Januari 2016 pukul 09:40 WIB Subyektif (S) pasien mengatakan sudah bisa

melakukan miring kanan-kiri walau agak sulit.Obyektif (O) didapatkan

pasien terlihat bisa menggerakkan badannya miring kanan-kiri dan sudah bisa

duduk di bed, dalam aktivitasnya klien tampak dibantu oleh keluarganya.

Asessment (A) masalah teratasi sebagian dan Planning (P) lanjutkan

intervensi monitor vital sign, latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs

secara mandiri sesuai kemampuan, ajarkan pasien bagaimana merubah posisi

dan berikan bantuan jika diperlukan, kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau

okupasi.

Evaluasi diagnosa keempat yaitu resiko infeksi berhubungan dengan

tindakan invasif, Kamis 07 Januari 2016 pukul 10:10 WIB Subyektif (S)

pasien mengatakan ada luka operasi di perut.Obyektif (O) pada saat dibuka

Page 79: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

71

luka terlihat belum kering, terlihat kemerahan (rubor) disekitar luka.

Asessment (A) masalah belum teratasi dan Planning (P) monitor tanda dan

gejala infeksi, pertahankan tekhnik apsesis, lakukan perawatan luka,

kolaborasi dengan dr terkait pemberian antibiotik.

Evaluasi yang kedua dilakukan pada hari ketiga nyeri akut

berhubungan dengan agen cidera fisik (post operasi laparatomi), Jumat 08

Januari 2016 pukul 09:10 WIB dengan hasil Subyektif (S) pasien mengatakan

nyeri karena bekas operasi, Provocate nyeri pada luka jahitan operasi, nyeri

pada saat badan digerak-gerakkan. Quality nyeri seperti ditusuk-tusuk.

Region nyeri dibagian perut. Scale pasien mengatakan skala nyeri 4. Time

nyeri hilang timbul durasi 4-6 menit. Obyektif (O) keadaan pasien terlihat

meringis menahan nyeri, pasien terlihat melindungi area nyeri, pasien sangat

berhati-hati bila ingin bergerak, Tekanan darah 100/70 mmHg, Nadi 80

x/menit, pernafasan 20 x/menit, suhu 36,2⁰C. Asessment (A) masalah teratasi

sebagian dan Planning (P) lanjutkan intervensi dengan kaji karakteristik nyeri

pasien, berikan posisi yang nyaman, ajarkan pasien untuk melakukan tarik

nafas dalam, kolaborasi pemberian obat analgesik pereda nyeri santagesik

2x500 mg/8 jam.

Evaluasi diagnosa kedua yaitu gangguan pola tidur berhubungan

dengan nyeri, Jumat 08 Januari 2016 pukul 09:20 WIB Subyektif (S) pasien

mengatakan masih sedikit susah tidur dan hanya tidur 6 jam/hari. Obyektif

(O) pasien tampak sedikit pucat, mata tidak sayu. Asessment (A) masalah

teratasi sebagian dan Planning (P) lanjutkan intervensi monitor/catat

Page 80: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

72

kebutuhan tidur pasien setiap hari, ciptakan lingkungan yang nyaman,

jelaskan pentingnya tidur yang adekuat, pemberian aromaterapi lavender.

Evaluasi diagnosa ketiga yaitu hambatan mobilitas fisik berhubungan

dengan gangguan muskuloskeletal (post operasi laparatomi), Jumat 08

Januari 2016 pukul 09:40 WIB Subyektif (S) pasien mengatakan sudah bisa

miring kanan-kiri, duduk. Obyektif (O) didapatkan pasien terlihat bisa

menggerakkan badannya miring kanan-kiri, duduk dan tampak bisa latihan

berjalan, dalam latihan jalan pasien tampak dibantu oleh keluarganya.

Asessment (A) masalah teratasi sebagian dan Planning (P) lanjutkan

intervensi monitor vital sign, latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs

secara mandiri sesuai kemampuan, ajarkan pasien bagaimana merubah posisi

dan berikan bantuan jika diperlukan, kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau

okupasi.

Evaluasi diagnosa keempat yaitu resiko infeksi berhubungan dengan

tindakan invasif, Jumat 08 Januari 2016 pukul 10:20 WIB Subyektif (S)

pasien mengatakan ada luka operasi di perut.Obyektif (O) pada saat dibuka

luka tampak belum kering, masih tampak kemerahan (rubor) disekitar luka.

Asessment (A) masalah belum teratasi dan Planning (P) monitor tanda dan

gejala infeksi, pertahankan tekhnik apsesis, lakukan perawatan luka,

kolaborasi dengan dr terkait pemberian antibiotik.

Evaluasi yang ketiga dilakukan pada hari keempat, nyeri akut

berhubungan dengan agen cidera fisik (post operasi laparatomi), Sabtu 08

Januari 2016 pukul 06:00 WIB dengan hasil Subyektif (S) pasien mengatakan

Page 81: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

73

nyeri, Provocate nyeri pada luka jahitan operasi, nyeri pada saat badan

digerak-gerakkan. Quality nyeri seperti ditusuk-tusuk. Region nyeri dibagian

perut. Scale pasien mengatakan skala nyeri 3. Time nyeri hilang timbul durasi

2 menit. Obyektif (O) keadaan pasien terlihat lebih segar, tidak pucat, sudah

tidak meringis menahan nyeri, Tekanan darah 100/70 mmHg, Nadi 80

x/menit, pernafasan 20 x/menit, suhu 36,5⁰C. Asessment (A) masalah teratasi

sebagian dan Planning (P) lanjutkan intervensikaji karakteristik nyeri pasien,

berikan posisi yang nyaman, ajarkan pasien untuk melakukan tarik nafas

dalam, kolaborasi pemberian obat analgesik pereda nyeri santagesik 2x500

mg/8 jam.

Evaluasi diagnosa kedua yaitu gangguan pola tidur berhubungan

dengan kurang kontrol tidur (nyeri), Sabtu 09 Januari 2016 pukul 06:10 WIB

Subyektif (S) pasien mengatakan sudah bisa tidur selama 7 jam/hari. Obyektif

(O) pasien terlihat segar, mata tidak sayu, kantung mata tidak hitam, mata

tidak cowong. Asessment (A) masalah teratasi dan Planning (P) hentikan

intervensi.

Evaluasi diagnosa ketiga yaitu hambatan mobilitas fisik berhubungan

dengan gangguan muskuloskeletal (post operasi laparatomi), Sabtu 09

Januari 2016 pukul 06:40 WIB Subyektif (S) pasien mengatakan sudah bisa

miring kanan-kiri,duduk di bed dan sudah bisa berjalan. Obyektif (O)

didapatkan pasien terlihat bisa menggerakkan badannya miring kanan-kiri,

duduk di bed dan tampak sudah bisa berjalan walaupun di bantu orangtuanya.

Asessment (A) masalah teratasi dan Planning (P) hentikan intervensi.

Page 82: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

74

Evaluasi diagnosa keempat yaitu resiko infeksi berhubungan dengan

tindakan invasif, Sabtut 09 Januari 2016 pukul 07:00 WIB Subyektif (S)

pasien mengatakan ada luka operasi di perut dan sudah tidak begitu

nyeri.Obyektif (O) pada saat dibuka luka tampak belum kering, tanda-tanda

infeksi sudah tidak ada. Asessment (A) masalah teratasi sebagian dan

Planning (P) monitor tanda dan gejala infeksi, pertahankan tekhnik apsesis,

lakukan perawatan luka, kolaborasi dengan dr terkait pemberian antibiotik.

Page 83: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

75

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah penulis melakukan pengkajian, analisa data, penentuan diagnosa,

implementasi dan evaluasi tentang Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap

Gangguan Kebutuhan Tidur pada Nn. R dengan Post Operasi Laparatomi di

Ruang Kanthil 1 RSUD Karanganyar. Secara metode studi kasus, maka dapat

ditarik kesimpulan.

A. Kesimpulan

1. Pengkajian

Pengkajian terhadap masalah gangguan pola tidur pada Nn. R telah

dilakukan secara komprehensif dan diperoleh hasil yaitu terdapat keluhan

utama pasien mengatakan susah tidur dan hanya tidur 4 jam/hari. Data

objektif didapatkan pasien tampak pucat, mata terlihat sayu

kemerahan,mata tampak hitam berkantung dan mata tampak cowong,

pasien sering menguap. Tekanan darah 110/70 mmHg. Nadi 88x/menit.

Pernafasan 22 x/menit. Suhu 36,5⁰C. Pengkajian fisik terdapat ada bekas

jahitan, panjang jahitan 10 cm dengan 10 jahitan, tampak kemerahan

(rubor) disekitar luka, kolor (panas) pada area sekitar luka operasi perut

bekas operasi laparatomi.

Page 84: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

76

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa yang muncul pada Nn. R yang pertama adalah nyeri akut

berhubungan dengan agen cidera fisik (post operasi laparatomi).

Diagnosa kedua adalah gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang

kontrol tidur (nyeri pasca operasi). Diagnosa ketiga adalah hambatan

mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan fisik (post operasi

laparatomi). Diagnosa keempat adalah resiko infeksi berhubungan

dengan tindakan invasif.

3. Rencana Keperawatan

Rencana keperawatan yang disusun untuk diagnosa nyeri akut yaitu kaji

karakteristik nyeri pasien, berikan posisi yang nyaman, ajarkan pasien

untuk melakukan tarik nafas dalam, kolaborasi pemberian obat analgesik.

Pada diagnosa gangguan pola tidur intervensinya yaitu monitor/catat

kebutuhan tidur pasien setiap hari, ciptakan lingkungan yang nyaman,

jelaskan pentingnya tidur yang adekuat, pemberian aromaterapi lavender.

Pada diagnosa hambatan mobilitas fisik intervensinya yaitu monitor vital

sign, latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri

sesuai kemampuan, ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan

berikan bantuan jika diperlukan, kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau

okupasi. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif

intervensinya yaitu monitor tanda dan gejala infeksi, pertahankan tekhnik

apsesis, lakukan perawatan luka, kolaborasi dengan dr terkait pemberian

antibiotik.

Page 85: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

77

4. Implementasi

Tindakan keperawatan yang dilakukan merupakan implementasi

dari rencana keperawatan yang telah disusun.

5. Evaluasi

Evaluasi keperawatan yang dilakukan selama tiga hari sudah

dilakukan secara komprehensif dengan acuan Rencana Asuhan

Keperawatan (Brunner dan Suddarth, 2002) serta telah berkolaborasi

dengan tim kesehatan lainnya didapatkan hasil evaluasi keadaan klien

dengan kriteria hasil sudah teratasi, maka nyeri akut berhubungan dengan

agen cidera fisik (post operasi laparatomi) pada Nn. R belum teratasi dan

intervensi dilanjutkan. Pada diagnosa pola tidur berhubungan dengan

kurang kontrol tidur (nyeri pasca operasi) pada Nn. R teratasi dan

intervensi dihentikan. Pada diagnosa hambatan mobilitas fisik

berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal hasil evaluasi keadaan

klien dengan kriteria hasil sudah tercapai, maka hambatan mobilitas fisik

pada Nn. R teratasi dan intervensi dihentikan. Pada diagnosa resiko

infeksi berhubungan dengan tindakan invasif hasil evaluasi keadaan klien

dengan kriteria hasil belum tercapai, maka resiko infeksi pada Nn. R

belum teratasi dan intervensi dilanjutkan.

6. Analisa Praktik Aromaterapi Lavender

Pemberian aromaterapi lavender untuk meningkatkan kualitas tidur

pada Nn. R dapat menunjukkan hasil yang signifikan karena dalam waktu

Page 86: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

78

3 hari pemberian aromaterapi lavender jumlah tidur pasien meningkat

dari 4 jam/hari menjadi 7 jam/hari.

Aromaterapi lavender adalah minyak essensial yang digunakan

untuk membantu seseorang yang kurang tidur. Pemberian aromaterapi

ada 3 tahap yaitu mencampur minyak essensial lavender, menghirup,

memposisikan pasien.Aromaterapi lavender merupakan linaloolbebas

atau sebagai ester dengan asam asetat, butirat, valerianat, dan kaproat

yang manadapat meningkatkan gelombang – gelombang alfa di dalam

otak dan gelombang inilah yang membantu untuk menciptakan keadaan

yang rileks.Pemberian aromaterapi lavender dilakukan 1x sehari setiap

malam hari saat pasien akan tidur. Cara pemberian aromaterapi lavender

yaitu nyalakan alat penguap, masukkan 2-5 tetes minyak essensial

lavender kedalam alat penguap, tambahkan air 10 cc kedalam alat

penguap, setelah itu pasien disuruh menghirup uap aromaterapi lavender

sampai habis kurang lebih 1 jam, pasien dalam keadaan berbaring dan

tenang (tidak mengobrol). Setelah 3 hari pemberian aromaterapi lavender

jumlah tidur pasien meningkat dari 4 jam/hari menjadi 7 jam/hari.

B. Saran

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan

nyeri akut, penulis akan memberikan usulan dan masukan yang positif

khususnya dibidang kesehatan antara lain :

Page 87: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

79

1. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit)

Hal ini diharapkan rumah sakit dapat memberikan pelayanan

kesehatan dan mempertahankan hubungan kerjasama baik antara tim

kesehatan maupun klien. Sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan

asuhan keperawatan yang optimal pada umumnya dan klien post

operasi laparatomi khususnya dan diharapkan rumah sakit mampu

menyediakan fasilitas serta sarana dan prasarana yang dapat

mendukung kesembuhan klien.

2. Bagi Tenaga Kesehatan Khususnya Perawat

Diharapkan selalu berkoordinasi dengan tim kesehatan lainnya

dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien agar lebih

maksimal, khususnya pada klien dengan post operasi laparatomi.

Perawat diharapkan dapat memberikan pelayanan profesional dan

komprehensif.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang lebih

berkualitas dan profesional sehingga dapat tercipta perawat profesional,

terampil, inovatif dan bermutu yang mampu memberikan asuhan

keperawatan secara menyeluruh berdasarkan kode etik keperawatan.

Page 88: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

80

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Aziz. 2008. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan Edisi 2. Salemba Medika :

Jakarta

Amin, Huda dan Hardhin Kusuma. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan

Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC Edisi Revisi 2. MediAction : Yogyakarta

Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Klien.

Salemba Medika : Jakarta

Brooker. 2008.Laparatomi, http://aqos-gembong08.blogspot.com /2008/09/laparatomi.html

Diakses pada 06 Februari 2011 16:00 WIB

Brunner, L and Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah (H. Kuncara, A.

Hartono, M. Ester, Y. Asih, Terjemahan). (Ed.8) Vol 1. EGC : Jakarta

Brunner & Suddart. 2005. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC : Jakarta

Buckle, J. 2003. Clinical aromatherapy, Essential Oil in Pratice Second Edition. Churchill

Livingstone. New York

Carpenito, Lynda Juall. 2009. Diagnose Keperawatan Edisi 6. Egc : Jakarta

Depkes RI. 2010.ProfilKesehatan IndonesiaDepkes Republik Indonesia : Jakarta

Dermawan, Deden. 2012. Proses Keperawatan Penerapan Konsep dan Kerangka Kerja.

Gosyen Publising. Yogyakarta.

Dewi, I. P. 2012. Aromaterapi Lavender Sebagai Media Relaksasi. Jurnal Kesehatan Fakultas

Kedokteran Universitas Udayana

Hadibroto, I. and Alam, S. 2006. Seluk-beluk Pengobatan Alternatif dan Komplementer. PT

Bhuana Ilmu Populer : Jakarta

Hale, G. 2008. Lavender – nature’s aid to stress relief, www.aromatherapystress-

relief.com.Diakses padatanggal 22 Oktober 2013 jam 13.00WIB

Herdman H. T. 2012-2014. Diagnosa keperawatan definisi dan klasifikasi. Penerjemah

Monika Ester, S.Kep. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta

Page 89: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

81

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: AplikasiKonsep dan

Proses Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta

Kozier, Erb, Berman and Synder. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep

&Praktek, ahli.

Maifrisco, 2005. Pengaruh Aromaterapi Terhadap Tingkat Stress Mahasiswa,

www.Indoskripsi.com. Diakses pada tanggal 22 Oktober jam 13.30 WIB

Median Sirait. (2013-2014). Informasi Spesialite Obat Indo.PT ISFI Penerbit : Jakarta

Nurlela. 2009. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman

Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta

Patricia A, potter. 2006. fundamental keperawatan. EGC : Jakarta

Price, S A dan Wilson, L M . 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit

(Ed.6). EGC : Jakarta

Potter, P. A,.& Perry, A. G. 2006.Buku Ajar Fundamental KeperawatanKonsep, Proses

danPraktek Volume2 Edisi 4. EGC : Jakarta

Potter. Patricia A. dan Perry. Anne Griffin., 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:

Konsep, Proses, dan PraktikEdisi 4, Vol.2. EGC : Jakarta

Saferi, andra dan Yessi.2013.KMB 1 Keperawatan Medikal Bedah (Keperawatan Dewasa).

Nuha Medika : Yogyakarta

Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Graha Ilmu : Yogyakarta

Sjamsuhidajat. 2005. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (Ed. 8) Vol 3. EGC : Jakarta

Sjamsuhidajat. 2010. Buku Ajar Ilmu Medikal Bedah (Ed. 2).EGC : Jakarta

Smeltzer, Suzanne C. 2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Brunner and Suddarth.

(8 edition) : editor, Suzanne. C. Smeltzer, Brenda G. Bare : Ahli Bahasa, Agung

Waluyo..[et, al]: editor bahasa Indonesia. Monica Ester. [et al] Ed.8. EGC : Jakarta

Syaiful Y. &Rachmawan S. H. 2014.EfektifitasRelaksasiNafasDalamdanDistraksi Baca

MenurunkanNyeriPascaOperasi. 5(2):101-107.

Sugeng. 2009. Asuhan Keperawatan Bedah. Nuha Medika : Jakarta

Page 90: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP … · pemberian aromaterapi lavender terhadap gangguan kebutuhan tidur pada asuhan keperawatan nn. r dengan post operasi laparatomi di ruang

82

Tamsuri, A. 2007. Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. EGC : Jakarta

Wahit Iqbal Mubarak. 2008. Buku ajar kebutuhan dasar Manusia Teori & Aplikasi dalam

praktek. EGC : Jakarta

Wals. 2008.DistraksidanRelaksasiSuatuTeknikUntukMengatasiNyeri. SalembaMedika :

Jakarta

Woodcock, C. 2008. Aromatherapy in labour

guidelines,http://www.dbh.nhs.uk/Library/Patient_Information_Leaflet/WPR21180Aro

matherapy.pdf.Diakses padatanggal 22 Oktober 2013 jam 15.00