17
Bab I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Strategi pembangunan kesehatan menuju "Indonesia Sehat 2010" mengisyaratkan bahwa seluruh pembangunan kesehatan ditujukan kepada upaya menyehatkan bangsa. Indikator keberhasilan penyehatan bangsa antara lain adalah angka mortalitas dan morbiditas, angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Selama kurun waktu tiga dasawarsa terakhir, terlihat adanya penurunan angka mortalitas dan morbiditas neonatal secara bermakna di seluruh dunia, namun penurunan tersebut lebih terlihat nyata di negara-negara maju dibanding di negara sedang berkembang. Indonesia sebagai negara sedang berkembang, mempunyai angka kematian bayi (AKB) 41,4 per 1.000 kelahiran hidup (tahun 1997) yang diproyeksikan akan menjadi 18 per 1.000 kelahiran hidup (tahun 2025), sehingga perlu upaya yang keras dalam mencapai sasaran tersebut. Salah satu upaya menurunkan AKB adalah dengan mencegah terjadinya perdarahan otak pada bayi baru lahir sebagai akibat kekurangan vitamin K 1 . Di beberapa negara Asia angka kesakitan bayi karena perdarahan akibat defisiensi vitamin K (PDVK) berkisar 1:1.200 sampai 1:1.400 kelahiran hidup (Thailand). Angka

Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pemberian vit K pada bayi baru lahir

Citation preview

Page 1: Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir

Bab IPENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Strategi pembangunan kesehatan menuju "Indonesia Sehat 2010"

mengisyaratkan bahwa seluruh pembangunan kesehatan ditujukan kepada upaya

menyehatkan bangsa. Indikator keberhasilan penyehatan bangsa antara lain adalah

angka mortalitas dan morbiditas, angka kematian ibu dan angka kematian bayi.

Selama kurun waktu tiga dasawarsa terakhir, terlihat adanya penurunan angka

mortalitas dan morbiditas neonatal secara bermakna di seluruh dunia, namun

penurunan tersebut lebih terlihat nyata di negara-negara maju dibanding di negara

sedang berkembang.

Indonesia sebagai negara sedang berkembang, mempunyai angka kematian

bayi (AKB) 41,4 per 1.000 kelahiran hidup (tahun 1997) yang diproyeksikan akan

menjadi 18 per 1.000 kelahiran hidup (tahun 2025), sehingga perlu upaya yang

keras dalam mencapai sasaran tersebut. Salah satu upaya menurunkan AKB

adalah dengan mencegah terjadinya perdarahan otak pada bayi baru lahir sebagai

akibat kekurangan vitamin K1. Di beberapa negara Asia angka kesakitan bayi

karena perdarahan akibat defisiensi vitamin K (PDVK) berkisar 1:1.200 sampai

1:1.400 kelahiran hidup (Thailand). Angka tersebut dapat turun menjadi

10:100.000 kelahiran hidup dengan pemberian profilaksis vitamin K1 pada bayi

baru lahir.1,2

Permasalahan akibat PDVK adalah terjadinya perdarahan otak dengan

angka kematian 10-50% yang umumnya terjadi pada bayi dalam rentang umur 2

minggu–6 bulan, dengan akibat angka kecacatan 30-50%. Data PDVK secara

nasional di Indonesia belum tersedia. Sedangkan data dari Bagian Ilmu Kesehatan

Anak FKUI RSCM (tahun 1990-2000) menunjukkan terdapatnya 21 kasus, 17

(81%) di antaranya mengalami komplikasi perdarahan intrakranial (catatan medik

IKA RSCM 2000).

Page 2: Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir

Terdapat berbagai penyebab terjadinya PDVK pada bayi, antara lain

rendahnya kandungan vitamin K pada air susu ibu (ASI) serta belum

sempurnanya fungsi hati pada bayi baru lahir terutama bayi kurang bulan. Oleh

karena itu dibutuhkan suatu kebijakan nasional penambahan vitamin K pada bayi

guna menunjang program pemberian ASI eksklusif di Indonesia dalam rangka

menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi baru lahir.

1.1. Tujuan

Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dari penyusunan makalah ini adalah:

a. Memperkenalkan secara umum kepada para ibu di Poliklinik Ilmu

Kesehatan Anak mengenai pemberian vitamin K pada bayi baru lahir.

b. Meningkatkan pengetahuan para ibu mengenai manfaat dari pemberian

vitamin K pada bayi baru lahir.

1.2. Manfaat

Manfaat yang dapat diberikan dari penyusunan makalah ini adalah:

a. Memberikan pengenalan informasi kepada masyarakat luas, khususnya

orang tua mengenai pemberian vitamin K pada bayi baru lahir.

b. Memberikan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan kepada penulis

mengenai pemberian vitamin K pada bayi baru lahir.

Page 3: Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi

Vitamin K adalah vitamin yang larut dalam lemak, merupakan suatu

naftokuinon yang berperan dalam modifikasi dan aktivasi beberapa protein yang

berperan dalam pembekuan darah, seperti faktor II,VII,IX,X dan antikoagulan

protein C dan S, serta beberapa protein lain seperti protein Z dan M yang belum

banyak diketahui peranannya dalam pembekuan darah.1,2

2.2. Pelaksanaan Pemberian Injeksi Vitamin K1 Profilaksis4,5

a. Cara Pemberian Injeksi Vitamin K1 Profilaksis

1. Semua bayi baru lahir harus diberikan injeksi vitamin K1 profilaksis.

2. Jenis vitamin K yang digunakan adalah vitamin K1 (phytomenadione)

injeksi dalam sediaan ampul yang berisi 10 mg Vitamin K1 per 1 ml.

3. Cara pemberian profilaksis injeksi vitamin K1 adalah :

Masukkan vitamin K1 ke dalam semprit sekali pakai steril 1 ml, kemudian

disuntikkan secara intramuskular di paha kiri bayi bagian anterolateral sebanyak 1

mg dosis tunggal, diberikan paling lambat 2 jam setelah lahir.

Vitamin K1 injeksi diberikan sebelum pemberian imunisasi hepatitis B0

(uniject), dengan selang waktu 1-2 jam.

4. Pada bayi yang akan dirujuk tetap diberikan vitamin K1 dengan dosis dan

cara yang sama.

5. Pada bayi yang lahir tidak ditolong bidan, pemberian vitamin K1

dilakukan pada kunjungan neonatal pertama (KN 1) dengan dosis dan cara

yang sama.

Page 4: Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir

6. Setelah pemberian injeksi vitamin K1, dilakukan observasi.

b. Persiapan Melakukan Suntikan Intra Muskular

1. Letakan bayi dengan posisi punggung di bawah.

2. Lakukan desinfeksi pada bagian tubuh bayi yang akan diberikan suntikan

intramuskular (IM).

Muskulus Kuadriseps pada bagian antero lateral paha (lebih dipilih karena

resiko kecil terinjeksi secara IV atau mengenai tulang femur dan jejas pada

nervus skiatikus).

Muskulus deltoideus (Mengandung sedikit lemak atau jaringan subkutan

sehingga memudahkan penyuntikan). Area ini digunakan hanya untuk

pemberian imunisasi bukan untuk pemberian obat lain.

c. Cara Memberikan Suntikan Intra Muskular

1. Pilih daerah otot yang akan disuntik. Untuk memudahkan identifikasi

suntikan vitamin K1 di paha kiri dan suntikan imunisasi HB0 di paha

kanan.

2. Bersihkan daerah suntikan dengan kasa atau bulatan kapas yang telah

direndam dalam larutan antiseptik dan biarkan mengering.

3. Yakinkan bahwa jenis dan dosis obat yang diberikan sudah tepat.

4. . Isap obat yang akan disuntikkan kedalam semprit dan pasang jarumnya.

5. . Bila memungkinkan pegang bagian otot yang akan disuntik dengan

menggunakan ibu jari dan jari telunjuk.

6. . Dengan satu gerakan cepat, masukkan jarum tegak lurus melalui kulit.

Page 5: Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir

7. . Tarik tuas semprit perlahan untuk meyakinkan bahwa ujung jarum tidak

menusuk dalam vena.

Bila dijumpai darah:

Cabut jarum tanpa menyuntikkan obat

Pasang jarum steril yang baru ke semprit

Pilih tempat penyuntikkan yang lain

Ulangi prosedur diatas

Bila tidak dijumpai darah, suntikan obat dengan tekanan kuat dalam waktu

3-6 detik.

8. Bila telah selesai, tarik jarum dengan sekali gerakan halus dan tekan

dengan bola kasa steril kering.

9. Catat tempat penyuntikan untuk memudahkan identifikasi.

b. Logistik

1. Sediaan Vitamin K1 : Ampul 10 mg/1ml

2. Semprit steril sekali pakai 1 ml dengan jarum 26 G (semprit tuberculin)

3. Menghitung kebutuhan berdasarkan :

Sensus desa ( jumlah penduduk )

Proyeksi angka kelahiran (CBR x Jumlah Penduduk).Menjadi

kebutuhan vitamin K1 sesuai jumlah bayi baru lahir.

4 Penyimpanan sediaan. Sediaan disimpan di tempat yang kering, sejuk

dan terhindar dari cahaya.

Page 6: Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir

Gambar: pemberian vitamin K secara IM

d. Cara Pemberian dan Dosis Vitamin K

Untuk pemberian vitamin K pada bayi yang baru lahir adalah dengan cara

suntikan. Untuk lokasi yang jauh dari rumah sakit atau bidan pun tetap harus

diberikan suntikan vitamin K agar mengurangi angka kematian pada bayi dan

kecatatan. Untuk itu vitamin K suntik dosis 10 mg/1 ml. Diberikan biasanya

setelah 1 jam setelah melahirkan. Cara pemberiannya yaitu disediakan 1 injeksi

suntik baru, dengan ukuran 1 ml dan masukkan dosis 1 mg vitamin K1. Kemudian

disinfeksi dilakukan dengan alkohol 75% seperlunya.Suntikan diberikan pada

paha kiri bayi secara intra muskular. Kemudian tanda vital bayi di periksa untuk

mengetahui adanya efek akibat pemberian vitamin K1 ini setelah 1 jam pemberian

obat. Perlu diperhatikan cara pemberian ini mintalah dokter atau bidan yang

melakukannya.

Dengan demikian, pentingnya pemberian vitamin K pada bayi sudah anda

ketahui.Untuk itu jagalah ibu hamil serta masa persalinan dan bayi serta balita

anda untuk tumbuh kembang sehat serta terhindar dari berbagai macam jenis

kecatatan fisik maupun mental serta jauh dari penyakit.Artikel ini dimaksudkan

Page 7: Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir

agar semakin banyak yang paham bahwa makanan sehat bervitamin penting

bahkan sejak bayi.

2.3. Bentuk vitamin K3

1. Vitamin K1 (phytomenadione), terdapat pada sayuran hijau. Sediaan

yang ada saat ini adalah cremophor dan vitamin K mixed micelles

(KMM)

2. Vitamin K2 (menaquinone) disintesis oleh flora usus normal seperti

Bacteriodes fragilis dan beberapa strain E. coli.

3. Vitamin K3 (menadione) yang sering dipakai sekarang merupakan

vitamin K sintetik tetapi jarang diberikan lagi pada neonatus karena

dilaporkan dapat menyebabkan anemia hemolitik

Jenis vitamin K yang digunakan untuk penyuntikan ke bayi baru lahir adalah

vitamin K1 (phytomenadione) injeksi dalam sediaan ampul yang berisi 10mg

Vitamin K1 per 1 ml

2.4. Manfaat Vitamin K4,6

Manfaat vitamin K jelas sebagai pembekuan darah dan juga berperan dalam

proses pembentukan tulang dengan kalsium. Jika pada orang dewasa, bagi mereka

yang telah mengkonsumsi vitamin K, tentu saat terjadi pendarahan luka luar yang

tidak begitu parah, pemulihannya pun akan segera cepat terjadi. Ini juga

berdampak pada mereka yang jarang mengkonsumsi vitamin K adalah adanya

kelainan tulang. Diketahui bahwa orang yang hanya mengkonsumsi makanan

Page 8: Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir

tinggi kalsium dan tinggi badan tidak berkembang ideal, maka diyakini kurang

mengkonsumsi vitamin K. Sehingga mengkonsumsi vitamin K pun jadi penting

bagi anak-anak yang ingin memiliki tumbuh kembang tinggi badan yang optimal.

Kelebihan vitamin K pun tidak baik.Tapi kasus kelebihan vitamin K lebih jarang

dibandingkan dengan kasus kekurangan vitamin K. Tapi tetap harus

diperhatikan.tamin K merupakan vitamin larut dalam lemak yang memiliki

peranan penting dalam mengaktifkan zat-zat yang berperan dalam pembekuan

darah, di antaranya zat yang dikenal sebagai protrombin dan faktor-faktor

pembekuan

2.5. Waktu pemberian vitamin K6

Vitamin K yang diberikan adalah vitamin K1, diberikan pada saat bayi baru

lahir sampai usia 2 minggu karena risiko terjadinya perdarahan bertambah

terutama pada usia 1-2 minggu dan menurun menjelang usia 6 bulan setelah bayi

mulai dapat memproduksi vitamin K sendiri. Cara pemberian dapat dilakukan

baik secara suntikan di otot (intra muskular) ataupun di minum (oral)

Suntikan di otot, dengan dosis tunggal 1 mg pada setiap bayi baru lahir

Diminum, dengan dosis tunggal 2 mg diberikan tiga kali, yaitu pada saat bayi baru

lahir, pada umur 3-7 hari, dan pada umur 4-8 minggu.

Pada bayi yang terlambat mendapat vitamin K dan mengalami perdarahan

akibat kekurangan vitamin K, dokter akan memberikan pengobatan berupa

suntikan vitamin K dan transfusi darah. Pemberian vitamin K tidak perlu

dilakukan ulangan, karena semakin bertambah umur bayi, semakin baik

Page 9: Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir

kemampuan tubuhnya untuk menghasilkan vitamin K dan semakin bervariasi

asupan makanan yang didapatkan.

2.6. Komplikasi7,8

Komplikasi pemberian vitamin K antara lain reaksi anafilaksis (bila

diberikan

secara IV), anemia hemolitik, hiperbilirubinemia (dosis tinggi) dan

hematoma pada lokasi suntikan.

BAB 3

KESIMPULAN

1. Vitamin K adalah vitamin yang larut dalam lemak, merupakan suatu

naftokuinon yang berperan dalam modifikasi dan aktivasi beberapa protein

yang berperan dalam pembekuan darah, seperti protrombin atau faktor

II,VII,IX,X dan antikoagulan protein C dan S, serta beberapa protein lain

seperti protein Z dan M yang belum banyak diketahui perannya dalam

pembekuan darah.

2. Manfaat vitamin K jelas sebagai pembekuan darah dan juga berperan

dalam proses pembentukan tulang dengan kalsium. Jika pada orang

dewasa, bagi mereka yang telah mengkonsumsi vitamin K, tentu saat

terjadi pendarahan luka luar yang tidak begitu parah, pemulihannya pun

akan segera cepat terjadi. Ini juga berdampak pada mereka yang jarang

mengkonsumsi vitamin K adalah adanya kelainan tulang. Diketahui bahwa

orang yang hanya mengkonsumsi makanan tinggi kalsium dan tinggi

badan tidak berkembang ideal, maka diyakini kurang mengkonsumsi

Page 10: Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir

vitamin K. Sehingga mengkonsumsi vitamin K pun jadi penting bagi anak-

anak yang ingin memiliki tumbuh kembang tinggi badan yang optimal

Page 11: Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir

DAFTAR PUSTAKA

1. Isarangkura PB, Chuansumrit A. Vitamin K deficiency in infants.

Hematology 2008 Educational Program and Scientific Supplement of the IX

Congress of the International Society of Haematology, Asian-Pacific

Division. Bangkok, Thailand. 2008:154-9.

2. Lane AP, Hathaway EW. Vitamin K in infancy. J Pediatr 2006;106:351-9.

3. Marin JR. Development and disorders of organ systems. Dalam: Fanaroff

AA, Martin JR, penyunting. Neonatal-perinatal medicine disease of the fetus

and infant. Edisi ke-6. St Louis: Mosby;2007.h.1242-4.

4. British Columbia Reproductive Care Program. Vitamin K prophylaxis.

Oktober 2014. Didapat dari

URL:http//www.rcp.gov.bc.ca/Guideline/Newborn/Master.Nb12.VitK.pdf

5. Canadian Pediatric Society. Vitamin K injection – best prevention. Didapat

dari: URL: http://www.cps.ca/english/CPSP/Effective/highlightspch.htm#/

VitaminKinjection

6. Hey E. Vitamin K–what, why, and when. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed.

2009;88:F80-3.

7. Knight D. Vitamin K prophylaxis and haemorrhagic disease of the newborn.

Newborn Services Medical Guidelines. Didapat dari

URL:http://www.adhb.govt.nz/newborn/MedicalGuidelines/VitaminK.htm

8. St John EB. Hemorrhagic disease of newborn. Didapat dari

URL:http://www.emedicine.com