Pembinaan Jiwa KORPS Kode Etik dan Kode Perilaku ASN · PDF filePemerintah Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. ... Pedoman yang berisi norma atau etika yang mengatur

  • Upload
    buidieu

  • View
    224

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

  • Pembinaan

    Jiwa KORPS

    Kode Etik dan

    Kode Perilaku

    ASN Badan POM

    Jakarta, 19 Juli 2017 Aula Gedung C, Badan POM

  • Jiwa KORPS PNS adalah rasa kesatuan dan persatuan, kebersamaan,

    kerjasama, tanggung jawab, dedikasi, disiplin, kreativitas, kebanggaan, dan

    rasa memiliki organisasi PNS dalam rangka mempertahankan NKRI.

    Pembinaan Jiwa Korps PNS dimaksudkan untuk meningkatkan perjuangan,

    pengabdian, kesetiaan, dan ketaatan PNS kepada Negara Kesatuan dan

    Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

    Pembinaan Jiwa Korps PNS bertujuan untuk:

    membina karakter/watak, memelihara persatuan dan kesatuan secara

    kekeluargaan mewujudkan kerjasama dan pengabdian kepada

    masyarakat serta meningkatkan kemampuan dan keteladanan PNS;

    mendorong etos kerja PNS mewujudkan PNS bermutu tinggi dan

    bertanggung jawab sebagai unsur aparatur negara dan abdi masyarakat;

    dan

    menumbuhkan dan meningkatkan semangat, kesadaran, dan wawasan

    kebangsaan PNS menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam NKRI.

    Jiwa KORPS PNS

  • Peningkatan etos kerja dalam rangka mendukung

    produktivitas kerja dan profesionalitas PNS serta

    berpartisipasi dalam penyusunan kebijakan

    Pemerintah yang terkait dengan PNS;

    Partisipasi dalam penyusunan kebijakan Pemerintah

    yang terkait dengan PNS;

    Peningkatan kerjasama antara PNS untuk memelihara

    dan memupuk kesetiakawanan dalam rangka

    meningkatkan Jiwa Korps PNS; dan

    Perlindungan terhadap hak-hak sipil atau kepentingan

    PNS sesuai dengan peraturan perundang-undangan

    yang berlaku dengan tetap mengedepankan

    kepentingan rakyat, bangsa, dan negara.

  • Nilai-nilai Dasar PNS

    1. Ketakwaan kepada Tuhan YME.

    2. Kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan UUD 1945.

    3. Semangat nasionalisme.

    4. Mengutamakan kepentingan negara diatas kepentingan

    pribadi/golongan.

    5. Ketaatan terhadap hukum dan peraturan Per-UU.

    6. Penghormatan terhadap hak asasi manusia.

    7. Tidak diskriminatif.

    8. Profesional, netralitas, dan bermoral tinggi.

    9. Semangat jiwa korps.

  • Peraturan Kepala Badan POM Nomor 3 Tahun 2017

    tentang Kode Etik dan Kode Perilaku ASN Badan POM

    Kode Etik dan Kode Perilaku sebagai pedoman setiap Pegawai ASN di Badan POM

    dalam bersikap, bertingkah laku dan berbuat dalam melaksanakan tugasnya dan

    pergaulan hidup sehari-hari.

    a. Etika dalam bernegara dan penyelenggaraan pemerintahan;

    b. Etika dalam berorganisasi;

    c. Etika dalam bermasyarakat;

    d. Etika dalam pelayanan terhadap masyarakat; .

    e. Etika dalam berkoordinasi dengan lintas sektor;

    f. Etika terhadap sesama Pegawai ASN; dan

    g. Etika terhadap diri sendiri.

  • Etika dalam bernegara dan penyelenggaraan pemerintahan:

    a. melaksanakan sepenuhnya Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945;

    b. mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara;

    c. menjadi perekat dan pemersatu bangsa dalam NKRI;

    d. menaati semua peraturan perundang-undangan dalam melaksanakan

    tugas;

    e. akuntabel dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan

    yang bersih dan berwibawa;

    f. tanggap, terbuka, jujur, dan akurat, serta tepat waktu dalam

    melaksanakan setiap kebijakan dan program pemerintah;

    g. menggunakan atau memanfaatkan sumber daya negara secara efisien

    dan efektif;

    h. tidak memberikan kesaksian palsu atau keterangan yang tidak benar;

    dan

    i. menghormati, memajukan, memenuhi, melindungi, dan menegakkan

    hak asasi manusia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

    undangan.

  • Etika dalam berorganisasi:

    a. melaksanakan tugas dan wewenang sesuai dengan ketentuan peraturan

    perundang-undangan;

    b. menjaga informasi yang bersifat rahasia;

    c. melaksanakan setiap kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat yang

    berwenang;

    d. membangun etos kerja untuk meningkatkan kinerja organisasi;

    e. menjalin kerjasama secara kooperatif dengan unit kerja lain yang terkait

    dalam rangka pencapaian tujuan;

    f. memiliki kompetensi dalam pelaksanaan tugas;

    g. patuh dan taat terhadap standar operasional prosedur dan sasaran kerja

    Pegawai ASN;

    h. mengembangkan pemikiran secara kreatif dan inovatif dalam rangka

    peningkatan kinerja organsiasi;

    i. berorientasi pada upaya peningkatan peningkatan penilaian prestasi kerja;

    j. bersikap rasional dan berkeadilan, obyektif, serta transparan dalam

    menjalankan tugas sesuai dengan sifat pekerjaan;

    k. melaksanakan tugas secara profesional dan bertanggung jawab; dan

    l. menjaga nama baik organisasi dan tidak melakukan perbuatan yang dapat

    mencemarkan atau menurunkan citra instansi.

  • Etika dalam bermasyarakat:

    a. mewujudkan pola hidup sederhana;

    b. memberikan pelayanan dengan empati, hormat dan santun tanpa pamrih serta

    tanpa unsur pemaksaan;

    c. memberikan pelayanan secara cepat, tepat, terbuka, dan adil serta tidak diskriminatif;

    d. tanggap terhadap keadaan lingkungan masyarakat;

    e. berorientasi kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam melaksanakan

    tugas; dan

    f. tidak melakukan perbuatan yang dapat mencemarkan atau menurunkan harkat dan

    martabat Pegawai ASN.

    Etika dalam pelayanan terhadap masyarakat:

    a. memberikan pelayanan yang profesional, responsif, tepat sasaran, terbuka,

    tepat waktu, taat aturan, dan adil serta tidak diskriminatif;

    b. mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi atau golongan;

    c. tidak mencari keuntungan pribadi dalam bentuk apapun;

    d. memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat sesuai dengan ketentuan

    peraturan perundang-undangan;

    e. menolak segala imbalan atau janji dalam bentuk apapun yang dapat mempengaruhi

    pelaksanaan tugas; dan

    f. terbuka terhadap setiap bentuk partisipasi, dukungan dan pengawasan masyarakat.

  • Etika dalam melakukan koordinasi dengan lintas sektor:

    a. menghormati dan menghargai kesetaraan profesi; dan

    b. menjaga kehormataan dan kewibawaan profesi.

    Etika terhadap Pegawai ASN:

    a. menghormati sesama Pegawai ASN yang memeluk agama dan

    kepercayaan yang berbeda;

    b. memelihara persatuan dan kesatuan sesama Pegawai ASN;

    c. menghormati antara teman sejawat baik secara vertikal maupun

    horizontal dalam suatu unit kerja, instansi maupun antar instansi;

    d. menghargai perbedaan pendapat;

    e. menjunjung tinggi harkat dan martabat Pegawai ASN;

    f. menjaga dan menjalin kerjasama dengan sesama Pegawai ASN;

    dan

    g. mewujudkan solidaritas dan soliditas semua Pegawai ASN

    dengan berhimpun dalam satu wadah Korps Pegawai RI

    untuk memperjuangkan hak-haknya.

  • Etika terhadap diri sendiri:

    a. jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang tidak benar;

    b. bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan;

    c. benghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok maupun golongan;

    d. berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan;

    e. memiliki daya juang yang tinggi;

    f. memelihara kesehatan jasmani dan rohani;

    g. menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga;

    h. berpenampilan sederhana, rapih dan sopan;

    i. tidak melakukan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme; dan

    j. tidak melakukan perzinahan, prostitusi dan perjudian.

  • Kode Etik dan Kode Perilaku

    Pedoman yang berisi norma atau etika yang mengatur sikap, tingkah laku dan

    perbuatan Pegawai ASN di dalam melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidup

    sehari-hari

    Pelanggaran Kode Etik dan Kode Perilaku

    Segala bentuk ucapan, tulisan atau perbuatan Pegawai ASN yang bertentangan

    dengan Kode Etik dan Kode Perilaku.

    PNS yang melanggar Kode Etik dikenakan:

    Sanksi moral secara tertulis oleh Pejabat yang berwenang

    Pelanggaran ringan berdampak pada unit kerja;

    Pelanggaran sedang berdampak pada Badan POM; dan/atau

    Pelanggaran berat berdampak pada Negara.

    Tindakan administratif sesuai peraturan per-UU atas rekomendasi Majelis Kode Etik

    dan Kode Perilaku.

    Sanksi Moral:

    Sanksi moral untuk pelanggaran ringan dinyatakan secara tertutup dihadapan

    pejabat yang berwenang.

    Sanksi moral untuk pelanggaran sedang dan/atau berat dinyatakan secara

    terbuka pada forum resmi. Dibedakan menjadi secara terbuka terbatas dan terbuka.

  • Majelis Kehormatan Kode Etik dan Kode Perilaku

    Lembaga non struktural di Badan POM yang bertugas melakukan penegakan,

    pelaksanaan, menyelesaikan pelanggaraan Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai ASN.

    Terdiri dari atasan langsung, unsur pengawasan, dan unsur kepegawaian, atau pejabat

    lain yang ditunjuk.

    Susunan keanggotaan terdiri atas:

    1 orang Ketua merangkap Anggota;

    1 orang Sekretaris merangkap Anggota; dan

    sekurang-kurangnya 3 orang Anggota (berjumlah ganjil).

    Majelis Kode Etik dan Kode Perilaku Pusat mempunyai tugas:

    menerima dan melakukan evaluasi laporan yang diterima secara tertulis dari pelapor;

    melakukan sidang pelanggaran Kode Etik dan Kode Perilaku yang dilakukan

    Pegawai ASN dan pejabat struktural di Badan POM;

    menetapkan jenis pelanggaran Kode Etik dan Kode Perilaku setelah

    mempertimbangkan sanksi, alat bukti lainnya dan ke