Upload
duongdang
View
221
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
i
i
PEMBUATAN BUKU CERITA BERMUATAN
KEBENCANAAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT
MEMBACA, PRESTASI BELAJAR SAINS DAN SIKAP
TANGGAP BENCANA
Skripsi
Disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh
Nunik May Wulandari
4201409028
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “ Pembuatan Buku Cerita Bermuatan Kebencanaan untuk
Meningkatkan Minat Membaca, Prestasi Belajar Sains dan Sikap Tanggap
Bencana” telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan di sidang panitia
skripsi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Prof.Dr. Ani Rusilowati, M.Pd Dr. Supriyadi, M.Si
NIP. 196012191985032002 NIP. 196505181991021001
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian ataupun
seluruhnya. Pendapat atau karya orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip
atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 14 Juni 2013
Nunik May Wulandari
4201409028
iv
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan
Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Semarang pada:
hari :
tanggal :
Panitia Ujian Skripsi
Ketua
Prof. Dr. Wiyanto, M.Si
NIP. 196310121988031001
Ketua Penguji
Dr. Suharto Linuwih, M.Si.
NIP. 196807141996031005
Sekretaris
Dr. Khumaedi, M.Si.
NIP.196306101989011002
Anggota Penguji/
Pembimbing Utama
Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd
NIP. 196012191985032002
Anggota Penguji/
Pembimbing Pendamping
Dr. Supriyadi, M.Si
NIP. 196505181991021001
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Man jadda wa jadda (barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti bisa)
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. ( Q.S. Ar Ra’d 11 )
PERSEMBAHAN
Atas rahmat dan ridho ALLAH SWT, Skripsi ini
kupersembahkan
1) Ibu dan Bapakku tercinta, terima kasih untuk
lantunan do’a, motivasi, perhatian, dan kasih
sayang selama ini.
2) Teman-teman pendidikan Fisika 2009
seperjuangan
3) Keluarga Besar Kopma Unnes 2011 dan 2012
4) Teman-teman kos Az zahra dan kos Selasih
5) Almamaterku Universitas Negeri Semarang
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu
melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Dalam kesempatan ini Penulis menyampaikan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung Penulis dalam penyelesaian
skripsi ini kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
2. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si., Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian.
3. Dr. Khumaedi, M.Si.,Ketua Jurusan Fisika Universitas Negeri Semarang yang
telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan membantu kelancaran
ujian skripsi.
4. Bapak Prof. Dr. rer. nat Wahyu Hardyanto, M.Si., dosen wali yang telah
memberikan arahan kepada penulis selama menempuh studi.
5. Ibu Prof.Dr. Ani Rusilowati, M.Pd, dosen pembimbing I, Bapak Dr.
Supriyadi, M.Si, dosen pembimbing II yang senantiasa mengarahkan dan
membimbing penulis dalam menyusun skripsi ini dengan penuh kesabaran dan
keikhlasan.
6. Bapak dan Ibu dosen jurusan Fisika yang telah memberikan bekal ilmu dan
pengetahuan selama kuliah.
7. Bapak Sugeng Riyadi, S.Pd,kepala SD N 3 Latakyang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian
vii
8. Ibu Suminem, M.Pd,kepala SD N 3 Ketangirejo yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian
9. Ibu dan Bapakku yang senantiasa sabar dan ikhlas mencurahkan kasih sayang,
selalu mendoakan, menasihati, membimbing, dan menyemangati.
10. Sahabat-sahabatku di kos Az Zahra Atika, Reny, Dining, Faya serta keluarga
besar kos Az Zahra yang selama ini telah membantu dan memotivasi.
11. Sahabat-sahabatku di Kopma Bu Afri, Bu Tri, Bu Esty, Pak Chayyi, Pak
Bichin serta keluarga besar Kopma Unnes 2011-2012 terima kasih atas kasih
sayang kalian semua, bantuan, doa serta motivasinya selama ini.
12. Sahabat-sahabatku Santika, Ratna, Septi serta teman-teman Pendidikan
Fisika’09 terimaksih atas bantuan, doa, kerjasamanya dan motivasinya.
13. Segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu terselesaikannya skripsi ini dan studi penulis.
Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan kemajuan pendidikan di
Indonesia.
Semarang, 14 Juni 2013
Penulis
viii
ABSTRAK
Wulandari, Nunik May. 2013. Pembuatan Buku Cerita Bermuatan
Kebencanaan untuk Meningkatkan Minat Membaca, Prestasi Belajar Sains dan
Sikap Tanggap Bencana. Skripsi, Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri
Semarang. Dosen Pembimbing I: Prof.Dr. Ani Rusilowati, M.Pd.; Dosen
Pembimbing II: Dr. Supriyadi, M.Si.
Kata Kunci: Buku Cerita, Minat Membaca, Prestasi Belajar, Sikap Tanggap
Bencana
Rendahnya minat membaca dan peringkat Indonesia diajang internasional,
dalam hal kemampuan membaca, sains dan matematika, serta sering terjadinya
bencana di Indonesia menuntut terjadinya perubahan dalam dunia pendidikan.
Inovasi dalam proses pembelajaran di sekolah perlu dilakukan. Pembelajaran yang
meningkatkan kesadaran resiko bencana sehingga berdampak pada pengurangan
resiko bencana. Perlu diterapkan inovasi penggunaan media buku cerita dalam
pembelajaran diharapkan meningkatkan minat membaca siswa, prestasi belajar
sains dan sikap tanggap bencana. Buku cerita merupakan media yang menarik dan
sesuai dengan perkembangan siswa SD.
Permasalahan dari penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah prototipe buku
cerita sains yang dapat meningkatkan minat membaca, belajar sains dan sikap
tanggap bencana. (2) Bagaimanakah tingkat kelayakan buku cerita sains yang
dikembangkan. (3) Bagaimanakah tingkat keterbacaan buku cerita sains yang
dikembangkan. (4) Bagaimanakah signifikansi peningkatan minat membaca siswa
yang belajar menggunakan buku cerita sains. (5) Seberapa besar peningkatan
prestasi belajar sains yang menggunakan buku cerita sains. (6) Seberapa besar
peningkatan sikap tanggap bencana yang belajar menggunakan buku cerita sains.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan dengan jenis pretest-posttest control group desain. Buku cerita
bermuatan kebencanaan diuji kelayakan dan keterbacaan dengan menggunakan
angket dan tes esai. Data prestasi belajar sains, minat membaca dan sikap tanggap
bencana siswa diperoleh dari hasil pre-test dan post-test.
Dari hasil penelitian ini didapatkan satu set buku cerita bermuatan
kebencanaan yang telah diuji kelayakan dan keterbacaannya. Skor kelayakan yang
didapatkan adalah 88,89 %, artinya buku cerita bermuatan kebencanaan alam
berada pada kategori sangat layak. Skor keterbacaan didapatkan 81,60
%menunjukkan bahwa buku cerita bermuatan kebencanaan berada pada kategori
mudah dipahami. Hasil analisis prestasi belajar sains menggunakan uji gain
diperoleh peningkatan kelas ekperimen sebesar 0,66 (sedang), sedangkan kelas
kontrol 0,45 (sedang) . Hasil uji gain minat membaca diperoleh peningkatan kelas
ekperimen sebesar 0,4 (sedang), sedangkan kelas kontrol 0,25(rendah).Uji
signifikansi minat membaca sebesar 2,81 artinya terdapat perbedaan rata-rata hasil
minat membaca antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji gain sikap
tanggap bencana diperoleh peningkatan kelas ekperimen sebesar 0,55 (sedang),
sedangkan kelas kontrol 0,32 (sedang).
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................... iii
PERNYATAAN ................................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................... v
KATA PENGANTAR ...................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ..................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
1.5 Penegasan Istilah ......................................................................... 7
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ..................................................... 10
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1Buku Cerita .................................................................................. 12
2.2Minat Membaca ........................................................................... 16
2.3Prestasi Belajar ............................................................................. 20
2.4Sains ............................................................................................. 21
2.5Sikap Tanggap Bencana ............................................................... 22
2.6 Tinjauan tentang Materi .............................................................. 23
2.7 Kerangka Berfikir........................................................................ 25
2.8 Hipotesis ...................................................................................... 27
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ......................................................................... 28
x
3.2Prosedur Penelitian....................................................................... 29
3.3 Penentuan Subjek Uji Coba ........................................................ 30
3.4 Instrumen Penelitian ................................................................... 30
3.4.1 Perangkat Pembelajaran ..................................................... 31
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data Hasil Belajar ...................... 31
3.4.2.1 Tes .......................................................................... 31
3.4.2.1.1 Tes Essay ................................................ 31
3.4.2.1.1 Tes Pilihan Ganda .............................................................. 31
3.4.2.2 Non Tes ................................................................................. 36
3.4.2.2.1 Dokumentasi .......................................... 36
3.4.2.2.2 Angket .................................................... 36
3.5 Metode Analisis Data .................................................................. 39
3.5.1 Analisis Kelayakan Bahan Ajar ............................................... 39
3.5.2 Analisis Keterbacaan Bahan Ajar ...................................... 40
3.5.3 Analisis Minat Membaca ................................................... 40
3.5.4 Analisis Sikap Tanggap Bencana ....................................... 41
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................... 45
4.1.1 Hasil Prototipe Buku Cerita Bermuatan Kebencanaan ...... 45
4.1.2 Uji Kelayakan........................................................................... 47
4.1.3 Uji Keterbacaan .................................................................. 47
4.1.4 Prestasi Belajar Sains ............................................................... 48
4.1.5 Minat Membaca ....................................................................... 50
4.1.6 Sikap Tanggap Bencana ..................................................... 53
4.2 Pembahasan ................................................................................. 55
4.2.1 Prototipe Buku Cerita ......................................................... 55
4.2.2 Uji Kelayakan.................................................................... 56
4.2.3 Uji Keterbacaan ........................................................................ 59
4.2.4 Prestasi Belajar Sains ........................................................ 60
4.2.5 Minat Membaca ....................................................................... 62
4.2.6 Sikap Tanggap Bencana .................................................... 65
xi
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ..................................................................................... 68
5.2 Saran ............................................................................................ 69
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 70
LAMPIRAN ..................................................................................... 72
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rincian Siswa Kelas IV SD .............................................. 31
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Soal Uji Coba ........ 34
Tabel 3.3Klasifikasi Daya Pembeda ................................................. 36
Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba ............. 37
Tabel 4.1 SkorSetiap Aspek Kelayakan Buku Cerita ....................... 50
Tabel 4.2 Skor Keterbacaan Setiap Cerita ....................................... 50
Tabel 4.3 Data Hasil Prestasi Belajar Siswa ..................................... 51
Tabel 4.4 Data Hasil Minat Membaca Siswa .................................... 53
Tabel 4.5 Data Hasil Sikap Tanggap Bencana Siswa ....................... 56
xi
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Pre test-Posttest Control Groub Desain ....................... ............... 29
Gambar 3.2 Skema Alur Penelitian ................................................... ............... 30
Gambar 4.1 Ilustrasi Saat Terjadi Banjir........................................... ............... 47
Gambar 4.2 Sampul Bepan Buku Cerita ........................................... ............... 48
Gambar 4.3 Daftar Isi Buku Cerita ................................................... ............... 48
Gambar 4.4 Grafik Belajar Kognitif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol..... 52
Gambar 4.5 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Sains ........................ ............... 53
Gambar 4.6 Grafik Angket Minat Membaca Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 54
Gambar 4.7 Grafik Peningkatan Minat Membaca ............................ ................ 55
Gambar 4.8 Grafik Sikap Tanggap Bencana Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 56
Gambar 4.9 Grafik Peningkatan Hasil Sikap Tanggap Bencana ...... ................. 57
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Nama Siswa Uji Coba .............................................................. 72
2. Kisi-kisi Soal Uji Coba ........................................................................ 73
3. Soal Uji Coba Soal .............................................................................. 74
4. Kunci Jawaban Uji Coba Soal ............................................................. 82
5. Analisis Validitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Beda ..................... 83
6. Contoh Analisis Perhitungan Reabilitas .............................................. 87
7. Contoh Analisis Perhitungan Tingkat Kesukaran ............................... 88
8. Contoh Analisis Perhitungan Daya Beda ............................................ 89
9. Analisis Uji Normalitas Soal Uji Coba ............................................... 90
10. Kisi-Kisi Angket Kelayakan ............................................................... 91
11. Angket Kelayakan ............................................................................... 92
12. Analisis Angket Kelayakan ................................................................. 94
13. Analisis Indikator Angket Kelayakan ................................................. 95
14. Soal Keterbacaan ................................................................................. 97
15. Kunci Jawaban Soal Keterbacaan ....................................................... 100
16. Analisis Soal Keterbacaan.... ........................................... .................... 102
17. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ............................................... 103
18. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol ...................................................... 104
19. Silabus ................................................................................................. 105
20. RPP Kelas Eksperimen ........................................................................ 106
21. RPP Kelas Kontrol .............................................................................. 112
22. Kisi-Kisi Soal Pre Test-Post Test ........................................................ 117
23. Soal Pre Test-Post Test ....................................................................... 118
24. Kunci jawaban Pre Test-Post Test ...................................................... 123
25. Daftar Nilai Pre Test Kelas Eksperimen ............................................. 124
26. Daftar Nilai Pre Test Kelas Kontrol .................................................... 125
27. Daftar NilaiPost Test Kelas Eksperimen ............................................. 126
xv
28. DaftarNilaiPost Test Kelas Kontrol .................................................... 127
29. NilaiPre test -Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........... 128
30. Analisis Uji NormalitasPre test Kelas Eksperimen ............................ 129
31. Analisis Uji NormalitasPre test Kelas Kontrol ................................... 130
32. Analisis Uji VariansPre test ................................................................ 131
33. Analisis Uji NormalitasPost TestKelas Eksperimen ........................... 132
34. Analisis Uji NormalitasPost TestKelas Kontrol .................................. 133
35. Analisis Uji VariansPost Test ............................................................. 134
36. Analisis Uji t(Dua Pihak)Kelas Eksperimen ....................................... 135
37. Analisis Uji t (Dua Pihak) Kelas Kontrol ............................................ 136
38. Analisis Uji t (Pihak Kanan)Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .... 137
39. Analisis Uji GainKelas Eksperimen .................................................... 138
40. Analisis Uji GainKelas Kontrol .......................................................... 139
41. Analisis Uji GainKelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................... 140
42. Kisi-Kisi Angket Minat Membaca ...................................................... 141
43. Angket Minat Membaca ...................................................................... 142
44. Daftar Nilai Angket Minat Pre test Eksperimen ................................. 144
45. Daftar Nilai Angket Minat Pre test Kelas Kontrol .............................. 145
46. Daftar Nilai Angket Minat Post TestEksperimen ................................ 146
47. Daftar Nilai Angket Minat Post TestKelas Kontrol ............................ 147
48. Nilai Angket Minat Pre test-Post Test ................................................ 148
49. Analisis Uji NormalitasPre test Eksperimen ....................................... 149
50. Analisis Uji NormalitasPre test Kelas Kontrol ................................... 150
51. Analisis Uji VariansPre test ................................................................ 151
52. Analisis Uji NormalitasPost TestEksperimen ..................................... 152
53. Analisis Uji NormalitasPost TestKelas Kontrol .................................. 153
54. Analisis Uji VariansPost Test ............................................................. 154
55. Analisis Uji t(Dua Pihak)Eksperimen ................................................. 155
xvi
56. Analisis Uji t (Dua Pihak) Kelas Kontrol ............................................ 156
57. Analisis Uji t (Pihak Kanan)Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .... 157
58. Analisis Uji GainKelas Eksperimen .................................................... 158
59. Analisis Uji GainKelas Kontrol .......................................................... 159
60. Analisis Uji GainKelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................... 160
61. Analisis Uji Signifikansi Minat Membaca .......................................... 161
62. Kisi-Kisi Angket Sikap Tanggap Bencana .......................................... 163
63. Angket Sikap Tanggap Bencana ......................................................... 164
64. Daftar Nilai Angket Sikap Pre testKelas Eksperimen ........................ 166
65. Daftar Nilai Angket Sikap Pre test Kelas Kontrol .............................. 167
66. Daftar Nilai Angket Sikap Post testKelas Eksperimen ....................... 168
67. Daftar Nilai Angket Sikap Post testKelas Kontrol .............................. 169
68. NilaiAngket Sikap Pre test-Post test ................................................... 170
69. Analisis Uji NormalitasPre test Kelas Eksperimen ............................ 171
70. Analisis Uji NormalitasPre test Kelas Kontrol ................................... 172
71. Analisis Uji VariansPre test ................................................................ 173
72. Analisis Uji NormalitasPost test Kelas Eksperimen ........................... 174
73. Analisis Uji Normalitas Post test Kelas Kontrol ................................. 175
74. Analisis Uji VariansPost test .............................................................. 176
75. Analisis Uji t(Dua Pihak)Kelas Eksperimen ....................................... 177
76. Analisis Uji t(Dua Pihak)Kelas Kontrol .............................................. 178
77. Analisis Uji t (Pihak Kanan) ............................................................... 179
78. Analisis Uji GainKelas Eksperimen .................................................... 180
79. Analisis Uji Gain Kelas Kontrol ......................................................... 181
80. Analisis Uji GainKelas Eksperimen dan kelas kontrol ....................... 182
81. Surat Keterangan Pembimbing ............................................................ 183
82. Surat Penelitian Kelas Eksperimen ..................................................... 184
83. Surat Penelitian Kelas Kontrol ............................................................ 185
xvii
84. Foto Penelitian ..................................................................................... 186
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan aspek penting dalam pengembangan sumber daya
manusia. Melalui pendidikan seseorang akan menjadi pribadi yang lebih baik
karena terbebas dari kebodohan dan kemiskinan. Pendidikan merupakan kegiatan
pengajaran atau membimbing untuk menyiapkan siswa menghadapi masa depan.
Kegiatan itu dilakukan dalam pembelajaran di sekolah, salah satu mata pelajaran
di sekolah adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Pembelajaran IPA disekolah dasar umumnya masih menggunakan metode
informatif, yaitu siswa mendengarkan penjelasan guru sambil mencatat. Selain
itu, banyak siswa mengatakan IPA adalah pelajaran yang susah. Hasil observasi
awal yang telah dilakukan, beberapa guru disekolah tempat penelitian mengatakan
bahwa siswa cenderung kurang aktif dan bosan selama kegiatan berlangsung,
pembelajaran lebih sering didominasi oleh guru. Nilai rata-rata hasil belajar
semester ganjil siswa kelas IV SD N 3 Ketangirejo dan SD N 3 Latak adalah 70
dan71,4. Selain itu, dilihat pada data yang diperoleh TIMSS (Trend International
Mathematics and Sciences Study) tahun 2009, terlihat bahwa rata-rata skor
prestasi sains siswa Indonesia berada signifikan di bawah rata-rata skor
internasional. Indonesia pada tahun 2009 berada di peringkat ke 37 dari 44 negara
peserta. Dari data TIMSS memperlihatkan rendahnya minat siswa untuk
mempelajari IPA.
2
Seorang guru harus mempersiapkan media pembelajaran yang lebih inovatif
dan menarik sehingga siswa akan lebih berminat mempelajari IPA. Hal ini, sesuai
dengan Standar Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2005 bahwa:
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
menyenangkan menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa kreatifitas dan kemandirian
sesuai dengan bakat minat dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik.
Media pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar siswa IPA adalah
dengan adanya bahan ajar. Namun, kesadaran pentingnya membaca memang
masih sangat rendah. Hal ini sesusai dengan data, Badan Pusat Statistik (BPS)
tahun 2009 yang mengeluarkan rilis untuk mengetahui seberapa besar minat
penduduk terhadap dua aktivitas, yaitu menonton dan membaca. Survei dilakukan
kepada penduduk yang berusia 10 tahun ke atas. Hasilnya, sungguh mengejutkan.
Sebesar 90,27 % penduduk menyukai menonton dan hanya 18,94 % yang
menyenangi aktivitas membaca surat kabar/majalah. Melihat data diatas ternyata
minat membaca anak-anak sangat rendahsehingga mengakibatkan hasil belajar
juga rendah.
Minat membaca siswa yang rendah, dipengaruhi oleh lingkungan.
Lingkungan yang ada disekitar siswa adalah keluarga, masyarakat dan sekolah.
Faktor sekolah yaitu kurangnya waktu luang yang diberikan sekolah untuk
membaca, fasilitas perpustakaan yang kurang dan letak perpustakaan yang kurang
strategis. Faktor keluarga yang kurang memperhatikan anaknya, kurang
memotivasi untuk membaca, dan kebudayaan membaca yang rendah. Menurut
3
Sitanggang (2008:31) minat siswa untuk membaca buku pendidikan sangat
minim. Siswa lebih menyukai bacaan yang disertai gambar-gambar lucu atau seru
yang biasanya ditemukan pada buku komik atau buku fiksi lainnya.Meningkatkan
minat membaca siswa adalah adanya bahan ajar yang inovatif dan menarik
sehingga membuat siswa termotivasi.
Menurut Ortlieb (2010:1) bahwa beberapa anaktidak suka
membacakarenabuku yang tidakmenarik mengakibatkan banyak siswatidak akan
lagiingin membaca. Membacatidak akanmenjadi aktivitas yang menyenangkan,
sebaliknya hal ituakan dianggap sebagai pekerjaan.Siswa kelas IV SD rata-rata
berusia 9-10 tahun tergolong masih anak-anak. Pada usia itu lebih menyukai buku
cerita yang berisi gambar dan tulisan yang berwarna. Buku cerita sangat tepat
apabila digunakan dalam pembelajaran sains dengan tidak mengesampingkan inti
dari buku cerita yang biasa dibaca oleh anak-anak.
Materi Memahami Hubungan antara Sumber Daya Alam dengan
Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat yang menjelaskan dampak pengambilan
bahan alam terhadap pelestarian alam tepat diajarkan melalui media buku cerita.
Karena materi ini, lebih banyak mengemukakan kegiatan-kegiatan manusia dalam
kehidupan sehari-hari sehingga peseerta didik lebih mudah dan cepat untuk
memahaminya. Misalnya, kegiatan pengambilan sumber daya alam yang sering
dilakukan oleh penduduk Indonesia yaitu penebangan pohon dihutan yang dapat
mengakibatkan terjadinya banjir dan tanah longsor dan membuang sampah yang
dapat menyebabkan banjir.
4
Masyarakat yang belum memahami kesiapsiagapan
bencanamengakibatkan penanganan bencana dan pasca bencana kurang
efektif.Kesiapsiagaan merupakan kemampuan untuk melakukan tindakan darurat
guna melindungi barang-barang dari kerusakan dan kekacauan akibat bencana.
Menurut Astuti (2010:31-32), pengurangan resiko bencana harus disosialisasikan
pada masyarakat Indonesia khususnya siswa. Hal ini, disebabkan Indonesia adalah
daerah rawan bencana. Indonesia berada pada urutan ke - 7 sebagai negara yang
mengalami bencana alam. Indonesia sebagai daerah rawan bencana masih
memiliki tiga masalah utama:
1. Masih rendahnya kinerja penanganan bencana
Kinerja penanganan bencana sangat dibutuhkan untuk mewujudkan
kecakapan dalam penanganan bencana melalui pengorganisasian dan langkah-
langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
2. Masih rendahnya perhatian terhadap pengurangan resiko bencana
Kewaspadaan sangatlah penting mengingat fakta bahwa jumlah korban
jiwa dan kehilangan materi yang tidak sedikit di setiap kejadian bencana
sehingga sangat dibutuhkan perhatian dari masyarakat.
3. Masih lemahnya peran sekolah dalam pendidikan mitigasi bencana.
Kesiapan sekolah dalam menghadapi bencana juga merupakan bagian dari
upaya pengurangan karena sekolah tetap terpercaya sebagai wahana
efektifuntuk membangun budaya bangsa namun pembelajaran mitigasi
bencana masih sangat kurang.
5
Persoalan diatas menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia untuk dapat
merancang penanganan resiko bencana, karena selama ini penanganan bencana
masih kurang efektif. Menurut Astuti (2010: 31-32) untuk mengatasi kekurang
efektifan penanganan bencana dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Penanganan bencana tidak lagi menekankan pada aspek tanggap darurat, tetapi
menekankan pada keseluruhan manajemen resiko.
2. Perlindungan masyarakat dari ancaman bencana oleh pemerintah merupakan
wujud dari perlindungan sebagai hak asasi rakyat, dan bukan semata-mata
karena kewajiban pemerintah.
3. Penanganan bencana bukan lagi semata-mata tanggung jawab pemerintah
tetapi juga menjadi urusan bersama masyarakat.
Salah satu prioritas aksi Pengurangan Resiko Bencana (PRB) adalah
pentingnya pengetahuan, inovasi, pendidikan untuk membangun budaya
keselamatan dan ketahanan pada semua tingkat. Dalam hal ini, penting sekali
ditingkatkannya pendidikan melalui integrasi PRB di sekolah baik kurikulumnya
maupun budaya keselamatan sekolah (Astuti, 2010:33). Pembelajaran ini dapat
meningkatkan kesadaran resiko bencana karena akan berdampak pada
pengurangan resiko bencana. Peserta didik mendapatkan pengetahuan tentang
masalah dalam menghadapi bencana sehingga bila terjadi bencana alam dapat
langsung tanggap dan tidak merasa takut.
Tujuan pendidikan risiko pengurangan bencana yaitu, 1) Meningkatkan
sikap pengurangan risiko bencana, 2) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
untuk pengurangan risiko bencana, 3) Mengembangkan upaya untuk pengurangan
6
risiko bencana secara individu atau kelompok, 4) Meningkatkan kemampuan
tanggap darurat bencana, 5) Mengembangkan kesiapan untuk mengurangi dampak
yang disebabkan karena terjadinya bencana, 6) Meningkatkan kemampuan untuk
beradaptasi dengan perubahan besar dan mendadak
Berdasarkan uraian diatas penelitian dengan judul “ Pembuatan Buku
Cerita Bermuatan Kebencanaan untuk Meningkatkan Minat Membaca, Prestasi
Belajar Sains dan Sikap Tanggap Bencana ” perlu dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, permasalahan yang diajukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah prototipe buku cerita sains yang dapat meningkatkan minat
membaca, prestasi belajar sains dan sikap tanggap bencana ?
2. Bagaimanakah tingkat kelayakan buku cerita sains yang dikembangkan?
3. Bagaimanakah tingkat keterbacaan buku cerita sains yang dikembangkan?
4. Bagaimanakah signifikansi peningkatan minat membaca siswa yang belajar
menggunakan buku cerita sains?
5. Seberapa besar peningkatan prestasi belajar sains yangmenggunakan buku
cerita sains?
6. Seberapa besar peningkatan sikap tanggap bencana yang belajar menggunakan
buku cerita sains?
7
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai ataupun diharapkan adalah:
1. Membuat prototipe buku cerita sainsbermuatan kebencanaan.
2. Menguji kelayakan buku cerita sains yang dikembangkan.
3. Mengetahui tingkat keterbacaan buku cerita sains yang dikembangkan.
4. Mengetahui signifikan peningkatan minat membaca siswa yang belajar
menggunakan buku cerita sains.
5. Menentukan besar peningkatan prestasi belajar sains yang menggunakan buku
cerita sains.
6. Menentukan besar peningkatan sikap tanggap bencana yang belajar
menggunakan buku cerita sains.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian antara lain :
1. Bagi Peneliti
Dapat dijadikan bahan untuk mengembangkan media pembelajaran khususnya
buku cerita di masa mendatang.
2. Bagi Guru
Memberikan alternatif pemilihan media bagi guru pada materi sains dan media
buku cerita dapat digunakan untuk meningkatkan minat membaca, belajar sains
dan kembangkan sikap tanggap bencana.
3. Bagi Siswa
8
Tersedia bahan ajar sains berupa buku cerita yangdapat digunakan untuk
meningkatkan minat membaca, prestasi belajar sains dan sikap tanggap bencana.
1.5 Penegasan Istilah
a. Buku Cerita
Menurut Stewing (1980:97) dalam Susanto (2011), buku bergambar adalah
sebuah buku yang menjajarkan cerita dengan gambar. Kedua elemen ini
bekerjasama untuk menghasilkan cerita dengan ilustrasi gambar. Biasanya buku-
buku bergambar dimaksudkan untuk mendorong ke arah apresiasi dan kecintaan
terhadap buku. Selain ceritanya secara verbal harus menarik, buku harus
mengandung gambar sehingga mempengaruhi minat siswa untuk membaca cerita.
Oleh karena itu, gambar dalam cerita anak-anak harus hidup dan komunikatif.
Gambar dalam cerita anak-anak harus sesuai.Buku cerita yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah bahan ajar pendamping materi sains yang disusun secara
sistematis untuk kegiatan belajar mengajar berbentuk buku cerita.
b. Minat Membaca
Slameto (2003:57) mengemukakan bahwa minat adalah kecenderungan yang
tetap untuk memperhatikan beberapa kegiatan yang diminati seseorang disertai
dengan rasa sayang. Menurut Ginting (2005:21), membaca dapat disimpulkan
sebagai suatu proses yang melibatkan penglihatan dan tanggapan untuk
memahami bahan bacaan yang bertujuan untuk memperoleh informasi atau
mendapatkan kesenangan. Minat baca adalah bentuk-bentuk perilaku yang terarah
guna melakukankegiatan membaca yang dilakukan oleh seseorang dalam hal ini
9
adalah muridtanpa adanya suatu paksaan atau keharusan. Minat membaca yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah meningkatkan minat membaca dengan cara
menggunakan media berupa buku cerita.
c. Sains
IPA merupakan pengetahuan ilmiah yaitu pengetahuan yang telah
mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah ( Trianto, 2007:100). Melalui
pembelajaran IPA diharapkan peseta didik dapat membangun pengetahuannya
melalui cara kerja ilmiah, bekerja sama dalam kelompok, belajar berinteraksi dan
berkomunikasi, serta bersikap ilmiah. Sains yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah menggunakan media buku cerita agar peserta didik tertarik dengan IPA dan
tidak menganggap IPA adalah mata pelajaran yang menyeramkan ataupun sulit.
d. Prestasi Belajar
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi
dengan lingkungannya menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik
(Slameto,2003).Menurut Nasution, S (1987) dalam Hamdu (2011) prestasi belajar
adalah “ kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan
berbuat, prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni:
kognitif, afektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan
jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut”.
Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif
siswa.
10
e. Sikap Tanggap Bencana
Bencana adalah fasilitas fisik setempat serta keteraturan kehidupan sosial
secara drastis berubah total. Dalam menghadapi peristiwa bencana alam yang
datang secara mendadak, maka dibutuhkan tindakan terhadap bencana harus tepat
dan efektif. Menurut Sutton & Tierney (2006) dalam Astuti (2013) adalah
kesiapsiagaan menghadapi bencana sendiri didefinisikan sebagai tindakan yang
bertujuan untuk meningkatkan keselamatan hidup saat terjadi bencana, seperti
tindakan protektif selama gempa bumi, tumpahan material berbahaya, atau
serangan teroris. Kesiapsiagaan juga mencakup tindakan yang dirancang untuk
meningkatkan kemampuan untuk melakukan tindakan darurat guna melindungi
barang-barang dari kerusakan dan kekacauan akibat bencana. Sikap Tanggap
Bencana yang dimaksud dalam penelitian ini adalah meningkatkan sikap tanggap
bencana dengan cara menggunakan media berupa buku cerita.
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi
1) Bagian Awal
Bagian awal terdiri dari halaman judul, halaman kosong, pernyataan
keaslian tulisan, halaman pengesahan, persembahan, motto, prakata, abstrak,
daftar isi, daftar tabel dan dafrat lampiran.
2) Bagian Isi
Bagian isi terdiri dari 5 bab yaitu :
BAB I Pendahuluan
11
Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika penelitian.
BAB II Tinjauan Pustaka
Berisi kajian teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu tentang buku
cerita, minat, membaca, sains, belajar, tanggap bencana, tinjauan materi, dan
kerangka berfikir.
BAB III Metode Penelitian
Berisi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode
pengumpulan data, instrumen penelitian, analisis uji coba instrumen, dan metode
analisis data.
BAB IV Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian berupa satu set buku cerita bermuatan kebencanaan yang
telah diuji kelayakan dan keterbacaan, hasil analisis prototipe, hasil uji kelayakan,
hasil uji keterbacaan, hasil analisis data penguasaan materi, hasil angket minat
membaca dan hasil angket sikap tanggap bencana siswa kelas IV SDN 3
Ketangirejo Kabupaten Grobogan setelah diberi buku cerita bermuatan
kebencanaan. Selanjutnya dilakukan pembahasan berupa tafsiran hasil penelitian
dan mengintegrasikan hasil penelitian ke dalam teori yang telah ada.
BAB V Penutup
Berisi simpulan dan saran
3) Bagian Akhir
Berisi daftar pustaka dan lampiran
12
13
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Buku Cerita
Media buku cerita merupakan salah satu sumber belajar yang dapat
dimanfaatkan sebagai media pembelajaran di sekolah. Pada sekolah umumnya
menggunakan metode ceramah untuk menjelaskan materi khususnya IPA. Padahal
dengan metode tersebut siswa cenderung sulit memahami materi yang diberikan
dan cepat bosan karena proses pencernaan begitu kompleks dan memiliki banyak
istilah-istilah yang sulit dihafalkan dan dipahami. Dengan menggunakan media
buku cerita dapat menjadi alternatife bagi guru dalam menyampaikan materi.
Menurut Trianto (2007:75), media pembelajaran diharapkan dapat memberikan
manfaat, antara lain: (1) bahan yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya bagi
siswa, dan tidak bersifat verbalistik, (2) metode pembelajaran lebih bervariasi, (3)
siswa menjadi lebih aktif melakukan beragam aktivitas, (4) pembelajaran lebih
menarik, dan (5) mengatasi keterbatasan ruang.
Keuntungan media pembelajaran, antara lain: (1) dapat meningkatkan
motivasi belajar, (2) minat dan bakat siswa dapat berkembang, (3) adanya
interaksi langsung dengan lingkungan, (4) munculnya persepsi suatu konsep yang
sama, (5) dapat memberikan semangat kepada sekitar, dan (6) dapat
meningkatkan prestasi belajar.
14
Menurut Stewing dalam Susanto (2011), buku bergambar adalah sebuah
buku yang menjajarkan cerita dengan gambar. Kedua elemen ini bekerjasama
untuk menghasilkan cerita dengan ilustrasi gambar. Biasanya buku-buku
bergambar dimaksudkan untuk mendorong ke arah apresiasi dan kecintaan
terhadap buku. Selain ceritanya secara verbal harus menarik, buku harus
mengandung gambar sehingga mempengaruhi minat siswa untuk membaca cerita.
Oleh karena itu, gambar dalam cerita anak-anak harus hidup dan komunikatif.
Sebuah buku cerita dapat berfungsi sebagai tiket ajaib untuk berimajinasi.
Buku yang baik dapat mempengaruhi pola pikiran pembacanya. Sebagai contoh,
mungkin kebanyakan dari kita masih ingat tentang buku favorit yang sering
dibaca. Menurut Johnson (2003), sebuah buku akan memberikan pengalaman
yang dapat membantu tugas perkembangan anak sebagai berikut:
1) Emosi positif diciptakan dari rutinitas membaca, yang menghasilkan
kedekatan, keintiman, dan rasa aman.
2) Dialog sosial yang interaktif antara anak-anak dan orang dewasa dapat
membangun pengetahuan sebelumnya dan memberikan umpan balik yang
cepat, pada saat mereka membahas, misalnya ketika membaca buku seri cerita
“binatang”.
3) Bahasa yang digunakan untuk label, membandingkan, menjelaskan, dan
mengklasifikasikan dapat menciptakan suasana yang mendukung untuk
penataan proses berpikir dan pembentukan konsep.
Rothlein dan Meinbach dalam Susanto (2011) membedakan jenis buku
bergambar menjadi 5 macam, yaitu :
15
1) Buku abjad (alphabet book)
Dalam buku alfabet, setiap huruf alphabet dikaitkan dengan suatu ilustrasi
objek yang diawali dengan huruf. Ilustrasi harus jelas berkaitan dengan huruf-
huruf kunci dan gambar objek dan mudah teridentifikasi. Beberapa buku alphabet
diorganisasi pada sekitar tema khusus, seperti peternakan dan transportasi. Buku
alfabet berfungsi untuk membantu siswa, menstimulasi dan membantu
pengembangan kosakata.
2) Buku mainan (toys book)
Buku-buku mainan menggunakan cara penyajian isi yang tidak biasa.
Buku mainan sendiri dari buku kartu papan, buku pakaian dan buku pipet tangan.
Buku mainan ini mengarahkan anak-anak untuk memahami teks, dapat
mengeksplorasi konsep nomor, kata bersajak dan alur cerita. Buku mainan
membantu anak-anak untuk mengembangkan keterampilan kognitif,
meningkatkan kemampuan bahasa dan sosialnya, dan untuk mencintai buku.
Sikap positif terhadap membaca dapat ditumbuhkan dengan buku ini.
3) Buku konsep (consept books)
Buku konsep adalah buku yang menyajikan konsep dengan menggunakan
satu atau lebih contoh untuk membantu pemahaman konsep yang sedang
dikembangkan. Konsep-konsep yang ditekankan diajarkan melalui alur cerita atau
dijelaskan melalui repetisi (pengulangan), dan perbandingan. Melalui berbagai
konsep seperti warna, bentuk, ukuran, dapat didemonstrasikan sendiri dengan
konsep yang lainnya.
16
4) Buku bergambar tanpa kata (wordless picture books)
Buku bergambar tanpa kata adalah buku untuk menyampaikan suatu cerita
melalui ilustrasi saja. Buku bergambar tanpa kata menjadi berkembang dan
popular pada masyarakat generasi muda. Ini terdapat di televisi, komik, dan
bentuk visual lainnya dari komunikasi. Alur cerita disajikan dengan gambar yang
diurutkan dan tindakan juga digambarkan dengan jelas. Buku bergambar tanpa
kata terdiri dari berbagai bentuk, seperti buku berupa buku humor, buku serius,
buku informasi atau buku fiksi. Buku ini mempunyai beberapa keunggulan,
misalnya untuk mengembangkan bahasa tulis dan lisan secara produktif yang
mengikuti gambar. Keterampilan pemahaman juga dapat dikembangkan pada saat
anak membaca cerita melalui ilustrasi. Anak-anak menganalisis maksud
pengarang dengan mengidentifikasi ide pokok dan memahami ceritanya.
5) Buku cerita bergambar.
Buku cerita bergambar memuat pesan melalui ilustrasi dan teks tertulis.
Kedua elemen ini merupakan elemen penting pada cerita. Buku-buku ini memuat
berbagai tema yang sering didasarkan pada pengalaman kehidupan sehari-hari
anak. Karakter dalam buku ini dapat berupa manusia atau binatang. Di sini
ditampilkan kualitas manusia, karakter, dan kebutuhan, sehingga anak-anak dapat
memahami dan menghubungkannya dengan pengalaman pribadinya. Buku cerita
yang diilustrasikan dan ditulis dengan baik akan memberikan kontribusi pada
perkembangan sastra anak. Buku bergambar yang baik memuat elemen instrinsik
sastra, seperti alur , struktur yang baik, karakter yang baik, perubahan gaya, latar,
17
dan tema yang menarik. Buku ini dapat menimbulkan imajinasi orisional dan
mempersiapkan stimulus berpikir kreatif.
Buku cerita bergambar dapat memberikan apresiasi bahasa dan
mengembangkann komunikasi lisan, mengembangkkan proses berpikir kognitif,
ungkapan perasaan, dan meningkatkan kepekaan seni. Buku cerita bergambar
sains merupakan buku yang berisi ilustrasi dan teks tertulis yang berisi
pengetahuan tentang gejala-gejala alam.
Menurut Stewing dalam Susanto (2011), ada tiga manfaat buku
bergambar, yaitu : (1) membantu masukan bahasa kepada anak-anak, (2)
memberikan masukan visual bagi anak-anak, dan (3) menstimulasi kemampuan
visual dan verbal anak-anak.
Perlu diketahui bahwa buku bacaan yang baik adalah buku bacaan yang
: (a) dapat memberikan nilai tambah positif pada pembacanya. Misalnya, memberi
kegembiraan, membantu memecahkan persoalan dan mampu membuka pikiran
untuk suatu hal, (b) disampaikan dalam bahasa yang sederhana, enak dibaca dan
penulisnya seakan ingin berbagai dengan pembaca, bukan menggurui, (c) gaya
penulisannya tidak meledak-ledak, (d) menggunakan kaidah bahasa Indonesia
yang berlaku, tidak banyak menggunakan istilah asing yang sebenarnya ada
padanannya dalam bahasa Indonesia.(Christantiowati dalam Susanto,2011).
2.2 Minat Membaca
Menurut Ginting (2005, 21), membaca dapat disimpulkan sebagai suatu
proses yang melibatkan penglihatan dan tanggapan untuk memahami bahan
bacaan yang bertujuan untuk memperoleh informasi atau mendapatkan
18
kesenangan. Menurut Tiemensma (2009) mengatakan bahwa membaca adalah
komponen terpenting di abad 21 agar bisa bertahan di era globalisme saat ini.
Slameto (2003:57) mengemukakan bahwa minat adalah kecenderungan
yang tetap untuk memperhatikan beberapa kegiatan yang diminati seseorang
disertai dengan rasa sayang. Faktor-faktor yang mendorong minat adalah sebagai
berikut. Pertama faktor kebutuhan, karena adanya minat untuk memenuhi
kebutuhan itu. Kedua faktor perasaan; perasaan sukses, senang, mendorong
timbulnya minat, sedangkan perasaan kecewa, gagal, menghambat atau bahkan
menghilangkan minat. Ketiga, faktor lingkungan; maksudnya minat dipengaruhi
dorongan untuk diterima atau diakui oleh lingkungan.
Minat dapat tumbuh dari dari individu dan lingkungan. Apabila seseorang
telah memiliki minat yang sangat tinggi namun lingkungan tidak mendukung
maka hasilnya kurang maksimal. Dan sebaliknya minat kita rendah sedangkan
lingkungan kita mendukung hasilnya kurang maksimal juga. Untuk meningkatkan
minat membaca berada dalam lingkungan yang mendukung serta memiliki minat
membaca yang tinggi. Minat membaca harusnya ditanamkan dari usia dini
sehingga menggangap membaca merupakan suatu kebutuhan.
Menurut Karyono (2007: 5) ada beberapa strategi yang dapat diterapkan
untuk menumbuhkan minat baca anak sejak usia ini antara lain dilakukan dengan
cara :
1) Proses pembelajaran di sekolah harus dapat mengarahkan kepada peserta didik
untuk rajin membaca buku dengan memanfaatkan literatur yang ada di
perpustakaan atau sumber belajar lainnya.
19
2) Menekan harga buku bacaan maupun buku pelajaran agar terjangkau oleh
daya beli masyarakat. Minat membeli buku masyarakat rendah, karena harga
buku-buku saat ini relatif cukup mahal. Dengan demikian apabila harga buku
dapat terjangkau, maka minat membeli buku bacaan oleh masyarakat akan
menjadi tinggi. Dengan banyak memiliki buku, maka minat membaca buku
akan menjadi meningkatkan secara bertahap.
3) Buku bacaan dikemas dengan gambar-gambar yang menarik.
4) Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya minat baca anak-
anak. Baik di rumah maupun di sekolah. Di sekolah, guru memberikan tugas
kepada siswa untuk menceriterakan kembali buku yang telah dibaca,
mengadakan lomba meresensi buku, bedah buku, pameran buku bekerjasama
dengan penerbit dan masyarakat pecinta buku. Di rumah oranglah yang harus
dapat menciptakan kondisi lingkungan agar anak gemar membaca.
5) Menumbuhkan minat baca sejak dini.
6) Meningkatkan frekuensi pameran buku di setiap kota/kabupaten dengan meli-
batkan penerbit, LSM, perpustakaan, masyarakat pecinta buku, Depdiknas,
dan sekolah-sekolah. Dengan mewajibkan siswa untuk berkunjung pada
pameran buku tersebut.
7) Di rumah orang tua memberikan contoh membaca untuk anak-anaknya. Ada
beberapa tips yang dapat dilakukan oleh orang tua agar orang tua dapat
menjadi teladan bagi anak-anaknya sebagaimana diuraikan berikut ini.
Siswa sekolah dasar agar dapat meningkat minat membacanya harus
dilengkapi juga dengan bahan bacaan yang sesuai dengan kesukaan mereka.
20
Bahan bacaan yang siswa sukai secara perlahan-lahan akan membaca buku itu.
Awalnya, membaca hanya untuk mengisi waktu luang saja pada saat jam istirahat.
Pada akhirnya, membaca akan menjadi kebiasan.
Indikator-indikator minat membaca siswa yang akan digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari : (1) frekuensi membaca buku, (2) jumlah buku yang
dibaca, (3) perasaan senang terhadap buku, (4) jenis buku yang dibaca, (5)
ketertarikan dan kepuasan setelah membaca, (6) tempat untuk membaca buku
cerita, (7) waktu untuk membaca buku cerita, (8) memahami isi buku cerita, (9)
dukungan keluarga, (10) mengambil manfaat setelah membaca buku cerita.
Minat baca adalah bentuk-bentuk perilaku yang terarah guna
melakukankegiatan membaca yang dilakukan oleh seseorang dalam hal ini adalah
muridtanpa adanya suatu paksaan atau keharusan. Kegiatan membaca ini
dilakukankarena adanya pengaruh faktor internal dan eksternal yang membuat
muridsenang melakukannya (Ginting, 2005: 21). Minat baca bukanlah bentuk
perilaku yang dibawa sejak lahir, tetapi hasil dari usaha belajar. Sebagai kegiatan
yang harus melewati tahap mempelajari (bukan bawaan), dalam kegiatan
membaca murid membutuhkan rangsangan dan penguatan terhadap kegiatan
membaca yang dilakukannya. Pemberian penguatan ini menandakan adanya
keberterimaan lingkungan bahwa apa yang dilakukan murid positif dan mendapat
dukungan sehingga murid terdorong mengulang kembali perilaku positif tersebut.
Oleh karena itu, diduga ada hubungan positif antara penguatan (reinforcement)
membaca dengan minat baca yang dimiliki murid.
21
2.3 Prestasi Belajar
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi
dengan lingkungannya menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik (Slameto,
2003). Prinsip-prinsip belajar antara lain, yaitu :
a. Sesuai materi yang dipelajari
1. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian
yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya
2. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan
tujuan instruksional yang harus dicapainya.
b. Syarat keberhasilan belajar
1. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan
tenang.
2. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian atau
ketrampilan atau sikap itu mendalam pada siswa.
Poerwanto dalam Hamdu (2011:92) memberikan pengertian prestasi
belajar yaitu “ hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana
yang dinyatakan dalam raport”. Menurut Nasution dalam Hamdu (2011:92)
prestasi belajar adalah “ kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir,
merasa dan berbuat, prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga
aspek yakni: kognitif, afektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi
kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga
kriteria tersebut”.
22
Dari pendapat-pendapat yang telah dikemukan oleh para ahli, prestasi
belajar merupakan hasil yang didapatkan atau dicapai oleh siswa setelah
mengikuti proses belajar melalui tes atau evaluasi. Hasil dari evaluasi akan
memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. Biasanya
hasil dari tes atau evaluasi berupa angka atau huruf.
Peningkatan hasil belajar dapat dilakukan dengan cara membandingkan
kemampuan ( penampilan ) sebelum dan sesudah mengikuti proses pembelajaran
didalam kelas.
2.4 Sains
IPA merupakan pengetahuan ilmiah yaitu pengetahuan yang telah
mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah (Trianto, 2007:100).Dalam
pembelajaran IPA seharusnya lebih menekankan arti pentingnya pengembangan
kemampuan berfikir. Guru memberikan pengetahuan dasar kepada siswa dan
siswa dapat mengembangkannya sendiri. Namun, dalam perkembangannya IPA
bukanlah kumpulan fakta-fakta ataupun teori (produk ilmiah), tetapi juga
munculnya proses untuk mendapatkan produk yaitu metode ilmiah dan sikap
ilmiah. Peserta didik masih menganggap lebih penting hasil daripada produk,
sehingga dengan adanya pembelajaran IPA peserta didik akan mengetahui
pentingnya arti proses.
Menurut Trianto (2007:104) pembelajaran IPA di sekolah sebaiknya:
1) memberikan pengalaman pada peserta didik sehingga mereka kompeten
melakukan pengukuran berbagai besaran fisis.
23
2) menanamkan pada peserta didik pentingnya pengamatan empiris dalam
menguji suatu pernyataan ilmiah (hipotesis). Hipotesis ini dapat berasal
dari pengamatan terhadap kejadian sehari-hari yang memerlukan
pembuktian secara ilmiah.
3) latihan berfikir kuantitatif yang mendukung kegiatan belajar matematika,
yaitu sebagai penerapan metamatika pada masalah-masalah nyata yang
berkaitan dengan peristiwa alam
4) memperkenalkan dunia teknologi melalui kegiatan kreatif dalam kegiatan
perancangan dan pembuatan alat-alats sederhana maupun penjelasan
berbagai gejala dan kemampuan IPA dalam menjawab berbagai masalah.
Dalam pembelajaran IPA, peserta didik mendapatkan keempat unsur
tersebut. Melalui pembelajaran IPA diharapkan peseta didik dapat membangun
pengetahuannya melalui cara kerja ilmiah, bekerja sama dalam kelompok, belajar
berinteraksi dan berkomunikasi, serta bersikap ilmiah. Diharapkan menggunakan
pembelajaran tersebut diharapkan peserta didik akan tertarik dengan IPA dan
tidak menganggap IPA adalah mata pelajaran yang menyeramkan ataupun sulit.
2.5 Sikap Tanggap Bencana
Bencana adalah fasilitas fisik setempat serta keteraturan kehidupan sosial
secara drastis berubah total. Dalam menghadapi peristiwa bencana alam yang
dating secara mendadak, maka begitu juga idealnya dengan tanggap untuk
pengelolaan bencana alam. Respon terhadap bencana harus tepat dan efektif.
Menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang penaggulangan
bencana mendefinisikan bencana sebagai peristiwa yang mengancam, menggangu
24
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam
dan atau non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa kerugian harta benda, dan dampak manusia untuk mangatasi masalah
bencana belum banyak dilakukan secara sistematik dan suistanable sehingga
korban bencana masih menunjukkan angka-angka yang relatife tinggi dalam
Astuti (2010).
Menurut Sutton & Tierney dalam Astuti (2013) adalah kesiapsiagaan
menghadapi bencana sendiri didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan untuk
meningkatkan keselamatan hidup saat terjadi bencana, seperti tindakan protektif
selama gempa bumi, tumpahan material berbahaya, atau serangan teroris.
Kesiapsiagaan juga mencakup tindakan yang dirancang untuk meningkatkan
kemampuan untuk melakukan tindakan darurat guna melindungi barang-barang
dari kerusakan dan kekacauan akibat bencana. Serta kemampuan untuk terlibat
dalam kegiatan restorasi dan pemulihan awal pasca bencana.
Dari pendapat-pendapat diatas pendidikan mitigasi bencana sangat penting
untuk diajarkan pada siswa-siswa disekolah. Adanya pendidikan disekolah
diharapkan siswa tidak merasa asing, takut dan bingung dalam menghadapi
bencana alam. Selain itu, siswa-siswa juga tahu pentingnya menjaga lingkungan
sekitar.
2.6 Tinjauan tentang Materi
Lingkungan merupakan tempat bagi sumber daya alam. Jika lingkungan
rusak maka dapat menyebabkan sumber daya alam terganggu. Bagaimanakah agar
kita dapat selalu memanfaatkan sumber daya alam dengan sebaik-baiknya?
25
Kerusakan lingkungan dapat menyebabkan ketidakseimbangan sumber
daya alam. Kerusakan lingkungan dapat disebab kan oleh pemanfaatan sumber
daya alam yang berlebihan. Berikut ini adalah contoh pemanfaatan sumber daya
alam yang berlebihan.
1. Penebangan pohon secara liar dan besarbesaran,
2. Perburuan hewan liar.
3. Penggunaan bahan bakar dan energi secara berlebihan.
Contoh-contoh tersebut dapat mengakibatkan kerusakan dan
ketidakseimbangan lingkungan. Penebangan pohon secara liar dan besarbesaran
menyebabkan hutan gundul dan tandus. Perburuan liar menyebabkan kepunahan
pada jenis-jenis hewan. Selain itu, penggunaan bahan bakar dan energi yang
berlebihan menyebabkan sumber daya alam ter sebut cepat habis. Oleh karena itu,
lingkungan dan sumber daya alam harus dilestarikan. Apakah kamu mengetahui
cara pelestarian lingkungan dan persediaan sumber daya alam dengan baik?
Berikut ini adalah beberapa cara agar lingkungan dan persediaan sumber
daya alam baik sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati
dapat tetap lestari.
1. Tidak mengambil sumber daya alam secara besar-besaran.
2. Berusaha mengembalikan keadaan lingkungan kembali seperti keadaan
lingkungan sebelum pengambilan sumber daya alam
3. Pengambilan sumber daya alam harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan memiliki izin.
26
4. Menghemat penggunaan sumber daya alam agar sumber daya alam tersebut
tetap lestari.
2.7 Kerangka Berpikir
Media pembelajaran merupakan bagian penting dalam pelaksanaan
pembelajaran. Melalui media pembelajaran guru akan lebih mudah dalam
melaksanakan pembelajaran . Sehingga, siswa akan lebih terbantu dan mudah
dalam belajar. Media pembelajaran dapat dibuat dalam berbagai bentuk sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik materi ajar yang akan disajikan.
Buku pelajaran yang dimiliki oleh peserta didik lebih banyak berupa
textbook, walaupun terdapat sedikit ilustrasi tapi belum cukup menarik bagi
peserta didik. Ada pepatah yang sering kita dengar adalah “Buku adalah jendela
dunia”. Karena dengan membaca, kita akan memperoleh pengetahuan, wawasan
dan keterampilan. Jika buku adalah jendela dunia, berarti buku memiliki
kedudukan penting dalam kehidupan. Meski sudah diakui sebagai sumber ilmu,
membaca buku bagi masyarakat Indonesia belum menjadi sebuah kebutuhan.
Kesadaran pentingnya membaca memang masih sangat rendah. Membaca
buku wajar dilakukan di sekolah-sekolah. Di luar sekolah, membaca masih
dianggap kegiatan yang membosankan. Masyarakat lebih akrab dengan televisi
daripada buku. Hal ini dapat terlihat, hampir tiap keluarga memiliki televisi,
namun belum tentu mereka memiliki buku-buku bacaan, kecuali pelajaran
sekolah. Masyarakat Indonesia lebih banyak membiarkan waktu terbuang.
Peserta didik cenderung tertarik membaca buku cerita yang runtut dan
teratur sehingga mempermudah dalam memahami dan mengingatnya. Menurut
27
Ginting (2005) adalah Minat timbul jika peserta didik tertarik akan sesuatu yang
dibutuhkan atau dipelajari bermakna bagi dirinya. Oleh karena itu, minat baca
siswa harus ditanamkan dan dibina sejak usia dini, khususnya usia Sekolah Dasar.
Dari sinilah, muncul gagasan menggabungkan antara daya tarik buku cerita
dengan buku pelajaran sehingga siswa tertarik untuk membacanya.
Media buku cerita sangat tepat apabila digunakan dalam pembelajaran
sains. Materi Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan,
teknologi, dan masyarakat tepat diajarkan melalui media buku cerita. Karena
materi ini lebih banyak mengemukakan kegiatan – kegiatan manusia dalam
kehidupan. Materi ini banyak memberikan pengetahuan dan pengalaman peserta
didik dalam mengetahui kegiatan-kegiatan yang menyebabkan kerusakan dan
pelestarian lingkungan. Salah satu yang dapatmenggangu lingkungan. Misalnya
penebangan pohon dihutan menyebabkan hutan menjadi gundul, membuang
sampah disungai menyebabkan banjir pada musim penghujan, dan lain-lainnya.
Hal – hal tersebut mengakibatkan bencana alam yang merupakan akibat dari
tangan-tangan yang kurang bertanggung jawab.
Materi ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Sebab,
dengan mempelajarinya dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
tentang alam sekitar sehingga diharapkan dapat memahami, memanfaatkan dan
melestarikan lingkungan sekitar dan sebagainya. Tinggi rendahnya prestasi belajar
pada materi sumber daya alam tergantung pada usaha siswa dalam menguasai
materi tersebut. Minat membaca dan belajar sains sangat dibutuhkan dalam
kegiatan pembelajaran agar tercapainya pembelajaran yang optimal. Dengan
28
adanya bahan ajar ini, diharapkan siswa dapat lebih memahami materi sumber
daya alam, serta menjadi menjaga lingkungan agar tidak terjadi bencana alam.
Penanggulangan bencana merupakan kegiatan yang berhubungan erat dengan
tahap-tahap pencegahan, kesiapan, dan kesigapan. Dalam hal ini, dengan
menyiapkan media pembelajaran yang mampu memberikan pengetahuan tentang
bencana.
Dari uraian diatas kita bisa menarik sebuah pernyataan bahwa media buku
cerita IPA akan membatu siswa untuk mendapatkan prestasi belajar IPA yang
baik dan maksimal. Dengan penelitian ini diharapkan dapat menciptakan media
buku cerita bermuatan kebencanaa materi sumber daya alam dan di dalamnya
dapat meningkatkan minat membaca, prestasi belajar sains dan sikap tanggap
bencana.
2.8 Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Penggunaan buku cerita bermuataan kebencanaan dapat meningkatkan minat
membaca siswa kelas IV pada pokok materi Sumber Daya Alam
2. Penggunaan buku cerita bermuataan kebencanaan dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa kelas IV pada pokok materi Sumber Daya Alam
3. Penggunaan buku cerita bermuataan kebencanaan dapat meningkatkan sikap
tanggap bencana siswa kelas IV pada pokok materi Sumber Daya Alam
29
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah adalah metode penelitian dan
pengembangan (Research and Development, R&D). Menurut Sugiyono (2008:
297) Penelitian R & Dadalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan
menguji keefektifan produk tertentu. Bentuk desain uji cobanya adalah True
Experimental Design dengan jenis Pretest-Posttest Control Group Desain. Pada
desain eksperimen ini, sebelumnya kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi pre-
test(O1) dan pre-test (O3). Menurut Sugiono (2010:303), desain penelitian Pretest-
posttest control group desaindapat ditunjukkan pada gambar 3.1 sebagai berikut.
X
Gambar 3.1 Pretest-Posttest Control Groub Desain
Keterangan :
O1 : nilai pre-test(sebelum pembelajaran dengan bahan ajar buku cerita)
O2 : nilai post-test(setelah pembelajaran dengan bahan ajar buku cerita)
X : bahan ajar buku cerita bermuatan kebencanaan materi sumber daya alam
O3 : nilai pre-test(sebelum pembelajaran dengan tanpa bahan ajar buku cerita)
O4 : nilai post-test (setelah pembelajaran dengan tanpa bahan ajar buku cerita)
3.2 Prosedur Penelitian
O1 O4
O3
O2
30
Agar penelitian sesuai dengan tujuan perlu disusun prosedur penelitian.
Adapun prosedur penelitian ditunjukkan pada gambar 3.2 sebagai berikut.
Gambar 3.2 Skema Alur Penelitian
3.3 Penentuan Subjek Uji Coba
Subjek uji coba ini adalah SD N 3 Latak dan SD N 3 Ketangirejo tahun
pelajaran 2012/2013. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Rincian Siswa Kelas IV SD
No Sekolah Jumlah siswa
Analisis kurikulum dan materi yang akan dikembangkan melalui buku cerita
Merancang bahan ajar buku cerita bermuatan kebencanaan mengacu pada RPP
yang disusun dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
Membuat desain gambar dan cerita untuk buku cerita bermuatan kebencanaan
Validasi Pakar Desain Buku Cerita Bermuatan Kebencanaan
Uji Coba Produk skala kecil yaitu Uji keterbacaan bahan ajar pada siswa dan uji
kelayakan bahan ajar pada guru SD
Bahan ajar buku cerita bermuatan kebencanaan materi sumber daya alam yang
siap digunakan sebagai bahan ajar pendamping pembelajaran
Revisi Desain Buku Cerita Bermuatan Kebencanaan
Melakukan uji coba bahan ajar buku cerita bermuatan kebencanaan pada siswa
kelas IV SD N 3 Ketanggirejo
Melakukan Analisis
31
1 SD N 3 Ketangirejo 17
2 SD N 3 Latak 20
Jumlah 37
(Sumber: Administrasi kesiswaan SD N 3 Latak dan SD N 3 Ketangirejo Tahun
Pelajaran 2012/2013)
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek uji coba adalah siswa Sekolah
Dasar dan Guru Sekolah Dasar yaitu SD N 3 Latak dan SD N 3 Ketangirejo.
Dosen pembimbing dan guru sekolah dasar menjadi sumber data dalam penilaian
dan perbaikan prototipe buku cerita, dan uji coba media tersebut dilakukan pada
siswa.
Kelompok eksperimen yaitu kelas IV SD N 3 Ketangirejo yang
mendapatkan pembelajaran dengan metode pembelajaran menggunakan media
buku cerita bermuatan kebencanaan, sedangkan kelas IV SD N 3 Latak sebagai
kelompok kontrol yang mendapatkan pembelajaran tidak menggunakan buku
cerita bermuatan kebencanaan.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah fasilitas yang digunakan oleh peneliti untuk
memperoleh data yang diharapkan agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah
diolah (Arikunto, 2006:160). Instrumen dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2
yaitu: perangkat pembelajaran dan instrumen pengumpulan data hasil belajar.
3.4.1 Perangkat pembelajaran
32
Perangkat pembelajaran ini terdiri atas silabus yang disesuaikan dengan
sekolah dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
3.4.2 Instrumen pengumpulan data hasil belajar
3.4.2.1 Tes
Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara yang telah ditentukan (Arikunto,
2006:150).Tes dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data hasil
belajar kognitif siswa pokok bahasan Sumber Daya Alam. Soal tes diujicobakan
terlebih dahulu pada kelas uji coba, yaitu kelas yang telah memperoleh pelajaran
IPA pokok bahasan Sumber Daya Alam dalam hal ini kelas V SD N 3
Ketangirejo. Setelah soal tes dianalisis digunakan sebagai soal pre test dan post
test. Soal tes yang digunakan pada penelitian ini yaitu :
3.4.2.1.1 Tes essay
Tes essay digunakan untuk mengetahui tingkat keterbacaan teks bahan ajar
sehingga diperoleh informasi bahwa bahan ajar buku cerita tersebut mudah
dipahami atau tidak. Tes essay ini terdiri atas 25 butir soal yang merupakan soal
yang terdapat pada buku cerita.
3.4.2.1.2 Tes Pilihan Ganda
Tes pilihan ganda dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi.
Pengumpulan data dengan metode tes dilakukan pada pembelajaran sebelum (pre
test) dan setelah (post test)menggunakan bahan ajar buku cerita. Sehingga dapat
diketahui perbedaan hasil dalam pembelajaran dengan menggunakan buku cerita
dan tanpa buku cerita. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa
33
yang meliputi aspek pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapapan (C3),
analisis (C4), sintesis (C5) dan evaluasi (C6). Soal tes yang digunakan pada
penelitian ini yaitu bentuk objektif tipe pilihan ganda.
Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukurapa yang diinginkan (Arikunto, 2006:168).Validitasdalam penelitian ini
adalah validitas isi soal. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila dapat
mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi yang diberikan.
Hasil analisis nilai uji coba menunjukkan bahwa semua soal uji coba yang
valid. Soal-soal valid tersebut belum tentu dapat dipakai sebagai soal post test,
karena selain valid, soal yang dijadikan sebagai soal post test juga harus
memenuhi kriteria indeks kesukaran, daya pembeda, dan juga relibilitas.
Taraf Indeks Kesukaran
Untuk memperoleh kualitas soal yang baik, disamping memenuhi kriteria
validitas perlu juga dianalisis tingkat kesukarannya. Menurut Arikunto (2006:210)
rumus analisis tingkat kesukaran soal adalah :
Keterangan :
= Indeks kesukaran
= jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok atas
= jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok bawah
IK
AJB
BJB
BA
BA
JSJS
JBJB IK
34
= banyak siswa pada kelompok atas
= banyak siswa pada kelompok bawah
Kriteria :
P > 0,7 = sukar
0,3≤ P ≤ 0,7 = sedang
P< 0,3 = mudah
Kriteria indeks kesukaran soal ada tiga berdasarkan harga indeks
kesukaran soal. Kriteria-kriteria tersebut yaitu, sukar, sedang, dan mudah. Hasil
dari perhitungan indeks kesukaran soal uji coba ditunjukkan pada tabel 3.2
sebagai berikut
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Soal Uji Coba
Kriteria
Indeks Kesukaran
Nomor Soal Jumlah
Butir Soal
Sukar 3, 13 2
Sedang 1, 7, 10, 11, 12, 16, 17, 18, 19,
23, 24, 25, 27, 32, 33, 34, 36, 40
18
Mudah 2, 4, 5, 6, 8, 9, 14, 15, 20, 21, 22,
26, 28, 29, 30, 31, 35, 37, 38, 39
20
Jumlah 40
Reliabilitas
Reliabel adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Sugiyono, 2006:273).
Seperangkat tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat menunjukkan hasil
yang relatif atau tetap, artinya apabila tes tersebut dikenakan pada sejumlah
AJS
BJS
35
subyek yang sama pada waktu lain, maka hasilnya akan tetap sama atau relatif
sama. Menurut Arikunto (2006:188) untuk mencari reliabilitas bentuk pilihan
ganda menggunakan rumus sebagai berikut:
(
)(
∑
)
Keterangan:
r11 : reliabilitas instumen
k : banyaknya butir pertanyaan
vt : varians total
p : proporsi subjek yang menjawab betul pada suatu butir (proporsisubjek
yang mendapat skor 1)
Berdasarkan analisis realibilitas soal pada Lampiran 6 diperoleh r11 sebesar
0,773. Hal ini menunjukkan instrumen bersifat sangat reliabel, sehingga instrumen
ini layak digunakan dalam penelitian untuk mengukur hasil belajar kognitif.
Daya Pembeda Soal
Daya pembeda sebuah butir soal adalah kemampuan butir soal untuk
membedakan antara tes yang berkemampuan tinggi dengan tes yang
berkemampuan rendah.
Untuk menghitung daya pembeda soal digunakan rumus(Arikunto,2006: 212) :
36
A
BA
JS
JBJBDP
atau
B
BA
JS
JBJBDP
Keterangan:
DP = Daya Pembeda
= Jumlah yang benar pada butir soal kelompok atas
= Jumlah yang benar pada butir soal kelompok bawah
= Banyaknya siswa pada kelompok atas
= Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria indeks daya pembeba soal ada lima yaitu sangat jelek, jelek,
cukup, baik, dan sangat baik. Kriteria daya pembeda ditunjukkan pada tabel 3.3
sebagai berikut.
Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda
Inteval Kriteria
0,00
0,00< 0,20
0,20< 0,40
0,40< 0,70
0,70< 1,00
Sangat jelek
jelek
cukup
baik
sangat baik
Kriteria daya pembeda soal ada lima berdasarkan nilai daya pembeda soal
tersebut. Kriteria-kriteria tersebut yaitu, tidak baik, jelek, cukup, baik, dan sangat
baik. Jumlah butir soal dan nomor soal dengan kriteria tidak baik, jelek, cukup,
baik, dan sangat baik dapat dilihat pada Tabel 3.4
AJB
BJB
AJS
BJS
DP
DP
DP
DP
DP
37
Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba
Kriteria
Daya Pembeda
Nomor Soal Jumlah
Butir Soal
Sangat jelek 10 1
Jelek 1, 2, 3, 6, 8, 11, 13, 14, 20, 21, 23, 25,
30,
13
Cukup 4, 5, 7, 9, 12, 15, 16, 17, 18, 19, 22, 24,
26, 27, 28, 29, 31, 34, 35, 36, 37, 38,
39, 40
24
Baik 32, 33, 2
sangat baik
Jumlah 40
3.4.2.2 Non-tes
3.4.2.2.1 Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu metode mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, agenda, dan sebagainya
(Arikunto, 2006:231). Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data mengenai nama-nama siswa anggota sampel dan data nilai
ulangan kelas IV SD Negeri 3 Ketangirejo dan SD Negeri 3 Latak. Data nilai
digunakan untuk analisis tahap awal.
3.4.2.2.2 Angket
Bisa disebut juga kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang diketahui (Arikunto, 2006:151). Angket diberikan
kepada siswa yang berasal dari kelompok eksperimen pada akhir pembelajaran
yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keterbacaan buku cerita bermuatan
kebencanaan, minat membaca dan sikap tanggap bencana terhadap Hasil
38
BelajarSiswa Kelas IV SD Negeri 3 Ketanggirejo dan SD Negeri 3 Latak pada
Materi Pokok Sumber Daya Alam. Hasil angket dianalisis secara deskriptif
dengan membuat tabel frekuensi jawaban siswa kemudian ditarik kesimpulan.
Lembar angket tanggapan dan pedoman penilaiannya. Metode angket yang
digunakan untuk menganalisis atau memperoleh data tentang pengujian atau
penilaian media.
1) Angket Penilaian Prototipe
Angket penilaian prototipe digunakan untuk mengetahui penilaian secara
objektif tentang keefektifan terhadap buku cerita yang telah dihasilkan. Selain itu,
guru dapat memberikan saran secara umum untuk perbaikan media buku cerita
anak apabila masih terdapat kekurangan.
2) Angket Uji Kelayakan
Angket uji kelayakan digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan
bahan ajar buku cerita sains sehingga didapatkan informasi bahwa buku cerita
sains ini layak atau tidak digunakan sebagai bahan ajar. Kisi-kisi angket uji
kelayakan bahan ajar buku cerita sains ditinjau dari dimensi tampilan, bahasa, dan
materi. Angket ini terdiri dari 15 butir pernyataan yang diisi oleh guru SD sebagai
responden. Sistem penskoran menggunakan 3 pilihan, yaitu Sangat Baik dengan
skor 3, Baik dengan skor 2, dan Kurang baik dengan skor 1.
3) Angket Uji Keterbacaan
Angket uji keterbacaan digunakan untuk mengetahui tingkat keterbacaan
bahan ajar buku cerita sains sehingga didapatkan informasi bahwa buku cerita
sains ini dapat atau tidak digunakan sebagai bahan ajar. Angket ini terdiri dari 25
39
butir pernyataan yang diisi oleh siswa SD sebagai responden. Setiap butir soal
merupakan soal yang dibuat dari buku cerita, sehingga dapat dengan mudah
dijawab apabila siswa memahami isi cerita.
4) Angket Penilaian minat membaca
Angket penilaian minat digunakan untuk menilai minat siswa secara
langsung dari siswa. Metode ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
minat membaca buku bagi. Kisi-kisi angket uji kelayakan bahan ajar buku cerita
sains ditinjau dari dimensi kebutuhan, perasaan, dan lingkungan. Angket ini
diberikan kepada siswa sebelum dan setelah membaca buku cerita bermuatan
kebencaanan. Angket ini terdiri dari 20 butir pernyataan yang diisi oleh siswa SD
sebagai responden. Sistem penskoran menggunakan 3 pilihan, yaitu Ya dengan
skor 3, Bingung dengan skor 2, dan Tidak dengan skor 1.
5) Angket penilaian sikap tanggap bencana
Angket penilaian tanggap bencana digunakan untuk menilai tanggap
bencana secara langsung dari siswa. Metode ini digunakan untuk mengetahui
seberapa besar tanggap siswa terhadap bencana alam. Kisi-kisi angket uji
kelayakan bahan ajar buku cerita sains ditinjau dari dimensi pengurangan risiko
bencana, adaptasi perubahan iklim, dan pembangunan berkelanjutan. Angket ini
diberikan kepada siswa sebelum dan setelah membaca buku cerita bermuatan
kebencaanan. Angket ini terdiri dari 15 butir pernyataan yang diisi oleh siswa SD
sebagai responden. Sistem penskoran menggunakan 3 pilihan, yaitu Ya dengan
skor 3, Bingung dengan skor 2, dan Tidak dengan skor 1.
40
3.5 Metode Analisis Data
Analisis data merupakan langkah paling penting dalam penelitian, karena
dalam analisis data dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hipotesis yang sudah
diajukan. Analisis data dalam penelitian adalah digunakan untuk menguji
pembelajaran menggunakan buku cerita untuk meningkatkan minat membaca,
prestasi belajar sains dan sikap tanggap bencana.
3.5.1 Analisis Kelayakan Bahan Ajar
Tingkat kelayakan bahan ajar dihitung dengan persamaan berikut:
Keterangan:
% = persentase skor
n = jumlah skor yang diperoleh
N = jumlah skor maksimum
Kriteria tingkat kelayakan bahan ajar:
0% < nilai ≤ 25% = kurang baik
26% < nilai ≤ 50% = cukup
51% < nilai ≤ 75% = baik
76% < nilai ≤ 100% = sangat baik
3.5.2 Analisis Keterbacaan Bahan Ajar
Untuk mengetahui tingkat keterbacaan teks bahan ajar dihitung dengan
mencari proporsi jawaban benar dikalikan 100, secara sistematis:
∑
41
Keterangan:
X = besarnya tingkat keterbacaan teks bahan ajar
∑X1 = jumlah proporsi jawaban yang benar
n = banyak siswa
Hasil akhir keterbacaan teks bahan ajar dalam bentuk skor, kemudian
dibandingkan dengan kriteria Bormuth sebagai berikut:
<37% = bahan ajar sukar dipahami
37% - 57% = bahan ajar telah memenuhi syarat keterbacaan
>57% = bahan ajar mudah dipahami
3.5.3 Analisis Minat Membaca
Hasil tentang minat diperoleh dari angket yang diberikan sebelum dan
sesudah menggunakan buku ajar.
Kriteria tingkat minat siswa:
25% < nilai ≤ 43,75% = kurang baik
43,75% < nilai ≤ 62,50% = cukup
62,50% < nilai ≤ 81,25% = baik
81,25% < nilai ≤ 100% = sangat baik
3.5.4 Analisis Sikap Tanggap Bencana
Hasil tentang sikap tanggap bencana diperoleh dari angket yang diberikan
sebelum dan sesudah menggunakan buku ajar.
42
Kriteria sikap tingkat tanggap bencana siswa:
25% < nilai ≤ 43,75% = kurang baik
43,75% < nilai ≤ 62,50% = cukup
62,50% < nilai ≤ 81,25% = baik
81,25% < nilai ≤ 100% = sangat baik
Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis
terdistribusi normal atau tidak. Menurut Sudjana (2005:273), uji normalitas
menggunakan rumus :
∑
Keterangan :
= chi kuadrat
Ei = frekuensi yang diharapkan
Oi = frekuensi pengamatan
k = jumlah kelas interval
Jika yang diperoleh berada pada daerah penerimaan Ho, maka datatersebut
terdistribusi normal.
Uji Kesamaan Varians
Uji kesamaan varians bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol mempunyai tingkat varians yang sama (homogen) atau
tidak (Sudjana, 2005:249).
43
Keterangan:
s12 = varians kelompok eksperimen
s22 = varians kelompok kontrol
Kriteria pengujian adalah terima hipotesis Ho jika : F(1-α)(n1-1)< F < F1/2α(n1-1, n2-1) .
Uji t
Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar, minat membaca, dan sikap
tanggap bencana kelas ekperimen dan kelas kontrol digunakan uji-t menurut
Sugiyono (2008:122) dengan persamaan sebagai berikut :
√
(
√ ) (
√ )
Keterangan :
: nilai rata-rata sampel 1
: nilai rata-rata sampel 2
S1 : simpangan baku sampel 1
S2 : simpangan baku sampel 2
: variansi data kelas eksperimen
: variansi data kelas kontrol
Kriteria yang digunakan adalah terdapat perbedaan yang signifikan apabila harga t
hitung tidak memenuhi t hitung <t tabel dengan derajat kebebasan untuk tabel distribusi t
adalah (n1+ n2- 2) dengan taraf signifikansi () = 5 %.
2
2
2
1
s
sF
44
Uji Gain ternormalisasi
Untuk mengetahui peningkatan minat membaca siswa, prestasi belajar
sains dan sikap tanggap bencana sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran
dengan buku cerita sains. Menurut Wiyanto (2008:86) digunakan rumus normal
gain sebagai berikut:
⟨ ⟩ ⟨ ⟩
⟨ ⟩
Keterangan:
⟨ ⟩ = Skor rata-rata tes akhir (%)
⟨ ⟩ = Skor rata-rata tes awal (%)
Kriteria faktor :
g 0,7 = tinggi
0,3≤ g < 0,7 = sedang
g < 0,3 = rendah
Uji signifikansi peningkatan minat membaca
Untuk mengetahui signifikansi peningkatan minat membaca sebelum dan sesudah
menggunakan buku cerita bermuatan kebencanaan digunakan rumus t-test.
Menurut Arikunto (2006: 311), hipotesis dan rumus t-test yang digunakan adalah:
Ho= tidak terdapat peningkatan yang signifikan antara pretest dan post test
Ha= terdapat peningkatan yang signifikan antara pretest dan post test
yxyx
22
yx
1
N
1
2N
MM t
ttXX
45
Keterangan :
Mx = Nilai rata-rata peningkatan minat membaca kelas kontol
My = Nilai rata-rata peningkatan minat membaca kelas eksperimen
Σx12
= Jumlah standar deviasi kelas kontrol
Σy12
= Jumlah standar deviasi kelas eksperimen
Nx = Banyaknya siswa kelas kontol yang mengikuti tes
Ny = Banyaknya siswa kelas kontol yang mengikuti tes
46
47
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Setelah mengadakan penelitian dengan menggunakan buku cerita bermuatan
kebencanaan materi sumber daya alam, diperoleh data-data sebagai berikut:
4.1.1 Hasil Prototipe Buku Cerita Bermuatan Kebencanaan
Buku cerita bermuatan kebencanaan merupakan bahan ajar pendamping
berupa cerita bergambar yang memuat materi sumber daya alam. Buku Cerita ini
disusun berdasarkan kurikulum untuk kelas IV SD.
Pada proses pembuatan buku cerita sains langkah pertama adalah
pembuatan alur cerita yang sesuai dengan kurikulum dan materi sumber daya
alam. Langkah-langkah pada pembuatan ceritameliputi penentuan karakter tokoh,
setting atau latar, dan alur cerita. Langkah yang terakhir adalah pembuatan
ilustrasi gambar serta pewarnaan sesuai dengan tema bermuatan kebencanaan
yaitu hutan dan sungai. Salah satu contoh ilustrasi dalam buku cerita tentang
bencana banjir seperti nampak pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Ilustrasi Saat Terjadi Banjir
48
Bahan ajar buku cerita bermuatan kebencanaan terdiri atas 86 halaman
yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian pendahuluan dan bagian isi. Sampul
buku cerita bermuatan kebencanaan disajikan berwarna. Sampul buku cerita
bermuatan kebencanaan ditunjukkan pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Sampul Depan Buku Cerita
Bagian awal buku cerita berisi daftar isi. Bagian isi berisi cerita bermateri
sumber daya alam yang terdiri atas cerita Banjir, Jangan Bakar Hutan Robi,
Hutanku Jadi Jalan, Pancing Jadi Obat dan Menggali Pasir. Daftar isi buku cerita
bermuataan kebencanaan seperti nampak pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Daftar Isi Buku Cerita
DAFTAR ISI
Halaman Depan....................................................................... i
Daftar Isi................................................................................. ii
Cerita Banjir............................................................................ 1 – 22
Cerita Jangan Bakar Hutan Robi............................................. 23- 40
Cerita Hutanku Jadi Jalan........................................................ 41 – 58
Cerita Pancing atau Obat........................................................ 59 – 70
Cerita Menggali Pasir.............................................................. 71 - 86
49
4.1.2 Hasil Uji Kelayakan
Uji kelayakan dilakukan pada guru SD dengan menggunakan instrumen
lembar angket uji kelayakan. Angket uji kelayakan digunakan untuk mengetahui
tingkat kelayakan bahan ajar buku cerita bermuatan kebencanaan, sehingga
didapatkan informasi bahwa buku cerita ini layak atau tidak digunakan sebagai
pendamping bahan ajar. Kisi-kisi angket uji kelayakan bahan ajar buku cerita
ditinjau dari dimensi materi, tampilan, dan bahasa. Skor kelayakan yang
didapatkan adalah 88,89 %, artinya kelayakan buku cerita bermuatan kebencanaan
alam berada pada kategori sangat layak. Skor setiap aspek kelayakan buku cerita
bermuatan kebencanaan disajikan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Skor Setiap Aspek Kelayakan Buku Cerita
No Aspek Kelayakan Persentase (%) Kriteria
1 Materi 100 % Sangat Layak
2 Tampilan 83,33 % Layak
3 Bahasa 85,19 % Sangat Layak
Total Persentase 88,89 % Sangat Layak
4.1.3 Hasil Uji Keterbacaan
Uji Keterbacaan berupa tes uraian singkat. Tes Uraian digunakan untuk
mengetahui tingkat keterbacaan teks bahan ajar, sehingga diperoleh informasi
bahwa bahan ajar buku cerita bermuatan kebencanaan mudah dipahami atau tidak.
Uji keterbacaan dilakukan pada siswa yang pernah mendapatkan materi sumber
daya alam. Skor keterbacaan yang didapatkan adalah 81,60%, menunjukkan
bahwa keterbacaan buku cerita bermuatan kebencanaan mudah dipahami. Skor
50
keterbacaan setiap cerita dalam buku cerita bermuatan kebencanaan disajikan
pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Skor Keterbacan Setiap Cerita
No Cerita Persentase (%) Kriteria
1 Banjir 88 % Mudah dipahami
2 Jangan Bakar Hutan Robi 76 % Mudah dipahami
3 Hutanku Jadi Jalan 76 % Mudah dipahami
4 Pancing atau Obat 84 % Mudah dipahami
5 Mengali Pasir 84 % Mudah dipahami
Total Persentase 81,60 % Mudah dipahami
4.1.4 Hasil Prestasi Belajar Sains
Peneliti mengukur peningkatan prestasi belajar sains dengan materi sumber
daya alam dengan buku cerita bermuatan kebencaaan menggunakan hasil belajar
kognitif. Pada awalnya peneliti memberikan soal pre test dan pada tahap akhir
peneliti menggunakan post test kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil
pre test dan post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat disajikan
pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Data Hasil Prestasi Belajar Siswa
No
Kelompok Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pre Test Post Test Pre Test Post Test
1 Nilai Terendah 35 70 25 55
2
3
Nilai Tertinggi
Nilai Rata-Rata
65
49,41
100
82,94
60
44,5
85
69,75
51
Nilai terendah, nilai tertinggi dan nilai rata-rata pre test pada kelas
eksperimen sebesar 35, 65 dan 49,41, sedangkan kelas kontrol sebesar 25, 60 dan
44,5. Jika dilihat dari nilai-nilai pre test kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak
mempunyai perbedaan. Nilai post test pada kelas eksperimen sebesar 70, 100 dan
82,94, sedangkan kelas kontrol sebesar 55, 85 dan 69,75. Jika dilihat dari nilai-
nilai post test kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai perbedaan. Nilai
kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Grafik Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Penguasaan materi post test untuk kelas ekperimen dan kelas kontrol
dianalisis dengan uji t dan uji gain. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
kognitif siswa setelah menggunakan bahan ajar buku cerita dan tidak
menggunakan bahan ajar buku cerita digunakan uji-t. Analisis uji t menghasilkan
harga t = 4,98, berdasarkan tabel, harga t untuk α = 5% dengan dk = 17 + 20 - 2 =
35 adalah 2,03. Karena harga t yang diperoleh berada pada daerah penolakan Ho,
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata nilai hasil belajar
35
70
25
55 65
100
60
85
49,41
82,94
44,5
69,75
0
20
40
60
80
100
120
Pre Tes Post Tes Pre Tes Post Tes
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Terendah Tertinggi Rata-rata
52
dilihat dari skor post-testkelas eksperimen dan kontrol dan terdapat perbedaan
yang signifikan untuk nilai rata-rata post test kelas eksperimen dan kontrol. Rata-
rata nilai kelas eksperimen dan kelas kontrolsiswa adalah 82,94 dan 69,75.
Berdasarkan analisis data menggunakan uji gain diperoleh peningkatan
hasil belajar kognitif kelas ekperimen sebesar 0,66 yang menunjukkan
peningkatan sedang, sedangkan hasil belajar kognitif kelas kontrol 0,45 yang
menunjukkan peningkatan sedang. Peningkatan pemahaman materi sumber daya
alam kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Perbedaan hasil belajar
kognitif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada Gambar 4.5
Gambar 4.5 Grafik Peningkatan Hasil Prestasi Belajar Sains
4.1.5 Hasil Minat Membaca
Peneliti mengukur peningkatan minat membaca siswa dengan buku cerita
bermuatan kebencaaan. Pada awalnya peneliti memberikan soal pre test dan pada
tahap akhir peneliti menggunakan post test kepada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Hasil pre test dan post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
dapat disajikan pada Tabel 4.4.
0,66
0,45
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Uji Gain
53
Tabel 4.4 Data Hasil Minat Membaca Siswa
No
Kelompok Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pre Test Post Test Pre Test Post Test
1 Nilai Terendah 70,00 80,00 66,67 71,67
2
3
Nilai Tertinggi
Nilai Rata-Rata
90,00
80,10
96,67
88,04
88,33
78,43
95,00
83,83
Nilai terendah, nilai tertinggi dan nilai rata-rata pre test pada kelas
eksperimen sebesar 70, 90 dan 80.10, sedangkan kelas kontrol sebesar 66.67,
88.33 dan 78.43. Nilai terendah, nilai tertinggi dan nilai rata-rata post test pada
kelas eksperimen sebesar 80, 96.67 dan 88.04, sedangkan kelas kontrol sebesar
71.67 , 95 dan 83.83. Jika dilihat dari nilai pre test angket minat membaca kelas
eksperimen dan kelas kontrol tidak mempunyai perbedaan yang signifikan,
sedangkan nilai post test angket minat membaca mempunyai perbedaan yang
signifikan. Nilai kelas ekperimen dan kelas kontrol disajikan pada Gambar 4.6.
Gambar 4.6 Grafik Hasil Angket Minat Membaca Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
70 80
66,67 71,67
90 96,67
88,33 95
80,1 88,04
78,43 83,83
0
20
40
60
80
100
120
Pre Tes Post Tes Pre Tes Post Tes
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Terendah Tertinggi Rata-rata
54
Minat membaca dengan menggunakan post test untuk kelas ekperimen dan
kelas kontrol dianalisis dengan uji t dan uji gain. Untuk mengetahui perbedaan
minat membaca siswa setelah menggunakan bahan ajar buku cerita dan tidak
menggunakan bahan ajar buku cerita digunakan uji-t. Analisis uji t menghasilkan
harga t = 2,34 , berdasarkan tabel, harga t untuk α = 5% dengan dk = 17 + 20 - 2 =
35 adalah 2,03. Karena harga t yang diperoleh berada pada daerah penolakan Ho,
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata minat membaca
siswa dilihat dari skor post-testkelas eksperimen dan kontrol dan terdapat
perbedaan yang signifikan untuk kelas eksperimen dan kontrol. Rata-rata nilai
kelas eksperimen dan kelas kontrolsiswa adalah 88,04 dan 83,83.
Berdasarkan analisis data menggunakan uji gain diperoleh peningkatan
minat membaca kelas ekperimen sebesar 0,4 yang menunjukkan peningkatan
sedang, sedangkan hasil belajar kognitif kelas kontrol 0,25 yang menunjukkan
peningkatan rendah. Peningkatan pemahaman materi sumber daya alam kelas
eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Perbedaan minat membaca antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada Gambar 4.7
Gambar 4.7 Grafik Peningkatan Minat Membaca
0,4
0,25
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Uji Gain
55
4.1.6 Hasil Angket Sikap Tanggap Bencana
Peneliti mengukur peningkatan sikap tanggap bencana dengan buku cerita
bermuatan kebencaaan. Pada awalnya peneliti memberikan soal pre test dan pada
tahap akhir peneliti menggunakan post test kepada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Hasil pre test dan post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
dapat disajikan pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Data Sikap Tanggap Bencana Siswa
No
Kelompok Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pre Test Post Test Pre Test Post Test
1 Nilai Terendah 73,33 84,44 68,89 75,56
2
3
Nilai Tertinggi
Nilai Rata-Rata
91,11
80,92
97,78
91,37
91,11
81,78
95,56
87,56
Nilai terendah, nilai tertinggi dan nilai rata-rata pre test pada kelas
eksperimen sebesar 73.33 , 91.11 dan 80.92, sedangkan kelas kontrol sebesar
66.89, 91.11 dan 81.78. Jika dilihat dari nilai-nilai pre test angket sikap tanggap
bencana kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak mempunyai perbedaan yang
signifikan. Nilai post test pada kelas eksperimen sebesar 84.44 , 97.78 dan 91.37,
sedangkan kelas kontrol sebesar 75.56 , 95.56 dan 87.56. Jika dilihat dari nilai-
nilai post test angket sikap tanggap bencana kelas eksperimen dan kelas kontrol
mempunyai perbedaan yang signifikan. Nilai kelas kontrol dan eksperimen
ditunjukkan pada Gambar 4.8.
56
Gambar 4.8 Grafik Hasil Sikap Tanggap Bencana Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Sikap tanggap bencana siswa kelas eksperimen antara pre test dan post test
untuk dianalisis dengan uji t dan uji gain. Untuk mengetahui perbedaan sikap
tanggap bencana siswa setelah menggunakan bahan ajar buku cerita dan tidak
menggunakan bahan ajar buku cerita bermuatan kebencanaan digunakan uji-t.
Analisis uji harga t yang diperoleh berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata nilai sikap tanggap bencana siswa
kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
Berdasarkan analisis data menggunakan uji gain diperoleh peningkatan
sikap tanggap bencana kelas ekperimen sebesar 0,55 dan kelas kontrol sebesar
0,32 yang menunjukkan peningkatan sedang. Perbedaan sikap tanggap bencana
antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol disajikan pada Gambar 4.9.
73,33 84,44
68,89 75,56
91,11 97,78
91,11 95,56
80,92 91,37
81,78 87,56
0
20
40
60
80
100
120
Pre Tes Post Tes Pre Tes Post Tes
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Terendah Tertinggi Rata-rata
57
Gambar 4.9 Grafik Peningkatan Hasil Sikap Tanggap Bencana
4.2 Pembahasan
4.2.1 Prototipe Buku Cerita
Pada proses pembuatan buku cerita sains langkah pertama adalah
pembuatan alur cerita yang sesuai dengan kurikulum dan materi sumber daya
alam. Langkah-langkah pada pembuatan ceritameliputi penentuan karakter tokoh,
setting atau latar, dan alur cerita. Pemilihan tokoh dan latar cerita dalam cerita
disesuaikan dengan usia pembaca yaitu anak kelas IV SD. Tiap tokoh dalam buku
cerita bermuatan kebencanaan ini mempunyai karakter sifat dan watak yang
berbeda-beda dan saling melengkapi satu sama lain. Perbedaan karakter ini
bertujuan agar memunculkan sebuah konflik cerita yang akan membuat isi cerita
bahan ajar buku ini akan lebih berwarna, sehingga daya tarik bahan ajar ini akan
bertambah. Latar dalam buku cerita kebanyakan disekitar kita misalnya sekolah,
sungai, dan lain-lain. Latar yang digunakan bertujuan agar kita tidak merasa asing
dengan tempat yang diceritakan, sehingga kita dapat dengan mudah memahami
dan mengambil pelajaran dari buku cerita bermuatan kebencanaa.
0,55
0,32
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Uji Gain
58
Langkah yang terakhir adalah pembuatan ilustrasi gambar serta pewarnaan
sesuai dengan tema bermuatan kebencanaan yaitu hutan dan sungai. Peneliti
memilih latar tersebut karena di hutan dan sungai dapat dengan mudah
menemukan penyebab-penyebab terjadinya bencana alam.
Bahan ajar buku cerita bermuatan kebencanaan terdiri atas 86 halaman
yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian pendahuluan dan bagian isi. Bagian
pendahuluan berisi halaman judul dan daftar pustaka. Bagian isi berisi materi
yang disajikan dalam sebuah cerita bergambar.
Sampul buku cerita bermuatan kebencanaan menampilkan judul dan
beberapa ilustrasi gambar. Sampul dibuat berwarna dan tulisan judul yang
berwarna disesuaikan dengan latar belakang cerita, agar siswa tertarik untuk
membaca buku cerita bermuatan kebencanaan.
Bagian awal buku cerita berisi daftar isi. Bagian isi berisi cerita bermateri
sumber daya alam.Materi yang disajikan dalam buku cerita bermuatan
kebencanaan meliputi dampak pengambilan bahan tanpa pelestarian, langkah
pelestarian, dan cara menghemat energi. Pada bagian dampak pengambilan
sumber daya alam ditampilkan tentang akibat penebangan pohon dapat
menyebabkan terjadi banjir dan tanah longsor. Pada bagian pelestarian sumber
daya alam ditampilkan tentang penanaman pohon yang merupakan salah satu
upaya pelestarian hutan yang telah gundul. Pada bagian cara menghemat energi
ditampilkan tentang bagaimana cara menghemat sumber daya alam yang ada.
Bahan ajar buku cerita bermuatan kebencanaan diharapkan dapat
meningkatkan minat membaca serta sikap tanggap bencana siswa. Tujuannya
59
adalah agar siswa dapat mengetahui dan memahami pesan-pesan positif yang
terkandung di dalamnya serta mencontoh dari sikap tokoh buku cerita dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dengan adanya buku
cerita siswa lebih tertarik untuk membaca buku.
4.2.2 Kelayakan Buku Cerita
Uji kelayakan dilakukan pada guru SD dengan menggunakan instrumen
lembar angket uji kelayakan. Skor kelayakan buku cerita didapatkan adalah
88,9%. Skor setiap aspek kelayakan adalah aspek materi 100%, tampilan 83,33%
dan bahasa 85,19%.
Aspek tampilan memperoleh kriteria layak, karena buku cerita ini
disajikan melalui ilustrasi gambar yang sesuai dengan alur cerita, menarik dan
mudah dipahami, sehingga pembaca dapat memahami isi cerita dalam buku cerita.
Bahan ajar buku cerita disusun dengan ilustrasi gambar berwarna dengan
komposisi yang indah dan seimbang sehingga siswa akan lebih tertarik untuk
membacanya. Ilustrasi gambar dari peristiwa alam secara sederhana sehingga
siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan daripada melalui
informasi berupa teks tertulis seperti pada buku teks.
Aspek bahasa pada bahan ajar buku cerita bermuatan kebencanaan
memperoleh kriteria sangat layak. Bahasa yang digunakan dalam bahan ajar buku
cerita bermuatan kebencanaan materi sumber daya alam adalah bahasa Indonesia
baku yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Selain itu penulisan
huruf teks dalam buku cerita bermuatan kebencanaan disesuaikan dengan tingkat
perkembangan siswa kelas IV SD. Ukuran huruf yang digunkanan tidak terlalu
60
kecil dan jarak spasi yang tidak terlalu dekat sehingga tidak dapat menyebabkan
mata menjadi lelah ketika membaca.
Aspek materi pada buku cerita bermuatan memperoleh kriteria sangat
layak. Hal ini dikarenakan materi yang disajikan dalam buku cerita bermuatan
kebencanaan materi sumber daya alam disesuaikan dengan standar kompetensi
dan kompetensi dasar untuk kelas IV SD. Indikator materi meliputi prinsip
penjelasan materi, kedalaman materi, relevansi dan evaluasi. Prinsip relevansi
artinya materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan dengan
pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Prinsip relevansi diterapkan
pada desain awal bahan ajar buku cerita, yaitu menganalisis Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar KTSP pada materi sumber daya alam kelas IV SD. Bahan
ajar buku cerita bermuatan kebencanaan alam dikembangkan untuk melihat
peningkatan minat membaca dan sikap tanggap bencana. Prinsip konsistensi
artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat macam,
maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam. Hal ini
diterapkan pada penyusunan cerita yaitu materi sumber daya alam yang
menjelaskan fakta, konsep, prinsip, dan ketrampilan. Pembelajaran fakta disajikan
dengan menampilkan benda-benda konkret yang ada di alam sekitar melalui
ilustrasi gambar yaitu penggambaran hutan, sungai, banjir dan lain-lain.
Pembelajaran konsep disajikan dengan mengidentifikasi objek alam yang
dipelajari. Pada buku cerita bermuatan kebencanaan pembelajaran konsep
disajikan dalam mengidentifikasi masalah-masalah yang menyebabkan terjadinya
bencana alam. Pembelajaran prinsip dijelaskan dengan menunjukkan teori atau
61
hukum yang berlaku. Pembelajaran ketrampilan disajikan dalam bentuk membuat
gambar tentang berhubungan kebencanaan alam.
Materi yang disajikan disusun secara ringan dan sederhana agar pembaca
tidak akan merasa berhadapan langsung dengan sebuah materi pelajaran seperti
yang mereka lakukan di sekolah. Hal ini dilakukan supaya kejenuhan yang ada
pada siswa pada saat membaca sebuah bahan ajar semakin berkurang.
4.2.3 Keterbacaan Buku Cerita
Uji keterbacaan berupa tes uraian singkat yang digunakan untuk
mengetahui tingkat keterbacaan teks bahan ajar. Skor keterbacaan yang
didapatkan adalah 81,60%. Skor setiap cerita adalah Banjir 88%, Jangan Bakar
Hutan Robi 76%, Hutanku Jadi Jalan 76%, Pancing atau Obat 84% dan Mengali
Pasir 84%.
Buku cerita bermuatan kebencanaan mudah dipahami karena kosakata
yang digunakanadalah kosakata sederhana, ringan dan singkat sehingga siswa
dapat lebih mudahmemahami isi cerita. Siswa lebih suka membaca bacaan yang
berwarna dan bergambar daripada hitam putih. Siswa sukamembaca buku cerita
karena buku cerita adalah salah satu jenis bacaan yang ringan danmudah
dipahami.
Salah satu faktor pendukung kemampuan membaca siswa
dalammemahami komik sains adalah penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai
denganEjaan Yang Disempurnakan (EYD). Penggunaan bahasa yang disesuaikan
denganEjaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam dialog mempermudah siswa
dalammemahami pesan yang disampaikan. Bahasa yang digunakan dalam komik
62
ini sesuai dengan situasi yangdigambarkan. Penggunaan huruf jenis, ukuran huruf
dan spasi yang digunakan juga harus sesuai dengan tingkat perkembangan anak
kelas IV SD. Halini dikarenakan buku cerita bermuatan kebencanaan merupakan
perpaduan gambar dan teks.
Buku cerita bermuatan kebencanaan disusun dengan urutan yang
sederhana dan runtutyaitu materi yang disusun berdasarkan peta konsep
pembelajaran. Materi yang disajikan dalam buku cerita bermuatan kebencanaan
meliputi dampak pengambilan bahan tanpa pelestarian, langkah pelestarian, dan
cara menghemat energi. Pembelajaran dimulai dengan mengetahui dampak yang
dapat terjadi jika pengambilan bahan yang berada dialam terus kita ambil tanpa
ada pelestarian lingkungan yaitu rusaknya lingkungan. Rusaknya lingkungan akan
membuat kita mencari tahu langkah-langkah apasaja yang harus kita ambil agar
lingkungan menjadi seperti semula dan bagaimana cara agar tidak terjadi kembali
yaitu dengan cara menghemat enegri yang ada.
4.2.4 Peningkatan Prestasi Belajar Sains
Pada awal penelitian, peneliti memberikan pre test kepada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil pre test diketahui pengetahuan siswa
terhadap materi sumber daya alam yang diukur menggunakan tes pilihan ganda
sebanyak 20 soal. Pengetahuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
tidak mempunyai perbedaan yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari
penjelasan diatas. Selain itu, kesamaan dua rata-rata menunjukkan bahwa tidak
ada perbedaan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
Perhitungan tersebut secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 32.
63
Pada tahap inti penelitian, peneliti memberikan perlakuan yang berbeda
antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen
menggunakan pembelajaran menggunakan buku cerita bermuatan kebencanaan
sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran tidak menggunakan buku
cerita bermuatan kebencanaan.
Setelah perlakuan diterapkan, pada tahap akhir peneliti memberikan post
test kepada kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Nilai rata-rata post test kelas
eksperimen den kelas kontrol adalah 82,94 dan 69,75. Selain itu, uji peningkatan
kesamaan dua rata-rata juga membuktikan tidak adanya perbedaan hasil belajar
kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Perhitungan tersebut secara lengkap dapat
dilihat pada Lampiran 35.
Berdasarkan hasil uji perbedaan dua rata-rata (uji t pihak kanan) diketahui
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar kognitif siswa antara kelas
eksperimen dengan kelas kontrol. Uji tersebut menunjukkan bahwa prestasi
belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Perhitungan secara
lengkap tersaji pada Lampiran 38.
Berdasarkan uji gain, dapat diketahui terdapat peningkatan prestasi belajar
sains antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol yaitu 0,66 (sedang) dan 0,45
(sedang). Peningkatan hasil belajar ini menunjukkan bahwa buku cerita efektif
digunakan sebagai bahan ajar pendamping mata pelajaran sains pada siswa kelas
IV SD. Perhitungan uji gain secara lengkap tersaji pada Lampiran 41.
Peningkatan prestasi belajar sains kelas ekperimen lebih tinggi
dibandingkan dengan kelas kontrol. Peningkatan hasil belajar siswa dikarenakan
64
terdapat minat yang tinggi untuk mempelajari sains yang tersaji dalam buku
cerita. Minat siswa yang tinggi terhadap buku cerita bermuatan kebencanaan
membuat siswa ingin membaca dan mempelajari materi yang disampaikan,
sehingga siswa akan lebih mudah menguasai materi. Berdasarkan penjelasan
diatas makan pembuatan buku cerita bermuatan kebencanaan merupakan cara
yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap
materi sumber daya alam.
4.2.5 Signifikansi Peningkatan Minat Membaca
Pada awal penelitian, peneliti memberikan pre test kepada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Minat membaca siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol tidak mempunyai. Uji kesamaan dua rata-rata menunjukkan bahwa tidak
ada perbedaan rata-rata minat membaca kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
Perhitungan tersebut secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 51.
Pada tahap inti penelitian, kelas eksperimen menggunakan pembelajaran
menggunakan buku cerita bermuatan kebencanaan sedangkan kelas kontrol
menggunakan pembelajaran tidak menggunakan buku cerita bermuatan
kebencanaan. Setelah perlakuan diterapkan, pada tahap akhir peneliti memberikan
post test kepada kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Nilai rata-rata post test
kelas eksperimen den kelas kontrol adalah 88,04 dan 83,83. Uji kesamaan dua
rata-rata menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata minat membaca kelas
eksperimen dengan kelas kontrol. Perhitungan tersebut secara lengkap dapat
dilihat pada Lampiran 54.
65
Berdasarkan hasil uji perbedaan dua rata-rata (uji t pihak kanan) diketahui
bahwa terdapat perbedaan minat membaca siswa antara kelas eksperimen dengan
kelas kontrol. Uji tersebut menunjukkan bahwa minat membaca siswa kelas
eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Perhitungan secara lengkap tersaji pada
Lampiran 57.
Berdasarkan uji gain, dapat diketahui terdapat peningkatan minat
membaca antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol yaitu 0,4 (sedang) dan
0,25 (rendah). Peningkatan minat membaca ini menunjukkan bahwa buku cerita
efektif digunakan sebagai bahan ajar yang dapat meningkatkan minat membaca
siswa kelas IV SD. Perhitungan uji gain secara lengkap tersaji pada Lampiran 60.
Berdasarkan hasil uji signifikansi diketahui bahwa terdapat perbedaan
minat membaca siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Uji tersebut
menunjukkan bahwa minat membaca siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas
kontrol. Perhitungan secara lengkap tersaji pada Lampiran 61.
Peningkatan minat membaca siswa ini menunjukkan bahwa buku cerita
efektif digunakan sebagai bahan ajar pendamping mata pelajaran sains pada siswa
kelas IV SD untuk meningkatkan minat membaca. Menurut Tiemensma (2009)
mengatakan bahwa membaca adalah komponen terpenting di abad 21 agar bisa
bertahan di era globalisme saat ini. Keberhasilan peseta didik dalam proses
pembelajaran banyak ditentukan dengan kemampuan membaca. Sebagian besar
pengetahuan disajikan dalam bentuk tulisan sehingga peserta didik dituntut
memiliki kemampuan membaca yang tinggi.
66
Meningkatnya minat membaca disebabkan karena siswa lebih tertarik
untuk membaca buku setelah menggunakan buku cerita. Pembuatan buku cerita
tepat digunakan untuk menyampaikan konsep sains semakin menarik dengan
adanya gambar-gambar yang berwarna. Sains yang sering dianggap sesuatu yang
kurang menarik dan menakutkan, dengan adanya buku cerita menjadi lebih
mudah.
Proses pembelajaran biasanya siswa membaca buku pelajaran atau
mencatat penjelasan yang diberikan oleh guru sehingga membuat suasana menjadi
membosankan. Pembelajaran menggunakan buku cerita mengubah suasana yang
awalnya membosankan menjadi lebih menyenangkan. Dari hasil angket minat
membaca siswa, didapatkan informasi bahwa siswa mempunyai minat membaca
yang sangat besar terhadap buku cerita. Hal ini karena buku cerita yang berisi
materi sains dikemas dengan sangat menarik dibandingkan buku pelajarannya.
Siswa tanpa sadar telah belajar sains dengan cara yang menyenangkan. Media
pembelajaran yang menyenangkan dapat membangkitkan minat membaca siswa.
Minat membaca yang berkembang akan mempengaruhi kegiatan belajar dan pada
akhirnya akan mempengaruhi prestasi belajar sains siswa itu sendiri.
Berdasarkan analisis data hasil penelitian, didapatkan informasi bahwa
penggunaan buku cerita bermuatan kebencanaan pokok bahasan sumber daya
alam dapat meningkatkan minat membaca siswa, akan tetapi peningkatannya
masih sedikit. Hasil penelitian Rustantiningsih (2012) menunjukan bahwa materi
ajar cerita anak-anak dalam meningkatkanminat baca siswa.
67
4.2.6 Peningkatan Sikap Tanggap Bencana
Pada awal penelitian, peneliti memberikan pre test kepada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Setelah didapatkan skor pre test kemudian
dilakukan uji kesamaan dua rata-rata. Perhitungan tersebut secara lengkap dapat
dilihat pada Lampiran 71.
Pada tahap inti penelitian, kelas eksperimen menggunakan pembelajaran
menggunakan buku cerita bermuatan kebencanaan sedangkan kelas kontrol
menggunakan pembelajaran tidak menggunakan buku cerita bermuatan
kebencanaan. Setelah perlakuan diterapkan, pada tahap akhir peneliti memberikan
post test kepada kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Nilai rata-rata post test
kelas eksperimen den kelas kontrol adalah 91,37 dan 87,56, kemudian melakukan
uji kesamaan dua rata-rata. Perhitungan tersebut secara lengkap dapat dilihat pada
Lampiran 74.
Berdasarkan hasil uji perbedaan dua rata-rata (uji t pihak kanan) diketahui
bahwa terdapat perbedaan sikap tanggap bencana siswa antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol. Sikap tanggap bencana kelas eksperimen lebih baik
dibandingkan dengan kelas kontrol. Perhitungan secara lengkap tersaji pada
Lampiran 77.
Berdasarkan uji gain, dapat diketahui terdapat peningkatan sikap tanggap
bencana antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol yaitu 0,55 (sedang) dan
0,32 (rendah). Peningkatan sikap tanggap bencana ini menunjukkan bahwa buku
cerita efektif digunakan sebagai bahan ajar yang dapat meningkatkan sikap
68
tanggap bencana siswa kelas IV SD. Perhitungan uji gain secara lengkap tersaji
pada Lampiran 80.
Kisi-kisi angket sikap tanggap bencana terdiri atas tiga aspek yaitu
pengurangan risiko bencana, adaptasi perubahan iklim, dan pembangunan
berkelanjutan. Nilai angket pre test dan post test menunjukkan bahwa pada aspek
pembangunan berkelanjutan memiliki nilai yang paling rendah dibandingkan
dengan aspek yang lain. Siswa-siswa belum memahami tentang pembuatan
biopori sehingga mengakibatkan rendahnya nilai angket siswa. Melihat rendahnya
pengetahuan siswa tentang biopori sehingga perlu pembelajaran ataupun praktik
mengenai pembuatan biopori. Praktik dalam pembuatan biopori akan membuat
siswa akan dengan mudah memahami cara pembuatan biopori dengan cara yang
menyenangkan. Selain, pembelajaran tentang pembuatan biopori, siswa juga perlu
mengalaman tentang penghijauan hutan (reboisasi hutan). Letak Sekolah dasar
yang dekat dengan hutan akan sangat tepat bila siswa diajarkan tentang
pentingnya penghijauan hutan dengan langsung menanami beberapa pohon di
hutan itu. Pembelajaran yang didapatkan dengan cara yang menyenangkan
diharapkan siswa akan lebih memahami pentingnya pembuatan biopori dan
reboisasi hutan.
Meningkatkan nilai post test dibandingkan pre test angket sikap tanggap
bencana siswa ini menunjukkan bahwa buku cerita efektif digunakan sebagai
bahan ajar pendamping mata pelajaran sains pada siswa kelas IV SD untuk
meningkatkan sikap tanggap bencana. Buku cerita bermuatan kebencanaan materi
sumber daya alam berisi tentang pengembangan sikap tanggap bencana.
69
Pengembangan sikap tanggap bencana disesuaikan dengan taraf perkembangan
siswa SD serta lokasi SD. Lokasi SD yang rawan terjadi bencana banjir sehingga
sikap tanggap bencana sangat penting diajarkan. Menurut Astuti (2010:33) Salah
satu dari lima prioritas HFA (Framework For Action) adalah pentingnya
menggunakan ilmu pengetahuan, inovasi dan pendidikan untuk membangun
sebuah budaya keselamatan dan ketangguhan di semua tingkat (dalam jangka
panjang diharapkan dapat membangun kesiapsiagaan terhadap bencana demi
respons yang efektif di semua tingkat). Adanya pendidikan mitigasi bencana
siswa-siswa akan siap dalam menghadapi bencana, juga dapat mencegah
terjadinya bencana itu.
Analisis data menunjukkan bahwa sikap tanggap bencana siswa meningkat
setelah membaca bahan ajar buku cerita bermuatan kebencanaan materi sumber
daya alam, akan tetapi peningkatannya masih sedikit.
70
BAB 5
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan didapatkan kesimpulan
sebagai berikut :
1) Media buku cerita bermuatan kebencanaan dengan pokok materi sumber daya
alam yang berbentuk rangkaian cerita bergambar. Buku cerita bermuatan yang
dibagi menjadi dua bagian yaitu pendahuluan dan isi. Bagian pendahuluan
berisi halaman judul, kata pengantar dan daftar isi. Bagian isi berisi cerita
bermateri sumber daya alam yang terdiri atas Banjir, Jangan Bakar Hutan
Robi, Hutanku Jadi Jalan, Pancing Jadi Obat dan Menggali Pasir.
2) Bahan ajar buku cerita bermuatan kebencanaan materi sumber daya alam yang
telah disusun merupakan bahan ajar yang memiliki skor kelayakan sebesar
88,89% artinya buku cerita bermuatan kebencanaan alam memiliki kelayakan
sangat layak.Kisi-kisi angket uji kelayakan bahan ajar buku cerita ditinjau dari
dimensi materi, tampilan, dan bahasa. Hal ini menunjukkan bahwa bahan ajar
buku cerita bermuatan kebencanaan dapat digunakan sebagai bahan ajar
pendamping pada proses pembelajaran di sekolah dasar.
3) Bahan ajar buku cerita bermuatan kebencanaan materi sumber daya alam yang
telah disusun merupakan bahan ajar yang memiliki skor keterbacaan sebesar
81,60% artinya buku cerita bermuatan kebencanaan alam memiliki
keterbacaan mudah dipahami.
71
4) Buku cerita bermuataan kebencanaan dapat meningkatkan minat membaca
siswa, meskipun masih pada kategori sedang.
5) Buku cerita bermuataan kebencanaan dapat meningkatkan prestasi belalajar
kognitif siswa, sebesar 0,66 pada kategori sedang.
6) Buku cerita bermuataan kebencanaan dapat meningkatkan sikap tanggap
bencana siswa, juga pada kategori sedang.
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat peneliti sampaikan kepada
pengembang buku cerita sains adalah sebagai berikut:
1) Pada saat penelitian menggunakan buku cerita bermuataan kebencanaan,
sebaiknya guru selalu mengingatkan siswa untuk tidak membaca dengan suara
keras agar tidak mengganggu siswa yang lain.
2) Setelah siswa membaca buku cerita bermuataan kebencanaan, sebaiknya guru
menanyakan kepada siswa mengenai materi yang belum dipahami sehingga
siswa lebih paham terhadap materi yang sedang dipelajari.
3) Pada proses pembelajaran guru memberikan penjelasan dan memberi contoh
tentang upaya pencegahan dan penangulangan bencana yaitu reboisasi
bencana dan pembuatan biopori.
72
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Astuti, Siti Irene & Sudaryono. 2010. “ Peran Sekolah Dalam Pembelajaran
Mitigasi Bencana”. Media Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan. 1 (1):30-
42.
Astuti, Fima Herdwiyanti &Sudaryono. 2013. “Perbedaan Kesiapsiagaan
Menghadapi Bencana Ditinjaudari Tingkat Self-Efficacy pada Anak Usia
Sekolah Dasar diDaerah Dampak Bencana Gunung Kelud”.Jurnal
Psikologi Kepribadian dan Sosial. 2(1) : 1-7.
Hamdu, Ghullam. 2011. “ Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi
Belajar IPA di sekolah dasar”. Media Pendidikan dan Ilmu
Pengetahuan. 12 (1) : 90-96.
Ginting, Dr. Vera. 2005. “ Penguatan Membaca, Fasilitas Lingkungan Sekolah
dan Ketrampilan Dasar Membaca Bahasa Indonesia serta Minat Baca
Murid. Media Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan. 4 (4):17-35. Tersedia
di http://www.bpkpenabur.or.id/id/jurnal?page=5
Johnson, C. Denise. 2003. “The Role of Child Development and Social
Interaction in the Selection of Children's Literature to Promote Literacy
Acquisition”.Early Childhood Research & Practice. 5(2) : 52-68
Karyono, Hari. 2007. “ Menumbuhkan Minat Baca Sejak Usia Dini”. Media
Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan. 1 (2) : 1-11
Ortlieb, Ph.D. Evan T. 2010. “ Sparking Children’s Interest in Reading”.
International Journal of Education. 2 (2): 1-5.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 Tahun 2005 tentang
StandarNasional Pendidikan. Tersedia di http://
www.dikti.go.id/files/atur/PP19-2005SNP.pdf[diakses 21-4-2013]
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana. Tersedia di http://
www.dikti.go.id/files/atur/UU24-2007SNP.pdf[diakses 14-5-2013]
Rustantiningsih, T. Supriyanto dan A. Rusilowati. 2012. “Pengembangan Materi
Ajar Membaca Cerita Anak Bermuatan Nilai-Nilai Karekter” . Media
Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan. 1 (1) : 118-124.
73
Susanto, Hadi. 2011. “ Membangun Minat Baca Anak Usia Dini Melalui
Penyediaan Buku Bergambar”. Makalah. Malang : Perpustakaan UM.
Sitanggang, Rommel K. 2008. “Teknik Membaca dalam Proses Pembelajaran”.
Jurnal Pendidikan Penabur . 7 (11): 31-36
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung:Alfabeta.
Tiemensma, L. 2009. Visual Literacy To Comics Or Not To Comics, World
Library And Information Congress 75th IFLA General Conference And
Council, Midrand Graduate Institute
Trianto,S.Pd,M.Pd. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan
Praktek. Jakarta : Prestasi Pustaka
Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Kompetensi
Laboratorium. Semarang: Unnes Press.
74
LAMPIRAN
72
Lampiran 1
Daftar Nama Responden Uji Coba
NO NAMA KODE SISWA
1. Ahmad Zahroni UC-1
2. Ika Fitriyani UC-2
3. Kamidah UC-3
4. Rohmat Ridwan UC-4
5. Siti Munafiah UC-5
6. Aditya Maulana UC-6
7. Ayuk Durotul Fitriyah UC-7
8. Bahriatul Rohmah UC-8
9. Diva Alisyaislami UC-9
10. Fitri Vina Rahma Wati UC-10
73
Lampiran 2
KISI-KISI UJI COBA SOAL
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ semester : IV/ 2
Alokasi Waktu : 90 Menit
Standar Kompetensi : Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
Kompetensi
Dasar
Materi Indikator Jenjang Jumlah
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Menjelaskan
dampak
pengambilan
bahan alam
terhadap
pelestarian
lingkungan
Sumber
Daya
Alam
a. Mengumpulkan informasi
tentang dampak pengambilan
sumber daya alam tanpa ada
usaha pelestarian terhadap
lingkungan.
b. Membiasakan diri untuk
menggunakan sumber daya
alam secara bijaksana.
1, 3,
5, 11,
19, 29,
33, 35
24, 27
2, 6, 8,
9, 23,
26,
15, 21,
36
4, 7,
12, 16,
20, 32,
34,
14, 18
10, 17,
28, 30,
37
13, 39
25
22,31
38
40
28
12
Jumlah 10 9 9 7 3 2 20
Presentase % 25 % 22,5 % 22,5 % 17,5 % 7,5 % 5 % 100%
74
Lampiran 3
SOAL UJI COBA INSTRUMEN
Mata pelajarana : Ilmu Pengetahuan Alam
Satuan pendidikan : Sekolah Dasar
Sekolah : SD N 3 Latak
Kelas/semester : IV / 2
PETUNJUK PENGISIAN
1. Tulis nama, kelas, dan nomor absen
2. Jawablah soal-soal berikut dengan cara menyilang salah satu huruf
A. B. C. D.
3. Cara mengganti jawaban yang salah
A. B. C. D.
4. Periksalah jawaban sebelum diserahkan kepada pengawas
5. Selamat mengerjakan.
Kerjakan soal-soal berikut dengan benar pada lembar jawaban yang
tersedia!
1. Meluncurnya tanah, batu dan kerikil akibat tidak dapat lagi menampung
air di dalamnya disebut ....
a. gempa bumi c. tanah longsor
b. tsunami d. gunung meletus
2. Di daerah yang tanahnya mempunyai daya serapan air yang buruk, bila
terjadi hujan terus menerus akan terjadi…..
a. gempa bumi c. tanah longsor
b. banjir d. badai
3. Memisahkan antara jenis sampah yang satu dengan jenis yang lainnya
disebut…
a. memilah sampah c. membakar sampah
b. membuang sampah d. mendaur ulang sampah
NAMA :
KELAS :
NO ABSEN :
75
4. Waduk atau bendungan dibangun dapat mengurangi resiko bencana banjir.
Hal ini dikarenakan waduk dan bendungan dapat….
a. menyerap air hujan c. mengalirkan air hujan
b. menampung air hujan d. membuang air hujan
5. Dampak dari penebangan hutan yang sering terjadi, yaitu bencana . . . .
a. gunung meletus c. banjir bandang
b. gempa bumi d. kebakaran
6. Berikut beberapa bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, kecuali…
a. letusan gunung berapi c. gempa bumi
b. badai tornado d. kekeringan
7. Membuang sampah di sungai dapat menyebabkan pencemaran. Akibat
dari pencemaran air, kecuali adalah…
a. dapat meracuni air minum
b. meracuni makanan hewan
c. tidak menimbulkan bau yang tidak sedap
d. menjadi penyebab ketidak seimbangan ekosistem sungai dan danau
8. Kegiatan masyarakat yang dapat menimbulkan banjir adalah…
a. membersihkan saluran air dari sampah
b. membuang sampah di sungai
c. membersihkan sampah sepanjang sungai
d. menanami pohon dan bunga di kebun
9. Apa yang harus dilakukan ketika banjir telah surut, kecuali…
a. membersihkan sisa-sisa sampah pada lingkungan sekitar rumah
b. membuat saluran air di sekitar rumah
c. membangun penahan air di sepanjang sungai
d. membuang sampah di sungai
10. Jika air hujan yang turun tidak dapat ditampung oleh sungai, danau, laut
dan tanah maka dapat terjadi…..
a. gempa bumi c. badai
b. tanah longsor d. banjir
76
11. Pukat Harimau dilarang digunakan untuk mengambil ikan di laut sebab . . .
a. mematikan ikan secara langsung
b. merusak terumbu karang
c. ikan yang masih kecil ikut mati
d. nelayan tidak kebagian ikan
12. Pernyataan-peryataan
1) merusak struktur tanah
2) merusak lahan pertanian
3) merusak bagunan yang ada
4) sering terjadi didaerah yang agak curam
Dari peryataan diatas dapat disimpulakan bencana yang terjadi adalah…
a. banjir c. kebakaran hutan
b. tanah longsor d. gempa bumi
13. Keadaan alam yang dapat menyebabkan terjadi kebakaran hutan adalah…
a. orang yang membuang puntung rokok
b. banyak pohon yang meranggas karena panas matahari yang terik
c. meninggalkan perapian yang masih menyala di hutan
d. meninggalkan api unggun di hutan
14.
Dampak dari pembuangan sampah di sungai terhadap lingkungan ialah ....
a. air menjadi bersih c. banyak ikan yang hidup
b. lingkungan kotor d. udara bersih dan segar
15. Bagaimana cara kita menghemat pemakaian air…
a. memanfaatkan air sisa pemakaian untuk keperluan lain
b. menggunakan air sesuai keinginan kita
c. menyiram tanaman hingga air menggenang di pot
d. meninggalkan rumah saat kran air masih menyala
77
16. Dampak pengambilan SDA tanpa pelestarian adalah…
a. rusaknya lingkungan hidup atau terganggunya keseimbangan
lingkungan hidup
b. hilangnya SDA bagi generasi mendatang
c. hilangnya atau punahnya berbagai macam jenis tumbuhan dan hewan
d. tidak terjadinya timbulnya bencana alam
17. Jika suatu lingkungan sungai rusak dan tercemar, maka sumber daya alam
yang tidak akan terganggu ialah ....
a. ikan c. pohon
b. udara d. air
18. Upaya pelestarian sumber daya alam yang paling tepat adalah…
a. melakukan konservasi sumber daya alam
b. menggunakan energi yang telah ada
c. menggunakan pertanian sesuai kebiasaan
d. menggunakan sumber daya alam sesuai kebiasaan
19. Kegiatan penambangan pasir di sungai terus-menerus dapat berakibat…
a. gempa bumi c. tanah longsor
b. banjir bandang d. tsunami
20. Pernyataan-peryataan
1) bencana yang terjadi karena ulah manusia
2) penggundulan hutan
3) timbulnya sampah yang dapat menyumbat aliran air
Dari peryataan diatas dapat disimpulakan bencana yang terjadi adalah…
a. banjir c. kebakaran hutan
b. tanah longsor d. gempa bumi
21. Kegiatan yang harus kita lakukan untuk menjaga lingkungan agar tidak
terjadi banjir….
a. membuang sampah di sungai
b. menebangi pohon-pohon di sekitar rumah
c. membuang sampah di tempatnya
d. membangun rumah disebelah sungai
78
22. Pernyatan-pernyataan
1) penebangan pohon secara liar dan besar-besaran,
2) perburuan hewan liar,
3) penghijaun di pekarangan rumah
4) penggunaan bahan bakar dan energi secara berlebihan,
5) membersihkan sampah di sekitar rumah
Pernyataan diatas merupakan contoh-contoh kegiatan yang mengakibatkan
kerusakan dan ketidakseimbangan lingkungan adalah…
a. 1, 2 dan 3 c. 1, 2 dan 4
b. 1, 3 dan 4 d. 1, 2 dan 5
23. Agar air dapat meresap langsung menuju ke tanah dengan mudah dapat
dibuat…
a. biopori c. sungai kecil
b. selokan d. lubang penampung air
24. Mengolah sampah menjadi produk baru, contohnya sampah kertas diolah
menjadi kertas daur ulang/kertas seni/ campuran pabrik kertas, sampah
plastik kresek diolah menjadi kantong kresek disebut…
a. membuang sampah c. mendaur ulang sampah
b. memilah sampah d. membakar sampah
25. Banyak acara televisi yang menyiarkan bencana banjir. Hal itu dapat
terjadi karena berkurangnya daerah resapan air akibat pembangunan
rumah terus menerus. Teknologi yang tepat untuk mengurangi banjir yang
berkaitan dengan resapan air adalah…
a. membangun tanggul c. membangun bendungan
b. membangun waduk d. membangun rumah susun
26. Pengambilan ikan dengan cara dibawah ini yang tidak merusak lingkungan
laut adalah…
a. pukat harimau c. aliran listrik
b. bom d. jala
79
27. Tidak membuang-buang energi secara percuma untuk kegiatan yang tidak
bermanfaat disebut…
a. boros energi c. membuang energi
b. menggunakan energi d. menghemat energi
28. Sumber daya alam sangat berkaitan erat dengan lingkungan, karena ....
a. sumber daya alam berada di lingkungan
b. sumber daya alam merusak lingkungan
c. sumber daya alam terbuat dari lingkungan
d. sumber daya alam membentuk lingkungan
29. Suatu peristiwa yang disebabkan oleh proses alam dan/atau ulah manusia
mengakibatkan korban jiwa manusia, kerusakan dan kehilangan harta
benda, dan kerusakan lingkungan adalah…
a. alam c. banjir
b. bencana d. longsor
30. Banyak hutan-hutan yang dulu lebat sekarang menjadi gundul akibat
penebangan liar. Jika turun hujan aliran air akan….
a. deras karena banyak tumbuhan
b. deras karena tidak ada tumbuhan
c. lambat karena banyak tumbuhan
d. lambat karena tidak ada tumbuhan
31. Peryataan-pernyataan
1) tidak membuang sampah ke sungai,
2) tidak mendirikan bangunan liar di pinggir sungai,
3) tidak melakukan penebangan pilih.
4) tidak mengeruk sungai-sungai yang dangkal
Banjir dapat dicegah oleh masyarakat, yaitu dengan cara:
a. 1 dan 2 c. 2 dan 3
b. 1 dan 4 d. 2 dan 4
80
32. Dimusim penghujan ini sering terjadi bencana banjir. Bencana tersebut
dapat terjadi karena, kecuali…
a. penebangan pohon yang terkendali
b. tidak adanya saluran air yang baik
c. sampah yang menyumbat saluran air
d. pendangkalan sungai
33. Sampah terdiri dari sampah basah dan sampah basah . Sampah sampah
paling baik untuk dibuat kompos karena…
a. sulit diurai oleh tanah c. mudah membusuk
b. mudah diperoleh d. mudah didapatkan
34. Jika suatu gunung yang tampak cokelat tidak ada lagi pohon-pohon untuk
menyerap air hujan. Bagaimana cara kita mencegah agar tidak terjadi
tanah longsor adalah….
a. reboisasi c. transmigrasi
b. irigasi d. terasering
35. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah sumber daya alam
yang ....
a. tidak dapat dibuat lagi c. tidak dapat digantikan lagi
b. tidak dapat diolah lagi d. tidak dapat ambil lagi
36. Perilaku apa sajakan yang mencerminkan upaya pelestarian lingkungan di
sekolah…
a. menyiram tanaman menggunakan air bekas wudhu
b. membuang sampah di sembarang tempat
c. menyalakan lampu sepanjang hari
d. membuang sampah di depan kelas
37. Kegiatan alam yang dapat menyebabkan perubahan lingkungan antara lain
sebagai berikut, kecuali….
a. hujan c. angin
b. penebangan pohon di hutan d. matahari
38. Anton mengamati 3 hutan yang berada di sekitar desanya
Hutan A tidak ada tanaman karena pohon-pohonnya ditebangi semua.
81
Hutan B ada beberapa tanaman karena sebagaian pohon telah banyak
ditebang
Hutan C banyak tanaman karena pohon-pohonnya tidak pernah ditebang
Saat terjadi hujan yang sangat deras Hutan A paling banyak genangan
airnya, dapat disimpulkan bahwa…
a. semakin sedikit pohon resiko banjir semakin kecil
b. semakin sedikit pohon resiko banjir semakin besar
c. semakin banyak pohon resiko banjir semakin kecil
d. semakin banyak pohon resiko banjir semakin besar
39. Beberapa bencana alam yang disebabkan oleh faktor alam dan ulah
manusia misalnya bencana banjir. Banjir dapat terjadi karena….
a. penambangan minyak bumi
b. penambangan batu bara
c. penggalian tanah
d. penebangan hutan secara besar besaran
40. Sekarang ini sering terjadi bencana alam. Seperti banjir, tanah longsor,
erosi. Bagaimana cara kita dalam pemanfaatan sumber daya alam yang
baik ialah ....
a. penebangan pohon secara teratur dan dipilih
b. perburuan hewan langka
c. penggunaan bahan bakar secara berlebihan
d. pengambilan hasil tambang yang banyak
82
Lampiran 4
KUNCI JAWABAN UJI COBA SOAL
1. C 21. C
2. B 22. C
3. A 23. A
4. B 24. C
5. C 25. D
6. B 26. D
7. C 27. D
8. B 28. A
9. D 29. B
10. D 30. B
11. C 31. A
12. B 32. A
13. B 33. C
14. B 34. A
15. A 35. A
16. D 36. A
17. C 37. B
18. A 38. C
19. C 39. D
20. A 40. A
83
Lampirann 5 Tabel Perhitungan Validitas, Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran
No Kode No Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 UC-10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 UC-07 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 UC-08 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0
4 UC-04 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0
5 UC-03 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0
6 UC-02 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
7 UC-01 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1
8 UC-05 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1
9 UC-06 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0
10 UC-09 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0
Jumlah 7 9 3 8 8 8 6 8 8 7 4
Val
idit
as
Isi
Sesuai
Kurikulum
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Day
a P
embed
a
JBA 4 5 2 5 5 4 4 4 5 3 2
JBB 3 4 1 3 3 4 2 4 3 4 2
JSA 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
JSB 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
DP 0.20 0.20 0.20 0.40 0.40 0.00 0.40 0.00 0.40 -0.20 0.00
Kriteria Jelek Jelek Jelek Cukup Cukup Jelek Cukup Jelek Cukup
Sangat
jelek Jelek
Tin
gkat
Kes
ukar
an
JBA + JBB 7 9 3 8 8 8 6 8 8 7 4
2JSA 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
IK 0.70 0.90 0.30 0.80 0.80 0.80 0.60 0.80 0.80 0.70 0.40
Kriteria Sedang Mudah Sukar Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang
Kriteria soal Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang
84
Tabel Perhitungan Validitas, Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran
No Kode No Soal
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 UC-10 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
2 UC-07 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1
3 UC-08 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1
4 UC-04 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
5 UC-03 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1
6 UC-02 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1
7 UC-01 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0
8 UC-05 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1
9 UC-06 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1
10 UC-09 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0
Jumlah 4 2 8 8 4 6 4 4 8 8 8
Val
idit
as
Isi Sesuai
Kurikulum
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Day
a P
embed
a JBA 3 1 4 5 3 4 3 3 4 4 5
JBB 1 1 4 3 1 2 1 1 4 4 3
JSA 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
JSB 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
DP 0.40 0.00 0.00 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.00 0.00 0.40
Kriteria Cukup Jelek Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Jelek Cukup
Tin
gkat
Kes
ukar
an
JBA + JBB 4 2 8 8 4 6 4 4 8 8 8
2JSA 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
IK 0.40 0.20 0.80 0.80 0.40 0.60 0.40 0.40 0.80 0.80 0.80
Kriteria Sedang Sukar Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Mudah Mudah
Kriteria soal Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai
85
Tabel Perhitungan Validitas, Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran
No Kode No Soal
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
1 UC-10 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
2 UC-07 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
3 UC-08 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
4 UC-04 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
5 UC-03 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 UC-02 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
7 UC-01 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1
8 UC-05 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0
9 UC-06 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
10 UC-09 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0
Jumlah 6 6 4 8 6 8 8 8 8 7 7
Val
idit
as
Isi Sesuai
Kurikulum
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Day
a P
embed
a JBA 3 4 2 5 4 5 5 4 5 5 5
JBB 3 2 2 3 2 3 3 4 3 2 2
JSA 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
JSB 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
DP 0.00 0.40 0.00 0.40 0.40 0.40 0.40 0.00 0.40 0.60 0.60
Kriteria Jelek Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Cukup Baik Baik
Tin
gkat
Kes
ukar
an
JBA + JBB 6 6 4 8 6 8 8 8 8 7 7
2JSA 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
IK 0.60 0.60 0.40 0.80 0.60 0.80 0.80 0.80 0.80 0.70 0.70
Kriteria Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang
Kriteria soal Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai
86
Tabel Perhitungan Validitas, Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran
No Kode No Soal
Y Y2
34 35 36 37 38 39 40
1 UC-10 0 1 1 1 1 1 0 34 1156
2 UC-07 1 1 1 1 1 1 1 34 1156
3 UC-08 1 1 1 1 1 1 1 31 961
4 UC-04 1 1 0 1 1 1 1 29 841
5 UC-03 1 1 1 1 1 1 1 33 1089
6 UC-02 0 1 0 1 1 1 1 23 529
7 UC-01 1 0 0 0 1 0 0 22 484
8 UC-05 0 1 0 1 1 1 0 18 324
9 UC-06 1 0 1 0 0 0 0 20 400
10 UC-09 0 1 1 1 0 1 1 22 484
Jumlah 6 8 6 8 8 8 6 266 7424
Val
idit
as
Isi Sesuai
Kurikulum
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Day
a P
embed
a JBA 4 5 4 5 5 5 4
JBB 2 3 2 3 3 3 2
JSA 5 5 5 5 5 5 5
JSB 5 5 5 5 5 5 5
DP 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40
Kriteria Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Tin
gkat
Kes
ukar
an
JBA + JBB 6 8 6 8 8 8 6
2JSA 10 10 10 10 10 10 10
IK 0.60 0.80 0.60 0.80 0.80 0.80 0.60
Kriteria Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang
Kriteria soal Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
87
Lampiran 6
Contoh Perhitungan Reliabilitas Instrumen
Rumus:
Keterangan:
: reliabilitas instumen
: banyaknya butir pertanyaan
: Varians total
p : proporsi subjek yang menjawab betul pada suatu butir (proporsi subjek
yang mendapat skor 1)
q : proporsi subjek yang mendapat skor 0
Kriteria
Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:
- 3.11
40 - 1
Nilai koefisien korelasi tersebut pada interval 0,4-0,6 dalam kategori sedang
r11 =40
= 0.579
8.56
3.11
0,2 < r11 < 0,4
0,4 < r11 < 0,6
0,6 < r11 < 0,8
r11
k
Vt
0,8 < r11 < 1,0
Interval Kriteria
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
r11 < 0,2
Vt
pqVt
1-k
k r 11
88
Lampiran 7
Contoh Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
Rumus
Keterangan:
: Indeks kesukaran
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
: Banyaknya siswa pada kelompok atas
: Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria
=
< <
< <
< <
=
+
=
Berdasarkan kriteria, maka soal no.1 mempunyai tingkat kesukaran yang mudah
Jumlah 3
0.70
Jumlah
IK =4 3
10
4
1
4 1
1 UC-095UC-03
03
UC-04 40 UC-06
1 12
3
5
UC-05
UC-07 1
UC-08 1
Kode Skor No
UC-02 02 UC-01 11 UC-10
Kode Skor
IK 1.00 Terlalu mudah
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya
untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan
diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No
0.70 IK 1.00 Mudah
0.30 IK 0.70 Sedang
0.00 IK 0.30 Sukar
IK
JBA
JBB
JSA
Interval IK Kriteria
IK 0.00 Terlalu sukar
JSB
BA
BA
JSJS
JBJB IK
89
Lampiran 8
Contoh Perhitungan Daya Pembeda Soal
Rumus
atau
Keterangan:
: Daya Pembeda
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
: Banyaknya siswa pada kelompok atas
: Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria
<
< <
< <
< <
< <
Perhitungan
Berdasarkan kriteria, maka soal no.1 mempunyai daya beda yang jelek
= 0.10
1
1
DP =10
4 3
1UC-09
3
4
3
2 UC-01
UC-05
1
0
1 UC-10 1 UC-02 01
Baik0.70
Cukup0.40
Jelek
SkorNo Kode
Kriteria
Kelompok Atas Kelompok Bawah
0.00
DP
DP
DP0.70 1.00 Sangat Baik
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya
untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan
diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
No Kode Skor
0.40
DP
Sangat jelek
JBA
JBB
JSA
0.20
JSB
Interval DP
0.00DP
DP 0.20
UC-07 1
UC-04 0
UC-03 1
2
UC-08
Jumlah Jumlah
3
4
55
4
UC-06
A
BA
JS
JBJBDP
B
BA
JS
JBJBDP
90
Lampiran 9
Hipotesis
Ho Data berdistribusi normal
Ha Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika2 <
2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = Panjang Kelas = 10.00
Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =
Rentang = s =
Banyak kelas = n =
Oi
45.00 - 4
56.00 - 1
67.00 - 2
78.00 - 3
89.00 -
² =
Untuk = 5%, dengan dk = 4 - 1 = 10 diperoleh ² tabel =
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
5.9185
7.8147
5.92 7.81
1.2355
99.00 88.50 1.41 0.4207
0.1432
66.00 55.50
88.00 77.50 0.71 0.2611 0.1596 1.5958
77.00 66.50 0.00 0.0000 0.2611 2.6115
-0.71 0.2611 0.2611 2.6115
(Oi-Ei)²
Ei
3.5454
0.9944
55.00 44.50 -1.41 0.4222 0.1610 1.6105
40.00 15.55
4 10
Kelas IntervalBatas
Kelas
Z untuk batas
kls.
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk ZEi
UJI NORMALITAS
HASIL SOAL UJI COBA
85.00
45.00 66.50
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
( )
k
1i i
2ii2
E
EO
91
Lampiran 10
Kisi-Kisi Angket Uji Kelayakan
No
DIMENSI
INDIKATOR NOMOR
SOAL
JUMLAH
1 Materi Penjelasan Materi 13,14 2
Kedalaman Materi 11 1
Relevansi 12 1
Evaluasi 15 1
2 Tampilan Sampul 1 1
Warna 9 1
Ilustrasi Gambar 5,6 2
3 Bahasa Teks 2,3,4 3
Susunan kalimat 7,8 2
Bahasa 10 1
92
Lampiran 11
Angket Uji Kelayakan
PETUNJUK :
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan ibu/bapak yang
sebenarnya.
2. Berilah tanda (√) pada jawaban yang ibu/bapak pilih.
Keterangan Pilihan jawaban:
1 = Kurang baik
2 = baik
3 = Sangat baik
No Pernyataan Nilai
1 2 3
1 Apakah gambar halaman depan buku cerita menarik
2
Apakah tulisan pada halaman depan buku cerita mudah
dibaca
3 Apakah tulisan pada buku cerita dapat mudah dibaca
4 Apakah bentuk huruf pada buku cerita menarik
5
Apakah gambar pada buku cerita sesuai dengan alur
cerita?
6 Apakah gambar pada buku cerita menarik?
7
Apakah susunan kalimat yang ada pada buku cerita dapat
dipahami dengan mudah
8
Apakah seluruh katapada buku cerita tersebut dapat kamu
pahami
9 Apakah perpaduan warna-warna buku cerita IPA serasi
10 Apakah pemakaian bahasa yang digunakan sudah tepat
NAMA :
KELAS :
NO ABSEN :
93
untuk siswa-siswi kelas IV SD
11
Apakah kedalaman materi yang ada pada buku cerita
sudah tepat untuk siswa-siswi kelas IV SD
12
Apakah materi yang terdapat dalam dalam buku cerita
dapat menambah pengetahuan dan pengalamandalam
kehidupan sehari-hari?
13
Apakah materi yang terdapat di buku cerita sudah sesuai
dengan pokok bahasan
14
Apakah kamu dapat memahami isi atau materi pada buku
cerita dengan mudah
15
Apakah evaluasi yang ada dalam buku cerita sudah sesuai
dengan indikator yang ada?
Saran :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
94
Lampiran 12
Analisis Angket Uji Kelayakan
Butir GK-01 GK-02 GK-03
1 2 3 2
2 3 3 2
3 2 3 3
4 3 2 3
5 2 3 3
6 2 2 3
7 2 3 3
8 2 2 3
9 2 3 3
10 2 3 2
11 3 2 3
12 3 3 3
13 3 3 3
14 3 3 3
15 3 3 3
Skor 37 41 42
Prosentase 82% 91% 93%
Kriteria Sangat
Layak
Sangat
Layak
Sangat
Layak
Skor total = 120
Prosentase total = 88,89
Tingkat kelayakan = Sangat Layak
95
Lampiran 13
Analisis Angket Uji Kelayakan
Aspek Materi
Butir GK-01 GK-02 GK-03
1 3 3 3
2 3 3 3
3 3 3 3
4 3 3 3
5 3 3 3
Skor 15 15 15
Prosentase 100% 100% 100%
Kriteria Sangat
Layak
Sangat
Layak
Sangat
Layak
Skor total = 45
Persentase total = 100%
Tingkat kelayakan = Sangat Layak
Aspek Tampilan
Butir GK-01 GK-02 GK-03
1 2 3 2
2 2 3 3
3 2 2 3
4 2 3 3
Skor 8 11 11
Prosentase 66.67% 91.67% 91.67%
Kriteria Layak Sangat
Layak
Sangat
Layak
Skor total = 30
Persentase total = 83.33%
Tingkat kelayakan = Sangat Layak
96
Aspek Bahasa
Butir GK-01 GK-02 GK-03
1 3 3 2
2 2 3 3
3 3 2 3
4 2 3 3
5 2 2 3
6 2 3 2
Skor 14 16 16
Prosentase 77.78% 88.89% 88.89%
Kriteria Layak Sangat
Layak
Sangat
Layak
Skor total = 46
Persentase total = 85.19%
Tingkat kelayakan = Sangat Layak
97
Lampiran 14
Soal Uji Keterbacan
PERTANYAAN UNTUK MENGETAHUI TINGKAT
KETERBACAAN BUKU CERITA
Cerita 1 “BANJIR”
1. Siapakah yang tinggal di samping sungai besar yang sangat kotor?
…………………………………………………………………………………
2. Apa yang dilihat oleh Bagus dan Ahmad di sepanjang sungai?
…………………………………………………………………………………
3. Hal apa yang ditakutkan oleh Bagus saat menonton televisi?
…………………………………………………………………………………
4. Mengapa warga desa bergotong royong membersihkan sampah disepanjang
…………………………………………………………………………………
5. Apa yang Ahmad janjikan kepada ayahnya setelah banjir surut?
…………………………………………………………………………………
Cerita 2 “JANGAN BAKAR HUTAN ROBI”
1. Siapakah yang tinggal bersama dengan hewan-hewan dihutan?
…………………………………………………………………………………
2. Siasat apakah yang digunakan oleh pemburu untuk menangkap hewan-hewan
yang ada dihutan?
NAMA :
KELAS :
NO ABSEN :
98
…………………………………………………………………………………
3. Apa yang dilakukan pemburu selain menangkap hewan-hewan?
…………………………………………………………………………………
4. Bagaimanakah keadaan hutan saat Robi pulang dari rumah ibunya?
…………………………………………………………………………………
5. Apakah yang dilakukan oleh Robi setelah melihat keadaan hutan?
…………………………………………………………………………………
Cerita 3 ”PANCING ATAU OBAT”
1. Apa yang dilakukan oleh Lulu saat merasa bosan di rumah?
…………………………………………………………………………………
2. Bagaimana cara pak Harto mendapatkan ikan di sungai?
…………………………………………………………………………………
3. Apakah penggunaan bahan peledak dapat mencemari lingkungan?
…………………………………………………………………………………
4. Mengapa kita tidakboleh menggunakan bahan peledak di laut?
…………………………………………………………………………………
5. Alat-Alat apakah sajakah yang baik digunakan untuk mencari ikan agar tidak
mencemari lingkungan?
…………………………………………………………………………………
Cerita 4 ”HUTANKU MENJADI JALAN”
1. Apa yang dilakukan oleh Rani dan ibunya setelah pulang sekolah?
…………………………………………………………………………………
2. Apa yang akan dibangun oleh ayah dan warga desa?
…………………………………………………………………………………
3. Saat warga sedang menebang pohon apakah yang terjadi?
…………………………………………………………………………………
99
4. Bagimana keadaan rumah Rani saat ia bangun dari tidurnya?
…………………………………………………………………………………
5. Bagimana hasil dari musyawarah dib alai desa?
…………………………………………………………………………………
Cerita 5 ”TANAH BERGUGURAN”
1. Apakah pekerjaan orang tua Abdul?
…………………………………………………………………………………
2. Dimanakah Abdul dan kedua orang tuanya mengambil pasir?
…………………………………………………………………………………
3. Mengapa ibu meminta ayah naik ke daratan saat hujan yang sangat deras?
…………………………………………………………………………………
4. Dari penjelasan yang diberikan oleh bu guru, apa akibat dari pekerjaan yang
dilakukan oleh kedua orang tua Abdul?
…………………………………………………………………………………
5. Apa yang dijanjikan kedua orang tua Abdul kepadanya?
…………………………………………………………………………………
100
Lampiran 15
Kunci Jawaban Soal Uji Keterbacaan
Cerita 1 “BANJIR”
1. Ahmad
2. Orang-orang mencuci baju, sayuran, beras dan mandi, tetapi ada juga yang
membuang sampah di sungai
3. Rumah sahabatnya juga terendam air
4. Karena aliran airnya sungai dapat berjalan
5. Tidak akan membuang sampah di sembarang tempat lagi
Cerita 2 “JANGAN BAKAR HUTAN ROBI”
1. Robi
2. Dengan cara membakar sebagian hutan
3. Menebang pohon-pohon
4. Hitam dan tanah yang longsor akibat kebakaran
5. Untuk membantu anaknya menanami kembali hutan yang telah gundul
Cerita 3 ”PANCING ATAU OBAT”
1. Ia ingin pergi bermain ke rumah Laras
2. Menggunakan obat
3. Ya
4. Karena dapat menyebabkan laut tercemar dan terumbu karang juga ikut rusak
5. Jala dan Pancing
Cerita 4 ”HUTANKU MENJADI JALAN”
1. Rani membantu ibunya mencari kayu
101
2. Jalan Raya
3. Hujan yang sangat deras
4. Depannya rumahnya seperti lautan. Sungai dan jalan rumah tidak terlihat
karena tertutup oleh air.
5. Pohon-pohon yang masih ada di hutan di biarkan tumbuh untuk menyerah air
Cerita 5 ”TANAH BERGUGURAN”
1. Kedua orang tuanya bekerja mengambil pasir di sungai
2. Sungai
3. Karena takut ayah terbawa aliran sungai
4. Akan menganggu keseimbangan tanah, batu dan pasir berakibat longsor
5. Kedua orang tua Abdul berjanji akan mencari pekerjaan yang baru
102
Lampiran 16
Analisis Uji Keterbacaan Butir UK-01 UK-02 UK-03 UK-04 UK-05
1 1 1 1 1 1
2 0 0 1 1 0
3 1 1 0 1 1
4 1 0 0 1 1
5 1 1 1 0 1
6 1 1 1 1 0
7 1 1 1 0 1
8 1 1 1 0 0
9 1 1 1 0 1
10 1 1 1 1 1
11 1 0 1 1 1
12 1 1 0 1 0
13 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1
15 1 1 1 1 1
16 1 0 0 1 1
17 0 1 1 1 1
18 1 1 1 1 1
19 1 1 1 1 1
20 1 0 0 1 1
21 1 1 1 1 1
22 1 1 1 1 1
23 1 1 1 1 1
24 0 0 0 1 1
25 1 1 1 1 1
Jumlah 22 19 19 21 21
Prosentase 88 % 76 % 76 % 84 % 84 %
Kriteria
Mudah
Dipahami
Mudah
Dipahami
Mudah
Dipahami
Mudah
Dipahami
Mudah
Dipahami
Jumlah Skor total = 102
Presentase = 81,60 %
Keterbacaan = Mudah dipahami
103
Lampiran 17
Daftar Nama Responden Kelas Eksperimen
NO NAMA KODE SISWA
1. Sulistyowati KE-1
2. Aulia Badiatul Firda KE-2
3. Idris Maulana KE-3
4. Anugrah Ani Susilowati KE-4
5. Miftahul Janah KE-5
6. Ari Ani Nur Oktavia KE-6
7. Khabibun Rohmad KE-7
8. Alfiana KE-8
9. M. Umam KE-9
10. Angelia Safitri KE-10
11. Kresna Bayu P. KE-11
12. Lely Ayu Wulandari KE-12
13. Nur Afifah KE-13
14. Nurul Hidayah KE-14
15. Ahmad Rifkianto KE-15
16. Wahyu Puji KE-16
17. Eriana Wati KE-17
104
Lampiran 18
Daftar Nama Responden Kelas Kontrol
NO NAMA KODE SISWA
1. Darmadi KK-1
2. Abdur Rosyid KK-2
3. Aida Adha Kamila KK-3
4. Ahmad Moviana Z. KK-4
5. Julia Agus Tina KK-5
6. Bintang KK-6
7. Kamelia KK-7
8. Dewi Puspita Sari KK-8
9. Fahad Misbakul Munir KK-9
10. Faiz Bustanul Arivin KK-10
11. Fani Yusni Yanti KK-11
12. Fika Ismah KK-12
13. Indah Puji Astuti KK-13
14. M. Azaki KK-14
15. Intan Sirhatul Imaniya KK-15
16. Mohammad Ahsanul K. KK-16
17. Muhammat Zulfa A. KK-17
18. Nanik Hidayati KK-18
19. Niatul Mahmudah KK-19
20. Nur Wakhid KK-20
105
Lampiran 19
SILABUS BERVISI SETS Nama Sekolah : SD N 3 Latak Mata Pelajaran : IPA
Kelas : IV
Semester : 2 (dua)
Standar Kompetensi : 11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
Kompet
ensi
Dasar
Materi
Pokok
dan
Uraian
Materi
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Aspek
Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/
Produk Jenis
Tagihan
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrum
en
Menjelaskan
dampak
pengambilan
bahan alam
terhadap
pelestarian
lingkungan
Sumber
Daya
Alam
a. Memahami peta konsep tentang sumber daya alam
b. Memahami dampak pengambilan bahan alam tanpa pelestarian
c. Memahami langkah pelestarian alam
d. Memahami cara menghemat energi dan mengurangi pencemaran udara, tanah dan air
a. Mengumpulkan informasi tentang dampak pengambilan sumber daya alam tanpa ada usaha pelestarian terhadap lingkungan.
b. Membiasakan diri untuk menggunakan sumber daya alam secara bijaksana.
Tes
tertulis
a. Uraian b. Objekti c. Angket
Dampak dari
pembuangan
sampah di
sungai
terhadap
lingkungan
ialah
Sains,
Lingkungan,
Teknologi,
Masyarakat
2x35
menit
Sumber:
a. Buku SAINS
SDKelas IV
b. Buku Cerita
Bermuatan
kebencanaan
Produk:
Menggambar
poster bertema
kebencanaan
Mengetahui,
Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam
NIP/NIK : .....................................
Semarang, Maret 2013
Peneliti
Nunik May Wulandari
NIM. 4201409028
106
Lampiran 20
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( Kelas Eksperimen)
Sekolah : SD N 3 Ketangirejo
Pertemuan ke 1 Kurikulum :
KTSP
Mata Pelajaran :
IPA
Kelas / Semester : IV/2
Alokasi waktu :
2 x 35 menit
Materi Pokok :
Sumber Daya
Alam
Guru : Tahun Pelajaran :
2012/2013
Standar Kompetensi :
Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan
masyarakat.
Kompetensi Dasar :
Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan.
Indikator Pencapaian Kompetensi:
a. Mengumpulkan informasi tentang dampak pengambilan sumber daya alam tanpa
ada usaha pelestarian terhadap lingkungan.
b. Membiasakan diri untuk menggunakan sumber daya alam secara bijaksana.
Tujuan :
e. Memahami peta konsep tentang sumber daya alam setelah melakukan
pembelajaran menggunakan buku cerita.
f. Memahami dampak pengambilan bahan alam tanpa pelestarian setelah
melakukan pembelajaran menggunakan buku cerita.
g. Memahami langkah pelestarian alam setelah melakukan pembelajaran
menggunakan buku cerita.
h. Memahami cara menghemat energi dan mengurangi pencemaran udara, tanah
dan air setelah melakukan pembelajaran menggunakan buku cerita.
Materi :
Lingkungan merupakan tempat bagi sumber daya alam. Jika
lingkungan rusak maka dapat menyebabkan sumber daya alam terganggu.
107
Bagaimanakah agar kita dapat selalu memanfaatkan sumber daya alam
dengan sebaik-baiknya?
Kerusakan lingkungan dapat menyebabkan ketidakseimbangan
sumber daya alam. Kerusakan lingkungan dapat disebab kan oleh
pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan. Berikut ini adalah contoh
pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan.
4. Penebangan pohon secara liar dan besarbesaran,
5. Perburuan hewan liar.
6. Penggunaan bahan bakar dan energi secara berlebihan.
Contoh-contoh tersebut dapat mengakibatkan kerusakan dan
ketidakseimbangan lingkungan. Penebangan pohon secara liar dan
besarbesaran menyebabkan hutan gundul dan tandus. Perburuan liar
menyebabkan kepunahan pada jenis-jenis hewan. Selain itu, penggunaan
bahan bakar dan energi yang berlebihan menyebabkan sumber daya alam ter
sebut cepat habis. Oleh karena itu, lingkungan dan sumber daya alam harus
dilestarikan. Apakah kamu mengetahui cara pelestarian lingkungan dan
persediaan sumber daya alam dengan baik?
Berikut ini adalah beberapa cara agar lingkungan dan persediaan
sumber daya alam baik sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam
non hayati dapat tetap lestari.
5. Tidak mengambil sumber daya alam secara besar-besaran.
6. Berusaha mengembalikan keadaan lingkungan kembali seperti keadaan
lingkungan sebelum pengambilan sumber daya alam
7. Pengambilan sumber daya alam harus sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan memiliki izin.
8. Menghemat penggunaan sumber daya alam agar sumber daya alam
tersebut tetap lestari.
Metode Pembelajaran : Contextual teaching and learning
Pendekatan : SETS
Penilaian yang diterapkan
108
Aktivitas : Metode yang digunakan
Tanya jawab
Aktivitas penilaian yang digunakan
Latihan soal
Skenario dan proses
pembelajaran
Pertemuan Aspek
isi Durasi Kegiatan
Guru Siswa
Pendahuluan
5 menit a. Guru membuka
pelajaran dengan
memberi salam dan
berdoa kemudian
dilanjutkan
memeriksa kehadiran
siswa.
b. Apersepsi: guru
menanyakan tentang
dampak pengambilan
sumber daya alam
kehidupan sehari-hari.
c. Motivasi: Guru
memberikan contoh
dampak pengambilan
sumber daya alam di
dalam kehidupan
sehari-hari.
d. Guru menyampaikan
a. Siswa
menjawab
salam
b. Siswa
menjawab
pertanyaan
yang diajukan
oleh guru.
c. Siswa
menjawab
pertanyaan
yang diajukan
oleh guru.
d. Siswa
mendengarkan
Sains,
Lingkunga
n,
Mayarakat
Sains,
Lingkunga
n,
Teknologi,
Masyarakat
109
topik pembelajaran
yang telah
direncanakan.
penjelasan
guru
Inti
55
menit
Eksplorasi
a. Guru membimbing
siswa membaca
sekilas tentang materi
yang akan dipelajari.
b. Guru memberikan
pertanyaan tentang
sejauh mana
menguasai materi
yang akan dipelajari.
c. Guru mengarahkan
siswa membaca buku
cerita bermuatan
kebencanaan tentang
dampak dan cara
penghematan
pengambilan bahan
alam terhadap
pelestarian
lingkungan.
Elaborasi
d. Guru mengarahkan
siswa untuk
menyampaikan isi
dari buku cerita yang
Eksplorasi
a. Siswa
membaca
materi yang
akan
dipelajarai
b.Siswa
menjawab
pertanyaan
c. Siswa
membaca buku
cerita
bermuatan
kebencanaan
Elaborasi
d.Siswa
Sains,
teknologi
Sains,
lingkungan
, teknologi,
dan
masyarakat
.
Sains,
lingkungan
, teknologi,
dan
masyarakat
.
Sains,
lingkungan
, teknologi,
110
telah dibaca.
Konfirmasi
e. Guru memberikan
tes setelah
menyampaikan
materi untuk
mengukur
kemampuan siswa
dalam memahami
materi.
f. Guru mengarahkan
siswa mengerjakan
tes secara individual.
g. Guru mengarahkan
siswa mengerjakan
angket secara
individu
h. Guru secara kreatif
memberikan catatan-
catatan kecil yang
penting untuk
memudahkan siswa
dalam mengingat
pelajaran dan belajar
di rumah.
menyampaikan
isi buku cerita
Konfirmasi
e. Siswa
mengerjakan
tes
f. Siswa
mengerjakan
tes individual
g.Siswa
mengerjakan
angket secara
individu
h.Siswa
memperhatikan
dan menulis
penjelasan dari
guru
dan
masyarakat
.
Sains,
lingkungan
, teknologi,
dan
masyarakat
.
Sains,
lingkungan
, teknologi,
dan
masyarakat
.
111
Penutup 10
menit
a. Guru memberi
gambaran materi yang
akan dibahas pada
pertemuan berikutnya.
b. Guru menutup
pelajaran dengan
mengucapkan salam
dan doa.
a. Siswa
mendengarkan
penjelasan
guru
b.Siswa
menjawab
salam
Refleksi : Tanya jawab yang
berkaitan dengan materi
pembelajaran
Sumber :
Buku IPA Terpadu kelas IVyang relevan.
Penilaian
Indikator Penilaian Teknik Instrumen
1. Mengumpulkan informasi tentang dampak
pengambilan sumber daya alam tanpa ada
usaha pelestarian terhadap lingkungan.
2. Membiasakan diri untuk menggunakan
sumber daya alam secara bijaksana.
Tes
tertulis
Pilihan ganda
Lembar angket
Semarang, 6 Maret 2013
Guru mata pelajaran Peneliti
Nunik May Wulandari
4201409028
112
Lampiran 21
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( Kelas Kontrol)
Sekolah : SD N 3 Latak
Pertemuan ke
1
Kurikulum :
KTSP
Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : IV/2
Alokasi waktu
:
2 x 35 menit
Materi Pokok :
Sumber Daya
Alam
Guru : Tahun Pelajaran :
2012/2013
Standar Kompetensi :
Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan
masyarakat.
Kompetensi Dasar :
Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan.
Indikator Pencapaian Kompetensi:
a. Mengumpulkan informasi tentang dampak pengambilan sumber daya alam
tanpa ada usaha pelestarian terhadap lingkungan.
b. Membiasakan diri untuk menggunakan sumber daya alam secara bijaksana.
Tujuan :
a. Memahami peta konsep tentang sumber daya alam setelah melakukan
pembelajaran menggunakan buku cerita.
b. Memahami dampak pengambilan bahan alam tanpa pelestarian setelah
melakukan pembelajaran menggunakan buku cerita.
c. Memahami langkah pelestarian alam setelah melakukan pembelajaran
menggunakan buku cerita.
d. Memahami cara menghemat energi dan mengurangi pencemaran udara, tanah
dan air setelah melakukan pembelajaran menggunakan buku cerita.
Materi :
Lingkungan merupakan tempat bagi sumber daya alam. Jika
lingkungan rusak maka dapat menyebabkan sumber daya alam terganggu.
Bagaimanakah agar kita dapat
selalu memanfaatkan sumber daya alam dengan sebaik-baiknya?
Kerusakan lingkungan dapat menyebabkan ketidakseimbangan sumber
daya alam. Kerusakan lingkungan dapat disebab kan oleh pemanfaatan sumber
daya alam yang berlebihan. Berikut ini adalah contoh pemanfaatan sumber
113
daya alam yang berlebihan.
1. Penebangan pohon secara liar dan besarbesaran,
2. Perburuan hewan liar.
3. Penggunaan bahan bakar dan energi secara berlebihan.
Contoh-contoh tersebut dapat mengakibatkan kerusakan dan
ketidakseimbangan lingkungan. Penebangan pohon secara liar dan
besarbesaran menyebabkan hutan gundul dan tandus. Perburuan liar
menyebabkan kepunahan pada jenis-jenis hewan. Selain itu, penggunaan bahan
bakar dan energi yang berlebihan menyebabkan sumber daya alam ter sebut
cepat habis. Oleh karena itu, lingkungan dan sumber daya alam harus
dilestarikan. Apakah kamu mengetahui cara pelestarian lingkungan dan
persediaan sumber daya alam dengan baik?
Berikut ini adalah beberapa cara agar lingkungan dan persediaan
sumber daya alam baik sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam
non hayati dapat tetap lestari.
1. Tidak mengambil sumber daya alam secara besar-besaran.
2. Berusaha mengembalikan keadaan lingkungan kembali seperti keadaan
lingkungan sebelum pengambilan sumber daya alam
3. Pengambilan sumber daya alam harus sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan memiliki izin.
4. Menghemat penggunaan sumber daya alam agar sumber daya alam tersebut
tetap lestari.
Metode Pembelajaran : Contextual teaching and learning
Pendekatan : SETS
Penilaian yang diterapkan
Aktivitas : Metode yang digunakan
Tanya jawab
Aktivitas penilaian yang digunakan
Latihan soal
Skenario dan proses
pembelajaran
Pertemuan Aspek
Isi Durasi Kegiatan
Guru siswa
Pendahulua 5 menit a. Guru membuka e. Siswa
114
n
pelajaran dengan
memberi salam dan
berdoa kemudian
dilanjutkan memeriksa
kehadiran siswa.
b. Apersepsi: guru
menanyakan tentang
dampak pengambilan
sumber daya alam
kehidupan sehari-hari.
c. Motivasi: Guru
memberikan contoh
dampak pengambilan
sumber daya alam di
dalam kehidupan
sehari-hari.
d. Guru menyampaikan
topik pembelajaran
yang telah
direncanakan.
menjawab
salam
f. Siswa
menjawab
pertanyaan
yang diajukan
oleh guru.
Sains,
Lingkungan,
Mayarakat
Sains,
Lingkungan,
Teknologi,
Masyarakat
Inti
55
menit
Eksplorasi
e. Guru membimbing
siswa membaca sekilas
tentang materi yang
akan dipelajari.
f. Guru memberikan
pertanyaan tentang
sejauh mana menguasai
materi yang akan
dipelajari.
Eksplorasi
i. Siswa
membaca
materi yang
akan
dipelajarai
j. Siswa
menjawab
pertanyaan
Sains,
teknologi
Sains,
lingkungan,
teknologi,
dan
masyarakat.
115
g. Guru menjelaskan
tentang dampak dan
cara penghematan
pengambilan bahan
alam terhadap
pelestarian lingkungan.
Elaborasi
h. Guru mengarahkan
siswa untuk
menyampaikan contoh-
contoh dari
pengambilan bahan
alam dan akibatnya.
Konfirmasi
i. Guru memberikan tes
setelah menyampaikan
materi untuk mengukur
kemampuan siswa
dalam memahami
materi.
j. Guru mengarahkan
siswa mengerjakan tes
secara individual.
k. Guru mengarahkan
siswa mengerjakan
angket secara individu
k.Siswa
mendengarkan
penjelasan
guru
Elaborasi
l. Siswa
menyampaikan
contoh-contoh
dan akibat dari
pengambilan
bahan alam
Konfirmasi
m. Siswa
mengerjakan
tes
n.Siswa
mengerjakan
tes individual
o.Siswa
mengerjakan
Sains,
lingkungan,
teknologi,
dan
masyarakat.
Sains,
lingkungan,
teknologi,
dan
masyarakat.
Sains,
lingkungan,
teknologi,
dan
masyarakat.
Sains,
lingkungan,
teknologi,
dan
masyarakat.
116
l. Guru secara kreatif
memberikan catatan-
catatan kecil yang
penting untuk
memudahkan siswa
dalam mengingat
pelajaran dan belajar di
rumah.
angket secara
individu
p.Siswa
memperhatikan
dan menulis
penjelasan dari
guru
Penutup 10
menit
a. Guru memberi gambaran
materi yang akan
dibahas pada pertemuan
berikutnya.
b. Guru menutup pelajaran
dengan mengucapkan
salam dan doa.
a. Siswa
mendengarkan
penjelasan
guru
b.Siswa
menjawab
salam
Refleksi : Tanya jawab yang
berkaitan dengan materi
pembelajaran
Sumber :
Buku IPA Terpadu kelas IVyang relevan.
Penilaian
Indikator Penilaian Teknik Instrumen
3. Mengumpulkan informasi tentang dampak
pengambilan sumber daya alam tanpa ada
usaha pelestarian terhadap lingkungan.
4. Membiasakan diri untuk menggunakan
sumber daya alam secara bijaksana.
Tes
tertulis
Pilihan ganda
Lembar angket
Semarang, 7 Maret 2013
Guru mata pelajaran Peneliti
Nunik May Wulandari
4201409028
117
Lampiran 22
KISI-KISI UJI COBA SOAL
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ semester : IV/ 2
Alokasi Waktu : 90 Menit
StandarKompetensi : Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
Kompetensi
Dasar
Materi Indikator Jenjang Jumlah
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Menjelaskan
dampak
pengambilan
bahan alam
terhadap
pelestarian
lingkungan
Sumber
Daya
Alam
c. Mengumpulkan informasi
tentang dampak pengambilan
sumber daya alam tanpa ada
usaha pelestarian terhadap
lingkungan.
d. Membiasakan diri untuk
menggunakan sumber daya
alam secara bijaksana.
1, 3,
5, 11,
19, 29,
33, 35
24, 27
2, 6, 8,
9, 23,
26,
15, 21,
36
4, 7,
12, 16,
20, 32,
34,
14, 18
10, 17,
28, 30,
37
13, 39
25
22,31
38
40
28
12
Jumlah 10 9 9 7 3 2 20
Presentase % 25 % 22,5 % 22,5 % 17,5 % 7,5 % 5 % 100%
118
Lampiran 23
SOAL PRE TESTdan POST TEST
Mata pelajarana : Ilmu Pengetahuan Alam
Satuan pendidikan : Sekolah Dasar
Sekolah : SD N 3 Latak
Kelas/semester : IV / 2
PETUNJUK PENGISIAN
1. Tulis nama, kelas, dan nomor absen
2. Jawablah soal-soal berikut dengan cara menyilang salah satu huruf
B. B. C. D.
3. Cara mengganti jawaban yang salah
B. B. C. D.
4. Periksalah jawaban sebelum diserahkan kepada pengawas
5. Selamat mengerjakan.
Kerjakan soal-soal berikut dengan benar pada lembar jawaban yang
tersedia!
1. Waduk atau bendungan dibangun dapat mengurangi resiko bencana banjir.
Hal ini dikarenakan waduk dan bendungan dapat….
a. menyerap air hujan c. mengalirkan air hujan
b. menampung air hujan d. membuang air hujan
2. Peryataan-pernyataan
1) tidak membuang sampah ke sungai,
2) tidak mendirikan bangunan liar di pinggir sungai,
3) tidak melakukan penebangan pilih,
4) tidak mengeruk sungai-sungai yang dangkal.
Banjir dapat dicegah oleh masyarakat, yaitu dengan cara:
a. 1 dan 2 c. 2 dan 3
b. 1 dan 4 d. 2 dan 4
NAMA :
KELAS :
NO ABSEN :
119
3. Jika suatu lingkungan sungai rusak dan tercemar, maka sumber daya alam
yang tidak akan terganggu ialah ....
a. ikan c. pohon
b. udara d. air
4. Pernyataan-peryataan
1) merusak struktur tanah 3) merusak bagunan yang ada
2) merusak lahan pertanian 4) sering terjadi didaerah yang agak
curam
Dari peryataan diatas dapat disimpulakan bencana yang terjadi adalah…
a. banjir c. kebakaran hutan
b. tanah longsor d. gempa bumi
5. Dampak dari penebangan hutan yang sering terjadi, yaitu bencana . . . .
a. gunung meletus c. banjir bandang
b. gempa bumi d. kebakaran
6. Membuang sampah di sungai dapat menyebabkan pencemaran. Akibat
dari pencemaran air, kecuali adalah…
a. dapat meracuni air minum
b. meracuni makanan hewan
c. tidak menimbulkan bau yang tidak sedap
d. menjadi penyebab ketidak seimbangan ekosistem sungai dan danau
7. Apa yang harus dilakukan ketika banjir telah surut, kecuali…
a. membersihkan sisa-sisa sampah pada lingkungan sekitar rumah
b. membuat saluran air di sekitar rumah
c. membangun penahan air di sepanjang sungai
d. membuang sampah di sungai
8. Bagaimana cara kita menghemat pemakaian air…
a. memanfaatkan air sisa pemakaian untuk keperluan lain
b. menggunakan air sesuai keinginan kita
c. menyiram tanaman hingga air menggenang di pot
d. meninggalkan rumah saat kran air masih menyala
120
9. Pengambilan ikan dengan cara dibawah ini yang tidak merusak lingkungan
laut adalah…
a. pukat harimau c. aliran listrik
b. bom d. jala
10. Dampak pengambilan SDA tanpa pelestarian adalah…
a. rusaknya lingkungan hidup atau terganggunya keseimbangan
lingkungan hidup
b. hilangnya SDA bagi generasi mendatang
c. hilangnya atau punahnya berbagai macam jenis tumbuhan dan hewan
d. tidak terjadinya timbulnya bencana alam
11. Upaya pelestarian sumber daya alam yang paling tepat adalah…
a. melakukan konservasi sumber daya alam
b. menggunakan energi yang telah ada
c. menggunakan pertanian sesuai kebiasaan
d. menggunakan sumber daya alam sesuai kebiasaan
12. Pernyatan-pernyataan
1) penebangan pohon secara liar dan besar-besaran,
2) perburuan hewan liar,
3) penghijaun di pekarangan rumah
4) penggunaan bahan bakar dan energi secara berlebihan,
5) membersihkan sampah di sekitar rumah
Pernyataan diatas merupakan contoh-contoh kegiatan yang mengakibatkan
kerusakan dan ketidakseimbangan lingkungan adalah…
a. 1, 2 dan 3 c. 1, 2 dan 4
b. 1, 3 dan 4 d. 1, 2 dan 5
13. Mengolah sampah menjadi produk baru, contohnya sampah kertas diolah
menjadi kertas daur ulang/kertas seni/ campuran pabrik kertas, sampah
plastik kresek diolah menjadi kantong kresek disebut…
a. membuang sampah c. mendaur ulang sampah
b. memilah sampah d. membakar sampah
121
14. Sekarang ini sering terjadi bencana alam. Seperti banjir, tanah longsor,
erosi. Bagaimana cara kita dalam pemanfaatan sumber daya alam yang
baik ialah ....
a. penebangan pohon secara teratur dan dipilih
b. perburuan hewan langka
c. penggunaan bahan bakar secara berlebihan
d. pengambilan hasil tambang yang banyak
15. Perilaku apa sajakan yang mencerminkan upaya pelestarian lingkungan di
sekolah..
a. menyiram tanaman menggunakan air bekas wudhu
b. membuang sampah di sembarang tempat
c. menyalakan lampu sepanjang hari
d. membuang sampah di depan kelas
16. Sumber daya alam sangat berkaitan erat dengan lingkungan, karena ....
a. sumber daya alam berada di lingkungan
b. sumber daya alam merusak lingkungan
c. sumber daya alam terbuat dari lingkungan
d. sumber daya alam membentuk lingkungan
17. Suatu peristiwa yang disebabkan oleh proses alam dan/atau ulah manusia
mengakibatkan korban jiwa manusia, kerusakan dan kehilangan harta
benda, dan kerusakan lingkungan adalah…
a. alam c. banjir
b. bencana d. longsor
18. Dimusim penghujan ini sering terjadi bencana banjir. Bencana tersebut
dapat terjadi karena, kecuali…
a. penebangan pohon yang terkendali
b. tidak adanya saluran air yang baik
c. sampah yang menyumbat saluran air
d. pendangkalan sungai
122
19. Kegiatan alam yang dapat menyebabkan perubahan lingkungan antara lain
sebagai berikut, kecuali….
a. hujan c. angin
b. penebangan pohon di hutan d. matahari
20. Anton mengamati 3 hutan yang berada di sekitar desanya
Hutan A tidak ada tanaman karena pohon-pohonnya ditebangi semua
Hutan B ada beberapa tanaman karena sebagaian pohon telah banyak
ditebang
Hutan C banyak tanaman karena pohon-pohonnya tidak pernah ditebang
Saat terjadi hujan yang sangat deras Hutan A paling banyak genangan
airnya, dapat disimpulkan bahwa…
a. semakin sedikit pohon resiko banjir semakin kecil
b. semakin sedikit pohon resiko banjir semakin besar
c. semakin banyak pohon resiko banjir semakin kecil
d. semakin banyak pohon resiko banjir semakin besar
123
Lampiran 24
Kunci Jawaban
1. B 11. A
2. A 12. C
3. C 13. C
4. B 14. A
5. C 15. A
6. C 16. A
7. D 17. B
8. A 18. A
9. D 19. B
10. D 20. B
124
Lampiran 25
Daftar Nilai Pre Test Kelas Eksperimen
No
Kode
Responden
Pre Tes Σ Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 KE-1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 11 55
2 KE-2 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 12 60
3 KE-3 0 1 1 0 1 0 1 0 9 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 10 50
4 KE-4 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 11 55
5 KE-5 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 13 65
6 KE-6 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 10 50
7 KE-7 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 12 60
8 KE-8 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 7 35
9 KE-9 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 9 45
10 KE-10 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 9 45
11 KE-11 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 11 55
12 KE-12 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 7 35
13 KE-13 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 8 40
14 KE-14 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 55
15 KE-15 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 11 55
16 KE-16 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 7 35
17 KE-17 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 9 45
125
Lampiran 26
Daftar Nilai Pre Test Kelas Kontrol
No
Kode
Responden
Pre Tes Soal Σ Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 KK-1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 10 50
2 KK-2 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 8 40
3 KK-3 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 6 30
4 KK-4 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 11 55
5 KK-5 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 10 50
6 KK-6 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 9 45
7 KK-7 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 10 50
8 KK-8 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 8 40
9 KK-9 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 11 55
10 KK-10 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 8 40
11 KK-11 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 8 40
12 KK-12 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 12 60
13 KK-13 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 9 45
14 KK-14 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 9 45
15 KK-15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 5 25
16 KK-16 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 9 45
17 KK-17 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 9 45
18 KK-18 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 11 55
19 KK-19 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 8 40
20 KK-20 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 7 35
126
Lampiran 27
Daftar Nilai Post Test Kelas Eksperimen
No
Kode
Responden
Post Tes Σ Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 KE-1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 17 85
2 KE-2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 17 85
3 KE-3 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75
4 KE-4 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 15 75
5 KE-5 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95
6 KE-6 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80
7 KE-7 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95
8 KE-8 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 16 80
9 KE-9 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17 85
10 KE-10 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15 75
11 KE-11 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85
12 KE-12 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 16 80
13 KE-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100
14 KE-14 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80
15 KE-15 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90
16 KE-16 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 14 70
17 KE-17 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75
127
Lampiran 28
Daftar Nilai Post Test Kelas Kontrol
No
Kode
Responden
Post Tes Soal Σ Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 KK-1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 14 70
2 KK-2 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 65
3 KK-3 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 11 55
4 KK-4 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85
5 KK-5 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 15 75
6 KK-6 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14 70
7 KK-7 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85
8 KK-8 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 12 60
9 KK-9 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 80
10 KK-10 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 14 70
11 KK-11 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 12 60
12 KK-12 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 16 80
13 KK-13 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 13 65
14 KK-14 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15 75
15 KK-15 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 65
16 KK-16 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 65
17 KK-17 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 14 70
18 KK-18 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 15 75
19 KK-19 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 12 60
20 KK-20 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 13 65
128
Lampiran 29
Daftar Nilai Pre-test dan Post-test
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
No Kode Pre-test Post-test
No Kode Pre-test Post-test
1 KE-1 55 85
1 KK-1 50 70
2 KE-2 60 85
2 KK-2 40 65
3 KE-3 50 75
3 KK-3 30 55
4 KE-4 55 75
4 KK-4 55 85
5 KE-5 65 95
5 KK-5 50 75
6 KE-6 50 80
6 KK-6 45 70
7 KE-7 60 95
7 KK-7 50 85
8 KE-8 35 80
8 KK-8 40 60
9 KE-9 45 85
9 KK-9 55 80
10 KE-10 45 75
10 KK-10 40 70
11 KE-11 55 85
11 KK-11 40 60
12 KE-12 35 80
12 KK-12 60 80
13 KE-13 40 100
13 KK-13 45 65
14 KE-14 55 80
14 KK-14 45 75
15 KE-15 55 90
15 KK-15 25 65
16 KE-16 35 70
16 KK-16 45 65
17 KE-17 45 75
17 KK-17 45 70
∑ = 840 1410
18 KK-18 55 75
n1 = 17 KS-17
19 KK-19 40 60
X1 = 49.41 82.94
20 KK-20 35 65
S₁ ² = 87.13 68.93
∑ = 890 1395
S₁ = 9.33 8.3
n1 = 20 KS-20
MAX = 65 100
X1 = 44.5 69.75
MIN = 35 70
S₁ ² = 76.05 72.3
S₁ = 8.72 8.5
MAX = 60 85
MIN = 25 55
129
Lampiran 30
Hipotesis
Ho Data berdistribusi normal
Ha Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika c2 < c
2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = Panjang Kelas = 6.00
Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =
Rentang = s =
Banyak kelas = n =
Oi
35.00 - 4
42.00 - 3
49.00 - 7
56.00 - 2
63.00 - 1
70.00 - 0
c² =
Untuk a = 5%, dengan dk = 5 - 1 = 4 diperoleh c² tabel =
Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
69.00 62.50
2.8509
9.4877
2.85 9.49
74.00 69.50 2.15 0.4843
62.00 55.50 0.65 0.2429 0.1767
0.0092
4.7903
1.40 0.4196 0.0647 1.1006
1.0194
0.4817
41.00 34.50
3.0037 0.3354
55.00 48.50 -0.10 0.0389 0.2818
48.00 41.50 -0.85 0.3017 0.2628 4.4669
2.4354
17
Kelas IntervalBatas
Kelas
Z untuk batas
kls.
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk Z
1.0052
UJI NORMALITAS
NILAI PRE TEST KELAS EKSPERIMEN
65.00
35.00 49.41
-1.60 0.4449 0.1433
30.00 9.33
5
Ei(Oi-Ei)²
Ei
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
( )
k
1i i
2ii2
E
EO
130
Lampiran 31
HipotesisHo Data berdistribusi normalHa Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika c2 < c
2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = Panjang Kelas = 7.00Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =
Rentang = s =
Banyak kelas = n =
Oi
25.00 - 3
33.00 - 5
41.00 - 5
49.00 - 6
57.00 - 1
65.00 0
c² =
Untuk a = 5%, dengan dk = 5 - 1 = 4 diperoleh c² tabel =
Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
60.0025.00 44.50
35.00 8.72
UJI NORMALITAS
NILAI PRE TEST KELAS KONTROL
5
-2.29 0.4891 0.0735 1.4699
20
Kelas IntervalBatas
Kelas
Z untuk batas
kls.
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk Z
1.5928
Ei(Oi-Ei)²
Ei
40.00 32.50 -1.38 0.4156 0.2388 4.7765 0.0105
32.00 24.50
4.7765 0.3134
48.00 40.50 -0.46 0.1768 0.3535
0.1502
7.0706
1.38 0.4156 0.0735 1.4699
0.6064
64.50 2.29 0.4891
56.00 48.50 0.46 0.1768 0.2388
2.6732
9.4877
2.67 9.49
64.00 56.50Daerah
penerimaan HoDaerah penolakan Ho
( )
k
1i i
2ii2
E
EO
131
Lampiran 32
132
Lampiran 33
Hipotesis
Ho Data berdistribusi normal
Ha Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika c2 < c
2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = Panjang Kelas = 6.00
Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =
Rentang = s =
Banyak kelas = n =
Oi
70.00 - 5
77.00 - 4
84.00 - 5
91.00 - 2
98.00 - 1
105.00
c² =
Untuk a = 5%, dengan dk = 5 - 1 = 4 diperoleh c² tabel =
Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
UJI NORMALITAS
NILAI POST TEST KELAS EKSPERIMEN
100.00
70.00 82.94
30.00 8.30
5 17
Kelas IntervalBatas
Kelas
Z untuk batas
kls.
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk ZEi
(Oi-Ei)²
Ei
5.2343 0.2910
76.00 69.50 -1.62 0.4473 0.1662 2.8254
0.07 0.0268 0.2919 4.9617
1.6737
83.00 76.50 -0.78 0.2811 0.3079
0.0003
97.00 90.50 0.91 0.3187 0.1415 2.4063 0.0686
90.00 83.50
104.00 97.50 1.75 0.4602 0.0350 0.5958
104.50 2.60 0.4953
2.3078
9.4877
2.31 9.49
0.2741
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
( )
k
1i i
2ii2
E
EO
133
Lampiran 34
HipotesisHo Data berdistribusi normalHa Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika c2 < c
2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = Panjang Kelas = 6.00Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =
Rentang = s =
Banyak kelas = n =
Oi
55.00 - 4
62.00 - 5
69.00 - 7
76.00 - 2
83.00 - 2
90.00
c² =
Untuk a = 5%, dengan dk = 5 - 1 = 4 diperoleh c² tabel =
Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
0.0476
30.00 8.50
5
Ei(Oi-Ei)²
0.1295 2.5903
20
UJI NORMALITAS
NILAI POST TEST KELAS KONTROL
85.0055.00 69.75
-1.79 0.4636
Kelas IntervalBatas
Kelas
Z untuk batas
kls.
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk Z
0.7672
Ei
61.00 54.50
68.00 61.50 -0.97 0.3340 0.2756 5.5120
0.7469
75.00 68.50 -0.15 0.0584 0.3090
82.00 75.50
6.1797
1.50 0.4331 0.0568 1.1356
0.1089
0.68 0.2506 0.1826 3.6514
2.33 9.49
89.50 0.48992.32
89.00 82.50
2.3285
9.4877
0.6580Daerah
penerimaan HoDaerah penolakan Ho
( )
k
1i i
2ii2
E
EO
134
Lampiran 35
135
Lampiran 36
Hipotesis
Ho : <
Ha : >
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Dari data diperoleh:
-
-
=
Pada a = 5% dengan dk = 17 + 17 - 2 = 32 diperoleh t(0.95)(32) =
PRE TEST-POST TEST KELAS EKSPERIMEN
m1 m2
m1 m2
Sumber variasi Pre Tes Post Tes
Jumlah 840.00 1410
n 17 17
x 49.41 82.94
Varians (s2) 87.13 68.93
Standart deviasi (s) 9.33 8.30
t =49.41 82.94
9.33+
8.30- 2 0.41
9.33 8.30
17 17 17 17
=-33.53
87.1+
68.93- 0.814 2.26 2.0137
17 17
=-33.53
9.2 3.71
=-33.53
5.471453
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata
prestasi belajara dari hasil skor pre test dan post test
-14.33
2.04
-14.33 2.04
2 2
Daerah penerimaan HoDaerah penolakan Ho
2
2
1
1
21
2
2
2
1
21
n
ssr2
xx t
n
ss
136
Lampiran 37
Hipotesis
Ho : <
Ha : >
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Dari data diperoleh:
-
-
=
Pada a = 5% dengan dk = 20 + 20 - 2 = 38 diperoleh t(0.95)(38) =
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA ( UJI t DUA PIHAK ) DATA PRESTASI BELAJAR
POST TEST KELAS KONTROL
m1 m2
m1 m2
Sumber variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Jumlah 890.00 1395
n 20 20
x 44.50 69.75
Varians (s2) 76.05 72.30
Standart deviasi (s) 8.72 8.50
t =44.50 69.75
8.72+
8.50- 2 0.78
8.72 8.50
20 20 20 20
=-25.25
76.1+
72.30- 1.558 1.95 1.9013
20 20
=-25.25
7.4 5.78
=-25.25
1.641447
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-
rata prestasi belajar dari hasil skor pre test dan post test
-19.71
2.02
-19.71 2.02
2 2
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
2
2
1
1
21
2
2
2
1
21
n
ssr2
xx t
n
ss
137
Lampiran 38
Hipotesis
Ho : <
Ha : >
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Dari data diperoleh:
-
-
=
Pada a = 5% dengan dk = 17 + 20 - 2 = 32 diperoleh t(0.95)(35) =
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA ( UJI t PIHAK KANAN ) DATA HASIL
POST TEST ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
m1 m2
m1 m2
Sumber variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Jumlah 1410.00 1395
n 17 20
8.30 8.50
x 82.94 69.75
Varians (s2) 68.93 72.30
Standart deviasi (s) 8.30 8.50
t =82.94 69.75
17 20 17 20
8.30+
8.50- 2 0.17
=13.19
68.9+
72.30- 0.339 2.01 1.9013
17 17
=13.19
8.3 1.30
=13.19
7.008433
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata
prestasi belajar dari hasil kelas eksperimen dan kelas kontrol
4.98
2.03
2.03 4.983
2 2
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
2
2
1
1
21
2
2
2
1
21
n
ssr2
xx t
n
ss
138
Lampiran 39
DATA ANALISIS UJI GAIN PENINGKATAN
PRESTASI BELAJAR SAINS EKSPERIMEN
No Kode Nilai Pre Nilai Post Gain Keterangan
1 KE-1 55 85 0.67 Sedang
2 KE-2 60 85 0.63 Sedang
3 KE-3 50 75 0.50 Sedang
4 KE-4 55 75 0.44 Sedang
5 KE-5 65 95 0.86 Tinggi
6 KE-6 50 80 0.60 Sedang
7 KE-7 60 95 0.88 Tinggi
8 KE-8 35 80 0.69 Sedang
9 KE-9 45 85 0.73 Tinggi
10 KE-10 45 75 0.55 Sedang
11 KE-11 55 85 0.67 sedang
12 KE-12 35 80 0.69 sedang
13 KE-13 40 100 1.00 tinggi
14 KE-14 55 80 0.56 sedang
15 KE-15 55 90 0.78 tinggi
16 KE-16 35 70 0.54 sedang
17 KE-17 45 75 0.55 sedang
∑ = 840 1410
X1 = 49.41 82.94
139
Lampiran 40
DATA ANALISIS UJI GAIN PENINGKATAN
PRESTASI BELAJAR SAINS KELAS KONTROL
No Kode Nilai Pre Nilai Post Gain Keterangan
1 KK-1 50 70 0.40 sedang
2 KK-2 40 65 0.42 sedang
3 KK-3 30 55 0.36 sedang
4 KK-4 55 85 0.67 sedang
5 KK-5 50 75 0.50 sedang
6 KK-6 45 70 0.45 sedang
7 KK-7 50 85 0.70 sedang
8 KK-8 40 60 0.33 sedang
9 KK-9 55 80 0.56 sedang
10 KK-10 40 70 0.50 sedang
11 KK-11 40 60 0.33 sedang
12 KK-12 60 80 0.50 sedang
13 KK-13 45 65 0.36 sedang
14 KK-14 45 75 0.55 sedang
15 KK-15 25 65 0.53 sedang
16 KK-16 45 65 0.36 sedang
17 KK-17 45 70 0.45 sedang
18 KK-18 55 75 0.44 sedang
19 KK-19 40 60 0.33 sedang
20 KK-20 35 65 0.46 sedang
∑ = 890 1395
X1 = 44.50 69.75
140
Lampiran 41
UJI GAIN PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SAINS
KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
RATA – RATA
KELOMPOK
EKSPERIMEN
( dalam % )
KELOMPOK
KONTROL
( dalam % )
PRE TEST 49,41 44,50
POST TEST 82,94 69,75
=
=
kriteria nilai g
KELAS EKSPERIMEN
g > 0,7 tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 sedang
g < 0,3 rendah
= = 0.66 <g> = sedang
100% - 49.41%
skor rata-rata tes awal (%)
skor rata-rata tes akhir (%)
82.94% - 49.41%
pre
prepost
S
SSg
00100
preS
postS
g
KELAS KONTROL
= = 0.45 <g> = sedang
100% - 44.50%
69.75% - 44.50%g
141
Lampiran 42
Kisi-Kisi Angket Minat Membaca
No
DIMENSI
INDIKATOR NOMOR
SOAL
JUMLAH
1
Kebutuhan
Frekuensi membaca buku 16, 20 2
Jumlah buku yang dibaca 7, 10 2
Waktu untuk membaca
buku cerita
2,3 2
Jenis buku yang dibaca 12,19 1
2
Perasaan
Perasaan senang terhadap
buku
1, 18 2
Memahami isi buku cerita 11,13 3
Mengambil manfaat setelah
membaca buku cerita
9 ,15 2
Ketertarikan dan kepuasan
setelah membaca
5, 6
2
3
Lingkungan
Tempat untuk membaca
buku cerita
4,17 2
Dukungan keluarga 8,14 2
Jumlah 20
142
Lampiran 43
ANGKET MINAT MEMBACA
PETUNJUK :
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan Anda
yang sebenarnya
2. Berilah tanda X pada jawaban yang Anda pilih. Jawaban kamu pada
angket ini tidak dimaksudkan untuk menentukan nilai atau kemampuan
kamu dalam belajar.
Keterangan Pilihan jawaban:
1 = Tidak
2 = Ragu-ragu ( bingung )
3 = Ya
No Pernyataan Nilai
1 2 3
1
Saya lebih suka membaca buku dari pada bermain
dengan teman-teman.
2
Saya meluangkan waktu 3 jam sehari untuk
membaca buku diluar jam sekolah.
3
Saya membaca buku minimal empat kali dalam
seminggu.
4 Saya pergi ke perpustakaan jika jam istrahat.
5 Saya suka membeli buku, jika saya punya uang.
6
Saya pergi ke perpustakaan untuk membaca atas
keinginan. Saya sendiri bukan ajakan teman.
Nama :
No Abs. :
Kelas :
143
7 Saya memiliki semua buku pelajaran sekolah.
8
Orang tua selalu membelikan buku atau majalah
setiap minggu
9
Saya membaca buku untuk menambah pengetahuan
danpengalaman.
10 Saya membaca 2 buku setiap hari.
11
Saya senang mengulang kata atau bagian pada buku
yang belum saya pahami.
12
Saya suka membaca buku, buku yang sering saya
baca adalah buku pelajaran
13
Saya berusaha keras untuk memahami isi buku yang
jika saya tidak paham baca.
14
Saya menyukai membaca karena orang tua juga suka
membaca
15
Setiap Saya menemukan pemecahan masalah pada
buku, saya gunakan untuk memecahkan masalah
yang terjadi dalam kehidupan saya.
16 Saya membaca buku setiap hari.
17 Saya biasa membaca buku cerita di semua tempat.
18 Saya mengisi waktu luang dengan membaca buku.
19
Saya suka membaca buku pelajaran daripada
majalah atau koran.
20 Saya terbiasa membaca buku sebelum tidur.
144
Lampiran 44
Daftar Nilai Pre TestAngket Minat Membaca Kelas Eksperimen
No
Kode
Responden
Pre Tes Σ Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 KE-1 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 54 90.00
2 KE-2 2 2 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 52 86.67
3 KE-3 1 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 54 90.00
4 KE-4 2 2 3 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 1 44 73.33
5 KE-5 2 2 3 1 2 3 3 1 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 47 78.33
6 KE-6 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 1 2 3 3 3 50 83.33
7 KE-7 2 3 1 3 2 3 3 1 3 2 2 3 3 1 3 3 1 3 3 3 48 80.00
8 KE-8 2 2 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 2 1 47 78.33
9 KE-9 1 2 3 2 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 50 83.33
10 KE-10 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 47 78.33
11 KE-11 2 2 1 2 1 3 3 1 3 2 1 3 3 3 2 3 1 3 2 3 44 73.33
12 KE-12 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 1 3 2 3 2 3 3 3 3 1 50 83.33
13 KE-13 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 53 88.33
14 KE-14 2 3 3 1 1 3 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 1 3 3 3 47 78.33
15 KE-15 2 2 3 3 1 1 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1 3 1 44 73.33
16 KE-16 3 2 3 1 2 3 3 1 2 3 2 3 2 3 2 2 3 1 2 1 44 73.33
17 KE-17 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 1 3 1 1 3 1 3 1 3 1 42 70
145
Lampiran 45
Daftar Nilai Pre Test Angket Minat Membaca Kelas Kontrol
No
Kode
Responden
Pre Tes Soal Σ Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 KK-1 3 3 2 2 3 3 3 1 3 1 2 3 1 2 1 1 1 2 2 2 41 68.33
2 KK-2 3 3 1 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 51 85.00
3 KK-3 3 2 2 3 3 2 3 1 3 1 2 3 1 2 3 3 3 2 3 2 47 78.33
4 KK-4 3 3 1 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 1 2 3 1 3 3 1 48 80.00
5 KK-5 3 3 3 1 3 3 3 1 3 2 3 3 3 2 1 3 2 1 3 2 48 80.00
6 KK-6 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 1 1 3 1 47 78.33
7 KK-7 3 3 3 1 3 1 3 2 3 1 3 3 3 1 1 3 1 3 3 1 45 75.00
8 KK-8 3 3 3 1 1 3 3 2 3 1 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 47 78.33
9 KK-9 3 3 1 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 2 2 3 1 3 3 2 49 81.67
10 KK-10 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 54 90.00
11 KK-11 3 3 3 3 3 1 3 1 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 53 88.33
12 KK-12 3 3 3 1 1 1 3 1 3 1 3 3 2 2 1 3 1 2 3 1 41 68.33
13 KK-13 3 3 1 3 3 3 1 1 3 1 3 3 1 2 1 3 1 3 3 2 44 73.33
14 KK-14 3 3 1 3 3 3 3 1 3 2 3 3 2 1 2 3 1 1 3 1 45 75.00
15 KK-15 3 3 1 3 3 3 1 1 3 1 3 3 1 2 1 3 1 1 1 2 40 66.67
16 KK-16 3 3 1 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 51 85.00
17 KK-17 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 1 2 3 3 3 3 3 2 52 86.67
18 KK-18 3 3 1 1 3 2 3 1 3 2 3 3 3 1 1 3 1 3 3 2 45 75.00
19 KK-19 3 3 3 1 3 3 3 1 3 2 3 3 2 2 2 3 1 1 2 2 46 76.67
20 KK-20 3 3 1 1 3 3 3 1 3 2 3 3 2 1 2 3 1 2 3 1 44 73.33
146
Lampiran 46
Daftar Nilai Post TestAngket Minat Membaca Kelas Eksperimen
No
Kode
Responden
Post Tes Σ Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 KE-1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 96.67
2 KE-2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 57 95.00
3 KE-3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 57 95.00
4 KE-4 3 3 3 3 1 1 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 51 85.00
5 KE-5 3 3 3 2 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 52 86.67
6 KE-6 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 55 91.67
7 KE-7 3 3 1 3 3 3 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54 90.00
8 KE-8 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 53 88.33
9 KE-9 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 55 91.67
10 KE-10 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 50 83.33
11 KE-11 3 3 1 3 1 3 3 1 3 2 1 3 3 3 2 3 2 3 2 3 48 80.00
12 KE-12 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 1 3 2 3 2 3 3 3 3 2 52 86.67
13 KE-13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 57 95.00
14 KE-14 3 3 3 2 1 3 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 51 85.00
15 KE-15 1 3 3 3 1 1 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 49 81.67
16 KE-16 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 2 1 3 3 1 2 3 2 2 3 48 80.00
17 KE-17 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 51 85.00
147
Lampiran 47
Daftar Nilai Post TestAngket Minat Membaca Kelas Kontrol
No
Kode
Responden
Post Tes Soal Σ Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 KK-1 3 3 2 2 3 3 3 2 3 1 2 3 1 2 2 2 1 3 2 3 46 76.67
2 KK-2 3 3 1 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 54 90.00
3 KK-3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 1 2 3 1 3 3 3 3 2 3 3 50 83.33
4 KK-4 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 1 3 3 3 53 88.33
5 KK-5 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 2 1 3 3 51 85.00
6 KK-6 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 1 3 2 51 85.00
7 KK-7 3 3 3 1 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 1 3 3 2 49 81.67
8 KK-8 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 52 86.67
9 KK-9 3 3 1 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 52 86.67
10 KK-10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 96.67
11 KK-11 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 95.00
12 KK-12 3 3 3 1 1 1 3 2 3 3 3 3 2 3 1 3 1 2 3 1 45 75.00
13 KK-13 3 3 1 3 3 3 1 2 3 1 3 3 1 3 1 3 1 3 3 3 47 78.33
14 KK-14 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 1 1 3 2 49 81.67
15 KK-15 3 3 1 3 3 3 1 2 3 1 3 3 1 3 1 3 1 1 1 3 43 71.67
16 KK-16 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 56 93.33
17 KK-17 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 54 90.00
18 KK-18 3 3 1 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 1 3 3 2 48 80.00
19 KK-19 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 1 1 2 2 49 81.67
20 KK-20 3 3 1 1 3 3 3 1 3 3 3 3 2 1 2 3 1 2 3 2 46 76.67
148
Lampiran 48
DATA HASIL PRE TEST DAN POST TEST
ANGKET MINAT MEMBACA
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
No Kode Nilai
No Kode
Nilai
Pre Post
Pre Post
1 KE-1 90.00 96.67
1 KK-1 68.33 76.67
2 KE-2 86.67 95.00
2 KK-2 85.00 90.00
3 KE-3 90.00 95.56
3 KK-3 78.33 83.33
4 KE-4 73.33 85.00
4 KK-4 80.00 88.33
5 KE-5 78.33 86.67
5 KK-5 80.00 85.00
6 KE-6 83.33 91.67
6 KK-6 78.33 85.00
7 KE-7 80.00 90.00
7 KK-7 75.00 81.67
8 KE-8 78.33 88.33
8 KK-8 78.33 86.67
9 KE-9 83.33 91.67
9 KK-9 81.67 86.67
10 KE-10 73.33 83.33
10 KK-10 85.00 90.00
11 KE-11 78.33 80.00
11 KK-11 88.33 95.00
12 KE-12 83.33 86.67
12 KK-12 68.33 75.00
13 KE-13 88.33 95.00
13 KK-13 73.33 78.33
14 KE-14 78.33 95.00
14 KK-14 75.00 81.67
15 KE-15 73.33 81.67
15 KK-15 66.67 71.67
16 KE-16 73.33 80.00
16 KK-16 85.00 93.33
17 KE-17 70.00 85.00
17 KK-17 86.67 90.00
∑ = 1361.67 1496.67
18 KK-18 75.00 80.00
X1 = 80.92 88.04
19 KK-19 76.67 81.67
20 KK-20 73.33 76.67
∑ = 1333.33 1438.34
X1 = 78.43 83.83
149
Lampiran 49
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika2 <
2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = Panjang Kelas = 4.00
Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =
Rentang = s =
Banyak kelas = n =
Oi
70.00 - 5
75.00 - 4
80.00 - 4
85.00 - 2
90.00 - 2
95.00 - 0
² =
Untuk = 5%, dengan dk = 5 - 1 = 4 diperoleh ² tabel =
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
UJI NORMALITAS
HASIL ANGKET SIKAP MINAT MEMBACA PRE TEST KELAS EKSPERIMEN
90.00
70.00 80.10
20.00 6.30
5 17
Kelas IntervalBatas
Kelas
Z untuk
batas kls.
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk ZEi
(Oi-Ei)²
Ei
4.6738 0.0971
74.00 69.50 -1.68 0.4536 0.1409 2.3954
-0.09 0.0378 0.2953 5.0196
2.8320
79.00 74.50 -0.89 0.3127 0.2749
0.2071
89.00 84.50 0.70 0.2575 0.1746 2.9678 0.3156
84.00 79.50
94.00 89.50 1.49 0.4321 0.0568 0.9650
99.00 94.50 2.28 0.4888
4.5619
9.4877
4.56 9.49
1.1100Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
( )
k
1i i
2ii2
E
EO
150
Lampiran 50
Hipotesis
Ho Data berdistribusi normal
Ha Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika c2 < c
2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = Panjang Kelas = 4.33
Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =
Rentang = s =
Banyak kelas = n =
Oi
66.67 - 3
72.00 - 5
77.33 - 7
82.67 - 4
88.00 - 1
93.33 -
c² =
Untuk a = 5%, dengan dk = 5 - 1 = 4 diperoleh c² tabel =
Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
0.4386
9.4877
0.44 9.49
0.1212
97.33 92.83 2.17 0.4851
92.33 87.50 1.37 0.4144 0.0707 1.4140
0.1100
87.00 82.17 0.56 0.2135 0.2009 4.0182 0.0001
81.67 76.83 -0.24 0.0953 0.3088 6.1758
0.2035
76.33 71.50 -1.05 0.3522 0.2569 5.1386 0.0037
71.00 66.17 -1.85 0.4679 0.1157 2.3137
5 20
Kelas Interval Batas KelasZ untuk batas
kls.
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk ZEi
(Oi-Ei)²
Ei
UJI NORMALITAS
HASIL ANGKET MINAT MEMBACA PRE TEST KELAS KONTROL
88.33
66.67 78.43
21.67 6.63
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
( )
k
1i i
2ii2
E
EO
151
Lampiran 51
152
Lampiran 52
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika c2 < c
2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = Panjang Kelas = 3.33
Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =
Rentang = s =
Banyak kelas = n =
Oi
80.00 - 4
84.33 - 5
88.67 - 4
93.00 - 3
97.33 - 1
101.67 - 0
c² =
Untuk a = 5%, dengan dk = 5 - 1 = 4 diperoleh c² tabel =
Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
0.8514
9.4877
0.85 9.49
0.0712
105.67 101.17 2.41 0.4921
100.67 96.83 1.62 0.4470 0.0451 0.7664
0.1449
96.33 92.50 0.82 0.2939 0.1531 2.6031 0.0605
92.00 88.17 0.02 0.0093 0.2845 4.8371
0.5736
87.67 83.83 -0.77 0.2803 0.2896 4.9235 0.0012
83.33 79.50 -1.57 0.4418 0.1615 2.7452
5 17
Kelas Interval Batas KelasZ untuk batas
kls.
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk ZEi
(Oi-Ei)²
Ei
UJI NORMALITAS
HASIL ANGKET MINAT MEMBACA POST TEST KELAS EKSPERIMEN
96.67
80.00 88.04
16.67 5.44
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
( )
k
1i i
2ii2
E
EO
153
Lampiran 53
Hipotesis
Ho Data berdistribusi normal
Ha Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika c2 < c
2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = Panjang Kelas = 4.67
Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =
Rentang = s =
Banyak kelas = n =
Oi
71.67 - 3
77.33 - 6
83.00 - 5
88.67 - 5
94.33 - 1
100.00 -
c² =
Untuk a = 5%, dengan dk = 5 - 1 = 4 diperoleh c² tabel =
Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
2.0483
9.4877
2.05 9.49
0.0268
104.00 99.50 2.48 0.4935
99.00 93.83 1.59 0.4436 0.0499 0.8491
0.0955
93.33 88.17 0.69 0.2539 0.1896 3.2234 0.9791
87.67 82.50 -0.21 0.0837 0.3377 5.7403
0.6505
82.00 76.83 -1.11 0.3665 0.2827 4.8064 0.2964
76.33 71.17 -2.01 0.4777 0.1112 1.8909
5 17
Kelas Interval Batas KelasZ untuk batas
kls.
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk ZEi
(Oi-Ei)²
Ei
UJI NORMALITAS
HASIL ANGKET MINAT MEMBACA POST TEST KELAS KONTOL
95.00
71.67 83.83
23.33 6.31
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
( )
k
1i i
2ii2
E
EO
154
Lampiran 54
155
Lampiran 55
Hipotesis
Ho : <
Ha : >
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Dari data diperoleh:
-
-
=
Pada a = 5% dengan dk = 17 + 17 - 2 = 32 diperoleh t(0.95)(32) =
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil angket minat
membaca dari hasil skor pre test dan post test
-4.48
2.04
-4.48 -2.04 2.04
17
=-7.94
4.1 0.93
=-7.94
3.148445
=-7.94
39.7+
29.60- 0.461 1.53 1.319
17
0.236.30 5.44
17 17 17 17
t =80.10 88.04
6.30+
5.44- 2
Varians (s2) 39.75 29.60
Standart deviasi (s) 6.30 5.44
n 17 17
x 80.10 88.04
Sumber variasi Pre test Post test
Jumlah 1361.67 1497
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA ( UJI t DUA PIHAK ) DATA HASIL ANGKET
PRE TEST POST TEST KELAS EKSPERIMEN
m1 m2
m1 m2
2 2
Daerah penerimaan HoDaerah penolakan Ho
2
2
1
1
21
2
2
2
1
21
n
ssr2
xx t
n
ss
156
Lampiran 56
Hipotesis
Ho : <
Ha : >
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Dari data diperoleh:
-
-
=
Pada a = 5% dengan dk = 20 + 20 - 2 = 38 diperoleh t(0.95)(38) =
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil angket minat
membaca dari hasil skor pre test dan post test
-3.40
2.02
-3.40 -2.02 2.02
20
=-5.92
3.9 0.91
=-5.92
3.025317
=-5.92
38.9+
39.79- 0.461 1.39 1.41
20
0.236.23 6.31
20 20 20 20
t =77.92 83.83
6.23+
6.31- 2
Varians (s2) 38.85 40
Standart deviasi (s) 6.23 6
n 20 20
x 77.92 84
Sumber variasi Pre test Post test
Jumlah 1558.33 1677
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA ( UJI t DUA PIHAK ) DATA HASIL ANGKET
PRE TEST POST TEST KELAS KONTROL
m1 m2
m1 m2
2 2
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
2
2
1
1
21
2
2
2
1
21
n
ssr2
xx t
n
ss
157
Lampiran 57
Hipotesis
Ho : <
Ha : >
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Dari data diperoleh:
-
-
=
Pada a = 5% dengan dk = 17 + 20 - 2 = 35 diperoleh t(0.95)(35) =
20
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA ( UJI t PIHAK KANAN ) DATA HASIL ANGKET
POST TEST ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
2.34
2.03
=4.21
3.223047
6.31
1.41
2.03 2.343
-
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil angket
minat membaca dari hasil skor pre test dan post test
=4.21
4.1 0.86
17 17
+6.31
-17
0.2320
0.461
5.44
=4.21
29.6+
39.79
172
5.44
1.32
Varians (s2) 29.60 39.79
t =88.04 83.83
6.31Standart deviasi (s) 5.44
Jumlah 1496.67 1677
n 17 20
x 88.04 83.83
Kelas Kontrol
m1 m2
m1 m2
Sumber variasi Kelas Eksperimen
2 2
Daerah penerimaan HoDaerah penolakan
Ho
2
2
1
1
21
2
2
2
1
21
n
ssr2
xx t
n
ss
158
Lampiran 58
DATA ANALISIS UJI GAIN PENINGKATAN
SIKAP TANGGAP BENCANA KELAS EKSPERIMEN
No Kode
Nilai
Pre Test
Nilai
Post Test
Gain Kriteria
1 KE-1 90.00 96.67 0.67 sedang
2 KE-2 86.67 95.00 0.63 sedang
3 KE-3 90.00 95.00 0.50 sedang
4 KE-4 73.33 85.00 0.44 sedang
5 KE-5 78.33 86.67 0.38 sedang
6 KE-6 83.33 91.67 0.50 sedang
7 KE-7 80.00 90.00 0.50 sedang
8 KE-8 78.33 88.33 0.46 sedang
9 KE-9 83.33 91.67 0.50 sedang
10 KE-10 78.33 83.33 0.23 rendah
11 KE-11 73.33 80.00 0.25 rendah
12 KE-12 83.33 86.67 0.20 rendah
13 KE-13 88.33 95.00 0.57 sedang
14 KE-14 78.33 85.00 0.31 sedang
15 KE-15 73.33 81.67 0.31 sedang
16 KE-16 73.33 80.00 0.25 rendah
17 KE-17 70.00 85.00 0.50 sedang
∑ = 1361.67 1496.67
X1 = 80.10 88.04
159
Lampiran 59
DATA ANALISIS UJI GAINPENINGKATAN
MINAT MEMBACA KELAS KONTROL
No Kode
Nilai
Pre Test
Nilai
Post Test Gain Keterangan 1 KK-1 68.33 76.67 0.26 rendah
2 KK-2 85.00 90.00 0.33 sedang
3 KK-3 78.33 83.33 0.23 rendah
4 KK-4 80.00 88.33 0.42 sedang
5 KK-5 80.00 85.00 0.25 rendah
6 KK-6 78.33 85.00 0.31 sedang
7 KK-7 75.00 81.67 0.27 rendah
8 KK-8 78.33 86.67 0.38 sedang
9 KK-9 81.67 86.67 0.27 rendah
10 KK-10 85.00 90.00 0.33 sedang
11 KK-11 88.33 95.00 0.57 sedang
12 KK-12 68.33 75.00 0.21 rendah
13 KK-13 73.33 78.33 0.19 rendah
14 KK-14 75.00 81.67 0.27 rendah
15 KK-15 66.67 71.67 0.15 rendah
16 KK-16 85.00 93.33 0.56 sedang
17 KK-17 86.67 90.00 0.25 rendah
18 KK-18 75.00 80.00 0.20 rendah
19 KK-19 76.67 81.67 0.21 rendah
20 KK-20 73.33 76.67 0.13 Rendah
∑
1333.33 1676.67
X
78.43 83.83
160
Lampiran 60
UJI GAIN PENINGKATAN MINAT MEMBACA
KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
RATA – RATA
KELOMPOK
EKSPERIMEN
( dalam % )
KELOMPOK
KONTROL
( dalam % )
PRE TEST 80,10 78,43
POST TEST 88,04 83,83
=
=
kriteria nilai g
g > 0,7 tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 sedang
g < 0,3 rendah
UJI GAIN KELAS EKSPERIMEN
88.04% - 80.10%
= = 0.40 <g> = sedang
100% - 80.10%
skor rata-rata tes awal (%)
skor rata-rata tes akhir (%)
pre
prepost
S
SSg
00100
preS
postS
g
UJI GAIN KELAS KONTROL
83.83% - 78.43%
= = 0.25 <g> = rendah
100% - 78.43%
g
161
Lampiran 61
Hipotesis
Ho : tidak terdapat peningkatan yang signifikan antara pre tes dan post test
Ha : terdapat peningkatan yang signifikan antara pre tes dan post test
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Dari data diperoleh:
KodeNilai
Pre
Nilai
Post
Beda
(x)X² Kode
Nilai
Pre
Nilai
Post
Beda
(y)y²
KE-1 90.00 96.67 6.67 44 KS-1 68.33 76.67 8.337 69.5
KE-2 86.67 95.00 8.33 69 KS-2 85.00 90.00 5 25
KE-3 90.00 95.00 5 25 KS-3 78.33 83.33 5 25
KE-4 73.33 85.00 11.7 136 KS-4 80.00 88.33 8.33 69.4
KE-5 78.33 86.67 8.33 69 KS-5 80.00 85.00 5 25
KE-6 83.33 91.67 8.33 69 KS-6 78.33 85.00 6.667 44.4
KE-7 80.00 90.00 10 100 KS-7 75.00 81.67 6.667 44.4
KE-8 78.33 88.33 10 100 KS-8 78.33 86.67 8.333 69.4
KE-9 83.33 91.67 8.33 69 KS-9 81.67 86.67 5 25
KE-10 78.33 83.33 5 25 KS-10 85.00 90.00 5 25
KE-11 73.33 80.00 6.67 44 KS-11 88.33 95.00 6.667 44.4
KE-12 83.33 86.67 3.33 11 KS-12 68.33 75.00 6.667 44.4
KE-13 88.33 95.00 6.67 44 KS-13 73.33 78.33 5 25
KE-14 78.33 85.00 6.67 44 KS-14 75.00 81.67 6.67 44.5
KE-15 73.33 81.67 8.33 69 KS-15 66.67 71.67 5 25
KE-16 73.33 80.00 6.67 44 KS-16 85.00 93.33 8.333 69.4
KE-17 70.00 85.00 15 225 KS-17 86.67 90.00 3.333 11.1
KS-18 75.00 80.00 5 25
KS-19 76.67 81.67 5 25
KS-20 73.33 76.67 3.337 11.1
17 1362 1497 135 1192 20 1558 1677 118.3 747
UJI SIGNIFIKASI PENINGKATAN RATA-RATA MINAT MEMBACA
KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Kelas Ekperimen Kelas Kontrol
Jumlah
yxyx
22
yx
1
N
1
2N
MM t
ttXX
162
-
+ +
17 + 20 - 2
=
Pada a = 5% dengan db = 17 + 20 - 2 = 32 t tabel diperoleh = 2.03
Berdasarkan tabel uji t, t hitung > dari t tabel ( 2,81 > 2,03 ), maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Hal tersebut berarti terdapat peningkatan yang signifikan antara keadaan awal dan akhir
atau terdapat perbedaan rata-rata hasil minat membaca kelompok kontrol dan eksperimen
1
20
t =7.94 5.92
119.61
=2.02
0.72
2.81
47.07 1
17
163
Lampiran 62
Kisi-Kisi Angket Sikap Tanggap Bencana
No
DIMENSI
INDIKATOR NOMOR
SOAL
JUMLAH
1
Pengurangan
risiko bencana
Peringatan dini 2, 5 2
Informasi dan Pengalaman 3, 4 2
Pencegahan bencana 9, 12 2
2
Adaptasi
perubahan
iklim
Pengertian 1 1
Saat bencana terjadi 6 1
Efisiensi bahan bakar 11, 13 2
Ketidakpastian masa depan 15 1
3
Pembangunan
berkelanjutan
Pemeliharaan lingkungan 7, 10 2
Pembangunan prasarana 8, 14 2
Jumlah 15
164
Lampiran 63
ANGKET SIKAP TANGGAP BENCANA
PETUNJUK :
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan Anda
yang sebenarnya
2. Berilah tanda X pada jawaban yang Anda pilih. Jawaban kamu pada
kuesioner ini tidak dimaksudkan untuk menentukan nilai atau kemampuan
kamu dalam belajar.
Keterangan Pilihan jawaban:
1 = Tidak
2 = Ragu-ragu ( bingung )
3 = Ya
No Pernyataan Nilai
1 2 3
1
Menurut saya, musim penghujan awal dari bencana banjir
dan tanah longsor.
2
Jika saya terjebak dalam ruangan yang tergenang air, saya
akan berusaha untuk berada ditempat yang tinggi.
3
Saya senang mengikuti penyuluhan tentang banjir atau
tanah longsor.
4
Saya senang membaca artikel dan menonton berita tentang
banjir atau tanah longsor.
5
Saya berusaha bersikap tenang ketika mendengar terjadi
banjir atau tanah longsor.
Nama :
No Abs. :
Kelas :
165
6 Saya berusaha nyaman saat berada dalam pengungsian.
7
Saya membantu membersihkan rumah dan sekitar
lingkungan ketika air telah surut
8
Saya selalu ikut dalam kegiatan penanaman pohon atau
reboisasi hutan.
9 Saya membuang sampah pada tempatnya.
10
Saya membantu membersihkan masjid atau sekolah setelah
air surut.
11 Saya selalu menyalakan lampu jika dibutuhkan saja.
12
Saya tidak pernah membuang sampah di sungai atau
selokan.
13 Saya menggunakan bahan bakar sehemat mungkin.
14
Saya ikut membantu dalam pembuatan lubang resapan air
(biopori).
15
Saya selalu membawa payung atau jas hujan saat musim
penghujan
166
Lampiran 64
Daftar Nilai Pre Test Angket Sikap Tanggap Bencana Kelas Eksperimen
No
Kode
Responden
Pre Tes Sikap Tanggap Bencana Σ Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KE-1 3 3 1 2 1 1 3 1 3 3 3 1 3 3 3 34 75.56
2 KE-2 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41 91.11
3 KE-3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 41 91.11
4 KE-4 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 1 3 1 3 37 82.22
5 KE-5 3 3 3 3 1 2 2 1 3 3 3 1 3 1 3 35 77.78
6 KE-6 2 1 2 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 33 73.33
7 KE-7 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 39 86.67
8 KE-8 3 3 1 2 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 38 84.44
9 KE-9 1 2 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 37 82.22
10 KE-10 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 1 3 1 3 37 82.22
11 KE-11 3 3 1 3 1 3 3 1 3 1 3 1 3 1 3 33 73.33
12 KE-12 1 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 1 2 2 1 33 73.33
13 KE-13 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 39 86.67
14 KE-14 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 1 1 1 35 77.78
15 KE-15 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 1 3 1 3 37 82.22
16 KE-16 3 3 1 2 1 2 3 1 3 3 3 1 3 3 3 35 77.78
17 KE-17 3 3 1 3 1 3 3 1 3 3 3 1 3 1 3 35 77.78
167
Lampiran 65
Daftar Nilai Pre Test Angket Sikap Tanggap Bencana Kelas Kontrol
No
Kode
Responden
Pest test Sikap Tanggap Bencana Σ Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KK-1 3 3 1 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 1 3 37 82.22
2 KK-2 1 1 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 35 77.78
3 KK-3 3 1 1 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 36 80.00
4 KK-4 3 2 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40 88.89
5 KK-5 1 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 39 86.67
6 KK-6 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 34 75.56
7 KK-7 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 39 86.67
8 KK-8 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 2 1 3 3 39 86.67
9 KK-9 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 40 88.89
10 KK-10 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 41 91.11
11 KK-11 1 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37 82.22
12 KK-12 2 3 3 3 3 1 3 1 3 1 3 2 3 1 3 35 77.78
13 KK-13 1 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37 82.22
14 KK-14 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 34 75.56
15 KK-15 1 3 1 3 1 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 35 77.78
16 KK-16 1 1 1 3 3 3 3 1 1 3 1 3 3 1 3 31 68.89
17 KK-17 3 3 1 3 3 1 3 1 3 1 3 3 3 2 3 36 80.00
18 KK-18 1 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 39 86.67
19 KK-19 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 2 3 1 3 38 84.44
20 KK-20 3 1 1 1 3 3 3 1 3 2 2 2 3 3 3 34 75.56
168
Lampiran 66
Daftar Nilai Post Test Angket Sikap Tanggap Bencana Kelas Eksperimen
No
Kode
Responden
Post Test Sikap Tanggap Bencana Σ Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KE-1 3 3 2 2 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 39 86.67
2 KE-2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 97.78
3 KE-3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 43 95.56
4 KE-4 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 41 91.11
5 KE-5 3 3 3 3 2 2 3 1 3 3 3 3 3 2 3 40 88.89
6 KE-6 3 2 2 2 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 38 84.44
7 KE-7 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 43 95.56
8 KE-8 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42 93.33
9 KE-9 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 41 91.11
10 KE-10 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 42 93.33
11 KE-11 3 3 1 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 40 88.89
12 KE-12 2 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 40 88.89
13 KE-13 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 43 95.56
14 KE-14 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 41 91.11
15 KE-15 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 42 93.33
16 KE-16 3 3 2 2 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 39 86.67
17 KE-17 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 41 91.11
169
Lampiran 67
Daftar Nilai Post Test Angket Sikap Tanggap Bencana Kelas Kontrol
No
Kode
Responden
Post test Sikap Tanggap Bencana Σ Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KK-1 3 3 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 3 40 88.89
2 KK-2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 40 88.89
3 KK-3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 40 88.89
4 KK-4 3 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41 91.11
5 KK-5 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 41 91.11
6 KK-6 2 1 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 37 82.22
7 KK-7 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 41 91.11
8 KK-8 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 41 91.11
9 KK-9 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 42 93.33
10 KK-10 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 43 95.56
11 KK-11 2 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 86.67
12 KK-12 2 3 3 3 3 1 3 1 3 2 3 2 3 2 3 37 82.22
13 KK-13 2 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40 88.89
14 KK-14 2 1 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 37 82.22
15 KK-15 2 3 2 3 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 39 86.67
16 KK-16 2 1 1 3 3 3 3 1 2 3 1 3 3 2 3 34 75.56
17 KK-17 3 3 1 3 3 2 3 1 3 2 3 3 3 2 3 38 84.44
18 KK-18 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 41 91.11
19 KK-19 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 2 3 2 3 40 88.89
20 KK-20 3 1 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 37 82.22
170
Lampiran 68
DATA HASIL PRE TEST DAN POST TEST
ANGKET SIKAP TANGGAP BENCANA
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
No Kode Nilai
No Kode
Nilai
Pre Post
Pre Post
1 KE-1 75.56 86.67
1 KK-1 82.22 88.89
2 KE-2 91.11 97.78
2 KK-2 77.78 88.89
3 KE-3 91.11 95.56
3 KK-3 80.00 88.89
4 KE-4 82.22 91.11
4 KK-4 88.89 91.11
5 KE-5 77.78 88.89
5 KK-5 86.67 91.11
6 KE-6 73.33 84.44
6 KK-6 75.56 82.22
7 KE-7 86.67 95.56
7 KK-7 86.67 91.11
8 KE-8 84.44 93.33
8 KK-8 86.67 91.11
9 KE-9 82.22 91.11
9 KK-9 88.89 93.33
10 KE-10 82.22 93.33
10 KK-10 91.11 95.56
11 KE-11 73.33 88.89
11 KK-11 82.22 86.67
12 KE-12 73.33 88.89
12 KK-12 77.78 82.22
13 KE-13 86.67 95.56
13 KK-13 82.22 88.89
14 KE-14 77.78 91.11
14 KK-14 75.56 82.22
15 KE-15 82.22 93.33
15 KK-15 77.78 86.67
16 KE-16 77.78 86.67
16 KK-16 68.89 75.56
17 KE-17 77.78 91.11
17 KK-17 80.00 84.44
∑ = 1375.56 1462.22
18 KK-18 86.67 91.11
X1 = 80.92 91.37
19 KK-19 84.44 88.89
20 KK-20 75.56 82.22
∑ = 1635.556 1751.111
X1 = 81.78 87.56
171
Lampiran 69
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika2 <
2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = Panjang Kelas = 3.56
Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =
Rentang = s =
Banyak kelas = n =
Oi
73.33 - 4
77.89 - 4
82.44 - 5
87.00 - 2
91.56 - 2
96.11 -
² =
Untuk = 5%, dengan dk = 5 - 1 = 4 diperoleh ² tabel =
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
3.9757
9.4877
3.98 9.49
3.4772
100.11 95.61 2.54 0.4945
95.11 91.06 1.76 0.4604 0.0341 0.5799
0.0649
90.56 86.50 0.97 0.3332 0.1272 2.1629 0.0123
86.00 81.94 0.18 0.0707 0.2625 4.4620
0.1846
81.44 77.39 -0.61 0.2292 0.2999 5.0987 0.2368
76.89 72.83 -1.40 0.4191 0.1899 3.2281
5 17
Kelas Interval Batas KelasZ untuk batas
kls.
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk ZEi
(Oi-Ei)²
Ei
UJI NORMALITAS
HASIL ANGKET SIKAP TANGGAP BENCANA PRE TEST KELAS EKSPERIMEN
91.11
73.33 80.92
17.78 5.78
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
( )
k
1i i
2ii2
E
EO
172
Lampiran 70
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika2 <
2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = Panjang Kelas = 4.44
Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =
Rentang = s =
Banyak kelas = n =
Oi
68.89 - 2
74.33 - 5
79.78 - 5
85.22 - 7
90.67 - 1
96.11 -
² =
Untuk = 5%, dengan dk = 5 - 1 = 4 diperoleh ² tabel =
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
2.1468
9.4877
2.15 9.49
0.0630
100.11 95.61 2.41 0.4919
95.11 90.17 1.46 0.4277 0.0642 1.2844
0.6942
89.67 84.72 0.51 0.1957 0.2320 4.6402 1.2001
84.22 79.28 -0.43 0.1664 0.3621 7.2422
0.1895
78.78 73.83 -1.38 0.4165 0.2501 5.0013 0.0000
73.33 68.39 -2.33 0.4901 0.0736 1.4719
5 20
Kelas Interval Batas KelasZ untuk batas
kls.
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk ZEi
(Oi-Ei)²
Ei
UJI NORMALITAS
HASIL ANGKET SIKAP TANGGAP BENCANA PRE TEST KELAS KONTROL
91.11
68.89 81.78
22.22 5.75
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
( )
k
1i i
2ii2
E
EO
173
Lampiran 71
174
Lampiran 72
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika2 <
2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = Panjang Kelas = 2.67
Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =
Rentang = s =
Banyak kelas = n =
Oi
84.44 - 3
88.11 - 3
91.78 - 7
95.44 - 4
99.11 -
102.78 -
² =
Untuk = 5%, dengan dk = 5 - 1 = 4 diperoleh ² tabel =
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
UJI NORMALITAS
HASIL ANGKET SIKAP TANGGAP BENCANA POST TEST KELAS EKSPERIMEN
97.78
84.44 91.37
13.33 3.68
5 17
Kelas Interval Batas KelasZ untuk batas
kls.
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk ZEi
(Oi-Ei)²
Ei
5.7234 1.2959
87.11 83.94 -2.02 0.4784 0.1314 2.2341
-0.03 0.0103 0.3447 5.8603
0.2626
90.78 87.61 -1.02 0.3469 0.3367
0.2216
98.11 94.94 0.97 0.3344 0.1411 2.3988 1.0687
94.44 91.28
101.78 98.61 1.97 0.4756 0.0229 0.3900
106.78 102.28 2.97 0.4985
3.2388
9.4877
3.24 9.49
0.3900
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
( )
k
1i i
2ii2
E
EO
175
Lampiran 73
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika2 <
2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = Panjang Kelas = 4.00
Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =
Rentang = s =
Banyak kelas = n =
Oi
75.56 - 1
80.56 - 5
85.56 - 8
90.56 - 5
95.56 - 1
100.56 -
² =
Untuk = 5%, dengan dk = 5 - 1 = 4 diperoleh ² tabel =
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
UJI NORMALITAS
HASIL ANGKET SIKAP TANGGAP BENCANA POST TEST KELAS KONTROL
95.56
75.56 87.56
20.00 4.80
5 20
Kelas Interval Batas KelasZ untuk batas
kls.
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk ZEi
(Oi-Ei)²
Ei
4.8431 0.0051
79.56 75.06 -2.60 0.4954 0.0546 1.0922
-0.52 0.1986 0.3972 7.9441
0.0078
84.56 80.06 -1.56 0.4408 0.2422
0.0004
94.56 90.06 0.52 0.1986 0.2422 4.8431 0.0051
89.56 85.06
99.56 95.06 1.56 0.4408 0.0546 1.0922
104.56 100.06 2.60 0.4954
0.0261
9.4877
0.03 9.49
0.0078
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
( )
k
1i i
2ii2
E
EO
176
Lampiran 74
177
Lampiran 75
Hipotesis
Ho : <
Ha : >
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Dari data diperoleh:
-
-
=
Pada a = 5% dengan dk = 17 + 17 - 2 = 32 diperoleh t(0.95)(32) =
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil angket sikap
tanggap bencana dari hasil skor pre test dan post test
-6.47
2.04
-6.47 2.04
17
=-10.46
2.8 0.14
=-10.46
2.615132
=-10.46
33.4+
13.51- 0.114 1.401 0.891
17
0.065.78 3.68
17 17 17 17
t =80.92 91.37
5.78+
3.68- 2
Varians (s2) 33.37 13.51
Standart deviasi (s) 5.78 3.68
n 17 17
x 80.92 91.37
Sumber variasi Pre test Post test
Jumlah 1375.56 1553
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA ( UJI t DUA PIHAK ) DATA HASIL ANGKET
PRE TEST POST TEST KELAS EKSPERIMEN
m1 m2
m1 m2
2 2
Daerah penerimaan HoDaerah penolakan
Ho
2
2
1
1
21
2
2
2
1
21
n
ssr2
xx t
n
ss
178
Lmapiran 76
Hipotesis
Ho : <
Ha : >
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Dari data diperoleh:
-
-
=
Pada a = 5% dengan dk = 20 + 20 - 2 = 38 diperoleh t(0.95)(38) =
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil angket sikap
tanggap bencana dari hasil skor pre test dan post test
-3.55
2.02
-3.55 2.02
20
=-5.78
2.8 0.16
=-5.78
2.649637
=-5.78
33.1+
23.08- 0.114 1.286 1.074
20
0.065.75 4.80
20 20 20 20
t =81.78 87.56
5.75+
4.80- 2
Varians (s2) 33.06 23.08
Standart deviasi (s) 5.75 4.80
n 20 20
x 81.78 87.56
Sumber variasi Pre test Post test
Jumlah 1635.56 1751
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA ( UJI t DUA PIHAK ) DATA HASIL ANGKET
PRE TEST POST TEST KELAS KONTROL
m1 m2
m1 m2
2 2
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
2
2
1
1
21
2
2
2
1
21
n
ssr2
xx t
n
ss
179
Lampiran 77
Hipotesis
Ho : <
Ha : >
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Dari data diperoleh:
-
-
=
Pada a = 5% dengan dk = 17 + 20 - 2 = 32 diperoleh t(0.95)(35) =
2.67
2.03
2.03 2.670
=3.82
2.2 0.11
=3.82
2.043098
- 0.114 0.8914 1.07417 17
+4.80
- 2 0.06
=3.82
13.5+
23.08
4.80
t =91.37 87.56
17 20 17 20
3.68 3.68 4.80
x 91.37 87.56
Varians (s2) 13.51 23.08
Standart deviasi (s) 3.68
Jumlah 1553.33 1751
n 17 20
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA ( UJI t PIHAK KANAN ) DATA HASIL ANGKET
POST TEST ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil angket sikap
tanggap bencana kelas ekperimen dan kelas kontrol
m1 m2
m1 m2
Sumber variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
22
Daerah penerimaan HoDaerah penolakan
Ho
2
2
1
1
21
2
2
2
1
21
n
ssr2
xx t
n
ss
180
Lampiran 78
DATA ANALISIS UJI GAIN PENINGKATAN
SIKAP TANGGAP BENCANA KELAS EKSPERIMEN
No Kode
Nilai
Pre Test
Nilai
Post Test
Gain Kriteria
1 KE-1 75.56 86.67 0.45 sedang
2 KE-2 91.11 97.78 0.75 tinggi
3 KE-3 91.11 95.56 0.50 sedang
4 KE-4 82.22 91.11 0.50 sedang
5 KE-5 77.78 88.89 0.50 Sedang
6 KE-6 73.33 84.44 0.42 sedang
7 KE-7 86.67 95.56 0.67 sedang
8 KE-8 84.44 93.33 0.57 sedang
9 KE-9 82.22 91.11 0.50 sedang
10 KE-10 82.22 93.33 0.63 sedang
11 KE-11 73.33 88.89 0.58 sedang
12 KE-12 73.33 88.89 0.58 sedang
13 KE-13 86.67 95.56 0.67 sedang
14 KE-14 77.78 91.11 0.60 sedang
15 KE-15 82.22 93.33 0.63 sedang
16 KE-16 77.78 86.67 0.40 sedang
17 KE-17 77.78 91.11 0.60 sedang
∑ = 1375.56 1462.22
X1 = 80.92 91.37
181
Lampiran 79
DATA ANALISIS UJI GAINPENINGKATAN
SIKAP TANGGAP BENCANA KELAS KONTROL
No Kode
Nilai
Pre Test
Nilai
Post Test Gain Keterangan 1 KK-1 82.22 88.89 0.38 sedang
2 KK-2 77.78 88.89 0.50 sedang
3 KK-3 80.00 88.89 0.44 sedang
4 KK-4 88.89 91.11 0.20 rendah
5 KK-5 86.67 91.11 0.33 sedang
6 KK-6 75.56 82.22 0.27 rendah
7 KK-7 86.67 91.11 0.33 sedang
8 KK-8 86.67 91.11 0.33 sedang
9 KK-9 88.89 93.33 0.40 sedang
10 KK-10 91.11 95.56 0.50 sedang
11 KK-11 82.22 86.67 0.25 rendah
12 KK-12 77.78 82.22 0.20 rendah
13 KK-13 82.22 88.89 0.38 sedang
14 KK-14 75.56 82.22 0.27 rendah
15 KK-15 77.78 86.67 0.40 sedang
16 KK-16 68.89 75.56 0.21 rendah
17 KK-17 80.00 84.44 0.22 rendah
18 KK-18 86.67 91.11 0.33 sedang
19 KK-19 84.44 88.89 0.29 rendah
20 KK-20 75.56 82.22 0.27 rendah
∑
1635.56 1751.111
X
81.78 87.56
182
Lampiran 80
UJI GAIN PENINGKATAN SIKAP TANGGAP BENCANA
KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
RATA – RATA
KELOMPOK
EKSPERIMEN
( dalam % )
KELOMPOK
KONTROL
( dalam % )
PRE TEST 80,92 81,78
POST TEST 91,37 87,56
=
=
kriteria nilai g
g > 0,7 tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 sedang
g < 0,3 rendah
UJI GAIN KELAS EKSPERIMEN
91.37% - 80.92%
= = 0.55 <g> = sedang
100% - 80.92%
skor rata-rata tes awal (%)
skor rata-rata tes akhir (%)
pre
prepost
S
SSg
00100
preS
postS
g
UJI GAIN KELAS KONTROL
87.56% - 81.78%
= = 0.32 <g> = sedang
100% - 81.78%
g
183
Lampiran 81
184
Lampiran 82
185
Lampiran 83
186
Lampiran 84