77
PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI “AYO KE PERPUSNAS” LAPORAN SKRIPSI ANDI NUR’AFIAH 4616040024 PROGRAM STUDI TEKNIK MULTIMEDIA DIGITAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2020

PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

“AYO KE PERPUSNAS”

LAPORAN SKRIPSI

ANDI NUR’AFIAH

4616040024

PROGRAM STUDI TEKNIK MULTIMEDIA DIGITAL

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2020

Page 2: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

“AYO KE PERPUSNAS”

LAPORAN SKRIPSI

Dibuat untuk Melengkapi Syarat-Syarat yang Diperlukan untuk Memperoleh

Diploma Empat Politeknik

ANDI NUR’AFIAH

4616040024

PROGRAM STUDI TEKNIK MULTIMEDIA DIGITAL

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2020

Page 3: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip

maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Andi Nur’afiah

NPM : 4616040024

Tanggal :

Tanda Tangan :

31 Agustus 2020

Page 4: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

iv

1. LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi diajukan oleh:

Nama : Andi Nur’afiah

NIM : 4616040024

Program Studi : Teknik Multimedia Digital

Judul Skripsi : Pembuatan Model 3D pada Game Simulasi

“Ayo ke PERPUSNAS”

Telah diuji oleh tim penguji dalam Sidang Skripsi pada hari Selasa

Tanggal 21, Bulan Juli Tahun 2020, dan dinyatakan LULUS.

Disahkan oleh

Pembimbing : Ade Rahma Yuly, S.Kom., M.Ds.

Penguji I : Hata Maulana, S.Si., M.T.I.

Penguji II : Iwan Sonjaya, S.T., M.T.

Penguji III : Ayres Pradiptyas, S.S.T., M.M.

Mengetahui,

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer

Ketua

Mauldy Laya, S.Kom., M.Kom.

NIP. 197802112009121003

Page 5: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya,

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini dilakukan dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Terapan Politeknik. Skripsi

ini membahas mengenai pembuatan model 3D untuk game simulasi “Ayo ke

PERPUSNAS”. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi, sangatlah

sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis

mengucapakan terima kasih kepada :

1. Mauldy Laya, S.Kom., M.Kom. selaku ketua Jurusan Teknik Informatika dan

Komputer;

2. Iwan Sonjaya, , selaku ketua Program Studi Teknik Multimedia dan Digital;

3. Ade Rahma Yuly, S.Kom., M.Ds. selaku dosen pembimbing yang

telahmenyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis

dalam penyusunan Skripsi ini;

4. Orangtua dan Keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dukungan

material dan moral;

5. Sahabat dan teman-teman yang telah banyak membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua

pihak yang telah membantu. Semoga Skripsi ini membawa manfaat bagi

pengembangan ilmu.

Depok, Juli 2020

Andi Nur’afiah

Page 6: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Politeknik Negeri Jakarta, saya yang bertanda tangan di

bawah ini :

Nama : Andi Nur’afiah

NIM : 4616040024

Program Studi : Teknik Multimedia Digital

Jurusan : Teknik Informatika dan Komputer

Jenis Karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui memberikan kepada Politeknik

Negeri Jakarta Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exclusive Royalty-Free Right)

atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Pembuatan Model 3D Pada Game Simulasi “Ayo Ke Perpusnas”

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif

ini Politeknik Negeri Jakarta berhak menyimpan, mengalimedia/format-kan,

mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan

skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan

sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta Pada tanggal : 31 Agustus 2020

Yang menyatakan

(Andi Nur’afiah)

Page 7: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

vii

Pembuatan Model 3D Pada Game Simulasi “Ayo Ke Perpusnas”

Abstrak

PERPUSNAS (Perpustakaan Nasional) adalah lembaga non departemen yang memfasilitasi

masyarakat dalam hal perpustakaan. Kurangnya informasi mengenai penggunaan fasilitas

dapat dibantu dengan media informasi yang lebih baik, sehingga masyarakat dapat

menggunakan fasilitas dengan maksimal. Game simulasi adalah salah satu media informasi

interaktif yang mengajak penggunanya untuk mendapatkan informasi dengan bermain game.

Game “Ayo ke PERPUSNAS” adalah sebuah game pc berbasis 3D yang akan menjelaskan

alur penggunaan fasilitas di PERPUSNAS. Target penggunanya adalah masyarakat

khususnya pengunjung PERPUSNAS dengen rentang usis 15-25 tahun. Game ini akan

ditunjang dengan aset yang menggambarkan realita yang terjadi dalam penggunaan fasilitas

di PEPRUSNAS. Dalam menghasilkan aset untuk game, diperlukan model 3D dengan bentuk

yang realistis disertai dengan material dan tekstur yang menarik. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metodologi Luther

Kata kunci: PERPUSNAS, Aset, Model 3D, Material

Page 8: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ......................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................................. v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................... vi

Abstrak ........................................................................................................................ vii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiii

BAB I ............................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ............................................................................................. 2

1.3 Tujuan dan Manfaat ............................................................................................. 2

1.4 Batasan Masalah................................................................................................... 3

1.5 Metode Pengumpulan Data .................................................................................. 3

1.6 Metode Pelaksanaan Skripsi ................................................................................ 4

2. BAB II ................................................................................................................ 6

TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................... 6

2.1 Perpustakaan ........................................................................................................ 6

2.1.1 Perpustakaan Nasional ......................................................................................... 6

2.2 3D (3 Dimensi) ..................................................................................................... 6

2.2.1 Modeling 3D ........................................................................................................ 6

2.2.1 Material dan Tekstur ............................................................................................ 7

2.3 Autodesk Maya .................................................................................................... 8

2.4 Adobe Illustrator .................................................................................................. 8

2.5 Adobe Photoshop ................................................................................................. 8

2.6 Adobe Audition .................................................................................................... 8

2.7 Skala Likert .......................................................................................................... 9

Page 9: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

ix

2.8 Penelitian Terdahulu ............................................................................................ 9

2.8.1 Pemodelan 3 Dimensi untuk Bangunan Di Kawasan Puspiptek, Serpong .......... 9

2.8.2 Pembuatan Model 3d Anatomi Telinga Manusia untuk Aplikasi Viewer pada

PT Penerbit Erlangga .................................................................................................. 11

3. BAB III ............................................................................................................ 13

PERANCANGAN DAN REALISASI ....................................................................... 13

3.1 Perancangan Model 3D ...................................................................................... 13

3.1.1 Konsep ............................................................................................................... 13

3.1.2 Desain ................................................................................................................. 15

3.1.3 Material Collecting ............................................................................................ 18

3.2 Realisasi ............................................................................................................. 22

3.2.1 Pembuatan Sound Effect ..................................................................................... 22

3.2.2 Pembuatan Material ........................................................................................... 22

3.2.3 Pembuatan Model 3D ......................................................................................... 24

4. BAB IV ............................................................................................................ 29

PEMBAHASAN ......................................................................................................... 29

4.1 Pengujian ............................................................................................................ 29

4.2 Deskripsi Pengujian ........................................................................................... 29

4.3 Prosedur Pengujian ............................................................................................ 29

4.3.1 Prosedur Alpha Testing ...................................................................................... 29

4.3.2 Prosedur Beta Testing ........................................................................................ 30

4.4 Data Hasil Pengujian .......................................................................................... 30

4.4.1 Hasil Alpha Testing ............................................................................................ 30

4.4.2 Hasil Beta Testing .............................................................................................. 41

4.5 Analisis Data ...................................................................................................... 44

4.5.1 Analisis Alpha Testing ....................................................................................... 44

4.5.2 Analisi Beta Testing ........................................................................................... 44

4.6 Distribusi ............................................................................................................ 46

5. BAB V .............................................................................................................. 47

5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 47

Page 10: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

x

5.2 Saran ................................................................................................................... 47

6. DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 49

Page 11: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Metode Luther .......................................................................................... 5

Gambar 2. 1 Skala Likert .............................................................................................. 9

Gambar 2. 2 Metode yang Digunakan Penulis............................................................ 10

Gambar 3. 1 Contoh Material yang Dibuat karena Dampak Terhambatnya Riset ..... 23

Gambar 3. 2 Sebelah Kiri Adalah Objek Pada Unity Dan Sebelah Kanan Adalah

Objek Pada Maya ........................................................................................................ 23

Gambar 3.3 A) polygon cube B) polygon cube yang di extrude dibagian face atas ... 25

Gambar 3.4 A) sebelum menggunakan boolean difference B) setelah menggunakan

boolean ........................................................................................................................ 26

Gambar 3.5 A) Sebelum menambahkan fitur insert edge loop B) setelah ditambahkan

fitur .............................................................................................................................. 26

Gambar 3.6 Fitur UV Mapping ................................................................................... 27

Gambar 3.7 Fitur Hypershade untuk menunjukan seluruh material dan tekstur......... 28

Gambar 4. 1 Interval Penilaian Skala Likert ............................................................... 42

Gambar 4. 2 Grafik Pernyataan Kemiripan Model 3D ............................................... 44

Gambar 4. 3 Grafik Pernyataan Model 3D Membantu Memahami Alur ................... 45

Gambar 4. 4 Grafik Pernyataan Game Menarik.......................................................... 46

Page 12: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Konsep Model 3D ......................................................................................... 14

Tabel 2 Daftar Aset ..................................................................................................... 14

Tabel 3. Storyboard ..................................................................................................... 16

Tabel 4. Referensi ....................................................................................................... 17

Tabel 5. Material Collecting ....................................................................................... 18

Tabel 6. Hasil Alpha Testing Mengenai Kemiripan Bentuk Model 3D ..................... 30

Tabel 7. Hasil Alpha Testing Mengenai Kemiripan Material/Tekstur Model 3D ...... 33

Tabel 8. Hasil Alpha Testing Mengenai Seberapa Menarik Model 3D ...................... 36

Tabel 9. Hasil Alpha Testing Mengenai Seberapa Membantu Model 3D .................. 38

Tabel 10. Kritik dan Saran .......................................................................................... 41

Tabel 11. Hasil Beta Testing ....................................................................................... 42

Tabel 12. Lampiran Model 3D .................................................................................... 53

Page 13: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup .....................................................................L.1

Lampiran 2. Wawancara dengan Narasumber PERPUSNAS ............................L.2

Lampiran 3. Hasil Model 3D ..............................................................................L.3

Lampiran 4. Kuisioner Beta Testing ...................................................................L.4

Lampiran 5. Kuisioner yang Telah Diisi .............................................................L.5

Lampiran 6. Wawancara dan Testing..................................................................L.6

Page 14: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perpustakaan adalah salah satu tempat dimana beragam informasi dihimpun yang

disertai dengan banyaknya fasilitas yang disediakan. Beragam fasilitas yang ada

di perpustakaan dapat digunakan demi menarik minat masyarakat untuk datang

dan menjadikan perpustakaan sebagai salah satu fasilitator dalam penyebaran

informasi di masyarakat. Kini fasilitas yang ada di perpustakaan menyesuaikan

keadaan masyarakat pada era digital, yang di mana memperluas fungsi

perpustakaan sebagai tempat berkumpulnya masyarakat untuk meneliti dan

mengembangkan suatu informasi. Salah satu jenis perpustakaan yang ada menurut

Undang-Undang no 43 tahun 2007 adalah perpustakaan nasional.

PERPUSNAS, singkatan dari Perpustakaan Nasional yang berlokasi di Jakarta

Pusat memiliki beberapa fungsi yaitu bertindak sebagai penyelenggara jasa

informasi bibliografis nasional dan sebagai pusat penelitian dan pengembangan

(Basuki, 2008). Sebagai penyelenggara jasa informasi dan pusat penelitian serta

pengembangan, PERPUSNAS menyediakan beragam fasilitas. Namun menurut

Bpk. Aristianto selaku kepala Sub-bidang Otomasi Perpustakaan Nasional, belum

semua fasilitas diketahui masyarakat dan panduan penggunaannya dapat

dikembangkan demi tersampaikan kepada masyarakat luas. Berdasarkan data

kuesioner yang telah disebarkan di awal riset, 55.8% pengunjung PERPUSNAS

belum mengetahui apa saja fasilitas yang ada, terutama dalam hal penggunaannya.

Dengan semua hasil riset yang ada, informasi mengenai alur penggunaan fasilitas

di PERPUSNAS perlu dikembangkan lagi, sehingga pengunjung dapat

menggunakan fasilitas dengan maksimal.

Penyampaian informasi mengenai alur penggunaan fasilitas dapat dilakukan

melalui beragam cara, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi multimedia.

Multimedia merupakan perpaduan dari teknologi komputer baik perangkat keras

maupun perangkat lunak dengan teknologi elektronik lainnya untuk

Page 15: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

2

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

menyampaikan suatu informasi yang interaktif (Tay, 2006). Salah satu teknologi

multimedia yang dapat digunakan adalah game. Game memenuhi 2 unsur yaitu

visual dan kinestetis, dimana kedua unsur tersebut membuat proses penyampaian

informasi berjalan lancar diiringi dengan konsentrasi yang tinggi saat memainkan

game, sehingga menyampaian informasi akan lebih baik (Wardani, 2017). Jenis

game yang digunakan adalah game 3D, dimana mayoritas aset akan ditampilkan

dalam wujud 3 dimensi. 3D atau 3 dimensi adalah sebuah perkembangan dari

bentuk 2 dimensi yang memiliki nilai lebih yaitu volume atau kedalaman

(Nugroho & Pramono, 2017). Dengan 3D, sebuah desain dapat terlihat lebih

mendekati nyata dan akan membantu user merasakan simulasi fasilitas seperti

keadaan yang ada.

Berdasarkan masalah yang ditemukan, akan dirancang model 3D berupa peralatan

dan perlengkapan yang digunakan sebagai fasilitas di PERPUSNAS. Perancangan

model tersebut akan dibuat secara realistis sehingga mendekati wujud aslinya.

Diharapkan pengunjung mendapatkan gambaran mengenai bagaimana

penggunaan fasilitas disertai dengan peralatan dan perlengkapan yang berkaitan

dalam bentuk game. Dengan begitu, pengunjung perpusnas dapat lebih

memahami informasi mengenai alur penggunaan fasilitas yang ada di

PERPUSNAS dengan baik.

1.2 Perumusan Masalah

Bagaimana pembuatan model 3D yang realistis sebagai aset untuk game simulasi

“Ayo ke PERPUSNAS”.

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari skripsi ini adalah membuat desain model 3D untuk digunakan dalam

game 3D simulasi “Ayo ke PERPUSNAS”.

Adapun manfaat dari skripsi ini adalah meningkatkan kemampuan mendesain

sesuai kebutuhan dan realitas, menghasilkan desain yang menggambarkan alur

Page 16: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

3

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

fasilitas di PERPUSNAS dan desain yang dibuat tampak nyata serta menarik

perhatian pengguna game.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Desain model 3D aset dibuat berdasarkan wujud nyata dari PERPUSNAS dan

menyesuaikan kebutuhan di dalam game.

2. Media informasi dirancang untuk platform windows.

3. Media informasi dibuat dengan aplikasi Autodesk Maya 2018, Adobe

Illustrator CC 2017, Adobe Photoshop CC 2017 dan Adobe Audition CS6.

4. Target pengguna untuk seluruh pengunjung PERPUSNAS, atas dasar

pertimbangan dari tujuan proyek ini yang berupa media penyampaian

informasi.

5. Hardware penunjang aplikasi antara lain standing PC, Keyboard dan Mouse.

6. Model media informasi ini berupa model 3D yang akan dimasukkan ke dalam

game simulasi.

7. Material dan tekstur berdasarkan wujud nyata dari PERPUSNAS.

8. Membuat model 3D aset yang ada di fasilitas monograf terbuka di lantai 21

dan 22.

1.5 Metode Pengumpulan Data

Data sangat diperlukan untuk mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi.

Data-data tersebut diperoleh dengan menggunakan 3 metode, yaitu:

a. Observasi

Observasi dilakukan dengan mendatangi PERPUSNAS dan mendata seluruh

bangunan berikut fasilitas dan peralatan yang ada untuk diimplementasikan dalam

bentuk 3D.

b. Wawancara

Page 17: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

4

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Wawancara dilakukan untuk memastikan apa saja peralatan atau perlengkapan

yang berkaitan langsung dengan alur penggunaan fasilitas. Data seluruh peralatan

dan perlengkapan tersebut akan menjadi aset utama serta tambahan dalam game.

Selain itu, material yang sangat mirip juga akan diutamakan agar memberikan

hasil yang mendekati nyata.

c. Kuesioner

Kuesioner diberikan kepada 30 responden umum yang berisi pertanyaan seputar

fasilitas PERPUSNAS dan game. Penyebaran kuesioner akan dilakukan 2 kali,

yaitu sebelum dibuatnya project dan setelah project selesai untuk mendapatkan

feedback.

1.6 Metode Pelaksanaan Skripsi

Luther menjelaskan tahap-tahap pengembangan perangkat lunak multimedia

dengan beberapa langkah, dengan ketentuan tahapan konsep dan desain harus

dimulai dahulu kemudian tahapan lain dapat dikerjakan tanpa berurutan atau

secara paralel.

A. Concept, tahap ini berisi mengenai penentuan target pengguna jenis, serta

tujuan dari perangkat lunak multimedia yang akan dikembangkan. Tahap

desain akan mengacu pada tahap ini, sehingga secara keseluruhan proses

pengembangan mengacu pada tahap ini.

B. Design, tahap ini bertujuan untuk menentukan gaya serta material yang

akan dimasukan ke dalam prangkat multimedia. Jika beberapa hal tidak

sesuai yang diharapkan, dapat ditambahkan material baru atau diubah di

tahapan akhir metode ini.

C. Material Collecting, Setelah desain dibuat dan sudah ditentukan konsep,

pengembang akan mengumpulkan material yang tidak dibuat sendiri.

Proses pengumpulan material ini dapat dikerjakan secara paralel atau

bersamaan dengan tahap assembly.

Page 18: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

5

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

D. Assembly, Pada tahap ini ada beberapa kemungkinan, 2 diantaranya yaitu

melakukan pembuatan secara keseluruhan atau tidak melakukan

pembuatan sedikitpun, melainkan hanya menggabungkan beberapa

material saja. Jika hanya menggabungkan, pengembang akan mengikuti

flowchart atau storyboard yang sudah ada.

E. Testing, Tahap ini berguna untuk memastikan bahwa perangkat lunak

yang dibuat sudah sesuai dengan keinginan. Pengujian dilakukan dua kali

yaitu dengan pengembang dan dengan target pengguna.

F. Distribution, Pengembang memiliki beberapa cara untuk pendistribusian

ini, misalnya dengan CD, flashdisk atau internet. Hal ini disesuaikan

dengan ukuran fila dan penataannya. (Binanto, 2013).

Berikut adalah bagan dari metode luther pada gamber 1.1:

Gambar 1. 1 Metode Luther

Sumber: (Sutopo, 2003)

Page 19: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

6

2. BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan

Perpustakaan memiliki pengertian yang rancu di masyarakat. Pengertian dari

perpustakaan yaitu sebuah unit kerja berupa tempat pengumpulan, menyimpan

dan memelihara koleksi pustaka (Mubasyaroh, 2016). Perpustakaan terbagi

menjadi berbagai macam jenis sesuai fungsinya, salah satunya yaitu Perpustakaan

Nasional.

2.1.1 Perpustakaan Nasional

Dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 Perpustakaan Nasional adalah

lembaga pemerintah non departemen (LPND) yang melaksanakan tugas

pemerintahan dalam bidang perpustakaan yang berfungsi sebagai perpustakaan

pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian,

perpustakaan pelestarian, dan pusat jejaring perpustakaan, serta berkedudukan di

ibukota negara.

2.2 3D (3 Dimensi)

Sebuah objek yang memiliki panjang, lebar dan tinggi disebut dengan 3 dimensi,

dimana menunjukan bahwa ruang atau objek ini memiliki dimensi geometris.

Beberapa contohnya yaitu kotak perhiasan, tabung gas, dan lain sebagainya. 3D

menggambarkan titik koordinat kartesius x, y dan z (Nugroho & Pramono, 2017).

2.2.1 Modeling 3D

Modeling 3D adalah proses awal dari penciptaan sebuah objek virtual 3D.

Modeling 3D adalah proses menciptakan permukaan maupun bidang 3D secara

Page 20: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

7

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

virtual pada objek dan karakter rancangan seorang desainer. Modeling 3D

berperan penting dalam alur kerja Maya secara keseluruhan. Sisi-sisi permukaan

poligon, NURBS, maupun subdivision adalah komponen yang menampilkan

warna dan tekstur pada objek. Dalam proses modeling, akurasi sangatlah penting

karena semakin akurat model yang dibuat, semakin sempurna hasil akhir model

yang dibuat (Yudistira, 2007).

Suatu proses pembentukan model yang mengikuti sketsa atau blueprint dari

sebuah objek disebut juga dengan modeling. Digital modeling adalah pembuatan

model baik dari bentuk nyata maupun fiktif yang dilakukan secara digital

menggunakan perangkat lunak khusus (R. Simamora & Artaty Zega, 2019).

Digital modeling mengacu pada suatu proses pembuatan representasi matematis

bentuk tiga dimensi dari sebuah objek. Hasil dari proses ini disebut dengan model

3D atau 3D mesh. (Vaughan, 2011)

2.2.1 Material dan Tekstur

Material dan tekstur adalah warna atau corak pada objek virtual 3D. desainer

dapat mendesain material agar objek terbuat menyerupai aslinya (Yudistira,

2007). Material berisi deskripsi dasar tentang bagaimana cahaya berinteraksi

dengan permukaan. Kunci komponen dari material adalah warna, refleksi,

transparansi, refraksi, absorbsi, dan emisi cahaya. Tekstur menambah detail lebih

pada sebuah permukaan. Tekstur dibuat dari raterized image ataupun fungsi

matematika yang dapat menampilkan warna dari beragam input. Gambar dapat

diletakkan pada permukaan model 3D dan memberikan penyesuaian tingkat tinggi

(Connell, 2011).

Cahaya yang dipantulkan secara langsung setelah menyentuh objek ataupun

dipantulkan dengan penambahan material warna akan membuat sebuah objek

terlihat jelas. Namun ada juga cahaya yang meneruskan sebagian cahaya karena

objek bersifat transparan. Hal hal tersebut akan memberikan efek pada tampilan

objek, sehingga material warna akan terlihat berkilau, dof, atau bahkan terlihat

Page 21: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

8

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

transparan. Tekstur adalah sebuah teknik pemberian detail pada material yang ada

sdi sebuah objek, seperti membuat objek terlihat halus ataupun kasar (Nugraha,

2016).

2.3 Autodesk Maya

Autodesk Maya adalah perangkat lunak untuk membuat model 3D dan animasi

yang dapat digunakan di banyak sistem informasi. Banyak fitur yang dimiliki

maya, mulai dari modelling, rendering sampai penambahan efek. Maya

diproduksi oleh perusahaan Alias System Corporation dan kemudian diakusisi

oleh Autodesk. Inc (Andriyanto & Suyanto, 2017).

2.4 Adobe Illustrator

Adobe illustrator adalah sebuah perangkat lunak desain berbasis vektor yang

memiliki beragam fitur serta fasilitas untuk menghasilkan suatu karya kreatif.

Perangkat lunak ini dimanfaatkan untuk menggambar atau mengilustrasikan

vektor seperti karakter animasi, dan beragam desain lainnya dengan

menambahkan beberapa efek untuk menghasilkan sebuah tampilan yang menarik

(Novitasari, Djahir, & Fatimah, 2015).

2.5 Adobe Photoshop

Adobe photoshop adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk editing

gambar. Perangkat lunak ini berbasis bitmap serta memiliki beragam fitur dan

efek yang lengkap. Adobe photoshop memungkinkan pengguna untuk editing

sebuah foto ataupun mendesain gambar (Juliana, 2016).

2.6 Adobe Audition

Adobe audition adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk

mengolah suara. Perangkat lunak ini memungkinkan pengguna untuk merekam

suara serta memperbaiki jika ada kesalahan di dalam perekaman seperti suara

bising. Selain itu juga pengguna dalan menambah efek pada suara sehingga terjadi

perubahan didalamnya. Selain mengedit, pengguna juga dapat menggabungkan

Page 22: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

9

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

beberapa suara menjadi satu kesatuan dan disimpan dalam beragam format

(Jubaedi & Bahri, 2018).

2.7 Skala Likert

Sebuah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, opini, persepsi, serta

pendapat mengenai sebuah fenomena sosial disebut dengan skala likert. Dalam

pengukuran tanggapan responden data yang digunakan adalah data kuantitatif.

Skala likert menggunakan sistem skor dengan bobot paling tinggi memiliki poin 5

dan bobot paling rendah memiliki poin 1 (Komalasari, 2012). Berikut pada

gambar 2.1 adalah contoh penilaian dalam skala likert.

Gambar 2. 1 Skala Likert

Sumber: (Komalasari, 2012)

2.8 Penelitian Terdahulu

Dalam menjalankan penelitian ini,digunakan penelitian terdahulu sebagai acuan

untuk mengembangkan materi penelitian. Berikut adalah beberapa referensi yang

berkaitan untuk menambahkan bahan kajian:

2.8.1 Pemodelan 3 Dimensi untuk Bangunan Di Kawasan Puspiptek, Serpong

Potensi riset dan teknologi multidisiplin di PUSPIPTEK patut diketahui oleh para

peneliti. Namun pihak terkait dan masyarakat kurang mengetahui mengenai hal

tersebut. Sehingga pembuatan model 3D bangunan di kawasan PUSPIPTEK

diharapkan dapat mengembangkan pelaksanaan dan pemanfaatan riset yang dapat

dilakukan di di kawasan tersebut. Maka perlu dibuat model 3D dari lokasi

Page 23: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

10

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

bangunan, fasilitas hingga sarana yang ada pada aplikasi geospasial yang akan

menampilkan wilayah PUSPIPTEK secara spasial.

Gambar 2. 2 Metode yang Digunakan Penulis

Sumber: (G.H., E., & Y., 2012)

Gambar 2.2 adalah metode yang digunakan dalam penelitian “Pemodelan 3

Dimensi Untuk Bangunan Di Kawasan Puspiptek, Serpong”. Metode yang

digunakan terdiri dari 3 bagian utama yaitu persiapan, pemodelan dan hasil. 57

model 3 dimensi sudah tersimpan di Google Warehouse sampai hasil akhir

penulisan dan ditampilkan pada aplikasi Google Earth (G.H., E., & Y., 2012).

Dalam penelitian ini, penulis membuat model bangunan dengan memodifikasi

objek-objek primitif 3D (kotak, tabung, dan sebagainya) sehingga membantuk

wujud asli dari bangunan puspitek. Selain itu, penulis juga menggunakan texture

dari foto asli yang melalui proses editing atau disebut dengan image texturing.

Kedua hal tersebut juga dilakukan dalam proses pembuatan model 3D untuk game

“Ayo ke PERPUSNAS”. Memodifikas objek primitif 3D silakukan sebagai teknik

utama untuk membentuk suatu model 3D, sedangkan image texturing digunakan

agar hasil model 3D lebih mendekati nyata. Perbedaan yang ada yaitu, pada

penelitian ini, penulis menggunakan perangkat lunak SKETCHUP, sedangkan

dalam pembuatan model 3D untuk game “Ayo ke PERPUSNAS” menggunakan

Autodesk Maya. Pemilihan perangkat lunak Autodesk Maya dikarenakan tujuan

dari pembuatan model 3D adalah untuk menghasilkan sebuah aset di dalam game,

sehingga membutuhkan detail yang lebih jelas, sedangkan Sketchup

Page 24: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

11

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

diperuntukkan terutama untuk pembuatan bangunan, serta untuk exporting dalam

format .fbx mengharusnya user memiliki sketchup pro atau berbayar terlebih

dahulu.

2.8.2 Pembuatan Model 3d Anatomi Telinga Manusia untuk Aplikasi Viewer

pada PT Penerbit Erlangga

Pembuatan model 3D anatomi telinga manusia bertujuan untuk memberikan

pengalaman belajar yang berbeda dengan menggunakan objek 3D yang

menyerupai wujud asli pada aplikasi viewer. Manfaat dari pembuatan model 3D

anatomi telinga manusia ini adalah menampilkan objek 3D yang dibuat

menyerupai wujud asli dan dapat diamati dari berbagai sudut pandang sehingga

membuat pengguna lebih memahami informasi yang disampaikan.

Metode yang digunakan dalam pembuatan model 3D anatomi telinga manusia ini

melalui 3 tahap utama yaitu perencanaan, produksi dan validasi. Pada Hasil akhir,

model 3D anatomi telinga manusia yang sudah dibuat memiliki kemiripan secara

keseluruhan sebesar 71,2%, pada kemiripan tekstur mendapatkan presentasi

sebesar 64% (Adillasari, 2018).

Penilitian ini menggunakan Autodesk maya untuk membuat model telinga

manusia dan memanfaaatkan beragam fiturnya. Penulis berusaha membuat sebuah

model yang mirip dengan wujud asli agar target pengguna dapat memahami

informasi yang disampaikan dengan lebih baik. Hal tersebut berkaitan dengan

tujuan penelitian pembuatan model 3D untuk game “Ayo ke PERPUSNAS”, yaitu

agar informasi alur penggunaan fasilitas di PERPUSNAS dapat disampaikan

dengan lebih baik, sehingga pengunjung memahami apa yang disampaikan.

Perbedaan yang ada yaitu pada bagian referensi, dimana pembuatan model 3D

aset game “Ayo ke PERPUSNAS” menggunakan 1 gambar referensi untuk setiap

asetnya, sehingga hasil lebih mirip sesuai dengan saran yang diberikan pada

penelitian telinga manusia.

Page 25: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

12

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Kesimpulan yang didapatkan dari kedua penelitian terdahulu diatas adalah

pembuatan model 3D yang mendekati wujud nyata menggunakan referensi yang

tetap dan berupa foto dari benda asli yang akan dibuat dalam bentuk digital.

Metode yang digunakan secara umum memiliki 3 tahap utama yaitu perancangan,

produksi dan validasi.

Page 26: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

13

3. BAB III

PERANCANGAN DAN REALISASI

3.1 Perancangan Model 3D

Perancangan model 3D sebagai aset untuk game “Ayo ke PERPUSNAS”

menyesuaikan wujud, warna, serta tekstur asli seluruh fasilitas yang akan diangkat

di dalam game. Pembuatan aset yang mendekati bentuk nyata ini, bertujuan untuk

membuat pengunjung dapat merasakan penggunaan fasilitas di PERPUSNAS

yang sesungguhnya. Metodologi yang digunakan dalam pembuatan aset ini adalah

metodologi luther, d imana pembentukan konsep akan menjadi tahap awalnya.

3.1.1 Konsep

Pembuatan konsep didasarkan pada tujuan utama pembuatan game, yaitu

memberikan gambaran kepada pengunjung PERPUSNAS mengenai alur

penggunaan fasilitas yang ada. Seluruh informasi penggunaan fasilitas harus

didukung dengan tampilan yang sesuai, karena pengenalan akan menjelaskan

secara detail arah alur yang benar dan penggunaan alat dengan benar. Beberapa

aturan dalam penggunaan fasilitas juga akan dijabarkan sehingga pengunjung

PERPUSNAS dapat menggunakan fasilitas dengan baik dan bijak.

Pembuatan model 3D akan menggambarkan wujud nyata dari fasilitas

PERPUSNAS. Pemilihan tekstur, material, bentuk, serta ukuran mengikuti

keadaan realitas berdasarkan hasil riset langsung di PERPUSNAS. Fokus dari

pembuatan model 3D dibatasi pada kebutuhan dalam penyampaian informasi,

sehingga model 3D akan diutamakan pada pembuatan peralatan dan perlengkapan

yang berkaitan langsung dengan fasilitas yang akan dijabarkan. Sedangkan

beberapa penunjang lainnya yang tidak berkaitan langsung akan dibuat

menyesuaikan ketersediaan waktu. Penjelasan singkat mengenai konsep model 3D

yang dibuat dijabarkan pada tabel 1 berikut.

Page 27: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

14

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Tabel 1. Konsep Model 3D

Tujuan Utama Membuat aset 3D realistis untuk

game “Ayo ke PERPUSNAS”

Jenis Produk Model 3D

Target Pengguna Seluruh pengunjung PERPUSNAS

dengan rentang usia 15 tahun

sampai 25 tahun

Software yang digunakan Autodesk Maya 2018

Adobe Illustrator CC 2019

Adobe Photoshop CC 2019

Adobe Audition CS6

Output Produk .FBX

.mp3

.jpg

.png

Model 3D untuk game “Ayo ke PERPUSNAS” terbagi menjadi 3, yaitu aset

utama, aset tambahan dan environment. Aset utama berisi seluruh peralatan dan

perlengkapan yang digunakan secara langsung dalam penggunaan fasilitas. Aset

tambahan adalah aset yang tidak digunakan secara langsung namun memberi nilai

tambah untuk keindahan dalam tampilan game. Environment adalah tampilan

dinding, lantai dan langit-langit yang akan digunakan di dalam game. Dalam

pembuatannya bukan termasuk aset 3D yang diprioritaskan sehingga akan

dikerjakan jika waktunya memungkinkan. Tabel 2 berisi seluruh aset yang akan

dibuat mulai dari aset utama sampai environment

Tabel 2 Daftar Aset

Aset Utama 1. Buku utama (9 buah)

2. Meja taruh

3. Meja baca

4. Kursi baca

Page 28: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

15

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

5. Printer

6. Mesin pencarian kode buku

7. Rak

8. Tangan

9. Buku terbuka

10. Resepsionis 3D

Aset Tambahan 1. Sofa

2. Meja resepsionis lt 21

3. Meja resepsionis lt 22

4. Buku tambahan

5. Jam

6. Meja resepsionis satpam

7. Hiasan dinding/lukisan

Environment 1. Dinding lt 21 (fasilitas monograf terbuka)

2. Dinding lt 22 (fasilitas monograf terbuka)

3. Lantai

4. Langit langit

Informasi mengenai data riset melalui internet kurang memadai sehingga

mengharuskan pendataan riset dilakukan di lokasi utama yaitu PERPUSNAS.

Namun karena pandemi COVID-19, PERPUSNAS tutup selama 3 bulan yang

menyebabkan proses riset terhambat, sehingga beberapa aset tambahan dan

environtment tidak dapat diselesaikan. Namun hal tersebut tidak mengganggu

fungsi utama game dalam penyampaian informasi mengenai alur pernggunaan

fasilitas di PERPUSNAS.

3.1.2 Desain

Pada tahap ini dibuat sketsa ataupun storyboard untuk menentukan gaya desain

dan material yang akan digunakan. Pembuatan model 3D berdasar pada beberapa

lantai yang akan digunakan guna menjelaskan fasilitas. Pemilihan material dan

tekstur menyesuaikan hasil riset di lantai-lantai tersebut. Selain warna dan tekstur,

pembuatan bentuk dan ukuran juga disesuaikan agar mendekati wujud asli dari

semua peralatan dan perlengkapan yang berkaitan dengan fasilitas. Tabel 3

berikut adalah storyboard untuk game “Ayo ke PERPUSNAS”.

Page 29: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

16

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Tabel 3. Storyboard

Page 30: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

17

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Berikut pada tabel 4 adalah beberapa referensi lantai yang digunakan sebagai

tempat riset.

Tabel 4. Referensi

Gambar Keterangan

Lobi

Lt 2

(Fasilitas

Keanggotaan)

Lt. 12 & 12A

(Koleksi

monograf

tertutup)

Page 31: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

18

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar Keterangan

Lt. 21 & 22

(koleksi

monograf

terbuka)

Berdasarkan wujud asli dari model aset-aset yang akan dibuat, secara umum

tekstur yang akan digunakan yaitu berupa tekstur kayu dan keramik, namun ada

juga tekstur lain yang lebih minoritas seperti aluminium, kertas, kain, dan lainnya.

3.1.3 Material Collecting

Berdasarkan pengalaman dan beberapa percobaan, material aset yang

menggunakan warna langsung dari maya berubah ketika dipindahkan ke software

pembuatan game. Sehingga dalam proses penambahan material dan tekstur, warna

tidak menggunakan fitur dari maya tetapi dari format .jpg sehingga warna yang

dihasilkan tidak akan berubah ketika berpindah ke software lain (Unity). Tabel 5

berikut menjabarkan material yang dibutuhkan.

Tabel 5. Material Collecting

KETERANGAN VISUALISASI

Nama Aset : Logo Perpusnas

Kegunaan : Sebagai material untuk aset

3D meja resepsionis

Extension File : .jpg

Sumber : Pembimbing PERPUSNAS

Page 32: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

19

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

KETERANGAN VISUALISASI

Nama Aset : Alas perangkat pencarian

Kegunaan : Sebagai material untuk aset

3D alas perangkat pencarian

Extension File : .jpg

Sumber : Helda

Nama Aset : Tekstur kayu seamless

Kegunaan : Sebagai material untuk aset

3D meja resepsionis

Extension File : .jpg

Sumber : Web SketchUp TEXTURES

https://www.sketchuptextureclub.com/

Nama Aset : Tekstur kayu putih seamless

Kegunaan : Sebagai material untuk aset

3D meja resepsionis

Extension File : .jpg

Sumber : Web SketchUp TEXTURES

https://www.sketchuptextureclub.com/

Nama Aset : Tekstur frosted glass

Kegunaan : Sebagai material untuk aset

3D meja baca

Extension File : .jpg

Sumber : Web Pinterest

https://id.pinterest.com/

Nama Aset : Tekstur aluminium seamless

Kegunaan : Sebagai material untuk aset

3D meja resepsionis dan meja baca

Extension File : .jpg

Sumber : Web SketchUp TEXTURES

https://www.sketchuptextureclub.com

Page 33: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

20

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

KETERANGAN VISUALISASI

Nama Aset : Tekstur aluminium metal

seamless

Kegunaan : Sebagai material untuk aset

3D meja resepsionis dan kursi

Extension File : .jpg

Sumber : Web SketchUp TEXTURES

https://www.sketchuptextureclub.com

Nama Aset : Cover buku “Thinking

Spanish Translation”

Kegunaan : Sebagai material untuk aset

3D buku 1 di lantai 21

Extension File : .jpg

Sumber : PERPUSNAS

Nama Aset : Cover buku “ORACLE 12c”

Kegunaan : Sebagai material untuk aset

3D buku 2 di lantai 21

Extension File : .jpg

Sumber : PERPUSNAS

Nama Aset : Cover buku “Kekuatan

Menerima Diri Apa Adanya”

Kegunaan : Sebagai material untuk aset

3D buku 3 di lantai 21

Extension File : .jpg

Sumber : PERPUSNAS

Nama Aset : Cover buku “Undang-ndang

Peradilan Agama”

Kegunaan : Sebagai material untuk aset

3D buku 4 di lantai 21

Extension File : .jpg

Sumber : PERPUSNAS

Page 34: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

21

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

KETERANGAN VISUALISASI

Nama Aset : Cover buku “Take Me Back”

Kegunaan : Sebagai material untuk aset

3D buku 1 di lantai 22

Extension File : .jpg

Sumber : PERPUSNAS

Nama Aset : Cover buku “The Da Vinci

Code”

Kegunaan : Sebagai material untuk aset

3D buku 2 di lantai 22

Extension File : .jpg

Sumber : PERPUSNAS

Nama Aset : Cover buku “Advertising &

Branding”

Kegunaan : Sebagai material untuk aset

3D buku 3 di lantai 22

Extension File : .jpg

Sumber : PERPUSNAS

Nama Aset : Cover buku “Bio Diversity

and Pest Management in Agroecosystems”

Kegunaan : Sebagai material untuk aset

3D buku 4 di lantai 22

Extension File : .jpg

Sumber : PERPUSNAS

Nama Aset : Cover buku “Integrating

Health Humanities, Social Science and

Clinical Care”

Kegunaan : Sebagai material untuk aset

3D buku 5 di lantai 22

Extension File : .jpg

Sumber : PERPUSNAS

Page 35: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

22

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

3.2 Realisasi

Setelah merancang bagaimana model 3D akan dibuat serta pengumpulan referensi

dan material, selanjutnya adalah tahap pembuatan aset serta penggabungan

beberapa material yaitu tahap assembly.

3.2.1 Pembuatan Sound Effect

Beberapa sound effect yang ada didalam game, dibuat dengan mengambil suara

menggunakan handphone. Setelah suara direkam, rekaman diedit dengan

menggunakan Adobe Audition CS6. Hasil rekaman suara dari handphone masih

mengandung suara bising, sehingga mengganggu fungsi utamanya sebagai sound

effect untuk interaksi di dalam game. Proses yang dilakukan di dalam perangkat

lunak Adobe Audition adalah dengan menggunakan fitur Noise Reduction. Fitur

ini memungkinkan pengguna untuk menghilangkan suara bising dari suara utama.

Pertama pengguna akan menyeleksi suara bising dengan Capture Noise Print,

setelah itu suara bising yang diseleksi akan dikurangi atau dihilangkan dengan

Noise Reduction.

3.2.2 Pembuatan Material

Pembuatan aset yang mendekati wujud nyata membutuhkan waktu yang banyak

dalam pengumpulan material yang sesuai. Salah satu caranya dengan mengambil

foto langsung di lokasi riset yaitu PERPUSNAS. Hal tersebut terkendala

dikarenakan merebaknya pandemi COVID-19, sehingga PERPUSNAS sempat

tutup selama 3 bulan. Waktu riset yang terhambat dapat disiasati dengan membuat

beberapa material menggunakan Adobe Illustrator CC 2019. Pembuatan aset

sendiri dapat mempersingkat waktu dan juga menghasilkan sebuah material

dengan kualitas yang lebih baik dari sebuah foto, karena tidak ada pengaruh

cahaya yang akan mengganggu. Gambar 3.1 adalah contoh material yang dibuat

mengikuti wujud nyatanya.

Page 36: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

23

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3. 1 Contoh Material yang Dibuat karena Dampak Terhambatnya Riset

Sumber: Pribadi

Material warna adalah salah satu fitur yang disediakan Autodesk Maya, namun

ternyata hasil warna berubah ketika dipindahkan ke aplikasi Unity. Hal yang

dilakukan untuk mempermudah pemberian material warna yaitu dengan mengganti

fitur warna dengan fitur foto, sehingga warna akan selalu sama karena mengikuti

foto. Dapat dilihat pada Gambar 3.2 berikut, warna di maya lebih terang dibanding

warna pada unity. Kedua objek di screenshot tanpa lighting dan efek, namun hasil

warnanya berbeda.

Gambar 3. 2 Sebelah Kiri Adalah Objek Pada Unity Dan Sebelah Kanan Adalah Objek Pada Maya

Sumber: Pribadi

Material juga dapat dibuat dari sebuah foto melalui sedikit modifikasi terlebih dahulu

dengan aplikasi adobe photoshop. Demi hasil aset yang mendekati nyata, beberapa

material dibuat dari sebuah foto yang diambil langsung pada peralatan atau

Page 37: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

24

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

perlengkapan yang akan dijadikan aset, salah satunya adalah buku. Buku yang

disediakan di fasilitas monograf terbuka memiliki kode agar mudah dikelompokkan

dan ditemukan. Hambatan dalam pembuatan material tanpa foto adalah sulitnya

ditemukan cover pada beberapa buku yang bersifat langka, atau diterbitkan di tahun

yang sudah lama. Dalam mengatasi hal tersebut, mengambil foto dari cover buku

secara langsung akan memudahkan, dengan sedikit fitur crop dan penambahan efek,

sebuah material siap digunakan.

3.2.3 Pembuatan Model 3D

Dalam proses pembuatan aset 3D, tahapan yang dilakukan, dimulai dengan membuat

model dengan beberapa cara yaitu extrude, boolean dan insert edge loop. Setelah

model terbentuk, material dan tekstur akan ditambahkan. Bagian terakhir yaitu export

dalam format .fbx.

Modelling

Model 3D yang akan dibuat berfungsi sebagai aset utama, tambahan dan juga

environment untuk digunakan di dalam game “Ayo Ke PERPUSNAS”. Bentuk yang

dibuat mengikuti benda benda nyata yang ada di lokasi riset, sehingga akan

menggambarkan situasi yang sebenarnya. Dalam pembuatan model 3D, biasa diawali

dengan sebuah cube atau polygon lainnya. Polygon dasar tersebut akan dimodifikasi

dengan menggunakan fitur-fitur yang disediakan Autodesk Maya. Beberapa fitur

utama yang digunakan yaitu extrude, boolean, dan insert edge loop.

Extrude

Sebuah polygon terbagi atas beberapa bagian, yaitu vertex, edge, face dan object

mode. Bagian pertama yaitu sebuah titik yang terletak di setiap sudut dari sebuah

polygon disebut dengan vertex. Gabungan dari dua vertex menghasilkan sebuah garis

yang disebut dengan edge atau tepian dari face, sedangkan face adalah sebuah sisi

dari polygon yang memiliki minimal 3 vertex dan 3 edge. Terakhir adalah

keseluruhan polygon, dimana vertex, edge dan face seluruhnya terseleksi, disebut

dengan object mode.

Page 38: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

25

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Extrude digunakan untuk menambah bagian dari sebuah polygon yang dapat

dilakukan pada bagian face, edge ataupun vertex. Extrude adalah fitur utama yang

digunakan dalam pembuatan model 3D. Hampir semua aset yang dibuat

menggunakan fitur extrude. Bagian baru yang tercipta dari fitur extrude akan menarik

masuk atau keluar sebuah face, edge atau vertex dari polygon utama. Pada gambar

3.3 menunjukan sebuah polygon cube yang diberikan extrude pada bagian atas.

Gambar 3.3 A) polygon cube B) polygon cube yang di extrude dibagian face atas

Sumber: Pribadi

Boolean

Fitur boolean memungkinkan seseorang menghasilkan sebuah model yang rumit

dengan menggabungkan dua polygon. Ada 3 jenis boolean, yaitu union, difference

dan intersection. Union adalah hasil dari dua polygon yang disatukan, difference

adalah hasil dari polygon utama yang dikurangi polygon tambahan, sedangkan

intersection adalah irisan dari kedua polygon. Dalam pembuatan aset inim boolean

yang digunakan adalah difference, dimana salah satu contohnya adalah pembuatan

rak buku. Gambar 3.4 berikut menunjukan fungsi dari fitur boolean differenc.

Page 39: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

26

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3.4 A) sebelum menggunakan boolean difference B) setelah menggunakan boolean

Sumber: Pribadi

Insert Edge Loop

Fitur ini memungkinkan seseorang untuk memisahkan face pada sebuah polygon

menjadi beberapa bagian. Pemisahan ini dilakukan dengan menambah edge yang

melingkari keseluruhan polygon atau sebagian saja. Dalam pembuatan aset, fitur ini

sangat berguna untuk menambahkan detail dan juga memperhalus wujud model.

Dalam pembuatan salah satu aset yaitu thermal printer, fitur ini digunakan agar

memberikan detail lengkungan seperti wujud nyatanya. Pada gambar 3.5 menunjukan

fitur insert edge loop sehingga menambah edge, dan ditransformasi menjadi

lengkungan.

Gambar 3.5 A) Sebelum menambahkan fitur insert edge loop B) setelah ditambahkan fitur

Sumber: Pribadi

Page 40: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

27

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Penambahan Material dan Tekstur

Tahap ini adalah bagian pemberian warna dan tekstur pada model yang sudah dibuat.

Sebelum menambahkan tekstur atau warna, fitur UV Mapping akan dilakukan pada

model yang telah dibuat. Fitur ini memungkinkan sebuah model diterjemahkan dalam

wujud 2D dengan membukanya menjadi banyak face. Seperti halnya membuka

sebuah gulungan kertas, seluruh bagian akan menjadi datar. UV Mapping akan

berguna untuk mengatur letak material dan menyesuaikannya pada seluruh face dari

model yang dibuat. Gambar 3.6 menunjukan penggunaan UV Mapping sehingga

teskstur terletak sesuai keinginan.

Gambar 3.6 Fitur UV Mapping

Sumber:Pribadi

Fitur lain di dalam UV Mapping yang digunakan adalah fitur Automatic, dimana fitur

ini memungkinkan deteksi setiap bagian dari sebuah model 3D secara otomatis.

Material ditambahkan bersamaan dengan penggunaan UV Mapping. Jenis material

yang digunakan adalah lambert, phong, dan phong e. Phong dan phong e memberikan

efek pantulan cahaya pada material, sedangkan lambert tidak. Setelah memilih jenis

material, file akan ditambahkan dalam format .jpg dan .png sesuai dengan kebutuhan.

Fitur Material di dalam maya memungkinkan seseorang untuk memberikan warna

secara langsung, namun karena perubahan warna terjadi di aplikasi unity, maka warna

ditambahkan dalam bentuk file .jpg. Berikut pada gambar 3.7 adalah fitur Hypershade

yang menunjukan material yang digunakan dalam salah satu model 3D.

Page 41: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

28

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 3.7 Fitur Hypershade untuk menunjukan seluruh material dan tekstur

Sumber: Pribadi

Exporting

Tahap terakhir yaitu exporting, dimana seluruh aset yang telah selesai dibuat akan

diberikan kepada programmer untuk selanjutnya dimasukan ke dalam game. Export

dapat dilakukan dengan export all atau export selection, namun jika menggunakan

export all, kamera pada maya akan ikut tereksport dan menyulitkan programmer.

Seluruh aset dieksport dengan menggunakan export selection dalam format .fbx.

Format .fbx dipilih setelah mencoba format sebelumnya yaitu .obj. Programmer

untuk game “Ayo ke PERPUSNAS” berpendapat bahwa format .fbx lebih

memudahkan ketika memasukan aset ke dalam game. Format .fbx memungkinkan

material terdeteksi secara otomatis, sedangkan material untuk format .obj harus

dimasukan secara manual, sehingga memakan waktu lebih banyak.

Page 42: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

29

4. BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pengujian

Pengujian untuk aset 3D untuk game “Ayo ke Perpusnas” dilakukan setelah

pembuatan aset selesai dan game sudah dapat dimainkan. Berdasarkan metode

luther, pengujian dilakukan pada proses testing. Aset 3D yang diuji adalah aset

utama dan aset tambahan.

4.2 Deskripsi Pengujian

Pengujuan aset 3D dilakukan dalam 2 tahap, yaitu tahap alpha testing dan beta

testing. Alpha testing adalah testing yang dilakukan di dalam tim pengembang

untuk menguji bug, error, serta kesesuaian aset agar dapat segera di perbaiki.

Tahap selanjutnya yaitu beta testing yang dilakukan dengan target pengguna dan

ahli. Target pengguna diutamakan pengunjung PERPUSNAS dengan usia antara

15-25 tahun dan ahli dalam bidang desain 3D. Pengujian beta testing dilakukan

kepada 30 orang responden yang memainkan versi beta dari game “Ayo ke

Perpusnas”. Pada laporan skripsi ini, beta testing di fokuskan pada kemiripan

serta desain dari aset 3D yang sudah dibuat.

4.3 Prosedur Pengujian

Berikut adalah langkah-langkah dalam pelaksanaan alpha testing dan beta testing

4.3.1 Prosedur Alpha Testing

Setelah game dimainkan, aset 3D diuji kemiripannya dengan wujud benda nyata

yang ada di PERPUSNAS. Selain nilai kemiripan, responden juga akan

memberikan penilaian mengenai dampak kemudahan yang diberikan dari aset 3D

untuk menyelesaikan game dan memahami alur fasilitas di PERPUSNAS.

Penilaian terakhir yaitu mengenai seberapa menariknya aset 3D yang telah dibuat.

Page 43: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

30

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

4.3.2 Prosedur Beta Testing

Rencana awal pelaksanaan beta testing adalah secara offline langsung di

PERPUSNAS, namun terkendala pandemi COVID-19. Sehingga beta testing

dilaksanakan secara online dengan menyebarkan file game dalam format .rar

untuk di download dan dimainkan oleh responden. Kuesioner dibuat

menggunakan Google Form dan disebarkan juga bersamaan dengan penyebaran

game. Responden berasal dari orang-orang terdekat dengan mengutamakan usia

15-25 tahun dan sudah pernah mengunjungi PERPUSNAS. Pengujian dilakukan

dengan menggunakan skala likert dengan 5 poin respon.

Tahapan beta testing yang dilakukan yaitu:

1. Responden mengunduh game dalam format .rar di perangkat masing-

masing

2. Responden memainkan game yang sudah diunduh

3. Responden mengisi data diri

4. Responden memberi penilaian sesuai dengan pernyataan yang tertera di

kuisioner

4.4 Data Hasil Pengujian

Hasil pengujian dari alpha testing di dapatkan dari perwakilan divisi otomasi

PERPUSNAS bapak Ryan Aries. Beta testing didapatkan dari kuisioner yang

telah diisi oleh 30 responden.

4.4.1 Hasil Alpha Testing

Berikut pada tabel 6 adalah hasil pengujian alpha testing mengenai kemiripan

bentuk dari model 3D yang dibuat dibandingkan dengan peralatan dan

perlengkapan dalam wujud nyata yang ada di PERPUSNAS:

Tabel 6. Hasil Alpha Testing Mengenai Kemiripan Bentuk Model 3D

Page 44: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

31

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

No Pernyataan

1 Scanner

Sangat

Tidak

Mirip

Tidak

Mirip

Netral Mirip Sangat

Mirip

Jawaban ✔

2 Perangkat mesin pencarian (secara keseluruhan)

Sangat

Tidak

Mirip

Tidak

Mirip

Netral Mirip Sangat

Mirip

Jawaban ✔

3 Rak buku

Sangat

Tidak

Mirip

Tidak

Mirip

Netral Mirip Sangat

Mirip

Jawaban ✔

4 Buku utama (buku yang akan dicari)

Sangat

Tidak

Mirip

Tidak

Mirip

Netral Mirip Sangat

Mirip

Jawaban ✔

5 Meja baca

Sangat

Tidak

Mirip

Tidak

Mirip

Netral Mirip Sangat

Mirip

Jawaban ✔

6 Kursi baca (merah dan tosca)

Sangat Tidak Netral Mirip Sangat

Page 45: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

32

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Tidak

Mirip

Mirip Mirip

Jawaban ✔

7 Buku ketika terbuka/dibaca

Sangat

Tidak

Mirip

Tidak

Mirip

Netral Mirip Sangat

Mirip

Jawaban ✔

8 Meja taruh

Sangat

Tidak

Mirip

Tidak

Mirip

Netral Mirip Sangat

Mirip

Jawaban ✔

9 Sofa coklat

Sangat

Tidak

Mirip

Tidak

Mirip

Netral Mirip Sangat

Mirip

Jawaban ✔

10 Buku tambahan (buku yang tidak dicari atau pajangan)

Sangat

Tidak

Mirip

Tidak

Mirip

Netral Mirip Sangat

Mirip

Jawaban ✔

11 Meja resepsionis lantai 21

Sangat

Tidak

Mirip

Tidak

Mirip

Netral Mirip Sangat

Mirip

Jawaban ✔

Page 46: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

33

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

12 Meja resepsionis lantai 22

Sangat

Tidak

Mirip

Tidak

Mirip

Netral Mirip Sangat

Mirip

Jawaban ✔

13 Lukisan

Sangat

Tidak

Mirip

Tidak

Mirip

Netral Mirip Sangat

Mirip

Jawaban ✔

Berikut pada tabel 7 adalah hasil pengujian alpha testing mengenai kemiripan

material dan tekstur dari model 3D yang dibuat dibandingkan dengan peralatan

dan perlengkapan dalam wujud nyata yang ada di PERPUSNAS:

Tabel 7. Hasil Alpha Testing Mengenai Kemiripan Material/Tekstur Model 3D

No Pernyataan

1 Scanner

Sangat

Tidak

Mirip

Tidak

Mirip

Netral Mirip Sangat

Mirip

Jawaban ✔

2 Perangkat mesin pencarian (secara keseluruhan)

Sangat

Tidak

Mirip

Tidak

Mirip

Netral Mirip Sangat

Mirip

Jawaban ✔

3 Rak buku

Page 47: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

34

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Sangat

Tidak

Mirip

Tidak

Mirip

Netral Mirip Sangat

Mirip

Jawaban ✔

4 Buku utama (buku yang akan dicari)

Sangat

Tidak

Mirip

Tidak

Mirip

Netral Mirip Sangat

Mirip

Jawaban ✔

5 Meja baca

Sangat

Tidak

Mirip

Tidak

Mirip

Netral Mirip Sangat

Mirip

Jawaban ✔

6 Kursi baca (merah dan tosca)

Sangat

Tidak

Mirip

Tidak

Mirip

Netral Mirip Sangat

Mirip

Jawaban ✔

7 Buku ketika terbuka/dibaca

Sangat

Tidak

Mirip

Tidak

Mirip

Netral Mirip Sangat

Mirip

Jawaban ✔

8 Meja taruh

Sangat

Tidak

Mirip

Tidak

Mirip

Netral Mirip Sangat

Mirip

Page 48: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

35

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Jawaban ✔

9 Sofa coklat

Sangat

Tidak

Mirip

Tidak

Mirip

Netral Mirip Sangat

Mirip

Jawaban ✔

10 Buku tambahan (buku yang tidak dicari atau pajangan)

Sangat

Tidak

Mirip

Tidak

Mirip

Netral Mirip Sangat

Mirip

Jawaban ✔

11 Meja resepsionis lantai 21

Sangat

Tidak

Mirip

Tidak

Mirip

Netral Mirip Sangat

Mirip

Jawaban ✔

12 Meja resepsionis lantai 22

Sangat

Tidak

Mirip

Tidak

Mirip

Netral Mirip Sangat

Mirip

Jawaban ✔

13 Lukisan

Sangat

Tidak

Mirip

Tidak

Mirip

Netral Mirip Sangat

Mirip

Jawaban ✔

Page 49: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

36

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Berikut pada tabel 8 adalah hasil pengujian alpha testing mengenai seberapa

menarik model 3D yang dibuat:

Tabel 8. Hasil Alpha Testing Mengenai Seberapa Menarik Model 3D

No Pernyataan

1 Scanner

Sangat

Tidak

Menarik

Tidak

Menarik

Netral Menarik Sangat

Menarik

Jawaban ✔

2 Perangkat mesin pencarian (secara keseluruhan)

Sangat

Tidak

Menarik

Tidak

Menarik

Netral Menarik Sangat

Menarik

Jawaban ✔

3 Rak buku

Sangat

Tidak

Menarik

Tidak

Menarik

Netral Menarik Sangat

Menarik

Jawaban ✔

4 Buku utama (buku yang akan dicari)

Sangat

Tidak

Menarik

Tidak

Menarik

Netral Menarik Sangat

Menarik

Jawaban ✔

5 Meja baca

Sangat

Tidak

Menarik

Tidak

Menarik

Netral Menarik Sangat

Menarik

Page 50: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

37

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Jawaban ✔

6 Kursi baca (merah dan tosca)

Sangat

Tidak

Menarik

Tidak

Menarik

Netral Menarik Sangat

Menarik

Jawaban ✔

7 Buku ketika terbuka/dibaca

Sangat

Tidak

Menarik

Tidak

Menarik

Netral Menarik Sangat

Menarik

Jawaban ✔

8 Meja taruh

Sangat

Tidak

Menarik

Tidak

Menarik

Netral Menarik Sangat

Menarik

Jawaban ✔

9 Sofa coklat

Sangat

Tidak

Menarik

Tidak

Menarik

Netral Menarik Sangat

Menarik

Jawaban ✔

10 Buku tambahan (buku yang tidak dicari atau pajangan)

Sangat

Tidak

Menarik

Tidak

Menarik

Netral Menarik Sangat

Menarik

Jawaban ✔

11 Meja resepsionis lantai 21

Sangat Tidak Netral Menarik Sangat

Page 51: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

38

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Tidak

Menarik

Menarik Menarik

Jawaban ✔

12 Meja resepsionis lantai 22

Sangat

Tidak

Menarik

Tidak

Menarik

Netral Menarik Sangat

Menarik

Jawaban ✔

13 Lukisan

Sangat

Tidak

Menarik

Tidak

Menarik

Netral Menarik Sangat

Menarik

Jawaban ✔

Berikut pada tabel 9 adalah hasil pengujian alpha testing mengenai apakah model

3D membantu responden menyelesaikan dan memahami jalannya game:

Tabel 9. Hasil Alpha Testing Mengenai Seberapa Membantu Model 3D

No Pernyataan

1 Scanner

Sangat

Tidak

Membantu

Tidak

Membantu

Netral Membantu Sangat

Membantu

Jawaban ✔

2 Perangkat mesin pencarian (secara keseluruhan)

Sangat

Tidak

Membantu

Tidak

Membantu

Netral Membantu Sangat

Membantu

Page 52: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

39

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Jawaban ✔

3 Rak buku

Sangat

Tidak

Membantu

Tidak

Membantu

Netral Membantu Sangat

Membantu

Jawaban ✔

4 Buku utama (buku yang akan dicari)

Sangat

Tidak

Membantu

Tidak

Membantu

Netral Membantu Sangat

Membantu

Jawaban ✔

5 Meja baca

Sangat

Tidak

Membantu

Tidak

Membantu

Netral Membantu Sangat

Membantu

Jawaban ✔

6 Kursi baca (merah dan tosca)

Sangat

Tidak

Membantu

Tidak

Membantu

Netral Membantu Sangat

Membantu

Jawaban ✔

7 Buku ketika terbuka/dibaca

Sangat

Tidak

Membantu

Tidak

Membantu

Netral Membantu Sangat

Membantu

Jawaban ✔

8 Meja taruh

Sangat Tidak Netral Membantu Sangat

Page 53: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

40

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Tidak

Membantu

Membantu Membantu

Jawaban ✔

9 Sofa coklat

Sangat

Tidak

Membantu

Tidak

Membantu

Netral Membantu Sangat

Membantu

Jawaban ✔

10 Buku tambahan (buku yang tidak dicari atau pajangan)

Sangat

Tidak

Membantu

Tidak

Membantu

Netral Membantu Sangat

Membantu

Jawaban ✔

11 Meja resepsionis lantai 21

Sangat

Tidak

Membantu

Tidak

Membantu

Netral Membantu Sangat

Membantu

Jawaban ✔

12 Meja resepsionis lantai 22

Sangat

Tidak

Membantu

Tidak

Membantu

Netral Membantu Sangat

Membantu

Jawaban ✔

13 Lukisan

Sangat

Tidak

Membantu

Tidak

Membantu

Netral Membantu Sangat

Membantu

Jawaban ✔

Page 54: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

41

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Berikut pada tabel 10 adalah hasil pengujian alpha testing berupa kritik dan saran:

Tabel 10. Kritik dan Saran

Kritik Sudah baik dan mendekati realita. Mungkin

perlu diperbanyak buku randomnya agar lebih

real dan menambah tingkat kesulitan, juga

mungkin ada cameo dan beberapa aset

tambahan pendukung. Tapi jika tingkat

kesulitan di tambah, waktu game nya pun

harus ditambah.

Saran Perlu ada beberapa tombol hint menu di

dalam menu, terutama untuk judul buku yang

pasti pengguna akan kesulitan menghapal

judul (dan harus keluar menu untuk dapat

melihat menu bantuan).

4.4.2 Hasil Beta Testing

Setelah dilakukan pengisian kuisioner kepada 30 responden, jawaban akan

dihitung untuk menentukan indeks penilaian.

Cara menghitung total nilai yaitu:

Total nilai = Jumlah responden x bobot nilai

Cara menghitung indeks yaitu:

Indeks = Total nilai x 100%

Berikut pada gambar 4.1 adalah bobot nilai dari setiap jawaban dengan

menggunakan skala likert

Page 55: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

42

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 4. 1 Interval Penilaian Skala Likert

sumber: (Sugiyono, 2014)

Tabel 11. Hasil Beta Testing

1 Model 3D mirip dengan peralatan dan perlengkapan di

PERPUSNAS

Jawaban

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Netral Setuju Sangat

Setuju

Jumlah

Responden

0 0 4 17 9

Hasil

(Responden x

bobot nilai)

0 0 12 68 45

Persentase 125/150 x 100% = 83%

2 Model 3D membantu saya memahami alur peminjaman buku di

fasilitas monograf terbuka (Lantai 21 dan Lantai 22) PERPUSNAS

Jawaban

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Netral Setuju Sangat

Setuju

Jumlah 0 1 1 24 4

Page 56: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

43

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Responden

Hasil

(Skala jawaban x

skala nilai)

0 2 3 96 20

Persentase 121/150 x 100% = 81%

3 Game "Ayo ke PERPUSNAS" menarik

Jawaban

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Netral Setuju Sangat

Setuju

Jumlah

Responden

0 0 1 15 14

Hasil

(Skala jawaban x

skala nilai)

0 0 3 60 70

Persentase 133/150 x 100% = 89%

Berikut pada tabel 11 penjelasan dari hasil beta testing:

1. Model 3D sudah mirip dengan peralatan dan perlengkapan yang ada di

PERPUSNAS. Hal ini dibuktikan dengan persentase jawaban dari

responden sebesar 83% yang berarti sangat setuju.

2. Berdasarkan hasil persentase yaitu 81% yang berarti sangat setuju

membuktikan bahwa responden terbantu untuk menyelesaikan dan

memahami game dengan model 3D yang telah dibuat.

3. Game “Ayo ke Perpusnas” menarik bagi responden yang dibuktikan

dengan hasil persentasi jawaban yaitu 89% yang berarti sangat setuju.

Page 57: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

44

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

4.5 Analisis Data

4.5.1 Analisis Alpha Testing

Analisis hasil pengujian alpha testing yang dilakukan pada model 3D menunjukan

bahwa mayoritas model 3D sudah dibuat dengan baik. Dari segi kemiripan

mayoritas aset mendapat nilai tertinggi yaitu lima, sedangkan sebagian kecil

mendapat nilai empat. Seluruh model 3D yang dibuat sudah cukup menarik

karena 8 model mendapat nilai empat dan 5 model mendapat nilai lima. Model 3D

yang dibuat juga cukup membantu responden untuk memahami alur game dana

menyelesaikannya, dimana 7 aset mendapat nilau empat dan sisanya mendapat

nilai lima. Berdasarkan kritik dan saran yang diberikan, aset buku tambahan

seharusnya ditambahkan untuk meningkatkan tingkat kesulitan dari game. Selain

buku, disarankan untuk menambahkan beberapa npc tambahan dan aset

pendukung lainnya.

Setelah alpha testing, sudah dilakukan sedikit revisi yaitu penambahan buku dan

beberapa aset tambahan, namun tidak bisa terlalu maksimal karena game akan

menjadi terlalu berat sedangkat perangkat pembuatan tidak memadai. Setelah

sedikit revisi dilakukan, dilanjutkan dengan tahap beta testing.

4.5.2 Analisi Beta Testing

Gambar 4. 2 Grafik Pernyataan Kemiripan Model 3D

Berdasarkan pernyataan pertama pada gambar 4.1 mengenai kemiripan model 3D

dengan peralatan dan perlengkapan yang ada di PERPUSNAS, 4 orang responden

Page 58: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

45

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

memilih netral, 17 responden memilih setuju dan 9 responden memilih sangat

setuju. Sebagian besar memilih setuju karena desain model 3D yang dibuat

menggunakan referensi foto langsung dari lokasi riset yaitu PERPUSNAS.

Beberapa material juga didapatkan langsung dari PERPUSNAS sehingga hasil

model 3D akan mendekati wujud nyatanya. 4 orang yang menjawab netral

dikarenakan belum pernah mengunjungi PERPUSNAS secara langsung, sehingga

ada beberapa model 3D yang terlihat asing bagi mereka, seperti model 3D

perangkat pencarian.

Gambar 4. 3 Grafik Pernyataan Model 3D Membantu Memahami Alur

Pada pernyataan kedua pada gambar 4.2 yaitu fungsi dari model 3D untuk

membantu responden memahami alur peminjaman buku di dalam game, 1

responden memilih tidak setuju, 1 responden memilih netral, 24 responden

memilih setuju dan 4 responden memilih sangat setuju. Responden yang memilih

tidak setuju mengalami kendala dalam melihat kode nomor di buku, dan juga

kendala pada perangkat yang digunakan.

Page 59: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

46

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 4. 4 Grafik Pernyataan Game Menarik

Berdasarkan hasil pernyataan ketiga pada gambar 4.3 yaitu game menarik bagi

responden, 1 orang memilih netral, 15 orang memilih setuju dan 14 orang

memilih sangat setuju. Game cukup menarik bagi responden karena model 3D

yang dibuat sudah cukup menggambarkan bagaimana fasilitas di PERPUSNAS

berjalan dengan sebenarnya. Selain itu, material berupa foto yang diambil

langsung dari lokasi membuat responden lebih memahami bagaimana alur

penggunaan fasilitas. Selain model 3D tantangan waktu dan letak yang tidak

beruntun juga membuat responden tertarik menyelesaikan game.

4.6 Distribusi

Hasil model 3D dimasukan ke dalam game simulasi “Ayo ke Perpusnas” dalam

format .fbx dan juga material dalam format .jpg dana .png. Pendistribusian akhir

dilakukan dengan memasukan game ke dalam format .rar dan diungguh ke Google

Drive dan diberikan link kepada pihak PERPUSNAS.

Page 60: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

47

5. BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil skripsi berjudul Pembuatan Model 3D untuk Game Simulasi

“Ayo ke Perpusnas” dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Penelitian ini berhasil membuat model 3D untuk game simulasi “Ayo ke

Perpusnas”. Model 3D tersebut juga disertai dengan pembuatan material

sehingga menjadi satu kesatuan.

2. Berdasarkan hasil alpha testing, model 3D yang dibuat sudah mirip dengan

peralatan dan perlengkapan yang ada di PERPUSNAS, dengan revisi untuk

penambahan beberapa model 3D lainnya agar lebih mendekati realita.

3. Berdasarkan hasil beta testing, seluruh persentase yang didapatkan berada

diatas 80% yang berarti responden sangat setuju bahwa model 3D yang dibuat

mirip dalam segi bentuk dan material, menarik, serta membantu dalam

memahami alur game.

5.2 Saran

Berikut adalah beberapa saran yang diberikan oleh perwakilan bidang otomasi

PERPUSNAS dan responden:

1. Perlu penambahan buku pajangan, model 3D pendukung lainnya dan NPC

agar lebih mendekati realita.

2. Perlu penambahan aksesori atau tekstur batik pada meja resepsionis agar lebih

mirip dengan meja resepsionis secara realita di PERPUSNAS.

3. Perlu ditambahkan barbagai tekstur lainnya agar memperkaya tampilan yang

ada di dalam game.

4. Dalam pembuatan material dapat menggunakan aplikasi CamScanner yang

lebih memudahkan untuk mengedit gambar.

Page 61: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

48

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

5. Dalam penyimpanan hasil model 3D sebaiknya dalam beberapa format,

karena hanya menggunakan satu format saja belum tentu sesuai untuk

perangkat lunak lainnya.

Page 62: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

49

6. DAFTAR PUSTAKA

Adillasari, S. (2018). Pembuatan Model 3D Anatomi Telinga Manusia untuk

Aplikasi Viewer Pada Pt Penerbit Erlanggga. Jurnal Multinetics.

Apriyani, M. E., dan Setyoko, I. (2016). Analisis Perbandingan Teknik Rendering

V-Ray dan Mental Ray pada Film Animasi 3d Robocube. Jurnal Teknik

Informatika.

Basuki, S. (2008). Sejarah Perpustakaan Nasional RI.

Binanto, I. (2013). Kajian Metode-Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Multimedia. Jurnal Penelitian.

Connell, E. (2011). 3D for Graphic Designers. Sybex.

G.H., P., E., J., dan Y., O. (2012). Pemodelan 3 Dimensi untuk Bangunan di

Kawasan Puspiptek, Serpong. Jurnal Ilmiah Geomatika.

Jubaedi, A. D., dan Bahri, S. (2018). Model Pembelajaran Kosakata Tiga Bahasa

Berbasis Game (Studi Kasus Pengenalan Buah-Buahan) . Jurnal Prosisko Vol.

5.

Juliana, N. (2016). Perancangan Busana dengan Motif Burberry Menggunakan

Aplikasi Adobe Photoshop CS3. Jurnal Pengabdian.

Komalasari, F. (2012). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap keputusan

Pembelian Produk Handphone Nokia Eseries.

Mubasyaroh. (2016). Pengaruh Perpustakaan bagi Peningkatan Mutu Pendidikan

Perguruan Tinggi. Libraria, Vol. 4, No. 1.

Novitasari, F., Djahir, Y., dan Fatimah, S. (2015). Pengaruh Media Adobe

Illustrator Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ekonomi

di SMA Srijaya Negara. Jurnal Profit Volume 2.

Page 63: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

50

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Nugraha, B. S. (2016). Perancangan Model 3D Datacenter Menggunakan Material

dan Pencahayaan Vray. Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan

Multimedia 2016.

Nugroho, A., dan Pramono, B. A. (2017). Aplikasi Mobile Augmented Reality

Berbasis Vuforia dan Unity. Jurnal Transformatika.

Riis, O. J. (1995). Simulation Games and Learning in Production Management.

United Kingdom: Chapman & Hall.

Sutopo, A. H. (2003). Multimedia Interaktif Dengan Flash. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Tay, V. (2006). Multimedia:Making It Work. New York: McGraw-Hill

Companies.

Vaughan, W. (2011). [Digital] Modeling. New Riders.

Yudistira. (2007). Autodesk Maya 8.x : modeling & animasi 3D. Dian Rakyat.

Page 64: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup

L.1

Daftar Riwayat Hidup Penulis

Andi Nur’afiah

Lahir di Jakarta, 23 September 1998, putri pertama

dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Andi

Arief Maulana dan Ibu Riana Rachmawati. Lulus

dari SDN 02 Cipinang Cempedak pada tahun 2010,

SMPN 109 Jakarta pada tahun 2013, dan SMAN

61 Jakarta pada tahun 2016. Saat ini sedang

menempuh Pendidikan Diploma IV Program Studi

Teknik Informatika Jurusan Teknik Informatika

dan Komputer di Politeknik Negeri Jakarta.

Page 65: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

Lampiran 2. Wawancara dengan Narasumber PERPUSNAS

L.2

Berikut ini adalah hasil wawancara yang dilakukan dengan Bpk. Aris, kepala sub

bidang otomasi perpustakaan nasional, jakarta, pada hari senin, 27 Januari 2020

secara langsung.

Tim: Selamat siang, perkenalkan kami dari politeknik negeri jakarta, kami ingin

melakukan penelitian mengenai fasilitas yang ada di perpusnas

Bpk. Aris: Iya, silahkan. Bisa tolong dijelaskan mengenai penelitiannya

Tim: jadi, Kami ingin membuat game yang berkaitan dengan fasilitas yang ada

diperpusnas. Mohon maaf pak, alur fasilitas di perpusnas sudah ada pengumuman

atau media untuk penyampaiannya belum ya pak?

Bpk. Aris: sudah ada, tapi hanya untuk pendaftaran keanggotaan, kalau untuk

fasilitas lain itu langsung ditanyakan ke petugas di tempat.

Tim: oh berarti belum ada media informasi untuk memberitahu mengenai fasilitas

yang ada di perpusnas ya pak?

Bpk. Aris: iya belum ada. Oh iya sebenarnya fasilitas-fasilitas yang ada di

perpusnas itu ada banyak, tapi belum ada informasi panduan cara

penggunaan fasilitas-fasilitas itu.

Tim: menurut bapak, apakah informasi mengenai panduan tersebut disampaikan

dalam sebuah game?

Bpk. Aris: wah ide bagus! Memang konsep game nya seperti apa?

Tim: konsep gamenya itu game berbentuk 3D, di game tersebut terdapat daftar

misi mengenai panduan fasilitas perpusnas yang harus diselesaikan.

Bpk. Aris: menarik juga ya konsepnya. Kalau begitu saya serahkan ke pak ryan,

kalian ngobrol aja sama pak ryan kalau butuh sesuatu.

Tim: baik pak, terima kasih.

Page 66: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

Lampiran 3. Hasil Model 3D

L.3

Tabel 12. Lampiran Model 3D

Realisasi Nama Aset

Sofa Coklat

Meja Taruh

Perangkat Pencarian

Rak buku

Meja Resepsionis lt 21

Page 67: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

Lampiran 3. (Lanjutan)

L.3

Meja Resepsionis lt 22

Scanner

Meja Baca

Kursi Baca

Page 68: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

Lampiran 3. (Lanjutan)

L.3

Jam Dinding

Lukisan

Lukisan

Lukisan

Page 69: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

Lampiran 3. (Lanjutan)

L.3

Lukisan

Buku Utama

Buku Utama

Buku Utama

Buku Utama

Page 70: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

Lampiran 3. (Lanjutan)

L.3

Buku Utama

Buku Utama

Buku Utama

Buku Utama

Buku Utama

Page 71: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

Lampiran 3. (Lanjutan)

L.3

Buku Terbuka

Buku Tambahan

Page 72: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

Lampiran 4. Kuisioner Beta Testing

L.4

Page 73: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

Lampiran 4. (Lanjutan)

L.4

Page 74: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

Lampiran 5. Kuesioner yang Sudah Diisi d

L.5

Page 75: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

Lampiran 5. (Lanjutan) d

L.5

Page 76: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

Lampiran 5. (Lanjutan)

L.5

Page 77: PEMBUATAN MODEL 3D PADA GAME SIMULASI

Lampiran 6. Wawancara dan Testing

L.6

Wawancara dengan bapak Aries

Beta testing