13
i ISI Press PEMBUATAN PISAU PAMOR Penerbit: ISI PRESS BUKU AJAR Karju Aji Wiyoko Suyono

PEMBUATAN PISAU PAMOR - Institutional Repositoryrepository.isi-ska.ac.id/2588/2/Buku Pembuatan Pisau Pamor.pdfdimaksudkan dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2)

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBUATAN PISAU PAMOR - Institutional Repositoryrepository.isi-ska.ac.id/2588/2/Buku Pembuatan Pisau Pamor.pdfdimaksudkan dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2)

i

ISI P

ress

Penerbit :

PEMBUATAN PISAU PAMOR

Penerbit:ISI PRESS

BUKU AJAR

KarjuAji Wiyoko

Suyono

Page 2: PEMBUATAN PISAU PAMOR - Institutional Repositoryrepository.isi-ska.ac.id/2588/2/Buku Pembuatan Pisau Pamor.pdfdimaksudkan dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2)

ii

IBuku AjarPEMBUATAN PISAU PAMOR

Cetakan I , ISI Press. 2018Halaman: v + 78Ukuran: 15,5 X 23 cm

PenulisKarju

Aji WiyokoSuyono

Lay out dan Desain LayoutNila Aryawati

ISBN:978-6025573-19-4

Anggota APPTI:No: 003.043.1.05.2018

PenerbitISI Press

Jl. Ki Hadjar Dewantara 19, Kentingan, Jebres, Surakarta 57126Telp. (0271) 647658, Fax. (0271) 646175

All rights reserved© 2018, Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

Dilarang keras menterjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyaksebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penulis.

Sanksi pelanggaran pasal 72 Undang-undang Hak Cipta (UU No. 19 Tahun 2002)1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana

dimaksudkan dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidanadengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/ataudenda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana paling lama7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyarrupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, ataumenjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Ciptasebagaimana diumumkan dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara palinglama 5 tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus jutarupiah).

Page 3: PEMBUATAN PISAU PAMOR - Institutional Repositoryrepository.isi-ska.ac.id/2588/2/Buku Pembuatan Pisau Pamor.pdfdimaksudkan dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2)

iii

PENGANTAR

Buku yang berjudul “Pembuatan Pisau Pamor” memilikikarakter penulis yang memberi karakter terhadap isi tulisan.Informasi yang ditulis dalam buku tidak sepenuhnya merupakanpendapat pribadi. Buku Ajar yang ditulis Dr. Karju sangatlahtepat sebagai informasi sekaligus upaya pembelajaran daninformasi tentang pisau yang pada awalnya berfungsi sebagaimembantu aktifitas terutama oleh ibu-ibu di dapur. Kini menjadisebuah benda yang memiliki nilai artistik dengan dibuatnya pisaupamor. Buku ini merupakan hasil dari penelitian penciptaan yangmenghasilkan sebuah prototipe.

Upaya Dr. Karju menulis buku ajar ini sebagai bentukanalisis yang dilakukan untuk melihat konstruksi pisau pamorterhadap bentuk pisau. Buku ini menjelaskan tentang ruanglingkup pembuatan pisau pamor, pengertian, struktur pisau,kemudian proses pembuatan yang dimulai dari tahapperancangan sampai pada penyelesaian akhir bilah pisau pamor.Proses penciptaan karya ini dengan mengiplementasikandari wujud pisau menjadi pisau pamor yang dibangundengan menggunakan konsep, teori, dan metode yang jelasindikatornya terukur, hasilnya terdokumentasi, dan dapatdipertanggungjawabkan.

Bantuan materiil sangatlah diperlukan untuk penelitiandan penerbitan buku. Saya merasa bangga ketika penelitianDr. Karju diterbitkan menjadi sebuah buku. Program ini begitupenting bagi seorang dosen dalam mempublikasikan hasilpenelitiannya. Terbitnya buku ini banyak memberi manfaat bagipenulis sebagai bentuk publikasi dan informasi kepada publik,bagi pembaca mendapatkan informasi yang jarang didapat darisebuah bentuk penelitian seni.

Page 4: PEMBUATAN PISAU PAMOR - Institutional Repositoryrepository.isi-ska.ac.id/2588/2/Buku Pembuatan Pisau Pamor.pdfdimaksudkan dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2)

iv

Saya menyarankan kepada Dr. Karju dan pihak-pihakyang terkait untuk berupaya mempublikasikan hasil-hasilpenelitiannya sebagai bentuk informasi publik yang sangat hausdari buku-buku ilmiah teniang seni. Buku ini berharga bagi merekayang tertarik pada kajian tentang seni kriya yang memberiinformasi tentang seni rupa dan elemen-elemennya.

Dr. Slamet MD., M.Hum.

Page 5: PEMBUATAN PISAU PAMOR - Institutional Repositoryrepository.isi-ska.ac.id/2588/2/Buku Pembuatan Pisau Pamor.pdfdimaksudkan dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2)

v

DAFTAR ISI

1

8

11

13

26

41

44

48

67

78

Bab I. Ruang Lingkup Pembuatan Pisau Pamor...................

Bab II. Pengertian Pisau Pamor..............................................

Bab III. Struktur Pisau.............................................................

Bab IV. Tahap Perancangan...................................................

Bab V. Tahap Pembuatan Pisau Pamor....................................

Bab VI. Tahap Penyelesaian Akhir Bilah Pisau Pamor...........

Bab VII. Pegangan Pisau.........................................................

Bab VIII. Kemasan...................................................................

Bab IX. Pembuatan Pisau Pamor dengan Bahan Bekas.........

Daftar Pustaka...........................................................................

Page 6: PEMBUATAN PISAU PAMOR - Institutional Repositoryrepository.isi-ska.ac.id/2588/2/Buku Pembuatan Pisau Pamor.pdfdimaksudkan dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2)

vi

Page 7: PEMBUATAN PISAU PAMOR - Institutional Repositoryrepository.isi-ska.ac.id/2588/2/Buku Pembuatan Pisau Pamor.pdfdimaksudkan dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2)

1Karju, Aji Wiyoko, dan Suyono

BAB IRUANG LINGKUP

PEMBUATAN PISAU PAMOR

Buku ajar ini disusun guna memberi panduan dalampembuatan pisau berpamor, guna menambah nilai estetikamaupun nilai jual sebilah pisau. Sebagaimana diketahui bahwapisau merupakan peralatan yang sangat dekat dengan kehidupanmanusia atas peran fungsinya sebagai alat bantu memotong/mengiris suatu benda. Berbagai ragam pisau yang beredar dipasaran yang diproduksi secara manual tradisional hingga jenispisau yang diproduksi secara masinal berskala besar. Namundemikian masih terbuka luas peluang-peluang pembuatan pisauyang berbeda dari bentuk-bentuk pisau yang telah ada di pasaran.Hal inilah yang kemudian menjadi daya tarik dalampengembangan ragam bentuk maupun visual pisau. Selain itupembuatan pisau pamor adalah merupakan bentuk rasapenghargaan atas jasa-jasanya untuk menyehatkan manusiamelalui beranekan macam masakan, sehingga menimbulkanselera dan kenikmatannya, sehingga manusia dapat sehat walafiatdari generasi ke genarasi. Oleh sebab itu penciptaan pisau pamorini merupakan implementasi rasa terimakasih yang setinggi-tingginya terhadap eksistensi pisau,sehingga keberadaannyasejajar dengan senjata tajam lainnya terutama tosan aji khususnyaKeris.

Pisau pamor dirancang secara ergonomis, artinya mampumemberi kenyamanan serta keamanan bagi pemakainya dalammemenuhi fungsinya, yakni sebagai senjata tajam baik sebagaipisu sayat maupun pisau tusuk. Pembuatan pisau pamor, selainmengacu pada fungsi praktis, juga mempertimbangkan aspekestetis, yaitu bentuknya, jenis pamornya maupun bentukpegangnnya. Pilihan material akan sangat menentukan kualitaspisau pamor, sehingga sejajar dengan kualitas Keris. Bahan yangkuat dan tahan lama menjadi pilihan masyarakat saat ini, seperti

Page 8: PEMBUATAN PISAU PAMOR - Institutional Repositoryrepository.isi-ska.ac.id/2588/2/Buku Pembuatan Pisau Pamor.pdfdimaksudkan dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2)

2 Pembuatan Pisau Pamor

yang dikatakan oleh Mas Ali sebagai berikut : “ Ali mengatakandia beli pisau untuk peralatan memasak karya empuSubandi,digunakan selama 2 tahun tetap tajam dan tidak pernahdiasah (Wawancara, tanggal 17 Juli 2018) . Dengan demikian,pengenalan tentang karakter bahan menjadi hal mutlak untukdiketahui bagi para seniman/ pembuat pisau pamor maupun parapengguna. Tidak saja material bilah, namun material gagang pisaupamor pun menjadi pertimbangan sempurnanya kualitas pisaupamor yang akan dicapai.

Ada berbagai seri besi maupun baja. Misalnya jenis besituang, besi tempa, besi gubal, dan sebagainya. Ada juga jenis bajaATS 34, O1, D2, D3, baja krom (stainless steel), dan sebagainya.Masing-masing seri besi maupun baja memiliki karakter unik yangharus dipahami peruntukannya serta perlakuannya. Jenis bajayang mengandung kandungan karbon tinggi (diatas 2%) memilikisifat yang sangat keras, namun mudah patah/ retak. Demikianhalnya besi/baja yang kandungan karbonnya sangat rendah(kurang dari 0,5%) akan bersifat lebih liat, sehingga mudahtumpul. Dengan demikian, untuk menguasai pengetahuantentang karakteristik bahan, terlebih dahulu dikaji dalam materiperkuliahan Ilmu dan Teknologi Bahan, terutama ruang lingkupgarap atau teknik pengerjaannya yang bisanya disebut denganistilah eknik tempa logam.

Pengertian Teknik Tempa Logam

Secara umum, ada dua jenis teknik tempa:1. Tempa dingin: yakni teknik penempaan logam pada kondisi

dingin.2. Tempa panas: yakni teknik penempaan yang membutuhkan

kondisi logam dalam keadaan panas (merah membara olehpembakaran, sehingga struktur logam menjadi lunak).

Page 9: PEMBUATAN PISAU PAMOR - Institutional Repositoryrepository.isi-ska.ac.id/2588/2/Buku Pembuatan Pisau Pamor.pdfdimaksudkan dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2)

3Karju, Aji Wiyoko, dan Suyono

Jika ditinjau dari penggunaan alat, dapat dikategorikandalam:1. Tempa manual: yakni penempaan dikerjakan oleh tenaga

manusia, biasanya dikerjakan minimal 2 orang (satumenjepit satunya menempa) dan maksimal 4 orang ( tigamenempa satu menjepit) untuk lebih jelanya Lihat foto dibawah ini:

Foto 1 : Penempa 2 orang yang satu memegang penjepit , yang satunyamenempa

Page 10: PEMBUATAN PISAU PAMOR - Institutional Repositoryrepository.isi-ska.ac.id/2588/2/Buku Pembuatan Pisau Pamor.pdfdimaksudkan dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2)

4 Pembuatan Pisau Pamor

Foto 2 : Penempa 3 orangKterangan: Proses pembuatan bakalan pisau pamor yang dilakukan 3

orang pengrajin, yakni dua orang mnempa satu orang memegangpenjepit.

Foto 3 : Pengarajin pande besi sedang menjajakan hasil produksinya dansekalian melakukan proses penempaan di pasar Gawok .

Page 11: PEMBUATAN PISAU PAMOR - Institutional Repositoryrepository.isi-ska.ac.id/2588/2/Buku Pembuatan Pisau Pamor.pdfdimaksudkan dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2)

5Karju, Aji Wiyoko, dan Suyono

Foto 4 : Para calon pembeli melihat-lihat berbagai produk pengrajinpande besi di pasar gawok.

Foto 5: Pengrajin pande besi menjajakan produksinya di pasar gawok

Page 12: PEMBUATAN PISAU PAMOR - Institutional Repositoryrepository.isi-ska.ac.id/2588/2/Buku Pembuatan Pisau Pamor.pdfdimaksudkan dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2)

6 Pembuatan Pisau Pamor

2. Tempa mesin: yakni penempaan dikerjakan oleh tenaga mesintempa (pegas maupun hidrolik).untuk lebih jelasnya dapatdilihat foto di halaman berikutnya.

Page 13: PEMBUATAN PISAU PAMOR - Institutional Repositoryrepository.isi-ska.ac.id/2588/2/Buku Pembuatan Pisau Pamor.pdfdimaksudkan dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2)

7Karju, Aji Wiyoko, dan Suyono

Foto 6 : penempa menggunakan mesin Hidrolik(http;//www.google.co.id/search?q=mesin=tempa=pandi=besi&tbm, 3

Agustus 2018)

Sedangkan jika ditinjau dari hasil tempaan, dapatdikategorikan sebagai berikut:1. Teknik tempa pipih: penempaan bertujuan memperluas

bidang tempa2. Teknik tempa mengulur: penempaan bertujuan

memperpanjang bidang tempa3. Teknik tempa tekuk: penempaan bertujuan membuat tekukan

bidang tempa4. Teknik tempa lipat: penempaan bertujuan membuat lipatan/

tekukan berlapis.

Hasil dari proses penempaan pipih maupun menguluryang dilakukan secara manual maupun menggunakan mesintempa mesin tempa (pegas maupun hidrolik), akan menghasilkansebuah bidang besi tempa yang semakin tipis. Begitu juga prosespenempaan baik secara manual maupun menggunakan mesintempa mesin tempa (pegas maupun hidrolik) yang berupapenempaan lipat akan menghasilkan sebuah bidang besi tempayang semakin tebal.