Pemeriksaan Klirerewrerewrenis Katarak Pada Dewasa(1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rrerr

Citation preview

  • Pemeriksaan Klinis Katarak pada DewasaOleh: Pierre Ramandha K, S.Ked

    Pembimbing : dr. Alie Solahuddin, Sp. M (K)DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATAUNIVERSITAS SRIWIJAYARS MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG 2016

  • Katarak adalah kondisi kekeruhan pada lensa menyebabkan turunnya tajam penglihatan.Katarak merupakan salah satu penyebab kebutaan terbanyak di Indonesia maupun didunia. Orang Indonesia memiliki kecenderungan menderita katarak 15 tahun lebih cepat dibandingkan penduduk didaerah subtropis.sekitar 51,6% penderita katarak tidak mengetahui menderita katarak sehingga dibutuhkan anamnesis dan pemeriksaan klinis katarak

    PENDAHULUAN

  • ANATOMI LENSA

  • KATARAKDEFINISIKekeruhan pada lensa dan mengganggu visus

  • KATARAKKekeruhan ini menyebabkan sulitnya cahaya untuk mencapai retina, sehingga penderita katarak mengalami gangguan penglihatan dimana objek terlihat kabur.

  • Klasifikasi KatarakMorfologi

  • Klasifikasi KatarakMaturitas

    Katarak Insipien, Kekeruhan dimulai dari tepi equator menuju korteks anterior dan posterior ( katarak kortikal ). Katarak Immatur, Kekeruhan hanya mengenai sebagian lensaKatarak matur, Kekeruhannya telah mengenai seluruh lensa. Katarak hipermatur, Protein-protein di bagian korteks lensa telah mencair .

  • Klasifikasi KatarakBerdasarkan UsiaKatarak Congenital, dari lahir baru terlihat ketika usianya sudah 3 bulan. Katarak Infantil , di bawah 1 tahun. Katarak Juvenile, 9 tahun dan biasanya kelanjutan dari katarak kongenitalKatarak Presenile, usia >9 tahunKatarak senile, >50 tahun proses degeneratif

  • EtiologiBeberapa faktor lain yang dapat menimbulkan katarak antara lain:Penyakit metabolik Obat-obatan Trauma Defisiensi nutrisi Rokok dan alkoholPenyakit mata yang mendahului seperti uveitis dan glaukomaPenyakit kulit seperti dermatitis atopikPenyakit pada sistem saraf pusat Infeksi selama masa kehamilan Mutasi genetik

  • Tanda dan GejalaSilau Diplopia monokular atau polypia Halo Distorsi Penurunan tajam penglihatan Myopic shift

  • PEMERIKSAAN KATARAK

  • Pemeriksaan Visusuntuk mengetahui ketajaman penglihatan seseorang dengan berbagai ukuran huruf dan jarak yang sudah ditentukan dan menilainya dengan dibandingkan penglihatan normal.

  • Cara Pemeriksaan1. Cara pengujian Kartu Snellen (optotip) digantung sejajar dengan pandangan mata pasien dengan jarak 6 meter (20 feet) dari optotip, kemudian salah satu mata ditutup dengan penutup mata atau dengan telapak tangan tanpa menekan bola mata, dan mata tidak dipejamkan.

  • Cara Pemeriksaan2. Pasien diminta untuk mengamati huruf-huruf (atau angka) yang menjadi obyek tes pada kartu snellen tersebut secara urut dari yang terbesar. Perhatikan baris huruf terkecil yang masih mampu dilihat dengan jelas, lihat kodenya. 3. Pasien disarankan membaca huruf dari kiri ke kanan setiap baris kartu Snellen dimulai baris teratas atau huruf yang paling besar sampai huruf terkecil (baris yang tertera angka 20/20). Penglihatan normal bila responden dapat membaca sampai huruf terkecil 20/20 (tulis 020/020).

  • Pemeriksaan Slit LampDilakukan untuk melihat segmen anterior. Pemeriksaan ini memberikan gambaran mengenai morfologi kekeruhan (lokasi, ukuran, bentuk, pola warna, dan kepadatan dari nukleus).

  • Cara Pemeriksaan1. Seorang pasien duduk di kursi pemeriksaan, kemudian minta pasien meletakkan dagu dan dahi pada dukungan kepala agar terfiksasi.

    2. Menggunakan alat slit lamp, kemudian dokter mulai memeriksa mata pasien .

  • Cara PemeriksaanDerajat kekerasan nukleus dapat dilihat pada slit lamp sebagai berikut

  • Slit lamp digunakan untuk melihat derajat kekeruhan lensa apakah sesuai dengan visus pasien

    Derajat 1: Nukleus lunak, visus >6/12, tampak sedikit kekeruhan, warna agak keputihan. Reflek fundus ditemukan. Usia 65 tahun. Nucleus berwarna kecoklatan hingga kehitaman.

  • Pemeriksaan TonometriTIO diukur dengan menggunakan tonometer non contact, aplanasi atau Schiotz. Jika TIO dalam batas normal (
  • Cara PemeriksaanTonometri PalpasiPasien memejamkan mataPemeriksa meletakkan dua jari telunjuk di kelopak mata atas 1 jari sebagai fiksator, jari lainnya menekan secara perlahanNormalnya terasa seperti menekan kasur busa, nilainya N+0Bila terasa keras seperti papan kayu, nilainya N+1 atau N+2

  • Tonometri SchiotzPasien diminta tidur terlentangTeteskan topikal anestesi -> Pantocain 0,5% pada kedua mataSetelah 3 menit, arahkan pandangan pasien lurus ke depan dengan mengangkat ibu jari pasien lurus ke depan mataPemeriksa membuka kelopak mata pasien dengan ibu jari dan telunjuk satu tangan, dan memegang tonometer menggunakan jari 1 dan jari 3 di tangan lainnya

  • Pemeriksaan Shadow TestPemeriksaan untuk mengetahui derajat kekeruhan lensa

    Sentolop disinarkan pada pupil dengan sudut 45 dengan dataran iris.Dengan loupe dilihat bayangan iris pada lensa yang keruh.

  • Shadow Testshadow test (+).Bayangan iris pada lensa terlihat besar dan letaknya jauh terhadap pupil berarti lensa belum keruh seluruhnya. Katarak imatur lensa masih kecil terdapat bayangan iris pada lensa terlihat besar dan letaknya jauh terhadap pupil.shadow test (-).Bayangan iris pada lensa kecil dan dekat terhadap pupil berarti lensa sudah keruh seluruhnya terdapat katarak.pseudopositifKatarak hipermatur, lensa sudah keruh seluruhnya, mengecil serta terletak jauh dibelakang pupil, sehingga bayangan iris pada lensa besar.

  • Pemeriksaan Oftalmoskopi directOftalmoskopi genggam memperlihatkan gambaran monocular fundus dengan pembesaran 15 kali karena mudah dibawa dan menghasilkan gambaran diskus serta struktur vascular retina yang detil.

  • Cara PemeriksaanPeriksa oftalmoskop terlebih dahulu, sesuaikan dengan kelainan refraksiPemeriksan dengan kekuatan dioptri pada oftalmoskopBerdiri dengan sopan disamping pasien, beritahu apa yang akan dikerjakanMata kanan pasien diperiksa dengan mata kanan pemeriksaMata kiri pasien diperiksa dengan mata kiri pemeriksaTeliti segmen posterior yang diperiksaMedia tanpa kekeruhan akan tampak refleks fundus yang berwarna kuning kemerahan, sedangkan pada lensa dengan kekeruhan parsial akan tampak bayangan hitam yang berlawanan dengan cahaya kemerahan tersebut pada area yang keruh.

  • Pemeriksaan Penunjang USGUntuk menyingkirkan adanya kelainan mata selain katarak. Jika akan dilakukan tindakan pembedahan maka dilakukan pemeriksaan tambahan seperti biometri untuk mengukur kekuatan lensa intraokular yang akan diimplantasi untuk pasien, dan retinometri untuk mengetahui prognosis ketajaman penglihatan setelah operasi.

  • KesimpulanKatarak adalah kondisi kekeruhan pada lensa kristalina, yang dapat menyebabkan turunnya tajam penglihatan dan dapat menyebabkan gangguan penglihatan yang lain.Katarak penyebab kebutaan terbanyak di Indonesia maupun didunia. Orang Indonesia memiliki kecenderungan menderita katarak 15 tahun lebih cepat dibandingkan penduduk didaerah subtropics. Penderita katarak sendiri masih banyak yang tidak mengetahui jika menderita katarak.

  • KesimpulanPenegakkan diagnosis lebih akurat dengan anamnesis dan pemeriksaan oftalmologi. Adapun pemeriksaan lebih lanjut dengan pemeriksaan visus dengan koreksi terbaik menggunakan pinhole, pemeriksaan oftalmologi direct, pemeriksaan slit lamp, pengukuran tekanan intraokuler (TIO) dan Shadow Test

  • TERIMA KASIH