Upload
otomega-gemolong
View
602
Download
36
Embed Size (px)
Citation preview
Oil Pan
Crank Shaft
Cylinder Block
Piston
Cylinder Head
Cam Shaft
Conecting Rod
Cylinder Head Cover
PEMERIKSAAN KOMPONEN ENGINE
Dalam proses overhaul engine kita akan memeriksa komponen-komponen engine. Modul berikut ini akan
membantu kita tentang hal hal yang perlu diperhatikan saat melakukan overhaul dan cara pemeriksaan
beberapa komponen engine.
Sebagai pelengkap sumber diambil dari buku astra dan hyunday. Dan beberapa literature yang lain.
PELEPASAN DAN PENGENCANGAN BAUT KEPALA SILINDER
Saat melepas, lepaslah baut kepala silinder secara diagonala dari luar ke bagian dalam. Secara merata dan
perlahan lahan. Kemudian lepaskan head. Jika head susah dilepas, pukullah dengan menggunakan palu karet
secara perlahan lahan. Jangan menggunakan obeng untuk mencukit !
Setelah terlepas, perhatikan permukaan kepala silinder jangan sampai ditaruh dibawah (bersinggunggan
langsung dengan lantai), karena akan membuat permukaan kepala silinder baret-baret!
Oil Pan
Crank Shaft
Cylinder Block
Piston
Cylinder Head
Cam Shaft
Conecting Rod
Cylinder Head Cover
Pada saat merakit kembali kepala silinder hal hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. membersihkan permukaan cylinder block dan
gasket.
2. memasang gaskep pada cylinder block
3. baut baut cylinder head dikencangkan secara
bertahap dari bagian dalan ke luar (perhatikan
gambar).
4. perhatikan momen pengencangannya, setiap
mesin memiliki spesifikasi yang berbeda.
MENGUKUR DEFORMASI CYLINDER HEAD (KERATAAN CYLINDER HEAD)
Tujuan dari pengukuran deformasi cylinder head adalah :
1. mengukur perubahancylinder head untuk melihat apakah tekanan kompresi berkurang
2. mencegah kebocoran air pendingin dan oli
cara pemeriksaan :
1. permukaan cylinder head dibersihkan dengan kain lap yang bersih
2. memeriksa kerataan cylinder head dengan menggunakan straight edge dan thickness gauge (feeler
gauge) pada 7 posisi, seperti pada gambar.
MEMERIKSA DEFORMASI INTAKE DAN EXHAUST MANIFOLD
Cara pemeriksaan sama dengan saat memeriksa deformasi dari kepala silinder
MEMERIKSA PANJAN PEGAS KATUP
Dengan menggunakan jangka sorong ukurlah panjang pegas katup, sesuaikan dengan harga spesifikasi
MEMERIKSA KEBENGKOKAN PEGAS KATUP
Dengan menggunakan meja rata dan siku. Perhatikan gambar dibawah
ini, kemudian hasilnya sesuaikan dengan spesifikasi pada buku manual.
Tujuan dari pemeriksaan pegas adalah untuk mengetahui
elastisitas dari pegas katup.
MEMERIKSA CELAH ANTARA VALVE GUIDE DENGAN BATANG KATUP
tujuan dari pemeriksaan celah valve guide adalah untuk
mengetahui clearance antara batang katup dengan valve
guide. Karena jika terlalu besar akan mengakibatkan kerja
katup tidak maksimal dan terjadi kebocoran kopresi.
Langkah pemeriksaan :
1. pasanglah katup pada posisinya
2. pasangkan dial indicator pada batang katup
3. gerak gerakan uajung batang katup dari sisi kesisi.
4. bacalah hasilnya pada dial indicator lalu sesuikan dengan spesifikasi.
MEMRIKSA DIAMETER LUAR BATANG KATUP
dengan menggunakan micrometer ukurlah diameter batang
katup.
Sesuaikan hasilnya dengan spesifikasi.
MEMERIKSA KEBENGKOKAN CAMSHAFT
Dengan cara :
1. menempat camshaft pada V-shaped block
yang rata.
2. setelah memasang dial gauge pada center
journal, lakukan pengkalibrasian, dengan
menepatkan angka nol pada dial gauge
3. putar camshaft sebanyak satu putaran
4. dari sini dapat kita lihat pergerakan dari
jarum dial gauge yang menunjukkan besarnya
kebengkokan camshaft
5. sesuaikan dengan buku spesifikasi.
MENGUKUR CAM LIFT (KETINGGIAN CAMSHAFT)
1. ukurlah cam dengan menggunakan micrometer
2. ukurlah diameter cam dengan menggunakan micrometer
3. cam lift = tinggi cam – diameter lingkaran
4. sesuaikan hasilnya dengan spesifikasi yang ada di buku manual
PEMERIKSAAN TIMING BELT
1. periksa timing belt dari kotoran atau oli. Ganti bila perlu. Kotoran yang menempel pada timing belt
harus dibersihkan dengan menggunakan lap kering atau kertas kering. Tidak boleh menggunakan
deterjen.
2. saat membongkar atau memasang belt perhatikan belt, jika belt retak harus diganti.
PEMERIKSAAN POROS ROCKER ARM
Untuk mobil yang mengunaka rocker arm model seperti kijang poros rocker armharus diperiksa kebengkokannya
dan diameternya. Hasilnya disesuaikan dengan spesifikasi.
PEMERIKSAAN DIAMETER DALAM ROCKER ARM
Dengan menggunakan jangka sorong atau dial indicator diametr dalam rocker arm diukur
KONDISI KERUSAKAN BELT
Bagian belakang karet keras, mengkilat dan jika ditekan tidak meninggalkan
bekas.
Permukaan belt banyak yang retak, seperti pada gambar di bawah ini.
Gerigi belt sudah aus
Bagian gerigi belt ada yang melebar
HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMASANG TIMING BELT
1. jangan memutar, membengkokkan atau melipat timing belt saat melepas
2. jangan biarkan timing belt terkena air, oli atau steam
3. jika timing belt akan dipakai kembali buatlah tanda panah sesuai arah putarannya agar saat
pemasangan tidak terbalik.
4. Luruskantanda timing pada camshaft sprocket dan crankshaft sprocket dengan piston no 1 pada posisi
TDC pada langkah kompresi
5. periksa tensioner pulley dan indler pulley apakah berputar dengan lancar
CRANKSHAFT
Hal yang perlu diperhatikan dalam memeriksa crankshaft
1. buatlah tanda pada main bearing untuk mempermudah pemasangan kembali
2. lepas main bearing cap dan lepas crankshaft bearing. Simpan bearing sesuai dengan urutan cap.
3. pasang bearing cap kemudian kencangkan baut baut bearing cap
Pengukuran pada crank shaf ada 3 macam, yaitu :
1. pengukuran oil clearance
2. pengukuran end play trush bearing
3. mengukur kebengkokan crangksahft
PENGUKURAN CELAH OLI
Tujuan pengukuran adalah untuk mengetahui besarnyaoil clearance, dengan tujuan agar tidak timbul noise,
mengurangi keausan bearing dan membentuk tekananoli yang pas.
Ada dua metode, yaitu dengan menggunakan plastic gauge dan dengan menggunakanmicrometer.
MENGUKUR CELAH OLI DENGAN PLASTIC GAUGE
1. Bersihakan crankshaft dan bearing
2. potonglah plastic gauge kemudian
letakkan pada crankshaft journal
sepanjang axis, oil hole pada journal
jangan sampai tertutup.
3. kencangkan cup sesuai dengan
spesifikasi. Jangan memutar crankshaft
4. lepas cap, kemudian ukurlah lebar bagian
yang paling membesar dengan skala.
MENGUKUR CELAH OLI DENGAN TELECOPING GAUGE DENGAN MICROMETER
1. setelah crankshaft dikeluarkasn, pasang dan kencangkan cap sesuai dengan momen pengencangannya.
2. ukurlah diameter dalam cap pada 4 titik dengan menggunakan telescoping gauge dan diameter crank
journal dengan menggunakan micrometer pada 4 titik juga
3. ukur ketebalan crankshaft bearing
4. hitung toleransinnya
oil clearance = diameter minimum cap – diameter maksimum journal – ketebalan crankshaft bearing
MENGUKUR CLEARENCE (END PLAY) THRUST BEARING
Jika clearance terlalu besar, maka:
1. akan terjadi noise
2. pada cylinder, piston dan connecting rod akan terjadi keausan
3. akan terjadi kerusapan pada timing gear
4. adannya kebocoran oli melalui oil seal
Jika terlalu kecil, permukaan thrust bearing akan aus karena kekurangan pelumas.
Mengukur dengan filler gauge
1. pasang crankshaft pada cylinder block.
Kemudian cap dikencangkan sesuai
dengan spesifikasi]
2. tekan crankshaft kea rah thrust bearing
3. ukurlah celah antara thrust bearing dan
crankshaft dengan menggunakan filler
gauge
Mengukur dengan menggunakan dial indicator
1. Pasang crankshaft ke cylinder block dengan
bearing
2. pasang gauge body ke cylinder block
dengan magnet kemudian pasang dial
gauge di bagian depan atau belakang
crankshaft.
3. setelah dikalibrasi ke angka nol, tekan ke
sisi depan atau belakang. Pada saat
tersebut, angka yang muncul pada jarum
dial gauge adalah celahnya.
MENGUKUR KEBENGKOKAN CRANKSHAFT
Tempatkan crankshaft sesuai dengan gambar, kemudian dengan menggunakan dial gauge lihat besarnya
kebengkokan crank shat. Sesuikan dengan standart yang ada.
MEMERIKSA END GAP
end gap adalah besarnya perubahan celah yang disebabkan oleh panas
Jika end gap terlalu besar, maka hembusan gas akan naik, tekanan kompresi akan turun, pemakaian oli akan
naik, tenaga mesin akan turun, dll
Jika end gap terlalu kecil, piston menempel karena panas atau dinding cylinder akan cepat aus.
Langkah pengukuran
1. bersihkan dinding cylinder
2. masukkan piston ring ke dalam cylinder
3. masukkan piston sambil menurunkan piston sampai piston mencapai piston pin boss (lihat gambar)
4. keluarkan piston, lalu ukur celah end gap piston, sesuaikan dengan spesifikasi.
PEMERIKSAAN CELAH PISTON RING
Jika celah terlalu besar, ili menjadi boros, banyak endapan
karbon, atau gas kompresi akan bocor.
Jika terlalu sempit, pistin akan berubah bentuk atau gerakan
piston akan terhambat.
Cara pengukuran:
1. masukkan filler gauge sampai mencapai celah ring
2. periksa setidaknnya 3-4 point
PEMERIKSAAN KEAUSAN CYLINDER
Celah Piston Gap
Sebagai gap antara dinding cylinder dan piston, yang merupakan minimum gap dari pemasangan pabrik.
Untuk Piston Yang Over Size
Untuk mencegah berkurangnya tekanan kompresi dikarenakan perangkat cylinder mengalami keausan karena
usia pemakaian yang memang sudah lama. Setelah dinding silinder dib or, maka piston yang lama harus diganti
dengan ukuran over size.
Kecenderungan aus pada dinidng silinder
Perangkat yang cepat mengalami aus adalah bagian tegak lurus pada crankshaft danpada posisi TDC adalah
yang paling besar, posisi BDC juga besar.
Jika keausan cylinder terlalu besar, maka tekanan kompresi akan berkurang, bahan baker akan menjadi boros,
oil juga akan banyak terbuang, piston bias selip, atau tenaga mesin akan berkurang.
MENGUKUR DENGAN CYLINDER GAUGE
1. pasanglah extension dan washer ke gauge
2. setel ke angka nol
3. masukkan gauge ke dalam cylinder
4. lihat minimal angka pada indicator saat gauge digerakkan 2 atau 3 kali.
This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.