2
BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan neurologi adalah pemeriksaan yang dilakukan kepada penderita, dimulai dengan kesan umum, pengambilan Anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan fungsi vital, pemeriksaan Interna yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan khusus untuk pemeriksaan keadaan anatomi dan fungsional susunan saraf atau pemeriksaan tambahan. Pemeriksaan dilakukan secara holistik. 1 Dalam memperlajari pemeriksaan neurologi, pertama kali kita tetapkan, apakah tujuan dari pemeriksaan tersebut. Tujuan utama pemeriksaan Neurologi adalah untuk menentukan topis (letak lesi/ kelainan Neurologi). Karena dalam pemeriksaan Neurologi kita harus dapat menentukan diagnosis klinis, topis, dan etiologis. 2 Evaluasi neurologis umum adalah bagian integral pemeriksaan fisis pediatric. Bila dalam evaluasi umum terdapat atau dicurigai ada penyimpangan dari keadaan 1

pemeriksaan neurologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tinjauan kasus neurologi

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

Pemeriksaan neurologi adalah pemeriksaan yang dilakukan kepada penderita, dimulai dengan kesan umum, pengambilan Anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan fungsi vital, pemeriksaan Interna yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan khusus untuk pemeriksaan keadaan anatomi dan fungsional susunan saraf atau pemeriksaan tambahan. Pemeriksaan dilakukan secara holistik.1Dalam memperlajari pemeriksaan neurologi, pertama kali kita tetapkan, apakah tujuan dari pemeriksaan tersebut. Tujuan utama pemeriksaan Neurologi adalah untuk menentukan topis (letak lesi/ kelainan Neurologi). Karena dalam pemeriksaan Neurologi kita harus dapat menentukan diagnosis klinis, topis, dan etiologis.2Evaluasi neurologis umum adalah bagian integral pemeriksaan fisis pediatric. Bila dalam evaluasi umum terdapat atau dicurigai ada penyimpangan dari keadaan normal, maka pemeriksaan neurologis perlu diulangi dan dicatat di dalam bagian terpisah. Beberapa gejala dan tanda neurologis yang sering terdapat pada bayi dan anak akan didapatkan dari pemeriksaan neurologis.3Pemeriksaan neurologis pada neonatus seharusnya dilakukan pada semua bayi, baik yang sehat maupun sakit. Pada bayi sehat dilakukan pemeriksaan neurologis untuk menyakinkan orangtua, bahwa bayinya benar-benar tidak menderita kelainan neurologis. Pada bayi sakit pemeriksaan neurologis untuk menentukan diagnosis, pengobatan, dan prognosis.3

1