5
PEMERIKSAAN OBSTETRI (Leopold) 1. ATTITUDE Salam dan perkenalan Hadirkan saksi Inform consent Ibu diposisikan di tempat tidur, kaki di fleksikan (litotomi) Buka pakaian ibu secukupnya (dari proc. Xiphoideus – simfisis pubis) Tutup bagian yang tidak perlu dengan selimut 2. INSPEKSI Pada kehamilan trimester 2-3 Tampak perut membesar Pembesaran perut melintang atau membujur Pigmentasi linea alba / striae +/- Sikatriks +/- Terlihat gerakan anak +/- 3. PEMERIKSAAN LEOPOLD Hangatkan tangan Leopold 1 Pemeriksa menghadap ke muka ibu Menentukan tinggi fundus Meraba bagian janin yang terletak di fundus dengan kedua telapak tangan Apakah teraba bulat, besar lunak (bokong) / bulat, besar, keras (kepala) / teraba tahanan memanjang (punggung) / teraba bagian kecil-kecil (ekstremitas) Pada kehamilan aterm dengan presentasi kepala, pada pemeriksaan Leopold 1 akan teraba bulat, besar, lunak (bokong)

Pemeriksaan Obstetri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas

Citation preview

PEMERIKSAAN OBSTETRI (Leopold) 1. ATTITUDE Salam dan perkenalan Hadirkan saksi Inform consent Ibu diposisikan di tempat tidur, kaki di fleksikan (litotomi) Buka pakaian ibu secukupnya (dari proc. Xiphoideus simfisis pubis) Tutup bagian yang tidak perlu dengan selimut2. INSPEKSIPada kehamilan trimester 2-3 Tampak perut membesar Pembesaran perut melintang atau membujur Pigmentasi linea alba / striae +/- Sikatriks +/- Terlihat gerakan anak +/-3. PEMERIKSAAN LEOPOLD Hangatkan tanganLeopold 1 Pemeriksa menghadap ke muka ibu Menentukan tinggi fundus Meraba bagian janin yang terletak di fundus dengan kedua telapak tangan Apakah teraba bulat, besar lunak (bokong) / bulat, besar, keras (kepala) / teraba tahanan memanjang (punggung) / teraba bagian kecil-kecil (ekstremitas) Pada kehamilan aterm dengan presentasi kepala, pada pemeriksaan Leopold 1 akan teraba bulat, besar, lunak (bokong)Leopold 2 Pemeriksa menghadap ke muka ibu Meraba bagian janin yang terletak di sebelah kanan maupun kiri uterus dengan kedua telapak tangan Apakah teraba bulat, besar lunak (bokong) / bulat, besar, keras (kepala) / teraba tahanan memanjang (punggung) / teraba bagian kecil-kecil (ekstremitas) Pada kehamilan aterm dengan presentasi kepala, pada pemeriksaan Leopold 2 akan teraba tahanan memanjang (punggung) di satu sisi dan teraba bagian kecil-kecil (ekstremitas) di sisi lainLeopold 3 Pemeriksa menghadap ke muka ibu Meraba bagian janin yang terletak di atas simfisis pubis sementara tangan yang lain menahan fundus untuk fiksasi Apakah teraba bulat, besar lunak (bokong) / bulat, besar, keras (kepala) / teraba tahanan memanjang (punggung) / teraba bagian kecil-kecil (ekstremitas) Pada kehamilan aterm dengan presentasi kepala, pada pemeriksaan Leopold 3 akan teraba bulat, besar, keras (kepala)Tambahan:Pemeriksaan Osborn test Pegang kepala janin dan diupayakan untuk masuk PAP Jika tidak dapat masuk karena masih tinggi, harus diukur dengan jari untuk mengetahui seberapa tingginya dari simfisis pubis Jika tingginya sekitar 3 jari di atas simfisis atau lebih berarti Osborn test + (kepala janin belum masuk ke PAP = kemungkinan ada Cephalopelvic Disproportion)Leopold 4 Pemeriksa menghadap ke kaki ibu Menentukan apakah bagian terbawah janin sudah masuk atau melewati PAP dengan cara mendindingi bagian terbawah janin, bila presentasinya:o Konvergen : bagian terbawah janin belum masuk ke PAPo Sejajar : bagian terbawah janin sebagian telah masuk ke PAPo Divergen : bagian terbawah janin telah masuk masuk ke PAP

Pemeriksaan leopoldCatatan: gemelli pada pemeriksaan Leopold akan teraba minimal 3 bagian besarMelakukan dan melaporkan berapa bagian dari bagian terbawah janin yang sudah masuk panggul dengan 5 jari5/5 jika keseluruhan kepala janin dapat diraba di atas simpisis pubis4/5 jika sebagian besar kepala janin di atas simpisis pubis3/5 jika hanya 3 dari 5 jari bagian kepala janin yang teraba di atas simpisis pubis2/5 jika hanya 2 dari 5 jari bagian kepala janin yang teraba di atas simpisis pubis1/5 jika hanya sebagian kecil kepala dapat diraba di atas simpisis pubis0/5 jika kepala janin tidak teraba dari luar / seluruhnya sudah melalui simpisis pubisTurunnya presentasi sampai Hodge berapaHodge I : bidang yang dibentuk pada lingkaran PAP antara bagian atas simpisis dengan promontoriumHodge II : bidang sejajar Hodge I, terletak setinggi bagian bawah simpisisHodge III: bidang sejajar Hodge I dan II, terletak setinggi spina ischiadika kanan dan kiriHodge IV : bidang sejajar Hodge I, II, III setinggi articulatio sacroiliakaTAMBAHANPengukuran Tinggi Fundus Uteri Pastikan tidak ada kontraksi selama penilaian tinggi fundus uteri Pita pengukur harus menempel pada kulit abdomen Ukur tinggi fundus uteri dengan menggunakan pita ukur dari mulai tepi atas simfisis pubis sampai puncak tinggi fundus uteri (yang telah ditentukan pada px Leopold 1) melalui linea mediana abdomenPengukuran Perkiraan Berat Badan Janin Diukur dengan menggunakan rumus Johnson Rumus: TBJ = (TFU-n) x 155TBJ: Taksiran Berat Badan Janin ; TFU: Tinggi Fundus UteriN = 11 = apabila kepala sudah masuk PAPN = 12 = apabila kepala belum masuk PAP4. PENILAIAN KONTRAKSI UTERUS (HIS) Letakkan tangan dengan hati-hati di atas uterus dan rasakan kontraksi yang terjadi dalam kurun waktu 10 menitTanda saat uterus kontraksi: uterus teraba keras serta bagian-bagian janin tidak teraba Tentukan apakah kontraksinya adekuat berdasarkan interval, durasi, relaksasi His yang adekuat adalah apabila dalam 10 menit terjadi minimal 2 kali kontraksi (maksimal 4x) dengan lama kontraksi 40-60 detik tiap kontraksi serta di antara kontraksi ada fase relaksasi5. PENGHITUNGAN DENYUT JANTUNG JANIN (Auskultasi) Tentukan punctum maximum pada daerah yang telah ditentukan dengan saat pemeriksaan Leopold sambil meletakkan stetoskop Laennec di daerah punggung janin Hitung DJJnya pada 5 detik pertama, ketiga dan kelima. Kemudian jumlah dan hasilnya dikalikan 4 untuk memperoleh frekuensi DJJ satu menit DJJ normal: 120-160x per menitPada gemelli akan terdengar 2 punctum maximum dengan frekuensi yang berbeda