Pemeriksaan Pajak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pemeriksaan Pajak

Citation preview

PowerPoint Presentation

TAX PLANNING1Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak2Pemeriksaan PajakMenurut UU No. 36 Tahun 3Tujuan Pemeriksaan Pajak12menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakantujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.dan/atauHal-hal yang harus Diperhatikan dalam PemeriksaanUntuk keperluan pemeriksaan, pertugas pemeriksa harus memilki tanda pengenal pemeriksa dan dilengkapi dengan Surat Perintah Pemeriksaan serta memperlihatkan kepada Wajib Pajak yang diperiksa.Wajib pajak yang diperiksa wajib ;Memperlihatkan atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasarnya, dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas wajib pajak, atau objek yang terutang pajak.Memberikan kesepakatan untuk memasuki tempat atau ruangan yang dipandang perlu dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaanMemberikan keterangan lain yang diperlukan.Buku, catatan, dan dokumen serta data informasi keterangan lain wajib dipenuhi oleh wajib pajak paling lama 1 (satu) bulan sejakpermintaan disampaikan

Dalam hal wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas tidak memenuhi ketentuan diatas sehingga tidak dapat dihitung besarnya penghasilan kena pajak, penghasilan kena pajak tersebut dapat dihitung secara jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.Apabila dalam mengungkapkan pembukuan, pencatatan atau dokumen serta keterangan yang diminta, wajib pajak terikat oleh suatu kewajiban untuk merahasiakan itu ditiadakan oleh permintaan untuk keperluan pemeriksaan.Dirjen pajak berwenang melakukan penyegelan tempat atau ruang tertentu serta barang bergerak atau tidak bergerak apabila wajib pajak tidak memenuhi kewajiban.

5Terhadap Wajib Pajak Badan Yang pernyataan pendafataran emisi sahamnya telah dinyatakan efektif oleh badan pengawas pasar modal dan menyampaikan Surat Pemberitahuan dengan dilampiri laporan Keuangan yang telah di audit oleh Akuntan.

Publik dengan pendapatan wajar tanpa pengecualian jika :Surat pemberitahuan tahunan wajib pajak menyatakan lebih bayarTerpilih untuk diperiksa berdasarkan analisis risiko.Wajib Pajak Go PublicPerwakilan Wajib Pajak dalam Pemeriksaan PajakDalam menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, wajib pajak diwakili dalam hal berikut :Badan oleh pengurusBadan yang dinyatakan pailit oleh kurator.Badan dalam pembubaran oleh orang salah seorang ahli warisnya, pelaksanaa wasiatnya atau mengurus harta peninggalannya.Anak yang belum dewasa atau orang yang berada dalam pengampuan pihak wali Wakil dari wajib pajak bertanggung jawab secara pribadi danan secara renteng atas pembayaran pajak yang terutang, kecuali apabila dapat membuktikan dan meyakinkan Dirjen pajak bahwa mereka dalam kedudukannya benar-benar tidak mungkin untuk dibebani tanggung jawab atas pajak yang terutang tersebut.Orang pribadi atau badan dapat menunjuk seorang kuasa dengan surat kuasa khusus untuk menjalankan hak dan memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.Persyaratan serta pelaksanaan hak dan kewajiban kuasa di atur dengan atau berdasarkan perktuaturan menteri keuangan.Termasuk dalam pengertian pengurus adalah seorang yang nyata-nyata mempunyai wewenang ikut menentukan kebijakan atau mengambil keputusan dalam menjalankan perusahaan.

PemeriksaanRestitusi Pasal 17B UU KUPPemeriksaanSelain Pasal 17B UU KUPPemeriksaanLapanganPemeriksaanKantorPemeriksaanLapanganPemeriksaanKantorPemeriksaanRutinPemeriksaanKhususPemeriksaanRutinPemeriksaanLapangan8Pemeriksaan rutin, yaitu pemeriksaan yang bersifat rutin dilakukan terhadap WP sehubungan dengan pemenuhan hak dan kewajiban perpajakan WP yang bersangkutan.Pemerisaan khusus, yaitu pemeriksaan yang dilakukann terhadap WP berkenaan dengan adanya masalah dan atau keterangan secara khusus berkaitan dengan WP yang bersangkutan.Pemeriksaan WP lokasi atau pemeriksaan lapangan, yaitu pemeriksaan yang dilakukan terhadap cabang, perwakilan, atau tempat usaha dari WP domisili, yang lokasinya diluar wilayah kerja Unit Pelaksana Pemeriksaan Wajib Pajak Domisili.Jenis dan Prioritas PemeriksaanJangka Waktu PemeriksaanPemeriksaan sederhana kantor diselesaikan dalam jangka waktu dua minggu, terhitung sejak surat pemberitahuan pemeriksaan pajak disampaikan kepada WPPSL harus diselesaikan dalam jangka waktu satu bulan, terhitung sejak saat surat pemberitahuan pemeriksaan pajak disampaikan kepada WPPL harus diselesaikan dalam jangka waktu dua Bulan, terhitung sejak saat surat pemberitahuan pemeriksaan pajak disampaikan kepada WPPSK terhadap SPT Masa PPN yang menyatakan meminta pengembalian kelebihan pembayaran pajak yang diajukan oleh pengusaha Kena Pajak Eksportir Tertentu (PET) harus diselesaikan dalam jangka waktu paling lama 6 hari terhitung sejak tanggal permohonan diterima dan jangka waktu tersebut tidak bisa diperpanjangPSl sehubungan dengan pelaksanaan pemeriksaan WP Lokasi harus diselesaikan dalam jangka waktu paling lam 30 hari, terhitung sejak tanggal SP3 WP Lokasi diterbitkan, dan jangka waktu tersebut tidak bisa diperpanjang.PL sehubungan dengan pelaksanaan Pemeriksaan WP Lokasi harus diselesaiakan dalam jangka waktu paling lama 45 hari, terhitung sejak tanggal SP3 Wp Lokasi diterbitkan, dan jangka waktu tersebut tidak dapat diperpanjang.PSL atau PL sehubungan dengan pelaksanaan Pemeriksaan Tahun Berjalan harus diselesaikan dalam jangka waktu 1 bulan, terhitung sejak Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Pajak disampaiakna kepada WP, dan jangka waktu tersebut tidak dapat diperpanjang.PSL atau PL sehubungan dengan pelaksanaan Pemeriksaan Khusus berdasarkan instruksi dari Direktur Pemeriksaan Pajak atau Kepala Kantor Wilayah DJP harus diselesaiakan dengan memperhatikan jangka waktu yang tertera pada instruksi Pemeriksaan Khusus tersebut.PL sehubungan dengan pelaksanaan Pemeriksaan Bukti Permulaan berdasarkan instruksi dari Direktur Pemeriksaan Pajak atau Kepala Kantor Wilayah DJP harus diselesaikan dengan memperhatikan jangka waktu yang tertera pada instruksi Pemeriksaan Bukti Permulaan tersebut.NoGolongan WPRuang Lingkup PemeriksaanJangka Waktu Pemeriksaan1WP Badan Khusus:WP Masuk BursaBentuk Usaha Tetap BankBUMN/BUMDPSKPSKPSK2 minggu2 minggu2 minggu2.WP OP dan WP Badan Besar LainnyaPL/PSK/PSL2 bulan / 1 bulan3.WP OP dan WP Badan Menengah termasuk para profesionalPL/PSL/PSK2 bulan/1bulan/1 minggu4.WP Kecil dan WP OP tidak menjalan usaha atau pekerjaan bebasPSL/PSK1 bulan/ 2 mingguRuang Lingkup dan Jangka Waktu Pemeriksaan terhadap WP tertentuPemeriksaan UlangHanya dapat dilakukan berdasarkan instruksi atau persetujuan Dirjen PajakInsruksi tersebut dapat diberikan apabila:Terdapat indikasi bahwa WP melakukan tindak pidana di bidang perpajakanTerdapat data baru dan data yang semula terungkat yang dapat mengakibatkan penambahan pajak terutangTerdapat sebab-sebab lain berdasarkan instruksi Dirjen PajakSesuai dengan ketentuan dalam Pasal 15 (1) UU No 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimna telah diubah terkahir kali dengan UU No 16 tahun 200, yang dimaksud dengan data baru adalah data yang sudah dilaporkan oleh WP dalam surat pemberitahuan namun tidak diungkapkan secara jelas.Dalam kebijakan pemeriksaan tahun 2000, pemeriksaan ulang merupakan Pemeriksaan Bukti Permulaan atau Pemeriksaan Khusus sesuai dengan kriteria diberlakukannya pemeriksan ulang tersebut.Pemeriksaan UlangPerluasan PemeriksaanInstruksi atau persetujuan perluasan pemeriksaan dapat diberikan dalam hal:Terdapat indikasi bahwa WP melakukan tindak pidana dibidang perpajakanHasil pemeriksaan terhadap WP untuk tahun pajak yang diperluas diperlukan dapat mengakibatkan penambahan pajak terutang dengan jumlah yang signifikan.Terdapat sebab-sebab lain berdasarkan instruksi Dirjen PajakPerluasan PemeriksaanPenerapan Teknik SamplingPenerapan teknik sampling dalam pemeriksaan ditujukan membantu pemeriksa pajak dalam pelaksanaan pemeriksaan agar lebih efektif dan efisien. Pemahaman konsep sampling akan membantu pemeriksa dalam mengevaluasi keseluruhan mengenai sistem pengendalian internal yang tepat mengenai kesimpulan yang tepat mengenai kebenaran SPT.Penerapan Teknik SamplingPeer ReviewMelalui pelaksanaan sejawat (peer review), kantor pusat Direktorat Pemeriksaan Pajak atau Kanwil DJP melakukan pengawasan atas kualitas pemeriksaan dan kepatuhan Pemeriksa Pajak terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk kemudian hasilnya akan dijadikan bahan perumusan kebijakan pemeriksaan dimasa yang akan datang.Peer ReviewTata Cara PemeriksaanPemeriksaan dilakukan dengan berpedoman pada norma pemeriksaan yang berkaitan dengan pemeriksa pajak, pemeriksaan dan wajib pajak. Pemeriksaan dilaksanakan oleh pemeriksa pajak yang tergabung dalam Tim Pemeriksa Pajak yang susunannya terdiri atas supervisor, ketua tim, dan seorang atau lebih anggota. Dalam pelaksanaan pemeriksaan sederhana kantor (PSK), seorang pemeriksa pajak dapat bertindak sebagai ketua tim sekaligus merangkap sebagai satu-satunya anggota.

Pemeriksaan dilaksanakan pada jam hari kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan jika dipandang perlu, bisa dilanjutkan di luar jam atau hari kerja. Jika saat dilakukan pemeriksaan WP (wajib pajak) atau kuasa WP tidak ada di tempat, maka pemeriksaan tetap dilaksanakan sepanjang ada pihak lain yang dapat dan memiliki kewenangan untuk berlaku mewakili WP.

Upaya pengamanan saat pemeriksaan, sebelum pemeriksaan ditunda pemeriksa pajak dapat melakukan penyegelan tempat atau ruangan tertentu yang diduga merupakan tempat menyimpan dokumen, uang atau barang yang dapat member petunjuk tentang keadaan usaha WP.Tata Cara PemeriksaanKewajiban PemeriksaKewajiban Pemeriksamenyampaikan surat pemberitahuan pemeriksaan (pemeriksaan lapangan) atau surat panggilan (pemeriksaan kantor) kepada Wajib Pajak.memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan Surat PerintahPemeriksaanMemperlihatkan Surat yang berisi perubahan Tim Pemeriksa Pajak kepada WP apabila susunan tim Pemeriksa Pajakmengalami perubahan;Melakukan pertemuan dengan Wajib Pajak dalam rangka memberikan penjelasan mengenai: alasan dan tujuan Pemeriksaanhak dan kewajiban Wajib Pajak selama dan setelah pelaksanaan Pemeriksaan;hak Wajib Pajak untuk mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan dalam hal terdapat hasil Pemeriksaan yang belum disepakati antara Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak pada saat Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan;Kewajiban dari WP untuk memenuhi permintaan buku, catatan, dan/atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lainnya, yang akan dipinjam dari WP5. menuangkan hasil pertemuan dengan Wajib Pajak dalam bentuk berita acara hasil pertemuan;6. menyampaikan SPHPmemberikan hak hadir kepada WP dalam rangka Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaanpada waktu yang telah ditentukan;Menyampaikan kuesioner pemeriksaan kepada Wajib PajakMelakukan pembinaan kepada Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dengan menyampaikan saran secara tertulismengembalikan buku atau catatan, dokumen yang dipinjam dari WP 11. merahasiakan kepada pihak lain yang tidak berhak segala sesuatu yang diketahui ataudiberitahukan WP dalam rangka pemeriksaanHak WPHak WPmeminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan Surat Perintah Pemeriksaan;

meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan surat pemberitahuan pemeriksaan sehubungan dengan pelaksanaan pemeriksaan lapangan;

meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan surat yang berisi perubahan tim Pemeriksa Pajak apabila susunan tim Pemeriksa mengalami perubahan;

meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan penjelasan tentang alasan dan tujuan Pemeriksaan;menerima Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan;

menghadiri Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan pada waktu yang telah ditentukan;

mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan, dalam hal masih terdapat hasil Pemeriksaan yang belum disepakati antara Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak pada saat Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan;

memberikan pendapat atau penilaian atas pelaksanaan Pemeriksaan oleh Pemeriksa Pajak melalui pengisian Kuesioner Pemeriksaan.Kebijakan pemeriksaan yang akan datang tetap diutamakan pada upaya peningkatan kepatuhan WP dan diarahkan lebih mendorong akuntabilitas serta tingkat pengawasan. Upaya tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:Penentuan sasaran pemeriksaan yang tepat dengan Sistem Kriteria Seleksi SPT Tahunan PPh, Sistem Kriteria Seleksi SPT Masa PPN, dan Sistem Kriteria Seleksi Khusus yaitu untuk pemeriksaan terhadap yayasan dan WP tertentu.Peningkatan efisensi dan efektivitas pemeriksaan melalui:Penyempurnaan teknik audit samplingPenggalakan pelaksanaan peer reviewPengembangan lebih lanjut pemeriksaan terpadu terhadap sector-sektor usaha yang potensial yang saling terkait atau berhubungan dan WP GrupPenggunaan audit program per sector usahaPeningkatan kinerja sumber daya manusia (pemeriksa pajak) melalui program pelatihan khususPeningkatan pengawasan pemeriksaan melaluiPemantauan dan tindak lanjut hasil pemeriksaanPengawasan berjenjangPelaksanaan sistem reward and punishment secara konsisten.Kewajiban Pemeriksaan yang Akan DatangSistem Kinerja SeleksiPada sistem kriteria seleksi, semua SPT yang disampaikan oleh WP akan diberi bobot tertentu yang pada akhirnya menghasilkan skor. Dengan demikian SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi dan Badan akan memiliki skor mulai dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi. Makin tinggi skor yang dimiliki oleh suatu SPT, makin tinggi prioritasnya untuk dilakukan pemeriksaan

Langkah-langkah PemeriksaanPenyidikan PajakWewenang penyidik antara lain:Menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas.Meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai OP atau Badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana di bidang perpajakan.Meminta keterangan dan bahan bukti dari OP atau Badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang perpajakanMenerima buku, catatan, dan dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan.Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut.Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang perpajakanMenyuruh berhenti atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas, benda, atau dokumen yang dibawa.Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak di bidang perpajakan.Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksiMenghentikan penyidikanMelakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan menurut ketentuan peraturan perundang-undanganTindakan hukum yang dapat dilakukan oleh penyilidik antara lain sebagai berikut:Pemanggilan tersangka atau saksiPembatasan kebebasan orang yang dipanggilPenggeledahanPemeriksaan tempat tertentu yang diduga terdapat bahan buktiPenyitaanMengambil alih dan atau menyimpan barang-barang tertentuPenghentian PenyidikanTidak terdapat cukup buktiPeristiwa bukan merupakan tindakan pidana di bidang perpajakanPeristiwa telah daluwarsaTersangkanya meninggal duniaUnutk kepentingan penerimaan negara, atas permintaan Menteri Keuangan, Jaksa Agung dapat menghentikan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan paling lama dalam jangka waktu 6 bulan sejak tanggal Surat Permintaan. Penghentian penyidikan tindak pidana di bidang perpajakn hanya dilakukan setelah WP melunasi utang pajak yang tidak atau kurang dibayar atau yang tidak seharusnya dikembalikan dan ditambah dengan sanksi administrasi berupa denda sebesar empat kali jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar, atau yang tidak seharusnya dikembalikan.Kasus Pemeriksaan Pajak

Barangkali ada yang mau ditanyakan................????Pertanyaan