28
LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN PEMERIKSAAN WIDAL BLOK TROPICAL MEDICINE Oleh KELOMPOK PRAKTIK LAPANGAN C

Pemeriksaan Widal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pemeriksaan tes widal pada pasien thypus. yang disebabkan salmonela typhi. hal ini merupakan hasil dari praktek lapangan kedokteran unsoed

Citation preview

Page 1: Pemeriksaan Widal

LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN PEMERIKSAAN WIDALBLOK TROPICAL MEDICINE

OlehKELOMPOK PRAKTIK LAPANGAN C

Page 2: Pemeriksaan Widal

LATAR BELAKANG

• Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik akut disebabkan oleh Salmonella typhi

• Penyakit ini juga merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting karena penyebarannya berkaitan erat dengan urbanisasi, kepadatan penduduk, kesehatan lingkungan, sumber air dan sanitasi yang buruk serta standar higiene industri pengolahan makanan yang masih rendah.

Page 3: Pemeriksaan Widal

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan jumlah kasus demam tifoid di seluruh dunia mencapai 16-33 juta dengan 500-600 ribu kematian tiap tahunnya.

Di banyak negara berkembang, termasuk di Indonesia, demam tifoid masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat

Page 4: Pemeriksaan Widal

TINJAUAN PUSTAKA

• Salmonella typhiimerupakan bakteri batang gram-negatif. habitat aslinya berada dalam usus manusia maupun binatang, bakteri ini dikelompokkan ke dalam enterobacteriaceae banyak serotip dari Salmonella, namun telah disepakati bahwa hanya terdapat dua spesies, yakni S. bongori dan S. enteric dengan enam subspecies.

Page 5: Pemeriksaan Widal

Klasifikasi spesies dan subspecies Salmonella

Page 6: Pemeriksaan Widal

TaksonomiTaksonomi Salmonella typhiiPhylum : EubacteriaClass : PrateobacteriaOrdo : EubacterialesFamily : EnterobacteriaceaeGenus : SalmonellaSpecies : Salmonella entericSubspesies : enteric(I)Serotipe : typhi

Page 7: Pemeriksaan Widal

Morfologi

Salmonella sp. adalah bakteri batang lurus, gram negatif, tidak berspora, bergerak dengan flagel peritrik, berukuran 2-4 μm x 0.5-0,8 μm. Salmonella sp. tumbuh cepat dalam media yang sederhana

Bakteri ini juga bersifat fakultatif, dan sering disebut sebagai facultative intra-cellular parasites. Dinding selnya terdiri atas murein, lipoprotein, fosfolipid, protein, dan lipopolisakarida (LPS) dan tersusun sebagai lapisan-lapisan

Page 8: Pemeriksaan Widal

• PatogenesisS. typhi, S. paratyphi A, B, dan C merupakan penyebab infeksi utama pada manusia, bakteri ini selalu masuk melalui jalan oral, biasanya dengan cara mengkontaminasi makanan dan minuman. Diantara faktor-faktoryang dapat mempengaruhi ketahanan tubuh terhadap infeksi Salmonella spadalah keasaman lambung, flora normal dalam usus dan ketahanan usus local

Page 9: Pemeriksaan Widal

• Cara PenularanPola penyebaran penyakit ini adalah melalui saluran cerna (mulut, esofagus, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar)feses dan urin penderita bisa mengandung kuman S.typhi, S. paratyphi A, B dan C yang siap menginfeksi manusia lain melalui makanan atau minuman yang tercemari

Page 10: Pemeriksaan Widal

DEMAM TIFOID

Demam tifoid merupakan infeksi traktus digestivus yang disebabkan oleh organisme Salmonella typhi

Infeksi ini memiliki prevalensi tertinggi di Asia Selatan, Asia Tenggara, Timur Tengah, Amerika Tengah dan Selatan, Serta Afrika.

Bila infeksi ini ditemukan pada negara maju, biasanya disebabkan oleh infeksi impor.

Penularan demam tifoid terjadi melalui fekal-oral, yaitu dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang tercemar feses atau urin yang mengandung Salmonella typhi

Page 11: Pemeriksaan Widal

PatogenesisOrganisme Salmonella typhi akan berpenetrasi ke mukosa usus setelah masuk ke traktus digestivus manusia, lalu berjalan ke kelenjar regional untuk bermultiplikasionset demam ketika S. typhi akan memasuki aliran darah Plak Peyer ileum akan terinfeksi selama bakteremia dan usus mengalami inflamasi Pada minggu kedua atau ketiga usus dapat mengalami ulserasi sehingga dapat terjadi perforasi dan perdarahan

Page 12: Pemeriksaan Widal

Setelah pemulihan, infeksi dapat menetap di saluran empedu dan saluran kemih, terutama pada penyakit yang sudah ada sebelumnya, sehingga menyebabkan karier feses atau urin kronik. Setelah pemulihan juga terbentuk imunitas intestinal lokal, selular, dan humoral, sehingga serangan kedua jarang terjadi

Page 13: Pemeriksaan Widal

Manifestasi KlinisDemam tifoid yang tidak diobati seringkali merupakan penyakit berat yang berlangsung lama dan terjadi selama 4 minggu atau lebih.

Minggu I: demam meningkat, nyeri kepala, malaise, konstipasi, batuk nonproduktif, bradikardi relatif.

Minggu II: demam terus-menerus, apatis, idare, distensi abdomen, splenomegaly.

Minggu III: demam terus menerus, delirium, mengantuk, distensi abdomen massif, diare pea soup.

Minggu IV: perbaikan kondisi.Setelah pemulihan, terdapat risiko relaps pada 10% kasusKasus dapat berlangsung ringan atau asimtomatis

Page 14: Pemeriksaan Widal

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan darah; pada hitung leukosit dapat ditemukan leukopenia atau normal. Tetapi leukositosis terjadi pada perdarahan.Kultur darah; hasil pemeriksaan ini 80% positif pada minggu pertama.Kultur sumsum tulang; pemeriksaan ini tetap dapat memberikan hasil positif meskipun pasien telah diberi antibiotik.Kultur feses dan urin; pemeriksaan ini dilakukan pada minggu kedua dan bersifat diagnostik hanya jika gambaran klinis mendukung.

Page 15: Pemeriksaan Widal

Pemeriksaan Widal; pemeriksaan ini mengukur antibodi O dan H yang terbentuk pada penderita setelah terjadi paparan. Tetapi pemeriksaan ini sulit diinterpretasi pada orang yang sebelumnya diimunisasi atau orang tersebut tinggal di daerah endemik.

Page 16: Pemeriksaan Widal

PEMERIKSAAN WIDAL

merupakan tes aglutinasi yang digunakan dalam diagnosis serologi penyakit demam typhoid atau demam enterik

Prinsip pemeriksaan menggunakan Pemeriksaan Widal adalah reaksi aglutinasi yang terjadi pada serum penderita setelah dicampur dengan suspense antigen Salmonella

Page 17: Pemeriksaan Widal

Pemeriksaan Widal memiliki sensitifitas dan spesifisitas rendah. Tes ini dapat memberikan hasil negatif sampai 30% dari pembuktian tes kultur yang positif penyakit demam typhoid.

Page 18: Pemeriksaan Widal

Parameter antigen

1. Antigen OAntigen O merupakan somatik yang terletak di lapisan luar tubuh kuman. Struktur kimianya terdiri dari lipopolisakarida. Antigen ini tahan terhadap pemanasan 100°C selama 2–5 jam pada alkohol dan asam yang diencerkan. Dengan serum yang mengandung anti O, antigen ini mengadakan aglutinasi dengan lambat membentuk gumpalan berpasir

Page 19: Pemeriksaan Widal

2. Antigen HAntigen H merupakan antigen yang terletak di flagela, fimbriae atau fili Salmonella typhi dan berstruktur kimia protein. Salmonella typhi mempunyai antigen H phase-1 tunggal yang juga dimiliki beberapa Salmonella lain. Antigen ini tidak aktif pada pemanasan di atas suhu 60°C dan pada pemberian alkohol atau asam

Page 20: Pemeriksaan Widal

3. Antigen ViAntigen Vi ini terdapat pada kapsul K yang terletak pada bagian paling pinggir dari kuman. Strain yang baru diisolasi dengan anti sera yang mengandung agglutinin anti O dan antigen Vi dirusak oleh pemanasan selama satu jam pada 60ºC dan oleh asam fenol. Biakan yang mempunyai antigen Vi cenderung lebih virulen

Page 21: Pemeriksaan Widal

Cara Pemeriksaan

• Cara kerja reaksi Widal untuk mendeteksi titer Salmonella yang digunakan untuk penetapan titer antibodi dalam serum sebagai berikut :

• Pengenceran 1:160, dibuat dengan cara memipet serum 10 µL ditambah dengan 1 tetes (40 µL) reagen Salmonella. Apabila terjadi aglutinasi dihitung titer antibodinya. Perhitungan per titer antibodi adalah 10 x 1/1600 = 1/160.

• Pengenceran 1:320, dibuat dengan cara memipet serum 10 µL ditambah dengan 1 tetes (40 µL) reagen Salmonella. Apabila terjadi aglutinasi dihitung titer antibodinya. Perhitungan per titer antibodi adalah 5 x 1/1600 = 1/320.

• Pengenceran 1:640, dibuat dengan cara memipet serum 10 µL ditambah dengan 1 tetes (40 µL) reagen Salmonella. Apabila terjadi aglutinasi dihitung titer antibodinya. Perhitungan per titer antibodi adalah 2,5 x 1/1600 = 1/640.

Page 22: Pemeriksaan Widal

HASIL DAN PEMBAHASAN

NO. NAMA NIMHASIL PEMERIKSAAN WIDAL

1/80 1/160 1/320

1 Krisna Dwiantama G1A012094 + + +

2 Alinda Bella Fazrina G1A012095 + + +

3 Tomi Nugraha G1A012096 + + +

4 Rosiana Dian Pratiwi G1A012140 + + +

5 Betha Purba Praj R. G1A012141 + + +

6 Agnes Indah Nugraheni G1A012142+ + +

7 Emma Puspadhini G1A012100 + + +

8 M. Benni Kadapih G1A012043 - - -

9 Astri Dewi W. G1A012042 - - -

10 Uliya Arifaturrokhmah G1A012145+ + -

11 Dyah Haning Sintyara G1A012143 + + -

Page 23: Pemeriksaan Widal

NO. NAMA NIMHASIL PEMERIKSAAN WIDAL

1/80 1/160 1/320

12 Onika Adi Wijaya G1A012144 - - -

13 Kharisma Naufal Y. G1A012097 + - -

14 Hazar Arfita Audina G1A012044 + + -

15 Senri Utami P. G1A012099 + + +

16 Masayu Athifa F. G1A012041 - - -

17 Sofiana Ulya Nuha G1A012045 + + -

18 Izzatun Nisa S. G1A012046 + + -

19 Dian Dwi Nathania S. G1A012047 + + -

20 Isnaini Putri Solikhah G1A012048 + + -

21 Nur Ichsani G1A012101 + + -

22 Nadia Muqsitha G1A012102 + + +

23 Lathif Suryandana G1A012103 - - -

24 Dytha Fittriyani G1A012104 - - -

25 Hanif Kun Cahyani P. G1A012146 + + -

26 Siti Syifa Rabiah G1A012147 + + +

27 Mutia Radella G1A012148 + + -

28 Alifa Diar Utami G1A012150 + + +

29 Raka Kurnia Puspita G1A012151 + + +

30 Tauhid Yuda Putra G1A012052 + + +

Page 24: Pemeriksaan Widal

NO. NAMA NIMHASIL PEMERIKSAAN WIDAL

1/80 1/160 1/320

31 Rasyid Luhur Hutama G1A012107 + + -

32 Fikriah Rismi Febrina G1A012049 + + -

33 Okmaninta Dinda K.D. G1A012051+ + -

34 Nafisah Putri W. G1A012105 + + +

35 Citra Dewi G1A012149 + + -

36 Hanifan Danu G1A012108 + + +

37 Nadya Marcia G1A012106 + + +

38 Aditya Utomo G1A012050 + + +

39 Rima Melati G1A012053 + + +

40 Andini Senja Andira G1A012054 + + +

41 Kurniawan Wijaya G1A012055 + - +

42 Alifiani Hapsari G1A012056 + + +

43 Nabila Ramadhini G1A012109 - + +

44 Satria Malindo S. G1A012110 + - -

45 Andita Delifauzan S. G1A012111 + + +

46 M. Rizal Akhyar G1A012112 + + +

47 Jelita Numa Nadiya G1A012152 + + +

48 Btari Farhani I. G1A012153 - + +

49 M. Reiza Primayana G1A012154 + + +

50 Ong Reaya Sany G1A012155 + - +

Page 25: Pemeriksaan Widal

• Berdasarkan hasil titrasi yang dilakukan oleh 50 anggota kelompok C yang tersebar saat praktikum di beberapa kelompok kecil didapatkan 42 anggota mendapatkan hasil positif pada titer 1/80 di kelompoknya, 40 anggota mendapatkan hasil positif pada titer 1/160 di kelompoknya, dan 28 anggota mendapatkan hasil positif pada titer 1/320 di kelompoknya, maka dapat dipastikan bahwa dalam serum darah subjek dengan hasil positif terdapat antigen Salmonella.

Page 26: Pemeriksaan Widal

Kemungkinan Hasil Pemeriksaan• Positif

Titer antigen O dan H 1/160 mennunjukkan hasil positif ditandai adanya granulasi seperti pasir. Apabila positif pada titer 1/160, maka perlu dilakukan pengulangan pada 5 hari kemudian. Titer 1/320 menunjukkan bahwa subjek mengalami infeksi sedang atau ringan. Titer 1/640 menunjukkan bahwa subjek mengalami fase kronis atau berat.

• NegatifTiter antigen O dan H menunjukkan hasil negative apabila tidak ditemukan granulasi seperti pasir pada serum darah penderita.

Page 27: Pemeriksaan Widal

• Negatif palsuHasil negatif palsu dapat ditemukan pada pemeriksaan widal, apabila infeksi baru berlangsung sebentar, sehingga antibodi belum terbentuk dan tidak dapat terjadi reaksi antibodi. Selain itu juga bisa disebabkan karena penggunaan antibiotik sebelumnya.

• Positif palsuHasil positif palsu dapat ditemukan dalam mendiagnosis demam tifoid, karena bakteri lain yaitu Salmonella enterica serotype typhi sama-sama memiliki antigen O dan H dangan salmonella serotype lainnya dan memiliki reaksi silang epitope dengan Enterobacteriace.

Page 28: Pemeriksaan Widal

KESIMPULAN

Terdapat 42 mahasiswa yang mendapatkan hasil positif pada pemeriksaan widal dengan titer 1/80 terhadap beberapa serum yang telah disediakan.

Terdapat 40 mahasiswa yang mendapatkan hasil positif pada pemeriksaan widal dengan titer 1/160 terhadap beberapa serum yang telah disediakan.

Terdapat 28 mahasiswa yang mendapatkan hasil positif pada pemeriksaan widal dengan titer 1/320 terhadap beberapa serum yang telah disediakan.