Upload
phamkhuong
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
KECAMATAN MUNCAR DESA SUMBERBERAS
Jalan Raya Sidomulyo Nomor 206 Telepon 0333.593429 SUMBERBERAS Kode Pos 68472
PERATURAN DESA SUMBERBERAS
NOMOR 1 TAHUN 2015
TENTANG
PENGELOLAAN PASAR DESA SUMBERBERAS
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Menimbang: a.bahwa pasar desa merupakan pusat ekonomi dan pusat
interaksi sosial masyarakat perdesaan sehingga perlu ditata
dan dikelola dalam rangka meningkatkan pendapatan
masyarakat dan Pendapatan Asli Desa;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Desa tentang
Pengelolaan Pasar Desa;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 213, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5539);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2007
tentang Pedoman Pengelolaan Kekayaan Desa;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri 42 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Pasar Desa;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pengutan Jasa Umum.
2
Dengan Persetujuan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
dan
KEPALA DESA SUMBERBERAS
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA
SUMBERBERAS.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini, yang dimaksud dengan:
1. Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa
dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
2. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh
Pemerintah Desa dan BPD dalam mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
3. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut nama lain yang
selanjutnya disebut BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan
demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan desa.
4. Desa atau yang disebut nama lain selanjutnya disebut Desa adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan
dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
5. Kepala Desa adalah Kepala Desa Sumberberas.
6. Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan
transaksi, sarana interaksi sosial budaya masyarakat dan pengembangan
ekonomi masyarakat.
7. Pasar Desa adalah pasar tradisional yang berkedudukan di Desa dan
dikelola serta dikembangkan oleh Pemerintahan Desa dan masyarakat
Desa.
8. Pungutan Pasar Desa adalah pungutan atas jasa pelayanan yang diberikan
Pemerintah Desa kepada pedagang.
9. Peraturan Desa adalah peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh
BPD bersama Kepala Desa.
10. Pelataran adalah suatu tempat yang di sediakan atau di kuasai oleh
Pemerintah Desa (BUMDes) yang bersifat terbuka seperti halaman, jalan,
gang dan lain lain di dalam lingkungan pasar atau pada tempat tertentu di
luar kawasan pasar yang dipergunakan untuk memasarkan barang.
11. Toko/Bedak adalah bangunan di Pasar Desa Sumberberas yang beratap
dan dipisahkan satu dengan yang lainnya dengan dinding pemisah melalui
dari lantai sampai dengan langit langit yang dipergunakan untuk usaha
berjualan.
3
12. Los adalah bangunan tetap dalam lingkungan pasar yang berbentuk
bangunan yang memanjang tanpa di lengkapi dinding.
13. Kelas Pasar adalah klasifikasi pasar mempunyai kriteria tertentu yang
meliputi bangunan bangunan, jumlah pedagang, luas areal pasar dan
sistem arus barang dan orang, baik di dalam maupun di luar dan melayani
tingkat wilayah.
14. Fasilitas Lain adalah sarana atau Fasilitas yang di sediakan didalam pasar
yang berupa kamar mandi/WC dan Peturasan.
15. Pedagang adalah Perorangan atau badan usaha yang melakukan kegiatan
perniagaan/perdagangan secara terus menerus dengan tujuan memperoleh laba.
16. Izin pemakaian pasar adalah izin yang dikeluarkan oleh Kepala Desa
untuk seseorang atau badan yang memakai Toko, Kios, Los pasar yang di
kuasai Pemerintah Desa Sumberberas
17. Pedagang tidak tetap adalah seseorang yang melakukan kegiatan perdagangan tetapi tidak memiliki tempat yang tetap yang memasarkan
barang/jasa pada tempat tempat seperti pelataran, jalan, gang, dan lain l;ain dalam lingkungan pasar yang di kelola oleh Pemerintah Desa Sumberberas.
18. Sewa tempat usaha adalah tempat pembayaran sewa atas penggunaan
usaha seperti toko, bedak, dan Los didalam kawasan pasar Desa
Sumberberas yang menjadi aset Pemerintah Desa Sumberberas.
19. Biaya pungutan adalah biaya yang dikeluarkan oleh orang pribadi atau
Badan Hukum dalam proses pengurusan perizinan maupun untuk
mendapatkan rekomendasi/persetujuan atas fasilitas tambahan guna
kepentingan kegiatan usaha perdagangan di dalam kawasan pasar.
20. Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan
kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan
usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan
lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam
bentuk apapun, Firma, Kongsi, Koperasi, Dana Pensiun, Persekutuan,
Perkumpulan, Yayasan, Organisasi Massa, Organisasi sosial politik, atau
organisasi yang sejenis, Lembaga, Bentuk usaha tetap dan bentuk Badan
lainnya.
21. Jasa adalah kegiatan Pemerintah Desa atau BUMDes berupa usaha dan
pelayanan yang menyebabkan barang, fasilitas, atau kemanfaatan lainya
yang dapat di nikmati oleh orang pribadi atau Badan.
22. Jasa Umum adalah jasa yang di sediakan atau di berikan oleh Pemerintah
Desa dan atau BUMDes untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan
umum serta dapat di nikmati oleh orang pribadi atau badan.
23. Wajib pungutan penataan dan pengelolaan pasar yang selanjutnya di sebut
wajib pungutan adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan
pungutandi wajibkan untuk pembayaran retribusi, termasuk pemungut
atau pemotong retibusi tertentu.
24. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas
waktu bagi wajib retribusi untuk memanfaatkan jasa dan perizinan
tertentu dari Pemerintah Desa yang bersangkutan.
25. Surat setoran retribusi Desa, yang dapat di singkat SSRD, adalah surat
yang oleh wajib retribusi di gunakan untuk melakukan pembayaran atau
penyetoran retribusi yang terutang ke Kas Desa atau ke tempat
pembayaran lain yang di tetapkan oleh Kepala Desa.
4
26. Surat Ketetapan Retribusi Desa, yang dapat di singkat SKRD, adalah surat
ketetapan Retribusi yang menentukan besarnya pokok Retribusi.
27. Surat Tagihan Retribusi Desa, yang dapat di singkat STRD, adalah surat
yang melakukan tagihan Retribusi dan atau sanksi administrasi berupa
bunga dan atau denda.
28. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan,
mengolah data, dan atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan
pemenuhan kewajiban perpajakan Desa, Retribusi dan untuk tujuan lain
dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan Perundang – Undangan
perpajakan Desa dan Retribusi.
BAB II
PEMBENTUKAN DAN PENYELENGGARAAN PASAR DESA
Pasal 2
(1) Pembentukan Pasar Desa dilaksanakan oleh Pemerintah Desa.
(2) Pemerintah Desa Menyelenggarakan Pasar yang di bangun dan di kelola
oleh Pemerintah Desa
(3) Kepala Desa berwenang Menetapkan tata guna tempat atau ruangan serta
lokasi di pasar.
(4) Setiap orang atau badan di larang mengunakan tempat atau ruangan
pasar tanpa izin dari Kepala Desa.
(5) Setiap orang atau badan yang menggunakan tempat atau ruangan pasar
memperoleh izin pemakaian secara tertulis dari Kepala Desa dengan
persetujuan BPD.
(6) Di Kecualikan dari ketentuan dalam ayat 3 (tiga) adalah orang atau badan
yang menikmati jasa keramaian pasar dalam radius 0 (nol) sampai 50 (lima
puluh) meter dari pasar.
(7) Klasifikasi tempat atau ruangan di dalam pasar di tetapkan dengan kriteria
sebagai berikut:
a. Pertokoan:
Tempat Kelas 1 : Pertokoan yang menghadap ke jalan raya.
Tempat Kelas 2 : Pertokoan yang menghadap ke jalan samping.
Tempat Kelas 3: Pertokoan yang menghadap belakang pasar dan ke
dalam pasar.
b. Bedak dan Los:
Tempat Kelas 1: Bedak dan Los yang letaknya berdekatan dengan jalan
masuk depan pasar/jalan raya.
Tempat Kelas 2: Bedak dan Los yang letaknya berdekatan dengan jalan
masuk dari samping pasar.
Tempat Kelas 3: Bedak dan Los yang letaknya berdekatan dengan jalan
masuk pertokoan yang menghadap belakang dan di samping pasar.
(8) Pada pasar pasar tertentu dalam wilayah Desa ditetapkan sebagai pasar
Hewan yang menyediakan fasilitas bagi pedagang ternak seperti lembu,
Kerbau, Kambing, dan Domba yang di tetapkan dengan keputusan Kepala
Desa.
(9) Tata cara dan Syarat syarat permohonan izin pemakaian pasar di atur
lebih lanjut dengan keputusan Kepala Desa.
5
Pasal 3
(1) Jangka waktu pemberian izin pemakaian pasar di tetapkan selama 4
(empat) tahun terhitung sejak izin di maksud di tetapkan.
(2) Tiga (3) bulan sebelum jangka waktu atau masa izin berakhir, maka yang
bersangkutan dapat mengajukan permohonan perpanjangan izin kepada
Kepala Desa.
(3) Izin pemakaian pasar dan perpanjangan izin di kenakan biaya
administrasi.
Pasal 4
Setiap orang atau badan yang mengalihkan izin pemakaian pasar atau toko,
Bedak dan Los serta bangunan lainnya di dalam pasar yang di kuasai
Pemerintah Desa wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Pemegang izin pemakaian pasar lama wajib untuk menyerahkan kembali
hak pakainya kepada Pemerinta Desa.
b. Setelah mendapatkan persetujuan dari Kepala Desa, pemohon yang akan
memakai tempat tersebut di wajibkan untuk membayar biaya balik nama
atas Toko, Bedak dan Los dimaksud Sebesar 5% (lima persen) dari harga
dasar.
BAB III
PENAMBAHAN FASILITAS DAN BIAYA ADMINISTRASI
Pasal 5
Pemegang izin yang menggunakan/menambah fasilitas lainnya secara tetap
dalam kegiatan perdagangan di pasar, di kenakan biaya administrasi, jika
akan mengajukan hal hal sebagai berikut:
a. Rekomendasi pemasangan saluran Air Minum;
b. Izin pemakaian tempat pemasangan Reklame;
c. Rekomendasi pemasangan Telepon;
d. Rekomendasi pemasangan Listrik;
e. Pembuatan MCK
BAB IV
NAMA, OBYEK, DAN SUBYEK PUNGUTAN
Pasal 6
Setiap orang atau badan yang memanfaatkan pelayanan penyediaan fasilitas
pasar yang di kelola oleh Pemerintah Desa Sumberberas wajib membayar
pungutan dengan nama pungutan penataan dan pengelolaan pasar.
Pasal 7
Obyek pungutan adalah pelayanan penyediaan fasilitas pasar berupa Toko,
Kios, Bedak, Los dan Tenda, halaman ikutannya yang khusus di sediakan
untuk berdagang atau kegiatan perdagangan.
Pasal 8
Subyek Pungutan adalah orang pribadi atau badan yang memanfaatkan
pelayanan penyediaan fasilitas pasar.
BAB V
GOLONGAN PUNGUTAN
6
Pasal 9
Golongan Pungutan adalah pungutan penataan dan pengelolaan pasar
termasuk golongan pungutan Jasa Umum.
BAB VI
CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA
Pasal 10
(1) Tingkat penggunaan jasa di ukur berdasarkan tingkat pelayanan yang di
berikan terhadap penyediaan fasilitas pasar;
(2) Atas pelayanan dan jasa sebagaimana di maksud dalam Pasal 2, Pasal 3,
Pasal 4, dan Pasal 5, di pungut biaya biaya dan di tetapkan harga
dasarnya;
(3) Selain biaya biaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pemegang izin di
pungut harian;
(4) Atas jasa penyediaan fasilitas di pasar sebagaimana di maksud pasal 2
ayat (7) peraturan Desa ini, maka perdagangan ternak seperti Lembu,
Kerbau, Kambing, dan Domba di pungut harian;
(5) Para pedagang yang menikmati jasa keramaian pasar dalam radius 0 (nol)
sampai dengan 200 (dua ratus) meter dari lokasi pasar di kenakan
pungutan jasa keramaian;
(6) Biaya biaya, harga dasar dan retribusi harian serta pungutan jasa
keramaian di terapkan dengan keputusan Kepala Desa setelah
mendapatkan persetujuan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
BAB VII
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF
Pasal 11
(1) Nilai nominal pungutan di tentukan dengan tingkat penggunaan jasa
yang di ukur berdasarkan atas klasifikasi pasar dan klasifikasi
tempat/ruangan yang terdiri atas toko, bedak dan los serta jenis barang
dagangan sebagaimana di atur dalam pasal 2 ayat (5) peraturan Desa ini;
(2) Dalam hal pembayarannya tidak tepat pada waktunya, maka di anggap
pembayaran yang terutang.
Pasal 12
Bentuk, warna, ukuran dan nilai nominal karcis serta benda-benda lainnya
yang di persamakan, tata cara pengadaannya berdasarkan dinas terkait.
Pasal 13
Apabila dalam waktu 2 (dua) minggu sesudah pasar di mulai, pemegang hak
tidak menggunakan tempatnya (selain kegiatan toko, bedak dan los yang
tertutup), petugas pasar berhak memberikan tempat berjualan tersebut
kepada pedagang lain yang belum dapat tempat, dan bila yang berhak
menempati datang, pedagang yang menempati sementara harus pindah dari
tempat tersebut di atas, tetap di kenakan dengan tarif harian yang berlaku.
Pasal 14
(1) Pedagang yang menggelar barang dagangannya pada waktu pagi, siang,
sore, atau malam hari wajib membayar pungutan harian sebagaimana di
atur dalam pasal 13 peraturan desa ini;
7
(2) Pedagang yang tidak berjualan namun meninggalkan barang dagangannya
di dalam pasar wajib membayar pungutan 100% (seratus persen).
Pasal 15
Koordinator bidang pasar yang mempunyai wewenang melaksanakan
pungutan wajib menyetor secara penuh hasil pungutan tersebut ke
Pemerintah Desa.
BAB VIII
WILAYAH PUNGUTAN
Pasal 16
Wilayah pungutan adalah Pungutan yang terutang di pungut di wilayah Desa.
BAB IX
TATA CARA PEMUNGUTAN
Pasal 17
Pelaksanaan pungutan tidak dapat di kontrakan
Pasal 18
(1) Pungutan di pungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang
di persamakan;
(2) Dalam hal wajib pungutan tidak membayar tepat pada waktunya atau
kurang membayar, di kenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar
2% (dua persen) setiap bulan dari pungutan yang terutang yang tidak
atau kurang di bayar dan di tagih dengan menggunakan STRD.
BAB X
TATA CARA PEMBAYARAN
Pasal 19
(1) Pembayaran yang terutang harus di bayar sekaligus sejak di terbitkannya
SKRD atau dokumen lain yang di persamakan;
(2) Tata cara pembayaran, penyetoran, tempat pembayaran pungutan di atur
tersendiri dengan keputusan Kepala Desa.
BAB XI
KEBERATAN
Pasal 20
(1) Wajib pungutan dapat mengajukan keberatan hanya kepada Kepala Desa
atas SKRD atau dokumen lain yang di persamakan;
(2) Keberatan di ajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan di
sertai alasan alasan yang jelas;
(3) Keberatan harus di ajukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan
sejak tanggal STRD Diterbitkan, kecuali apabila wajib pungutan dapat
menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat di penuhi karena
keadaan di luar kekuasaannya;
(4) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar pungutan dan
pelaksanaan penagihan pungutan.
Pasal 21
(1) Kepala Desa dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal
surat keberatan di terima harus memberi keputusan atas keberatan yang
di ajukan;
8
(2) Keputusan Kepala Desa atas keberatan dapat berupa menerima
seluruhnya atau sebagian, Menolak, atau menambah besarnya pungutan
yang terutang;
(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) telah lewat
dan Kepala Desa tidak memberi suatu keputusan, keberatan yang di
ajukan tersebut di anggap di kabulkan.
BAB XII
PEMERIKSAAN
Pasal 22
(1) Kepala Desa berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji
kepatuhan pemenuhan kewajiban dalam rangka melaksanakan peraturan
Perundang-undangan Pungutan Desa
(2) Wajib Pungutan yang diperiksa, wajib:
a. Memperlihatkan dan atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen
yang menjadi dasarnya dan dokumen lain yang berhubungan dengan
objek pungutan yang terhutang;
b. Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan yang di
anggap perlu dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan;
c. Memberikan keterangan yang di perlukan.
(3) Tata cara pemeriksaan pungutan di atur dengan keputusan Kepala Desa.
BAB XIII
KETENTUAN DENDA
Pasal 23
(1) Wajib Pungutan yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga
merugikan keuangan Desa, maka denda paling banyak 3 (tiga) kali jumlah
pungutan yang terutang;
(2) Denda sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan penerimaan
Desa.
BAB XIV
PENGELOLAAN PASAR
Pasal 24
Pengelolaan Pasar Desa selanjutnya diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Kepala Desa.
BAB XV
JASA PENITIPAN KENDARAAN DIDALAM KAWASAN PASAR
Pasal 25
Jasa penitipan kendaraan didalam kawasan pasar akan diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Kepala Desa.
BAB XVI
PERLINDUNGAN
Pasal 26
(1) Pemberi ijin usaha pasar desa yang berlokasi di desa dilakukan dengan
memperhatikan pertimbangan Kepala Desa dan BPD;
(2) Pasar desa yang mendapat ijin usaha di desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) wajib mengadakan kemitraan dengan pelaku usaha kecil didesa.
9
BAB XVII
KERJA SAMA
Pasal 27
(1) Pengelola dapat melakukan kerja sama dengan pihak ketiga dalam
pembangunan dan pengembangan pasar atas persetujuan pemerintah desa
dan BPD
(2) Dalam persyaratan pasal 27 ayat (1) di prioritaskan untuk kepentingan
pemerintah desa dan pengelolaan peningkatan pendapatan pasar
BAB XVIII
KEWAJIBAN DAN LARANGAN
Pasal 28
(1) Kewajiban pemegang izin, pedagang dan pemakai fasilitas pasar Desa
Sumberberas;
a. Memelihara kebersihan, Keamanan tempat dasaran dan dagangan di
lingkungan pasar serta memelihara inventaris pasar sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan membayar pungutan pelayanan
persampahan/kebersihan sebagaimana ketentuan yang berlaku;
b. Menempati dan mengatur barang dagangan secara teratur, rapi dan
tidak menggangu lalu lintas orang di dalam pasar.
c. Memenuhi kewajiban membayar pungutan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
d. Menyediakan alat pemadam kebakaran, kecuali bagi para pedagang
yang berjualan di halaman atau pelataran pasar.
e. Menempati Toko, Bedak dan Los atas nama sendiri sesuai izin yang di
berikan.
(2) Larangan bagi pedagang/pemakai fasilitas pasar Sumberberas;
a. Merombak, menambah dan atau merubah bangunan yang telah ada
tanpa izin Kepala Desa.
b. Menjual belikan dan memindah tangankan izin tanpa izin Kepala Desa
dan BPD.
c. Menggelar barang dagangan di tempat lain selain dari yang telah di
tentukan oleh Kepala Desa.
d. Bertempat tinggal di dalam pasar pada waktu antara penutup dan
pembukaan pasar.
e. Memasang penutup layar atap, tenda dan tambahan lainnya yang dapat
mengganggu keindahan pasar.
f. Menggelar barang dagangan atau melakukan pekerjaan yang
menganggu jalan masuk/keluar atau jalan penghubung pasar.
g. Meletakkan barang dagangan di sepanjang pejalan kaki.
h. Menjual minum minuman keras atau berjudi di dalam pasar.
i. Melakukan suatu perbuatan yang sifatnya dapat mengganggu ketertiban
umum.
j. Membuang sampah tidak pada tempatnya, merusak lapangan pasar,
pelataran atau bangunan pasar.
k. Memperluas area atau tempat menggelar barang dagangan.
l. Mendirikan Los atau bangunan dalam lapangan pasar.
m. Menyalakan api secara permanen.
n. Menimbun barang/atau menjual barang yang mudah terbakar.
o. Menyalurkan aliran Listrik dari toko/Bedak ke tempat yang lain tanpa
izin dari yang berwenang.
10
BAB XIX
SANKSI PENCABUTAN IZIN
Pasal 29
(1) Izin hak pakai fasilitas pasar Desa Sumberberas di cabut apabila:
a.Pemegang izin melanggar ketentuan Pasal 6 peraturan Desa ini;
b. Izin pemakai pasar telah habis dan tidak di perpanjang lagi;
c. Apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan pemegang izin tidak
menempati tempat atau ruangan yang telah di berikan izin pemakaian
pasar, dan Kepala Desa telah memberikan peringatan dengan waktu
yang cukup, maka Kepala Desa menarik kembali dan atau membatalkan
Izin pemakaian pasar yang telah di berikan tanpa ganti rugi;
d. Apabila dalam jangka 3 (tiga) bulan tidak memenuhi kewajiban
membayar pungutan dan telah memberikan teguran dalam waktu yang
cukup, maka Kepala Desa menarik kembali dan atau membatalkan izin
pemakaian pasar yang telah di berikan tanpa ganti rugi; dan
e. Bangunan pasar akan di hapus atau di pindahkan manakala di gunakan
oleh Pemerintah Daerah/Pemerintah Desa untuk kepentingan umum.
(2) Selain pencabutan izin, pemegang izin yang melanggar ketentuan Pasal 6
peraturan Desa ini di kenakan denda administrasi dan akan dicabut
ijinnya.
BAB XX
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 30
Bupati melakukan pembinaan berupa;
a. Memberikan pedoman pengelolaan pasar desa;
b. Melakukan langkah-langkah operasional upaya pengembangan pasar desa;
c. Melakukan pelatihan bagi pengelola pasar desa;
d. Melakukan fasilitasi pasar desa dalam kerjasama dengan pihak ketiga.
e. Mendorong terselenggaranya pengelolaan pasar desa;
Pasal 31
Pengawasan dalam pembentukan dan pengembangan pasar desa dilakukan
secara berjenjang antar susunan pemerintahan.
BAB XXII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 32
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan
Desa ini dengan penempatannya dalam lembaran desa.
Ditetapkan di : Sumberberas
pada tanggal : 3 April 2015
Kepala Desa Sumberberas,
SRI PURNANIK
11
Diundangkan di Sumberberas
Pada tanggal : 6 April 2015
Sekretaris Desa Sumberberas
SUBARMANTO
NIP.19601108 200701 1 001
Lembaran Desa Sumberberas Tahun 2015 Nomor 1
12
KEPUTUSAN BERSAMA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SUMBERBERAS
DAN
KEPALA DESA SUMBERBERAS
NOMOR : / /BPD.SB/ / 2015
NOMOR : / /429.511.01/2015
T E N T A N G
KESEPAKATAN BERSAMA TERHADAP
PERATURAN DESA SUMBERBERAS
TENTANG
PENGELOLAAN PASAR DESA SUMBERBERAS
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SUMBERBERAS
DAN
KEPALA DESA SUMBERBERAS
Menimbang :
Mengingat :
2
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5495);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 213, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2007
tentang Pedoman Pengelolaan Kekayaan Desa;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri 42 Tahun 2007
tentangPengelolaan Pasar Desa;
bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis
Penyusunan Peraturan di Desa, maka perlu adanya
kesepakatan bersama antara Badan Permusyawaratan Desa
dan Kepala Desa terhadap Rancangan Peraturan Desa
Tentang Pengelolaan Pasar Desa Sumberberas Kecamatan
Muncar Kabupaten Banyuwangi.
13
6. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pengutan Jasa Umum.
Memperhatikan : Hasil Rapat Badan Permusyawaratan Desa dan Kepala Desa pada tanggal 3 April 2015 di Balai Desa Sumberberas
Pembahasan Rancangan Peraturan Desa tentang Pengelolaan Pasar Desa Sumberberas.
M E M U T U S K A N
Menetapkan,
PERTAMA : Menyepakati Penetapan Rancangan Peraturan Desa Sumberberas tentang Pengelolaan Pasar Desa Sumberberas
. KEDUA : Rancangan Peraturan Desa tentang Pengelolaan Pasar Desa
sebagaimana dimaksud dalam Diktum Pertama terlampir.
KETIGA : Keputusan Bersama Badan Permusyawaratan Desa dan
Kepala Desa Sumberberas Kecamatan Muncar ini mulai ber-laku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Sumberberas Pada tanggal : 3 April 2015
KEPALA DESA SUMBERBERAS BADAN PERMUSYAWARATAN
DESA SUMBERBERAS KETUA
SRI PURNANIK SUHARTO
14
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
KECAMATAN MUNCAR DESA SUMBERBERAS
Jalan Raya Sidomulyo Nomor 206 Telepon 0333.593429 SUMBERBERAS Kode Pos 68472
RANCANGAN PERATURAN DESA SUMBERBERAS
NOMOR TAHUN 2015
TENTANG
PENGELOLAAN PASAR DESA SUMBERBERAS
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Menimbang: a.bahwa pasar desa merupakan pusat ekonomi dan pusat
interaksi sosial masyarakat perdesaan sehingga perlu ditata
dan dikelola dalam rangka meningkatkan pendapatan
masyarakat dan Pendapatan Asli Desa;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Desa tentang
Pengelolaan Pasar Desa;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);
7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 213, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5539);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2007
tentang Pedoman Pengelolaan Kekayaan Desa;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri 42 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Pasar Desa;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pengutan Jasa Umum.
15
Dengan Persetujuan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
dan
KEPALA DESA SUMBERBERAS
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG PENGELOLAAN
PASAR DESA SUMBERBERAS.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini, yang dimaksud dengan:
1. Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa
dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
2. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh
Pemerintah Desa dan BPD dalam mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
3. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut nama lain yang
selanjutnya disebut BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan
demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan desa.
4. Desa atau yang disebut nama lain selanjutnya disebut Desa adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui
dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
5. Kepala Desa adalah Kepala Desa Sumberberas.
6. Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan
transaksi, sarana interaksi sosial budaya masyarakat dan pengembangan
ekonomi masyarakat.
7. Pasar Desa adalah pasar tradisional yang berkedudukan di Desa dan
dikelola serta dikembangkan oleh Pemerintahan Desa dan masyarakat
Desa.
8. Pungutan Pasar Desa adalah pungutan atas jasa pelayanan yang
diberikan Pemerintah Desa kepada pedagang.
9. Peraturan Desa adalah peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh
BPD bersama Kepala Desa.
10. Pelataran adalah suatu tempat yang di sediakan atau di kuasai oleh
Pemerintah Desa (BUMDes) yang bersifat terbuka seperti halaman, jalan,
gang dan lain lain di dalam lingkungan pasar atau pada tempat tertentu
di luar kawasan pasar yang dipergunakan untuk memasarkan barang.
11. Toko/Bedak adalah bangunan di Pasar Desa Sumberberas yang beratap
dan dipisahkan satu dengan yang lainnya dengan dinding pemisah
melalui dari lantai sampai dengan langit langit yang dipergunakan untuk
usaha berjualan.
16
12. Los adalah bangunan tetap dalam lingkungan pasar yang berbentuk
bangunan yang memanjang tanpa di lengkapi dinding.
13. Kelas Pasar adalah klasifikasi pasar mempunyai kriteria tertentu yang
meliputi bangunan bangunan, jumlah pedagang, luas areal pasar dan
sistem arus barang dan orang, baik di dalam maupun di luar dan
melayani tingkat wilayah.
14. Fasilitas Lain adalah sarana atau Fasilitas yang di sediakan didalam
pasar yang berupa kamar mandi/WC dan Peturasan.
15. Pedagang adalah Perorangan atau badan usaha yang melakukan kegiatan
perniagaan/perdagangan secara terus menerus dengan tujuan memperoleh laba.
16. Izin pemakaian pasar adalah izin yang dikeluarkan oleh Kepala Desa
untuk seseorang atau badan yang memakai Toko, Kios, Los pasar yang di
kuasai Pemerintah Desa Sumberberas
17. Pedagang tidak tetap adalah seseorang yang melakukan kegiatan perdagangan tetapi tidak memiliki tempat yang tetap yang memasarkan
barang/jasa pada tempat tempat seperti pelataran, jalan, gang, dan lain l;ain dalam lingkungan pasar yang di kelola oleh Pemerintah Desa Sumberberas.
18. Sewa tempat usaha adalah tempat pembayaran sewa atas penggunaan
usaha seperti toko, bedak, dan Los didalam kawasan pasar Desa
Sumberberas yang menjadi aset Pemerintah Desa Sumberberas.
19. Biaya pungutan adalah biaya yang dikeluarkan oleh orang pribadi atau
Badan Hukum dalam proses pengurusan perizinan maupun untuk
mendapatkan rekomendasi/persetujuan atas fasilitas tambahan guna
kepentingan kegiatan usaha perdagangan di dalam kawasan pasar.
20. Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan
kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan
usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer,
Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama
dan dalam bentuk apapun, Firma, Kongsi, Koperasi, Dana Pensiun,
Persekutuan, Perkumpulan, Yayasan, Organisasi Massa, Organisasi sosial
politik, atau organisasi yang sejenis, Lembaga, Bentuk usaha tetap dan
bentuk Badan lainnya.
21. Jasa adalah kegiatan Pemerintah Desa atau BUMDes berupa usaha dan
pelayanan yang menyebabkan barang, fasilitas, atau kemanfaatan lainya
yang dapat di nikmati oleh orang pribadi atau Badan.
22. Jasa Umum adalah jasa yang di sediakan atau di berikan oleh Pemerintah
Desa dan atau BUMDes untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan
umum serta dapat di nikmati oleh orang pribadi atau badan.
23. Wajib pungutan penataan dan pengelolaan pasar yang selanjutnya di
sebut wajib pungutan adalah orang pribadi atau badan yang menurut
peraturan pungutandi wajibkan untuk pembayaran retribusi, termasuk
pemungut atau pemotong retibusi tertentu.
24. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan
batas waktu bagi wajib retribusi untuk memanfaatkan jasa dan perizinan
tertentu dari Pemerintah Desa yang bersangkutan.
25. Surat setoran retribusi Desa, yang dapat di singkat SSRD, adalah surat
yang oleh wajib retribusi di gunakan untuk melakukan pembayaran atau
penyetoran retribusi yang terutang ke Kas Desa atau ke tempat
pembayaran lain yang di tetapkan oleh Kepala Desa.
17
26. Surat Ketetapan Retribusi Desa, yang dapat di singkat SKRD, adalah
surat ketetapan Retribusi yang menentukan besarnya pokok Retribusi.
27. Surat Tagihan Retribusi Desa, yang dapat di singkat STRD, adalah surat
yang melakukan tagihan Retribusi dan atau sanksi administrasi berupa
bunga dan atau denda.
28. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari,
mengumpulkan, mengolah data, dan atau keterangan lainnya untuk
menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Desa, Retribusi
dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan
Perundang – Undangan perpajakan Desa dan Retribusi.
BAB II
PEMBENTUKAN DAN PENYELENGGARAAN PASAR DESA
Pasal 2
(1) Pembentukan Pasar Desa dilaksanakan oleh Pemerintah Desa.
(2) Pemerintah Desa Menyelenggarakan Pasar yang di bangun dan di kelola
oleh Pemerintah Desa
(3) Kepala Desa berwenang Menetapkan tata guna tempat atau ruangan serta
lokasi di pasar.
(3) Setiap orang atau badan di larang mengunakan tempat atau ruangan
pasar tanpa izin dari Kepala Desa.
(4) Setiap orang atau badan yang menggunakan tempat atau ruangan pasar
memperoleh izin pemakaian secara tertulis dari Kepala Desa dengan
persetujuan BPD.
(5) Di Kecualikan dari ketentuan dalam ayat 3 (tiga) adalah orang atau badan
yang menikmati jasa keramaian pasar dalam radius 0 (nol) sampai 50 (lima
puluh) meter dari pasar.
(6) Klasifikasi tempat atau ruangan di dalam pasar di tetapkan dengan kriteria
sebagai berikut:
a. Pertokoan:
Tempat Kelas 1 : Pertokoan yang menghadap ke jalan raya.
Tempat Kelas 2 : Pertokoan yang menghadap ke jalan samping.
Tempat Kelas 3: Pertokoan yang menghadap belakang pasar dan ke
dalam pasar.
b. Bedak dan Los:
Tempat Kelas 1: Bedak dan Los yang letaknya berdekatan dengan jalan
masuk depan pasar/jalan raya.
Tempat Kelas 2: Bedak dan Los yang letaknya berdekatan dengan jalan
masuk dari samping pasar.
Tempat Kelas 3: Bedak dan Los yang letaknya berdekatan dengan jalan
masuk pertokoan yang menghadap belakang dan di samping pasar.
(7) Pada pasar pasar tertentu dalam wilayah Desa ditetapkan sebagai pasar
Hewan yang menyediakan fasilitas bagi pedagang ternak seperti lembu,
Kerbau, Kambing, dan Domba yang di tetapkan dengan keputusan Kepala
Desa.
(8) Tata cara dan Syarat syarat permohonan izin pemakaian pasar di atur
lebih lanjut dengan keputusan Kepala Desa.
18
Pasal 3
(1) Jangka waktu pemberian izin pemakaian pasar di tetapkan selama 4
(empat) tahun terhitung sejak izin di maksud di tetapkan.
(2) Tiga (3) bulan sebelum jangka waktu atau masa izin berakhir, maka yang
bersangkutan dapat mengajukan permohonan perpanjangan izin kepada
Kepala Desa.
(3) Izin pemakaian pasar dan perpanjangan izin di kenakan biaya
administrasi.
Pasal 4
Setiap orang atau badan yang mengalihkan izin pemakaian pasar atau toko,
Bedak dan Los serta bangunan lainnya di dalam pasar yang di kuasai
Pemerintah Desa wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Pemegang izin pemakaian pasar lama wajib untuk menyerahkan kembali
hak pakainya kepada Pemerinta Desa.
b. Setelah mendapatkan persetujuan dari Kepala Desa, pemohon yang akan
memakai tempat tersebut di wajibkan untuk membayar biaya balik nama
atas Toko, Bedak dan Los dimaksud Sebesar 5% (lima persen) dari harga
dasar.
BAB III
PENAMBAHAN FASILITAS DAN BIAYA ADMINISTRASI
Pasal 5
Pemegang izin yang menggunakan/menambah fasilitas lainnya secara tetap
dalam kegiatan perdagangan di pasar, di kenakan biaya administrasi, jika
akan mengajukan hal hal sebagai berikut:
a. Rekomendasi pemasangan saluran Air Minum;
b. Izin pemakaian tempat pemasangan Reklame;
c. Rekomendasi pemasangan Telepon;
d. Rekomendasi pemasangan Listrik;
e. Pembuatan MCK
BAB IV
NAMA, OBYEK, DAN SUBYEK PUNGUTAN
Pasal 6
Setiap orang atau badan yang memanfaatkan pelayanan penyediaan fasilitas
pasar yang di kelola oleh Pemerintah Desa Sumberberas wajib membayar
pungutan dengan nama pungutan penataan dan pengelolaan pasar.
Pasal 7
Obyek pungutan adalah pelayanan penyediaan fasilitas pasar berupa Toko,
Kios, Bedak, Los dan Tenda, halaman ikutannya yang khusus di sediakan
untuk berdagang atau kegiatan perdagangan.
Pasal 8
Subyek Pungutan adalah orang pribadi atau badan yang memanfaatkan
pelayanan penyediaan fasilitas pasar.
BAB V
GOLONGAN PUNGUTAN
19
Pasal 9
Golongan Pungutan adalah pungutan penataan dan pengelolaan pasar
termasuk golongan pungutan Jasa Umum.
BAB VI
CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA
Pasal 10
(1) Tingkat penggunaan jasa di ukur berdasarkan tingkat pelayanan yang di
berikan terhadap penyediaan fasilitas pasar;
(2) Atas pelayanan dan jasa sebagaimana di maksud dalam Pasal 2, Pasal 3,
Pasal 4, dan Pasal 5, di pungut biaya biaya dan di tetapkan harga
dasarnya;
(3) Selain biaya biaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pemegang izin di
pungut harian;
(4) Atas jasa penyediaan fasilitas di pasar sebagaimana di maksud pasal 2
ayat (7) peraturan Desa ini, maka perdagangan ternak seperti Lembu,
Kerbau, Kambing, dan Domba di pungut harian;
(5) Para pedagang yang menikmati jasa keramaian pasar dalam radius 0 (nol)
sampai dengan 200 (dua ratus) meter dari lokasi pasar di kenakan
pungutan jasa keramaian;
(6) Biaya biaya, harga dasar dan retribusi harian serta pungutan jasa
keramaian di terapkan dengan keputusan Kepala Desa setelah
mendapatkan persetujuan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
BAB VII
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF
Pasal 11
(1) Nilai nominal pungutan di tentukan dengan tingkat penggunaan jasa yang
di ukur berdasarkan atas klasifikasi pasar dan klasifikasi tempat/ruangan
yang terdiri atas toko, bedak dan los serta jenis barang dagangan
sebagaimana di atur dalam pasal 2 ayat (5) peraturan Desa ini;
(2) Dalam hal pembayarannya tidak tepat pada waktunya, maka di anggap
pembayaran yang terutang.
Pasal 12
Bentuk, warna, ukuran dan nilai nominal karcis serta benda-benda lainnya
yang di persamakan, tata cara pengadaannya berdasarkan dinas terkait.
Pasal 13
Apabila dalam waktu 2 (dua) minggu sesudah pasar di mulai, pemegang hak
tidak menggunakan tempatnya (selain kegiatan toko, bedak dan los yang
tertutup), petugas pasar berhak memberikan tempat berjualan tersebut
kepada pedagang lain yang belum dapat tempat, dan bila yang berhak
menempati datang, pedagang yang menempati sementara harus pindah dari
tempat tersebut di atas, tetap di kenakan dengan tarif harian yang berlaku.
Pasal 14
a. Pedagang yang menggelar barang dagangannya pada waktu pagi, siang,
sore, atau malam hari wajib membayar pungutan harian sebagaimana di
atur dalam pasal 13 peraturan desa ini;
20
b. Pedagang yang tidak berjualan namun meninggalkan barang dagangannya
di dalam pasar wajib membayar pungutan 100% (seratus persen).
Pasal 15
Koordinator bidang pasar yang mempunyai wewenang melaksanakan
pungutan wajib menyetor secara penuh hasil pungutan tersebut ke
Pemerintah Desa.
BAB VIII
WILAYAH PUNGUTAN
Pasal 16
Wilayah pungutan adalah Pungutan yang terutang di pungut di wilayah Desa.
BAB IX
TATA CARA PEMUNGUTAN
Pasal 17
Pelaksanaan pungutan tidak dapat di kontrakan
Pasal 18
(1) Pungutan di pungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang
di persamakan;
(2) Dalam hal wajib pungutan tidak membayar tepat pada waktunya atau
kurang membayar, di kenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar
2% (dua persen) setiap bulan dari pungutan yang terutang yang tidak atau
kurang di bayar dan di tagih dengan menggunakan STRD.
BAB X
TATA CARA PEMBAYARAN
Pasal 19
(1) Pembayaran yang terutang harus di bayar sekaligus sejak di terbitkannya
SKRD atau dokumen lain yang di persamakan;
(2) Tata cara pembayaran, penyetoran, tempat pembayaran pungutan di atur
tersendiri dengan keputusan Kepala Desa.
BAB XI
KEBERATAN
Pasal 20
(1) Wajib pungutan dapat mengajukan keberatan hanya kepada Kepala Desa
atas SKRD atau dokumen lain yang di persamakan;
(2) Keberatan di ajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan di
sertai alasan alasan yang jelas;
(3) Keberatan harus di ajukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan
sejak tanggal STRD Diterbitkan, kecuali apabila wajib pungutan dapat
menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat di penuhi karena
keadaan di luar kekuasaannya;
(4) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar pungutan dan
pelaksanaan penagihan pungutan.
Pasal 21
(1) Kepala Desa dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal
surat keberatan di terima harus memberi keputusan atas keberatan yang di
ajukan;
21
(2) Keputusan Kepala Desa atas keberatan dapat berupa menerima seluruhnya
atau sebagian, Menolak, atau menambah besarnya pungutan yang
terutang;
(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) telah lewat
dan Kepala Desa tidak memberi suatu keputusan, keberatan yang di
ajukan tersebut di anggap di kabulkan.
BAB XII
PEMERIKSAAN
Pasal 22
(1) Kepala Desa berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji
kepatuhan pemenuhan kewajiban dalam rangka melaksanakan peraturan
Perundang-undangan Pungutan Desa
(2) Wajib Pungutan yang diperiksa, wajib:
a. Memperlihatkan dan atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen
yang menjadi dasarnya dan dokumen lain yang berhubungan dengan
objek pungutan yang terhutang;
b. Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan yang di
anggap perlu dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan;
c. Memberikan keterangan yang di perlukan.
(3) Tata cara pemeriksaan pungutan di atur dengan keputusan Kepala Desa.
BAB XIII
KETENTUAN DENDA
Pasal 23
(1) Wajib Pungutan yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga
merugikan keuangan Desa, maka denda paling banyak 3 (tiga) kali jumlah
pungutan yang terutang;
(2) Denda sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan penerimaan
Desa.
BAB XIV
PENGELOLAAN PASAR
Pasal 24
Pengelolaan Pasar Desa selanjutnya diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Kepala Desa.
BAB XV
JASA PENITIPAN KENDARAAN DIDALAM KAWASAN PASAR
Pasal 25
Jasa penitipan kendaraan didalam kawasan pasar akan diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Kepala Desa.
BAB XVI
PERLINDUNGAN
Pasal 26
(1) Pemberi ijin usaha pasar desa yang berlokasi di desa dilakukan dengan
memperhatikan pertimbangan Kepala Desa dan BPD;
(2) Pasar desa yang mendapat ijin usaha di desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) wajib mengadakan kemitraan dengan pelaku usaha kecil didesa.
22
BAB XVII
KERJA SAMA
Pasal 27
(1) Pengelola dapat melakukan kerja sama dengan pihak ketiga dalam
pembangunan dan pengembangan pasar atas persetujuan pemerintah desa
dan BPD
(2) Dalam persyaratan pasal 27 ayat (1) di prioritaskan untuk kepentingan
pemerintah desa dan pengelolaan peningkatan pendapatan pasar
BAB XVIII
KEWAJIBAN DAN LARANGAN
Pasal 28
(1) Kewajiban pemegang izin, pedagang dan pemakai fasilitas pasar Desa
Sumberberas;
a. Memelihara kebersihan, Keamanan tempat dasaran dan dagangan di
lingkungan pasar serta memelihara inventaris pasar sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan membayar pungutan pelayanan
persampahan/kebersihan sebagaimana ketentuan yang berlaku;
b. Menempati dan mengatur barang dagangan secara teratur, rapi dan
tidak menggangu lalu lintas orang di dalam pasar.
c. Memenuhi kewajiban membayar pungutan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
d. Menyediakan alat pemadam kebakaran, kecuali bagi para pedagang yang
berjualan di halaman atau pelataran pasar.
e. Menempati Toko, Bedak dan Los atas nama sendiri sesuai izin yang di
berikan.
(2) Larangan bagi pedagang/pemakai fasilitas pasar Sumberberas;
a. Merombak, menambah dan atau merubah bangunan yang telah ada
tanpa izin Kepala Desa.
b. Menjual belikan dan memindah tangankan izin tanpa izin Kepala Desa
dan BPD.
c. Menggelar barang dagangan di tempat lain selain dari yang telah di
tentukan oleh Kepala Desa.
d. Bertempat tinggal di dalam pasar pada waktu antara penutup dan
pembukaan pasar.
e. Memasang penutup layar atap, tenda dan tambahan lainnya yang dapat
mengganggu keindahan pasar.
f. Menggelar barang dagangan atau melakukan pekerjaan yang
menganggu jalan masuk/keluar atau jalan penghubung pasar.
g. Meletakkan barang dagangan di sepanjang pejalan kaki.
h. Menjual minum minuman keras atau berjudi di dalam pasar.
i. Melakukan suatu perbuatan yang sifatnya dapat mengganggu ketertiban
umum.
j. Membuang sampah tidak pada tempatnya, merusak lapangan pasar,
pelataran atau bangunan pasar.
k. Memperluas area atau tempat menggelar barang dagangan.
l. Mendirikan Los atau bangunan dalam lapangan pasar.
m. Menyalakan api secara permanen.
n. Menimbun barang/atau menjual barang yang mudah terbakar.
o. Menyalurkan aliran Listrik dari toko/Bedak ke tempat yang lain tanpa
izin dari yang berwenang.
23
BAB XIX
SANKSI PENCABUTAN IZIN
Pasal 29
(1) Izin hak pakai fasilitas pasar Desa Sumberberas di cabut apabila:
Pemegang izin melanggar ketentuan Pasal 6 peraturan Desa ini;
(2) Izin pemakai pasar telah habis dan tidak di perpanjang lagi;
(3) Apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan pemegang izin tidak menempati
tempat atau ruangan yang telah di berikan izin pemakaian pasar, dan
Kepala Desa telah memberikan peringatan dengan waktu yang cukup,
maka Kepala Desa menarik kembali dan atau membatalkan Izin
pemakaian pasar yang telah di berikan tanpa ganti rugi;
(4) Apabila dalam jangka 3 (tiga) bulan tidak memenuhi kewajiban membayar
pungutan dan telah memberikan teguran dalam waktu yang cukup, maka
Kepala Desa menarik kembali dan atau membatalkan izin pemakaian
pasar yang telah di berikan tanpa ganti rugi; dan
(5) Bangunan pasar akan di hapus atau di pindahkan manakala di gunakan
oleh Pemerintah Daerah/Pemerintah Desa untuk kepentingan umum.
(6) Selain pencabutan izin, pemegang izin yang melanggar ketentuan Pasal 6
peraturan Desa ini di kenakan denda administrasi dan akan dicabut
ijinnya.
BAB XX
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 30
Bupati melakukan pembinaan berupa;
a. Memberikan pedoman pengelolaan pasar desa;
b. Melakukan langkah-langkah operasional upaya pengembangan pasar desa;
c. Melakukan pelatihan bagi pengelola pasar desa;
d. Melakukan fasilitasi pasar desa dalam kerjasama dengan pihak ketiga.
f. Mendorong terselenggaranya pengelolaan pasar desa;
Pasal 31
Pengawasan dalam pembentukan dan pengembangan pasar desa dilakukan
secara berjenjang antar susunan pemerintahan.
BAB XXII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 32
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan
Desa ini dengan penempatannya dalam lembaran desa.
Ditetapkan di : Sumberberas
pada tanggal : 3 April 2015
Kepala Desa Sumberberas,
SRI PURNANIK
24
RISALAH ACARA RAPAT
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DAN KEPALA DESA SUMBERBERAS
DALAM RANGKA MEMBAHAS RANCANGAN PERATURAN DESA
TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA SUMBERBERAS
Pada hari ini Jum’at tanggal tiga bulan April tahun Dua ribu lima
belas, bertempat di Balai Desa Sumberberas telah diadakan Rapat dalam
rangka membahas Rancangan Peraturan Desa tentang Pengelolaan Pasar
Desa.
Dalam rapat tersebut dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,
anggota Badan Permusyawaratan Desa dan Kepala Desa beserta perangkat
Desa Sumberberas, masing-masing peserta rapat memberikan masukan,
saran, pendapat dengan hasil kesimpulan sebagai berikut:
Sepakat Rancangan Peraturan Desa tentang Pengelolaan Pasar Desa menjadi
Peraturan Desa Sumberberas.
Demikian berita acara ini dibuat sebagai dasar dalam pembuatan Pera-
turan Desa tentang Pengelolaan Pasar Desa Sumberberas
KETUA BPD DESA SUMBERBERAS KEPALA DESA SUMBERBERAS
SUHARTO SRI PURNANIK
25
DAFTAR HADIR RAPAT
Hari : Jum’at
Tanggal : 3 April 2015
Jam : 19.00 Wib – 23.00 Wib
Tempat : Balai Desa Sumberberas
Acara : Membahas Rancangan Peraturan Desa tentang Pengelolaan
Pasar Desa
No Nama Jabatan Alamat Tanda tangan
1 Suharto Ketua BPD Sidomulyo 1
2 Budiyono Wakil Ketua Sidomulyo 2
3 Imam Baidhowi Sekretaris Sidomulyo 3
4 Noor Samsu Anggota Sumberayu 4
5 Sukarman Anggota Sumberayu 5
6 Suprapto Anggota Sumberayu 6
7 Sugeng TW Anggota Sumberayu 7
8 Tri Joko Anggota Sumberayu 8
9 Edi Purwanto Anggota Sidomulyo 9
10 Sri Purnanik Kepala Desa Sidomulyo 10
11 Subarmanto Sekdes Sumberayu 11
12 Sumariyono Kaur. Pem Sidomulyo 12
13 Abintoro Kaur. Umum Sidomulyo 13
14 Samuri Kaur. Kesra Sidomulyo 14
15 Sadar Sujudi Kaur. Bang Sidomulyo 15
16 Asmaul Chusnah Kaur. Keuangan Sumberayu 16
17 Wahudi Kepala Dusun Sumberayu 17
18 Musrinianto Kepala Dusun Sidomulyo 18
19 Basuki Rahmad Pembantu Kadus Sidomulyo 19
20 Moh. Shodiq Pembantu Kadus Sumberayu 20
KETUA BPD DESA SUMBERBERAS KEPALA DESA SUMBERBERAS
SUHARTO SRI PURNANIK