Upload
hakhue
View
235
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TELAGA ARUM
TAHUN 2015
A. Latar Belakang
Fasilitas Kesehatan Adalah suatu tempat yang digunakan untuk
penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan baik promotif, Preventif, Kuratif
maupun Rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan
atau masyarakat. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya Promotif dan
Prefentif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
di wilayah kerjanya.
Jenis pelayanan kesehatan disesuaikan dengan kemampuan puskesmas,
namun terdapaty upaya kesehatan wajib yang harus dilaksanakan oleh puskesmas
ditambah dengan upaya kesehatan pengembangan yang disesuaikan dengan
permasalahan yang ada serta kemampuan puskesmas.
Upaya kesehatan wajib tersebut adalah (basic Six):
1. Upaya Promkes
2. Upaya Kesehatan Lingkungan
3. Upaya KIA & KB
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Salah satu program pokok puskesmas adalah upaya perbaikan gizi
masyarakat. Program perbaikan gizi masyarakat adalah salah satu program pokok
yaitu program kegiatan yang meliputi Peningkatan pendidikan gizi,
penganggulangan KEP, Anemia gizi besi, GAKY, KVA, keadaan gizi lebih,
peningkatan surveilans gizi dan pemberdayaan UPGK/ Masyarakat. Kegiatan
program perbaikan gizi masyarakat dapat dilakukan didalam maupun di luar
gedung puskesmas.
Untuk melihat sejauh mana hasil yang telah dicapai puskesmas dalam
pelaksanaan program maka disusunlah laporan pelaksanaaan program gizi
puskesmas Telaga Arum tahun 2015.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Laporan tahunan dibuat dengan tujuan sebagai evaluasi akhir dari
serangkaian kegiatan gizi yang telah dilakukan sepanjang tahun 2015.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan gambaran pelaksanaan program gizi di puskesmas Telaga
Arum selama tahun 2015
b. Sebagai alat monitoring keberhasilan program gizi puskesmas Telaga
Arum dalam melaksanakan program perbaikan gizi untuk masyarakat
selama tahun 2015
c. Sebagai acuan dalam perencaan program kegiatan perbaikan gizi di
puskesmas tahun 2016
C. Gambaran Umum UPTD Puskesmas Telaga Arum
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Telaga Arum terletak di Kecamatan
Seponti Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan Barat yang merupakan
kecamatan yang paling pinggir berbatasan dengan wilayah Kabupaten Kubu
Raya dengan Rata-rata curah hujan di wilayah Puskesmas Telaga Arum
2687,37mm/Tahun dengan puncak tertinggi terjadi pada bulan April. Adapun
batasan wilayah Kecamatan Seponti sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kec.Batu Ampar,kab. Kubu Raya
Sebelah Timur : Kec. Balai Berkuak Kab. Ketapang
Sebelah Selatan : Kec.Teluk Batang
Sebelah Barat : Kec. Batu Ampar Kab. Kubu Raya
Luas wilayah Kecamatan Seponti sebesar ....... Km2 yang terdiri dari 6
desa yakni Desa Podorukun, Desa Wonorejo, Desa Seponti Jaya, Desa Telaga
Arum, Desa Sei Sepeti dan Desa Durian Sebatang dengan jumlah dusun
sebanyak 20 dusun dan RT sebanyak 90 RT, dengan jumlah penduduk sebanyak
11.357 jiwa dan 3.314 Kepala Keluarga yang mayoritas penduduk di dominasi
oleh suku Jawa yang berasal dari program transmigrasi dan hanya sebagian kecil
suku melayu dan etnis lainnya dengan mayoritas bekerja sebagai petani dan
berkebun.
Sedangkan jarak tempuh ke Ibukota Kecamatan yang paling Jauh yaitu
desa Durian Sebatang ± 1 jam lewat darat dan ± 2,5 jam menggunakan angkutan
sungai sedangkan ke ibukota Kabupaten jarak tempuh berkisar antara ± 2 – 4 jam
hal ini di sebabkan karena kondisi jalan dari dan menuju ke Kecamatan Seponti
masih banyak yang rusak sehingga menyebabkan jarak tempuh yang lama
Keadaan sarana prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan
program Gizi di UPTD Puskesmas Telaga Arum terdiri dari 3 orang tenaga Gizi
yang semuanya berpendidikan D3 Gizi dengan kegiatan di dalam gedung dan di
luar gedung. Sedangkan sarana yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Telaga Arum yang ada terdiri dari :
1. Puskesmas Induk (1 buah)
2. Rawat Inap (1 Buah)
3. Puskesmas Pembantu (6 Buah)
4. Poskesdes (5 Buah)
5. Posyandu (21 Buah)
6. Kader Aktif (107 kader)
7. Desa Gerakan Sayang Ibu (6 Desa)
8. Sekolah Dasar dengan UKS (11 Sekolah)
9. SLTP dengan UKS (1 sekolah)
D. Gambaran Umum Pelayanan Gizi Rawat Inap
Pelayanan Gizi Ruang Rawat Inap adalah unit yang mengelola gizi
secara efektif, efisien dan kualitas yang optimal meliputi penyediaan atau
penyajian makanan, pelayanan asuhan gizi dan konsultasi gizi. Adapun tujuan
Pelayanan Gizi di Ruang Rawat Inap adalah:
1. Terpenuhinya kebutuhan gizi pasien dalam mencapai status gizi yang
optimal dan mendukung proses penyembuhan di ruang rawat inap.
2. Tersedianya makanan sesuai kebutuhan gizi, waktu yang ditetapkan dan
standar sanitasi yang telah ditetapkan di ruang rawat inap
3. Termonitornya asupan gizi di ruang rawat inap
4. Pasien mendapatkan konsultasi gizi sesuai dengan kondisi pasien di ruang
rawat inap
5. Terciptanya lingkungan kerja yang aman seuai prosedur yang telah
ditetapkan di ruang rawat inap
6. Terdokumentasinya tatalaksana pelayanan gizi di ruang rawat inap
Asuhan gizi adalah suatu proses dalam upaya pemenuhan kebutuhan zat
gizi seorang pasien yang melibatkan beberapa disiplin ilmu yang memerlukan
kerjasama antara dokter, perawat, ahli gizi dan farmasi
E. Gambaran Umum Pelayanan Gizi Rawat Jalan
Pelayanan gizi rawat jalan bertanggung jawab pada penyelenggaraan
penyuluhan gizi, konsultasi gizi/ ASI pasien rawat jalan juga menyelenggarakan
rujukan gizi serta melaksanakan progam gizi dari Dinas Kesehatan Kayong Utara
dengan tugas pokok Menyelenggarakan penyuluhan gizi, konsultasi gizi pasien
rawat jalan juga menyelenggarakan rujukan gizi serta konseling ASI dan
melaksanakan progam gizi dengan pelayanan penyuluhan, konsultasi gizi dan
rujukan gizi serta terlaksananya progam gizi secara efektif dan efisien
Adapun sarana yang ada di pelayanan Gizi rawat jalan yang sangat
minim dengan ruangan yang berada di pojok bangunan puskesmas dengan
ukuran 3 m x 2 m yang dirasa sangat sempit terdiri dari : pengukuran tinggi
badan (1 buah), Timbangan Berat Badan (1 buah), Baby Scale (1 buah), Food
model (2 set), Keranjang Food model (1 buah) dan Mikrotoise (1 buah) dengan
waktu pelayanan dari hari senin sampai sabtu jam 08.00 – 13.00
F. Hasil Kegiatan
1. Pelayanan Gizi Ruang Rawat Inap
Pelayanan gizi di ruang rawat inap puskesmas Telaga Arum masih
belum dapat dilaksanakan dengan optimal, hal ini dikarenakan terdapat
beberapa faktor penghambat diantaranya adalah belum terjalin kerjasama
yang baik antara beberapa disiplin ilmu yang ada dan minimnya pendanaan
sehingga asuhan gizi belum berjalan.
2. Pelayanan Gizi Rawat Jalan
a. Prosedur pelayanan Konsultasi Gizi untuk Pasien Baru
1) Pasien datang dilakukan pengukuran BB dan TB serta anamnesa
gizi mengenai frekuensi makanan tiap-tiap bahan makanan
2) Ahli gizi melakukan anamnesa gizi yang meliputi macam, jumlah
makanan yang dimakan selama 24 jam, analisa riwayat gizi dan
membuat rencana penerimaan diit atau rancangan diitnya maka
macam diit ditentukan dengan melihat data laboratorium dan hasil
diagnose dokter
3) Ahli gizi memberikan penjelasan diit mengenai tujuan pembagian
makanan sehari, makanan yang dipperbolehkan, menjelasakan cara
membuat variasi menu dan membuat rencana kunjungan ulang
bersama
b. Prosedur Pelayanan Konsultasi Gizi untuk Pasien Lama
1) Pasien datang dilakukan pengukuran BB dan TB
2) Ahli gizi menanyakan macam, jumlah makanan yang dimakan
selama 24 jam selama menjalankan diet, mengecek kembali
kebenaran masukan makanan selama 24 jam dengan daftar diit yang
diberikan serta melakukan analisa hasil/ riwayat gizi.
3) Ahli gizi memberikan penjelasan kembali mengenai diit
sehubungan dengan masalah yang dihadapi pada pelaksanaan diit.
Untuk pasien yang masih belum jelas diitnya dijelaskan kembali
tentang diitnya dijelaskan kembali mengenai tujuan, pembagian
makanan sehari, makanan yang diperbolehkan, dibatasi dan tidak
diperbolehkan.
4) Ahli gizi bersama-sama dengan pasien membuat rencana kunjungan
berikutnya.
c. Konsultasi Gizi
Kegiatan konsultasi gizi dilakukan kepada pasien yang telah
mendapat rujukan gizi dimulai dari dokter, sedangkan kegiatan
penyuluhan gizi dilakukan kepada masyarakat diwilayah kerja
puskesmas Telaga Arum.
Kegiatan konsultasi dari tahap pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi rencana diet kepada pasien rawat jalan.
Konsultasi gizi yang diberikan berdasarkan pengkajian data yang telah
ada baik itu data subjektif maupun Objektif (Keluhan pasien, riwayat
penyakit sekarang, data Antropometri, data laboratorium) dan
hubungannya antara gizi dengan pengendalian atau penyembuhan
penyakitnya, kebutuhan bahan makanan sehari, bahan makanan yang
dianjurkan dan bahan makanan yang tidak dianjurkan serta penjelasan
mengenai daftar bahan makanan penukar.
Ada 4 langkah utama dalam proses asuhan gizi pada pasien
rawat jalan yang terdiri dari Nutritional assessment, Nutritional
Diagnosis, Nutritional Intervention, Nutritional Monitoring dan
Evaluation.
1). Jenis Pasien
Pasien yang datang bukan hanya pasien baru tapi ada juga
pasien lama baik kasus baru maupun dengan kasus lama
berdasarkan kunjungan :
a) Pasien Baru yakni Pasien yang pertama kali mendapat
pelayanan gizi di ruang konseling gizi
b) Pasien Lama yakni : Pasien yang sudah pernah mendapat
pelayanan gizi lebih dari satu kali di ruang konseling gizi
Distribusi jenis pasien berdasarkan kunjungan selama
periode Januari s/d Desember 2015 bahwa pasien yang berkunjung
ke ruang konseling gizi sebagian besar adalah pasien yang baru
yaitu sebanyak 88 pasien (53,99%) sedangkan pasien lama
sebanyak 75 pasien (46,01%) dari 163 pasien yang mendapatkan
pelayanan gizi.
2). Jenis Diet
Pasien yang datang ke Ruang Konseling Gizi membawa
kasus yang bermacam-macam sehingga dapat diklasifikasikan jenis
diitnya berdasarkan diit tanpa komplikasi dan diit dengan
komplikasi, dari 163 pasien yang datang ke ruang konsultasi gizi
lebih banyak pasien yang datang dengan penyakit tidak komplikasi
dengan jumlah 155 pasien (95,09 %) sedangkan pasien dengan
komplikasi sebanyak 8 pasien (4,91 %).
Untuk jenis diitnya pada umumnya adalah diit anak , selain
itu diit Diabetes Melitus dengan dislipidemia. Meningkatnya angka
kejadian diabetes mellitus ini salah satunya mungkin diakibatkan
oleh perubahan pola konsumsi dan gaya hidup oleh masyarakat saat
ini
3). Jenis Kelamin
Dari pengumpulan data umum meliputi Pekerjaan, alamat,
agama, usia, dan jenis kelamin, jika dilihat berdasarkan jenis
kelamin pasien yang dilayani ahli gizi sebanyak 163 pasien
diketahui bahwa pada umumnya pasien yang dilayani di ruang
konseling gizi lebih banyak pasien laki-laki sebanyak 65 pasien
(60,13 %) sedangkan untuk pasien perempuan sebanyak 98 pasien
(39,87 %).
4). Usia
Pasien yang datang ke ruang konseling gizi jika dilihat
berdasarkan golongan usia maka dapat dilihat berdasarkan usia
yang datang ke ruang konseling gizi adalah pasien dari golongan
anak sebanyak 99 orang (60,74 %), pasien dewasa sebanyak 34
pasien (20,84 %) sedangkan yang paling sedikit adalah pasien dari
golongan usia lansia sebanyak 30 pasien (18,45 %).
3. Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) Gizi
Pengelolaan program perbaikan gizi merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari implementasi program kesehatan. Berhasil atau tidaknya
pelaksanaan program ini, semua tergantung dari pengelolaan atau
penyelenggaraannya termasuk pengelolaan program perbaikan gizi.
Berdasarkan pedoman Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) untuk
gizi yang diterbitkan oleh Depkes RI tahun 2012. Lingkup pengelolaan gizi
meliputi data prevalensi balita gizi kurang berdasarkan antropometri,
persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan, persentase balita
yang ditimbang berat badannya, persentase bayi usia 0-6 bulan mendapat Asi
Ekslusif, persentase rumah tangga mengkonsumsi garam yodium, persentase
balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A.
Dalam laporan kegiatan gizi tahun 2015, juga disertakan hasil
pendataan PSG yang telah dilakukan sepanjang tahun 2015 baik yang
bersumber APBN, APBD ataupun BOK. Berikut adalah kegiatan perbaikan
gizi masyarakat yang telah dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas Telaga
Arum tahun 2015.
Tabel 1
Kegiatan Program Perbaikan Gizi Masyarakat
UPTD Puskesmas Telaga Arum
Tahun 2015
No Kegiatan Sasaran Pendanaan
1 PSG-KADARZI 245 Sampel APBD
2 Surveilan Gizi Posyandu APBD
3 Distribusi Kapsul Vit. A Balita (6-59 bulan),
Bufas
APBD
4 Distribusi MP-ASI Balita Girang-giruk dan
Bumil KEK
APBD
5 Pelacakan Giruk 6 Desa APBD
6 Survey Garam Beryodium 6 Desa BOK
7 Kp-ASI 3 Kelompok BOK
8 Bimtek Gizi ke Bidan Desa 7 Bidan Desa BOK
9 PMT Penyuluhan Ibu Hamil 3 Desa BOK
10 PMT Penyuluhan Balita 21 Posyandu BOK
11 Pembinaan Kader Posyandu 14 Posyandu BOK
12 Refreshing Kader Posyandu Kader Aktif se
Kecamatan Seponti
BOK
13 Edukasi Gizi Remaja 2 Sekolah BOK
a. Asi Ekslusif
Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan pemberian Asi
Ekslusif adalah melalui KP-ASI dengan sasaran Ibu hamil, Ibu
Menyusui yang mempunyai balita umur 0-6 bulan. KP-ASI yang sudah
terbentuk di wilayah kerja puskesmas Telaga Arum ada 3 kelompok
yaitu di Desa wonorejo, Podorukun dan Seponti Jaya, selain itu
konseling ASI dan MP-ASI terhadap ibu balita pada kegiatan posyandu
juga telah dilakukan.
Untuk meningkatkan cakupan pemberian Asi Ekslusif yaitu
melalui sosialisasi maupun konseling masih perlu dilakukan disemua
0,0010,0020,0030,0040,0050,0060,0070,0080,0090,00
89,47 82,86
65,22 57,14
70,00 75,00 75,23
Grafik 1 Cakupan ASI Eksklusif Berdasarkan Tempat
UPTD Puskesmas Telaga Arum Tahun 2015
posyandu sehingga diharapkan dapat mencapai tahun 2016. Selain itu,
kegiatan MP-ASI juga masih harus dilaksanakan.
KP-ASI adalah suatu wadah kegiatan yang beranggotakan 8-10
ibu hamil dan menyusui yang berkumpul selama kurang lebih 1 jam
untuk aling berbagi ide, info dan pengalaman mengenai kehamilan,
melahirkan dan menyusui yang dipanduoleh motivator dalam suasana
kekeluargaan dan penuh keakraban agar sukses memberikan ASI
Ekslusif selama 6 bulan. Tujuan Pembentukan Kp-asi adalah:
1) Meningkatkan pengetahuan ibu tentang kehamilan, melahirkan dan
menyusui
2) Meningkatkan keterampilan ibu hamil, Ibu menyusui untuk
memberikan ASI Ekslusif
3) Mencegah kematian ibu dan bayi akibat persalinan dan perawatan
pasca persalinan yang salah.
Berdasarkan grafik.diatas Pencapaian cakupan pemberian
Asi Ekslusif 0-6 bulan tahun 2015 hanya 2 desa yang mencapai
target nasional ˃ 80 %, sedangkan capaian UPTD Puskesmas
Telaga Arum 75,23%, hasil tersebut belum memenuhi target yakni
80%. Cakupan pemberian Asi Ekslusif dipengaruhi beberapa hal,
terutama masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum
maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi dan kampanye
terkait pemberian ASI ataupun MP-ASI. Masih kurangnya
ketersediaan sarana dan prasarana KIE ASI dan MP-ASI dan belum
optimalnya membina KP ASI dan MP-ASI.
b. Pemantauan Pertumbuhan Balita
Untuk menciptakan masyarakat yang sehat berbagai upaya
seperti bagian dari sistem kesehatan nasional dengan melibatkan peran
serta kader dan masyarakat untuk menangani masalah gizi yang pada
hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun
penanggulangannya tidak dapat dilakukan lewat pendekatan medis dan
pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah
multifaktor, oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus
melibatkan baerbagai sektor terkait.
Anak yang bergizi kurang, berarti kekurangan gizi pada tingkat
ringan atau sedang. Pada anak-anak ini belum menunjukkan adanya
gejala sakit. Dia masih seperti anak-anak lain, masih bermain dan
sebagainya, tetapi jika diamati dengan seksama badannya mulai kurus
(Soekirman, 2005). Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran tubuh
anak yang dapat diukur, misalnya dengan Berat Badan, Tinggi Badan,
Lingkar Lengan Atas dan Lingkar Kepala (Prawirohartono,2009).
Salah satu cara sederhana untuk mengetahui pertumbuhan anak
adalah melalui KMS (Kartu Menuju Sehat). karena itu, seharusnya anak
ditimbang secara berkala setiap bulan untuk mengetahui
pertumbuhannya yang biasanya dilakukan di Posyandu.
KMS adalah suatu pencatatan lengkap tentang kesehatan seorang
anak. KMS harus dibawa ibu setiap kali ibu menimbang anaknya atau
memeriksa kesehatan anak dengan demikian pada tingkat keluarga KMS
merupakan laporan lengkap bagi anak bersangkutan, sedangkan pada
lingkungan keluarga bentuk pelaporan tersebut di kenal dengan SKDN.
Pengertian S adalah jumlah seluruh balita (0-59 bulan) yang ada
diwilayah kerja puskesmas Telaga Arum, K adalah jumlah seluruh balita
(0-59 bulan) yang terdaftar dan mempunyai KMS, D adalah jumlah
balita (0-59 bulan) yang datang dan ditimbang, N adalah jumlah balita
(0-59 bulan) yang naik berat badannya. Pencatatan dan pelaporan data
SKDN untuk melihat cakupan kegiatan penimbangan, kesinambungan
kegiatan penimbangan di posyandu, Partisipasi masyarakat datang dan
menimbang balita ke posyandu (D/S), kecenderungan Status Gizi,
Efektifitas kegiatan.
0,00
50,00
100,00
55,00
80,99 79,10 61,74 66,20 70,51 65,04
Grafik 2 Cakupan D/S Menurut Tempat
UPTD Puskesmas Telaga Arum Tahun 2015
Tabel 2
Hasil Pemantauan Pertumbuhan Menurut Tempat
UPTD Puskesmas Telaga Arum
Tahun 2015
Desa S K D N
Telaga Arum 160 155 88 51
Wonorejo 121 120 98 62
Podorukun 134 131 106 80
Sui. Sepeti 115 110 71 44
Durian Sebatang 71 71 47 55
Seponti Jaya 217 215 153 119
PUSKESMAS 818 802 532 332
Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah seluruh balita (S) dari
posyandu yang melapor diwilayah kerja UPTD Puskesmas Telaga Arum
yang terdiri dari 21 posyandu yang tersebar di 6 Desa sampai dengan
bulan desember tahun 2015 yaitu sekitar 818 anak. Jumlah balita yang
terdaftar dan memiliki KMS/ buku KIA (K) yaitu 802 anak. Jumlah
seluh balita yang datang ke posyandu dan ditimbang (D) yaitu 532 anak
serta jumlah balita yang ditimbang dan naik berat badanya sesuai
dengan garis pertumbuhan (N) yaitu 332 anak.
1). Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S)
Persentase D/S merupakan indikator untuk mengetahui
partisipasi masyarakat terhadap kegiatan posyandu. Hasil partisipasi
masyarakat dapat dilihat pada grafik 2.
Dari grafik 2, cakupan partisipasi masyarakat datang
menimbang ke posyandu di wilayah kerja puskesmas Telaga Arum
yang terdiri dari 21 posyandu yang tersebar di 6 (Enam) desa tahun
2015 yaitu 65,04%, hasil tersebut masih dibawah target yakni 80%.
Untuk capaian terendah di desa Telaga Arum 55,44% dan Desa
Durian Sebatang yaitu 66,20%.
Grafik.3
Trend Cakupan D/S UPTD Puskesmas Telaga Arum
Tahun 2013 – 2015
Dari Grafik 3. Dapat dilihat Cakupan D/S tahun 2015
menurun bila dibandingkan tahun 2014. Upaya yang telah
dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap
kegiatan posyandu adalah pemberian PMT Penyuluhan dan
konsultasi yang dilakukan oleh petugas kesehatan, namun upaya
tersebut belum memberikan dampak yang maksimal sehingga perlu
dilakukan upaya peningkatan partisipasi masyarakat pada bulan-
bulan berikutnya untuk mengantisipasi terjadinya penurunan
pencapaian.
Untuk meningkatkan D/S, mengembalikan dan
meningkatkan manfaat posyandu terintegrasi untuk masyarakat
diharapkan dapat menjadi perhatian bagi para stake holder/
pemangku kepentingan setempat.sebagai stakeholder/ pemangku
kepentingan, koordinasi/ penggerak masyarakat untuk dapat hadir
pada hari buka posyandu, mengkoordinasikan pengurus, kader dan
63
76,6
65,04
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
tokoh masyarakat untuk aktif dalam penyelenggaraan posyandu
adalah tugas kepala desa / penanggung jawab Pokja Posyandu desa
sehingga dukungan stakeholder mempunyai peranan dalam
menentukan naik turunnya, besar kecilnya posyandu di Desa
tersebut.
2). Cakupan Program Penimbangan (K/S)
Persentase K/S merupakan indikator yang digunakan
untuk mengetahui cakupan program penimbangan. Cakupan
program penimbangan di Puskesmas Telaga Arum tahun 2015 dapat
dilihat pada grafik 4.
Grafik 4.
Cakupan K/ S Menurut Tempat
UPTD Puskesmas Telaga Arum
Tahun 2015
Dari Grafik 4. Dapat diketahui bahwa persentase balita
yang terdaftar dan memiliki KMS sudah mencapai target (90%)
yaitu 98,04 %.
3). Cakupan Keberhasilan Program (N/D)
Persentase N/D merupakan indikator yang digunakan
untuk mengetahui keberhasilan program. N/D adalah jumlah balita
yang naik berat badannya sesuai garis pertumbuhan dari jumlah
seluruh balita yang datang ke posyandu dan ditimbang. Hasil N/D
Puskesmas Telaga Arum tahun 2015 dapat dilihat pada grafik. 5.
92,00
94,00
96,00
98,00
100,00
96,88
99,17
97,76
95,65
100,00 99,08
98,04
Grafik 5.
Cakupan Keberhasilan Program (N/D) Menurut Tempat
UPTD Puskesmas Telaga Arum
Tahun 2015
Berdasarkan grafik 5. Cakupan N/D Puskesmas Telaga
Arum tahun 2015 masih dibawah target (85%) yaitu 78,67%
terendah Desa Telaga Arum 71,83% dan desa Sui. Sepeti sebesar
77,19%.
Kegiatan yang telah dilaksanakan di wilayah kerja
Puskesmas Telaga Arum untuk meningkatkan cakupan N/D adalah
melalui PMT Penyuluhan, sosialisasi, konseling maupun
penyuluhan masih perlu dilakukan disemua posyandu sehingga
diharapkan dapat mencapai target yang diinginkan.
4). Cakupan BGM/D
BGM/D adalah jumlah balita dengan berat badan
menurut umur berada pada dan di bawah garis merah pada KMS
dari jumlah seluruh balita yang ditimbang. Hasil cakupan BGM/D
di Puskesmas Telaga Arum tahun 2015 dapat dilihat pada grafik 6.
0,0010,0020,0030,0040,0050,0060,0070,0080,0090,00
100,00
71,83
96,88 95,24
77,19 84,62
90,84
78,67
Grafik.6
Cakupan BGM/D Menurut Tempat
UPTD Puskesmas Telaga Arum Tahun 2015
Berdasarkan grafik 6, dapat dilihat bahwa jumlah
BGM/D di Puskesmas Telaga Arum sudah sesuai target yang
diinginkan yakni <5%. Namun demikan masih terdapat deesa
dengan BGM/D tertinggi yaitu desa Durian Sebatang 6,38% dan
Desa Podorukun 4, 72%. Kegiatan yang telah dilakukan untuk
menurunkan angka BGM/D adalah melalui MP-ASI, PMT,
Sosialisasi, konseling maupun penyuluhan dan kegiatan-kegiatan
tersebut masih perlu di lakukan disemua posyandu sehingga
diharapkan dapat mencapai target yang diinginkan.
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
1,14 1,02
4,72
2,82
6,38
1,31
2,44
5). Cakupan Kapsul Vitamin A Anak Usia 6-59 Bulan
Vitamin A di berikan pada bulan Februari dan Agustus
setiap tahunnya pada bayi dan balita yang ada di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Telaga Arum dengan cakupan dapat dilihat pada
grafik berikut :
Grafik. 7
Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Balita 6-59 Bulan
Di UPTD Puskesmas Telaga Arum Bulan Feb dan Agust
Tahun 2015
Berdasarkan grafik 7 dapat dilihat cakupan pemberian
kapsul vitamin A di Puskesmas Telaga Arum pada umumnya
meningkat dari 79% pada bulan Februari menjadi 88% pada bulan
Agustus. Namun ada desa yang cakupannya pada bulan Agustus
sama dengan cakupan pada bulan Februari yaitu desa Durian
Sebatang, dengan demikian upaya-upaya peningkatan pemberian
kapsul vitamin A melalui promosi maupun penyuluhan dan kegiatan
sweeping perlu terus dilakukan agar seluruh sasaran tetap
mendapatkan kapsul vitamin A.
6). Cakupan FE 3 Ibu Hamil
Penanggulangan masalah anemia gizi besi saat ini
terfokus pada pemberian tablet tambah darah (Fe). Ibu hamil
mendapat tablet tambah darah 90 tablet selama kehamilannya.
Cakupan pemberian Fe3 dapat dilihat pada grafik berikut.
0
20
40
60
80
10080
71
99
74 83
74 79
80 88
100 100 100
74 88
Feb
Agust
Grafik 8
Cakupan Pemberian Fe3 Menurut Tempat
Di UPTD Puskesmas Telaga Arum Tahun 2015
Cakupan pemberian Fe3 di Puskesmas Telaga Arum
tahu 2015 belum mencapai target (95%) yaitu baru mencapai
94,38%.
7). Cakupan Vitamin A Ibu Nifas
Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah kelahiran
plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil, yang lamanya kira-kira 6 minggu
(Maternal, Neonatal, 2002). Vitamin A pperlu diberikan dan
penting bagi ibu selama dalam masa nifas. Pemberian kapsul
vitamin A bagi ibu nifas dapat meningkatkan jumlah kandungan
vitamin A dalam ASI, sehingga meningkatkan satus vitamin A pada
ibu yang disusuinya (Depkes RI, 2007). Berikut adalah cakupan
pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas.
88,0089,0090,0091,0092,0093,0094,0095,0096,0097,0098,00
93,02 91,67
94,87
92,50
97,30 96,30
94,38
Grafik. 9
Pemberian Kapsul Vitamin A Ibu Nifas
UPTD Puskesmas Telaga Arum
Tahun 2015
Dari 6 Desa di wilayah kerja Puskesmas Telaga Arum
menunjukan bahwa persentase pemberian kapsul Vitamin A ibu
nifas lebih tinggi di Desa Seponti Jaya yaitu 95,74% namun dan
persentase terendah pada Desa Durian Sebatang yakni 77,42%.
8). Angka Kejadian KEK dan Anemia pada Ibu Hamil
Ibu hamil KEK adalah ibu hamil yang mempunyai
LILA <23,5 cm,. Ibu hamil KEK merupakan faktor resiko
terjadinya BBLR. Pengukuran LILA dilakukan dengan
menggunakan pita LILA. Jumlah ibu hamil berdasarkan data
proyeksi sebanyak 238 bumil dengan jumlah ibu hamil KEK
sebanyak 53 Bumil (22,3%) dan jumlah ibu hamil dengan anemia
(HB <11 gr%) yaitu sebanyak 67 orang (62,62 %) dari 107 bumil
yang di periksa. Penanganan masalah ibu hamil KEK dan Anemia
diantaranya melalui Kelas Ibu Hamil, PMT Penyuluhan, Konseling
dan dilakukan pemantauan.
0,0010,0020,0030,0040,0050,0060,0070,0080,0090,00
100,0095,74
82,76 85,29 83,87 82,35 77,42 85,44
9). Konsumsi Garam Yodium
Pemeriksaan garam yodium dilaksanakan rutin/ 6 bulan
yaitu setiap bulan Februari dan Agustus.
Tabel 8
Pemeriksaan Garam Beryodium Menurut Tempat
di UPTD Puskesmas Telaga Arum
Tahun 2015
Desa
Sampel (KK)
Hasil
Baik (%) Tidak (%)
Telaga Arum 36 100 0
Seponti Jaya 42 100 0
Podorukun 28 100 0
Wonorejo 37 100 0
Sui. Sepeti 54 100 0
Durian Sebatang 29 100 0
Puskesmas 226 100 0
Dari tabel. Hasil pemeriksaan yodium di wilayah
Puskesmas Telaga Arum sudah baik yaitu seluruh jumlah rumah
tangga diperiksa telah menggunakan garam beryodium.
10). Strata Posyandu
Berdasarkan indikator-indikator strata posyandu yang
meliputi frekuensi penimbangan, jumlah kader aktif di posyandu,
cakupan D/S, cakupan kegiatan dasar posyandu, adanya kegiatan
tambahan dan adanya dana sehat, maka posyandu di wilayah
Puskesmas Telaga Arum dapat digolongkan menjadi 5 Posyandu
Purnama yaitu Posyandu Lestari Desa Telaga Arum, Candra Kirana
2 Desa Seponti Jaya, Mawar Desa Podorukun, Mekar Sari Desa
Wonorejo dan Nusa Indah Desa Sui. Sepeti dan 16 posyandu
dengan strata Madya yaitu posyandu Rahayu, Margi Asih, Teguh
Santoso Desa Telaga Arum, Posyandu Melati dan Dahlia Desa
Podorukun, Posyandu Cempaka Putih dan Mawar Merah Desa
Wonorejo, Posyandu Candra Kirana 1, 3, 4 dan Sekar Sari Desa
Seponti Jaya, Posyandu Teratai Desa Sui. Sepeti, Posyandu Aster
1,2, Kenanga dan Mangga Desa Durian Sebatang. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 9
Strata Posyandu
di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Telaga Arum
Tahun 2015
Desa
Nama
Posyandu
Jumlah Posyandu
JML
%
Posyandu
Aktif
Pra
Tama
Mad
ya Purnama Mandiri
PODORUKUN
Mawar V
3
100 Melati V
Dahlia V
WONOREJO
Mekar Sari V
3
100 Cempaka Putih V
Mawar Merah V
TELAGA
ARUM
Lestari V
4
100 Rahayu V
Teguh Santoso V
Margi Asih V
SEPONTI
JAYA
Candra Kirana 1 V
5
100 Candra Kirana 2 V
Candra Kirana 3 V
Candra Kirana 4 V
Sekar Sari V
SUI. SEPETI
Nusa Indah V
2
100 Teratai V
DURIAN
SEBATANG
Aster 1 V
4
100 Aster 2 V
Kenaga V
Mangga V
11). Perilaku Sarapan Pagi Anak Sekolah
Hasil survei yang dilakukan tim gizi UPTD Puskesmas
Telaga Arum pada tahun 2015 pada 15 sekolah yang ada di wilayah
Kecamatan Seponti di temukan 82,53 % siswa yang ada di 15
sekolah mempunyai kebiasaan sarapan sebelum berangkat sekolah
dan hanya 17,47% yang tidak mempunyai kebiasaan sarapan pagi
sebelum berangkat sekolah.
Grafik 9
Persentase Perilaku Sarapan Pagi Anak Sekolah
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Telaga Arum
Tahun 2015
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa perilaku sarapan
pagi anak sekolah yang tertinggi di SDN 05 dan SDN 09 dimana
semua siswanya melakukan kebiasaan sarapan sebelum berangkat
kesekolah (100 %) sedangkan prilaku sarapan pagi yang terendah
adalah di SMPN 01 sekitar 64, 38 %.
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
100,00 88,24 85,71
76,47 77,78
100,00 92,86
91,67
100,00
86,96
77,78
64,38
77,78 77,36
67,83 73,08
G. Analisis Masalah
1. Identifikasi Masalah
Dari data yang telah di tampilkan sebelumnya dapat dianalisis
dengan mengidentifikasi permasalahan yang berkaitan peningkatan cakupan
program gizi masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Telaga Arum
seperti pada tabel berikut :
Tabel 10
Identifikasi Masalah Gizi Masyarakat
Di Wilayah UPTD Puskesmas Telaga Arum
Tahun 2015
2. Prioritas Masalah
Prioritas masalah di dapat dari adanya identifikasi masalah yang
sudah di rangkumkan seperti pada tabel diatas, dimana dari identifikasi
tersebut di kelompokan menjadi dengan metode USG sehingga di temukan
prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan cakupan
capaian program Gizi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Telaga Arum, hal
ini dapat dilihat pada tabel berikut
No Data Tahun Target
2014 2015
1. D/S 76,6 65 85%
2 BGM/D 2,44 <5%
3 N/D 78,67 65%
4 Prevalensi Gizi Buruk 0 0 <1%
5 Prevalensi Gizi Kurang 16,8 -
6 Pemberian Kapsul Vitamin A 79 85%
7 Ibu Hamil KEK 22,3 -
8 Asi Ekslusif 75,23 80%
9 Vitamin A Ibu Nifas 85,44 -
10 Fe 90 Tablet 94,31 95%
11 MP-ASI Gakin -
Tabel 11
Prioritas Masalah Gizi
Di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga Arum
No
Prioritas Masalah
Kriteria
USG
Rangking U S G
1 D/S 3 3 3 9 I
2 BGM/D 3 1 1 5 VI
3 N/D 2 2 - 4 IX
4 Prevalensi Gizi Buruk 3 1 1 5 V
5 Prevalensi Gizi Kurang 3 2 1 6 IV
6 Pemberian Kapsul Vitamin A 3 1 1 5 VII
7 Ibu Hamil KEK 3 3 2 8 II
8 Asi Ekslusif 3 2 2 7 III
9 Vitamin A Ibu Nifas 1 1 1 3 XI
10 Fe 90 Tablet 2 1 1 4 VIII
11 MP-ASI Gakin 1 1 1 3 X
Tabel diatas menunjukan dari hasil diskusi dan data yang ada maka
yang menjadi prioritas dalam peningkatan cakupan capaian program Gizi di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Telaga Arum yakni peningkatan kegiatan
dalam pencapaian D/S yang pertama, kedua yang menjadi prioritas adalah
penanganan kasus ibu hamil KEK dan ketiga yakni peningkatan capaian ASI
Eksklusif.
3. Analisa Masalah
Ketiga prioritas masalah diatas dapat di analisis untuk dapat
dilakukan kegiatan yang harus dilakukan pada tahun 2016. yakni
Tabel 12
Analisa Masalah Gizi
Di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga Arum Tahun 2015
No Masalah Penyebab
Sarana Dana Metode Manusia
1 D/S Kegiatan
posyandu hanya
rutinitas, kurang
inovasi di
posyandu,
kurangnya
informasi,
inofasi
pengumuman
pelaksanaan
posyandu
Kapasitas beban
kerja kaderbelum
merata,
Kurang
dukungan
stakeholder
untuk
mendorong
masyarakat
peduli posyandu
Kurangnya
inovasi
sarana
posyandu,
minimnya
APE
Dana
Posyandu
terbatas
Kurangnya
kreatifitas
PMT
Penyuluhan
di
posyandu
2 Jumlah Ibu
Hamil KEK
Pemantauan ibu
hamil KEK di
posyandu belum
berfungsi
dengan baik,
Fungsi posyandu
masih fokus
pada bayi dan
balita sehingga
pemantauan ibu
hamil kurang
Kurangnya
pengetahuan dan
pola pikir ibu
hamil tentang
gizi dan
kesehatan
Pemeriksaan
ibu hamil
belum dapat
dilakukan
disemua
posyandu,
masih
terbatasnya
keberadaan
kelas ibu
hamil/ KP-
ASI
Minimnya
PMT Ibu
hamil KEK
3 Cakupan Asi
Ekslusif
Pemberian ASI
juga di sertai
dengan
pemberian
makanan
tambahan oleh
masyarakat
sehingga ke
Eklusifan ASI
tersebut tidak
tercapai
Kurangnya pola
pikir ibu
menyusui
tentang
pentingnya
pemberian ASI
tanpa di sertai
dengan makanan
lain selama 2
tahun
Perlu
adanya
forum
peduli ASI
yang di
motori oleh
orang tua
Pertemuan
lintas
sektor
perlu di
tingkatkan
H. Penutup
1. Kesimpulan
a. Asuhan gizi di ruang rawat inap puskesmas Telaga Arum masih belum
berjalan dengan optimal.
b. Jumlah kunjungan konseling gizi periode Januari s/d Desember 2015
mencapai 163 pasien
c. Jumlah pasien berdasarkan jenis kunjungan periode Januari s/d
Desember 2015 untuk pasien baru mencapai 46% dan pasien lama
sebanyak 53,99%
d. Jumlah pasien berdasarkan jenis diit periode Januari s/d Desember 2015
untuk pasien dengan komplikasi mencapai 4,91% dan pasien tanpa
komplikasi sebanyak 95,09%
e. Jumlah pasien berdasarkan jenis kelamin periode Januari s/d Desember
2015 untuk pasien laki-laki mencapai 60,13% dan pasien perempuan
sebanyak 39,87%
f. Jumlah pasien berdasarkan Usia periode Januari s/d Desember 2015
untuk pasien Anak mencapai 60,74%, pasien dewasa sebanyak 20,85%
dan pasien usila sebanyak 18,45%
g. Cakupan Asi Ekslusif di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga Arum
mencapai 75,23% dari target 80%
h. Persentas Balita BGM yang ditemukan tenaga kesehatan periode januari
s/d Desember 2015 mencapai 2,44% (Mencapai target)
i. Persentase Bayi Balita yang ditimbang periode Januari s/d Desember
2015 mencapai 65,04% dari target 85%
j. Persentase Balita yang terdaftar dan memiliki KMS (K/S) periode
Januari s/d Desember 2015 mencapai 98,04%
k. Persentase Balita yang naik timbangannya dibanding yang ditimbang
(N/D) periode Januari s/d Desember 2015 diatas target yaitu mencapai
78,67% ,
l. Persentase balita mendapatkan kapsul Vitamin A Tahun 2015 mencapai
79% dari target 85%
m. Persentase Bufas mendapat kapsul vitamin A periode Januari s/d
Desember 2015 mencapai 85,44%
n. Persentase Ibu hamil KEK periode Januari s/d Desember 2015 mencapai
22,3 % dan Ibu hamil dengan Anemia sebesar 62,62%
o. Rumah Tangga dengan konsumsi Garam Beryodium Wilayah
Puskesmas Telaga Arum diatas target yaitu mencapai 100%
p. Jumlah pemberian tablet Fe3 (zat besi) periode Januari s/d Desember
2015 mencapai 94,31 dari target 95%
q. Jumlah Strata posyandu di wilayah Puskesmas Telaga Arum sebanyak 4
Posyandu dengan strata Purnama dan 17 Posyandu Strata Madya.
r. Perilaku Sarapan Pagi Anak Sekolah terendah yaitu di SMPN 01
Seponti yaitu sebesar 64,38%.
2. Saran
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan dengan program
kegiatan yang tepat sasaran sesuai kondisi dan kebutuhan wilayah setempat
sesuai dengan prioritas masalah. Usulan program gizi tahun 2016
sebagaiman terlampir