38
Salatiga, 16 April M 2019 PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI PEMERINTAH

PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

Salatiga, 16 April M 2019

PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI PEMERINTAH

Page 2: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

TEMA RKP 2020Peningkatan SDM Untuk Pertumbuhan Berkualitas

PRIORITAS NASIONAL

1. Pembangunan Manusia dan PengentasanKemiskinan

2. Penguatan Konektivitas dan Pemerataan3. Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi dan

Kesempatan Kerja4. Pemantapan Ketahanan Pangan, Air, Energi

dan pelestarian Lingkungan Hidup5. Stabilitas Keamanan Nasional

Page 3: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

ARAH KEBIJAKAN STABILITAS KEAMANAN NASIONAL

PN 5STABILTAS

KEAMANAN NASIONAL

PP1KEUTUHAN

WILAYAN DAN KEAMANAN

MASYARAKAT

PP3KEPASTIAN

HUKUM

PP2KONSOLIDASI DEMOKRASI

PP 4REFORMASI

KELEMBAGAAN BIROKRASI

PP 5OPTIMALISASI

KEBIJAKAN LUAR NEGERI

Page 4: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

Proyek

Prioritas

Output Prioritas

Manajemen

talenta berbasis

merit/penguatan

penerapan

sistem merit

melalui

manajemen

talenta

1. Pengawasan penerapan

sistem merit di seluruh

instansi pemerintah (K/L/D)

→ persentase pengisian

JPT yang sesuai ketentuan

→ 85% (indeks kualitas

pengisian JPT)

2. Peningkatan penerapan

sistem merit dalam

kebijakan dan manajemen

ASN di IP → persentase IP

yang mencapai kategori

baik dan sangat baik dalam

penerapan sistem merit (K)

30%, (L) 20%, dan (P)

(Indeks Sistem Merit)

USULAN OUTPUT PRIORITAS KASN 2020

15

Page 5: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

Latar Belakang

UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

• Efektivitas pemerintahan yang kurang mendukung• Reformasi untuk mewujudkan birokrasi yang efisien dan efektif, bersih dan akuntabel, serta

melayani• Perubahan manajemen ASN sebagai upaya percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi

Mewujudkan ASN yang berkualitas: kompeten, netral, berintegritas danberkinerja tinggi

• Menjadikan ASN sebagai profesi• Merubah manajemen SDM aparatur dari sistem karier ke sistem merit• Mengamanatkan pengisian JPT melalui seleksi terbuka• Membentuk KASN untuk mengawasi pelaksanaan sistem merit

Tujuan

Amanat

Page 6: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

Pengertian Sistem Merit

kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dankinerja, yang diberlakukan secara adil dan wajar dengan tanpa diskriminasi.

Tujuan Sistem Merit

Merekrut ASN yang profesional dan berintegritas danmenempatkan mereka pada jabatan-jabatan birokrasipemerintah sesuai kompetensinya;

Mempertahankan ASN melalui pemberiankompensasi yang adil dan layak;

Mengembangkan kemampuan ASN melalui bimbingandan diklat;

Melindungi karier ASN dari politisasi dan kebijakanyang bertentangan dengan prinsip merit (neptisme, primordialisme,

SISTEM MERIT MENURUT UU ASN

Page 7: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

KASN SEBAGAI PENGAWASAN PENERAPAN SISTEM MERIT

1. UU No. 5 Tahun 2014:

• Pasal 30:

KASN berfungsi sebagai pengawas pelaksanaan norma dasar, kode etik dan kode perilaku ASN, sertapenerapan Sistem Merit dalam kebijakan dan Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah.

• Pasal 30 ayat 1:

• KASN berwenang: a. mengawasi setiap tahapan proses pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi mulai daripembentukan panitia seleksi instansi, pengumuman lowongan, pelaksanaan seleksi, pengusulan namacalon, penetapan, dan pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi;

• Pasal 111 :

(1) Ketentuan mengenai pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108, Pasal 109, dan Pasal 110 dapat dikecualikan pada Instansi Pemerintah yang telah menerapkan SistemMerit dalam pembinaan Pegawai ASN dengan persetujuan KASN.

(2) Instansi Pemerintah yang telah menerapkan Sistem Merit dalam pembinaan Pegawai ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib melaporkan secara berkala kepada KASN untukmendapatkan persetujuan baru.

DASAR HUKUM

Page 8: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

KASN SEBAGAI PENGAWASAN PENERAPAN SISTEM MERIT

2. PP No. 11 Tahun 2017

Pasal 134

(1) Ketentuan mengenai pengisian JPT secara terbuka dan kompetitif dapat dikecualikan pada InstansiPemerintah yang telah menerapkan Sistem Merit dalam pembinaan Pegawai ASN dengan persetujuanKomisi Aparatur Sipil Negara.

(3) Instansi Pemerintah yang telah menerapkan Sistem Merit dalam pembinaan Pegawai ASN sebagaimanadimaksud pada ayat (1) wajib melaporkan secara berkala kepada Komisi Aparatur Sipil Negara untukmendapatkan persetujuan baru.

3. Peraturan Menteri PANRB No. 40 Tahun 2018 tentang Pedoman Sistem Merit dalam Manajemen ASN

• Pasal 17:

(2) Tata cara penilaian diatur dengan Peraturan KASN

(7) Hasil penilaian mandiri disampaikan kepada KASN dan KASN melaporkan hasilnya kepada Menteri.

DASAR HUKUM

Page 9: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

Bagi instansi yang belum menerapkan sistem merit (Pasal 108 UU ASN)

1. PENGISIAN JPT MELALUI SELEKSI TERBUKA

Bagi instansi yang sudah menerapkan sistem merit dalam manajemen ASN dapat dikecualikan dariseleksi terbuka (Pasal 111 UU ASN)

2. PENGISIAN JPT DARI TALENT POOL

PENERAPAN SISTEM MERIT DALAM PENGISIAN JPT

Catatan:Manajemen talenta merupakan bagian dari manajemen ASN berbasis merit.

Page 10: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI

SELEKSI TERBUKA1. Merupakan quick win

penerapan sistem merit

2. Bertujuan untuk mendapatkanorang yang tepat sesuaikebutuhan organisasi

3. Diharapkan dapat :

• mengatasi spoil system danjual beli jabatan

• meningkatkan mobilitasASN

Page 11: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

Tahapan Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi

PERSIAPAN

PERENCANAAN• Penetapan

Jabatan yang akan diisi

• PenyusunanRencana Seleksi

KOORDINASI KASN• Penyampaian Rencana

Seleksi ke KASN• Evaluasi dan

penerbitanrekomendasi KASN

PEMBENTUKAN PANITIA SELEKSI• Pembentukan

PANSEL• Pematangan

Rencana Seleksi

PENGUMUMAN• Pengumuman

Pengisian JPT • Penerimaan

Lamaran

PELAKSANAAN

SELEKSI ADMINISTRASI• Evaluasi kesesuai

persyaratan• Penentuan pelamar yg

lulus

UJI KOMPETENSI• Uji Kompetensi Manajerial• Uji Kompetensi

Bidang/Teknis• Uji Kompetensi Sosio-

Kultural

PENELUSURAN REKAM JEJAK

TEST KESEHATAN

PENYUSUNAN HASIL SELEKSI DAN REKOMENDASI

KOORDINASI KASN• Penyampaian

laporan• Penerbitan

Rekomendasi

WAWANCARA AKHIRPenetapan

dan Pelantikan Oleh PPK

Page 12: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

• PP pelaksana UU ASN terlambat terbit sehingga aturan yang digunakan tambal sulamdan tidak konsisten

• Ketidaksiapan Instansi:

• kualifikasi dan standar kompetensi jabatan belum tersedia

• kinerja pegawai belum dikelola dengan baik sehingga sulit membedakan antarapegawai berkinerja tinggi dan yang berkinerja rendah

• penegakan disiplin belum optimal dan pelanggaran terhadap kode etik dan kodeperilaku, termsuk netralitas, tidak diproses sesuai ketentuan

• Keterbatasan calon yang berkualitas dan memenuhi persyaratan sebagai akibat dari :

• pembinaan karier yang tidak terencana

• Keengganan pegawai mengikuti seleksi karena hambatan budaya dan/ataukurangnya kepercayaan terhadap obyektivitas seleksi

TANTANGAN SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JPT

Page 13: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

• Kompetensi dan integritas anggota Pansel:

• Pansel yg dipilih kurang relevan kompetensinya

• Ada potensi konflik kepentingan

• Ada indikasi kurang berintegritas

• Kredibilitas Assessment Center yang kredibel dan kualitas asesor

• Assessment Center belum terakreditas

• Asesor belum berpengalaman

• Tata kelola proses seleksi agar tidak diintervensi kepentingan politik atau kepentingan lainnya:

• Inkonsistensi dan diskriminasi dalam proses seleksi administrasi

• Obyektivitas proses penetapan 3 calon

• penentuan calon terpilih

TANTANGAN SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JPT

Page 14: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

PENERAPAN SISTEM MERIT DALAM MANAJEMEN ASN

• Untuk melaksanakan Pasal 111 UU ASN, KASN membangun dan menetapkan instrument yang obyektif untuk menilai sejauh mana instansipemerintah telah menerapkan sistem merit

• Hasil penilaian penerapan sistem merit di instansipemerintah akan berupa:

• Informasi tentang tingkat kesiapan masing-masinginstansi dalam menerapkan sistem merit dalamrangka menerapkan pasal 111

• Rekomendasi aspek yang masih perludisempurnakan dalam rangka menerapkan sistemmerit

• Penilaian didasarkan pada 8 aspek sebagaimana diaturdalam PermenPANRB No. 40 Tahun 2018

Aspek Merit

perencanaan kebutuhan

pengadaan

pengembangan karier

manajemen kinerja

penggajian, penghargaan dan disiplin

mutasi dan promosi

perlindungan dan pelayanan

sistem Infomasi

Page 15: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

SISTEM PENILAIAN MANDIRI PENERAPAN SISTEM MERIT

01

02

03

TUJUANMemastikan Instansi Pemerintah sudah menerapkan manajemen ASNberdasarkan sistem merit.

KRITERIA PENILAIANDibangun berdasarkan 8 aspek manajemen SDM dalam Undang-Undang ASN

METODE PENILAIANPelaksanaan penilaian menggunakan metode self assessment:• Instansi melakukan penilaian berdasarkan instrumen yang ditetapkan

KASN• KASN melakukan verifikasi dan menetapkan indeks/tingkat penerapan

sistem merit

Peraturan KASN NO. 3 Tahun 2018 Tentang Tata Cara Penilaian Mandiri Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN di Lingkungan Instansi Pemerintah

Page 16: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

ASPEK PENILAIAN

NO. ASPEK KONDISI IDEAL

1 Perencanaan Kebutuhan Instansi sudah mempunyai rencana kebutuhan ASN untuk 5 tahun berdasarkan Anjab dan ABK yang disusun berdasarkan jumlah, pangkat, dan kualifikasi pegawai yang ada, dengan mempertimbangkan pegawai yang akan pensiun

2 Pengadaan Instansi sudah mempunyai kebijakan internal (Permen, Pergub, Perbub, Perwal) terkait pemenuhan kebutuhan akan pegawai yang dilakukan secara terbuka dan kompetitif, dari jalur CPNS, PPPK, dan juga dari PNS yang berasal dari instansi lain.

3 Pengembangan Karir Instansi sudah mempunyai kebijakan dan program pengembangan karier yang dimulai dengan pemetaan talenta, analisis kesenjangan kompetensi dan kesenjangan kinerja, strategi dan program untuk mengatasi kesenjangan danpembentukan talent pool dan rencana suksesi.

4 Promosi dan Mutasi Instansi mempunyai kebijakan promosi, mutasi secara obyektifdan transparan didasarkan pada kesesuaian kualifikasi, kompetensi dan kinerja dengan memanfaatkan Talent Pool.

Page 17: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

ASPEK PENILAIAN

NO. ASPEK KONDISI IDEAL

5 Manajemen Kinerja Instansi sudah menerapkan manajemen kinerja, yang dimulaidengan penetapan target kinerja, evaluasi kinerja secara berkaladengan menggunakan metode yang obyektif, menganalisiskesenjangan kinerja dan mempunyai strategi untuk mengatasinyadan menggunakan hasil penilaian kinerja dalam membuatkeputusan terkait promosi, mutasi dan demosi serta Diklat.

6 Penggajian, Penghargaandan Disiplin

Instansi sudah mengaitkan hasil penilaian kinerja dan disiplindalam membayar tunjangan kinerja dan memberi penghargaankepada pegawai serta melakukan penegakan nilai dasar, kode etik dan kode perilaku.

7 Perlindungan danPelayanan

Instansi mempunyai program perlindungan dan memberikan pelayanan kepada pegawai

8 Sistem Informasi Instansi mempunyai sistem yang mendukung terwujudnyamanajemen ASN berbasis merit, seperti Sistem Informasi Kepegawaian, Assessment Center, e-performance, e-office, dll

Page 18: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

TATA CARA PENILAIAN

1) Penilaian dilaksanakan oleh Tim yang dibentuk oleh PPK yangdiketuai oleh PyB dan beranggotakan pejabat yang terkait dibidang kepegawaian di masing-masing Instansi

2) Penilaian dilaksanakan berdasarkan aspek dan sub-aspek yangtelah ditetapkan KASN

3) Penyampaian hasil penilaian oleh Instansi kepada KASN disertaidengan bukti-bukti yang diperlukan

4) Verifikasi atas hasil penilaian yang disampaikan Instansi oleh timyang dibentuk Ketua KASN

5) Penetapan tingkat penerapan sistem merit dan penerbitanrekomendasi oleh pimpinan KASN

6) Tindak lanjut rekomendasi oleh Instansi;

7) Monitoring dan bimbingan dari Tim KASN, Kemenpan, BKN danLAN.

PENILAIAN MANDIRI

VERIFIKASI

PENETAPANTINGKAT

REKOMENDASI

Page 19: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

METODE PENILAIAN

❑ Penilaian menggunakan sistem skor dan bobot;

❑ Masing-masing aspek terdiri dari sejumlah sub-aspek;

❑ Masing-masing aspek dan sub-aspek mempunyai bobot yang besarannyaditentukan berdasarkan peranannya dalam sistem merit;

❑ Masing-masing sub-aspek terdiri dari 4 tingkatan:

o Kurang dengan skor 1; jika sebagian besar elemen yg dinilai belum sesuaiketentuan

o Cukup dengan skor 2; jika baru sebagian elemen yg dinilai sudah sesuaiketentuan

o Baik dengan skor 3; jika sebagian besar elemen yang dinilai sudah sesuaiketentuan

o Sangat baik dengan skor 4, jika semua elemen yang dinilai sudah sesuaiketentuan , walau ada kekurangan namun dampaknya tdk luas.

❑ Hasil penilaian menentukan tingkat penerapan sistem merit di Instansi yangdinilai serta rekomendasi dalam rangka perbaikan serta rekomendasi KASN

Page 20: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

BOBOT MASING-MASING ASPEK

Perencanaan

Pengadaan

PengembanganKarier

Mutasi, Rotasi danPromosi

ManajemenKinerja

Penggajian, Penghargaandan Disiplin

Perlindungandan Pelayanan

Sistem Informasi

10%

10%

30%

10%

20%

10%

4%6%

Page 21: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

Hasil Penilaian Sistem Merit ASN

Dibimbing intensifagar memenuhipersyaratan

Kategori I BURUK (100 - 174) – indeks (0,2 – 0,4)

Dibimbing agar memenuhi persyaratan

Kategori II KURANG (175 - 249) – indeks (0,41-0,6)

Kategori III BAIK(250 -324) – Indeks (0,61-0,8)

Kategori IV SANGAT BAIK(325 -400) – Indeks (0,81-1)

• Diberi kesempatan untukmengisi JPT dari talent pool namun denganpersyaratantertentu danpengawasan

• Dievaluasi setiap tahun

• Dapat diberikankesempatanuntuk mengisi JPT dari talent pool

• Dievaluasi 2 tahun sekali

Page 22: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

TUJUAN

• Untuk memotret sejauhmana praktek manajemenASN di instansi pemerintahsudah didasarkan padaprinsip merit.

• Menyediakan masukandalam pembuatan kebijakanyang terkait denganpenerapan sistem merit.

METODE

• Self Assessment

Page 23: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

Peta Penerapan Sistem Merit Menajamen Aparatur Sipil Negara (ASN) di Beberapa Kementerian Tahun 2018

259

325,5

255,5

230,5

297

258

209,5

374,5

343,5

286

321,5

265

295302,5

252,5245

300

278,5

307

220

313,5

338

217

363

268,5

359,5

277,5

0

50

100

150

200

250

300

350

400

Kem

en

teri

an T

enag

a K

erj

a

Kem

en

ko P

ere

kon

om

ian

Kem

en

ko P

olh

uka

m

Kem

en

teri

an L

uar

Neg

eri

Kem

en

teri

an D

alam

Neg

eri

Kem

en

teri

an E

SDM

Kem

en

teri

an K

om

info

Kem

en

teri

an P

UP

R

Kem

en

teri

an K

elau

tan

Per

ikan

an

Kem

en

teri

an L

ingk

un

gan

Hid

up

Kem

en

teri

an K

eseh

atan

Kem

en

teri

an P

erd

agan

gan

Kem

en

teri

an P

erh

ub

un

gan

Kem

en

teri

an P

erin

du

stri

an

Kem

en

teri

an D

ikb

ud

Kem

en

teri

an D

esa

Kem

en

teri

an S

osi

al

Kem

en

teri

an A

TR

Kem

en

teri

an P

PN

/BA

PP

ENA

S

Kem

en

teri

an P

PP

A

Kem

en

teri

an S

ekre

tari

at N

ega

ra

Kem

en

teri

an P

erta

nia

n

Kem

en

teri

an P

emu

da

dan

ola

hra

ga

Kem

en

teri

an K

euan

gan

Kem

en

teri

an P

ariw

isat

a

Kem

en

teri

an B

UM

N

Kem

en

teri

an R

iste

kdik

ti

Page 24: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

Peta Penerapan Sistem Merit Menajamen Aparatur Sipil Negara (ASN) di Beberapa Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) Tahun 2018

308,5

192

257

294

317

263 265

310,5

291

256,5

223,5

295,5 300

0

50

100

150

200

250

300

350

BK

N

BA

SAR

NA

S

LAP

AN

BA

PET

EN

BN

PB

BP

KP

LEM

SAN

EG

BP

PT

BA

TAN

BN

N

BN

P2

TKI

LIP

I

LAN

Page 25: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

Peta Penerapan Sistem Merit Menajamen Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Provinsi Tahun 2018

215,5

246,5

193202

231223

184178

268

324,5

226,5

150161,5

200 197,5

216,5

167,5

206

188

232

166

231

212

267,5

232218,5

211

267,5

162

207,5

258

233

317,5

169,5

0

50

100

150

200

250

300

350

Page 26: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

KESIMPULAN DARI PEMETAAN SISTEM MERITPenerapan sistem merit dalam manajemen ASN di instansi Pemerintah di tingkat Pusat lebih baik dibandingkandengan di Pemerintah Daerah. Secara umum masih diperlukan kerja keras untuk mendorong instansimembangun manajemen ASN berbasis merit di instansinya masing-masing.

Terdapat 6 K/L yang sudah mencapai kategori IV (sangat baik) dan yang lainnya umumnya sudah mencapaikategori III (baik).

Belum ada Pemerintah Provinsi yang mencapai kategori IV, namun ada 6 Provinsi yang mencapai kategori III yang semuanya berada di Pulau Jawa. Sebagian besar masih berada di kategori II (kurang) dan bahkan ada 6 provinsi yang masih di kategori I (buruk) yang berada di wilayah Timur Indonesia.

Instansi yang masuk kategori IV umumnya sudah mempunyai manajemen talenta yang cukup memadai , sedangkan yang masuk kategori III masih memerlukan penyempurnaan dalam aspek pengembangan karier dan manajemen kinerjaa untuk dapat membentuk takent pool dan rencana suksesi yang memenuhi kriteria merit.

Kelemahan utama dalam manajemen ASN di instansi pemerintah saat ini terletak pada pembinaan karier danmanajemen kinerja. Umumnya instansi belum mempunyai standar kompetensi teknis dan pemetaan kompetensihanya dilakukan terhadap kompetensi manajerial saja. Selain itu, penilaian kinerja masih belum obyektif karenaumumnya instansi masih kesulitan dalam menetapkan target kinerja unit dan individu yang dikaitkan denganvisi, misi dna tujuan organisasi.

Kelemahan lainnya adalah kegiatan peningkatan kompetensi pegawai masih difokuskan pada metode konvesnional (Diklat) dan belum mengembangkan metode lain seperti mentoring, couching, pemagangan, e-learning, dll. Selain itu, Diklat yang masih belum dikaitkan dengan kesenjangan kompetensi

Page 27: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

TANTANGAN PENERAPAN SISTEM MERIT

Rencana kebutuhan yang rasional yang dirinci menurut jabatan, kualifikasi dankompetensi

Rekrutmen yang tidak hanya terfokus pada CPNS juga non-PNS dan PNS dari instansilain(develop, borrow, buy);

Pengembangan karier yang terencana, pemetaan kompetensi, analisis kesenjangan kompetensi, strategi mengatasi kesenjangan melalui counching, mentoring, councelling, magang dan Diklat

Manajemen kinerja yang lebih baik: target kerja terukur, metode penilaian obyektif , penilaian dilakukan reguler, ada upaya merespon kinerja rendah. Kinerja termasuk attitudes.

Pembangunan Talent Pool dan Rencana Suksesi yang berkesinambungan

Diklat yang didesign untuk merespon kesenjangan kompetensi dan kesenjangan kinerja pegawai

Page 28: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

CURRICULUM VITAE

Nama : DR. Ir. Nuraida Mokhsen, MA

Jabatan : Anggota Komisi Aparatur Sipil Negara

Pendidikan : S-1 Institut Teknologi Bandung

S-2 Duke University, North Carolina, USA

S-3 Australian National University, Australia

Pengalaman Kerja : 1978-1991 : Departemen Pekerjaan Umum

1992-1999 : Lembaga Administrasi Negara

2000-2005 : Kementerian PAN

2006- 2011 : Pemprov Kepulaian Riau

2011 – 2014 : Sekretariat Wakil Presiden RI

2014 – sekarang : Anggota KASN

1986 : Interenship di World Bank, Washington

2005 : Senior Adviser, Partnership for Governance

Reform (UNDP)

2000-2005 : anggota Tim Penyiapan Pembentukan KPK, PPATK,

KPPU, dll.

2011-2013 : anggota Tim Penyusun DIM RUU ASN

Page 29: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

TERIMA KASIH

29

Jalan M.T. Haryono Kav 52-53, Pancoran, Jakarta SelatanTelp: 7972098Website : www. kasn.go.id

Page 30: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

LAMPIRAN 2

KRITERIA DAN SUB-KRITERIA PENILAIAN

Page 31: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

KRITERIA SUB KRITERIASKOR

1 2 3 4I. PERENCANAAN

KEBUTUHAN PEGAWAI

1. Ketersediaan peta jabatan dan rencana kebutuhan pegawai untuk jangka menengah (5 tahun) yang sudah ditetapkan PPK;

Belum disusun atau sudahdisusun namun belumdidasarkan pada anjab danABK;

Sudah disusun peta jabatandan formasi kebutuhanpegawai untuk tahun berjalanberdasarkan anjab dan ABK dirinci menurut jenis jabatan, pangkat, deskripsi tugas, dankualifikasi,;

Sudah disusun peta jabatan dan rencana kebutuhan ASNuntuk jangka menengahberdasarkan anjab dan ABK, dirinci menurut jenis jabatan, pangkat, deskripsi tugasdan kualifikasi, namun belum ditetapkan dengan keputusan PPK;

Sudah disusun peta jabatan dan rencana kebutuhan pegawaiuntuk jangka menengah, berdasarkan anjab dan ABK, dirinci menurut jabatan, pangkat, deskripsi tugas dan kualifikasi, dan telah ditetapkan dengan keputusan PPK;

1. Ketersediaan datakepegawaiansecara lengkapdan real time yang disusunmenurut jabatan, pangkat, unit kerja, kualifikasi dankompetensi;

Data kepegawaian tersedia dan dikelola secara manual;

Data kepegawaian tersedia dan sudah dikelola berbasis teknologi informasi namun belum diperbaharui secara berkala (real time)

Data kepegawaian tersedia dan sudah dikelola berbasis teknologi dan sudah diperbaharui secaraberkala (real time), namunpengelolaannya belumterintegrasi dengan data kepegawaian lainnya.

Data kepegawaian tersedia, sudah dikelola berbasis teknologi, sudah diperbaharuisecara berkala (real time)dan sudah terintegrasi dengandata kepegawaian lainnya(kinerja, disiplin) dalam SistemInformasi Kepegawaian;

1. Ketersediaan data pegawaiyang akan memasuki masa pensiun dalam 5 tahun yang disusun menurut jabatan, pangkat, unit kerja;

Belum tersedia, atau sudah tersedia namun masih dikelola secara manual;

Tersedia data pegawai yang akan pensiun yang dirinci menurut pangkat, jabatan, pendidikan terakhir dan unit kerja, namun data belum real time (tidak diperbaharui secara berkala);

Tersedia data pegawai yang akan pensiun untuk 5 tahun ke depan yang dirinci menurut pangkat, jabatan, pendidikan terakhir dan unit kerja, dan diperbaharui secara berkala (real time)

Tersedia data pegawai yang akan pensiun dalam 5 tahun ke depan yang dirinci menurut pangkat, jabatan, pendidikan terakhir dan unit kerja, dan diperbaharui secara berkala (real time) serta terintegrasi dalam Sistem Informasi Kepegawaian

1. Ketersediaan rencanapengadaan untuk memenuhikebutuhan ASN untuk jangkamenengah (5 tahun) yang berasal dari CALON PNS, PPPK ataupun PNS dariinstansi lain;

Belum menyusunatau sudahmenyusun rencanapengadaan CALON PNS,namun belum dirincimenurut jenis jabatan;

Sudah menyusunrencanapemenuhan kebutuhanpegawai hanya untuk pengisian melalui pengadaan CALON PNS menurut jenisjabatan;

Sudah menyusun rencanapemenuhan kebutuhan ASN yang dirinci menurut namajabatan melalui pengadaanCALON PNS maupun pengisiandari PPPK;

Sudah menyusun rencanapemenuhan kebutuhan ASN yang dirinci menurut namajabatan melalui pengadaanCALON PNS maupun pengisiandari PPPK dan PNS dari instansi lain;

INDIKATOR DAN SUB-INDIKATOR PENILAIAN MANDIRI (1)

Page 32: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

II. PENGADAAN 1. Ketersediaanrencanapengadaan ASN untuk tahunberjalan yang dirincimenurut jumlah, jenis jabatan, pangkat, kualifikasi, kompetensi, dan unit kerja, baik dari CALON PNS, PPPK, ataupun PNS dari instansilainserta TNI/Polri (untuk instansi tertentu);

Belum menyusun atausudah menyusun rencanapengadaan CALON PNS yang dirincimenurutjumlah, jenisjabatan, pangkat dankualifikasi;

Sudah menyusun rencanapengadaan ASN dari jalur CALON PNS dan PPPK yang dirincimenurut jumlah, jenis jabatan, pangkat dan kualifikasi;

Sudah menyusun rencanapengadaan ASN menurut jumlah, jabatan dan pangkat, kualifikasi, dan unit kerja baik yang akan diisioleh CALON PNS, PPPK ataupun PNS dari instansi lain dan TNI/Polri (untuk instansi tertentu)

Sudah menyusun rencanapengadaan ASN menurut jumlah, jabatan dan pangkat, kualifikasi, kompetensi, dan unit kerja baikyang akan diisi oleh CALON PNS maupun dari PPPK, PNS dariinstansi lain dan/atau TNI/Polri (untuk instansi tertentu) dan rencana tersebut sudah ditetapkan PPK.

2. Ketersediaan kebijakaninternal (Permen/Pergub / Perbup/Perwal) terkaitpengadaan ASN dan TNI/Polri (untuk instansi tertentu) secara terbuka, kompetitif, transparan dantidak diskriminatif;

Belum menyusun kebijakan internal, hanya membuat SK Pembentukan Panitia Seleksi jika ada penerimaan CALON PNS;

Sudah menyusun kebijakan internal, namun hanya mengaturtata cara pengadaan CALON PNS;

Sudah menyusun kebijakan internal, namun hanya mengaturtata cara pengadaan CALON PNS dan PPPK;

Sudah menyusun kebijakaninternal yang mencakuppengadaan CALON PNS, PPPK dan penerimaan PNS dari instansi lainserta TNI/Polri untuk instansi tertentu;

3. Pelaksanaan penerimaanCALON PNS/PPPK/ PNS dariinstansi lain dilakukansecara terbuka;

Hanya penerimaanCALON PNS yang diumumkan secara luasdi media

Penerimaa CALON PNS diumumkan secara luas melaluimedia dan penerimaan PPPK yang di lingkungan instansisaja;

Penerimaan CALON PNS danPPPK diumumkan secaraluas,namun penerimaan PNS dariinstansi lain diumumkan di lingkungan instansi saja;

Penerimaan CALON PNS, PPPK danPNS dari instansi lain diumumkansecara luas, melalui media regional dan nasional;

4. Pelaksanaan LPJ (Latihan PraJabatan ) bagi CALON PNS;

Pelaksanaan LPJ lebihdari setahun setelahpegangkatan CALON PNS

Pelaksanaan LPJ dilakukan 6-12 bulan setelah pengangkatan CALON PNS

Pelaksanaan LPJ dilakukan 1-5 bulan setelah pengangkatan CALON PNS

Pelaksanaan LPJ dilakukan langsung (paling lama 1 bulan) setelah pengangkatan CALON PNS

5. Persentase pegawai yang baru diangkat menjadi PNSyang penempatanpertamanya sesuai jabatanyang dilamar;

Kurang dari 50% pegawai yang barudiangkat menjadi PNS ditempatkan sesuaijabatan yang merekalamar;

50 % - <75% pegawai yang barudiangkat menjadi PNS yang ditempatkan sesuai jabatan yang dilamar;

75 % - <90 % pegawai yang barudiangkat menjadi PNS ditempatkan sesuai jabatan yang dilamar ;

90 % - 100 % pegawai yang barudiangkat menjadi PNS ditempatkan sesuai jabatan yang dilamar

VARIABEL DAN INDIKATOR PENILAIAN MANDIRI (2)

Page 33: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

III. PEMBINAAN KARIER DAN PENINGKATAN KOMPETENSI

1. Ketersediaan standar kompetensi manajerial, bidang, dan sosio kultural untuk setiap jabatan;

Belum menyusun Sudah menyusunstandar kompetensi jabatan, namun hanya untuk JPT

Sudah menyusun standar kompetensi jabatan untuk JPT, Administrator dan Pengawas dan sudah ditetapkan oleh PPK

Sudah menyusun standar kompetensi jabatan untuk seluruh pegawai dan sudah ditetapkan oleh PPK

2. Ketersediaan profil pegawai yang disusun berdasarkan pemetaantalenta/kompetensi;

Belum pernah melakukan pemetaan talenta/kompetensi pegawai;

Sudah pernah melakukan pemetaan talenta/kompetensi hanya untuk pegawai yang mengikuti seleksi JPT;

Sudah pernah melakukan pemetaan talenta/kompetensi seluruh JPT, Administrator dan pengawas;

Sudah pernah melakukan pemetaan talenta/kompetensi dan sudah mempunyai profil seluruh pegawai;

3. Ketersediaan talent pool dan rencana suksesi yang disusun berdasarkan profil ASN (kualifikasi, kompetensi, dan kinerja) dengan mempertimbangkan pola karir instansi

Belum membangun Talent Pool

Sudah membangunTalent Poolyang disusun berdasarkan kesesuaian kompetensi manajerial saja (hasil assessment center);

Sudah membangunTalent Pool berdasarkan kesesuaian kompetensi manajerial dan kompetensi bidang serta menyusun rencana suksesi, namun tidak diperbaharui secara berkala;

Sudah membangun Talent Pool berdasarkan kesesuaian kompetensi manajerial dan kompetensi bidang serta menyusun rencana suksesiyangdiperbaharui secara berkala;

4. Ketersediaan informasitentang kesenjangankualifikasi dan kompetensi pegawai;

Belum pernah melaksanakan analisis kesenjangan kualifikasi maupun kesenjangan kompetensi;

Sudah melaksanakan analisis kesenjangan kualifikasi dan kesenjangan kompetensi untuk pejabat pimpinan tinggi ;

Sudah melaksanakan analisis kesenjangan kualifikasi maupun kesenjangan kompetensi untuk pejabat pimpinan tinggi, administrator dan pengawas saja;

Sudah melaksanakan analisiskesenjangan kualifikasimaupun kesenjangankompetensi untuk seluruhpegawai;

VARIABEL DAN INDIKATOR PENILAIAN MANDIRI (3)

Page 34: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

5. Ketersediaan informasitentang kesenjangan kinerja;

Belum pernah melaksanakan analisis kesenjangan kinerja;

Sudah melaksanakananalisis kesenjangankinerja untuk PejabatPimpinan Tinggi;

Sudah melaksanakan analisis kesenjangan kinerja untuk pejabat pimpinan tinggi, administrator dan pengawas saja;

Sudah melaksanakan analisis kesenjangan kinerja untuk seluruh pegawai;

6. Ketersediaan strategi danprogram untuk mengatasikesenjangan kompetensi dankinerja dalam rangkapeningkatan kapasitas ASN;

Belum menyusun strategi dan program untuk mengatasi kesenjangan;

Sudah menyusun strategi dan program untuk mengatasi kesenjangan namun belum terinci dalam kegiatan serta penganggaran

Sudah menyusun strategi yang terinci dalam bentuk program kegiatan serta penganggarannya untuk jangka pendek (untuk tahun berjalan);

Sudah menyusun strategiyang terinci dalam bentuk program kegiatan serta penganggarannyajangka pendek dan jangka menengahdan ditetapkan oleh PPK;

7. Penyelenggaraan Diklat yang dalam rangka mengatasikesenjangan;

Program Diklat belum disusun berdasarkan analisis kesenjangan/ kebutuhan;

Sudah menyusun program Diklat untuk Diklat kepemimpinan saja;

Sudah menyusun Program Diklat berdasarkan analisis kebutuhan untuk Diklat kepemimpinan, teknis dan fungsional;

Sudah menyusun Program Diklat berdasarkan analisis kebutuhan untuk Diklat kepemimpinan, teknis dan fungsional, sesuai kebutuhan individu;

8. Pelaksanaan peningkatankompetensi melalui praktikkerja dan pertukaran pegawai;

Belum menyusun program pengembangan karier melalui praktik kerja dan pertukaran pegawai;

Sudah menyusun program pengembangan karier melalui praktik kerja dan pertukaran pegawai namun belum melaksanakannya;

Sudah menyusun program pengembangan karier melalui praktik kerja dan pertukaran pegawai namun belum dilaksanakan secara terjadwal;

Sudah menyusun program pengembangan karier melalui praktik kerja dan pertukaran pegawai dan sudah melaksanakannya secara terjadwal;

9. Pelaksanaan peningkatankompetensi melalui coaching, counseling dan mentoring;

Belummelaksanakan kegiatancoaching, counseling danmentoring;

Sudahmelaksanakankegiatanmentoring;

Sudah melaksanakan kegiatancounseling danmentoring;

Sudah melaksanakan kegiatan coaching, counseling danmentoring;

VARIABEL DAN INDIKATOR PENILAIAN MANDIRI (4)

Page 35: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

III. Mutasi, Rotasi

dan Promosi

1. Ketersediaan kebijakan

internal

(Permen/Pergub/Perbup/Per

wal) tentang pola karier;

Belum menyusun kebijakan

internal

(Permen/Pergub/Perbup/Per

wal) tentang pola karier;

Sudah menyusun

kebijakan internal

(Permen/Pergub/Perbu

p/Perwal) tentang pola

karier;

Sudah menyusun dan

menetapakan kebijakan

internal

(Permen/Pergub/Perbu

p/Perwali) tentang pola

karier ;

Sudah menyusun dan

menetapkan k

ebijakan internal

(Permen/Pergub/Perbup/Per

wali) tentang pola karier

berdasarkan pola dasar

karier nasional;

2. Ketersediaan kebijakan

internal

(Permen/Pergub/Perbup/Per

wali) tentang mutasi, rotasi

dan promosi secara obyektif

dan transparan dengan

mengacu kepada rencana

suksesi;

Belum menyusun dan

menetapkan kebijakan

internal terkait mutasi, rotasi

dan promosi;

Sudah menyusun

kebijakan untuk mutasi,

rotasi dan promosi ke

JPT

Sudah menyusun dan

menetapkan untuk

mutasi, rotasi dan

promosi ke JPT,

administrator dan

pengawas

Sudah menyusun dan

menetapkan untuk mutasi,

rotasi dan promosi ke JPT,

administrator dan pengawas

dan sudah ditetapkan dengan

keputusan PPK

3. Pelaksanaan kebijakan

pengisian JPT, Administrator

dan Pengawas secara

terbuka dan kompetitif ;

Belum melaksanakan

pengisian JPT secara

terbuka dan kompetitif ;

Sudah melaksanakan

pengisian JPT secara

terbuka dan kompetitif

namun masih terbatas

di lingkungan instansi;

Sudah melaksanakan

Pengisian JPT secara

terbuka dan kompetitif

secara

regional/nasional;

Sudah melaksanakan

Pengisian JPT, Administrator,

dan Pengawas secara

terbuka dan kompetitif

secara regional/nasional;

VARIABEL DAN INDIKATOR PENILAIAN MANDIRI (5)

Page 36: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

V. MANAJEMEN KINERJA

1. Penyusunan kontrak kinerjayang terukur

Belum menyusun kontrak kinerja;

Sudah menyusun kontrak kinerja, namun hanya untuk pejabat pimpinan tinggi;

Sudah menyusun kontrak kinerja bagi pejabat pimpinan tinggi, administrator dan pengawas;

Sudah menyusun kontrak kinerja bagi seluruh pegawai;

2. Penerapan metode penilaiankinerja yang obyektif danterukur;

Belum menerapkan metode penilaian kinerja yang obyektif dan terukur;

Sudah menerapkan metodepenilaian kinerja yang obyektif dan terukur namun terbatas untuk JPT

Sudah menerapkan metodepenilaian kinerja yang obyektif dan terukur namun terbatas untuk JPT, Administrator, dan Pengawas

Sudah menerapkan metodepenilaian kinerja yang obyektif dan terukur untuk seluruh pegawai

3. Pelaksanaan penilaian kinerjasecara berkala untukmemastikan tercapainyakontrak kinerja;

Belum melaksanakan penilaian kinerja secara berkala

Sudah melaksanakanpenilaian kinerja secara berkala setahun sekali

Sudah melaksanakanpenilaian kinerja secara berkala 6 bulan sekali

Sudah melaksanakan penilaian kinerja secara berkala 3 bulan sekali

4. Ketersediaan informasi dan strategi untuk mengatasi permasalahan kinerja;

Belum menganalisis permasalahan yang terkait kinerja yang rendah atau tidak sesuai kontrak;

Sudah menganalisis permasalahan yang terkait kinerja yang rendah atau tidak sesuai kontrak;

Sudah menganalisis permasalahan kinerja yang tidak sesuai kontrak dan sudah menyusun strategi untuk mengatasi masalah tersebut;

Sudah menganalisis permasalahan dan menyusun strategi untuk mengatasi masalah kinerja yang rendah serta melaksanakan strategi tersebut;

5. Penggunaan hasil penilaiankinerja sebagai dasar bagipenentuan keputusanmanajemen terkait pembinaandan pengembangan karier(promosi, mutasi, demosi, rotasi, diklat);

Hasil penilaian kinerja belum dijadikan dasardalam promosi, mutasi, demosi, rotasi, diklat ;

Hasil penilaian kinerja hanya dijadikan salah satu pertimbangan dalam membuat keputusan promosi, mutasi, dan demosi;

Hasil penilaian kinerja sudah dijadikan pertimbangan utama dalam membuat keputusan promosi, rotasi, dan demosi;

Hasil penilaian kinerja sudahdijadikan pertimbangan utama dalam pengembangan karier(promosi, rotasi, demosi, diklat, praktik kerja dan pertukaran pegawai);

VARIABEL DAN INDIKATOR PENILAIAN MANDIRI (6)

Page 37: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

VI. PENGGAJIAN, PENGHARGAAN DAN DISIPLIN

1. Kebijakan pembayarantunjangan kinerja dikaitkan dengan hasil penilaian kinerja;

Hasil penilaian kinerja belum diperhitungkan dalam penetapan tunjangan kinerja;

Hasil penilaian kinerja belum menjadi faktor utama dalam menentukan besaran tunjangan kinerja yang diterima pegawai;

Hasil penilaian kinerja menjadi faktor utama dalam menentukan besaran tunjangan kinerja yang diterima pegawai;

Hasil penilaian kinerja menjadi satu-satunya faktor penentu besaran tunjangan kinerja yang diterima pegawai

1. Ketersediaan kebijakaninternal (Permen/Pergub/Perbup/Perwali) untuk memberipenghargaan yang bersifatfinansial dan non-finansialterhadap pegawaiberprestasi luar biasa;

Belum menyusun kebijakan internal untuk memberipenghargaan kepadapegawai berprestasiluar biasa;

Sudah menyusun kebijakan internal untuk memberi penghargaan kepada pegawai berprestasi luar biasa dan belum menjadi agenda tetap, namun belum ditetapkan oleh PPK;

Sudah menyusun kebijakan internal untuk memberi penghargaan kepada pegawai berprestasi luar biasa dan sudah menjadi agenda tahunan, namun belum ditetapkan oleh PPK;

Sudah menyusun dan menetapkan kebijakan internal untuk memberi penghargaan kepada pegawai berprestasi luar biasa dan sudah menjadi agenda tahunan;

1. Penegakan kode etik dankode perilaku ASN di lingkungan instansinya;

Belum menyusunkode etik dan kode perilaku ASN untuk lingkungan instansinya;

Sudah menyusun kode etik dan kode perilakuASN untuk lingkungan instansinyanamun belum disosialisasikan secara luas;

Sudah menyusun kode etik dan kode perilaku ASN diinstansinya dan sudah disosialisasikan namun belum ditegakkan secara konsisten kepada pegawai;

Sudah menyusun kode etik dan kode perilaku yang berlaku di lingkungan instansi, sudah dibentuk tim dan penegakan kode etik dan kode perilaku secara konsisten;

1. Pengelolaan data terkaitpelanggaran disiplin, pelanggaran kode etik dan kode perilaku yang dilakukan pegawai;

Data terkaitpenegakan disiplin, pelanggaran kode etik dan kode perilaku belum dikelola;

Data terkait penegakandisiplin, pelanggaran kode etik dan kode perilakusudah dikelolanamun masih secaramanual;

Sudah mempunyaidatabase terkait penegakandisiplin, pelanggaran kode etik dan kode perilakunamun belum terintegrasidengan Sistem InformasiKepegawaian;

Sudah mempunyai database terkait penegakan disiplin, pelanggaran kode etik dan kode perilaku dan sudahterintegrasi dengan SistemInformasi KepegawaianNasional (BKN);

VI. PENGGAJIAN, PENGHARGAAN DAN DISIPLIN

1. Kebijakan pembayarantunjangan kinerja dikaitkan dengan hasil penilaiankinerja;

Hasil penilaian kinerja belum diperhitungkan dalam penetapan tunjangan kinerja;

Hasil penilaian kinerja belum menjadi faktor utama dalam menentukan besaran tunjangan kinerja yang diterima pegawai;

Hasil penilaian kinerja menjadi faktor utama dalam menentukan besaran tunjangan kinerja yang diterima pegawai;

Hasil penilaian kinerja menjadi satu-satunya faktor penentu besaran tunjangan kinerja yang diterima pegawai

2. Ketersediaan kebijakaninternal (Permen/Pergub/Perbup/Perwali) untuk memberipenghargaan yang bersifatfinansial dan non-finansialterhadap pegawaiberprestasi luar biasa;

Belum menyusun kebijakan internal untuk memberipenghargaan kepadapegawai berprestasiluar biasa;

Sudah menyusun kebijakan internal untuk memberi penghargaan kepada pegawai berprestasi luar biasa dan belum menjadi agenda tetap, namun belum ditetapkan oleh PPK;

Sudah menyusun kebijakan internal untuk memberi penghargaan kepada pegawai berprestasi luar biasa dan sudah menjadi agenda tahunan, namun belum ditetapkan oleh PPK;

Sudah menyusun dan menetapkan kebijakan internal untuk memberi penghargaan kepada pegawai berprestasi luar biasa dan sudah menjadi agenda tahunan;

3. Penegakan kode etik dankode perilaku ASN di lingkungan instansinya;

Belum menyusunkode etik dan kode perilaku ASN untuk lingkungan instansinya;

Sudah menyusun kode etik dan kode perilakuASN untuk lingkungan instansinyanamun belum disosialisasikan secara luas;

Sudah menyusun kode etik dan kode perilaku ASN diinstansinya dan sudah disosialisasikan namun belum ditegakkan secara konsisten kepada pegawai;

Sudah menyusun kode etik dan kode perilaku yang berlaku di lingkungan instansi, sudah dibentuk tim dan penegakan kode etik dan kode perilaku secara konsisten;

4. Pengelolaan data terkaitpelanggaran disiplin, pelanggaran kode etik dan kode perilaku yang dilakukan pegawai;

Data terkaitpenegakan disiplin, pelanggaran kode etik dan kode perilaku belum dikelola;

Data terkait penegakandisiplin, pelanggaran kode etik dan kode perilakusudah dikelolanamun masih secaramanual;

Sudah mempunyaidatabase terkait penegakandisiplin, pelanggaran kode etik dan kode perilakunamun belum terintegrasidengan Sistem InformasiKepegawaian;

Sudah mempunyai database terkait penegakan disiplin, pelanggaran kode etik dan kode perilaku dan sudahterintegrasi dengan SistemInformasi KepegawaianNasional (BKN);

VARIABEL DAN INDIKATOR PENILAIAN MANDIRI (7)

Page 38: PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI …bkd.jatengprov.go.id/new/assets/download/Materi_Merit_SALA3_(1).pdf · Latar Belakang UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR

VII. PERLINDUNGAN DAN PELAYANAN ASN

1. Kebijakan perlindunganpegawai diluar dari jaminankesehatan, jaminankecelakaan kerja, program pensiun, yang diselenggarakan secaranasional;

Belum menyusun Sudah menyusun dan menetapkan kebijakan perlindungan hukum bagi pegawai yang terkena kasus terkait dengan pekerjaan;

Sudah menyusun dan menetapkan kebijakan perlindungan hukum dan program persiapan masa pensiun;

Sudah menyusun dan menetapkan kebijakan kebijakan perlindungan hukum, program persiapan pensiun, dan program lainnya;

2. Penyediaan kemudahan bagipegawai yang membutuhkan pelayananadministrasi;

Semua pelayanan dilakukan secara manual;

Menyediakan sistem yang memudahkan dalampembayaran gaji;

Menyediakan sistem yang memudahkan dalam pembayaran gaji, pemrosesan kenaikan pangkat, pensiun, BPJS, dll;

Menyediakan sistem yang memudahkan dalam pembayaran gaji, pemrosesan kenaikan pangkat, pensiun, BPJS, cuti, perjalanan dinas secara online dll;

VII. SISTEM PENDUKUNG

1. Pembangunan Sistem Informasi Kepegawaian yang berbasis online yang terintegrasi dengan sistempenilaian kinerja, penegakandisiplin dan pembinaanpegawai;

Belum membangun Sistem Informasi Kepegawaian yang berbasis online;

Sudah membangun Sistem Informasi Kepegawaian yang berbasis onlinenamun datanya belum real time

Sudah membangun Sistem Informasi Kepegawaian yang berbasis online yang menyajikan data real time;

Sudah membangun Sistem Informasi Kepegawaian yang berbasis online yang terintegrasi dengan sistem penilaian kinerja, penegakan disiplin dan pembinaan pegawai;

2. Penerapan e-performance yang terintegrasi denganSistem Informasi Kepegawaian yang berbasis online;

Belum menerapkan e-performance;

Sudah menerapkan e-performance namun belum optimal penggunaannya

Sudah menerapkan e-performance tetapi belum tertintegrasi dengan Sistem Informasi Kepegawaian yang berbasis online

Sudah menerapkan e-performance yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Kepegawaian yang berbasis online

3. Penggunaan e-office yang memudahkan pelayananadministrasi kepegawaian

Belum menggunakan e-office dalam pelayananadministrasikepegawaian;

Sudah menggunakan e-office dalam pelayanan administrasi kepegawaian namun pemanfaatannya belum optimal;

Sudah menggunakan e-office dalam pelayanan administrasi kepegawaian

Sudah menggunakan e-office yang memudahkan pelayanan administrasi kepegawaian dan pelayanan lainnya;

4. Pembangunan danpenggunaan asessmentcenter dalam pemetaan kompetensi dan pengisian jabatan

Belum membangun assessment center

Sudah membangun dan menggunakan assessment center, namun hanya untukseleksi JPT;

Sudah membangun dan menggunakan assessment center, namun hanya untukseleksi JPT, Administrator dan Pengawas

Sudah membangun dan menggunakan assessment centeruntuk pembinaan karier seluruhpegawai

VARIABEL DAN INDIKATOR PENILAIAN MANDIRI (8)