43
PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP BENCANA TSUNAMI DI WILAYAH PANTAI PANGANDARAN, JAWA BARAT IQOH FAIQOH DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014

PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP

BENCANA TSUNAMI DI WILAYAH PANTAI

PANGANDARAN, JAWA BARAT

IQOH FAIQOH

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2014

Page 2: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

i

Page 3: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pemetaan Tingkat

Kerentanan Pantai Terhadap Bencana Tsunami di Wilayah Pantai Pangandaran,

Jawa Barat adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan

belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir skipsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2014

Iqoh Faiqoh

NIM C54090046

Page 4: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

2

ABSTRAK

IQOH FAIQOH. Pemetaan Tingkat Kerentanan Pantai Terhadap Bencana

Tsunami di Wilayah Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Dibimbing oleh JONSON

LUMBAN GAOL.

Indonesia berada pada wilayah jalur gempa aktif yang dapat menyebabkan

terjadinya tsunami. Salah satu wilayah Indonesia yang rawan terjadi tsunami

adalah pesisir pantai selatan Jawa, satu diantaranya adalah pesisir pantai

Pangandaran, Jawa Barat. Salah satu tindakan utama dalam mitigasi bencana

tsunami adalah dengan membuat peta tingkat kerentanan pantai terhadap tsunami.

Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan April – Desember 2013 yang mencakup

tiga kecamatan di wilayah Pangandaran. Analisis pengkajian kerentanan tsunami

dilakukan dengan menggunakan metode tumpang susun (overlay) parameter-

parameter kerentanan pantai dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Parameter

yang digunakan untuk menganalisis tingkat kerentanan tsunami adalah elevasi,

topografi, landuse, sempadan pantai, dan sempadan sungai. Tingkat kerentanan

dibagi menjadi 5 kelas yaitu kerentanan sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan

sangat rendah. Dari seluruh wilayah kajian penelitian, Desa Pananjung, Babakan,

Pangandaran (Kecamatan Pangandaran) dan Desa Sukaresik serta Cikembulan

(Kecamatan Sidamulih) merupakan daerah tingkat kerentanan tsunami sangat

tinggi dengan luasan wilayah sebesar 737.703 Ha. Sementara daerah dengan

tingkat kerentanan rendah yaitu Desa Pagergunung, Putrapinggan, Kersaratu

dengan luasan wilayah sebesar 4816.204 Ha.

Kata kunci : kerentanan, tsunami, SIG

Page 5: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

3

ABSTRACT

IQOH FAIQOH. Coastal Vulnerability Mapping of Tsunami Disaster along the

Coast of Pangandaran Beach, West Java. Supervised by JONSON LUMBAN

GAOL.

Indonesia are on the path of seismically active region and can cause a tsunami

disaster. One of the area inIndonesia that is prone to tsunami disaster is

Pangandaran Coast, West Java on southern coast of Java . One of the prime action

in the tsunami disaster mitigation is to create a map of coastal vulnerability to the

tsunami disaster. The research was conducted from April to December 2013

including three districts in Pangandaran. Analysis of tsunami vulnerability

assessment was performed by using merger or overlay method with Geographic

Information Systems (GIS). The parameters that used to analyze the vulnerability

of tsunami is elevation, topography, landuse, coastal border, and the river banks.

The vulnerability level is divided into five classes, that is very high, high,

medium, low , and very low . From the entire area of research, Pananjung village,

Babakan, Pangandaran (Pangandaran sub-district) and village Sukaresik and

Cikembulan (Subdistrict Sidamulih) are the areas that have very high levels of

tsunami vulnerability amounting to 737.703 ha. While the areas that have low

vulnerability are Pagergunung Village, Putrapinggan, Kersaratu region with an

area of 4816.204 hectares.

Key words: GIS, tsunami, vulnerability

Page 6: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah
Page 7: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ilmu Kelautan

pada

Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan

PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP

BENCANA TSUNAMI DI WILAYAH PANTAI

PANGANDARAN, JAWA BARAT

IQOH FAIQOH

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 8: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah
Page 9: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

Judul Skripsi : Pemetaan Tingkat Kerentanan Pantai Terhadap Bencana

Tsunami di Wilayah Pantai Pangandaran, Jawa Barat

Nama : Iqoh Faiqoh

NIM : C54090046

Disetujui oleh

Dr.Ir. Jonson Lumban Gaol, M.Si

Pembimbing I

Diketahui oleh

Dr Ir I Wayan Nurjaya, M.Sc

Ketua Departemen

Tanggal Lulus: 24 Januari 2014

Page 10: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

Judul Skripsi: Pemetaan Tingkat Kerentanan Pantai Terhadap Bencana Tsunami di Wilayah Pantai Pangandaran, Jawa Barat

Nama : Iqoh Faiqoh NIM : C54090046

Disetujui oleh

nson Lumban Gaol M.Si Pembimbing I

Tangga1 Lulus: 24 Januari 2014

Page 11: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan atas rahmat dan karunia Allah SWT

yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikan

penelitian hingga penyusunan skripsi ini dengan lancar. Tema yang dipilih

dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2013 ini ialah Tsunami,

dengan judul Pemetaan Tingkat Kerentanan Pantai Terhadap Bencana

Tsunami di Wilayah Pantai Pangandaran, Jawa Barat.

Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak yang membantu dalam

penyelesaian skripsi ini, diantaranya adalah :

1. Dr.Ir. Jonson Lumban Gaol, M.Si selaku dosen pembimbing yang

telah memberikan arahan dan bimbinganya selama penyelesaian

penelitian.

2. Dr. Ir. I Wayan Nurjaya, M.Sc selaku dosen penguji tamu yang telah

memberikan kritik dan saran untuk perbaikan skripsi ini.

3. Seluruh Pegawai dan Staff Bappeda Ciamis, Dinas Cipta Karya

Ciamis, BPBD Ciamis, dan Kesbangpolinmas Ciamis, yang telah

memberikan bantuan kepada penulis dalam perolehan data sekunder

di lapangan.

4. Ayah, Ibu, dan seluruh keluarga atas dukungannya baik secara moril

maupun materil selama penyusunan skripsi ini.

5. Fadhila Anisa Aunur Rahman, S.Ik, Muhammad Sudibjo, S.Ik,

Ahmad Ibnu Riza, S.Ik, Aldino R Wicaksono, S.Ik, Mhd. Idris, S.Ik

yang telah membantu penulis dalam melaksanakan kegiatan survei

lapang serta pengolahan data.

6. Bagus Bastian, S.Ik, terima kasih atas dukungan dan semangat yang

telah diberikan.

7. Keluarga besar ITK 46 atas semua semangat, bantuan, nasehat, dan

kerjasamanya selama masa perkuliahan.

Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang

membacanya.

Bogor, Februari 2014

Iqoh Faiqoh

Page 12: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... iv

PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

Latar Belakang ..................................................................................................... 1

Tujuan Penelitian ................................................................................................. 2

METODE ................................................................................................................ 2

Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................................... 2

Bahan ................................................................................................................... 2

Alat ...................................................................................................................... 3

Survei Pengumpulan Data Lapang ...................................................................... 3

Pemrosesan Penelitian ......................................................................................... 3

Penentuan Tingkat Kerentanan Tsunami ......................................................... 4

Analisis Data ....................................................................................................... 4

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 9

Parameter tingkat kerentanan tsunami ................................................................. 9

Elevasi daratan ................................................................................................. 9

Kemiringan daratan ........................................................................................ 10

Penggunaan lahan .......................................................................................... 12

Jarak dari garis pantai (sempadan pantai) ...................................................... 14

Jarak dari sungai (sempadan sungai) ............................................................. 15

Faktor pendukung tingkat kerentanan tsunami .................................................. 18

Batimetri ........................................................................................................ 18

Morfometri pantai .......................................................................................... 20

Ekosistem pesisir ........................................................................................... 20

Analisis tingkat kerentanan tsunami .................................................................. 21

Peta kerentanan tsunami ................................................................................ 21

SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 24

Simpulan ............................................................................................................ 24

Page 13: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

Saran .................................................................................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 25

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... 28

Page 14: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

DAFTAR TABEL

1 Informasi dan Sumber Perolehan Data ........................................................... 3 2 Matriks parameter tingkat kerentanan tsunami .............................................. 8 3 Selang kelas kerentanan tsunami .................................................................... 9 4 Luasan (Ha) kelas elevsi daratan (m dpl) ..................................................... 10 5 Luasan (Ha) kelas kemiringan daratan (%) .................................................. 11 6 Luasan (Ha) Jenis Penggunaan Lahan .......................................................... 13 7 Luasan (Ha) tingkat kerentanan landuse terhadap tsunami .......................... 14 8 Luasan (Ha) daerah tingkat kerentanan tsunami .......................................... 23

DAFTAR GAMBAR

1 Peta lokasi penelitian beserta daerah pengamatan ......................................... 2 2 Diagram alir pengolahan dan analisis data .................................................... 5 3 Diagram alir penentuan kerentanan tsunami ................................................. 6 4 Peta elevasi daratan di wilayah pantai Pangandaran ................................... 10 5 Peta Kemiringan daratan wilayah pantai Pangandaran ............................... 11 6 Peta penggunaan lahan di wilayah Pangandaran ......................................... 12 7 Peta kerentanan penggunaan lahan terhadap bencana tsunami ................... 13 8 Peta jarak dari garis pantai di wilayah Pantai pangandaran ........................ 16 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai Pangandaran ................................ 17 10 Peta 3D batimetri wilayah pantai Pangandaran .......................................... 18 11 Peta limpasan gelombang tsunami 7,6 m di wilayah Pangandaran ............ 19 12 Wilayah rendaman tsunami 7,6 m di Kec.Sidamulih dan Pangandaran ..... 19

13 Peta tingkat kerentanan tsunami di wilayah pantai Pangandaran ............... 22

14 Peta kerentanan infrastruktur terhadap tsunami ......................................... 23

DAFTAR LAMPIRAN

1 Titik posisi pengamatan survei lapang ......................................................... 24 2 Titik sampel karakteristik fitur pesisir dan pantai Pangandaran .................. 27

Page 15: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah
Page 16: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia berada pada wilayah jalur gempa aktif yang dapat menyebabkan

terjadinya tsunami. Salah satu wilayah di Indonesia yang rawan terjadi tsunami

adalah pesisir pantai selatan Jawa, satu diantaranya adalah wilayah pesisir Pantai

Pangandaran. Sudrajat (1997) memasukkan wilayah Jawa bagian selatan ke dalam

kelompok pantai yang rawan terhadap bencana tsunami berdasarkan tektonik

penyebab gempa bumi. Secara geologis wilayah ini berada di jalur subduksi atau

pertemuan dua lempang besar yang saling bertumbukan, yaitu lempang Eurasia

dan lempeng Indo-Australia. Pergerakan lempeng di kawasan ini, sering kali

menyebabkan kejadian gempa besar yang dapat menimbulkan tsunami. Dalam

kurun waktu kurang lebih 18 tahun telah terjadi 2 kali tsunami yang cukup besar

di Selatan Jawa, yaitu tsunami Banyuwangi (Jawa Timur) tahun 1994 dan

Pangandaran (Jawa Barat) tahun 2006. Data Indeks Rawan Bencana Indonesia

yang diterbitkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun

2011, menunjukkan bahwa wilayah Kabupaten Ciamis (termasuk Pangandaran)

merupakan daerah rawan potensi ancaman gempa bumi dan tsunami tinggi dengan

peringkat Nasional No.3 setelah Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten

Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Wilayah pesisir Pangandaran telah mengalami gempa bumi disertai tsunami

pada 5 tahun yang lalu. Pada tanggal 17 Juli 2006 tepatnya pukul 15:19 WIB telah

terjadi gempa bumi di sebelah selatan pantai Pangandaran. Gempa tersebut terjadi

di koordinat 9,33 LS dan 107,26 BT pada kedalaman 10 km berkekuatan 7,7 SR

dan titik pusat gempa terjadi di Samudera Hindia sebelah selatan Kabupaten

Ciamis, serta lokasi pusat gempa terletak 245 km di sebelah selatan Tasikmalaya

(Kongko 2011). Gempa tersebut diikuti peristiwa tsunami dengan kedalaman air

(Flow Depth) sekitar 1 – 2 m dan jarak limpasan tsunami ke daratan sekitar 50 –

200 m dari pantai (Bappeda Ciamis 2012). Bencana tsunami tersebut telah

menimbulkan kerusakan pada enam kecamatan di wilayah Kabupaten Ciamis

yaitu, Kecamatan Pangandaran, Sidamulih, Parigi, Cijulang, Cimerak, dan

Kalipucang, dengan kerusakan terparah berada pada Kecamatan Pangandaran, dan

Sidamulih. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ciamis,

tercatat data korban meninggal dunia sebanyak 405 jiwa, luka-luka 274 jiwa,

korban hilang 27 jiwa, dan pengungsi sebanyak 13.198 jiwa. Data tersebut

menunjukkan jelas bahwa tsunami merupakan bencana yang bersifat destruktif

(merusak) dan menimbulkan banyak kerugian. Oleh karena itu, perlu adanya suatu

upaya mitigasi bencana tsunami yaitu suatu proses untuk mengupayakan berbagai

tindakan preventif yang bertujuan meminimalkan dampak negatif bencana

tsunami yang diperkirakan akan terjadi, dan salah satu langkah mitigasi bencana

tsunami adalah dengan membuat peta kerentanan pantai akibat bencana tsunami.

Pemetaan tingkat kerentanan tsunami harus dilakukan dengan pendekatan

multikriteria sesuai dengan daerah yang dikaji. Oleh karena itu, diperlukan suatu

perangkat analisis spasial untuk membuat peta kerentanan tsunami tersebut.

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu perangkat yang dapat

memvisualisasikan tingkat resiko tsunami secara spasial. Salah satu metode

aplikasi SIG yang dapat melakukan fungsi tersebut adalah metode teknik

Page 17: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

2

5

penggabungan atau tumpang susun (overlay). Prinsip metode ini adalah

menggabungkan beberapa parameter yang kemudian akan dikalkulasikan bobot

dan skor dari setiap parameter sehingga akan didapatkan suatu selang kelas

tingkat kerentanan tsunami di wilayah kajian.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah memetakan tingkat kerentanan pantai akibat

bencana tsunami di wilayah pantai Pangandaran, Jawa Barat.

METODE

Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dimulai dengan survei lapang yang dilaksanakan pada bulan

April 2013, dan pengolahan data dari bulan Mei – Desember 2013 di

Laboratorium Komputer, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Lokasi kajian penelitian

ini terletak di sekitar wilayah pantai pangandaran, tepatnya pada koordinat 7.625 –

7.75 LS dan 108.5 – 108.75 BT (Gambar 1).

Gambar 1 Peta lokasi penelitian beserta daerah pengamatan

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data

hasil survei lapang untuk validasi hasil pengolahan data. Data citra, elevasi, data

batimetri yang diperoleh dengan cara mengunduh dari beberapa situs resmi

penyedia data (Tabel 1). Data kependudukan dan spasial wilayah Pangandaran

diperoleh dari instansi yang terkait Bappeda Kabupaten Ciamis.

Page 18: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

3

Tabel 1 Informasi dan sumber perolehan data

No Jenis Data Sumber Data Skala/Resolusi

1 Data

kemiringan

daratan

(slope)

- Peta kemiringan daratan Kab.

Ciamis 2009

- Data spasial Bappeda kabupaten

Ciamis 2009

1 : 150.000

2 Data elevasi

daratan

Global Digital Elevation Model

(GDEM) dari Advanced

Spaceborn Thermal Emission and

Reflection Radiometer (ASTER)

30 X 30 m

3 Penggunaan

lahan

(landuse)

- Peta penggunaan lahan

Kabupaten Ciamis

skala

- Peta Rupa Bumi

Indonesia (RBI) skala

1 : 150.000

1 : 25.000

4 Data

Batimetri

SRTM 30 90 X 90 m

5 Data Citra Landsat 7/ETM+ path/row 121/65

tahun 2010 dan Alos tahun 2011

30 m dan 10 m

Alat

Penelitian ini menggunakan peralatan berupa perangkat keras yaitu laptop

HP Pavilion 431 core i3, hand Global Positioning System (GPS) Garmin eTrex,

dan kamera digital serta perangkat lunak diantaranya, ArcViewGIS 3.3 dan

ArcGIS 10, Global Mapper 13, Er Mapper 6.4, Surfer 9, dan Ms. Word 2010.

Survei Pengumpulan Data Lapang

Survei lapang dilakukan pada tanggal 17 - 22 April 2013 bertempat pada

tiga kecamatan yaitu kecamatan Pangandaran, Kalipucang, dan Sidamulih. Survei

lapang ini bertujuan memperoleh data kondisi wilayah kajian penelitian dan data

spasial dari Bappeda setempat. Survei dilakukan secara acak pada 20 titik daerah

pesisir dari tiga kecamatan tersebut. Posisi dan koordinat titik pengamatan

selengkapnya disajikan pada Lampiran 1. Pengamatan yang dilakukan saat survei

lapang adalah melihat kenampakan fitur pantai dan pesisir secara visual, seperti

bentuk garis pantai, vegetasi penutup, dan tata guna lahan (Lampiran 2).

Pemrosesan Penelitian

Penelitian ini dilakukan pengintegrasian antara data penginderaan jauh dan

SIG. Alur kerja penelitian ini meliputi input data (data citra, survei lapang, dan

data sekunder yang telah terkumpul), pemrosesan dan analisis. Setelah itu,

dilakukan penyusunan basis data yang kemudian akan dibuat suatu peta-peta

tematik untuk parameter kerentanan tsunami. Penyusunan peta-peta tematik

tersebut dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak ArcGIS 10 dan peta

tingkat kerentanan tsunami dilakukan dengan menggabungkan semua parameter

kerentanan pantai terhadap tsunami yaitu elevasi daratan (topografi), kemiringan

Page 19: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

2

5

daratan (slope), jarak dari garis pantai (sempadan pantai), jarak dari sungai

(sempdadan sungai), dan penggunaan lahan (landuse) (Mardiyanto et al 2013).

Kelima parameter tersebut kemudian digabungkan dengan mengkalkulasikan

bobot dan skor tiap parameter menggunakan metode tumpang susun sehingga

didapatkan peta spasial tingkat kerentanan tsunami. Peta spasial tingkat

kerentanan tsunami tersebut kemudian ditumpang susunkan dengan data

infrastruktur untuk melihat tingkat resiko infrastruktur terhadap bencana tsunami.

Alur penelitian ini selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.

Penentuan Tingkat Kerentanan Pantai Terhadap Tsunami

Analisis kerentanan tsunami yang dikaji dalam penelitian ini adalah

kerentanan lingkungan dan kerentanan infrastruktur. Kerentanan lingkungan

berupa jarak dari garis pantai (sempadan pantai), jarak dari sungai (sempadan

sungai), penggunaan lahan, elevasi daratan, kemiringan daratan yang akan

dikelaskan dalam matriks. Klasifikasi pemetaan kerentanan lingkungan

berdasarkan matriks parameter kerentanan pantai terhadap tsunami yang telah

disusun (Tabel 2). Penentuan jarak dari garis pantai didasarkan pada nilai Mean

Sea Level (MSL) sehingga jarak dari pantai tidak dipengaruhi oleh pasang

tertinggi maupun surut terendah. Kerentanan infrastruktur tidak dikelaskan dalam

matrik karena tidak dapat dispasialkan sehingga hanya akan ditumpang susunkan

dengan peta kerentanan tsunami untuk mendapatkan peta kerentanan infrastruktur

terhadap tsunami. Penentuan tingkat kerentanan pantai terhdapap tsunami dapat

dilihat pada Gambar 3.

Analisis Data

Analisis pengkajian tingkat kerentanan tsunami ditentukan dengan

menggunakan metode penggabungan atau tumpang susun. Teknik penggabungan

tersebut berdasarkan parameter matriks kerentanan yang telah disusun. Parameter

matrik tersebut disusun berdasarkan studi pustaka serta bersifat tidak mutlak

melainkan dapat disesuaikan dengan kondisi wilayah kajian penelitian.

Parameter yang digunakan dalam penetuan kerentanan tsunami adalah

kemiringan daratan, elevasi daratan, penggunaan lahan, jarak dari garis pantai

(sempadan pantai), dan jarak dari sungai (sempadan sungai). Berdasarkan kelima

parameter tersebut, maka dapat disusun matrik untuk menentukan tingkat

kerentanan tsunami seperti yang ditampilkan pada Tabel 2.

4

Page 20: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

Gam

bar

2 D

iagra

m a

lir

pen

gola

han

dan

anal

isis

dat

a

5

-P

eta

Rup

a B

um

i In

do

nes

ia

-P

eta

Pen

ggu

naa

n L

ahan

-P

eta

Kem

irin

gan

Dar

atan

(slo

pe)

Dig

itasi

-C

itra

Land

sat

7/E

TM

+ 2

01

0

-C

itra

Alo

s 2

01

1

Ko

mp

osi

t ci

tra

(RG

B 4

21

dan

45

3)

Veg

etas

i

man

gro

ve

Ter

um

bu

kar

ang

Dat

a D

EM

(G

DE

M)

dan

Bat

imet

ri

(SR

TM

30

)

Ekst

raksi

dat

a sp

asia

l

-to

po

gra

fi

-b

atim

etri

Ver

ifik

asi

& e

dit

ing

Bas

is d

ata

spas

ial

Par

amet

er

ker

enta

nan

tsu

nam

i T

um

pang s

usu

n (

ove

rla

y)

Pet

a ker

enta

nan t

sunam

i T

idak

Ya

Page 21: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

6

Gam

bar

3 D

iagra

m a

lir

pen

entu

an k

eren

tan

an t

sunam

i

Dat

a D

EM

(GD

EM

)

Ekst

raksi

dat

a

top

ogra

fi

-P

eta

kem

irin

gan l

ahan

-D

ata

spas

ial

Bap

ped

a

Pet

a R

BI

skal

a 1

:25

000

Gar

is p

anta

i

Dig

itasi

Jari

ngan

sungai

Pen

gg

unaa

n

lahan

Jara

k d

ari

gar

is

pan

tai

-<

50

0 m

-5

00

– 1

00

0 m

-1

00

0 –

15

00

m

-1

50

0 –

30

00

m

->

30

00 m

Jara

k d

ari

sun

gai

-<

10

0 m

-1

00

– 2

00

m

-2

00

– 3

00

m

-3

00

– 5

00

m

->

50

0 m

-H

uta

n

-H

uta

n r

aw

a

-L

adan

g

-L

ahan

ko

son

g

-P

emu

kim

an

-S

aw

ah i

rigas

i

-S

em

ak b

elu

kar

-V

eget

asi

dar

at

Pem

etaa

n s

ecar

a sp

asia

l

Pet

a te

mat

ik

Kem

irin

gan l

ahan

-0

– 2

%

-2

– 5

%

-5

– 1

5 %

-1

5 –

40

%

Top

ogra

fi d

arat

an

-1

– 1

0 m

-1

0 –

25

m

-2

5 –

50

m

-5

0 –

10

0 m

-1

00

– 3

50

m

6

Page 22: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

7

Pembuatan matrik ditentukan dengan pembobotan dan skoring. Pemberian

skor dimaksudkan untuk menilai faktor pembatas pada setiap parameter.

Pemberian bobot untuk setiap parameter dalam kajian ini berkisar dari 15 – 25 %

dan pemberian nilai (skor) dalam kisaran 1 – 5 yang menunjukkan kelas tingkat

kerentanan tsunami (kerentanan sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat

rendah). Nilai kelas didasarkan pada perhitungan rumus berikut (Muzaki 2008) :

Keterangan : N = Total bobot nilai

Bi = Bobot pada tiap kriteria

Si = Skor pada tiap kriteria

Secara matematis, perhitungan teknik analisis tumpang susun adalah

sebagai berikut :

[(elevasi*0,25) + (slope*0,2) + (landuse*0,15) + (jarak dari garis pantai*0,20) +

(jarak dari sungai*0,20)]

Perhitungan teknik analisis tumpang susun merupakan perkalian antara

bobot dengan skor pada lima parameter di setiap selnya. Perkalian bobot dan skor

ini kemudian menghasilkan total bobot nilai (N) untuk setiap parameternya. Nilai

N tersebut digunakan untuk menentukan selang kelas tingkat kerentanan.

Perhitungan selang tiap kelas diperoleh dari jumlah perkalian nilai maksimum tiap

bobot dan skor (Nmaksimum) dikurangi jumlah perkalian nilai minimumnya

(Nminimum ) yang kemudian dibagi lima (5) sesuai dengan jumlah parameter yang

digunakan, seperti yang dituliskan dengan formula berikut (Muzaki 2008) :

∑ ∑

Keterangan : L = Lebar selang kelas

n = Jumlah kelas parameter

Page 23: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

8

Tab

el 2

M

atri

ks

par

amet

er t

ingk

at k

eren

tanan

tsu

nam

i

No

P

aram

eter

B

obot

(%)

Ren

tan

San

gat

Tin

ggi

Skor

Ren

tan

Tin

ggi

Skor

Ren

tan

Sed

ang

Skor

Ren

tan

Ren

dah

Skor

Ren

tan S

angat

Ren

dah

Skor

1

Slo

pe

(%)

20

0 –

2%

5

2 –

5%

4

5 –

15%

3

15 –

40%

2

> 4

0%

1

2

Ele

vas

i dar

atan

(m)

25

<10

5

>10-2

5

4

>25

-50

3

>50-1

00

2

100 -

350

1

3

Lan

duse

15

Pem

uki

man

,

saw

ah,

huta

n

raw

a

5

Keb

un/

veg

etas

i

dar

at

4

Lad

ang/

tegal

an

3

Sem

ak

bel

ukar

,

rum

put,

tanah

koso

ng

2

Huta

n, bat

uan

cadas

dan

gam

pin

g

1

4

Jara

k d

ari

gar

is

Pan

tai

(m)

20

500

5

>500-

1000

4

>1000

-

1500

3

>1500-

3000

2

>3000

1

5

Jara

k d

ari

sungai

(m

)

20

100

5

100-2

00

4

>200

-

300

3

>300-5

00

2

>500

1

Jum

lah b

obot

x s

kor

100

5

4

3

2

1

(S

um

ber

: R

PB

D K

abu

pat

en C

iam

is 2

012, S

engaj

i 2009

, S

etia

wan

2006

)

8

Page 24: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

9

Berdasarkan perhitungan menggunakan formula diatas (2), diperoleh nilai

lebar selang kelas sebesar 0.95 dengan nilai Nminimum sebesar 0.25 dan Nmaksimum

sebesar 5. Nilai tingkat kerentanan sangat rendah (R1) didapatkan dari nilai

Nminimum yaitu 0.25 ditambah dengan lebar selang kelas yaitu 0.95. Nilai

kerentanan rendah (R2) didapatkan dari selang kelas maksimum R1 yaitu 1,2

ditambah 0.95. Begitupun seterusnya untuk nilai kerentanan sedang, tinggi, dan

sangat tinggi. Secara singkat selang kelas masing-masing kelas kerentanan

disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3 Selang kelas kerentanan tsunami

Kelas Kerentanan Selang

1 Sangat rendah 0.25 – 1.2

2 Rendah 1.21 – 2.16

3 Sedang 2.17 – 3.12

4 Tinggi 3.13 – 4.08

5 Sangat tinggi 4.09 – 5.04

HASIL DAN PEMBAHASAN

Parameter tingkat kerentanan tsunami

Elevasi daratan

Hasil pemetaan topografi menunjukkan bahwa wilayah penelitian sebagian

besar merupakan dataran rendah dengan ketinggian daratan antara 10 – 25 m di

sepanjang pantai Pangandaran, terutama di Kecamatan Sidamulih dan

Pangandaran. Dataran tinggi di wilayah penelitian terdapat di daerah utara pesisir

Pangandaran, dengan ketinggian daratan antara 100 – 350 m. Dataran tinggi juga

terdapat di desa Pangandaran (Kec. Pangandaran), dimana pada daerah tersebut

merupakan kawasan perbukitan yang membentuk tanjung dan merupakan

kawasan Cagar Alam. Pemetaan kelas elevasi di wilayah pantai Pangandaran

ditunjukkan oleh Gambar 4.

Gambar 4 menunjukkan kerentanan tsunami untuk kelas elevasi daratan

(topografi) terbagi menjadi lima kelas yaitu kelas kerentanan sangat tinggi (1- 10

m), tinggi (10 – 25 m), sedang (25 – 50 m), rendah (50 – 100 m), dan sangat

rendah (100 – 350 m). Luasan masing-masing kelas kerentanan disajikan pada

Tabel 4.

Tabel 4 menunjukkan bahwa daerah yang memiliki ketinggian daratan

antara 1 – 10 m termasuk kelas kerentanan sangat tinggi. Daerah tersebut

mempunyai luas sebesar 1559.422 Ha berada di desa Pajaten, Sukaresik,

Cikembulan (Kec. Sidamulih) dan desa Wonoharjo, Pananjung, Babakan (Kec.

Pangandaran). Daerah dengan ketinggian 10 – 25 m memiliki luas wilayah sebesar

3911.379 Ha dan termasuk dalam kelas kerentanan tinggi, dominan di daerah

utara Kecamatan Pangandaran dan Sidamulih yang memiliki jarak sangat dekat

dengan laut.

Page 25: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

10

Gambar 4 Peta elevasi daratan di wilayah pantai Pangandaran

Tabel 4 Luasan (Ha) kelas elevasi daratan

No Tingkat Kerentanan Elevasi (m) Luas (Ha)

1 Sangat tinggi 1 - 10 m 1559.422

2 Tinggi 10 - 25 m 3911.379

3 Sedang 25 - 50 m 2173.124

4 Rendah 50 - 100 m 2320.955

5 Sangat rendah 100 - 350 m 4236.830

Total 14201.710

Secara umum wilayah utara pesisir pantai Pangandaran yang berjarak

dekat dengan laut dan berelevasi rendah membuat tingkat kerentanan tsunami di

wilayah ini lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya yang berjarak jauh

dari laut. Semakin rendah elevasi daratan suatu wilayah, tingkat kerentanan

terhadap bahaya tsunami semakin besar (Oktariadi 2009). Semakin besar tingkat

kerentanan, semakin besar resiko, dan sebaliknya. Rendahnya elevasi daratan

suatu wilayah berkaitan erat dengan besarnya masukan limpasan tsunami ke

daratan.

Kemiringan daratan

Kemiringan daratan merupakan ukuran kemiringan lahan relatif terhadap

bidang datar yang secara umum dinyatakan dalam persen (%) atau derajat (0).

Pada penelitian ini, satuan kemiringan yang digunakan adalah persen (%).

Kemiringan daratan akan mempengaruhi tinggi gelombang tsunami (run up) yang

terjadi. Semakin curam suatu daratan, maka tinggi gelombang tsunami akan

semakin rendah (Sengaji 2009).

Page 26: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

11

Pemetaan kemiringan daratan (Gambar 5), menunjukkan bahwa kemiringan

daratan di wilayah Pangandaran cukup bervariasi yaitu antara 2 – 40 %. Pada

Kecamatan Sidamulih (Desa Sukaresik, Pajaten, Cikembulan) dan Kecamatan

Pangandaran (Desa Wonoharjo, Pananjung, Babakan) kemiringan daratan relatif

datar yaitu sekitar 0 – 2% dan tergolong dalam kelas lereng 1 (datar) (Arifianti

2011), sedangkan untuk Kecamatan Kalipucang kemiringan daratan relatif landai

dan bergelombang yaitu 5 – 15% dan tergolong dalam kelas lereng III

(bergelombang) (Arifianti 2011).

Kemiringan daratan di lokasi penelitian sebagian besar didominasi oleh

kelas lereng 1 dengan kemiringan lereng berkisar 0 – 2% yang mempunyai luas

mencapai 5.686,725 Ha dan tergolong dalam tingkat kerentanan sangat tinggi

terhadap bencana tsunami (Tabel 5). Hal tersebut, jelas terlihat bahwa wilayah

pesisir pantai Pangandaran (Kecamatan Sidamulih dan Pangandaran) memiliki

tingkat kerentanan sangat tinggi terhadap bencana tsunami dilihat dari faktor

kemiringan daratan.

Tabel 5 Luasan (Ha) kelas kemiringan daratan (%)

No Tingkat Kerentanan Slope (%) Luas (Ha)

1 Sangat tinggi 0 - 2% 5685.725

2 Tinggi 2 - 5% 3203.709

3 Sedang 5 - 15% 5308.910

4 Rendah 15 - 40% 10.011

5 Sangat rendah > 40% 0

Total 14208.356

Gambar 5 Peta kemiringan daratan wilayah pantai Pangandaran

Page 27: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

12

Penggunaan lahan

Penggunaan lahan merupakan suatu penggunaan yang kompleks secara

alamiah atau campur tangan manusia sesuai dengan keperluannya untuk

memenuhi kebutuhan jasmani secara finansial (Vink 1975). Wilayah sekitar

pantai Pangandaran yaitu Kecamatan Kalipucang, Pangandaran, dan Sidamulih

terdiri dari 8 jenis penggunaan lahan yaitu hutan, hutan rawa, ladang, lahan

kosong, pemukiman, sawah irigasi, semak belukar, dan vegetasi darat (Gambar 6).

Jenis penggunaan lahan yang dominan di tiga kecamatan tersebut adalah vegetasi

darat dengan luasan sebesar 9292 Ha, sawah irigasi seluas 2087 Ha, dan

pemukiman seluas 1352 Ha (Tabel 7). Penggunaan lahan berupa pemukiman

terlihat cukup padat di Kecamatan Sidamulih (Desa Cikalong, Sidamulih, Pajaten)

dan Kecamatan Pangandaran (Desa Babakan, Pananjung, Pangandaran). Hasil

pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa jenis penggunaan lahan untuk

wilayah pantai Pangandaran tidak mengalami banyak perubahan bila

dibandingkan dengan kondisi yang tergambar pada peta penggunaan lahan

Kabupaten Ciamis tahun 2006.

Gambar 6 Peta penggunaan lahan di wilayah Pangandaran

Dampak yang ditimbulkan tsunami terhadap masing-masing jenis

penggunaan lahan tidak sama. Hal ini disebabkan masing-masing penggunaan

lahan memiliki tingkat reduksi tertentu saat terkena gelombang tsunami. Jenis

penggunaan lahan seperti pemukiman, sawah irigasi, dan vegetasi darat (kebun)

merupakan jenis penggunaan lahan yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, akan

tetapi memiliki tingkat reduksi yang rendah dari terpaan gelombang tsunami.

Sawah irigasi apabila terkena limpasan gelombang tsunami, maka sawah tersebut

akan tergenang air laut dan tanahnya akan mati, sehingga sawah tersebut tidak

bisa lagi digunakan untuk bercocok tanam dan menimbulkan kerugian yang besar

serta akan menyebabkan perubahan lahan. Selain sawah irigasi, pemukiman juga

Page 28: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

13

termasuk jenis penggunaan lahan dengan tingkat reduksi rendah terhadap

limpasan tsunami.

Apabila pemukiman terkena limpasan tsunami, maka akan menimbulkan

kerugian jiwa dan harta benda dengan jumlah yang sangat besar. Luasan dari

masing-masing jenis penggunaan lahan disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6 Luasan (Ha) jenis penggunaan lahan

No Jenis Penggunaan Lahan Luas (ha)

1 Hutan 927

2 Hutan rawa 36

3 Ladang 305

4 Lahan kosong 19

5 Pemukiman 1352

6 Sawah irigasi 2087

7 Semak belukar 127

8 Vegetasi darat 9292

Total 14145

Bencana tsunami yang melanda suatu wilayah tertentu dapat menyebabkan

terjadinya perubahan lahan di wilayah tersebut. Oleh karena itu, perlu dilihat

tingkat kerentanan penggunaan lahan terhadap tsunami. Pemetaan tingkat

kerentanan penggunaan lahan di wilayah pantai Pangandaran ditunjukkan oleh

Gambar 7.

Gambar 7 Peta kerentanan penggunaan lahan terhadap bencana tsunami

Page 29: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

14

Gambar 7 menunjukkan bahwa wilayah lokasi penelitian tergolong memiliki

tingkat kerentanan yang tinggi terhadap tsunami yang ditinjau dari jenis

penggunaan lahan. Hal tersebut disebabkan jenis penggunaan lahan di wilayah

tersebut sebagian besar vegetasi darat (kebun). Wilayah yang termasuk ke dalam

kerentanan sangat tinggi berada pada Kecamatan Sidamulih dan Pangandaran. Hal

ini karena pada daerah tersebut banyak dimanfaatkan sebagai daerah pemukiman

dan sawah irigasi. Sebagian besar daerah pemukiman berada di daerah pesisir dan

dekat dengan laut sehingga berpotensi tinggi terhadap bahaya tsunami. Luas dari

masing-masing kelas kerentanan dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Luasan (Ha) tingkat kerentanan landuse terhadap tsunami

No Tingkat Kerentanan Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha)

1 Sangat tinggi Pemukiman, sawah irigasi, hutan rawa 3475.569

2 Tinggi Vegetasi darat 9295.096

3 Sedang Ladang 307.543

4 Rendah Lahan kosong, semak belukar 144.836

5 Sangat rendah Hutan 928.670

Total 14151.714

Tabel 7 di atas menunjukkan bahwa luasan tingkat kerentanan tinggi dan

sangat tinggi berturut-turut adalah 9295.096 Ha dan 3475.569 Ha. Pada daerah ini

tingkat resikonya akan semakin besar, sehingga diperlukan adanya konsep

penataan ruang dalam penggunaan lahan pada kawasan pesisir.

Jarak dari garis pantai (sempadan pantai)

Bencana tsunami bersifat merusak, oleh karena itu diperlukan adanya

kawasan penyangga (buffer zone) dalam penataan ruang. Dalam hal ini, penataan

ruang dengan menerapkan kawasan penyangga pada lokasi penelitian dilakukan

dengan membuat jarak dari garis pantai. Pembuatan jarak dari garis pantai

dilakukan untuk mengetahui wilayah mana saja yang aman dari terpaan

gelombang tsunami jika ditinjau dari segi lahan terbangun yang terukur dari jarak

garis pantai. Jarak dari garis pantai atau biasa disebut dengan sempadan pantai

merupakan daratan sepanjang tepian pantai yang lebarnya proporsional dengan

bentuk dan kondisi fisik pantai, minimal 100 m dari titik pasang tertinggi ke arah

darat. Pada peneilitian ini, sempadan pantai dibuat pada jarak minimal 500 m ke

arah darat. Penentuan sempadan pantai 500 m ke arah darat ini mengacu pada

Rencana Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten (RPBD) Ciamis. Pemetaan

jarak dari garis pantai ditunjukkan pada Gambar 8.

Gambar 8 menunjukkan bahwa daerah yang berwarna merah muda

menunjukkan daerah yang paling rentan terhadap tsunami yang berada pada jarak

500 m dari garis pantai. Semakin dekat suatu wilayah terhadap laut semakin tinggi

tingkat kerentanan dan resiko wilayah tersebut terhadap tsunami (Diposaptono

dan Budiman 2006).

Page 30: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

20

Pengamatan di lapangan menunjukkan pemukiman yang sangat

rentan terhadap tsunami yaitu pemukiman di desa Wonoharjo, Pananjung,

dan Babakan karena berada pada dataran sempit diantara dua teluk (Teluk

Pangandaran dan Teluk Parigi). Pada umumnya sarana-sarana penting

seperti pemukiman di lokasi tersebut memiliki jarak yang relatif dekat

dengan garis pantai, yaitu pada jarak 100 – 200 m dari garis pantai. Hal ini

yang menjadikan pemukiman di wilayah tersebut tergolong sangat rentan

terkena gelombang tsunami. Oleh karena itu, perlu adanya penataan ruang

yang baik untuk mengurangi resiko tsunami.

Jarak dari sungai (sempadan sungai)

Selain jarak dari garis pantai, jarak dari sungai (sempadan sungai)

juga merupakan parameter penting dalam penentuan tingkat resiko tsunami.

Sempadan sungai minimal 50 m kanan dan kiri sepanjang aliran sungai.

Sempadan sungai pada penelitian ini berjarak minimal 100 m sepanjang

aliran sungai. Pada umumnya tsunami yang melewati sungai akan

menimbulkan kerusakan yang besar. Saat tsunami melewati daerah yang

sempit seperti sungai, akan terjadi peningkatan kecepatan dan ketinggian

muka air karena debit massa air yang sama harus menjalar melalui celah

yang sempit dalam waktu yang bersamaan (Pedersen and Glimsdal 2010).

Berdasarkan hal tersebut, penempatan daerah yang aman dari tsunami harus

berada jauh dari sungai. Pemetaan jarak dari sungai disajikan oleh Gambar 9.

Gambar 9 memperlihatkan bahwa wilayah Pangandaran yang

mencakup Kecamatan Kalipucang, Sidamulih, dan Pangandaran memiliki 4

sungai besar, yaitu Sungai Cikidang bagian barat dan timur, Sungai

Cikembulan, serta Sungai Ciambulungan. Desa Sukaresik dan Cikembulan

(Kecamaatan Sidamulih) merupakan wilayah yang memiliki tingkat

kerentanan sangat tinggi terhadap tsunami, karena pada daerah tersebut

terdapat dua sungai besar (Sungai Cikembulan dan Ciambulungan) yang

dekat dengan muaranya (muara Citonjong), dimana kedua sungai tersebut

saling berhadapan. Kondisi seperti itulah yang menyebabkan daerah tersebut

memiliki tingkat kerentanan sangat tinggi. Saat limpasan tsunami ke daratan,

jika jarak antara dua sungai saling berdekatan akan menimbulkan kerusakan

yang besar karena terjadi akumulasi energi gelombang tsunami dan massa

air (Pedersen and Glimsdal 2010). Hal tersebut mengakibatkan tsunami

dapat masuk ke daratan lebih jauh pada daerah yang dekat dengan sungai,

dibandingkan dengan daerah yang jauh dari sungai (Mardiyanto B et al

2013). Oleh karena itu, penempatan area pemukiman padat penduduk dan

area ekonomi penting sebaiknya dibangun pada jarak yang relatif jauh dari

sungai yaitu sekitar > 500 m dari sungai.

15

Page 31: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

20

Gam

bar

8

Pet

a ja

rak d

ari

gar

is p

anta

i di

wil

ayah

Pan

tai

Pan

gan

dar

an

16

Page 32: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

Gam

bar

9 P

eta

jara

k d

ari

sungai

di

wil

ayah

Pan

tai

Pan

gan

dar

an

Page 33: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

18

Faktor pendukung tingkat kerentanan tsunami

Batimetri

Batimetri perairan merupakan salah satu faktor pendukung yang bersifat

penting dalam analisis kerentanan tsunami di suatu wilayah, karena

mempengaruhi pembelokan atau penerusan gelombang tsunami yang menjalar ke

pantai dan tinggi gelombang tsunami. Semakin dalam suatu perairan, kecepatan

dan energi gelombang tsunami akan meningkat, akan tetapi tinggi gelombang

tsunami semakin menurun (Sengaji 2009). Kondisi batimetri di lokasi penelitian

dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10 Peta 3D batimetri wilayah pantai Pangandaran

Gambar 10 secara umum menunjukkan bahwa batimetri di wilayah pantai

Pangandaran termasuk dalam perairan dangkal. Kedalaman di perairan tersebut

berkisar antara 0 – 160 m. Kedalaman perairan dekat pantai cenderung dangkal

yaitu sekitar 20 – 80 m, dan semakin ke arah lepas pantai kedalaman perairannya

semakin meningkat. Pada daerah yang dekat dengan pantai seperti Desa Sukaresik,

Cikembulan, Wonoharjo, Pananjung, dan Babakan merupakan daerah yang lebih

beresiko mengalami kerusakan yang lebih parah karena gelombang tsunami yang

menerjang daerah tersebut lebih tinggi, dimana kedalaman perairan di wilayah

tersebut tergolong dangkal ( 20 – 80 m). Pada saat memasuki perairan dangkal,

gelombang mengalami gesekan dengan dasar laut. Hal ini menyebabkan

kecepatan dan energi gelombang menurun drastis dengan berkurangnya

kedalaman tetapi tinggi gelombang akan semakin meningkat (Diposaptono dan

Budiman 2006).

Faktor pendukung tingkat kerentanan tsunami selain batimetri adalah

tinggi gelombang tsunami. Ketinggian gelombang tsunami (run up) di

Pangandaran berkisar antara 1,6 – 7,6 m. Gelombang tsunami minimum berada

Page 34: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

pada wilayah yang berjarak jauh dari laut dan gelombang tsunami maksimum

berada pada wilayah yang jaraknya berdekatan dengan laut. Semakin menjauhi

pantai, tinggi tsunami akan semakin berkurang (Rahmawan 2012). Ketinggian

gelombang tsunami di wilayah pesisir Pangandaran ditunjukkan pada Gambar 11.

Analisis ketinggian gelombang tsunami di wilayah Pangandaran dikaji dengan

menggunakan tools 3D Analysis (water level) pada perangkat lunak Global

Mapper yang dispasialkan dengan menggunakan perangkat lunak ArcGIS 10.

Gambar 11 Peta limpasan gelombang tsunami 7.6 m di wilayah

Pangandaran

Gambar 12 Wilayah rendaman tsunami 7.6 m di Kec.

Sidamulih dan Pangandaran

19

Page 35: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

20

Ketinggian gelombang tsunami di suatu wilayah perlu diketahui karena

merupakan ancaman di wilayah tersebut. Wilayah dengan tingkat ancaman tinggi

terhadap tsunami merupakan wilayah dengan tingkat kerentanan dan resiko tinggi

terhadap tsunami, dan sebaliknya. Analisis limpasan dan ketinggian gelombang

tsunami di wilayah Pangandaran yang dikaji dalam penelitian ini menggunakan

input utama berupa data topografi (DEM). Tinggi gelombang tsunami yang

dijadikan contoh pada penelitian ini adalah 7.6 m. Hal tersebut berdasar pada

ketinggian gelombang tsunami maksimum yang terjadi di Pangandaran.

Gambar 12 menunjukkan bahwa wilayah Pangandaran yang terkena

limpasan gelombang tsunami 7.6 m adalah daerah Kecamatan Sidamulih dan

Kecamatan Pangandaran, yang ditunjukkan oleh warna biru pada gambar.

Kecamatan Kalipucang merupakan daerah yang relatif aman dari gelombang

tsunami 7.6 m karena topografi di wilayah tersebut relatif tinggi (100 – 350 m).

Morfometri pantai

Bentuk morfometri pantai sangat mempengaruhi tingkat energi gelombang

tsunami yang akan terhempas ke daratan. Namun dalam hal ini, morfometri pantai

tidak dikaji dalam penelitian ini disebabkan kondisi morfometri pantai di lokasi

penelitian cenderung homogen, jika ditinjau dari cakupan wilayah penelitian yang

relatif sempit (skala kecamatan).

Wilayah pesisir pantai Pangandaran memiliki bentuk garis pantai yang

unik karena adanya daratan tinggi yang termasuk kawasan cagar alam yang

mengarah ke Samudera Hindia. Selain itu wilayah ini diapit oleh dua teluk yaitu

Teluk Pangandaran di sebelah Timur dan Teluk Parigi di sebelah Barat Desa

Pangandaran. Keberadaan teluk di wilayah tersebut akan mempengaruhi

ketinggian gelombang tsunami yang mengarah ke daratan, karena dengan adanya

teluk akan memfokuskan gelombang tsunami yang sedang berjalan ke arah teluk

tersebut, sehingga energi gelombang akan terakumulasi pada cekungan teluk dan

mampu meningkatkan ketinggian gelombang tsunami yang sampai di pantai

(Diposaptono dan Budiman 2006).

Karakteristik pantai di wilayah Pangandaran sebagian besar merupakan

pantai landai berpasir yang terdapat disepanjang garis pantai Kecamatan

Sidamulih dan Pangandaran. Pantai dengan karakteristik curam berbatu terdapat

di Kecamatan Kalipucang. Wilayah dengan karakteristik pantai landau berpasir

lebih beresiko mengalami kerusakan paling tinggi dibandingkan pantai curam

berbatu, karena memiliki morfologi landau dengan relief rendah hingga menengah

serta memiliki pedataran pantai yang cukup luas sehingga gelombang tsunami

yang mencapai daratan akan semakin tinggi (Yudhicara 2008).

Ekosistem pesisir

Ekosistem pesisir merupakan ekosistem penting yang berperan sebagai

peredam energi gelombang tsunami sehingga dapat meminimalisir dampak

bencana tsunami. Penelitian ini telah dilakukan pengolahan ekstraksi data citra

untuk mengetahui ekosistem pesisir yang ada di wilayah pantai Pangandaran.

Namun, hasil pengolahan dari data Citra Landsat 7/ETM+ dan Citra Alos, tidak

ditemukan adanya ekosistem pesisir baik itu berupa mangrove, lamun, maupun

terumbu karang. Hal ini sesuai dengan pengamatan survei lapang bahwa tidak

ditemukan adanya mangrove, lamun, dan terumbu karang.

Page 36: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

Analisis tingkat kerentanan tsunami

Peta kerentanan tsunami

Klasifikasi tingkat kerentanan tsunami di wilayah pantai Pangandaran

terbagi menjadi lima kelas berdasarkan tingkat kerentanan wilayahnya terhadap

tsunami. Klasifikasi tersebut terdiri dari kelas kerentanan sangat rendah, rendah,

sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Wilayah dengan kerentanan rendah dan sangat

rendah dominan berada di bagian utara Pangandaran, namun daerah dengan resiko

rendah juga terdapat di Desa Pangandaran lebih tepatnya berada pada daerah yang

merupakan Cagar Alam di wilayah tersebut. Hal ini dikarenakan wilayah Cagar

Alam memiliki topografi tinggi (100 – 350 m) dan kemiringan daratan yang besar

sehingga wilayah tersebut termodelkan sebagai daerah yang tingkat kerentanan

rendah.

Wilayah dengan tingkat kerentanan sedang dominan berada pada bagian

tengah wilayah penelitian. Zona tersebut berada pada jarak 2000 – 3000 m dari

garis pantai. Akan tetapi di sebelah utara Desa Cibuluh, Banjarharjo, dan

Kalipucang serta dipinggiran kawasan Cagar Alam juga terdapat warna kuning

yang menunjukkan daerah resiko sedang. Hal ini disebabkan oleh topografi di

daerah tersebut tergolong rendah (10 - 25 m) sehingga daerah tersebut

termodelkan sebagai daerah dengan tingkat kerentanan sedang.

Wilayah dengan tingkat resiko tinggi dan sangat tinggi berada di sebelah

selatan Pangandaran, yaitu Desa Cikembulan, Pananjung, Babakan, Wonoharjo,

dan Sukaresik. Daerah tersebut berbatasan langsung dengan laut dan berada pada

zona 500 – 1000 m dari garis pantai. Selain itu, daerah tersebut merupakan daerah

terkena limpasan tsunami ke daratan sejauh 400 m dengan ketinggian gelombang

tsunami yang terukur di wilayah tersebut sebesar 4 – 6 m (Fritz 2007).

Keberadaan sungai atau muara di daerah tersebut memberikan pengaruh

terhadap terpaan gelombang tsunami, dimana gelombang tsunami akan masuk ke

daratan lebih jauh. Terlihat bahwa di Desa Cikembulan dan Sukaresik terdapat

dua sungai besar yaitu sungai Cikembulan dan Ciambulungan, serta di Desa

Babakan terdapat sungai Cikidang. Sebaran spasial tingkat resiko tsunami di

wilayah pantai Pangandaran disajikan pada Gambar 13.

Daerah dengan tingkat kerentanan tinggi dan sangat tinggi terhadap

tsunami merupakan daerah yang berpotensi paling besar dalam hal kerusakan,

baik itu dari segi kerusakan fisik lingkungan, kerusakan infrastruktur, serta korban

jiwa. Wilayah tersebut memiliki karakteristik pantai dan pesisir dengan

kemiringan daratan yang landai, elevasi daratan rendah, vegetasi lahan berupa

vegetasi darat (kebun), semak belukar, sawah, jarak dari garis pantai yang relatif

dekat, adanya sungai, serta jumlah pemukiman yang tergolong padat.

Daerah dengan tingkat kerentanan rendah dan sangat rendah merupakan

daerah yang aman dari terpaan gelombang tsunami, yaitu berada di sebelah utara

wilayah Pangandaran tepatnya di Desa Putrapinggan, Pagergunung, dan Kersaratu.

Daerah ini memiliki karakteristik dengan topografi tinggi, kemiringan daratan

yang besar, jarak dari pantai dan sungai yang relatif jauh, vegetasi lahan berupa

hutan dan lahan kosong, serta pemukiman yang tidak terlalu padat.

21

Page 37: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

22

Gambar 13 Peta tingkat kerentanan tsunami di wilayah pantai Pangandaran

Desa Babakan, Pangandaran, Pananjung, Sukaresik, Cikembulan

merupakan daerah kerentanan sangat tinggi yang termasuk ke dalam Zona Bahaya

Tsunami I. Desa Pajaten, Wonoharjo, dan sebagian wilayah utara di Desa

Babakan serta Pananjung merupakan daerah kerentanan tinggi terhadap tsunami

yang termasuk dalam Zona Bahaya Tsunami II. Wilayah ini berpotensi mengalami

kerusakan paling besar terhadap terpaan gelombang tsunami karena wilayahnya

yang dekat dengan laut serta daerah padat pemukiman. Desa Cikalong, Purbahayu,

Sidomulyo, Sukahurip serta daerah lain yang memiliki tingkat kerentanan sedang

digolongkan pada Zona Bahaya Tsunami III dengan tingkat kerusakan sedang

atau tidak terlalu parah.

Luasan wilayah tingkat kerentanan tsunami di pesisir pantai Pangandaran

disajikan pada Tabel 8. Terlihat bahwa wilayah dengan tingkat kerentanan sangat

tinggi mempunyai luasan sebesar 737.703 Ha. Wilayah dengan tingkat kerentanan

sedang mempunyai luasan wilayah sebesar 4875.773 Ha, dan wilayah dengan

tingkat kerentanan rendah seluas 4816.204 Ha. Walaupun wilayah dengan

kerentanan sangat tinggi mempunyai luasan yang relatif kecil dari total wilayah

kajian yang terdiri dari tiga kecamatan, namun lokasi tersebut berada pada

wilayah yang padat penduduk serta pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut

masih dekat dengan pantai, serta topografi yang relatif rendah (1 – 10 m) sehingga

wilayah tersebut tergolong memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap bencana

tsunami. Oleh karena itu diperlukan strategi dan kebijakan yang mengatur hal

tersebut agar kerusakan maupun korban jiwa yang ditimbulkan akibat bencana

tsunami dapat diminimalisir.

Page 38: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

Tabel 8 Luasan (Ha) daerah tingkat kerentanan tsunami

No Kelas Kerentanan Luas (Ha)

1 R1 Sangat rendah 0.654

2 R2 Rendah 4816.204

3 R3 Sedang 4875.773

4 R4 Tinggi 4395.755

5 R5 Sangat tinggi 737.703

Total 14826.090

Gelombang tsunami yang menerpa suatu wilayah akan berakibat pada

kerusakan sarana dan prasarana (infrastruktur) penting yang berada di wilayah

tersebut. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui tingkat kerentanan tsunami

terhadap infrastruktur, maka dilakukan tumpang susun layer peta kerentanan

tsunami dengan data infrastruktur yang ada di wilayah Pangandaran. Infrastruktur

penting yang dipetakan antara lain kantor pemerintahan, sarana ekonomi, sarana

kesehatan, sarana pendidikan, sarana peribadatan, dan tempat wisata. Peta

kerentanan infrastruktur terhadap tsunami ditunjukkan oleh Gambar 14.

Gambar 14 Peta kerentanan infrastruktur terhadap tsunami

Gambar 14 menunjukkan infrastruktur penting seperti sarana peribadatan,

sarana pendidikan, sarana kesehatan, serta tempat wisata berada pada daerah yang

memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap bahaya tsunami. Infrastruktur penting

di wilayah Pangandaran masih dibangun pada daerah yang dekat dengan pantai

dan berbatasan langsung dengan laut yaitu pada zona 500 m dari garis pantai,

sehingga ketika gelombang tsunami menerpa wilayah tersebut maka tingkat

kerusakan infratruktur akan tergolong tinggi. Dampak bencana tsunami berupa

kerusakan infrastruktur merupakan kerusakan langsung (Direct Damage) yang

ditimbulkan oleh terpaan gelombang tsunami. Kerusakan langsung didefinisikan

sebagai kerusakan atau kehilangan fisikal yang dapat dihitung kuantitasnya,

23

Page 39: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

24

misalnya korban jiwa, kerusakan bangunan, lahan perkebunan, dan lahan

pertanian (Julkarnaen 2008). Penelitian ini tidak menghitung jumlah (kuantitas)

dari kerusakan infrastruktur karena keterbatasan data sehingga hanya dilakukan

pemetaan spasial resiko infrastruktur terhadap tsunami. Dengan demikian, hasil

pemetaan di atas diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi para

pengambil kebijakan dalam mengambil upaya mitigasi dan strategi pembangunan

infrastruktur yang sesuai dan aman dari bencana tsunami pada daerah yang

bersangkutan.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Analisis tingkat kerentanan bencana tsunami menggunakan SIG

menyimpulkan bahwa tingkat kerentanan tsunami di wilayah pantai Pangandaran

berbeda-beda. Daerah yang termasuk dalam tingkat kerentanan sangat tinggi

adalah Kecamatan Pangandaran (Desa Babakan, Pangandaran, Pananjung) dan

Kecamatan Sidamulih (Desa Sukaresik dan Cikembulan) dengan luas kerentanan

wilayah sebesar 737.703 Ha. Daerah ini berpotensi mengalami kerusakan paling

tinggi terhadap bencana tsunami karena wilayahnya dekat dengan laut dengan

topografi dan slope rendah serta termasuk wilayah padat penduduk. Daerah yang

termasuk dalam tingkat kerentanan rendah adalah daerah yang berada di sebelah

utara Pangandaran tepatnya Desa Putrapinggan, Pagergunung, Kersaratu dengan

luas kerentanan wilayah sebesar 4816.204 Ha. Tingkat kerusakan akibat bencana

tsunami di daerah ini relatif sangat rendah karena letaknya yang jauh dari laut dan

termasuk kawasan tidak padat penduduk.

Saran

Saran dari penelitian ini adalah menggunakan data topografi dan batimetri

dengan resolusi tinggi dan pembuatan simulasi model penjalaran gelombang

tsunami ke daratan agar didapatkan hasil yang lebih baik serta pembuatan peta

zona evakuasi atau jalur mitigasi sehinga dapat dijadikan masukan bagi

masyarakat setempat.

Page 40: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

23

DAFTAR PUSTAKA

Arifianti Y. 2011. Potensi Longsor Dasar Laut di Perairan Maumere. Bulletin

Vulkanologi dan Bencana Geologi. 6(1): 53 - 62

Bappeda Kabupaten Ciamis. 2012. Rencana Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Ciamis (RPBD) 2012 – 2016. Bappeda Kabupaten Ciamis. Ciamis :

Jawa Barat.

Diposaptono S dan Budiman. 2006. Tsunami. Bogor : Sarana Komunikasi Utama

Fritz H, Kongko W, Moore A, McAdoo B, Goff J, Harbitz C, Uslu B, Kalligeris N,

Suteja D, Kalsum K, Titov V, Gusman A, Latief H, Santoso E, Sujoko S,

Djulkarnaen D, Sunendar H, & Sinolakis C. 2007. Extreme run-up from the 17

July 2006 Java Tsunami. Geophysical Research Letters. 34(1):1-5

Julkarnaen D. 2008. Identifikasi Tingkat resiko Bencana Tsunami Berbasis

Spasial (Studi Kasus : Zona Industri Kota Cilegon) [Tesis]. Bandung (ID) :

Institut Teknologi Bandung.

Kongko W. 2011. South Java Tsunami Model Using Highly Resolved Data and

Probable Tsunamigenic Sources [Disertasi]. Germany (ID): Gottifried Wilhelm

Leibniz University of Hannover. 347 hlm

Mardiyanto B, Rochaddi B, Helmi M. 2013. Kajian Kerentanan Tsunami

Menggunakan Metode Sistem Informasi Geografis di Kabupaten Bantul,

Daerah Istimewa Yogyakarta. Journal of Marine Research. 2(1):103 - 111

Muzaki A.A. 2008. Ananlisis Spasial Kualitas Ekosistem Terumbu Karang

sebagai Dasar Penentuan Kawasan Konservasi Laut dengan Metode Cell Based

Modelling di Karang Lebar dan Karang Congkak Kepulauan Seribu, DKI

Jakarta [Skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor

Oktariadi O. 2009. Penentuan Peringkat Bahaya Tsunami dengan Metode

Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus : Wilayah Pesisir Sukabumi).

Jurnal Geologi Indonesia. 4(2):103 - 116

Pedersen G and Glimsdal S. 2010. Coupling of Dispersive Tsunami Propagation

and Shallow Water Coastal Response. The Open Oceanography Journal.

4:71 – 82

Rahmawan S.H, Gunawan I, Musa A M, Muhammad A. 2012. Studi Potensi

Bahaya Tsunami di Selatan Jawa. Jurnal Meteorologi Institut Teknologi

Bandung. 4(1):6-10

Sengaji E. 2009. Pemetaan Tingkat Resiko Tsunami di Kabupaten Sikka Nusa

Tenggara Timur dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis [Skripsi].

Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor

Setiawan A, 2006. Pemetaan Kawasan Peka Bencana Tsunami di Wilayah Pesisir

Propinsi Nusa Tenggara Timur [Skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor

Sudrajat A. 1997. Zona Rawan Bencana Tsunami dalam Ilustrasi Geologi. PT.

Grafimatra Tatamedia, Jakarta, h. 140 - 167

Vink A.P.A. 1975 Land use in Advancing Agriculture. Springer-Verlang, Berlin,

Heidelberg, New York

Yudhicara. 2008. Kaitan Antara Karakteristik Pantai Provinsi Sumatera Barat

dengan Potensi Kerawanan Tsunami. Jurnal Geologi Indonesia. 3(2) : 95 - 106

25

Page 41: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

Lampiran 1 Titik posisi pengamatan survei lapang

No Bujur Lintang Ketinggian (m)

1 108.9558 -7.8975 20

2 108.9556 -7.8975 21

3 108.9858 -7.8219 62

4 109.0094 -7.7039 96

5 108.9550 -7.6953 450

6 108.8008 -7.6914 17

7 108.8208 -7.6997 20

8 108.7342 -7.9347 21

9 108.7350 -7.7022 20

10 108.7472 -7.9367 23

11 108.7678 -7.9258 22

12 108.7550 -7.7717 22

13 108.7522 -7.7122 24

14 108.6997 -7.8789 27

15 108.8403 -7.7972 22

16 108.6800 -7.8578 26

17 108.6378 -7.8489 28

18 108.7686 -7.8369 28

19 108.8725 -7.8239 27

20 108.6303 -7.8189 24

21 108.7983 -7.8194 31

22 108.6867 -7.8156 23

26

Page 42: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

Lam

pir

an 2

T

itik

sam

pel

kar

akte

rist

ik f

itur

pes

isir

dan

pan

tai

Pan

gan

dar

an

No

P

osi

si

Buju

r -

Lin

tan

g

Des

a K

ecam

atan

Ja

rak

dar

i gar

is

pan

tai

Jara

k

dar

i

sungai

Ket

erli

ndun

gan

dar

atan

Topogra

fi

Pen

ggunaa

n l

ahan

1

108

.76233

7.6

9619

Bag

olo

K

alip

uca

ng

100 m

>

500 m

T

idak

ter

lindung

21 m

K

ebun/v

eget

asi

dar

at

2

108

.76415

7.0

9916

Bag

olo

K

alip

uca

ng

100 m

>

500 m

T

idak

ter

lindung

62 m

K

ebun/v

eget

asi

dar

at

3

108

.73097

7.6

8405

Em

pla

k

Kal

ipuca

ng

300 m

>

500 m

T

erli

ndung

(teb

ing)

200 m

H

uta

n/v

eget

asi

dar

at

4

108

.73739

7.6

8382

Em

pla

k

Kal

ipuca

ng

200 m

300 m

T

idak

ter

lindung

17 m

S

emak

bel

ukar

5

108

.67076

7.6

8447

Bab

akan

P

angan

dar

an

50 m

50 m

T

idak

ter

lindung

20 m

P

emukim

an, sa

wah

irir

gas

i

6

108

.67150

7.6

8287

Bab

akan

P

angan

dar

an

50 m

100 m

T

idak

ter

lindung

23 m

K

ebun, sa

wah

irig

asi

7

108

.65631

7.7

0430

Pan

anju

ng

P

angan

dar

an

50 m

100 m

T

idak

ter

lindung

22 m

P

emukim

an

8

108

.65613

7.7

0074

Pan

anju

ng

P

angan

dar

an

50 m

300 m

T

idak

ter

lindung

24 m

P

emukim

an

9

108

.63613

7.6

7813

Wonohar

jo

Pan

gan

dar

an

50 m

400 m

T

idak

ter

lindung

26 m

P

emukim

an, sa

wah

irig

asi

10

108

.61636

7.6

7611

Cik

embula

n

Sid

amuli

h

500 m

>

500 m

T

idak

ter

lindung

27 m

P

emukim

an, sa

wah

irig

asi

11

108

.59623

7.6

7584

Sukar

esik

S

idam

uli

h

400 m

200 m

T

idak

ter

lindung

31 m

P

emukim

an

27

Page 43: PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PANTAI TERHADAP … · 9 Peta jarak dari sungai di wilayah pantai ... Kabupaten Kota Banda Aceh dan Kabupaten Sikka, ... pada enam kecamatan di wilayah

28

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Cirebon, 17 Juli 1991 dari

pasangan Bapak Muhammad Khusni dan Ibu Saipah.

Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

Pada tahun 2009 penulis menyelesaikan pendidikan di

Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Jakarta. Pada tahun

yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa Institut

Pertanian Bogor, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,

Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan melalui jalur

Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).

Selama masa perkuliahan di Institut Pertanian Bogor, penulis aktif dalam

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Gentra Kaheman pada tahun 2010, dan aktif

dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan

(HIMITEKA) periode 2010 – 2011 sebagai Sekretaris 2, dan periode 2011 – 2012

sebagai Sekretaris Umum. Penulis juga pernah menjadi asisten mata kuliah

Biologi Laut dan Oseanografi Kimia pada tahun 2012, serta asisten mata kuliah

Dasar-Dasar Penginderaan Jauh Kelautan dan Sistem Informasi Geografis pada

tahun 2013. Bulan Juni – Juli 2012 penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapang

di Rembang Jawa Tengah dengan judul Total Produksi dan Nilai Produksi Ikan

Pelagis di PPP Tasikagung Rembang.

Selain itu penulis juga aktif mengikuti lomba karya tulis ilmiah tingkat

mahasiswa, yaitu penulis mengikuti Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan

mendapatkan Dana Hibah Dikti 2012 serta menjadi Juara II (Medali Perak) pada

Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke – XXVI di Universitas

Mataram, NTB 2013.

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Kelautan

pada Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, penulis menyelesaikan skripsi

dengan judul “Pemetaan Tingkat Kerentanan Tsunami di Wilayah Pantai

Pangandaran, Jawa Barat”.

28