Upload
andre-kurniawan
View
31
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
good
Citation preview
3. Dampak dari pendanaan melalui utang (debt financing) terutama oleh pemegang
sahamnya.
Kebijakan Utang
Kebijakan utang termasuk kebijakan pendanaan perusahaan yang bersumber dari eksternal.
Penentuan kebijakan utang ini berkaitan dengan struktur modal karena utang merupakan
bagian dari penentuan struktur modal yang optimal. Perusahaan dinilai berisiko apabila
memiliki porsi utang yang besar dalam struktur modal, namun sebaliknya apabila perusa-
haan mengunakan utang yang kecil atau tidak sama sekali maka perusahaan dinilai tidak
dapat memanfaatkan tambahan modal eksternal yang dapat meningkatkan operasional pe-
rusahaan.
Beberapa faktor yang memiliki pengaruh terhadap kebijakan utang, antara lain :
a. NDT (Non-Debt Tax Shield)
Manfaat dari penggunaan utang adalah bunga utang yang dapat digunakan untuk men-
gurangi pajak perusahaan. Namun untuk mengurangi pajak, perusahaan dapat menggu-
nakan cara lain seperti depresiasi dan dana pensiun. Dengan demikian, perusahaan den-
gan NDT tinggi tidak perlu menggunakan utang yang tinggi.
b. Struktur Aktiva
Besarnya aktiva tetap suatu perusahaan dapat menentukan besarnya penggunaan utang.
Perusahaan yang memiliki aktiva tetap dalam jumlah besar dapat menggunakan utang
dalam jumlah besar karena aktiva tersebut dapat digunakan sebagai jaminan pinjaman.
c. Profitabilitas
Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasinya akan menggu-
nakan utang yang relatif kecil. Laba ditahannya yang tinggi sudah memadai membiayai
sebagian besar kebutuhan pendanaan.
d. Risiko Bisnis
Perusahaan yang memiliki risiko bisnis yang tinggi akan menggunakan utang yang
lebih kecil untuk menghindari risiko kebangkrutan.
e. Ukuran Perusahaan
Perusahaan yang besar cenderung terdiversifikasi sehingga menurunkan risiko
kebangkrutan. Di samping itu, perusahaan yang besar lebih mudah dalam mendapatkan
pendanaan eksternal.
f. Kondisi Internal Perusahaan
Kondisi internal perusahaan menentukan kebijakan penggunaan utang dalam
suatu perusahaan.
Pengolongan utang, al:
a. Utang jangka pendek (short-term debt), yaitu utang yang jangka waktunya kurang dari
satu tahun. Lazim digunakan untuk kebutuhan jangka pendek. Sebagian besar utang
jangka pendek terdiri dari kredit perdagangan, yaitu kredit yang diperlukan untuk dapat
menyelengggarakan usahanya, meliputi kredit rekening koran, kredit dari penjual
(levancier crediet), kredit dari pembeli (afnemers crediet), dan kredit wesel. Serta
kewajiban yang masih harus dibayar seperti upah dan pajak.
b. Utang jangka panjang (long-term debt) yaitu utang yang jangka waktunya lebih dari
satu tahun. Utang jangka panjang ini digunakan untuk membiayai ekspansi perusahaan.
Bentuk utama dari utang jangka panjang adalah pinjaman obligasi (bonds-payable) dan
pinjaman hipotik (mortage). Jika terjadi likuidasi maka kreditor akan dibayar terlebih
dahulu dari hasil penjualan aktiva tetap yang dipergunakan sebagai anggunan dalam
perjanjian kreditnya.
Pengukuran pendanaan berupa utang:
Pendanaan berupa utang diproksikan ke dalam DER. Rasio DER mengukur tingkat
penggunaan utang terhadap total modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi
DER menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar
sehingga beban perusahaan juga semakin berat. Tentunya hal ini akan mengurangi hak pe-
megang saham (dalam bentuk dividen). Tingginya DER selanjutnya akan mempengaruhi
minat investor terhadap saham perusahaan tertentu, karena investor pasti lebih tertarik pada
saham yang tidak menanggung terlalu banyak beban utang. Dengan kata lain, DER berpen-
garuh terhadap kinerja perusahaan.
DER =Total UtangModal Sendiri
Total Utang = lumlah utang lancar + utang jangka panjang
Modal Sendiri = Total modal (ekuitas) yang dimiIiki perusahaan
Jika DER lebih dari satu, maka perusahaan didanai dengan lebih banyak utang se-
hingga perusahaan harus membayar bunga. Berarti pemegang saham sulit membeli saham
karena perusahaan tidak menerbitkan saham untuk kegiatan pendanaannya dan kreditor
enggan meminjamkan uang karena adanya pengalihan resiko dari perusahaan.
Dampak dari pendanaan melalui utang (debt financing) terutama oleh pemegang
sahamnya.
Keputusan pendanaan menjadi relevan melalui utang dalam keadaan ada pajak. Hal
ini dikarenakan bunga yang dibayar oleh perusahaan merupakan pengurang pajak
penghasilan (tax deductibility of interest payment). Dengan memasukkan unsur pajak,
kebanyakan pakar keuangan setuju bahwa utang memiliki dampak positif atas penilaian
total perusahaan. Utang digunakan untuk pendanaan maupun investasi seperti pembelian
aktiva tetap yang memiliki tax shield atau perlindungan pajak, karena depresiasi aktiva
tetap yang merupakan dana non cash dapat digunakan untuk mengurangi beban pajak yang
ditanggung perusahaan.
Sedangkan, pembayaran bunga utang merupakan biaya pengurang pajak perusahaan
yang berutang. Berbeda dengan dividen yang merupakan non deductible expense, akibatnya
jumlah total dana yang tersedia untuk membayar para pemilik utang dan pemegang saham
akan lebih besar jika utang digunakan, sehingga bunga utang juga disebut perlindungan
pajak. Semakin besar jumlah utang semakin besar pula keuntungan perlindungan pajak dan
semakin besar nilai perusahaan, jika semua hal lain dianggap tetap. Namun, jika
penghasilan kena pajak jumlahnya kecil atau negatif, keuntungan perlindungan pajak dari
utang akan berkurang atau bahkan tidak ada. Selain itu, jika perusahaan bangkrut dan
dilikuidasi, penghematan pajak di masa depan yang berhubungan dengan utang akan
hilang. Hal ini membuat keuntungan perlindungan pajak atas utang, menjadi tidak pasti.
Sumber:
Purnamasari, Yenni. 2009. “Pajak Penghasilan dan keputusan pendanaan (studi empiris
pada perusahaan manufactur di BEI)”. Jurnal Akuntansi Kontenporer, Vol 1 No. 1.
Page 33-46.
Mulianti, Fitri M. 2010. “Analisa factor-faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang dan
pengaruhnya terhadap nilai perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Ter-
daftar di Bursa)”. Hal. 26-28
(http://eprints.undip.ac.id/24066/1/Fitri_Mega_Mulianti.pdf) Diunduh April 2015