6
3. Dampak dari pendanaan melalui utang (debt financing) terutama oleh pemegang sahamnya. Kebijakan Utang Kebijakan utang termasuk kebijakan pendanaan perusahaan yang bersumber dari eksternal. Penentuan kebijakan utang ini berkaitan dengan struktur modal karena utang merupakan bagian dari penentuan struktur modal yang optimal. Perusahaan dinilai berisiko apabila memiliki porsi utang yang besar dalam struktur modal, namun sebaliknya apabila perusahaan mengunakan utang yang kecil atau tidak sama sekali maka perusahaan dinilai tidak dapat memanfaatkan tambahan modal eksternal yang dapat meningkatkan operasional perusahaan. Beberapa faktor yang memiliki pengaruh terhadap kebijakan utang, antara lain : a. NDT (Non-Debt Tax Shield) Manfaat dari penggunaan utang adalah bunga utang yang dapat digunakan untuk mengurangi pajak perusahaan. Namun untuk mengurangi pajak, perusahaan dapat menggunakan cara lain seperti depresiasi dan dana pensiun. Dengan demikian, perusahaan dengan NDT tinggi tidak perlu menggunakan utang yang tinggi. b. Struktur Aktiva

Pemilihan Sumber Pembiayaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

good

Citation preview

Page 1: Pemilihan Sumber Pembiayaan

3. Dampak dari pendanaan melalui utang (debt financing) terutama oleh pemegang

sahamnya.

Kebijakan Utang

Kebijakan utang termasuk kebijakan pendanaan perusahaan yang bersumber dari eksternal.

Penentuan kebijakan utang ini berkaitan dengan struktur modal karena utang merupakan

bagian dari penentuan struktur modal yang optimal. Perusahaan dinilai berisiko apabila

memiliki porsi utang yang besar dalam struktur modal, namun sebaliknya apabila perusa-

haan mengunakan utang yang kecil atau tidak sama sekali maka perusahaan dinilai tidak

dapat memanfaatkan tambahan modal eksternal yang dapat meningkatkan operasional pe-

rusahaan.

Beberapa faktor yang memiliki pengaruh terhadap kebijakan utang, antara lain :

a. NDT (Non-Debt Tax Shield)

Manfaat dari penggunaan utang adalah bunga utang yang dapat digunakan untuk men-

gurangi pajak perusahaan. Namun untuk mengurangi pajak, perusahaan dapat menggu-

nakan cara lain seperti depresiasi dan dana pensiun. Dengan demikian, perusahaan den-

gan NDT tinggi tidak perlu menggunakan utang yang tinggi.

b. Struktur Aktiva

Besarnya aktiva tetap suatu perusahaan dapat menentukan besarnya penggunaan utang.

Perusahaan yang memiliki aktiva tetap dalam jumlah besar dapat menggunakan utang

dalam jumlah besar karena aktiva tersebut dapat digunakan sebagai jaminan pinjaman.

c. Profitabilitas

Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasinya akan menggu-

nakan utang yang relatif kecil. Laba ditahannya yang tinggi sudah memadai membiayai

sebagian besar kebutuhan pendanaan.

d. Risiko Bisnis

Perusahaan yang memiliki risiko bisnis yang tinggi akan menggunakan utang yang

lebih kecil untuk menghindari risiko kebangkrutan.

Page 2: Pemilihan Sumber Pembiayaan

e. Ukuran Perusahaan

Perusahaan yang besar cenderung terdiversifikasi sehingga menurunkan risiko

kebangkrutan. Di samping itu, perusahaan yang besar lebih mudah dalam mendapatkan

pendanaan eksternal.

f. Kondisi Internal Perusahaan

Kondisi internal perusahaan menentukan kebijakan penggunaan utang dalam

suatu perusahaan.

Pengolongan utang, al:

a. Utang jangka pendek (short-term debt), yaitu utang yang jangka waktunya kurang dari

satu tahun. Lazim digunakan untuk kebutuhan jangka pendek. Sebagian besar utang

jangka pendek terdiri dari kredit perdagangan, yaitu kredit yang diperlukan untuk dapat

menyelengggarakan usahanya, meliputi kredit rekening koran, kredit dari penjual

(levancier crediet), kredit dari pembeli (afnemers crediet), dan kredit wesel. Serta

kewajiban yang masih harus dibayar seperti upah dan pajak.

b. Utang jangka panjang (long-term debt) yaitu utang yang jangka waktunya lebih dari

satu tahun. Utang jangka panjang ini digunakan untuk membiayai ekspansi perusahaan.

Bentuk utama dari utang jangka panjang adalah pinjaman obligasi (bonds-payable) dan

pinjaman hipotik (mortage). Jika terjadi likuidasi maka kreditor akan dibayar terlebih

dahulu dari hasil penjualan aktiva tetap yang dipergunakan sebagai anggunan dalam

perjanjian kreditnya.

Pengukuran pendanaan berupa utang:

Pendanaan berupa utang diproksikan ke dalam DER. Rasio DER mengukur tingkat

penggunaan utang terhadap total modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi

DER menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar

sehingga beban perusahaan juga semakin berat. Tentunya hal ini akan mengurangi hak pe-

megang saham (dalam bentuk dividen). Tingginya DER selanjutnya akan mempengaruhi

minat investor terhadap saham perusahaan tertentu, karena investor pasti lebih tertarik pada

Page 3: Pemilihan Sumber Pembiayaan

saham yang tidak menanggung terlalu banyak beban utang. Dengan kata lain, DER berpen-

garuh terhadap kinerja perusahaan.

DER =Total UtangModal Sendiri

Total Utang = lumlah utang lancar + utang jangka panjang

Modal Sendiri = Total modal (ekuitas) yang dimiIiki perusahaan

Jika DER lebih dari satu, maka perusahaan didanai dengan lebih banyak utang se-

hingga perusahaan harus membayar bunga. Berarti pemegang saham sulit membeli saham

karena perusahaan tidak menerbitkan saham untuk kegiatan pendanaannya dan kreditor

enggan meminjamkan uang karena adanya pengalihan resiko dari perusahaan.

Dampak dari pendanaan melalui utang (debt financing) terutama oleh pemegang

sahamnya.

Keputusan pendanaan menjadi relevan melalui utang dalam keadaan ada pajak. Hal

ini dikarenakan bunga yang dibayar oleh perusahaan merupakan pengurang pajak

penghasilan (tax deductibility of interest payment). Dengan memasukkan unsur pajak,

kebanyakan pakar keuangan setuju bahwa utang memiliki dampak positif atas penilaian

total perusahaan. Utang digunakan untuk pendanaan maupun investasi seperti pembelian

aktiva tetap yang memiliki tax shield atau perlindungan pajak, karena depresiasi aktiva

tetap yang merupakan dana non cash dapat digunakan untuk mengurangi beban pajak yang

ditanggung perusahaan.

Sedangkan, pembayaran bunga utang merupakan biaya pengurang pajak perusahaan

yang berutang. Berbeda dengan dividen yang merupakan non deductible expense, akibatnya

jumlah total dana yang tersedia untuk membayar para pemilik utang dan pemegang saham

akan lebih besar jika utang digunakan, sehingga bunga utang juga disebut perlindungan

pajak. Semakin besar jumlah utang semakin besar pula keuntungan perlindungan pajak dan

semakin besar nilai perusahaan, jika semua hal lain dianggap tetap. Namun, jika

Page 4: Pemilihan Sumber Pembiayaan

penghasilan kena pajak jumlahnya kecil atau negatif, keuntungan perlindungan pajak dari

utang akan berkurang atau bahkan tidak ada. Selain itu, jika perusahaan bangkrut dan

dilikuidasi, penghematan pajak di masa depan yang berhubungan dengan utang akan

hilang. Hal ini membuat keuntungan perlindungan pajak atas utang, menjadi tidak pasti.

Sumber:

Purnamasari, Yenni. 2009. “Pajak Penghasilan dan keputusan pendanaan (studi empiris

pada perusahaan manufactur di BEI)”. Jurnal Akuntansi Kontenporer, Vol 1 No. 1.

Page 33-46.

Mulianti, Fitri M. 2010. “Analisa factor-faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang dan

pengaruhnya terhadap nilai perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Ter-

daftar di Bursa)”. Hal. 26-28

(http://eprints.undip.ac.id/24066/1/Fitri_Mega_Mulianti.pdf) Diunduh April 2015