10
PEMISAHAN SENYAWA DAN CAMPURAN Secara umum materi dapat dibagi atas zat murni (tunggal) dan campuran (majemuk). Zat murni ada dua, yaitu unsur dan senyawa, senyawa terbentuk dari dua unsur atau lebih dengan komposisi tertentu sedangkan campuran adalah gabungan dua zat murni dengan komposisi sembarangan dan masih memiliki sifat-sifat asalnya. ampuran dibagi menjadi ! macam, yaitu " a.ampuran #eterogen ampuran heterogen adalah campuran yang tidak serba sama, membentuk dua fasa atau lebih dan terdapat batas yang jelas diantara fasa-fasa. $dapun empat proses pemisahan campuran heterogen, yaitu " %.sedimentasi !.&otasi '.sentrifugasi . ltrasi contohnya " ampuran tepung beras dengan air, campuran kapur dengan pasir,dll b.ampuran #omogen ampuran homogen adalah campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (sol*ent) dan dapat berwujud cair, padat, dan gas. $dapun beberapa metode yang digunakan untuk terjadinya suatu fasa baru sehingga dapat dipisahkan adalah " %.$bsorpsi !.$dsorpsi '.+estilasi . romatogra .kristalisasi .ekstraksi, dll metode pemisahan merupakan aspek penting dalam bidang kimia, karena kebanyakan materi yang terdapat di alam berupa campuran. ontohnya, tanah yang terdiri dari berbagai senyawa dan unsur baik dalam wujud padat, cair maupun gas. /dara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. 0elalui teknik pemisahan, ternyata menghasilkan materi yang lebih penting dan lebih mahal harganya (110) campuran dapat dipisahkan melalui peristiwa sika dan kimia. 2emisahan secara sika tidak mengubah zat selama pemisahan, sedangkan secara kimia satu komponen atai lebih direaksikan dengan zat lain sehingga dapat dipisahkan.ara atau teknik pemisahan campuran bergantung pada jenis, wujud dan sifat komponen yang terkandung di dalamnya. $dapun cara pemisahan campuran antara lain " a.+estilasi 2emisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih campuran atau

Pemisahan Senyawa Dan Campuran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kimia

Citation preview

PEMISAHAN SENYAWA DAN CAMPURAN

Secara umum materi dapat dibagi atas zat murni (tunggal) dan campuran (majemuk). Zat murni ada dua, yaitu unsur dan senyawa, senyawa terbentuk dari dua unsur atau lebih dengan komposisi tertentu sedangkan campuran adalah gabungan dua zat murni dengan komposisi sembarangan dan masih memiliki sifat-sifat asalnya. Campuran dibagi menjadi 2 macam, yaitu :a.Campuran HeterogenCampuran heterogen adalah campuran yang tidak serba sama, membentuk dua fasa atau lebih dan terdapat batas yang jelas diantara fasa-fasa. Adapun empat proses pemisahan campuran heterogen, yaitu :1.sedimentasi2.flotasi3.sentrifugasi4.filtrasicontohnya : Campuran tepung beras dengan air, campuran kapur dengan pasir,dll

b.Campuran HomogenCampuran homogen adalah campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent) dan dapat berwujud cair, padat, dan gas. Adapun beberapa metode yang digunakan untuk terjadinya suatu fasa baru sehingga dapat dipisahkan adalah :1.Absorpsi2.Adsorpsi3.Destilasi4.Kromatografi5.kristalisasi6.ekstraksi, dllmetode pemisahan merupakan aspek penting dalam bidang kimia, karena kebanyakan materi yang terdapat di alam berupa campuran. Contohnya, tanah yang terdiri dari berbagai senyawa dan unsur baik dalam wujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Melalui teknik pemisahan, ternyata menghasilkan materi yang lebih penting dan lebih mahal harganya (BBM)campuran dapat dipisahkan melalui peristiwa fisika dan kimia. Pemisahan secara fisika tidak mengubah zat selama pemisahan, sedangkan secara kimia satu komponen atai lebih direaksikan dengan zat lain sehingga dapat dipisahkan.Cara atau teknik pemisahan campuran bergantung pada jenis, wujud dan sifat komponen yang terkandung di dalamnya.Adapun cara pemisahan campuran antara lain :a.DestilasiPemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih campuran atau lebih. Jika campuran dipanaskan, maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Contohnya memisahkan air dengan alkohol. Titik didih air dan alkohol masing-masing 100o C dan 78o C jika campuran dipanaskan dalam labu destilasi pada suhu 78o C, maka alkohol akan menguap sedikit demi sedikit, uap itu akan mengembun dalam pendingin dan akhirnya didapat alkohol murni.b.RekristalisasiPemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik beku komponen. Perbedaan itu harus cukup besar dan sebaliknya komponen yang akan dipisahkan berwujud padat dan yang lainnya cair pada suhu kamar. Contohnya garam dapat dipisahkan dari air karena garam berupa padatan. Air garam bila dipanaskan perlahan dalam bejana terbuka, maka air akan menguap sedikit demi sedikit. Pemanasan dihentikan saat larutan tepat jenuh. Jika dibiarkan akhirnya terbentuk kristal garam.c.EkstraksiPemisahan campuran yang didasarkan pada perbadaan kelaruran komponen dalam pelarutyang berbeda. Contohnya campuran dua komponen (misalkan A dan B) dimasukkan dalam pelarut X dan Y. Syaratnya kedua pelarut ini tidak dapat bercampur seperti air dan minyak. Semuanya dimasukkan kedalam corong pisah dan dikocok supaya bercampur sempurna dan kemudian didiamkan sampai X dan Y memisah kembali. Kini zat A dan B berada dalam kedua pelarut X dan Y, tetapi perbandingannya tidak sama. Misal A lebih banyak dari X sedangkan B lebih banyak dari Y. Akhirnya A dan B telah terpisah meski tidak sempurna. Kedua pelarut dapat dipisahkan dengan membuka kran corong perlahan-lahan dan ditampung dalam bejana bersih.d.KromatografiPemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan distribusi molekul-molekul komponen diantara dua fasa (fasa gerak dan fasa diam) yang kepolarannya berbeda. Cara ini dipakai jika campuran tidak dapat dipisahkan dengan cara lain. Keberhasilan pemisahan kromatografi bergantung pada daya interaksi komponen-komponen campuran dengan fasa diam dan fasa gerak. Apabila dua atau lebih komponen memiliki daya interaksi dengan fasa diam atau fasa gerak yang hampir sama maka komponen-komponen tersebut sulit dipisahkan.Berdasarkan jenis eluen (fasa gerak) dan adsorbennya (fasa diam), kromatografi dapat dibagi menjadi 4 cara :1)Kromatografi kolomAdalah kromatografi yang adsorbennya (berupa padatan dalam bentuk tepung)2)Kromatografi kertasAdalah kromatografi yang menggunakan kertas sebagai adsorbennya dan zat cair sebagai eluennya.3)Kromatografi lempeng tipis (KLT)Adalah kromatografi menggunakan lempeng tipis (seperti kaca atau lempengan logam) yang dilumuri padatan sebagai adsorben4)Kromatografi GasAdalah kromatografi yang menggunakan gas sebagai eluennya, sedangkan komponen didalam alat akan diubah menjadi gas dan mengalir bersama eluen.

PEMISAHAN CAMPURANMETODE PEMISAHAN CAMP[URANTop of FormMetode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau skelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mengetahui keberadaan suatu zat dalam suatu sampel (analisis laboratorium).Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan kompleks.Metode Pemisahan SederhanaMetode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu tahap. Proses ini terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang relatif sederhana.Metode Pemisahan KompleksMetode pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahapan kerja, diantaranya penambahan bahan tertentu,pengaturan proses mekanik alat, dan reaksi-reaksi kimia yang diperlukan. Metode ini biasanya menggabungkan dua atau lebih metode sederhana. Contohnya, pengolahan bijih dari pertambangan memerlukan proses pemisahan kompleks.Keadaan zat yang diinginkan dan dalam keadaan campuran harus diperhatiakn untuk menghindari kesalahan pemilihan metode pemisahan yang akan menimbulkan kerusakan hasil atau melainkan tidak berhasil. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain :1. Keadaan zat yang diinginkan terhadap campuran, apakah zat ada di dalam sel makhluk hidup, apakah bahan terikat secara kimia, dan sebagainya.2. Kadar zat yang diinginkan terhadap campurannya, apakah kadarnya kecil atau besar.3. Sifat khusus dari zat yang diinginkan dan campurannya, misalnya zat tidak tahan panas, mudah menguap, kelarutan terhadap pelarut tertentu, titik didih, dan sebagainya.4. Standar kemurnian yang diinginkan. Kemurnian 100% memerlukan tahap yang berbeda dengan 96%.5. zat pencemar dan campurannya yang mengotori beserta sifatnya.6. Nilai guna zat yang diinginkan, harga, dan biaya proses pemisahan.

BAB IPENDAHULUAN A.Latar BelakangDalam Kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia. Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Proses pemisahan sangat penting dalam bidang teknik kimia.Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan bergantung pada kondisi yang dihadapi. Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode pemisahan yang dipilih bergantung pada fasa komponen penyusun campuran. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.

B.Tujuan PenulisanPembuatan makalah ini selain untuk melengkapi salah satu tugas mata pelajaran Kimia, juga untuk mengetahui :1.Jenis pemisahan campuran Filtrasi, Kristalisasi, dan Destilasi2.Proses pemisahan campuran melalui Filtrasi, Kristalisasi, dan Destilasi3.Contoh Filtrasi, Kristalisasi, dan Destilasi dalam kehidupan sehari hari

BAB IIPEMBAHASANA.Definisi CampuranCampuran adalah gabungan dua macam zat atau lebih. Campuran dapat berupa larutan, koloid atau suspensi.

B.Metode Pemisahan Campuran1.Filtrasi(Penyaringan)

Filtrasi (penyaringan) adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan ukuran dari partikel-partikel komponen campuran dengan menggunakan penyaring. Partikel yang mempunyai ukuran lebih kecil akan lolos saringan dan partikel yang lebih besar akan tertinggal pada saringan. Cara pemisahan dengan cara penyaringan ini dapat dilakukan untuk memisahkan padatan yang mempunyai ukuran berbeda dan untuk memisahkan padatan dengan cairan.Pemilihan ukuran penyaring disesuaikan dengan ukuran zat-zat yang akan dipisahkan. Saringan untuk memisahkan pasir dan kerikil akan berbeda dengan saringan untuk memisahkan santan dengan ampasnya.Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media berpori. Filtrasi dapat terjadi karena adanyagayadorong, misalnya ; gravitasi, tekanan dangayasentrifugal.Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya.Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan, kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah diatomae.Contoh : penyaringan kerikil dari pasir. Pemisahan zat-zat yang mempunyai perbedaan kelarutan juga dapat dilakukan dengan penyaringan. Misalnya memisahkan garam yang bercampur pasir, dimana garam mudah larut dalam air sedangkan pasir tidak larut. Campuran tersebut dimasukkan dalam air, garam akan larut sedangkan pasir tidak. Setelah disaring pasir akan tertinggal di kertas saring, dan air garam lolos menembus kertas saring. Zat yang tertahan di kertas saring dinamakan residu dan cairan yang dapat menembus kertas saring dinamakan filtrat.

2.Kristalisasi (Penguapan)

Kristalisasimerupakan salah satu cara untuk memisahkan zat padat dari komponen-komponen lain penyusun campuran. Kristalisasi ada dua macam, yaitu kristalisasi penguapan ytdan kristalisasi pendinginan.Kristalisasi penguapan dilakukan jika zat yang akan dipisahkan tahan terhadap panas dan titik bekunya lebih tinggi daripada titik didih pelarut. Pemisahan secara kristalisasi dilakukan untuk memisahan zat padat dari larutannya dengan jalan menguapkan pelarutnya. Zat padat tersebut dalam keadaan lewat jenuh akan membentuk kristal.Contoh Kristalisasi penguapan dilakukan oleh para petani garam. Pada saat air pasang, tambak-tambak garam akan terisi air laut. Pada saat air surut maka air laut yang sudah mengisi tambak garam akan tetap berada di tempat itu.Adanya pengaruh sinar matahari mengakibatkan komponen air dari air laut dalam tambak akan menguap dan komponen garamnya akan tetap dalam larutan. Jika penguapan ini terus berlangsung, lama-kelamaan garam tersebut akan membentuk kristal-kristal garam tanpa harus menunggu sampai airnya habis.Kristalisasi pendinginan dilakukan dengan cara mendinginkan larutan. Pada saat suhu larutan turun, komponen zat yang memiliki titik beku lebih tinggi akan membeku terlebih dahulu, sementara zat lain masih larut sehingga keduanya dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Zat lain akan turun bersama pelarut sebagai filtrat, sedangkan zat padat tetap tinggal di atas saringan sebagai residu.contoh : penguapan air laut (larutan garam) untuk memperoleh kristal garam.

3.Destilasi (Penyulingan)

Destilasi(penyulingan) yaitu memisahkan campuran berupa zat cair terlarut dari pelarutnya. Pemisahan campuran dengan destilasi didasarkan pada perbedaan titik didih. Cara ini dapat digunakan untuk memisahkan campuran yang mempunyai titik didih berbeda.Campuran antara air dan bensin pun dapat dipisahkan dengan cara destilasi. Semakin jauh perbedaan titik didih, semakin mudah campuran tersebut dipisahkan. Destilasi ada bermacam-macam, diataranya destilasi sederhana dan destilasi bertingkat.Pemisahan spiritus yang bercampur dengan air dapat dilakukan dengan cara destilasi. Campuran spiritus dengan air kita masukkan dalam labu destilasi, kemudian dipanaskan. Proses yang terjadi adalah campuran air dan spiritus dipanaskan hingga suhu 80oC sehingga spiritus menguap sedang air belum menguap.Uap spiritus didinginkan dalam pendingin Liebieg, sehingga mengembun dan menetes di tabung erlenmeyer. Zat yang dihasilkan dari destilasi yang disebut destilat.

Salah satu contoh destilasi terbesar saat ini adalah proses pengolahan minyak bumi menjadi fraksi-fraksi minyak bumi, seperti LPG, bensin, minyak tanah, solar, pelumas, dan aspal.

BAB IIIPENUTUP

A.KesimpulanPada dasarnya hampir semua campuran dapat dipisahkan. Metode pemisahan campuran yang dapat dijadikan dasar pemisahan campuran bergantung pada sifat fisika dari partikel-partikel penyusun campuran tersebut. Sifat fisika yang dapat dijadikan dasar pemisahan campuran adalah ukuran partikel, titik didih partikel, dan kelarutan. Dalam pemisahan campuran, terdapat beberapa jenis proses, yaitu melalui Filtrasi, Kristalisasi, Destilasi, Sublimasi, Kromatografi, dan Ekstraksi.Filtrasi(penyaringan) adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan ukuran dari partikel-partikel komponen campuran dengan menggunakan penyaring,kristalisasi(penguapan) yaitu cara memisahkan zat terlarut dari pelarutnya menggunakan pemanasan atau penyerapan kalor,Destilasi(penyulingan) yaitu memisahkan campuran berupa zat cair terlarut dari pelarutnya, dll. Contoh pemanfaatan metode pemisahan campuran ini dapat kita lihat pada proses pemurnian garam dapur, pemurnian air minum, dan juga pengolahan minyak bumi menjadi berbagai macam bahan bakar.

B.SaranSaat ini, sudah lebih dari satu macam metode pemisahan campuran, smeoga semakin berkembangnya sains dan teknologi, dapat pula meningkatkan berbagai metode dalam sains tersebut.

PemisahanDitulis olehZulfikarpada 19-12-2010Proses pemisahan merupakan proses perpindahan masa, perpindahan dapat terjadi jika senyawa-senyawa yang ada dalam campuran memiliki sifat fisika atau sifat kimia yang berbeda. Perbedaan sifat inilah yang menyebabkan kita dapat memisahkannya. Sebagai contoh kita dapat pisahkan satu zat karena berbeda dalam hal ukuran partikelnya, pemisahan dapat kita lakukan dengan pengayakan. Beberapa sifat fisika zat yang dapat dipergunakan misalnya berat jenis, muatan listrik, titik didih, titik beku dan lainnya. Selain itu sifat-sifat kimia juga dapat dipergunakan khususnya adalah interaksi kimia antara satu zat dengan zat lainnya.Secara teknis, pemisahan suatu campuran dapat dapat dilakukan dengan berbagai metode. Umumnya pemisahan dilakukan dengan mempertimbangkan fasa komponen dari campuran tersebut. Suatu campuran dapat berupa campuran homogen (satu fasa) atau campuran heterogen (lebih dari satu fasa). Campuran heterogen dapat dibentuk dari beberapa fasa misalnya padat-padat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, atau campuran ketiganya padat-cair-dan gas. Sehingga dalam proses pemisahan seringkali kita melakukan beberapa kali proses pemisahan serta mengkombinasikan berbagai teknik pemisahan agar mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.Teknik pemisahan, secara umum dapat kita klasifikasikan sebagai pemisahan secara mekanik atau berdasarkan sifat fisika dan pemisahan secara kimia. Atas dasar ini teknik pemisahan kita bahas.

Bottom of Form