11
PEMUNGUTAN MINYAK DEDAK PADI (CRUDE BRAN OIL) DARI DEDAK PADI 1.1 TUJUAN PENELITIAN 1. Mempelajari dinamika proses dalam pemungutan minyak dedak padi dari dedak padi. 2. Menghitung rendemen minyak dedak padi dari dedak padi. 1.2 TINJAUAN PUSTAKA 1.2.1 Dedak padi Dedak merupakan hasil samping proses penggilingan padi, terdiri atas lapisan sebelah luar butiran padi dengan sejumlah lembaga padi. Sementara bekatul (polish) adalah lapisan sebelah dalam dari butiran padi, termasuk sebagian kecil endosperm berpati. Dedak padi banyak mengandung komponen tanaman bermanfaat yang biasa disebut sebagai fitokimia, berbagai vitamin (seperti thiamin, nyacin, vitamin B-6), mineral (besi fosfor, magnesium, potasium), asam amino, asam lemak essensial, dan antioksidan sehingga berpotensi menjadi ingrident gizi yang yang dapat mengurangi resiko terjangkitnya penyakit dan meningkatkan kesehatan tubuh. Di samping itu, dedak padi merupakan ingrident yang bersifat hipoalergenik (bebas alergi) dan merupakan sumber serat (dietery fiber) yang baik. (Hadi Permata, 2006) 1.2.2 Minyak Dedak Padi Minyak dedak atau dikenal dengan rice bran oil merupakan minyak hasil ekstraksi dedak padi. Minyak dedak

Pemungutan Minyak Dedak Padi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan praktikum

Citation preview

Page 1: Pemungutan Minyak Dedak Padi

PEMUNGUTAN MINYAK DEDAK PADI (CRUDE BRAN OIL) DARI DEDAK PADI

1.1 TUJUAN PENELITIAN

1. Mempelajari dinamika proses dalam pemungutan minyak dedak padi dari dedak

padi.

2. Menghitung rendemen minyak dedak padi dari dedak padi.

1.2 TINJAUAN PUSTAKA

1.2.1 Dedak padi

Dedak merupakan hasil samping proses penggilingan padi, terdiri atas lapisan

sebelah luar butiran padi dengan sejumlah lembaga padi. Sementara bekatul (polish)

adalah lapisan sebelah dalam dari butiran padi, termasuk sebagian kecil endosperm

berpati. Dedak padi banyak mengandung komponen tanaman bermanfaat yang biasa

disebut sebagai fitokimia, berbagai vitamin (seperti thiamin, nyacin, vitamin B-6),

mineral (besi fosfor, magnesium, potasium), asam amino, asam lemak essensial, dan

antioksidan sehingga berpotensi menjadi ingrident gizi yang yang dapat mengurangi

resiko terjangkitnya penyakit dan meningkatkan kesehatan tubuh. Di samping itu,

dedak padi merupakan ingrident yang bersifat hipoalergenik (bebas alergi) dan

merupakan sumber serat (dietery fiber) yang baik. (Hadi Permata, 2006)

1.2.2 Minyak Dedak Padi

Minyak dedak atau dikenal dengan rice bran oil merupakan minyak hasil

ekstraksi dedak padi. Minyak dedak dapat dikonsumsi dan mengandung vitamin,

antioksidan, serta nutrisi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Minyak dedak

mengandung beberapa jenis lemak monounsaturated, poyunsaturated, dan saturated

serta asam lemak yaitu asam oleat, linoleat, linolenat, palmitat, dan stearat. Minyak

dedak juga mengandung antioksidan alami tokoferol, tokotrienaol, dan orizanol yang

bermanfaat melawan radikal bebas dalam tubuh terutama sel kanker serta membantu

menurunkan kolesterol dalam darah, kolesterol liver, serta menghambat menopouse.

Oleh karena itu, minyak dedak dapat dimanfaatkan sebagai suplemen pangan untuk

menigkatkan kualitas kesehatan manusia.

Minyak dedak mengandung beberapa jenis lemak yaitu 47% lemak

monounsturated, 33% lpolyunsaturated, dan 20% saturated serta asam lemak yaitu

Page 2: Pemungutan Minyak Dedak Padi

asam oleat 38,4%, linoleat 34,3%, linolenat 2,2%, palmitat 21,5%, dan stearat 2,9%.

Minyak dedak padi juga dilaporkan dapat menurunkan kolesterol dalam darah karena

mengandung oryzanol (1,5-2%). (Gunstone, 2004)

Adapun komosisi komplitnya dapat dilihat pada tabel 1.1

Tabel 1.1 Komposisi Asam Lemak Bebas dalam Minyak Dedak Padi

No Komponen Lemak (%)1 Capric 0,312 Myristic 0,023 Palmitic 16,744 Palmitoleic 0,225 Heptadecanoic 0,076 Staeric 1,797 Oleic 42,798 Linoleic 34,659 Linolenic 0,1910 Arachidic 0,6411 Eicosaenoic 0,7012 Behenic 0,20

1.2.3 Proses Pengolahan Minyak Dedak Padi

Pengolahan minyak dedak padi meliputi dua faktor penting yaitu stabilisasi

dan eksraksi. Stabilisasi bertujuuan untuk menghancurkan enzim lipase yang ada dalam

dedak sehingga rendemen menigkat dan kadar asam lemak bebas menurun. Stabilitas

dapat dilakukan secra kimiawi atau menggunakan panas. Stabilitas dengan panas

menyebabkan enzim lipase dalam dedak terdeaktifasi pada suhu 100-120 0C dalam

waktu beberapa menit. Pemansan dilakukan dengan injeksi uap panas, kontak dengan

udara panas, pemanggangan, atau pemasakan ekstruktif. (Hadi Pernata, 2006)

Ekstraksi merupakan suatu cara untuk mendapatkan minyak atau lemak dari

bahan yang diduga menganung lemak atau minyak. Untuk mendapatkan minyak dari

dedak padi digunakan ekstraksi dengan pelarut (solvent extraction). Berbeda dari

komponen-komponen dalam campuran, pemisahan minyak edak dari dedak padi

merupakan proses ekstraksi padat-cair atau leaching.

Ekstraksi padat-cair (leaching) adalah proses pemisahan suatu zat terlarut yang

terdapat dalam suatu padatan dengan mengontakkan padatan tersebut dengan pelarut

(solvent) sehingga padatan dan cairan bercampur dan kemudian zat terlarut terpisah

daripadatan karena larut dalam pelrut. Pada ekstraksi padat-cair terdapat dua fase yaitu

overflow (ekstrak) dan fasse underflow (rafinat/ampas).

Page 3: Pemungutan Minyak Dedak Padi

Metode paling seerhana untuk mengekstraksi padatan adalah mencampurka

sseluruh bahan dengan pelarut, lalu memisahkan larutan tersebut dengan padatan tidak

larut (Brown, 1950). Meknisme ekstraksi pada ekstraksi minyak dedak padi adalah

sebagai berikut: ula-mula pelarut (n-heksan/etanol) dipanskan pada suhu titik didih.

Uap dari pelarut kemudian didinginkan, pelrut yang menjadi liquid akan jatuh ke alat

ekstraksor dan berdifusi ke dalam padatan (dedak padi) , kemudian solut (minyak dedak

padi) melarut pada pelarut. Solut yang bercampur dengan padatan kemudian berdifusi

ke luar padatan, selanjutnya pelarut yang bercampur dengan solut berdifusi ke

permukaan luar partikel padatan. Perpindahan pelarut biasanya terjadi ketika partikel

untuk pertama kalinya dikontakkan dengan pelarut (Brown, 1950).

1.3 PROSEDUR KERJA

1. Alat

a. Oven

b. Neraca analitik

c. Spatula

d. Seperangkat alat soklet

e. Pipet ukur

f. Ball filler

g. Waterbath

h. Benang jahit

2. Bahan

a. Dedak padi 12,5 g

b. Etanol 90% 87,5 ml

c. Kertas saring

Page 4: Pemungutan Minyak Dedak Padi

3. Skema kerja

Gambar.1.1 Diagram Proses Pemungutan Minyak Dedak Padi

4. Gambar alat

(a) (b) (c)

stabilisasi

purifikasi

Ekstraksi

Penyaringan

Endapam/ampas Dedak padi

Minyak dedak kasar

Minyak dedak

Dedak padi

Page 5: Pemungutan Minyak Dedak Padi

(d) (e) (f)

(g)

Gambar.1.2 Gambar Alat yang Digunakan dalam Praktikum Pemungutan Minyak Dedak

1.4 HASIL DAN PEMBAHASAN

1.4.1 Hasil

Tabel 1.2 Data Pengamatan

Perlakuan PengamatanStabilisasi

a. Mengayak dedak padib. Dipanaskan pada suhu 110 °C

selama 15 menitc. Dedak padi ditimbang

Ekstraksi

- Dedak padi halus- Dedak padi kering

- Dedak padi seberat 12,5 gram

- Dedak padi terbungkus kertas saring

Page 6: Pemungutan Minyak Dedak Padi

a. Dedak padi dibungkus kertas saring

b. Dedak padi diekstrak dengan etanol 90 % sebanyak 87,5 mL

Recovery

Minyak dedak yang masih memgandung sedikit pelarut dipanaskan dalam oven pada suhu 70 °C dan ditimbang sampai berat konstan

- Siklus 1 = 40 menit, warna kehijauanSiklus 2 = 15 menit, warna kehijauanSiklus 3 = 16 menit, warna kehijauanSiklus 4 = 13 menit, warna kehijauanSiklus 5 = 14 menit, warna kehijauanSiklus 6 = 14 menit, warna kehijauan

- Pelarut (etanol) teruapkan dan terkondensasi berwarna kuning, sedangkan minyak dedak berwarna kuning kehijauan

- Penimbangan 1 = 1,08 gramPenimbangan 2 = 0,85 gramPenimbangan 3 = 0,40 gram

- Minyak dedak murni, sudah tidak mengandung pelarut (etanol)

1.4.2 Pembahasan

Pada praktikum kali ini dilakukan pemungutan minyak dedak padi dari dedak

padi. Pemungutan minyak dedak padi menggunakan pelarut etanol dengan metode

ekstraksi sokhlet. Hal yang pertama kali dilakukan adalah mengayak dedak padi hingga

diperoleh dedak padi halus sebanyak 12,5 gram. Setelah itu dilakukan proses stabilisasi

yaitu dengan cara pemanasan dengan dipanaskan dalam oven pada suhu 110oC selama

15 menit. Proses stabilisasi bertujuan untuk menghancurkan enzim lipase yang ada

dalam dedak sehingga rendemen dapat meningkat dan kadar asam lemak bebas

menurun. Kemudian setelah proses stabilisasi selesai, dedak yang sudah kering

dibungkus dengan kertas saring sebesar alat ekstraktor yang digunakan kemudian

dimasukkan ke dalam alat ekstraktor tersebut. Proses selanjutnya merupakan proses

ekstraksi dengan menggunakan pelarut etanol. Penggunaan etanol sebagai pelarut

karena etanol mempunyai kelarutan yang lebih besar daripada kelarutan yang diekstrak

yaitu minyak jahe. Etanol mempunyai titik didih 78-80oC, bersifat stabil dan mudah

menguap, sehingga sesuai untuk ekstraksi. Pada proses ekstraksi menggunakan etanol

90% sebanyak 87,5 ml dengan suhu pemanasan 60oC. tetapi pada suhu 60oC belum

terjadi penguapan pada pelarut etanol, karena suhu pemanasan dilakukan di bawah titik

didih dari pelarut yang mempunyai titik didih pada suhu 78,37oC. Maka suhu dalam

Page 7: Pemungutan Minyak Dedak Padi

pemanasan dinaikkan menjadi 90oC, sehingga pelarut dapat menguap kemudian

diperoleh siklus yang pertama pada menit ke-40, siklus yang kedua pada menit ke-15,

siklus yang ketiga pada menit ke-16, siklus yang keempat pada menit ke-13, siklus

yang kelima pada menit ke-14, dan siklus yang keenam pada menit ke-14. Pada siklus

yang keenam proses ekstraksi dihentikan, karena pelarut yang ada dalam ekstraktor

sudah berubah warna menjadi lebih jernih kembali. Setelah dihentikan akan didapatkan

minyak dedak padi yang berwarna kuning kehijauan.

Kemudian dilakukan proses recovery . Pada proses recovery bungkusan dedak

padi yang berada pada ekstraktor diambil kemudian dilakukan pemanasan lagi pada

suhu yang sama. Tujuan dilakukannya proses recovery yaitu pengambilan pelarut yang

terdapat pada campuran minyak hingga diperoleh minyak dedak murni. Minyak dedak

yang masih memgandung sedikit pelarut dipanaskan dalam oven pada suhu 70°C dan

ditimbang sampai berat konstan. Setelah berat konstan didapat minyak dedak sebesar

0,4 gram dengan rendemen sebesar 3,2% dengan minyak berwarna kuning kehijauan.

1.5 SIMPULAN DAN SARAN

1.5.1 Simpulan

1. Pemungutan minyak dedak padi dari dedak padi dilakukan dengan metode

ekstraksi dengan menggunakan pelarut etanol.

2. Proses ekstraksi dilakukan pada suhu 90oC

3. Pemungutan minyak dedak dari dedak padi menghasilkan minyak sebesar 0,4

gram dengan rendemen 3,2% dan minyak berwarna kuning kehijauan.

1.5.2 Saran

Pada saat pengovenan (penguapan pelarut) sebaiknya jangan dioven dengan

waktu yang lama karena dapat menyebabkan minyak dedak ikut menguap.

DAFTAR PUSTAKA

Brown, G. G. et all. 1950. Unit Operation. Wiley. New York.

Gunston, F. D. 2004. The Chemistry of oils and fats: source, composition, properties,

and used. Blackwel publishing. Ltd. Oxford.

Page 8: Pemungutan Minyak Dedak Padi

Hadipernata, M. 2006. Mengolah Dedak menjadi Minyak (Rice Bran Oil). Balai Besar

Pe]nelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Bogor.